• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa:

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa:"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

128

PUTUSAN NOMOR HK 2010/08/III/MP.12

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN KM. MARINA NUSANTARA DENGAN TK. PULAU TIGA 330-22 YANG DITARIK TB. BOMAS SEGARA

DI SUNGAI BARITO - BANJARMASIN

Pada hari Selasa, tanggal 26 September 2011, pukul 06.30 WITA telah terjadi kecelakaan kapal tubrukan KM. Marina Nusantara yang berangkat dari Pelabuhan Surabaya tujuan Pelabuhan Banjarmasin dengan TK. Pulau Tiga 330-22 yang ditarik TB. Bomas Segara, berangkat dari Pelabuhan Kelanis tujuan Pelabuhan Tuban Jawa Timur, lokasi tubrukan di alur Sungai Barito pada posisi 07°-52,6’ LS / 114°-48,5’ BT.

Dalam peristiwa Kecelakaan tubrukan tersebut KM. Marina Nusantara mengalami kerusakan dan terbakar serta terdapat korban jiwa meninggal dunia 6 (enam) orang, sedangkan TK. Pulau Tiga 330-22 yang ditarik TB. Bomas Segara mengalami kerusakan.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/2/17/DN-11, tanggal 02 Nopember 2011, telah melimpahkan Berkas BAPP Kecelakaan Kapal Tubrukan KM. Marina Nusantara dengan TK. Pulau Tiga 330-22 ditarik TB. Bomas Segara tersebut kepada Mahkamah Pelayaran.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan standar pofesi Kepelautan serta menjatuhkan sanksi administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa: A. KM. MARINA NUSANTARA

1. Laporan Kecelakaan Kapal, Tubrukan KM. Marina Nusantara, dibuat di Banjarmasin, tanggal 26 September 2011, oleh Nakhoda KM. Marina Nusantara, dan diketahui Administrator Pelabuhan Kelas I Banjarmasin;

2. Berita Acara Tubrukan KM. Marina Nusantara, dibuat di Banjarmasin, tanggal 26 September 2011, oleh Nakhoda KM. Marina Nusantara;

(2)

129

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), Nakhoda dan Anak Buah Kapal,

dibuat oleh Tim Pemeriksa Kantor Administrator Pelabuhan Kelas I Banjarmasin, terhadap :

a. Nakhoda : Suyatman; b. Mualim Jaga : Bisri;

c. Juru Mudi Jaga : Siswa Saputra;

d. KKM : Susanto;

e. Pandu : Paryono.

4. Berita Acara Pendapat (Resume) Kecelakaan / Tubrukan KM. Marina Nusantara dengan TK. Pulau Tiga 330-22 digandeng TB. Bomas Segara, dibuat oleh Staf Seksi Kesyahbandaran Bidang Penjagaan dan Penyelamatan Kantor Adpel Banjarmasin , pada hari Rabu tanggal 05 Oktober 2011.

5. Surat-Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 562/Ga, dikeluarkan di Semarang, tanggal 11 Agustus 1999, oleh Kasie Lalu Lintas Laut dan Kesyahbandaran Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Emas Semarang;

b. Surat Laut, didaftarkan di Semarang, tanda Pendaftaran 1999 Ga Nomor 4297/L, Nomor Urut 7984, Tanda Selar GT.5272 Nomor 562/Ga, diberikan di Jakarta, tanggal 04 Desember 2001, oleh Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

c. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, Nomor PK.690/663/DOC/DK-07, diterbitkan di Jakarta, tanggal 31 Oktober 2007, berlaku sampai dengan 28 Juni 2012, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Hubla;

d. Sertifikat Manajemen Keselamatan, Nomor PK.690/649/SMC/DK-07,

diterbitkan di Jakarta, tanggal 31 Oktober 2007, berlaku sampai dengan 09 Juli 2012, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Hubla;

e. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang, Nomor B.109/PK.001/40/SYB.TPK-2011, diterbitkan di Tanjung Priok, tanggal 18 Juni 2011, berlaku sampai tanggal 29 Juni 2012, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Syahbandar Kelas Utama Tanjung Priok Jakarta;

f. Sertifikat Keselamatan Radio Telegraphy/Telephony, Nomor

B.109/PK.001/40/Syb.Tpk-2011, diterbitkan di Surabaya, tanggal 22 Agustus 2011, berlaku sampai tanggal 15 September 2011, oleh Kepala

