Corresponding Author : [email protected] 1 JIM FISIP Unsyiah: AGB, Vol. 2, No. 3, Agustus 2017, 1-12
(Zulfan Riza, Rahmat Saleh, M.Comn) Email Pembimbing: [email protected]
PENGARUH POLISI MEUPEP-PEP TERHADAP PEMBENTUKAN CITRA POSITIF POLISI LALU LINTAS (STUDI PADA
MASYARAKAT KOTA BANDA ACEH)
the influence of polisi Meupep-pep towards the establishment of a positive image of traffic police (a study on the society of Banda Aceh)
Zulfan Riza1, Rahmat Saleh, M.Comn2
1Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Syiah Kuala
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul ‚pengaruh polisi Meupep-pep terhadap
pembentukan citra positif polisi lalu lintas (studi pada masyarakat Kota Banda Aceh)‛. Pihak Polisi Daerah (Polda) Aceh meluncurkan sebuah program yang diharapkan mampu mengedukasi masyarakat Kota Banda Aceh dengan nama program Meupep-pep. Program tersebut kini menjadi program unggulan dalam mengkampanyekan tertib lalu lintas di wilayah hukum Polda Aceh. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh citra polisi lalu lintas sejak hadirnya polisi Meupep-pep dimata masyarakat Kota Banda Aceh. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori Stimulus Organisme Respons (S-O-R). Subjek dalam penelitian adalah masyarakat Kota Banda Aceh yang ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data ialah dengan melakukan survei, yang menggunakan kuesioner dengan jumlah responden sebanyak 100 responden. Dalam penelitian ini, hasil penelitian dianalisis dengan beberapa tahapan analasis, yaitu Uji Validitas dan Reliabilitas, Metode Analisis Kuantitatif dan Uji Hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa polisi Meupep-pep berhasil mempengaruhi masyarakat di Banda Aceh terhadap pembentukan citra positif polisi lalu lintas. Melalui hasil uji regresi sederhana, besarnya koefesien determinasi adalah 0,445, jadi dapat disimpulkan besarnya pengaruh variabel polisi Meupep-pep terhadap citra positif polisi lalu lintas adalah 44,5%. Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu jika t hitung > t tabel (8,863 > 1,984) maka Ha diterima. Sehingga
Pengaruh Polisi Meupep-pep Terhadap Pembentukan Citra Positif Polisi Lalu Lintas (Studi Pada Masyarakat Kota Banda Aceh), (Zulfan Riza, Rahmat Saleh, M.Comn)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2, No. 3, Agustus 2017
2 dapat dinyatakan hipotesis pada penelitian ini diterima. Artinya, sosialisasi polisi Meupep-pep memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap pembentukan citra positif polisi lalu lintas.
Kata Kunci: Polisi Meupep-pep, Citra Positif, Polisi Lalu Lintas.
ABSTRACT
This research entitled ‚the influence of Polisi Meupep-pep towards the establishment of a positive image of traffic police (a study on the society of Banda Aceh)‛. Aceh Regional Police (Polda) launched a program that is expected to be able to educate the society of Banda Aceh with the program name Meupep-pep. The program currently becomes a competitive program in campaigning for an orderly traffic in Aceh police jurisdiction. The purpose of this study is to determine how much the influence of the image of traffic police since the presence of Polisi Meupep-pep according to the view of Banda Aceh society. The approach used in this research was quantitative using descriptive method. The theory of this research is Stimulus Organism Response (S-O-R). The subject in this research is the society of Banda Aceh which is selected by using purposive sampling. Data collection technique used in this research is a survey trough questionnaire which the number of respondents was 100 respondents. In this research, the result was analyzed using several step of analysis. They are Validity and Reliability analysis, Quantitative Analysis Method and Hypothesis Test. The result showed that Polisi Meupep-pep influenced the society of Banda Aceh towards the establishment of a positive image of traffic police. Through a simple regression test results, the coefficient of determination is 0.445, it can be conclude that the influence of the variable Polisi Meupep-pep to the positive image of the police traffic was 44.5%. Based on the hypothesis test criteria if t > t table (8.863 > 1.984), then Ha is accepted. So it can be stated that hypothesis in this study is accepted. It means that the socialization of Polisi Meupep-pep have a significant and positive influence towards the establishment of a positive image of the traffic police.
