• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Nilai pH Kulit dengan Derajat Keparahan Dermatitis Popok pada Bayi dan Anak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Nilai pH Kulit dengan Derajat Keparahan Dermatitis Popok pada Bayi dan Anak"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

14

HUBUNGAN ANTARA NILAI PH KULIT DENGAN DERAJAT KEPARAHAN DERMATITIS POPOK

PADA BAYI DAN ANAK

Nita Andrini, Salia Lakswinar, Chairiyah Tanjung Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

RSUP Haji Adam Malik Medan - Indonesia

ABSTRAK

Latar belakang: Dermatitis popok adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan reaksi inflamasi kulit akut termasuk semua erupsi di daerah popok, dapat disebabkan langsung dengan ataupun tanpa menggunakan popok. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya dermatitis popok adalah peningkatan pH kulit. Peningkatan pH kulit di daerah popok dapat menyebabkan reaktivasi protease dan lipase, yang kemudian menyerang protein korneosit dari stratum korneum, sehingga fungsi sawar kulit terganggu. Beberapa bukti dari penelitian yang dilakukan akhir-akhir ini telah mengkaitkan nilai pH kulit dan hubungannya dengan derajat keparahan penderita dermatitis popok.

Tujuan: Untuk menganalisis hubungan antara nilai pH kulit dengan derajat keparahan dermatitis popok pada bayi dan anak.

Subyek dan metode: Penelitian analitik dengan rancangan cross sectional yang melibatkan 41 orang pasien dermatitis popok (derajat 0 sampai dengan 3,0). Setiap subyek penelitian dilakukan pemeriksaan dermatologi dan dinilai derajat keparahan dermatitis popok, lalu diperiksa pH kulitnya. Hasil kemudian dianalisis dengan analisis statistik menggunakan uji korelasi Spearman.

Hasil: Ditemukan hubungan yang bermakna antara nilai pH kulit dengan derajat keparahan dermatitis popok pada bayi dan anak (p = 0,0001, r (korelasi) = 0,667) Kesimpulan : Semakin tinggi nilai pH kulit di daerah popok pada pasien dermatitis popok, maka semakin meningkat nilai derajat keparahannya.

(2)

15

ASSOCIATION BETWEEN LEVEL OF SKIN PH WITH SEVERITY INDEX DIAPER DERMATITIS IN INFANTS AND CHILDREN

Nita Andrini, Salia Lakswinar, Chairiyah Tanjung Department of Dermatology and venereology Medical faculty of North Sumatera University

RSUP Haji Adam Malik Medan – Indonesia

ABSTRACT

Background: Diaper Dermatitis is a term that used to describe an acute skin inflammation, include all eruption in diapers area, can occur because used or without used diaper. One of factors that led to the occurrence of diaper dermatitis is an increase of skin pH. An increase of skin pH in diaper areas can cause reactivation of protease and lipase, then attack the corneocyte protein from stratum corneum and disturbed function of skin barrier. Some evidence of research conducted lately has linked level of skin pH and its relationship with severity index diaper dermatitis patient.

Objectives: To analyse the association between level of skin pH with severity index diaper dermatitis in infants and children.

Method: This is an analytic cross sectional study involved 41 diaper dermatitis patients (severity index 0 until 3,0). Each subject had been examined and level of skin pH in diaper area was measured, and the severity index of diaper dermatitis was defined. The results were analyzed by statistical analysis using Spearman correlation test.

Result: Significant association between level of skin pH with severity index of diaper dermatitis in baby (p = 0,0001, r (correlation) = 0,667).

Conclusion: The higher levels of skin pH in diaper area of diaper dermatitis patientis associated with higher levels of severity index diaper dermatitis.

Referensi

Dokumen terkait

Kadar serum TNF-α tidak berhubungan dengan derajat keparahan dispepsia, namun TNF-α mempunyai korelasi positif dengan derajat keparahan gastritis berdasarkan

Menganalisis hubungan antara kadar PCT dengan derajat keparahan meningitis pada anak untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas akibat meningitis, serta meningkatkan

Dermatitis popok adalah kelainan kulit yang sering dijumpai pada bayi berusia 0-24 bulan, dengan prevalensi cukup tinggi, yaitu 7-35 %.Dermatitis popok merupakan kelainan kulit

Penelitian ini berkesimpulan bahwa tingkat pengetahuan ibu terhadap faktor risiko dermatitis popok pada bayi berusia 0-24 bulan di RSUP.Haji Adam Malik adalah cukup, dengan

ibu terhadap faktor risiko terjadinya dermatitis popok pada bayi berusia

“Tingkat Pengetahuan Ibu terhadap Faktor Risiko Dermatitis Popok pada Bayi Berusia 0-24 Bulan di RSUPH Adam Malik Medan”.. Pemakaian popok lebih dari 6 jam/hari dapat

Hubungan Antara Perawatan Perianal Dengan Kejadian Dermatitis Popok Pada Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Mrican Kota Kediri Tahun 2017.. Lindha

Dari hasil penelitian ini, ditemukan adanya hubungan yang bermakna dengan derajat sedang antara lama paparan uap belerang dengan derajat keparahan gingivitis jika kebersihan