• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nomor 119-K PM.III-19 AU VII 2013.pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Nomor 119-K PM.III-19 AU VII 2013.pdf"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGADILAN MILITER III-19 J A Y A P U R A

PUTUSAN

Nomor : 119-K/PM.III-19/AU/VII/2013

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : GUNTUR KOKO WIJATMIKO Pangkat/Nrp : Serka/525354

J a b a t a n : Anggota Intelpam K e s a t u a n : Lanud Manuhua Biak

Tempat tgl.lahir : Lamongan, 25 Nopember 1978 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Islam

Alamat tempat tinggal : Mess Alap-alap Lanud Manuhua Biak

Terdakwa ditahan sementara oleh :

1. Danlanud Manuhua, selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari, terhitung sejak tanggal 29 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 17 September 2012, berdasarkan Surat Keputuasan Tentang Penahanan Sementara Nomor : Kep/06/VIII/2012, tanggal 31 Agustus 2012.

2. Kemudian diperpanjang oleh :

a. Dan Lanud Manuhua selaku Papera selama 20 (dua puluh) hari terhitung sejak tanggal 18 September 2012 Sampai dengan 07 Oktober 2012 berdasarkan Surat Keputusan Tentang Perpanjangan Penahanan Sementara Nomor : Kep/07/IX/2012, Tanggal 19 September 2012.

b. Kemudian dibebaskan dari Tahanan terhitung sejak tanggal 07 Oktober 2012 berdasarkan Surat Keputusan Tentang Pembebasan dari Penahanan Sementara Nomor : Kep 08/X/2012 tanggal 3 Oktober 2012.

PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut diatas.

Membaca : Berkas Perkara dari SATPOM Lanud Manuhua Nomor : POM-401/A/IDIK-22/X/2012/Mna, tanggal 10 Oktober 2012.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danlanud Manuhua selaku Papera Nomor : Kep/03/II/2013, tanggal 19 Februari 2013.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/106/VII/2013 tanggal Jayapura, 9 Juli 2013.

3. Penetapan Hakim Nomor : Tapkim/127/PM.III-19/AU/VII/2013 tanggal 12 Juli 2013..

4. Penetapan Hari sidang Nomor : Tapsid/136/PM.III-19/AU/VII/2013 tanggal .26 Juli 2013

(2)

5. Relaas Penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak/106/VII/2013 tanggal Jayapura, 9 Juli 2013 yang dibacakan di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

“ Desersi Dalam Waktu Damai ”.

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM

Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

Pidana Penjara : selama 8 (delapan) bulan dipotong masa penahanan sementara.

Alat-alat bukti yang diajukan dalam persidangan berupa :

a. Surat-surat :

- 1 (satu) bundel Daftar Absensi apel pagi dan apel siang personil Staf khusus Lanud Manuhua pada tanggal 04 Juni 2012 sampai dengan tanggal 28 Agustus 2012 atas nama Terdakwa.

b. Barang-barang : Nihil.

Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 15.000,- (lima belas ribu rupiah).

2. Bahwa Terdakwa tidak mengajukan pembelaan secara tertulis tetapi hanya permohonan yang disampaikan secara lisan di depan persidangan Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi lagi oleh karena itu Terdakwa memohon agar dijatuhi pidana yang seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut :

Bah wa Terdak wa pada waktu - waktu dan di te mpat-te mpat seperti mpat-tersebut di bawah i ni, yai tu sejak tanggal e mpat bul an Juni tahun dua ri bu dua bel as sa mpai dengan tanggal dua pul uh tujuh bul an Agustus tahun dua ri bu dua bel as atau waktu- waktu l ai n, seti dak-ti daknya pada suatu waktu dal a m tahun dua ri bu dua bel as bertempat di kesatuannya Lanud Manuhua Bi ak Kab. Bi ak Nu mfor ata u te mpat-te mpat l ai n, seti dak-ti daknya di suatu te mpat yan g ter masuk we wenang huku m Peng adil an Mi li ter III -19 Jayapura, tel ah mel akukan ti ndak pi dana :

(3)

“Mi li ter yang karena sal ahnya atau dengan sengaja mel akukan keti dakhadi ran tanpa i ji n dal am waktu da mai l ebi h l ama dari ti ga p ul uh hari secara berturut -turut“

Yang di l akukan dengan cara -cara sebagai berikut :

a. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AU pada tahun 1999 melalui pendidikan Secaba PK Angkatan 22 di Lanud Adi Sumarmo Solo, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian ditempatkan di Kosek III Medan sampai dengan tahun 2004, dipindahkan ke Lanud Halim Perdana Kusuma, kemudian tahun 2006 dipindahkan ke Lanud Sultan Iskandar Muda dan pada tahun 2009 dipindahkan ke Lanud Manuhua Biak sampai sekarang menjabat sebagai Anggota Intelpam Lanud Manuhua dengan pangkat terakhir Serka NRP 525354.

