• Tidak ada hasil yang ditemukan

Post 4e9124c32d4c964d

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Post 4e9124c32d4c964d"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

ANGKATAN 2007

S K R I P S I

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

Oleh:

SRI SUMIYATI

NIM : 12107048

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(2)

ii

http//www.stainsalatiga.ac.id e-mail :[email protected]

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudari:

Nama

: Sri Sumiyati

NIM

: 12107048

Jurusan

: Tarbiyah

Program studi

: Pendidikan Agama Islam

Judul

: INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET

SEBAGAI SUMBE BELAJAR PENGARUHNYA

TERHADAP

PRESTASI

AKADEMIK

MAHASISWA

PAI

STAIN

SALATIGA

ANGKATAN 2007

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 21 Januari 2010

Pembimbing

(3)

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi saudari : Sri Sumiyati dengan Nomor Induk Mahasiswa 12107048

yang berjudul:

Intensitas Penggunaan Internet sebagai Sumber Belajar Pengaruhnya Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa

telah dimunaqosahkan

dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negri

Salatiga, pada hari Sabtu, tanggal 13 Maret 2010, dan telah di terima sebagian dari

syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Salatiga, 13 Maret 2010

26 Rabiul Awal 1431H

Panitia Ujian

Ketua Sidang

Sekretaris Sidang

Dr. Imam Sutomo, M. Ag

Dr. H. Muh. Saerozi, M. Ag

NIP. 19580827 198303 1 002

NIP. 19660215 199103 1 001

Penguji I

Penguji II

Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd.

Yedi Efriadi, M.Ag.

NIP. 19670112 199203 1 005

NIP. 19720721 200112 1 002

Pembimbing

Drs. Djoko Sutopo

(4)

iv

Jl. Tentara Pelajar 2 Telp. (0298) 32370 Fax. (0298) 323433, 323433 Salatiga 50712 http//www.stainsalatiga.ac.id e-mail :[email protected]

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN





Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

: Sri Sumiyati

NIM

: 12107048

Jurusan

: Tarbiyah

Program Studi

: Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar

merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang

lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini

dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga, 21 Januari 2010

Yang menyatakan,

(5)

v





Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada

kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada

kemudahan”

Hidup adalah “pilihan” yang artinya sebuah aktifit

as yang

dihadapkan pada prilaku memilih

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

Ayahanda (Hadi Suparman) dan ibunda

(Giyanti)

yang telah membesarkan dan

membimbing

terimakasih atas Do’anya,

dan

saya hanya bisa ucapkan :

Adinda

(

Novi, Siti dan Ahmad

) yang telah

meberikan motivasi, serta curahan kasih

sayangnya.

Seseorang yang setia menunggu ku, buat

Mas

Husni Mubarrok

terima kasih atas kasih

sayangnya serta motivasinya.

(6)

vi

Puji syukur selalau saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan semua Rahmat, Hidayah serta Inayahnya pada penulis,

sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini tanpa suatu halanagan

apapun. Sholawat serta salam semoga selalau terlimpahkan kepada suri

tauladan kita, uswah kita, Nabi Muhammad SAW yang telah

menyelamatkan kita dari zaman kekafiran menuju zaman yang penuh

kedamaian yaitu diinul islam.

Laporan skripsi ini disusun guna memenuhi kewajiban dan sebagai

pelengkap untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang ilmu tarbiyah.

Adapun judul skripsi ini adalah

Intensitas Penggunaan Internet sebagai

Sumber Belajar Pengaruhnya Terhadap Prestasi Mahasiswa

studi kasus

pada mahasiswa PAI STAIN Salatiga angkatan 2007.

Dalam proses penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun secara materiil.

Untuk itu penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1.

Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga.

(7)

vii

telah memberikan layanan serta bantuan pada saya.

5.

Semua teman-teman PAI transfer angkatan 2007

6.

Perpustakaan STAIN Salatiga beserta karyawan-karyawan yang telah

membantu saya meminjamkan buku.

7.

Teman-teman KKN di kecamatan Sawangan.

8.

Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga

dapat terselesaikan dengan baik.

Dalam penulisan laporan skripsi ini, masih banyak kekeliruan dan

kekurangan. Untuk itu penulis sangat berharap adanya saran dan kritik

yang bersifat membangun sebagai perbaikan dalam penulisan mendatang.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi

penulis dan pembaca pada umumnya demikemajuan ilmu pengetahuan di

masa yang akan datang. Amin…..Amin….Ya Robbalalamiin.

Salatiga, 21 Januari 2010

(8)

viii

Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa PAI STAIN Salatiga Angkatan 2007. Skripsi, Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan

Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing: Drs. Djoko Sutopo.

Kata kunci: Intensitas Penggunaan Internet sebagai Sumber Belajar.

Seiring dengan perubahan paradigma pembelajaran, maka

keberhasilan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi tidak hanya ditentukan

oleh factor pengajar/dosen, melainkan sangat dipengaruhi oleh keaktifan

mahasiswa. Selain sumber belajar berupa perpustakaan yang tersedia di kampus,

sekarang ini berkembang teknologi internet yang memberikan kemudahan dan

keleluasaan dalam menggali ilmu pengetahuan. Melalui internet mahasiswa dapat

mengakses berbagai literatur dan referensi ilmu pengetahuan yang dibutuhkan

dengan cepat, sehingga dapat mempermudah proses studinya. Penelitian ini

merupakan upaya untuk mengembangkan bagaimana intensitas penggunaan

internet sebagai sumber belajar, bagaimana prestasi akademik mahasiswa,

bagaimana dampak penggunaan internet sebagai sumber belajar terhadap prestasi

akademik. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka peneliti ini menggunakan

pendekatan kuantitatif.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif,

karena metode ini dianggap tepat digunakan apabila penelitian ditujukan untuk

menggambarkan kondisi factual penyelenggaraan pendidikan atau hal-hal lain

yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Sedangkan pengumpulan data di

lakukan dengan angket, observasi, dan kajian kepustakaan. Sempel sebanyak 22

responden dari 219 mahasiswa PAI STAIN Salatiga angkatan 2007. Analisis

datanya menggunakan dua pendekatan yaitu analisis personal dan analisis

korelasi.

(9)

ix

HALAMAN JUDUL………

...

…..

i

PERSETUJUAN P

EMBIMBING………

ii

PENGESAHAN KELULUSAN

………

..

iii

PERNTATAAN K

EASLIAN TULISAN……….

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

………

v

KATA

PENAGNTAR………..

vi

ABSTRAK………

viii

DAFTAR ISI……….…………

ix

DAFTAR TABEL……….

xii

DAFTAR LAMPIRAN………

xi

BAB I : PENDAHULUAN

A.

Latar B

elakang Masalah………..

1

B.

R

umusan Masalah………..

5

C.

Tujuan

Penelitian………

5

D.

Hipotesis Penelitian………

6

E.

Kegunaan

Penelitian………..…………

6

F.

Definisi

Operasional………..

7

G.

Metode P

enelitian……….

15

1.

Lokasi dan Waktu penelitian

………

15

(10)

x

ulisan Skripsi………

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A.

Internet sebagai Sumber Belajar

………

23

1.

Pengertian Internet

………

. 23

2.

Internet dalam

Kegiatan Belajar ……….

. 25

3.

Pengertian Sumber Belajar………...

………

29

B.

Teori-

teori Belajar………

32

1.

Pengertian Belajar

……….

32

2.

Prinsip-

prinsip Belajar………

38

3.

Faktor-faktor yang

mempengaruhi Belajar………

40

C.

Prestasi Belajar (Akademik

) ………..

46

1.

Pengertian Prestasi Belajar (Akadem………

46

2.

Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

(Akademik)

………..

50

3.

Fungsi Prestasi

Belajar (Akademik)……….

51

(11)

xi

1.

Sejarah Singkat Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Salatiga ………

.

