• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keamanan Teh Gaharu (Aquilaria Malaccensis Lamk) Melalui Uji Toksisitas Akut Oral

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Keamanan Teh Gaharu (Aquilaria Malaccensis Lamk) Melalui Uji Toksisitas Akut Oral"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Gaharu merupakan salah satu komoditi hasil hutan bukan kayu (HHBK)

yangmengandung resin atau damar wangi dan mengeluarkan aroma dengan keharuman yang khas, sehingga diperlukan sebagai bahan baku industri parfum, obat-obatan, kosmetik, dupa,pengawet serta untuk keperluan kegiatan agama

(Suhartono, 2001). Di Indonesia, terutama di Papua, gaharu sudah digunakan secara tradisional oleh masyarakat setempat untuk pengobatan. Bahagian pohon

yang dimanfaatkan seperti daun, kulit batang dan akar digunakan sebagai bahan pengobatan penyakit malaria. Air limbah dari proses penyulingan minyak gaharu juga digunakan karena bermanfaat untuk merawat wajah dan menghaluskan kulit.

Daun gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk) merupakan pohon dari suku

Thymeleaceae (Tarigan, 2004) sudah mulai popular dimanfaatkan masyarakat

petani gaharu di Langkat sebagai minuman yang di seduh. Hasil wawancara

terhadap petani gaharu menjelaskan bahwa mengkonsumsi daun gaharu dari jenis

ini memiliki banyak manfaat diantaranya memperbaiki pencernaan.

Teh merupakan minuman yang sudah dikenal dengan luas di Indonesia

dan di dunia. Minuman berwarna coklat ini umumnya menjadi minuman penjamu

tamu. Aromanya yang harum serta rasanya yang khas membuat minuman ini

banyak dikonsumsi (Misra,et al., 2008).

Teh telah menjadi minuman favorit yang dikenal sejak dulu. Teh biasanya

diminum pagi hari dan sore hari untuk menghangatkan dan menyegarkan tubuh.

Teh yang sering dikenal saat ini adalah teh yang berasal dari daun pohon teh tetapi

sekarang banyak varian teh dari dedaunan yang nikmat dan memiliki manfaat bagi

(2)

kesehatan. Salah satunya yaitu teh daun gaharu. Daun yang digunakan adalah

daun yang masih muda dari pohon penghasil gaharu (Anonim, 2013).

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui kandungan

dan senyawa kimia toksik yang terdapat pada teh gaharu. Daun yang digunakan

adalah pohon non-induksi.

Tujuan Penelitian

Mengetahui adanya gejala toksik yang ditimbulkan produk teh gaharu

(A. malaccencis Lamk) yang berasal dari pohon non induksi.

Hipotesis

Tidak terdapat gejala toksik yang terkandung dalam produk teh gaharu (A.

malaccencis Lamk) yang berasal dari pohon non induksi.

Manfaat Penelitian

1) Sebagai bahan informasi untuk mengetahui bahan kimia yang terkandung

dalam teh daun gaharu (A. malaccensis Lamk) berdasarkan pohon

non-induksi.

2) Sebagai acuan bagi masyarakat maupun petani gaharu manfaat produk teh

gaharu yang berasal dari pohon non induksi untuk dikonsumsi oleh

manusia.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesukaan masyarakat terhadap Teh gaharu ( Aquilaria malaccensis Lamk) berada pada skala 3-4 yaitu cukup suka hingga

Tingkat Kesukaan Masyarakat Terhadap Teh Daun Gaharu (Aquilaria malaccencis Lamk.) Berdasarkan Umur Pohon dan Waktu Pengambilan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesukaan masyarakat terhadap Teh gaharu (Aquilaria malaccensis Lamk) berada pada skala 3-4 yaitu cukup suka hingga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kesukaan masyarakat terhadap Teh gaharu ( Aquilaria malaccensis Lamk) berada pada skala 3-4 yaitu cukup suka hingga

Skrining Fitokimia Daun Muda dan Daun Tua Gaharu ( Aquilaria malaccensis Lamk) Serta Kaitannya Dengan Umur Pohon Yang Berpotensi Sebagai Antioksidan.. Skrining Fitokimia dan Uji

Mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung dalam daun tua dan muda. gaharu ( A. malaccensis Lamk.) yang berfungsi

SOFYAN RAMLI : Tingkat Kesukaan Masyarakat Pada Teh Daun Gaharu ( Aquilaria malaccensis Lamk.) Asal Sumatera Utara Dan Sumatera Barat.. Dibimbing oleh RIDWANTI BATUBARA

Nilai Kesukaan Konsumen Terhadap Teh Daun Gaharu ( Aquilaria malaccensis Lamk.) Berdasarkan Letak Daun pada Batang.. Skripsi