• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH HADITS TEMATIK PENDIDIKAN (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH HADITS TEMATIK PENDIDIKAN (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH HADITS TEMATIK PENDIDIKAN

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR

OLEH

MUHAMAD FIDRI

DOSEN PENGAMPU

DR.

ZARKASIH. M.Ag

PROGRAM MAGISTER (S20 MANAJEMEN PENDIDKAN ISLAM

PASCAS SARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN SYARIF KASIM RIAU

PRKANBARU

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... I

DAFTAR ISI... II

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 2

C. Tujuan Penulisan... 3

D. Guna………. 4

BAB II PEMBAHASAN A. Hadits media gambar... 5

B. Pohon Sanad... 6

C. Kualitas hadits... …….. 7

D. Asbabul wurud... 7

E. Analisis Hadits... 7

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan... 9

B. Kritik dan Saran... 9

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Secara garis besar, media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media berasal dari bahasa latin merupakan jamak dari evied yang secara harfiyah berarti perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media pembelajaran. Winataputra (2005:23) menyatakan belajar merupakan proses mental dan evied an atau proses berfikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaannya aktif. Terdapat tiga atribut pokok belajar, yaitu: proses, perilaku,dan pengalaman.

Syah (2008:89) menyatakan bahwa belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fondamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Syah (2008:92) juga mengungkapkan belajar sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Dengan demikian, hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang diperoleh dari suatu proses belajar.

Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari komponen-komponen berikut: tujuan pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, sumber belajar, evaluasi, dan media belajar. (Sutikno,2008:37). Media belajar merupakan salah satu unsur yang harus tersedia dalam dalam proses belajar. Dengan dimanfaatkannya media belajar yang sesuai, maka diharapkan proses belajar dapat berlangsung dengan efektif dan menyenangkan. Media gambar merupakan salah satu bentuk media ajar yang termasuk jenis media visual, yang diketahui memberi pengaruh paling besar terhadap siswa di antara jenis media lainnya.

Media gambar memiliki peranan penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini mengacu pada pernyataan Winataputra (2005:55) yang menyatakan bahwa penglihatan (visual) memiliki komposisi paling besar (75%) dalam hal rata-rata jumlah informasi yang dapat diperoleh seseorang. Informasi yang diperoleh melalui penglihatan juga lebih mudah ditangkap dan diingat oleh memori seseorang. Media gambar apabila didukung oleh metode pembelajaran yang sesuai, juga dapat membawa siswa pada lingkungan belajar yang aktif dan menyenangkan.

(4)

tanpa menilik usia atau latar belakang lainnya. Yang terpenting adalah bagaimana guru memadukannya dengan materi dan metode yang sesuai.

Sehingga dari sana kita dapat melihat hal apa yang diperlukan guru agar mutu dirinya bisa berkembang dan mutu pendidikan pada umumnya dan pembelajaran pada khususnya.

A. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, masalah yang dapat kami rumuskan adalah sebagai berikut:

A. Bebarapa hadits tentang media gambar

B. Pohon sanad hadits?

C. Bagaimana kualitas hadits

D. Asbabul wurud E. Analisis Hadits

B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah:

A. Mengetahui beberapa hadits tentang tujuan media gambar

B. Mengetahui bentuk pohon sanad dari sebuah hadits

C. Mengetahui tentang kualitas hadits

D. Mengetahui asbabul wurud

E. Mampu membuat analisis sebuah hadits

C. Guna

(5)

BAB II

Dikisahkan oleh 'Abd-Allaah ibn Mas'ud, dia berkata: "Rasulullah saw. Bersabda kepada kami sebuah garis persegi dan sebuah garis di tengah garis Dikisahkan oleh 'Abd-Allaah ibn Mas'ud, dia berkata: "Rasulullah saw. Bersabda kepada kami sebuah garis persegi dan sebuah garis di tengah garis Dia berkata, "Inilah anak Adam, dan inilah akhir lautan di sekelilingnya, dan inilah yang ada di tengah manusia, dan ini adalah persembahannya. Jika dia bertahan, dia akan

(6)

( دمحأ دنسم

7

/

206

ج)

.

