• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ikutlah Aku Remaja Putri 3. Sumber-Sumber Pembelajaran bagi Remaja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ikutlah Aku Remaja Putri 3. Sumber-Sumber Pembelajaran bagi Remaja"

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

Remaja Putri 3

Ikutlah Aku

(2)

pengajaran

dan

pembelajaran

bagi

keinsafan

Remaja Putri

Juli–September 2013

(3)

© 2012 by Intellectual Reserve, Inc. Hak cipta dilindungi Undang-Undang Persetujuan Bahasa Inggris: 9/12 Persetujuan penerjemahan: 9/12

Terjemahan dari Come, Follow Me: Learning Resources for Youth, Young Women 7–9 Bahasa Indonesia

(4)

Tentang Buku

Pedoman Ini

Pelajaran-pelajaran dalam buku pedoman ini disu-sun ke dalam unit-unit yang membahas ajaran-ajaran mendasar dari Injil Yesus Kristus yang telah dipulih-kan. Setiap pelajaran berpusat pada pertanyaan- pertanyaan yang para remaja mungkin miliki dan asas-asas ajaran yang dapat membantu mereka me-nemukan jawaban. Pelajaran-pelajaran dirancang untuk membantu Anda mempersiapkan diri secara rohani dengan mempelajari ajaran bagi diri Anda sendiri kemudian merencanakan cara-cara untuk melibatkan para remaja putri dalam pengalaman pembelajaran yang kuat.

Garis besar pembelajaran

Untuk setiap topik ajaran yang tertera dalam daftar isi, ada lebih banyak garis besar pembelajaran dari-pada yang akan Anda dapat ajarkan selama bulan berjalan. Biarkan ilham dari Roh dan pertanyaan serta minat para remaja putri membimbing Anda se-waktu Anda memutuskan garis besar mana untuk mengajar dan berapa lama waktu yang diluangkan untuk sebuah topik.

Garis besar ini tidak dimaksudkan untuk menentu-kan apa yang amenentu-kan Anda katamenentu-kan dan lakumenentu-kan dalam kelas. Itu dirancang untuk membantu Anda mempel-ajari ajarannya bagi diri sendiri dan mempersiapkan pengalaman pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan para remaja putri yang Anda ajar.

Persiapkan diri Anda

secara rohani

Untuk membantu para remaja putri belajar asas-asas dalam garis besar pembelajaran ini, Anda harus me-mahami dan menjalankan sendiri asas-asasnya. Tela-ahlah tulisan suci dan sumber-sumber lainnya yang disediakan dalam garis besar pembelajaran ini, dan

carilah pernyataan-pernyataan, cerita-cerita, atau contoh-contoh yang dapat secara khusus relevan atau mengilhami para remaja putri yang Anda ajar. Kemudian gunakan garis besar pembelajaran terse-but untuk merencanakan cara-cara untuk membantu anggota kelas menemukan kebenaran bagi diri me-reka sendiri, memperoleh kesaksian mengenainya, serta hidup sesuai apa yang mereka pelajari. Pertim-bangkanlah membagikan beberapa ceramah atau vi-deo dengan para remaja putri sebelum kelas.

Berembuk bersama

Berembuklah bersama presidensi kelas serta para guru dan pemimpin lainnya mengenai para remaja putri. Pertanyaan dan kebutuhan apa saja yang para remaja putri miliki? Apa yang mereka pelajari da-lam situasi lain—di rumah, di seminari, di Sekolah Minggu? Bagaimana ini akan memengaruhi persi-apan Anda? (Jika informasi sensitif dibagikan dalam percakapan ini, jagalah itu tetap rahasia).

Lebih banyak lagi daring

Anda dapat menemukan sumber-sumber tambahan dan gagasan-gagasan pengajaran untuk setiap pela-jaran ini di lds.org/youth/learn. Pelapela-jaran-pelapela-jaran daring mencakup:

• Tautan-tautan ke ajaran-ajaran terbaru dari para

nabi yang hidup, para rasul, dan para pemimpin lainnya di Gereja. Tautan ini diperbarui secara berkala, jadi seringlah merujuk kembali ke tautan ini.

• Tautan-tautan ke video, gambar, dan media

lain-nya yang dapat Anda gunakan untuk mempersi-apkan diri Anda secara rohani dan untuk mengajar para remaja.

• Video-video yang memperlihatkan pengajaran

efektif untuk meningkatkan kemampuan Anda untuk membantu para remaja menjadi diinsafkan.

(5)

Daftar Isi

Juli: Tata Cara dan Perjanjian

Mengapa tata cara-tata cara penting dalam kehidupan saya? Mengapa perjanjian-perjanjian penting dalam kehidupan saya? Perjanjian-perjanjian apa yang telah saya buat saat baptisan? Bagaimanakah saya menerima karunia Roh Kudus?

Mengapa tata cara-tata cara bait suci penting?

Apakah artinya mengambil ke atas diri saya nama Yesus Kristus?

Agustus: Pernikahan dan Keluarga

Mengapa keluarga penting?

Mengapa pernikahan bait suci itu penting? Mengapa kesucian itu penting?

Apa standar-standar Gereja mengenai berkencan?

Bagaimana saya dapat mempersiapkan diri sekarang untuk menjadi seorang istri dan ibu yang saleh? Bagaimana peran pria dan wanita saling melengkapi dalam keluarga?

Bagaimana saya dapat memperkuat keluarga saya?

September: Perintah-Perintah

Bagaimana saya dapat berada dalam dunia tetapi bukan dari dunia? Bagaimana saya menjaga kebajikan saya?

Bagaimana hal-hal yang saya katakan memengaruhi saya dan orang-orang di sekitar saya? Mengapa kita berpuasa?

Mengapa kita diperintahkan untuk menguduskan hari Sabat? Mengapa penting untuk bersikap jujur?

(6)

Kunjungi lds.org/youth/learn untuk melihat unit ini daring.

IKHTISAR UNIT

Juli: Tata Cara dan Perjanjian

“Dalam tata cara-tata cara … kuasa keallahan dinyatakan” (A&P 84:20).

Garis besar dalam unit ini akan membantu remaja putri memahami tata cara-tata cara

dan perjanjian-perjanjian Injil. Pengalaman-pengalaman yang mereka dapatkan dalam

unit ini dapat membantu mereka menghargai dan menghormati perjanjian-perjanjian

yang telah mereka buat dan menantikan tata cara-tata cara yang akan mereka terima

di masa depan, termasuk tata cara-tata cara bait suci. Mereka akan belajar mengenai

bimbingan dan perlindungan yang mereka dan keluarga mereka terima ketika mereka

“membuat dan menaati perjanjian-perjanjian sakral [serta] menerima tata cara-tata

cara bait suci” (Buku Pegangan 2: Mengelola Gereja [2010], 10.1.2).

Garis besar-garis besar untuk dipilih dari bulan ini:

Mengapa tata cara-tata cara penting dalam kehidupan saya? Mengapa perjanjian-perjanjian penting dalam kehidupan saya? Perjanjian-perjanjian apa yang telah saya buat saat baptisan? Bagaimanakah saya menerima karunia Roh Kudus?

Mengapa tata cara-tata cara bait suci penting?

Apakah artinya mengambil ke atas diri saya nama Yesus Kristus?

Kebersamaan

Banyak dari topik pelajaran dan kegiatan pembela-jaran dalam unit ini akan berhasil dengan baik sebagai kegiatan Kebersamaan. Bekerjalah dengan presidensi kelas dalam memilih dan merencanakan kegiatan- kegiatan yang sesuai untuk menekankan kembali   yang remaja putri pelajari pada hari Minggu.

Kemajuan Pribadi

Pengalaman berikut dari Kemajuan Pribadi berkaitan dengan pelajaran-pelajaran dalam unit ini:

Iman nilai pengalaman 4 Kodrat Ilahi nilai pengalaman 4 Pengetahuan nilai pengalaman 4

Pilihan dan Pertanggungjawaban nilai pengalaman 5 Kebajikan nilai pengalaman 3 dan 4

(7)

JULI: TATA CARA DAN PeRJANJIAN

Mengapa tata cara-tata cara

penting dalam kehidupan saya?

Sebuah tata cara adalah sebuah tindakan sakral dan formal yang memiliki makna rohani. Tata cara-tata cara dilaksanakan dengan wewenang imamat dan di bawah arahan dari mereka yang memegang kunci-kunci imamat. Tata cara-tata cara menolong kita mengingat siapa diri kita dan mengingatkan kita ten-tang hubungan kita dengan Allah. Itu menolong kita daten-tang kepada Kristus dan menerima kehidupan kekal.

Persiapkan diri Anda secara rohani

Dengan doa yang sungguh-sungguh telaahlah tulisan suci dan sumber-sumber ini. Apa yang Anda rasa terilhami untuk bagikan kepada remaja putri untuk membantu mereka memahami pentingnya tata cara-tata cara?

Matius 3:13–17 (Baptisan Yesus Kristus)

Kisah Para Rasul 19:1–6 (Paulus membaptiskan kembali orang-orang yang belum dibaptiskan secara benar) 3 Nefi 11:21–26 (Yesus Kristus mem-beri wewenang untuk membaptis dan memberi pentunjuk mengenai prose-dur yang tepat)

Moroni 8:10–12 (Mormon mengajar tentang baptisan)

A&P 84:19–21 (Kuasa keallahan diwu-judkan dalam tata cara-tata cara kei-mamatan)

Pasal-Pasal Kepercayaan 1:3–5 (Tata cara-tata cara penting untuk kesela-matan)

Robert D. Hales, “Menyadari Ke-adaan Kita Sendiri: Sakramen, Bait Suci, dan Pengurbanan dalam Pela-yanan,” Ensign atau Liahona, Mei 2012, 34–36

Julie B. Beck, “Suatu Pencurahan Ber-kat,” Ensign atau Liahona, Mei 2006, 11–13

“Tata Cara dan Pemberkatan Ima-mat,” Buku Pegangan 2: Mengelola

Gereja (2010), 20.1

“Tata Cara,” Teguh pada Iman (2004), 203–204

Video: “Faith in the Power of the Priesthood [Iman dalam Kuasa Imamat]”

Tata cara-tata cara Injil apa yang telah Anda terima? Bagaimana tata cara-tata cara ini memberkati kehi-dupan Anda? Mengapa itu penting bagi Anda?

Tata cara-tata cara apa yang telah diterima remaja putri? Tata cara-tata cara apa yang sedang mereka persiapkan untuk terima? Mengapa mereka perlu memahami pentingnya tata cara-tata cara Injil?

