• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (2)"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI DEPARTEMENT PRODUKSI PLANT R PT. XYZ

Diajukan oleh

ADITYA ADJIE N 1301004

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN POLITEKNIK GAJAH TUNGGAL

(2)

SURAT PERINTAH PKL

(3)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN Di

DEPARTEMENT PRODUKSI PLANT R, PT. XYZ

Disusun Oleh:

ADITYA ADJIE N 1301004

Disahkan

Tangerang, 10 Juni 2016

Menyetujui,

2

Koordinator Mentor,

Endy Christiono NIP. 91-0453 Mentor,

Mulyadi NIP. 03-0440

Mengetahui,

Direktur Politeknik Gajah Tunggal

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahuwata’ala yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan yang diadakan oleh Politeknik Gajah Tunggal.

Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Program Diploma III Politeknik Gajah Tunggal, dan juga untuk mempertanggung jawabkan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di Departemen Produksi Material Plant R PT XYZ Tbk. yang berlangsung dari tanggal 22 Februari 2016 sampai tanggal 10 Juni 2016

Dalam penulisan laporan ini tentunya tidak lepas dari hambatan yang harus dihadapi, tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan ini tepat pada waktunya. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kedua orang tua penulis yang senantiasa selalu mendoakan penulis 2. Ibu Dr. Ita Mariza selaku direktur Politeknik Gajah Tunggal.

3. Bapak Endy Christiono selaku koordinator mentor Praktik Kerja Lapangan dan Dept Head Produksi di Plant R

4. Bapak Mulyadi selaku Section. Head Nonreinforce Material di Departemen Produksi material Plant R

5. Bapak Wahyu Toto selaku Section Head Material Peparation di Departemen Produksi Material Plant R

6. Bapak Sukamto, Bapak Paryono dan Bapak Mahmud selaku Team Leader di Section RTL Departemen produksi Material Plant R

7. Seluruh staff karyawan Plant R., khususnya di Departement Produksi Material Plant R

(5)

8. Teman-teman Politeknik Gajah Tunggal yang telah memberikan saran-saran dan kritik yang membangun.

(6)

Penulis menyadari bahwa Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini masih jauh dari sempurna dan tentunya masih banyak yang perlu di perbaiki. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca terutama saran-saran yang membangun.

Demikianlah laporan PKL ini telah penulis buat mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi semua pihak.

5

Tangerang, 10 Juni 2016

(7)

DAFTAR ISI

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...3

II.1. Profil Perusahaan...3

II.1.1. Perkembangan Perusahaan...4

II.1.2. Visi dan Misi Perusahaan...7

II.1.3. Luas dan Lokasi Perusahaan...7

II.1.4. Spesifikasi Produk...7

II.1.5. Plant R...8

II.1.6. Departement Produksi Plant R...8

II.2. Struktur Organisasi...12

II.4.1. Penjelasan proses mesin RTL-01...24

II.4.2.Setting temperatur dan kecepatan mesin...24

BAB III DESKRIPSI PEKERJAAN SELAMA PKL...27

III.1.Deskripsi Pekerjaan Selama PKL...27

III.1.1. Deskripsi Kegiatan PKL...27

III.2.Deskripsi Kegiatan terperinci...29

III.2.1. Penjelasan pencatatan data OS material...29

III.2.2. Tujuan dari pencatatan OS material...39

III.2.3. Jenis-jenis OS material...30

III.2.4. Penyebab munculnya OS material...31

III.2.5. Jumlah dan data input OS material...32

DAFTAR PUSTAKA...333

LAMPIRAN...344

(8)
(9)

DAFTAR GAMB

Gambar 2.1. Kode size ban TBR...9 Gambar 2.2. Alur Proses Produksi Plant R...11 Gambar 2.3. Struktur Organisasi PT XYZ Tbk...12Y Gambar 2.4.Flow Prosses...22

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Temperatur Ext. 1...24

Tabel 2.2. Temperatur Ext. 2...25

Tabel 2.3. Temperatur Roll Calender...25

Tabel 2.4. Speed Ratio...25

Tabel 3.1. Tabel Data OS Material...29

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi Plant R ...33 Lamprian 2 Data Input OS material...34

(12)

BAB I PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Dalam pengembangan teknologi pada saat ini, sangatlah penting arti ilmu pengetahuan dan pendidikan. Tentu kita ketahui bersama bahwa ilmu pengetahuan dan pendidikan sangat diperlukan dalam dunia kerja pada era modern seperti ini, maka dari itu diperlukan adanya link and match atau saling keterkaitan antara ilmu pengetahuan dan pendidikan yang diperoleh dengan penerapannya di dunia kerja. Selain itu, perlu adanya pendalaman materi pembelajaran para mahasiswa akan dunia kerja yang mungkin akan menjadi lingkungan kerjanya kelak merupakan modal utama bagi para mahasiswa untuk dapat siap bekerja dengan baik setelah lulus dari pendidikan formal.

Hal inilah yang melatar belakangi pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan

Dari hasil pengamatan dan pengalaman serta kegiatan yang dilaksanakan, tujuan dari pelaksanaan PKL adalah sebagai berikut :

1. Sebagai salah satu syarat kelulusan program pendidikan D3 di Politeknik Gajah Tunggal.

2. Sebagai bukti laporan terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama PKL. 3. Sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan sistem PKL selanjutnya.

