• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tenis Ilmiah Untuk para Pelatih dan Atle

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Tenis Ilmiah Untuk para Pelatih dan Atle"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1

Tenis Ilm iah

Untuk para Pelatih dan Atlet Tenis

(2)

2

Pen gantar

Mengapa harus Buku Tenis yang lain ?

Buku ini tidak akan mengantarkan anda tenis langsung menjadi juara; buku ini akan membantu anda bermain tenis sesuai dengan kemampuan fisik atlet. Tidak ada sesuatu yang bisa menggantikan latihan dan kemampuan yang dimiliki setiap orang, tetapi banyak hal yang akan membantu anda untuk memperoleh angka ketika bermain tenis – tanpa latihan dan kerja keras dalam waktu yang lama dan menjenuhkan. Lagi pula, usaha untuk memahami hukum-hukum alam yang digunakan di lapangan tenis akan membantu anda untuk lebih menikmati permainan tenis.

Anda tidak perlu memiliki pengetahuan tentang ilmu bagaimana membuat benda-benda yang dijelaskan dalam buku ini, seperti raket, snar, dan bola tenis. Agar memperoleh keuntungan dari buku ini, tidaklah perlu anda memahami atau bahkan membaca penjelasan ilmu fisikanya. Anda hanya membaca apa yang dianjurkan pada buku ini, seperti apa yang anda lakukan ketika belajar tenis. Anda tidak usah bertanya kepada atlet tenis profesional mengapa anda harus menguatkan pergelangan tangan atau mengapa anda harus melakukan gerak lanjutan (follow through) ketika melakukan setiap pukulan.

Buku ini memberikan penjelasan dengan tiga aspek permainan yang saling berkaitan : peralatan (equipment), pukulan (strokes), dan strategi (strategy). Yang paling penting lagi adalah penyatuan dari ketiga aspek ini ke dalam kemampuan anda sendiri. Karena Bjorn Borg dengan tegangan snar 80 pound (sekitar 40 kg), tidaklah perlu anda turuti. Karena Jimmy Connors melakukan pukulan dengan menggunakan seluruh tubuhnya, maka anda juga tidak disarankan untuk hal ini. Dan karena banyaknya atlet tenis profesional tenis mengerahkan kekuatan pada servis pertamanya dan mempermudah servis keduanya, maka anda tidak perlu memaksakan diri untuk melakukan hal yang sama. Hampir seluruhnya, atlet tenis terbaik telah beralih pada peningkatan kualitas peralatan yang digunakannya, meningkatkan kualitas pukulannya, dan menghitung strategi untuk menyesuaikan kemampuan fisiknya, dan psikisnya – dan bukan kemampuan anda – sehingga anda tidak diharuskan menirunya.

(3)

3

pengajaran tenis telah dikembangkan. Pada dasarnya berlatih dengan aturan dan pengulangan secara serampangan. Sampai sekarang, masih banyak orang-orang yang telah menghentikan pemikiran tentang pengetahuan dasar yang mengatur permainan, dan jarang sekali orang yang membuat buku semacam ini.

Dalam buku ini tidak ada penekanan untuk beberapa jenis pukulan. Hampir dalam setiap buku tenis menjelaskan lebih banyak dari yang mungkin anda ingin ketahui tentang bagaimana caranya melakukan pukulan backhand, bagaimana cara menjelaskan mekanika gerak pukulan dari atas kepala (overhead). Malahan, buku ini lebih menekankan pilihan yang tepat tentang peralatan, strategi, dan lintasan bola, karena analisis ilmiahnya memberikan hasil bermanfaat yang dapat dialihkan pada gerakan-gerakan yang lebih menguntungkan. Topik-topik lainnya juga dibahas, meskipun tidak langsung memberikan anjuran yang khusus, karena menarik dan sesuai, karena informasinya tidak dapat ditemukan di berbagai literatur tenis lainnya.

(4)

4

BAB 1

Kegunaan tali raket (str ing)

Banyak sekali iklan-iklan yang terkenal dimuat dalam beberapa majalah tenis yang menyatakan bahwa bola tidak pernah menyentuh raket tenis yang sangat mahal dan berteknologi tinggi. Bola hanya menyentuh tali raket. Oleh karena itulah, dalam bagian pertama buku ini akan dibahas tentang tali raket.

1.1Tali raket dan pemasangannya

Dengan tegangan berapakah seharusnya tali raket dipasang pada raket anda ? haruskah 50 pound (lbs)? Atau 55? Atau 62? Atau 73? Bagaimanakah cara anda menentukan tegangan optimum untuk raket, tipe permainan, dan tali raket yang digunakan? Ketika atlet tenis memutuskan untuk memasang tali pada raket model lama – atau bahkan raket yang baru- biasanya raket dipasang dengan tegangan yang sama dengan sebelumnya. Jika terasa kurang cocok, maka biasanya atlet tenis mencoba memasang tali raket dengan tegangan yang berbeda. Sayang sekali, jika bertanya tentang berapa tegangan yang harus digunakan pada seorang pelayan toko olahraga, pelatih profesional, teman, atau atlet tenis, biasanya tidak akan mendapatkan jawaban yang memuaskan, karena kebanyakan orang tidak memahami pengetahuan tentang tali raket.

