• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Course Review Horay dan Picture and Picture dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Energi Kelas 3 Gugus Ki Hajar Dewatara Gubug Grobogan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perbandingan Hasil Belajar Menggunakan Model Course Review Horay dan Picture and Picture dalam Pembelajaran IPA Pokok Bahasan Energi Kelas 3 Gugus Ki Hajar Dewatara Gubug Grobogan"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

57

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gugus Ki Hajar Dewantara . Subjek dalam penelitain ini adalah kelas 3 SD Negeri Penadaran 01 sebagai kelas eksperimen dan di SD Negeri Penadaran 02 sebagai kelas kontrol. latar belakang kedua kelas ini adalah mayoritas dari keluarga petani dan pedagang. Penelitian pada kedua sekolah ini menggunakan model Course Riview Horay (CRH) sebagai kelas ekpserimen dan menggunakan model Picture and

Picture pada kelas kontrol. Subjek penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini.

Tabel 4.1

Subjek penelitian

No NamaSD Kelompok Jumlah Siswa

1. SDN Penadaran 01 Eskperimen 20

2. SDN Penadaran 02 Kontrol 21

Jumlah Subyek Penelitian 41

(2)

sebanyak 2 kali berturut-turut. 2) peneliti ikut aktif dalam kegiatan siswa pada saat jam istirahat maupun disaat pembelajaran. 3) peneliti melakukan perkenalan dan menjalin keakraban kepada siswa. Pelaksaan penelitian di kelas eksperimen dan kelas kontrol tercantum dalam jadwal kegiatan yang dilaksanakan seperti pada Tabel 4.2 berikut

Tabel 4.2 Jadwal kegiatan No Hari/tanggal Kegiatan 1. Rabu, 4 Februari

2015

a.Melakukan perkenalan dengan guru dan siswa (kelas eksperimen)

b.Masuk kedalam kelas untuk mengamati proses pembelajaran.

2. Jumat, 6 Februari 2015

a.Melakukan perkenalan dengan guru dan siswa (kelas kontrol)

4. Jumat, 8 Mei 2015 Memberikan pretes kepada kelas control

5. Jumat, 8 Mei 2015 Kegiatan pembelajaran 1 pada kelas eksperimen 6. Senin, 11 Mei

2015

Kegiatan pembelajaran 2 pada kelas eksperimen melanjutkan materi tentang energi, memberikan postes.

7. Sabtu, 9 Mei 2015 Kegiatan pembelajarn 1 pada kelas control 8. Rabu, 13 Mei

2015

(3)

4.2 Hasil Peneltian

Pada bab III sudah dibahas mengenai lokasi penelitian yang dilaksanakan di SDN Gugus Ki Hajar Dewatara Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan. Kemudian juga membahas mengenai pengujian instrumen soal berupa pilihan ganda untuk mencapai indikator hasil belajar yang menunjukan bahwa terdapat 35 item soal yang valid terdapat 30 item soal dengan tingkat realibiltas (cronbach’s alpha) 0, 679. Selain itu dalam bab III juga dibahas mengenai teknik analisis data yang meliputi uji prasyarat dan uji hipotesis, uji prasyarat ini terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas yang harus dipenuhi sebelum melakukan uji t (uji beda rata-rata). Uji normalitas dengan acuan Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas dengan Levene Satistic dengan ketentuan apabila nilai probabilitas/signifikansi > 0,05 maka dapat dinyatakan data-data tersebut homogen dan berdistribusi normal sehingga dapat dilakukan uji t (uji beda rata-rata) sebagai acuan untuk menguji hipotesis.

Setelah sudah dibahas secara terperinci pada bab III, langkah selanjutnya pada bab IV ini akan memaparkan hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi hasil implementasi pembelajaran dengan menggunakan model Course Review Horay ( CRH) sebagai kelas eksperimen serta hasil penelitian implementasi menggunakan model Picture And Picture sebagai kelas kontrol, deskripsi komparasi hasil

pengukuran, hasil uji beda penelitian, hasil uji hipotesis, hasil pembahasan dan keterbatasan penelitian. Berikut uraian dari hasil penelitian dan pembahasan.

4.2.1 Hasil penelitian pada Implementasi Pembelajaran dengan Model Course Review Horay (CRH) sebagai kelas Eksperimen

(4)
(5)

4.2.2 Tingkat Hasil Belajar Kelompok Eksperimen

Deskripsi hasil belajar siswa pada pelajaran IPA dengan materi Energi di kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Course Review Horay (CRH) pretes dan postes dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut ini.

