PUASA RAMADHAN (1) Drs Agung Danarta, M.Ag
Wajib Puasa Bila Berada di Bulan Ramadhan
1. Bila kamu berada di bulan Ramadhan, maka wajib bagi kamu untuk berpuasa.
"Hai orang yang beriman, diwajibkan atas kamu sekalian berpuasa sebagaimana orang-orang yang sebelummu juga diwajibkan, agar kamu sekalian bertakwa". (QS. Al-Baqarah(2): 183).
"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dengan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu".(QS. Al-Baqarah (2): 185).
2. Datangnya awal bulan Ramadhan bisa diketahui dengan salah satu cara berikut: a. Melihat hilal secara langsung
Abu Hurairah berkata, bahwa Nabi saw bersabda, "Puasalah kamu sekalian karena melihat hilal (tanda awal bulan), dan berbukalah karena melihalnya. Apabila terhalang penglihatanmu (oleh awan), maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya'ban tiga puluh hari".
Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari (Shahih al-Bukhari, al-Shaum, no, 1772), Muslim (Shahih Muslim, al-shiyam, no. 1707, 1709, 1710, 1711), Nasaiy (Sunan, al-Shiyam, no. 2088, 2089, 2090, 2094), lbn Majah (Sunan, al-Shiyam, no. 1645), Ahmad ibn Hanbal (Musnad Ahmad, Baqiy Musnadal-Muksirin, no. 7203,7265).
Hadis ini berkualitas shahih.
b. Berdasar kesaksian orang 'adil yang telah melihat hilal
lbn 'Abbas berkata, "Datanglah seorang Baduwi kepada Nabi saw seraya berkata, "Sungguh saya telah melihat hilal". Nabi lalu bersabda, "Apakah engkau bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, dan apakah engkau bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah ?". Jawabnya, "ya". Nabi kemudian bersabda, "wahai Bilal, serulah kepada orang banyak agar mereka berpuasa pada esok hari".
Hadis ini diriwayatkan oleh Tirmidzi (Sunan, al-Shaum 'an Rasulillah, no. 627), Nasaiy (Sunan, al-Shiyam, no. 2085, 2086), AbuDawud (Sunan, al-Shaum, no. 1993), lbn Majah (Sunan, al-Shiyam, no. 1642), dan al-Darimiy (Sunan, al-Shaum, no. 1630).
'Abdullah ibn 'Umar berkata, "Orang-orang sama meliat hilal lalu aku khabarkan kepada Rasulullah saw bahwasannya aku melihatnya. Maka berpuasalah beliau dan menyuruh orang-orang untuk berpuasa juga".
Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Dawud (Sunan, al-Shaum, no. 1995) dan al-Darimiy (Sunan, al-Shaum, no. 1629). Hadis ini berkualitas sahih.
c. Menyempurnakan bulan Sya'ban tigapuluh hari apabila berawan. (Sebagaimana yang dinyatakan dalam hadis dalil poin a di atas).
"Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu)".
Serta berdasar hadis:
lbn 'Umar berkata, "Saya telah mendengar Rasulullah saw bersabda, "Apabila kamu melihat hilal (tanda awal bulan) maka berpuasalah, dan bila (kelak) kamu melihatnya maka berbukalah (berlebaranlah). Dan jika penglihatanmu tertutup oleh awan, maka kira-kirakanlah bulan itu". Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari (Shahih al-Rukhari, al-Shaum, no. 1767, 1773), Muslim (Shahih Muslim, al-Shiyam, no. 1795, 1797, 1799, 1800), Nasaiy (Sunan, al-Shiyam, no. 2091, 2092, 2093), Ahmad ibn Hanbal (Musnad Ahmad, Musnad al-Muksirin min al-Shahabah, no. 4258, 4382), Malik (al-Muwaththa', al-Shiyam, no. 558), dan al-Darimiy (Sunan, al-Shaum, no. 1622).
Hadis ini berkualitas shahih.
3. Berpuasalah dengan ikhlas karena Allah semata
"Dan tiadalah mereka diperintah, melainkan agar mereka beribadah kepada Allah dengan ikhlas, menjalankan agama melulu hanya karena-Nya". (al-Qur'an, surat al-Bayyinah (98) ayat 5).
Cara Berpuasa:
4. Bemiatlah puasa sebelum fajar
Dan Hafshah, bahwa Nabi saw bersabda, "Barang siapa yang tidak berniyat puasa sebelum fajar, maka tidak sahlah puasanya".
Hadis ini diriwayatkan oleh Nasal (Sunan, al-Shiyam, 2291, 2292, 2293, 2294, 2295, 2296, 2297, 2298, 2299, 2300, 2301), Abu Dawud (Sunan, al-Shaum, no. 2098), Tbn Majah {Sunan, al-Shiyam, no. 1690), Ahmad ibn Hanbal {Musnad Ahmad, Baqiy Musnad al-Anshar, no. 25252), Malik (al-Mawaththa', al-Shiyam, no. 560), al-Darimiy (Sunan, al-Shaum, no. 1636). Hadis ini berkualitas sahih.
5. Makan sahurlah sebelum fajar, karena dalam sahur itu terdapat berkah
Anas ibn Malik berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, "Makan sahurlah kamu, karena dalam sahur itu terdapat berkah".
Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari (Shahih al-Bukhari, al-Shaum, no. 1789), Muslim (Shahih Muslim, al-Shiyam, no. 1835), Tirmidzi (Sunan, al-Shaum 'an Rasulillah, no. 642), Nasaiy (Sunan, al-Shiyam, no. 2115, 2117, 2118, 2119, 2120, 2121, 2122), Ibn Majah (Sunan, al-Shiyam, no. 1682), Ahmad ibn Hanbal (Musnad Ahmad, Baqiy Musnad al-Muksirin, no. 8543, 9795, 10851, 11512), dan al-Darimiy (Sunan, al-Shaum, no. 1634).
Hadis ini berkualitas snahih
6. dan akhirkanlah waktu makan sahur
Nabi selesai makan sahur menjelang Subuh kira-kira membaca 50 atau 60 ayat al-Qur'an.
Malik) bertanya, "Berapa (lama waktu) antara keduanya (selesai sahur dengan shalat Subuh) ?". Dijawab "Seukuran waktu untuk membaca lima puluh atau enam puluh ayat". (lafal al-Bukhari: 541).
Hadis ini diriwayatkan oleh Bukhari (Shahih al-Bukhari, Mawaqit Shalat, no. 541, 542; al-Shaum, no. 1787; al-Jum'ah. no. 1066), Muslim (Shahih Muslim, al-Shiyam. no. 1837), Tirmidzi (Sunan, al-Shaum 'an Rasulillah, no. 638), Nasai (Sunan, al-Shiyam, no. 2126, 2127, 2128), Ibn Majah (Sunan, al-Shiyam, no. 1683), Ahmad ibn Hanbal (Musnad Ahmad, Baqiy Musnad al-Muksirin, no. 12278, 12977; Musnad al-Anshar, no. 20603,20630,20633), dan al-Darimiy (Sunan, al-Shaum, no. 1633).
Hadis ini berkualitas shahih.
Sumber: