ANALISIS PERSEPSI DAN KESIAPAN GURU KIMIA DI KOTA BINJAI DALAM MENGHADAPI PROGRAM SERTIFIKASI GURU
Oleh :
FENISAH BR SITEPU NIM 408331018
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah Penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala
rahmat dan hidayah-Nya yang memberikan kesehatan kepada penulis sehingga
penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.
Skripsi berjudul “Analisis Persepsi Dan Kesiapan Guru Kimia SMA Di Kota Binjai Dalam Menghadapi Program Sertifikasi Guru”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada : Bapak Agus Kembaren, S.Si, M.Si, sebagai
Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan
kepada penulis sejak awal penyusunan proposal sampai dengan selesainya
penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr.
Marham Sitorus, M.Si, Ibu Dra. Nurmalis, M.Si, Ibu Ir. Nurfajriani, M.Si sebagai
dosen penguji yang telah memberikan masukkan dan saran-saran mulai dari
rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Bapak Dr. Mahmud, M.Sc selaku dosen Pembimbing
Akademik dan kepada Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusaan Kimia
FMIPA Unimed yang membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada
para responden yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu yang telah membantu
selama penelitian ini dan kepada Bu RA yang telah menginspirasi penulis yang
menjadi seorang guru.
Pada kesempatan ini juga, dengan rasa cinta yang mendalam, penghargaan
dan rasa terima kasih kepada ayahanda Toni Sitepu dan Ibunda Asmah Br Bangun
atas dukungan, nasehat dan kerja keras yang teramat dalam selama ini dan kepada
adik-adik Ainul Mardiah Br Sitepu (Bay) dan Arif Rahman Hakim Sitepu yang
selalu memberikan do’a, semangat, dorongan moril dan kasih sayang yang tak
Asri, Puspita yang selalu mengingatkan, membantu dan memotivasi penulis di
saat kondisi lemah dari awal perkuliahan hingga akhir perkuliahan. Ucapan terima
kasih juga disampaikan kepada sahabat Fradija Triandini (Dj), Jeremia Semb,
Nurul Ananda yang sudah memberi warna dalam hidup saya juga kepada
teman-teman di Kelas Ekstensi Pendidikan Kimia stambuk 2008, serta kepada semua
pihak yang telah memberi masukan kepada penulis yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Maret 2013
Penulis,
iii
ANALISIS PERSEPSI DAN KESIAPAN GURU KIMIA DI KOTA BINJAI DALAM MENGHADAPI PROGRAM SERTIFIKASI GURU
FENISAH BR SITEPU (408331018) ABSTRAK
DAFTAR ISI
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
2.1.1. Guru Sebagai Agen Pembelajaran 6
2.1.2. Kompetensi Guru Sebagai Agen Pembelajaran 8
2.1.3. Profesional Guru 10
2.1.4. Kode Etik Guru 12
2.1.5. Sertifikasi Guru 13
2.1.5.1. Landasan Program Sertifikasi 14
2.1.5.2. Persyaratan Peserta Uji Sertifikasi Bagi Guru 15 2.1.5.3. Tujuan Dan Manfaat Sertifikasi 16 2.1.5.4. Cakupan Dari Instrumen Dan Sertifikasi 16
2.1.5.5. Prosedur Penilaian 17
2.1.5.6. Pelaksanaan Sertifikasi 19
2.1.6. Uji Kompetensi Dalam Sertifikasi Guru 20 2.1.7. Persepsi Guru Kimia Dalam Menghadapi Uji Sertifikasi 21 2.1.8. Kesiapan Guru Kimia Dalam Menghadapi Uji Sertifikasi 22
vii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 25
3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian 25
3.3. Variabel Penelitian 26
3.4. Instrumen Penelitian 26
3.5. Desain Penelitian 30
3.6. Prosedur Penelitian 31
3.7. Teknik Analisis Data 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Penelitian 33
4.2. Analisis dan Interprestasi Data 34
4.2.1. Persepsi Guru Kimia di Kota Binjai dalam Menghadapi
Program Sertifikasi Guru 34
4.2.2. Kesiapan Guru Kimia di Kota Binjai dalam Menghadapi
Program Sertifikasi Guru 43
4.3. Hubungan antara Persepsi Guru Kimia di Kota Binjai dalam Menghadapi Program Sertifikasi dengan Kesiapan
Menghadapi Program Sertifikasi 56
4.4. Hasil Wawancara Dengan Guru Kimia di Kota Binjai
dalam Menghadapi Program Sertifikasi Guru 57 4.5. Analisis Wawancara Dengan Guru Kimia di Kota Binjai
dalam Menghadapi Program Sertifikasi Guru 58
