• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK PADA PRODUK AIR MINERAL MEREK AQUA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK PADA PRODUK AIR MINERAL MEREK AQUA"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK PADA PRODUK AIR MINERAL MEREK AQUA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Program studi S1 Manajemen

Oleh:

Dominicus NIM: 142214180

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2021

(2)

i

ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK PADA PRODUK AIR MINERAL MEREK AQUA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Program studi S1 Manajemen

Oleh:

Dominicus NIM: 142214180

PROGRAM STUDI MANAJEMEN, JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2021

(3)

ii

Skripsi

ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK PADA PRODUK AIR MINERAL MEREK AQUA

Oleh:

Dominicus NIM: 142214180

Telah disetujui oleh:

Pembimbing 1

Dr. Lukas Purwoto, M. Si. Tanggal, 08 Desember 2021

Pembimbing 2

Patrick Vivid Adinata, M.Si. Tanggal, 08 Desember 2021

(4)

iii

SKRIPSI

ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK PADA PRODUK AIR MINERAL MEREK AQUA

Dipersiapkan dan Ditulis oleh:

Dominicus NIM: 142214180

Telah Dipersiapkan di Depan Dewan Penguji Pada Tanggal 08 Desember 2021 dan Dinyatakan Memenuhi Syarat

SUSUNAN DEWAN PENGUJI

Yogyakarta, 20 Desember 2021

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Dekan,

Tiberius Handono Eko Prabowo, M.B.A., Ph.D.

Jabatan Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Patrick Vivid Adinata, M.Si.

Sekretaris Maria Theresia Ernawati, S.E., M.A.

Anggota Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.Si.

Anggota Patrick Vivid Adinata, M.Si.

Anggota Drs. Rubiyatno M.M

(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Hal terbaik akan diberikan kepada mereka yang bersabar dan terus bertindak, tidak hanya dalam berusaha namun juga dalam sebuah doa”

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan tiada henti

(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN – PROGRAM STUDI MANAJEMEN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK PADA PRODUK AIR MINERAL MEREK AQUA

Diajukan untuk diuji pada tanggal 08 Desember 2021 merupakan karya hasil saya sendiri. Saya menyatakan didalam skripsi ini tidak ada sebagian atau keseluruhan tulisan dari orang lain yang yang diambil dengan menyalin ataupun meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan, pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebut dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila kemudian hari terbukti bahwa saya melakukan tindakan tersebut, maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akedemik yang saya peroleh (S.M) dibatalkan serta diproses sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003 pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta, 20 Desember 2021 Yang menyatakan pernyataan

Dominicus 142214180

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya : Nama : Dominicus

NIM : 142214180 Program Studi : Manajemen

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK PADA PRODUK AIR MINERAL MEREK AQUA

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma untuk berhak menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa harus meminta izin dari saya ataupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Atas kemajuan teknologi informasi, saya tidak berkeberatan jika nama, tanda tangan, gambar atau image yang ada didalam karya ilmiah saya terindeks oleh mesin pencari (search engine), misalnya google.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 20 Desember 2021 Yang menyatakan pernyataan

Dominicus 142214180

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yesus karena kasih sayang dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Tingkat Loyalitas Merek Pada Produk Air Mineral Merek Aqua” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar S.M (Sarjana Manajemen) pada program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa dukungan dan penulis ingin berterimakasih kepada pihak-pihak yang sudah banyak membantu menyumbangkan ide-ide, pikiran, dan kerja sama dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Tiberius Handono Eko Prabowo,M.B.A., Ph.D selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

1. Bapak Patrick Vivid Adinata, M.Si., selaku Kaprodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si., selaku dosen pembimbing I, yang telah membantu dan membimbing serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Bapak Patrick Vivid Adinata,M.Si., selaku dosen pembimbing II, yang telah membantu dan membimbing serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak, Ibu dosen, dan seluruh karyawan Fakulas Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

5. Orang tua tercinta Bapak Yusak dan Ibu Sepira yang selalu sabar menunggu dan mendoakan dan selalu memberikan dukungan yang tiada henti.

6. Seseorang yang spesial Rosita Megawati, dan teman-teman, Bram, Michael, Marcelus Noy, Ricardo Vanzero Batistuta, Chen, James, Wisnu,

(9)

viii

Aden, Yopi, dan masih banyak yang tidak bisa disebutkan satu per-satu yang telah mengorbankan waktu menemani dan membantu penulis dalam menyelesaiakan skripsi ini.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki penulis. Karena itu penulis berharap para pembaca memberikan kritik dan saran agar dapat menyempurnakannya. Semoga skripsi ini dapat menjadi manfaat bagi pembaca dan menjadi referensi bagi mahasiswa yang melakukan penelitian dengan topik yang sama.

Yogyakarta, 20 Desember 2021 Penulis

Dominicus 142214180

(10)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xiii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiv

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xv

HALAMAN ABSTRAK ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7

A. Landasan Teori ... 7

1. Teori Manajemen Pemasaran ... 7

2. Teori Brand ... 8

(11)

x

3. Teori Brand Equity ... 8

4. Teori Loyalitas merek ... 10

B. Penelitian Sebelumnya ... 15

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 17

BAB III METODE PENELITIAN ... 18

A. Jenis Penelitian ... 18

B. Objek dan Subjek Penelitian ... 18

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 18

D. Variabel Penelitian ... 19

E. Definisi Operasional... 19

1. Loyalitas Merek ... 19

F. Populasi dan Sampel ... 21

G. Teknik Pengambilan Sampel... 22

H. Sumber Data ... 22

I. Teknik Pengumpulan Data ... 23

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 23

1. Uji Validitas ... 23

2. Uji Reliabilitas ... 24

K. Teknik Analisis Data ... 25

1. Analisis Deskriptif Responden ... 25

2. Analisis Deskriptif Variabel ... 26

3. Analisis Tingkat Loyalitas Merek... 26

(12)

xi

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 30

A. Sejarah Perusahaan ... 30

B. Produk Danone Aqua... 30

C. Visi dan Misi Aqua... 31

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 32

A. Pengujian Instrumen... 32

1. Uji Validitas ... 32

2. Uji Reliabilitas ... 33

B. Analisis Deskriptif Responden ... 36

1. Berdasarkan Jenis Kelamin ... 34

2. Berdasarkan Usia ... 34

3. Berdasarkan Tingkat Konsumsi Aqua 3 Bulan Terakhir... 35

C. Analisis Deskriptif Variabel ... 36

1. Variabel Loyalitas Merek ... 36

D. Analisis Tingkat Loyalitas Merek ... 37

1. Analisis Switcher Buyer... 37

2. Analisis Habitual Buyer... 38

3. Analisis Satisfied Buyer... 40

4. Analisis Likes The Brand... 42

5. Analisis Committed Buyer ... 44

(13)

xii

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 47

A. Kesimpulan ... 47

B. Saran ... 47

C. Keterbatasan ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

LAMPIRAN ... 51

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

I.1 TBI Air minum dalam kemasan ... 4

III.1 Alternatif Jawaban dan skor ... 23

V.1 Hasil Uji Validitas Variabel Loyalitas Merek ... 33

V.2 Hasil Uji Reliabilitas Loyalitas Merek ... 34

V.3 Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 34

V.4 Deskriptif Responden Berdasarkan Usia ... 34

V.5 Deskriptif Responden Berdasarkan Tingkat Konsumsi Aqua dalam 3 Bulan Terakhir ... 35

V.6 Deskriptif Variabel Loyalitas Merek ... 36

V.7 Frekuensi Jawaban Nomor 1 dan 2 ... 37

V.8 Standar Deviasi dan Rata-rata Switcher Buyer ... 38

V.9 Frekuensi Jawaban Nomor 3 dan 4 ... 39

V.10 Standar Deviasi dan Rata-rata Habitual Buyer ... 39

V.11 Frekuensi Jawaban Nomor 5 dan 6 ... 41

V.12 Standar Deviasi dan Rata-rata Satisfied Buyer ... 41

V.13 Frekuensi Jawaban Nomor 7 dan 8 ... 43

V.14 Standar Deviasi dan Rata-rata Likes The Brand ... 43

V.15 Frekuensi Jawaban Nomor 9 dan 10 ... 45

V.16 Standar Deviasi dan rata-rata Committed Buyer ... 45

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

II.1 Piramida Loyalitas Merek ... 13 II.2 Kerangka Konseptual Penelitian ... 17

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian……….51

Lampiran 2 Tabulasi Jawaban Responden………...56

Lampiran 3 Uji Statistik………...60

A. Uji Validitas Loyalitas Merek………...………....61

B. Uji Reliabilitas Loyalitas Merek………...……62

C. Analisis Loyalitas Merek………..63

(17)

xvi

ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT LOYALITAS MEREK PADA PRODUK AIR MINERAL MEREK AQUA

Dominicus

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2021

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat loyalitas merek produk air mineral merek aqua, yang dilakukan pada bulan Juni 2021 hingga bulan Juli 2021 di supermarket Citrouli Swalayan. Jenis dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Aqua yang membeli air mineral di supermarket Citrouli Swalayan dan sampel dari penelitian ini 100 orang dari populasi yang telah dipilih dengan teknik purposive sampling.

