• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Sistem Persekolahan Sekolah Dasa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Sistem Persekolahan Sekolah Dasa"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. RUMUSAN TUJUAN

Adapun rumusan tujuan pada makalah ini sebagai berikut. 1. Mengetahui Manajemen Sekolah Dasar di Era Baru

2. Menidentifikasi Kerangka Manajemen Sekolah Dasar 3. Mengetahui Konteks Manajemen Sekolah Dasar 4. Menemukakan Sekolah Dasar yang Efektif 5. Menyebutkan Peran Kepala Sekolah

6. Memahami Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat dalam Manajemen Sekolah

7. Mengidentifikasi Karakteristik Sekolah Dasar yang di Dukung Masyarakat 8. Menjawab Tantangan Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat

9. Menjelaskan Manfaat Keterlibatan Orang Tua dan Mayarakat 10. Memahami Sistem Pendidikan di Sekolah Dasar

11. Menjelaskan Fungsi, Tujuan dan Karakteristik Pendidikan Sekolah Dasar

B. KERANGKA TOPIK

(2)

Adapun kerangka topik sebagai berikut.

C. PRASYARAT BELAJAR

Prasyarat belajar yang harus di tempuh sebagai berikut. 1. Merupakan mahasiswa aktif UM dan wajib mengikuti diskusi

SISTEM PERSEKOLAHAN SEKOLAH DASAR

2. Peranan Guru, Orang Tua dan Masyarakat dalam Pendidikan Sekolah Dasar

(3)

2. Audien menyimak pemaparan materi dari penyaji 3. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan diskusi.

D. DESKRIPSI SINGKAT TENTANG ISI, CARA, DAN WAKTU BELAJAR.

Adapun deskripsi singkat tentang isi, cara dan waktu belajar dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.

1. Deskripsi Singkat Tentang Isi

Makalah ini membahas tentang sistem persekolahan sekolah dasar dalam konteks manajemen pendidikan sekolah dasar. Manajemen pendidikan sekolah dasar sangat penting digunakan untuk mengatur, merencanakan, mengkoordi-nasikan, mengorganisasikan sekolah dasar guna meningkatkan mutu pendidikan sekolah dasar. Kegiatan difusi inovasi akan berjalan dengan lancar apabila dikelola baik dengan manajemen pendidikan dan mengikuti atau sejalan dengan tujuan pendidikan nasional.

2. Cara

Dalam melakukan pembelajaran mengenai makalah ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

a. Menyajikan materi dengan cara ceramah b. Menyajikan materi dengan powerpoint c. Diskusi

d. Tanya Jawab

3. Waktu Belajar

Dalam melakukan pembelajaran dibutukan waktu selama: 100 menit

E. KETERKAITAN DAN RELEVANSI DENGAN BAHAN AJAR SELANJUTNYA

(4)

BAB II PEMBAHASAN

SISTEM PERSEKOLAHAN SEKOLAH DASAR “MANAJEMEN SEKOLAH DASAR DI ERA BARU DAN KETERLIBATAN ORANG TUA DAN MASYARAKAT DALAM

MANAJEMEN SEKOLAH DASAR”.

Anika Ribka Makunimau1), Astri A. Selly2), Sri Minarti3). Universitas Negeri Malang, Fakultas Ilmu Pendidikan, Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

A. URAIAN ATAU PENJELASAN DARI KERANGKA TOPIK

1. Manajemen Sekolah Dasar di Era Baru

a. Pengertiaan Manajemen Sekolah Dasar di Era Baru.

Manajemen pendidikan merupakan proses manajemen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efisien untuk mencapai tujuan secara efektif. Namun demikian untuk mendapatkan pengertian yang lebih komperhensif, diperlukan pemahaman tentang pengertian, proses dan substansi pendidikan (Tim dosen 2011:86). Manajemen sekolah dasar Tujuan utama sekolah dasar adalah untuk berkontribusi terhadap pendidikan siswa. Proses pembelajaran merupakan pusat dari kegiatan sekolah dasar. Tujuan dari manajemen sekolah dasar harus memajukan dan membantu proses pembelajaran. Seluruh pegawai di sekolah dasar dimana mereka bekerja.

Sebagian besar guru-guru di sekolah dasar memiliki tanggung jawab di dalam melaksanakan manajemen sekolah dasar. Peran manajemen yang dilakukan guru-guru di sekolah dasar meliputi:

1) Bekerjasama dengan kepala sekolah dan guru-guru yang lain di dalam persiapan dan pengembangan pengajaran, bahan ajar, program pengajaran, metode pengajaran dan penilaian.

(5)

3) Berkontribusi pada seleksi pengembangan profesional dari guru yang lain. 4) Mengkoordinasikan atau mengelola pekerjaan guru-guru yang lain.

5) Melakukan pengelolaan kegiatan yang berhubungan dengan kurikulum organisasi dan berpartisipasi pada bagiaan yang dibutuhkan didalam review dan pengembangan fungsi sekolah.

6) Berpartisipasi dalam tugas-tugas administrasi dan organisasi termasuk pengelolaan dan supervisi orang-orang yang memberikan dukungan kepada guru-guru serta mengoleksi peralatan dan material.

Peran manajemen dari kepala sekolah yang akan memainkan peranan utama didalam tugas-tugas berikut (gambar 2.1):

1) Memformulasikan tujuan sekolah.

2) Menetapkan kebijakan melalui cara apa kebijakan tersebut akan dicapai. 3) Mengelola staf dan sumber daya.

4) Memonitor kamanjuan kebudayaan yang dicapai.

Gambar 2.1 Peran Manajemen dari Kepala Sekolah Dasar (Sumber: Arita, 2014: 70)

Menetapkan cara kebijakan dicapai

Peran manajemen dari kepala sekolah dasar

Mengelola staf dan

sumber Memform

u-lasikan tujuan sekolah dasar

Memonitor kemajuan yang telah

(6)

b. Kerangka Manajemen Sekolah Dasar

Kerangka manajemen adalah serangkaian hubungan dan tanggung jawab didalam sebuah organisasi. Kerangka manajemen menetapkan akuntabilitas dan memberikan kejelasan untuk individu dalam organisasi dengan menjawab pertanyaan dari “siapa yang melakukan apa” dan “siapa yang bertanggung jawab terhadap apa”.

Walaupun setiap sekolah dasar sebaiknya menetapkan kerangka manajemen untuk merefleksikan kebutuhan dan lingkungannya, tetapi kerangka manajemen secara umum terdiri atas (lihat gambar 2.1)

1) Jadwal dan prosedur untuk merencanakan anggaran tahunan sekolah untuk mereview pengembangan rencana dan menjamin konsintensi dengan anggran yang ada.

2) Garis besar peran kepala sekolah di dalam menyusun anggaran tahunan. 3) Pernyataan mengenai frekuensi dan tingkatan perinciaan laporan yang

diinginkan pemerintah dari kepala sekolah mengenai kinerja sekolah secara umum dan mengeluarkan anggaran.

4) Wewenang yang didelegasikan kepala sekolah meliputi kemamapuaan untuk melakukan pengeluaran.

5) Pengaturan untuk melakukan orientasi pembayaran dan pelaksanaan monitor pengeluaran finansial.

6) Menyetujui prosedur untuk mengisi kekosongan pegawai termasuk melibatkan pemerintah didalam pelaksanaan prosesnya.

