• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ANOTASI PERUNDANG-UNDANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ANOTASI PERUNDANG-UNDANGAN"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

ANOTASI PERUNDANG-UNDANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

TAHUN 1945-1954

LAW CENTER DPD RI 2014

(2)

ANOTASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN

1945

1. UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1945 TENTANG PERATURAN MENGENAI KEDUDUKAN KOMITE NASIONAL DAERAH

a. Disahkan pada tanggal 23 November 1945;

b. Lembaran Negara Republik Indonsia Tahun 1945 Nomor – Tambahan Lembaran Negara Nomor--

c. Diundangkan pada tanggal 23 November 1945

d. Undang-undang yang terkait adalah Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1947 tentang Pembentukan Haminte-Kota Surakarta.

ANOTASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN

1946

1. UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1946 TENTANG UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA.

a. Disahkan pada tanggal 26 Februari 1946; b. Diundangkan pada tanggal 26 Februari 1946; c. Undang-Undang Terkait:

1) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1947 tentang Mengadakan Sanksi Terhadap Pelanggaran atas Peraturan Cukai Minuman Keras;

2) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1947 tentang Perubahan Kitab Undang-Undang Pidana Tentara (staatblad 1934, Nomor 167);

3) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1976 tentang Perubahan dan Penambanhan beberapa Pasal Dalam Kitab UU Hukum Pidana bertalian dengan perluasan berlakuknya ketentuan perundang-undangan pidana, kejahatan penerbangan dan kejahatan terhadap sarana prasarana penerbangan;

4) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap; 5) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan;

6) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1999 tentang Perubahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang berkaitan dengan Kejahatan Terhadap Keamanan Negara.

7) UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;

8) UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

d. Peraturan pelaksanaan:

1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1946 tentang Penetapan Hari mulai berlakunya Hukum Pidana Untuk Propinsi Sumatera;

2) Keputusan Presiden Nomor 88 Tahun 1999 tentang komisi Independem Pengusutan Tindak Kekerasan Aceh.

(3)

3) Keputusan Presiden Nomor 106 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1996 tentang Tunjangan Petugas Pemasyarakatan.

4) Keputusan Presiden Nomor 114 Tahun 2000 tentang Pemberian Perubahan Menjalani Masa yang namanya termaksud dalam Surat Menteri Kehakiman dan Perundang-undangan Republik Indonesia Nomor M.HN.02.01-03 tanggal 11 Juli 2000.

2. UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1946 TENTANG PERNYATAAN TIDAK BERLAKUNYA LAGI PERATURAN BATAS WAKTU PAJAK KOHIR (Stbld. 1982 No. 10). Disahkan pada tanggal 16 Maret 1946.

3. UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1946 TENTANG WARGA NEGARA, PENDUDUK NEGARA.

a. Disahkan pada tanggal 10 April 1946;

b. Undang-Undang Terkait:

1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1947 tentang Naturalisasi Salim Basjir;

2) Undang Nomor 6 Tahun 1947 tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1946 tentang Warga Negara dan Penduduk Negara;

3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1947 tentang Mengubah UU Nomor 3 Tahun 1946 tentang Warga Neagra dan Penduduk Negara Indonesia, yang telah diubah dengan Unddang-Undang Nomor 6 Tahun 1947; 4. UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1946 TENTANG PINJAMAN

DALAM NEGERI ATAS TANGGUNGAN NEGARA UNTUK USAHA PEMBANGUNAN NEGARA.

a. Disahkan pada tanggal 29 April 1946;

b. Undang-undang terkait: UU Nomor 26 Tahun 1954 tentang Pembayaran Kembali Pinjaman Nasional 1946;

5. UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1946 TENTANG PENETAPAN TARIP PAJAK PENDAPAT TAHUN 1946/1947 DAN TAMBAHAN PAJAK DAN TARIP PAJAK UPAH. Disahkan pada tanggal 10 Mei 1946.

6. UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1946 TENTANG UNDANG-UNDANG KEADAAN BAHAYA. Disahkan pada tanggal 6 Juni 1946.

7. UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1946 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN TENTARA DIDAMPINGI PENGADILAN BIASA. Disahkan pada tanggal 8 Juni 1946

8. UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1946 TENTANG HUKUM ACARA PIDANA GUNA PENGADILAN TENTARA. Disahkan pada tanggal 8 Juni 1946.

9. UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1946 TENTANG PERUBAHAN UU NOMOR 1946 NOMOR 4 TENTANG PEINJAMAN NASIONAL. Disahkan pada tanggal 12 Juni 1946.

(4)

10. UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1946 TENTANG PEMBAWAAN UANG DARI STU DAERAH KE LAIN DAERAH. Disahkan pada tanggal 22 Juni 1946

11. UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1946 TENTANG MENGADAKAN PERUBAHAN DALAM PERATURAN BEA MATERAI (ZEGELVERORODENING) 1921. Disahkan pada tanggal 23 Juni 1946

12. UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1946 TENTANG PEMBAHARUAN SUSUNAN KOMITE NASIONAL PUSAT Disahkan pada tanggal 8 Juni 1946.

13. UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 1946 TENTANG PENGHAPUASAN PERDIKAN DESA. Disahkan pada tanggal 4 September 1946

14. UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1946 TENTANG PERUBAHAN STBLD 1907 NOMOR 212 TENTANG PEMILIHAN KEPALA DESA. Disahkan pada tanggal 4 September 1946.

15. UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1946 TENTANG TAMBAHAN POKOK PAJAK BUMI 1946-1947. Disahkan pada tanggal 21 September 1946 16. UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 1946 TENTANG PERNYATAAN

KEADAAN BAHAYA DISELURUH INDONESIA. Disahkan Pada tanggal 27 Sepetember 1946.

17. UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 1946 TENTANG PENGELUARAN UANG REPUBLIK INDONESIA. Disahkan pada tanggal 1 Oktober 1946.

18. UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 1946 TENTANG JEWAJIBAN MENYIMPAN UANG DALAM BANK. Disahkan pada tanggal 1 Oktober 1946.

19. UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1946 TENTANG PENGELUARAN UANG REPUBLIK INDONESIA. Disahkan pada tanggal 25 Oktober 1946.

20. UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 1946 TENTANG MENGADAKAN HUKUMAN TUTUPAN SEBAGAI HUKUMAN POKOK TERSEBUT DALAM PASAL 10 HURUF A JITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANAA DAN PASAL 6 HURUF A KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA TENTARA. Disahkan pada tanggal 31 Oktober 1946.

21. UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 1946 TENTANG MENURUNKAN CUKAI TEMBAKAU DENGAN MEMBATALKAN OSAMU SEIRAI NOMOR 27 TAHUN 19944 DAN MENGUBAH STAATSBLAD 19933 NO. 517. Disahkan pada tanggal 9 Nopember 1946 22. UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1946 TENTANG PENCATATAN

NIKAH, TALAK, DAN RUJUK. Disahkan pada tanggal 21 Nopember 1946 23. UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 1946 TETANG PENGESAHAN

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1946. Disahkan pada tanggal 29 Nopember 1946.

(5)

24. UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 1946 TENTANG PENGESAHAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UU TAHUN 1946 NOMOR 10 TENTANG LARANGAN UANG LAMA TIDAK BOLEH DIKELUARKAN DARI DAERAH JAWA DAN MADURA. Disahkan pada tanggal 29 Nopember 1946.

ANOTASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN

1947

1. UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1947 TENTANG MEMPERPANJANG WAKTU BERLAKUNYA PERATURAN DEWAN PERTAHANAN NEGARA NO. 5, 7, 8, 11 DAN 16.

a. Disahkan pada tanggal 14 Januari 1947; b. Undang-undang terkait:

1) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1947 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya Peraturan Dewan Pertahanan Negara;

2) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1947 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya Peraturan Dewan Pertahanan Negara;

3) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1947 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya Peraturan Dewan Pertahanan Negara;

4) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya Peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7, jo. 31, 8 jo 34, 9 jo. 34, 11 dan 16;

5) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya Peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7, jo. 31, 8 jo. 34, 9 jo. 34, 11 dan 16;

6) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya Peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7 jo. 31, 8 jo. 34, 9 jo. 34, 11 dan 16.

2. UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1947 TENTANG PENGESAHAN PERATURAN DEWAN PERTAHANAN NEGARA NO. 5, 10, 12, 13, 15, 18, 19, 24, 25, DAN 26. Disahkan pada tanggal 14 Januari 1947.

3. UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1947 TENTANG PENGESAHAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 1 TAHUN 1947 TENTANG BEA MASUK DAN BEA KELUAR.

a. Disahkan pada tanggal 12 Februari 1947; b. Undang-undang terkait:

1) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1948 tentang Daerah Pendudukan buat Sementara Waktu tidak masuk dalam Daerah Pabean;

2) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1948 tentang Menurunkan Tarif Bea Masuk;

3) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1948 tentang Penetapan Barang-barang yang dikenakan Bea Keluar.

(6)

4. UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1947 TENTANG NATURALISASI JOHANN JORDAN. Disahkan pada tanggal 12 Februari 1947.

5. UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1947 TENTANG NATURALISASI SALIM BASJIR. Disahkan pada tanggal 12 Februari Tahun 1947;

6. UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1947 TENTANG PERUBAHAN UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1946 TENTANG WARGA NEGARA DAN PENDUDUK NEGARA.

a. Disahkan pada tanggal 27 Februari 1947;

b. Undang-undang terkait: Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1948 tentang Memperpanjangkan lagi Waktu untuk Mengajukan Pernyataan Kewargaan Negara Indonesia.

7. UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1947 TENTANG MENGATUR SUSUNAN SERTA KEKUASAAN MAHKAMAH AGUNG DAN SUSUNAN KEJAKSAAN AGUNG SERTA KEKUASAAN JAKSA AGUNG. a. Disahkan pada tanggal 27 Februari 1947;

b. Dicabut oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1948 tentang Susunan dan Kekuasaan Badan-badan Kehakiman.

8. UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1947 TENTANG MENGUBAH UNDANG-UNDANG NO. 3 TAHUN 1946 TENTANG WARGA NEGARA DAN PENDUDUK NEGARA INDONESIA, YANG TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 6 TAHUN 1947.

a. Disahkan pada tanggal 1 Mei 1947;

b. Undang-undang terkait: Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1948 tentang Memperpanjangkan lagi Waktu untuk Mengajukan Pernyataan Kewargaan Negara Indonesia.

9. UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1947 TENTANG NATURALISASI FRANS MATHEAS HESSE. Disahkan pada tanggal 2 Mei 1947.

10. UU NOMOR 10 TAHUN 1947 TENTANG PENCABUTAN PASAL 31 KE II NO. 8 DARI ATURAN BEA MATERAI 1921 (STBL. 1921, NO. 498).Disahkan pada tanggal 5 Mei 1947.

11. UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1947 TENTANG MENGUBAH ORDONANSI PAJAK POTONG 1936, STBL. 1936, NO. 671.

a. Disahkan pada tanggal 5 Mei 1947;

b. Undang-undang terkait: Undang-Undang Nomor 3/YOGYA Tahun 1949 tentang Tarip Pajak Potong 1949.

12. UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1947 TENTANG MENETAPKAN PAJAK RADIO ATAS SEMUA PESAWAT PENERIMAAN RADIO.

a. Disahkan pada tanggal 5 Mei 1947;

b. Peraturan pelaksanaannya adalah Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 1968 tentang Perubahan besarnya Sumbangan iuran Radio;

(7)

c. Undang-Undang terkait: Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1968 tentang Penyerahan Pajak-pajak Negara, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bangsa Asing dan Pajak Radio Kepada Daerah;

d. Diubah oleh:

1) Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1948 tentang Menambah dan Mengubah Undang-undang Tahun 1946 Nomor 12 tentang Pajak Radio; 2) Perppu Nomor 9 Tahun 1959 tentang Perubahan Tarip Pajak Radio. 3) Dinyatakan tidak berlaku oleh Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

13. UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 1947 TENTANG MENETAPKAN TARIP PAJAK PENDAPATAN, TARIP PAJAK UPAH DAN TAMBAHAN POKOK PAJAK 1947/1948.

a. Disahkan pada tanggal 5 Mei 1947;

b. Undang-undang yang terkait adalah Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1947 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya Peraturan Dewan Pertahanan Negara;

c. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1947 tentang Peraturan Istimewa untuk Golongan Buruh terhadap Penetapan Pajak Pendapatan. 14. UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1947 TENTANG

PEMUNGUTAN PAJAK PEMBANGUNAN DIRUMAH MAKAN DAN RUMAH PENGINAPAN.

a. Disahkan pada tanggal 14 Mei 1947; b. Peraturan pelaksanaannya:

1) Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 1983 tentang Keringanan Pajak Pembangunan I dan Retribusi Izin Membangun Hotel di Daerah Tujuan Wisata;

2) Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 1993 tentang Pemungutan Pajak Pembangunan I dan Retribusi izin Pembangunan Hotel di daerah Tujuan Wisata;

c. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1948 tentang Perubahan dan tambahan dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1947 tentang Pajak Pembangunan I;

d. Dinyatakan tidak berlaku oleh Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

15. UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1947 TENTANG MEMPERPANJANG WAKTU BERLAKUNYA PERATURAN DEWAN PERTAHANAN NEGARA.

a. Disahkan pada tanggal 29 Mei 1947; b. Undang-undang terkait:

1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1947 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya Peraturan Dewan Pertahanan Negara;

(8)

2) Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1947 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya Peraturan Dewan Pertahanan Negara;

3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7 jo. 31, 8 jo 34, 9 jo. 34, 11 dan 16;

4) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7 jo. 31, 8 jo. 34, 9 jo. 34, 11 dan 16;

5) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7 jo. 31, 8 jo 34, 9 jo. 34, 11 dan 16.

16. UNDANG-UNDANG NOMOR 16 TAHUN 1947 TENTANG PEMBENTUKAN HAMINTE-KOTA SURAKARTA. Disahkan pada tanggal 5 Juni 1947.

17. UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 1947 TENTANG PEMBENTUKAN HAMINTE-KOTA YOGYAKARTA. Disahkan pada tanggal 7 Juni 1947.

18. UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 1947 TENTANG PERATURAN ISTIMEWA UNTUK GOLONGAN BURUH TERHADAP PENETAPAN PAJAK PENDAPATAN. Disahkan pada tanggal 12 Juni 1947.

19. UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1947 TENTANG PEMBAWAAN UANG DAN LARANGAN TENTANG UANG YANG TIDAK BERLAKU LAGI.Disahkan pada tanggal 12 Juni 1947.

20. UU NOMOR 20 TAHUN 1947 TENTANG PERADILAN ULANGAN DI JAWA DAN MADURA.

a. Disahkan pada tanggal 24 Juni 1947;

b. Peratruan pelaksanaannya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1947 tentang Perubahan dan Tambahan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1947 dari hal Permohonan Grasi.

21. UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 1947 TENTANG PEMERIKSAAN PERKARA PIDANA DI LUAR HADIR TERDAKWA.Disahkan pada tanggal 24 Juni 1947.

22. UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1947 TENTANG PEMINDAHAN TEMPAT KEDUDUKAN PENGADILAN DAN KEJAKSAAN.Disahkan pada tanggal 29 Agustus 1947.

23. UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 1947 TENTANG PENGHAPUSAN PENGADILAN RAJA DI JAWA DAN SUMATERA. Disahkan pada tanggal 29 Agustus 1947.

24. UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 1947 TENTANG NATURALISASI WILHELMKARL GOTTFRIED MEWES. Disahkan pada tanggal 29 Agustus 1947.

25. UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 1947 TENTANG NATURALISASI GEORGE WILHELM AUGUST FRIEDRICHS. Disahkan pada tanggal 29 Agustus 1947.

(9)

26. UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 1947 TENTANG NATURALISASI HERMAN OSCAR GUSTAY FISCHER. Disahkan pada tanggal 29 Agustus 1947.

27. UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 1947 TENTANG NATURALISASI CURT ULRICH GROSS. Disahkan pada tanggal 29 Agustus 1947.

28. UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1947 TENTANG PERATURAN CUKAI ATAS TEMBAKAU YANG BELUM DIKENAKAN CUKAI

MENURUT STBL. 1932 NO. 517

(TABAKSACCIJNNNNNSORDONNATIE). Disahkan pada tanggal 30 Agustus 1947.

29. UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 1947 TENTANG MENGADAKAN SANGSI TERHADAP PELANGGARAN ATAS PERATURAN CUKAI MINUMAN KERAS. Disahkan pada tanggal 30 Agustus 1947.

30. UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 1947 TENTANG MENGESAHKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 20 TAHUN 1947 MENJADI UNDANG-UNDANG. Disahkan pada tanggal 30 Agustus 1947. 31. UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1947 TENTANG

MEMPERPANJANG WAKTU BERLAKUNYA PERATURAN DEWAN PERTAHANAN NEGARA.

a. Disahkan pada tanggal 4 September 1947; b. Undang-undang terkait:

1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7, jo. 31, 8 jo 34, 9 jo. 34, 11 dan 16;

2) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7 jo. 31, 8 jo. 34, 9 jo. 34, 11 dan 16;

3) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7 jo. 31, 8 jo. 34, 9 jo. 34, 11 dan 16.

32. UU NOMOR 32 TAHUN 1947 TENTANG MEMUSATKAN SEGALA URUSAN SEKOLAH-SEKOLAH LANJUTAN NEGERI PADA KEMENTERIAN PENGAJARAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Disahkan pada tanggal 22 September 1947.

33. UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 1947 TENTANG PEMBAYARAN GANTI-KERUGIAN KEPADA BURUH YANG MENDAPAT KECELAKAAN BERHUBUNG DENGAN HUBUNGAN KERJA.

a. Disahkan pada tanggal 18 Oktober 1947.

b. Peraturan pelaksanaannya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1948 tentang Peraturan untuk menjalankan undang-undang Kecelakaan 1947.

(10)

c. Undang-undang ini, dinyatakan berlaku secara umum oleh UU Nomor 34 Tahun 1947 tentang Menetapkan Berlakunya Undang-undang Kecelakaan 1947 bagi Kecelakaan-kecelakaan karena Perang yang menimpa Buruh berhubung dengan Hubungan Kerja.

34. UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 1947 TENTANG MENETAPKAN BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG KECELAKAAN 1947 BAGI KECELAKAAN-KECELAKAAN KARENA PERANG YANG MENIMPA BURUH BERHUBUNGAN DENGAN HUBUNGAN KERJA.

a. Disahkan pada tanggal 18 Oktober 1947;

b. Peraturan pelaksanaannya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1980 tentang Usaha Kesejahteraan Sosial bagi Penderita Cacat.

35. UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 1947 TENTANG PENGESAHAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 21 TAHUN 1947 TENTANG KOMISARIS NEGARA. Disahkan pada tanggal 18 Oktober 1947.

36. UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 1947 TENTANG MEMPERCEPAT PERADILAN PADA PENGADILAN TENTARA. Disahkan pada tanggal 28 November 1947.

37. UNDANG-UNDANG NOMOR 37 TAHUN 1947 TENTANG MEMPERPANJANG WAKTU BERLAKUNYA PERATURAN DEWAN PERTAHANAN NEGARA.

a. Disahkan pada tanggal 28 November 1947. b. Undang-undang yang terkait:

1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7, jo. 31, 8 jo 34, 9 jo. 34, 11 dan 16.

2) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7 jo. 31, 8 jo. 34, 9 jo. 34, 11 dan 16.

3) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7 jo, 31, 8 jo.34, 9 jo. 34, 11 dan 16.

38. UNDANG-UNDANG NOMOR 38 TAHUN 1947 TENTANG UNDIAN UANG NEGARA.

a. Disahkan pada tanggal 28 November 1947.

b. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1954 tentang Undian.

39. UNDANG-UNDANG NOMOR 39 TAHUN 1947 TENTANG PERUBAHAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA TENTARA (STAATSBLAD 1934, NO. 167) DENGAN KEADAAN SEKARANG.

a. Disahkan pada tanggal 27 Desember 1947.

b. Undang-undang yang terkait:

1) Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1947 tentang Menyesuaikan Peraturan-peraturan Hukum Disiplin Tentara (Staatsblad 1934, No. 168) dengan Keadaan Sekarang.

(11)

2) Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1947 tentang Menyesuaikan Peraturan-peraturan tentang Kepenjaraan Tentara (Staatsblad 1934, No. 169 dan 170) dengan keadaan sekarang.

40. UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 1947 TENTANG MENYESUAIKAN PERATURAN-PERATURAN HUKUM DISIPLIN TENTARA (STAATSBLAD 1934, NO. 168) DENGAN KEADAAN SEKARANG.

a. Disahkan pada tanggal 27 Desember 1947.

b. Peraturan pelaksanaannya yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1949 tentang Disiplin Tentara untuk seluruh Angkatan Perang Republik Indonesia.

c. Dinyatakan tidak berlaku oleh UU Nomor 26 Tahun 1997 tentang Hukum Disiplin Prajurit Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

41. UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 1947 TENTANG MENYESUAIKAN PERATURAN-PERATURAN TENTANG KEPENJARAAN TENTARA (STAATSBLAD 1934, NO. 169 DAN 170) DENGAN KEADAAN SEKARANG. Disahkan pada tanggal 27 Desember 1947.

ANOTASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN

1948

1. UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1948 TENTANG MENJAMAKAN KEADAAN BAHAYA DENGAN TIJID VAN OORLOG DALAM KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA TENTARA. Disahkan pada tanggal 9 Januari 1948.

2. UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1948 TENTANG MENGESAHKAN PERJANJIAN PERSAHABATAN ANTARA REPUBLIK INDONESIA DAN NEGARA KERAJAAN MESIR. Disahkan pada tanggal 20 Januari 1948.

3. UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1948 TENTANG SUSUNAN KEMENTERIAN PERTAHANAN DAN ANGKATAN PERANG.

a. Disahkan pada tanggal 5 Maret 1948. b. Peraturan pelaksanaan yaitu:

1) Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1948 tentang Pelaksanaan Undang-undang 1948 Nomor 3 dari hal Organisasi Kementerian Pertahanan dan Angkatan Perang.

2) Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 1948 tentang Kekuasaan Komandan Sub-Territorium dan Kepala Daerah Karesidenan/Daerah Istimewa.

4. UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1948 TENTANG JEAN HENRY JOSEPH QUINZE MENJADI WARGA NEGARA INDONESIA.Disahkan pada tanggal 23 Maret 1948.

(12)

5. UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1948 TENTANG ATURAN-ATURAN ISTIMEWA UNTUK MELANCARKAN PEKERJAAN PEGAWAI PENCATAAN JIWA. Disahkan pada tanggal 24 Maret 1948.

6. UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1948 TENTANG MEMPERPANJANG WAKTU BERLAKUNYA PERATURAN-PERATURAN DEWAN PERTAHANAN NEGARA NO. 5, 7, JO. 31, 8 JO 34, 9 JO. 34, 11 DAN 16.

a. Disahkan pada tanggal 11 Januari 1948.

b. Undang-undang terkai:

1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya Peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7 jo. 31, 8 jo. 34, 9 jo. 34, 11 dan 16.

2) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1948 tentang Memperpanjang Waktu Berlakunya peraturan-peraturan Dewan Pertahanan Negara No. 5, 7 jo. 31, 8 jo. 34, 9 jo. 34, 11 dan 16.

7. UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1948 TENTANG PENCABUTAN PERATURAN PEMERINTAH TAHUN 1947 NOMOR 22 TENTANG SUSUNAN DAN ACARA PENGADILAN TENTARA. Disahkan pada tanggal 30 Maret 1948.

8. UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1948 TENTANG MENCABUT PERATURAN DEWAN PERTAHANAN NEGARA NOMOR 14 DAN MENETAPKAN PERATURAN TENTANG PENDAFTARAN DAN PEMBERIAN IZIN PEMAKAIAN SENJATA API.

a. Disahkan pada tanggal 31 Maret 1948

b. Peraturan pelaksanaan:

1) Perppu Nomor 20 Tahun 1960 tentang Kewenangan Perijinan yang diberikan menurut perundang-undangan mengenai Senjata Api.

2) Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 1976 tentang Peningkatan Pengawasan dan Pengendalian Senjata Api.

3) Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 1996 tentang Senjata Api Dinas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

c. Diubah oleh UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang Mengubah Ordonnantie Bijzondere Strafbepalingen (Staatsblad 1948 Nomor 17) dan Undang-undang Republik Indonesia dahulu Nomor 8 Tahun 1948.

9. UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1948 TENTANG KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA (BADAN PEKERJA) KOMITE NASIONAL PUSAT. a. Disahkan pada tanggal 14 April 1948.

b. Peraturan pelaksanaan Penetapan Presiden Nomor 23 Tahun 1949 tentang Penggantian Anggota Komite Nasional Pusat.

c. Pasal 1 Diubah oleh UU Nomor 8/YOGYA Tahun 1949 tentang Perubahan UU Nomor 9 Tahun 1948 dari Hal Kedudukan Hukum Anggota K.N.I.P.

(13)

10. UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1948 TENTANG PEMBAGIAN SUMATERA DALAM TIGA PROPINSI. Disahkan pada tanggal 15 April 1948.

11. UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1948 TENTANG MEMPERPANJANGKAN LAGI WAKTU UNTUK MENGAJUKAN PERNYATAAN KEWARGAAN NEGARA INDONESIA. Disahkan pada tanggal 15 April 1948.

12. UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1948 TENTANG UNDANG-UNDANG KERJA TAHUN 1948.

a. Disahkan pada tanggal 20 April 1948. b. Peraturan pelaksanaan:

1) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1948 tentang Peraturan yang menetapkan, bahwa beberapa aturan dalam Undang-undang Kerja Tahun 1948 dapat dijalankan, dengan disertai penjelasannya.

2) Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1954 tentang Penetapan Peraturan Istirahat Buruh.

3) Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1980 tentang Usaha Kesejahteraan Sosial bagi Penderita Cacat.

c. Undang-undang ini, dinyatakan berlaku secara umum oleh UU Nomor 1 Tahun 1951 tentang Pernyataan berlakunya Undang-undang Kerja Tahun 1948 No. 12 dari Republik Indonesia untuk Seluruh Indonesia (LN No. 2 Tahun 1951).

13. UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 1948 TENTANG MENGADAKAN PERUBAHAN DALAM VORSTENLANDS GRONDHUURREGLEMENT. Disahkan pada tanggal 26 April 1948.

14. UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1948 TENTANG MENETAPKAN BEA TAMBAHAN ATAS BEA MASUK. Disahkan pada tanggal 31 Mei 1948.

15. UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1948 TENTANG PENETAPAN BARANG-BARANG YANG DIKENAKAN BEA KELUAR. Disahkan pada tanggal 31 Mei 1948.

16. UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 1948 TENTANG MENGADAKAN PERUBAHAN DALAM PERATURAN BEA MATERAI 1921.Disahkan pada tanggal 31 Mei 1948.

17. UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 1948 TENTANG MENGADAKAN PERUBAHAN DALAM UNDANG-UNDANG PAJAK PENDAPATAN 1932 (STBL. 1932).Disahkan pada tanggal 31 Mei 1948. 18. UNDANG-UNDANG NOMOR 18 TAHUN 1948 TENTANG

MEMPERPANJANG WAKTU BERLAKUNYA PERATURAN-PERATURAN DEWAN PERTAHANAN NEGARA NO. 5, 7JO. 31, 8 JO. 34, 9 JO. 34, 11 DAN 16.

(14)

19. UNDANG-UNDANG NOMOR 19 TAHUN 1948 TENTANG SUSUNAN DAN KEKUASAAN BADAN-BADAN KEHAKIMAN.

a. Disahkan pada tanggal 8 Juni 1948.

b. Peraturan pelaksanaan yaitu PP Nomor 3 Tahun 1949 tentang Hak Mengangkat dan Memberhentikan Pegawai Negeri.

20. UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 1948 TENTANG PERUBAHAN DAN TAMBAHAN DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1947 TENTANG PAJAK PEMBANGUNAN I. Disahkan pada tanggal 12 Juni 1948.

21. UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 1948 TENTANG MENAMBAH DAN MENGUBAH UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1947 PAJAK RADIO.

a. Disahkan pada tanggal 12 Juni 1948.

b. Peraturan pelaksanaan yaitu Keppres Nomor 86 Tahun 1968 tentang Perubahan besarnya Sumbangan Iuran Radio.

22. UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1948 TENTANG PENETAPAN ATURAN POKOK MENGENAI PEMERINTAHAN SENDIRI DI DAERAH-DAERAH YANG BERHAK MENGATUR DAN MENGURUS RUMAH TANGGANYA SENDIRI.

a. Disahkan pada tanggal 10 Juli 1948. b. Peraturan pelaksanaan:

1) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1951 tentang Pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat Pripinsi dan Badan Eksekutip Propinsi Sumatera Tengah dan cara bagaimana mengatur Pemerintahan Daerah di Propinsi Sumatera Tengah untuk Sementara Waktu.

2) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1951 tentang Memperpanjang Jangka Waktu yang ditentukan dalam pasal 3 dari Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1951.

3) Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Pertanian kepada Propinsi Jawa Barat.

4) Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Kehewanan kepada Propinsi Jawa Barat.

5) Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Perikanan Darat Kepada Propinsi Jawa Barat.

6) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Pertanian kepada Propinsi Jawa Tengah.

7) Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Kehewanan kepada Propinsi Jawa Tengah.

(15)

8) Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Pertanian kepada Propinsi Jawa Timur.

9) Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Kehewanan kepada Propinsi Jawa Timur.

10) Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Perikanan Darat kepada Propinsi Jawa Timur.

11) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Pertanian kepada Daerah Istimewa Yogyakarta.

12) Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Kehewanan kepada Daerah Istimewa Yogyakarta.

13) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Perikanan Darat kepada Daerah Istimewa Yogyakarta.

14) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Pertanian kepada Propinsi Sumatera Selatan.

15) Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Kehewanan kepada Propinsi Sumatera Selatan.

16) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Perikanan Darat kepada Propinsi Sumatera Selatan.

17) Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Pertanian kepada Propinsi Sumatera Tengah.

18) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan kehewanan kepada Propinsi Sumatera Tengah.

19) Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Perikanan Darat kepada Propinsi Sumatera Tengah.

20) Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Pertanian kepada Propinsi Sumatera Utara.

21) Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Kehewanan kepada Propinsi Sumatera Utara.

(16)

22) Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Perikanan Darat kepada Propinsi Sumatera Utara.

23) Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan kepada Propinsi.

24) PP Nomor 45 Tahun 1952 tentang Penyerahan Sebagian dari urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Sosial kepada Propinsi.

25) PP Nomor 49 Tahun 1952 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian urusan Pemerintah Pusat mengenai Kesehatan kepada Daerah-daerah Swatantara Propinsi di Jawa.

26) PP Nomor 50 Tahun 1952 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian urusan Pemerintah Pusat mengenai Kesehatan kepada Daerah-daerah Swatantara Kabupaten, Kota Besar dan Kota Kecil di jawa.

27) PP Nomor 51 Tahun 1952 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian urusan Pemerintah Pusat mengenai Kesehatan kepada Daerah-daerah Swatantara Propinsi di Sumatera.

28) PP Nomor 18 Tahun 1953 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari urusan Pemerintah Pusat mengenai Pekerjaan Umum dari Kabupaten, Kota Besar dan Kota Kecil di Jawa.

29) PP Nomor 33 Tahun 1953 tentang Penambahan Tugas dan Urusan Daerah Otonom Propinsi Kalimantan dan Lapangan Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan.

30) PP Nomor 34 Tahun 1953 tentang Penambahan dalam Ketentuan tentang Tugas dan Urusan Daerah-daerah Otonom Kabupaten dan Kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Kalimantan di lapangan Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan.

31) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1954 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Pusat Dalam Lapangan Perindustrian kepada Propinsi-propinsi.

c. Undang-undang yang terkait:

1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1951 tentang Perubahan UU Nomor 15 Tahun 1950 Republik Indonesia untuk Penggabungan Daerah-daerah Kabupaten kulon-Progo dan Adikarto dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi Satu Kabupaten dengan nama Kulon-Progo.

2) Undang-Undang Darurat Nomor 2 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Kalimantan.

3) Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan (Resmi) Daerah Otonom Kabupaten/Daerah Istimewa Tingkat Kabupaten dan Kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Kalimantan.

(17)

4) Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-undang No. 16 dan 17 Tahun 1950 (Republik Indonesia Dahulu) tentang Pembentukan Kota-kota Besar dan Kota-kota Kecil di Jawa.

5) Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1954 tentang Dasar Hukum Keputusan Kepala Daerah Otonom dalam keadaan DPRD/DPD tidak ada atau tidak dapat menjalankan tugas kewajibannya.

6) Undang-Undang Darurat Nomor 9 Tahun 1954 tentang Pengubahan Nama Propinsi Sunda Kecil menjadi Propinsi Nusa Tenggara.

7) Undang-Undang Darurat Nomor 9 Tahun 1955 tentang Pengubahan UU No. 3 jo. No. 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta.

8) Undang-Undang Darurat Nomor 16 Tahun 1955 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Otonom propinsi di Sumatera.

9) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1956 tentang Perpanjangan Jangka Waktu masa-Kerja DPRD yang terbentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 1950.

10) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-Kecil dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah.

11) Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah.

12) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah.

13) Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1956 tentang Pembentukan DPRD dan DPD peralihan.

14) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Irian Barat.

15) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1956 tentang Pemilihan Anggota DPRD.

16) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara.

17) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah-daerah Otonom Propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

18) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1956 tentang Perimbangan Keuangan antara Negara dengan Daerah-daerah, yang berhak mengurus rumah-tangganya sendiri.

19) Undang-Undang Darurat Nomor 4 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam Lingkungan Daerah propinsi Sumatera Selatan.

(18)

20) Undang-Undang Darurat Nomor 5 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar dalam Lingkungan Daerah propinsi Sumatera Selatan.

21) Undang-Undang Darurat Nomor 6 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil dalam Lingkungan Daerah propinsi Sumatera Selatan.

22) Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten dalam Lingkungan Daerah propinsi Sumatera Utara.

23) Undang-Undang Darurat Nomor 8 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-kota Besar dalam Lingkungan Daerah propinsi Sumatera Utara.

24) Undang-Undang Darurat Nomor 9 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota Kecil dalam Lingkungan Daerah propinsi Sumatera Utara.

25) Undang-Undang Darurat Nomor 1 Tahun 1957 tentang Pengubahan Jumlah Maksimum Anggota Dewan Pemerintah Daerah Peralihan yang dimaksud dalam Pasal 5 UU Nomor 14 Tahun 1956 tentang pembentukan DPRD dan DPD Peralihan.

26) Undang-Undang Darurat Nomor 5 Tahun 1957 tentang Pengubahan Kedudukan Wilayah Daerah-daerah Enclave Imogiri Kota Gede dan Ngawen.

27) Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan UU Darurat No. 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara tahun 1953 No. 9), sebagai UU.

d. Dicabut oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1957 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Daerah.

e. Undang-Undang ini dinyatakan berlaku secara umum oleh UU Nomor 17 Tahun 1955 tentang Perpanjangan Jangka Waktu berlakunya Peraturan-peraturan Daerah yang dimaksud dalam Pasal 6 UU Pembentukan Daerah-daerah Otonom di Jawa.

23. UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 1948 TENTANG PENGAWASAN PERBURUHAN TAHUN 1948.

a. Disahkan pada tanggal 23 Juli 1948

b. Undang-undang yang terkait adalah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan.

c. Undang-Undang ini dinyatakan berlaku secara umum oleh Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1951 tentang pernyataan berlakunya UU Pengawasan Perburuhan Tahun 1948 Nomor 23 dari RI untuk seluruh Indonesia.

24. UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 1948 TENTANG MEMPERPANJANG WAKTU BERLAKUNYA PERATURAN-PERATURAN DEWAN PERTAHANAN NEGARA NO. 5, 7JO. 31, 8 JO. 34, 9 JO. 34, 11 DAN 16.Disahkan pada tanggal 13 Agustus 1948.

(19)

25. UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 1948 TENTANG PENETAPAN TARIP PAJAK PENDAPATAN TAHUN 1948/1949 DAN TAMBAHAN POKOK PAJAK. Disahkan pada tanggal 13 Agustus 1948.

26. UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 1948 TENTANG PERUBAHAN UU PAJAK PENDAPATAN 1932 (ORDONNANTIE OP DE IMKOMSTENBELASTING 1932). Disahkan pada tanggal 13 Agustus 1948. 27. UNDANG-UNDANG NOMOR 27 TAHUN 1948 TENTANG DPR DAN

PEMILIHAN ANGGOTA-ANGGOTANYA.

a. Disahkan pada tanggal 28 Agustus 1948.

b. Peraturan Pelaksanaan:

1) Penetapan Presiden Nomor 26 Tahun 1948 tentang Peraturan tentang pembubaran Badan Pembaharuan Susunan Komite Nasional Pusat. 2) Penetapan Presiden Nomor 27 Tahun 1948 tentang Pengangkatan Ketua

dan Anggota-anngota Kantor Pemilihan Pusat.

3) Penetapan Presiden Nomor 28 Tahun 1948 tentang Pembentukan Panitia Indonesia Raya.

28. UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 1948 TENTANG ALAT PEMBAYARAN LUAR NEGERI. Disahkan pada tanggal 2 September 1948. 29. UNDANG-UNDANG NOMOR 29 TAHUN 1948 TENTANG

PEMBERANTASAN PENIMBUNAN BARANG PENTING. a. Disahkan pada tanggal 3 September 1948.

b. Peraturan pelaksanaannya yaitu PP Nomor 20 Tahun 1948 tentang Pemberian Izin kepada pedagang untuk Menimbun Barang Penting.

c. Dicabut oleh UU Nomor 1 Tahun 1953 tentang penetapan UU Arurat tentang Penimbunan Barang-barang (UU darurat No 17 Tahun 1951) sebagai UU.

30. UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 1948 TENTANG PEMBERIAN KEKUASAAN PENUH KEPADA PRESIDEN DALAM KEADAAN BAHAYA.

a. Disahkan pada tanggal 20 September 1948.

b. Peraturan Pelaksanaan:

1) Penetapan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1948 tentang Pembentukan Panitia Kayu Bakar yang berkewajiban mencukupi kebutuhan Kereta Api.

2) Penetapan Presiden Nomor 22 Tahun 1948 Tentang peraturan Tentang Jawa Timur dinyatakan sebagai Daerah Militer Istimewa.

3) PP Nomor 24 Tahun 1948 tentang Militerisasi Jawatan Kereta Api, Jawatan Pos, Telegram dn Telepon.

4) PP Nomor 25 Tahun 1948 tentang Pinjaman Negara dengan Mengeluarkan Surat Tanda Hutang Negara.

(20)

5) PP Nomor 26 Tahun 1948 tentang Mempercepat Pemeriksaan Perkara Pidana dalam Keadaan Bahaya.

6) PP Nomor 27 Tahun 1948 tentang Kejahatan-kejahatan dalam keadaan Bahaya yang dapat Dihukum dengan Hukuman Mati.

7) PP Nomor 28 Tahun 1948 tentang Jawatan Listrik, diadakan dalam Pengawasan Angkatan Perang.

8) PP Nomor 32 Tahun 1948 tentang Militerisasi Jawatan Jalan-jalan. 9) PP Nomor 33 Tahun 1948 tentang Pemerintahan Militer di Daerah Jawa. 10) PP Nomor 34 Tahun 1948 tentang Peredaran Uang dengan Perantaraan

Bank.

11) PP Nomor 36 Tahun 1948 tentang Militerisasi Jawatan Angkutan Motor. 12) PP Nomor 37 Tahun 1948 tentang Susunan dan Kekuasaan

Pengadilan/Kejaksaan dalam Lingkungan Peradilan Ketentaraan.

13) PP Nomor 38 Tahun 1948 tentang Mengadakan Perubahan dalam UU Nomor 8 Tahun 1946 dari hal Hukum Acara Pidana.

14) PP Nomor 39 Tahun 1948 tentang Pemberian Hukuman kepada Mereka yang Menyatakan Persetujuannya terhadap Perbuatan Kaum Pemberontak di Madiun.

15) PP Nomor 40 Tahun 1948 tentang Pelepasan Orang-orang Hukuman untuk Memberi Tempat kepada Tawanan-tawana/Hukuman yang berhubung dengan Pemberontakan.

16) PP Nomor 46 Tahun 1948 tentang Larangan Penyimpanan Minyak Bensin.

17) PP Nomor 48 Tahun 1948 tentang Hukum Disiplin Tentara, Berlaku juga terhadap Pegawai Perusahaan dan Badan Vital.

18) PP Nomor 49 Tahun 1948 tentang Mengadakan Perubahan dalam PP Tahun 1948 Nomor 37 tentang Susunan dan Kekuasaan Pengadilan/Kejaksaan dalam lingkungan Peradilan Ketentaraan.

19) PP Nomor 50 Tahun 1948 tentang Perusahaan dalam Lingkungan kementrian Keuangan dijadikan Perusahaan dibawah Pengawasan Angkatan Perang.

20) PP Nomor 52 Tahun 1948 tentang Percetakan yang dibawah Pengawasan Pemerintah dijadikan perusahaan dibawah Pengawasan Angkatan Perang.

21) PP Nomor 53 Tahun 1948 tentang Cara Mengurusnya Tawanan politik (Madiun).

22) PP Nomor 54 Tahun 1948 tentang Penetapan Pembatasan Harga dari Barang-barang Penting.

23) PP Nomor 55 Tahun 1948 tentang Militerisasi Perusahaan Tambang Minyak.

(21)

24) PP Nomor 56 Tahun 1948 tentang Badan Penyelenggara Perusahaan Gula Negara (B.P.P.G.N) dijadikan Badan dibawah Pengawasan Angkatan Perang.

25) PP Nomor 57 Tahun 1948 tentang Perusahaan PerkebunanRI dijadikan Perusahaan dibawah Pengawasan Angkatan Perang.

26) PP Nomor 58 Tahun 1948 tentang Badan textiel Negara dijadikan Badan dibawah Pengawasan Angkatan Perang.

27) PP Nomor 59 Tahun 1948 Tentang Militerisasi Jawatan Kehutanan. 28) PP Nomor 61 Tahun 1948 tentang Mengadakan Perubahan dalam PP

Nomor 37 Tahun 1948 tentang Susunan dan Kekuasaan Pengadilan/Kejaksaan dalam Lingkungan Pengadilan Ketentaraan. 29) PP Nomor 62 Tahun 1948 tentang Hak Mempergunakan

Gedung-gedung dsb.

30) PP Nomor 63 Tahun 1948 tentang Pembatasan Pengeluaran Bahan Makanan dan Ternak dari Daerah RI.

31) PP Nomor 64 Tahun 1948 tentang Militerisasi Pusat Perkebunan Negara.

32) PP Nomor 65 Tahun 1948 tentang Mengadakan Perubahan dan Penambahan dalam UU Nomor 8 Tahun 1946 perihal Hukum Acara Pidana.

33) PP Nomor 66 Tahun 1948 tentang Mengadakan Perubahan PP Nomor 25 Tahun 1948 perihal Surat Tanda Hutang Negara.

34) PP Nomor 68 Tahun 1948 tentang Mengadakan Perubahan dalam UU Nomor 29 Tahun 1948 perihal Pemberian Kemungkinan Kepada Pedagang untuk Menyimpan Jagung, Gaplek, dsb.

35) PP Nomor 70 Tahun 1948 tentang Kekuasaan Komandan Sub-Territorium dan Kepala Daerah Karesidenan/Daerah Istimewa.

36) PP Nomor 74 tahun 1948 tentang Mengadakan Perubahan Dalam PP Tahun 1948 Nomor 37 perihal susunan dan Kekuasaan Pengadilan/Kejaksaan tentara.

37) PP Nomor 77 Tahun 1948 tentang Mengadakan Perubahan dalam PP Nomor 1948 Nomor 54 perihal Pembatasan Harga.

c. Undang-undang terkait adalah Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1948 tentang Militerisasi Jawatan Pekerjaan Umum Daerah Otonom.

31. UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1948 TENTANG JOSEPH CORNELIS DE GROOT MENJADI WARGA NEGARA INDONESIA. Disahkan pada tanggal 20 Oktober 1948.

32. UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 1948 TENTANG PEREDARAN UANG DENGAN PERANTARAAN BANK. Disahkan pada tanggal 30 Oktober 1948.

33. UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 1948 TENTANG PENETAPAN UANG BERAT BARANG, SEBAGAI BEA PEMAKAIAN PERLENGKAPAN PELABUHAN. Disahkan pada tanggal 9 November 1948.

(22)

34. UNDANG-UNDANG NOMOR 34 THAUN 1948 TENTANG DAERAH PENDUDUKAN BUAT SEMENTARA WAKTU TIDAK MASUK DALAM DAERAH PABEAN. Disahkan pada tanggal 11 Desember 1948.

35. UNDANG- NOMOR 35 TAHUN 1948 TENTANG MENURUNKAN TARIP BEA MASUK. Disahkan pada tanggal 11 Desember 1948.

ANOTASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN

1949

1. UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1949 TENTANG PENGGANTIAN PAJAK BUMI DENGAN PAJAK PENDAPATAN. Disahkan pada tanggal 28 September 1949.

2. UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1949 TENTANG KEDUDUKAN DAN KEKUASAAN WAKIL PERDANA MENTERI YANG BERKEDUDUKAN DI SUMATERA. Disahkan pada tanggal 30 September 1949.

3. UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1949 TENTANG TARIP PAJAK POTONG 1949. Disahkan pada tanggal 30 September 1949.

4. UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1949 TENTANG PERUBAHAN ATURAN BEA MATERAI 1921. Disahkan pada tanggal 30 September 1949. 5. UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1949 TENTANG PENETAPAN

TARIP PAJAK PENDAPATAN DAN TAMBAHAN POKOK PAJAK DAN PAJAK UPAH UNTUK TAHUN 1949. Disahkan pada tanggal 30 September 1949.

6. UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1949 TENTANG PENAMBAHAN JUMLAH ANGGOTA KOMITE NASIONAL PUSAT. Disahkan pada tanggal 28 NoVember 1949.

7. UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1949 TENTANG PENUNJUKAN PEMANGKU-SEMENTARA JABATAN PRESIDEN RI. Disahkan pada tanggal 5 Desember 1949.

8. UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1949 TENTANG PERUBAHAN UU TENTANG PERUBAHAN UU NOMOR 9 TAHUN 1948 DARI HAL KEDUDUKAN HUKUM ANGGOTA K.N.I.P. Disahkan pada tanggal 5 Desember 1949.

9. UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 1949 TENTANG SIDANG KOMITE NASIONAL PUSAT MENGENAI PERSETUJUAN KONPERENSI MEJA BUNDAR. Disahkan pada tanggal 5 Desember 1949.

10. UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1949 TENTANG HAL PENERIMAAN BAIK HASIL-HASIL KONPERENSI MEJA BUNDAR. Disahkan pada tanggal 14 Desember 1949.

11. UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 1949 TENTANG PENGESAHAN KONSTITUSI RIS. Disahkan pada tanggal 14 Desember 1949.

(23)

12. UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1949 TENTANG MENGADAKAN PERUBAHAN DALAM UU NO. 27 TAHUN 1948 MENGENAI SUSUNAN DPR DAN PEMILIHAN ANGGOTA-ANGGOTANYA. Disahkan pada tanggal 24 Desember 1949.

ANOTASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN

1950

1. UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1950 TENTANG SUSUNAN, KEKUASAAN DAN JALAN PENGADILAN MAHKAMAH AGUNG INDONESIA.

a. Disahkan pada tanggal 6 Mei 1950.

b. Diubah oleh UU Nomor 56 Tahun 1958 tentang Pengubahan UU No. 1 Tahun 1950 tentang Susunan, Kekuasaan dan Jalan Pengadilan Mahkamah Agung Indonesia.(Lembaran Negara Tahun 1950 No. 30).

UNDANG-UNDANG Nomor 1/YOGYA Tahun 1950 tentang Jenis dan Bentuk Peraturan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat. Disahkan pada tanggal 2 Pebruari 1950.

2. UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1950 TENTANG MENETAPKAN UNDANG-UNDANG DARURAT TENTANG PENERBITAN LEMBARAN NEGARA DAN BERITA R.I.S. DAN TENTANG MENGELUARKAN, MENGUMUMKAN DAN MULAI BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG FEDERAL DAN PENGUMUMAN PEMERINTAH. Disahkan pada tanggal 15 Mei 1950.

UNDANG-UNDANG NOMOR 2/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG PEMBENTUKAN PROPINSI JAWA TIMUR.

a. Disahkan Pada tanggal 3 Maret 1950. b. Peraturan Pelaksanaan:

1) PP Nomor 35 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Pertanian kepada Propinsi Jawa Timur.

2) PP Nomor 36 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Kehewanan kepada propinsi Jawa Timur.

3) PP Nomor 37 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Periakanan Darat kepada Propinsi Jawa Timur.

4) PP Nomor 37 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan kepada Propinsi.

5) PP Nomor 16 Tahun 1952 tentang Perubahan PP Mengenai Pelaksanaan Penyerahan Sebagian Dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Kehewanan kepada propinsi di Jawa dan Sumatera dan Kepada Daerah Istimewa Yogyakarta.

(24)

6) PP Nomor 45 Tahun 1952 tentang Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Sosial kepada Propinsi.

7) PP Nomor 49 Tahun 1952 tentang Pelaksanaan Penyarahan Sebagian Urusan Pemerintah Pusat mengenai Kesehatan kepada Daerah-daerah Swatantra Propinsi di Jawa.

8) PP Nomor 18 Tahun 1953 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian Dari Urusan Pemerintah Pusat mengenai Pekerjaan Umum kepada Propinsi dan Penegasan Tugas Mengenai Pekerjaan Umum dari Kabupaten, Kota Besar dan Kota Kecil di Jawa.

9) PP Nomor 12 Tahun 1954 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Perindustrian kepada propinsi-Propinsi.

10) PP Nomor 14 Tahun 1976 tentang Pembentukan Kota Administratif Jember.

11) PP Nomor 28 Tahun 1982 tentang Pembentukan Kecamatan Gedungan, Kecamatan Tirtoyudo di Kabupaten Daerah Tinggkat II Pasuruan. Kecamatan Sawahan, Kecamatan WonoAsri di Kabupaten Daerah Tingkat II Madiun. Kecamatan Tarokan, Kecamatan Kujang Di Kabupaten Dati II Kediri, Kec. Pitu, Kec. Beringin, Kec. Pangkur di Kab. Dati II Ngawi, Kec. Temayang di Kab. Dati II Bojonegoro, Kec. Sumber Malang di Kab. Dati II Situbondo, Kec. Lakarsanti, Kenjeran, Benowo.

12) PP Nomor 45 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Probolinggo.

13) PP Nomor 46 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pasuruan.

14) PP Nomor 47 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto.

15) PP Nomor 48 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Blitar.

16) PP Nomor 49 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Madiun.

17) PP Nomor 15 Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Malang dan Kabupaten Daerah Tingkat II Malang.

18) PP Nomor 26 Tahun 1991 tentang Tata Cara Pemberhentian dengan Hormat, Pemberhentian tidak dengan Hormat dan Pemberhentian Sementara serta hak-hak Hakim Agung dan Hakim Yang dikenakan Pemberhentian.

19) PP Nomor 59 Tahun 1992 tentang Pembentukan 10 (Sepuluh) Kecamatan di Wilayah Kabupaten-kabupaten Tingkat II Blitar, Jember, Bondowoso, Pamekasan, Situbondo, dan Di Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Surabaya dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.

(25)

20) PP Nomor 12 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kota Administratif Batu.

21) PP Nomor 37 Tahun 1995 tentang Pembentukan 6 (Enam) Kecamatan di Wilayah Kabupaten Tingkat II Ponorogo, Banyuwangi dan Jember dalam Wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.

c. Undang-undang yang terkait:

1) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959 tentang Penetapan UU Darurat No. 17 Tahun 1955 tentang Perpanjangan Jangka Waktu berlakunya peraturan-peraturan Daerah yang dimaksud dalam Pasal 6 UU Pembentukan daerah-daerah otonom di Jawa (Lembaran Negara tahun 1955 No. 53), sebagai UU.

2) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Batu. 3) Undang-Undang ini dinyatakan berlaku secara umum oleh UU Darurat Nomor 17 Tahun 1955 tentang Perpanjnagan Jangka Waktu berlakunya Peraturan-peraturan Daerah yang dimaksud dalam pasal 6 UU Pembentukan Daerah-daerah Otonom di Jawa.

3. UNDANG-UNDANG NOMOR 3 TAHUN 1950 TENTANG PERMOHONAN GRASI.

a. Disahkan pada tanggal 1 Juli 1950.

b. Dinyatakan tidak berlaku oleh UU Nomor 22 Tahun 2002 tentang Grasi. UNDANG-UNDANG NOMOR 3/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YYANG BERHAK MENGATUR DAN MENGURUS RUMAH TANGGANYA SENDIRI.

a. Disahkan pada tanggal 3 Maret 1950. b. Peraturan pelaksanaan:

1) PP Nomor 38 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Pertanian kepada Daerah Istimewa Yogyakarta.

2) PP Nomor 39 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Kehewanan kepada Daerah Istimewa Yogyakarta.

3) PP Nomor 40 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Perikanan Darat kepada Daerah Istimewa Yogyakarta.

4) PP Nomor 65 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan kepada propinsi.

5) UU Nomor 18 Tahun 1951 tentang Perubahan UU Nomor 15 Tahun 1950 RI untuk Penggabungan Daerah-daerah Kabupaten Kulon-Progo dan Adikarto dalam Lingkungan Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi satu Kabupaten dengan nama Kulo- Progo.

(26)

6) PP Nomor 16 Tahun 1952 tentang Perubahan PP mengenai Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Kehewanan kepada Propinsi di Jawa dan Sumatera dan Kepada Daerah Istimewa Yogyakarta.

7) PP Nomor 45 Tahun 1952 tentang Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Sosial kepada Propinsi.

8) PP Nomor 49 Tahun 1952 tentang Penyerahan Sebagian dari UrusanPemerintah Pusat mengenai Kesehatan kepada Daerah-daerah Swatantra Propinsi di Jawa.

9) PP Nomor 18 Tahun 1953 tentang Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat mengenai Pekerjaan Umum kepada propinsi dan penegasan Tugas Pekerjaan Umum dari Kabupaten, Kota Besar dan Kota Kecil di Jawa.

10) PP Nomor 12 Tahun 1954 tentang Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Perindustrian kepada propinsi-propinsi.

11) Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 1984 tentang Pemberlakuan Sepenuhnya UU Nomor 5 Tahun 1960 di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

12) PP Nomor 23 Tahun 1955 tentang Pembentukan 2 (Dua) Kecamatan di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Gunung Kidul dalam Wilayah Propinsi Istimewa Yogyakarta.

c. Undang-Undang yang terkait:

1) Undang-Undang Darurat Nomor 5 Tahun 1957 tentang Pengubahan kedudukan Wilayah Daerah daerah Enclave Imogiri Kota Gede dan Ngawen;

2) UU Nomor 26 Tahun 1959 tentang Penetapan UU Darurat No. 17 Tahun 1955 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Berlakunya Peraturan-peraturan Daerah yang dimaksud dalam Pasal 6 UU pembentukan daerah-daerah otonom di Jawa (Lembaran Negara Tahun 1955 No. 53), Sebagai UU

4. UNDANG-UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1950 TENTANG PENGGANTIAN KERUGIAN ANGGOTA DPR R.I.S.

a. Disahkan pada tanggal 2 April 1950.

b. Undang-Undang yang terkait, UU Darurat Nomor 30 Tahun 1950 tentang Penggantian Kerugian Anggota-anggota Senat RIS;

c. Peraturan pelaksanaannya adalah PP Nomor 23 Tahun 1958 tentang Penetapan Semua Perusahaan Belanda dibawah Penguasaan Pemerintah RI. d. Dicabut oleh Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1951 tentang Gaji dan

Tunjangan kepada Ketua, Tunjangan-tunjangan, Biaya, Perjalanan dan Penginapan kepada Anggota-anggota DPR RI.