(13)

2

I.3. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut; 1. Bagi Penulis

a. Membantu penulis dalam mengingatkan kembali hal-hal apa saja yang telah dilakukan selama kegiatan PKL berlangsung, sehingga bisa dijadikan modal pengetahuan dan pengalaman sebelum terjun ke dunia kerja yang sebenarnya.

b. Penulis menjadi lebih tahu mengenai informasi perusahaan dan departemen terkait, baik itu profil, struktur organisasi, ataupun deskripsi pekerjaan. 2. Bagi Pembaca

a. Pembaca menjadi lebih tahu sekilas mengenai perusahaan dan departemen yang menjadi tempat PKL berlangsung.

b. Memberikan gambaran kepada Pembaca terhadap dunia kerja di departemen terkait.

I.4. Ruang Lingkup Penulisan

Penulisan Laporan ini mencakup tentang kegiatan PKL mahasiswa Politeknik Gajah Tunggal di Departemen Produksi Material Plant R PT XYZ. yang dilaksanakan mulai tanggal 22 Februari 2016 sampai 10 Juni 2016.

Bab satu membahas mengenai pendahuluan. Bagian ini secara garis besar dibagi dalam tiga sub bagian, yaitu latar belakang, tujuan penulisan, dan manfaat penulisan.

Bab dua membahas mengenai gambaran umum perusahaan. Bagian ini memaparkan mengenai profil perusahaan dan departemen terkait secara umum serta struktur organisasi dan juga deskripsi pekerjaan.

(14)

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

II.1. Profil Perusahaan

PT XYZ merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dengan produk ban untuk berbagai kendaraan dan kegunaan. Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tanggal 24 Agustus 1951 di Jakarta dengan nama N.V.Hoek Hin oleh Bapak Syamsul Teksong dan Ibu Itjih

Nursalim. Pabrik dengan bangunan seluas 725 m2 , luas tanah seluas 1,3 ha dan karyawan sekitar 100 orang yang berlokasi di Jl. Bandengan Utara 73-75, Jakarta Utara. Pada mulanya hasil produksi PT XYZ. hanya berupa ban sepeda dan becak tradisional dimana kedua jenis kendaraan tersebut merupakan alat transportasi utama. Pada tanggal 2 Mei 1961 nama perusahaan ini berubah namanya menjadi PT XYZ Tbk. Perusahaan diakui pemerintah seperti yang tercantum pada pernyataan Menteri Kehakiman RI pada tanggal 7 September 1961 [1].

Kemajuan PT XYZ Tbk. berawal dari Technical Corporation dengan IRC, Jepang di tahun 1972. Saat itu, PT XYZ Tbk mulai mengembangkan produksi ban sepeda motor dan scooter. Produksi tersebut mendapatkan respon yang baik di mata konsumen dan mengalami perkembangan yang sangat pesat. Akhirnya, pada tahun 1978 pabrik ini resmi pindah ke Desa Pasir Jaya, Kecamatan Jatiuwung, Kota Tangerang di atas tanah seluas 55 Ha. Pada awal kepindahannya banyak tantangan yang dihadapi, seperti kondisi lingkungan yang sering banjir serta manajemen yang belum berjalan dengan baik. [1].

Pada tahun 1980, PT XYZ Tbk menjalin kerjasama teknik dengan Yokohama Rubber Company, Jepang, yang berlangsung selama 15 tahun (1980-1995) dalam wujud Technical Assistance Agreement (TAA). Kerja sama tersebut merupakan ahli teknologi yang mendorong mandirinya perusahaan di masa mendatang.

Akhirnya dengan kerja keras ditambah dengan dukungan mesin, peralatan yang modern serta dukungan personel yang terlatih, PT XYZ Tbk telah

(15)

4

mampu memproduksi ban sepeda, motor, sedan, truk dan bus jenis konvensional maupun radial yang lokasi pembuatannya di Plant D. Selain itu PT XYZ Tbk. juga telah dipercaya oleh pabrik ban kelas dunia untuk membuat dan mensupply produk merk Michelin dan lain-lain yang secara langsung mentransfer Tire Know How-nya. Tidaklah heran jika PT XYZ Tbk. menjadi satu-satunya perusahaan lokal yang membuat ban salju. [1].

Pengembangan operasional PT XYZ selalu berpedoman pada visi dan misi yang membantu perusahaan tetap fokus dalam meraih pencapaian keberhasilan. Visi dan misi ini membantu PT XYZ untuk selalu berupaya mencapai idealisme dengan mengingatkan manajemen serta karyawan bahwa mereka bekerja sama demi tujuan-tujuan yang sama, yang akan menjadi sumbangan dalam keberhasilan jangka panjang perusahaan[1].

II.1.1. Perkembangan Perusahaan

Berikut ini adalah gambaran sejarah perusahaan dari tahun 1951-2012 [2] : 1951 : Mulai bisnis dengan mendirikan pabrik ban dengan produksi ban

sepeda.

1970 : Mulai memproduksi ban sepeda motor, bekerja sama dengan IRC (Japan).

