• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS V SD KANISIUS KOTABARU I YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS V SD KANISIUS KOTABARU I YOGYAKARTA"

Copied!
247
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK

CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL

SISWA KELAS V SD KANISIUS KOTABARU I

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Dwi Jayanti

NIM: 101134210

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK

CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL

SISWA KELAS V SD KANISIUS KOTABARU I

YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Dwi Jayanti

NIM: 101134210

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk pihak-pihak berikut ini.

1. Allah SWT yang selalu menyertai setiap langkahku.

2. Kedua orang tuaku dan keluarga besarku tercinta yang selalu memberikan doa dan semangat untukku.

3. Teman-teman dan para sahabatku yang selalu memberikan dukungan dan semangat.

(6)

v

MOTTO

Sesuatu mungkin mendatangi mereka yang mau menunggu, namun hanya didapatkan oleh mereka yang bersemangat mengejarnya. (Abraham Lincoln)

(7)

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Juli 2014

Penulis

(8)

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Dwi Jayanti

Nomor Mahasiswa : 101134210

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA

RAKYAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS V

SD KANISIUS KOTABARU I YOGYAKARTA”

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 23 Juli 2014

Yang menyatakan

(9)

viii

ABSTRAK

Jayanti,dwi. (2014). Peningkatan Minat dan Kemampuan Menyimak Cerita Rakyat Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas V SD Kanisius

Kotabaru I Yogyakarta. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Meningkatkan minat dalam menyimak cerita rakyat menggunakan media audio visual siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru I Yogyakarta. (2) Meningkatkan kemampuan menyimak cerita rakyat menggunakan media audio visual siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru I Yogyakarta.

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian telah dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru I Yogyakarta dengan jumlah 33 siswa. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, kuesioner, wawancara, dan tes. Data selanjutnya diolah berdasarkan teknik analisis data yang ditetapkan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.

(10)

ix ABSTRACT

Jayanti, dwi. (2014). The Improve of Interest and Listening Skill to Folklore Using Audio Visual Media for V Grade of Kotabaru I Yogyakarta State Elementary

School Student’s. Elementary School Teacher Education Program, Department of Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma

This is a classroom action research. One cycle consists of four steps, namely: planning, action, observation, and reflection. This research conducted in two cycles. The subjects in this research were V Grade of Kotabaru I Yogyakarta State

Elementary School Student’s. Which consists of 33 student’s. The data collection method used observation, questionnaires, interview, and tests. Then, the data was analyze by using qualitative and quantitative descriptive technique.

The results showed first, the application of audio visual media can improve

student’s interest in listening to folklore subject in V grade Kotabaru I Yogyakarta State Elementary School. The evident of this improvement is shown by the result

of the research. The average score of student’s interest on the initial condition is

48,34 and included in medium category. In the first cycle, the average score of

student’s interest is 62,03 and included high category. In the second cycle the

average score of student’s interest is 74,09 and included in very high category.

Second, the application of audio visual media can improve student’s listening skill

to folklore subject in V grade Kotabaru I Yogyakarta State Elementary School.

The result shown that the initial conditionof student’s average score is 66,67 and

means 42,42% have reached the KKM (75). In the first cycle, the average score is

73,82 and means 66,67% student’s have been reached the KKM. In the second

cycle, the average score is 86,21 and means 93,94% student’s have been reached

the KKM.

(11)

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

”Peningkatan Minat dan Kemampuan Menyimak Cerita Rakyat Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas V SD Kanisius Kotabaru I Yogyakarta” dapat berjalan dengan lancar. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh sebab itu melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih atas selesainya penyusunan skripsi ini, kepada:

1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST, M.A. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed.D. selaku Sekretaris Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 4. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum. selaku dosen pembimbing I yang telah

membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Apri Damai Sagita K, S.S., M.Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Galih Kusumo, S.Pd., M. Pd. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan demi hasil skripsi yang lebih baik.

7. Seluruh dosen dan staf karyawan USD yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

(12)

xi

9. Niken Anggraheni S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Kanisius Kotabaru I yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian dan dukungan kepada penulis.

10.Guru-guru SD Kanisius Kotabaru I terutama Tri Lestari S.Pd. selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V yang telah meluangkan waktu, pikiran, dan tenaga dalam melaksanakan penelitian.

11.Semua siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru I tahun pelajaran 2013/2014 yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.

12.Kedua orang tuaku Bapak Kabul dan Ibu Sutiyah

13.Keluarga besarku tercinta yang selalu memberi doa dan dukungan kepada penulis.

14.Sahabat-sahabatku, terima kasih atas doa, bantuan, dan dukungan kalian 15.Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai upaya penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.

Penulis

(13)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ... vii

ABSTRAK ... viii

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Batasan Operasional ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 9

A. Teori-Teori yang Mendukung ... 9

1. Minat ... 9

a. Pengertian Minat ... 9

b. Ciri-Ciri Minat... 10

c. Cara Mengukur Minat ... 12

2. Menyimak ... 12

a. Pengertian Menyimak ... 12

(14)

xiii

c. Proses Menyimak ... 16

3. Cerita Rakyat ... 17

a. Pengertian Cerita Rakyat ... 17

b. Unsur-Unsur Cerita Rakyat ... 18

4. Media Audio Visual ... 20

a. Pengertian Media... 20

b. Macam-Macam Media Pembelajaran... 21

c. Media Audio Visual ... 23

B. Hasil Penelitian yang Mendukung ... 25

C. Kerangka Berpikir ... 30

D. Hipotesis Tindakan ... 33

BAB III METODE PENELITIAN ... 34

A. Jenis Penelitian ... 34

B. Setting Penelitian ... 37

1. Tempat Penelitian ... 37

2. Subjek Penelitian ... 37

3. Objek Penelitian ... 37

C. Rencana Tindakan ... 37

D. Teknik pengumpulan data ... 47

E. Instrumen Penelitian ... 49

F. Validitas Instrumen Penelitian ... 57

G. Teknik Analisis Data ... 61

H. Kriteria Keberhasilan ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 67

A. Hasil Penelitian ... 67

(15)

xiv

3. Siklus 2 ... 81

a. Perencanaan ... 81

b. Pelaksanaan ... 82

c. Pengamatan ... 84

d. Refleksi... 87

B. Pembahasan ... 90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

A. Kesimpulan ... 96

B. Saran ... 97

DAFTAR PUSTAKA ... 98

(16)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Peubah dan Instrumen Penelitian ... 50

Tabel 2. Rubrik Observasi Minat Belajar Siswa ... 51

Tabel 3. Kisi-Kisi Panduan Wawancara Guru Kelas ... 52

Tabel 4. Kisi-Kisi Panduan Wawancara Siswa ... 53

Tabel 5. Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa ... 54

Tabel 6. Penskoran Lembar Angket ... 54

Tabel 7. Rubrik Penilaian Tes Menyimak ... 55

Tabel 8. Kriteria Validitas Perangkat Pembelajaran ... 59

Tabel 9. Hasil Perhitungan Validitas Perangkat Pembelajaran ... 60

Tabel 10. Perhitungan PAP II ... 64

Tabel 11. Kategori Skor Minat ... 64

Tabel 12. Kriteria Keberhasilan Minat dan Kemampuan Menyimak ... 66

Tabel 13. Perbandingan Hasil Siklus I, Kondisi Awa,dan Target Siklus I ... 79

Tabel 14. Perbandingan Hasil Siklus II, Siklus I,dan Target Siklus II ... 89

(17)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Delapan Tujuan Menyimak ... 16