Peneliti mengumpulkan data menggunakan kuesioner. Uji instrumen dalam penelitian yang digunakan adalah uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah standar deviasi, perhitungan rata-rata, dan persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: tingkat loyalitas merek Aqua yaitu (1) switcher buyer sebesar 20%, (2) habitual buyer sebesar 44%, (3) satisfied buyer sebesar 68,5%, (4) likes the brand sebesar 88%, (5) committed buyer sebesar 52,5%.

Kata kunci: loyalitas merek, merek Aqua.

(18)

xvii

ABSTRACT

THE ANALYSIS ON THE LEVEL OF BRAND LOYALTY ON AQUA MINERAL WATER PRODUCT

Dominicus

Sanata Dharma University Yogyakarta

2021

This study aimed to determine the level of brand loyalty of mineral water products aqua brand, which was carried out from June 2021 to July 2021 at the Citrouli Supermarket. The type of this research is descriptive research. The population in this study were Aqua consumers who bought mineral water at the Citrouli supermarket. Samples of this study were 100 people from the population determined by the purposive sampling technique.

Researchers collected data using a questionnaire. The instrument test in the research used is the validity test and the reliability test. The data analysis technique used by the researcher is the standard deviation, the average calculation, and the percentage. The results of this study indicate that: the brand loyalty level of Aqua are (1) the switcher buyer 20%, (2) the habitual buyer 44%, (3) the satisfied buyer 68,5%, (4) the likes brand 88%, and (5) the committed buyer 52,5%.

Keywords: brand loyalty, Aqua brand.

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia bisnis di era teknologi yang sangat maju, informasi memberikan pengaruh dalam mengembangkan bisnis. Teknologi berperan penting dalam mendapatkan informasi yang berguna dalam pengembangan bisnis. Teknologi mempermudah semua orang untuk mendapatkan informasi, hal ini menyebabkan persaingan bisnis yang ketat terutama dalam bidang pemasaran. Persaingan bisnis yang ketat terjadi pada berbagai perusahaan berupa produk, termasuk produk air mineral. Air Mineral Dalam Kemasan telah menjadi konsumsi sehari-hari oleh masyarakat yang sulit dipisahkan. (AMDK) Air Mineral Dalam Kemasan menjadi produk kebutuhan yang sangat banyak dibutuhkan oleh masyarakat sehingga perkembangannya sangat begitu pesat di wilayah Indonesia. Karena banyaknya kebutuhan produk Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK), banyak pengusaha-pengusaha baru yang bermunculan terjun kedalam bisnis ini, sehingga membuat persaingan antar perusahaan air mineral menjadi begitu ketat. Seiring berkembangnya teknologi, perusahaan Air Mineral Dalam Kemasan saling berlomba meningkatkan kualitas dan melakukan berbagai inovasi-inovasi produk dengan tujuan untuk menarik konsumennya. Dalam menghadapi persaingan yang ketat perusahaan harus membuat strategi untuk mempertahankan konsumen agar menjadi loyal kepada produk tertentu, konsumen tidak berpindah ke produk lain dan terus

(20)

membuat perkembangan kepada produk sehingga perusahaan terus mendapatkan konsumen baru. Sedikitnya terdapat 4 merek Air Mineral yang telah menyebar luas di Indonesia yaitu Aqua, Club, VIT, dan Ades.

Semua produk ini bersaing menawarkan kualitas produk dengan harapan agar dapat diterima oleh masyarakat.

Fenomena pola konsumsi (AMDK) Air Mineral Dalam Kemasan yang ada di Indonesia konsumennya sebagian besar berasal dari daerah perkotaan. Modernisasi yang terjadi di perkotaan menjadi faktor yang berpengaruh dalam hal ini, faktor-faktor lainnya seperti pola kehidupan masyarakat, kepraktisan mengonsumsinya, dan kebutuhan air minum yang bersih. Sehingga menyebabkan tingkat konsumsi air mineral di Indonesia menjadi tinggi. Hal tersebut dilihat dari survei yang dilakukan oleh ASPADIN (Asosiasi Air minum Dalam Kemasan Indonesia). Hasil survei tersebut telah dilansir melalui situs web https://tirto.id. Tahun 2012 pertumbuhan industri mencapai 5,03%, tahun 2013 tumbuh 7,98%, pada tahun-tahun berikutnya naik hingga 13,79%, dan di tahun 2015 pertumbuhan terus terjadi meski tidak sebesar tahun sebelumnya, yakni 3,9%. Hasil survei ini menyatakan bahwa Air Mineral Dalam Kemasan (AMDK) perlahan menjadi pilihan air minum untuk masyarakat di Indonesia, khususnya yang berada di daerah perkotaan pertumbuhan industrinya termasuk yang paling stabil dari pada didaerah perdesaan.

PT Tirta Investama (Danone AQUA) merupakan sebuah perusahaan pelopor air mineral dalam kemasan di Indonesia. Aqua merupakan merek dagang air mineral dalam kemasan sejak tahun 1973 diproduksi oleh PT

(21)

Golden Mississippi di Indonesia. Perubahan ini terjadi karena kebersihan air mineral di dalam lingkungan masyarakat yang terus menurun membuat masyarakat lebih menyadari begitu pentingnya mengonsumsi minuman yang bersih dan sehat, hal ini membuat perkembangan sebuah gaya hidup yang baru untuk masyarakat. Manfaat yang ditawarkan oleh Aqua yaitu air yang ditawarkan berasal dari mata air murni, sehingga tingkat gula yang dikonsumsi oleh remaja dan anak-anak dapat dikurangi, karena pada usia anak dan remaja lebih rentan terkena dehidrasi sehingga membutuhkan air mineral untuk pertumbuhan dan perkembangannya. AQUA telah berusaha memberi kepuasaan terhadap konsumennya dengan banyaknya kegunaan dari kandungan yang ada di dalam air mineral AQUA (https://aqualestari.aqua.co.id/ diakses tanggal 20 agustus 2020)

Merek AQUA telah menjadi posisi yang terbaik di top brand award dan survei berskala nasional yang menyusun merek-merek terbaik dalam kategori Air Mineral Dalam Kemasan. Berdasarkan data dari hasil survei www.topbrand-award.com periode 2015, 2016, 2017 dan 2018, AQUA

berada di posisi yang pertama dengan selisih persentase TBI (Top Brand Index) yang lumayan jauh dengan pesaingnya yaitu air minum merek Club yang menduduki posisi kedua dan diikuti oleh merek air mineral lainnya.

Berikut ini adalah tabel I.1 berdasarkan data Top Brand Index Air Minum Dalam Kemasan data hasil survei TBA (Top Brand Award).

(22)

Tabel I.1 TBI Air minum dalam kemasan

Keterangan pada tabel I.1 dilihat bahwa AQUA menduduki peringkat pertama selama 4 tahun beruntun. Hasil ini merupakan keberhasilan PT Tirta Investama dalam menciptakan daya Tarik konsumen air mineral dalam kemasan terhadap AQUA.