1978 : Memperluas usaha memproduksi Conventional Tire dengan membangun pabrik di Tangerang.

1979 : Mulai meningkatkan produksi Bias Tire dan memperluas usaha dengan memproduksi ban dalam mobil.

1980 : Mengadakan kerjasama teknik dengan Yokohama Rubber Company-Japan untuk Bias Tire dan Tube serta mendirikan pabrik khusus ban motor bertempat di Plant B.

1983 : Membuat pabrik khusus ban dalam di Plant C dan memproduksi ban motor Tube di Plant B serta memproduksi bladder.

1986 : Dengan kemajuan teknologi dan perkembangan jalan tol di Indonesia, PT XYZ mulai memproduksi ban Passenger Car Radial (PCR) bersama dengan Yokohama Rubber Company-Japan.

(16)

5

1991 : Mengakuisisi PT GT Petrochem Industries Tbk. produsen kain ban dan benang kain ban nilon (d/h bernama PT Andayani Megah).

1992 : Perusahaan mulai memproduksi ban OTR (Off The Road Tyre) yaitu untuk tracktor dan trailler dll. Depository Receipts (SDRs) perusahaan tercatat di Bursa Efek Singapura.

1993 : Mulai membangun Plant-D yang dikhususkan untuk memproduksi ban radial.

1995 : Perusahaan mengakuisisi PT Langgeng Baja Pratama (Produsen bead wire)

1996 : Perusahaan mengakuisisi PT Meshindo Alloy wheel Corporation produsen velg aluminium terbesar kedua di Indonesia. PT. GT Petrochem Industries, juga telah mengembangkan kegiatan usahanya dibidang industri petrokimia dan polyester (Produsen karet sintetis, etilen glikol, benang polyester dan serat polyester).

1997 : Mulai kerjasama dengan Pirelli Tire North America (Off take) dalam memproduksi ban radial dan ban mobil penumpang untuk pasar Kanada dan Amerika Serikat.

1998 : Mengadakan kerjasama lain dengan Pirelli Tire Europe S.A (Off take) memproduksi ban radial untuk pasar Eropa.

1999 : Perusahaan terus mengembangkan produksi massal ban salju (merupakan perusahaan ban lokal satu-satunya di Indonesia). Produk ban salju yang pertama kali dihasilkan adalah ban PCR dengan nama Champiro WT.

2000 : Memulai penelitian ban TBR.

2001 : Perusahaan mulai memproduksi ban-ban performa tinggi dengan aspek rasio rendah, contohnya adalah Champiro series 40/45/50/55. 2002 : Melanjutkan penelitian untuk pembuatan ban dengan teknologi

Keclar dan ban asymmetrik.

2003 : Mengadakan penelitian pembuatan ban menggunakan New Silica Compound.

2004 : Mengembangkan pembuatan ban HPT rim 20 inch dengan aspek ratio 35

(17)

6

2004 : Mengakuisisi pabrik kain ban (PT GT Petrochem Industries yang berubah nama PT XYZ Tire Cord Division) dan pabrik karet sintetis (PT Sentra Sintetika Jaya).

2005 : Perusahaan menerbitkan Obligasi Global senilai US$ 325 juta. Dana hasil dari obligasi tersebut digunakan untuk membeli kembali sejumlah wesel bayar dan untuk membiayai ekspansi perusahaan. Divestasi saham Meshindi Alloy Wheel yang merupakan produsen velg aluminium. Perusahaan menerima sertifikasi mutu ISO/TS 16949, sebuah peningkatan dari QS 9000 yang diperoleh pada tahun 2002. Dimulainya produksi ban untuk Michelin melalui program off-take.

2006 : PT XYZ Tbk menerima penghargaan “Best managed Company in Indonesia” dari Euromoney Magazine.

2007 : Tambahan dana sebesar US$ 95 juta berasal dari penawaran tambahan obligasi global untuk membiayai ekspansi yang sedang berjalan dan untuk pengeluaran modal guna membiayai riset dan pengembangan produk baru. Perusahaan juga kembali memasuki pasar modal dengan melakukan emisi saham dengan perbandingan 10:1 dengan nilai emisi sebesar Rp 158,4 milyar (sekitar US$ 17 juta) untuk memenuhi modal kerja.

2008 : XYZ menerima penghargaan Primaniyarta dari Presiden RI

2009 : XYZ berhasil menyelesaikan penawaran pertukaran terhadap obligasi yang belum dibayarkan. Perusahaan menerima penghargaan, sebagian besar penghargaan ‘Anugerah Produk Asli Indonesia’ tahun 2009 dari Bisnis Indonesia. Perusahaan juga menerima sertifikasi ISO 14001 untuk sistem manajemennya.

2010 : Peluncuran Champiro Eco, ban Indonesia pertama yang ramah lingkungan, oleh Menteri Perdagangan ibu Mari Elka Pangestu. 2011 : XYZ mengekspor lebih dari 10 juta ban radial, dan melampaui RP 10

(18)

7

2012 : Perusahaan menerima berbagai penghargaan seperti “Indonesia’s Best Mid-Cap Company” dari Finance Asia, penghargaan Primaniyarta dalam kategori “Global Brand Development” dari Departemen Perdagangan, “Indonesia’s Trusted Companies” dari majalah SWA. XYZ juga membeli bidang tanah di Karawang untuk fasilitas trek pengujian dan ekspansi bisnis masa depan.