Bidang Kelaiklautan Kapal Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya;

g. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak Sementara, Nomor PK.404/10/06/SYB.Tpr-2011, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 13 September 2011, berlaku sampai dengan 12 Desember 2011, oleh

(3)

130

Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya;

h. Sertifikat Garis Muat, Nomor 003587, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 16 September 2009, berlaku sampai dengan tanggal 04 Mei 2014, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

i. Sertifikat Klasifikasi Mesin, Nomor Register 06922, dikeluarkan di Jakarta, pada tanggal 16 September 2009, berlaku sampai dengan 04 Mei 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

j. Sertifikat Klasifikasi Lambung, Nomor Register 06922, dikeluarkan di Jakarta, pada tanggal 16 September 2009, berlaku sampai dengan 04 Mei 2014, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

k. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, Nomor 1501/L/SDPPI/2011, tanggal berlaku 11 Februari 2011 sampai dengan 10 Februari 2012, oleh Direktur Operasi Sumber Daya Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika; l. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, Nomor 2347/L/POSTEL/2010, berlaku sampai

dengan 12 Februari 2012, oleh Direktur Operasi Sumber Daya Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika;

m. Surat Penempatan Kapal dalam Trayek Liner Angkutan Laut Dalam Negeri, Nomor 175550/25/4/29/11, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 04 Mei 2011, oleh Kepala Sub Bidang Angkutan Laut Dalam Negeri Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Hubla;

n. Re Inspection Certificate, Nomor 031/ILR/MPJ/VI/11, 060/ILR/MPJ/VI/11, 249/ILR/MPJ/VI/11, dikeluarkan oleh PT. Mega Prima Jaya, pada tanggal 17 Juni 2011, pemeriksaan berikutnya 16 Juni 2012, diketahui Kepala Bidang Kelaik Lautan Kapal Syahbandar Kelas Utama Tanjung Priok Surabaya;

o. Inflatable Raft Test and Survey Report, Nomor 249/ILR/MPJ/VI/11, dikeluarkan oleh PT. Mega Prima Jaya, pada tanggal 17 Juni 2011, pemeriksaan berikutnya 16 Juni 2012, diketahui Kepala Bidang Kelaik lautan kapal Syahbandar Kelas Utama Tanjung Priok Jakarta;

p. Surat Keterangan Susunan Perwira, Nomor PK.304/88/11/SYB.Tpr-2011, diterbitkan di Surabaya, tanggal 22 September 2011, oleh Kepala Seksi Kepelautan Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya;

q. Daftar Susunan Perwira Kapal, diterbitkan di Surabaya, tanggal 25 September 2011, oleh Nakhoda, dan diketahui Petugas Seksi Kepelautan

Bidang Laik Layard an Kepelautan;

r. Daftar Awak Kapal, diterbitkan di Surabaya, tanggal 25 September 2011, oleh Nakhoda, dan diketahui Petugas Seksi Kepelautan Bidang Laik Layar dan Kepelautan;

(4)

131

s. Surat Pemeriksaan Muatan Kapal Tiba/Berangkat, dibuat di Surabaya, tanggal 25 September 2011, oleh Manajer PT. Prima Vista Cabang Surabaya, dan diketahui Nakhoda;

t. Daftar Penumpang Global, dibuat di Surabaya, tanggal 25 September 2011, oleh Manajer PT. Prima Vista Cabang Surabaya, dan diketahui Nakhoda; u. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor N.1/AP.U/786/IX/2011, diterbitkan di

Surabaya, pada tanggal 25 September 2011, pukul 05.10 WIB, oleh Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

1) ANT II, Nomor 6200038002N20310, tanggal 28 Desember 2010, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Suyatman;

2) ANT III, Nomor 6201003966N30103, tanggal 26 Maret 2003, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Bisri;

3) ANT III, Nomor 6200073205N30301, tanggal 19 November 2001, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Supriyadi;

4) ANT III, Nomor 6200157099N30210, tanggal 19 November 2010, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Didik Krisbiantoro;

