• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA NATIONAL INSTITUTE OF ADVANCED INDUSTRIAL SCIENCE AND TECHNOLOGY OF JAPAN DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MEMORANDUM SALING PENGERTIAN ANTARA NATIONAL INSTITUTE OF ADVANCED INDUSTRIAL SCIENCE AND TECHNOLOGY OF JAPAN DAN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

REPUBLD[INDONESL&

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN

ANTARA

NATIONAL INSTITUTE OF ADVANCED INDUSTRIAL SCIENCE AND TECHNOLOGY OF JAPAN

DAN

BADAN GEOLOGI

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

TENTANG

KERJA SAMA DALAM BIDANG BENCANA GEOLOGI DAN ENERGI PANAS BUMI

National Institute of Advanced Industrial Science And Technology of Japan (AIST) bertindak. melalui Geological Survey of Japan (GSJ), selanjutnya disebut sebagai "GSJ I AIST", dan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia, selanjutnya disebut sebagai "GA", (selanjutnya disebut sebagai "Pihak" dan secara kolektif disebut Para Pihak).

BERKEINGINAN untuk bekerjasama dalam penyelidikan bersama dan pertukaran di bidang bencana geologi dan energi panas bumi yang dilandasi kepentingan bersama dan bermanfaat bagi Para Pihak;

MEYAKINI bahwa ·saran a penting untuk mencapai kerja sam a terse but adalah keputusan dan penerapan sebuah pengertian;

MERUJUK pada hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara serta kebijakan dan prosedur mengenai kerja sama internasional;

(2)

TELAH MENYEPAKA Tl sebagai berikut:

Pasall TUJUAN

Para Pihak sepakat untuk melakukan kegiatan kerja sama ilmiah dan teknis untuk tujuan damai di bidang ilmu kebumian atas dasar kesetaraan, timbal balik dan sa ling menguntungkan. Para· Pihak akan mendapatkan keuntungan dengan kerja sama dan pertukaran informasi, keahlian dan tenaga teknis.

Pasal II

BENTUK KERJA SAMA

Bentuk kerja sama dapat berupa:

1. Pertukaran informasi ilmiah dan teknis; 2. Pertukaran tenaga ahli dan anjang karya;

3. Penyelenggaraan bersama simposium, konferensi, lokakarya dan kolokium; dan

4. Bentuk lain dari kerja sama yang dapat disepakati bersama di antara para Pihak.

Pasal Ill

BIDANG KERJA SAMA

Subyek-subyek yang potensial untuk dikerjasamakan meliputi kegiatan berikut: 1. Penelitian dan pengembangan bersama mengenai gunung api dan sumber

daya panas bumi; 2. Kompilasi peta geologi; 3. Berbagi informasi dan data;

(3)

PasaiiV PELAKSANAAN

Para Pihak akan memutuskan setiap kegiatan yang dilakukan di bawah MOU ini secara tertulis terlebih dahulu. Apabila dimaksudkan untuk mengadakan kegiatan yang lebih dari pertukaran informasi teknis atau kunjungan individu, kegiatan tersebut wajib dijelaskan dalam sebuah pengaturan yang merujuk pada MOU ini, yang wajib menetapkan dengan tepat kegiatan, rencana kerja, kebutuhan staf, perkiraan biaya, sumber pendanaan dan usaha, kewajiban, atau kondisi lain yang tidak termasuk dalam MOU ini.

PasaiV PIHAK KETIGA

Apabila salah satu Pihak meminta kerja sama di luar kapasitas Pihak lainnya, Pihak dimaksud dapat melibatkan pihak ketiga dengan persetujuan tertulis Pihak lainnya.

Pasal VI

KERAHASIAAN INFORMASI DAN PUBLIKASI

1. Setiap Pihak harus menjaga keamanan dan kerahasiaan dokumen,

informasi dan data lain yang diterima dari atau diberikan kepada Pihak laiQ selama periode pelaksanaan MOU ini;

2. Apabila salah satu Pihak berkeinginan untuk. mengungkapkan data dan/atau informasi rahasia yang dihasilkan dari kegiatan kerja sama di bawah MOU ini kepada pihak ketiga atau apabila salah satu Pihak berkeinginan untuk mempublikasikan informasi atau hasil penelitian yang dihasilkan dari kegiatan di bawah MOU ini kepada publik melalui makalah penelitian dan artikel ilmiah, Pihak tersebut harus memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak lainnya;

3. Para Pihak sepakat bahwa ketentuan pasal ini wajib terus mengikat antara Para Pihak selama tiga (3) tahun setelah berakhirnya MOU ini, kecuali disepakati sebaliknya secara bersama oleh Para Pihak;

(4)

PasaiVII

BATASAN PERSONIL

Setiap orang yang terlibat dalam kegiatan yang terkait dengan MOU ini harus menghormati kemerdekaan politik, kedaulatan, dan integritas wilayah negara tuan rumah, dan akan menghindari kegiatan yang tidak sejalan dengan maksud dan tujuan dari MOU ini.