55

2.

Letak Geografis……….………

62

3.

Organisasi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga

………...………

63

4.

Jumlah Mahasiswa

……….

64

5.

Jurusan

dan Program Studi………

65

6.

Sarana dan Prasarana……….. 6

6

7.

Fasilitas Internet

……….

67

B.

Penyajian Data……..………

70

1.

Daftar Nama Respo

nden………

70

2.

Data Hasil Angket tentang Intensitas penggunaan Internet sebagai

sumber belajar

……….

71

3.

Data tentang

Prestasi Akademik………

72

BAB IV : ANALISIS DATA

A.

Analisis

Pendahuluan………

73

B.

Analisis

uji Hipotesis………

……..………….

81

BAB V : PENUTUP

(12)

xii

………

Tabel III Intensitas Penggunaan Internet Sebagai Sumber Belajar Mahasiswa

PAI STAIN

Salatiga………

71

Tabel IV Daftar Skor Tentang Intensitas Penggunaan Internet Sebagai Sumber

Belajar

………...

... 73

Tabel V

Klasifikasi Nilai Intensitas Penggunaan Internet Sebagai Sumber

Belajar………...

.. 75

Tabel VI Perbandingan Frekuensi Nominasi Nilai Intensitas Penggunaan

Internet Sebagai Sumber Belajar

………

77

Tabel VII Klasifikasi Nilai Prestasi Belajar Mahasiswa Pai Stain Salatiga... 78

Tabel VIII

Perbandingan Frekuensi Nominasi Nilai Prestasi……...

... 80

Tabel IX Tabel Kerja Product Moment Pengaruh Penggunaan Internet Sebagai

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan sangat penting dalam

keseluruhan aspek kehidupan manusia. Hal itu disebabkan karena

pendidikan berpengaruh langsung terhadap perkembangan seluruh aspek

kehidupan manusia. Untuk mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan

melibatkan beberapa faktor yang saling berkaitan antara satu dengan yang

lainnya, sehingga membentuk satu sistem yang saling mempengaruhi.

Banyak hal yang dapat menjadi faktor terjadinya tujuan pendidikan,

termasuk dalam proses pendidikan. Proses pendidikan terarah pada

peningkatan penguasaan pengetahuan, kemampuan, keterampilan,

pengembangan sikap dan nilai-nilai dalam rangka pembentukan dan

pengembangan diri peserta didik (Nana Syaodih Sukmadinata, 2007: 25).

Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu

manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga manusia mampu

menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Oleh kerena itu, dibutuhkan

suatu keaktifan pada diri individu khususnya mahasiswa yang dicetak

sebagai agen perubahan dan pembaharuan. Prestasi belajar sangat

diutamakan dalam dunia pendidikan. Mahasiswa sebagai subjek didik

dalam lembaga pendidikan yang lebih tinggi tentunya mempunyai peranan

(14)

Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya keaktifan

mahasiswa dalam menggunakan sumber belajar.

Proses belajar mengajar dapat terjadi di mana saja, di

masyarakat, di sekolah, atau di organisasi. Proses belajar memang secara

khusus dibahas melalui teknologi instruksional (pembelajaran). Sebagai

unit terkacil dalam dunia pendidikan, proses belajar dipengaruhi oleh

banyak faktor, baik yang mendukung atau yang menghambat. Teknologi

pendidikan tidak hanya diterapkan untuk belajar formal di sekolah, tetapi

dapat diterapkan untuk menyelenggarakan kegiatan belajar di masyarakat,

atau bidang pendidikan luar sekolah. Pembelajaran adalah upaya

menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan pembelajaran dapat

dipermudah pencapaiannya.

Pembaharuan teori belajar melalui pergeseran-pergeseran yang

terjadi karena adanya kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi

merupakan dua hal yang sejalan dan saling memperkuat. Teknologi

komputer telah menawarkan peluang-peluang baru dalam proses belajar

dan mengajar, baik di ruang kelas, belajar jarak jauh, maupun belajar

mandiri. Komputer dapat secara efektif digunakan untuk mengembangkan

higher-order thingking skiils yang terdiri dari kemampuan mendefinisikan

masalah, menilai suatu informasi, memecahkan masalah dan menarik

kesimpulan yang relevan (Tam M., 2000 : 2). Perangkat teknologi lainnya

(15)

lingkungan belajar yang lebih produktif adalah vidio discs, multimedia,

e-mail, dan internet.

Internet pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang tersedia

di komputer yang bisa diakses karena adanya jaringan yang tersedia dalam

komputer tersebut. Sementara itu, internet menyediakan sumber belajar

dalam berbagai bentuk; teks, gambar, vidio, suara, peranti lunak.

Seluruhnya dapat di download sehingga memungkinkan pula

dilakukannya proses belajar jarak jauh. Kemajuan teknologi informasi dan

telekomunikasi yang demikian pesat, membuka peluang yang lebih besar

bagi pembelajar untuk mengeksplorasi berbagai data dan informasi,

sehingga memungkinkannya membangun pengetahuannya sendiri.

Pemanfaatan internet di dunia ini berkembang sangat cepat

karena beberapa hal, antara lain: menggunakan internet adalah suatu

kebutuhan untuk mendukung pekerjaan atau tugas sehari-hari; tersedianya

fasilitas jaringan (internet infrastructure) dan koneksi internet (internet

connection); tersedianya peranti lunak pembelajaran (management course

tools); keterampilan jumlah orang yang mengoperasikan atau

menggunakan internet dan kebijakan yang mendukung pelaksanaan

program yang menggunakan internet tersebut (Soekarwati, 2002 : 2).

Menurut Schenck, belajar akan terjadi lebih optimal bila

dilakukan aligment antara teknologi yang digunakan dan pemprosesan

informasi di otak (Schenck, www.ciconline.org). Oleh karena itu, untuk

(16)

perancang pembelajaran bantuan teknologi haruslah secara cermat

memperhitungkan lebih dahulu bagaimana proses belajar terjadi pada

setiap individu. Pembelajaran berbantu komputer diharapkan mampu

menciptakan lingkungan belajar yang menyediakan beragam opsi yang

mampu menstimulasi untuk menggunakan potensi kognitifnya secara

oktimal. Pemanfaatan teknologi atau media pembelajaran yang tidak tepat,

hampir pasti tidak akan menghasilkan sebuah lingkungan belajar yang

produktif, yang menjamin terjadinya batter learning.

Judul tersebut menarik untuk diteliti dan dikaji karena dari

beberapa mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)

Salatiga menggunakan fasilitas Internet untuk mengakses berbagai

Informasi. Dan sebagai bahan untuk mencari referensi untuk pembuatan

makalah maupun penelitian.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “INTENSITAS PENGGUNAAN

INTERNET SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENGARUHNYA

TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PAI STAIN

(17)

B. Rumusan Masalah

Untuk memudahkan para pembaca dalam memahami masalah yang

berkaitan dengan intensitas penggunaan internet sebagai sumber belajar

terhadap prestasi akademik mahasiswa, maka penulis merumuskan

masalah yang akan diteliti, sebagai berikut:

1. Bagaimana intensitas penggunaan internet sebagai sumber belajar

pada mahasiswa PAI STAIN Salatiga angkatan 2007?

2. Bagaimana prestasi akademik mahasiswa PAI STAIN Salatiga

angkatan 2007?

3. Apakah terdapat pengaruh penggunaan internet sebagai sumber

belajar terhadap prestasi akademik pada mahasiswa PAI STAIN

Salatiga angkatan 2007?

C. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian

ini diarahkan pada usaha-usaha untuk mengetahui:

1. Intensitas penggunaan internet sebagai sumber belajar mahasiswa

PAI STAIN Salaitga angkatan 2007,

2. Prestasi akademik mahasiswa PAI STAIN Salatiga angkatan 2007,

3. Adanya hubungan yang positif antara penggunaan internet sebagai

sumber belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa PAI STAIN

(18)

D. Hipotesis Penelitian

Sebagai arahan dalam penelitiaan ini, perlu adanya hipotesis agar

data yang dikumpulkan relevan. Secara definitif, Sutrisno Hadi

memberikan batasan sebagai berikut: “hipotesa adalah dugaan yang

mungkin benar dan mungkin salah, dia akan ditolak jika salah satu palsu

dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkanya” (Sutrisno Hadi, 1983 :

63). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh positif

antara intensitas penggunaan internet sebagai sumber belajar terhadap

prestasi akademik mahasiswa. Artinya “semakin tinggi intensitas

penggunaan internet sebagai sumber belajar, maka semakin tinggi pula

prestasi yang dicapai”.

E. Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat membawa manfaat bagi

berbagai pihak, antara lain:

1. Memberi gambaran nyata tentang intensitas penggunaan internet

sebagai sumber belajar mahasiswa PAI STAIN Salatiga angkatan

2007.

2. Memberi gambaran nyata tentang prestasi akademik mahasiswa

(19)

3. Bagi peneliti, sebagai dorongan untuk lebih meningkatkan

penguasaan teknologi informasi sehingga dapat memperbaiki

kemampuan dalam mengajar.

4. Bagi para mahasiswa, dari hasil penelitian ini diharapkan dapat

menjadi pendorong mahasiswa menjadi lebih kritis dalam

memanfaatkan internet sebagai sumber belajar.

F. Definisi Operasional

1. Internet Sebagai Sumber Belajar

Internet pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang tersedia

di komputer yang bisa diakses karena adanya jaringan yang tersedia

dalam komputer tersebut. Sementara itu internet menyediakan sumber

belajar dalam berbagai bentuk; teks, gambar, vidio, suara, dan peranti

lunak seluruhnya dapat di download sehingga memungkinkan pula

dilakukannya proses belajar jarak jauh. Kemajuan teknologi informasi

dan telekomunikasi yang demikian pesat telah membuka peluang yang

lebih besar bagi pembelajar untuk mengeksplorasi berbagai data dan

dan informasi sehingga memungkinkannya membangun

pengetahuannya sendiri.

Menurut Schenck belajar akan terjadi lebih optimal bila

dilakukan aligment antara teknologi yang digunakan dan pemprosesan

informasi di otak (Schenck, www.ciconline.org). Oleh karena itu,

(20)

optima, perancang pembelajaran bantuan teknologi haruslah secara

cermat memperhitungkan lebih dahulu bagaimana proses belajar

terjadi pada setiap individu. Pembelajaran berbantu komputer

diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang menyediakan

beragam opsi yang mampu menstimulasi untuk menggunakan potensi

kognitifnya secara oktimal. Pemanfaatan teknologi atau media

pembelajaran yang tidak tepat hampir pasti tidak akan menghasilkan

sebuah lingkungan belajar yang produktif yang menjamin terjadinya

batter learning.

Dengan demikian, penggunaan internet sebagai sumber belajar

dapat dipandang sebagai respons mahasiswa yang menekankan pada

kemandirian mahasiswa dalam proses belajar. Indikator intensitas

penggunaan internet sebagai sumber belajar sebagai variabel X

adalah:frekuensi penggunaan, lama penggunaan, materi yang dikaji

(akademik / non akademik).

Untuk dapat memaksimalkan dalam penggunaan internet sebagai

sumber belajar, maka diperlukan peran serta guru (dosen) yang aktif

dalam motivasi dan menumbuhkan semangat belajar mahasiswa,

karena dengan adanya motivasi yang baik dari diri mahasiswa dapat

dijadikan pendorong terhadap aktivitas belajar dan kemampun daya

serap mahasiswa sehingga dapat meningkatkan prestasi akademik

(21)

2. Teori Belajar

Belajar merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia.

Karena tanpa belajar manusia tidak mendapat pengetahuan yang

dibutuhkannya. Dalam proses belajar mengajar guru segagai pendidik

harus senantiasa menggunakan pendekatan mengajar yang

memungkinkan siswanya menggunakan strategi belajar yang

berorientasi pada pemahaman terhadap isi materi pelajaran yang

dipelajari. Proses belajar mengajar ini tidak lain tujuannya adalah agar

tercapainya suatu tujuan pembelajaran yang dicita-citakan.

Skinner, seperti yang dikutip Barlow (1985) dalam bukunya

Educational Psychology The Teaching-Learning Process,

berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau

penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.

Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and

Memory berpendapat Learning is a change in organism due to

experience which can affect the organisms behavior. Artinya, belajar

adalah suatu perubahan yang terjadi dalam organisme (manusia atau

hewan) disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi

tingkah laku organisme tersebut.

Witting dalam bukunya, Psychology of Learning mendefinisikan

belajar sebagai: any relatively permanent change in an organisms

(22)

ialah perubahan yang relative menetap yang terjadi dalam segala

macam / keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai

pengalaman (Muhibbin Syah, 2004 : 90).

Banyak sekali teori belajar, secara garis besar dikenal ada tiga

rumpun besar psikologi yaitu: teori disiplin mental, teori

behaviorisme, teori cognitive-gestalt-field.

a) Teori Disiplin Mental

Menurut psikologi daya atau faculty psychology, individu

memiliki sejumlah daya-da, yaitu: daya mengenal, mengingat,

menganggap, mengkhayal, berfikir, merasakan, berbuat.

Daya-daya itu dapat dikembangkan melalui latihan dalam bentuk

ulangan-ulangan. Teori lain disiplin mental adalah herbartisme.

Seorang psikologi jerman menyebut teori herbart sebagai teori

Vostellungen. Vostellungen dapat diterjemahkan sebagai

tanggapan-tanggapan yang tersimpan dalam kesadaran

vorstellungen may be translate to mean presentation, mental

states, or ideas. According to herbartian pschologist, mental states

constitute a nonspatial, mental reality that is experienced fisthand

and stored in the subconscious mind”. Menurut Jean Jacques

Rousseau anak memiliki potensi-potensi yang masih terpendam,

melalui belajar anak harus diberi kesempatan mengembangkan atau

(23)

mengusahakan tanggapan sebanyak-banyaknya dan

sejelas-jelasnya pada kesadaran individu.

b) Teori Behaviorisme

Menurut teori ini tingkah laku manusia tidak lain dari satu

hubungan antara perangsang jawaban atau stimulus respons.

Belajar adalah pembentukan hubungan stimulus respon

sebanyak-banyaknya. Program pengajaran dari sekinner adalah programmed

instruction, dengan menggunakan media buku atau mesin

pengajaran.

c) Teori Cognitive-Gestalt-Field

Belajar Gestalt menekankan pemahaman atau instight. Dalam

belajar siswa harus memahami makna hubungan antara satu bagian

dengan bagian yang lainnya. Belajar adalah mencari dan

mendapatkan pragnanz, menemukan keteraturan, keharmonisan

dari sesuatu.

2. Prestasi Akademik Mahasiswa

Prestasi belajar sangat diutamakan dalam dunia pendidikan.

Mahasiswa sebagai subjek didik dalam lembaga pendidikan yang lebih

tinggi tentunya mempunyai peranan sangat penting untuk

mencerdaskan generasi penerus yang lebih baik. Prestasi dapat

diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar

(24)

proses belajar akan mengalami suatu perubahan dalam dirinya. Oleh

sebab itu, prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan

dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses

sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses pembelajaran.

Prestasi adalah merupakan hasil yang dicapai dari apa yang telah

dilakukan atau dikerjakan (W.J.S Purwadarmito, 2006 :193). Belajar

adalah suatu proses dari diri seseorang untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai

pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Oemar

Hamalik, 2001 : 28). Oleh sebab itu, prestasi belajar merupakan hal

yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan

belajar merupakan proses sedangkan prestasi merupakan hasil dari

proses pembelajaran. Hasil belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa

faktor diantaranya penggunaan sumber belajar.