Tabel 4.3 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pretest 20 26.00 90.00 59.2000 17.15747 Posttest 20 66.00 96.00 80.4500 9.62713 Valid N

(listwise) 20

Dari Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen (nilai pretes) sebelum proses pembelajaran dengan model Course Review Horay (CRH) sebesar 59.20. Sedangkan setelah menggunakan model Course Riview Horay (CRH) rata-rata nilai (postes) meningkat menjadi 80.45. Selain itu dapat dilihat nilai terendah yang didapat saat pretes yaitu 26 dan nilai tertinggi 90. Sedangkan pada posttes nilai terendah yaitu 66 dan nilai tertinggi yaitu 96. Jumlah yang mengikuti pretes dan posttes sejumlah 20 siswa.

a. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar

Guna mengetahui pengaruh model pembelajaran Course Review Horay (CRH) perlu dilakukan distribusi frekuensi perolehan hasil belajar

(6)

tertinggi dikurangi skor terendah dibagi dengan banyaknya kategori yang ditetapkan (kurang, hampir cukup, cukup, baik dan sangat baik). Secara visual rumus untuk mencari interval tersebut dirumuskan sebagai berikut adalah interval untuk SD Ekperimen

Interval =

` Interval = = 14

Interval yang didapatkan adalah 14. Maka nilai terendah atau kurang berada pada interval 26 – 39, hampir cukup berada pada interval 40 – 53, cukup berada pada interval 54 – 67, baik berada pada interval 68– 81, sangat baik berada pada interval 82 – 96

Tabel 4.4

Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas eksperimen

No Interval Kategori Hasil belajar

Pretes Postes

Frekuensi % Frekuensi %

1 26 – 39 Kurang 2 10 - -

2 40 – 53 Hampir cukup

5 25 - -

3 54 – 67 Cukup 8 40 1 5

4 68 – 81 Baik 3 15 9 45

5 82 – 96 Sangat baik 2 10 10 50

Total 20 100 20 100

(7)

presentase 15 %. Siswa yang mendapatkan nilai pada interval 85 - 100 atau berada pada kategori Sangat Baik adalah 2 siswa dengan persentase 10 %.. Dari hasil distribusi frekuensi diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pretes kelas eskperimen, sebagian berada pada kategori kurang baik dan cukup baik.

Berdasarkan pada tabel 4.4, diketahui bahwa hasil belajar posttes pada siswa kelas III SD Negeri Penadaran 01, Tidak ada siswa yang mendapat nilai pada interval 26 – 39 atau berada pada kategori kurang,Tidak ada siswa yang mendapat nilai pada interval 40 – 53 atau berada pada kategori hampir cukup. Siswa yang mendapat nilai pada interval 54– 67 atau berada pada interval cukup adalah 1 dengan presentase 5 % . Siswa yang mendapatkan nilai pada interval 68 – 81 atau berada pada kategori Baik adalah 9 siswa dengan persentase 45 %. Siswa yang mendapatkan nilai pada interval 82 - 96 atau berada pada interval sangat baik adalah 10 siswa dengan persentase 50 %. Dari hasil distribusi frekuensi diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pretes kelas eskperimen, sebagian berada pada kategori baik dan sangat baik

a. Rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen

(8)

Tabel 4.5

Rata-rata hasil belajar dan perubahan rata-rata hasil belajar siswa kelas eksperimen

Rata-rata Hasil Belajar Perubahan Pretes Posttest

59,20 80, 45 21,05

Dari Tabel 4.5, diketahui bahwa rata-rata hasil belajar pretes pada kelas eksperimen adalah 59.20, kemudian rata-rata hasil belajar posttes kelas eksperimen adalah 80.45. Ini berati setelah diberikan perlakuan pembelajarn dengan model Course Riview Horay (CRH) siswa kelas eskperimen mengalami kenaikan hasil belajar yaitu 21.05. Nilai pretest dan posttes pada kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar grafik 4.1 berikut ini.