Pengaruh Polisi Meupep-pep Terhadap Pembentukan Citra Positif Polisi Lalu Lintas (Studi Pada Masyarakat Kota Banda Aceh), (Zulfan Riza, Rahmat Saleh, M.Comn)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2, No. 3, Agustus 2017
3 PENDAHULUAN
Lembaga Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terbagi dalam berbagai kesatuan yang mempunyai tugas berbeda-beda satu sama lain. Salah satunya adalah satuan lalu lintas (Satlantas) atau sering juga disebut polisi lalu lintas. Polisi lalu lintas bertugas mengatur ketertiban lalu lintas dan berkendara di jalan raya.
Polisi lalu lintas merupakan salah satu kesatuan yang paling sering berhadapan dengan masyarakat. Dalam menjalankan tugasnya, sering muncul berita miring terhadap polisi lalu lintas dari mulut masyarakat. Berita tersebut terbentuk dibenak masyarakat akibat sikap polisi lalu lintas dalam menjalankan tugasnya sering tidak menggunakan etika dan cenderung mencari keuntungan.
Buktinya ketika polisi lalu lintas melihat para pelanggar lalu lintas, polisi lalu lintas mengejar dan mencabut paksa kunci kendaraan bermotor pelanggar lalu lintas tersebut. Ditambah dengan bentakan seorang personel tersebut terhadap pelanggar lalu lintas membuat citra kepolisian khususnya polisi lalu lintas menjadi negatif di benak masyarakat (Observasi: 3 Desember 2015, jalan Muhammad Jam, Banda Aceh).
Bill Canton dalam Soemirat (2008:111) mengatakan bahwa citra adalah “image: the impression, the feeling, the conceptior which the public has of a company; a consciously created impression of an object, person or organization” yang artinya ‚citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang, atau organisasi. Jadi citra itu sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu aset terpenting dalam suatu instansi.‛
Dalam berhubungan dengan masyarakat, seorang anggota polisi sebaiknya mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Perilaku seorang anggota polisi lalu lintas tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat mengubah citra kepolisian di mata masyarakat. Kualitas pelayanan yang baik akan menghasilkan nilai yang positif, sebaliknya jika kualitas pelayanan seorang personel polisi lalu lintas dalam menjalankan tugasnya itu buruk, maka dapat menghasilkan penilaian yang negatif yang mana berujung pada citra polisi lalu lintas itu juga menjadi buruk.
Pengaruh Polisi Meupep-pep Terhadap Pembentukan Citra Positif Polisi Lalu Lintas (Studi Pada Masyarakat Kota Banda Aceh), (Zulfan Riza, Rahmat Saleh, M.Comn)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2, No. 3, Agustus 2017
4 Belakangan ini, pihak Polisi Daerah (Polda) Aceh meluncurkan sebuah program yang diharapkan mampu mengedukasi masyarakat Kota Banda Aceh dengan nama program Meupep-pep. Program tersebut kini menjadi program unggulan dalam mengkampanyekan tertib lalu lintas di wilayah hukum Polda Aceh.
Program polisi Meupep-pep ini diluncurkan sejak 10 April 2013 oleh Kapolda Aceh saat itu Irjen Pol Herman Efendi, namun nama ‚Meupep-pep‛ itu sendiri digagas oleh Irjen Pol M Husein Hamidi. (Aceh.tribunnews.com, diakses pada 8 Des 2015).