Beberapa Persoalan-persoalan

(5)

5

Beberapa Jawaban-jawaban

Cara raket itu dimainkan, dengan menggunakan tali raket, dapat ditentukan dengan menguji seberapa besar bidang tali raket mengendur berubah bentuk (deformasi) bila kekuatan diberikan pada permukaan raket. Jika anda dorong tali raket dengan kekuatan yang tidak diketahui dan mengukur deformasi bidang permukaan tali raket (seberapa besar kekuatan dorongan bergerak tegak lurus dengan bidang tali raket), maka anda akan mengetahui segera berapa besar kekuatan yang dihasilkan raket. Pengukuran ini secara otomatis ditentukan juga oleh luasnya daun raket, kepadatan jarak antara tali raket, tegangan, dan variabel lain yang berpengaruh. Anda dapat mengukur dengan kekuatan tertentu mendorong tali raket, atau anda dapat mengukur deformasi tali raket dengan nilai kekuatan yang berbeda, seperti yang diperlihatkan pada gambar 1.1

Kekuatan pada bagian tengah daun raket (pound)

Gambar 1.1. Deformasi bidang tali raket versus kekuatan yang diberikan pada beberapa raket. Karena kekuatan yang dikerahkan tegak lurus dengan permukaan tali raket meingkat, maka deformasi talinya meningkat. Semakin tinggi tegangan (dibagi dengan panjang tali raket), maka semakin kecil deformasinya dengan kekuatan tertentu. Gambar ini memperlihatkan raket-raket dengan tegangan antara 20 pound sampai 76 pound.

Prinsip 1:

(6)

6

Oleh karena itu, dengan mengukur deformasi bidang tali raket atau defleksi maka anda dapat membandingkan raket Prince (oversize) yang dipasang tali raket 15-gauge nylon dengan Wilson Kramer yang dipasang tali raket 16-gauge gut dan mengetahui bagaimana perbedaan antara keduanya. Beberapa toko tenis mempunyai alat untuk mengukur perbedaan ini (contohnya, the Sports Pal “Flex II” Tension Tester), atau anda dapat melakukannya sendiri (seperti yang dilakukan untuk memperoleh data yang digunakan pada buku ini) dengan seperangkat pemberat dan mistar yang akurat. Gambar 1.1 memperlihatkan beberapa perbedaan pengujian raket dengan cara ini. Nampak jelas bahwa tali raket pada raket lama Spalding Smasher yang dipasang dengan tegangan 20 pound, mengalami deformasi yang paling besar (dengan kekuatan yang sama), dari rakat Prince yang dipasang dengan tegangan 76 pound.

Prinsip 2:

Jika anda meningkatkan (atau menurunkan) tegangan tali raket yang sebanding dengan perubahan panjang tali raket pada daun raket, maka deformasi bidang tali raketnya akan sama.

Sebagai contoh, sebuah raket yang mempunyai ukuran daunnya 8 inch ( 1 inch = 2,54 cm) yaitu termasuk raket standar, dipasang tali raket dengan tegangan 55 pound (1 pound = 0,45 kg), maka akan mempunyai deformasi bidang tali raketnya sama dengan raket oversize yang ukuran daunnya 10 inch (25 persen lebih besar) yang dipasang dengan tegangan 69 pound (25 persen lebih besar), yaitu jika faktor-faktor lainnya (seperti kepadatan jarak antar tali, jenis tali raket, dsb) adalah sama. Hal ini berarti bahwa untuk mengubah daun raket ke ukuran yang lain bila diinginkan karakteristik tali raket yang sama ketika digunakan, maka tegangan dibagi panjang tali raketnya harus tetap sama. Untuk itulah mengapa raket ukuran oversize harus dipasang tali raket dengan tegangan yang tinggi.

(7)

7

1.2Power yang berasal dari Tali Raket

Alasan anda mengalami kesulitan dalam menggunakan raket yang ada tali raketnya sebagai pengganti raket kayu adalah agar anda dapat memperoleh power. Anda menginginkan agar bola lepas dari tali raket dengan kecepatan tinggi tanpa mengayunkan raket dengan kecepatan tinggi. Tali raket akan memudahkan anda untuk menghasilkan pukulan yang keras. Semakin tinggi tegangan raket anda pasang, maka akan semakin terasa seperti mengenai papan kayu, dan semakin kecil power pukulan yang dihasilkan. Pernyataan tersebut jika disederhanakan menjadi :

v Semakin tinggi tegangan tali raket berarti semakin kecil power yang dihasilkan; semakin rendah tegangan tali raket (kendur) berarti semakin besar power yang dihasilkan