(9)

4.3Hasil Penelitian Pada Implementasi Pembelajaran Sebagai kelas Kontrol

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol ini terdiri dari dua kali pertemuan dengan masing-masing pertemuan selama 70 menit (2x35 menit). Pertemuan pertama dilakukan pada hari Sabtu ,9 mei 2015 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu, 13 mei 2015. Sebelum kegiatan dilakukan guru harus menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam kegiatan belajar mengajar, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat peraga, buku pelajaran, lembar kerja siswa serta ruangan untuk proses belajar mengajar. Pada kegiatan pembalajaran ada 5 aspek yang diamati diantaranya adalah sebagai berikut : 1) mengkondisikan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran, 2) melakukan apersepsi pembelajaran, 3) menjelaskan tujuan pembelajaran, 4) menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Picture and Picture, 5) melakukan motivasi pembelajaran. Semua aspek tersebut terlaksana dengan runtut. Pada inti pembelajaran aspek yang diamati adalah sintak pembelajaran diantaranya sebagai berikut : 1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. 2) Guru menyampaikan materi sebagai pengantar. 3) Guru memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi pelajaran. 4) Guru memanggil siswa secara bergantian mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis. 5) Guru menanyakan alasan pemikiran urutan gambar tersebut. 6) Dari alasan gambar tersebut, guru menanamkan materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai. 7) Siswa menulis karangan berdasarkan urutan gambar. 8) Guru melakukan kesimpulan atau rangkuman dari pembelajaran.

4.3.1 Tingkat Hasil Belajar Kelompok Kontrol

(10)

Tabel 4.6

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pretest 21 26.00 83.00 57.0952 14.16653 Postets 21 60.00 96.00 75.3333 10.95597 Valid N

(listwise) 21

Dari Tabel 4.6 dapat dilihat nilai minimal pretes kelompok kontrol adalah 26 dan nilai tertingginya adalah 83. Nilai rata-rata dapat diperoleh adalalah 57.09. Untuk hasil posttes kelompok kontrol nilai minimum adalah 60 dan nilai tertingginya adalah 96. Nilai rata-rata dapat diperoleh adalah 75.33

a. Distribusi frekuensi hasil belajar berdasarkan kategori

Untuk mengetahui adanya model pembelajaran Picture and Picture perlu dilakukan distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas kontrol. Untuk melihat distribusi frekuensi perlu dilakukan kategori. Untuk menentukan kategori menggunakan rumus 1+ 3,3 log n. Dari perhitungan ini diperoleh banyaknya kategori dari 21 sisswa kelas kontrol adalah lima kategori. Acuan kategori perolehan nilainya adalah sebagai berikut: kurang, hampir cukup, cukup, baik dan sangat baik. Agar mengetahui perolehan hasil belajar siswa kelas kontrol berada pada kategori apa perlu dilakukan interval terlebih dahulu. Interval nilai siswa menggunakan rumus yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah dibagi dengan banyaknya kategori yang ditetapkan (kurang, hamper cukup, cukup, baik dan sangat baik). Sebagai berikut

Interval =

(11)

Interval yang didapatkan adalah 14, maka nilai terendah atau kurang berada pada interval 26 - 39, hampir cukup berada pada interval 40 – 53, cukup berada pada interval 54 – 67, baik berada pada interval 68 – 81, sangat baik berada pada interval 82 - 96. Dapat dilihat Tabel 4.7 distribusi frekuensi hasil belajar sebagai berikut ini.

Tabel 4.7

Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas kontrol

No Interval Kategori Hasil belajar

Pretes Postes kategori kurang adalah 2 siswa dengan presentase 9 %. Siswa yang mendapat nilai pada interval 40 – 53 atau berada dalam kategori hampir cukup adalah 6 siswa dengan presentase 29 %. Siswa yang mendapat nilai pada interval 54 – 67 atau berada pada interval cukup adalah 8 siswa dengan presentase 38 %. Siswa yang mendapat nilai pada interval 68 – 81 atau berada pada interval baik adalah 4 siswa dengan presentase 19 %. Siswa yang mendapat nilai pada interval 82 – 96 atau berada pada interval sangat baik adalah 1 siswa dengan presentase 5 %.