Adapun prestasi akademik mahasiswa dapat dipilih dengan skala

sebagai berikut:

a. Skala 85-100 dengan angka 4.0 nilai A

b. Skala 70-84 dengan angka 3.0-3.9 nilai B

c. Skala 63-69 dengan angka 2.3-2.9 nilai C

d. Skala 45-62 dengan angka 1.0-2.2 nilai D

e. Skala 0-44 dengan angka 0.0 nilai E (STAIN Salatiga Press,

(25)

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa

dapat dibedakan menjadi tiga macam:

1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau

kondisi jasmani dan rohani siswa.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan

disekitar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis

upaya belajar siswa, yang meliputi strategi dan metode yang

digunakan siswa untuk melakukan kegiatan belajar materi-materi

pelajaran (Muhibbin Syah, 2004 : 132).

Oleh karenanya prestasi mempunyai hubungan dan memiliki

keterkaitan terhadap beberapa aspek dan faktor di atas. Maka

penggunaan internet sebagai sumber belajar sebagai salah satu faktor

pendekatan belajar diharapkan dapat menunjang keberhasilan

pendidikan sesuai dengan tujuan yang diterapkan.

Dalam hal ini, yang penulis maksud dengan prestasi akademik

adalah nilai yang dicapai oleh siswa (mahasiswa) dalam belajar yang

ditandai dengan adanya kemampuan yang berupa pengetahuan,

pemahaman, analisas, sintesis, evaluasi, dan aplikasi (Sardiman, 2007 :

23). Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa dari prestasi

mahasiswa sebagai variabel Y adalah:nilai HSS mahasiswa (IP

(26)

Dengan demikian dapat dipahami bahwa baik atau tidaknya

prestasi mahasiswa sangat dipengaruhi oleh penerapan dari metode

yang dipergunakan oleh dosen di kampus serta penggunaan sumber

belajar mahasiswa. Selain itu penggunaan metode atau sumber belajar

yang baik akan menghasilkan prestasi yang baik pula. Sehingga

menimbulkan minat atau motivasi belajar yang baik dari diri

mahasiswa, kemudian dengan adanya motivasi yang baik maka akan

melahirkan aktivitas yang baik dan aktivitas belajar yang baik akan

menghasilkan prestasi yang baik.

Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:

KORELASI

RESPONDEN

Keterangan:

Intensitas Penggunaan

Internet Sebagai Sumber

Belajar

1. Frekuensi penggunaan

2. Lama penggunaan 3. Materi yang dikaji

a. Akademik b. Non Akademik

Prestasi Akademik

Mahasiswa

I P Komolatif

semester yang sudah

ditempuh (nilai yang

(27)

: Korelasi/ saling berhubungan

: Pengambilan data penelitian

Dari bagan diatas dapat dipahami bahwa ada hubungan antara

variabel intensitas penggunaan internet sebagai sumber belajar

(variabel X) dengan variabel prestasi akademik mahasiswa (variabel

Y). Dimana variabel X dapat mempengaruhi variabel Y, dan

sebaliknya variabel Y dipengaruhi oleh variabel X. Intensitas

penggunaan internet sebagai sumber belajar siswa akan mempengaruhi

prestasi akademik mahasiswa PAI. Untuk mengetahui adanya

hubungan dan adanya pengaruh antara variabel X dan variabel Y,

maka dilakukan penelitian terhadap responden. Dalam hal ini yang

menjadi responden adalah mahasiswa PAI STAIN Salatiga angkatan

2007.

G. Metode Penelitian

1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun tempat atau lokasi yang akan penulis teliti adalah di

STAIN Salatiga. Lokasi ini sengaja dipilih dengan alasan bahwa lokasi

ini ditemukan adanya permasalahan yaitu berupa penggunaan internet

sebagai sumber belajar terhadap prestasi akademik pada mahasiswa

PAI STAIN Salatiga angkatan 2007, serta penulis berkeyakinan di

(28)

diperlukan untuk keperluan penelitian ini. Penelitian ini diagendakan

akan memakan waktu 2 (dua) bulan yang yerbagi menjadi beberapa

teknis, dari proses pengumpulan data hingga proses pengumpulan

laporan.

2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi

lingkup penelitian dan sampel adalah kelompok kecil yang secara

nyata diteliti dan ditarik kesimpulan dari padanya (Nana Syaodih

Sukmadinata, 2007 : 250). Adapun yang menjadi populasi dalam

dalam penelitian ini adalah mahasiswa PAI STAIN Salatiga angkatan

2007 yang berjumlah 219 mahasiswa, sedangkan dalam penelitian

jumlah sampel penulis berpedoman pada pendapat suharsimi arikunto

bahwa untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari

100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar, dapat di ambil

antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih, tergantung

setidak-tidaknya dari kemampuan peneliti dilihat dari (waktu, tenaga, dana),

sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek karena hal ini

menyangkut banyak sedikitnya dana, besar kecilnya resiko yang

(29)

TABEL I

JUMLAH POPULASI DAN SAMPEL TERHADAP MAHASISWA

PAI ANGKATAN 2007

Populasi Sampel Kls

Laki-laki

Perempuan Jumlah %

Laki-laki

Perempuan Jumlah

A 16 19 35 10 2 2 4

B 16 18 34 10 2 2 4

C 10 24 34 10 1 2 3

D 12 22 34 10 1 2 3

E 21 13 34 10 2 1 3

TA 8 15 23 10 1 1 2

T B 10 15 25 10 1 2 3

93 126 219 10 12 22

Berdaraskan data di atas, maka penulis menetapkan sebagai subjek

penelitian yaitu 10% dari 219 mahasiswa dengan hitungan 10/100 x 219 =

21,9 mahasiswa dibulatkan menjadi 22 mahasiswa. Jadi, jumlah sampel

(30)

tersebut dilakukan dengan prinsip random yaitu mencampur

subjek-subjek di dalam populasi sehingga semua dianggap sama dan semua

subjek mendapatkan kesempatan dijadikan sebagai sampel penelitian.

3. Metode Pengumpulan Data

a. Angket

Angket atau questionnaire adalah daftar pernyataan yang

didistribusikan melalui pos untuk diisi dan dikembalikan atau dapat

juga dijawab dibawah pengawasan peneliti. Responden ditentukan

berdasarkan sampel (S. Nasution, 1996 : 128). Angket pada umumya

meminta keterangan tentang fakta yang diketahui oleh responden

atau juga mengenai pendapat atau sikap. Metode ini digunakan untuk

mengolah data tentang intensitas menggunakan internet sebagai

sumber belajar.

b. Dokumentasi

Dokumentasi dari asal kata dokumen, yang artinya

barang-barang tertulis (Suharsimi Arikunto, 2002 : 158). Metode ini

digunakan untuk menyelidiki hal-hal yang ditunjukkan kepada

penguraian dan penjelasan apa yang telah didapat mahasiswa selama

mengikuti perkuliahan (prestasi akademik) diambil dari HSS.

c. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan yang dimaksudkan untuk memperkuat

kebenaran hasil penelitian yang dilaksanakan, dengan cara mencari

(31)

Untuk menunjang dan memperkuat hasil penelitian, maka digunakan

rujukan seperti buku-buku, serta bahan-bahan yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti.

4. Analisis Data

Untuk menganalisis data, penulis mengunakan analisis

deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan

dan kemudian dianalisis, dengan teknik prosentase untuk mengetahui

gejala yang muncul.

a. Analisis Awal

Pada tahap ini digunakan perhitungan awal dari data yang

dipisahkan melalui prosentase dan analisis tiap-tiap item.

Rumus:

% 100 × =

N F P

Keterangan :

P = Prosentase.

F = Frekuensi.