Loyalitas merek adalah salah satu tolak ukur ketertarikan konsumen dengan suatu merek.Tolak ukur ini dapat memberikan suatu gambaran kepada perusahaan untuk melihat konsumen kemungkinan untuk dapat beralih kepada merek produk pesaing. Konsumen loyal terhadap sebuah merk produk adalah indikator penting dalam keberhasilan pemasaran dari suatu merek. Jika pelanggan melakukan pembelian produk secara berulang menandakan konsumen loyal terhadap produk. Konsumen yang sudah loyal terhadap suatu merek produk biasanya memberikan rekomendasi kepada orang-orang terdekatnya untuk menggunakan merek produk tersebut. Oleh karena itu, loyalitas merek bisa berefek dalam promosi kepada calon konsumen melalui konsumen loyal.

Loyalitas merek memiliki peran dalam menentukan rendah MERK

TOP BRAND INDEX

2015 2016 2017 2018

AQUA 75.9% 73.4% 73.3% 63.9%

Club 5.0% 3.4% 4.5% 3.4%

VIT 2.6% 5.5% 6.1% -

Ades 2.6% 3.4% 4.1% 7.6%

(23)

tingginya pembelian terhadap sebuah merek produk. Untuk mampu bertahan dalam persaingan bisnis, suatu merek berharap mempunyai loyalitas merek yang tinggi. Dikarenakan ketertarikan peneliti terharap loyalitas merek dan melihat brand Aqua adalah merek terbaik berdasarkan suvei TBA (Top Brand Award), peneliti memutuskan untuk meneliti tingkat loyalitas merek terhadap produk air mineral dalam kemasan merek Aqua.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Seberapa besar tingkat loyalitas merek pada produk air mineral merek Aqua?

C. Pembatasan Masalah

Peneliti memberi batasan dalam penelitian ini hanya untuk meneliti analisis tingkat loyalitas merek pada produk air mineral merek Aqua, dikarenakan sangat luasnya dimensi tentang ekuitas merek.

D. Tujuan Penelitian

Peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui tingkat loyalitas merek pada produk air mineral merek Aqua.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Peneliti

Penelitian ini bisa menambah wawasan peneliti dalam bidang pemasaran terutama pada pentingnya pemahaman peranan tingkat loyalitas merek pada merek produk.

(24)

2. Bagi perusahaan

Penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat untuk Perusahaan PT Tirta Investama. Berdasarkan penelitian ini diketahui seberapa besar tingkat loyalitas merek Aqua, semoga hasil tersebut dapat berguna bagi perusahaan untuk menjaga dan meningkatkan loyalitas merek konsumen terhadap merek Aqua.

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mahasiswa Universitas Sanata Dharma khususnya mahasiswa yang menempuh pendidikan pada Fakultas Ekonomi.

(25)

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Manajemen Pemasaran

Menurut Alma (2005) manajemen pemasaran merupakan suatu usaha untuk menganalisa, merencanakan, mengimplementasikan, dan mengawasi semua kegiatan, dengan tujuan mendapatkan tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan organisasi. Definisi ini menekankan adanya efektifitas dan efesiensi, efektifitas artinya memaksimalkan hasil yang hendak dicapai yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Sedangkan efisiensi merupakan kegiatan meminimalkan pengeluaran yang akan digunakan untuk mencapai hasil tersebut. Menurut Kotler dan Keller (2009) manajemen pemasaran merupakan seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Berdasarkan pengertian para ahli di atas, peneliti menyimpulkan manajemen pemasaran adalah kombinasi dari seni dan ilmu dalam memilih pasar sasaran dengan cara menganalisa, merencanakan, mengimplementasikan dan mengawasi seluruh kegiatan setelah produksi, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yaitu keuntungan.

(26)

2. Brand (Merek)

Menurut Durianto (2004) merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang atau sekelompok penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing. Kotler (2004) menyatakan bahwa merek membedakan penjual, produsen, atau produk dari penjual, produsen, atau produk yang lain. Merek dapat berupa nama dan simbol. Sebagai penjual ia diberi hak eksklusif untuk menggunakan mereknya. Selanjutnya UU Merek No. 15 tahun 2001 pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa merek adalah tanda berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagang atau jasa.

Berdasarkan pengertian ahli diatas, peneliti menyimpulkan merek adalah nama, istilah, simbol atau kombinasinya yang menjadi suatu identitas dari suatu produk yang membedakan satu produk dengan produk lainnya.

3. Brand equiy (Ekuitas Merek) a. Pengertian brand equity

Menurut Kotler dan Keller (2007) menyatakan ekuitas merek sebagai nilai tambah yang diberikan kepada produk dan layanan jasa. Nilai ini dapat dicerminkan dalam cara konsumen berpikir, merasakan, dan bertindak terhadap merek, beserta harga, pangsa pasar, dan profitabilitas untuk perusahaan. Dasar

(27)

pemikiran model ekuitas merek berbasis pelanggan mengungkapkan bahwa kekuatan suatu merek terletak pada apa yang telah dilihat, dibaca, didengar, dipelajari, dipikirkan, dan dirasakan konsumen terhadap merek selama ini (Kotler dan Keller, 2007).

b. Dimensi Brand Equity

Menurut David A. Aaker dalam Durianto (2004) brand equity dapat dikelompokan kedalam 5 dimensi yaitu:

1) Brand awareness

Brand awareness menggambarkan keberadaan merek didalam pikiran konsumen, yang dapat menjadi penentu dalam beberapa kategori dan biasanya mempunyai peranan kunci dalam brand equity.

2) Brand association

Brand association sebagai suatu organisasi, yang menjadi penentu diferensiasi. Menjadi faktor yang penting jika merek yang kita miliki mirip dalam hal atribut dengan merek lainnya, atau jika organisasi merupakan hal penting untuk dilihat.

3) Perceived quality

Perceived quality merupakan persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa

layanan yang sama dengan yang diharapkannya.

(28)

4) Loyalitas Merek

Loyalitas merek pengukuran yang secara langsung bagaimana konsumen tetap loyal kepada suatu merek.

5) Other proprietary brand assets (aset-aset merek lainnya) Dimensi ini secara langsung akan dipengaruhi oleh kualitas dari 4 dimensi utama tersebut. Asset-aset lainnya ini dapat memberikan keuntunggan yang kompetitif bagi perusahaan dengan mamanfaatkan celah-celah yang tidak dimiliki oleh pesaing. Biasanya bila dimensi utama dari brand equity yaitu brand awareness, brand asssociation, perceived quality, dan loyalitas merek sudah sangat kuat, secara otomatis aset brand equity lainnya juga akan kuat.

4. Loyalitas Merek

a. Pengertian loyalitas merek

Loyalitas merek adalah suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya pelanggan akan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika merek tersebut didapatkan adanya sebuah perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut lainnya (Durianto, 2001).

b. Fungsi Loyalitas merek

Adapun beberapa fungsi yang dapat diberikan oleh loyalitas merek kepada perusahaan, yaitu reduced marketing

(29)

costs, trade leverage, attracting new customers, dan provide time to respond to competitive threats (Durianto, 2004).

1) Mengurangi biaya pemasaran

Biaya pemasaran untuk mempertahankan konsumen akan lebih murah dibandingkan untuk mendapatkan konsumen baru.

2) Meningkatkan perdagangan

Loyalitas yang kuat terhadap suatu merek akan meningkatkan perdagangan dan memperkuat keyakinan perantara pemasaran.

3) Menarik konsumen baru

Perasaan puas dan suka terhadap suatu merek akan menimbulkan perasaan yakin bagi calon konsumen untuk mengonsumsi merek tersebut dan biasanya akan merekomendasikan merek yang digunakan kepada orang lain, sehingga berkemungkinan dapat menarik konsumen baru.