b. Bahwa pada tanggal 02 Juni 2012, Terdakwa dijemput oleh anggota Satpom Lanud Manuhua Biak atas perintah Danlanud untuk dimintai keterangan berkaitan dengan pengaduan oleh istri Terdakwa (Saksi-III) tentang kasus perselingkuhan yang dilakukan Terdakwa dengan Sdri. Yani pegawai Café Sunflawer Biak dan pemeriksaan dilakukan sampai dengan hari Minggu tanggal 03 Juni 2012, kemudian Terdakwa diperintahkan pulang untuk tidur di Mess namun karena bingung, Terdakwa tidak pulang ke Mess tetapi pergi menginap di hotel daerah RIDGE selama satu hari danpada hari Selasa tanggal 05 Juni 2012, Terdakwa menuju pelabuhan Biak untuk menumpang kapal KM Gunung Dempo dengan tujuan Surabaya ke rumah orang tuanya di desa Mojorejo Kec. Modo Kab. Lamongan Jawa Timur dan tinggal di rumah orang tuanya selama sekira satu bulan sehingga Terdakwa dinyatakan telah meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan sejak tanggal 04 Juni 2012.

c. Bahwa pada tanggal 04 Juni 2012 saat meninggalkan Kesatuan Terdakwa tidak membawa Surat Ijin Jalan dari Komandan Kesatuan, selanjutnya para Saksi tidak mengetahui kegiatan dan keberadaan Terdakwa.

d. Bahwa selama meninggalkan Kesatuan, Terdakwa tidak pernah mengirim berita baik pertelepon maupun per surat. Upaya yang dilakukan oleh Kesatuan adalah mencari keberadaan Terdakwa dengan cara mengeluarkan Daftar Pencarian Orang (DPO) sebanyak dua kali sampai akhirnya Terdakwa ditangkap oleh anggota Satpom Lanud Soewondo Medan pada tanggal 28 Agustus 2012 di warung ayam penyet Surabaya di Jl. Brigjen Katamso Medan.

e. Bahwa sikap dan tingkah laku Terdakwa dalam hal kedinasan termasuk bertanggung jawab, selain itu Terdakwa sering beraktivitas olah raga volly maupun futsal di Hanggar Lanud Manuhua.

f. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan atau atasan yang berwenang sejak tanggal 04 Juni 2012 sampai dengan tanggal 27 Agustus 2012 yang berarti selama + 85 (delapan puluh lima) hari secara berturut-turut atau lebih lama dari tiga puluh hari.

g. Bahwa selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan, keadaan keseluruhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai dan aman, selanjutnya baik Terdakwa maupun Kesatuannya tidak sedang dipersiapkan dalam suatu tugas Operasi Militer.

(4)

Berpendapat, bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan ia benar-benar mengerti atas dakwaan yang di dakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang di dakwakan kepadanya.

Menimbang : Atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak Pidana yang didakwakan kepadanya dan tidak akan mengajukan Eksepsi atau keberatan.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa tidak didampingi oleh penasihat Hukum dan menyatakan akan dihadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dipanggil ke persidangan secara sah sesuai ketentuan undang-undang tetapi tidak dapat hadir karena ada tugas khusus dari Kesatuan, maka para Saksi yang tidak hadir keterangannya dibacakan Oditur Militer dari Berita Acara pemeriksaan penyidik Polisi Militer yang keterangannya diberikan di bawah sumpah maka nilainya sama dengan keterangan Saksi yang hadir dipersidangan (Vide Pasal 155 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Norma 31 tahun 1997) sebagai berikut :

Saksi – I : Nama : FANTO SAHAR, Pangkat/NRP : Sertu/531950, Jabatan : Anggota Intelpam, Kesatuan : Lanud Manuhua, Tempat tgl lahir : Galangsuka, 12 Nopember 1983, Jenis kelamin : Laki-laki : Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Alamat Komplek : Dirgantara II No. 21 Lanud Manuhua Biak.

Keterangan Saksi yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2009 saat Terdakwa berdinas di Intelpam Lanud Manuhua dalam hubungan dinas sebagai atasan dan bawahan, dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada tanggal 04 Juni 2012 Terdakwa tidak mengikuti apel Staf tanpa ada keterangan sehingga sejak saat itu Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ada ijin yang sah dari Komandan Kesatuan atau atasan yang berwenang sampai dengan tanggal 28 Agustus 2012.