(8)

Membagikan pengalaman

Di awal setiap pelajaran, undanglah remaja putri untuk membagikan, mengajarkan, dan bersaksi mengenai pengalaman yang telah mereka miliki dalam menerapkan apa yang mereka pelajari dalam pelajaran minggu sebelumnya. Ini akan mendorong kein-safan pribadi dan membantu remaja putri melihat relevansi Injil dalam kehidupan me-reka sehari-hari.

Memperkenalkan ajaran

Pilihlah dari gagasan berikut atau pikirkanlah gagasan Anda sendiri untuk memperke-nalkan pelajaran minggu ini:

• Tuliskan kata tata cara di papan tu-lis, dan mintalah remaja putri untuk menyarankan definisi dari kata ini (jika mereka memerlukan bantuan, rujuklah mereka pada paragraf pada awal garis besar ini). Bagaimana re-maja putri akan menanggapi seseo-rang yang mengatakan bahwa tata cara-tata cara itu tidaklah perlu?

• Mintalah remaja putri untuk men-daftarkan sebanyak mungkin tata cara Injil yang dapat mereka pikirkan. Bantulah mereka mengenali tata cara-tata cara apa pada daftar itu yang adalah penting untuk permuliaan (jika mereka memerlukan bantuan, mereka dapat membaca “Tata Cara” dalam Teguh pada Iman). Mengapa Bapa Surgawi memberi kita tata cara-tata cara ini?

Belajar bersama

Setiap kegiatan di bawah akan membantu para remaja putri memahami mengapa tata cara-tata cara penting. Dengan mengikuti ilham dari Roh, pilihlah satu atau lebih yang akan paling baik berlaku bagi kelas Anda:

• Undanglah remaja putri untuk membaca 12 paragraf pertama dari ceramah Julie B. Beck “Suatu Pencu-rahan Berkat” atau menyaksikan video “Faith in the Power of the Priesthood [Iman dalam Kuasa Ima-mat].” Mintalah mereka mendaftar-kan di papan tulis tata cara-tata cara yang disebutkan Sister Beck serta kat-berkat yang kita terima dari ber-peran serta dalam setiap tata cara. Undanglah remaja untuk

membagikan pengalaman di mana mereka menerima atau menyaksikan salah satu tata cara tersebut (atau tata cara lainnya, seperti berkat ayah atau berkat penyembuhan). Bagaimana pengalaman ini memberkati dan memperkuat mereka?

• Bersama kelas tinjaulah daftar dari empat persyaratan untuk melaksana-kan tata cara di bagian 20.1 Buku

Pe-gangan 2. Undanglah remaja putri Kiat mengajar

“Sewaktu Anda bersiap untuk mengajar, pastikan bahwa Anda mengguna-kan berbagai macam me-tode pengajaran dari pelajaran ke pelajaran. Ini dapat berarti mengguna-kan sesuatu yang seder-hana seperti sebuah poster berwarna atau bagan din-ding dalam satu pelajaran dan sebuah daftar perta-nyaan pada papan tulis pada pelajaran lainnya” (Mengajar, Tiada

Pemang-gilan yang Lebih Mulia

(9)

untuk membaca 3 Nefi 11:21–26 dan mengidentifikasikan bagaimana per-syaratan ini memenuhi deskripsi Ju-ruselamat tentang baptisan. Mintalah mereka untuk memikirkan tata cara yang pernah mereka saksikan baru-baru ini dan menjelaskan bagaimana itu memenuhi empat persyaratan ter-sebut. Apa yang terjadi jika sebuah tata cara dilaksanakan tanpa meme-nuhi persyaratan ini? Tanyakan ke-pada remaja putri mengapa penting bagi mereka untuk mengetahui me-ngenai persyaratan ini.

• Undanglah remaja putri untuk membayangkan bahwa mereka se-dang mengajar seseorang dari keper-cayaan lain mengenai baptisan dan dia mengatakan, “Saya sudah dibap-tis di gereja saya.” Bagaimana remaja putri dapat membantu orang ini me-mahami, dalam cara yang sensitif, mengapa dia perlu untuk dibaptis lagi? Tulisan suci atau pengalaman apa yang akan mereka bagikan? Anda dapat merujuk mereka ke daftar

persyaratan di bagian 20.1 dari Buku

Pegangan 2; Matius 3:13–17; Kisah

Para Rasul 19:1–6; 3 Nefi 11:21–26; atau Moroni 8:10–12. Jika memung-kinkan, undanglah misionaris penuh-waktu untuk menghadiri kelas dan membagikan bagaimana mereka men-jelaskan kepada para simpatisan pen-tingnya tata cara-tata cara (mintalah izin dari uskup terlebih dahulu). • Bagikan kepada kelas pernyataan berikut dari Presiden Spencer W. Kimball: “Tata cara-tata cara ber-fungsi sebagai pengingat. Itulah tu-juan sesungguhnya dari sakramen, untuk memastikan agar kita tidak lupa, untuk membantu kita mengi-ngat” (Teachings of Spencer W. Kimball, disunting edward L. Kimball [1982], 112). Mintalah remaja putri mendaftar tata cara-tata cara Injil (seperti yang tercantum pada halaman 203–204 dari

Teguh pada Iman) dan membahas

da-lam hal apa setiap tata cara ini mem-bantu kita untuk mengingat.

Mintalah remaja putri untuk membagikan apa yang mereka pelajari hari ini. Apakah mereka memahami pentingnya tata cara-tata cara? Apa perasaan atau kesan yang me-reka miliki? Apakah meme-reka memiliki pertanyaan tambahan apa pun? Akankah ber-manfaat untuk meluangkan lebih banyak waktu mengenai topik ini?

Jalankan apa yang sedang kita pelajari

Undanglah remaja putri untuk mempertimbangkan bagaimana mereka akan hidup se-suai apa yang telah mereka pelajari hari ini. Misalnya, mereka dapat:

• Mengajar sebuah pelajaran malam keluarga mengenai pentingnya tata cara-tata cara.

• Melengkapi Iman nilai pengalaman 4 atau Kodrat Ilahi nilai pengalaman 4 dalam Kemajuan Pribadi.

Bagikan kepada remaja putri apa yang akan mereka telaah minggu depan. Apa yang dapat mereka lakukan untuk mempersiapkan diri untuk belajar? Misalnya, mereka da-pat membaca sebuah ceramah, menyaksikan video, atau menelaah tulisan suci yang berhubungan dengan pelajaran minggu depan.

Mengajar dengan cara Juruselamat

Juruselamat mengasihi dan berdoa bagi mereka yang Dia ajar. Bagaimana Anda dapat menunjukkan bahwa Anda mengasihi dan mendukung remaja putri di kelas Anda?

(10)

Sumber-Sumber Pilihan

Kutipan dari “Petunjuk Umum,” Buku Pegangan 2:

Mengelola Gereja (2010), 20.1 20.1 Petunjuk Umum

Tata cara adalah tindakan sakral, seperti baptisan, yang dilaksanakan oleh wewenang imamat. Tata ca-ra-tata cara baptisan, pengukuhan, penahbisan Ima-mat Melkisedek (bagi para pria), pemberkahan bait suci, dan pemeteraian bait suci diperlukan untuk permuliaan bagi semua orang yang bertanggung jawab. Ini disebut tata cara penyelamatan. Seba-gai  bagian dari setiap tata cara penyelamatan, penerimanya membuat perjanjian dengan Allah. Kinerja tata cara penyelamatan memerlukan kewe-nangan dari seorang pemimpin imamat yang me-megang kunci-kunci yang layak atau yang berfungsi di bawah arahan seseorang yang memegang kunci-kunci itu. Kewenangan seperti itu juga diperlukan untuk pemberian nama dan pemberkatan anak, pendedikasian makam, pemberian berkat bapa bangsa, serta mempersiapkan, memberkati, dan mengedarkan sakramen. Para pemegang Imamat Melkisedek boleh mempersucikan minyak, mem-berkati orang sakit, memberikan berkat seorang ayah, serta memberikan berkat-berkat penghiburan dan nasihat lainnya tanpa sebelumnya meminta ke-wenangan dari seorang pemimpin imamat.

Para brother yang melaksanakan tata cara-tata cara dan berkat-berkat hendaknya mempersiapkan diri mereka sendiri dengan hidup secara layak dan ber-upaya untuk dibimbing oleh Roh Kudus. Mereka hendaknya melaksanakan setiap tata cara atau ber-kat dengan cara yang bermartabat, memastikan itu memenuhi persyaratan berikut:

1. Itu hendaknya dilaksanakan dalam nama Yesus Kristus.

2. Itu hendaknya dilaksanakan dengan wewe-nang imamat.

3. Itu hendaknya dilaksanakan dengan prosedur apa pun yang diperlukan, seperti menggunakan kata-kata yang khusus atau menggunakan mi-nyak yang telah dipersucikan.

4. Itu hendaknya diwenangkan oleh pembesar ketua yang memegang kunci-kunci yang tepat (biasanya uskup atau presiden pasak), jika perlu sesuai petunjuk dalam bab ini.

Seorang pemimpin imamat yang mengawasi tata cara atau berkat memastikan bahwa orang yang me-laksanakannya memiliki wewenang imamat yang diperlukan, layak, serta mengetahui dan mengikuti prosedur yang tepat. Para pemimpin juga berupaya untuk menjadikan tata cara atau berkat menjadi pengalaman yang khidmat dan rohani.

(11)

JULI: TATA CARA DAN PeRJANJIAN

Mengapa perjanjian-perjanjian

penting dalam kehidupan saya?

Kita membuat perjanjian ketika kita menerima tata cara seperti baptisan, penahbisan pada imamat, dan tata cara-tata cara bait suci. Perjanjian adalah kesepakatan sakral antara Allah dan anak-anak-Nya. Allah menetapkan per-syaratan tertentu, dan Dia berjanji untuk memberkati kita sewaktu mematuhi persyaratan ini. Membuat dan menaati perjanjian memungkinkan kita untuk menerima berkat-berkat yang telah Allah janjikan. Ketika kita memilih untuk tidak menaati perjanjian, kita tidak dapat menerima berkat-berkat. Perjanjian-perjanjian kita membimbing pilihan-pilihan yang kita buat dan membantu kita melawan godaan.

Persiapkan diri Anda secara rohani

Sewaktu Anda mempersiapkan diri, telaahlah dengan doa yang sungguh-sungguh tu-lisan suci dan sumber-sumber ini. Apa yang Anda merasa terilhami untuk bagikan ke-pada remaja putri?