Gambar 2. Bagan kerangka berpikir ... 33

Gambar 3. Bagan Model Penelitian Tindakan kelas ... 35

Gambar 4. Grafik Peningkatan Skor Rata-Rata Kemampuan Menyimak ... 91

Gambar 5. Grafik Peningkatan Skor Rata-Rata Kemampuan Menyimak Siswa ... 93

(18)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus ... 101

Lampiran 2. RPP Siklus I Pertemuan I ... 117

Lampiran 3. RPP Siklus I Pertemuan II ... 123

Lampiran 4. RPP Siklus II Pertemuan I ... 129

Lampiran 5. RPP Siklus II Pertemuan II ... 136

Lampiran 6. LKS Siklus I Pertemuan I ... 142

Lampiran 7. LKS Siklus I Pertemuan II ... 145

Lampiran 8. LKS Siklus II Pertemuan I ... 148

Lampiran 9. LKS Siklus II Pertemuan II ... 150

Lampiran 10. Kisi-Kisi Soal Evaluasi ... 152

Lampiran 11. Soal Evaluasi Siklus I ... 153

Lampiran 12. Soal Evaluasi Siklus II ... 156

Lampiran 13. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I ... 158

Lampiran 14. Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II ... 160

Lampiran 15. Sinopsis Cerita Rakyat Siklus I ... 162

Lampiran 16. Sinopsis Cerita Rakyat II ... 166

Lampiran 17. Materi Unsur-Unsur Cerita ... 168

Lampiran 18. Surat Permohonan Ijin Penelitian ... 170

Lampiran 19. Surat Keterangan Setelah Penelitian ... 171

Lampiran 20. Hasil Lembar Validasi Penelitian ... 172

Lampiran 21. Hasil Lembar Observasi Kondisi Awal ... 189

Lampiran 22. Hasil Lembar Observasi Siklus I Pertemuan I ... 191

Lampiran 23. Hasil Lembar Observasi Siklus I Pertemuan II ... 193

Lampiran 24. Hasil Lembar Observasi Siklus II Pertemuan I ... 195

Lampiran 25. Hasil Lembar Observasi Siklus II Pertemuan II ... 197

Lampiran 26. Hasil Pekerjaan Angket Minat Kondisi Awal ... 199

Lampiran 27. Hasil Pekerjaan Angket Minat Siklus I ... 201

Lampiran 28. Hasil Pekerjaan Angket Minat Siklus II ... 203

(19)

xviii

Lampiran 30. Hasil Pekerjaan Evaluasi Siklus II ... 208

Lampiran 31. Hasil Observasi Siklus I ... 210

Lampiran 32. Hasil Observasi Siklus II ... 211

Lampiran 33. Angket Minat Kondisi Awal ... 212

Lampiran 34. Angket Minat Siklus I ... 213

Lampiran 35. Angket Minat Siklus II ... 214

Lampiran 36. Kondisi Awal Minat Belajar Siswa ... 215

Lampiran 37. Kondisi Awal Kemampuan Menyimak ... 216

Lampiran 38. Minat Belajar Siswa Siklus I ... 217

Lampiran 39. Kemampuan Menyimak Siklus I ... 218

Lampiran 40. Minat Belajar Siswa Siklus II ... 219

Lampiran 41. Kemampuan Menyimak Siklus II ... 220

Lampiran 42. Hasil Minat Belajar Siswa ... 221

Lampiran 43. Hasil Kemampuan Menyimak Siswa ... 222

Lampiran 44. Nilai Menyimak Kondisi Awal dari Guru ... 223

Lampiran 45. Evaluasi Siklus I ... 224

Lampiran 46. Evaluasi Siklus II ... 225

Lampiran 47. Foto Penelitian ... 226

(20)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Dalam bab I ini peneliti akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan batasan operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan sarana komunikasi penting bagi manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Bahasa dapat membantu seseorang untuk mengungkapkan ide maupun gagasan pikirannya kepada orang lain. Semakin terampil bahasa seseorang maka akan semakin jelas ide maupun gagasan pikiran orang tersebut. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2007 dalam Standar Komunikasi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pelajaran bahasa Indonesia mencangkup empat keterampilan bahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Setiap keterampilan bahasa mempunyai hubungan erat dengan ketiga keterampilan bahasa lain.

(21)

membaca, dan menulis. Menyimak merangsang pemikiran dan perasaan maka menyimak memiliki aspek psikologis karena menyangkut minat dan perhatian (Hermawan, 2012:34). Minat berpengaruh besar terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat pada mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh sebab ada daya tarik bagi siswa. Aktivitas belajar akan berjalan dengan lancar apabila disertai minat. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam menyimak sehingga hasil belajar menyimak menjadi baik.

(22)

Peneliti melakukan pengamatan di kelas V SD Kanisius Kotabaru I sebanyak 2 kali yaitu pada hari Selasa, 12 November 2013 dan Rabu, 13 November 2013 untuk mengetahui kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas dan untuk mengetahui minat belajar siswa. Pengamatan pada hari Selasa, 12 November 2013 dilakukan pada pukul 11.15 – 12.30 WIB dengan materi

“Penggunaan Kata Tanya”. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan yaitu guru

melakukan tanya jawab tentang materi, namun hanya beberapa siswa saja yang aktif menjawab. Kemudian ketika pembelajaran dilakukan dalam kelompok kecil, kondisi kelas sangat ramai. Setiap kelompok kecil hanya 1 sampai 2 orang saja yang mengerjakan tugas dari guru.

Pengamatan kedua dilakukan pada hari Rabu, 13 November 2013 dilakukan pada pukul 07.00 – 08.15 WIB dengan materi “Penggunaan Awalan ber-”, hasilnya yaitu hanya beberapa siswa saja yang aktif menjawab pertanyaan dari guru. Ketika guru bertanya siswa hanya diam dan tidak aktif menjawab. Guru harus menunjuk siswa terlebih dulu untuk menjawab pertanyaan.

(23)

pembelajaran menyimak cerita. Siswa mengalami kesulitan dalam penguasaan aspek menyimak cerita ditunjukkan dengan nilai beberapa siswa yang masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), KKM yang harus dicapai siswa adalah 75. Berdasar data nilai menyimak cerita rakyat yang diberikan oleh guru kelas bahasa Indonesia, sebanyak 33 siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru I hanya 14 siswa (42,42%) yang nilainya di atas KKM, dan 19 siswa (57,58 %) nilainya masih dibawah KKM.