Pasal VIII

HAK KEKA Y AAN INTELEKTUAL

1. "Hak Kekayaan lntelektual" yang digunakan dalam MOU ini bermakna sebagai berikut:

a. Termasuk setiap dan semua hak kekayaan intelektual di seluruh dunia, namun tidak terbatas pada, hak paten, hak atas penemuan sederhana, hak desain, hak merek dagang, hak cipta, dan hak untuk memperoleh hak-hak tersebut;

b. Termasuk kecakapan teknis, namun tidak terbatas pada, informasi teknis, data eksperimen, bahan sampel, dan gambar, yang dapat dirahasiakan dan bersifat eksklusif dan ditetapkan melalui konsultasi antara Para Pihak.

2. Para Pihak menyetujui kepemilikan atas Hak Kekayaan lntelektual sebagai berikut:

a. Hak Kekayaan lntelektual yang terkait dengan penemuan yang dibuat secara mandiri oleh seorang peneliti dari salah satu Pihak wajib dimiliki sepenuhnya oleh Pihak tersebut.

b. Hak Kekayaan lntelektual yang terkait dengan penemuan yang dibuat bersama oleh para peneliti dari kedua Pihak ("Hak Milik Bersama Kekayaan lntelektual") harus dimiliki bersama oleh Para Pihak dengan tingkat kepemilikan yang akan ditentukan melalui konsultasi antara Para Pihak, dengan mempertimbangkan kontribusi yang diberikan oleh masing-masing Pihak.

3. Para Pihak harus bertanggung jawab untuk penerapan dan biaya pemeliharaan dari Hak Milik Bersama Kekayaan lntelektual secara proporsional sesuai besaran kepemilikan masing-masing.

(5)

4. Kecuali disepakati sebaliknya oleh Para Pihak, pembayaran apapun, termasuk namun tidak terbatas pada royalti dan pembayaran awal atau pembayaran lump sum, yang dihasilkan dari Hak Milik Bersama Kekayaan lntelektual yang diciptakan atau dibuat selama penelitian bersama atau kegiatan kerja sama sesuai dengan MOU ini akan dibagi oleh Pihak sebanding dengan besaran kepemilikan.

5. Sebuah Pihak harus mengganti kerugian Pihak lain apabila terjadi pelanggaran hak-hak sah pihak ketiga yang dibawa Pihak dimaksud ke dalam wilayah Pihak lain dalam pelaksanaan kegiatan proyek terkait MoU ini.

PasaiiX

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Perselisihan yang timbul dari penafsiran atau pelaksanaan MOU ini harus diselesaikan secara damai melalui musyawarah atau negosiasi antara Para Pihak.

PasaiX AMENDEMEN

Setiap amendemen MoU wajib dilakukan hanya setelah konsultasi dan ditulis dengan persetujuan bersama Para Pihak.

Pasal XI

MASA BERLAKU, JANGKA WAKTU, DAN PENGHENTIAN

1. MOU ini mulai berlaku pada tanggal penandatanganan dan akan tetap berlaku untuk jangka waktu lima (5) tahun.

2. Tanpa mengabaikan hal-hal dalam pasal ini ini, salah satu Pihak dapat mengakhiri MOU setiap saat dengan memberitahukan Pihak lainnya mengenai keinginannya untuk mengakhiri MOU ini dengan pemberitahuan secara tertulis paling lambat enam (6) bulan sebelumnya. Setelah pemberitahuan penghentian, Para Pihak akan mengadakan konsultasi untuk membahas pendekatan di masa depan dan masalah yang tersisa.

(6)

3. Penghentian MOU ini tidak ak:an mempengaruhi keabsahan dan berlakunya setiap pengaturan, kegiatan atau program yang telah disepakati sebelum tanggal pengakhiran MOU ini sampai selesainya pengaturan, kegiatan atau program tersebut, kecuali sebaliknya oleh Para Pihak.