4.6. Hasil Wawancara Dengan Kepala Sekolah di Kota Binjai 58 4.7. Kendala yang Dihadapi Guru Kimia di Kota Binjai Dalam
Menghadapi Ujian Sertifikasi Guru 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 60
5.2. Saran 60
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Gambaran Jumlah Sampel 25
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Angket Persepsi Guru Kimia 27
Tabel 3.3. Kisi-kisi Instrumen Angket Kesiapan Guru Kimia 27
Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Wawancara 28
Tabel 3.5. Rentangan Nilai 32
Tabel 4.1. Profil Sebaran Responden Berdasarkan Sekolah 33
Tabel 4.2. Deskripsi Persentase Jawaban Responden dalam
Angket Persepsi 35
Tabel 4.3. Deskripsi Persentase Jawaban Responden dalam
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Diagram Alur Sertifikasi Guru Dalam Jabatan 18
Gambar 3.1. Diagram Persiapan Instrumen 30
Gambar 3.2. Diagram Pelaksanaan Penelitian 30
Gambar 4.1. Gambaran persepsi guru kimia di Kota Binjai
berdasarkan indikator melihat 36
Gambar 4.2. Gambaran persepsi guru kimia di Kota Binjai
berdasarkan indikator memberi arti 37
Gambar 4.3. Gambaran persepsi guru kimia di Kota Binjai
berdasarkan indikator menyadari 39
Gambar 4.4. Gambaran persepsi guru kimia di Kota Binjai
berdasarkan indikator menerima 41
Gambar 4.5. Gambaran persepsi guru kimia di Kota Binjai
berdasarkan indikator terangsang 43
Gambar 4.6. Gambaran kesiapan guru kimia di Kota Binjai
berdasarkan indikator kualifikasi akademik 44
Gambar 4.7. Gambaran kesiapan guru kimia di Kota Binjai
berdasarkan indikator pengalaman mengajar 44
Gambar 4.8. Gambaran kesiapan guru kimia di Kota Binjai
berdasarkan indikator pendidikan dan pelatihan 45
Gambar 4.9. Gambaran kesiapan guru kimia di Kota Binjai
berdasarkan indikator perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran 46
Gambar 4.10. Gambaran kesiapan guru kimia di Kota Binjai
berdasarkan indikator penilaian dari atasan dan pengawas 48
Gambar 4.11. Gambaran kesiapan guru kimia di Kota Binjai
berdasarkan indikator prestasi akademik 49
Gambar 4.12. Gambaran kesiapan guru kimia di Kota Binjai
Gambar 4.13. Gambaran kesiapan guru kimia di Kota Binjai
berdasarkan indikator keikutsertaan dalam forum ilmiah 50
Gambar 4.14. Gambaran kesiapan guru kimia di Kota Binjai
berdasarkan indikator pengalaman menjadi pengurus
organisasi 52
Gambar 4.15. Gambaran kesiapan guru kimia di Kota Binjai
berdasarkan indikator penghargaan yang relevan
dalam bidang pendidikan 53
Gambar 4.16. Gambaran kesiapan guru kimia di Kota Binjai
berdasarkan dari aspek psikolog 54
Gambar 4.17. Gambaran kesiapan guru kimia di Kota Binjai
berdasarkan dari aspek lingkungan 55
Gambar 4.18. Gambaran kesiapan guru kimia di Kota Binjai
berdasarkan dari aspek finansial 55
Gambar 4.19. Gambaran rata-rata persepsi guru kimia di Kota Binjai
dalam Menghadapi Program Sertifikasi Guru 56
Gambar 4.20. Gambaran rata-rata kesiapan guru kimia di Kota Binjai
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1. Angket Persepsi Guru Kimia SMA belum valid 62
Lampiran 2. Angket Persepsi Guru Kimia SMA sudah valid 68
Lampiran 3. Angket Kesiapan Guru Kimia SMA yang belum valid 71
Lampiran 4. Angket Kesiapan Guru Kimia SMA yang sudah valid 78
Lampiran 5. Lembar Wawancara Guru Kimia 84
Lampiran 6. Lembar Wawancara Kepala Sekolah 87
Lampiran 7. Tabulasi Angket Persepsi 89
Lampiran 8. Persentase Persepsi Guru Kimia Dalam Menghadapi
Program Sertifikasi Guru 90
Lampiran 9. Deskripsi Persentase jawaban angket persepsi 91
Lampiran 10. Tabulasi Angket Kesiapan 96
Lampiran 11. Persentase Kesiapan Guru Kimia Dalam Menghadapi
Program Sertifikasi Guru 97
Lampiran 12. Deskripsi Persentase jawaban angket kesiapan 98
Lampiran 13. Daftar Sekolah Menengah Atas (SMA) Kota Binjai 104
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian ini, dapat disimpulkan
bahwa :
1. Guru Kimia di Kota Binjai menunjukkan persepsi yang positif dalam
Menghadapi Program Sertifikasi Guru.