UNDANG-UNDANG NOMOR 4/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG DASAR-DASAR PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN DI SEKOLAH.

(27)

a. Disahkan pada tanggal 2 April 1950. b. Peraturan pelaksanaan:

1) PP Nomor 57 Tahun 1954 tentang Pendirian Universitas Airlangga di Surabaya.

2) PP Nomor 23 Tahun 1956 tentang Pendirian Universitas Hassanuddin di Makassar.

3) PP Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pendirian Universitas Andalas di Bukittinggi.

4) PP Nomor 37 Tahun 1957 tentang Pendirian Universitas Pajajaran di Bandung (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Nomor 1422). 5) PP Nomor 48 Tahun 1957 tentang Pendirian Universitas Sumatera Utara di Medan (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Nomor 1457). 6) PP Nomor 32 Tahun 1958 tentang Pemberian Sokongan kepada Sekolah

Nasional Partikelir.

7) PP Nomor 6 Tahun 1959 tentang Pendirian Institut Teknologi.

8) Perppu Nomor 48 Tahun 1960tentang Pengawasan Pendidikan dan Pengajaran Asing.

9) PP Nomor 42 Tahun 1960 tentang Pendirian Universitas Sriwijaya. 10) PP Nomor 7 Tahun 1961 tentang Pendirian Universitas Diponegoro di

Semarang.

11) PP Nomor 9 Tahun 1961 tentang Pendirian Institut Teknologi 10 November di Surabaya.

12) Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 1974 tentang Program Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar (Tahap Kedua).

13) Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 1976 tentang Program Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar (Tahap Kedua), Tahun 1976/1977.

14) Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 1978 tentang Program Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar (Tahap Kedua), Tahun 1978/1979.

15) Keppres Nomor 23 Tahun 1979 tentang Badan Koordinasi Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda.

16) Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 1980 tentang Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar Tahun 1980/1981.

17) PP Nomor 36 Tahun 1980 tentang Usaha Kesejahteraan Sosial bagi Penderita Cacat.

18) Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 1981 tentang Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar Tahun 1981/1982.

19) PP Nomor 28 Tahun 1981 tentang Pemberian Bantuan kepada Sekolah Swasta.

20) Insruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1982 tentang Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar Tahun 1982/1983.

(28)

21) Insruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1983 tentang Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar Tahun 1983/1984.

c. Undang-undang terkait yaitu Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1955 tentang Pengubahan Nama Universiteit, Universitet dan Universitit, Faculteit, Facultet, dan Facultit menjadi Universitas dan Fakultas.

5. UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1950 TENTANG MENETAPKAN UU DARURAT TENTANG SUSUNAN DAN KEKUASAAN PENGADILAN/KEJAKSAAN DALAM LINGKUNGAN PERADILAN KETENTARAAN (UU DARURAT NO.16 TAHUN 1950) SEBAGAI UU FEDERAL.

a. Disahkan pada tanggal 31 Maret 1950; b. Undang-undang terkait:

1) UU Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Aceh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara;

2) UU Darurat Nomor 1 Tahun 1958 tentang Pengubahan UU Nomor 6 Tahun 1950 ( Lembaran Negara Tahun 1950 No.53) tentang Hukum Acara Pidana pada Pengadilan Ketentaraan.

c. Peraturan Pelaksanaan:

1) PP Nomor 37 Tahun 1954 tentang Pemberian Honorarium kepada Para Ketua (Pengganti), Para Jaksa (Pengganti), dan Para Panitera (Pengganti) pada Pengadilan/Kejaksaan ketentaraan.

2) PP Nomor 36 Tahun 1959 tentang Pangkat-angkat Militer Khusus, Tituler dan Kehormatan.

3) Peraturan Penguasa Perang Tertinggi Nomor 2 Tahun 1960 tentang Mahkamah Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara dalam Keadaan Perang.

4) Keppres Nomor 313 Tahun 1968 tentang Penggunaan Wewenang Penyerahan Perkara dan Wewenang Pemeriksaan Pendahuluan dilingkungan Angkatan Bersenjata RI.

5) Keppres Nomor 52 Tahun 1972 tentang Kedudukan Organisasi Administratip dan Finansial Mahmillub.

6) Keppres Nomor 53 Tahun 1972 tentang Pengendalian dan Pengawasan atas Penggunaan Wewenang Penyerahan Perkara, Pemeriksaan Pendahuluan dan Penuntutan dilingkungan ABRI.

UNDANG-UNDANG NOMOR 5/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG MENGADAKAN PERUBAHAN DALAM UU 1948 NOMOR 13 DAN ATURAN-ATURAN PELAKSANAANNYA TENTANG PERUBAHAN VORSTENLANDSCH GRONDHUURREGLEMENT.

a. Disahkan pada tanggal17 April 1950;

b. Peraturan pelaksanaannya yaitu Keppres Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.

(29)

6. UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 1950 TENTANG MENETAPKAN UU DARURAT TENTANG HUKUM ACARA PIDANA PADA PENGADILAN TENTARA (UU DARURAT NO. 17 TAHUN 1950) SEBAGAI UU FEDERAL.

a. Disahkan pada tanggal 20 Juli1950. b. Peraturan pelaksanaan:

1) PP Nomor 8 Tahun 1958 tentang Penetapan Hari mulai berlakunya UU Darurat No. 1 Tahun 1958 (L.N Tahun 1958 No. 1) tentang Pengubahan UU No. 6 Tahun 1950 tentang Hukum Acara Pidana pada Pengadilan Ketentaraan.

2) Peraturan Penguasa Perang Tertinggi Nomor 2 Tahun 1960 tentang Mahkamah Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara dalam Keadaan Perang.

3) Keppres Nomor 313 Tahun 1968 tentang Penggunaan Wewenang Penyerahan Perkara dan Wewenang Pemeriksaan Pendahuluan dilingkungan Angkatan Bersenjata RI.

4) Keppres Nomor 53 Tahun 1972 tentang Pengendalian dan Pengawasan atas Penggunaan Wewenang Penyerahan Perkara, Pemeriksaan Pendahuluan dan Penuntutan dilingkungan ABRI;

c. Undang-undang terkait, yaitu UU Nomor 13 Tahun 1970 tentang Cara-cara Tndakan Kepolisian terhadap Anggota-anggota/Pimpinan MPR Sementara dan DPR Gotong Royong.

UNDANG-UNDANG NOMOR 6/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG TARIF PAJAK POTONG UNTUK TAHUN 1950. Disahkan pada tanggal 24 Mei 1950.

7. UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 1950 TENTANG PERUBAHAN KONSTITUSI SEMENTARA RIS MENJADI UUDS RI.

a. Disahkan pada tanggal 15 Agustus 1950.

b. Undang-undang terkait, yaitu Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1956 tentang Pembatasan Hubungan Indonesia-Nederland berdasarkan Perjanjian Konperensi Meja Bundar.

UNDANG-UNDANG NOMOR 7/YOGYA TAHUN 1950 TANTANG PEMILIHAN ANGGOTA DPRD YANG DIMAKSUDKAN DALAM UU 1948 NOMOR 22.

a. Disahkan pada tanggal 19 Juni 1950.

b. Undang-undang terkait:

1) Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 3 Jo Nomor 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan DIY. 2) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1956 tentang Perpanjangan Jangka Waktu masa-kerja DPRD yang terbentuk berdasarkan PP Nomor 39 Tahun 1950.

3) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1956 tentang Pembatasan Hubungan Indonesia-Nederland berdasarkan Perjanjian Konperensi Meja Bundar.

(30)

8. UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1950 TENTANG PINJAMAN RI PADA EXPORT-IMPORT BANK OF WASHINGTON.

a. Disahkan pada tanggal 4 November1950. b. Undang-undang terkait:

1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1951 tentang Pengesahan Perjanjian Pinjaman Pertama RI dengan Export-Import Bank Of Washington. 2) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1953 tentang Pengesahan Perjanjian

Pinjaman Tambahan RI dengan Export-Import Bank Of Washington. 3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 1954 tentang Pengesahan

Persetujuan Tambahan antara RI dengan Export-Import Bank Of Washingto

4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1958 tentang Pengesahan Persetujuan-persetujuan Pengubahan dan Tambahan antara RI dengan Export-Import Bank Of Washington.

UNDANG-UNDANG NOMOR 8/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG MENGADAKAN PERUBAHAN DALAM PERATURAN PENGGANTI UU 1950 NO. 1 DARI HAL BERLAKUNYA PERATURAN-PERATURAN YANG MENGGABUNGKAN PADA RI.

a. Disahkan pada tanggal 21 Juni 1950;

b. Undang-undang terkait: Undang-Undang Darurat Nomor 1 Tahun 1951 tentang Tindakan-tindakan Sementara untuk Menyelenggarakan Kesatuan Susunan, Kekuasaan dan Acara Pengadilan-pengadilan Sipil.