3. Bahwa sejak di Lanud Manuhua awalnya Terdakwa tinggal di Mess BATA Alap-Alap Lanud Manuhua selama + 6 (enam) bulan kemudian setelah datang keluarganya, Terdakwa dan keluarganya tinggal di Komplek Angkasa Trikora L-5 N0. 3 sampai dengan tahun 2011 kemudian pindah lagi ke Komplek Dirgantara II No.24 dan sekira bulan April 2011, istri dan anak Terdakwa dipulangkan ke Medan sehingga Terdakwa kembali lagi tinggal di Mess BATA Alap-Alap Lanud Manuhua.

4. Bahwa sepengetahuan Saksi, Terdakwa dalam hal kedinasan termasuk bertanggung jawab, selain itu Terdakwa sering beraktivitas olah raga volly maupun futsal di Hanggar Lanud Manuhua.

(5)

5. Bahwa Saksi ketahui Terdakwa mempunyai permasalahan keluarga dan sekira tanggal 1 Juni 2012 istri Terdakwa datang ke Biak melapor ke pimpinan untuk minta cerai dengan Terdakwa dan selama istri Terdakwa berada di Biak tinggal di rumah Saksi selama dua hari dari tanggal 1 Juni sampai dengan tanggal 3 Juni 2012 setelah itu istri Terdakwa kembali ke Medan menggunakan Pesawat Hercules.

Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut diatas Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi – II : Nama : RONY PRASETYO, Pangkat/NRP : Serma/521156, Jabatan : Anggota Intelpam, Kesatuan : Lanud Manuhua, Tempat tgl lahir : Purworejo, 30 Nopember 1974, Jenis kelamin : Laki-laki, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Alamat : Jl. Dempo Dalam Ridge I Biak.

Keterangan Saksi yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak tahun 2009 saat Terdakwa berdinas di Intelpam Lanud Manuhua dalam hubungan dinas sebagai atasan dan bawahan, dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada tanggal 04 Juni 2012 Terdakwa sudah tidak masuk tanpa ada keterangan dan tidak ada surat ijin yang sah dari pimpinan yang berwenang sampai dengan tanggal 28 Agustus 2012, Terdakwa ditangkap di Medan dan diamankan di kantor Satpom Lanud Soewondo Medan.

3. Bahwa sejak berdinas di Lanud Manuhua sekira tahun 2009 Terdakwa tinggal di Mess BATA Lanud Manuhua sekira 3 (tiga) bulan, kemudian Terdakwa ijin pulang menjemput keluarga, setelah itu Terdakwa tinggal bersama keluarganya di Komplek Angkasa Trikora L-5 N0. 3 sampai dengan tahun 2011 kemudian pindah lagi ke Komplek Dirgantara II No.24 dan sekira bulan April 2011, istri dan anak Terdakwa dipulangkan ke Medan sehingga Terdakwa kembali lagi tinggal di Mess BATA Alap-Alap Lanud Manuhua sampai dengan saat ini.

4. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa tidak kembali ke Kesatuan Intelpam Lanud Manuhua dikarenakan Terdakwa mempunyai permasalahan pribadi yaitu masalah hutang piutang dengan perempuan pegawai Café yang namanya Saksi tidak tahu.

5. Bahwa sikap dan tingkah laku Terdakwa dalam dinas sehari-hari biasa-biasa saja seperti rekan kerja yang lain dan untuk aktifitas diluar kedinasan Saksi kurang begitu mengetahuinya.

Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut diatas Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi – III : Nama : BELVI HIJRIANI, Pekerjaan : Ibu rumah tangga, Tempat tgl lahir : Pangkalan Berandan, 09 Desember 1979, Jenis kelamin : Perempuan Kewarganegaraan : Indonesia, Agama : Islam, Alamat : Ling V Kel. Sei Bilah Kec. Sei Lepan Stabat Sumatera Utara.

Keterangan Saksi yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

(6)

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak sepuluh tahun yang lalu dalam hubungan sebagai suami istri.

2. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa meninggalkan dinas tanpa ijin sejak keluar dari sel Tahanan Satpom Lanud Manuhua tiga bulan yang lalu dimana Terdakwa ditahan selama dua hari atas laporan dari Saksi tentang permasalahan perselingkuhan yang dilakukan oleh Terdakwa.