ّمُث ْمُهّلُك َراّنلا ُساّنلا ُدِرَي َمّلَسَو ِهْيَلَع ُهّللا ىّلَص ِهّللا ُلوُسَر َلاَق

ْمِهِلاَمْع

َأِب اَهْنَع َنوُرُدْصَي

ْنَع ٍدْيَز ُنْب ُداّمَح اَنَرَبْخ

َأ ُديِزَي اَنَثّدَحَو ّيِدْهَم ُنْب ِنَمْحّرلا ُدْبَع اَنَثّدَح

َلاَق ٍدوُعْسَم ِنْب ِهّللا ِدْبَع ْنَع ٍلِئاَو يِبَأ ْنَع ِدوُجّنلا يِبَأ ِنْب ِمِصاَع

ّطَخ َمّلَسَو ِهْيَلَع ُهّللا ىّلَص ِهّللا ُلوُسَر اَنَل ّطَخ

Artinya :

Rasulullah saw. Bersabda: "Semua orang akan kembali, lalu mereka akan menerbitkannya dengan perbuatan mereka."

Beritahu kami Abdul Rahman bin Mahdi dan beritahu kami lebih banyak Beritahu kami Hammad bin Zaid dari Asim bin Abi al-Najoud dari Abu Wael dari Abdullah bin Masood mengatakan sebuah baris kepada kami Rasulullah saw.

B. Pohon sanad

Abdullah bin masu’d Muhammad SAW

Rabi’ ibnu husein

Abi wai’l

Abi yu”la

Abu sofyan A’sin abi wail Asim ibnu abinujud

Asim ibnu bahdalah Yahya ibnu said

Muhammad ibnu basar

Hamad ibnu zaid

Sunan tarmizi

(7)

C. Kualitas hadits

Hadits shoheh di riwayatkan oleh sunan Tarmizi (no.635),sunan Darami (no.285),munad Ahmad (no.206). dan menurut pemakalah hadits ini keseluruhannya shoheh dan bisa menjadi pedoman.

D. Asbabul wurud

Mengenai hadits diatas pemakalah tidak menemukan asbabul wurud nya.

E. Analisis hadits dalam konteks pendidikan islam

Kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum media pembelajaran dalam pendidikan disebut media, yaitu berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk berpikir, menurut Gagne (dalam Sadiman, 2002: 6).

Sedangkan menurut Brigs (dalam Sadiman, 2002: 6) media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Jadi, media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 2002: 6).

Dari pendapat Gagne dan Brigs kita dapat menyimpulkan bahwa media merupakan alat dan baha fisik yang terdapat di lingkungan siswa untuk menyajikan pesan kegiatan pembelajaran (proses kegiatan belajar-mengajar) sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar.

Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harafiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. namun penegertian media dalam proses pemebelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menagkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Media merupakan segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara, sarana, alat untuk proses komunikasi belajar mengajar (Rohani, 1997: 2-3).Secara etimologi, kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius” yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai “antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses penyajian informasi (AECT, 1977:162).

Ada beberapa batasan atau pengertian tentang media pembelajaran yang disampaikan oleh para ahli. Dari batasan-batasan tersebut, dapat dirangkum bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar (individu atau kelompok), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga proses belajar (di dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif.

(8)

Dari pembahasan di muka, pendidikan secara ringkas dapat dikatakan sebagai proses pembelajaran yang terjadi di sekolah. Sekolah sebagai sebuah lembaga diharapkan dapat secara maksimal menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas prima, sehingga peserta didik dapat mengembangkan potensi yang ia miliki. Proses belajar-mengajar terjadi karena adanya interaksi antara pendidik, peserta didik, dan lingkungan. Interaksi selama proses belajar dapat dipengaruhi oleh lingkungan belajar; bisa murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, materi pelajaran, berbagai sumber belajar serta fasilitas pendidikan. Selain itu juga dapat dipengaruhi oleh faktor intern dari peserta didik, bisa motivasi, kondisi tubuh atau kestabilan emosi. Teori behavioristik menerangkan bahwa para guru sebagai perancang dan pengembang program-program pembelajaran, harus memahami karakter peserta didik dan karakteristik lingkungan belajar agar tingkat keberhasilan dapat maksimal.

