• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 PROFIL SANITASI WILAYAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB 3 PROFIL SANITASI WILAYAH"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3 PROFIL SANITASI WILAYAH

Perkembangan pendanaan sanitasi kota metro untuk sub sektor air limbah, sampah rumah tangga, drainase lingkungan dari tahun 2009 sebesar Rp. 1.225.147.465 terjadi peningkatan sampai dengan tahun 2012 sebesar Rp. 11.928.221.686 dengan pertumbuhan rata-rata 2,29%.

Tingkat perkembangan pendanaan sanitasi oleh APBD kota Metro dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.1 : Perhitungan Pendanaan Sanitasi oleh APBD Kota Metro Tahun 2009 - 2013

Untuk realisasi dan potensi retribusi sanitasi hanya terdapat pada sub sektor air limbah dan sampah dengan besaran retribusi terus meningkat dari tahun 2009 sebesar Rp. 177.264.450 menjadi Rp. 128.472.000 di tahun 2013 dengan rata-rata pertumbuhan 0,11%.

Realisasi dan potensi retribusi sanitasi di Kota metro dapat di jelaskan pada tabel berikut :

Tabel 3.2 : Realisasi dan Potensi Retribusi Sanitasi per Komponen Tahun 2009 - 2013

2009 2010 2011 2012 2013

1 Belanja Sanitasi ( 1.1 + 1.2 + 1.3 + 1.4 ) 1.225.147.465 2.138.364.088 5.009.158.816 11.928.221.686 1.758.425.223 2,29 1.1 Air Limbah Domestik - 870.699.525 865.076.200 979.602.030 34.675.100 0,06 1.2 Sampah rumah tangga 868.775.310 1.125.719.563 1.383.989.652 5.360.828.586 1.616.736.210 1,88 1.3 Drainase lingkungan 49.872.100 65.496.000 2.370.346.550 5.056.872.400 36.275.000 38,10 1.4 PHBS 306.500.055 76.449.000 389.746.414 530.918.670 70.738.913 2,97 2 Dana Alokasi Khusus ( 2.1 + 2.2 + 2.3 ) - - - - - - 2.1 DAK Sanitasi - - - - - - 2.2 DAK Lingkungan Hidup - - - - - - 2.3 DAK Perumahan dan Permukiman - - - - - - 3 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi - - - - - - 4 Bantuan Keuangan Provinsi untuk Sanitasi - - - - - - 1.225.147.465 2.138.364.088 5.009.158.816 11.928.221.686 1.758.425.223 2,29 137.393.450.624 181.965.098.126 241.197.749.898 220.039.667.736 264.611.315.238 0,10 0,89 1,18 2,08 5,42 0,66 1,81 Sumber : Realisasi APBD tahun 2009 – 2013, diolah

% APBD murni terhadap Belanja Langsung

No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) Rata-rata

Pertumbuhan

Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3) Total Belanja Langsung

2009 2010 2011 2012 2013

1 Retribusi Air Limbah 10.500.000,00 12.500.000,00 13.300.000,00 15.400.000,00 14.000.000,00 0,16 1.a Realisasi retribusi 5.500.000,00 6.500.000,00 6.800.000,00 7.900.000,00 4.000.000,00 0,15 1.b Potensi retribusi 5.000.000,00 6.000.000,00 6.500.000,00 7.500.000,00 10.000.000,00 0,17 2 Retribusi Sampah 342.001.450,00 348.188.000,00 357.573.450,00 438.207.800,00 433.872.000,00 0,09 2.a Realisasi retribusi 171.764.450,00 174.451.000,00 180.331.450,00 226.965.800,00 124.472.000,00 0,11 2.b Potensi retribusi 170.237.000,00 173.737.000,00 177.242.000,00 211.242.000,00 309.400.000,00 0,08 3 Retribusi Drainase - - - - - - 3.a Realisasi retribusi - - - - - - 3.b Potensi retribusi - - - - - - 4 Total Realisasi Retribusi Sanitasi (1a+2a+3a) 177.264.450,00 180.951.000,00 187.131.450,00 234.865.800,00 128.472.000,00 0,11 5 Total Potensi Retribusi Sanitasi (1b+2b+3b) 175.237.000,00 179.737.000,00 183.742.000,00 218.742.000,00 319.400.000,00 0,08 6 Proporsi Total Realisasi – Potensi Retribusi Sanitasi (4/5) 1,01 1,01 1,02 1,07 0,40 0,02 Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Metro