Pada postes siswa kelas kontrol, berdsarakan tabel distribusi frekuensi diatas, diketahui bahwa tidak ada siswa yang mendapat nilai interval 26 – 39 atau pada kategori kurang dan siswa yang mendapatkan nilai pada interval 40

(12)

baik adalah 8 siswa dengan presentase 38 %, dan siswa yang mendapatkan nilai pada interval 82 – 96 adalah 7 siswa dengan presentase 33 %. Berdasarkan hasil diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar posttes pada kelompok kontrol masuk dalam kategori baik.

b. Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol

Rata-rata hasil belajar adalah nilai perolehan rata-rata keseluruhan baik pretest maupun posttest. Pemaparan rata-rata hasil belajar dimaksudkan untuk melihat perubahan perolehan/ peningkatan persentase sebelum dan setelah diberikan perlakuan dengan pembelajaran model Picture and Picture. Adapun rata-rata maupun perubahan peningkatannya, disajikan dalam Tabel berikut ini:

Tabel 4.8

Rata – rata Hasil Belajar Dan Perubahan Rata-rata Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol

Rata-Rata Hasil Belajar Perubahan

Pretes Posttest

57,09 75,33 18,24

(13)

Gambar 4.2 Grafik Nilai Pretes dan Posttes Kelompok Kontrol

4.4Diskripsi Komparasi Hasil Pengukuran Hasil Belajar Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol.

Berdasarkan urain diatas perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran yang berbeda yaitu Course Riview Horay (CRH) sebagai kelas eksperimen Dn model Picture adn Picture sebagai kelas kontrol. Dalam kegiatan

(14)

Tabel 4.9

Komparasi Hasil Pengukuran Hasil Belajar Kelompok Eksperimen Dan Kelompok Kontrol

Tahap pengukuran

Rerata skor ( mean) Kelompok

Eksperimen Kontrol

Keterangan selisih skor

Awal 59.20 57,09 2,11

Akhir 80,45 75,33 5,12

Gain skor 21,25 18,24 3,01

Dari Tabel 4.9 dapat dilihat tahap awal pada kelas eksperimen nilai rata-rata yang diperoleh siswa adalah 59,20 dan nilai akhir 80,45 dengan keuntungan yang diperoleh adalah 21,25. Sedangkan pada kelas kontrol nilai awal yang diperoleh adalah 57,09 dan nilai akhir 75,33 dengan keuntungannya adalah 18,24. Untuk selisih secara keseluruhan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dari tahap awal mendapatkan 2,11 sedangkan tahap akhir adalah 5,12 dengan nilai keuntungan 3,01.

4.5 Hasil Uji perbedaan

Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan menghitung rata-rata masing-masing kelompok kelas, kemudian diuji perbedaannya menggunakan uji t yang dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0. Uji t dilakukan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan hasil belajar dengan menggunakan model Course Riview Horay (CRH) pada kelas eksperimen dan Picture anda Picture pada kelas kontrol. Sebelum uji t terlebih dahulu sudah dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

(15)

Sugiyono dalam Priyatno (2010:32), uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata antara dua kelompok yang tidak berhubungan. Sebelum dilakukan uji t test (Independent Samples T Test) sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas)

dengan F test (Levena,s Test), artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan Equal Variances Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variances Not Assumed (Duwi Priyatno, 2010: 35).

Langkah-langkah uji F sebagai berikut: (1) Menentukan Hipotesis

Ho : Kedua varian adalah sama (varian kelas eksperimen dan kelas kontrol).

Ha : Kedua varian adalah berbeda (varian kelas eksperimen dan kelas kontrol).

(2) Kriteria Pengujian (berdasarkan signifikansi) Ho diterima jika signifikansi > 0,05

Ho ditolak jika signifikansi < 0,05 (3) Membandingkan signifikansi

Nilai signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Nilai signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak.

Langkah-langkah Uji Independent Samples T Test sebagai berikut: (1) Menentukan Hipotesis

Ho : tidak ada perbedaan antara rata-rata skor posttest kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Ha : ada perbedaan antara rata-rata skor posttest kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

(2) Menentukan tingkat signifikansi

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α = 5%

atau 0,05.

(16)

Nilai t hitung (Equal Variances Assumed atau Equal Variances Not Assumed).

(4) Menentukan t tabel

Tabel distribusi t dicari pada α = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan

derajat kebebasan (df) n-2. Dengan pengujian 2 sisi (signifikansi = 0,025).

(5) Kriteria Pengujian

Ho diterima jika t hitung < t tabel Ho ditolak jika t hitung > t tabel Berdasarkan signifikansi:

Ho diterima jika signifikansi > 0,05 Ho ditolak jika signifikansi < 0,05 (6) Kesimpulan

Tahap Uji Beda Rata-Rata dengan Uji Independent T Test ini menggunakan program SPSS Statistics 16.0 for windows.