7) Mengatur manajemen pada saat ketidakhadiran kepala sekolah atau individu kunci lainnya.

(7)

Gambar 2.2 Kerangka Manajemen Sekolah Dasar (Sumber: Arita, 2014: 72)

Kerangka manajemen sekolah dasar

Jadwal dan prosedur untuk perencaan anggran tahunan sekolah

Peran kepala sekolah di dalam menyusun anggaran tahunan

Laporan yang diinginkan pemerintah dari kepala sekolah mengenai kinerja sekolah secara umum dan pengeluaran anggaran

Wewenang yang didelegasi kepala sekolah

Pengaturan untuk melakukan otorisasi pembayaran

Menyetujui prosedur untuk mengisi kekosongan pegawai

(8)

Selain itu, guru-guru juga bertanggung jawab terhadap kolega, orang tua murid, pemerintah dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan yang dilakukan sekolah dasar tersebut. Pelaksanaan tanggung jawab baik secara individual maupun bagian dari sebuah kelompok terjadi di dalam kerangka kolektif. Hal ini akan diturunkan dari tujuan keseluruhan dari sekolah dasar tersebut dan pengembangan rencana berdasarkan tujuan-tujuan tersebut. Dengan demikian jelas bahwa manajemen sekolah dasar yang efektif sangat berdasar pada pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan secara tim sekolah dasar tersebut.

Pekerjaan tim tersebut harus berdasarkan tujuan yang jelas dan serangkaian persetujuan mengenai kemana sekolah dasar ditujukan dan bagaimana cara untuk mencapainnya. Oleh karena itu, siswa merupakan pusat dari semua aktivitas seluruh sekolah dasar. Selain itu, seluruh sekolah harus dikelola secara baik sehingga dapat memberikan manfaat bagi siswa. Manajemen sekolah dasar yang efektif memegang peranan penting yang memungkinkan guru-guru memenuhi kebutuhan siswa-siswanya. Guru-guru memiliki hak untuk mengharapkan sekolah dasar dapat dikelola dengan baik sehingga dapat memberikan kondisi untuk pengajaran dan pembelajaran yang baik. Kepala sekolah dan guru-guru senior memiliki tanggung jawab utama untuk menciptakan kondisi ini.

Pada saat yang sama, guru-guru umumnya memiliki tanggung jawab yang serupa untuk membuat siswa sebagai fokus utama dari apa yang dilakukan guru-guru tersebut. Guru-guru-guru perlu bekerja sama secara kolektif untuk menghasilkan atmosfer di sekolah yang mendorong siswa agar dapat memberikan respon yang positif dan gaya yang bertanggung jawab. Selain itu, memiliki tujuan yang jelas dari setiap pembelajaran yang dilakukan dan menginformasikan kepada siswa agar mereka paham terhadap tujuan pembelajaran yang dilakukan.

c. Konteks Manajemen Sekolah Dasar

(9)

Kurikulum nasional yang akan membantu menentukan karakteristik tugas manajemen di sekolah dasar. Kurikulum nasional ini akan mendorong seluruh sekolah untuk berubah. Kurikulum nasional dapat melakukan hal-hal sebagai berikut.

1. Memberi inisiatif yang jelas untuk sekolah yang lebih lemah untuk menyemai sekolah yang terbaik akan tertantang untuk melakukan dengan lebih baik lagi. 2. Memberi informasi yang jelas dan tepat kepada orang tua murid.

3. Memberi tujuan yang terperinci dan tepat pada guru-guru.

4. Menjamin keberlanjutan dan kemajuan dari tahun ke tahun dari satu sekolah ke satu sekolah yang lain.

5. Membentuk guru-guru untuk berkonsentrasi pada tugas ynag dilakukan dalam usaha mencapaai hasil yang sebaik mungkin untuk setiap siswa secara individual.

Kurikulum yang terdiri dari konten dan proses dalam penyampaiaan konten kepada siswa pada saat ini merupakan fokus sentral dari kegiatan manajemen di sekolah dasar. Kurikulum ini juga meliputi pelaksanaan monitor, riview, dan evaluasi dari proses–proses tersebut dalam usaha dalam meningkatkan performa siswa sekolah dasar. Pengembalian kurikulum ke pusat kegiatan manajemen di sekolah dasar berarti terdapat pertimbangan yang jauh lebih terperinci diberikan kepada manajemen kegiatan belajar mengajar.

Guru-guru sekolah dasar dengan tanggung jawab kurikulum diwajibkan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu untuk mengimlementasikan dan memo-nitor efektivitas pekerjaan-pekerjaan tertentu yang meliputi:

1) Mengumpulkan informasi yang relevan dari laporan kelompok yang bekerja. 2) Mempelajari bimbingan-bimbingan yang diberikan berkaitan dengan

pembe-lajaran disekolah dasar.

3) Membandingkan program belajar dalam skema pengajaran dan material yang lain di sekolah dasar.

4) Membuat rencana tindakan untuk menjamin seluruh program belajar yang diajarkan.

(10)

7) Merencanakan penilaian yang berkelanjutan dan pencatatan kemajuan siswa. 8) Memonitor implementasi rencana pengajaran dan penilaian pekerjaan yang

dilakukan.

9) Memonitor, melaporkan kolega, serta melakukan setiap perubahan-perubahan yang dibuat sesuai dengan peraturan pemerintah yang ada.

Setiap guru akan mengatahui berapa banyak waktu yang digunakan di dalam proses pelaksanaan tugasnya. Kemampuaan guru untuk mengatasi pelaksanaan tugas-tugasnya tidak hanya sekedar penyesuaiaan yang terjadi secara sederhana dari program-program yang ada dan modifikasi sumber daya yang ada. Walaupun demikian sekolah dasar pada saat ini diwajibkan untuk menggunakan sumber daya yang ada untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi siswa-siswanya. Merupakan kurikulum yang seimbang yang akan mempromosi pengembangan spiritual, moral, budaya, mental, dan fisik yang akan memberikan persiapan kesempatan, tanggung jawab, dan pengamalan dari kehidupan yang ada. Manajemen kurikulum terutama perencanaan untuk berkelanjutan dan perbaikannya menjadi pusat perhatiaan bagi manajemen sekolah dasar.

Sekolah dasar akan lebih merespon keinginan orang tua murid jika makin sedikit campur tangan pemerintahaan terhadap pembuatan keputusan yang dilakukan oleh sekolah dasar. Agar sekolah dasar dapat membuat keputusan berdasarkan kebutuhan lokalnya masing-masing, maka sekolah membutuhkan otonomi yang lebih besar.

Keadaan ini dapat dicapai melalui pendelegasiaan manajemen sumber daya kepala sekolah dasar dan mengizinkan sekolah dasar untuk mengembangan kekuatan sendiri dan spesialisasi di dalam kerangka kurikulum nasional. Otonomi yang dimiliki oleh sekolah dasar membuat sekolah dasar bertanggung jawab yang dijamin oleh makin meningkat dan intensifnya pengawasan di sekolah dasar yang dilakukan oleh orang tua dan masyarakat setempat. Selain itu, melalui otonomi yang dimiliki oleh sekolah dasar, maka sekolah dasar akan lebih memfokuskan dalam merespon hal-hal sebagai berikut:

(11)

2) Pengaturan penilaiaan dan ujian yang dilakukan yang dapat mengukur kemajuaan siswa sekolah dasar sehubungan dengan target-target yang telah ditetapkan.