Keluaran 19:5; A&P 35:24; 90:24 (Ber-kat-berkat datang ketika kita menaati perjanjian-perjanjian)

Mosia 5; Alma 53:10–18; 56:5–8 (Tela-dan-teladan dalam Kitab Mormon tentang orang-orang yang membuat dan menaati perjanjian-perjanjian) A&P 82:10 (Tuhan terikat ketika kita patuh)

Russell M. Nelson, “Perjanjian,” Ensign atau Liahona, November 2011, 86–89

D. Todd Christofferson, “Kuasa Per-janjian,” Ensign atau Liahona, Mei 2009, 19–23

“Perjanjian” Teguh pada Iman (2004), 160

Membagikan pengalaman

Di awal setiap pelajaran, undanglah remaja putri untuk membagikan, mengajarkan, dan bersaksi mengenai pengalaman yang telah mereka miliki dalam menerapkan apa yang mereka pelajari dalam pelajaran minggu sebelumnya. Ini akan mendorong kein-safan pribadi dan membantu remaja putri melihat relevansi Injil dalam kehidupan me-reka sehari-hari.

Bagaimana perjanjian-per-janjian Anda telah meme-ngaruhi kehidupan Anda? Berkat-berkat apa yang te-lah Anda terima ketika Anda telah membuat dan menaati perjanjian-perjan-jian sakral?

Bagaimana Anda dapat membantu remaja putri memahami perjanjian-per-janjian yang telah mereka buat dan akan dibuat di masa depan? Bagaimana memahami perjanjian-per-janjian akan memengaruhi remaja putri untuk hidup lebih saleh?

(12)

Memperkenalkan ajaran

Pilihlah dari gagasan berikut atau pikirkanlah gagasan Anda sendiri untuk memperke-nalkan pelajaran minggu ini:

• Mintalah remaja putri untuk men-daftarkan perjanjian-perjanjian atau janji-janji yang telah mereka buat de-ngan Allah. Bagaimana perjanjian-perjanjian ini telah memengaruhi kehidupan mereka? Doronglah me-reka untuk terus memikirkan menge-nai pertanyaan ini sewaktu mereka belajar lebih banyak mengenai

perjanjian-perjanjian di sepanjang pel-ajaran ini.

• Undanglah remaja putri untuk mendefinisikan kata perjanjian (jika mereka memerlukan bantuan, rujuk-lah mereka pada paragraf ketiga dari ceramah Penatua Russell M. Nelson “Perjanjian”). Bagaimana perjanjian itu serupa dengan dan berbeda dari persetujuan, kontrak, atau janji?

Belajar bersama

Setiap kegiatan di bawah akan menolong para remaja putri memahami mengapa kita menerima tata cara-tata cara dan membuat perjanjian-perjanjian. Dengan mengikuti ilham dari Roh, pilihlah satu atau lebih yang akan paling baik berlaku bagi kelas Anda:

• Perlihatkan gambar orang-orang Amon menguburkan senjata mereka. Mintalah seorang remaja putri secara singkat menceritakan kisah orang-orang Amon dan perjanjian yang mereka buat (lihat Alma 53:10–18; 56:5–8). Mengapa orang-orang itu memilih untuk menaati perjanjian mereka terlepas dari bahaya yang mereka hadapi? Bagaimana teladan mereka memengaruhi musuh me-reka? Bagaimana itu memengaruhi anak-anak mereka? Undanglah se-tiap remaja putri untuk menuliskan di papan tulis nama dari seseorang yang telah mengajarnya melalui tela-dan mengenai menaati perjanjian. Mintalah dia untuk membagikan ke-pada kelas apa yang dia pelajari dari orang itu.

• Undanglah remaja putri untuk membaca tulisan suci (seperti yang terdaftar di garis besar ini) dan men-daftarkan di papan tulis berkat-berkat yang dijanjikan dalam tulisan suci ini bagi mereka yang membuat dan menaati perjanjian sakral. Tanyakan kepada remaja putri bagaimana ber-kat-berkat ini dipenuhi dalam kehi-dupan kita (doronglah mereka untuk membagikan contoh-contoh). Bersak-silah akan berkat-berkat yang Anda alami ketika Anda menaati perjanjian-perjanjian.

• Tugaskan setiap remaja putri untuk membaca salah satu dari tiga paragraf terakhir dari ceramah Penatua Russell M. Nelson “Perjanjian-Perjanjian.” Mintalah dia untuk memikirkan satu

Kiat mengajar

“Anda dapat memperlihat-kan bahwa Anda sedang mendengarkan melalui se-buah pernyataan minat. Anda dapat menatap si pembicara daripada meli-hat bahan pelajaran Anda atau hal-hal lain di dalam ruangan. Anda dapat men-dorong si pembicara untuk melengkapi pendapatnya tanpa gangguan. Anda da-pat menghindari menyela pembicaraan secara dini dengan nasihat atau kepu-tusan” (Mengajar, Tiada

Pe-manggilan yang Lebih Mulia

(13)

kalimat yang meringkas apa yang Pe-natua Nelson ajarkan dalam paragraf-nya dan membagikan itu kepada anggota kelas lainnya. Bagaimana perkataannya membantu mereka me-mahami perjanjian dengan lebih baik? Apakah mereka memiliki pertanyaan mengenai apa yang telah mereka baca?

• Bersama kelas, baca, lihat, atau de-ngarkan kisah pada awal ceramah Pe-natua D. Todd Christofferson “Kuasa Perjanjian.” Bagaimana perjanjian Pamela membantu dia menghadapi tragedi yang dia hadapi? Tugaskan setiap remaja putri untuk membaca satu dari bagian sisa ceramah, men-cari jawaban terhadap pertanyaan “Bagaimana perjanjian-perjanjian saya memperkuat dan melindungi saya?” Mintalah remaja putri untuk berbagi apa yang mereka temukan. Undanglah mereka untuk membahas situasi tertentu yang dapat mereka hadapi di mana mereka dapat mene-mukan kekuatan atau perlindungan dalam perjanjian mereka.

• Undanglah remaja putri untuk membayangkan mereka mencoba membantu seorang teman dari keper-cayaan lain memahami perjanjian-perjanjian. Undanglah mereka untuk menelaah “Perjanjian” dalam Teguh

pada Iman atau tulisan suci yang

ter-daftar di garis besar ini dan memper-siapkan cara-cara untuk menjelaskan perjanjian-perjanjian kepada teman mereka. Undanglah mereka untuk bermain peran saling mengajar. Min-talah mereka untuk menyertakan dalam penjelasan mereka alasan me-ngapa perjanjian-perjanjian penting bagi mereka.

• Undanglah remaja putri secara per-orangan menyelidiki Mosia 5, menan-dai kata-kata atau

ungkapan-ungkapan yang berkesan bagi mereka mengenai membuat dan menaati perjanjian-perjanjian. Minta-lah mereka untuk menuliskan di pa-pan tulis apa yang mereka temukan. Di papan tulis, “Menaati perjanjian-perjanjian adalah penting bagi saya karena _______.” Undanglah setiap remaja putri untuk melengkapi kali-mat itu.

Mintalah remaja putri untuk membagikan apa yang mereka pelajari hari ini. Apakah mereka memahami perjanjian-perjanjian dengan lebih baik? Apa perasaan atau kesan yang mereka miliki? Apakah mereka memiliki pertanyaan tambahan apa pun? Apakah akan bermanfaat untuk meluangkan lebih banyak waktu mengenai ajaran ini?

Jalankan apa yang sedang kita pelajari

Undanglah remaja putri untuk mempertimbangkan bagaimana mereka akan hidup se-suai apa yang telah mereka pelajari hari ini. Misalnya, mereka dapat:

• Memeriksa kehidupan mereka se-lama minggu mendatang dan mem-buat catatan berkat-berkat yang datang dari menaati perjanjian-perjanjian

mereka. Doronglah mereka untuk membagikan pemikiran dan wawasan mereka di kelas yang akan datang.

(14)

• Hafalkan A&P 82:10 (lihat

Menga-jar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia, 171–172) dan tuliskan di jurnal

mereka apa yang tulisan suci ini ajar-kan kepada mereka mengenai tata

cara dan perjanjian serta apa yang akan mereka lakukan untuk bersiap bagi perjanjian yang akan mereka buat di masa depan.

Bagikan kepada remaja putri apa yang akan mereka telaah minggu depan. Apa yang dapat mereka lakukan untuk mempersiapkan diri untuk belajar? Misalnya, mereka da-pat membaca sebuah ceramah, menyaksikan video, atau menelaah tulisan suci yang berhubungan dengan pelajaran minggu depan.

Mengajar dengan cara Juruselamat

Dia mempersiapkan Diri-Nya Sendiri untuk meng-ajar dengan meluangkan waktu pribadi dalam doa dan puasa. Di saat yang pribadi, Dia mencari bim-bingan Bapa-Nya (lihat 3 Nefi 19:19–23). Ikuti do-rongan dari Roh Kudus sewaktu Anda bersiap un-tuk mengajar remaja putri mengenai tata cara dan perjanjian.

(15)

Sumber-Sumber Pilihan

Kutipan dari Russell M. Nelson, “Perjanjian,” ensign atau Liahona, November 2011, 86–89

Sewaktu kita menyadari bahwa kita adalah anak-anak perjanjian, kita tahu siapa diri kita dan apa yang Allah harapkan dari kita. Hukum-Nya tertulis dalam hati kita. Dia adalah Allah kita dan kita adalah umat-Nya. Anak-anak perjanjian yang telah berkomitmen tetap tabah, bahkan di tengah kemalangan. Sewaktu ajaran itu secara mendalam tertanam dalam hati kita, bahkan sengat kematian diringankan dan stamina ro-hani kita dikuatkan.

Pujian terbesar yang dapat diperoleh di sini dalam kehidupan ini adalah dikenal sebagai pemegang perjanjian. Pahala bagi seorang pemegang perjan-jian akan direalisasi baik disini maupun sesudah-nya. Tulisan suci memaklumkan bahwa “kamu hendaknya mempertimbangkan akan keadaan yang diberkati dan bahagia dari mereka yang menaati perintah-perintah Allah. Karena lihatlah, mereka di-berkati dalam segala hal, … dan jika mereka berta-han setia sampai akhir mereka diterima ke dalam surga … [dan] berdiam bersama Allah dalam suatu keadaan kebahagiaan yang tak pernah berakhir” [Mosia 2:41].

Allah hidup. Yesus adalah Kristus. Gereja-Nya telah dipulihkan untuk memberkati semua orang. Presi-den Thomas S. Monson adalah nabi-Nya dewasa ini. Dan kita, sebagai anak-anak perjanjian yang setia, akan diberkati sekarang dan selamanya. Demikian saya bersaksi dalam nama Yesus Kristus, amin.

“Perjanjian” Teguh pada Iman (2004), 160

Perjanjian adalah persetujuan sakral antara Allah dan seseorang atau sekelompok orang. Allah

menetapkan persyaratan-persyaratan khusus, dan Dia berjanji untuk memberkati kita sewaktu kita mematuhi persyaratan-persyaratan itu. Sewaktu kita memilih untuk tidak menaati perjanjian-perjan-jian, kita tidak dapat menerima berkat-berkat, dan dalam beberapa hal kita menerima hukuman seba-gai akibat atas ketidakpatuhan kita.