(24)

Dengan latar belakang masalah tersebut, peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang minat dan kemampuan menyimak pada mata pelajaran bahasa Indonesia dengan KD 5.2 mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) siswa dengan memanfaatkan media audio visual. Oleh karena itu,

peneliti merumuskan judul penelitian “Peningkatan Minat dan Kemampuan

Menyimak Cerita Rakyat Menggunakan Media Audio Visual Siswa Kelas V SD Kanisius Kotabaru I Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Terdapat dua rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu.

1. Apakah peningkatan minat belajar siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru I menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2013/2014?

2. Apakah peningkatan kemampuan menyimak cerita rakyat siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru I menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2013/2014?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Meningkatan minat belajar siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru I menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2013/2014.

(25)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dapat memberikan manfaat diantaranya. 1. Bagi Peneliti

Peneliti mendapat pengalaman baru dalam melakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media audio visual dalam upaya meningkatkan minat belajar dan kemampuan menyimak pada mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya pada KD 5.2 mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat).

2. Bagi Siswa

Siswa mampu meningkatkan minat belajar dan kemampuan menyimak cerita rakyat siswa SD Kanisius Kotabaru I pada mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya pada KD 5.2 mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat).

3. Bagi Guru

Guru memperoleh inspirasi dalam melakukan penelitian tindakan kelas khususnya penggunaan media audio visual dalam upaya meningkatkan minat belajar dan kemampuan menyimak mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya pada KD 5.2 mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat).

4. Bagi Sekolah

(26)

b. Penelitian ini bagi sekolah memberikan masukan kepada kepala sekolah atau lembaga pendidikan di SD tentang penggunaan dan penerapan media audio visual sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan minat belajar dan kemampuan menyimak siswa.

E. Batasan Operasional

1. Minat

Minat adalah suatu perasaan suka dan tertarik pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang memaksa.

2. Menyimak

Menyimak adalah suatu kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian untuk memperoleh informasi, menangkap isi pesan dan memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh pembicara. Kegiatan menyimak dalam penelitian ini yaitu siswa mendengarkan cerita menggunakan media audio visual berupa video cerita rakyat.

3. Cerita Rakyat

Cerita rakyat adalah suatu cerita yang berdasarkan pada budaya masyarakat tertentu yang diceritakan secara lisan dan turun temurun.

4. Media

(27)

5. Media Pembelajaran

Media Pembelajaran adalah segala sesuatu yang berguna untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan sehingga merangsang perhatian dan minat siswa agar tercipta lingkungan belajar yang kondusif.

6. Media Audio Visual

(28)

9

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab II ini peneliti akan membahas tentang teori-teori yang mendukung, hasil penelitian yang mendukung, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.

A. Teori-Teori yang Mendukung

1. Minat

a. Pengertian Minat

Slameto (2010:57), minat merupakan suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Pendapat ini sejalan dengan pemikiran Djamarah (2011:166), mengemukakan minat merupakan kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Suatu minat dapat dilihat dari partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut (Slameto, 2010:180).

(29)

seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian.

Dari berbagai pengertian minat, dapat disimpulkan bahwa minat adalah suatu perasaan suka dan tertarik pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang memaksa. Siswa akan memberikan perhatian lebih pada subjek yang disukai dengan berpartisipasi aktif dalam aktivitas yang dilakukannya. Oleh karena itu, guru perlu membangkitkan minat siswa agar merasa senang dan tertarik pada kegiatan pembelajaran sehingga siswa akan berpartisipasi aktif dalam aktivitas pembelajaran. Penelitian ini berupaya meningkatkan minat siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru I dengan menggunakan media audio visual yang dikhususkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia KD 5.2 mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat).

b. Ciri-Ciri Minat

(30)

menyukai suatu hal dibanding lainnya, dapat pula ditunjukkan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas.

Dari ciri-ciri belajar yang telah dikemukakan minat memiliki arti bahwa siswa yang berminat dalam belajar akan memiliki perhatian, perasaan suka dan senang melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan apa yang telah dipelajari.

Menurut Winkel (2004:212), minat diartikan sebagai kecenderungan subjek yang menetap untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap aktivitas belajar. Siswa yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan sungguh-sungguh sebab ada daya tarik bagi siswa. Aktivitas belajar akan berjalan lancar bila disertai minat. Dari ciri-ciri minat yang telah dijelaskan, maka minat belajar dapat dibagi ke dalam empat indikator yaitu perasaan senang, kemauan untuk mengembangkan diri, sikap perhatian, dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran.

(31)

kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia. Empat indikator utama minat belajar tersebut digunakan sebagai indikator pembuatan rubrik observasi dan angket minat belajar siswa.

c. Cara Mengukur Minat

Minat belajar siswa dapat diukur menggunakan penilaian non tes. Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik non tes observasi, angket, dan wawancara kepada guru dan siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru I. Margono (2007:158), menyatakan observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang nampak pada objek penelitian. Esterberg (dalam Sugiyono, 2012:317), menyatakan bahwa wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Sugiyono (2012:199), menyatakan angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

2. Menyimak

a. Pengertian Menyimak

(32)

yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Sejalan dengan pemikiran Anderson (dalam Tarigan, 2008:30), menyimak dibatasi sebagai proses besar mendengarkan, mengenal, serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan. Menyimak berhubungan dengan komunikasi secara lisan yang tujuannya untuk menangkap informasi, isi atau pesan, dan memahami makna dari komunikasi tersebut.

Dari uraian pengertian menyimak, dapat disimpulkan menyimak adalah suatu kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian untuk memperoleh informasi, menangkap isi pesan dan memahami makna komunikasi yang disampaikan oleh pembicara.

b. Tujuan Menyimak

Tujuan menyimak setiap orang beraneka ragam. Tarigan (2008:60-61), mengemukakan delapan tujuan menyimak, antara lain.

1) Menyimak dengan tujuan agar memperoleh pengetahuan dari bahan ujaran pembicara dengan kata lain menyimak bertujuan untuk belajar.

(33)

3) Menyimak dengan maksud agar mampu menilai sesuatu yang disimak (baik-buruk, indah-jelek, tepat-ngawur, logis-tak logis, dan lain-lain) dengan kata lain menyimak bertujuan untuk mengevaluasi.

4) Menyimak agar dapat menikmati serta menghargai sesuatu yang disimak (misalnya pembicaraan cerita, pembacaan puisi, musik dan lagu, dialog, perdebatan) dengan kata lain menyimak bertujuan untuk mengapresiasi materi simakan. 5) Menyimak agar dapat mengkomunikasikan ide-ide,

gagasan-gagasan, atau perasaan-perasaannya kepada orang lain dengan lancar dan tepat.

6) Menyimak dengan tujuan agar dapat membedakan bunyi-bunyi dengan tepat, mana bunyi yang membedakan arti (distingsi), bunyi yang tidak membedakan arti.

7) Menyimak dengan tujuan agar dapat memecahkan masalah secara kreatif dan analisis, sebab dari pembicara mungkin memperoleh banyak masukan berharga.

(34)
(35)

Gambar 1. Delapan Tujuan Menyimak (Tarigan, 2008:62)

c. Proses Menyimak

Tarigan (2008:63), menyimak adalah suatu kegiatan yang merupakan suatu proses. Dalam proses menyimak, terdapat tahapan-tahapan. Tahapan itu sebagai berikut.