Pernyataan tersebut sangat jelas dan mudah untuk dipahami. Tetapi mengapa begitu banyak orang yang berpendapat sebaliknya ? Banyak orang melihat atlet-atlet tenis memperoleh power yang besar dihasilkan dari raketnya, yang dipasang dengan tali raket tegangan tinggi. Bjon Borg menggunakan raket dengan tegangan sebesar 78 pound, sehingga banyak orang menyimpulkan bahwa bola hasil pukulannya begitu keras. Anggapan itu sebenarnya tidak benar. Kerasnya hasil pukulan yang dilakukan Borg dan atlet tenis lainnya dengan menggunakan tegangan yang tinggi adalah untuk memperoleh keuntungan yang lain; para petenis ini menggunakan kekuatan fisiknya untuk menghasilkan power.

Mengapa Tali raket dengan Tegangan rendah menghasilkan Power yang besar

Dari desainnya, bola tenis tidak menyimpan dan menghasilkan enerji secara efisien. Sebuah bola tenis yang dijatuhkan dari ketinggian 100 inch dari atas pemukaan beton (hard surface), hanya akan memantul kembali dengan ketinggian sekitar 55 inch. Sebenarnya ini merupakan spesifikasi resmi dari pabrik bola tenis. Hal ini berarti bahwa kira-kira 45 persen enerji yang dimiliki bola telah hilang (100 – 55 = 45).

(8)

8

yang sama dan menyentuh raket yang disimpan di atas lantai (daun raket harus dalam keadaan diam tidak bergerak, dan bukan pada bagian handlenya saja). Bola akan memantul kembali lebih tinggi pada percobaan kedua – sampai 80 persen dari ketinggian asalnya, sedangkan pantulan dari atas lantai hanya sekitar 55 persen. Pantulan tambahan yang besarnya 25 persen memperlihatkan bahwa hanya sedikit enerji yang hilang ketika bola kontak dengan tali raket yang fleksibel, dari pada ketika bola kontak dengan permukaan lantai yang tidak fleksibel (tali raket dengan tegangan tinggi). Selain itu pula, dari hasil tes laboratorium dengan menggunakan peralatan kecepatan tinggi menunjukkan bahwa kecepatan pantulan bola yang kontak dengan tali raket kendur adalah lebih tinggi.

Tentu saja, ada batasan untuk memperoleh power dengan cara menurunkan tegangan tali raket – anda tidak akan dapat bermain tenis dengan menggunakan net. Suatu waktu anda menurunkan ukuran tegangan raket yang begitu besar sehingga terjadi perubahan ukuran jarak antar tali raket pada bidang tali raketnya dan tali saling menggesek mengakibatkan begitu banyak enerji yang hilang. Jika anda menurunkan begitu banyak tegangan raket, maka anda tidak akan memperoleh kecepatan bola yang diinginkan, dan tali raket akan cepat usang akibat gesekan yang berlebihan.

Mengapa Raket tenis seluruhnya tidak dipasang tali raket dengan ukuran tegangan yang rendah?

Jika anda semua menginginkan power dari raketnya, maka kesimpulannya jelas: Tali raket yang kendur. Tetapi ada hal lain yang anda inginkan dari sebuah raket, dan itu adalah kontrol. Anda ingin memukul bola agar masuk di lapangan permainan, dan sering sekali anda ingin menempatkan bola tepat di bagian dalam pinggir lapangan permainan. Anda ingin agar mampu mengontrol kecepatan bola dan ke arah mana bola itu dipukul, dan bahkan apabila anda tidak memukul bola dengan sempurna pada setiap pukulan. Nampaknya ada suatu kesepakatan bahwa menurunkan tegangan raket berarti mengorbankan kontrol, meskipun hal ini belum bisa dibuktikan. Sangat sulit sekali untuk melakukan tes di laboratorium atau di lapangan permainan untuk mengukur kontrol, karena hasilnya tidak memuaskan. (Lebih mudah untuk meneliti kecepatan atau power bola). Sejumlah alasan telah ditemukan untuk menjelaskan mengapa tegangan raket yang kendur cenderung akan menghilangkan kontrol. Alasan-alasan tersebut meliputi:

1. Raket dengan tegangan yang rendah akan menyebabkan apa yang disebut dengan “trampoline effect atau slingshot effect”. Bola memantul dari raket begitu cepat, sehingga lebih sulit untuk dikontrol

2. Raket dengan tegangan yang rendah cenderung akan menghasilkan kecepatan bola pada saat lepas dari raket sangat tergantung pada kecepatan pukulan lawan, sehingga kontrol agaknya menurun.