Rumusan hipotesis statistik (Sugiyono, 2010:120) sebagai berikut: Ho: μ1 = μ2

Ha: μ1 ≠ μ2

4.5.1 Uji Prasyarat

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil tes evaluasi setelah pembelajaran (posttest), dianalisislah perbedaan hasil belajar dua kelompok penelitian. Namun, sebelum melakukan uji beda terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat, yang dimaksud uji prasyarat yakni uji normalitas dan uji homogenitas.

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi data. Pada uji normalitas ini digunakan non parametric. Uji ini dilakukan dengan melihat signifikansi pada Kolmogrov-Smirnov. Dengan asumsi, data berdistribusi normal jika

(17)

Tabel 4.10

Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest-Posttest Hasil Belajar Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

1.833111 14.45191 1.091041 1.071531

Most Extreme

Berdasarkan tabel 4.10 uji normalitas tersebut diketahui bahwa nilai probalitas Asymp. Sig. (2-tailed) pada Kolmogorov-Smirnov Z pada kelompok eksperimen 0,942 dan pada kelompok kontrol nilai probalitas Asymp. Sig. (2-tailed) pada Kolmogorov-Smirnov Z 0,960 Probabilitas signifikansi Kolmogorov-Smirnov kedua kelompok menunjukkan lebih dari 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data berdsitribusi dengan normal.

(18)

Test of Homogeneity of Variances Kontrol

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.095 4 11 .406

Dari uji homogenitas tersebut nilai signifikansi 0,406. Maka dapat dikatakan bahwa dua kelompok penelitian ini sama atau homogen. Hal ini

ditunjukkan pada nilai probabilitas yang lebih besar dari nilai alpha (α ) 0.05.

4.6Hasil Uji T

(19)

Tabel 4.11

Analisis Uji postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

Independent Samples Test Levene's

Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Dari tabel 4.11 dapat diketahui probabilitas sig (2tailed) 0,216 dan 0,217. Probabilitas ini lebih dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa kedua

kelompok penelitian ini sama atau tidak memiliki perbedaan.

(20)

4.7Uji Hipotesis

Dapat dilihat tabel 4.11 bahwa pada hasil uji beda diketahui bahwa nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,216 dan 0,217. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis berdasarkan probabilitas dapat dikatakan bahwa HO diterima. Karena nilai signifikansi probabilitas pada uji beda lebih dari 0,05. Dengan diterimanya Ho maka ditolaklah Ha. Secara empirik, hasil dari pengujian hipotesis menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang positif dan signifikan hasil belajar IPA siswa kelas 3 SD Negeri Penadaran 01 yang menggunakan model Course Review Horay (CRH) dengan siswa yang menggunakan model Picture and Picture .

4.8Pembahasan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Penadaran 01 kelas 3 Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan,Purwodadi sebagai kelas eksperimen dengan melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Course Review Horay (CRH) berjalan lancar sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan di SD Negeri Penadaran 02 kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan Purwodadi sebagai kelompok kontrol yang melaksanakan pembelajarannya dengan menggunakan model Picture and Picture. Disini guru pada kedua kelompok penelitian sudah melaksanakan sintak pembelajaran dengan runtut. Seperti yang tercantum pada bab 1 yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan hasil belajar dengan menggunakan pembelajaran Course Review Horay (CRH) dan Picture and Picture.

(21)

0,564 > 0,05, maka diambil kesimpulan nilai pretes kelompok kontrol berdistribusi normal, sehingga data dari kedua kelompok tersebut berdistribusi normal.

Analisis deskriptif dari skor hasil belajar siswa setelah pembelajaran diketahuilah bahwa nilai tertinggi yang diperoleh dari kelompok eksperimen yaitu 96 dan nilai terendahnya 66, dengan rata-rata skor hasil belajar 80,45. Sedangkan nilai tertinggi yang diperoleh pada kelompok kontrol yaitu 96 dan nilai terendahnya adalah 60 dengan rata-rata skor hasil belajar 75,33. Adapun dari 20 siswa kelompok eksperimen terdapat 19 siswa yang tuntas KKM mata pelajaran IPA kelas III di SD Negeri Penadaran 01 dengan persentase 95% dan 1 siswa tidak tuntas KKM dengan persentase 5%. Sedangkan pada 21 siswa kelompok kontrol terdapat 15 siswa tuntas KKM mata pelajaran IPA kelas III SD Negeri Penadaran 02 dengan presentase 71% dan 6 siswa tidak tuntas KKM dengan presentase 29%.