4) Memberi waktu untuk merespon ancaman pesaingan

Bila pesaing mengembangkan produk yang lebih unggul, konsumen yang loyal akan memberikan waktu bagi perusahaan untuk merespon pesaing dengan memperbarui produknya.

c. Tingkatan Loyalitas merek

Dalam kaitannya dengan loyalitas merek terdapat

(30)

beberapa tingkat loyalitas merek. Masing-masing tingkatannya menunjuk pada tantangan pemasaran yang harus dihadapi sekaligus asset yang dapat dimanfaatkan. Adapun tingkatan tersebut sebagai berikut (Durianto, 2004):

1) Switcher/price buyer (pembeli yang berpindah-pindah) Adalah tingkat loyalitas yang paling dasar. Semakin sering pembelian konsumen berpindah dari suatu merek kemerek lain menginditasikan bahwa mereka tidak loyal, semua merek dianggap memadai. Dalam hal ini merek memegang peranan yang kecil dalam keputusan pembelian. Ciri paling jelas dalam kategori ini adalah mereka membeli suatu merek karena banyak konsumen yang lain membeli merek tersebut karena harganya murah.

2) Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan)

Adalah pembeli yang tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengonsumsi suatu merek produk. Tidak ada alasan yang kuat baginya untuk membeli produk merek lain atau berpindah merek, terutama jika peralihan itu membutuhkan usaha, biaya, atau pengorbanan lain.

3) Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan) Adalah kategori pembeli yang puas dengan merek yang mereka konsumsi. Namun mereka dapat saja berpindah merek dengan menanggung biaya peralihan, seperti waktu, biaya, atau risiko yang timbul akibat tindakan peralihan

(31)

merek tersebut.

4) Likes the brand (menyukai merek)

Adalah kategori yang sungguh-sungguh menyukai merek tersebut. Rasa suka didasari oleh asosiasi yang berkaitan dengan simbol, rangkaian pengalaman menggunakan merek itu sebelumnya, atau persepsi kualitas yang tinggi.

5) Committed Buyer (pembeli yang berkomitmen)

Adalah kategori pembeli yang setia. Konsumen mempunyai kebanggaan dalam menggunakan suatu merek.

Mereka tersebut bahkan menjadi sangat penting baik dari segi fungsi maupun sebagai ekpresi siapa sebenarnya pengunanya. Ciri yang tampak pada kategori ini adalah tindakan pembeli untuk merekomendasikan merek yang digunakan kepada orang lain.

d. Piramida Loyalitas merek

Adapun piramida yang menjelaskan tingkatan loyalitas merek seperti pada gambar II.1 (Durianto,2004).

Gambar II.1 Piramida Loyalitas Merek

(32)

(Sumber: David A. Aaker (1997), Manajemen Ekuitas Merek:

Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek, Halaman 92 dalam (Durianto, 2004)

Tingkatan loyalitas merek pada Gambar II.1 yaitu mulai dari switcher (tingkatan yang paling rendah dengan porsi yang paling besar), habitual buyer, satisfied buyer, likes the brand, hingga committed buyer (tingkat paling tinggi dengan porsi yang paling kecil) adalah sangat sesuai bagi merek yang belum memiliki loyalitas merek yang kuat.

e. Indikator Pengukuran Loyalitas merek

Menurut Durianto (2001) perlu dirancang kuesioner agar mengetahui tanggapan konsumen terhadap berbagai tingkatan loyalitas merek yang telah dipaparkan sebelumnya. Berikut adalah indikator pengukuran loyalitas merek:

1) Penelitian switcher diusulkan dengan pertanyaan dan alternatif jawaban berikut:

Seberapa sering anda berpindah merek karena faktor harga? Kemudian responden dapat memilih salah satu jawaban antara tidak pernah, jarang, kadang-kadang, sering, dan selalu.

2) Penelitian habitual buyer diusulkan pertanyaan dan alternatif jawaban berikut:

Apakah anda setuju bahwa alasan anda membeli suatu merek produk hanya karena kebiasaan? Kemudian

(33)

responden dapat memilih salah satu jawaban antara sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-ragu, setuju, dan sangat setuju.

3) Penelitian satisfied buyer diusulkan pertanyaan dan alternatif jawaban berikut:

Apakah anda menemukan kepuasan dalam menggunakan merek produk tersebut? Kemudian responden dapat memilih salah satu jawaban antara sangat tidak puas, tidak puas, biasa saja, puas, dan sangat puas.

4) Penelitian likes the brand diusulkan pertanyaan dan alternatif jawaban berikut:

Apakah anda sungguh-sungguh menyukai merek tersebut?

Kemudian responden dapat memilih jawaban antara sangat tidak suka, tidak suka, biasa saja, suka, dan sangat suka.

5) Penelitian committed buyer diusulkan pertanyaan dan alternatif jawaban:

Apakah anda menyarankan dan mempromosikan ke orang lain untuk membeli produk yang sama? Kemudian responden dapat memilih satu jawaban antara tidak pernah, jarang, kadang- kadang, sering, dan selalu.

B. Penelitian Sebelumnya

Adapun penelitian berikut ini memiliki variabel dan topik yang sama dengan penelitian ini sehingga bisa menjadi perbandingan dan referensi

(34)

untuk peneliti. Berikut ini adalah penelitian sebelumnya:

1. Fika Dewi Anggraeni (2009) dengan judul “Analisis Tingkat Brand Loyalty Pada Toko Buku Gramedia Solo Square”. Penelitian ini mencari tingkat loyalitas merek dari Toko Buku Gramedia Solo Square. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, studi pustaka dan kuesioner. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penelitian ini mengambil 100 orang sebagai responden untuk dijadikan sampel. Penelitian ini menunjukkan cukup kuat dengan hasil tingkatan : Swithcer buyer 23%, habitual buyer 47%, Satisfied buyer 57%, likes the brand 67%, dan committed buyer 34%. Penelitian ini menyatakan hanya sedikit orang yang berkomitmen terhadap Toko Buku Gramedia Solo Square, tetapi menunjukkan konsumen loyal terhadap merek.

2. Saputro (2015) melakukan penelitian skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Brand Awareness, Brand Association, Perceived Quality Dan loyalitas merek terhadap Purchase Intention Laptop Acer Di Ponogoro”. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh brand awareness, brand association, perceived quality, loyalitas merek terhadap purchase intention. Populasi penelitian ini seluruh masyarakat kabupaten Ponorogo yang menggunakan laptop Acer, dan sampel diambil sebanyak 80 orang dari populasi. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen. Uji validitas instrumen menggunakan confirmatory factor analysis dan uji reliabilitas menggunakan alphacronbach. Data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan

(35)

Brand Loyalty

Committed Buyer Likes The

Brand Satisfied

Buyer Habitual

Buyer Swithcer

Buyer

metode analisis regresi berganda. Hasil analisis mengindikasikan brand awareness berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention dengan nilai t hitung 2,067> t tabel 1,992 dan tingkat signifikansi 0,000, brand association berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention dengan nilai t hitung 2,398> t tabel 1,992 dan tingkat signifikansi 0,019, perceived quality berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention dengan nilai t hitung 3,343>

t tabel 1,992 dan tingkat signifikansi 0,001, dan brand loyalty berpengaruh positif dan signifikan terhadap purchase intention dengan nilai t hitung 2,059> t tabel 1,992 dan tingkat signifikansi 0,001.

C. Kerangka Konseptual Penelitian Kerangka konseptual pada gambar II.2

Gambar II.2 Kerangka Konseptual Penelitian

kerangka konseputal dari penelitian ini menganalisis tingkat loyalitas

(36)

merek produk Aqua.

(37)

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Menurut Siregar (2013) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau penghubungan dengan variabel lainnya.

B. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek

Objek dari penelitianan ini adalah tingkat loyalitas merek produk air mineral merek Aqua.

2. Subjek

Subjek dari penelitian ini adalah konsumen Aqua di Citrouli Swalayan Jl. Babarsari No.112, Kledokan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, DIY.

C. Waktu dan Lokasi Penelitian 1. Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2021 hingga bulan Juli 2021.

2. Lokasi

Penelitian ini dilakukan di Citrouli swalayan Jl. Babarsari No.112, Kledokan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, DIY.