Cara yang dipakai oleh polisi Meupep-pep ini tergolong unik, karena Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Drs H. Adnan selaku komunikator yang menyampaikan pesan-pesan tertib lalu lintas ini menggunakan bahasa-bahasa yang menyentil, contohnya: ‚nyan, yang hana sok helm, beuleuheun, bek sampe rubah bukah ulee hana soe tem meukawen lee (itu yang tidak pakai helm, hati-hati, jangan sampai kecelakaan, pecah kepala nanti tidak ada yang mau kawinin lagi).‛
Komunikan tidak sedikit yang tertawa saat beliau menegur para pelanggar lalu lintas. Namun demikian, bahasa yang digunakan oleh polisi Meupep-pep itu dapat menyentuh para pelanggar lalu lintas, para pelanggar merasa malu karena teguran polisi Meupep-pep tersebut.
Komunikasi itu sendiri adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Hafied Cangara, 2009: 20).
Cara menertibkan lalu-lintas polisi Meupep-pep ini berbeda dengan polisi lalu lintas lainnya. Beliau hanya menggunakan bahasa-bahasa yang dapat membuat para pelanggar malu namun tersenyum dalam hati, beliau tidak memberhentikan para pelanggar lalu lintas kemudian menilang layaknya kebanyakan polisi lalu lintas lainnya, beliau hanya mengingatkan para pengguna jalan agar patuh dan mengendarai kendaraan bermotor sesuai prosedur.
Peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam seberapa besar pengaruh citra polisi lalu lintas dimata masyarakat Kota Banda Aceh dengan cara polisi Meupep-pep yang menertibkan lalu-lintas dengan cara yang berbeda dengan polisi lalu-lintas lainnya.
Pengaruh Polisi Meupep-pep Terhadap Pembentukan Citra Positif Polisi Lalu Lintas (Studi Pada Masyarakat Kota Banda Aceh), (Zulfan Riza, Rahmat Saleh, M.Comn)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2, No. 3, Agustus 2017
5 Citra adalah sebuah cerminan dari identitas sebuah organisasi. Dengan kata lain, citra adalah organisasi sebagaimana terlihat dari sudut pandang konsituennya. Tergantung pada konsituen mana yang terlibat, sebuah organisasi dapat memiliki banyak citra yang berbeda. Dengan begitu untuk mengerti identitas dan citra sama dengan mengetahui seperti apa organisasi itu sebenarnya dan kemana ia menuju (Argenti, 2010: 78).
Bill Canton mengatakan bahwa citra adalah “image: the impression, the feeling, the conceptior which the public has of company; a consciously created impression of an object, person or organization” yang artinya ‚citra adalah kesan, perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi.‛ Jadi citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu aset terpenting dari suatu lembaga (Soemirat, 2008: 111).
Citra dapat berupa penilaian baik atau buruk yang datang dari publik (khalayak sasaran) dan masyarakat pada umumnya. Penilaian atau tanggapan masyarakat tersebut dapat berkaitan dengan timbulnya rasa hormat (respek), kesan-kesan yang baik dan menguntungkan bagi citra suatu lembaga atau organisasi (Ruslan, 2012: 76). Jefkins mengatakan dalam buku Essential of Public Relations, bahwa citra adalah kesan yang diperoleh berdasarkan pengetahuan dan pengertian seseorang tentang fakta-fakta atau kenyataan (Soemirat, 2008: 111).
perusahaan juga harus mengelola citra positif yang telah mereka miliki. Dengan tetap mempertahankan citra positif tersebut, publik dapat melihat komitmen perusahaan pada publik. Elemen-elemen untuk mengukur citra institusi yaitu (Ardianto, 2011:334) :
1. Kesan publik 2. Perasaan publik 3. Gambaran publik 4. Opini publik 5. Sikap publik 6. Perilaku publik 7. Kondisi sosial publik 8. Harapan publik 9. Apresiasi publik
Pengaruh Polisi Meupep-pep Terhadap Pembentukan Citra Positif Polisi Lalu Lintas (Studi Pada Masyarakat Kota Banda Aceh), (Zulfan Riza, Rahmat Saleh, M.Comn)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2, No. 3, Agustus 2017
6 10. Penilaian publik
METODE PENELITIAN
Untuk menjawab masalah dan mencapai tujuan penelitian sebagaimana yang telah dirumuskan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis metode penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah seluruh masyarakat Kota Banda Aceh yang menggunakan kendaraan bermotor.
