• Tidak ada hasil yang ditemukan

Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-81715/PP/M.XVIIIB/15/2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT-81715/PP/M.XVIIIB/15/2017"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Jenis Pajak : PPh Badan

Tahun Pajak : 2010

Pokok Sengketa : bahwa nilai sengketa terbukti dalam sengketa ini adalah sebesar US$8,696,427.00 dengan rincian pokok sengketa sebagai berikut :

1. Koreksi Positif Harga Pokok Penjualan

2. Koreksi Positif Penyesuaian Fiskal Negatif

Selisih

USD 5,543,691.00 USD 3,152,736.00 USD 8,696,427.00

yang tidak disetujui Pemohon Banding;

1. Koreksi Positif Harga Pokok Penjualan sebesar USD 5,543,691.00

Menurut Terbanding : bahwa berdasarkan data TP Documentation Pemohon Banding halaman 5, Terbanding melakukan koreksi HPP karena operating margin Pemohon Banding diluar rentang operating margin data pembanding yang disajikan oleh Pemohon Banding. Terbanding menggunakan data yang ada di TP Documentation Pemohon Banding untuk menghitung kewajaran transaksi afiliasi Pemohon Banding.

Berdasarkan data tersebut, Terbanding melakukan koreksi HPP sebesar USD5,543,691.00. operating margin Pemohon Banding yang -2,2% berada di luar rentang operating margin data pembanding yang disajikan oleh Pemohon Banding melalui TP Documentation-nya. Hal ini mengindikasikan bahwa ada yang tidak wajar dan tidak lazim atas transaksi afiliasi yang dilakukan oleh Pemohon Banding;

Menurut Pemohon : bahwa pada tahun 2010, Pemohon Banding membeli pupuk dari BBB Fertilizers Sdn Bhd (HSF) yang merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Kebijakan harga pembelian pupuk dari HSF pada tahun 2010 adalah harga jual pupuk dari supplier (yang merupakan pihak yang tidak memiliki hubungan istimewa dengan HSF dan Pemohon Banding) ditambah dengan mark-up; bahwa pada tahun 2010, mark-up yang digunakan oleh HSF adalah sebesar 5.5% untuk menutupi semua biaya yang dikeluarkan dan mark-up tersebut adalah wajar berdasarkan Transfer Pricing Study yang telah dilakukan;

(2)

Menurut Majelis : bahwa dasar hokum yang digunakan terkait sengketa banidng ini adalah sebagai berikut:

1. Pasal 163 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata;

2. Pasal 26A ayat (4), Pasal 28 ayat (1), ayat (3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009;

3. Pasal 18 ayat (3), ayat (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 138 Tahun 2000 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan;

5. Pasal 16 ayat (2) dan ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak Dan Kewajiban Perpajakan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007;

6. Pasal 9 Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Malaysia;

7. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-43/PJ/2010 tentang Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha Dalam Transaksi Antara Wajib Pajak Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa;

8. OECD Transfer Pricing Guidelines;

bahwa atas pernyataan Pemohon Banding terkait dengan sengketa Harga Pokok Penjualan sebesar USD5,543,691.00 yang menyatakan nilai Operating margin (OM) pada tahun 2010 adalah sebesar -2.2% atau di bawah dari rentangan laba wajar dari perusahaan pembanding dengan menggunakan metode Transactional Net Margin Method/TNMM, dimana penjualan pupuk yang Pemohon Banding lakukan adalah penjualan kepada pihak ketiga dan bukan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, namun berdasarkan penelitian Terbanding atas TP Documentation Pemohon Banding yang menyatakan bahwa rata-rata dalam tiga tahun, operating margin perusahaan pembanding dalam yang diambil oleh Pemohon Banding menunjukkan data rentang antara 0,7% s.d 19,1%, dengan rentang inter kuartil adalah 2,9% dan 7,4% dan median 4;

bahwa Majelis berpendapat kewajaran dan kelaziman usaha ditentukan berdasarkan kondisi yang sama atau sebanding yang dilakukan antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dibandingkan dengan kondisi yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa yang menjadi pembanding, maka harga antara pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa harus sama atau sebanding dengan harga yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa;

