Nama : Balqis Sirojul Ummah NIM : 2330016049
Kelompok : 6 (enam)
Acara : Bahan Penyegar A. TINJAUAN PUSTAKA
Kopi merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang sudah lama dibudidayakan dan memiliki nilai ekonomis yang lumayan tinggi. Konsumsi kopi dunia mencapai 70% berasal dari spesies kopi arabika dan 26% berasal dari spesies kopi robusta. Kopi berasal dari Afrika, yaitu daerah pegunungan di Etopia. Namun, kopi sendiri baru dikenal oleh masyarakat dunia setelah tanaman tersebut dikembangkan di luar daerah asalnya, yaitu Yaman di bagian selatan Arab, melalui para saudagar Arab (Rahardjo, 2012).
Kopi yang dibudidayakan di Indonesia secara umum ada dua jenis yaitu kopi robusta dan kopi arabika. Kopi ini memiliki keunikan masing-masing dan pasarnya sendiri. Kopi arabika merupakan kopi yang memiliki citarasa lebih baik dari kopi robusta, karena kopi robusta rasanya lebih pahit, sedikit asam dan mengandung kafein lebih tinggi dari pada kopi arabika (Anon., 2011).
Suhu dan lama penyangraian berpengaruh sangat nyata terhadap nilai kadar air dan keasaman biji kopi robusta (yusdiali, 2008). Di dalam proses penyangraian sebagian kecil dari kafein akan menguap dan terbentuk komponen-komponen lain yaitu aseton, furfural, amonia, trimethilamin, asam formiat, dan asam asetat. Kafein pada kopi terdapat baik sebagai senyawa bebas maupun dalam bentuk kombinasi dengan klorogenat sebagai senyawa kalium kafein klorogenat (Aryanu, 2016).
mengandung tanin dan katekin, mencegah atau membantu penyembuhan penyakit ringan sejenis influenza hingga yang berat macam kanker (Sirossiris, 2009).
Pada daun teh terkandung beberapa jenis vitamin antara lain A, B1, B2, B3, B5, C, E, dan K. pada umumnya vitamin-vitamin tersebut sangat peka terhadap proses oksidasi dan suhu yang tinggi, sehingga kandungan vitamin tersebut pada teh hijau (tanpa oksidasi) jauh lebih tinggi daripada teh hitam (Towahara, 2013).
Ada 4 jenis teh, yakni teh putih, teh hijau, teh oolong dan teh hitam. Perbedaan keempatnya terletak pada pemrosesan daun teh setelah dipetik. Teh juga dibedakan berdasarkan proses fermentasinya. Semakin lama proses fermentasi, warna daun yang hijau akan berubah menjadi coklat dan akhirnya kehitaman. Proses pembakaran sangat menentukan citarasa teh dan aroma yang nikmat. Teh hijau adalah teh yang berasal dari pucuk daun teh yang sebelumnya mengalami pemanasan dengan uap air untuk menonaktifkan enzim-enzim yang terdapat dalam daun teh, kemudian digulung dan dikeringkan, mempunyai aroma alami dan bermanfaat bagi kesehatan (Sundari, 2009).
A. PARAMETER PENGUJIAN KOPI
a. Table Hasil Pengamatan
Data pengamatan biji kopi
Criteria Penilaian Hasil Pengamatan Bentuk Kecil dan lonjong.
Ukuran Untuk panjang biji kopi mentah adalah 1 cm dengan diameter 0,46 cm.
Struktur fisik
kehijauan 134 biji, warna coklat muda 64 biji, dan warna coklat kehitaman terdapat 13 biji.
Data pengamatan kopi giling bubuk dan kopi instant
Kriteria Penilaian Kopi instantHasil PengamatanKopi giling bubuk
Warna Coklat tua. Coklat agak muda.
Aroma Tidak terlalu kuat, bauh manis.
Pekat, kuat, harum.
Rasa Pahit dan sedikit kecut.
Pahit dan gurih.
Daya Larut Cepat larut dan encer.
