• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

37 3.1 Gambaran Umum CV Dua Sayap Emas

Sejak berkembangnya event marketing di Indonesia akhir – akhir ini, banyak perusahaan semakin mempertimbangkan untuk melakukan pemasaran pada perusahaan mereka dengan melakukan event marketing.

Permasalahan yang dihadapi oleh seseorang maupun perusahaan ketika akan mengadakan suatu event adalah mereka tidak mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan dalam mengadakan event, kemudian peralatan apa saja yang akan digunakan dalam membuat event agar lebih menarik serta kebutuhan apa saja yang harus disiapkan. Terlebih lagi, biasanya pihak yang membutuhkan jasa event organizer ini tidak ingin repot dengan pembuatan konsep acara. Tak heran jika perusahaan – perusahaan tersebut tidak dapat melakukan kegiatan event marketing secara sendirian, mereka memerlukan sebuah jasa event organizer. Dengan banyaknya permintaan akan jasa event organizer maka akan semakin tinggi juga tingkat persaingan di dalam industry event organizer. Berikut akan dilampirkan grafik pertumbuhan event organizer yang berada di wilayah Tangerang periode 2008 – 2013 : 0 2 4 6 8 10 12 14 EO Tangerang 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Gambar 3.1 Grafik Pertumbuhan event organizer wilayah Tangerang

(2)

Tahun Nama Perusahaan Jumlah

2008 Lotus Kreatindo Event

Organizer 3 Ninecommunication Mindplus 2009 CV. Looks N Funs 6 pieces creation PINKSOED MUSIC PT. SENTOSA PRIMA MANDIRI SEJAHTERA Biru Muda Enterprise Diablo communication

2010 WD Organizer 4

Serens Event Organizer Katering Services & Event PT. PAADA 2011 LR Communications Indonesia 5 melooks social Feed mediacomm

PT. EXpressa Putra Gemilang Rumah Musik cafe

2012 PT. Zholdie Ikhtiar 4

KRIS INDO Communication Pandawa Cake and Catering Party Service

2013 Proacademia International 12

Flamindo Hasta Gemilang Trans Prima Selaras

Refa Qualitama Multitradex 213 Synergitama

(3)

Pilar Samudra Biru CV.Saputra Djaja PT Azka Nohan Persada LAM GOGO

Harpa Organizer

CARADIVA ORGANIZE HUGE EXHIBITION

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan event organizer wilayah Tangerang

(Sumber: eocommunity, 2013)

Berdasarkan tabel 3.1 dan tabel 3.2, maka dapat dilihat secara jelas perkembangan dunia bisnis di bidang event organizer meningkat karena adanya permintaan dari event perusahaan juga meningkat. Adapun bentuk acara yang membutuhkan jasa event organizer menurut kebutuhan perusahaan dibagi menjadi 5 macam yaitu:

• Pernikahan (wedding party)

Acara pernikahan sudah cukup lazim menggunakan jasa EO. Alasannya bermacam - macam, seperti tak ingin repot, ingin acaranya tampil lebih mewah dan fokus diserahkan kepada satu pihak saja. Biasanya EO lebih banyak terlibat menggelar acara ini di hotel - hotel dan membangun kerja sama dengan pihak hotel dengan sejumlah tawaran paket pesta. Dalam konsep ini, para pelaku EO harus mampu mengelola dana yang diserahkan oleh client.

• Ulang Tahun (birthday party)

Acara ulang tahun anak - anak biasanya banjir dengan permintaan jasa EO. Pihak EO perlu terlebih dahulu menawarkan sejumlah paket acara ulang tahun yang sudah kerap dibuat. Sedikit berbeda dengan acara pernikahan yang tergolong besar, di acara ulang tahun pihak EO hanya perlu melakukan kesepakatan tempat, konsep, dekorasi, dan waktu kepada client.

(4)

Untuk konser musik, EO memiliki tanggung jawab untuk melakukan prencanaan acara musik (besar dan kecil) mulai dari menyusun konsep desain event, budgeting (mendatangkan artis dalam / luar negeri), schedule, dan evaluasi akhir. Biasanya EO untuk bidang ini adalah orang - orang yang ahli di bidang musik.

• Gathering/outing perusahaan

Acara gathering atau outing sebuah lembaga atau perusahaan menjadi lahan basah event organizer. Untuk itu, EO perlu pandai dalam menawarkan jasa yang anda miliki agar perusahaan tertentu mau memakai jasa anda untuk acara / kegiatan yang hendak mereka lakukan. Dengan itu, EO dibutuhkan untuk dapat menyusun konsep acara yang mereka butuhkan.

Exhibition / Pameran

Untuk klasifikasi acara yang satu ini, biasanya konsep acara sudah dibuat oleh perusahaan tersebut, tetapi pihak EO juga dapat menawarkan konsep yang dimiliki. Hal – hal yang menyangkut kebutuhan kerjasama dengan supplier seperti, tenda, sekat, koordinasi dengan tempat yang akan disewa, dan sebagainya.

Pelanggan menginginkan pencarian informasi untuk mengadakan suatu event dapat ditemukan dengan mudah, produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan event organizer harus dapat dikenal baik dan memiliki citra yang baik.

CV Dua Sayap Emas yang untuk selanjutnya akan menggunakan singkatan DSE, didirikan pada tanggal 1 Mei 2012. DSE dipelopori berdasarkan ide dasar pemilik organisasi ini yaitu mendirikan suatu organisasi bisnis yang bergerak di bidang event organizer. Keterangan DSE adalah sebagai berikut:

- Alamat : Jalan Majapahit Timur no.7, Taman Royal 2, Cipondoh Tangerang

- NPWP No : C-995.HT.03.01-TH.2002

31.531.855.0.416.000

(5)

31.531.855.0.416.000

Keputusan untuk mendirikan event organizer DSE awalnya karena sang pemilik yaitu Bapak Harry Purwanto pension. Berbekal segudang pengalaman di bidang marketing, strategi serta inovasi yang beliau dapatkan dan terapkan di kantor terdahulunya, maka Bapak Harry Purwanto mencoba mendirikan sebuah usaha event organizer (EO) yang masih berada dalam satu konteks persamaan mengenai pemasaran produk / jasa. Dengan mengkombinasikan ilmu yang dipelajari dan didapat untuk dikembangkan agar sesuai dengan bidang usaha yang beliau bangun. Sehingga DSE memiliki konsep yang matang dan terencana. Perkenalan jasa DSE yang dilakukan pertama kali oleh Bapak Harry Purwanto beserta dua orang temannya adalah mengadakan acara – acara seperti Peringatan Hari Kemerdekaan yang diadakan di kompleks perumahan beliau, acara peresmian sebuah rumah makan di perumahan setempat, hingga perlombaan seni tari yang diadakan khusus untuk SMA se-Tangerang. Melihat adanya peluang bisnis dalam bidang tersebut, maka dengan mempersiapkan tim yang solid, Bapak Harry Purwanto memutuskan untuk mendirikan sebuah DSE dengan tujuan dapat membidik target pasar yang tepat dan memperluas karir DSE.

Saat ini DSE lebih berfokus bergerak di bidang EO pameran / exhibition untuk membantu perusahaan mengadakan acara untuk mempromosikan peluncuran produk baru yang ingin mereka tawarkan / jual kepada konsumen. DSE memiliki karyawan tetap sebanyak 10 orang. Pada event – event besar, DSE membutuhkan sumber daya manusia yang lebih banyak untuk mendukung kinerja mereka dan sumber daya manusia tersebut dikenal dengan sebutan freelance. Freelance adalah beberapa orang yang sudah melewati penyeleksian terlebih dahulu yang dilakukan oleh DSE, guna mencari sumber daya manusia yang kompeten. Freelance bekerja secara kontrak sesuai dengan pelaksanaan kegiatan pekerjaan yang dilakukan pada saat itu.

Untuk pangsa pasarnya, saat ini DSE memfokuskan perusahaan sebagai target konsumen utamanya dimana DSE berharap dengan terjalinnya hubungan kerjasama dengan perusahaan – perusahaan ternama dapat menjadi jembatan memperluas jaringan bisnis serta membangun brand awareness kepada masyarakat

(6)

luas karena DSE tergolong pendatang baru dalam dunia bisnis EO, sehingga DSE belum begitu banyak memiliki relasi bisnis.

Terdapat tiga perusahaan yang cukup terkenal yang menjalin hubungan kerjasama dengan DSE saat ini, seperti:

- PT. Suzuki IJMG Citra Raya Cikupa adalah dealer resmi Suzuki kendaraan roda dua yang beralamat di Perumahan Citra Cikupa Raya Tangerang Banten

- PT. Daihatsu Astra Motor Karawaci adalah dealer resmi Daihatsu kendaraan roda empat yang beralamatkan di Boulevard Karawaci

- Orang Tua Group (OT) untuk peluncuran produk baru Vita Jelly Drink

Pada penulisan tugas akhir ini, penulis hanya akan membahas di bidang tersebut namun khusus pada bagian proses pemasaran DSE saja, tidak membahas mengenai jasa DSE secara mendalam.