bahwa berdasarkan data di atas terlihat operating margin yang diperoleh Pemohon Banding sebesar -2,2%, sedangkan operating margin yang diperoleh perusahaan pembanding menunjukkan rentang antara 0,7% s.d 19,1%, dengan rentang inter kuartil adalah 2,9% dan 7,4% dan median 4. Menurut Majelis operating margin Pemohon Banding sebesar -2,2% berada diluar rentang operating margin data pembanding yang disajikan oleh Pemohon Banding melalui TP Documentation- nya. Majelis berpendapat bahwa operating margin Pemohon Banding tidak wajar dan tidak lazim atas transaksi afiliasi yang dilakukan oleh Pemohon Banding, sehingga Majelis menyimpulkan untuk mempertahankan koreksi Terbanding atas Harga Pokok Penjualan sebesar USD5,543,691.00;

2. Koreksi Positif Penyesuaian Fiskal Negatif sebesar USD3,152,736.00

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(3)

perundang-undangan yang berlaku, dan mempertimbangkan bahwa Pemohon Banding tidak dapat menyajikan data-data yang mendukung alasannya Pemohon Banding, maka Terbanding tetap mempertahankan koreksi atas koreksi atas Penyesuaian Fiskal Negatif sebesar USD3,152,736.00. Bahwa koreksi Terbanding telah sesuai dengan ketentuan Pasal 9 ayat (1) huruf c Undang-Undang Pajak Penghasilan;

Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding tidak setuju dengan penghitungan ulang HPP yang dilakukan oleh Terbanding karena menurut Pemohon Banding hasil penghitungan kembali yang dilakukan oleh Terbanding tersebut adalah salah. Jumlah HPP yang benar adalah nilai jumlah HPP yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan Audit perusahaan Pemohon Banding. Pada saat proses pemeriksaan, Pemohon Banding telah memberikan bukti-bukti pendukung terkait dengan penjualan atas persediaan di tahun 2010. Akan tetapi, Terbanding belum dapat menerima nilai kerugian penjualan sebesar USD3,152,736.00 tersebut sehingga koreksi tetap dipertahankan;

(4)

Menurut Majelis : bahwa dasar hokum yang digunakan terkait sengketa banidng ini adalah sebagai berikut:

1. Pasal 163 Kitab Undang-Undang Hukum Acara Perdata;

2. Pasal 26A ayat (4), Pasal 28 ayat (1), ayat (3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009;

3. Pasal 18 ayat (3), ayat (4) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 138 Tahun 2000 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan;

5. Pasal 16 ayat (2) dan ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Hak Dan Kewajiban Perpajakan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan Sebagaimana Telah Beberapa Kali Diubah Terakhir Dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007;

6. Pasal 9 Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Malaysia;

7. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-43/PJ/2010 tentang Penerapan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha Dalam Transaksi Antara Wajib Pajak Dengan Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa;

8. OECD Transfer Pricing Guidelines;

bahwa atas dalil Pemohon Banding yang menyatakan koreksi penyesuaian fiskal negatif sebesar USD3,152,736.00 sebagai akibat dari koreksi fiskal positip atas penyesuaian nilai persediaan pada tahun pajak sebelumnya, kemudian Pemohon Banding lakukan koreksi negatif ketika persediaan yang Pemohon Banding lakukan penyesuaian nilai tersebut telah Pemohon Banding jual di tahun 2010 dan kerugian telah terealisasi;

bahwa koreksi atas penyesuaian fiskal negatif sebesar USD3,152,736.00 pada SPT PPh Badan Tahun Pajak 2010 merupakan bagian dari penyesuaian fiskal positip yang Pemohon Banding lakukan pada tahun pajak 2008 dan 2009 berdasarkan SPT PPh Badan Tahun Pajak 2008 dan 2009;