1) Tahap mendengar atau tahap hearing. Tahap ini baru mendengar segala yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atas pembicaraannya.

2) Tahap memahami atau tahap understanding. Setelah mendengar maka ada keinginan untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh pembicara.

(36)

3) Tahap menginterpretasi atau tahap interpreting. Menafsirkan atau

menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat yang terdapat dan

tersirat dalam ujaran.

4) Tahap mengevaluasi atau tahap evaluating. Penyimak mulai menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara mengenai keunggulan dan kelemahan serta kebaikan dan kekurangan pembicara.

5) Tahap menanggapi atau tahap responding. Penyimak menyambut, mencamkan, dan menyerap serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atau pembicaraan.

Berdasarkan uraian lima tahapan menyimak, dapat disimpulkan bahwa setiap tahapan dalam menyimak saling berurutan dan terkait satu sama lain. Penelitian ini diharapkan berjalan sesuai dengan kelima tahapan menyimak di atas serta mampu memaksimalkan keterampilan menyimak siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru I.

3. Cerita Rakyat

a. Pengertian Cerita Rakyat

(37)

pengetahuan tradisional yang disampaikan dari lisan ke lisan dalam sebuah komunitas menyarakat kecil yang terisolasi. Menurut Suyatno (2008:44), cerita rakyat adalah cerita yang hidup di tengah-tengah masyarakat dan sudah ada sejak zaman dulu. Cerita diwariskan dan disebarkan secara lisan.

Dari pengertian cerita rakyat, dapat disimpulkan bahwa cerita rakyat adalah suatu cerita di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang keberadaannya sudah ada sejak zaman dulu, diwariskan secara lisan dan turun- temurun.

b. Unsur-Unsur Cerita Rakyat

Setiap cerita mempunyai unsur-unsur cerita. Begitu juga dengan cerita rakyat memiliki unsur-unsur cerita. Unsur-unsur cerita yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1) Tema

Tema yaitu pokok pikiran yang mendasari sebuah cerita. Ada juga yang menyebutkan gagasan, ide dasar, atau pikiran utama yang melandasi sebuah cerita (Hardjana, 2006:18).

2) Penokohan

(38)

3) Plot/Alur

Plot/alur yaitu unsur struktur yang berwujud dalam jalinan peristiwa, yang memperlihatkan kepaduan (koherensi) yang diwujudkan antara lain oleh sebab akibat atau kausalitas (Hardjana, 2006:21).

4) Latar/Setting

Latar/setting adalah waktu dan tempat terjadinya peristiwa didalam sebuah cerita (Hardjana, 2006:23). Menurut Suyatno (2008:20) dalam buku Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia latar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu latar tempat, waktu, dan suasana.

a) Latar tempat

Latar tempat adalah segala sesuatu yang menjelaskan tentang tempat terjadinya peristiwa dalam cerita.

b) Latar waktu

Latar waktu adalah waktu terjadinya peristiwa dalam cerita. c) Latar suasana

Latar suasana adalah penjelasan mengenai suasana pada saat peristiwa terjadi.

(39)

(tokoh, tema, latar, amanat) yang diajarkan di SD Kanisius Kotabaru I.

5) Amanat

Amanat adalah pesan pengarang kepada pembaca baik tersurat maupun tersirat (Hardjana, 2006:53). Pesan dalam suatu cerita harus memberikan ajaran berbuat baik kepada pembacanya. Amanat harus ada dalam cerita hal ini penting karena berguna sebagai bahan pembelajaran bagi pembaca agar selalu berbuat baik.

4. Media Audio Visual

a. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin, yakni medius yang secara

harfiahnya berarti „tengah‟, ‟pengantar‟ atau „perantara‟ (Munadi,

(40)

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran secara efektif (Sukiman, 2012:29). Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif (Munadi, 2010:7). Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menjadi perantara pesan dalam proses belajar mengajar dari sumber informasi kepada penerima informasi sehingga terjadi proses belajar yang kondusif (Sufanti, 2010:64).

Berdasar berbagai pengertian tentang media, dapat disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu yang berguna untuk menyajikan informasi dari pengirim pesan ke penerima pesan. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang berguna untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan sehingga merangsang perhatian dan minat siswa agar tercipta lingkungan belajar yang kondusif.

b. Macam-Macam Media Pembelajaran

(41)

jenisnya, media dibagi ke dalam 3 macam (Djamarah, 2006:124) yaitu sebagai berikut.

a) Media Auditif

Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio, cassette recorder, piringan hitam. Media ini tidak sesuai untuk orang tuli atau mempunyai kelainan pendengaran. Media ini menampilkan bermacam-macam suara untuk didengarkan, diperhatikan, dan dipahami sesuai dengan kompetensi dasar yang sedang dipelajari.

b) Media Visual

Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Indera penglihatan merupakan indera yang paling penting dalam pemanfaatan media ini oleh siswa. Media visual ini ada yang menampilkan gambar diam seperti film strip (film bingkai), slides (film bingkai) foto, gambar atau lukisan, dan cetakan. Ada pula media visual yang menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film bisu, dan film kartun.

c) Media Audio visual

(42)

menyebutkan jenis media audio visual adalah film bersuara, televisi, dan video.

Dari ketiga jenis media pembelajaran yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa media audio visual mempunyai kemampuan lebih baik serta kelebihan dibandingkan dengan media auditif dan media visual sebab dalam media audio visual meliputi kedua jenis media lainnya. Oleh karena itu, pada penelitian tindakan ini menggunaan media audio visual untuk meningkatkan minat belajar dan kemampuan menyimak cerita rakyat.

c. Media Audio Visual

(43)

kepada siswa yang sangat sulit jika materi tersebut diceritakan. Guru tidak perlu ceramah, tetapi siswa sudah bisa memahami banyak hal dengan media ini.

Dari pengertian media audio visual, dapat disimpulkan media audio visual adalah suatu media untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima pesan yang dapat dinikmati melalui indera pendengaran (unsur auditif) dan penglihatan (unsur visual). Media audio visual merupakan perpaduan yang saling mendukung antara gambar dan suara yang mampu menggugah perasaan dan pemikiran penonton. Media audio visual merupakan media yang menarik sebab mampu menyajikan informasi dalam bentuk gambar sekaligus suara yang akan mempermudah siswa dalam menyimak materi yang akan disampaikan. Media ini mampu menyuguhkan pengalaman yang kongkrit kepada siswa yang sangat sulit jika materi tersebut diceritakan. Guru tidak perlu banyak berceramah dalam menyampaikan materi, tetapi siswa sudah bisa memahami banyak hal dengan media ini. Media ini dapat menambah minat siswa dalam belajar karena siswa dapat mendengar sekaligus melihat gambar.

(44)

diharapkan dapat meningkatkan proses dan hasil pembelajaran sehingga kompetensi dasar benar-benar dapat dikuasai oleh siswa. Selain itu, diharapkan proses pembelajaran lebih bervariasi dan menarik sehingga siswa berminat dalam mengikuti setiap kegiatan pembelajaran.