II.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Pengemabangan operasional Gajah Tunggaal selalu berpedoman pada visi dan misi yang membantu perusahaan tetap focus dalam meraih pencapaian keberhasilan. Visi dan misi ini membantu XYZ untuk selalu berupaya idealisem dengan mengingatkan manajemen serta karyawan bahwa mereka bekerja sama demi tujuan-tujuan yang sama, yang akan menjadi sumbangan.

II.1.2.1. Visi

Menjadi good corporate citizen dengan posisi keuangan yang kuat, pemimpin besar di Indonesia dan menjadi perusahaan produsen ban yang berkualitas degan reputasi global.

II.1.2.2. Misi

Menjadi produsen ban yang memimpin dan terpercaya sebuah portofolio produk ban yang optimal, dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang unggul di saat yang sama terus meningkatkan ekuitas merek produk kami, melaksanakan tanggung jawab social kami, dan memberikan profitabilitas/hasil investasi kepada para pemegang saham serta nilai tambah untuk semua stakeholder perusahaan.

II.1.3. Luas dan Lokasi Perusahaan

Didirikan di Jakarta : Tahun 1951 (untuk Plant A, B, C) Bulan Mei 1992 (untuk Plant D)

(19)

8

Lokasi Pabrik : Jl. Gatot Subroto KM. 7 Komplek Industri Gajah

Tunggal, Pasir Jaya-Tangerang 15135, Banten, Indonesia. Kantor pusat : Wisma Hayam Wuruk 10th . F1.

Jl. Hayam Wuruk 8, Jakarta 10120, Indonesia

II.1.4. Spesifikasi Produk

PT XYZ Tbk sebagai perusahaan tertua yang memproduksi ban di Indonesia, sekarang ini telah memproduksi berbagai jenis ban yang dikonsumsi oleh masyarakat. Jenis ban yang telah diproduksi oleh PT XYZ Tbk ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut;

a. Plant A memproduksi ban untuk keperluan automobile (Bias Tire).

b. Plant B memproduksi ban luar (Tire) dan ban dalam (Tube) untuk motorcycle. c. Plant C memproduksi ban dalam automobile, TUB, dan Bladder.

d. Plant D memproduksi ban Radial untuk keperluan passenger car. e. Plant E memproduksi Flap.

f. Plant R memproduksi ban Radial untuk keperluan Truk dan Bus

II.1.5. Plant R

(20)

9

Tahun 2014 plant R beroperasi dengan kuantitas produksi sebanyak 380 ban/hari. Sampai saat ini, proses produksi produk plant R masih menjadi satu gedung dengan plant A. Plant R selalu mengembangkan semua sistem yang mendukung untuk proses produksi, dimana pada tahun 2015 ditargetkan bisa menggunakan pabrik baru yang sudah disiapkan.

Kelebihan ban TBR dari ban TBB diantaranya Rolling Resistance lebih rendah, Heat Build Up lebih rendah, konstruksi lebih kuat, dan tread lebih tahan abrasi. Ban TBR yang diproduksi di Plant R adalah ban dengan ukuran rim 16” sampai dengan 20” dengan konstruksi All Steel radial. Sedangkan untuk ban yang sedang dikembangkan adalah ukuran 22,5”. Di plant R, dikembangkan ban TBR dengan tipe tube less dan tube type.

Produk ban TBR yang diproduksi di plant R dijual ke pasaran dengan merk dagang GT-Radial dengan size yang bervariasi, sebagai contoh GT Radial RA 171 GAR 890, GT Radial RA 181 GAZ 891, GT Radial RA 124 GAO 1100, dll. Kode yang digunakan untuk ban TBR di Plant R menggunakan kode seperti contoh yang ditunjukan pada gambar 2.1. berikut ini.

Gambar 2.1. Kode size ban TBR

Keterangan;

- Lebar section adalah ukuran lebar telapak ban.

- Ply rating adalah perbandingan kekuatan ply terhadap ply dari bahan katun.

(21)

10

- Ukuran rim menujukan diameter rim dari ban tersebut (inch).

- Kode pattern adalah kode dari jenis alur yang terdapat pada telapak ban yang menempel langsung pada permukaan jalan.

Kode pattern terdiri dari tiga huruf, dimana setiap huruf dari kode tersebut menunjukan satu informasi. Huruf pertama adalah “G”, kode ini menunjukan pembuat pattern adalah PT. XYZ Tbk. Huruf kedua menunjukan informasi posisi penggunaan ban pada kendaraan. Kode tersebut adalah;

- D: Drive (Penggerak)

- S: Steer (Kemudi)

- A: All Position (Semua posisi)

- T: Trailer (Kontainer)

Huruf ketiga menunjukan jenis jalan yang direkomendasikan untuk jenis pattern tersebut. Kode tersebut adalah;

- L: Long Haul

- R: Regional

- Z: Mix service

- S: Off Road

- W: Winter

- U: Urban

II.1.6. Departement Produksi Plant R

(22)

11

Gambar 2.2. Alur Proses Produksi Plant R

(23)

12

II.2. Struktur Organisasi

II.2.1. PT XYZ Tbk.