Adapun penarikan sampel penelitian digunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012).
Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah: 1. Masyarakat yang berdomisili di Kota Banda Aceh. 2. Masyarakat yang menggunakan kendaraan bermotor.
3. Masyarakat pengguna jalan yang pernah mendengarkan sosialisasi lalu lintas polisi Meupep-pep.
Tabel 1.1 Distribusi Sampel
No Kecamatan Jumlah Sampel
1 Baiturrahman 37.320 14 2 Kuta Alam 52.945 20 3 Meuraxa 22.014 8 4 Syiah Kuala 39.338 14 5 Leung Bata 27.092 10 6 Kuta Raja 14.106 5 7 Banda Raya 24.659 9 8 Jaya Baru 26.928 10 9 Ulee Kareng 26.892 10 Jumlah 271.294 100 Sumber : disdukcapil.bandaacehkota.go.id
Pengaruh Polisi Meupep-pep Terhadap Pembentukan Citra Positif Polisi Lalu Lintas (Studi Pada Masyarakat Kota Banda Aceh), (Zulfan Riza, Rahmat Saleh, M.Comn)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2, No. 3, Agustus 2017
7 No Variabel Indikator 1 Variabel Bebas (X) Polisi Meupep-pep Kemampuan individu Gaya Standar
2 Variabel Terikat (Y)
Citra positif polisi lalu lintas Kesan public Perasaan publik Gambaran publik Opini publik Sikap publik Perilaku publik
Kondisi sosial publik
Harapan publik
Apresiasi publik
Penilaian publik
Teknik pengumpulan data dalam proses penelitian ini adalah dengan melakukan survei. Alat pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner.
Dalam penelitian ini, data yang telah diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa tahap analisis, yaitu:
1. Uji Validitas dan Reliabilitas 2. Metode Analisis Kuantitatif
a. Uji Regresi Linear Sederhana 3. Uji Hipotesis
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini meneliti tentang seberapa besar pengaruh citra kepolisian lalu lintas Kota Banda Aceh sejak hadirnya polisi Meupep-pep. Program Meupep-pep merupakan sebuah program yang diluncurkan polisi daerah (Polda) Aceh, yang diharapkan mampu mengedukasi masyarakat Kota Banda Aceh. Program Meupep-pep menjadi program unggulan dalam mengkampanyekan tertib lalu lintas di wilayah hukum polda Aceh. Penertiban lalu lintas oleh polisi Meupep-pep dilakukan agar dapat menciptakan situasi jalan yang tertib dan terhindar dari kemacetan, serta diharapkan dapat menciptakan pelayanan baik kepada masyarakat
Pengaruh Polisi Meupep-pep Terhadap Pembentukan Citra Positif Polisi Lalu Lintas (Studi Pada Masyarakat Kota Banda Aceh), (Zulfan Riza, Rahmat Saleh, M.Comn)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2, No. 3, Agustus 2017
8 sehingga akan menciptakan nilai positif yang akan berpengaruh pada citra polisi lalu lintas.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan yaitu sebanyak 97 orang (97%) menyatakan sangat setuju bahwa polisi Meupep-pep memberikan pengarahan dalam berkendara dan masyarakat Kota Banda Aceh sebanyak 92 orang (92%) menyatakan bahwa saya dengan sangat mudah memahami isi pesan tertib lalu lintas dari polisi Meupep-pep.
Hadirnya polisi Meupep-pep sebagai media kampanye hukum tertib lalu lintas disambut positif oleh masyarakat Kota Banda Aceh, karena dari penelitian yang dilakukan terbukti jawaban responden sebanyak 84 orang (84%) menyatakan tidak setuju bahwa polisi Meupep-pep tidak diterima oleh masyarakat.