B. Hasil Penelitian yang Mendukung

Ada penelitian terdahulu yang dapat digunakan untuk mendukung penelitian ini yaitu.

Penelitian Intam Kartika Dewi (2012) yang berjudul “Peningkatan

Kemampuan Menyimak Cerita Anak dengan Menggunakan Media Audio

Visual dalam Pembelajaran Menyimak Siswa Kelas V SD Kanisius

Kembaran Bantul Tahun Ajaran 2011/2012”. Jenis penelitian yang

digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dengan dua siklus. Metode penelitian yang digunakan hasil tes menyimak siswa, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata skor menyimak siswa pada kondisi awal sebesar 62,18, pada akhir siklus 1 meningkat menjadi 73,95. Pada akhir siklus II skor rata-rata menyimak siswa mengalami peningkatan menjadi 84,50.

(45)

menyimak cerita rakyat menggunakan media audio visual. Kelebihan penelitian ini adalah adanya penelitian tentang minat belajar dan kemampuan menyimak cerita rakyat menggunakan media audio visual sedangkan penelitian sebelumnya tidak meneliti minat belajar dan hanya meneliti kemampuan menyimak cerita anak menggunakan media audio visual.

Penelitian Santo (2013) yang berjudul “Peningkatan Minat dan Kemampuan Mengarang Menggunakan Media Gambar pada Materi

Mengarang Siswa Kelas IV SD Kanisius Klepu Tahun Ajaran 2011/2012”.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu meningkatkan minat dan kemampuan mengarang siswa kelas IV SD Kanisius Klepu tahun ajaran 2011/2012. Penelitian yang digunakan merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Kanisius Klepu dan objek yang diteliti yaitu minat belajar siswa serta kemampuan mengarang siswa menggunakan media gambar. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus dilakukan dua kali pertemuan. Tahap-tahap PTK dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penggunaan media gambar menjadi cara dalam rangka meningkatkan minat belajar dan kemampuan mengarang siswa dalam penelitian ini.

(46)

awal adalah 8,17 dan setelah diberi tindakan nilai rata-rata minat belajar pada siklus I adalah 10,78 dan siklus II adalah 13 pada skala 20. Nilai rata-rata kemampuan mengarang siswa pada kondisi awal (56,67) dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 48,48%, siklus I (63,60) dengan persentase siswa mencapai KKM sebesar 67,85% dan siklus II (73,92) dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 92.30%.

Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti selanjutnya karena memberi gambaran dalam pembuatan skripsi dan topik yang digunakan sesuai dengan topik pembuatan skripsi. Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya yaitu objek yang diteliti pada penelitian ini kemampuan menyimak cerita rakyat menggunakan media audio visual sedangkan penelitian sebelumnya kemampuan mengarang menggunakan media gambar.

Penelitian Eka Retnaningsih (2013) yang berjudul “Peningkatan

Menyimak Dongeng Menggunakan Media Audio dengan Strategi

Membangkitkan Rasa Ingin Tahu pada Siswa Kelas VIIA”. Tujuan penelitian

(47)

72,8 dan siklus II 80. Perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran mengalami perubahan kearah yang lebih positif.

Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti selanjutnya karena memberi gambaran dalam pembuatan skripsi dan topik yang digunakan sesuai dengan topik pembuatan skripsi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu objek yang diteliti pada penelitian ini kemampuan menyimak cerita rakyat menggunakan media audio visual sedangkan penelitian sebelumnya menyimak dongeng menggunakan media audio dengan strategi membangkitkan rasa ingin tahu. Kelebihan penelitian ini terdapat penelitian minat sedangkan sebelumnya tidak ada penelitian minat.

Penelitian Arif Tri Purwaningsih (2013) yang berjudul “Peningkatan

Kemampuan Menyimak Teks Berita melalui Penggunaan Media Audio Siswa

Kelas VIII H SMP Negeri 1 Sedati-Sidoarjo Tahun Pelajaran 2012/2013”.

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK), yang dalam pelaksanaannya dilakukan sebanyak dua siklus pembelajaran yang masing-masing memiliki tahapan perencanaan, implementasi, observasi, dan refleksi. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa hasil belajar siklus I nilai rata-rata (76,15) dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 65,38% dan siklus II (80,19) dengan persentase siswa yang mencapai KKM sebesar 80,76%.

(48)

sebelumnya yaitu objek yang diteliti pada penelitian ini yaitu kemampuan menyimak cerita rakyat menggunakan media audio visual sedangkan penelitian sebelumnya kemampuan menyimak teks berita menggunakan media audio. Kelebihan penelitian ini terdapat penelitian minat sedangkan penelitian sebelumnya tidak ada penelitian minat.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah jenis penelitian yang digunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), adanya penelitian tentang minat dan kemampuan menyimak, menggunakan media pembelajaran sebagai tindakan dalam menyelesaikan masalah kelas. Keistimewaan penelitian ini dibandingkan penelitian terdahulu adalah pada penelitian ini adanya penelitian tentang menyimak cerita yaitu cerita rakyat, penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Kotabaru I sebelumnya belum ada yang melakukan penelitian tindakan di SD ini, penelitian dilakukan pada tahun ajaran 2013/2014.

(49)

C. Kerangka Berpikir

Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi, untuk memperoleh informasi, menangkap isi pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan (Tarigan, 2008:31). Menyimak tidak datang secara alami, melainkan perlu usaha untuk mendapatkannya. Proses menyimak dituntut untuk memperoleh informasi, menangkap isi pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pengirim pesan melalui ujaran atau bahasa lisan. Menyimak menempati bagian paling besar dalam komunikasi. Berdasarkan penelitian para ahli ditemukan bahwa aktivitas menyimak lebih sering dilakukan dibanding aktivitas keterampilan berbicara, membaca, dan menulis. Dengan demikian keterampilan menyimak terutama di sekolah dasar perlu ditingkatkan.

Pada kenyataannya keterampilan menyimak kurang mendapat perhatian, sekolah lebih mengutamakan pada keterampilan bahasa membaca, berbicara dan menulis. Dalam proses pembelajaran menyimak guru tidak menggunakan media pembelajaran dan biasanya siswa hanya mendengarkan cerita dari guru. Siswa mengalami kebosanan dan kurang berminat pada kegiatan pembelajaran yang berpengaruh pada penguasaan keterampilan menyimak.

(50)

Minat dapat dilihat dari aktivitas yang dilakukan siswa. Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang. Jika siswa berminat pada kegiatan pembelajaran maka diharapkan hasil belajar akan lebih baik. Pada penelitian ini, peneliti ingin meningkatkan minat dan kemampuan menyimak cerita rakyat. Menurut (Suyatno, 2008:44), cerita rakyat adalah cerita yang hidup di tengah-tengah masyarakat dan sudah ada sejak zaman dulu. Cerita diwariskan dan disebarkan secara lisan.