N =Jumlah total sampel.

b. Analisis Lanjutan

Dalam penentuan subjek penelitian, peneliti membagi

menjadi dua yaitu: pertama, efektivitas penggunaan internet

(32)

Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan internet

sebagai sumber belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa,

maka penulis menggunakan analisis product moment (suharsimi

Arokunto, Edisi Revisi VI. 275 : 2007).

Rumus:

N. ∑XY – (∑X) (∑Y)

{(

N.∑X² – (∑X)²

)(

N.∑Y² – (∑Y)²

)}

Keterangan :

r

xy = Koefesien korelasi antara x dan y.

X = Variabel Intensitas penggunaan Internet sebagai Sumber

Belajar

Y = Variabel prestasi Akademik

N = Jumlah responden.

X² = Hasil kuadrat variabel x.

Y² = Hasil kuadrat variabel y.

XY = Produk x-y.

∑ = Jumlah

(33)

H. Sistematika Penulisan

sistematika disini dimaksudkan sebagai gambaran umum akan dibahas dalam

skripsi ini yang terdiri dari 5 bab dengan rincian sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan

Dari pendahuluan ini terdiri dari delapan sub pokok bahasan, yaitu

latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis

penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian

dan sistematika penulisan.

Bab II. Kajian pustaka

Dalam kajian pustaka mengkaji tentang internet sebagai sumber

belajar, teori belajar, prestasi belajar mahasiswa dan hubungan antara

intensitas penggunaan internet sebagai sumber balajar dengan prestasi

akademik mahasiswa.

Bab III. Hasil Penelitian

Pada bab ini penulis melaporkan hasil penelitian yang meliputi lokasi,

gambaran umum, jurusan dan program, subjek penelitian atau

mahasiswa, serta fasilitas internet di kampus STAIN Salatiga serta

penyajian data meliputi daftar responden, hasil jawaban angket dan

(34)

Bab IV. Analisis Data

Pada bab ini penulis melakukan analisis terhadap data dengan

menggunakan analisis pendahuluan bertujuan untuk mengetahui nilai

intensitas penggunaan internet sebagai sumber belajar. selanjutnya

analisis uji hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi product

moment.

Bab V. Penutup

Sebagai akhir dari penelitian, maka dalam bab ini mencantumkan

(35)

23 A. Internet Sebagai Sumber Belajar

1. Pengertian Internet

Internet pada dasarnya adalah kumpulan informasi yang tersedia di

komputer yang bisa diakses karena adanya jaringan yang tersedia dalam

komputer tersebut. Sementara itu internet menyediakan sumber belajar

dalam berbagai bentuk; teks, gambar, vidio, suara, dan peranti lunak

seluruhnya dapat di download sehingga memungkinkan pula dilakukannya

proses belajar jarak jauh. Kemajuan teknologi informasi dan

telekomunikasi yang demikian pesat telah membuka peluang yang lebih

besar bagi pembelajar untuk mengeksplorasi berbagai data dan dan

informasi sehingga memungkinkannya membangun pengetahuannya

sendiri.

Internet, singkatan dari interconection and networking, adalah

jaringan informasi global, yaitu,“the largest global network of computers,

that enables people throughout the world to connect with each other.

Internet diluncurkan pertama kali oleh J.C.R. Licklider dari MIT

(Massachusetts Institute Technology) pada bulan Agustus 1962.

Internet adalah kependekan dari inter-network. Secara harfiah

mengandung pengertian sebagai jaringan komputer yang menghubungkan

beberapa rangkaian (www.wikipedia.com). Jaringan internet juga

(36)

komputer di seluruh dunia sehingga berbagai jenis dan bentuk informasi

dapat dikomunikasikan antar belahan dunia secara instan dan global

(www.jurnal-kopertis) .

Selain kedua pengertian di atas, internet juga disebut sebagai

sekumpulan jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik,

pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan. Internet

menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dari sumber daya

informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia.

Layanan internet meliputi komunikasi langsung (e-mail, chat), diskusi

(usenet news, milis, bulletin board), sumber daya informasi yang

terdistribusi (World Wide Web, Ghoper), remote login dan lalu lintas file

(Telnet, FTP), serta berbagai layanan lainnya (www.andhika.com) .

Sejalan dengan perkembangan internet, telah banyak aktivitas yang

dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, seperti Commerce,

e-Banking, e-Government, e-Learning dan lainnya. Salah satu aktivitas yang

berkaitan dengan proses pembelajaran adalah e-Learning. E-Learning

adalah wujud penerapan teknologi informasi di bidang pendidikan dalam

bentuk sekolah maya. E-Learning merupakan usaha untuk membuat

sebuah transformasi proses belajar mengajar di sekolah dalam bentuk

(37)

2. Internet dalam Kegiatan Belajar

Fred S Keller, teknolog pendidikan era tahun 1960-an mengkritik

penerapan metode-metode pembelajaran konvensional yang kurang

menarik perharian peserta didik. Menurut dia, peserta didik harus diberi

akses yang lebih luas dalam menentukan apa yang ingin mereka

pelajari sesuai minat, kebutuhan, dan kemampuannya. Dikatakannya pula

bahwa guru bukanlah satu-satunya pemegang otoritas pengetahuan di

kelas. Siswa harus diberi kemandirian untuk belajar dengan memanfaatkan

berbagai sumber belajar (www.kompas.com) .

Kekayaan informasi yang sekarang tersedia di internet telah lebih

mencapai harapan dan bahkan imajinasi para penemu sistemnya. Melalui

internet dapat diakses sumber-sumber informasi tanpa batas dan aktual

dengan sangat cepat. Adanya internet memungkinkan seseorang di

Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat dalam

bentuk Digital Library. Sudah banyak pengalaman tentang kemanfaatan

internet dalam penelitian dan penyelesaian tugas akhir mahasiswa. Tukar

menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat juga dilakukan

melalui internet. Tanpa teknologi internet banyak tugas akhir dan thesis

atau bahkan desertasi yang mungkin membutuhkan waktu lebih banyak

untuk menyelesaikannya (www.jurnal-kopertis 4.org).

Para akademisi merupakan salah satu pihak yang paling

diuntungkan dengan kemunculan internet. Berbagai referensi, jurnal,

(38)

dalam jumlah yang berlimpah. Para mahasiswa tidak lagi harus

mengaduk-aduk buku di perpustakaan sebagai bahan untuk mengerjakan tugas-tugas

kuliahnya. Cukup memanfaatkan search engine, materi-materi yang

dibutuhkan dapat diperoleh dengan cepat. Selain menghemat tenaga dan

biaya dalam mencarinya, materi-materi yang dapat ditemui di internet

cenderung lebih up to date.

Bagi para pengajar, internet bermanfaat dalam mengembangkan

profesinya, karena dengan internet dapat : (a) meningkatkan pengetahuan,

(b) berbagi sumber diantara rekan sejawat, (c) bekerjasama dengan

pengajar di luar negeri, (d) kesempatan mempublikasikan informasi secara

langsung, (e) mengatur komunikasi secara teratur, dan (f) berpartisipasi

dalam forum-forum lokal maupun internasional. Di samping itu para

pengajar juga dapat memanfaatkan internet sebagai sumber bahan

mengajar dengan mengakses rencana pembelajaran atau silabus online

dengan metodologi baru, mengakses materi kuliah yang cocok untuk

mahasiswanya, serta dapat menyampaikan ide-idenya.

Agar dapat dipergunakan untuk mengakses internet, diperlukan

juga perangkat lunak sesuai dengan keperluan . Tapi kedua itu mempunyai

kerugian tersendiri, kalau telepon selular, kerugiannya adalah:

menghabiskan pulsa , dan membuat baterai lemah. Dan kalau di laptop

atau komputer, kerugiannya : membayar tagihannya mahal, karena terlalu

(39)

Menurut penulis internet mempunyai banyak manfaat, yaitu :

a. Menambah ilmu pengetahuan yang luas

b. Melatih untuk belajar teknologi

c. Untuk mendapatkan teman dari seluruh pelosok dunia

d. Bisa mengetahui kejadian aneh yang terjadi di seluruh dunia

e. Bisa melihat video dan gambar kejadihan aneh yang terjadi di

pelosok dunia.