(9)

9

7. Raket tegangan tinggi mempunyai respon linier yang lebih besar ketika bola dipukul lebih besar

Sekalipun demikian, ada pendapat yang menyatakan bahwa kontrol meningkat dengan tegangan raket yang rendah, yaitu jika ayunan dimodifikasi untuk memperoleh keuntungan power yang berasal dari ukuran tegangan. Apabila bola akan meninggalkan raket dengan kecepatan yang lebih tinggi, maka tidaklah perlu untuk mengayunkan raket begitu cepat, tetapi diayun dengan jarak ayunan yang panjang. Penurunan kecepatan raket ini akan menyebabkan kontrol raket yang lebih besar, dengan demikian akan menghasilkan kontrol bola yang lebih baik.

Jika anda tidak mengayunkan raket begitu cepat, maka keuntungan akan sering anda peroleh dari ukuran tegangan tali raket yang rendah. Tali raket akan cenderung mengubah power yang berasal dari lawan dengan efisiensi yang tinggi. Apabila anda melakukan pukulan dengan ayunan yang cepat, maka gunakanlah ukuran tegangan raket tinggi. Anda akan memperoleh kontrol yang nampaknya selalu dibutuhkan oleh atlet tenis yang suka melakukan pukulan keras, dan bola melayang dengan kecepatan yang terkontrol. Dan jika anda ingin melakukan pukulan dengan spin yang kuat, maka dianjurkan untuk menggunakan ukuran tegangan yang tinggi. Tetapi harus diingat, jika anda senang melakukan pukulan keras dengan raket tegangan rendah, maka anda akan menjadi juara pemukul terjauh dari tee box (golf), dan bukan pada permainan tenis. Sebaliknya, apabila anda memiliki ayunan yang baik, maka raket dengan ukuran tegangan rendah akan membantu kelancaran permainan.

1.3Tali raket tegangan rendah vs tegangan tinggi dan dwell time

(10)

10

bola menempel seharusnya lebih besar untuk bola tenis yang dipukul keras. Meskipun demikian hal ini benar, karena jika tali raket semakin kaku, maka deformasi non-liniernya semakin besar, oleh karenanya akan memperpendek waktu lamanya menempel untuk pukulan yang lebih keras.

Pengukuran efek ini, dilakukan dengan laser dan peralatan elektronik kecepatan tinggi seperti pada gambar 1.2. Gambar ini memperlihatkan, untuk kecepatan bola yang berbeda-beda, waktu lamanya bola tenis menempel pada raket dengan ukuran tegangan tali raket yang berbeda-beda. Dari data itu nampak jelas bahwa jika seseorang memukul bola dengan keras kepada anda dan anda berusaha mengembalikan dengan keras, maka waktu lamanya bola menempel pada tali raket akan singkat, bila dibandingkan dengan pukulan sedang. Jika anda menurunkan tegangan raket, maka bola akan kontak lebih lama dengan tali raket; jika tegangannya ditingkatkan, maka waktu lamanya bola menempel akan menurun.

Kecepatan Relatif Bola – Raket

Gambar 1.2. Dwell time bola pada tali raket. Dwell time bola saat kontak raket dengan berbagai ukuran tegangan terlihat di sini dengan kecepatan bola yang berbeda. Semakin kendur tali raket, semakin lama dwell timenya. Semakin tinggi tegangan raket, semakin pendek dwell timenya. Gambar ini memperlihatkan bahwa semakin tinggi kecepatan boa, semakin pendek dwell timenya.

(11)

11

tetapi anda tidak dapat memenuhinya dengan memperoleh waktu ekstra sebesar 0,002 atau 0,003 detik. Waktu ini begitu sangat singkat dari pada waktu reaksi atau refleks yang anda miliki dimana anda tidaklah mungkin dapat mengubah pukulan ketika bola sudah kontak dengan tali raket. Singkatnya, meskipun sebuah pukulan tidak terasa benar, ketika itu informasi tersebut sudah masuk otak, tetapi bolanya tetap mengarah dengan benar ke lawan.

Dwell time yang lebih lama berkaitan dengan “carry distance” yang lebih lama, yaitu jarak antara bola dan raket yang bergerak bersamaan ketika keduanya sedang kontak. Waktu dwell time yang terlalu lama dapat menyebabkan hilangnya kontrol, yaitu jika daun raketnya berubah sudutnya terhadap bidang lapangan permainan ketika bola sedang kontak dengan raket. Sampai tingkatan tertentu hal ini bisa terjadi pada seluruh pukulan, tetapi jika perubahan besarnya sudut nampak jelas teramati dimana bola tidak tepat kontak dengan bagian tengah bidang daun raket (off-center) (raket berputar), maka akan mengakibatkan hilangnya kontrol.

Dwell time yang lebih lama juga berarti bahwa getaran bola yang sedang dipukul menyebar lebih lama; oleh karena itu, besarnya kekuatan pada waktu tertentu berkurang. Dengan kata lain, ketika tali raket terasa lebih lembut (tegangan rendah), maka lengan tidak merasakan getaran akibat kontak dengan bola, tidak sebesar ketika bola kontak dengan raket yang dipasang dengan tegangan lebih tinggi. Jika anda ingin mengurangi masalah yang dialami lengan, seperti tennis elbow, maka menurunkan tegangan raket tidak hanya akan memperkecil getaran awal yang dirasakan lengan, tetapi juga memberikan power yang besardari raket. Anda tidak perlu mengayunkan raket begitu cepat, sehingga lebih aman untuk lengan. Cara ini tidak akan menyembuhkan tennis elbow, tetapi setidaknya merupakan sebuah langkah yang tepat untuk mengatasi kondisi ini.