Analisis berikutnya yaitu melakukan uji beda pada skor hasil belajar kedua kelompok penelitian. uji beda ini dilakukan dengan Independent Sample T Test pada SPSS 16.0. Uji beda dilakukan dengan melihat probabilitas sig.(2tailed) menunjukkan koefesien 0,216. Probabilitas ini lebih besar dari 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara dua kelompok penelitian. setelah melakukan uji beda, dilakukan uji hipotesis . Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan kriteria signifikan. probabilitas sig (2tailed) dari uji beda menunjukkan kurang dari 0,05. Maka penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan yang positif dan signifikan hasil belajar IPA siswa kelas 3 SD Negeri Penadaran 01 yang menggunakan model Course Riview Horay (crh) dengan siswa SD Negeri Penadaran 02 yang menggunakan model Picture and Picture

(22)

dibandingkan rata-rata pada kelompok kontrol. Sedangkan berdasarkan jumlah siswa yang tuntas KKM siswa pada kelompok eksperimen lebih banyak yang menuntaskan KKM dibandingkan siswa dari kelompok kontrol. Maka uji beda yang dilakukan semakin memperkuat hasil penelitian ini yang menyatakan memang ada perbedaan antara dua kelompok penelitian terhadap hasil belajar.

Hasil belajar yang diperoleh kelompok eksperimen dengan perlakuan menggunakan model Course Review Horay (CRH) dinyatakan lebih unggul dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mendapat perlakuan dengan menggunakan model Picture and Picture. Hal yang menyebabkan model Course Review Horay (CRH) lebih unggul dibanding kan dengan model Picture and Picture karena model Course Review Horay (CRH memiliki

(23)

guru dan siswa. Yaitu dengan kegiatan tanya jawab antara siswa guru dengan siswa. Di saat siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh gurunya maka dari situ maka akan timbul interaksi anatar guru dengan siswa.

`Selain mempunyai kelebihan model Course Review Horay (CRH) juga mempunyai kelemahan antara lain : a) Siswa aktif dan siswa tidak aktif nilai disamakan, artinya, guru hanya akan menilai kelompok yang banyak mengatakan horey. Oleh karena itu, nilai yang diberikan oleh guru dalam satu kelompok tersebut sama tanpa bisa membedakan mana siswa yang aktif dan yang tidak aktif. b) Adanya peluang untuk melakukan curang, artinya, guru tidak akan mengontrol siswanya dengan baik apakah ia mencontek ataupun tidak. Guru akan memperhatikan perkelompok yang menjawab horey, sehingga peluang adanya kecurangan sangat besar. Sebaiknya guru bisa mengontrol siswa disaat proses kegiatan pembelajaran sehingga guru dapat mengetahui mana siswa yang lebih paham tentang materi yang sudah diajarkan. Serta guru mengawasi bagi siswa yang menjawab pertanyaan yang sudah diberikan supaya bisa mengetahui apakah siswa tersebut berbuat curang atau dengan kemampuan sendiri.

Dalam model pembelajaran Course Review Horay (CRH ada sintak yang sangat mempengaruhi keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran antara lain melakukan tanya jawab untuk melakukan pemantapan antara guru dengan siswa. Dalam hal ini siswa diberikan kesempatan untuk bertanya apabila ada materi yang kurang paham serta melakukan pemantapan agar semua siwa benar-benar sudah paham tentang materi yang sudah dijelaskan tadi.

Sintak selanjutnya adalah siswa diuji pemahaman untuk membuat kartu dengan nomor yang sudah ditentukan oleh gurunya. Teknik ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi yang sudah diajarkan tadi serta benar-benar berkonstrasi dengan nomor yang sudah ditulis tadi.

(24)

gurunya. Semua siswa harus berkonstrasi bila guru sedang membacakan soal yang secara acak, bagi siswa yang nomornya sama dengan soal yang dibacakan guru siswa langsung menuliskan jawabnnya di kartu. Hal ini berfungsi untuk mengetahui kesiapan siswa dalam menjawab soal yang diberikan serta melatih siswa untuk mencoba menjawab dengan pemahannya sendiri.