Adapun kelemahan penggunaan internet, di antaranya :

a. Terdapat gambar atau video porno

b. Instalnya lama, jadi kita membayarnya mahal

c. Kalau kita ketagihan internet, prestasi kita akan menurun

d. Banyak layanan yang menipu

Sementara itu mahasiswa juga dapat menggunakan internet untuk

belajar sendiri secara cepat, sehingga akan meningkatkan dan

memeperluas pengetahuan, belajar berinteraksi, dan mengembangkan

kemampuan dalam bidang penelitian (www.pendidikan.net).

Ada beberapa manfaat internet bagi pendidikan di Indonesia, yaitu:

akses ke perpustakaan, akses ke pakar, perkuliahan online, layanan

informasi akademik, menyediakan fasilitas mesin pencari data,

menyediakan fasilitas diskusi, dan fasilitas kerjasama

(40)

Oleh karena itu, Soekartawi menyatakan bahwa internet pada

dasarnya memberikan manfaat antara lain Soekowati

(http://www.wordpress.com).

1) Tersedianya fasilitas e-moderating di mana guru dan siswa dapat

berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular

atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa

dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.

2) Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar

yang terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya

bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.

3) Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di

mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di

komputer.

4) Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan

bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara

lebih mudah.

5) Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui internet

yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga

menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.

6) Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif;

7) Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari

perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk

(41)

Pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa

kelebihan sebagai berikut:

a) Dimungkinkan terjadinya distribusi pendidikan ke semua penjuru

tanah air dan kapasitas daya tampung yang tidak terbatas karena tidak

memerlukan ruang kelas.

b) Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap

muka biasa.

c) Pembelajaran dapat memilih topik atau bahan ajar yang sesuai dengan

keinginan dan kebutuhan masing-masing.

d) Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing

pembelajar/siswa.

e) Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran.

f) Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik

pembe lajar/siswa; dan memungkinkan pihak berkepentingan (orang

tua siswa maupun guru) dapat turut serta menyukseskan proses

pembelajaran, dengan cara mengecek tugas-tugas yang dikerjakan

siswa secara on-line.

3. Pengertian Sumber Belajar

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan

kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu

optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak

(42)

interaksi siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang untuk

belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang

dipelajarinya.

Menurut Association for Educational Communications and

Technology sumber pembelajaran adalah segala sesuatu atau daya yang

dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk

gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan

meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran. Sumber

pembelajaran dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu :

a. Sumber pembelajaran yang sengaja direncanakan (learning

resources by design), yakni semua sumber yang secara khusus telah

dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk

memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal; dan

b. Sumber pembelajaran yang karena dimanfaatkan (learning resources

by utilization), yakni sumber belajar yang tidak secara khusus

didisain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan,

diaplikasikan, dan dimanfaatkan untuk keperluan belajar-salah

satunya adalah media massa.

Media massa adalah suatu jenis komunikasi yang ditujukan kepada

sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim melewati media

cetak atau elektronik, sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima

secara serentak dan sesaat. Pengertian "dapat" di sini menekankan pada

(43)

media massa pada saat tertentu tidaklah esensial. Yang penting ialah "The

communicator is a social organization capable or reproducing the

message and sending it simultaneously to large number of people who are

spartially separated”. Adapun bentuk media massa, secara garis besar, ada

dua jenis, yaitu : media cetak (surat kabar dan majalah, termasuk

buku-buku) dan media elektronik (televisi dan radio, termasuk internet)

(http://artikel.us/mangkoes6-04-2.html)

Sejalan dengan perkembangan internet, telah banyak aktivitas yang

dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet, seperti Commerce,

e-Banking, e-Government, e-Learning dan lainnya. Salah satu aktivitas yang

berkaitan dengan proses pembelajaran adalah e-Learning. E-Learning

adalah wujud penerapan teknologi informasi di bidang pendidikan dalam

bentuk sekolah maya. E-Learning merupakan usaha untuk membuat

sebuah transformasi proses belajar mengajar di sekolah dalam bentuk

digital yang dijembatani oleh teknologi internet.

Melalui internet, mahasiswa dapat mengakses berbagai informasi

dan ilmu pengetahuan sesuai kebutuhan yang relevan dengan subjek mata

kuliah. Sehingga pemanfaatan jaringan internet sebagai sumber belajar,

akan membantu mempermudah dan mempercepat penyelesaian

tugas-tugas perkuliahan, termasuk penyelesaian tugas-tugas akhir.

Oleh karena itu, dosen sebagai motivator dan dinamisator dalam

(44)

agar mahasiswa dapat secara aktif menemukan ilmu pengetahuan baru

melalui pemanfaatan teknologi internet.

B. Teori Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu perubahan sikap dan tingkah laku setelah

terjadi interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar dapat berupa guru,

buku, sesama teman, televisi, radio, audio visual, dan lingkungan. Proses

belajar akan baik apabila ada tiga faktor utama yaitu guru, siswa dan bahan

pelajaran. Belajar adalah suatu proses pembentukan atau perubahan

tingkah laku yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan,

keterampilan, kebiasaan, sikap yang semuanya diperoleh dapat disimpan

dan dilaksanakan (Afifudin, 1986 : 109). Dari pernyataan di atas dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari

suatu proses pembentukan atau perubahan tingkah laku yang mengarah

kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan, keterampilan, kebiasaan dan

sikap yang semuanya diperoleh disimpan dan dilaksanakan.

Adapun definisi belajar menurut para tokoh diantaranya yaitu:(Cholijah

Hasan, 1994 : 85-86).

a. Menurut Gagne (1977), berpendapat bahwa: “Belajar terjadi apabila

suatu situasi bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa

sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah

(45)

b. Menurut Hilgard dan Bower, dalam bukunya Teories of learning

(1975)” mengemukakan belajar berhubungan dengan perubahan

tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi itu, dimana perubahan

tingkah laku itu dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon

pembawaan, kelelahan, pengaruh obat, kematangan, dan keadaan

seseorang.

c. Morgan, dalam bukunya Intruction Psychology mengemukakan

belajar adalah setiap perubahan di dalam kepribadiannya yang relatif

menetapkan dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari

latihan atau pengalaman.

d. Witherington, dalam buku “Educational Psychology” mengemukakan:

“Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang

menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa

kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”.

Dari uraian definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar

adalah:

1) Proses tingkah laku mengarah kepada yang lebih baik dari pada

sebelumnya.

2) Belajar ini terjadi melalui proses latihan dan pengalaman.

3) Tingkah laku mengalami perubahan dalam aspek kepribadian baik

(46)

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S Az-Zumar ayat 9:

ö

è

%

ö

y

δ

È

θ

tG

ó

¡o

t

⎦⎪

Ï%©!

$#

t

βθ

ç

Η

s

>

ô

èt

ƒ

t

⎦⎪

Ï%©!

$#u

ρ

Ÿ

ω

t

βθ

ß

ϑ

n

=

ô

èt

ƒ

3

$y

ϑ

¯

Ρ

Î

)

ã

©

.

x‹tGt

ƒ

(#

θ

ä

9

'

ρ

é

&

É

=

t7

ø

9

F

{

$#

∩®∪

Katakanlah:apakah sama antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran (Az-zumar ayat 9) ( Al-Qur’an dan terjemah, 1999 :

747).

Maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

permanen kearah yang lebih baik sebagai akibat latihan serta interaksi yang

di alaminya.