Persoalan power vs besarnya ukuran tegangan raket masih membingungkan banyak orang. Jika bola tenis menempel dalam waktu yang singkat pada raket tegangan tinggi, tidak berarti bahwa bola akan meninggalkan raket begitu cepat, atau dengan kecepatan tinggi ? Hal ini nampaknya berlawanan dengan pernyataan di atas bahwa tegangan yang rendah memberikan power yang besar pada bola. Memang benar, bola tenis lepas dari tali raket dengan tegangan tinggi akan “lebih cepat”, jadi berarti bahwa bola kontak dengan tali raket dalam waktu yang singkat. Dengan kata lain, meskipun bola lepas dari raket lebih cepat, tidak berarti bahwa bola tenis akan bergerak lebih cepat ketika lepas dari tali raket dengan tegangan tinggi !

(12)

12

bola menempel pada raket.” Pernyataan ini benar, tidak berlawanan dengan apa yang kita ketahui dari penjelasan tentang tali raket, sehingga akan menghasilkan pukulan yang benar.

1.4Jenis-jenis Tali Raket (String material)

Jenis tali raket manakah yang terbaik harus dipasang pada raket tenis, gut atau beberapa jenis tali raket sintetik? Telah banyak dikenal orang dari pengalaman selama bermain tenis bahwa jenis gut lebih unggul dibanding jenis nilon (nylon) dalam hal “karakteristik bermainnya,” tetapi ini sangat sulit untuk menemukan alasan-alasan khusus untuk membuktikanya. Data-data dari pabrik pembuat tali raket menunjukkan kata-kata dan ungkapan yang sama seperti yang digunakan pada iklannya. Setiap orang setuju bahwa gut lebih mahal, lebih mudah putus, tidak tahan lama, dan tidak tahan terhadap embun dan kelembaban, tidak seperti jenis sintetik. Karakteristik apakah sebenarnya yang dimiliki jenis tali raket gut ini, sehingga tidak diragukan lagi banyak digunakan ?

Pemanjangan dari seutas tali raket gut dan nilon telah diukur dengan cara memberikan uji kekuatan terhadap kedua jenis tali raket tersebut. Data tersebut bisa dilihat paga gambar 1.3. Bagian terpenting pada kurva adalah bahwa kedua jenis tali yang ditarik dengan tegangan antara 50 sampai 70 pound. Pada jarak antara besarnya tegangan ini, tali nilon memerlukan tegangan tambahan sebesar 12 pound untuk memanjangkannya, yaitu tambahan 1 persen ketika tali gut hanya memerlukan 6 pound tegangan tambahan untuk meregangkannya tambahan 1 persen. Apa yang penting adalah tegangan tambahan yang dibutuhkan untuk meregang tali raket sebesar 1 persen, dan bukannya berapa besar tali diregang agar sampai pada tegangan 60 atau 65 pound yang digunakan selama bermain. Hal ini berarti bahwa ketika diberi kekuatan tekanan (misalnya, ketika kontak dengan sebuah bola), maka tali raket gut akan meregang lebih besar dari pada nilon dengan diameter tali (gauge) dan tegangan yang sama. Karena elastisitas gut yang lebih besar, maka tali raket ini akan mengalami deformasi yang lebih besar dan cenderung untuk “menangkap bola.”

Power ekstra yang berasal dari gut ini merupakan fungsi dari bagaimana anda memukul bola. Jika anda memukul bola dengan kecepatan sedang, maka keuntungan gut akan berkurang. Tetapi jika sebaliknya, bola akan bergerak cepat, maka anda akan merasakan power ekstra yang diberikan tali raket gut. Selain itu pula, semakin besar fleksibilitas gut akan memberikan kontrol bola yang lebih tinggi, karena respon linier akan banyak diperoleh dari tali raket ketika anda melakukan ayunan dan kecepatan bola yang bervariasi. Jenis tali raket gut juga akan lebih memberikan kenyamanan pada lengan dari pada nilon, karena elstisitasnya meningkat.

(13)

13

membuang—buang waktu saja. Gut agaknya lebih kasar teksturnya dari pada serabut nilon, sehingga selain mempunyai kelebihan “cupping action” gut cenderung dapat menempel pada bola lebih kuat dari pada nilon, sehingga menyebabkan sentuhan pukulan yang lebih baik.