SEBAGAI

BUKTI yang bertanda tangan dl bawah lnl telah menandatanganl Memorandum Saling Pengertian ini.

DITANDATANGANI

dalam dua salinan di Tsukuba, Jepang pada tanggal 15 Desember 2014 dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, semua naskah dimaksud berkekuatan sama. Apabila terdapat perbedaan penafsiran, naskah bahasa Inggris yang wajib berlaku.

Untuk Badan Geologl, Kementerlan

Energi dan Sumber Daya Mineral

Republik Indonesi'

Signed

Dr. Surqlto

Kepala

Bad~

Geologi

Untuk National Institute

of

Advanced Industrial Science and

Technology

Signed

Dr.EI~chiTsukuda

(7)

f_,

REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BETWEEN

NATIONAL INSTITUTE OF ADVANCED INDUSTRIAL SCIENCE AND TECHNOLOGY OF JAPAN

AND

I

THE GEOLOGICAL AGENCY OF THE MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES OF THE REPUBLIC OF INDONESIA

CONCERNING

COOPERATION IN GEOLOGICAL HAZARD AND GEOTHERMAL ENERGY

National Institute of Advanced Industrial Science and Technology (AIST) acting through the Geological Survey of Japan (GSJ), hereinafter referred to as "GSJ/AIST" ,and The Geological Agency of the Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia, hereinafter referred to as "GA", (hereinafter referred to singularly as "the Party" and collectively as "the Parties");

DESIRING to cooperate in joint investigations and exchanges in the fields of geological hazard and geothermal energy that of mutual interest ·and beneficial to the Parties;

CONVINCED that an essential means to achieve such cooperation is the conclusion and implementation of an understanding;

PURSUANT to the prevailing laws and regulations of their respective countries as well as the policies and procedures concerning international cooperation;

(8)

Article I OBJECTIVES

I

The Parties agree to conduct scientific and technical cooperation activities for peaceful purpose in the field of geoscience on the basis of equality, reciprocity and mutual benefit. The Parties will benefit by cooperation and the exchange of information, scientific and technical personnel.

Article II

FORMS OF COOPERATION

The cooperation may include the following:

1. Exchanges of scientific and technical information; 2. Exchange of study visits and scientists;

3. Joint organization of symposia, conferences, workshops and lectures; and 4. Other forms of cooperation as may be mutually agreed between the Parties.

Article Ill

AREAS OF COOPERATION

Subjects initially identified as having potential for cooperation include the following activities:

1. Joint Research and development on volcanology and geothermal resources;

2. Geological maps compilation;

3. Information and data sharing;

(9)

Article IV

IMPLEMENTATION

\

The Parties shall decide in writing upon any activity carried out under this MOUin advance. Whenever more than the exchange of technical information or visits of individuals are contemplated, such activity shall be described in an agreed arrangement pursuant to this MOU, which shall set forth in terms appropriate to the activity, a work plan, staffing requirements, cost estimates, funding sources and other undertakings, obligations, or conditions not included in this MOU.

Article V

THIRD PARTIES

Should any Party request cooperation beyond the capacity of the other Party, the Party may involve any third party by mutual written consent of the other Party.

Article VI

CONFIDENTIALITY OF INFORMATION AND PUBLICATION

1. Each Party shall undertake to observe the confidentiality and secrecy of

documents, information and other data received from or supplied to the other Party during the period of the implementation of this MOU;

2. If either Party wishes to disclose confidential data and/or information

resulted from the cooperation activities under this MOU to any third Party or if either Party wishes to disclose information or research results generated from the activities under this MOU to public through research papers and journal articles, the disclosing Party must obtain prior written consent from the other Party before any disclosure is made;

3. The Parties agree that the provision of this article shall continue to be

binding between the Parties for three (3) years after the termination of this MOU unless otherwise mutually agreed to between the Parties;

4. The Provision of this article shall not prejudice the prevailing laws and

(10)

Article VII

LIMITATION OF THE PERSONNEL

Any persons engaged in activities related to this MOUshall respect political independence, sovereignty, and territorial integrity of the host country, and will avoid any activities inconsistent with the purposes and objectives of this MOU.

Article VIII

INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS

1. "Intellectual Property Rights" as used in this MOU means the following: a. Any and all world-wide intellectual property rights, including but not

limited to, patent right, utility model right, design right, trademark right, copyright, and right to obtain these rights;

b. Know-how, including but not limited to, technical information, experimentation data, sample materials, and drawings, which is of concealable and proprietary nature and is designated through consultation between the Parties.

