• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Tingkat Aktivitas Penjualan ter

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Tingkat Aktivitas Penjualan ter"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Tingkat Aktivitas Penjualan terhadap Pajak di

Perusahaan Indonesia

Daniel

Atma Jaya Makassar University

Abstrak

Investor membutuhkan informasi dalam penyajian dan kepentingan perusahaan untuk membantu investor mengambil keputusan. Dalam penelitian ini pengaruh penjualan terhadap pajak dalam perusahaan memberikan hubungan terhadap kinerja pendapatan. Analisis yang digunakan adalah regression linier methods analyze dalam pengaruh Pajak atau Tax terhadap Revenue perusahaan Indonesia.

Keysword : Revenue, Penjualan Bersih dan Pajak

Pendahuluan

Latar belakang

Pemilik perusahaan terutama perusahaan di Indonesia mempunyai ketergantungan masalah terhadap laporan keuangan mereka yang berdasarkan susunan dasar yang tidak sesuai atau tidak wajar dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), dalam proses perusahaan harus membantu dalam menginformasikan posisi keuangan perusahaan kepada investor. Tujuan laporan keuangan yang berfungsi untuk menginformasikan posisi keuangan, kinerja, dan arus kas bermanfaat dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi yang berlangsung kedepan. Laporan Keuangan merupakan tanggung jawab sebuah manajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan terhadap pihak-pihak yang bersangkutan.

(2)

berbeda-beda. Penyusunan yang dilakukan menajer yang bersifat standar yang wajib untuk digunakan dalam laporannya sebagai fungsi kongkret yang semestinya.

Salah satu perushaan Indonesia menyajikan laporan laba rugi merupakan penjualan atau revenue perusahaan dalam aktivitas kegiatan peningkatan pendapatan yang bersangkutan dengan transaksi dilakukan perusahaan Indonesia dan hal ini meningkatkan penjualan dan meningkatkan penjualan dalam jangka tertentu serta, tujuan ini dapat dicapai apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang dirancanakan. Dengan demikian, tidak berarti bahwa barang atau jasa yang terjual akan menghasilkan laba (Nandliyah, 2004:36)

Untuk mendapatkan laba sebelum pajak, maka penjualan bersih harus dikurangkan terlebih dahulu dengan total beban perusahaan yakni yang disebut dengan beban komersial dan timbahkan dengan penghasilan lain-lain. Beban usaha yaitu jumlah beban penjualan ditambah jumlah beban umum dan beban administrasi perusahaan.

Berbicara atas pajak berarti mengenai pengeluaran manfaatnya tidak langsung di dirasakan. Jika di lihat dari definisi diatas, tetapi suatu definisi dirasakan jika dipaksakan terutang menurut perundang-undangan mendapatkan presentasi kembali yang langsung dapat dilanjutkan biaya pengeluaran umum sehubungan dengan tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintah. Sumber pembiayaan yang terbesar pada saat ini berasal dari pajak. Sehingga pemerintah dalam hal ini Direktorat Jendral Pajak berusaha dengan keras agar target penerima pajak seperti pajak estimasi.

(3)

perpajakan yang minimal (Setiyadi, 2008:2). Selain itu pajak merupakan unsur pengurangan laba bersih yang tersedia untuk diinvestasikan kembali, untuk manajemen perusahaan akan berusaha untuk meminimalkan beban pajak tersebut. Serta itu pajak merupakan unsur dalam laba bersih serta unsur pendapatan yang memberikan manajer perusahaan dapat meminimalkan pajak pengeluaran terhadap setiap penjualan perusahaannya.

Dalam perusahaan-perusahaan memiliki penjualan bersih yang berbeda-beda tetapi beberapa perusahaan memiliki jumlah penjualan bersih yang tinggi namun jumlah pajak penghasilan rendah. Sebaliknya jumlah penjualan bersih rendah tetapi jumlah pajak penghasilan sangat tinggi. Namun biasanya tingkat jumlah penjualan yang tinggi sama terhadap jumlah penghasilan.

Penjualan perusahaan menjadi sebuah inti pokok perusahaan karena titik berat perusahaan dalam penjualan hasil usaha pokok dan jasa-jasa perusahaan tersebut sehingga hal ini menjadi pengaruh yang di ambil dalam judul ini berkaitan bagi pajak dikarenakan jumlah dari semua hasil dan jasa-jasa perusahaan Indonesia menunjukkan penjualan produk yang menjadikan pajak mempengaruhi atau berhubungan untuk penelitian ini.