bahwa Terbanding telah mengundang Pemohon Banding untuk melakukan pembahasan dan klarifikasi atas materi sengketa, namun Pemohon Banding tidak memberikan data-data dan perhitungan yang dapat meyakinkan Terbanding bahwa atas koreksi penyesuaian fiskal negatif yang dilakukan oleh Terbanding adalah tidak tepat. Majelis berpendapat bahwa karena Pemohon Banding yang mendalilkan bahwa koreksi fiskal negatif tahun 2010 merupakan bagian dari koreksi fiskal positif tahun pajak 2008 dan 2009, maka beban pembuktiannya berada di tangan Pemohon Banding, sebagaimana diatur dalam Pasal 163 Hukum Acara Perdata (HIR) yang menyatakan, ”Barangsiapa yang menyatakan mempunyai barang sesuatu hak, atau menyebutkan sesuatu kejadian untuk meneguhkan haknya itu, atau untuk membantah hak orang lain, maka orang itu harus membuktikan adanya hak itu atau adanya kejadian itu”;

bahwa di persidangan Pemohon Banding tidak memberikan bukti-bukti pendukung atas dalilnya yang menyatakan bahwa Penyesuaian Fiskal Negatif sebesar USD3,152,736.00 pada SPT PPh Badan Tahun Pajak 2010 merupakan bagian dari penyesuaian fiskal positip yang Pemohon Banding lakukan pada tahun pajak 2008 dan 2009. Dengan demikian Pemohon Banding tidak dapat membuktikan dalilnya tersebut, sehingga Majelis berpendapat koreksi Terbanding atas Penyesuaian Fiskal Negatif sebesar USD3,152,736.00 dipertahankan;

Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022

(5)

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai Tarif Pajak;

Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai Sanksi Administrasi, kecuali besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya

Mengingat : Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan ketentuan perundangundangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan sengketa ini;

Memutuskan : Menolak permohonan banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-1962/WPJ.07/2013 tanggal 25 September 2013 tentang Keberatan Wajib Pajak atas Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Tahun Pajak 2010 Nomor 00061/406/10/059/12 tanggal 28 Juni 2012 atas nama XXX Demikian diputus di Jakarta berdasarkan musyawarah Majelis XVIII B Pengadilan Pajak setelah pemeriksaan dalam persidangan yang telah dicukupkan pada hari Kamis tanggal 29 Januari 2015, dengan susunan Majelis sebagai berikut : Drs. ABC

Drs. DEF, M.M.

GHI, S.H., M.Hum.

dengan dibantu oleh JKL, S.E., Ak.

sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti,

Putusan a quo diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis XVIIIB Pengadilan Pajak pada Kamis tanggal 9 Maret 2017, dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut :

Drs. ABC Drs. DEF, M.M.

Dr. MNO, S.E., M.B.P.

dengan dibantu oleh JKL, S.E., Ak.

sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti,

dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, namun tidak dihadiri oleh Terbanding maupun Pemohon Banding.

Referensi

Dokumen terkait

Pokok Sengketa : Bahwa dalam pemeriksaan, terbukti yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah penetapan klasifikasi atas barang impor One Lot of Excavator Parts,

Menurut Pemohon : bahwa beban bunga pinjaman dari Rabo Bank tidak diakui oleh Terbanding dengan alasan karena Pemohon Banding tidak dapat menunjukan bukti tanda terima

Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan, terbukti yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah penetapan klasifikasi atas barang impor One Lot of Excavator Parts,

bahwa terkait alasan Pemohon Banding yang menyatakan bahwa kaolin tidak termasuk barang yang atas penyerahannya terutang Pajak Pertambahan Nilai, Majelis berpendapat bahwa sengketa

bahwa untuk mencari keadilan yang Hakiki Pemohon Banding mengajukan Banding agar Keadilan dapat ditegakkan dan mengacu kepada Undang Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun

Menimbang : bahwa berdasarkan Surat Banding, Surat Uraian Banding, Surat Bantahan, tidak terdapat sengketa terkait jenis barang kena pajak yang tergolong mewah selain kendaraan

Menurut Pemohon : bahwa Pemohon Banding sependapat dengan Peneliti Keberatan, bahwa tidak seharusnya Pemeriksa menggunakan angka peredaran usaha yang dihitung berdasarkan

Pokok Sengketa: Porcelain Tiles Brand: PRATO Style: UGL Item: A605 size 600x600MM 14 items, negara asal China CN, yang diberitahukan oleh Pemohon Banding dalam Pemberitahuan Impor