No SKPD Retribusi Sanitasi Tahun (Rp) Pertumbuhan

(%)

(2)

3.1 Promosi Higiene dan Sanitasi 3.1.1 Tatanan Rumah Tangga

Promosi Higiene dan Sanitasi Rumah Tangga Berdasarkan Environmental Health Risk Assessment Study atau Studi EHRA di Kota Metro yang dilaksanakan pada bulan Mei - Juni tahun 2013 dengan menerapkan 2 (dua) teknik pengumpulan data, yakni 1) wawancara (interview) dan 2) pengamatan (observation). Kegiatan wawancara dilakukan terhadap 40 responden per Kelurahan yang tersebar pada 22 Kelurahan di 5 kecamatan. Promosi Higiene dan Sanitasi Rumah Tangga dengan mengacu pada 5 Pilar STBM dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. CTPS (Cuci tangan pakai sabun).

Dari aspek kesehatan masyarakat, khususnya pola penyebaran penyakit menular, cukup banyak penyakit yang dapat dicegah melalui kebiasan atau perilaku higienes dengan cuci tangan pakai sabun (CTPS), seperti penyakit diare, typhus perut, kecacingan, flu burung, dan bahkan flu babi.

Seperti halnya perilaku buang air besar sembarangan, perilaku cuci tangan, terlebih cuci tangan pakai sabun merupakan masih merupakan sasaran penting dalam promosi kesehatan, khususnya terkait perilaku hidup bersih dan sehat.

Sejak dulu kala, nenek moyang kita sudah mengajarkan kepada anak cucunya supaya menjaga kebersihan diri. Salah satunya adalah dengan melakukan cuci tangan dengan air bersih sebelum makan dan tentunya juga sesudahnya. Metode sederhana ini, ternyata banyak dilupakan orang, sehingga belum menjadi budaya atau belum menjadi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Sabun adalah bahan yang digunakan untuk membersihkan sesuatu yang kotor, seperti pakaian, badan, dan alat-alat rumah tangga. Saat ini sabun merupakan bahan kebutuhan primer bagi setiap orang untuk kebersihan. Tangan adalah bagian dari tubuh manusia yang paling sering berhubungan dengan mulut dan hidung secara langsung, sehingga tangan menjadi salah satu penghantar utama masuknya kuman penyebab penyakit ke dalam tubuh manusia. Apabila tangan manusia menyentuh tinja/feses, akan terkontaminasi dengan lebih dari 10 juta virus dan satu juta bakteri yang dapat menimbulkan penyakit. Virus dan bakteri tidak terlihat, sehingga sering diabaikan dan mudah masuk kedalam tubuh manusia.

Cuci tangan pakai sabun, bagi sebagian besar masyarakat sudah menjadi kegiatan rutin seharihari. Tapi, bagi sebagian masyarakat lainnya, cuci tangan pakai sabun belum menjadi kegiatan rutin, terutama bagi anak-anak. Cuci tangan pakai sabun dapat menghilangkan sejumlah besar virus dan bakteri yang menjadi penyebab berbagai penyakit, terutama penyakit yang menyerang saluran cerna, seperti diare dan penyakit infeksi saluran nafas akut. Hampir semua orang mengerti pentingnya cuci tangan pakai sabun, namun tidak membiasakan diri untuk melakukannya dengan benar pada saat yang penting. Tidak terbatas bagi orang awam atau anak- anak, bahkan di kalangan petugas medis pun kebiasaan ini acapakali belum membudaya.