Gambar 1.3. Gut vs nilon ketika dilakukan tes regangan. Gambar di atas memperlihatkan pemanjangan (elongasi) seutas tali raket gut dan nilon ketika ditekan dengan kekuatan tertentu. Pada tegangan 60 sampai 70 garis gut melengkung ke atas dan garis nilon menjadi semakin tinggi. Ini berarti bahwa gut lebih elastis pada ukuran tegangan tersebut. (Data ini diambil menggunakan tali raket 15L-gauge)

Terdapat banyak tali raket nilon dengan tekstur yang kasar di pasaran yang berusaha meniru sifat gut, tetapi belun jelas bagaimana tali tersebut bekerja. Anyaman tali raket atas dan bawah memberikan kekasaran yang lebih besar dari pada yang kekasaran melekat pada tali raket itu sendiri.

Ketika muncul raket dengan daun raket ukuran besar, kebanyakan gut di pasaran akan putus bila dipasang dengan tegangan lebih tinggi, agar raket dapat dimainkan dengan baik. Oleh karena itu, banyak yang beralih pada tali raket nilon. Ketika dipasang pada raket oversize, tali raket sintetik tidak memiliki kelebihan yang berarti, tidak seperti yang ditemukan pada raket ukuran konvensional yang dipasang dengan nilon. Simulasi komputer dengan menggunakan raket ukuran normal dan lebih besar memperlihatkan bahwa ketika raket oversize dipasang tali raket sintetik, menunjukkan bahwa raket oversize mempunyai karakteristik seperti raket konvensional yang dipasang dengan tali raket gut. Sekarang ini telah diproduksi jenis gut yang akan tahan terhadap berbagai macam ukuran tegangan bila dipasang pada raket oversize.

Di pasaran terdapat berbagai macam tali raket yang disebut “synthetic gut” yang diakui memiliki karakteristik yang hampir sama dengan gut. Bisa saja itu benar, tetapi karakteristik bermainnya ditentukan oleh tiap individu pemain tenis. Dalam satu tes laboratorium yang membandingkan raket yang dipasang tali gut dan sintetik, sangat aneh sekali sejumlah pemain tenis tidak dapat membedakan keduanya.

1.5Ketebalan Tali Raket

(14)

14

16, dan diameter 17 adalah 11 persen lebih tipis dari ukuran diameter 16; 15L dan 16L adalah antara 15 dan 16, dan berturut-turut antara 16 dan 17 .

Jika anda ingin memasang tali raket sendiri, maka anda harus mempunyai alat untuk mengukur ketebalan tali yang baru yang sudah terpasang pada raket. Anda dapat menggunakan mikrometer, yaitu alat yang dapat mengukur diameter tali raket sampai sepersepuluhribu inch. Alat-alat ini dikalibrasi dalam milimeter inch dan sekitar 39,37 mils dalam satu milimeter, jika anda ingin mengkonversi dari satu ukuran menjadi ukuran yang

Ketika anda mengukur sebuah tali raket dengan mikrometer, kemungkinan anda akan menemukan ukuran yang kurang sesuai dengan salah satu nilai yang ada pada tabel 1.1. Anda harus mengharapkan beberapa variasi dari berbagai macam tali raket, dan antara jenis, dan merek tali raket. Jika anda mengukur sebuah tali raket dengan tegangan tertentu (misalnya pada raket), anda akan menemukan bahwa ukurannya akan lebih tipis dari ukuran sebelum dipasang pada raket. Hal ini disebabkan tali raket telah teregang, dan agar teregang maka tali harus menjadi semakin lebih tipis (hukum kekekalan). Jika tali raket diregang sebesar 10 persen, maka ketipisannya berkurang sebesar 5 persen. ( 50-mil, tali diameter 16 yang diregang sehingga memanjang 10 persen, maka ketebalannya akan menjadi 47,5 mil, atau diameter 16L). Prinsip: Jika tali raket meregang dengan persentese tertentu, maka ketebalannya akan menurun kira-kira sebesar setengah dari persentase tersebut.

Tetapi bagaimanakah pengaruh ketebalan tali raket terhadap kekuatan yang dihasilkan raket? Ternyata hal itu bukanlah ketebalan tali raket, tetapi daerah anyaman talinya (cross-sectional area). Daerah ini menentukan sifat-sifat tali raket seperti kekuatan, elastisitas, dan regangannya.

Luas daerah adalah proporsional dengan kuadrat ketebalan (yaitu sama dengan π kali 4 kali ketebalan dikuadratkan), sehingga perubahan tali dari 16 menjadi 15 (peningkatan pada ketebalan 11 persen) akan meningkatkan bagian menyilang (cross section) dengan mengkuadratkan 11 persen, yaitu kira-kira 23 persen. Jika ketebalan tali ditingkatkan sampai persentase tertentu, maka daerah melintang tali akan meningkat hampir dua kali persentase tersebut. Karena peningkatan sebesar 23 persen pada daerah itu, untuk tipe tali raket yang sama, 15 gauge akan menjadi lebih kuat 23 persen, akan teregang sebesar 23 persen (dengan tegangan sama), dan akan menjadi 23 persen kurang elastik dari pada ukuran 16 gauge.