3.2 Visi dan Misi

Dalam perjalanan karir, DSE memiliki visi dan misi yang menjadi tonggak dalam menjalankan bisnisnya, yaitu:

Visi :

Perusahaan akan selalu memprioritaskan aktivitas bisnis yang terkonsep untuk memberikan hasil yang optimal dam kepuasan pelanggan dengan menjalin hubungan yang baik.

“Menjadi pioneer perusahaan di bidang komunikasi”

Misi :

1. Berupaya menciptakan inovasi dan ide kreatif dalam suguhan event

(7)

3. Berperan serta di dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan turut serta membangun budaya kerja yang berkualitas dan professional

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap perusahaan ataupun organisasi pasti memiliki struktur organisasi. Hal ini bertujuan untuk menciptakan efisiensi dan efektifitas dari tiap karyawan serta unit kerja melalui program kerja dan kegiatan operasional yang terperinci agar setiap karyawan memiliki arahan dalam menjalankan tugasnya. Begitu pula dengan DSE, yang mempunyai struktur organisasi. Berikut gambar 3.1 Struktur Organisasi DSE:

Struktur Organisasi CV Dua Sayap Emas

Gambar 3.2 Struktur Organisasi CV Dua Sayap Emas

(Sumber: Wawancara dengan Manager Marketing DSE) DIREKTUR Manager Operasional Manager Marketing Manager Finance Staff Marketing Staff Acara

Koor. Acara Koor. Wilayah Koor. Perlengkapan

Design, Editing, Dokumentasi

(8)

3.4 Wewenang dan Tanggung Jawab

3.4.1 Direktur

Bertanggung jawab atas:

• Merencanakan dan mengembangkan strategi, arah, dan tujuan perusahaan

• Memimpin, mengkoordinasi, dan mengawasi seluruh kegiatan operasional yang dilakukan agar berjalan sesuai dengan konsep yang sudah disepakati

• Menandatangani seluruh surat – surat pekerjaan termasuk pajak bulanan dan pajak tahunan

3.4.2 Manager Marketing

Bertanggung jawab atas:

• Mengawasi kinerja staff, prospek pekerjaan, dan melaporkan seluruh hasil analisanya kepada Direktur

• Menentukan strategi untuk pemenuhan target pemasaran • Menerima permintaan dari calon pelanggan untuk

mengadakan suatu acara

• Melakukan pengamatan terhadap kebutuhan pasar dan pendekatan lainnya

• Menjaga dan meningkatkan relasi dengan pelanggan

• Membuat surat kerja kontrak kerjasama (MOU) antara DSE dengan perusahaan

3.4.2.1Staff Marketing

Bertanggung jawab atas:

• Menjalankan dan membantu tugas – tugas Manager Marketing

(9)

• Menghubungi calon – calon pelanggan via telepon • Mendatangi calon – calon pelanggan ke perusahaan

sesuai data yang telah ditentukan

• Memberi laporan kepada Manager Marketing tugas – tugas yang sudah dijalankan

3.4.3 Manager Accounting Finance

Bertanggung jawab atas:

• Pencatatan arus kas masuk dan kas keluar • Pendokumentasian inventaris perusahaan

• Pengawasan setiap kegiatan keuangan perusahaan

• Melaporkan seluruh hasil perhitungan keuangan kepada Direktur

3.4.4 Manager Operasional

Bertanggung jawab atas:

• Mengawasi kinerja staff, prospek pekerjaan, dan melaporkan seluruh hasil analisanya kepada Direktur

• Mengecek ketersediaan operasional yang selalu dibutuhkan DSE

3.4.4.1 Koordinator Acara

Bertanggung jawab atas:

• Mengkoordinasi, mengatur, serta mengawasi pelaksanaan sebuah acara

• Membuat konsep acara

(10)

• Membuat proposal acara 3.4.4.2 Koordinator Wilayah

Bertanggung jawab atas:

• Mengecek ketersediaan tempat akan diselenggarakannya acara

• Permohonan izin kepada RT/RW setempat

• Menjalin kerjasama dengan petugas keamanan dan kebersihan wilayah tersebut

3.4.4.3 Koordinator Perlengkapan

Bertanggung jawab atas:

• Mengatur dan mengawasi segala keperluan untuk panggung, sound system, dan lighting (jika diperlukan, tergantung acara), percetakan untuk keperluan pamphlet dan sebagainya

• Mengecek ketersediaan transportasi

• Menghubungi supplier terkait untuk keperluan operasional pameran

3.4.4.4 Design, Editing, dan Dokumentasi

Bertanggung jawab atas:

• Menuangkan ide dan kreasi dalam pengerjaan desain antara lain desain spanduk, banner, poster

• Mendokumentasikan acara dalam bentuk foto ataupun video

(11)

3.5 Proses Bisnis Yang Sedang Berjalan

Berikut ini adalah proses bisnis yang berjalan pada DSE. Tahap pertama, dilakukan proses meeting antara direktur, manager operasional, manager marketing, dan coordinator acara. Meeting tersebut membahas diantaranya konsep acara yang akan diadakan, target pengunjung yang datang / yang dituju, media promosi, dan sebagainya. setelah perencaan kerja selesai dibuat, masing – masing manager yaitu manager marketing, manager operasional, dan koordinator acara menjelaskan kepada staffnya sebagai dasar dan pedoman untuk melakukan pekerjaan.

Setelah itu, staff acara mengkoordinasikan kepada koordinator wilayah untuk mengecek tempat yang akan dijadikan lahan promosi event tersebut, guna melihat ketersediaan lahan, kondisi wilayah sekitar (apabila outdoor), serta hal – hal yang berkaitan dengan penyewaan lahan dan keperluan pameran. Koordinator wilayah akan menginformasikan kepada staff acara dan apabila tempat disetujui maka akan langsung dibuatkan proposal dan staff marketing mulai menyebarkan proposal ke perusahaan yang ada di wilayah Tangerang yang sudah didata terlebih dahulu atau dengan menelpon satu per satu perusahaan yang ada di wilayah Tangerang untuk penawaran jasa dan membuat perjanjian pertemuan untuk melakukan presentasi lebih lanjut, jika tempat tidak sesuai maka koordinator wilayah akan mencari di tempat lain.

Apabila ada perusahaan yang tertarik untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang DSE, perusahaan dapat menghubungi DSE yang akan dilayani oleh pihak marketing. Setelah adanya kesepakatan waktu dan tempat antara pihak marketing DSE dengan perusahaan, maka pihak marketing akan menyiapkan layout presentasi untuk dijelaskan kepada perusahaan. Apabila perusahaan sudah memiliki konsep acara sendiri, DSE dapat menyesuaikan, membantu, dan mengikuti konsep acara yang diinginkan oleh perusahaan tersebut.

Lalu, manager operasional akan mengkoordinasikan koordinator perlengkapan untuk menyiapkan segala bentuk kebutuhan pameran. Manager operasional juga akan mengkoordinasikan bagian design, editing, dan dokumentasi, untuk membuat pamphlet, background, banner (jika dibutuhkan) acara yang akan diselenggarakan, sesuai ide sendiri atau dipadu dengan konsep yang diinginkan oleh perusahaan.

(12)

3.5.1 Proses Pemasaran Yang Sedang Berjalan

Karena penelitian ini hanya difokuskan untuk meneliti proses pemasarannya saja, maka rich picture (alur) yang akan ditampilkan hanya proses pemasaran saat ini yang terjadi pada DSE. Berikut gambar 3.2 :

Gambar 3.3 Rich Picture Proses Pemasaran CV Dua Sayap Emas saat ini

(Sumber: Wawancara dan Hasil Rancangan)

Dapat dijelaskan bahwa, bagian marketing membuat daftar calon pelanggan (perusahaan) untuk mengajukan penawaran jasa DSE. Bagian marketing lalu menghubungi calon pelanggan (perusahaan) dengan cara menelepon satu per satu daftar perusahaan yang dimiliki atau langsung dengan mendatangi satu per satu perusahaan yang berlokasi di wilayah Tangerang untuk memberikan proposal penawaran jasa DSE. Calon pelanggan (perusahaan) yang berminat dengan jasa yang ditawarkan maka bagian marketing akan melakukan follow up dan mengadakan rapat untuk pembahasan lebih lanjut mengenai event yang akan diselenggarakan. Apabila konsep acara, waktu dan tanggal, serta negosiasi harga telah selesai, maka dibuatlah MOU atau kontrak kerja untuk event tersebut yang ditandatangi oleh perusahaan dan Direktur DSE. Setelah event berakhir maka akan dilakukan evaluasi oleh tim DSE.