Hasil study EHRA di Kota Metro dengan responden 1.050 orang yang tersebar di 22 desa dengan pertanyaan waktu kritis Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di lima waktu penting menunjukan bahwa baru 24,2 % responden sudah melakukan CTPS dan 76,8 % responden belum melakukan CTPS.

Gambaran Kondisi diatas dapat dilihat pada grafik CTPS (Cuci tangan pake sabun) di lima waktu penting berikut ini :

(3)

Gambar 3.1 : Grafik CTPS di lima waktu penting

b. Buang Air Besar Sembarangan (BABS)

Masalah penyehatan lingkungan pemukiman khususnya pada pembuangan tinja merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang perlu mendapatkan prioritas. Penyediaan sarana pembuangan tinja masyarakat terutama dalam pelaksanaannya tidaklah mudah, karena menyangkut peran serta masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan prilaku, tingkat ekonomi, kebudayaan dan pendidikan.

Mengingat tinja merupakan bentuk kotoran yang sangat merugikan dan membahayakan kesehatan masyarakat, maka tinja harus dikelola, dibuang dengan baik dan benar. Untuk itu tinja harus dibuang pada suatu “wadah” atau sebut saja jamban keluarga.

Jamban yang digunakan masyarakat bisa dalam bentuk jamban yang paling sederhana, dan murah, misal jamban cemplung, atau jamban yang lebih baik, dan lebih mahal misal jamban leher angsa dari tanah liat, atau bahkan leher angsa dari bahan keramik.

Berdasarkan hasil study EHRA dapat dilihat dapat diketahui masyarakat Kota Metro mayoritas untuk tempat buang air besar sudah menggunakan jamban pribadi sebanyak 89,1 %, MCK/WC umum sebesar 6,63 %,namun masih ada beberapa yang masih buang air besar di sungai 1,52%, wc helicopter 0,38%, lubang galian 0,38% , kebun 0,47%, selokan 0,57 % dan lainya (numpang ) 5,2%. Untuk lebih jelas dapat kita lihat pada Gambar 3.3 Grafik berikut.

(4)

Gambar 3.2 : Grafik Persentase Penduduk yang melakukan BABS

c. Pengelolaan Air Minum.

Pengelolaan air minum rumah tangga di Kota Metro secara keseluruhan masih belum memenuhi persyaratan ini dapat diihat dari total responden 1056 sebanyak 62,1 % menggunakan air terlindung dan sebanyak 37,9 % masih menggunakan air beresiko tercemar. Kelurahan yang menggunakan air beresiko tercemar tertinggi berada dikelurahan Imopuro 79,2%, Purwosari 75%, Hadimulyo Timur 66,7%, Hadimulyo barat 62,5%, Yosomulyo dan Metro 52,1%.

Dalam peananganan sumber air sebanyak 95 % responden mengolah air dengan cara direbus sebelum diminum dan memasak hanya sebanyak 5 % responden tidak mengolah. Untuk lebih jelas lihat gambar grafik dan grafik berikut

Gambar 3.3 : Grafik Pengelolaan Air Minum

(pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air)

(5)

d. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.

Pengelolaan sampah di Kota Metro belum optimal, Berdasarkan Hasil survey study EHRA diperoleh gambaran mengenai pengelolaan sampah rumah tangga di masing – masing kelurahan, dari 1056 responden presentase paling tinggi yang dilakukan masyarakat dalam pengelolan sampah adalah dengan cara dibakar sebesar 65,2%, presentase terbesar kedua adalah dikumpulkan dan dibuang ke TPAS sebesar 18,5 %. Ada beberapa kelurahan yang dilewati irigasi/sungai seperti Kel.Metro, Imopuro, Hadimulyo timur dan Iring Mulyo masyarakat masih ada yang membuang sampah kesungai/irigasi. Pengelolaan sampah secara garis besar dibagi dalam 2 kategori,yaitu :

a. Penerima layanan sampah

Hasil survey menunjukan bahwa tingkat layanan persampahan di Kota Metro masih belum optimal, hanya beberapa kelurahan saja yang terlayani mobil pengangkut sampah. Hal ini terbukti dari 1056 responden hanya ada 195 responden (18,5%) yang mengelola sampah dengan cara dikumpulkan dan dibuang ke TPAS.