Semua tata cara penyelamatan imamat disertai de-ngan perjanjian-perjanjian. Misalnya, Anda mem-buat sebuah perjanjian sewaktu Anda dibaptis, dan Anda memperbarui perjanjian itu setiap kali Anda mengambil sakramen (lihat Mosia 18:8–10; A&P 20:37, 77, 79). Jika Anda telah menerima Imamat Melkisedek, Anda telah memasuki sumpah dan per-janjian imamat (lihat A&P 84:33–44). Pemberkahan bait suci dan tata cara pemeteraian juga mencakup perjanjian-perjanjian sakral.

Ingatlah dan hormatilah selalu perjanjian-perjanjian yang Anda buat dengan Tuhan. Maka Anda tidak perlu diperintah dalam segala hal yang Anda laku-kan (lihat A&P 58:26–28). Anda alaku-kan diilhami oleh Roh Kudus, dan perilaku seperti Kristus akan men-jadi bagian dari sifat Anda. Sebagaimana yang telah Tuhan janjikan, Anda akan “menerima wahyu demi wahyu, pengetahuan demi pengetahuan, agar eng-kau boleh mengetahui misteri dan hal damai—apa yang membawa sukacita, apa yang membawa kehi-dupan yang kekal” (A&P 42:61). Harapan terbesar Anda hendaknya untuk menikmati pengudusan yang datang dari bimbingan ilahi ini; ketakutan terbesar Anda hendaknya akan kehilangan berkat-berkat ini.

Rujukan tambahan: Yeremia 31:31–34; Mosia 5; Moroni 10:33; A&P 82:10; 97:8; 98:13–15

(16)

JULI: TATA CARA DAN PeRJANJIAN

Perjanjian-perjanjian apa yang

telah saya buat saat baptisan?

Ketika kita dibaptiskan, kita memasuki perjanjian dengan Allah. Kita berjanji untuk mengambil ke atas diri kita nama Yesus Kristus, selalu mengingat Dia, menaati perintah-perintah-Nya, dan melayani Dia sampai akhir. Kita memper-barui perjanjian ini setiap kali kita mengambil bagian dari sakramen.

Persiapkan diri Anda secara rohani

Tulisan suci dan sumber-sumber lain apakah yang akan membantu remaja putri meng-ingat dan menaati perjanjian-perjanjian baptisan mereka?

Yohanes 3:5; 2 Nefi 31:4–13, 17 (Bap-tisan adalah penting untuk kesela-matan kekal)

Mosia 18:8–10; A&P 20:37 (Komitmen-komitmen yang kita buat ketika kita dibaptis)

Robert D. Hales, “Perjanjian Baptisan: Untuk Berada dalam Kerajaan dan dari Kerajaan ,” Ensign, November

2000, 6–9; atau Liahona, Januari 2001, 6–9

“Perjanjian Baptisan Anda,” “Berkat-Berkat Baptisan yang Dijanjikan,” Teguh pada Iman (2004), 17–21 Video: “Opportunities to Do Good [Peluang-Peluang untuk Melakukan Kebaikan]”

Membagikan pengalaman

Di awal setiap pelajaran, undanglah remaja putri untuk membagikan, mengajarkan, dan bersaksi mengenai pengalaman yang telah mereka miliki dalam menerapkan apa yang mereka pelajari dalam pelajaran minggu sebelumnya. Ini akan mendorong kein-safan pribadi dan membantu remaja putri melihat relevansi Injil dalam kehidupan me-reka sehari-hari.

Memperkenalkan ajaran

Pilihlah dari gagasan berikut atau pikirkanlah gagasan Anda sendiri untuk memperke-nalkan pelajaran minggu ini:

Apa yang Anda ingat me-ngenai baptisan Anda? Ba-gaimanakah perjanjian baptisan Anda telah me-mengaruhi kehidupan Anda?

Bagaimana Anda dapat membantu remaja putri memahami dengan lebih baik perjanjian-perjanjian baptisan mereka? Bagai-mana Anda dapat mem-bantu mereka memperkuat komitmen mereka untuk menaati perjanjian-perjan-jian ini?

(17)

• Mintalah remaja putri untuk mem-bayangkan bahwa mereka sedang membantu seorang adik lelaki atau perempuan bersiap untuk dibaptis-kan. Bagaimana mereka akan meno-longnya memahami janji-janji yang kita buat saat pembaptisan? (lihat

Te-guh pada Iman, halaman 15–21).

• Perlihatkan gambar sebuah pem-baptisan (seperti Buku Seni Injil, 103– 104). Bagikan kenangan mengenai hari ketika Anda dibaptis, termasuk

kenangan tentang bagaimana pera-saan Anda. Undanglah remaja putri untuk membagikan apa yang mereka rasakan ketika mereka dibaptis. Ta-nyakan kepada mereka perjanjian-perjanjian apa yang mereka buat pada hari itu. Undanglah mereka untuk mendaftarkan tanggapan-tanggapan mereka di papan tulis dan tambahkan pada daftar di sepanjang pelajaran se-waktu mereka belajar lebih banyak mengenai perjanjian baptisan mereka.

Belajar bersama

Setiap kegiatan di bawah akan membantu para remaja putri memahami perjanjian yang mereka buat saat baptisan. Dengan mengikuti ilham dari Roh, pilihlah satu atau lebih yang akan paling baik berlaku bagi kelas Anda:

• Bagilah kelas menjadi tiga kelom-pok, dan tugaskan setiap kelompok untuk membaca satu dari tiga subba-gian dari “Perjanjian Baptisan Anda” dalam Teguh pada Iman. Undanglah se-tiap kelompok untuk merencanakan cara yang kreatif untuk mengajarkan apa yang telah mereka pelajari (misal-nya, menggunakan karya seni, puisi, atau permainan). Berikan mereka waktu untuk saling mengajar. Me-ngapa remaja putri merasa bahwa penting bagi mereka menaati perjanji-an-perjanjian ini.

• Undanglah beberapa remaja putri untuk membaca Mosia 18:8–10 dan yang lainnya untuk membaca A&P 20:79. Mintalah mereka mencari ko-mitmen-komitmen yang kita buat ke-tika kita dibaptis. Berikan setiap remaja putri selembar kertas, dan mintalah mereka menuliskan pilihan sulit yang dihadapi remaja dan kemu-dian menaruh kertas tersebut dalam

sebuah wadah. Undanglah remaja putri untuk bergantian secara acak mengambil selembar kertas dari wa-dah tersebut, membaca yang tertulis di kertas, dan berbagi beberapa ga-gasan mengenai bagaimana dia dapat mengingat dan menaati perjanjian baptisannya sementara menghadapi tantangan-tantangan ini.

• Perlihatkan gambar baptisan Juru-selamat (lihat Buku Seni Injil, 35, dan mintalah seorang anggota kelas mem-baca 2 Nefi 31:4–10. Undanglah re-maja putri untuk membagikan contoh-contoh dalam tulisan suci yang menunjukkan bagaimana Yesus Kristus menaati perjanjian-Nya de-ngan Bapa (mereka dapat melihat gambar dalam Buku Seni Injil, 36–48, sebagai gagasan). Mintalah mereka untuk berbagi pengalaman di mana mereka mencoba mengikuti teladan Juruselamat.

Kiat mengajar

“Guru yang unggul tidak menerima penghargaan atas pembelajaran dan per-tumbuhan dari orang-orang yang mereka ajar. Seperti tukang kebun yang menanam dan memelihara tanaman, mereka berusaha membuat kondisi paling memungkinkan untuk be-lajar. Kemudian mereka bersyukur kepada Tuhan saat mereka melihat kema-juan murid yang mereka ajar” (Mengajar, Tiada

Pe-manggilan yang Lebih Mulia

(18)

• Undanglah remaja putri untuk membaca tiga paragraf dari ceramah Penatua Robert D. Hales “Perjanjian Baptisan: Untuk Berada dalam Kera-jaan dan dari KeraKera-jaan,” dimulai de-ngan “Saat dibaptis kita membuat perjanjian dengan Bapa Surgawi kita.” Mintalah mereka mencari per-janjian-perjanjian yang kita buat ke-tika kita dibaptis, dan undanglah mereka untuk menulis di papan tulis apa yang mereka temukan. Dalam hal-hal apa baptisan hendaknya mengubah kehidupan kita? Bagai-mana baptisan telah mengubah kehi-dupan remaja putri?

• Undanglah remaja putri untuk membaca “Perjanjian Baptisan Anda” dalam Teguh pada Iman dan mengiden-tifikasi janji-janji yang kita buat ketika kita dibaptiskan. Sewaktu remaja putri menyaksikan video “Opportunities to Do Good [Peluang-Peluang untuk Me-lakukan Kebaikan],” mintalah mereka mencari cara-cara orang-orang dalam video tersebut menghormati perjanjian baptisan mereka. Berikan remaja putri waktu untuk membagikan apa yang mereka pelajari. Menurut remaja putri apa yang dapat mereka lakukan untuk lebih sepenuhnya menaati perjanjian baptisan mereka di segala waktu dan segala tempat?

Mintalah remaja putri untuk membagikan apa yang mereka pelajari hari ini. Apakah mereka memahami perjanjian baptisan mereka dengan lebih baik? Apa perasaan atau kesan yang mereka miliki? Apakah mereka memiliki pertanyaan tambahan apa pun? Apakah akan bermanfaat untuk meluangkan lebih banyak waktu mengenai ajaran ini?

Jalankan apa yang sedang kita pelajari

Undanglah remaja putri untuk mempertimbangkan bagaimana mereka akan hidup se-suai apa yang telah mereka pelajari hari ini. Misalnya, mereka dapat:

• Dengan doa yang sungguh-sung-guh memeriksa kehidupan mereka untuk menentukan apakah ada sesu-atu yang perlu berhenti dilakukan atau mulai dilakukan untuk menjadi lebih setia kepada perjanjian baptisan mereka. Mereka kemudian dapat

membuat komitmen pribadi untuk bertindak sesuai dengan itu. • Bekerja secara perorangan atau bersama kelas pada Iman nilai penga-laman 4 atau Pengetahuan nilai peng-alaman 4 dalam Kemajuan Pribadi.

Bagikan kepada remaja putri apa yang akan mereka telaah minggu depan. Apa yang dapat mereka lakukan untuk mempersiapkan diri untuk belajar? Misalnya, mereka da-pat membaca sebuah ceramah, menyaksikan video, atau menelaah tulisan suci yang berhubungan dengan pelajaran minggu depan.