2. Guru Kimia di Kota Binjai telah siap dalam Menghadapi Program
Sertifikasi Guru.
5.2. Saran
Adapun saran yang dianjurkan dalam penelitian ini adalah :
1. Perlu dilakukan sosialisasi Program Sertifikasi Guru secara maksimal dan
merata, baik mengenai proses pelaksanan sertifikasi sampai ujian sertifikasi
yang diadakan dinas.
2. Hendaknya Guru Kimia di Kota Binjai menbenahi kompetensi-kompetensi
yang dituntut sebagai agen pembelajaran yang profesional dalam
menghadapi ujian sertifikasi guru.
3. Hendaknya Guru Kimia di Kota Binjai tanggap terhadap
informasi-informasi tentang Program Sertifikasi Guru.
4. Hendaknya peneliti selanjutnya mengikutsertakan komponen-komponen
pembelajaran (silabus, rpp, lks, bahan ajar, media pembelajaran dll), agar
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha pendidik memimpin anak didik secara umum
untuk mencapai perkembangannya menuju kedewasaan jasmani maupun rohani.
Menurut Undang-Undang No.2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Bab 1 Pasal 1 (dalam Syah, 2004 : 32). Pendidikan adalah usaha sadar yang
dilakukan untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran dan atau latihan agar peserta tersebut berperan dalam kehidupan masa
depannya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa faktor guru merupakan hal dominan dalam
upaya pembenahan kualitas pendidikan. Guru adalah salah satu komponen
manusiawi dalam proses belajar mengajar yang ikut berperan dalam usaha
pembentukan sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. Oleh
karena itu guru yang merupakan salah satu unsur di bidang kependididkan harus
berperan serta secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga
profesional sesuai dengan tuntunan masyarakat yang semakin berkembang.
Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru itu terletak
tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada suatu kedewasaan atau
taraf kematangan tertentu. Dalam rangkaian ini guru tidak semata-mata sebagai “pengajar” yang melakukan transfer of knowledge, tetapi juga sebagai
“pendidik” yang melakukan transfer of value dan sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Berkaitan
dengan ini, sebenarnya guru memiliki peranan yang unik dan sangat kompleks di
dalam proses belajar mengajar, dalam usahanya untuk menghantarkan siswa atau
anak didik ke taraf yang dicita-citakan. Oleh karena itu setiap rencana kegiatan
guru harus dapat didudukkan dan dibenarkan semata-mata demi kepentingan
anak didik, sesuai dengan profesi dan tanggung jawab (Sardiman, 2004 : 125).
Menyadari pentingnya peranan guru dalam peningkatan mutu pendidikan,
melakukan berbagai upaya meningkatkan budaya kerja guru dalam upaya
meningkatakan tugas mengajarnya antara lain dengan mengembangkan
kemampuan guru dalam mengajar seperti melalui perantara, seminar, dan
lokakarya, serta memberikan kemudahan bagi guru-guru yang akan melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Berdasarkan UU RI No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(UUSPN) , UU RI No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD), dan Peraturan
Pemerintah RI No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP), (Dirjen
Dikti, 2006) menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional. Untuk itu ia
dipersyaratkan memiliki profil kualifikasi akademik minimal sarjana/diploma IV
(S1/D4) yang relevan dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran.
Pemenuhan persyaratan kualifikasi akademik minimal sarjana/diploma IV
(S1/D4) dibuktikan dengan ijazah dan persyaratan relevansi mengacu pada
jenjang pendidikan yang dimiliki dan mata pelajaran yang dibina. Dengan
demikian diperlukan kemampuan kinerja guru dan siswa yang merupakan elemen
yang tidak terpisahkan untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi guru perlu
meningkatkan kompetensinya sebagai pendidik, sehingga perlu diadakan suatu
program untuk meningkatkan mutu guru dan profesionalismenya yang disebut
dengan sertifikasi. Sertifikasi guru sebagai upaya peningkatan mutu dibarengi
dengan peningkatan kesejahteraan guru. Bentuk peningkatan kesejahteraan guru
berupa tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok bagi guru yang memiliki
sertifikat pendidik.