b. Non penerima layanan sampah

Pengelolaan sampah bagi masyarakat non penerima sampah masih belum memenuhi standar kesehatan serta memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi. Rincian pengelolaannya dengan cara dibakar yaitu 65,2%, dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah 5,8 %, Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk 3,8%, Dibuang ke sungai/kali/laut/danau 8%, Dibiarkan saja sampai membusuk 1% kemudian yang menjawab lain-lain 8%, tidak tahu 1,2% atau seperti tergambar dalam grafik dan tabel berikut ini

Gambar 3.4 : Grafik Pengelolaan Sampah Setempat (3R)

(6)

e. Pengelolaan SPAL.

Pengelolaan Limbah yang ada di Kota Metro, dari hasil Study EHRA menunjukan bahwa 76,6%

responden telah memiliki SPAL dan sebanyak 23,4 % responden tidak memiliki SPAL, walupun angka kepemilikan SPAL tinggi tetapi masih ada pencemaran SPAL dibeberapa kelurahan dengan prosentase tinggi sebanyak 100%, seperti Kelurahan Metro, Mulyojati, Yosomulyo.Hal ini menunjukan bahwa SPAL yang dimiliki oleh masyarakat Kota Metro masih belum memenuhi syarat. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar grafik dibawah berikut :

Gambar 3.5 : Grafik Pencemaran karena SPAL

f. Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis.

Permasalahan Mendesak dan insu strategis terkait hasil study ehra dapat di jelaskan pada tabel berikut ini :

Tabel 3.3 : Permasalahan Mendesak dan Isu Strategis

No Permasalahan Mendesak Isu Strategis

1 Masih Kurangnya kesadaran Masyarakat tentang PHBS Masih ada 24,2 % masyarakat belum melakukan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)

Ditemui sebanyak 37,9 % Masyarakat masih menggunakan air beresiko tercemar. Kelurahan yang menggunakan air beresiko tercemar tertinggi berada dikelurahan Imopuro 79,2%, Purwosari 75%, Hadimulyo Timur 66,7%, Hadimulyo barat 62,5%, Yosomulyo dan Metro 52,1%.

2 Masih ada Masyarakat yang kurang peduli terhadap kesehatan lingkungan

Masih ada beberapa yang masih buang air besar di sungai 1,52%, wc helicopter 0,38%, lubang galian 0,38% , kebun 0,47%, selokan 0,57 % dan lainya (numpang ) 5,2%.

Masih ditemui sebanyak 23,4 % masyarakat belum memiliki

(7)

3.1.2 Tatanan Sekolah

Sebagai suatu institusi pendidikan, sekolah mempunyai peranan dan kedudukan strategis dalam upaya promosi kesehatan. Hal ini disebabkan karena sebagian besar anak usia 5-19 tahun terpajan dengan lembaga pendidikan dalam jangka waktu cukup lama. Sekolah mendukung pertumbuhan dan perkembangan alamiah seorang anak, sebab di sekolah seorang anak dapat mempelajari berbagai pengetahuan termasuk kesehatan. Promosi kesehatan di sekolah membantu meningkatkan kesehatan siswa, guru, karyawan, keluarga serta masyarakat sekitar, sehingga proses belajar mengajar berlangsung lebih produktif.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tatanan institusi pendidikan adalah suatu upaya yang dilakukan untuk memberdayakan dan meningkatkan kemampuan masyarakat institusi pendidikan (pengajar, anak didik dll) dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. Institusi pendidikan dalam hal ini adalah dari tingkat TK/RA/BA,SD/MI,SLTP/MTs sampai dengan SLTA/ MA. Sekolah harus memberikan pengajaran baik kepada guru maupun murid bagaimana cara memelihara jamban sekolah yang akan di bangun dan sarana cuci tangan. Seringkali terjadi jamban di sekolah hanya terdiri atas dua unit, yaitu satu untuk guru dan yang lain untuk murid. Sementara kondisi jamban murid sangat berbeda jauh dengan jamban guru, dimana jamban murid sangat jauh dari kondisi bersih dan terpelihara atau tidak jarang dalam kondisi rusak. Akibatnya banyak murid yang kemudian buang air kecil maupun buang air besar di halaman sekolah. Kebiasaan ini membuat sekolah menjadi bau dan sangat rentan untuk menjadi sarang penyakit.

Selain itu, seringkali jamban di sekolah tidak dilengkapi dengan penerangan yang cukup. Murid yang masih duduk di kelas 1 atau 2 akan merasa takut untuk menggunakan jamban yang kondisinya gelap, berbau dan kotor. Kondisi seperti ini harus dihindari dengan cara membuat jamban dengan penerangan yang cukup baik dari lampu ataupun sinar matahari beserta ventilasi yang memadai.

PHBS tatanan institusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan institusi pendidikan. Ada 12 indikator dari 3 variabel yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah, salah satu variabel yaitu variabel lingkungan sekolah sehat dengan indikator air bersih, jamban, sampah dan warung sekolah.

Berikut dapat digambarkan kondisi sarana sanitasi sekolah dikota metro pada tabel 3.4 dan 3.5 :

(8)

Tabel 3.4 : Kondisi sarana sanitasi di sekolah/ (Sumber Air,toilet, SPAL dan tempat cuci tangan)

Dari Toilet

Dari Talang

Dari Kamar mandi

Dari Air hujan

L P L P S K T S K T S K T L P L P Y T Y T L P L P L P

SD N I Metro Pusat 403 443 14 34 - - - 1 - - 1 - - - - 2 3 - - - - 4 - - - - - - - - -

SD N II Metro Pusat 155 114 4 10 - - - 1 - - - - - - - 2 3 - - - - 8 - - - - - - - - -

SD N III Metro Pusat 152 154 7 16 - - - 1 - - 1 - - - - 4 4 - - - - 6 - - - - - - - - -

SD N IV Metro Pusat 214 145 9 19 - - - 1 - - 1 - - - - 4 6 - - - - 6 - - - - - - - - -

SD N V Metro Pusat 296 655 11 21 - - - 1 - - 1 - - - - 2 2 - - - - 10 - - - - - - - - -

SD N VI Metro Pusat 235 223 8 16 - - - 1 - - 1 - - - - 2 2 - - - - 8 - - - - - - - - -

SD Teladan M.P 437 452 18 41 - - - 1 - - 1 - - - - 4 5 - - - - 11 - - - - - - - - -

SD Muhammadyah 420 440 14 32 - - - 1 - - - - - - - 8 8 - - - - 24 - - - - - - - - -

SD Xaverius 293 316 9 21 - - - 1 - - 1 - - - - 12 12 - - - - 10 - - - - - - - - -

SD Kristen 79 52 4 8 - - - 1 - - - - - - - 6 5 - - - - 2 - - - - - - - - -

SD Min II 95 105 9 20 - - - 1 - - 1 - - - - 3 3 - - - - 10 - - - - - - - - -

MI Al-Arsyad 61 37 3 8 - - - 1 - - - - - - - 3 1 - - - - 1 - - - - - - - - -

SD Min I 121 93 8 16 - - - 1 - - 1 - - - - 2 4 - - - - 3 - - - - - - - - -

SD N VII Metro Pusat 174 162 7 16 1 - - 1 - - 1 - - - - 5 4 - - - - 12 - - - - - - - - -