3) Pengumuman hasil ujian yang di dukung oleh pengawasan yang teratur yang memungkinkan orang tua dapat meminta sekolah untuk mempertanggung-jawabkan performanya dan memeberikan sekolah dasar jaminan mengenai standar pengajar yang harus dilakukan.

4) Makin luasnya pilihan sekolah dasar yang memungkinkan orang tua untuk memperoleh informasi mengenai performa sekolah secara relatif dan memilih sekolah yang dapat untuk anak-anak mereka.

d. Sekolah Dasar yang Efektif

Sekolah dasar yang efektif dapat didefinisikan sebagai sekolah yang memenuhi kebutuhan yang didefinisikan secara lokal dari sumber daya yang ada dan menjamin bahwa siswanya datang secara teratur dan memiliki hasil tes yang baik. Menurut defenisi ini, sekolah dasar yang efektif lebih memfokuskan pada kualitas hasil dan bukan pada kualitas proses yang dilaksanakan. (Arita, 2014: 74).

(12)

Gambar 2.3 Kepemimpinan yang Kuat (Sumber: Arita, 2014: 77)

Sekolah dasar merupakan tempat dirancang untuk terjadinya pembe-lajaran. Faktor yang paling utama berperan di dalam keberhasilan sekolah dasar adalah kualitas kepemimpinan kepala sekolah. Karakteristik sekolah dasar yang baik adalah sebagai berikut.

1) Kepemimpinan kepala sekolah yang mempunyai tujuan. 2) Keterlibatan kepala sekolah.

3) Keterlibatan pegawai sekolah di dalam perencanaan.

4) Konsistensi, keberlanjutan, dan kemajuaan di dalam kegiatan pengajaran. 5) Pendekatan pembelajaran yang berstruktur.

6) Pengajaran yang menentang secara intelektual.

7) Lingkungan yang berpusat pada pekerjaan dan iklim kerja yang positif. 8) Tugas yang terdefinisikan secara jelas.

9) Komunikasi yang baik antara guru dan siswa. 10) Catatan tertulis.

11) Keterlibatan orang tua dan masyarakat. 12) Pekerjaan yang ditunjukan dan bernilai.

Sekolah dasar yang efektif memiliki pimpinan yang efektif. Peran kepala sekolah dasar sangat penting, demikian juga dengan peran guru. Kepala sekolah dasar dan guru-guru merupakan orang yang terdekat dengan kegiatan belajar dan mengajar. Sekolah dasar yang efektif memiliki guru yang efektif yang dapat mengikuti pemimpin yang cakap dalam usaha menuju keberhasilan akademik. Kepala sekolah dasar merupakan pemimpin yang profesional.

Kepemimpinan yang kuat

Memiliki standar Memiliki misi

akademis yang jelas

(13)

Selain kepala sekolah, orang tua sering kali diharapkan menjadi partner dengan guru dan kepala sekolah dasar agar dapat memenuhi tujuan pembelajaran dari anak-anaknya. Keterlibatan orang tua di dalam pendidikan ini dapat berbentuk sebagai berikut. (gambar 2.4)

1) Orang tua mendiskusikan masalah pendidikan dengan anak-anak mereka. 2) Orang tua melakukan supervisi terhadap kemajuan anak-anaknya melalui

pendidikan.

3) Orang tua berkomunikasi dengan sekolah dasar.

4) Orang tua secara aktif berpartisipasi di dalam kegiatan sekolah dasar.

Dua bentuk keterlibatan orang tua yang disebutkan pertama melibatkan interaksi antara orang tua dan anak-anak mereka. Sedangkan dua bentuk keterlibatan orang tua yang disebutkan terakhir meliputi interaksi antara orang tua dan sekolah.

Contoh keterlibatan di dalam kegiatan sekolah dasar adalah sukarelawan di dalam kegiatan fisik, di dalam kegiatan ekstrakurikuler, di dalam perpustakaan sekolah dasar, membantu guru-guru di sekolah, menjadi pembicara tamu, dan membantu di dalam meningkatkan nada sekolah dasar.

Gambar 2.4 Keterlibatan Orang Tua di dalam Pendidikan (Sumber: Arita, 2014: 80)

Keterlibatan orang tua di dalam pendidikan

Mendiskusi masalah

pendidikan dengan anak-anak Melakukan supervisi

terhadap kemajuaan anak-anak

Berkomunikasi dengan sekolah dasar

(14)

Sekolah dasar yang baik berdeda dengan sekolah dasar yang efektif. Sekolah dasar yang efektif berkembang secara efektif dengan cara memeriksa baik dimensi normatif dan prosedural. Keadaan ini menunjukan bahwa sekolah dasar yang efektif berkembang dengan sukses dalam segala arah, sedangkan sekolah dasar yang baik berkembang dengan sukses menurut agenda yang telah disetujui. Efektivitas berhubungan dengan pencapaian tujuan yang tepat dan telah disetujui dimana tujuan-tujuan ditentukan baik secara internal atau eksternal.

e. Peran Kepala Sekolah Dasar

Peran kepala sekolah sekolah dasar adalah sebagai berikut: 1) Menerima tanggung jawab fundamental untuk kualitas pembelajaran.

2) Mengembangkan dan memelihara hubungan yang sangat baik dengan siswa, pegawai, komunitas orang tua dan pihak-pihak lain didalam konteks sekolah yang lebih luas .

3) Bertanggung jawab terhadap kualitas dan efektivitas program kegiatan belajar dan mengajar yang dilaksanakan disekolah.

4) Menciptakan dan memelihara lingkungan belajar yang memberikan nilai pada kebutuhan akademik dan spritual seluruh siswa,serta mengintergrasi karakteristek- karakteristik ini dengan cara yang holistik.

5) Memelihara lingkungan belajar yang berorientasi positif dan aman secara fi-sik sehingga mendorong dan memberikan nilai pada kontribusi seluruh orang yang bekerja, mengajar dan belajar di dalam.

6) Menjadi panutan untuk profesi kepemimpinan sekolah.

7) Menggunakan proses yang efektif untuk menetapkan arah strategis dan menyusun tujuan realistik untuk organisasinya.

(15)

harus mendorong seluruh komunitas sekolah untuk mencapai tujuan sekolah dasar yaitu pencapaian siswa yang tinggi, dimana semuanya harus dilakukan di dalam lingkungan pembuatan keputusan yang bersifat partisipatif.

Gambar 2.5 Faktor Pendukung dan Penghambat Efektivitas Kepala Sekolah Dasar. (Sumber: Arita, 2014: 82)

Efektivitas kepala sekolah dasar

Faktor pendukung Faktor penghambat

Persiapan dan pelatihan kualitas

Pengembangan profesional

Level dukungan administratif

Tingkat kewenangan

Kurangnya kewenangan

Rekrutmen dan proses seleksi yang buruk

Persiapan dan pelatihan yang tidak cukup

Kurangnya waktu dan dukungan pemerintah

Perubahan yang cepat

Kurangnya kewenangan

Tidak adanya evaluasi yang ketat

(16)

Faktor faktor yang dapat meningkat efektivitas kepala sekolah terdiri dari persiapan dan pelatihan kualitas, pengembangan profesional yang memenuhi seluruh tahap karir kepala sekolah dasar. Faktor-faktor penting lainnya meliputi level dukungan administrasi dan tingkatan kewenangan. Sedangkan faktor-faktor dapat menghambat efektivitas kepala sekolah dasar meliputi rekrutmen dan proses seleksi yang buruk, persiapan dan pelatihan yang baik kurang cukup, kurangnya waktu dan dukungan pemerintah, perubahan yang cepat, kurangnya kewenangan, dan tidak adanya evaluasi yang ketat dan sistem penghargaan.

2. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat dalam Manajemen Sekolah Dasar

a. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat

Orang tua dan masyarakat telah meningkatkan pengharapannya akan pendidikan dan menjadi lebih menuntut akan performa sekolah dasar yang lebih baik bagi anak-anak, selain itu juga terdapat permintaan yang meningkat akan akuntabilitas sekolah dasar pada publik dan menunjukan lebih menghargai uang yang dimiliki karena pendidikan sekolah dasar terutama dibiayai oleh nada publik. Jelas sekali bahwa pimpinan pendidikan di sekolah dan tingkat nasional harus memberi penerimaan lebih langsung dapat di terima orang tua dan masyarakat untuk berpartisipasi di dalam mengembangkan sekolah dasar.

(17)

1) Cara mempromosikan dan menerapkan partisipasi orang tua dan masyarakat di dalam sebuah sekolah secara efektif masih sulit. Sebagian besar negara-negara di Asia kurang memiliki kebudayaan menerima dan mendukung praktik katerlibatan orang tua dan masyarakat. Tipe keterlibatan sering kali dirasakan sebagai tindakan ketidakpercayaan terhadap guru-guru dan kepala sekolah. 2) Keterlibatan orang tua dan masyarakat di dalam manajemen sekolah dasar

dan kepemimpinan akan secara jelas meningkatkan kompleksitas, ketidak-jelasan, dan ketidakpastian di dalam dominan politik sekolah.

Terdapat 6 kategori untuk keterlibatan orang tua dan mayarakat yaitu pengasuh anak, berkomunikasi, melakukan pekerjaan dengan sukarela, belajar di rumah, pembuatan keputusan dan berkolaborasi dengan masyarakat. Orang tua dapat memfasilitas pembelajaran di rumah dengan cara menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dan membantu anak-anak mereka mengerjakan pekerjaan rumah atau kegiatan yang behubungan dengan sekolah dasar.

Sekolah yang terisolasi dari orang tua dan masyarakat memiliki konsekuensi yang signifikan terhadap perilaku dan perkembangan anak-anakya. Keluarga, sekolah, dan masyarakat yang merupakan lingkungan untuk pendidikan dan perkembangan anak terlibat di dalam interaksi timbal balik yang pada akhirnya memengaruhi pendidikan dan perkembangan anak. Lingkungan ini bekerja sama untuk mencapai misi pendidikan yaitu perkembangan fisik, sosial, intelektual, dan psikologis anak yang juga bermanfaat bagi masyarakat, dengan kata lain, anak-anak belajar dan tumbuh di rumah, di sekolah, dan di dalam masyarakat.

(18)

Gambar 2.6 Karakteristik Indikasi Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat yang Efektif

(Sumber: Arita, 2014: 95)

b. Karakteristik Sekolah Dasar yang didukung Masyarakat

Sekolah dasar yang didukung oleh masyarakat adalah sekolah dasar yang didalamnya seluruh anggota masyarakat termasuk pengelola, guru-guru, pegawai sekolah dasar, orang tua, dan anggota masyarakat sekitar, berpartisipsi dalam usaha untuk mencapai tujuan sekolah, yaitu meningkatkan performa siswa.

Sekolah dasar yang mengembangkan pendelegasian wewenang seluruh stakeholder sering kali menekankan pembuatan keputusan secara berbagai atau partisipatif. Partisipatif yang di dukung oleh orang tua dan masyarakat ini cenderung membuat sekolah lebih efektif di dalam mencapai tujuan pembelajaran dan dapat meningkatkan kepuasan stakeholder secara keseluruhan di dalam partisipasinya untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan sekolah dasar.

Karakteristik- karakteristik sekolah yang didukung oleh orang tua dan masyarakat yang secara efektif dapat memelihara keberhasilan akademik dari siswa yang berbeda secara kebudayaan dan ekonomi yaitu sebagai berikut:

1) Fasilitas sekolah dasar yang bersih dan teratur

Kesan pertama sering untuk membangun kepercayaan dan rasa hormat dari berbagai stakeholder masyarakat. Kondisi fasilitas mencerminkan cara sekolah dilaksanakan. Pada saat sekolah dasar bersih, teratur, dan terpelihara dengan baik, maka stakeholder, orang tua dan masyarakat dapat mengantisipasi bahwa siswa-siswa didukung dengan cara yang sama. Jika sekolah dasar tidak memberikan rasa

Efektifitas keterlibatan orang tua dan masyarakat

Partisipasi

(19)

keamanan dan keteraturan kepada orang tua, maka pengelola sekolah dasar akan tertantang untuk memperoleh kepercayaan orang tua dalam menyampaikan pelayanannya.

Kebanggaan kepemilikan suatu sekolah dasar juga dapat ditunjukan dari pernyataan misi sekolah dasar tersebut, dengan cara informasi diberikan kepada pengunjung berupa pengumuman dan papan buletin yang ada di kantor depan sekolah dasar tersebut.

Ruang kelas sebaiknya teratur dan mencerminkan gaya mengajar individu seorang guru sehubungan dengan kurikulum yang disajikan kepada siswa, hal ini termasuk informasi yang diberikan pada papan buletin ruang kelas, pekerjaan siswa yang ditunjukan di ruang kelas, organisasi keseluruhan dari ruang kelas tersebut, serta tata letak ruang kelas.

2) Pegawai sekolah dasar yang ramah dengan pelayanan dukungan komunikasi yang efektif.

Pada saat orang tua, pelajar, dan anggota-anggota masyarakat tiba di sekolah dasar, kesan pertama yang baik merupakan hal yang penting dan akan memengaruhi pandangan individu mengenai sekolah tersebut dalam konteks yang besar. Dengan demikiaan, cara pengunjung disambut dan diperlakukan oleh pegawai di suatu sekolah dasar merupakan suatu komponen yang penting. Pada saat pengunjung sekolah dasar diperlakukan dengan sopan, perhatiaan, dan dengan rasa hormat, maka pengunjung akan segera merasa lebih rileks dan dapat mempercayai bahwa kebutuhannya merupakan hal yang penting dan akan segera dipenuhi.

(20)

diberikan sekolah dasar yang didukung orang tua dan masyarakat adalah sebagai berikut:

a) Workshop pelatihan pendidikan orang tua oleh guru-guru sekolah mengenai bagaimana orang tua dapat membantu keberhasilan akademik anak-anaknya dimana workshop ini menekankan pada kurikulum yang sedang digunakan di sekolah tersebut.

b) Pelayanan bantuan tutorial akademik setelah sekolah usai kepada siswa-siswa dan keluarganya.

c) Kegiatan yang dilakukan untuk pelayanan kebudayaan dan masyarakat.

d) Kegiatan-kegiatan membaca dan menulis yang diberikan sekolah bekerjasama dengan perpustakaan setempat.

e) Program pengayaan akademik kepada keluarga pada hari libur. f) Program membaca dan matematika untuk keluarga.

g) Kelas pendidikan orang tua sehubungan dengan isu perkembangan anak dan cara orang tua untuk memberikan dukungan yang cukup kepada anak-anaknya di sekolah.

h) Kursus pengembangan keterampilan meliputi matematika dasar, pengoprasiaan komputer, dan bimbingan pengembangan karir.

i) Pelayanan sosial termasuk manajemen kasus terhadap kesehatan mental, program makanan bergizi dan sebagainya.