2. The Parties agrees the ownership over the Intellectual Property Rights as follows:

a. The Intellectual Property Rights related to an invention made independently by a researcher of either Party shall be owned solely by such Party.

b. The Intellectual Property Rights related to an invention made jointly by researchers of both Parties ("Jointly-Owned Intellectual Property Rights") shall be owned jointly by the Parties with the extent of the ownership to be determined through consultation between the Parties, taking into consideration the contributions made by each Party.

3. Parties shall be responsible for the application and maintenance expenses of the Jointly-Owned Intellectual Property Rights proportionate to their respective holdings.

4. Unless otherwise agreed to by the Parties, any payment, including but not limited to royalties and initial payment or lump sum payments, resulting from any Jointly-Owned Intellectual Property Rights invented or created during the joint research or cooperative activities pursuant to this MOU shall be shared by the Parties in proportion to the ownership.

(11)

I

5. A Party shall indemnify the other Party from any infringement of third party's

legitimate rights that is brought by the Party into the territory of the other Party for the implementation of any project activities pursuant to this MOU.

Article IX

SETTLEMENT OF DIFFERENCES

Differences arising out of the interpretation or implementation of this MOU shall be settled amicably by mutual consultation or negotiation between the Parties.

Article X

AMENDMENT

Any amendment to this MOU shall be made only after consultation and be written with mutual consent of the Parties.

Article XI

DURATION, ENTRY INTO EFFECT AND TERMINATION

1. This MOU shall come into force on the date of signing and shall remain

force for a period of five (5) years.

2. Notwithstanding anything in this Arcticle, either Party may terminate the

MOU at any time by notifying the other Party of its intention to terminate this MOU by a notice in writing at least six (6) months prior to its intention to do so. Upon the notice of termination, the Parties shall enter into consultation to discuss the future approach and any remaining issues.

3. The termination of this MOU shall not affect the validity and duration of any

arrangements, activities or programs which have been agreed upon prior to the date of termination of this MOU until the completion of such arrangements, activities or programs, unless the Parties agree otherwise.

(12)

IN WITNESS WHEREOF

the undersigned have signed this Memorandum of Understanding.

Done in duplicate at Tsukuba, Japan on the lSU' day

of

December 2014 in Bahasa and English, all texts being equally authentic. In case of any divergence

of

the

interpretation

of

this Memorandum of Understanding,

the

English text

shall

prevail.

For the

Geological Agency of

Ministry of Energy and Mineral

Resources of

the

Republic of

Indonesia

Signed

Dr. Suro..P

Head of

Geologi~l

Agency

For the

National Institute of

Advanced lndusbial Science and

Technology

Signed

Dr. Eikichi Tsukuda

Referensi

Dokumen terkait

Acne vulgaris atau jerawat, merupakan reaksi peradangan folikel sebasea yang pada umumnya dan biasanya disertai dengan pembentukan papula, pustula, dan abses

Anak memiliki motivasi belajar yang tinggi apabila orang tua memberikan perhatian yang lebih serta meluangkan waktu untuk anaknya, ketika anak kurang mendapat perhatian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar menggunakan pendekatan problem posing berlatar pembelajaran kooperatif lebih baik dibanding hasil

Dari hasil penelitian disarankan kepada Dinas Kesehatan Kota Medan agar lebih mensosialisasikan tentang pemeriksaan kanker serviks pada wanita yang telah aktif

Abstrak: Penelitian ini dilatarbelakangi rendahnya kemampuan anak di Taman Kanak Kanak Mandiri Bongkong Kapuas Hulu dalam membaca. Tujuannya anak dapat melompati huruf

Dita Puspitasari. ANALISIS STRUKTUR CERITA DAN NILAI KEPAHLAWANAN DALAM CERITA RAKYAT DI KABUPATEN KARANGANYAR DAN RELEVANSINYA DENGAN MATERI PENGAJARAN SASTRA

Sampel dinyatakan mengandung free liquid (cairan bebas) apabila ada bagian dari sampel yang turun melewati paint filter dalam durasi 5 menit. Sampel yang

Adapun langkah-langkah yang dapat dilaksanakan, yaitu: (1) membuka kegiatan pembelajaran dengan memberi salam, (2) mengecek kehadiran siswa, (3) melakukan apersepsi, (4)