Penggunaan unsur kearifan lokal merupakan cara komunikasi yang dinilai unik dan berbeda dari polisi lalu lintas lainnya oleh masyarakat Kota Banda Aceh. Hal ini dapat dilihat berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan yaitu sebanyak 91 orang responden (91%) menyatakan setuju sosialisasi polisi Meupep-pep menggunakan kearifan lokal, 87 orang responden (87%) menyatakan tidak setuju bahwa sosialisasi polisi Meupep-pep dengan kearifan lokal tidak menarik. Selanjutnya 98 orang reponden (98%) setuju bahwa polisi Meupep-pep dalam bersosialisasi menggunakan pengeras suara dapat menjangkau pengguna jalan, dan 94 orang reponden (94%) setuju bahwa polisi Meupep-pep setiap berkeliling Kota Banda Aceh melakukan sosialisasi tertib lalu lintas.
Dalam penelitian, teori yang digunakan adalah teori stimulus organism response atau S-O-R. Dimana dijelaskan bahwa efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Terdapat tiga elemen utama dari teori ini, yaitu pesan atau stimulus, penerima atau organisme, dan efek atau respons.
Dalam hal ini, polisi Meupep-pep menyampaikan stimulus atau pesan sosialisasi tertib lalu lintas kepada organisme atau penerima pesan yaitu masyarakat Kota Banda Aceh. Pesan atau stimulus tersebut diharapkan dapat menimbulkan respon atau efek di masyarakat Kota Banda Aceh yang berpengaruh terhadap perubahan citra polisi lalu lintas. Oleh karena itu, polisi Meupep-pep dinilai mampu mempengaruhi masyarakat Banda
Pengaruh Polisi Meupep-pep Terhadap Pembentukan Citra Positif Polisi Lalu Lintas (Studi Pada Masyarakat Kota Banda Aceh), (Zulfan Riza, Rahmat Saleh, M.Comn)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2, No. 3, Agustus 2017
9 Aceh melalui cara komunikasinya yang berbeda dengan polisi lalu lintas pada umumnya sehingga membuat hadirnya polisi Meupep-pep dapat diterima oleh masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan, sebanyak 91 orang (91%) menyatakan setuju bahwa polisi Meupep-pep dapat diandalkan dalam mensosialisasikan tertib lalu lintas, 91 orang (91%) setuju bahwa polisi Meupep-pep menciptakan kesan yang baik kepada polisi lalu lintas pada umumnya.
Disamping itu, hadirnya sosialisasi tertib lalu lintas yang dilakukan polisi Meupep-pep tidak hanya dinilai mampu mempengaruhi dan mampu diterima masyarakat. Tetapi polisi Meupep-pep juga dianggap sangat menguntungkan dan bermanfaat bagi masyarakat. Hal tersebut dilihat berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sebanyak 85 orang (85%) menyatakan setuju bahwa polisi Meupep-pep sangat menguntungkan masyarakat dalam edukasi tertib lalu lintas dan 89 orang (89%) menyatakan setuju kehadiran polisi Meupep-pep tepat sehingga berguna untuk masyarakat Kota Banda Aceh.
Dari keseluruhan tanggapan responden, peneliti mendapatkan hasil yang diperoleh dari teknik analisis regresi linear sederhana yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara polisi Meupep-pep terhadap citra positif polisi lalu lintas. Dapat dilihat pada hasil pengolahan data menggunakan SPSS versi 17 yang menunjukkan angka b=1.237 dan taraf signifikansi 0.000. Angka 1.237 menunjukkan terdapat pengaruh positif antara antara polisi Meupep-pep terhadap citra positif polisi lalu lintas.
Disamping itu, hasil regresi juga diperoleh angka R atau Koefisien Determinasi adalah 0,445. Hal ini artinya bahwa polisi Meupep-pep memiliki pengaruh terhadap citra positif polisi lalu lintas sebesar 44,5 %, sedangkan sisanya sebanyak 55,5 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian.
Untuk hasil uji hipotesis diketahui bahwa nilai thitung untuk variabel polisi Meupep-pep adalah 8.863 dengan tingkat signifikansi 0,000. Nilai ttabel pada α = 5% dengan df (100) adalah sebesar 1,984.
Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu thitung> ttabel (8.863> 1,984) dengan nilai signifikansi (lebih dari 0,05) Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian variabel polisi Meupep-pep terdapat pengaruh yang signifikan terhadap citra positif polisi lalu lintas.
Pengaruh Polisi Meupep-pep Terhadap Pembentukan Citra Positif Polisi Lalu Lintas (Studi Pada Masyarakat Kota Banda Aceh), (Zulfan Riza, Rahmat Saleh, M.Comn)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2, No. 3, Agustus 2017
10 Dari penelitian terdahulu Rahmi Murniyanthi (2014) yang dijadikan bahan referensi penelitian ini yang berjudul pengaruh publikasi aktivitas humas unsyiah dalam pembentukan citra terhadap keputusan memilih unsyiah. Terdapat persamaan pada penggunaan teori, dimana penelitian tersebut juga menggunakan teori S-O-R (Stimulus-Organism-Response) untuk mengetahui sejauh mana pengaruh antara publikasi aktivitas Humas Unsyiah dalam pembentukan citra terhadap keputusan memilih Unsyiah. Sedangkan perbedaannya terdapat pada sampel penelitian, dimana sampel penelitiannya adalah mahasiswa Unsyiah angkatan 2013. Hasil penelitian dari uji perhitungan dan uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup berarti dan signifikan antara publikasi aktivitas Humas Unsyiah dalam pembentukan citra terhadap keputusan memilih Unsyiah.
Selanjutnya, penelitian terdahulu yang sesuai dilakukan oleh Tutia Rahmi (2016) dengan judul efektivitas penggunaan bahasa dalam tertib berlalu lintas (polisi Meupep-pep) terhadap kesadaran masyarakat di Kota Banda Aceh, dengan hasil yang juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara penggunaan bahasa dalam sosialisasi tertib berlalu lintas (polisi Meupep-pep) terhadap kesadaran masyarakat di Kota Banda Aceh.
Melihat dari permasalahan pada penelitian ini yaitu pengaruh polisi Meupep-pep terhadap pembentukan citra positif polisi lalu lintas pada masyarakat Kota Banda Aceh, maka teori stimulus-organisme-respon teruji kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Dimana didalam teori tersebut dijelaskan bahwa terdapat tiga elemen utama yang mempengaruhi kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan tersebut, yaitu stimulus atau pesan, organisme atau penerima, dan respons atau efek. Respons yang diharapkan oleh polisi Meupep-pep sebagai penyampai stimulus atau pemberi pesan adalah terbentuknya citra positif polisi lalu lintas melalui sosialisasi tertib lalu lintas dimata organisme atau penerima yaitu masyarakat Kota Banda Aceh.
Dalam melakukan sosialisasi tertib lalu lintas tersebut, cara komunikasi polisi Meupep-pep yang berbeda dengan polisi lalu lintas pada umumnya menjadi unsur yang paling penting untuk membentuk citra positif polisi lalu lintas. Sesuai dengan esensi komunikasi yang mengatakan bahwa citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai
Pengaruh Polisi Meupep-pep Terhadap Pembentukan Citra Positif Polisi Lalu Lintas (Studi Pada Masyarakat Kota Banda Aceh), (Zulfan Riza, Rahmat Saleh, M.Comn)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2, No. 3, Agustus 2017
11 positif. Citra itu sendiri merupakan salah satu aset terpenting dari suatu instansi. Maka polisi Meupep-pep perlu membentuk citra positif polisi lalu lintas dengan terus menerus melakukan sosialisasi polisi Meupep-pep pada masyarakat Kota Banda Aceh. Sosialisasi tertib lalu lintas oleh polisi Meupep-pep ini perlu dilakukan secara terus menerus pada masyarakat Kota Banda Aceh, dikarenakan mengingat bahwa masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan, tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara berbagai