Namun masih ada sebagian guru yang menganggap pelaksanaan uji
sertifikasi sebagai beban, hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman
terkait tentang masalah uji sertifikasi tersebut. Uji coba sertifikasi guru SMA
khususnya mata pelajaran kimia ini terkait dengan kompetensi guru yang
meliputi kompetensi kepribadian, sosial, paedagogik dan kompetensi profesional
sebagai pendidik. Untuk memperoleh sertifiksi kompetensi tersebut, ada empat
kriteria yang harus dilengkapi, yaitu : (1) tes tertulis dengan materi meliputi
3
implementasi rancangan pembelajaran yang di buat guru (silabus dan RPP), (3)
membuat portofolio dokumen guru (silabus appraisal) meliputi kegiatan guru
dalam pembelajaran, (4) peer appraisal yaitu penilaian guru oleh atasan (kepala
sekolah) meliputi kedisplinan, keteladanan, dll.
Dalam penemuan perumusan standar kompetensi guru terlebih dahulu
dikaji dan dianalisis semua aspek yang berkenaan dengan tugas guru sebagai
agen pembelajaran, sesuai dengan pasal 28 ayat 3 (dalam Yasmin, 2006 : 96)
bahwa guru sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi : (1) kompetensi paedagogik,
(2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi profesional, (4) kompetensi sosial.
Ujian ini berupa empat standar kompetensi guru berupa pengetahuan,
keterampilan, sikap yang diwujudkan dalam bentuk tindakan cerdas dan penuh
tanggung jawab sehingga diakui sebagai orang yang berhak memangku jabatan
guru yang profesional. Bertolak pada rumusan kompetensi guru tersebut, maka
sistem penilaian atau pengujian kompetensi dan kinerja guru perlu mengacu pada
keempat kompetensi guru tersebut. Diharapkan dengan diberlakukannya sisitem
pengujian ini atau yang diberi nama uji sertifikasi guru, maka para guru di
Indonesia akan lebih profesional lagi di bidang kependidikan sehingga mutu
pendidikan di Indonesia akan meningkat.
Terkait dengan hal tersebut, penelitian mengenai perspektif guru kimia
terhadap program sertifikat guru oleh pemerintah telah diteliti di Kabupaten
Simalungun (Hotmariana, 2007) dan di Kabupaten Humbang Hasundutan
(Pasaribu, 2008) menunjukkan guru kimia di kabupaten tersebut cukup siap
dalam menghadapi uji sertifikasi guru. Selanjutnya Manurung (2007) dalam
penelitiannya yang berjudul Analisis Kesiapan Guru Kimia SMA di Kabupaten
Deli Serdang dalam Menghadapi Uji Sertifikasi Guru menyimpulkan bahwa guru
kimia di Kabupaten Deli Serdang cukup paham mengenai komponen-komponen
yang ada dalam setifikasi guru dan cukup siap dalam menghadapi uji sertifikasi
guru.
Dalam uji sertifikasi banyak menimbulkan masalah pada guru-guru kimia
melaksanakan salah satu dari keempat kriteria uji sertifikasi, tapi pada umumnya
para guru tidak mengetahui kriteria mana yang sudah mereka laksanakan.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melaksanakan
penelitian dengan judul “Analisis Persepsi Dan Kesiapan Guru Kimia SMA di
Kota Binjai Dalam Menghadapi Program Sertifikasi Guru”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka masalah dalam
penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Persepsi guru kimia SMA di Kota Binjai terhadap program sertifikasi
guru.
2. Pemahaman guru kimia SMA di Kota Binjai tentang prosedur pelaksanaan
program sertifikasi guru.
3. Pemahaman guru kimia SMA di Kota Binjai tentang komponen yang ada
dalam program sertifikasi guru.
4. Kesiapan guru kimia SMA di Kota Binjai dalam menghadapi program
sertifikasi guru.
1.3. Batasan Masalah
Untuk lebih mengarahkan penelitian ini agar lebih terfokus dan lebih
spesifik, maka masalah dibatasi pada :
1. Persepsi guru kimia SMA di Kota Binjai terhadap program sertifikasi guru
2. Bagaimana kesiapan guru kimia SMA di Kota Binjai dalam menghadapi
program sertifikasi guru ?