Pada Revenue arus kas masuk untuk mempengaruhi dan meningkatkan assets yang timbul dari produk dan jasa-jasa pada aktivitas perusahaan dalam penyajian laba rugi yang akan mepengaruhi pajak penghasilan yang akan dikenakan pada laba perusahaan di Indonesia diberlakukan untuk memotong pembayaran pajak penjualan terhadap hasil akhir pada revenue perusahaan Indonesia, perusahaan perusahan di Indonesia juga sebagai pengaruhi perekonomian penting karena fungsi pajak terhadap penjualan di perusahaan Indonesia menjadi titik fokus dalam perhitungan dasar.

(4)

besar yang mempunyai revenue tinggi akan tingkat standar yang besar sehingga pengaruhi besar terhadap pajak penghasilannya.

Pada pajak ini perusahan sekarang cenderung memberikan sebuah gerakan dalam aspek masalah ini baik pada manajernya sendiri sehingga pengaruh yang besar atau pun kecil akan menjadi pola antisipasi kedepan. Perubahan dan pengaruh yang kini berubah-ubah memungkinkan peningkatan taraf tingkat menjadi tidak stabil yang berdampak pada perusahaan sendiri, hal tersebut dibutuhkan acuan dan antisipasi bagi perusahaan-perusahaan Indonesia atau manajer terhadap ini. Masalah yang di hadapi bagi perusahaan yaitu tidak merasakan perubahan masalah ini dapat menjadikan titik penting sehingga dilupakan perusahaan dan melupakan fungsi sebenarnya atau dampak yang akan di rasakan kedepannya sehingga jika dapat di atasi dengan baik dan bijak hal ini berkembang pesat terhadap perusahaan yakni keuntungan diberikan pada tingkat pengurangan atau pun pencekalan yang pasti akan membantu serta meningkatkan keuntungan besar tetapi di butuhkan usaha besar dalam hal ini.

Perumusan Masalah

Latar pada masalah ini akan ditujukan aspek-aspek yang di permasalahkan untuk pembuktiaan atas pengaruh penjualan terhadap pajak perusahaan Indonesia sebagai berikut :

1. Apakah penjualan mempengaruhi pajak ?

2. Apakah tingkat penjualan mempengaruhi pajak penjualan ?

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apa pengaruh penjualan terhadap pajak

(5)

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini bermaksud untuk memberikan informasi dan menyampaikan masalah-masalah sebagai semua pihak di antaranya :

A. Untuk Penulis

Menambah wawasan pengetahuan baru tentang perpajakan dan memperoleh hasil manfaat di masa yang akan datang menjadikan hal penambahan kinerja pengetahuan dan kinerja pelaksanaan dalam fungsi pembelajaran bagi pengetahuan penilitian pengaruh tingkat penjualan terhadap pajak perusahaan Indonesia.

B. Bagi Perusahaan

Memberikan masukan atau informasi terhadap pemecahan masalah-masalah perusahaan yang timbul atau cenderung tidak di perhatikan dalam pengaruh tingkat penjualan terhadap pajak perusahaan Indonesia.

C. Bagi Masyarakat dan Pengguna Ilmu Pengetahuan

Sebagai sarana perkembangan pengetahuan untuk di jadikan topik diskusi bersama, serta adanya kontribusi dalam hal pembelajaran dan berkaitan dengan pajak. Dapat juga dijadikan sebagai media informasi dan penelitian lainnya.

Tinjauan Pustaka

A. Pengetian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses perhitungan akuntansi. Bahan informasi inilah menjadi bahan pengambilan keputusan. Dalam kerangka penyusunan di sebutkan laporan keuangan merupakan bagian dari proses laporan keuangan yang dimaksud untuk mengkomunikasikan informasi formal dan struktur atas operasional aktivitas perusahaan yang akan memberikan petunjuk untuk masa depan.

B. Tujuan Laporan Keuangan

Memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas kas perusahaan yang bermafaat dalam membuat keputusan-keputusan ekonomi, serta menunjukkan pertanggungjawaban manajemen atas sumber yang di percayakan. C. Jenis-jenis Laporan Keuangan

1. Laporan Keuangan Neraca 2. Laporan Laba Rugi

3. Laporan Arus Kas D. Penjualan

(6)

Bila produk telah laku dijual di pelanggan, maka pendapatan dilaporkan sebagai penjualan. Pendapatan merupakan arus kas bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan.

Tujuan umum penjualan adalah untuk mendapatkan laba semaksimal mungkin, dan mempertahankan atau berusaha meningkatkanya untuk jangka awaktu yang lama. Tujuan itu dapat tercapai jika penjualan dilakukan sesuai dengan yang direncanakan. Lima konsep penjualan adalah konsep produksi, produk, penjualan, pemasaran, dan konsep pemasaran sosial. Penilitian ini menuliskan konsep yang dasar atau sebagian dari konsep yang lain.