SD N VIII Metro Pusat 95 82 6 11 - - - 1 - - 1 - - - - 4 4 - - - - 12 - - - - - - - - -

SD N IX Metro Pusat 71 78 5 9 - - - 1 - - 1 - - - - 6 1 - - - - 6 - - - - - - - - -

SD N X Metro Pusat 205 168 9 18 - - - 1 - - - - - - - 3 3 - - - - 15 - - - - - - - - -

SD N XI Metro Pusat 195 201 8 18 - - - - - - 1 - - - - 6 6 - - - - 15 - - - - - - - - -

SD N XII Metro Pusat 93 106 4 9 - - - 1 - - - - - - - 5 5 - - - - 10 - - - - - - - - -

MIN II 46 45 6 11 - - - - - - 1 - - - - 1 - - - - - 6 - - - - - - - - -

MI Al-Khairiyah 32 46 3 7 - - - - - - 1 - - - - 1 1 - - - - 6 - - - - - - - - -

MI Muhammadyah 41 52 4 8 - - - - - - 1 - - - - 1 1 - - - - 9 - - - - - - - - -

SLB 32 35 2 4 - - - 1 - - 1 - - - - 5 5 - - - - 4 - - - - - - - - -

SD N 1 Metro Utara 238 234 9 21 - - - - - - 1 - - - - 8 - - - - - 15 - - - - - - - - -

SD N 2 Metro Utara 120 135 6 13 - - - 1 - - 1 - - - - 2 - - - - - 6 - - - - - - - - -

SD N 3 Metro Utara 66 55 6 9 - - - 1 - - - - - - - 5 - - - - - 6 - - - - - - - - -

MIM Banjarsari 88 81 5 11 - - - - - - 1 - - - - 2 - - - - - 6 - - - - - - - - -

MIN 52 34 4 9 - - - - - - 1 - - - - 2 2 - - - - ada - - - - - - - - - SD N 4 Metro Utara 26 194 6 13 - - - 1 - - - - - - - 4 4 - - - - ada - - - - - - - - - SD N 5 Metro Utara 97 69 5 11 - - - 1 - - 1 - - - - 3 2 - - - - 10 - - - - - - - - -

SD N 7 Metro Utara 203 184 8 19 - - - 1 - - 1 - - - - 3 3 - - - - 10 - - - - - - - - -

SD N 6 Metro Utara 141 102 7 11 - - - 1 - - 1 - - - - 4 5 - - - - 8 - - - - - - - - -

SD N 8 Metro Utara 108 126 3 11 - - - 1 - - 1 - - - - 6 7 - - - - 9 - - - - - - - - -

SD N 06 Metro Barat 275 247 9 20 - - - 1 - - 1 - - - - 6 5 - - - - 11 - - - - - - - - -

SD N 07 Metro Barat 95 94 4 8 - - - 1 - - - - - - - 6 6 - - - - 8 - - - - - - - - -

SD N 08 Metro Barat 105 90 5 9 - - - - - - 2 - - - - 5 5 - - - - 9 - - - - - - - - -

SD N 09 Metro Barat 197 197 9 18 - - - 2 - - 1 - - - - 6 6 - - - - 14 - - - - - - - - -