(51)

diharapkan dapat meningkatkan minat siswa dan kemampuan menyimak cerita rakyat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus. Tiap siklus terdiri empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Siklus I dimulai dengan tahap perencanaan yaitu berupa rencana kegiatan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan peneliti. Pada tahap tindakan, peneliti melakukan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Tindakan yang dilakukan adalah mengadakan pembelajaran menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audio visual. Tahap observasi dilakukan ketika kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil pengamatan kemudian di refleksikan. Kelemahan pada siklus I diperbaiki pada silus II dan kelebihan yang diperoleh dipertahankan.

(52)

Gambar 2. Bagan kerangka berpikir

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian teori-teori yang mendukung dan kerangka berpikir yang telah penulis uraikan, peneliti mengajukan hipotesis, sebagai berikut. 1. Penggunaan media audio visual dapat meningkatkan minat belajar siswa

kelas V SD Kanisius Kotabaru I tahun pelajaran 2013/2014.

(53)

34

BAB III

METODE PENELITIAN

Dalam bab III ini peneliti akan membahas tentang jenis penelitian, setting penelitian, rencana tindakan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, validitas, teknis analisis data, dan kriteria keberhasilan.

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat (Aqib, 2009:3). Menurut Kusumah (2009: 9), PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

(54)

Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan dengan bagan yang berbeda-beda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim yang dilalui. Tahap pertama yaitu perencanaan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Tahap kedua yaitu pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Tahap ketiga yaitu pengamatan yang mengamati semua kegiatan yang terjadi pada waktu tindakan sedang dilakukan. Pada tahap keempat yaitu refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan (Arikunto, 2006:16). Keempat tahapan di atas dapat dijelaskan dalam gambar berikut ini.

Gambar 3. Bagan Model Penelitian Tindakan kelas Sumber (Arikunto, 2006:16)

(55)

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, yang kembali ke langkah semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi. Penelitian tindakan tidak pernah merupakan kegiatan tunggal tetapi selalu berupa rangkaian kegiatan yang kembali ke asal, yaitu dalam bentuk siklus.

(56)

B. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Kanisius Kotabaru I yang beralamat di Jl. Abubakar Ali 2B, Yogyakarta. Peneliti memilih SD Kanisius Kotabaru I karena SD ini belum menggunakan media pembelajaran dalam pembelajaran menyimak sehingga peneliti ingin mengimplementasikan media audio visual untuk menyelesaikan masalah di sekolah tersebut khususnya di kelas V dengan KD 5.2 mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat).

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Kanisius Kotabaru I yang berjumlah 33 siswa terdiri dari 17 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki.

3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah peningkatan minat belajar dan kemampuan menyimak cerita rakyat dengan menggunakan media audio visual dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Mata pelajaran bahasa Indonesia dengan kompetensi dasar 5.2 mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat) di SD Kanisius Kotabaru I.

C. Rencana Tindakan

(57)

visual. Rencana tindakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

1. Persiapan

Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

a. Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah SD Kanisuis Kotabaru I untuk mengadakan penelitian.

b. Melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan beberapa siswa.

c. Melakukan pengamatan pada proses pembelajaran di kelas V SD Kanisius Kotabaru I untuk mendapat gambaran kegiatan pembelajaran dan karakteristik siswa.

d. Mengidentifikasi masalah yang ada di kelas yaitu kurangnya minat dan prestasi kemampuan menyimak siswa khususnya pada kompetensi dasar 5.2 mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat).

e. Menyusun rencana tindakan penelitian pada setiap siklusnya.

f. Menyusun silabus, Rencana Pelaksanaa Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), soal evaluasi, kunci jawaban ringkasan materi, dan video cerita rakyat.

(58)

2. Rencana Tindakan Setiap Siklus

Tahap tindakan dilakukan guru dengan menerapkan media audio visual. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan sesuai jadwal bahasa Indonesia kelas V SD Kanisius Kotabaru I. Materi yang akan disampaikan adalah mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat). Adapun tindakan yang akan dilakukan pada tiap siklus yaitu:

a. Siklus 1

1) Perencanaan

Pada tahapan ini peneliti dan guru berdiskusi dalam merencanakan tindakan yang akan dilakukan terkait masalah yang ditemukan. Rencana yang akan dilaksanakan sebagai berikut:

a) Peneliti mempersiapkan bahan ajar bahasa Indonesia yaitu mengidentifikasi unsur cerita (tokoh, tema, latar, amanat). b) Menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), menyusun soal evaluasi, kunci jawaban, ringkasan materi, dan video cerita rakyat.

c) Menyusun instrumen penelitian.

2) Pelaksanaan

(59)

Pertemuan pertama

a) Salam pembuka, doa dan presensi b) Apersepsi, motivasi dan orientasi

c) Guru menjelaskan unsur-unsur cerita anak (tokoh, tema, latar, watak, amanat)

d) Guru memutarkan video cerita rakyat “Timun Emas” e) Siswa menyimak video cerita rakyat

f) Siswa mengerjakan LKS yang diberikan guru g) Siswa mengumpulkan hasil LKS

h) Guru dan siswa membuat kesimpulan materi

i) Guru beserta siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran

Pertemuan kedua

a) Salam pembuka, doa dan presensi b) Apersepsi, motivasi dan orientasi

c) Guru menjelaskan unsur-unsur cerita anak (tokoh, tema, latar, watak, amanat)

d) Guru memutarkan video cerita rakyat “Timun Emas” e) Siswa menyimak video cerita rakyat

f) Siswa mengerjakan LKS yang diberikan guru g) Siswa mengumpulkan hasil LKS

h) Siswa mengerjakan soal evaluasi

(60)

j) Guru beserta siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran

3) Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan mencakup dua hal yaitu pengamatan proses pembelajaran dan pengamatan hasil belajar. a) Pengamatan Proses Pembelajaran

Pengamatan proses pembelajaran dilakukan untuk mengamati penerapan pembelajaran media audio visual di kelas. Pengamatan ini bertujuan melihat apakah proses pembelajaran sudah berjalan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan.

b) Pengamatan Hasil Belajar

Pengamatan hasil belajar dibagi menjadi dua yaitu pengamatan minat belajar siswa dan kemampuan menyimak siswa.

(1) Pengamatan Minat Belajar Siswa

(61)

diberikan pada kondisi awal, akhir siklus I, dan akhir siklus II.

(2) Kemampuan Menyimak Siswa

Kemampuan menyimak siswa dilakukan di akhir pembelajaran pada siklus I dengan memberikan tes tertulis yang nantinya menjadi pembanding peningkatan kemampuan menyimak pada setiap siklus.

4) Refleksi

Refleksi yang dilakukan mencakup dua hal yaitu refleksi proses pembelajaran dan refleksi hasil belajar.

a) Refleksi Proses Pembelajaran

Refleksi proses pembelajaran dilakukan untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi pada siklus I. Selain itu juga untuk merefleksikan pencapaian proses pembelajaran yang sudah dicapai pada siklus I dengan menggunakan media audio visual.

b) Refleksi Hasil Belajar

(62)

(1) Minat Belajar Siswa

Menganalisa hasil minat belajar yang dicapai pada siklus I dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya.