(38)

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut dan kemudian ditarik kesimpulannya (Wiratna, 2015). Variabel penelitian ini : 1. Loyalitas merek

Pengukuran secara langsung bagaimana konsumen tetap loyal kepada suatu merek. Kepuasan terutama menjadi pengukuran di bisnis jasa (seperti perusahaan penyewaan mobil, hotel, atau bank). Sementara itu, loyalitas merupakan hasil akumulasi pengalaman penggunaan produk.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang diberikan kepada suatu variabel dengan memberi arti atau menspesifikkan kegiatan atau membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut (Sugiyono, 2001). Berikut definisi operasional dalam penelitian.ini:

1. Loyalitas merek

Indikator pengukuran loyalitas merek mengacu pada Durianto (2001):

a. Switcher Buyer (pembeli yang berpindah-pindah).

Switcher buyer dapat diukur dengan pertanyaan nomor 1 dan 2 didalam kuesioner loyalitas merek yaitu: 1) seberapa sering anda membeli air mineral selain Aqua karena faktor harga? 2) Seberapa sering anda membeli air mineral selain Aqua karena adanya faktor diskon atau promo pembelian? Setelah itu switcher buyer diukur melalui frekuensi dari responden yang menjawab

(39)

“selalu” dan “sering” .

b. Habitual Buyer (pembeli yang bersifat kebiasaan).

Habitual buyer dapat diukur dengan pertanyaan nomor 3 dan 4 didalam kuesioner loyalitas merek yaitu: 1) Apa anda setuju alasan anda mengonsumsi Aqua hanya karena kebiasaan membeli merek tersebut? 2) Apa anda setuju alasan anda mengonsumsi Aqua hanya karena kebanyakan orang yang mengonsumsi merek tersebut? Setelah itu habitual buyer diukur melalui frekuensi dari responden yang menjawab “sangat setuju” dan “setuju”.

c. Satisfied Buyer (pembeli yang puas dengan biaya peralihan).

Satisfied buyer dapat diukur dengan pertanyaan nomor 5 dan 6 didalam kuesioner loyalitas merek yaitu: 1) Apa anda puas dengan kualitas yang ditawarkan oleh Aqua? 2) Apa anda puas dengan kemampuan Aqua dalam mengatasi dehidrasi ringan yang anda rasakan? Setelah itu satisfied buyer diukur melalui frekuensi dari responden yang menjawab “sangat puas” dan “puas”.

d. Likes The Brand (menyukai merek).

Likes the brand dapat diukur dengan pertanyaan nomor 7 dan 8 didalam kuesioner loyalitas merek yaitu: 1) Apa anda benar- benar menyukai produk Aqua? 2) Apa anda menyukai produk Aqua karena kualitas produknya yang baik? Setelah itu likes the brand diukur melalui frekuensi dari responden yang menjawab“sangat setuju” dan “setuju”.

e. Committed Buyer (pembeli yang berkomiten).

(40)

Committed buyer dapat diukur dengan pertanyaan nomor 9 dan 10 didalam kuesioner loyalitas merek yaitu: 1) Apakah anda menyarankan orang lain untuk ikut mengonsumsi produk Aqua? 2) Apakah anda merasa bangga menjadi konsumen air mineral merek Aqua daripada merek lain? Setelah itu committed buyer diukur melalui frekuensi dari responden yang menjawab “sangat setuju”

dan “setuju”.

F. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi penelitian merupakan seluruh pelanggan Aqua di Citrouli swalayan Jl. Babarsari No.112, Kledokan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, DIY.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan ukuran sampel yang layak dalam penelitian antara 30 orang sampai 500 orang (Sugiyono, 2010). Peneliti memilih 100 responden dari seluruh pelanggan Aqua di Citrouli swalayan di Jl.

Babarsari No.112, Kledokan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, DIY.

(41)

G. Teknik dan Pengambilan Sampel

Teknik sampel penelitian ini purposive sampling. Menurut Siregar (2013) purposive sampling adalah metode penetapan responden untuk dijadikan sampel berdasarkan kriteria tertentu.

Kriteria yang ditetapkan adalah:

1. Perempuan atau laki-laki yang mengonsumsi produk Aqua minimal sekali dalam 3 bulan terakhir.

2. Pernah membeli produk Aqua di Citrouli swalayan di Jl. Babarsari No.112, Kledokan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, DIY.

H. Sumber Data

Sumber data penelitian ini ada 2 yaitu data primer dan data sekunder : 1. Data Primer

Menurut Siregar (2013) data primer adalah data yang dikumpulkan atau didapatkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama.

Data penelitian adalah jawaban dari 100 orang responden langsung kepada peneliti.

2. Data Sekunder

Menurut Siregar (2013) data sekunder adalah data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahannya. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder dari hasil tingkat konsumsi air mineral yang dilakukan oleh ASPADIN (Asosiasi Air minum Dalam

(42)

Kemasan Indonesia), digunakan peneliti untuk melihat tingkat loyalitas merek produk Aqua di Daerah Istimewa Yogyakarta.

I. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner dengan judul “Analisis Tingkat Loyalitas merek pada Produk Air mineral Merek Aqua”. Pengukuran yang dilakukan menggunakan skala likert. Skala likert merupakan skala yang dapat memperlihatkan tanggapan konsumen terhadap karakteristik suatu produk (Durianto, 2001).

Pengukuran pada penelitian ini menggunakan skala likert, responden memberikan jawaban dengan memilih salah satu dari pilihan berganda dalam pertanyaan yang diberikan. Berikut alternatif jawaban skala likert di penelitian ini dan pemetaan skor penilaian pada tabel III.1

Tabel III.1 Alternatif Jawaban dan Skor

No Skor 5 Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1

1 Sangat

Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak

Setuju

Sangat Tidak Setuju

2 Selalu Sering Kadang-

Kadang Jarang Tidak Pernah 3 Sangat Puas Puas Biasa Saja Tidak Puas Sangat Tidak

Puas

J. Teknik Pengujian Instrumen

Uji validitas dan uji reliabilitas merupakan teknik pengujian instrument dalam penelitian ini. Definisi uji validitas dan uji reliabilitas sebagai berikut ini:

1. Uji Validitas

(43)

Menurut Ghozali (2009) uji validitas digunakan untuk mengukur sah, atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Uji validitas dilakukan dengan teknik korelasi product moment, yang dimana cara menghitung rhitung dari masing-masing pertanyaan atau pernyataan dilakukan dengan menggunakan rumus berikut (Siregar, 2013)

rhitung = 𝑛(Ʃ𝑋𝑌) − (Ʃ𝑋)(Ʃ𝑌)

√[𝑛(Ʃ𝑋2) − (Ʃ𝑋)2][𝑛(Ʃ𝑌2) − (Ʃ𝑌)2]

Keterangan:

Rhitung = koefisien korelsi n = jumlah responden

X = skor variabel

Y = skor total dari variabel untuk responden ke-n

Dengan nilai signifikan (α) = 5%, setiap butir pertanyaan dinyatakan valid apabila rhitung lebih besar dari rtabel. Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 25.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali (2009) reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari peubah atau konstruk.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

(44)

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Reliabilitas suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan akurasi.

Menurut Siregar (2013) uji reliabilitas dilakukan dengan teknik cronbach alpha, yang dimana cara menghitung koefisien reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus berikut.

Keterangan :

r11 = koefisien reliabilitas instrument k = jumlah butir

pertanyaan

∑𝜎𝑏2 =jumlah varian butir σ2t = varian

total

Suatu instrumen penelitian dinyatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas (r11) > 0,6. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas juga dilakukan dengan bantuan program SPSS25.

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif responden menggunakan 100 responden yang

(45)

merupakan sampel penelitian, kemudian dikelompokkan di dalam beberapa karakteristik menggunakan kalkulasi persentase (%).