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang dikemukakan di
atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
Bagaimanakah persepsi dan kesiapan guru-guru kimia SMA di Kota Binjai
5
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menganalisis
persepsi dan kesiapan guru-guru kimia SMA di Kota Binjai dalam menghadapi
program sertifikasi guru.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai informasi bagi guru, khususnya guru kimia SMA di Kota Binjai
dalam menghadapi program sertifikasi guru.
2. Sebagai informasi kepada Departemen Pendidikan Nasional dalam
memberikan arahan dan binaan kepada guru-guru khususnya guru kimia
yang mengikuti program sertifikasi guru.
3. Agar peneliti sebagai calon guru dapat memahami hal-hal yang
berhubungan dengan program sertifikasi guru sebagai bahan masukan bagi
peneliti selanjutnya yang terkait dengan program peningkatan mutu guru.
1.7. Definisi Operasional
Persepsi (menurut Walgito) merupakan suatu proses penginderaan yaitu
merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau
disebut juga proses sensoris. Kemudian menurut Sukamto juga mengemukakan
bahwa persepsi adalah tanggapan terhadap objek, peristiwa atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan jalan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan-pesan.
Kesiapan (guru kimia) merupakan keseluruhan kondisi seseorang (guru
kimia) yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban didalam cara
tertentu terhadap suatu situasi. Sedangkan sertifikasi (menurut Yamin, 2006 : 2)
adalah proses pemberian sertifikat pendidik untuk guru dan dosen atau bukti
formal sebagai tenaga profesional. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kesiapan
guru kimia untuk menghadapi program sertifikasi merupakan keseluruhan kondisi
guru kimia yang membuatnya siap untuk memberi respon atau jawaban didalam
DAFTAR PUSTAKA
Ambarita, B. 2006. Sikap dan Profesional Guru Dalam Seminar Nasional
Sertifikasi, Kompetensi dan Profesionalisme Guru dan Dosen,
Prosiding November 2006
Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (edisi revisi).
Rineka Cipta. Jakarta
Arikunto, S. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi). Bumi Aksara.
Jakarta
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2007. Panduan Pelaksanaan Sertifikasi
Guru Tahun 2007. Depdiknas Dikti. Jakarta
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2007. Panduan Penyusunan Portofolio
Sertifikasi Dalam Jabatan Tahun 2007. Depdiknas Dikti. Jakarta
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2007.
Pedoman Penetapan Peserta dan Pelaksanaan Sertifikasi Guru.
Dirjen PMPTK. Jakarta
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam. 2008. Buku Pedoman
Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan. FMIPA.
Universitas Negeri Medan. Medan
Gultom, S. 2006. Kompetensi dan Profesionalisme Guru dan Dosen dalam
Seminar Nasional Sertifikasi, Kompetensi dan Profesionalisme Guru
dan Dosen, Prosiding November 2006
Gultom, S. 2007. Sertifikasi Guru : Tantangan dan Peluang Bagi Guru
62
Hotmariana, N. (2007). Kajian Persfektif Guru Kimia SMA se-Kabupaten
Simalungun Terhadap Sertifikasi Guru Oleh Pemerintah, Skripsi.
FMIPA. Universitas Negeri Medan. Medan
Manurung, N. (2007). Analisis Kesiapan Guru Kimia SMA Kabupaten Deli
Serdang dalam Menghadapi Uji Sertifikasi Guru Oleh Pemerintah,
Skripsi. FMIPA. Universitas Negeri Medan. Medan
Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru. Penerbit Remaja
Rosdakarya, Bandung
Pasaribu, M.R. (2008). Kajian Persfektif Guru Kimia SMA se-Kabupaten
Hambang Hasudutan Terhadap Sertifikasi Guru Oleh Pemerintah,
Skripsi. FMIPA. Universitas Negeri Medan. Medan
Patton, M. Q. 2006. Metode Evaluasi Kuantitatif. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Sardiman, A. M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo
Persada. Jakarta
Silitonga, P. M. 2007. Metodologi Penelitian. Diktat. FMIPA. Universitas Negeri
Medan. Medan
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar. Rineka
Cipta. Jakarta
Sudjana. 2002. Metode Statistika. Penerbit Tarsito. Bandung
Sugiono, M. 2004. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung
Syah, M. 2004. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (edisi revisi).
Rineka Cipta. Jakarta
Yamin, S. 2006. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Gaung Persada Press.