(2) Kemampuan menyimak Siswa

Menganalisa hasil kemampuan menyimak yang dicapai pada siklus I dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya.

b. Siklus II

1) Perencanaan

Perencanaan dilakukan berdasarkan hasil refleksi siklus I. Peneliti dan guru merencanakan kembali tindakan yang akan dilakukan pada siklus II untuk memperbaiki aspek-aspek yang belum optimal pada siklus I. Rencana tindakan pada siklus II antara lain menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), menyusun soal evaluasi untuk siklus II dan kunci jawabannya, ringkasan materi, video cerita rakyat serta menyiapkan instrumen penelitian.

2) Pelaksanaan

(63)

lebih memperhatikan aspek-aspek yang kurang pada siklus I sehingga diharapkan hasilnya akan lebih optimal. Tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II, yaitu:

Pertemuan pertama

a) Salam pembuka, doa dan presensi b) Apersepsi, motivasi dan orientasi

c) Guru menjelaskan unsur-unsur cerita anak (tokoh, tema, latar, watak, amanat)

d) Guru memutarkan video cerita rakyat “Legenda Selat Bali” e) Siswa menyimak video cerita rakyat

f) Siswa mengerjakan LKS yang diberikan guru secara berkelompok

g) Perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok

h) Guru dan siswa membuat kesimpulan materi

i) Guru beserta siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran

Pertemuan kedua

a) Salam pembuka, doa dan presensi b) Apersepsi, motivasi dan orientasi

c) Guru menjelaskan unsur-unsur cerita anak (tokoh, tema, latar, watak, amanat)

(64)

e) Siswa menyimak video cerita rakyat

f) Siswa mengerjakan LKS yang diberikan guru secara berkelompok

g) Perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok

h) Siswa mengerjakan soal evaluasi yang diberikan guru i) Guru dan siswa membuat kesimpulan materi

j) Guru beserta siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran

3) Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan mencakup dua hal yaitu pengamatan proses pembelajaran dan pengamatan hasil belajar. a) Pengamatan Proses Pembelajaran

Pengamatan proses pembelajaran dilakukan untuk mengamati penerapan pembelajaran media audio visual di kelas. Pengamatan ini bertujuan melihat apakah proses pembelajaran sudah sesuai dengan yang direncanakan atau belum.

b) Pengamatan Hasil Belajar

(65)

(1) Pengamatan Minat Belajar Siswa

Pengamatan minat belajar siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dilakukan dengan dua cara, yaitu pertama mengumpulkan data dengan menggunakan lembar pengamatan berupa rubrik yang dilakukan oleh pengamat. Kedua dengan memberikan lembar angket yang akan diisi siswa. Lembar angket diberikan pada akhir siklus II.

(2) Kemampuan Menyimak Siswa

Kemampuan menyimak siswa dilakukan di akhir pembelajaran pada siklus II dengan memberikan tes tertulis yang nantinya menjadi pembanding peningkatan kemampuan menyimak pada setiap siklus.

4) Refleksi

Refleksi yang dilakukan mencakup dua hal yaitu refleksi proses pembelajaran dan refleksi hasil belajar.

a) Refleksi Proses Pembelajaran

(66)

b) Refleksi Hasil Belajar

Refleksi hasil pembelajar dibagi menjadi dua yaitu refleksi minat belajar siswa dan kemampuan menyimak siswa.

(1) Refleksi Minat Belajar Siswa

Menganalisa minat belajar siswa yang dicapai pada siklus II dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya.

(2) Kemampuan Menyimak Siswa

Menganalisa kemampuan menyimak siswa yang dicapai pada siklus II dengan kriteria keberhasilan yang ditetapkan sebelumnya.

Setelah refleksi proses pembelajaran dan hasil pembelajaran dilakukan maka peneliti mengukur keberhasilan penelitian pada akhir siklus II. Dari hasil tersebut peneliti mengambil keputusan apakah siklus akan dihentikan atau dilanjutkan ke siklus III.

D. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara, kuesioner, dan tes.

1. Observasi/Pengamatan

(67)

2007:158). Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia yang berlangsung di kelas. Peneliti menggunakan lembar pengamatan untuk mengamati pelajaran di kelas selama diterapkannya media audio visual.

2. Wawancara

Esterberg (dalam Sugiyono, 2012:317), mendefinisikan wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara digunakan untuk mengetahui minat dan kemampuan menyimak siswa. Melalui wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang lebih mendukung atau memperkuat hasil pengamatan mengenai minat dan kemampuan menyimak dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia.

3. Kuesioner/Angket

(68)

4. Tes

Tes ialah rangkaian pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Mahmud, 2011:185). Jenis tes yang digunakan oleh peneliti yaitu jenis tes tertulis dengan bentuk tes essay. Tes tertulis yaitu berupa sejumlah pertanyaan yang diajukan secara tertulis tentang aspek-aspek yang ingin diketahui keadaannya dari jawaban yang diberikan secara tertulis pula sedangkan tes essey (essay test) yaitu tes yang menghendaki agar testee memberikan jawaban dalam bentuk uraian atau kalimat-kalimat yang disusun sendiri (Margono, 2007:170). Tes tertulis digunakan untuk mengetahui kemampuan menyimak siswa terhadap materi yang dipelajari.

E. Instrumen Penelitian

(69)

Tabel 1. Peubah dan Instrumen Penelitian

No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen

1. Minat a. Perasaan senang

2. Menyimak Rata-rata skor

kemampuan menyimak

1. Rubrik observasi minat belajar

Observasi minat belajar dilakukan pada setiap kegiatan pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan peneliti ketika berada di kelas menggunakan rubrik penelitian yang telah dipersiapkan sebelumnya. Rubrik observasi minat belajar dikembangkan oleh peneliti bersama dengan teman yang lain yang melakukan penelitian tentang minat.

(70)

sehingga data mengenai perbedaan di antara responden menjadi kurang informatif (Azwar, 2009:34).

Penelitian ini tidak menggunakan alternatif jawaban netral (N) karena menurut peneliti jika disediakan pilihan jawaban tengah (N) maka cenderung responden memilihnya sehingga data mengenai perbedaan di antara responden tersebut kurang memberikan informasi yang sebenarnya. Kisi-kisi panduan observasi minat dapat dilihat pada tabel.

Tabel 2. Rubrik Observasi Minat Belajar Siswa

No Indikator Pernyataan

Skor

pelajaran bahasa Indonesia sebelum pelajaran dimulai.

c. Siswa mengikuti pelajaran

dengan antusias.

d. Siswa mengucapkan salam

ketika guru datang.

e. Siswa mengerjakan tugas yang

diberikan oleh guru tanpa

a. Siswa mengajukan pertanyaan

kepada guru mengenai materi yang dijelaskan.

mengenai materi yang

dipelajari.

e. Siswa membawa buku sumber

yang lain.

b. Siswa berkonsentrasi

(71)

No Indikator Pernyataan

Skor

1 2 3 4

c. Siswa tidak membuat

kegaduhan.

d. Siswa menjawab pertanyaan

yang diberikan oleh guru.

e. Siswa mencatat penjelasan

guru.

b. Siswa menanggapi pertanyaan

yang diberikan oleh guru.

c. Siswa mengajukan diri dalam

menjawab pertanyaan.

d. Siswa mengikuti kegiatan

pembelajaran dari awal

sampai akhir.

e. Siswa mengoreksi apabila

guru kurang tepat dalam menjelaskan..