Mengajar dengan cara Juruselamat

Juruselamat menemukan cara-cara unik untuk membantu mereka yang Dia ajar untuk belajar dan tumbuh—cara-cara yang hanya dimaksudkan bagi mereka. Dia membantu mereka menemukan Injil dalam pengalaman me-reka sendiri. Apa yang dapat Anda lakukan un-tuk membantu remaja putri yang Anda ajar me-ngenali bagaimana per-janjian baptisan mereka dapat memengaruhi kehi-dupan sehari-hari me-reka?

(19)

Sumber-Sumber Pilihan

“Perjanjian Baptisan Anda,” Teguh pada Iman (2004), 20–21

Sewaktu Anda dibaptis, Anda memasuki perjanjian dengan Allah. Anda berjanji untuk mengambil ke atas diri Anda nama Yesus Kristus, menaati perin-tah-perintah-Nya, dan melayani-Nya sampai akhir (lihat Mosia 18:8–10; A&P 20:37). Anda memperba-rui perjanjian ini setiap kali Anda mengambil sakra-men (lihat A&P 20:77, 79).

Mengambil ke Atas Diri Anda Nama Yesus Kristus.

Se-waktu Anda mengambil ke atas diri Anda nama Yesus Kristus, Anda melihat diri Anda sebagai milik-Nya. Anda mendahulukan Dia dan pekerjaan-Nya dalam kehidupan Anda. Anda mencari kehendak-Nya daripada kehendak Anda atau apa yang dunia ajarkan agar Anda inginkan.

Dalam Kitab Mormon, Raja Benyamin menjelaskan mengapa penting untuk mengambil nama Jurusela-mat ke atas diri kita sendiri:

“Tidak ada nama lain diberikan yang melaluinya keselamatan datang; oleh karena itu, aku menghen-daki agar kamu hendaknya mengambil ke atas di-rimu nama Kristus, kamu semua yang telah masuk ke dalam perjanjian dengan Allah bahwa kamu hen-daknya patuh sampai akhir hidupmu.

“Dan akan terjadi bahwa barang siapa melakukan ini akan didapati pada sisi kanan Allah, karena dia akan mengetahui nama yang dengannya dia dise-but; karena dia akan disebut dengan nama Kristus. “Dan sekarang, akan terjadi, bahwa barang siapa ti-dak akan mengambil ke atas dirinya nama Kristus mesti disebut dengan nama lain; oleh karena itu, dia mendapati dirinya pada sisi kiri Allah” (Mosia 5:8–10).

Menaati Perintah-Perintah. Perjanjian baptisan Anda

adalah sebuah tekad untuk datang ke dalam kera-jaan Allah, dengan memisahkan diri Anda dari du-nia dan berdiri sebagai seorang saksi bagi Allah “di segala waktu dan dalam segala hal, dan di segala tempat” (Mosia 18:9). Usaha-usaha Anda untuk ber-diri sebagai saksi bagi Allah termasuk semua hal yang Anda lakukan dan katakan. Berusahalah selalu untuk mengingat dan menaati perintah-perintah Tuhan. Jagalah pikiran, bahasa, dan tindakan Anda murni. Sewaktu Anda mencari hiburan seperti bios-kop, televisi, Internet, musik, buku, majalah, serta surat kabar, berhati-hatilah untuk menonton, men-dengarkan, dan membaca hanya hal-hal yang mene-guhkan. Berpakaianlah dengan sopan. Pilihlah teman-teman yang memberi Anda semangat untuk menjangkau gol-gol kekal Anda. Menjauhlah dari amoralitas, pornografi, perjudian, tembakau, alko-hol, dan narkoba. Jagalah diri Anda layak untuk memasuki bait suci.

Melayani Tuhan. Perintah untuk memisahkan diri

Anda dari hal-hal dunia bukan berarti bahwa Anda harus mengucilkan diri Anda dari orang lain. Ba-gian dari perjanjian baptisan Anda adalah untuk melayani Tuhan, dan Anda melayani-Nya paling baik sewaktu Anda melayani sesama Anda. Se-waktu nabi Alma mengajar tentang perjanjian bap-tisan, dia berkata bahwa kita hendaknya “bersedia untuk menanggung beban satu sama lain, agar itu boleh menjadi ringan” dan “bersedia untuk berduka nestapa bersama mereka yang berduka nestapa … dan menghibur mereka yang berada dalam kebu-tuhan akan penghiburan” (Mosia 18:8–9). Jadilah baik hati dan penuh rasa hormat kepada semua orang, ikutilah teladan Yesus Kristus dalam cara Anda memperlakukan orang lain.

(20)

JULI: TATA CARA DAN PeRJANJIAN

Bagaimanakah saya menerima

karunia Roh Kudus?

Setelah kita dibaptiskan, kita menerima tata cara pengukuhan. Sebagai bagian dari tata cara ini, kita diberitahu untuk “[men]erima Roh Kudus.” Ini berarti Roh Kudus dapat menjadi rekan konstan kita jika kita menginginkan dan mengundang kehadiran-Nya dalam kehidupan kita dan dengan setia menaati perintah-perintah.

Persiapkan diri Anda secara rohani

Tulisan suci dan ceramah apa yang akan membantu remaja putri memahami bagai-mana karunia Roh Kudus akan membantu mereka dan memberkati mereka di sepan-jang kehidupan mereka?

Kisah Para Rasul 8:14–17; A&P 33:15; Pasal-Pasal Kepercayaan 1:4 (Karunia Roh Kudus dilimpahkan melalui pe-numpangan tangan)

1 Nefi 2:9–20 (teladan Nefi yang mau menerima Roh Kudus)

1 Nefi 15:1–11 (Tidak mematuhi perin-tah-perintah akan menghalangi kita dari menerima Roh kudus)

1 Nefi 16:14–29; 18:8–22; Alma 37:38– 46 (Contoh mengenai Liahona) A&P 20:77 (Dengan mengambil sakra-men, kita memperbarui perjanjian-perjanjian kita dan dapat selalu memiliki Roh bersama kita)

A&P 121:45–46 (Jika kita bajik dan memiliki kasih amal, Roh Kudus akan menjadi rekan konstan kita)

David A. Bednar, “Menerima Roh Ku-dus,” Ensign atau Liahona, November 2010, 94–97

David A. Bednar, “Agar Roh-Nya Se-lalu Menyertai Kita,” Ensign atau

Lia-hona, Mei 2006, 28–29

“Peranan Roh Kudus,” Teguh pada

Iman (2004), 193

“Biar Roh Kudus Membimbing,” Nyanyian Rohani, no. 58

Membagikan pengalaman

Di awal setiap pelajaran, undanglah remaja putri untuk membagikan, mengajarkan, dan bersaksi mengenai pengalaman yang telah mereka miliki dalam menerapkan apa yang mereka pelajari dalam pelajaran minggu sebelumnya. Ini akan mendorong kein-safan pribadi dan membantu remaja putri melihat relevansi Injil dalam kehidupan me-reka sehari-hari.

Bagaimana karunia Roh Kudus menghibur atau menolong Anda secara pribadi? Kapankah Anda merasa dekat dengan Roh? Apa pengalaman yang da-pat Anda bagikan kepada remaja putri?

Tahukah Anda penga-laman apa pun yang per-nah dialami remaja putri dengan karunia Roh Ku-dus? Apakah mereka me-mahami apa yang harus mereka lakukan untuk menjadi layak bagi kere-kanan dari Roh Kudus?

(21)

Memperkenalkan ajaran

Pilihlah dari gagasan berikut atau pikirkanlah gagasan Anda sendiri untuk memperke-nalkan pelajaran minggu ini:

• Bersama kelas, dengarkan atau nyanyikan lagu pujian “Biar Roh Ku-dus Membimbing.” Apa yang remaja putri pelajari dari nyanyian pujian ini mengenai apa yang harus kita laku-kan untuk menerima Roh Kudus?

• Undanglah remaja putri untuk mikirkan mengenai hari ketika me-reka dikukuhkan menjadi anggota Gereja dan diberi tahu untuk “[men] erima Roh Kudus.” Bagaimana karu-nia Roh Kudus telah memberkati me-reka? Pertanyaan apa yang mereka miliki mengenai karunia Roh Kudus?

Belajar bersama

Setiap kegiatan di bawah akan membantu remaja putri memahami apa artinya mene-rima Roh Kudus. Dengan mengikuti ilham dari Roh, pilihlah satu atau lebih yang akan paling baik berlaku bagi kelas Anda:

• Mintalah remaja untuk secara pero-rangan membaca 1 Nefi 2:9–19 dan 1 Nefi 15:1–11. Undanglah separuh kelas untuk mencari dan membahas apa yang Nefi lakukan untuk mene-rima Roh Kudus. Undanglah separuh lainnya untuk mencari dan memba-has apa yang Laman dan Lemuel la-kukan yang menahan mereka dari menerima Roh Kudus. Kemudian mintalah mereka untuk menuliskan di papan tulis apa yang mereka temu-kan. Apa yang remaja putri pelajari dari contoh-contoh ini yang akan membantu mereka menerima Roh Kudus dalam kehidupan mereka? • Pastikan bahwa setiap anggota ke-las memiliki salinan Untuk Kekuatan

Remaja. Undanglah setiap remaja

putri untuk memilih satu bagian da-lam Untuk Kekuatan Remaja, memba-canya, dan menandai hal-hal yang harus dan tidak harus mereka laku-kan untuk menerima Roh Kudus.

Undanglah mereka untuk membagi-kan apa yang mereka pelajari menge-nai Roh Kudus dari apa yang mereka baca. Bagaimana ini akan membantu mereka menerima Roh Kudus dalam kehidupan mereka?

• Bersama kelas, bacalah tiga para-graf terakhir dari bagian berjudul “Karunia Roh Kudus” dalam ceramah Penatua David A. Bednar “Menerima Roh Kudus.” Mintalah seorang re-maja putri meringkas poin utama Pe-natua Bednar. Tugaskan setiap remaja putri untuk membaca satu dari tiga bagian berikut dari ceramah, carilah jawaban terhadap pertanyaan sema-cam ini: Bagaimana kita memenuhi syarat untuk memperoleh penemanan Roh Kudus? Apa yang dapat mengha-langi kita dari menerima Roh Kudus? Mintalah mereka untuk membagikan apa yang mereka temukan dan apa yang mereka rencanakan untuk me-nindaki nasihat Penatua Bednar.

Kiat mengajar

“Roh Kudus mungkin da-pat mendorong satu atau lebih diantara mereka yang Anda ajar untuk membagikan wawasan yang perlu didengar orang lain. Bukalah hati Anda untuk dorongan yang Anda terima untuk me-manggil orang-orang ter-tentu. Anda bahkan mungkin terkesan untuk meminta seseorang yang dengan sukarela belum mengungkapkan pendapat mereka” (Mengajar, Tiada

Pemanggilan yang Lebih Mulia [1999], 63).