3) Program pengembangan sumber daya dan sukarelawan menyeluruh.

Pada saat pengunjung orang tua dan masyarakat mendekati sekolah dasar untuk mendapatkan menjadi sukarelawan atau untuk memberi sumber daya, maka sekolah dasar yang didukung oleh orang tua dan masyarakat harus memiliki proses yang jelas sehubungan dengan cara-cara yang dapat dilakukan orang tua dan masyarakat yang dapat mendukung sekolah dasar.

(21)

c. Tantangan Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat

Terdapat kecenderungan yang meningkat di dalam reformasi pendidikan untuk mengembangkan keterlibatan dan partisipasi orang tua dan masyarakat ini yang meliputi isu-isu berikut:

1) Kebudayaan untuk keterlibatan orang tua dan masyarakat

Walaupun keterlibatan orang tua dan masyarakat memiliki banyak keuntungan mengenai pengembangan dan implementasi secara efektif masih merupakan isu utama di dalam reformasi pendidikan saat ini di negara-negara tertentu. Pada sebagiaan besar negara-negara di Asia, terdapat kurangnya budaya untuk menerima dan mendukung keterlibatan orang tua dan masyarakat di dalam manajemen sekolah dasar. Hal ini disebabkan guru-guru biasanya sangat dihormati di dalam masyarakat. Pada negara-negara di Asia terdapat keyakinan bahwa pendidikan sekolah hanya merupakan tanggung jawab guru-guru dan kepala sekolah dasar.

Orang tua cenderung memandang guru-guru dan kepala sekolah dasar sebagai orang-orang yang ahli di dalam pendidikan. Katerlibatan orang tua dan masyarakat seringkali di anggap sebagai tindakan ketidakpercayaan kepada guru-guru dan kepala sekolah dasar. Dengan demikian, kegiatan melibatkan orang tua dan masyarakat dapat di anggap sebagai suatu kehilangan profesionalisme.

2) Meningkatkan lebih banyak masalah politik.

Keterlibatan orang tua dan masyarakat di dalam manajemen sekolah dasar tidak diragukan dapat meningkatkan kompleksitas, ketidakjelasan, dan ketidakpastiaan di dalam dominan politik dari institusi pendidikan. Bagaimana pimpinan pendidikan dapat dipersiapkan untuk mengarahkan orang tua dan masyarakat, membangun aliansi, menyeimbangkan keinginan yang berbeda-beda di antara berbagai pihak, dan menyelesaikan konflik–konflik keinginan yang berbeda agar dapat membawa manfaat dan menghindari atau mengurangi efek negatif dari keterlibatan orang tua dan masyarakat.

d. Manfaat Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat.

(22)

1) Prestasi akademik meningkat

Siswa akan menjadi pembelajar yang lebih sukses jika orang tuanya berpartisipasi di sekolah dan mendorong pendidikan dan pembelajaran di rumah, bagaimanapun latar belakang pendidikan kelas sosial orang tuanya.

2) Sikap belajar maningkat

Sikap siswa mengenai diri mereka sendiri dan kontrolnya terhadap lingkungan mereka berperan penting untuk memperoleh prestasi tinggi, sedangkan input sekolah seperti ukuran kelas atau pendidikan guru memiliki efek yang kurang. Sikap-sikap ini dibentuk di rumah, dengan kata lain pada saat orang tua menunjukan minat terhadap pendidikan anak-anaknya dan menghargai performa anak-anaknya, maka orang tua akan memotivasi timbulnya sikap yang positif yang merupakan kunci untuk memperoleh prestasi belajar yang baik.

3) Tingkat drop- out yang menurun

Kemungkinan siswa meninggalkan sekolah tanpa menyelesaikan studinya sangat berkurang pada saat orang tuanya secara aktif terlibat dalam kegiatan sekolah.

Gambar 2.7 Manfaat Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat di Sekolah Dasar bagi Siswa. (Sumber: Arita, 2014: 101)

Manfaat keterlibatan orang tua dan masyarakat disekolah dasar bagi siswa

Prestasi akademik meningkat

Sikap belajarnya meningkat Tingkat drop-out

yang menurun

(23)

4) Keamanan dan stabilitas emosi yang meningkat

Siswa yang sadar bahwa semua orang tuanya tertarik dengan kegiatan sekolah mereka yang akan mengalami stabilitas emosi dan rasa aman akan lebih dapat menyesuaikan diri dengan sekolah dasar, dan dapat mengatasi berbagai hambatan yang ada.

Perilaku yang meningkat dan kehadiran di sekolah dasar yang lebih baik terdapat hubungan yang positif antara keterlibatan orang tua, dan perilaku siswa di sekolah dasar dan kehadirannya di sekolah dasar.

Keterlibatan orang tua dan masyarakat juga bermanfaat bagi guru-guru dan sekolah dasar yaitu sebagai berikut:

1) Hubungan yang meningkat antara orang tua dan masyarakat, guru-guru dan sekolah dasar.

Kepala sekolah dasar dan guru-guru yang mengenal orang tua dan masyarakat dari partisipasinya di dalam kegiatan sekolah dasar akan memper-lakukan orang tua dan masyarakat ini dengan rasa hormat yang besar. Demikian sebaliknya orang tua dan masyarakat memahami tujuan, karakteristik dan fungsi sekolah yang kurang kemungkinannya di dalam mengkritik guru dan sering berkonstribusi secara positif untuk pendidikan anak-anak mereka. Pada saat orang tua diberikan kesempatan untuk berkontribusi di dalam kegiatan sekolah dasar dan pembuatan keputusan, mereka akan lebih cenderung mendukung keputusan pendidikan yang ada.

2) Pengetahuan mengenai situasi rumah anak-anaknya dapat secara positif memengaruhi pendidikannya.

Seluruh orang tua dapat memberikan informasi yang berharga mengenai anak-anak seperti minat mereka, perincian kesehatan yang relevan masalah-masalah yang ada di rumah, dan sebagainya. Jenis informasi ini dapat menolong guru untuk membantu anak-anak mereka untuk berhasil.

3) Komitmen mengajar yang meningkat.

(24)

orang tua dan masyarakat disekolah. Lebih jauh lagi, guru-guru melaporkan bahwa dukungan dan penghargaan dari orang tua mengarah pada peningkatan antusiasme terhadap pekerjaan yang dilakukan.

Orang tua dan masyarakat juga dapat memperoleh manfaat dengan terlibat di dalam kegiatan-kegiatan di sekolah dasar. Mereka biasanya memiliki perasaan yang hangat terhadap sekolah dasar dan perasaan terisolasi mereka juga yang akan berkurang. Pada saat orang tua dan masyarakat terlibat di dalam kegiatan sekolah dasar, maka manfaat yang diperoleh orang tua dan masyarakat adalah sebagai berikut:

1) Harga diri yang meningkat.

Orang tua dan masyarakat yang memiliki pengalaman pendidikan yang sedikit memiliki perasaan inferior sehubungan dengan pendidikan anak-anaknya.

2) Keterampilan yang meningkat di dalam mengajarkan anak-anaknya.