5) ATT III, Nomor 6200037498T30303, tanggal 26 Februari 2003, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Susanto;

6) ATT III, Nomor 6200086992T30302, tanggal 18 Februari 2002, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Khaerul Anwar;

7) ATT IV, Nomor 6200512054T40511, tanggal 11 Februari 2011, dikeluarkan di Jakarta, atas nama T. Johan Nurdin;

B. TB. BOMAS SEGARA

1. Laporan Kecelakaan Kapal, Tubrukan TB. Bomas Segara menarik TK. Pulau Tiga 330-22, dibuat di Banjarmasin, tanggal 26 September 2011, oleh Nakhoda TB. Bomas Segara, diketahui oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Kelas I Banjarmasin;

2. Berita Acara TB. Bomas Segara menarik TK. Pulau Tiga 330-22, dibuat di Banjarmasin, tanggal 26 September 2011, oleh Nakhoda TB. Bomas Segara, dan diketahui oleh Pandu;

3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), Nakhoda dan Anak Buah Kapal,

dibuat oleh Tim Pemeriksa Kantor Administrator Pelabuhan Kelas I Banjarmasin, terhadap:

a. Nakhoda : Chrismas Benny Baraoh; b. Mualim Jaga : Tardi;

(5)

132 c. Juru Mudi Jaga : Mukhsin Ody;

d. KKM : Sabahan;

e. Masinis Jaga : Agus Tato; f. Pandu : I Ketut Rusdiana.

4. Berita Acara Pendapat (Resume) Kecelakaan / Tubrukan KM. Marina Nusantara dengan TK. Pulau Tiga 330-22 ditarik TB. Bomas Segara, dibuat oleh Staf Seksi Kesyahbandaran Bidang Penjagaan dan Penyelamatan Kantor Adpel Banjarmasin, diketahui oleh Kepala Bidang Penjagaan dan Penyelamatan, pada hari Rabu, tanggal 05 Oktober 2011.

5. Surat - Surat Kapal, terdiri dari :

a. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 2980/IIa, dikeluarkan di Banjarmasin, tanggal 19 Desember 2007, oleh Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

b. Surat Laut, Nomor PK.674/270/SL-PM/DK-08, didaftarkan di Tanjung Priok, tanda Pendaftaran 2008 Ba No.1137/L, Nomor Urut 4295, Tanda Selar GT.177 Nomor 2980/IIa, diberikan di Jakarta, tanggal 12 Maret 2008, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor PK.001/41/16/AD.BJM-2011, diterbitkan di Banjarmasin, tanggal 17 September 2011, berlaku sampai tanggal 31 Maret 2012, oleh Kepala Seksi Keselamatan Kapal Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor PK.001/41/15/AD.BJM-2011, diterbitkan di Banjarmasin, tanggal 17 September 2011, berlaku sampai tanggal 31 Maret 2012, oleh Kepala Seksi Keselamatan Kapal Administrator Pelabuhan Banjarmasin;

e. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, Nomor 2375/L/SDPPI/2011, berlaku tanggal 06 April 2011 sampai dengan 05 april 2012, oleh Direktur Operasi Sumber Daya Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika;

f. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, Nomor PK.002/141/GMDSS-PM/DK-11, diterbitkan di Jakarta, tanggal 09 Juni 2011, berlaku sampai tanggal 30 September 2011, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjen Hubla;

g. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri Nomor AT551/387/I/109/11, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 02 Agustus 2011, berlaku dari tanggal 17 Agustus 2011 sampai dengan 16 November 2011, oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjenhubla;

h. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak dari Kapal, Nomor PK.690/197/SNPP/DK-08, diberikan di Jakarta, tanggal 13 Maret 2008, berlaku sampai dengan 18 Desember 2011, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

(6)