3.6 Biaya yang dikeluarkan

Rincian biaya yang diperlukan untuk kegiatan pemasaran DSE kepada perusahaan per 1 bulan:

Harga percetakan proposal : Rp 25.000/proposal

(13)

: Rp 500.000

Biaya bensin : Rp 20.000/hari

Bensin sebulan 30 x Rp 20.000 : Rp 600.000

Biaya parkir : Rp 4.000/hari

Parkir sebulan 30 x Rp 4.000 : Rp 120.000

TOTAL BIAYA sebulan : Rp 1.220.000

3.7 Sumber Daya yang Terkait untuk Memenuhi Kebutuhan Pelanggan

Sumber daya yang dimiliki DSE digolongkan ke dalam tiga jenis, antara lain:

1. Customer Facing

DSE merupakan organisasi bisnis yang bergerak di bidang jasa penyelanggara exhibition / pameran suatu produk baru yang akan dipromosikan oleh sebuah perusahaan sebagai prioritas utamanya. DSE memiliki jaringan akses yang baik ke pihak mall, sekolah, dan tempat penyelenggara acara lainnya (outdoor). Dengan menggunakan strategi pemasaran konvensional, penawaran jasa DSE saat ini hanya sebatas untuk perusahaan – perusahaan yang berlokasi di Tangerang. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk memperluas jaringan yang berada kota – kota besar yang lebih bonafit seperti di Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, hingga luar kota sekalipun seperti Bandung, Surabaya, Yogya, dan lain sebagainya. DSE terus berusaha dalam melakukan pengembangan dan peningkatan layanan kepada pelanggan, sehingga tidak hanya sekedar terkenal saja, akan tetapi reabilitas dan kredibilitas DSE dapat dikenal baik dimata partner-nya.

(14)

2. Internal

Sumber daya internal yang dimiliki DSE, terdiri atas:

a. Sumber daya manusia

Pada bidang usaha jasa EO, sumber daya manusia merupakan asset terpenting, sebab lebih menitikberatkan pada kerja tim, bagaimana mengolah keterbatasan sumber daya yang dimiliki dengan tetap optimis, dalam menangani sebuah event besar. DSE memiliki tim inti yang terdiri dari sepuluh orang yang solid dan berpengalaman dibidang yang ditanganinya.

Berikut data mengenai karyawan yang bekerja pada DSE:

Gambar 3.4 Hasil Wawancara Data Kependidikan Karyawan CV Dua Sayap Emas

(Sumber : Wawancara dengan Manager Markeing DSE) Berdasarkan wawancara dengan narasumber, hasil data yang diperoleh dari jenjang kependidikan para karyawan DSE ialah dari 10 orang karyawan DSE yang saat ini bekerja, 2 orang yang berstatuskan lulusan SMA dan yang lainnya berstatuskan sebagai lulusan S1.

(15)

Nama Jenjang

Pendidikan Jabatan

Harry P S1 Direktur

Pepeng S1 Manager Marketing

Dian S1 Staff Marketing

Anna S1 Manager Accounting Finance Fadly S1 Manager Operasional

Irfan S1 Koor Wilayah

Jack SMA Koor Perlengkapan

Ibnu SMA Koor Acara

Eta S1 Staff Acara

Budi S1

Design, Editting, dan Dokumentasi

Tabel 3.2 Hasil Wawancara Hubungan Jenjang Pendidikan Karyawan DSE dengan Jabatan Karyawan

(Sumber : Wawancara dengan Manager Marketing DSE)

Berdasarkan tabel 3.2, menjelaskan bahwa pada perusahaan DSE, jenjang kependidikan yang dimiliki oleh masing – masing karyawan DSE akan mempengaruhi jabatan masing – masing karyawan.

b. Keuangan (modal)

DSE harus mampu mengelola sejumlah modal yang dimiliki untuk meyukseskan jalannya sebuah acara. Maka, pada setiap acara yang akan dilaksanakan, para marketing harus dapat menganalisa budget pemasukan yang akan didapat dan budget pengeluaran yang akan digunakan mulai dari tahap persiapan hingga tahap acara akan dilaksanakan.

(16)

Berdasarkan pengalaman yang sudah dilalui DSE, DSE memberikan lampiran contoh perkiraan budget yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi atau perusahaan untuk membuat sebuah acara adalah :

No Uraian Nominal

PREPARATION

1 Konsep & Proposal

200.000 2 Market Survey 300.000 (Akomodasi : Lokasi Spanduk,Pemda,Radio dll)

3 Meeting Koordinasi dengan External

300.000 SUB TOTAL 800.000 PUBLICATION 4 Brosur /Flyer 5000 lbr 2.000.000 5

Spanduk u/ In Door dan Street Out Door (24 pcs) 1.440.000 6 Umbul-Umbul ( 20 pcs ) + Bambu 1.500.000

7 Poster 10 utk Area Mall

800.000

8 Bill Board 4x5

300.000

9 Akomodasi Distribusi Brosur/Flyer (21 hr )

2.100.000 10 Ijin & Pajak + Pemasangan Spanduk

(17)

16.000.000

11 Add Lips RADIO ( 14 hr )

SUB TOTAL

24.140.000

EVENT

12 Back Drop Panggung 3x4

180.000

13 Sound System ( paket 10 hr )

10.000.000

14 Badut 2x week End

2.000.000

15 Operatioanal Crew Honor ( 10 Org )

5.000.000

16 Karpet utk Stand Selling 12 stand

2.520.000

17 Reward U/ Tenant 3 Kategory

3.000.000 SUB TOTAL 22.700.000 TOTAL BIAYA 47.640.000

Tabel 3.3 Perkiraan Biaya yang dibutuhkan untuk membuat suatu acara

(Sumber : data kegiatan DSE)

c. Teknologi

Kegiatan DSE juga telah didukung oleh teknologi, diantaranya komputer yang digunakan untuk mendesain banner, pamphlet. Foto dokumentasi juga ditransfer dan diedit sendiri oleh tim Editing dan

(18)

Design DSE dengan menggunakan komputer. Seluruh transaksi keuangan, rencana jadwal acara, data karyawan, data partner, dan data inventaris disimpan di dalam komputer dalam bentuk Microsoft Excel. Teknologi komunikasi yang digunakan untuk berinteraksi dengan pelanggan saat ini menggunakan media telepon dan fax.

3. Upstream

Menjalin kerjasama dengan banyak relasi merupakan salah satu faktor penting dalam menjalankan bisnis event organizer. Berikut ini adalah beberapa partner bisnis DSE :

a. Tempat penyelenggara acara

DSE bekerja sama dengan beberapa tempat penyelenggara acara, diantaranya Tangcity Mall, CityMall, Metropolis Town Square, CBD Mall Ciledug dan tempat outdoor (seperti lapangan dan pom bensin). Tidak menutup kemungkinan bagi DSE untuk menjalin rekanan lebih banyak lagi, seiring dengan jumlah event – event yang diadakan semakin bertambah.

b. Para artis pengisi acara

Pada dasarnya adanya pengisi acara pada sebuah event bukan merupakan sebuah keharusan, namun untuk event tertentu diperlukan konsep ini agar dapat menarik perhatian pengunjung yang datang.

c. Penyewaan perlengkapan

Seperti penyewaan tenda (untuk kegiatan yang diadakan di outdoor), panggung dan sound system (jika ada pengisi acara).

(19)

3.8 Perumusan Strategi

3.8.1 Analisis Tahap Masukan

1) Evaluasi Faktor Internal Perusahaan (IFE)

Berikut ini adalah hasil evaluasi faktor - faktor internal CV Dua Sayap Emas:

Faktor Strenghts (Kekuatan) a) DSE EO berbadan hukum

DSE memiliki perijinan usaha di bidang jasa khususnya eo. Dengan begitu, DSE dapat dipercaya menggandeng perusahaan – perusahaan yang baru bahkan ternama.

b) Acara yang dibuat jelas dan terkonsep

Untuk setiap acara yang akan dijalankan, DSE sudah memiliki prosedur yang jelas, mulai dari perencanaan sampai pelaksanaan acara tersebut.

c) Memiliki training jasa

DSE selalu berusaha untuk memberikan materi yang jelas untuk memastikan bahwa semua anggotanya mendapatkan ilmu yang berkualitas.

d) Memiliki budget yang dapat dialokasikan pada pembuatan program IT.

Faktor Weaknesses (Kelemahan)

a) Belum banyak dikenal masyarakat khususnya koorporasi (perusahaan)

DSE baru berjalan 2 tahun dan masih terbilang baru sehingga masih banyak masyarakat yang belum mengenal brand DSE. b) Penawaran jasa yang ditawarkan kurang menarik

Seiring dengan banyaknya pesaing sejenis yang berkembang, DSE kurang dapat melihat kelemahan pesaing untuk menawarkan konsep yang berbeda dari pesaing, sehingga membuat calon pelanggan kebanyakan akan memakai jasa eo yang sudah lebih dahulu berdiri.