Karakteristiknya berdasarkan:

a. Jenis kelamin b. Usia

c. Tingkat konsumsi Aqua dalam 3 bulan terakhir 2. Analisis Deskriptif Variabel

Analisis deskriptif variabel memberikan gambaran tentang variabel beserta butir pertanyaan melalui perhitungan rata-rata yang dihitung dengan bantuan Ms.Excel. Rata-ratanya digunakan untuk mengategorikan variabel beserta butir pertanyaannya ke dalam 5 rentang skala penilaian. Cara menentukan 5 rentang skala penilaian sebagai berikut:

Interval kelas = (skala tertinggi – skala terendah) / jumlah kelas

= (5 - 1) / 5 =0,8 Rentang skala penilaian:

a. 1,00 - 1,80 = sangat buruk b. 1,81 - 2,60 =buruk

c. 2,61 - 3,40 =cukup d. 3,41 - 4,20 = baik e. 4,21 - 5,00 = sangat baik 3. Analisis Tingkat Loyalitas merek

Menurut Durianto (2001) teknik analisis yang digunakan untuk mengukur loyalitas merek adalah sebagai berikut:

(46)

a. Rata-rata (mean)

Menurut (Durianto,2001) perhitungan rata-rata digunakan untuk mengetahui nilai tunggal dari setiap tingkatan loyalitas merek (switcher buyer, habitual buyer, satisfied buyer, likes the brand, committed buyer) nilai ini digunakan untuk mengategorikan setiap tingkatan loyalitas merek ke dalam 5 rentang skala penilaian. Nilai rata-rata dihitung dengan rumus berikut :

Keterangan :

fi : Frekuensi kelas ke-i xi : Nilai pengukuran ke-i n : Banyaknya pengamatan

Berikut ini rentang skala penilaian yang digunakan untuk pemetaan tingkatan loyalitas merek (switcher buyer, habitual buyer, satisfied buyer, likes the brand, committed buyer):

Interval kelas = (skala tertinggi – skala terendah) / jumlah kelas

= (5 - 1) / 5 = 0,8 5 Rentang skala penilaian : 1) 1,00 - 1,80 = sangat buruk 2) 1,81 - 2,60 =buruk

3) 2,61 - 3,40 =cukup

(47)

4) 3,41 - 4,20 = baik 5) 4,21 - 5,00 = sangat baik

b. Standar Deviasi

Standar deviasi merupakan nilai statistik yang menunjukkan seberapa jauh variasi data terhadap nilai rata-rata. Dalam penelitian ini, standar deviasi digunakan untuk menunjukkan penyebaran setiap tingkatan loyalitas merek (switcher buyer, habitual buyer, satisfied buyer, likes the brand, committed buyer) dengan mengategorikannya ke dalam 5 rentang skala penilaian yang sama seperti rentang skala penilaian pada perhitungan rata-rata.

Untuk mendapatkan nilai penyebarannya maka rata-rata dari setiap tingkatan loyalitas merek akan dikurangkan dan dijumlahkan dengan nilai standar deviasinya. Dua nilai (hasil pengurangan dan penjumlahan) yang telah diperoleh kemudian digunakan untuk menunjukkan penyebaran setiap tingkatan loyalitas merek pada rentang skala penilaian mulai dari kategori paling buruk sampai dengan kategori paling baik.

Rumus standar deviasi adalah (Durianto, 2001):

Keterangan:

(48)

fi : Frekuensi kelas ke-i xi : Nilai pengukuran ke-i n : Banyaknya pengamatan c. Persentase(%)

Pada penelitian ini persentase digunakan untuk menyatakan seberapa besar tingkat loyalitas merek yang terdiri dari switcher buyer, habitual buyer, satisfied buyer, likes the brand, dan committed buyer pada merek Aqua dengan menggunakan rumus:

Persentase switcher buyer = total switcher buyer / 200 x 100% Keterangan:

Total switcher buyer dibagi dengan 200 karena switcher buyer diukur menggunakan 2 pertanyaan yang dijawab oleh 100 responden.

(49)

31

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Air mineral merek Aqua sebagai pelopor perusahaan air mineral pertama di Indonesia, merek Aqua dipegang oleh PT. AQUA Golden Mississippi. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Tirto Utomo pada tahun 1973 berupa kemasan air putih atau tawar yang dikemas dalam botol dimana hal tersebut dianggap tidak lazim. Bapak Tirto Utomo memulai bisnis air mineral Aqua dengan membangun pabrik di Bekasi pada tahun 1973. Seiring dengan berkembangnya bisnis air mineral Aqua dikarenakan sudah dapat diterima oleh masyarakat, Aqua membangun pabrik keduanya di Pandaan, Malang pada tahun 1984. Kemudian pada tahun 1985 Aqua mengeluarkan produk kemasan baru yaitu dalam gelas plastik dengan ukuran 220 ml. Aqua menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang menerapkan sistem produksi in-line di Pabrik Mekarsari.

B. Produk Aqua

Aqua Memiliki 5 lini produk, yang membedakan berdasarkan kemasan, jenis dan volumenya, berikut produk Aqua :

1. Aqua galon dengan volume 19 liter

2. Aqua botol dengan volume 330mL, 450mL, 600mL, 750mL, dan 1500mL

3. Aqua gelas plastik dengan volume 240mL

(50)

4. Aqua 100% Recycled produk dari Aqua terbaru yang kemasannya dari 100% plastik yang dapat di daur ulang 100%.

5. Aqua Reflection merupakan produk terbaru Aqua memiliki kemurnian air mineral pegunungan berkualitas tinggi dan diproses dengan teknologi tercanggih.

C. Visi dan Misi Aqua

Visi Misi Perusahaan Aqua :

Menginspirasi masyarakat Indonesia untuk hidrasi yang lebih sehat.

(51)

33

BAB V

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab V berisikan pemaparan mengenai hasil uji penelitian, analisis deskriptif variabel, analisis deskriptif responden, dan analisis tingkat loyalitas merek. Pengujian instrumen ini uji reliabilitas dan uji validitas.

Didalam analisis deskriptif responden, semua responden dikelompokan berdasarkan usia, jenis kelamin dan tingkat konsumsi air mineral Aqua selama 3 bulan terakhir. didalam analisis deskriptif variabel, seluruh variabel beserta pertanyaannya akan diklasifikasikan ke 5 rentang skala penilaian yang telah dijelaskan di bab III.

Peneliti mendapatkan data dengan cara menyebarkan kuesioner pada 100 orang responden konsumen air mineral Aqua di Citrouli swalayan Jl. Babarsari No.112, Kledokan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, DIY. Semua jawaban responden ditabulasikan memakai aplikasi Ms. Excel 2016 setelah itu dianalisis secara manual dan bantuan aplikasi SPSS 25.

A. Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas

Pertanyaan dinyatakan valid jika nilai rhitung lebih besar dari nilai rtabel. Nilai rtabel diketahui memakai rumus rtabel (a, n-2) bersumber pada tabel produk momen. Uji validitas ini menjelaskan n = 100 dan α

= 5% maka rtabel (5%, 100-2) = 0,195. Pertanyaan dinyatakan valid

(52)

jika nilai rhitung lebih besar dari 0,195. Hasil uji validitas variabel loyalitas merek dapat dilihat di tabel V.1 berikut ini:

Tabel V.1 Uji Validitas Variabel Loyalitas Merek

Pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan

Pertanyaan 1 0,283 0,195 Valid

Pertanyaan 2 0,369 0,195 Valid

Pertanyaan 3 0,646 0,195 Valid

Pertanyaan 4 0,567 0,195 Valid

Pertanyaan 5 0,583 0,195 Valid

Pertanyaan 6 0,632 0,195 Valid

Pertanyaan 7 0,465 0,195 Valid

Pertanyaan 8 0,618 0,195 Valid

Pertanyaan 9 0,531 0,195 Valid

Pertanyaan 10 0,629 0,195 Valid

Pada tabel V.1 menjelaskan bahwa semua pertanyaan dikatakan valid dikarenakan rhitung lebih besar dari rtabel.

2. Uji Reliabilitas

Setiap instrumen penelitian dinyatakan reliabel jika nilai koefisien reliabilitas instrumen (r11) lebih besar dari 0,6. Hasil uji reliabilitas variabel loyalitas merek terdapat pada tabel V.2.