2. Panduan wawancara

Panduan wawancara digunakan untuk mengetahui minat dan kemampuan siswa dalam menyimak. Wawancara dilakukan kepada guru kelas dan beberapa siswa. Sebelum melakukan wawancara kita perlu menyiapkan panduan wawancara terlebih dahulu, agar data yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Kisi-kisi panduan wawancara dapat dilihat pada tabel.

Tabel 3. Kisi-Kisi Panduan Wawancara Guru Kelas

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah siswa antusias ketika pelajaran menyimak

berlangsung?

2. Apakah siswa membuat kegaduhan pada saat

pembelajaran?

(72)

4. Apakah siswa aktif dalam menjawab pertanyaan?

5. Kesulitan apa yang dihadapi ketika pembelajaran

menyimak?

6. Media apa yang ibu gunakan untuk pembelajaran

menyimak?

7. Hambatan apa yang ditemukan ketika menggunakan

media?

8. Apakah penggunaan media dapat berpengaruh

terhadap kemampuan menyimak siswa?

9. Bagaimana nilai pada kemampuan menyimak siswa?

Tabel 4. Kisi-Kisi Panduan Wawancara Siswa

No Pertanyaan Jawaban

1. Apakah kamu senang ketika mengikuti pelajaran

bahasa Indonesia terutama mendengarkan cerita?

2. Apakah kamu selalu mengerjakan tugas yang

diberikan oleh ibu guru?

3.

Apakah kamu suka dengan kegiatan mendengarkan cerita?

4. Apakah kamu bisa menjelaskan kembali yang

dikatakan oleh ibu guru bila temanmu bertanya?

5. Apakah ibu guru sering membacakan materi dari

buku paket?

6.

Kamu lebih senang mendengarkan cerita bila

dibacakan oleh ibu guru atau bisa melihat gambarnya juga?Mengapa?

3. Angket/Kuesioner

(73)

Tabel 5. Kisi-kisi Angket Minat Belajar Siswa

Indikator No. Item positif

No. Item

negatif Total

a. Siswa memiliki perasaan senang

dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia

1, 9, 16 5, 12

20

b. Siswa memiliki kemauan untuk

mengembangkan diri 2,17 6, 13

c. Siswa memiliki sikap perhatian

dalam pembelajaran bahasa Indonesia

3, 10 7, 14, 19

d. Siswa berpartisipasi dalam kegiatan

pembelajaran bahasa Indonesia 4, 11, 18 8, 15, 20

Tabel 6. Penskoran Lembar Angket

Alternatif Jawaban Skor

Item Positif Item Negatif

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak setuju 1 4

Silang pendapat mengenai perlu tidaknya pilihan tengah dipicu oleh kekhawatiran sementara orang yang berpendapat bahwa pilihan tengah disediakan maka responden akan cenderung memilihnya sehingga data mengenai perbedaan di antara responden menjadi kurang informatif (Azwar, 2009:34). Penelitian ini tidak menggunakan alternatif jawaban netral (N) karena menurut peneliti jika disediakan pilihan tengah (N) maka cenderung responden memilihnya sehingga data mengenai perbedaan di antara responden tersebut kurang memberikan informasi yang sebenarnya.

4. Menyimak cerita rakyat

(74)

Tabel 7. Rubrik Penilaian Tes Menyimak

2 Menyebutkan latar tempat 1

3 Menjelaskan latar waktu 2

4 Menjelaskan latar suasana 2

5 Menentukan tema cerita 2

6 Menjelaskan kegiatan tokoh 2

7 Menjelaskan watak tokoh 2

8 Mengidentifikasi watak tokoh 2

9 Menjelaskan amanat cerita 5

10 Menuliskan isi cerita 6

(75)

benar, skor 3 jika jawaban kurang lengkap dan benar, skor 2 jika jawaban

(76)

F. Validitas Instrumen Penelitian

Validitas merupakan penilaian untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan telah menilai apa yang seharusnya dinilai. Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai (Sudjana, 2009:12). Hal ini sejalan dengan pendapat Arifin (2011:245), menyebutkan validitas adalah suatu derajat ketepatan instrumen (alat ukur), maksudnya apakah instrumen yang digunakan betul-betul tepat untuk mengukur apa yang akan diukur. Sukardi (2008:32-38), menjelaskan bahwa validitas suatu tes dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu validitas isi, validitas kontruk, validitas konkuren, dan validitas prediksi. Sependapat dengan Sudjana (2009:12), menyatakan bahwa validitas ada empat macam yaitu:

1. Validitas isi

Validitas isi berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian dalam mengukur isi yang seharusnya. Artinya, tes tersebut mampu mengungkapkan isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur.

2. Validitas bangun pengertian (construct validity)

Validitas bangun pengertian (construct validity) berkenaan dengan kesanggupan alat penilaian untuk mengukur pengertian-pengertian yang terkandung dalam materi yang diukurnya.

3. Validitas ramalan (predictive validity)

(77)

meramalkan suatu ciri, perilaku tertentu, atau kriteria tertentu yang diinginkan.

4. Validitas kesamaan (councurrent validity)

Validitas kesamaan suatu tes artinya membuat tes yang memilki persamaan dengan tes sejenis yang telah ada atau yang telah dibakukan. Pada penelitian ini, menggunakan jenis validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi dan validitas konstruk ditempuh dengan expert judgement. Expert

judgement ditempuh dengan cara bertanya kepada para ahli, sehingga dapat

dipertanggungjawabkan kebenarannya. Validitas yang ditempuh melalui expert

judgement untuk memvalidasi rubrik observasi minat belajar, angket minat, dan

perangkat pembelajaran.

Gambar

Gambar 6. Grafik Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM ................... 93
gambar dibawah ini.
Gambar 2. Bagan kerangka berpikir
Tabel 1. Peubah dan Instrumen Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui metode Numbered Heads Togehter dengan media Audio dapat meningkatkan keterampilan Menyimak Cerita meliputi

Santoso (2008:6.40) menjelaskan menyimak adalah sebagai sarana, sebagai suatu keterampilan, sebagai seni, sebagai proses, sebagai respons atau pengalaman kreatif. Berdasarkan

Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penerapan media audio visual dapat meningkatkan keterampilan menyimak siswa pada mata

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menyimak cerita rakyat melalui model NHT dengan media audio visual dapat meningkatkan keterampilan

Penelitian tindakan kelas ini, indikator yang telah dicapai siswa adalah adanya peningkatan keterampilan menyimak cerita anak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

Alasan yang diungkapkan diantaranya karena dapat mengetahui cerita rakyat jaman dahulu, ceritanya sangat menarik, dengan menyimak mudah Peningkatan Kemampuan Menyimak Cerita

Berdasarkan tabel 12 tentang keterampilan menyimak peserta didik dalam proses pembelajaran menggunakan media audio cerita anak di kelas V dapat dilihat pada siklus

Nilai thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan media audio visual terhadap kemampuan mendengarkan cerita