(20)

Informasi mengenai DSE yang tersedia sampai saat ini hanya terbatas dari divisi pemasaran yang menelepon satu per satu calon pelanggan dan mengunjungi satu per satu perusahaan yang hanya berlokasi di wilayah Tangerang saja. Di luar itu, DSE belum memiliki media tersendiri untuk menyampaikan informasi seputar organisasinya sehingga informasi yang didapatkan oleh calon pelanggan sangat minim sekali.

d) Belum memanfaatkan penggunaan teknologi untuk mendukung kegiatan organisasi

Dibandingkan dengan kompetitornya, DSE masih belum mencoba memanfaatkan penggunaan teknologi untuk mendukung kegiatan organisasinya, terutama dalam hal strategi pemasaran dimana belum mencoba melakukan promosi secara online seperti menggunakan website atau menggunakan media sosial sehingga menjadi sulit untuk menjangkau banyak pihak, banyak wilayah, dan tertinggal jauh dari pesaingnya terutama eo yang berada di Jakarta.

(21)

57 Setelah mendapatkan hasil evaluasi faktor - faktor internal DSE, berikut ini adalah hasil analisis dari faktor - faktor internal tersebut:

Faktor-Faktor Internal Bobot Rating

Skor (Bobot x Rating) Strenghts (Kekuatan)

1. DSE eo berbadan hukum 0.0841 3 0.2523

2. Acara yang dibuat jelas dan terkonsep 0.1450 4 0.58

3. Memiliki training jasa 0.1815 4 0.726

4. Memiliki budget yang dapat dialokasikan pada pembuatan program IT 0.1043 3 0.3129

Sub Total 0.5149 1.9712

Weaknesses (Kelemahan)

1. Belum banyak dikenal masyarakat khususnya koorporasi (perusahaan) 0.1 1 0.1 2. Penawaran jasa yang ditawarkan kurang menarik 0.0620 2 0.124 3. Media promosi yang digunakan masih bersifat konvensional 0.2714 2 0.5428 4. Belum memanfaatkan penggunaan teknologi untuk mendukung kegiatan

organisasi. 0.0517 2 0.1034

Sub Total 0.4851 0.8902

TOTAL 1.00 2.8614

Tabel 3.4 Hasil Analisa Matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE)

(22)

2) Evaluasi Faktor Eksternal Perusahaan (EFE)

Berikut ini adalah hasil evaluasi faktor - faktor eksternal DSE : • Faktor Opportunities (Peluang)

a) Melakukan kegiatan pemasaran secara online

Dalam dunia bisnis, kegiatan pemasaran secara online semakin diminati dimana banyak perusahaan terus berlomba untuk menyediakan layanan yang dapat menginformasikan banyak hal kepada pelanggannya. Salah satunya dengan membuat website untuk melakukan kegiatan pemasaran. Hal ini juga disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah pengguna internet saat ini sehingga kegiatan pemasaran secara online sudah menjadi trend tersendiri.

b) Adanya ketertarikan perusahaan besar untuk memakai jasa DSE Dengan berfokus pada bidang eo exhibition koorporasi, maka DSE mempunyai peluang untuk memperkenalkan brand – nya lebih luas lagi

c) Meningkatnya Pengguna Internet di Indonesia

Meningkatnya pengguna internet membuat penerapan e-Marketing mempunyai potensi tinggi yang dapat diterapkan pada perusahaan, pada Gambar 1.1 diperlihatkan kenaikan pengguna Internet di Indonesia yang meningkat setiap tahunnya, dan juga hasil dari responden yang menggunakan internet.

Faktor Threats (Ancaman)

a) Adanya pesaing yang sudah menggunakan website dalam melakukan kegiatan promosi

Adanya pesaing yang sudah lebih maju dari DSE dalam melakukan kegiatan pemasarannya, yaitu dengan menggunakan website.

b) Pesaing lama sudah menjalin kerja sama dengan lebih banyak koorporasi

Sampai saat ini, pesaing dari DSE sudah menjalin kerja sama dengan lebih banyak koorporasi sehingga pesaing tersebut berkesempatan lebih besar untuk melakukan penawaran dengan

(23)

perusahaan, karena banyak perusahaan yang akan secara berkelanjutan memakai jasa eo tersebut apabila eo tersebut berkompetensi dan terpercaya dibandingkan dengan mencoba eo lain apalagi yang terbilang baru.

c) Pesaing sejenis yang menawarkan program yang lebih menarik Banyaknya pesaing sejenis yang menawarkan organisasi sejenis seperti DSE, dimana kemungkinan besar pesaing - pesaing tersebut akan berusaha untuk menawarkan program yang lebih menarik.

(24)

60 Setelah mendapatkan hasil evaluasi faktor - faktor eksternal DSE, berikut ini adalah hasil analisis dari faktor - faktor eksternal tersebut:

Faktor-Faktor Eksternal Bobot Rating

Skor (Bobot x

Rating) Opportunities (Peluang)

1. Melakukan kegiatan pemasaran secara online 0.2608 4 1.0432

2. Adanya ketertarikan perusahaan besar untuk memakai jasa DSE 0.1079 3 0.3237

3. Meningkatnya pengguna internet di Indonesia 0.1558 4 0.6232

Sub Total 0.5245 1.9901

Thrreat (Ancaman)

1. Adanya pesaing yang sudah menggunakan website dalam melakukan kegiatan

promosi 0.1009 2 0.2018

2. Pesaing lama sudah menjalin kerja sama dengan lebih banyak koorporasi 0.2250 3 0.675 3. Pesaing sejenis yang menawarkan program yang lebih menarik 0.1496 2 0.2992

Sub Total 0.4755 1.176

TOTAL 1.00 3.1661

Tabel 3.5 Hasil Analisa Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

(25)

61

3.8.2 Analisis Tahap Pencocokan

1)Matriks SWOT

Berikut ini adalah berbagai kemungkinan alternatif strategi berdasarkan matriks SWOT:

IFE

EFE

STRENGTHS – S

1. DSE eo berbadan hukum

2. Acara yang dibuat jelas dan terkonsep 3. Memiliki training jasa

4. Memiliki budget yang dapat dialokasikan pada

pembuatan program IT

WEAKNESSES – W

1. Belum banyak dikenal masyarakat khususnya

koorporasi (perusahaan)

2. Penawaran jasa yang ditawarkan kurang menarik

3. Media promosi yang digunakan masih bersifat

konvensional

4. Belum memanfaatkan penggunaan teknologi

untuk mendukung kegiatan organisasi.

OPPORTUNITIES – O

1. Melakukan kegiatan pemasaran secara

online.

2. Adanya ketertarikan perusahaan besar

untuk memakai jasa DSE.

3. Meningkatnya pengguna internet di

Indonesia.

STRATEGI SO

1. Melakukan kegiatan promosi di wilayah yang

belum dijangkau sebelumnya. (S1, S4, O1, O2)

2. Meningkatkan kegiatan pemasaran dan promosi

secara online dengan menggunakan website

e-marketing. (S2, S4, O1, O3)

3. Mengembangkan program acara yang lebih

bervariasi dan lebih menarik dari yang sudah ada. (S2, O2)

STRATEGI WO

1. Meningkatkan dan memperbanyak kegiatan

promosi di perusahaan yang sudah bekerja sama dengan DSE. (W1, W3, W4, O2)

2. Memanfaatkan penggunaan teknologi seperti

menggunakan website untuk mendukung kegiatan organisasi dan membantu meningkatkan kegiatan promosi. (W1, W3, W4, O1, O3)

3. Melakukan kegiatan promosi di perusahaan lain yang belum dijangkau sebelumnya. (W1, O2)

(26)

62

THREATS – T

1. Adanya pesaing yang sudah menggunakan

website dalam melakukan kegiatan promosi

2. Pesaing lama sudah menjalin kerja sama dengan lebih banyak koorporasi

3. Pesaing sejenis yang menawarkan program

yang lebih menarik

STRATEGI ST

1. Menggunakan website e-marketing dalam

melakukan kegiatan promosi. (S2, T1)

2. Mengembangkan kegiatan yang lebih bervariasi

dan lebih menarik dari yang sudah ada. (S2, T2, T3)

3. Memperluas target pasar dengan bekerja sama

dengan lebih banyak perusahaan yang belum dijangkau sebelumnya. (S1, S2, S3, T2)

STRATEGI WT

1. Meningkatkan dan memperbanyak kegiatan

promosi. (W1, W3, T1, T2)

2. Menggunakan website dalam melakukan kegiatan

promosi. (W1, W3, W4, T1)

3. Melakukan pembaharuan program secara berkala

dengan mengikuti selera pasar. (W2, T2, T3) 4. Memperluas target pasar dengan menjalin kerja

sama dengan perusahaan yang belum dijangkau sebelumnya. (W1, W3, T2, T3)

Tabel 3.6 Hasil Analisa Matriks SWOT

(27)

Untuk mengetahui alternatif strategi mana yang nantinya akan diterapkan oleh DSE, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut:

• Perhitungan sumbu X (IFE)

Titik sumbu X = Strengths (Kekuatan) – Weaknesses (Kelemahan) = 1.9712 - 0.8902

= 1.081

• Perhitungan sumbu Y (EFE)

Titik sumbu Y = Opportunities (Peluang) – Threat (Ancaman) = 1.9901 - 1.176

= 0.8141

Gambar 3.5 Hasil Diagram Analisis SWOT (Sumber : Hasil analisa rancangan penelitian)

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, bisa disimpulkan bahwa DSE berada pada kuadran I yaitu pada kondisi yang mendukung strategi agresif. Ini menunjukkan bahwa DSE berada pada situasi yang paling menguntungkan, dimana memiliki beberapa peluang dan memiliki beragam kekuatan yang dapat mendukung dalam

(28)

memanfaatkan peluang-peluang tersebut. Oleh karena itu strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah strategi yang berorientasi pada pertumbuhan untuk mengeksploitasi keuntungan tersebut, yaitu dengan menggunakan strategi SO (lihat Table 3.6).