3. Bahwa selama meninggalkan dinas, Terdakwa selalu SMS kepada Saksi berupa ancaman akan membunuh Saksi, selanjutnya terakhir kali Saksi bertemu dengan Terdakwa pada tanggal 27 Agustus 2012 jamnya Saksi lupa tetapi sekira hari Senin sore hari Terdakwa datang ke rumah orang tua Saksi di Ling V Kel. Sei Bilah Kec. Sei Lepan Stabat Sumatera Utara untuk menjenguk anak-anak dan pada malam harinya Terdakwa bersama Saksi dan anak-anak pergi ke Brastagi untuk liburan, kemudian pada hari Selasa tanggal 28 Agustus 2012 Terdakwa ditangkap oleh anggota Satpom Lanud Soewondo Medan.

4. Bahwa sebelumnya sepulang dari Biak sekira tanggal 15 Juni 2012 Saksi telah mengajukan cerai di Pengadilan Stabat Sumatera Utara dan sudah menjalani persidangan sebanyak dua kali sehingga Saksi ingin perceraiannya dengan Terdakwa cepat selesai.

Atas keterangan Saksi yang dibacakan tersebut diatas Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa memberikan keterangan yang pada pokok sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AU pada tahun 1999 melalui pendidikan Secaba PK Angkatan 22 di Lanud Adi Sumarmo Solo, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian ditempatkan di Kosek III Medan sampai dengan tahun 2004, dipindahkan ke Lanud Halim Perdana Kusuma, kemudian tahun 2006 dipindahkan ke Lanud Sultan Iskandar Muda dan pada tahun 2009 dipindahkan ke Lanud Manuhua Biak sampai sekarang menjabat sebagai Anggota Intelpam Lanud Manuhua dengan pangkat terakhir Serka NRP 525354.

2. Bahwa pada tanggal 02 Juni 2012, Terdakwa dijemput oleh Anggota Satpom Lanud Manuhua atas perintah Danlanud untuk dimintai keterangan berkaitan dengan pengaduan oleh istri Terdakwa (Saksi-III) tentang kasus perselingkuhan yang dilakukan Terdakwa dengan Sdri. Yani pegawai Café Sunflower Biak dan pemeriksaan dilakukan sampai dengan hari Minggu tanggal 03 Juni 2012, kemudian Terdakwa diperintahkan pulang untuk tidur di Mess namun karena bingung, Terdakwa tidak pulang ke Mess tetapi pergi menginap di hotel daerah RIDGE selama satu hari.

3. Bahwa pada hari Selasa tanggal 05 Juni 2012, Terdakwa menuju pelabuhan Biak untuk menumpang kapal KM Gunung Dempo dengan tujuan Surabaya ke rumah orang tuanya di desa Mojorejo Kec. Modo Kab. Lamongan Jawa Timur dan tinggal di rumah orang tuanya selama sekira satu bulan sehingga Terdakwa dinyatakan telah meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan sejak tanggal 04 Juni 2012.

(7)

4. Bahwa kegiatan Terdakwa selama berada di rumah orang tua yaitu mengantar orang tua berobat dan pada tanggal 19 Juli 2012, Terdakwa menjual/menggadaikan sepeda motor orang tuanya kepada Sdri. Yani seharga Rp 3.000.000,- (tiga juta) rupiah. Uang tersebut Terdakwa gunakan untuk keperluan pribadi pergi jalan-jalan ke Jakarta, Malang, Kediri ke tempat saudara dan setelah uangnya sudah mulai menipis, Terdakwa menelepon ke Saksi-III menyampaikan bahwa Terdakwa akan ke Medan namun sebelumnya Terdakwa pernah mengancam Saksi-III melalui SMS ke Hp Saksi-III yang isinya “Saya bunuh kamu.”

5. Bahwa kemudian pada tanggal 27 Agustus 2012 sekira pukul 14.00 Wib, Terdakwa datang menemui Saksi-III dan kedua anaknya di rumah mertuanya di Medan, kemudian sekira pukul 21.30 Wib Terdakwa mengajak Saksi-III dan kedua anaknya berangkat berlibur ke Brastagi dan tiba sekira pukul 02.00 Wib, keesokan harinya Terdakwa sempat berbicara dengan Saksi-III tentang permasalahan rumah tangga untuk segera diselesaikan karena Terdakwa masih ingin membangun kehidupan rumah tangga yang baik dengan Saksi-III namun Saksi-III menjawab tidak bisa karena sudah masuk sidang ke-2 dan Saksi-III takut terulang lagi.

6. Bahwa pada tanggal 28 Agustus 2012 sekira pukul 16.00 Wit, Terdakwa bersama keluarganya kembali dari Brastagi menuju Medan dan beristirahat untuk makan di warung ayam penyet Surabaya di Jl. Brigjen Katamso Medan dan saat makan itulah Terdakwa ditangkap oleh anggota Satpom Lanud Soewondo Medan dan dibawa ke kantor Satpom Lanud Soewondo bersama Saksi-III dan kedua anaknya serta mobil yang dikendarai Terdakwa.