Berikut ini merupakan bagan dari struktur organisasi di PT XYZ Tbk.

Gambar 2.3. Struktur Organisasi PT XYZ Tbk. II.2.2. Plant R

(24)

13

Production Tgl Efektif berlaku : 01 Juni2012 Divisi :

Manufacturing

I. JOB DESCRIPTION 1. Peran

menjalankan mesin untuk membuat produk sesuai dengan manajemen mutu dan system manajemen K3L yang berlaku untuk mencapai target KPI.

2. Tugas dan Tanggung jawab

- Melakukan setting parameter proses (mesin) sesuai spesifikasi dan standard.

- Menjalankan mesin dan membuat produk sesuai jadwal yang telah diatur oleh team leader.

- Membuat produk sesuai pedoman kerja, spesifikasi, standar untuk mencapai target KPI.

- Memastikan material yang dipakai sesuai spesifikasi dan standar - Menjalankan mesin sesuai standar keselamatan kerja yang berlaku - Menjaga kebersihan mesin dan lingkungan kerja saat sedang bekerja

atau dalam lingkungan kerja.

- Membuat laporan hasil produksi dengan benar

- Memastikan produk yang tidak sesuai standard dipisahkan sesuai pedoman kerja.

- Melaporkan keabnormalan proses kepada pimpinan. 3. Wewenang

- Menjalankan mesin atau proses produksi sesuai intruksi team leader. - Menghentikan mesin atau proses produksi bila ada kerusakan mesin

atau kondisi yang membahayakan.

- Menghentikan mesin atau proses produksi bila hasil produksinya tidak sesuai spesifikasi dan standar.

- Melakukan koordinasi dengan anggota team yang lain untuk menghasilkan produk sesuai target.

(25)

14

II. KOMPETENSI 1. Pendidikan

- Min. SMU/SMK 2. Pengalaman kerja

- Min. 1 tahun di Inner Liner 3. Pelatihan : on job training/orientasi.

- Pengetahuan dasar pengoperasian mesin Inner Liner - Pengetahuan dasar proses pembuatan ban

- Pengetahuan dasar tentang K3

- Pengetahuan dasar kualitas produk hasil Inner Liner - Pemahaman spesifikasi dan standard pembuatan produk. 4. Keterampilan

(26)

15 operator menjalankan mesin sesuai dengan system management mutu dan sistem management K3L yang berlaku untuk mencapai target KPI .

2. Tugas dan Tanggung jawab

- Membantu operator menjalankan mesin dan menjaga agar hasil sesuai spesifikasi / standard.

- Melaporkan keabnormalan produk / proses kepada operator / team leader / pimpinan.

- Memastikan material yang dipakai sesuai spesifikasi dan standard - Menjaga kebersihan mesin dan lingkungan kerja saat sedang bekerja,

setelah kerja, dan selama di lingkungan kerja.

- Memasikan produk yang tidak sesuai standard dipisahkan sesuai pedoman kerja.

(27)

16

2. Pengalaman kerja

- Lulus masa percobaan.

3. Pelatihan : on job training/orientasi.

- Pengetahuan dasar proses pembuatan Ban - Pengetahuan dasar tentang K3

(28)

17

Membantu section Head dalam mengatur dan memastikan proses produksi di Inner Liner dijalankan sesuai dengan system management mutu dan system management K3L yang berlaku, untuk mencapai target KPI.

2. Tugas dan Tanggung jawab

- Mengatur jadwal pembuatan produk, sesuai stock dan schedule PPC. - Mengatur operator didalam koordinasi teamnya untuk mencapai target

KPI.

- Mengawasi dan memastikan operator bekerja sesuai pedoman kerja dan standar yang berlaku.

- Mengawasi dan memastikan operator bekerja sesuai standar keselamatan kerja yang berlaku.

- Memberikan pengarahan dan on job training kepada operator dan serviceman dalam teamnya.

- Memantau dan memastikan proses produksi di Inner Liner berjalan dalam kondisi normal dan kapabilitas proses yang terkendali, selama proses produksi.

- Memantau dan memastikan seluruh persoalan team telah menjaga kebersihan mesin dan lingkungan kerjasama saat sedang bekerja dalam selama dalam lingkungan kerja.

(29)

18

- Menghentikan proses produksi bila hasil produknya tidak sesuai spesifikasi dan standard.

- Menghentikan proses produksi bila ada kerusakan mesin atau kondisi yang membahayakan

- Mengatur pekerjaan operator sesuai fungsinya untuk mencapai target yang ditetapkan.

- Meminta perbaikan kepada pihak Engineering bila ada kerusakan mesin dan memastikan hasil perbaikan sesuai standard

- Melakukan seleksi material dan produk sesuai spesifikasi dan standar dan sesuai pedoman kerja.

- Pengetahuan dasar ISO TS 16949 - Pengetahuan dasar ISO 14001 - Kesehatan dan keselamatan kerja - On Job Training / Orientasi :

 Pengetahuan dasar pengoperasian mesin Inner Liner  Pengetahuan dasar proses pembuatan ban

 Pengetahuan dasar kualitas produk hasil Inner Liner  Pemahaman spesifikasi dan standard curing.