2) Matriks Internal – Eksternal (IE)

Berdasarkan hasil analisis tahap masukan yang dilakukan sebelumnya, didapatkan total nilai IFE yang diberi bobot sebesar 2.8614 dan total nilai EFE yang diberi bobot sebesar 3.1661. Dengan menggunakan kedua total nilai tersebut, maka didapatkan hasil analisa kemungkinan alternatif strategi berdasarkan matriks internal – eksternal (IE) sebagai berikut:

Gambar 3.6 Hasil Analisa Matriks Internal-Eksternal (IE) (Sumber : Hasil analisa rancangan penelitian)

Berdasarkan gambar di atas, bisa disimpulkan bahwa DSE berada pada sel II yaitu pada kondisi tumbuh dan membangun. Dalam hal ini, strategi yang paling sesuai untuk diterapkan adalah strategi intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau strategi integrasi (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, atau integrasi horisontal).

(29)

3) Matriks Grand Strategy

Hasil analisa yang dilakukan dengan menggunakan matriks SWOT dan matriks IE menunjukkan bahwa DSE berada dalam posisi strategis yang baik sekali yaitu pada kondisi pertumbuhan dan membangun. Sedangkan untuk saat ini, DSE berada pada kondisi persaingan yang kuat dengan para pesaingnya dan berada pada pertumbuhan pasar yang cukup cepat dimana organisasi yang serupa dengan DSE mulai bermunculan satu demi satu. Melihat kondisi tersebut, maka DSE paling sesuai untuk diletakkan pada kuadran I matriks grand strategy.

Gambar 3.7 Hasil Analisa Matriks Grand Strategy (Sumber : Hasil analisa rancangan penelitian)

Berdasarkan hasil tersebut, bisa disimpulkan bahwa ada beberapa pilihan strategi yang dapat diterapkan oleh DSE, yaitu strategi konsentrasi pada pasar dan produk seperti pengembangan pasar, penetrasi pasar, dan pengembangan produk. Selain itu, strategi alternatif

(30)

lainnya yang bisa diterapkan adalah integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horisontal, dan diversifikasi terkait.

3.8.3 Analisis Tahap Keputusan

Pilihan Strategi Matriks SWOT Matriks IE Matriks Grand Strategy Total Integrasi ke depan − √ √ 2 Integrasi ke belakang − √ √ 2 Integrasi horisontal − √ √ 2 Penetrasi pasar √ √ √ 3 Pengembangan pasar √ √ √ 3 Pengembangan produk √ √ √ 3 Diversifikasi terkait − − √ 1

Diversifikasi tidak terkait − − −

Rasionalisasi − − −

Divestasi − − −

Likuidasi − − −

Usaha patungan − − −

Tabel 3.7 Hasil Analisa Strategi Berbagai Matriks (Sumber : Hasil analisa rancangan penelitian)

Berdasarkan hasil analisa strategi berbagai matriks tahap pencocokan, bisa dilihat bahwa ada tiga pilihan strategi alternatif yang paling dominan muncul, yaitu penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. Oleh karena itu, ketiga pilihan strategi alternatif ini dirasa paling sesuai untuk dapat diterapkan dengan alasan sebagai berikut:

− Penetrasi pasar, karena dapat membantu upaya pemasaran dari DSE.

− Pengembangan pasar, karena dapat membantu upaya pengembangan pasar yang sedang dikuasai oleh DSE.

(31)

− Pengembangan produk, karena dapat membantu upaya perbaikan atau peningkatan program yang selama ini sudah dijalankan oleh DSE.

(32)

Untuk menentukan salah satu strategi yang akan diterapkan, maka dilakukan analisa tahap keputusan dengan menggunakan matriks QSPM. Hasilnya adalah sebagai berikut :

STRATEGI-STRATEGI ALTERNATIF

Faktor-Faktor Kunci Bobot

Penetrasi Pasar Pengembangan Pasar Pengembangan Produk

AS TAS AS TAS AS TAS

Strenghts (Kekuatan)

1. DSE eo berbadan hukum 0.0841 2 0.1682 2 0.1682 2 0.1682

2. Acara yang dibuat jelas dan terkonsep 0.1450 3 0.435 2 0.29 3 0.435

3. Memiliki training jasa 0.1815 2 0.363 3 0.5445 3 0.5445

4. Memiliki budget yang dapat dialokasikan pada pembuatan program

IT 0.1043 3 0.3129 3 0.3129 3 0.3129

Weaknesses (Kelemahan)

1. Belum banyak dikenal masyarakat khususnya koorporasi

(perusahaan) 0.1 3 0.3 4 0.4 2 0.2

(33)

3. Media promosi yang digunakan masih bersifat konvensional 0.2714 4 1.0856 3 0.8142 2 0.5428 4. Belum memanfaatkan penggunaan teknologi untuk mendukung

kegiatan organisasi. 0.0517 4 0.2068 3 0.1551 1 0.0517

Opportunities (Peluang)

1. Melakukan kegiatan pemasaran secara online 0.2608 4 1.0432 4 1.0432 3 0.7824 2. Adanya ketertarikan perusahaan besar untuk memakai jasa DSE 0.1079 4 0.4316 3 0.3237 3 0.3237 3. Meningkatnya pengguna internet di Indonesia 0.1558 4 0.6232 3 0.4674 2 0.3116

Thrreat (Ancaman)

1. Adanya pesaing yang sudah menggunakan website dalam

melakukan kegiatan promosi 0.1009 3 0.3027 2 0.2018 1 0.1009

2. Pesaing lama sudah menjalin kerja sama dengan lebih banyak

koorporasi 0.2250 3 0.675 4 0.9 2 0.45

3. Pesaing sejenis yang menawarkan program yang lebih menarik 0.1496 2 0.2992 2 0.2992 4 0.5984

TOTAL 6.3704 6.1062 4.9461

Tabel 3.8 Hasil Analisa Matriks QSPM

(34)

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, bisa disimpulkan bahwa untuk saat ini DSE lebih disarankan untuk menerapkan strategi penetrasi pasar. Dalam menerapkan strategi penetrasi pasar, maka bisa dilakukan dengan membuat website e-marketing yang akan digunakan sebagai sarana utama dalam melakukan pemasaran dan promosi, menggunakan media sosial untuk membantu kegiatan pemasaran dan promosi serta untuk membantu menginformasikan mengenai website e-marketing yang telah ada, meningkatkan dan memperbanyak kegiatan promosi di perusahaan yang sudah menjadi target dari DSE, dan mencoba melakukan kegiatan promosi di perusahaan lain yang belum dijangkau sebelumnya.

3.9 Pengembangan Strategi E-Marketing 3.9.1 Situation Analysis

3.9.1.1 Customer in Sight

Untuk memastikan aplikasi E-marketing berjalan dengan baik perlu dilakukannya analisis kebutuhan pelanggan. Hal ini dimaksudkan agar E-marketing yang dibuat sesuai dengan harapan calon pelanggan baru / pelanggan dan aplikasi yang terdapat di dalamnya tidak keluar dari konteks. Kuesioner dibagikan kepada perusahaan - perusahaan yang sudah pernah menggunakan layanan jasa dari DSE dan pada penelitian ini data – data perusahaan yang didapatkan oleh penulis berasal dari DSE yang akan disebar kepada karyawan di perusahaan tersebut terutama divisi marketing dan PR. Jumlah sample karyawan yang diambil yaitu 50 karyawan di PT. Suzuki IJMG Citra Raya Cikupa, PT. Daihatsu Astra Motor Karawaci, Orang Tua Group (OT).

