• Tidak ada hasil yang ditemukan

Soal Kimia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Soal Kimia"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Berapa volume 0,310 N H2SO4 yang dibutuhkan untuk menitrasi 0,293 g LiOH yang Berapa volume 0,310 N H2SO4 yang dibutuhkan untuk menitrasi 0,293 g LiOH yang memiliki kemurnian 90%?

memiliki kemurnian 90%? Jawab:

Jawab:

Ini adalah contoh soal titrasi asam basa. H2SO4 sebagai asam dan LiOH sebagai basa. Soal Ini adalah contoh soal titrasi asam basa. H2SO4 sebagai asam dan LiOH sebagai basa. Soal ditrasi seperti ini dengan mudah dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus VN asam ditrasi seperti ini dengan mudah dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus VN asam = VN basa. Dan reaksinya:

= VN basa. Dan reaksinya:

2LiOH + H2SO4 -> Li2SO4 + 2H2O 2LiOH + H2SO4 -> Li2SO4 + 2H2O Massa 90% LiOH yang sebenarnya dalam 0,293 g adalah

Massa 90% LiOH yang sebenarnya dalam 0,293 g adalah = 90% x 0,293 g = 90% x 0,293 g = 0,2637 g = 0,2637 g Mol LiOH Mol LiOH = massa/Mr  = massa/Mr  = 0,2637 / 24 = 0,2637 / 24 = 0,0122 mol = 0,0122 mol

Dan mole ekuivalen LiOH adalah Dan mole ekuivalen LiOH adalah = 0,0122 x 1

= 0,0122 x 1 = 0,0122 mol-eq = 0,0122 mol-eq

Pada saat titik ekuivalen maka mol-eq H2SO4 akan sama dengan mol-eq LiOH shingga: Pada saat titik ekuivalen maka mol-eq H2SO4 akan sama dengan mol-eq LiOH shingga: Mol-eq H2SO4 = mol-eq LiOH

Mol-eq H2SO4 = mol-eq LiOH V x V x N N = 0= 0,0122 mol-eq,0122 mol-eq V x 0,310 = 0,0122 V x 0,310 = 0,0122 V = 0,0394 L = 39,4 mL V = 0,0394 L = 39,4 mL

Jadi volum 0,310 N H2SO4 yang dibutuhkan adalah 39,4 mL Jadi volum 0,310 N H2SO4 yang dibutuhkan adalah 39,4 mL

(2)

Titrasi Asam Basa

1. Pengertian Titrasi Asam Basa

Titrasi merupakan cara penentuan konsentrasi suatu larutan dengan menggunakan larutan yang sudah diketahui konsentrasinya.

Titrasi dengan menggunakan reaksi asam basa (penetralan) disebut titrasi asam basa. Larutan yang konsentrasinya sudah diketahui disebut larutan baku.

Titik ekuivalen adalah titik ketika asam dan basa tepat habis bereaksi dengan disertai  perubahan warna indikatornya.

Titik akhir titrasi adalah saat terjadinya warna indikator.

2. Perhitungan Kimia dalam Reaksi Larutan

a. Molaritas adalah konsentrasi larutan yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.

 b. Molalitas adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut yang dinyatakan dalam satuan

mol/kg.

Latihan :

1. Hitunglah molaritas dari 5,85 gram NaCl(Mr=58,5) yang dilarutkan dalam 500 ml air ! 2. Larutan NaOH 2 molal dibuat dari x gram NaOH yang dilarutkan dalam 200 gram air. Tentukan

massa x gram NaOH !

Kunci Jawaban 1. Diketahui : m NaCl = 5,85 Mr NaCl = 58,5 V = 500 ml Ditanya : M NaCl ? Jawab :

(3)

M=0,2M 2.Diketahui : m = 0,2 m Mr NaOH = 40 m pelarut = 200 gr  Ditanya : m NaOH Jawab : gr=16 gram 3. Hitungan Titrasi

Pada titrasi jumlah ekuivalen asam = jumlah ekuivalen basa. Ekuivalen asam = ekuivalen basa

VA x NA = VB x NB

Atau : VA x MA x nA = VB x MB x nB

VA = vol. larutan asam ...MA = molaritas larutan asam VB = vol. larutan basa... MB = molaritas larutan basa  NA = normalitas larutan asam... nA = valensi larutan asam  NB = normalitas larutan basa ...nB = valensi larutan basa

Contoh Soal :

1. Larutan HCl 0,3 M dititrasi dengan larutan NaOH, titik akhir titrasi tercapai bila 10 ml larutan

HCl memerlukan 75 ml larutan NaOH. Tentukan molaritas NaOH !