7. Keterampilan

- Dapat Mengoprasikan Mesin Inner Liner dengan hasil produk yang baik sesuai Spesifikasi / Standard.

(30)

19

Tgl Efektif berlaku : Divisi :

-I. JOB DESCRIPTION 1. Peran

Memastikan efektifitas dan efisiensi proses produksi berjalan dengan baik melalui pemantauan dan peningkatakan kemampuan proses guna mendukung pencapaian target produktifitas mengacu pada Schedule PPC dan Technical Standard

2. Tugas dan Tanggung jawab

- Memastikan kemampuan proses sesuai standard.

- Memastikan trend perbaikan kemampuan proses terus meningkat. - Memastikan proses dijalankan dengan methode yang benar untuk

memenuhi manufacturing standard.

- Memastikan proses berjalan dengan efisien.

- Memastikan validasi mesin baru dilakukan dengan benar sesuai prosedur validasi mesin.

- Memastikan metode kerja sudah dipahami operator. 3. Wewenang

- Berwenang menentukan parameter proses dan produk yang kritis yang harus dimonitor.

- Berwenang melakukan observasi dan perbaikan kemampuan proses. - Berwenang membuat dan merevisi instruksi kerja.

- Berwenang menentukan metode observasi dan melakukan koreksi. - Berwenang mengatur proses validasi mesin baru.

- Berwenang membuat materi training dan memberikan training kepada operator

- Achievement Orientation ( Level 1 )

(31)

20

- Valuing diversity ( Level 1 ) - Problem Solving ( Level 1 )

- Pengetahuan dasar ISO TS6949 - Pengetahuan dasar ISO 14000 - Pengetahuan dasar SPC - Pengetahuan dasar TQM - Pengetahuan dasar PSDM - Pengetahuan dasar Trainer - Pengetahuan dasar Komunikasi

- Pengetahuan dasar Time Management - Pengetahuan dasar Man Management - Pengetahuan dasar Leadership

II.3. Deskripsi Pekerjaan Departement

Berikut ini adalah deskripsi pekerjaan departemen RTL sebagai salah satu departemen produksi di Plant R :

1. Memastikan tersedianya material tubeless liner sebagai komponen pembuat green tire setiap shift mengacu pada schedule PPC dan technical standard guna mendukung pencapaian target produksi 2. Memastikan pembuatan tubeless liner atau inner liner melalui

proses tubeless linner calendering mengacu pada spec dan technical standard.

3. Memastikan supply comp’d tersedia secara kontinyu selama proses extruding.

4. Memastikan pemasangan rubber sheet pada tubeless linner melalui proses rubber sheet assembly di mesin tubeless linner berjalan sesuai standard, spec dan instruksi.

5. Memastikan kualitas produk tubeless linner sesuai dengan kriteria atau spec yang telah dibuat oleh technical standard

(32)

21

8. Memastikan identitas telah dipasang di roll dan discan barcode system.

9. Memastikan tersedianya sarana handling material untuk menggulu product selama proses berjalan.

(33)

22

II.4. Flow Proses RTL-01

Gambar 2.4. Flow Proses RTL-01

(34)

II.4.1. Penjelasan proses mesin RTL-01

II.4.1.1. Feeding Compound

Proses let feeding ini adalah proses inputan material RTL-01 yaiu berupa compound AG225, AG229. AG334, Z046 dan lainnya. Dalam proses pencatatan ini compound harus dibelah dua agar tidak merusak screw extruder.

II.4.1.2. Metal Detector

Metal detector adalah sebuah alat pencegahan masuknya logam kedalam hopper extruder yang dapat merusak screw extruder tersebut.

II.4.1.3. Calendering

Calendering ini adalah proses yang menentukan lebar dan tebal produk yang akan dihasilkan banyak hal yang harus diperhatikan dalam proses ini seperti temperatur roll 1 dan roll 2 maupun kecepatannya.

II.4.1.4. Pull Out Conveyor

Pull out conveyor berfungsi untuk menarik produk keluar dari calendering kecepatan pull out conveyor harus sama dengan kecepatan roll calender.

II.4.1.5. Cooling Drum

Proses ini berfungsi untuk menurunkan suhu pada produk yang dihasilkan, produk harus dilewatkan oleh 4 cooling drum sehingga suhu produk menurun.

II.4.1.6. Akumulator

Akumulator adalah tempat penyimpanan sementara produk saat proses berjalan.

II.4.1.7.Cooling Fan

(35)

24

II.4.1.8. Conveyor Assembly

Dalam proses ini terdiri dari beberapa bagian yaitu centering material, press roll, wind up untuk rubber sheet. Untuk proses assembly inner liner dilakukan pada proses ini dengan cara mengatur jarak centering antara produk material dan disatukan dengan press roll.

II.4.1.9. Storage RO

Pembuatan Inner liner dilakukan dengan 2 tahap proses yaitu pembuatan RO (air proof dan squeegee 1 ) dan diassembly dengan squeegee 2 dan rubber sheet. Storage ini digunakan untuk menyimpan RO yang sebelumnya sudah

Akhir proses yaitu proses booking inner liner dengan menggunakan bobin dan dilapisi kain liner.