3.9.1.2 Demand Analysis

Untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan dari pelanggan saat ini dan target pelanggan, maka dilakukan penyebaran kuesioner. Karena target pelanggan dari DSE sudah diketahui dengan pasti yaitu perusahaan – perusahaan, maka penyebaran kuesioner langsung disebarkan kepada para karyawan pada perusahaan yang sudah pernah menggunakan layanan jasa

(35)

DSE dengan jumlah respon sebanyak 50 karyawan dengan rincian sebagai berikut :

- PT Suzuki IJMG : 20 karyawan - PT Daihatsu Astra : 15 karyawan - OT (Orang Tua Group) : 15 karyawan

Berikut ini adalah hasil yang di dapat :

Gambar 3.8 Hasil Kuesioner Penggunaan Internet (Sumber : Hasil Penelitian)

Berdasarkan data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa saat ini semua orang mengenal dan menggunakan internet dalam kehidupan sehari – hari.

(36)

Gambar 3.9 Hasil Kuesioner Frekuensi Penggunaan Internet (Sumber : Hasil Penelitian)

Kuesioner ini untuk membuktikan bahwa responden rata – rata sering menggunakan internet dan telah banyak digunakan. Maka dari itu, strategi untuk perancangan website e-marketing adalah tepat. Karena kondisi dari responden menyatakan sudah biasa dalam mengoperasikan internet.

Gambar 3.10 Hasil Kuesioner Penggunaan Internet Menurut Kebutuhan (Sumber : Hasil Penelitian)

(37)

Berdasarkan hasil kuesioner diatas menyatakan bahwa responden lebih banyak menggunakan media internet sebagai sarana untuk mencari informasi dan browsing seputar data yang mereka butuhkan sebagai prioritas utamanya, disusul dengan penggunaan social network seperti Facebook, Twitter, Tumblr, LinkedIn menjadi sasaran kedua bagi responden, dilanjutkan dengan transaksi bisnis online. Dengan begitu, penerapan e-marketing pada DSE nantinya harus memuat secara jelas informasi akan jasa yang ditawarkan agar manfaatnya dapat dirasakan oleh pengguna.

Gambar 3.11 Hasil Kuesioner Browser Yang Diminati (Sumber : Hasil Penelitian)

Dari hasil yang didapat, kebanyakan user menggunakan Google Chrome dan Mozilla Firefox dalam berselancar di dunia maya. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa website e-marketing DSE setidaknya dapat diakses melalui kedua browser tersebut.

(38)

Gambar 3.12 Hasil Kuesioner Pengetahuan Responden Tentang CV Dua Sayap Emas

(Sumber : Hasil Penelitian)

Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa 96% responden tidak tahu atau tidak pernah mendengar mengenai DSE. Hal ini berarti membuktikan bahwa masyarakat luas terutama perusahaan – perusahaan memerlukan pengenalan yang lebih mengenai DSE. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan strategi pemasaran seperti menggunakan website karena dapat menyampaikan informasi tentang DSE secara realtime, detail, dapat diakses kapan saja (24/7), dan dimana saja dengan terhubung akses internet.

(39)

Gambar 3.13 Hasil Kuesioner Kesulitan Mendapatkan Informasi CV Dua Sayap Emas

(Sumber : Hasil Penelitian)

Gambar 3.14 Hasil Kuesioner Faktor Penyebab Kesulitan Mendapatkan Informasi CV Dua Sayap Emas

(40)

Berdasarkan data pada gambar 3.13 dan gambar 3.14, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi mengenai DSE dan faktor penyebab terbesarnya yaitu masyarakat luas terutama perusahaan – perusahaan belum mengenal brand DSE, lalu kurangnya media promosi yang digunakan oleh DSE dan informasi yang disampaikan sangat terbatas. Memang untuk saat ini, alat komunikasi yang digunakan oleh DSE dengan calon pelanggan dengan cara menelepon satu per satu calon pelanggannya dan dengan cara mendatangi secara langsung calon pelanggannya, sehingga dirasa sangat kurang efektif dan efisien. Oleh karena itu, DSE memang perlu membuat sebuah website e-marketing yang selalu bisa diakses setiap saat, memberikan informasi secara detail dan up to date, memperkenalkan brand DSE kepada calon pelanggan yang dapat memperluas jangkauan pasar DSE.

Gambar 3.15 Hasil Kuesioner Perlunya dibuat website CV Dua Sayap Emas (Sumber : Hasil Penelitian)

Pada keterangan di atas, dapat dibuktikan bahwa responden sangat mengharapkan pembuatan website untuk DSE, untuk membantu DSE agar brand DSE dapat dikenal.

(41)

Gambar 3.16 Hasil Kuesioner Alasan Responden Mengunjungi website Perusahaan

Event Organizer

(Sumber : Hasil Penelitian)

Dengan karakteristik gambar 3.16, jelas menunjukkan bahwa, secepat apapun wesbsite nya, semenarik papaun tampilan yang disajikan, website suatu perusahaan event organizer tidak akan berfungsi dengan baik di mata calon pelanggan yang mengunjunginya apabila tidak memiliki fungsi yang dibutuhkan oleh penggunanya. Maka dari itu, dengan adanya kuesioner ini, diharapkan implementasi website e-marketing pada DSE nanti, dapat menyajikan website pemasaran yang komunikatif serta dapat memenuhi yang menjadi kebutuhan calon pelanggan dan pelanggannya.

(42)

Gambar 3.17 Hasil Kuesioner Menu Yang Akan Ada di dalam website E-marketing CV Dua Sayap Emas

(Sumber : Hasil Penelitian)

Pada gambar 3.17 memberitahukan bahwa informasi yang paling diinginkan ada di dalam perancangan website e-marketing DSE nantinya adalah profile perusahaan DSE, lalu Gallery dari perusahaan DSE yang menyangkut di dalamnya adalah foto – foto hasil kegiatan yang sudah pernah dilakukan oleh DSE, lalu Testimonial yang dapat menjadi bahan pertimbangan calon pelanggan untuk menggunakan jasa DSE atau tidak berdasarkan dari review pelanggan yang sudah pernah bekerja sama dengan DSE, dan update event terbaru yang akan diselenggarakan oleh DSE. Sedangkan informasi lainnya, seperti contact us dan download proposal bisa dijadikan sebagai informasi pendukung yang dimasukkan di dalam website.

(43)

Gambar 3.18 Hasil Kuesioner Pengembangan Website (Sumber : Hasil Penelitian)

Pada keterangan hasil kuesioner di atas, diharapkan pengembanngan website e-marketing nantinya dapat memberikan layanan yang informatif, kemudahan dalam menggunakan website, memberikan tampilan yang menarik dan profesional look, serta kecepatan akses, sehingga calon pelanggan tidak hanya sekedar melihat website saja, tetapi juga ada rasa ingin tahu yang lebih tentang DSE dan ingin memiliki hubungan jangka panjang dengan DSE.

3.9.1.3 Implikasi Hasil Kuisioner

Berdasarkan hasil kuisioner yang telah dilakukan sebelumnya, maka didapat data sebagai berikut:

1) 96% responden tidak pernah mengetahui atau mendengar mengenai CV Dua Sayap Emas.

2) 4% responden tahu atau pernah mendengar mengenai CV Dua Sayap Emas, tetapi 96% responden mangatakan bahwa mereka mengalami kesulitan untuk mendapatkan informasi seputar CV Dua Sayap Emas karena kurangnya media promosi dan informasi yang disampaikan sangat terbatas.

(44)

3) 100% responden menyarankan untuk menggunakan website sebagai sarana dan strategi pemasaran kedepannya.

Melihat ketiga data diatas, maka dapat disimpulkan bahwa DSE memang membutuhkan sarana atau media pemasaran baru yaitu berupa website yang berguna untuk menyampaikan informasi secara lengkap, up to date, dan bisa diakses oleh siapa pun. Berikut ini adalah kriteria website yang menjadi keinginan dari responden:

1) User friendly, yaitu website mudah untuk digunakan sehingga semua pihak dapat dengan mudah memahami cara penggunaan website.

2) Interesting interface, yaitu website memiliki tampilan atau desain yang menarik dan enak untuk dilihat.

3) Full information, yaitu website mampu menampilkan informasi seputar DSE secara lengkap dan selalu up to date.

4) Content

Dari segi konten, diharapkan website akan mampu menyediakan menu-menu atau tersedianya informasi sebagai berikut:

About us/profile organisasi Gallery (event dan foto kegiatan) Contact us

Testimonial News (next event)

3.9.1.4 Brand Perception

Berdasarkan hasil kuisioner yang telah dilakukan sebelumnya tentang pengenalan mengenai DSE (lihat 3.8.1 Demand Analysis), bisa dilihat bahwa 96% responden tidak pernah mengetahui atau mendengar mengenai DSE dan hanya 4% responden yang tahu atau pernah mendengar mengenai DSE. Ini menandakan bahwa brand dari DSE belum dikenal dan mendapat perhatian paling diinginkan

(45)

dari perusahaan - perusahaan yang menjadi targetnya. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya kegiatan pemasaran dan pengenalan mengenai DSE. Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan strategi pemasaran dengan memperbanyak kegiatan promosi dan menggunakan media online seperti website.