Menimbang : Bahwa dari barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer ke persidangan berupa surat :

- 1 (satu) bendel Daftar Absensi apel pagi dan apel siang personil Staf khusus Lanud Manuhua pada tanggal 04 Juni 2012 sampai dengan tanggal 28 Agustus 2012 An. Terdakwa.

Adalah bukti yang menunjukan ketidakhadiran Terdakwa yang berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain maka oleh karenanya dapat mempercepat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa dan para Saksi serta barang bukti, dan setelah menghubungkan yang satu dengan yang lainnya maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AU pada tahun 1999 melalui pendidikan Secaba PK Angkatan 22 di Lanud Adi Sumarmo Solo, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian ditempatkan di Kosek III Medan sampai dengan tahun 2004, dipindahkan ke Lanud Halim Perdana Kusuma, kemudian tahun 2006 dipindahkan ke Lanud Sultan Iskandar Muda dan pada tahun 2009 dipindahkan ke Lanud Manuhua Biak sampai sekarang menjabat sebagai Anggota Intelpam Lanud Manuhua dengan pangkat terakhir Serka NRP 525354.

(8)

2. Bahwa benar sejak tanggal 04 Juni 2012, Terdakwa dinyatakan telah meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan setelah satu hari sebelumnya di periksa oleh POM mengenai masalah perselingkuhan yang telah di adukan oleh Istrinya, dan tidak kembali ke Kesatuan lagi.

3. Bahwa benar pada tanggal 5 Juni 2012 Terdakwa menuju pelabuhan Biak dan berangkat ke Surabaya tanpa Ijin Komandan Satuan atau atasan lain yang berwenang dengan tujuan ke rumah orang tuanya di desa Mojorejo Kec. Modo Kab. Lamongan Jawa Timur dengan menumpang kapal KM Gunung Dempo.

4. Bahwa benar selama meninggalkan Kesatuan, Terdakwa tidak pernah mengirim berita baik melalui telepon maupun surat ke Kesatuan dan Kesatuan telah berupaya mencari keberadaan Terdakwa dengan cara mengeluarkan Daftar Pencarian Orang (DPO) sebanyak dua kali.

5. Bahwa benar Terdakwa selama meninggalkan dinas tanpa ijin berada di rumah orang tuanya dan selain itu Terdakwa gunakan keperluan pribadi pergi jalan-jalan ke Jakarta, Malang, Kediri ketempat saudara.

6. Bahwa benar pada akhirnya Terdakwa ditangkap oleh anggota Satpom Lanud Soewondo Medan pada tanggal 28 Agustus 2012 di warung ayam penyet Surabaya di Jl. Brigjen Katamso Medan.

7. Bahwa benar dengan demikian Terdakwa telah melakukan ketidakhadiran tanpa ijin yang sah dari Komandan Kesatuan atau atasan yang berwenang sejak tanggal 04 Juni 2012 sampai dengan tanggal 27 Agustus 2012 atau selama kurang lebih 85 (delapan puluh lima) hari yang berarti lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari secara berturut-turu.

8. Bahwa benar selama Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan Lanud Manuhua Biak tanpa ijin Dansatnya atau atasan lain yang berwenang Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam keadaan damai baik Terdakwa maupun Kesatuan Terdakwa tidak sedang dipersiapkan untuk melakukan tugas operasi Militer.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan Tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam diktum putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaan tunggalnya mengandung unsur-unsur sebagai berikut :

1. Unsur kesatu : “Militer “.

2. Unsur kedua : “Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin”.

3. Unsur ketiga : “Dalam waktu damai”

4. Unsur keempat : “Lebih lama dari tiga puluh hari”.

(9)

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan Oditur Militer tersebut Majelis hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

1. Unsur kesatu : “Militer”.

Bahwa yang dimaksud dengan “Militer” dalam Pasal 46 KUHPM adalah mereka yang berikatan dinas secara sukarela pada angkatan perang, yang wajib berada dalam dinas secara terus menerus dalam tenggang waktu ikatan dinas tersebut dan semua sukarelawan lainnya pada angkatan perang dan militer wajib selama mereka itu berada dalam dinas. yang dimaksud dengan angkatan perang adalah anggota TNI ( TNI-AD, TNI-AL dan TNI-AU serta satuan satuan lain yang dipanggil dalam perang menurut undang-undang yang berlaku.

Bahwa seorang Militer ditandai dengan Pangkat, Nrp, Jabatan dan Kesatuan di dalam melaksanakan tugasnya atau berdinas memakai seragam sesuai dengan Matranya, lengkap dengan tanda pangkat, lokasi kesatuan dan atribut lainnya.

Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AU pada tahun 1999 melalui pendidikan Secaba PK Angkatan 22 di Lanud Adi Sumarmo Solo, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda kemudian ditempatkan di Kosek III Medan sampai dengan tahun 2004, dipindahkan ke Lanud Halim Perdana Kusuma, kemudian tahun 2006 dipindahkan ke Lanud Sultan Iskandar Muda dan pada tahun 2009 dipindahkan ke Lanud Manuhua Biak sampai sekarang menjabat sebagai Anggota Intelpam Lanud Manuhua dengan pangkat terakhir Serka NRP 525354.

2. Bahwa benar sampai sekarang Terdakwa adalah masih bersetatus sebagai anggota TNI AU berpangkat Serka yang berdinas aktif di Lanud Manuhua dan didepan persidangan Terdakwa menggunakan seragam TNI AU lengkap dengan bagde lokasi dan atribut lainnya.

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur kesatu “ Militer ”telah terpenuhi.

2. Unsur kedua : “Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin”.

Bahwa oleh karena dalam unsur ini mengandung dua alternatif perbuatan untuk itu Majelis Hakim akan membuktikan unsur yang paling bersesuaian dengan fakta hukum yang terungkap di persidangan yaitu “Dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin.”

Bahwa yang dimaksud dengan “Dengan sengaja” adalah perbuatan yang dilakukan secara sadar atau, kemauan sendiri/tanpa adanya paksaan dari pihak lain yang tidak dapat dihindari, sedangkan pelaku (Terdakwa) mengetahui atau sepatutnya mengetahui Bahwa perbuatannya itu merupakan perbuatan yang dilarang dan diancam dengan pidana, namun perbuatannya tetap dilakukan. Yang dimaksud dengan “tidak hadir” adalah tidak beradanya seseorang pada tempat atau waktu tertentu.

(10)

Yang dimaksud “tanpa ijin” adalah ketidakhadiran Terdakwa disuatu tempat / Kesatuan yang seharusnya Terdakwa berada tanpa ijin atasan yang berwenang, sebagaimana ketentuan yang berlaku bagi setiap prajurit TNI yang akan meninggalkan dinas baik bagi kepentingan pribadi maupun dinas harus terlebih dahulu minta ijin.

Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari Komandan Kesatuan sejak tanggal 4 Juni 2012 sampai dengan tanggal 28 Agustus 2012.

2. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari Komandan Satuan Terdakwa berada dirumah orang tua Terdakwa di Lamongan Jawa Timur.

3. Bahwa benar penyebab Terdakwa pergi meninggalkan Kesatuan tanpa ijin dari Komandan Kesatuan karena Terdakwa bingung masalah perselingkuhannya dengan Sdri. Yani yang dilaporkan isterinya ke Kesatuan.

4. Bahwa benar selama Terdakwa meninggalkan Kesatuan tanpa ijin tidak pernah menghubungi Kesatuan maupun memberitahukan keberadaannya.

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur kedua “Dengan sengaja melakukan ketidakhadiran tanpa ijin” telah terpenuhi.

3. Unsur ketiga : “Dalam waktu damai”.

Yang dimaksud dengan “Dalam waktu damai” adalah lawan kata dari waktu perang.

Bahwa berdasarkan hal-hal yang diketahui secara umum, pada waktu atau selama Terdakwa melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini, wilayah Negara Republik Indonesia baik seluruh atau sebagian, di mana Terdakwa berada dan seharusnya berada, tidak dinyatakan dalam keadaan perang dan kesatuan Terdakwa dimana Terdakwa bertugas tidak sedang atau disiapkan untuk melaksanakan suatu tugas/operasi Militer atau keadaan-keadaan lain yang diatur dalam Pasal 58 KUHPM.

Berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan dinas dari Kesatuan sejak tanggal 4 Juni 2012 sampai dengan tanggal 28 Agustus 2012 atau selama 85 (delapan puluh lima) hari.

2. Bahwa benar selama Terdakwa pergi meninggalkan dinas tanpa ijin yang sah dari Dansat, Terdakwa dan Satuannya tidak sedang dipersiapkan untuk tugas Ops Militer atau Ekspedisi Militer dan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam keadaan damai.

(11)

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur ketiga “Dalam waktu damai” telah terpenuhi.

4. Unsur keempat : “lebih lama dari tiga puluh hari”.

Bahwa yang dimaksud dengan “Lebih lama dari tiga puluh hari” adalah bahwa unsur ini menentukan batasan waktu ketidakhadiran prajurit di kesatuannya lebih lama dari tiga puluh hari.