2. Tentukan konsentrasi 20 ml Ca(OH)2 yang dititrasi dengan 100 ml larutan HCl 0,1 M ! Penyelesaian : 1. Diketahui : MA = 0,3 M VB = 75 ml VA = 10 ml nB = 1  NA = 1 Ditanya : MB ? Jawab :

(4)

MB= 0,04M 2. Diketahui : VA = 100 ml VB = 20 ml MA = 0,1 M nB = 2  NA = 1 Ditanya : MB ? Jawab : VA x MA x nA = VB x MB x nB 100 x 0,1 x 1 = 20 x MB x 2 MB = 0,25 M

(5)

TITRASI ASAM BASA

Dasar titrasi asam basa yaitu reaksi asam basa.

Asam + basa <==> garam + air

Reaksi asam basa dalam bentuk larutan sebenarnya reaksi pembentukan air. Misalnya reaksi antara larutan NaOH dan HCl berlangsung sesuai persamaan berikut.

 NaOH + HCl → NaCl + H2O

Jika reaksi di atas ditulis dalam bentuk ion maka ion Na+ dan ion Cl-pada reaktan dan  produk ttetap ada.

 Na+ + OH-+ H+ + Cl-→ Na+ + Cl-+ H2O Dalam tirtrasi asam basa, jika

· mol H+ = mol OH-maka campuran bersifat netral

· mol H+ > mol OH-, maka campuran bersifat asam dan konsentrasi ion H+dalam campuran ditentukan oleh jumlah ion H+yang tersisa.

· Mol H+< mol OH- maka campuran bersifat basa dan konsentrasi ion OH- dalam campuran ditentukan oleh jumlah mol ion OH- yang tersisa.

Titrasi asam-basa menggunakan rumus konsentrasi dan volume asam maupun basa dihitung dengan persamaan berikut:

Vasamx Masam = Vbasax Mbasa dengan:

V = volum

Masam = molaritas H+ Mbasa = molaritas OH – 

Titik ekivalen yaitu = pH pada saat asam dan basa tepat ekivalen

(6)

Jadi dalam titrasi asam basa, usahakan titik akhir titrasi dekat dengan titik ekivalen agar  tidak terlalu banyak larutan asam atau basa yang berlebih. Hal ini dapat dilakukan dengan memilih indikator yang cocok atau indikator yang sesuai. Perlu ditekankan bahwa, dalam titrasi asam basa tidak semua indikator dapat digunakan.

Contoh 1

10 mL HCl yang tidak diketahui konsentrasinya dititrasi oleh larutan NaOH 0,1 M. Pada titik akhir titrasi ternyata rata-rata volum NaOH 0,1 M yang digunakan adalah 12,52 mL. Hitunglah konsentrasi HCl yang dititrasi.

Jawab

Vasamx Masam = Vbasax Mbasa

10 mL x Masam= 12,52 mL x 0,1 M

Jadi konsentrasi HCl adalah 0,125 M.

Contoh 2

10 mL HCl X M dititrasi oleh larutan Ba(OH)20,1 M diperlukan 15 mL. Hitunglah konsentrasi HCl yang dititrasi.

Jawab

Vasamx Masam = Vbasax Mbasa

10 mL x Masam = 15 mL x 0,2 M

(7)

40 mL larutan NH4OH 0,2 M dicampurkan dengan 100 mL larutan HCl 0,02 M. Hitung massa (mg) garam yang terbentuk, jika diketahui Ar N = 14, H = 1, Cl = 35,5.