(15)

15

gauge, maka daerah melintang akan 40 persen menjadi lebih kecil. Oleh karenanya, tali raket 17 gauge akan dua kali menjadi lebih elastik dari pada ukuran 15 gauge. Sekalipun demikian, tali raket 17 gauge tidak akan menahan tegangan yang sama, juga tidak akan usang. Ini merupakan persoalan ketahanan tali raket (durability) vs elastisitas (playability). Jika uang bukan tujuan, dan anda sudi membawa sejumlah besar raket ketika anda bermain tenis, maka tali raket 17 gauge paling sesuai bagi anda.

1.6Frekuensi atau “Ping” dari Tali Raket

Beberapa pemasang tali raket dan pemain tenis mengecek tegangan raket dengan bunyi tali raket ketika dipetik. Cara ini bisa akurat, selama diameter tali, berat tali, dan ukuran daun raket selalu sama.

Jika anda hitung vibrasi tali raketnya, maka anda akan menemukan bahwa frekuensi goyangan (oscillation) sebanding dengan akar kuadrat tegangan, sebanding dengan salah satu panjangnya tali raket, sebanding dengan ketebalan tali. Misalnya:

§ Jika ukuran daun raket dan diameter tali ditentukan ukurannya dan anda meningkatkan tegangannya, maka frekuensinya akan meningkat

§ Jika tegangan dan diameter tali tetap konstan, maka semakin besar daun raket (dengan demikian ukuran talinya lebih panjang) semakin rendah frekuensinya § Jika tegangan tali dan ukuran daun raket tetap sama, maka semakin tebal tali

raket (diameter lebih kecil) semakin rendah frekuensinya.

Ini berarti bahwa anda dapat dibohongi dengan frekuensi yang dihasilkan tali raket. Jika anda memiliki dua buah raket, sama kecuali berbeda diameter talinya, dan anda sesuaikan tegangannya untuk memperoleh suara yang sama, maka tali yang lebih tipis akan mempunyai tegangan yang lebih rendah. Jika anda memasang tali pada raket oversize agar menghasilkan suara yang sama dengan raket standar, maka tegangannya akan lebih tinggi dari pada yang anda inginkan. Karena prinsip II menjelaskan bahwa untuk meningkatkan tegangan yang sebanding dengan peningkatan panjang tali untuk memperoleh playability, ketika menggunakan raket yang lebih besar, anda akan mendapatkan frekuensi suara yang lebih rendah, meskipun tegangannya lebih tinggi.

1.7Tegangan vs Waktu

Jika anda memasang tali raket dengan tegangan 60 pound beberapa tahun lalu, anda mungkin menduga bahwa tegangannya sudah berkurang – mungkin sampai 55 pound. Sebenarnya, tegangannya bisa saja menjadi semakin berkurang, tergantung pada jenis talinya, diameter, dan frekuensi pemakaiannya. Jika tegangannya berubah menjadi 50 pound, anda tidak perlu memasang tali raket lagi, karena telah mengetahui bahwa semakin rendah tegangan tali raket, semakin besar powernya. Sekalipun demikian, alasan ini kurang tepat, karena mengabaikan fakta lain yang signifikan.

(16)

16

materi menjadi semakin kurang elastis, maka tidak akan memberikan enerji pada bola sebanyak ketika tali itu masih dalam kondisi baru. Oleh karenanya, tali yang teregang dan menjadi semakin kendur tidak akan sekenyal tali raket yang dipasang dengan tegangan rendah dan baru. Sangatlah memungkinkan, anda akan memiliki sedikit power dengan tali yang sudah lama dengan tegangan rendah. Lagi pula, tali raket yang lama dengan tegangan rendah akan mengakibatkan hilangnya kontrol terhadap bola bila dibandingkan dengan tali yang baru dengan tegangan rendah, karena kehilangan elastisitasnya.

Jika anda menggantungkan beban seberat 60 pound pada seutas tali raket dan mengukur panjangnya tali tersebut, maka akan anda temukan bahwa panjangnya tali akan meningkat sedikit selama jam pertama, tidak begitu banyak selama jam kedua, dsb sampai seratus jam teregang akan nampak hampir berhenti. Pengukuran regangan dari beberapa jenis tali raket dapat diamati pada gambar 1.4. Ketika tali dipasang pada raket, dimana panjangnya tetap konstan tetapi tidak seperti tegangannya , maka seutas tali tidak berapa lama akan mendekati tegangan yang seimbang dari pada seperti pada percobaan tadi. Kondisi ini disebabkan karena tegangannya tidak konstan tetapi agaknya menurun karena tali teregang. Akibatnya, kebanyakan relaksasi yang disebabkan regangan mungkin terjadi sebelum raket itu digunakan atau selama beberapa hari. Kehilangan tegangan tambahan akan terjadi beberapa jam pertama selama raket itu digunakan. Regangan tambahan pada raket selama bulan berikutnya akan lebih sedikit dari pada pemanjangan tali dengan tegangan konstan. Sekalipun demikian, jika anda ukur tegangan raket setiap satu atau dua bulan, maka anda akan mengamati beberapa perubahan. Pengukuran deformasi bidang tali akan dilakukan beberapa kali selama beberapa minggu; hasilnya dapat dilihat pada gambar 1.5