Sebagaimana firman Allah dalam Q.S Ar-Ra’d ayat 11

Ì

χ

Î

)

©!$#

Ÿ

ω

ç

Éi

ã

ƒ

$t

Β

B

Θ

ö

θ

s

)

Î

/

4

©

®

Lym

(#

ρ

ç

Éi

ã

ƒ

$t

Β

ö

Ν

Í

κ

Å

¦

à

Ρ

r'

Î

/

3

Artinya: Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri merekas

sendiri (Ar-Ra’d : 11).

Banyak sekali teori belajar, secara garis besar dikenal ada tiga

rumpun besar psikologi yaitu: teori disiplin mental, teori behaviorisme,

teori cognitive-gestalt-field (Nana Syaodih Sukmadinata, 2004 : 167-171).

a) Teori Disiplin Mental

Menurut psikologi daya atau faculty psychology, individu

(47)

menganggap, mengkhayal, berfikir, merasakan, berbuat. Daya-daya itu

dapat dikembangkan melalui latihan dalam bentuk ulangan-ulangan.

Teori lain disiplin mental adalah herbartisme. Seorang psikolog Jerman

menyebut teori Herbart sebagai teori Vostellungen. Vostellungen dapat

diterjemahkan sebagai tanggapan-tanggapan yang tersimpan dalam

kesadaran vorstellungen may be translate to mean presentation, mental

states, or ideas. According to herbartian psychologist, mental states

constitute a nonspatial, mental reality that is experienced firsthand and

stored in the subconscious mind”. Menurut Jean Jacques Rousseau anak

memiliki potensi-potensi yang masih terpendam, melalui belajar anak

harus diberi kesempatan mengembangkan atau mengaktualkan

potensi-potensi tersebut. Belajar adalah mengusahakan tanggapan

sebanyak-banyaknya dan sejelas-jelasnya pada kesadaran individu.

b) Teori Behaviorisme

Teori ini disebut behavior karena sangat menekankan prilaku

atau tingkah laku yang dapat diamati. Teori ini bersifat molekular

karena memandang kehidupan individu terdiri atas unsur-unsur seperti

halnya molekul-molekul. Menurut teori ini tingkah laku manusia tidak

lain dari satu hubungan antara perangsang jawaban atau stimulus respons.

Belajar adalah pembentukan hubungan stimulus respon

sebanyak-banyaknya. Belajar merupakan suatu upaya untuk mengkondisikan

pembentukan suatu prilaku atau respons terhadap sesuatu. Skinner

(48)

atas. Program pengajaran dari Skinner adalah programmed instruction,

dengan menggunakan media buku atau mesin pengajaran.

Pengembangan lebih lanjut dari pengajaran berprogram dari Skinner ini

adalah Computer Assisted Instruction (CAI) atau pengajaran dengan

menggunakan computer.

c) Teori Cognitive-Gestalt-Field

Teori ini menekankan pada peristiwa mental, bukan hubungan

stimulus-respons. Prilaku juga penting sebagai indikator, tetapi lebih

penting adalah berfikir. Dalam kaitannya berfikir ini, bahwa pada

manusia terbentuk struktur mental atau organisasi mental. Pengetahuan

terbentuk melalui proses pengorganisasian pengetahuan baru tersebut

diinterpretasikan oleh struktur yang ada tersebut. Menurut Gestalt belajar

harus dimulai dari keseluruhan, baru kemudian kepada-kepada

bagian-bagian. Belajar Gestalt menekankan pemahaman atau instight. Dalam

belajar siswa harus memahami makna hubungan antara satu bagian

dengan bagian yang lainnya. Belajar adalah mencari dan mendapatkan

pragnanz, menemukan keteraturan, keharmonisan dari sesuatu.

Untuk menentukan pragnanz diperlukan adanya pemahaman atau

insight. Ada enam ciri dari belajar pemahaman ini menurut Ernets

Hilgard, yaitu: pemahaman dipengaruhi oleh pengetahuan dasar,

pemahaman dipengaruhi oleh pengalaman belajar yang lalu,

(49)

oleh usaha coba-coba, belajar dengan pemahaman dapat diulangi, suatu

pemahaman dapat diaplikasikan bagi pemahaman situasi lain.

Belajar merupakan proses psikologis yang terjadi dalam diri

seseorang yang sukar untuk diketahui, maka timbul berbagai teori

tentang belajar.

Terdapat beberapa teori tentang belajar, diantaranya:

(a). Teori belajar berdasarkan Faculy Psychologi (ilmu jiwa), (Oemar

Hamalik, 1990 : 21).

Menurut ilmu jiwa, manusia memiliki daya, seperti daya

berfikir, mengingat, perasa, mengenal, keinginan, fantasi dan

sebagainya. Daya-daya dapat berkembang dan berfungsi apabila

dilatih dengan bahan dan disertai dengan cara-cara tertentu. Jika

melihat dari teori ilmu jiwa daya, maka belajar dapat diartikan

usaha melatih daya-daya itu agar berkembang sehingga kita dapat

berfikir, mengingat, dan sebagainya dengan cara menghafal dan

memecahkan soal-soal.

(b). Teori Association Psychologi (teori asosiasi), (Oemar Hamalik,

1990 : 23).

Yang dimaksud teori asosiasi ini adalah bahwa keseluruhan

merupakan jumlah dari bagian-bagian atau unsur-unsurnya.

Asosiasi biasanya terbentuk berkat adanya hubungan antara

perangsang-perangsang dan reaksi-reaksi yang disebut hubungan

(50)

hubungan stimulus response dan melatih

hubungan-hubungan itu agar bertalian erat.

(c). Teori Gestalt (Keseluruhan), (Ngalim Purwanto, 1988 : 105).

Teori ini sering juga disebut field theory, belajar menurut

Gestalt bukan hanya sekedar merupakan proses asosiasi antara

stimulus response yang makin lama makin kuat karena adanya

latihan-latihan atau ulangan-ulangan. Menurut Gestalt belajar

terjadi jika ada pengertian (insight). Insight muncul apabila

seseorang setelah beberapa saat mencoba memahami suatu masalah,

tiba-tiba muncul kejelasan. Sehingga akan terlihat bahwa terdapat

hubungan antara unsur satu dengan unsur yang lain. Kemudian

dipahami sangkut pautnya sehingga dimengerti maknanya.

2. Prinsip-Prinsip Belajar

Guru dalam melaksanakan tugas mengajar harus memahami dalam

hal melaksanakan prinsip-prinsip mengajar, begitu juga dengan siswa juga

harus melaksanakan prinsip-prinsip belajar, karena tanpa prinsip manusia

akan tidak berhasil. Di antara prinsip-prinsip tersebut adalah:

a. Belajar harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntunnya dalam

belajar untuk mencapai harapan-harapannya.

b. Belajar memerlukan bimbingan dari guru, yaitu guru pelajaran itu

sendiri.

c. Belajar memerlukan pemahaman atas hal-hal yang dipelajari dan

(51)

d. Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa-apa yang telah

dipelajari dapat dikuasainya.

e. Belajar adalah suatu proses aktif dimana terjadi saling pengaruh secara

dinamis antara murid dengan lingkungannya.

f. Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk

mencapai tujuan.

g. Belajar dapat dianggap berhasil apabila telah sanggup menerapkan

dalam bidang praktik sehari-hari (Abu Ahmadi, 1991 : 16).

Sedangkan Slameto mengemukakan prinsip-prinsip belajar, sebagai

berikut:

a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif

meningkatkan minat dan bimbingan untuk mencapai tujuan

instruksional.

b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi tertentu harus memiliki

struktur, penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah menangkap

pengertiannya.

c. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang

kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.

d. Belajar itu proses countinue, maka harus tahap demi tahap menurut

perkembangannya.

e. Belajar merupakan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar

dengan tenang.