133

i. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), Nomor 008249, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 30 April 2009, berlaku sampai dengan tanggal 26 Agustus 2012, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

j. Sertifikat Klasifikasi Mesin, Nomor Register 11488, dikeluarkan di Jakarta, pada tanggal 30 April 2009, berlaku sampai dengan 26 Agustus 2012, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

k. Sertifikat Klasifikasi Lambung, Nomor Register 11488, dikeluarkan di Jakarta, pada tanggal 30 April 2009, berlaku sampai dengan 26 Agustus 2012, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

l. Certificate Inflatable Liferaft, Nomor 033/MJAP/ILR/II/11, dan 034/MJAP/ILR/II/11, dikeluarkan oleh PT. Megajaya Abadi Perkasa, pada tanggal 04 Februari 2011, pemeriksaan berikutnya 03 Februari 2012, diketahui Surveyor Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa;

m. Re Inspection Certificate, Nomor 016/MJAP/PMK/II/11, oleh PT. Megajaya Abadi Perkasa, pada tanggal 04 Februari 2011, pemeriksaan berikutnya 03 Februari 2012, diketahui Surveyor Administrator Pelabuhan Sunda Kelapa;

n. Certificate Hidrostatic Release, Nomor 021/MJAP/HRU/II/11 dan 022/MJAP/HRU/II/11, , dikeluarkan oleh PT. Megajaya Abadi Perkasa, tanpa tanggal, pemeriksaan berikutnya 03 Februari 2012;

o. Surat Keterangan Perwira, Nomor AL.406/16/IX/SYB.KLN/2011, dikeluarkan di Kelanis, tanggal 25 September 2011, oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Pos Kesyahbandaran Kelanis;

p. Daftar Anak Buah Kapal, dibuat di Kelanis, tanggal 25 September 2011, oleh Nakhoda, diketahui Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Pos Kesyahbandaran Kelanis;

q. Surat Persetujuan Menunda Kapal, Nomor AL402/310/IX/SYB.KLN/2011, tanggal 25 September 2011, dikeluarkan di Kelanis, oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Pos Kesyahbandaran Kelanis;

r. Surat Ijin Khusus Bongkar/Muat Barang Khusus dan Barang Berbahaya, Nomor GM.765/316/IX/KPL.KRG-2011, tanggal 25 September 2011, dikeluarkan di Kelanis, oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Pos Kesyahbandaran Kelanis;

s. Surat Izin Kapal Laut Masuk Perairan Pedalaman, Nomor 551.1.31/ 013/Dishubkominfo, dikeluarkan di Kuala Kapuas, tanggal 18 Februari 2011, berlaku sejak 01 Maret 2011 sampai dengan 30 September 2011, oleh Kepala Bidang Perhubungan Laut, Sungai dan Penyeberangan Kabupaten Kapuas;

(7)

134

t. Surat Bukti Kapal Laut Masuk Diperairan Pedalaman, Nomor 551.31/ 013/OPDAL-DISHUB, dikeluarkan di Marabahan, tanggal 18 Februari 2011, berlaku sejak 01 Maret 2011 sampai dengan 30 September 2011, oleh Kepala Dinas Perhubungan dan Komunikasi Kabupaten Baroti Kuala;

u. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor 635/SYB/KLN/IX/2011, diterbitkan di Kelanis, pada tanggal 25 September 2011, pukul 05.00 WITA, oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Pos Kesyahbandaran Kelanis.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. Sertifikat ANT IV, Nomor 6200141728N40206, tanggal 07 November 2006, dikeluarkan di Jakarta, atas Chrismas Benny Baraoh;

b. Sertifikat ANT IV, Nomor 6200465537N40207, tanggal 26 Oktober 2007, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Tardi;

c. Sertifikat ATT III, Nomor 6200032193T30309, tanggal 27 Oktober 2009, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Sabahan;

d. Sertifikat ATT III, Nomor 6200194203T30409, tanggal 02 Juli 2009, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Agus T.;

e. Sertifikat ATT IV, Nomor 6200511731T50502, tanggal 13 September 2008, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Warnongso

C. TK. PULAU TIGA 330-22

a. Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 1824/PPm, dikeluarkan di Batam, tanggal 01 September 2008, oleh Kabid Kesyahbandaran Kantor Administrator Pelabuhan Batam;

b. Surat Laut, Nomor PK.674/582/SL-PM/DK-09, didaftarkan di Tanjung Priok, Nomor Urut 5106, diberikan di Jakarta, tanggal 24 April 2009, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor PK.654/11/3/AD.Btm-11, diterbitkan di Merak, tanggal 18 Mei 2011, berlaku sampai dengan tanggal 16 Mei 2012, Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal Administrator Pelabuhan Kelas I Banten;

d. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), dikeluarkan di Jakarta, tanggal 02 Oktober 2009, berlaku sampai dengan 07 Juli 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

e. Sertifikat Klasifikasi Lambung, Nomor Register 12186, dikeluarkan di Jakarta, pada tanggal 02 Oktober 2009, berlaku sampai dengan 07 Juli 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia;

(8)

135

f. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor 636/SYB/KLN/IX/2011, diterbitkan di Kelanis, pada tanggal 25 September 2011, pukul 05.00 WITA, oleh Syahbandar Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Pos Kesyahbandaran Kelanis.