SD Al-Qur'an 27 22 3 7 - - - 1 - - 1 - - - - 3 3 - - - - 3 - - - - - - - - -

SD BPK Penabur 114 132 4 9 - - - 1 - - - - - - - 3 4 - - - - 4 - - - - - - - - -

SD N 1 Mulyosari 141 140 5 9 - - - - - - 1 - - - - 2 2 - - - - ada - - - - - - - - - SD N 2 Mulyosari 121 123 5 9 - - - - - - 1 - - - - 2 2 - - - - ada - - - - - - - - - SD N 3 Mulyojati 117 123 4 8 - - - 1 - - - - - - - 1 1 - - - - ada - - - - - - - - - SD N 4 Mulyojati 115 121 6 5 - - - - - - 1 - - - - 2 2 - - - - ada - - - - - - - - - SD N 5 Mulyojati 150 132 7 10 - - - - - - 1 - - - - 3 3 - - - - ada - - - - - - - - - SD N 1 Metro Timur 196 177 8 13 - - - - - - 1 - - - - 1 1 - - - - ada - - - - - - - - - SD N 2 Metro Timur 259 229 9 19 - - - - - - 1 - - - - 1 1 - - - - ada - - - - - - - - - SD N 3 Metro Timur 75 46 6 10 - - - - - - 1 - - - - 1 1 - - - - ada - - - - - - - - - SD N 8 Metro Timur 199 206 7 16 - - - - - - 1 - - - - 1 1 - - - - ada - - - - - - - - - SD N 9 Metro Timur 51 41 4 7 - - - - - - 1 - - - - 1 1 - - - - ada - - - - - - - - - SD N 10 Metro Timur 117 119 7 9 - - - - - - 1 - - - - 1 1 - - - - ada - - - - - - - - - SD N 4 Metro Timur 231 226 12 22 - - - 1 - - 1 - - - - 11 9 - - - - 22 - - - - - - - - -

SD N 5 Metro Timur 128 114 6 9 - - - 1 - - - - - - - 5 5 - - - - 9 - - - - - - - - -

SD N 6 Metro Timur 126 94 6 11 - - - - - - 1 - - - - 2 1 - - - - 6 - - - - - - - - -

SD N 7 Metro Timur 117 82 7 6 - - - - - - 1 - - - - 2 1 - - - - 6 - - - - - - - - -

SD IT Wahdatul Umah 98 122 7 20 1 - - 1 - - - - - - - 2 3 - - - - 10 - - - - - - - - -

SD N 7 Metro Selatan 50 43 4 4 - - - - - - 1 - - - - 1 1 - - - - ada - - - - - - - - - SD IT Metro Selatan 69 38 3 13 - - - - - - 1 - - - - 1 1 - - - - ada - - - - - - - - - SD N 4 Metro Selatan 56 60 7 11 - - - - - - 1 - - - - 1 1 - - - - 0 - - - - - - - - -

MI YPI Metro Selatan 22 13 4 5 - - - - - - 1 - - - - 1 1 - - - - 0 - - - - - - - - -

SD N 1 Metro Selatan 64 56 6 10 - - - - - - 1 - - - - 1 1 - - - - 0 - - - - - - - - -

SD N 2 Metro selatan 115 115 6 13 - - - - - - 1 - - - - 1 1 - - - - 0 - - - - - - - - -

SD N 3 Metro Selatan 53 43 7 2 - - - - - - 1 - - - - 1 1 - - - - 0 - - - - - - - - -

SD N 5 Metro Selatan 71 75 6 13 - - - - - - 1 - - - - 1 1 - - - - 0 - - - - - - - - -

SD N 6 Metro Selatan 42 41 3 7 - - - - - - 1 - - - - 1 1 - - - - 0 - - - - - - - - -

SD N 8 Metro Selatan 103 81 7 11 - - - - - - 1 - - - - 1 1 - - - - 0 - - - - - - - - - Keterangan :

L : Laki-laki P : Perempuan

Pesuruh

Siswa Guru

Tempat Pembuangan Air Kotor

Fas. Cuci

Tangan Persediaan Sabun

Siapa yang membersihkan Toilet Jml

Toilet/WC Guru

Jumlah Toilet/WC

Murid

PDAM SPT SGL

Nama Sekolah

Jumlah

Siswa Jumlah Guru

Sumber Air Bersih

(9)