Berdasarkan keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan dinas dari Kesatuan sejak tanggal 4 Juni 2012 sampai dengan tanggal 28 Agustus 2012 atau selama 85 (delapan puluh lima) hari secara berturut-turut..

2. Bahwa benar Terdakwa meninggalkan Kesatuan selama 85 (delapan puluh lima) hari secara berturut-turut adalah lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari.

Berdasarkan uraian dan fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur keempat “Lebih lama dari tiga puluh hari” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan diatas, yang merupakan pembuktian yang diperoleh dalam sidang, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana : “Militer yang dengan sengaja melakukan ketidak hadiran tanpa ijin dalam waktu damai lebih lama dari tiga puluh hari.” sebagaimana yang diatur dan diancam dengan pidana sesuai dengan Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

Menimbang : Bahwa Terdakwa telah dididik menjadi Prajurit TNI AU sejak tahun 1999 melalui pendidikan Secaba PK Angkatan 22 di Lanud Adi Sumarmo Solo,dan kemudian ditugaskan di Kosek III Medan sampai dengan tahun 2004, dipindahkan ke Lanud Halim Perdana Kusuma, kemudian tahun 2006 dipindahkan ke Lanud Sultan Iskandar Muda dan pada tahun 2009 dipindahkan ke Lanud Manuhua Biak sampai sekarang menjabat sebagai Anggota Intelpam Lanud Manuhua dan Terdakwa melalui latihan telah dibentuk fisik dan mental serta pembekalan materi hukum termasuk disiplin militer dengan maksud agar Terdakwa saat bertugas di Kesatuan dapat diandalkan untuk mendukung tugas Satuan seperti Terdakwa yang melaksanakan tugas selaku Anggota Intelpam Lanud Manuhua.

Menimbang : Bahwa Terdakwa yang masuk menjadi anggota TNI AU sejak tahun 1999 seharusnya sudah memahami aturan-aturan yang berlaku di instansi Militer termasuk mengetahui prosedur perijinan yang berlaku di Kesatuan yaitu apabila ada prajurit yang ingin bepergian karena kepentingan dinas atau kepentingan pribadi adalah wajib untuk mengajukan permohonan ijin kepada Komandan Satuan dan setelah disetujui barulah prajurit tersebut melaksanakannya, namun Terdakwa walaupun sudah memahami aturan tersebut tetap juga tidak melaksanakannya.

Menimbang : Bahwa Terdakwa selama Desersi berada rumah orang tuanya di desa Mojorejo Kec. Modo Kab. Lamongan Surabaya Jawa Timur.

(12)

Menimbang : Bahwa Terdakwa kembali ke Kesatuan dengan cara ditangkap oleh anggota Satpom Lanud Soewondo Medan pada tanggal 28 Agustus 2012 di warung ayam penyet Surabaya di Jl. Brigjen Katamso Medan.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini Majelis Hakim ingin menilai sifat hakikat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

- Bahwa sifat dari perbuatan Terdakwa yaitu Terdakwa lebih mengutamakan kepentingan pribadinya dari pada kepentingan dinas.

- Bahwa Hakikat dari perbuatan Terdakwa karna kurangnya kesadaran pada diri Terdakwa untuk mematuhi norma-norma hukum yang berlaku di lingkungan Militer.

- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa Kesatuan dirugikan karena tugas-tugas Terdakwa digantikan oleh prajurit lain sehingga dapat berpengaruh pada tingkat disiplin Satuan.

Menimbang : Bahwa dalam memeriksa dan mengadili Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum dan kepentingan Militer :

1. Menjaga kepentingan Hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan dalam masyarakat .

2. Menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat dan harkat serta martabatnya sebagai manusia dari tindakan sewenang-wenang.

3. Menjaga kepentingan Militer dalam arti dapat mendukung kelancaran pelaksanaan tugas pokok TNI dan dapat mendorong semangat mentalitas dan kejuangan para prajurit. Sehingga dalam situasi yang bagaimanapun sulitnya tetap mematuhi dan menjunjung tinggi ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku walaupun dalam keadaan bagaimanapun juga pada hakikatnya perbuatan Terdakwa yang sedemikian itu untuk Prajurut TNI dilarang keras meninggalkan Kesatuan tanpa ijin.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya menghukum orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara dan Prajurit yang baik sesuai dengan falsafah Pancasila dan Sapta Marga.

Menimbang : Bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa masih muda dan masih dapat dibina menjadi prajurit yang baik.

2. Terdakwa berterus terang sehingga memperlancar jalannya persidangan.

(13)

Hal-hal yang memberatkan :

1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga ke-5 dan Sumpah Prajurit ke-2.