(53)

Tabel V.2 Uji Reliabilitas Loyalitas Merek

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Loyalitas Merek 0,703 Reliabel

Tabel V.2 hasil uji reliabilitas variabel loyalitas merek dikatakan reliabel karena nilai koefisien reliabilitas instrumen (cronbach alpha) >

0,6.

B. Analisis Deskriptif Responden 1. Berdasarkan Jenis Kelamin

Responden pada penelitian ini, dibagi menjadi 2 kelompok terdapat pada tabel V.3.

Tabel V.3 Deskriptif Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah

Responden

Persentase

1 Laki-laki 65 65%

2 Perempuan 35 35%

Total 100 100%

Pada tabel V.3 menjelaskan terdapat 100 orang responden dimana 65 orang responden laki-laki dan 35 orang responden perempuan.

2. Berdasarkan Usia

Responden penelitian ini dibagi menjadi empat kelompok yaitu ada pada tabel V.4.

(54)

Tabel V.4 Deskriptif Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Responden Persentase

1 17 – 21 33 33%

2 22 – 26 44 44%

3 27 – 31 15 15%

4 > 31 8 8%

Total 100 100%

Pada tabel V.4 menjelaskan terdapat 100 orang responden dimana 33 orang responden memiliki rentang usia 17-21 tahun, 44 orang responden memiliki rentang usia 22-26 tahun, 15 orang responden memiliki rentang usia 27-31 tahun, 8 orang memiliki rentang usia diatas 31 tahun.

3. Berdasarkan Tingkat Konsumsi Aqua 3 Bulan Terakhir

Responden pada penelitian ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu pada tabel V.5.

Tabel V.5 Tingkat konsumsi Aqua dalam 3 Bulan Terakhir

No Tingkat

Konsumsi

Jumlah Responden

Persentase

1 1 – 3 kali 20 20%

2 4 – 8 kali 50 50%

3 > 8 kali 30 30%

Total 100 100%

(55)

Berdasarkan tabel V.5 tingkat konsumsi Aqua dalam 3 bulan terakhir paling banyak berada pada tingkat konsumsi 4 – 8 kali yaitu sebanyak 50 orang, sedangkan paling sedikit berada pada tingkat konsumsi 1 - 3 kali yaitu sebanyak 20 orang.

C. Analisis Deskriptif Variabel 1. Variabel Loyalitas Merek

Nilai rata-rata dari variabel loyalitas merek dan setiap pertanyannya dapat dilihat di tabel V.6.

Tabel V.6 Deskriptif Variabel Loyalitas Merek

Variabel Nilai rata- rata

Butir Pertanyaan

Nilai rata- rata

Kategori

Loyalitas

Merek 3,412

1 2,64 Cukup

2 2,46 Buruk

3 3,28 Cukup

4 2,94 Cukup

5 4,18 Baik

6 3,71 Baik

7 4,17 Baik

8 4,02 Baik

9 3,35 Cukup

10 3,37 Cukup

Pada tabel V.6 nilai rata-rata variabel loyalitas merek ialah 3,412. Nilai ini menyatakan variabel loyalitas merek masuk dalam kategori baik.

Pertanyaan nomor 5 memiliki nilai rata-rata tertinggi dengan nilai 4,18.

Berdasarkan pertanyaan nomor 5, menyatakan mayoritas responden

(56)

puas mengonsumsi produk Aqua. Pertanyaan no 2 memiliki nilai rata- rata terendah dengan nilai 2,46. Berdasarkan pertanyaan nomor 2, dapat diartikan mayoritas responden jarang membeli air mineral merek lain dikarenakan diskon atau potongan harga.

D. Analisis Tingkat Loyalitas Merek

Peneliti menganalisis tingkat loyalitas merek dengan menggunakan perhitungan rata-rata, standar deviasi dan persentase dengan aplikasi SPSS 25.

1. Analisis Switcher Buyer

Switcher buyer dapat diukur dengan pertanyaan 1 dan 2 dalam bagian kuesioner loyalitas merek dan responden yang termasuk switcher buyer responden yang menjawab “sering” dan “selalu”. Frekuensi dan persentase jawaban pertanyaan 1 dan 2 di kuesioner loyalitas merek terdapat di tabel V.7

Tabel V.7 Frekuensi Jawaban Nomor 1 dan 2

Jawaban Frekuensi Persentase

Tidak Pernah 35 17,5%

Jarang 68 34,0%

Kadang-kadang 57 28,5%

Sering 32 16,0%

Selalu 8 4,0%

Total 200 100%

Tabel V.7 menjelaskan responden paling banyak menjawab “jarang”

dengan persentase sebanyak 34%, sedangkan paling sedikit responden menjawab “selalu” sebanyak 4%. Standar deviasi, rata-rata dan

(57)

persentasenya adalah sebagai berikut:

a. Standar deviasi dan nilai rata-rata

Standar deviasi dan nilai rata-rata pada pertanyaan nomor 1 dan 2 terdapat di tabel V.8

Tabel V.8 Standar Deviasi dan Rata-rata Switcher Buyer

Perhitungan Hasil

Rata-rata (X) 2,55

Standar Deviasi (S) 1,078

X – S 1,47

X + S 3,63

Tabel V.8 menjelaskan hasil perhitungan mendapatkan nilai rata-rata sebesar 2,55 dan nilai standar deviasinya 1,078. Cara mengetahui nilai penyebarannya, rata-rata akan dikurangkan dan dijumlahkan dengan standar deviasinya memperoleh hasil 1,47 dan 3,63.

b. Persentase

40 / 200 x 100% = 20%

c. Pembahasan

Didalam skala penilaian yang dipaparkan pada bab III, rata-rata 2,55 diartikan responden termasuk kedalam kategori yang buruk. Memanfaatkan nilai penyebarannya, responden ini termasuk kedalam kategori sangat buruk sampai dengan baik.

Responden yang suka berpindah-pindah dikarenakan faktor diskon atau promo ialah 20,0%. Hasil ini menjadi hasil yang

(58)

baik bagi perusahaan Aqua karena persentase konsumen yang suka berpindah-pindah tergolong rendah.

2. Analisis Habitual Buyer

Habitual buyer dapat diukur dengan pertanyaan 3 dan 4 dalam bagian kuesioner loyalitas merek dan responden yang termasuk habitual buyer adalah responden yang menjawab “setuju” dan “sangat setuju”.

Frekuensi dan persentase jawaban pertanyaan 3 dan 4 di kuesioner loyalitas merek terdapat di tabel V.9

Tabel V.9 Frekuensi Jawaban Nomor 3 dan 4

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat tidak setuju 15 7,5%

Tidak setuju 68 34,0%

Ragu-ragu 29 14,5%

Setuju 56 28,0%

Sangat setuju 32 16,0%

Total 200 100%

Tabel V.9 menjelaskan bahwa responden dengan jawaban paling banyak “tidak setuju” sebanyak 34%, dan paling sedikit responden menjawab “sangat tidak setuju” sebanyak 7,5%. Standar deviasi, rata- rata dan persentasenya sebagai berikut:

a. Standar deviasi dan nilai rata-rata

Standar deviasi dan nilai rata-rata pada pertanyaan nomor 3 dan 4 ada terdapat di tabel V.10

Tabel V.10 Standar Deviasi dan Rata-rata Habitual Buyer

Perhitungan Hasil

(59)

Rata-rata (X) 3,11 Standar Deviasi (S) 1,247

X – S 1,863

X + S 4,357

Tabel V.10 menjelaskan hasil menggunakan perhitungan dari SPSS 25 rata-ratanya 3,11 dan standar deviasinya 1,247. Cara mengetahui nilai penyebarannya, rata-rata akan dikurangkan dan dijumlahkan dengan standar deviasinya sehingga memperoleh hasil 1,863 dan 4,357.

a. Persentase

88 / 200 x 100% = 44%

b. Pembahasan

Didalam skala penilaian yang dipaparkan pada bab III, rata-rata sebesar 3,11 diartikan responden termasuk kedalam kategori cukup. Memanfaatkan nilai penyebarannya, responden ini digambarkan ke dalam kategori yang buruk sampai dengan sangat baik. Hasil ini menyatakan responden yang membeli produk Aqua hanya karena kebiasaan mereka ialah 44%.