Gambar 1.4.Pemanjangan tali raket vs waktu. Beban digantungkan pada seutas tali raket dari berbagai jenis selama beberapa jam dan persentase pemanjangan dicatat

1.8Kepadatan (densitas) pola tali raket

(17)

17

terasa lebih kaku, atau seolah-olah tegangannya lebih tinggi. Jika sebuah raket mempunyai dua kali tali raket untuk tiap inchnya, maka raket tersebut harus dipasang tali dengan besar tegangan setengahnya untuk menghasilkan deformasi bidangnya yang sama dan konsekuensinya perasaan yang sama. Kemungkinan bisa saja untuk menggunakan tali raket yang lebih kecil yang lebih elastis dan oleh karenanya lebih besar powernya. Jika jarak antar talinya lebih jarang lagi, maka deformasinya akan lebih besar dan raket akan terasa seolah-olah tegangannya lebih rendah. Sebuah raket yang mempunyai kepadatan setengahnya harus dipasang tali dengan tegangan yang besarnya dua kali lipat, tetapi untuk mengatasi tegangan yang lebih tinggi ini, maka tali raket yang lebih tebal, dan kurang elastik harus digunakan. Memukul bola dengan kondisi ini dapat menimbulkan perasaan yang lebih kaku dari tali raketnya.

Gambar 1.5. Deformasi bidang tali raket vs waktu. Deformasi bidang tali dari raket yang baru dipasang diukur tiga kali untuk memperlihatkan bagaimana relaksasi (elongasi) tali yang diperlihatkan pada gambar 1.4 mempengaruhi tegangan ketika tali itu digunakan pada raket. Peningkatan dalam deformasi (dengan kekuatan yang sama) berarti bahwa tali raket itu tegangannya lebih rendah.

(18)

18

1.9Kesimpulan

Peningkatan pada tegangan akan menurunkan power, meningkatkan kontrol, menurunkan dwell time, dan meningkatkan tekanan (shock) pada tangan. Sebaliknya, menurunkan tegangan akan meningkatkan power, menurunkan kontrol, meningkatkan dwell time, dan menurunkan tekanan pada tangan.

Karena anda mengubah ukuran raket, maka anda harus meningkatkan atau menurunkan tegangan yang sebanding dengan panjangnya tali raket.

Semakin elastik tali raket, maka semakin besar memberikan keuntungan. Gut lebih elastik dari pada sintetik, dan tali raket yang lebih kecil diameternya lebih elastis dari pada tali yang lebih tebal.

Jarak antar tali (spacing) yang semakin besar akan menghasilkan karakteristik yang sama dengan tali yang bertegangan rendah. Sebaliknya, semakin kecil jarak antar tali akan menghasilkan karakteristik yang sama dengan tali yang bertegangan tinggi.

Gambar

Tabel 1.1. Ketebalan diameter tali

Referensi

Dokumen terkait

Website ini dibuat untuk memberikan informasi yang ditujukan kepada masyarakat yang ingin mempelajari, mengolah dan memanipulasi gambar / foto menjadi lebih baik menggunakan

Adapun tujuan penelitian untuk membandingkan penggunaan algoritma 3DES dan AES-Rinjdael sehingga dapat mengetahui perbedaan dan kemampuan kedua algoritma yang

Pembuatan Aplikasi Pembelajaran Kunci Dasar Piano Menggunakan Flash MX 2004 merupakan suatu program aplikasi tentang pengenalan kunci dasar alat musik piano yang terdiri dari

Skripsi yang berjudul: Desain Didaktis Materi Permutasi dan Kombinasi Pada Pembelajaran Matematika Kelas XI Program IPA MAN 1 Banjarmasin Tahun Pelajaran

Solusi-solusi yang dihasilkan adalah sebagai berikut: (1) Melakukan segmentasi pada jaringan menggunakan VLAN dengan metode Access Control Lists (ACL) dan Port Security; (2)

Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu: Melakukan pembuatan knalpot untuk di uji jatuh bebas dengan menggunakan komposit polyester resin tak jenuh

Kelompok Kerja ULP Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Padang Lawas Tahun Anggaran 2017 mengundang Penyedia Pekerjaan Konstruksi sesuai dengan Kualifikasi dan Klasifikasi untuk

Autoprima Maju Lestari dapat disimpulkan bahwa pengendalian intern yang telah ditetapkan perusahaan cukup memadai, namun berdasarkan kuesioner pengendalian internal, terdapat