Konsep penjualan berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak secara teratur membeli cukup banyak produk yang ditawarkan. Oleh karena itu organisasi melakukan usaha penjualan dan promosi yang tepat.

Penjualan barang secara tunai maupun kredit dicatat dengan mengkredit penjualan. Harga Pokok Penjualan (HPP) barang yang dijual di catat dalam laporan. Dalam penjualan kredit memungkinkan diberikan diskon penjualan untuk membayar lebih cepat pelanggan, diskon penjualan ini dicatat oleh penjual sebagai debet diskon penjualan. Diskon penjaualan dilaporkan sebagai pengurang terhadap penjualan, begitupun retur atau potongan harga.

E. Pajak

1. Pengertian Perpajakan

Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara yang berdasarkan Undang-Undang dengan bersifat memaksa dengan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai mengeluaran rutin dan “surplus” nya yang digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public invesment.

Definisi pajak dikemukakan oleh S. I. Djajadiningrat

Pajak sebagai suatu kewajiban menyerahkan sebagian dari kekayaan ke kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadiaan, dan perbuatan yang memberikan kedudukan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa yang timbal balik dari negara secara langsung, untuk memelihara kesejahteraan umum.

Didefinisikan pajak dikemukakan oleh Mr. DR. N. J.Feldmann. 2. Sistem Pemajakan Penghasilan

Pada dasarnya menurut PSAK No. 46 terdapat beberapa prinsip antara lain :

A. Pajak penghasilan kurang bayar tahun berjalan terutang diakui sebagai pajak-kini, sedangkan penghasilan yang lebih bayar diakui sebagai aset pajak-kini.

(7)

perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan sisa kerugian belum di kompensasi sebagai aset pajak tangguhan.

C. Pengukuran kewajiban aset pajak yang didasarkan pada peraturan perpajakan yang berlaku, efek perubahan peraturan perpajakan yang akan terjadi di kemudian hari tidak boleh diantisipasi atau diestimasikan.

D. Penilaian (kembali) aset pajak tangguhan harus dilakukan setiap tanggal neraca, terkait dengan kemungkinan dapat atau tidaknya pemulihan pemulihan aset pajak tangguhan direalisasikan dalam periode mendatang.

3. Biaya Menurut Undang-Undang Perpajakan

Untuk mendapatkan total pajak terutang, harus dihitung laba bersih dan di koreksi dengan laba fiskal untuk menghasilkan Penghasilan Kena Pajak (PKP). Dengan pertimbangan atas pengaruh penerimaan dan sosial ekonomi tidak selalu dikurangi dengan biaya terhadap penghasilan jika ingin dibandingkan komponen biaya harus dikoreksi dengan mempengaruhi penghasilan.

Berdasarkan pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 7 tahun 1983 sebagaimana di ubah Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 17 tahun 2000 sebagaimana di ubah terakhir Undang-Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 tahun 2008 berbunyi :

A. Biaya secara tidak langsung berkaitan dengan kegiatan usaha karna biaya-biaya di keluarkan atas pembelian bahan, biaya jasa atau upah gaji, honorarium, bonus, gratifikasi, dan tunjangan berbentuk uang, bunga, sewa, royalti, biaya perjalanan, premi asuransi, biaya administrasi, dan biaya pengelolahan limbah.

B. Iuran kepada dana pensiun yang disahkan oleh mentri keuangan

C. Kerugian yang dimiliki karena penjualan dan harta dalam perusahaan atau dimiliki untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan

D. Kerugian kurs atas mata uang asing

E. Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan Indonesia F. Biaya mahasiswa, magang, dan pelatihan

G. Sumbangan dalam rangka penanggulan bencana nasional yang ketentuan di atur oleh pemerintah

4. Perhitungan Pajak Penghasilan Terutang

Untuk mendapatkan laba fiskal, dilakukan faktor berikut : A. Beda Tetap

Perbedaan tetap timbul karena adanya perbedaan pengakuan pendapat dan beban antara pelapor komersial dan fiskal.

B. Beda Temporer

Perbedaan temporer dimaksudkan sebagai perbedaan antara dasar pengenaan pajak dari suatu aset atau kewajiban dengan nilai tercatat.

(8)

William G.Nickels (1990:10) menyebut penjualan sebagai penjualan tatap muka ( personal selling ) dengan definisinya antara lain: “Penjualan tatap muka merupakan interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.”

Menurut Supramono (2009: 125) pajak pertambahan nilai merupakan pajak yang dikenakan atas konsumsi di dalam negeri (daerah pabean), baik konsumsi BKP maupun JKP.