3. Analisis Satisfied Buyer

Satisfied Buyer dapat diukur dengan pertanyaan 5 dan 6 dalam kuesioner loyalitas merek dan responden yang termasuk satisfied buyer ialah responden yang menjawab “puas” dan “sangat puas”.

Frekuensi dan persentase jawaban pertanyaan 5 dan 6 bagian loyalitas merek terdapat di tabel V.11

(60)

Tabel V.11 Frekuensi Jawaban Nomor 5 dan 6

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat tidak puas 1 0,5%

Tidak puas 6 3,0%

Biasa saja 56 28,0%

Puas 77 38,5%

Sangat puas 60 30,0%

Total 200 100%

Tabel V.11 menjelaskan jawaban yang paling banyak responden ialah

“Puas” sebanyak 38,5%, dan paling sedikit responden menjawab

“sangat tidak puas” sebanyak 0,5%. Standar deviasi, rata-rata, dan persentasenya sebagai berikut:

a. Standar deviasi dan nilai rata-rata

Standar deviasi dan nilai rata-rata pada pertanyaan nomor 5 dan 6 terdapat di tabel V.12

Tabel V.12 Standar Deviasi dan Rata-rata Satisfied Buyer

Perhitungan Hasil

Rata-rata (X) 3,95

Standar Deviasi (S) 0,864

(61)

X – S 3,086

X + S 4,814

Berdasarkan tabel V.12 nilai rata-rata satisfied buyer ialah 3,95 dan nilai standar deviasi satisfied buyer ialah 0,864. Cara mengetahui nilai penyebarannya, rata-rata akan dikurangkan dan dijumlahkan dengan standar deviasinya, memperoleh hasil 3,086 dan 4,814.

b. Persentase

137 / 200 x 100% = 68,5%

c. Pembahasan

Didalam skala penilaian yang dipaparkan pada bab III, nilai rata-rata 3,95 mengartikan responden termasuk kedalam kategori baik. Memanfaatkan nilai penyebarannya, responden ini digambarkan kedalam kategori cukup sampai dengan sangat baik. Hasil ini menunjukan responden puas dengan kualitas yang ditawarkan dan kemampuan untuk mengatasi dehidrasi ringan 68,5%.

4. Analisis Likes the brand

Likes the brand diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 7 dan 8 loyalitas merek. Responden Likes the brand ialah responden yang menjawab “setuju” dan “sangat setuju”. Frekuensi dan persentase jawaban nomor 7 dan 8 di kuesioner loyalitas merek terdapat di tabel V.13.

(62)

Tabel V.13 Frekuensi jawaban nomor 7 dan 8

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat tidak setuju 0 0%

Tidak setuju 9 4,5%

Ragu-ragu 15 7,5%

Setuju 124 62,0%

Sangat setuju 52 26,0%

Total 200 100%

Tabel V.13 menjelaskan paling banyak responden menjawab “setuju”

sebanyak 62,0%, dan paling sedikit responden menjawab “sangat tidak setuju” sebanyak 0%. Standar deviasi, rata-rata, dan persentasenya sebagai berikut :

a. Standar deviasi dan Rata-rata

Standar deviasi dan rata-rata pada pertanyaan nomor 7 dan 8 terdapat pada tabel V.14.

Tabel V.14 Standar Deviasi dan Rata-rata Likes The Brand

Perhitungan Hasil

Rata-rata (X) 4,010

Standar Deviasi (S) 0,713

X – S 3,30

X + S 4,72

(63)

Tabel V.14 menjelaskan nilai rata-rata Likes the brand adalah 4,010 dan nilai standar deviasi Likes the brand ialah 0,713.

Cara mengetahui nilai penyebarannya, rata-rata akan dikurangkan dan dijumlahkan dengan standar deviasinya, memperoleh hasil 3,30 dan 4,72.

c. Persentase

= 176 / 200 x 100% = 88%

c. Pembahasan

Didalam skala penilaian yang dipaparkan pada bab III, rata-rata sebesar 4,01 mengartikan responden termasuk kategori baik.

Memanfaatkan nilai penyebarannya, maka responden ini digambarkan kedalam kategori cukup sampai dengan sangat baik. Hasil menunjukan responden benar-benar menyukai merek Aqua sebesar 85%.

5. Analisis Committed Buyer

Committed Buyer dapat diukur dengan pertanyaan kuesioner nomor 9 dan 10 loyalitas merek dan responden termasuk Committed Buyer ialah yang menjawab “setuju” dan “sangat setuju”. Frekuensi dan persentase jawaban no 9 dan 10 di kuesioner bagian loyalitas merek terdapat di tabel V.15

(64)

Tabel V.15 Frekuensi jawaban nomor 9 dan 10

Jawaban Frekuensi Persentase

Sangat tidak setuju 22 11,0%

Tidak setuju 23 11,5%

Ragu-ragu 50 25,0%

Setuju 71 35,5%

Sangat setuju 34 17,0%

Total 200 100%

Tabel V.15 menjelaskan paling banyak responden menjawab

“setuju” sebanyak 35,5%, dan responden paling sedikit menjawab

“sangat tidak setuju” sebanyak 11,0%. standar deviasi, rata-rata, dan persentasenya sebagai berikut :

a. Standar deviasi dan Rata-rata

Standar deviasi dan nilai rata-rata pada pertanyaan nomor 9 dan 10 terdapat di tabel V.16

Tabel V.16 Standar Deviasi dan Rata-rata Committed Buyer

Perhitungan Hasil

Rata-rata (X) 3,36

Standar Deviasi (S) 1,212

X – S 2,148

X + S 4,572

(65)

Tabel V.16 menjelaskan bahwa nilai rata-rata Committed Buyer sebesar 3,36 dan nilai standar deviasi Committed Buyer sebesar 1,212. Cara mengetahui nilai penyebarannya, maka rata- rata akan dikurangkan dan dijumlahkan dengan standar deviasinya, 2,148 dan 4,572.

b. Persentase

= 105 / 200 x 100% = 52,5%

c. Pembahasan

Didalam skala penilaian yang dipaparkan pada bab III, nilai rata- rata 3,36 mengartikan responden termasuk kedalam kategori cukup. Dengan memanfaatkan nilai penyebarannya, responden ini di gambarkan kedalam kategori buruk hingga sangat baik. Hasil ini menunjukan responden yang setia pada produk Aqua dan bentuk kesetiaannya ditunjukkan melalui responden merekomendasikan minuman Aqua kepada orang lain sebesar 52,5%.

Gambar

Tabel I.1 TBI Air minum dalam kemasan
Gambar II.1 Piramida Loyalitas Merek
Gambar II.2 Kerangka Konseptual Penelitian
Tabel III.1 Alternatif Jawaban dan Skor
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pada materi volume prisma dengan fong’s shcematic model for error analysis. ditinjau dari gaya

kaidah asba> b al-nuzu> l. Al-Syauka>ni> lebih berpegang pada al-ibrah} bi ‘umu> m al-lafaz}la>bi khus}u> s}al-sabab, sedangkan

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua demokratis memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap prestasi belajar

Kajian Pustaka Pada bab ini memberikan kajian teori yang menjadi landasan masalah yang akan dibahas dan sebagai bahan dalam proses penelitian, yaitu matriks, vektor, jaringan

Berhubung kekuatan (mirrah) dalam hadith ini yang didatangkan secara mutlak, ia di’kait’kan (muqayyad) dengan hadith ke 3 yang mengaitkan kekuatan itu dengan kekuatan

yang juga menyebabkan kurangnya minat mahasi wi Cina dan juga India untuk melibatkan diri di dalam pilihanraya kampus, Jika dilihat seC81'8 jel.. m nunj yang pilibanraya kampus

(TN: SAULT & CO.) - Rayuan terhadap keputusan Hakim Mahkamah Sesyen yang bertarikh 8.4.2011 terhadap keseluruhan keputusan. MRJ Technologies Sdn.. KES PLAINTIF DEFENDAN