Jawab

Persamaan reaksi:

 NH4OH(aq) + HCl(aq) <==> NH4Cl(aq) + H2O(l)  NH4OH yang ada = 40 mL x 0,2 mmol mL –1 = 8 mmol

HCl yang ada = 100 mL x 0,02 mmol mL –1 = 2 mmol

Pada persamaan reaksi di atas dapat diketahui bahwa perbandingan mol atau perbandingan koefisien NH4OH dan HCl = 1: 1. Oleh sebab itu, HCl sebagai pereaksi pembatas, artinya HCl akan habis terlebih dahulu karena lebih sedikit dibanding NH4OH.

Jadi produk yang terbentuk hanya tergantung pada mol atau mmol pereaksi pembatas, pada reaksi di atas garam (NH4Cl) yang terbentuk hanya tergantung pada mol atau mmol HCl.  NH4Cl yang terbentuk 

Karena yang ditanyakan adalah massa garam yang terbentuk maka diperlukan Mr.garam Mr.NH4OH = 53,5

Jadi massa molar NH4OH = 53,5 mg/mmol

Maka massa NH4OH = 2 mmol x 53,5 mg/mmol = 107 mg

itrasi Asam Basa Contoh Soal:

(8)

dengan larutan NaOH 0,1 M dengan menggunakan indikator fenolftalein. Pada saat volum NaOH tepat 30,2 mL warna indikator mulai berubah.Tentukan konsentrasi H2SO4tersebut!

Penyelesaian:

Reaksi yang terjadi:

H2SO4(aq) + 2NaOH(aq) → Na2SO4(aq) + 2H2O(aq)  NaOH yang terpakai pada titrasi = 0,1 mol L –1×

0,032 L = 0,0032 mol

Dari persamaan reaksi, 1 mol H2SO4 2 mol NaOH Jadi, H2SO4 yang dititrasi = × 0,0032 mol = 0,0016 mol

Konsentrasi H2SO4 = = 0,08 mol L –1

2. 0,10 gram mentega dititrasi dengan menggunakan 25 mL KOH 0,250 N. Setelah proses saponifikasi berlangsung sempurna maka KOH yang tidak bereaksi dengan mentega

dititrasi dengan 0,250 N HCl dan membutuhkan 9,26 mL. Berapakah bilangan

saponifikasi/bilanga penyabunan dari mentega tersebut? Dan hitung pula berapa berat formula lemak dalam mentega tersebut (asumsikan semua mentega adalah lemak). Jawab:

Metode titrasi diatas sering dilakukan pada industri minyak goreng dan sabun. Hal ini  penting untuk mengetahui jumlah total lemak dan asam lemak dalam minyak. Titrasi yang

dipakai adalah titrasi kembali, jadi KOH awal adalah berlebih dan kelebihan KOH yang tidak bereaksi dengan lemak dititrasi dengan HCl menggunakan indicator pp.

Jumlah mol KOH awal dikurangi mol KOH yang bereaksi dengan KOH adalah jumlah mol KOH yang bereaksi dengan lemak. Keseluruhan reaksi dapat ditulis:

HCl + KOH -> KCl + H2O Mol-eq KOH awal

= V.N

(9)

= 6,25 mmol-eq = 6,25 mmol

Mol KOH yang bereaksi dengan HCl diperoleh: = V.N HCl

= 0,25 mL x 9,25 mL = 2,3125 mmol-eq = 2,3125 mmol

Jadi mol KOH yang bereaksi dengan lema adalah = 6,25 mmol – 2,3125 mmol = 3,9375 mmol Massa KOH = mole x Mr  = 3,9375 x 56 = 220,5 mg

Bilangan saponifikasi/penyabunan didefinisikan sebagai mg KOH yang bereaksi dengan 1 gram lmak. Dari perhitungan diatas 220,5 mg KOH bereaksi dengan 1,10 g lemak jadi  bilangan saponifikasinya:

= 1 g/ 110 g x 220,5 mg = 200,5 mg

Jadi cara membaca bilanga diatas adalah: setiap gram lemak akan bereaksi dengan 200,5 mg KOH.