Lebih lama larut , ada endapan, dan kental.
b. Dokumentasi
Gambar kopi instant
Gambar biji kopi (hijau)
Gambar biji kopi (kuning langsat)
Gambar biji kopi (coklat muda
Gambar biji kopi (coklat kehitaman)
Bahan penyegar adalah semua bahan nabati yang dapat meningkatkan semangat pemakainya, karena mengandung senyawa perangsang yang termasuk golongan alkaloid. Yang termasuk bahan penyegar adalah Kopi, teh, dan coklat, dan bahan penyegar tersebut mempunyai macam-macam jenis tersendirinya. Seperti halnya kopi, kopi memiliki dua jenis yaitu kopi arabika dan kopi robusta. Untuk pengolahan kopi ada yang dijadikan kopi giling bubuk biasa, kopi instan dan kopi espresso, dari pengolahan kopi yang berbeda ini menghasilkan rasa yang berbeda pula.
Dari tabel pertama diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa biji kopi tersusun dari beberapa lempengan dan kopi mempunyai ukuran panjang 1 cm dan diameter 0,46 cm. Dalam 100 gr kopi memiliki warna yang berbeda-beda, ada yang berwarna kuning langsat, kuning kehijauan, coklat muda dan coklat kehitaman. Pada umumnya, dari hasil yang kita peroleh kopi yang berwarna coklat muda dan coklat kehitaman memiliki bentuk yang cacat, yakni kriput, kecil dan terpotong.
Teh
a. Table Hasil Pengamatan
Kriteria Penilaian Teh hijau Hasil PengamatanTeh hitam
Warna Hijau Merah, coklat
kehitaman Aroma Harum, bau daun
(segar)
Lebih harum, pekat
Rasa Getir, lebih pahit Lebih getir, pahit Daya Larut Cepat larut dan
warna tidak
mencolok
Lebih lama larut
dan warna
mencolok
b. Dokumentasi
Gambar larutan teh hijau
Gambar larutan teh hitam
c. Pembahasan
tersendirinya. Teh tarbagi menjadi empat macam, yaitu teh hijau, teh oolong, teh hitam dan teh putih. Dari keempat jenis teh tersebut memiliki cirri dan rasa yang berbeda-beda.
Dari tabel diatas, kita dapat mengetahui perbedaan antara teh hijau dengan teh hitam. Perbedaan teh hijau dan teh hitam terletak dari segi warna, aroma, rasa, dan daya larut. Teh hijau memiliki warna hijau sedangkan teh hitam memiliki warna merah dan coklat kehitaman, dan teh hijau memiliki aroma yang khas yaitu masih berbau daun yang segar sedangkan teh hitam memiliki aroma yang pekat dan wangi. Rasa teh hitam lebih getir dari pada teh hijau akan tetapi teh hijau memiliki rasa yang lebih pahit dari pada teh hitam, dan teh hijau memiliki daya larut yang lebih cepat dari pada teh hitam.
B. KESIMPULAN
Berdasarakan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain:
1. Tiap bahan penyegar memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan bahan penyegar yang lain, ciri tersebut meliputi warna, rasa, aroma dan daya larut.
2. Jenis-jenis kopi adalah kopi arabika dan kopi robusta, dan jenis teh ada empat yaitu teh hitam, teh hijau, teh oolong dan teh putih. 3. Bahan penyegar mengandung senyawa perangsang golongan
alkaloid yang dapat meningkatkan semangat ketika mengkonsumsinya.
C. DAFTAR PUSTAKA
Anonimus. 2011. Jenis-jenis Kopi. http://kopiblackborneo.com/jenis-jenis-kopi/s. Diakses Tanggal 9 juni 2017.
Sirossiris. 2009. Teh dan Pengolahannya. https://lordbroken.wordpress.com/2009/11/01/69/. Diakses tanggal 13 Juni 20017.
Sutowahara J. dan balittri. 2013. Kandungan Senyawa Kimia pada Daun Teh (Camellia sinensis). http://perkebunan.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2014/01/perkebunan_warta-vol19No3-. Diakses pada tanggal 13 juni 2017
Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Penebar Swadaya. Jakarta.