Program keterlibatan orang tua dan masyarakat meningkatkan kemampuaan orang tua dan masyarakat didalam menciptakan atau mengembangkan kesempatan kerja dan menstimulasi pengalaman untuk anak-anaknya di rumah.

3) Perasaan yang terisolasi menurun.

Bagi guru-guru orang tua serta masyarakat, adanya kolaborasi menurunkan isolasi karakteristik dari peran yang dilakukannya. Hal ini dapat meyakinkan orang tua untuk mengatahui bahwa guru-guru memberikan perhatiaan kepada anak-anaknya. Dengan demikian, guru-guru merasa nyaman untuk menyadari bahwa orang tua menyadari bahwa orang tua mengenali kom-pleksitas tugasnya di ruang kelas. Dialog antara guru-guru dan orang tua serta masyarakat juga menyatakan perbedaan dan hayalan yang tidak real di antara kedua belah pihak di mana dapat dipecahkan sebelum situasi konflik semakin meningkat.

3. Sistem Pendidikan di Sekolah Dasar

(25)

Sejak dicanangkan wajib belajar 6 tahun pada tahun 1984, SD menjadi lembaga pendidikan yang berfungsi untuk menanamkan kemampuan dasar bagi setiap warga Negara Indonesia yang masih berada dalam batas usia sekolah dasar. Sejalan dengan dicanangkannya pendidikan dasar 9 tahun dalam rancangan repelita VI Pendidikan Nasional, SD sebagai bagian dari pendidikan dasar mempunyai tujuan untuk menuntaskan wajib belajar pada tingkat Pendidikan Dasar 9 tahun dari SD 6 tahun dan SLTP 3 tahun.

Dalam mengemban fungsi tersebut, sebagaimana halnya dengan lembaga pendidikan yang lain, SD mengacu kepada fungsi pendidikan nasional, yaitu mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan, harkat, marta-bat manusia dan masyarakat Indonesia dalam upaya mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yaitu dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3, berbunyi:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Tujuan pendidikan dasar dalam kurikulum pendidikan dasar 1993 adalah membe-rikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga Negara dan anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah. Khusus untuk Sekolah Dasar tujuan pendidikan adalah memberikan bekal kemampuan dasar Baca-Tulis-Hitung, pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta memper-siapkan mereka untuk mengikuti pendidikan di SLTP.

(26)

Karakteristik atau ciri khas pendidikan SD sama halnya dengan karakteristik lembaga pendidikan yang lain,seperti SLTP dan SLTA yakni sebagai berikut:

a) Siswa

Siswa SD adalah anak-anak yang berusia 6-12 tahun. Dari batas usia ini dapat kita ketahui bahwa siswa SD berbeda dari siswa SLTP atau SLTA, baik dari segi fisik maupun kemampuan mental. Anak-anak usia SD mempunyai kemampuan yang berbeda dari siswa satuan pendidikan lainnya.

b) Guru

Berbeda dengan guru SLTP ataupun SLTA, guru SD adalah guru kelas. Setiap guru dituntut untuk mampu mengajarkan semua mata pelajaran di SD, kecuali Agama dan Penjaskes. Sejalan dengan itu, guru SD mengajar dari jam pertama sampai jam pelajaran terakhir. Dia bertanggung jawab penuh terhadap kelas yang dipegangnya, mulai dari kehadiran siswa sampai pemberian rapor.

c) Kurikulum

Kurikulum SD merupakan bagian dari Kurikulum Pendidikan Dasar. Lama pendidikan SD adalah 6 tahun, yang di bagi menjadi 6 tingkat kelas. Sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan SD maka pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika mendapat porsi terbesar. Hal ini tentu berbeda dengan kurikulum satuan pendidikan lain. Kurikulum SD menggunakan sistem semester dengan lama satu jam pelajaran 30 menit untuk kelas I dan II, serta 35 menit untuk kelas III sampai kelas VI. Di SD terdapat 9 mata pelajaran termasuk muatan lokal, yang dimulai dari kelas I sampai kelas VI.

d) Pembelajaran

(27)

berusaha menyesuaikan pengalaman belajar atau latihan yang Anda berikan dengan tingkat perkembangan anak.

e) Gedung dan Peralatan Pembelajaran

Gedung dan peralatan SD sangat bervariasi. Ada SD yang gedung dan peralatan belajarnya sangat sederhana, ada yang sedang-sedang saja bahkan ada yang cukup mewah, namun pada umumnya gedung SD terdiri dari 3-6 ruang kelas, dan satu ruang guru. Tidak ada ruang khusus untuk perpustakaan atau administrasi, berbeda dengan gedung dan fasilitas SLTP atau SLTA yang umumnya mempunyai ruang-ruang khusus dan peralatan pembelajaran yang jauh lebih lengkap.

b. Peranan Guru, Orang Tua dan Masyarakat dalam Pendidikan Sekolah Dasar

1) Peranan Guru dalam Pendidikan Sekolah Dasar

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 Tentang Tenaga Kependidikan terdapat dua ketentuan umum yang dapat kita jadikan acuan dalam mengkaji peranan guru dalam pendidikan dasar, yaitu:

a) Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri sacara langsung dalam penyelenggaraan pendidikan, namun tidak terlibat secara langsung dalam membimbing, mengajar, dan melatih, seperti pengawas, penilik, pustakawan,peneliti dan pengembang di bidang pendidikan (tidak digolongkan tenaga pendidik).

b) Tenaga Pendidik adalah tenaga kependidikan yang bertugas membimbing, mengajar dan melatih peserta didik.

Sebagai tenaga pendidik seorang guru SD harus mampu berperan sebagai: a) Pembimbing

Peran sebagai pembimbing merupakan peran yang sangat menentukan. Sebagai pembimbing kita diharapkan mampu menjadi panutan, menjadi sosok yang patut digugu dan ditiru, menguasai berbagai teknik untuk memberikan bimbingan.

(28)

Sebagai seorang pengajar, guru harus menguasai materi, strategi, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, agar mampu menjalankan peran sebagai pengajar dengan baik.

2) Peran Orang Tua dalam Pendidikan Sekolah Dasar

Berbicara tentang peran orang tua dalam pendidikan dasar, kita tentu tidak dapat berpaling dari ketentuan-ketentuan yang sudah ada, terutama yang berkaitan dengan penuntasan wajib bekajar dan ketentuan GBHN yang menyatakan bahwa pendidikan menjadi tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam rangka penuntasan wajib belajar pada SD, peran orang tua yang utama tentunya memasukkan anaknya yang berusia 6 tahun ke SD.

Peran orang tua lainnya adalah membantu penyelenggaraan pendidikan, dengan cara bergabung dalam Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan (BP3) yang dibentuk oleh sekolah dengan anggota dan pengurus para orang tua siswa.

3) Peran Masyarakat dalam Pendidikan Sekolah Dasar

Peran serta masyarakat dalam pendidikan SD sangat besar. Dalam BAB XV Pasal 56 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional ayat 1, berbunyi “masyarakat berperan dalam peningkatan mutu pela-yanan pendidikan yang meliputi perencanaan, pengawasan, dan evaluasi program pendidikan melalui dewan pendidikan dan komite sekolah/madrasah.”.