9. UNDANG-UNDANG NOMOR 9/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG PENETAPAN TARIP PAJAK PENDAPATAN UNTUK TAHUN 1950.

a. Disahkan pada tanggal 4 Juli 1950.

b. UU Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan (Resmi) Daaerah Otonom Kabupaten/Daerah Istimewa Tingkat Kabupaten dan Kota Besar dalam Lingkungan Daerah Propinsi Kalimantan.

10. UNDANG-UNDANG NOMOR 10/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG PEMBENTUKAN PROPINSI JAWA TENGAH. Disahkan pada tanggal 4 Juli 1950.

11. UNDANG-UNDANG NOMOR 11/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG PEMBENTUKAN PROPINSI JAWA BARAT.

a. Disahkan pada tanggal 19 Juli 1950;

b. Undang-undang terkait yaitu Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Propinsi Jawa Barat.

12. UNDANG-UNDANG NOMOR 12/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN DI JAWA TIMUR.

a. Disahkan pada tanggal 8 Agustus 1950.

b. Keppres Nomor 30 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kejaksaan Negeri Kepanjen dan Kejaksaan Negeri Banjarbaru.

(31)

13. UNDANG-UNDANG NOMOR 13/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH KABUPATEN DALAM LINGKUNGAN PROPINSI JAWA TENGAH. Disahkan pada tanggal 8 Agustus 1950.

14. UNDANG-UNDANG Nomor 14/YOGYA Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Barat.

a. Disahkan pada tanggal 8 Agustus 1950.

b. Undang-undang yang terkait Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Propinsi Jawa Barat.

15. UNDANG-UNDANG NOMOR 15/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH KABUPATEN DALAM LINGKUNGAN DIY. DISAHKAN PADA TANGGAL 8 AGUSTUS 1950.

16. UNDANG-UNDANG NOMOR 16/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH KOTA BESAR DALAM LINGKUNGAN PROPINSI JAWA TIMUR/TENGAH/BARAT DAN DIY. Disahkan pada tanggal 14 Agustus 1950.

17. UNDANG-UNDANG NOMOR 17/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG PEMBENTUKAN DAERAH KOTA KECIL DALAM LINGKUNGAN PROPINSI JAWA TIMUR/TENGAH/BARAT. Disahkan pada tanggal 14 Agustus 1950.

18. UNDANG-UNDANG NOMOR 18 /YOGYA TAHUN 1950 TENTANG PERUBAHAN DALAM UU 1950 NOMOR 2 DARI HAL PEMBENTUKAN PROPINSI LAWA TIMUR. Disahkan pada tanggal 14 Agustus 1950.

19. UNDANG-UNDANG NOMOR 19/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG PERUBAHAN UU 1950 NOMOR 3 DARI HAL PEMBENTUKAN DIY. a. Disahkan pada tanggal 14 Agustus 1950.

b. Peraturan pelaksanaan:

1) PP Nomor 38 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Pertanian kepada DIY; 2) PP Nomor 39 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Kehewanan kepada DIY;

3) PP Nomor 40 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Perikanan Darat kepada DIY;

4) PP Nomor 65 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan kepada Propinsi;

5) PP Nomor 16 Tahun 1952 tentang Perubahan PP mengenai Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Kehewanan kepada Propinsidi Jawa dan Sumatera dan Kepada DIY; 6) PP Nomor 45 Tahun 1952 tentang Penyerahan Sebagian dari Urusan

(32)

7) PP Nomor 49 Tahun 1952 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Pusat mengenai Kesehatan kepada Daerah-daerah Swatantara Propinsi di Jawa;

8) PP Nomor 18 Tahun 1953 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat mengenai Pekerjaan Umum kepada Propinsi dan Penegasan tugas menganai Pekerjaan umum dari Kabupaten, Kota Besar dan Kota Kecil di Jawa;

9) PP Nomor 12 Tahun 1954 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Perindustrian kepada Propinsi-propinsi.

10) PP Nomor 39 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Kehewanan kepada DIY.

11) PP Nomor 40 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintahan Pusat dalam Lapangan Perikanan Darat kepada DIY.

12) PP Nomor 16 Tahun 1952 tentang Perubahan PP mengenai Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Kehewanan kepada Propinsidi Jawa dan Sumatera dan Kepada DIY. 13) PP Nomor 45 Tahun 1952 tentang Penyerahan Sebagian dari Urusan

Pemerintah Pusat dalam Lapangan Sosial kepada Propinsi.

14) PP Nomor 49 Tahun 1952 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Pusat mengenai Kesehatan kepada Daerah-daerah Swatantara Propinsi di Jawa.

15) PP Nomor 18 Tahun 1953 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat mengenai Pekerjaan Umum kepada Propinsi dan Penegasan tugas menganai Pekerjaan umum dari Kabupaten, Kota Besar dan Kota Kecil di Jawa.

16) PP Nomor 12 Tahun 1954 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Perindustrian kepada Propinsi-propinsi.

17) PP Nomor 65 Tahun 1951 tentang Pelaksanaan Penyerahan Sebagian dari Urusan Pemerintah Pusat dalam Lapangan Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan kepada Propinsi.

c. Undang-undang yang terkait:

1) Undang-Undang Darurat Nomor 5 Tahun 1957 tentang Pengubahan Kedudukan Wilayah Daerah-daerah Enclave Imogiri Kota Gede dan Ngawen;

2) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959 tentang Penetapan UU Darurat No. 17 Tahun 1955 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Berlakunya Peraturan-peraturan Daerah yang di maksud dalam pasal 6 UU Pembentukan Daérah-daerah Otonom di Jawa (L.N Tahun 1955 No. 53), sebagai Undang-undang.

(33)

3) Undang-Undang Darurat Nomor 5 Tahun 1957 tentang Pengubahan Kedudukan Wilayah Daerah-daerah Enclave Imogiri Kota Gede dan Ngawen.

4) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 1959 tentang Penetapan UU Darurat No. 17 Tahun 1955 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Berlakunya Peraturan-peraturan Daerah yang di maksud dalam pasal 6 UU Pembentukan Daérah-daerah Otonom di Jawa (L.N Tahun 1955 No. 53), sebagai UU;

5) Diubah Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang Pengubahan Undang-Undang No. 3 Jo No. 19 Tahun 1950 tentang Pembentukan DIY;

d. Undang-Undang ini, dinyatakan berlaku secara umum oleh Undang-Undang Darurat Nomor 17 Tahun 1955 tentang Perpanjangan Jangka Waktu Berlakunya Peratura-peraturan Daerah yang dimaksud dalam Pasal 6 Undang-Undang Pembentukan Daerah-daerah Otonom di Jawa.

19. UNDANG-UNDANG NOMOR 20/YOGYA TAHUN 1950 TENTANG PENGESAHAN PIAGAM PERSETUJUAN RI DAN RIS. Disahkan pada tanggal 14 Agustus 1950.

ANOTASI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TAHUN

1951

1. UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1951 TENTANG PERNYATAAN BERLAKUNYA UU KERJA TAHUN 1948 NO. 12 DARI RI UNTUK SELURUH INDONESIA (L.N NO. 2 TAHUN 1951).

a. Disahkan pada tanggal 6 Januari 1951.

b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia--

c. Peraturan pelaksanaan:

1) PP Nomor 21 Tahun 1954 tentang Penetapan Peraturan Istirahat Buruh. 2) PP Nomor 36 Tahun 1980 tentang Usaha Kesejahteraan Sosial bagi

Penderita Cacat.

d. Dinyatakan tidak berlaku oleh UU No. 25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan.

2. UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 1951 TENTANG PERTANYAAN BERLAKUNYA UU KECELAKAAN TAHUN 1947 NOMOR 33 DARI RI UNTUK SELURUH INDONESIA (L.N NO. 3 TAHUN 1951).

a. Disahkan pada tanggal 6 Januari 1951.

b. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 3; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor--

c. Peraturan pelaksanaan:

1) PP Nomor 3 Tahun 1951 tentang Pernyatan Berlakunya Peraturan Kecelakaan Tahun 1947 ( PP Nomor 2 Tahun 1948), dari RI, sebagaimana telah diubah dalam PP Nomor 18 Tahun 1948 untuk Seluruh Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Saya akan membuat partisi C: (untuk menginstal Windows) saya bakan banyak menginstal aplikasi lain, maka saya butuh ruang yang cukup banyak, 70 GB.. Jumlah yang dimasukan harus

1) Skripsi atas nama Indah Dwi Astuti Mahasiswa Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya tahun 2014 dengan judul “Analisis Penerapan Perilaku Aman Berkendara Pada

Dari berbagai masalah yang ada pada Daimler Chryler UK (DCUK) maka pada tahun 200-an Daimler Chryler UK (DCUK) memutuskan unutk distribusi baru Mercedez-Benz

Untuk menjadi pemimpin atau guru yang berhasil (dan saya akan menggunakan istilah ini bergantian) dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, adalah penting

Masalah yang teridentifikasi dalam penelitian ini adalah karyawan tidak puas atas insentif yang diberikan oleh perusahaan, besarnya insentif yang diberikan bukan

Guru disarankan untuk memberikan penerangan ringkas berkaitan overview/ big picture keseluruhan kandungan kurikulum Sejarah Tahun 4 dan 5 sebagai brainstorming session

memperlihatkan bahwa pada Acacia pennata dan Acacia dealbata tidak ada individu pada tingkat semai berberda dengan Acacia auriculiformis, Acacia mangium dan Acacia

Fenomena pesatnya perkembangan zaman di Indonesia yang ditandai salah satunya muda mengakses informasi, hiburan dan komunikasi melaui jejaring sosial maka secara