(22)

• Perlihatkan gambar Lehi dan Lia-hona (lihat Buku Seni Injil, 68, dan mintalah remaja putri membagikan apa yang mereka ketahui mengenai Liahona. Undanglah separuh kelas untuk membaca 1 Nefi 16:14–29, dan undanglah separuh lainnya untuk membaca 1 Nefi 18:8–22. Mintalah mereka untuk mencari jawaban terha-dap pertanyaan ini: “Bagaimana Liahona itu seperti Roh Kudus?” Un-danglah mereka untuk membagikan pemikiran mereka. Apa yang remaja putri pelajari dari pengalaman kelu-arga Lehi yang dapat membantu me-reka menerima Roh Kudus? Sebagai bagian dari pembahasan, bacalah ber-sama Alma 37:38–46.

• Undanglah remaja putri untuk membaca bagian berjudul “Menarik Diri Kita Sendiri dari Roh Kudus” dari ceramah Penatua David A. Bednar “Agar Roh-Nya Selalu Me-nyertai Kita.” Mintalah mereka untuk mencari pernyataan yang membantu mereka memahami bagaimana cara

mendapatkan penemanan Roh Kudus lebih sering. Doronglah mereka untuk berpikir mengenai hal-hal yang me-reka “pikir, lihat, dengar, atau laku-kan” di hari biasa dan menilai apakah hal-hal tersebut mengundang Roh Kudus atau menjauhkan mereka dari-Nya. Mintalah mereka untuk mere-nungkan perubahan apa pun yang perlu mereka lakukan dalam kehi-dupan mereka. Undanglah mereka untuk membagikan beberapa pemi-kiran mereka jika mereka merasa nya-man untuk melakukannya.

• Bersama kelas bacalah Ajaran dan Perjanjian 121:45–46. Tanyakan apa-kah ada kata apa pun dalam ayat-ayat ini yang tidak dipahami oleh para re-maja putri, dan bantulah mereka mendefinisikan kata-kata tersebut (se-bagai contoh, sanubari berarti “bagian paling dalam”; mengisi berarti “me-nyemarakkan” atau “meningkat-kan”). Apa yang remaja putri pelajari dari ayat-ayat ini mengenai bagai-mana cara menerima Roh Kudus?

Mintalah remaja putri untuk membagikan apa yang mereka pelajari hari ini. Apakah mereka memahami bagaimana cara menerima Roh Kudus? Apa perasaan atau kesan yang mereka miliki? Apakah mereka memiliki pertanyaan tambahan apa pun? Apakah akan bermanfaat untuk meluangkan lebih banyak waktu mengenai ajaran ini?

Jalankan apa yang sedang kita pelajari

Undanglah remaja putri untuk mempertimbangkan bagaimana mereka akan hidup se-suai dengan apa yang telah mereka pelajari hari ini. Misalnya, mereka dapat:

• Mengundang penemanan Roh Ku-dus setiap hari dalam doa pribadi mereka.

• Melengkapi Pilihan dan Pertang-gungjawaban nilai pengalaman 5 atau Kebajikan nilai pengalaman 4 dalam

Kemajuan Pribadi.

Bagikan kepada remaja putri apa yang akan mereka telaah minggu depan. Apa yang dapat mereka lakukan untuk mempersiapkan diri untuk belajar? Misalnya, mereka da-pat membaca sebuah ceramah, menyaksikan video, atau menelaah tulisan suci yang berhubungan dengan pelajaran minggu depan.

Mengajar dengan cara Juruselamat

Juruselamat membagikan kisah, perumpamaan, dan teladan kehidupan nyata sederhana yang masuk akal bagi mereka yang dia-jar-Nya. Dia membantu mereka menemukan pela-jaran Injil dalam penga-laman mereka sendiri. Bagaimana Anda dapat membantu remaja putri menghargai cara karunia Roh Kudus membantu mereka melalui penga-laman mereka sendiri?

(23)

Sumber-Sumber Pilihan

Kutipan dari David A. Bednar, “Agar Kita Boleh Selalu Memiliki Roh-Nya Bersama Kita,” ensign atau

Lia-hona, Mei 2006, 28–31

Menarik Diri Kita Sendiri dari Roh Tuhan

Dalam penelaahan pribadi kita dan petunjuk pela-jaran kelas, kami berulang kali menekankan pen-tingnya mengenali ilham dan bisikan yang kita terima dari Roh Tuhan. Dan pendekatan semacam itu adalah benar serta bermanfaat. Kita hendaknya dengan tekun berupaya untuk mengenali dan me-nanggapi bisikan-bisikan sewaktu itu datang ke-pada kita. Namun, aspek penting dari baptisan dengan Roh mungkin sering diabaikan dalam ke-majuan rohani kita.

Kita hendaknya juga berikthiar untuk membedakan sewaktu kita “menarik [diri kita sendiri] dari Roh Tuhan, maka itu tidak bisa memiliki tempat dalam [diri kita] untuk membimbing [kita] di jalan kebijak-sanaan agar [kita] boleh diberkati, dimakmurkan dan dilindungi” (Mosia 2:36). Tepat karena berkat yang dijanjikan adalah agar kita boleh selalu memiliki

Roh-Nya bersama kita, kita hendaknya memerhatikan

dan belajar dari pilihan-pilihan dan pengaruh- pengaruh yang memisahkan kita dari Roh Kudus. Standarnya jelas. Jika sesuatu yang kita pikirkan, li-hat, dengar, atau lakukan menjauhkan kita dari Roh Kudus, maka kita hendaknya berhenti memikirkan, melihat, mendengar, atau melakukan hal itu. Jika itu dimaksudkan untuk menghibur, misalnya, menja-uhkan kita dari Roh Kudus, maka tentunya hiburan jenis itu bukan untuk kita. Karena Roh tidak dapat

tinggal dalam hal-hal yang tidak senonoh, jahat, atau tidak sopan, maka jelaslah hal-hal semacam itu bukan untuk kita. Karena kita menjauhkan Roh Tuhan sewaktu kita terlibat dalam kegiatan-kegi-atan yang kita tahu hendaknya kita hindari, maka hal-hal semacam itu pastilah bukan untuk kita. Saya mengenali kita adalah para pria dan wanita yang telah jatuh yang hidup di dunia fana dan bahwa kita tidak dapat memiliki kehadiran Roh Kudus bersama kita setiap detik, setiap menit, se-tiap jam dan sese-tiap hari. Namun, Roh Kudus dapat tinggal bersama kita lebih banyak, jika tidak, sepan-jang waktu—dan tentunya Roh dapat bersama kita lebih banyak daripada tidak bersama kita. Sewaktu kita menjadi semakin lebih membenamkan diri da-lam Roh Tuhan, kita hendaknya berusaha untuk mengenali kesan-kesan sewaktu itu datang dan pe-ngaruh-pengaruh atau peristiwa-peristiwa yang menyebabkan kita menjauhkan diri kita sendiri dari Roh Kudus.

Mengambil “Roh Kudus untuk pembimbing [kita]” (A&P 45:57) adalah mungkin dan penting bagi per-tumbuhan rohani kita dan kelangsungan hidup di dunia yang semakin jahat. Kadang-kadang sebagai Orang Suci Zaman Akhir kita berbicara dan bertin-dak seolah-olah mengenali pengaruh Roh Kudus dalam kehidupan kita adalah peristiwa yang langka atau khusus.Kita hendaknya ingat, bagaimanapun, bahwa janji perjanjian adalah agar kita boleh selalu

memiliki Roh-Nya bersama kita. Berkat tertinggi ini

berlaku pada setiap orang anggota Gereja yang te-lah dibaptis, dikukuhkan, serta diperintahkan untuk “menerima Roh Kudus.”

(24)

JULI: TATA CARA DAN PeRJANJIAN

Mengapa tata cara-tata cara

bait suci penting?

Tata cara-tata cara bait suci menuntun pada berkat-berkat terbesar yang terse-dia bagi anak-anak Bapa Surgawi. Tata cara-tata cara ini mempersiapkan kita untuk hidup selamanya bersama Bapa Surgawi dan keluarga kita setelah kehi-dupan ini. Itu memberkati kita dengan kuasa rohani dan arahan di sepanjang kefanaan. Di bait suci, kita juga dapat menerima tata cara-tata cara penting demi kepentingan para leluhur yang meninggal tanpa memiliki kesempatan untuk menerima tata cara-tata cara ini bagi diri mereka sendiri.

Persiapkan diri Anda secara rohani

Sewaktu Anda mempersiapkan diri, dengan doa yang sungguh-sungguh telaahlah tu-lisan suci dan sumber-sumber ini. Apa yang akan mengilhami remaja putri untuk me-menuhi syarat bagi dan berperan serta dalam tata cara-tata cara bait suci?

A&P 84:19–22 (Kuasa keallahan ada di dalam tata cara-tata cara keima-matan)

A&P 109 (Dedikasi Bait Suci Kirtland) A&P 131:1–4 (Pernikahan selestial di-perlukan untuk mendapatkan tingkat kemuliaan paling tinggi)

Thomas S. Monson, “Bait Suci yang Kudus—Mercusuar bagi Dunia,” Ensign atau Liahona, Mei 2011, 90–94;

lihat juga video “Temples Are a Beacon [Bait Suci adalah Mercusuar]” Richard G. Scott, “Sukacita dari Me-nebus yang Telah Meninggal,” Ensign atau Liahona, November 2012, 93–95 Richard G. Scott, “Peribadatan Bait Suci: Sumber Kekuatan dan Kuasa di Saat-Saat Membutuhkan,” Ensign atau

Liahona, Mei 2009, 43–45

“Bait Suci,” Teguh pada Iman (2004), 11–15

Membagikan pengalaman

Di awal setiap pelajaran, undanglah remaja putri untuk membagikan, mengajarkan, dan bersaksi mengenai pengalaman yang telah mereka miliki dalam menerapkan apa yang mereka pelajari dalam pelajaran minggu sebelumnya. Ini akan mendorong kein-safan pribadi dan membantu remaja putri melihat relevansi Injil dalam kehidupan me-reka sehari-hari.

Bagaimana tata cara-tata cara bait suci telah mem-bimbing dan memberkati kehidupan Anda? Bagai-mana berperan serta da-lam tata cara-tata cara ini telah membawa Anda le-bih dekat kepada Bapa Surgawi?

Pengalaman apa yang re-maja putri miliki dengan tata cara-tata cara bait suci? Bagaimana mereka dapat membantu satu sama lain belajar dan memperoleh kesaksian tentang tata cara-tata cara bait suci?