3.9.1.5Competitor Analysis

Untuk mengetahui perbandingan perusahaan CV Dua Sayap Emas dengan perusahaan lain sejenis adalah dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan pesaing, maka perlu dilakukan analisis terhadap pesaing perusahaan.

Hal – hal yang berkaitan dalam melakukan analisis pesaing ini berupa melihat website pesaing dari segi produk yang ditawarkan, pelayanan, promosi, dan pemasaran produk.

a). PT. Langkah Multimedia Agasindo

Berlokasi di komplek Ruko Serpong Park BV A1 no. 38 Serpong Utara BSD, Kota Tangerang Selatan. PT. Langkah Multimedia Agasindo menangani berbagai macam event seperti, launching produk, wedding organizer, company / family gathering, seminar, school reuni party, dll.

Kelebihan dari PT. Langkah Multimedia Agasindo : • PT. Langkah Multimedia Agasindo sudah menjalin

kerjasama dengan 11 mitra perusahaan ternama di Indonesia untuk event launching produk, seperti Telkomsel, Honda, Samsung, Djarum, Hypermart, Indosat, bii, Yamaha, acer, XL, pz Cussons. Sudah memiliki website dan informasi yang tersedia dalam website cukup lengkap serta adanya kemudahan dalam pencarian informasi yang dibutuhkan oleh calon pelanggan.

(46)

Sudah menggunakan media sosial facebook, twitter, dan youtube, untuk membantu kegiatan pemasarannya.

• Menangani berbagai macam event seperti launching produk, wedding organizer, company / family gathering, seminar, school reuni party, dll.

Kekurangan dari PT. Langkah Multimedia Agasindo : • Informasi yang tersedia dalam website

www.eventorganizerjakarta.com tidak up to date, tidak dijelaskan secara detail event yang sudah pernah dilakukan seperti tanggal diadakannya acara, bentuk kegiatan yang dilakukan, keterangan yang disampaikan hanya berupa foto dan video. • Layanan Contact Us yang disediakan dalam

website kurang efektif karena tidak menyediakan fasilitas untuk mengirimkan pesan langsung kepada pihak PT. Langkah Multimedia Agasindo. • Tidak terdapatnya layanan Testimonial, yang

bertujuan untuk mengetahui review dari para pelanggan yang sudah pernah bekerja sama dengan PT. Langkah Multimedia Agasindo.

b). Harpa Organizer

Merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa eo di wilayah Tangerang. Perusahaan ini memberikan pelayanan jasa eo kepada koorporasi maupun individu. Harpa Organizer memberikan pelayanan seperti penyelenggaraan launching produk, penyelenggaraan event outdoor, dan pameran.

(47)

Sudah menggunakan media sosial facebook dalam melakukan kegiatan pemasarannya.

Kekurangan dari Harpa Organizer : • Belum memiliki website.

• Tidak adanya komitmen dan konsisten dari halaman facebook Harpa Organizer, karena tidak terdapat informasi yang dibutuhkan seperti portfolio, contact, hanya posting berupa brosur – brosur event yang akan diadakan.

Berdasarkan hasil analisis pesaing di atas, maka bisa dilihat bahwa PT. Langkah Multimedia Agasindo jauh lebih unggul daripada Harpa Organizer dari segi pemasarannya karena PT. Langkah Multimedia Agasindo sudah memiliki website sendiri yang menyediakan informasi secara lengkap. PT. Langkah Multimedia Agasindo juga sudah menggunakan media sosial facebook, twitter, dan youtube untuk menunjang kegiatan pemasarannya. Dari sisi lainnya, PT. Langkah Multimedia Agasindo juga lebih unggul karena sudah memiliki banyak mitra. Semua hal ini tentunya membuat PT. Langkah Multimedia Agasindo dapat memasarkan organisasinya secara luas, dimana pun, dan kapan pun.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa DSE memang memiliki kelemahan dalam hal pemasaran dibanding dengan para pesaingnya. Untuk mampu mengimbangi bahkan mengungguli para pesaingnya, maka DSE dapat memanfaatkan kelemahan yang dimiliki para pesaing dan mengubahnya menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan untuk membantu menerepkan strategi pemasaran yang baru. Berikut ini adalah strategi yang dapat diterapkan oleh DSE berdasarkan hasil analisis pesaing :

Membuat website yang memiliki desain dan fitur yang menarik serta mampu menyediakan fasilitas yang user friendly dan

(48)

fasilitas layanan pelanggan yang interaktif seperti adanya kolom write testimony dan contact information untuk dapat berkomunikasi dua arah dengan DSE.

• Menggunakan website sebagai sarana utama dalam memperkenalkan dan memasarkan brand DSE dan menyampaikan informasi lengkap yang dibutuhkan oleh calon pelanggan mengenai jasa eo, sehingga dapat menarik lebih banyak calon pelanggan khususnya koorporasi untuk bergabung, dengan memastikan bahwa informasi yang tersedia dalam website selalu up to date.

3.9.2 Objective

Setelah melakukan analisis situasi untuk mengetahui lingkungan internal dan eksternal dari DSE, langkah selanjutnya adalah menentukan daftar tujuan yang akan dicapai oleh DSE supaya perencanaan e-marketing yang akan dijalankan menjadi lebih terarah dan berguna untuk menentukan strategi apa yang akan digunakan selanjutnya.

Berikut ini dapat disimpulkan tujuan yang akan dicapai berdasarkan hasil analisis situasi dengan berpedoman pada 5S:

Sell – peningkatan jumlah client

Tujuan utama yang ingin dicapai oleh DSE yaitu jumlah client yang akan memakai jasa DSE mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Untuk mencapai tujuan ini, maka sebagai daya tariknya, website yang dibangun akan memberikan informasi yang sedetail-detailnya, mulai dari informasi seputar Event terbaru yang akan digelar serta kegiatan-kegiatan yang akan diadakan atau pun yang sudah pernah diadakan. Selain itu, akan disediakan fitur testimonial yang akan digunakan sebagai penambah daya jual dari program DSE karena rata-rata banyak orang lebih cenderung percaya dan terpengaruhi oleh perkataan orang lain. Dengan adanya website tersebut, diharapkan dapat memperluas wilayah pemasarannya sehingga semakin banyaknya pihak terutama perusahaan – perusahaan besar yang tahu

(49)

mengenai DSE dan semakin banyaknya mahasiswa yang tertarik untuk bergabung.

Serve – menambah nilai

Dengan menggunakan website, maka tujuan yang ingin dicapai selanjutnya adalah dapat memberikan nilai lebih atau nilai tambah kepada pengguna website. Hal ini dilakukan melalui desain dan fitur website yang dibuat semenarik mungkin serta menyediakan informasi yang lengkap dan up to date. Selain itu, akan disediakan fasilitas download proposal yang memberikan kemudahan bagi perusahaan – perusahaan untuk langsung mempelajari terlebih dahulu tentang keistimewaan jasa yang akan ditawarkan oleh DSE apabila menjadi partner dari perusahaan tersebut, dan juga akan disediakan fasilitas contact us yang memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mengirimkan pesan langsung kepada pihak DSE apabila ada komentar atau hal-hal lain yang ingin ditanyakan. Dengan begitu, diharapkan pengguna akan dapat merasakan suatu nilai lebih atau nilai tambah tersendiri pada saat menggunakan website DSE.

Speak – lebih dekat dengan pelanggan

Setelah bisa memberikan nilai tambah kepada penggunanya, maka tujuan selanjutnya adalah berusaha untuk lebih mendekatkan diri dengan pelanggan. Hal ini dilakukan dengan menyediakan website yang bisa diakses 24/7 dan menyediakan fasilitas contact us untuk berkirim pesan sehingga pelanggan merasa lebih dekat dengan DSE karena mereka bisa langsung memberikan saran, komentar, atau pun menanyakan hal-hal yang ingin mereka tanyakan dan sebaliknya DSE juga bisa merasa semakin dekat dengan pelanggannya karena pada saat ada keperluan (misalnya promosi) bisa langsung menghubungi pelanggannya seperti mengirimkan email dengan menggunakan data diri pelanggannya yang sudah pernah menggunakan fasilitas contact us.