Aturan yang berkaitan dengan syarat-syarat dan tata cara penyelenggaraan pendidikan tercantum dalam PP No. 28/1990 BAB IV Pasal 5 ayat 1 menyebutkan bahwa satuan pendidikan dasar oleh pemerintah atau masyarakat harus memenuhi persyaratan tersedianya:

a) Sekurang-kurangnya sepuluh siswa.

b) Tenaga kependidikan terdiri atas sekurang-kurangnya seorang guru untuk setiap kelas bagi sekolah dasar.

c) Kurikulum berdasarkan kurikulum nasional yang berlaku.

d) Sumber dana tetap yang menjamin kelangsungan penyelenggaraan pendidikan dan tidak akan merugikan siswa.

e) Tempat belajar.

(29)

Dalam pendidikan, masyarakat juga berperan sebagai donatur bagi berlangsungnya satuan-satuan pendidikan tertentu. Tentunya pengelola satuan pendidikan harus bekerja sama dengan masyarakat terutama pengusaha dan para dermawan, untuk memperoleh sumber dana dalam rangka perluasan kesempatan belajar dan peningkatan mutu pendidikan (PP Nomor 28 Tahun 1990, Pasal 27). Peran masyarakat yang tidak kalah penting lagi adalah mengidentifikasi anak usia SD yang belum disekolahkan.

c. Tatanan Organisasi Pendidikan Sekolah Dasar

1) Instansi yang Bertanggung Jawab dalam Pendidikan Sekolah Dasar

Secara umum, sebagaimana halnya satuan pendidikan yang lain, yang bertanggung jawab dalam pengelolaan pendidikan SD adalah Menteri Pendidikan dan kebudayaan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 50 ayat 1 menyatakan bahwa “pengelolaan sistem pendidikan nasional adalah tanggung jawab Menteri”.

Dalam penyelenggaraannya, PP No. 28/1990 menetapkan bahwa penyelenggaraan sekolah dasar menjadi tangung jawab dua lembaga.

Pasal 9 Bab VI PP No. 28/1990 tentang pengelolaan, mencantumkan dua ayat yang berkaitan dengan tanggung jawab ini.

Ayat (1):

“Pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan tenaga kependidikan, kurikulum, buku pelajaran dan peralatan pendidikan dari satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah adalah tanggung jawab menteri”.

Ayat (2):

“Pengadaan, pemeliharaan dan perbaikan gedung, serta penyediaan tanah untuk sekolah dasar yang diselenggarakan oleh pemerintah adalah tanggung jawab pemerintah daerah”.

(30)

B. RINGKASAN

Manajemen pendidikan merupakan proses manajemen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efisien untuk mencapai tujuan secara efektif. Namun demikian untuk mendapatkan pengertian yang lebih komperhensif, diperlukan pemahaman tentang pengertian, proses dan substansi pendidikan (Tim dosen 2011:86).

Terdapat 6 kategori untuk keterlibatan orang tua dan mayarakat yaitu pengasuh anak, berkomunikasi, melakukan pekerjaan dengan sukarela, belajar dirumah, pembuatan keputusan dan berkolaborasi dengan masyarakat. Orang tua dapat memfasilitas pembelajaran dirumah dengan cara menciptakan lingkungan yang mendukung pembelajaran dan membantu anak-anak mereka mengerjakan pekerjaan rumah atau kegiatan yang berhubungan dengan sekolah dasar.

Sekolah dasar yang didukung oleh masyarakat adalah sekolah dasar yang didalamnya seluruh anggota masyarakat termasuk pengelola, guru-guru, pegawai sekolah dasar, orang tua, dan anggota masyarakat sekitar, berpartisipsi dalam usaha untuk mencapai tujuan sekolah, yaitu meningkatkan performa siswa.

Sejak dicanangkan wajib belajar 6 tahun pada tahun 1984, SD menjadi lembaga pendidikan yang berfungsi untuk menanamkan kemampuan dasar bagi setiap warga Negara Indonesia yang masih berada dalam batas usia sekolah dasar. Sejalan dengan dicanangkannya pendidikan dasar 9 tahun dalam rancangan repelita VI Pendidikan Nasional, SD sebagai bagian dari pendidikan dasar mempunyai tujuan untuk menuntaskan wajib belajar pada tingkat Pendidikan Dasar 9 tahun dari SD 6 tahun dan SLTP 3 tahun.

(31)

C. TUGAS LATIHAN

1. Jelaskan pengertian manajemen pendidikan!

2. Jelaskan peran manajemen yang dilakukan guru-guru di sekolah dasar! 3. Sebut dan jelaskan manfaat keterlibatan orang tua dan masyarakat! 4. Jelaskan fungsi dan tujuan pendidikan sekolah dasar!

5. Apa saja karakteristik pendidikan sekolah dasar.

6. Menurut pendapatmu, jika kamu menjadi seorang kepala sekolah. Bagaimana strategi yang akan kamu tempuh dalam menjalankan manajemen pendidikan di sekolah dasar?

D. KUNCI JAWABAN

1. Manajemen pendidikan adalah proses manajemen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efisien untuk mencapai tujuan secara efektif, dalam hal ini yaitu tujuan pendidikan nasional. 2. Peran manajemen yang dilakukan guru-guru di sekolah dasar yaitu:

a. Bekerjasama dengan kepala sekolah dan guru-guru yang lain didalam persiapan dan pengembangan pengajaran, bahan ajar, program pengajaran, metode pengajaran dan penilaian.

b. Berpartisipasi didalam pertemuaan yang berhubungan dengan kurikulum sekolah dan administrasi serta organisasi sekolah.

c. Berkontribusi pada seleksi pengembangan profesional dari guru yang lain.

d. Mengkoordinasikan atau mengelola pekerjaan guru-guru yang lain. e. Melakukan pengelolaan kegiatan yang berhubungan dengan kurikulum

organisasi dan berpartisipasi pada bagiaan yang dibutuhkan di dalam review dan pengembangan fungsi sekolah.

f. Berpartisipasi dalam tugas-tugas administrasi dan organisasi termasuk pengelolaan dan supervisi orang-orang yang memberikan dukungan kepada guru-guru serta mengoleksi peralatan dan material.

3. Manfaat keterlibatan orang tua dan masyarakat yaitu: a. Prestasi akademik meningkat

(32)

b. Sikap belajar maningkat

Sikap siswa mengenai diri mereka sendiri dan kontrolnya terhadap lingkungan mereka berperan penting untuk memperoleh prestasi tinggi. c. Tingkat drop- out yang menurun

Kemungkinan siswa meninggalkan sekolah tanpa menyelesaikan studinya sangat berkurang pada saat orang tuanya secara aktif terklibat dalam kegiatan sekolah.

d. Stabilitas keamanan

4. Fungsi pendidikan sekolah dasar yaitu untuk menanamkan kemampuan dasar bagi setiap warga Negara Indonesia yang masih berada dalam batas usia sekolah dasar. Sedangkan tujuan pendidikan sekolah dasar untuk menuntaskan wajib belajar pada tingkat Pendidikan Dasar 9 tahun dari SD 6 tahun dan SLTP 3 tahun.

5. Karakteristiknya yaitu: siswa, guru, kurikulum, pembelajaran, dan gedung dan peralatan pembelajaran.

(33)

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Manajemen pendidikan merupakan proses manajemen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber secara efisien untuk mencapai tujuan secara efektif. Namun demikian untuk mendapatkan pengertian yang lebih komperhensif, diperlukan pemahaman tentang pengertian, proses dan substansi pendidikan (Tim dosen 2011:86).