2. Terdakwa kembali ke Kesatuan karena ditangkap oleh petugas.

3. Perbuatan Terdakwa dapat merusak sendi-sendi kedisiplinan di Satuannya.

4. Perbuatan Terdakwa dapat berpengaruh terhadap pembinaan disiplin Prajurit di Kesatuan.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti pertimbangan tersebut diatas maka pidana sebagaimana dimohonkan oleh Oditur Militer harus diperingan untuk itu terhadap permohonan keringanan hukuman yang disampaikan oleh Terdakwa dipersidangan, Majelis Hakim dapat mengabulkannya untuk memberi kesempatan kepada Terdakwa agar cepat menyesuaikan diri di Kesatuan.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa surat :

- 1 (satu) bendel Daftar Absensi apel pagi dan apel siang personil Staf khusus Lanud Manuhua pada tanggal 04 Juni 2012 sampai dengan tanggal 28 Agustus 2012 An. Terdakwa.

Adalah benar barang bukti yang berupa surat yang menunjukkan ketidakhadiran Terdakwa di Kesatuan berkaitan erat dengan perkara ini, maka menurut Majelis Hakim barang bukti tersebut perlu tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : 1. Pasal 87 ayat (1) ke-2 jo ayat (2) KUHPM.

2. Pasal 190 ayat (1) jo ayat (4) Undang-Undang Nomor 31Tahun 1997 dan ketentuan perundang undangan lain yang bersangkutan.

MENGADILI

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : GUNTUR KOKO WIJATMIKO, Serka NRP 525354 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Desersi dalam waktu damai”.

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana Penjara selama : 6 (enam) bulan.

Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

(14)

3. Menetapkan barang-barang bukti berupa surat :

- 12 (dua belas) lembar Daftar Absensi apel pagi dan apel siang personil Staf khusus Lanud Manuhua pada tanggal 04 Juni 2012 sampai dengan tanggal 28 Agustus 2012 atas nama Terdakwa.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp 15.000,-(lima belas ribu rupiah).

Demikian diputuskan pada hari Senin tanggal 26 Agustus 2013 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh Wing Eko Joedha Harijanto, S.H. Mayor Sus NRP 524432 sebagai Hakim Ketua, serta Asep Ridwan Hasyim, S.H. Mayor Laut (KH) NRP 12360/P dan Akhmad Jailanie, S.H. Kapten Chk NRP 517644, masin-masing sebagai Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Yuli Wibowo, S.H. Mayor Laut (KH) NRP 13123/P, Panitera Hermizal, S.H. Letnan Satu Chk NRP 21950302060972, serta dihadapan umum dan Terdakwa.

Hakim Ketua

Wing Eko Joedha Harijanto, S.H. Mayor Sus NRP 524432

Hakim Anggota I Hakim Anggota II

Asep Ridwan Hasyim, S.H. Akhmad Jailanie, S.H. Mayor Laut (KH) NRP 12360/P Kapten Chk NRP 517644

Panitera

Hermizal, S.H.

Letnan Satu Chk NRP 21950302060972

Hal 14 dari 14 hal Putusan Nomor : 119-K/PM.III-19/AU/VII/2013

Referensi

Dokumen terkait

1. Penunjukan langsung Dukungan Operasi kontrak No.13S.1 Pj/061/D.lV/2001 merupakan kewenangan GM dan diputuskan dalam kaitan situasi mendesak karena kenaikan TDL. Tidak

Dalam sistem pembukuan Belanda, transaksi dicatat secara kronologis dalam buku harian tanpa melakukan klasifikasi atau penjelasan lain terhadap transaksi tersebut. Dalam

Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2014. Setelah membuka pelajaran, guru langsung menuju inti dengan menjelaskan kepada peserta didik

(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002), hlm.. kelas eksperimen II dan kelas IV B sebagai kelas eksperimen I. Alasan peneliti menggunakan kelas IV A sebagai kelas eksperimen II

 Di sisi lain, penerimaan negara dari sektor hulu migas di 1H17 tercatat melebihi target, SKK Migas mencatat realisasi penerimaan negara mencapai US$ 6,48 miliar atau

Berdasarkan kajian pustaka, hubungan hipotesis dapat dirumuskan Kemudahan penggunaan sistem, kemanfaatan sistem dan keahlian komputer berpengaruh secara bersama-sama

Sekolah Menengah Kebangsaan Pesantren Abdul Taib Mahmud merupakan salah satu Pesantren yang semakin mendapat perhatian dari orang tua dan masyarakat di sekitar

(1) Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan dalam melaksanakan tugas teknis operasional dan teknis penunjang, wajib menyelenggarakan koordinasi dengan instansi yang