Teori behavioristik juga menjelaskan, keefektifan kegiatan pembelajaran tergantung pada tujuan pembelajaran, sifat materi pembelajaran, media, dan fasilitas pembelajaran yang tersedia. Penjelasan di atas mengungkapkan bahwa proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak faktor baik intern maupun ekstern. Menurut teori behavioristik, faktor-faktor intern dari peserta didik dapat ditanggulangi dengan cara memaksimalkan faktor ekstern. Di sinilah peran guru diperlukan. Semakin pandai seorang guru dalam memahami karakter peserta didik, lingkungan belajar, serta mengemas pembelajaran dengan memanfaatkan metode, dan media pembelajaran, maka semakin efektif peserta didik menyerap pembelajaran. Kehadiran media pembelajaran mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media.Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.

Selain itu, pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.

(9)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah menyelesaikan pembahasan dalam makalah ini maka penulis dapat menarik simpulan bahwa seorang guru untuk meningkatkan kualitas peserta didik dalam belajar dan mengajar maka guru bisa mengunakan media atau metode untuk meningakatkan potensi pada peserta didik dan juga Media pembelajaran merupakan alat bantu atau sarana yang dijadikan sebagai perantara atau piranti komunikasi untuk menyampaikan pesan atau informasi berupa ilmu pegetahuan dari berbagai sumber ke penerima pesan atau informasi guna mencapai tujuan pembelajaran.

Rasulullah SAW menggunakan media pembelajaran seperti gambar, jari tangan dan kerikil sebagai penjelas dalam menyampaikan ajarannya kepada para sahabat-sahabatnya. Hal ini berarti Rasulullah SAW menggunakan sarana-sarana tersebut untuk memberi gambaran perumpamaan dan mempermudah dalam menyampaikan isi materi yang diajarkannya.

Pada era globalisasi ini sudah dikenal berbagai macam media pembelajaran modern yang pada intinya memiliki berbagai manfaat yang sama yakni untuk mencapai tujuan awal dari pendidikan atau pembelajaran.

Jika semua hal yang penulis sampaikan diatas dapat tulisan ini mengrlaksana dengan baik, maka tujuan dalam proses belajar-mengajar akan efektif dan tercapai,karena tulisan ini mengajak bagi pembaca bahwa media bisa bisa digunakan dalam proses belajar-mengajar seingga tercapai apa yang di inginkan.

B. Saran

(10)

DAFTAR PUSTAKA

An-Nawawi, Al Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Hajjaj.

Atsqalani, Ibnu Hajar. Kitab Fathul Bari Syarah Shahih al-Bukhari.

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Asnawir dan Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta Selatan: Ciputat Press.

At-Tirmidzi, Sunan (juz 4). 1992. Semarang: CV. Asyifa.

Daradjat, Zakiah. 1995. Metode Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Djjamaluddin, Shinqithy dan H.M. Mochtar Zoerni. 2002. Ringkasan Shahih Muslim, Bandung: Mizan.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Ghuddah, Abdul Fattah Abu. 2009. 40Metode Pendidikan dan Pengajaran Rasulullah. Bandung: Irsyad Baitus Salam.

Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Ciputat: Quantum Teaching.

Referensi

Dokumen terkait

Dengan termotivasinya peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran yang menarik, peserta didik dapat meningkatkan hasil belajar mereka, sehingga akan memberikan dampak yang

2) Terus meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana untuk menarik minat anak sekolah yang potensial menjadi peserta didik SD Negeri Purwodadi. Dengan sarana

Setelah memahami konsep perkalian sebagai penjumlahan berulang, peserta didik mampu menyelesaikan masalah perkalian yang melibatkan bilangan cacah dengan hasil kali

Untuk membangkitkan minat peserta didik di dalam belajar, seorang guru dapat menggunakan media pembelajaran yang menarik seperti multimedia interaktif

Pendidikan saat ini tidak saja dianggap sebagai lembaga yang hanya berperan dalam meningkatkan kecerdasan peserta didik, sehingga pihak lain tidak biasa mencampuri

Pendekatan kontekstual berbasis alam yang diterapkan dalam penelitian ini efektif dalam meningkatkan pemahaman kimia dan sikap ilmiah peserta didik, karena : (a)

atas berkat rahmat dan karunia-Nya penyaji dapat menyelesaikan makalah Geometri Transformasi dengan pokok pembahasan mengenai Geseran (Translasi). Dalam penyusunan makalah

Dalam meningkatkan mutu pendidikan di suatu sekolah, kemampuan peserta didik dalam literasi membaca itu merupakan ilmu dasar yang harus dimiliki oleh seorang peserta didik agar bisa