Ada 6 kategori untuk keterlibatan orang tua dan mayarakat yaitu pengasuh anak, berkomunikasi, melakukan pekerjaan dengan sukarela, belajar dirumah, pembuatan keputusan dan berkolaborasi dengan masyarakat.

Sekolah dasar yang didukung oleh masyarakat adalah sekolah dasar yang didalamnya seluruh anggota masyarakat termasuk pengelola, guru-guru, pegawai sekolah dasar, orang tua, dan anggota masyarakat sekitar, berpartisipsi dalam usaha untuk mencapai tujuan sekolah, yaitu meningkatkan performa siswa.

Pendidikan wajib belajar 6 tahun berfungsi untuk menanamkan kemampuan dasar bagi setiap warga Negara Indonesia yang masih berada dalam batas usia sekolah dasar dan tujuan untuk menuntaskan wajib belajar pada tingkat Pendidikan Dasar 9 tahun dari SD 6 tahun dan SLTP 3 tahun.

(34)

B. TUGAS

1. Proses manajemen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendaya-gunakan segala sumber secara efisien untuk mencapai tujuan secara efektif. Hal ini merupakan pengertian dari...

A.Pendidikan B. Manajemen

C. Manajemen Pendidikan D.Manajemen Sekolah

2. Tujuan Manajemen sekolah dasar harus memajukan dan membantu dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan pusat dari...

A.Manajemen Sekolah B. Kepala Sekolah C.Guru-guru

D. Kegiatan Sekolah Dasar

3. Guru-guru disekolah dasar memiliki tanggung jawab di dalam melaksanakan manajemen sekolah dasar. Dibawah ini merupakan peran yang dimiliki oleh seorang guru Sekolah Dasar dalam melaksanakan manajemen sekolah. Kecuali:

A.Melakukan pengelolaan kegiatan yang berhubungan dengan kurikulum B. Tidak mau bekerjasama dengan kepala sekolah dan guru-guru yang

lain

C.Berpartisipasi dalam tugas-tugas administrasi dan organisasi D.Mengkoordinasikan atau mengelola pekerjaan guru-guru yang lain 4. Sebuah sekolah dapat dikatakan efektif, jika sekolah tersebut memiliki...

A. Kepemimpinan yang kuat

B. Memiliki guru-guru yang kualitasnya rendah C. Sarana dan prasarana yang lengkap

D. Peningkatan dalam sumber dayanya

5. Sekolah dasar yang efektif memiliki pimpinan yang efektif, siapakah yang berperan penting dalam mengefektifkan sekolah tersebut?

(35)

B. Masyarakat

C. Kepala sekolah dan guru-guru D. Peserta didik

6. Salah satu faktor yang dapat menghambat efektivitas kepala sekolah adalah... A. Persiapan dan pelatihan kualitas

B. Perubahan yang cepat C. Pengembangan profesional

D. Level dukungan administrasi dan tingkatan kewenangan.

7. Prestasi akademik meningkat dan Sikap belajar maningkat merupakan manfaat keterlibatan dilakukan bagi siswa di Sekolah. Siapakah yang terlibat di sekolah untuk memberi manfaat signitif bagi siswa?

A. Kepala Sekolah B. Guru

C. Pemerintah Pusat

D. Orang tua dan masyarakat

8. Kegiatan konkret, kegiatan manipulatif dan pembelajaran terpadu. Ketiga karakteristik tersebut merupakan karakteristik dari...

A.Kurikulum B. Pembelajaran C.Pendidikan Sekolah D.Manajemen Sekolah

9. Sebagai tenaga pendidik seorang guru SD harus mampu berperan sebagai..., kecuali.

A. Pengawal B. Pembimbing C. Pengajar D. Pendidik

10. Dalam penyelenggaraan Sistem Pendidikan SD, PP No. 28/1990 menetapkan bahwa penyelenggaraan sekolah dasar menjadi tanggung jawab dua lembaga. Pada ayat berapakah mencantumkan tanggung jawab tersebut?

(36)

C.Ayat 3 dan ayat 4 D. Ayat 1 dan ayat 2

C. KUNCI JAWABAN 1. C. Manajemen Pendidikan 2. D. Kegiatan Sekolah Dasar

3. B. Tidak mau bekerjasama dengan kepada sekolah dan guru-guru yang lain 4. A. Kepemimpinan yang kuat

5. C. Kepala sekolah dan guru-guru 6. B. Perubahan yang cepat

7. D. Orang tua dan masyarakat 8. B. Pembelajaran

9. A. Pengawal

(37)

DAFTAR RUJUKAN

Dwi, Sella. 2013. Pendidikan di Sekolah Dasar, (Online), (https://selladwi.word-press.com/2013/11/13/makalah-pendidikan-di-sd/), diakses 8 April 2016.

Marini, Arita. 2014. Manajemen Sekolah Dasar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Mustafa. 2008. Standar Nasional Pendidikan, (Online), (https://mustafatope.word press.com/category/uu-pp-permen-dan-standar-nasional-pendidikan/), diakses 10 April 2016.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 Tentang Tenaga Pendidikan, (Online), (hukumonline.com), diakses 10 April 2016.

Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1990 Tentang Pengelolaan Pendidikan Dasar, (Online), (https://jurnal424.wordpress.com/2013/02/10/dasar-

yuridis-pendidikan-dasar-dan-implikasinya-dalam-kebijakan-pemerintah/), diakses 10 April 2016.

Rohman, Muhammad. & Amri, Sofan. 2012. Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT. Prestasi Pustakarya.

Tim Dosen. 2011. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, (Online), (www.bpk.go.id), diakses 10 April 2016.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Online),

Gambar

Gambar 2.2    Kerangka Manajemen Sekolah Dasar
Gambar 2.3   Kepemimpinan yang Kuat     (Sumber: Arita, 2014: 77)
Gambar 2.4   Keterlibatan Orang Tua di dalam  Pendidikan  (Sumber: Arita, 2014: 80)
Gambar 2.5   Faktor Pendukung dan Penghambat Efektivitas Kepala  Sekolah Dasar. (Sumber: Arita, 2014: 82)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, hubungan antara variabel self disclosure anak kepada orang tua dengan kenakalan anak di sekolah dengan memparsialkan variabel gaya parenting orang tua

Dalam penelitian kualitatif selain teknik observasi peneliti juga melakukan wawancara kepada orang-orang yang ada di dalamnya yaitu orang tua anak, pihak sekolah

Faktor ‐ faktor penyebab anak tidak sekolah pada program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun yang meliputi tingkat pendapatan orang tua, beban tanggungan orang tua, status

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi orang tua dan guru terhadap keamanan pangan jajanan anak sekolah sebagai dasar

Bab Keempat: Orang tua dan peranannya dalam proses perkembangan konsep diri anak pra sekolah dasar, peranan orang tua, pentingnya perlakuan orang tua terhadap anak, upaya orang tua

Meningkatkan warga sekolah dan masyarakat dalam pengambilan keputusan Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua dan pemerintah Meningkatkan kompetisi antar sekolah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan hubungan hipertensi dengan obesitas anak dan riwayat hipertensi orang tua pada anak sekolah dasar di

Peran orang tua dan masyarakat di dalam penyampaian pelayanan pendidikan Peran Orang Tua Peran Masyarakat Memberikan anak-anak kebutuhan dasar makan, kebersihan, dan perawatan