Tabel 3.5 : Kondisi sarana sanitasi sekolah (pengelolaan sampah, dan higiene dan sanitasi)

Rencana perbaikan

sanitasi sekolah

Ya Tidak

SD N I Metro Pusat - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N II Metro Pusat - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N III Metro Pusat - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N IV Metro Pusat - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N V Metro Pusat - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N VI Metro Pusat - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD Teladan M.P - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD Muhammadyah - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD Xaverius - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD Kristen - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD Min II - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

MI Al-Arsyad - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD Min I - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N VII Metro Pusat - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N VIII Metro Pusat - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N IX Metro Pusat - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N X Metro Pusat - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N XI Metro Pusat - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N XII Metro Pusat - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

MIN II - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

MI Al-Khairiyah - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

MI Muhammadyah - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SLB - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 1 Metro Utara - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 2 Metro Utara - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 3 Metro Utara - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

MIM Banjarsari - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

MIN - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 4 Metro Utara - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 5 Metro Utara - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 7 Metro Utara - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 6 Metro Utara - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 8 Metro Utara - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 06 Metro Barat - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 07 Metro Barat - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 08 Metro Barat - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 09 Metro Barat - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD Al-Qur'an - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD BPK Penabur - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 1 Mulyosari - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 2 Mulyosari - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 3 Mulyojati - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 4 Mulyojati - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 5 Mulyojati - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 1 Metro Timur - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 2 Metro Timur - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 3 Metro Timur - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 8 Metro Timur - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 9 Metro Timur - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 10 Metro Timur - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 4 Metro Timur - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 5 Metro Timur - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 6 Metro Timur - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 7 Metro Timur - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD IT Wahdatul Umah - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 7 Metro Selatan - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD IT Metro Selatan - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 4 Metro Selatan - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

MI YPI Metro Selatan - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 1 Metro Selatan - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 2 Metro selatan - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 3 Metro Selatan - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 5 Metro Selatan - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 6 Metro Selatan - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

SD N 8 Metro Selatan - - - - - Tidak Pernah - Belum Ada

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Metro

Dipisahkan Dibuat kompos Nama Sekolah

Apakah pengetahuan ttg Higiene dan

Sanitasi diberikan Apakah ada dana utk air bersih / sanitasi / pend.

higiene

Cara Pengelolaan Sampah

Kapan Tangki Septik Dikosongkan

Kondisi Higiene Sekolah Ya, saat

pertemuan / penyuluhan

tertentu

Ya, saat mata pelajaran PenJas di

kelas

Tidak pernah Dikumpulkan

Referensi

Dokumen terkait

Gambaran karakteristik sampah rumah tangga yang dihasilkan di permukiman pesisir Kelurahan Bitung Karang Ria Lingkungan 4 dan 5 dan Kelurahan Malalayang 1 Timur

Tabel 3.29 : Peta Pemangku Kepentingan dalam Pembangunan dan Pengelolaan Drainase lingkungan Pemerintah Kota AmbonSwastaMasyarakat PERENCANAAN 1Menyusun target pengelolaan

Selama pelaksanaan program pembinaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup menunjukkan ada kecenderungan masyarakat untuk peduli terhadap kelestarian fungsi lingkungan

Pengelolaan sanitasi khususnya dalam pengelolaan air limbah domestik di Kabupaten Bengkayang pada saat ini belum tersedia sarana instalasi pengolahan air limbah

1) Sosialisasi oleh pihak pemerintah mengenai pengelolaan sampah rumah tangga diadakan secara rutin, hanya 50%. 2) Pelatihan mengenai pengelolaan sampah rumah tangga oleh

Untuk mengetahui kelembagaan dilingkungan pengelolaan air limbah rumah tangga, Pokja Sanitasi telah melakukan study kelembagaan, terkait dengan pengelolaan air limbah baik

Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air

Pengelolaan sampah rumah tangga yang baik dapat menjaga kesehatan lingkungan dan