Mardiasmo (2009: 269) menyatakan bahwa apabila dilihat dari sejarahnya, pajak pertambahan nilai merupakan pengganti dari Pajak Penjualan. Alasan pengertian ini karena Pajak Penjualan dirasa sudah tidak lagi memadai untuk menampung kegiatan masyarakat dan belum mencapai sasaran kebutuhan pembangunan, antara lain untuk meningkatkan penerimaan Negara, mendorong ekspor, dan pemerataan pembebanan pajak.

G. Hipotesis

H1 Penjualan Berpengaruhi Pajak

Dalam dasarnya penelitian ini telah menunjukkan hasil yang dibuktikan dengan adanya pengaruh yang berkaitan dengan penelitian ini, atas dasar faktor yang terjadi di lingkup ekonomi yang disertakan dengan adanya bukti-bukti dalam perusahaan di Indonesia. Dalam perusahaan-perusahaan Indonesia telah berpengaruh penjualan terhadap pajak sendiri yaitu penjualan mempengaruhi perubahan pajak yang berlangsung berubah atau bersifat terait. Penyimpulan yang diambil di setiap perusahaan-perusahaan Indonesia yang menunjukkan taraf pengaruh yang spesifik dalam hal ini berpengaruh oleh pembuktian-pembuktian penelitian.

H2 Tingkat Penjualan Berpengaruh Terhadap Pajak

(9)

kerja perusahaan dan proses laporan yang dihasilkan atau di berikan ini yang dapat membuktikan atau dapat mempengaruhi tingkat aktivitas ekonomi tersebut.

Metode penelitian

Analisis Metode Regresi Linier Berganda

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .947a .897 .877 544444.499

a. Predictors: (Constant), Total_Revenue b. Dependent Variable: Total_Pajak

(10)

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 1.294E13 1 1.294E13 43.659 .001a

Residual 1.482E12 5 2.964E11

Total 1.442E13 6

a. Predictors: (Constant), Total_Revenue b. Dependent Variable: Total_Pajak

Pada kolom F 43.659 menunjukkan nilai dari variasi variabel-variabel bebas yang telah di observasi sedangkan pada kolom Sig menunjukkan taraf nyata atau tingkat signifikansi dari variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat yang dimana nilainya 0,01 > 0,05 atau lebih kecil dari taraf nyata sebesar 95% dan disimpulkan yaitu berisfat signifikan.

Coefficientsa

Pada kolom tabel T persamaan regresi dan nilai T serta tingkat signifikansi untuk setiap variabel yang ada pada sistem.

Kesimpulan

(11)

Daftar Pustaka

Assauri, Sorfjan, 2004, Manajemen Pemasaran Dasar-Dasar, Konsep, dan Strategi. Casavera, Seri Perpajakan Indonesia 5 : Undang-Undang No. 36 2008 tentang Perubahan dan Peraturan Terkini, Graha Ilmu Yogyakarta, 2009.

Setiyadi, Berry, 2008, Evaluasi Penerapan Perencanaan Beban Sumber Daya Manusia Terhadap PPH Terutang PT.XYZ.

Kusumadewi, Novita, 2008, Analisis Pengaruh Penjualan Bersih dan Beban Komersial Terhadap Pajak Penghasilan Terutang.

Tansil, Vannessa, 2017, Pengaruh Penerana dan Pengendalian Sistem Informasi berbasis Komputer pada Akuntansi Keuangan.

(12)

http://storage.jak-stik.ac.id/students/paper/penulisan%20ilmiah/30403156/BAB %20II.pdf

http://repository.uin-suska.ac.id/4783/3/BAB%20II.pdf

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan inklusi ditujukan untuk mengubah sistem sekolah, bukan untuk memberi label kepada individu atau kelompok anak tertentu ataupun untuk mengubahnya. Pendidikan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perkembangan reklamasi Teluk Jakarta belum sesuai dengan perspektif ekofeminisme.Ini karena reklamasi Teluk Jakarta masih terkonsentrasi pada

TARI SEPEN DI SANGGAR KEMBANG KUNDOR DESA BATU PENYU KABUPATEN BELITUNG TIMUR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. 88

Intellectual capital pada perusahaan jenis industri jasa menunjukkan adanya pengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan ATO dan

Office address : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran, Bali Island, Indonesia,

39 tahun 1998, (Economic Development in Batam East ASEAN Growth Area), Jurnal Ekonomi, Faculty of Economics, University of Tarumanagara,..

Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup adalah usaha dan/atau kegiatan yang menimbulkan dampak

[r]