kelompok, penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebiasaan-kebiasaan manusia. Oleh karena itu sosialisasi polisi Meupep-pep harus menjadi kebiasaan dari cara komunikasi polisi lalu lintas tentang tertib lalu lintas kepada Masyarakat Kota Banda Aceh untuk menciptakan citra yang positif bagi polisi lalu lintas tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil analisis data dan uji hipotesis mengenai pengaruh polisi Meupep-pep terhadap citra positif polisi lalu lintas maka diperoleh hasil perhitungan regresi linear diperoleh nilai b= 1.237 dan taraf signifikansi 0.000. Angka 1.237 menunjukkan terdapat pengaruh positif antara polisi Meupep-pep terhadap pembentukan citra positif polisi lalu lintas. Selanjutnya, untuk hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai thitung adalah 8.863 dan nilai ttabel pada α = 5% dengan df (100) adalah sebesar 1.984. Berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu jika thitung> ttabel (8.863> 1.984), maka Ha diterima, artinya variabel polisi Meupep-pep terdapat pengaruh yang signifikan terhadap citra positif polisi lalu lintas.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai pengaruh polisi Meupep-pep terhadap citra positif polisi lalu lintas, maka peneliti dapat memberikan beberapa masukan/saran sebagai berikut: 1. Kegiatan sosialisasi polisi Meupep-pep sudah berjalan dengan sangat
bagus dalam membentuk citra positif polisi lalu lintas. Hal tersebut memberi masukan kepada polisi lalu lintas untuk tetap mengadakan dan meningkatkan kegiatan sosialisasi tertib lalu lintas. Namun, diharapkan kepada pihak Polisi Daerah (Polda) Aceh untuk memaksimalkan dan meningkatkan kinerja dari polisi Meupep-pepnya dengan menambahkan operasional polisi Meupep-pep sehingga kedepan akan muncul polisi lainnya sebagai polisi Meupep-pep yang juga mampu
Pengaruh Polisi Meupep-pep Terhadap Pembentukan Citra Positif Polisi Lalu Lintas (Studi Pada Masyarakat Kota Banda Aceh), (Zulfan Riza, Rahmat Saleh, M.Comn)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FISIP Unsyiah, Vol. 2, No. 3, Agustus 2017
12 memberikan informasi lalu lintas yang penting untuk diketahui oleh masyarakat Kota Banda Aceh.
2. Diharapkan bagi masyarakat Kota Banda Aceh sebaiknya mengambil hal positif dari sosialisasi polisi Meupep-pep sehingga menciptakan kesan yang baik bagi kinerja polisi lalu lintas. Hal positif yang tercipta dari sosialisasi polisi Meupep-pep adalah untuk keamanan dan kenyamanan dalam berkendara bagi masyarakat Kota Banda Aceh. 3. Diharapakan bagi peneliti selanjutnya untuk program studi ilmu
komunikasi agar memperdalam sub kajian Public Relations, tujuannya adalah agar mahasiswa lebih mengerti mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan divisi Humas atau Public Relations dalam meningkatkan citra positif institusi, lembaga maupun perusahaan. DAFTAR PUSTAKA
Aceh.tribunnews.com. 2015. ‘Meupep-pep’ Kampanye Tertib Lalulintas Ala
Polda Aceh.
http://aceh.tribunnews.com/2015/01/11/Meupep-pep-kampanye-tertib-lalulintas-ala-polda-aceh?page=2, diakses pada
tanggal 08 Desember 2015.
Ardianto, Elvinaro. 2011. Handbook Of Public Relations. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Argenti, Paul A. 2010. Komunikasi Korporat: Corporate Communication. Jakarta: Salemba Humanika.
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. 2009. Jakarta: PT. Raja grafindo Persada.
Disdukcapil.BandaacehKota.Go.Id. 2015. Grafik Penduduk Menurut
Kecamatan Dalam Kota Banda Aceh.
http://disdukcapil.bandaacehKota.go.id/ diakses tanggal 06 Februari 2016
Ruslan, Rosady. 2012. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2008. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.