Selanjutnya yaitu siswa mendiskusikan soal yang telah diberikan tadi. Hal ini digunakan untuk mengetahui bagaimana kerjasama kelompok untuk menentukan jawabannya serta berani untuk mengungkapkan pendapatnya di dalam kelompok selanjutnya siswa yang mendapat nomor yang sesuai dengan soal bisa memilah-milah jawabnnya kelompok untuk diambil yang menurutnya benar.

Sintak selanjutnya perwakilan satu kelompok mengungkapkan pendapatnya. Langsung menyampaikan jawabannya serta mengungkapkan alasannya. Teknik ini untuk melatih siswa untuk lebih aktif serta berani mengungkapkannya, sehingga siswa bisa lebih aktif dibandingkan dengan gurunya.

Selanjutnya yaitu siswa diberikan reward bagi kelompok yang paling banyak berteriak horay. Hal ini untuk bisa memotivasi siswa untuk lebih bisa aktif serta bisa membangun siswa untuk lebih semangat dalam pembelajaran. Sedangkan yang menggunakan model Picture and Picture juga mempunyai sintak atau langkah-langkah pembelajaran yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain yaitu siswa di perlihatkan gambar-gambar yang mengenai materi yang akan dibahas.

Selanjutnya siswa secara bergantian maju kedepan untuk menempelkan gambar yang sesuai dengan perintahnya.Teknik ini digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang sudah di pelajarinya.

(25)

terhadap materi yang sudah disampaikan serta melatih siswa untuk mengemukakan pendapatnya.

Model pembelajaran Course Riview Horay bisa dikatakan lebih unggul dibandingkan dengan model Picture and Picture. Dikarenakan pada model Picture and Picture mempunyai kelemahan antara lain yaitu a) sulit menemukan gambar-gambar yang bagus dan berkualitas serta sesuai dengan materi pelajaran. b) Sulit menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan daya nalar atau kompetensi siswa yang dimiliki. c) Baik guru maupun siswa kurang terbiasa dalam menggunakan gambar sebagai bahan utama dalam membahas suatu materi pelajaran. d) Tidak tersedia dana khusus untuk menemukan atau mengadakan gambar-gambar yang di inginkan. Seharusnya guru lebih bisa kreatif untuk mencari atau menemukan gambar-gambar yang sesuai dengan materi pelajaran serta di dukung dana yang diberikan sekolah untuk bisa memfasilitasi apa yang dibtuhkan guru untuk kegiatan proses pembelajaran.

Dimana dalam keberasilan kegiatan belajar mengajar tergantung bagaimana model yang akan di terapkan. Selain itu dalam model Course Riview Horay lebih bisa membuat siswa lebih bersemangat dan bisa membuat suasana kelas lebih menyenangkan, selain dengan permainan model Course Riview Horay juga lebih bisa mudah dipahami oleh para siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

4.9 Keterbatasan Penelitian

(26)

Gambar

Tabel 4.1 Subjek penelitian
Tabel 4.2 Jadwal kegiatan
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi hasil belajar siswa kelas eksperimen
Gambar 4.1  Grafik Nilai Pretes dan Posttes Kelompok Eksperimen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada kesempatan itu, tokoh si Hutan (Indra Bangsawan) masuk ke istana menghadap Raja Kabir dengan membawa air susu harimau beranak muda. Akan tetapi, tokoh ini berpura-pura

[r]

pelaksanaan pembelajaran fisika berbasis HOTS berada pada kategori sedang (TS). Berdasarkan hasil observasi pembelajaran beberapa aspek HOTS sudah muncul tetapi

Seperti yang terjadi pada beberapa pasangan suami istri di Dusun Watu Agung yang mengalami masalah- masalah keluarga, misalnya yang mana istri mulai berkeinginan

Persiapan pelaksanaan pekerjaan pembuatan shop drawing dan persiapan approval material dilengkapi dengan contoh material dan diajukan ke Konsultan Pengawas / Owner. -

lari sprint pada persiapan Pekan Olahraga Provinsi di Bandar Lampung. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik komparatif dengan teknik cross-sectional dan

3) Seluruh jenis pekerjaan harus dilaksanakan sesuai dengan elevasi, dimensi dan detail yang ditampakkan pada Gambar Konstruksi yang sudah disahkan. Apabila

Pada perlakuan C tersebut, dosis pupuk yang diberikan memberikan pengaruh yang sangat berbeda pada tinggi tanaman terhadap perlakuan lainnya.Hal ini selaras dengan