(25)

Memperkenalkan ajaran

Pilihlah dari gagasan berikut atau pikirkanlah gagasan Anda sendiri untuk memperke-nalkan pelajaran minggu ini:

• Undanglah remaja putri untuk me-mikirkan mengenai pengalaman ter-kini yang mereka miliki di bait suci. Apa yang mereka rasakan di sana? Ber-kat-berkat apa yang mereka terima dari menghadiri bait suci? Kapan mereka merasa bahwa mereka menerima keku-atan rohani atau arahan di bait suci?

• Undanglah seorang remaja putri untuk memegang sebuah gambar bait suci. Mintalah dia menyebutkan bebe-rapa tata cara bait suci dan menjelas-kan mengapa itu adalah penting baginya.

Belajar bersama

Setiap kegiatan di bawah akan membantu remaja putri memahami mengapa tata cara-tata cara bait suci itu penting. Dengan mengikuti ilham dari Roh, pilihlah satu atau le-bih yang akan paling baik berlaku bagi kelas Anda:

• Perlihatkan sebuah gambar tentang pasangan yang menikah di depan bait suci (lihat Buku Seni Injil,120). Un-danglah remaja putri untuk membaca bersama Ajaran dan Perjanjian 131:1– 4 dan carilah berkat-berkat yang di-janjikan kepada mereka yang memasuki perjanjian pernikahan yang baru dan abadi. Berkat-berkat apa yang akan ditahan dari mereka yang tidak memasuki perjanjian ini? Bagaimana pandangan Tuhan tentang pernikahan berbeda dari pandangan dunia? Bagikan kesaksian Anda de-ngan remaja putri mengenai berkat-berkat yang tersedia bagi mereka dan keluarga masa depan mereka ketika mereka berperan serta dalam tata ca-ra-tata cara bait suci.

• Undanglah remaja putri untuk membaca 10 paragraf terakhir dari ceramah Penatua Richard G. Scott

“Peribadatan Bait Suci: Sumber Keku-atan dan Kuasa di Saat-Saat Membu-tuhkan.” Undanglah mereka untuk membagikan bagaimana mereka me-rasakan pengalaman Penatua Scott menunjukkan pentingnya tata cara-tata cara bait suci. Bagikan penga-laman dari kehidupan Anda sendiri, dan undanglah remaja putri untuk melakukan yang sama.

• Perlihatkan video ”Temples Are a Beacon” [Bait Suci adalah Mercu-suar] (atau bagikan kisah tentang ke-luarga Mou Tham dari ceramah Presiden Thomas S. Monson “Bait Suci yang Kudus—Mercusuar bagi Dunia”) dan tanyakan kepada remaja putri mengapa mereka pikir keluarga Mou Tham bersedia untuk membuat pengurbanan yang begitu besar un-tuk pergi ke bait suci. Pengurbanan apa yang telah mereka buat atau

Kiat mengajar

“Ketika kita mendapat pel-ajaran asas-asas injil, hal itu hendaknya dalam Roh kekhidmatan .... Ketidak-khidmatan cocok dengan tujuan iblis dengan meng-halangi saluran-saluran wahyu yang sulit baik pi-kiran maupun roh’” (Boyd K. Packer, dalam Mengajar,

Tiada Pemanggilan yang Le-bih Mulia [1999], 82).

(26)

lihat orang lain lakukan untuk meng-hadiri bait suci dan menerima ber-kat-berkatnya?

• Berikan setiap remaja putri salinan dari ceramah Penatua Richard G. Scott “Peribadatan Bait Suci: Sumber Kekuatan dan Kuasa di Saat-Saat Membutuhkan,” dan mintalah kelas untuk menemukan gagasan yang di-berikan Penatua Scott tentang bagai-mana cara mendapatkan manfaat dari menghadiri bait suci. Undanglah re-maja putri untuk membagikan apa yang mereka temukan. Mana gagasan yang mereka rasa paling berlaku bagi mereka sebagai remaja putri? Un-danglah mereka untuk memilih satu atau lebih yang akan mereka ikuti ke-tika mereka menghadiri bait suci lagi. • Bagilah kelas menjadi dua, dan mintalah satu kelompok untuk

membayangkan bahwa mereka adalah para leluhur yang telah meninggal dari kelompok lainnya. Undanglah mereka untuk membayangkan bahwa mereka meninggal tanpa dibaptiskan tetapi telah menerima Injil di dunia roh. Mintalah mereka untuk menulis sebuah pesan kepada keturunan me-reka yang masih hidup dan memberi-kannya kepada seorang remaja putri di kelompok lainnya. Mintalah ang-gota kelas untuk membacakan pesan tersebut dengan lantang. Tuliskan di papan tulis judul dari pelajaran ini, dan undanglah remaja putri untuk memikirkan mengenai pertanyaan ini sewaktu mereka membaca empat pa-ragraf pertama dari ceramah Penatua Richard G. Scott “Sukacita dari Mene-bus yang Telah Meninggal.” Mintalah mereka untuk membagikan pemikiran mereka.

Mintalah remaja putri untuk membagikan apa yang mereka pelajari hari ini. Apakah mereka memahami pentingnya tata cara-tata cara bait suci? Apa perasaan atau kesan yang mereka miliki? Apakah mereka memiliki pertanyaan tambahan apa pun? Akankah bermanfaat untuk meluangkan lebih banyak waktu mengenai topik ini?

Jalankan apa yang sedang kita pelajari

Undanglah remaja putri untuk mempertimbangkan bagaimana mereka akan hidup se-suai apa yang telah mereka pelajari hari ini. Misalnya, mereka dapat:

• Melakukan pembaptisan bagi orang mati sebagai kegiatan kelas, mengambil nama-nama keluarga me-reka sendiri jika mungkin. Meme-reka juga dapat menggunakan apa yang mereka pelajari hari ini untuk

mendorong remaja putri lainnya un-tuk bersiap menghadiri bait suci ber-sama mereka.

• Melengkapi Kebajikan nilai penga-laman 3 dalam Kemajuan Pribadi.

Bagikan kepada remaja putri apa yang akan mereka telaah minggu depan. Apa yang dapat mereka lakukan untuk mempersiapkan diri untuk belajar? Misalnya, mereka da-pat membaca sebuah ceramah, menyaksikan video, atau menelaah tulisan suci yang berhubungan dengan pelajaran minggu depan.

Mengajar dengan cara Juruselamat

Ketika Juruselamat meng-ajar, Dia mengundang para pengikut-Nya untuk bertindak dalam iman dan menjalankan kebenaran yang Dia ajarkan. Dia menginginkan para pengi-kut-Nya untuk menjalan-kan Injil dengan seluruh hati mereka. Bagaimana Anda dapat mengilhami remaja putri dengan hasrat untuk memahami dan ber-peran serta dalam tata ca-ra-tata cara bait suci?

(27)

Sumber-Sumber Pilihan

Kutipan dari Thomas S. Monson, “Bait Suci yang Ku-dus—Mercusuar bagi Dunia,” ensign atau Liahona, May 2011, 90–94

Izinkan saya membagikan kepada Anda kisah Tihi dan Tararaina Mou Tham beserta 10 anak mereka. Seluruh keluarga kecuali seorang putri bergabung dengan Gereja di awal tahun 1960-an, sewaktu para misionaris datang ke pulau mereka, terletak kira-kira 100 mil (160 km) selatan Tahiti. Segera mereka mulai menghasratkan berkat-berkat pemeteraian keluarga kekal di bait suci.

Pada waktu itu bait suci terdekat bagi keluarga Mou Tham adalah Bait Suci Hamilton Selandia Baru, yang berjarak lebih dari 2.500 mil (4.000 km) ke arah barat daya, yang hanya dapat ditempuh dengan perjalanan pesawat udara yang mahal. Keluarga be-sar Mou Tham, yang berpenghasilan sangat kecil dari sebuah ladang kecil, tidak memiliki uang untuk ongkos pesawat udara, juga tidak ada kesempatan apa pun untuk pekerjaan di pulau Pasifik mereka. Jadi, Brother Mou Tham dan putranya Gérard mem-buat keputusan yang sulit dan berjalan sejauh 3.000 mil (4.800 km) untuk bekerja di New Caledonia, di mana putranya yang lain telah bekerja.

Ketiga pria keluarga Mou Tham bekerja selama em-pat tahun. Brother Mou Tham sendiri pulang ke ru-mah hanya sekali sepanjang waktu tersebut, untuk pernikahan putrinya.

Setelah empat tahun, Brother Mou Tham dan para putranya telah menabung cukup uang untuk mem-bawa keluarganya ke Bait Suci Selandia Baru. Selu-ruh keluarganya yang adalah anggota [Gereja] pergi, kecuali seorang putri, yang sedang menanti-kan kelahiran bayinya. Mereka dimeteraimenanti-kan untuk waktu fana dan kekekalan, pengalaman yang tak terlukiskan dan penuh sukacita.

Brother Mou Tham sekembali dari bait suci lang-sung ke New Caledonia, di mana dia bekerja selama dua tahun lagi untuk membayar perjalanan bagi putrinya yang tidak ikut ke bait suci bersama me-reka—putri yang telah menikah beserta anak, dan suaminya.

Di tahun-tahun belakangan mereka, Brother dan Sister Mou Tham berhasrat untuk melayani di bait suci. Saat itu Bait Suci Papeete Tahiti telah dibangun dan didedikasikan, dan mereka melayani empat misi di sana [lihat C. Jay Larson, “Temple Moments: Impossible Desire,” Church News, 16 Maret 1996, 16.

Kutipan dari Richard G. Scott, “Sukacita dari Menebus yang Telah Meninggal,” ensign atau Liahona, Novem-ber 2012, 93–95

Saya bersaksi bahwa Roh elia menyentuh banyak hati anak-anak Bapa di seluruh dunia, yang menye-babkan pekerjaan bagi mereka yang telah mening-gal melesat maju dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Namun bagaimana dengan Anda? Apakah Anda te-lah berdoa mengenai pekerjaan leluhur Anda sendiri? Kesampingkan hal-hal yang tidak penting dalam hi-dup Anda. Putuskan untuk melakukan sesuatu yang akan memiliki konsekuensi kekal. Mungkin Anda te-lah didorong untuk mencari leluhur Anda namun Anda merasa Anda bukan seorang ahli silsilah. Da-patkah Anda melihat bahwa Anda tidak perlu men-jadi seperti itu lagi? Itu semua dimulai dengan kasih dan hasrat yang tulus untuk membantu mereka yang ada di balik tabir yang tidak dapat membantu diri mereka sendiri. Periksalah sekeliling Anda. Akan ada seseorang di area Anda yang dapat membantu Anda berhasil.

(28)

Sumber-Sumber Pilihan

Pekerjaan ini adalah pekerjaan rohani, suatu upaya kerja sama yang monumental pada kedua sisi tabir, di mana bantuan diberikan di kedua arah. Di mana pun Anda berada di dunia, dengan doa, iman, kete-tapan hati, ketekunan, dan sedikit pengurbanan,

Anda dapat membuat kontribusi yang kuat. Mulai-lah sekarang. Saya berjanji kepada Anda bahwa Tuhan akan membantu Anda menemukan caranya. Dan itu akan membuat Anda merasa bahagia.