(52)

g. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai

dengan tujuan instruksional yang harus dicapai.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Lebih lanjut Slameto mengemukakan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi belajar digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor

intern dan faktor ekstern (Slameto, 1991 : 54-72).

a. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam individu yang sedang

belajar. Faktor intern dibagi menjadi tiga faktor, yaitu:

1) Faktor jasmani, meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh;

2) Faktor psikologis, meliputi intelegensi, perhatian, minat, bakat,

motif, kematangan, serta kesiapan.

b. Faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar diri individu yang

sedang belajar. Faktor ekstern dibagi menjadi tiga faktor, yaitu:

1) Faktor keluarga, meliputi; cara orang tua mendidik, relasi

anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga,

pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan;

2) Faktor sekolah, meliputi; metode mengajar, kurikulum, relasi

guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,

alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,

(53)

3) Faktor masyarakat, meliputi; kegiatan siswa dalam masyarakat,

mass media, teman bergaul, serta bentuk kehidupan masyarakat.

Muh User Usman dan Lilies Setiyawati (1993 : 54) menguraikan

beberapa faktor yang mempengaruhi belajar diantaranya:

a. Faktor Jasmaniah (fisiologi) yang termasuk faktor ini adalah: seperti

mengalami sakit, cacat tubuh, atau perkembangan yang tidak sempurna.

Sehingga menyebabkan kelainan pada tingkah laku.

b. Faktor Psikologis, beberapa faktor psikologis yang mendorong

seseorang untuk belajar diantaranya, adalah :

1) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensi yaitu kecerdasan

dan bakat serta faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang

dimiliki.

2) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seprti

kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan penguasaan diri.

Menurut Sumadi menguraikan beberapa faktor yang mempengaruhi

belajar diantaranya (Sardiman Suryabrata, 1990 : 253).

1. Ada sifat igin tahu dan ingin menyelidiki dunia yang lebih luas.

2. Adanya sifat kreatif yang ada pada manusia dan keinginan untuk

selalu maju.

3. Ada keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang tua, guru, dan

(54)

4. Adanya keiginan untuk memperbaiki kegagalan yang lalu dengan

usaha yang baru, baik dengan kooperasi maupun dengan kompetisi.

5. Adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman dalam belajar.

6. Adanya hukuman atau ganjaran dari akhir belajar.

c. Faktor kematangan fisik maupun psikis

Kematangan adalah suatu tingkat / fase dalam pertumbuhan

seseorang dimana alat-alat tumbuhnya sudah siap untuk melaksanakan

kecakapan- kecakapan baru (Sardiman Suryabrata, 1990 : 10).

Sedangkan menurut Slameto, faktor eksternal belajar yang

merupakan faktor dari luar dapat dikelompokkan menjadi :

(a) Faktor yang berasal dari keluarga, meliputi: Cara mendidik

keluarga, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan

ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang

kebudayaan.

(b)Faktor yang berasal dari sekolah, yang perlu diperhatikan dalam

lingkungan sekolah dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

mahasiswa antara lain: Metode pengajaran, kurikulum, disiplin

kampus, keadaan gedung , interaksi dosen dengan mahasiswa,

alat pelajaran.

(c) Faktor yang berasal dari masyarakat; selain keluarga dan sekolah,

(55)

mempengaruhi belajar. Pengaruh tersebut terjadi karena

mahasiswa berada dalam sebuah lingkungan masyarakat. Hal-hal

yang mempengaruhi belajar mahasiswa antara lain: Kegiatan

mahasiswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul,

bentuk kehidupan masyarakat (Slameto, 1991 : 62-74).

Dari pendapat di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa pada

hakikatnya tidak jauh berbeda, baik itu dibagi menjadi dua bagian maupun

tiga bagian. Abu Ahmadi dan Widodo serta Slameto hanya menekankan

pada segi yang berkaitan dengan diri mahasiswa, semantara Muhibbin

Syah lebih menekankan pada aspek interaksi belajar mengajar. Dengan

demikian, faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi belajar

siswa (mahasiswa) meliputi:

1) Faktor Internal

a. Aspek Fisiologis / Biologis: Kematangan, Kesehatan.

Aspek fisiologi / biologis merupakan aspek yang

bersifat bawaan yaitu berasal dalam diri anak. Kematangan

seseorang akan sangat membantu dalam kelancaran proses

belajar, begitu juga dengan kesehatan, karena kondisi tubuh

yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta.

b. Aspek Psikologis; Intelegensi / kecerdasan, bakat, minat, dan

(56)

(1)Intelegensi / Kecerdasan; Perkembangan kecerdasan

ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu

anak dengan anak yang lainnya. Menurut Slameto tingkat

intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil dari pada yang

mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Oleh karena

itu, intelegensi yang baik atau kecerdasan yang tinggi

merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang anak

dalam usaha belajar, karena otaklah yang menjalankan

proses-proses kagnitif sedangkan kecerdasan mendasari

proses-proses kognitif.

(2)Bakat; bakat adalah kemampuan tertentu yang telah

dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan.

Ungkapan ini sesuai dengan pendapat (Abu Ahmadi dan

Widodo Supriyono,1998 : 78) bakat adalah potensi /

kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir. Seseorang akan

mudah mempelajari yang sesuai dengan bakatnya dan

tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat

ditentukan oleh bakat yang dimilikinya. Jadi, bakat dapat

menentukan tinggi rendahnya prestasi individu.

(3)Minat; secara sederhana minat berarti kecenderungan dan

kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap

sesuatu (Muhibbin Syah, 2004 : 136). Menurut Sardiman,

(57)

seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara yang

dihubungkan dengan keinginan-keinginannya sendiri

(Sardiman Suryabrata, 2007 : 76). Seorang siswa yang

mempunyai minat yang besar terhadap suatu pelajaran akan

terlihat dari pemusatan perhatian yang intensif

memungkinkan siswa giat belajar, sehingga akhirnya

mencapai prestasi yang diinginkan.

(4)Motivasi; motivasi adalah suatu perubahan tenaga yang

ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi pencapaian

tujuan (Wasty Soemanto, 1998 : 212). Oleh sebab itu,

motivasi dalam belajar merupakan faktor yang sangat

penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang

mendorong siswa melakukan belajar. Menurut Muhibbin,

motivasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu; motivasi

intrinsik dan motivasi ekstinsik.

2) Faktor Eksternal

a. Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial; lingkungan sosial meliputi lingkungan

sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, teman

sekelas dan lingkungan sosial siswa yaitu keluarga, masyarakat,

tetangg

Gambar

TABEL I JUMLAH POPULASI DAN SAMPEL TERHADAP MAHASISWA
Daftar Nama Responden TABEL II DAFTAR NAMA RESPONDEN
TABEL IV KLASIFIKASI NILAI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PAI
TABEL IV DAFTAR SKOR TENTANG INTENSITAS PENGGUNAAN INTERNET
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penulisan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Internet Sebagai Media Belajar dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan antara Minat belajar, Kompetensi Guru, Intensitas Penggunaan

Disimpulkan bahwa Intensitas penggunaan internet mahasiswa semester VI di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit Mojokerto adalah sebagian besar intensitas penggunaan

Berdasarkan data grafik 3 diatas maka diketahui bahwa intensitas penggunaan internet sebagai sumber belajar pada mahasiswa Jurusan Tarbiyah Fakultas Tarbiyah dan

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan antara penggunaan internet sebagai sumber belajar dengan prestasi belajar, (2) hubungan antara

Skripsi Saudari JARIYAH dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408164 pada Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN

Skripsi saudari DWI SETIANINGSIH dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408212 yang berjudul “PENINGKATAN KEMAMPUAN MENERJEMAHKAN SURAT-SURAT PENDEK DENGAN METODE INDEX CARD

Skripsi saudari: Nur Arifah dengan Nomor Induk Mahasiswa: 11108236 yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Fiqih Materi Shalat Fardlu Melalui Metode Critical