II.4.2. Setting Temperatur dan Kecepatan Mesin

II.4.2.1. Temperatur Mesin

Berikut ini adalah data tabel setting temperatur yang digunakan pada bagian proses produksi di RTL-01.

Tabel 2.1. Temperatur Ext 1 Temp. Ext 1

Item Check TCU Set

Screw 75±5

Barrel 70±5

(36)

25

Tabel 2.3. Temperatur Roll Calender. Temp. Roll Calender kecepatan calender sesuai spec adalah 4.5 m/min.

Tabel 2.4. Kecepatan setting mesin Speed Rasio (%)

Item Posisi

Speed

(%) Item Posisi Speed (%)

M0 Calender 100 M10 CV EPC 1 90

M1 Pull Out 80-115 M12 CV R. Sheet 103.5

M2 CoolingDrum 100 M15 CV Wind Up 1 80-150

M3 Roll Bras 100 M18.M18A Wind Up1.2 100-110

M4 Cooling CV 40-140 M19 Wind Up 2 100

M5, M5A Let Off 20-140 M6, M7 CV Let Off 98

(37)

BAB III

DESKRIPSI PEKERJAAN SELAMA PKL

III.1. Deskripsi Pekerjaan Selama PKL

Pelaksanaan Paktek Kerja Lapangan untuk menyusun Tugas Akhir berlangsung selama lima bulan dengan rincian sebagai berikut:

Waktu : 22 Februari – 10 Juni 2016

Tempat : Departemen Produksi Material Plant R, PT. XYZ Tbk. Jl. Gatot Subroto Km 7 Tangerang, Banten, Indonesia.

Secara garis besar hasil aktifitas PKL di Departemen Material plant R adalah seperti yang ditunjukan lampiran 2.

III.1.1. Deskripsi Kegiatan PKL 1. 22 Februari 2016

Briefing dengan koordinator magang untuk kegiatan selama PKL. 2. 25 Februari – 8 Maret 2016

Menganalisa os inner liner di area building section:

Menganalisa jumlah OS material Inner Linner dan penyebabnya pada area building.

3. 01 Maret – 31 Mei 2016 Menganalisa data scrap :

Membuat data scrap dan menganalisa penyebab scrap tire 4. 02 Maret 3016

Membuat rancangan meja air minum untuk plant baru

Membuat gambar rancangan atau desain meja untuk dispenser yang akan digunakan pada plant baru

5. 4 Maret 2016 Meeting scrap

Membahas masalah penyebab scrap dan penanganannya 6. 7 Maret – 10 Juni 2016

Input data os compound :

Mengentri data OS compound saat proses produksi berjalan 7. 20 Maret 2016

Membuat Layout Compound OS

Membuat layout dengan menggunakan cat pada area mesin RTL-01 8. 24 Maret 2016

(38)

27

Meminta keterangan kepada para section head tentang proses dari hasil meeting sebelumnya.

9. 14 April – 21 April 2016 Pembuatan man route :

Pembuatan jalur evakuasi untuk persiapan audit wallmart 10. 22 April 2016

Membuat soal departemen RTL tentang kualitas produk untuk training operator :

11. 15 Mei 2016

Membuat rancangan lorry rubber sheet

Membuat gambar atau desain lorry yang digunakan untuk storage rubber sheet

12. 16 Mei 2016

Membuat rancangan containment nylon cell

Membuat gambar rancangan atau desain tempat penampung nylon cell 13. 10 April 2016

Membuat compound tag

Membuat identitas compound yang digunakan pada RTL 14. 12 Mei 2016

Memberikan tag pada material os

Memberikan identitas pada OS material di bagian building 15. 12 Mei 2016

Mengganti apar kadaluarsa

Mengisi ulang apar yang sudah kadaluarsa ke gudang spare part

16. 23 Mei 2016

Mengikuti PM di DTL 1

Mempelajari cara kerja pisau rotari di mesin DTL-01 yang mempunyai proses yang sama dengan mesin RTL-01

17. 24 Mei 2016

Membuat rancangan lorry pe sheet.

Mendesain untuk diorder pembuatan lorry rubber sheet 18. 27 Mei

Membuat rancangan pagar pembatas compound hold Mendesain pagar untuk diorder pembuatan pagar.

III.2. Deskripsi Kegiatan terperinci

(39)

28

pada bab ini. Uraian terperinci kegiatan mahasiswa selama pelaksanaan PKL adalah sebagai berikut.

III.2.1. Penjelasan pencatatan data OS material yang muncul dalam proses produksi

OS material adalah material / produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh technical standard akan tetapi produk tersebut dapat di remill kembali dan digunakan sebagai bahan inputan kembali..

Dalam setiap proses produksi material selalu ada input (compound) yang di proses yang akan menjadi output (produk). Material input di Departemen RTL berupa compound AG225, AG229, AG334, AG218, Z046. Di setiap proses yang dilakukan di Departemen RTL tersebut berpotensi menghasilkan OS ( out spec ) material, dimana material OS tersebut dapat digunakan kembali. Proses yang sering menghasilkan OS material adalah proses set-up atau setting awal proses.