Untuk mencari berat formula lemak maka tinggal membagi massa lemak dengan molnya sehingga diperoleh:

Mol lemak (diperoleh dari reaksi diatas) = 1/3 x mol KOH

(10)

= 1/3 x 3,9375 mmol = 1,3125 mmol

Dan berat formula lemak  = 1,10/ 1,3125.10-3 = 838,1 gram/mol

Jadi dari prhitungan diatas bilangan saponifikasi mentega diatas adalah 200,5 dan berat formula lemaknya adalah 838,1 gram/mol.

3. Berapa volume 0,310 N H2SO4 yang dibutuhkan untuk menitrasi 0,293 g LiOH yang memiliki kemurnian 90%?

Jawab:

Ini adalah contoh soal titrasi asam basa. H2SO4 sebagai asam dan LiOH sebagai basa. Soal ditrasi seperti ini dengan mudah dapat diselesaikan dengan menggunakan rumus VN asam = VN basa. Dan reaksinya:

2LiOH + H2SO4 -> Li2SO4 + 2H2O Massa 90% LiOH yang sebenarnya dalam 0,293 g adalah

= 90% x 0,293 g = 0,2637 g Mol LiOH = massa/Mr  = 0,2637 / 24 = 0,0122 mol

Dan mole ekuivalen LiOH adalah = 0,0122 x 1

(11)

Pada saat titik ekuivalen maka mol-eq H2SO4 akan sama dengan mol-eq LiOH shingga: Mol-eq H2SO4 = mol-eq LiOH

V x N = 0,0122 mol-eq V x 0,310 = 0,0122 V = 0,0394 L = 39,4 mL

Jadi volum 0,310 N H2SO4 yang dibutuhkan adalah 39,4 mL

4. Suatu sample 0,492 g KH2PO4 dititrasi dengan menggunakan 0,112 N NaOH dan membutuhkan 25,6 mL. Hitunglah prosentase kemurnian KH2PO4 jika reaksi yang terjadi adalah:

KH2PO4 + NaOH -> KNaHPO4 + H2O Jawab:

Untuk perhitungan titrasi maka kita dapat menggunakan rumus VN asam = VN basa. Karena VxN adalah sama dengan mol-ekuivaln maka pada waktu titik ekuivalen terjadi maka mol-eq asam sama dengan mol-eq basa, sehingga:

mol-eq KH2PO4 = mol-eq NaOH mol-eq KH2PO4 = 0,112 N x 25,6 mL mol-eq KH2PO4 = 2,8672 mmol-eq

dari reaksi diatas KH2PO4 melpas 1 H+ untuk bereaksi dengan NaOH maka kita harus mengubahnya dari mmol-eq mnjadi mmol

mole KH2PO4 = mmol-eq /1 = 2,8672 mmol-eq/1 = 2,8672 mmol massa KH2PO4

= mole x Mr  = 2,8672 x 136 = 389,94 mg

(12)

= 389,94 mg / 492 mg x 100% = 79,26%

Referensi

Dokumen terkait

Pada titrasi asam kuat dengan basa kuat, indikator fenolftalein dapat digunakan walaupun perubahan warna dari tidak berwarna ke merah muda mulai p H 8,72 tetapi dari titik

4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa.  Menentukan konsentrasi asam atau basa

Pada titik ekivalen, semua asam telah berubah menjadi garam  pH hidrolisis garam dari asam lemah dan basa kuat.. Setelah titik ekivalen, pH ditentukan oleh konsentrasi OH

4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa.  Menentukan konsentrasi asam atau basa

Titrasi asam basa dapat memberikan titik akhir yang cukup tajam dan untuk itu digunakan pengamatan dengan indikator bil pH pada titik ekuivalen 4-10. Demikian juga titik akhir

Titrasi alkalimetri adalah titrasi larutan yang bersifat asam (asam bebas, dan larutan garam-garam terhidrolisis yang berasal dari basa lemah) dengan larutan

larutan HCOOH dengan larutan HCOONa Kunci Jawaban : E Pembahasan : Pembuatan larutan penyangga asam dan basa : Larutan Penyangga Asam Larutan Penyangga Basa Asam lemah + Garamnya

Titik Ekivalen dan Titik Akhir Titrasi • Titik ekuivalen diketahui dari adanya perubahan dalam larutan yang disebabkan karena penambahan indikator yang dapat menyebabkan