Save – menghemat biaya

Tujuan lain yang ingin dicapai oleh DSE yaitu dapat meminimalkan biaya yang akan dikeluarkan, terutama biaya untuk promosi seperti

(50)

mendatangi satu per satu perusahaan – perusahaan yang ada di wilayah Tangerang khususnya pada saat ini dan dengan menelpon satu per satu perusahaan untuk menawarkan jasa yang ditawarkan. Selain itu, DSE juga dapat mengirimkan promosinya secara email kepada pelanggannya yang pernah menggunakan layanan contact us pada website. Dengan begitu, diharapkan DSE dapat lebih menghemat biaya yang akan dikeluarkan untuk kegiatan promosinya dan bisa mengalihkannya untuk keperluan lainnya. • Sizzle – memperluas brand

Tujuan terakhir yang ingin dicapai yaitu dapat memperluas brand dari DSE secara online. Untuk bisa memperluas brand secara online, tentunya DSE memerlukan media online yang dapat mendukungnya dan salah satu media online yang dapat digunakannya adalah website. Namun, website yang digunakan tersebut tidak akan secara otomatis langsung diketahui oleh semua orang. Oleh karena itu, pada tahap awal perlu dilakukan sosialisasi atau pengenalan kepada masyarakat luas (promosi) bahwa saat ini DSE sudah memiliki website sendiri. Dengan semakin banyaknya orang yang mengetahui website tersebut dan mengaksesnya, maka rating dari website DSE pada search engine di internet akan terus meningkat dan bisa berada pada posisi paling atas. DSE juga harus bisa memastikan bahwa websitenya memiliki informasi yang menarik untuk diketahui oleh orang lain, sehingga dapat membuat pengguna website tertarik untuk melakukan penyebaran informasi melalui media sosial seperti facebook, twitter, kaskus, blog, dan lainnya. Dengan semakin tersebarnya informasi mengenai DSE di dunia maya, maka diharapkan dapat memperluas dan memperkuat brand online dari DSE.

3.9.3 Strategy

Untuk mencapai tujuan dari DSE yang telah ditetapkan sebelumnya, maka langkah selanjutnya adalah menentukan bagaimana strategi untuk mencapai tujuan tersebut. Strategi e-marketing yang digunakan akan berpedoman pada STOP.

(51)

3.9.3.1 Segmentation, Targeting, Objectves, dan Positioning (STOP) Setelah menganalisa kebutuhan pelanggan dengan menggunakan kuesioner, maka dapat disimpulkan bahwa setelah adanya E-marketing, DSE memperoleh:

a. Segmentation

Akan terjadi perubahan, dimana pada saat sebelum menggunakan website segmentasi hanya sebatas wilayah Tangerang saja, tetapi sesudah adanya website diharapkan segmentasi dapat mencakup wilayah – wilayah berpotensi lain yang belum pernah dijangkau sebelumnya seperti Jakarta, Depok, Bogor, atau bahkan luar kota, mengingat bahwa penggunaan internet dapat diakses 24/7.

b. Targeting

Dalam hal ini, baik sebelum atau setelah digunakannya website, sasaran pangsa pasar DSE tetaplah perusahaan – perusahaan baru atau yang sudah ada.

c. Objectives

Strategi yang dijalankan akan berpedoman pada tujuan yang telah dipaparkan sebelumnya yaitu :

Sell – peningkatan jumlah client Serve – menambah nilai

Speak – lebih dekat dengan pelanggan Save – menghemat biaya

Sizzle – memperluas brand d. Positioning

Yang diharapkan oleh DSE setelah diterapkannya E-marketing di mata pelanggan adalah penciptaan brand image kepada masyarakat luas khususnya perusahaan – perusahaan, DSE dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pelanggan sehingga dapat terjalin hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

(52)

3.9.4 Tactics

Perumusan taktik dalam rencana penerapan strategi e-marketing akan menggunakan bauran pemasaran 7P sebagai berikut:

1) Product

DSE menawarkan konsep pemasaran atau launching produk baru berupa exhibition (pameran) kepada perusahaan – perusahaan baru ataupun perusahaan yang sudah ada untuk bekerja sama dengan tujuan membantu para perusahaan – perusahaan untuk dapat mempromosikan produk yang akan mereka tawarkan kepada customer. Dalam meningkatkan strategi pemasaran secara online, maka informasi berupa jasa yang ditawarkan oleh DSE akan ditampilkan secara lengkap di dalam website yang akan dibuat nantinya, sehingga dapat memudahkan para client dan calon client untuk mendapatkan informasi secara real-time.

2) Price

DSE akan menyebarkan brosur – brosur paket penawaran menarik berupa diskon (potongan harga) melalui e-mail kepada pelanggan dan calon pelanggan yang telah berkunjung dan mengirimkan e-mail secara online ke halaman website DSE.

3) Place

Internet merupakan wadah komunikasi yang akan dipilih DSE selanjutnya dalam menawarkan dan mempromosikan programnya secara online. DSE akan menggunakan website sebagai tempat untuk memasarkan programnya karena website dapat diakses secara global kapan saja dan dimana saja selama pengguna mempunyai koneksi internet sehingga akan mempermudah penyampaian informasi serta memberikan jangkauan wilayah yang lebih luas.

(53)

4) Promotion

Kegiatan promosi DSE akan dilakukan dengan menggunakan: − Periklanan, yaitu dengan membuat iklan yang unik, kreatif, dan

menarik mengenai kegiatan - kegiatan yang akan diadakan. − Partnership, yaitu dengan menjalin kerja sama dengan pihak –

pihak yang terkait seperti Mall (indoor) atau lapangan sekitar (outdoor) tempat akan diadakannya acara, pengisi acara (apabila diperlukan), penyewaan tenda, percetakan (banner dan pamphlet).

Pemasaran langsung, yaitu dengan menggunakan website dan account media sosial (facebook dan twitter) masing – masing karyawan sebagai sarana pemasaran onlinenya serta menggunakan email yaitu dengan mengirimkan promosi programnya kepada pelanggan yang pernah menggunakan layanan contact us pada website.

5) People

Dalam hal ini, tidak ada people atau staff yang dilibatkan langsung selama website diakses oleh pengguna karena website yang dibangun memang tidak memerlukan adanya interaksi langsung dengan pengguna.

6) Process

Pada saat menggunakan website, maka keseluruhan kegiatan pemasaran secara online akan dilakukan oleh karyawan yang memenuhi spesifikasi dan dapat mengoperasikan sistem proses bisnis online. Karena kualitas pelayanan dari karyawan pada suatu perusahaan membentuk kesan baik atau buruknya perusahaan di mata customer. Prosesnya dimulai dengan memasukkan atau mengupdate informasi kegiatan terbaru yang akan diadakan oleh DSE, seperti event yang akan datang. Setelah kegiatan tersebut selesai dilaksanakan, maka

(54)

akan segera mempublish gallery atau portfolio dari kegiatan tersebut di dalam website. Karyawan juga akan melakukan pembaharuan terhadap testimoni dari client DSE dan apabila ada yang membutuhkan bantuan, bisa menggunakan layanan contact us pada website untuk menyampaikan saran, kritik, atau pun mengajukan pertanyaan. Dan nantinya, DSE akan memanfaatkan data pengguna yang pernah menggunakan layanan contact us dan testimonial untuk melakukan kegiatan promosi dengan cara mengirimkan email blast. Semua proses pemasaran secara online ini diharapkan dapat mempermudah pelanggan untuk mencari dan mendapatkan informasi.

7) Physical Evidence

Dimana para customer yang datang melihat langsung ke area exhibition (terutama perusahaan – perusahaan) yang diadakan, akan tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk yang sedang ditawarkan oleh perusahaan.

Gambar

Gambar 3.1 Grafik Pertumbuhan event organizer wilayah Tangerang
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan event organizer wilayah Tangerang
Gambar 3.2 Struktur Organisasi CV Dua Sayap Emas
Gambar 3.3 Rich Picture Proses Pemasaran CV Dua Sayap Emas saat ini
+7

Referensi

Dokumen terkait

Anggaran pendapatan merupakan rencana yang dibuat perusahaan untuk memperoleh pendapatan pada kurun waktu tertentu. Anggaran pendapatan dapat disusun berdasarkan jenis produk,

Ibu–ibu PKK Kelurahan Kampung Laut sangat antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan ini dengan banyak memberikan pertanyaan terkait dari pemanfaatan arang aktif cangkang

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat dari penelitian yang dilaksanakan adalah proses dalam

Undang-Undang RI Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pengendalian Kerusakan dan atau Pencemaran Lingkungan Hidup

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa kepadatan rotifera yang diberikan sebagai pakan berpengaruh nyata terhadap laju pemangsaan dan sintasan larva kepiting bakau..

Pada tahap pertama (2010) survey dilakukan terhadap 20 sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Yogyakarta. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi, interview, dan

Data yang dipresentasikan pada Tabel 3 menunjukkan presisi dan akurasi yang secara statistik kurang memuaskan, diduga karena pengukuran radioaktivitas dilakukan dengan

Konsep learning community menyarankan agar hasil pembelajaran diperoleh dari kerjasama dengan orang lain. Ketika seorang anak baru belajar meraut pensil dengan peraut elektronik,