Saat adanya OS material yang dihasilkan oleh proses produksi operator harus menuliskan atau membuat laporan jumlah OS material tersebut setiap harinya. Dimana data atau laporan hasil dari operator tersebut nantinya akan dibawa oleh pekerja yang bertugas mendata OS material yang ada, sehingga jumlah OS material dapat diketahui setiap bulannya.

III.2.2. Tujuan dari pencatatan data OS material

Berikut adalah beberapa tujuan utama pencatatan data 1. Mempermudah menganalisa OS material yang ada

2. Mengetahui proses yang menghasilkan banyak OS material sehingga dapat dikurangi

3. Mempermudah laporan setiap bulannya

4. Mengetahui jumlah OS material yang ada pada seluruh proses

(40)

29

III.2.3. Jenis jenis OS material

Berikut ini adalah data jumlah OS material yang terjadi di area building section. Data tersebut diambil dalam kurun waktu 8 hari di RTB 4 :

Tabel 3.1. Data OS material

Date Sambungan Jenis OS Material

I/L

Dari data tersebut didapatkan bahwa jenis material yang terjadi adalah bolongnya produk inner liner dengan jumlah 53 pcs dalam kurun waktu 2 minggu atau 8 hari kerja.

III.2.4. Penyebab munculnya OS material

Berikut ini adalah penyebab munculnya OS material yang didasarkan dari jenis OS yang terjadi.

1. Terlipat

Penyebab OS ini ada dua yaitu tidak bulatnya bagian pinggiran bobin untuk proses booking Inner Liner atau lebar Liner yang dipakai tidak sesuai dengan lebar Inner Liner yang dibuat.

(41)

30

Awalan produk Inner Linner ini tidak mungkin dapat dihindari dikarenakan building membutuhkan potongan yang rata dan sejajar sehingga tidak ada penumpukan material saat proses assembly, tetapi produk awalan inner liner ini hanya dipotong manual menggunkan pisau oleh operator.

3. Bolong

Hal ini disebabkan kurangnya compound atau berlebihnya compound di bank compound pada saat proses calender, sehingga saat penggilingan compound tidak terbagi merata.

4. Lebar/Tebal Under

OS material ini disebabkan kesalahan operator yang salah mensetting lebar pisau pemotong dan tebal keluaran roll calender atau tempat pisau yang berubah berubah sehingga lebar inner liner lebih bervariasi

5. Sambungan I/L

Dalam produksi Inner Liner proses harus terus berjalan tanpa berhenti sehingga saat muncul produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi material tersebut akan dipotong dan disambung dengan material selanjutnya yang ada dalam proses produksi tersebut.

III.2.5. Jumlah OS dan data Input OS material

Berikut ini adalah data jumlah OS yang telah diinput selama 3 bulan ini. Data tersebut ditotalkan tiap bulannya

1. Bulan Maret 2016 Jumlah OS 166Kg ( Set-Up) 2. Bulan April 2016 146.5 Kg ( Set-Up)

3. Bulan Mei 2016 154 Kg ( Set-Up )

(42)

31

DAFTAR PUSTAKA

[1] Laporan PKL Raswijoyo PT Gajah Tunggal Tbk departemen produksi RTL-01, Tangerang, 2015.

(43)

32

(44)

33

Lampiran 1

(45)

34

Gambar

Gambar 2.1. Kode size ban TBR
Gambar 2.2. Alur Proses Produksi Plant R
Gambar 2.3. Struktur Organisasi PT XYZ Tbk.
Gambar 2.4. Flow Proses RTL-01
+4

Referensi

Dokumen terkait

dan kualifikasi (untuk bagian Prodev), melakukan scaling-up yaitu proses.. produksi produk baru yang dilakukan dengan pemantauan minimal tiga batch.. pertama yang

1. Memastikan bahan awal memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan untuk identitas, kekuatan, kemurnian, kualitas dan keamanan. Memastikan tahapan produksi obat telah

Pada tahun 2012 bengkel Manggis Tekhnik mendapatkan tawaran kerjasama dari pak Slamet Yang kononnya di percaya ontuk mengelola sebuah bengkel tersebut yang pada saat

Aktivitas dalam menghasilkan suatu produk tidak dapat terlepas dari besarnya penggunaan energi. Kenaikan harga energi yang terus terjadi akan berdampak langsung

Pelaksanaan pemeriksaan secara laboratorium, pengujian dan penilaian mutu produk terapetik, narkotik, psikotropik, dan zat adiktif lain, obat tradisional, kosmetik, produk

Dari sisi spesifikasi terhadap produk tersebut, dari segi spesifiksi diterangkan dengan jelas bahwa helmet tersebut memiliki material serat carbon, inner lining yang

9 1.4.3 Proses Produksi Kulit Kayu Manis Broken and Clean 1.4.3.1 Penerimaan Bahan Baku Incoming Raw Material Proses penerimaan bahan baku kulit kayu manis yang diterima dari

Unit Produksi Ammoniak Amoniak merupakan salah satu produk utama yang dihasilkan oleh Departemen Produksi IA karena digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan pupuk urea, ZA, dan