(29)

JULI: TATA CARA DAN PeRJANJIAN

Apakah artinya mengambil

ke atas diri saya nama

Yesus Kristus?

Ketika kita dibaptiskan, kita berjanji untuk mengambil ke atas diri kita nama Yesus Kristus. Kita memperbarui perjanjian ketika kita mengambil bagian dari sakramen (lihat A&P 20:77). Kita memenuhi perjanjian ini dengan mengutama-kan Tuhan dalam kehidupan kita, dengan berupaya untuk berpikir dan bertin-dak seperti Dia, dan dengan berdiri “sebagai saksi bagi Allah di segala waktu dan dalam segala hal, dan di segala tempat” (Mosia 18:9).

Persiapkan diri Anda secara rohani

Tulisan suci dan sumber apa yang akan membantu remaja putri memahami perjanjian yang mereka buat untuk mengambil nama Kristus ke atas diri mereka?

Mosia 5 (Mengapa penting untuk mengambil ke atas diri kita nama Kristus)

3 Nefi 27:27 (Kita hendaknya beru-paya untuk menjadi seperti Yesus Kristus)

A&P 20:37, 77 (Mengambil nama Kristus ke atas diri kita adalah bagian dari perjanjian baptisan kita dan tata cara sakramen)

Robert D. Hales, “Menjadi Orang Kristen yang Lebih Kristiani,” Ensign atau Liahona, November 2012, 90–92 Mervyn B. Arnold, “Apa yang Telah engkau Lakukan dengan Namaku?”

Ensign atau Liahona, November 2012,

105–107

Video: “Dare to Stand Alone (Berani Berdiri Sendiri)”

Membagikan pengalaman

Di awal setiap pelajaran, undanglah remaja putri untuk membagikan, mengajarkan, dan bersaksi mengenai pengalaman yang telah mereka miliki dalam menerapkan apa yang mereka pelajari dalam pelajaran minggu sebelumnya. Ini akan mendorong kein-safan pribadi dan membantu remaja putri melihat relevansi Injil dalam kehidupan me-reka sehari-hari.

Menurut Anda apa artinya mengambil ke atas diri Anda nama Kristus? Apa yang Anda lakukan untuk menaati perjanjian ini? Tantangan dan berkat apa yang datang ketika remaja putri mengambil ke atas diri mereka nama Kristus? Bagaimana Anda dapat membantu remaja putri mengutamakan Allah da-lam kehidupan mereka?

(30)

Memperkenalkan ajaran

Pilihlah dari gagasan berikut atau pikirkanlah gagasan Anda sendiri untuk memperke-nalkan pelajaran minggu ini:

• Undanglah seorang remaja putri untuk membacakan doa pada roti sakramen dalam A&P 20:77. Apa yang mereka percayai artinya “mengambil ke atas diri [kita] nama [Yesus Kristus]”?

• Tanyakan kepada remaja putri jika mereka mengetahui mengapa orang tua memilih nama-nama mereka. Ba-gaimana nama-nama

mereka memengaruhi siapa mereka dan bagaimana mereka berusaha un-tuk menjalani kehidupan? Tanyakan kepada mereka apa artinya bagi me-reka untuk mengambil ke atas diri mereka nama Yesus Kristus (lihat A&P 20:77). Bagaimana mengambil nama-Nya memengaruhi siapa diri kita dan cara kita berusaha untuk menjalani kehidupan?

Belajar bersama

Setiap kegiatan di bawah akan membantu remaja putri memahami apa artinya meng-ambil nama Yesus Kristus ke atas diri mereka. Dengan mengikuti ilham dari Roh, pi-lihlah satu atau lebih yang akan paling baik berlaku bagi kelas Anda:

• Perlihatkan video “Dare to Stand Alone (Berani Berdiri Sendiri).”; Ba-gaimana perasaan remaja putri me-ngenai pesan utama Presiden Monson dalam video ini? Bagaimanakah re-maja yang digambarkan dalam video menunjukkan bahwa mereka telah mengambil ke atas diri mereka nama Juruselamat? Undanglah remaja putri untuk membagikan pengalaman se-rupa mereka sendiri.

• Bagikan pernyataan berikut dari Presiden Henry B. eyring: “Kita ber-janji untuk mengambil nama-Nya ke atas diri kita. Itu berarti kita harus menganggap diri kita sebagai milik-Nya. Kita akan mengutamakan Dia dalam kehidupan kita. Kita akan menginginkan apa yang Dia inginkan alih-alih apa yang kita inginkan atau apa yang dunia ajarkan untuk kita

inginkan” (“Agar Kita Dapat Menjadi Satu,” Ensign atau Liahona, Mei 1998). Bagilah kelas menjadi tiga kelompok, dan mintalah setiap kelompok untuk membahas salah satu dari pertanyaan berikut: Apa yang dimaksud untuk melihat diri kita sebagai milik Kristus? Bagaimana kita mengutama-kan Juruselamat dalam kehidupan kita? Apa artinya menginginkan apa yang Juruselamat inginkan? Mintalah satu orang dari setiap kelompok un-tuk membagikan kepada anggota ke-las lainnya apa yang dibahas oleh kelompoknya.

• Undanglah remaja putri untuk membaca Mosia 5, mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan se-perti “Apa artinya mengambil ke atas diri kita nama Kristus?” dan “Me-ngapa penting untuk mengambil ke

Kiat mengajar

“Mintalah murid untuk mengulang kembali asas-asas dengan kata-kata me-reka sendiri. Ini akan membantu Anda di awal pelajaran apakah mereka memahami kata-kata atau gagasan-gagasan tertentu. Jika mereka tidak mema-hami, Anda dapat mena-warkan penjelasan yang akan membuat sisa pela-jaran menjadi lebih berarti bagi mereka” (Mengajar,

Tiada Pemanggilan yang Le-bih Mulia [1999], 73)

(31)

Mengajar dengan cara Juruselamat

Juruselamat mengenal me-reka yang Dia ajar, dan Dia mengetahui mereka dapat menjadi seperti apa. Se-waktu mereka bergumul, Dia tidak meninggalkan mereka, tetapi terus ngasihi dan melayani me-reka. Bagaimana Anda dapat menunjukkan kasih dan dukungan Anda ke-pada remaja putri yang Anda ajar?

atas diri kita nama Kristus?” Mintalah mereka untuk membagikan apa yang mereka temukan dan mendaftarkan hal-hal tertentu yang dapat mereka lakukan untuk menunjukkan bahwa mereka telah mengambil ke atas diri mereka nama Juruselamat.

• Undanglah beberapa remaja putri untuk membaca Helaman 5:6–8, dan undanglah beberapa lainnya untuk membaca tiga paragraf pertama dari ceramah Penatua Mervyn B. Arnold “Apa yang Telah Anda Lakukan De-ngan Namaku?” Mintalah mereka un-tuk meringkas bagi satu sama lain apa yang mereka baca. Bagaimana nama-nama Nefi, Lehi, dan George Albert Smith mengilhami orang-orang ini un-tuk hidup saleh? Bagaimana perjanjian kita untuk mengambil ke atas diri kita nama Yesus Kristus mengilhami kita?

Bacalah bersama kelas dua paragraf terakhir dari ceramah, dan undanglah remaja putri membahas bagaimana mereka akan menerapkan tantangan Penatua Arnold.

• Bagikan pernyataan berikut dari Penatua Robert D. Hales : “Kata Orang

Kristen menggambarkan mengambil

ke atas diri kita nama Kristus.” Bagi-lah ceramah Penatua Hales “Menjadi Orang Kristen yang Lebih Kristiani” di antara remaja putri. Mintalah setiap remaja putri untuk membaca bagian-nya masing-masing, mencari jawaban terhadap pertanyaan “Apa artinya menjadi orang Kristen?” Mintalah dia membagikan apa yang dia temukan dan memberikan contoh-contoh orang yang dia kenal yang dia anggap seba-gai orang Kristen sejati.

Mintalah remaja putri untuk membagikan apa yang mereka pelajari hari ini. Apakah mereka memahami apa artinya untuk mengambil ke atas diri mereka nama Yesus Kristus? Apa perasaan atau kesan yang mereka miliki? Apakah mereka memiliki perta-nyaan tambahan apa pun? Akankah bermanfaat untuk meluangkan lebih banyak waktu mengenai topik ini?

Jalankan apa yang sedang kita pelajari

Undanglah remaja putri untuk memikirkan cara-cara mereka dapat menunjukkan me-lalui tindakan mereka bahwa mereka telah mengambil ke atas diri mereka nama Yesus Kristus. Di kelas yang akan datang, undanglah mereka untuk membagikan penga-laman mereka.

Bagikan kepada remaja putri apa yang akan mereka telaah minggu depan. Apa yang dapat mereka lakukan untuk mempersiapkan diri untuk belajar? Misalnya, mereka da-pat membaca sebuah ceramah, menyaksikan video, atau menelaah tulisan suci yang berhubungan dengan pelajaran minggu depan.

Referensi

Dokumen terkait

monotoring dan evaluasi dalam PPD 2.Perencanaan ulang(replanning) Menjelaskan Mendiskusikan Menyimak Mendengarkan Mendiskusikan Infocus HP Wireless Whiteboard Potofolio

Tujuan dari perancangan media adalah sebagai salah satu sarana bentuk promosi sebagai identitas Finansia Multi Finance yang digunakan untuk mensosialisasikan kepada

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa gambaran sikap ibu hamil dalam pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Galur 1 Kulon Progo berdasarkan pendapat

Pada suatu hari Siok-tjwan mengusulkan agar Liesje menjadi istri Kim-sik yang hartawan, tetapi Liang-nio tidak setuju: “itoe boekan satoe perboeatan bagoes, itoe boekan satoe

Menimbang : a) bahwa berdasarkan penilaian Komisi Penilai AMDAL Pusat, Analisis Dampak Lingkungan Hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL), dan Rencana

* Pemenang Nama Perusahaan Nama Direktur Alamat Perusahaan NPWP i\ Harga Tawaran Harga Terkoreksi Keterangan : - HasilEvaluasiAdministrasi - Hasil EvaluasiTeknis.. - Hasil

Jenis masalah dalam penelitian ini adalah tentang kompetensi profesional yang dimiliki guru al-qur’an hadis belum mempunyai pengaruh terhadap efektivitas pembelajaran siswa

Situasi anak secara umum di India menunjukkan banyak ketidakadilan yang serius yang dialami oleh anak-anak seperti tingginya angka kematian anak, perawatan kesehatan