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Lanjutan di hadapan sidang Mahkamah

Pelayaran di Kantor PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Banjarmasin, tanggal 03 Januari 2012 dan di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta, tanggal 05 Januari 2012,

dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut :

A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan pendahuluan : 1. Data Kapal

a. KM. MARINA NUSANTARA

Nama : Marina Nusantara

Jenis : Kapal Penumpang -Roro Bendera : Indonesia

Pembuatan/Konstruksi : Jepang 1990/Baja

Isi kotor : GT 5272

Isi bersih : NT 1582

Tanda Pendaftaran : 1999 Ga No. 4297/L Tanda Selar : GT. 5272 No. 562/Ga

Tenaga Penggerak Utama : 2 (dua) buah Mesin Diesel Merk MAKITA, KSLH 654, 4 Tak, Kerja Tunggal, 2 x 4500 HP, Putaran 220 Rpm

Ukuran Pokok

Panjang : 91,40 meter Lebar : 19,20 meter

Dalam : 6,42 meter

Pemilik : PT. Prima Eksekutif.

Nakhoda : Suyatman

Awak Kapal : 25 (dua puluh lima) orang, termasuk Nakhoda b. TB. BOMAS SEGARA

Nama : Bomas Segara Jenis : Kapal Tunda Bendera/Call Sign : Indonesia/YD 3566

Pembuatan/Konstruksi : Malaysia Tahun 2007/ Baja

Isi kotor : GT 177

Isi bersih : NT 54

Tanda Pendaftaran : 2008 Ba No.1137/L Tanda Selar : GT.177 No. 2980/IIa

Tenaga Penggerak Utama : 2 (dua) buah Mesin Diesel Merk MITSUBISHI, S6R2-MTK3L, 4 Tak, Kerja Tunggal, 2 x 1012 HP, putaran 1400 Rpm.

Ukuran Pokok

Panjang : 25,07 meter

(9)

136 Lebar : 8,20 meter

Dalam : 3,60 meter

Pemilik : PT. Pulau Seroja Jaya. Nakhoda : Chrismas Benny Baraoh

Awak Kapal : 10 (Sepuluh) orang, termasuk Nakhoda c. TK. PULAU TIGA 330-22

Nama : Pulau Tiga 330-22

Jenis : Tongkang Geladak Bendera : Indonesia

Pembuatan/Konstruksi : Batam Tahun 2008/ Baja

Isi kotor : GT 4336

Isi bersih : GT 1301

Tanda Pendaftaran : 2008 Ba No. 1349/L Tanda Selar : GT.4336 No.1824/PPm

Ukuran Pokok

Panjang : 96,56 meter Lebar : 27,43 meter

Dalam : 6,10 meter

Pemilik : PT. Pulau Seroja Jaya. 2. Jalannya Peristiwa.

a. Pada tanggal 25 September 2011, pukul 10.00 WIB, KM. Marina Nusantara bertolak dari Pelabuhan Surabaya, tanggal 26 September 2011, pukul 04.00 WITA, tiba di Buoy luar Pelabuhan Banjarmasin, kapal berlabuh jangkar untuk menunggu Pandu, pukul 05.15 WITA, Pandu naik di KM. Marina Nusantara, pukul 06.30, KM. Marina Nusantara memasuki alur sungai Barito dengan Pandu di kapal, kecepatan kapal 3 knots;

b. Pada tanggal 25 September 2011 pukul 05.00 WITA, TB. Bomas Segara yang menarik TK. Pulau Tiga 330-22, bertolak dari Pelabuhan Kelanis menuju Pelabuhan Tuban (Jawa Timur), dengan ber-Olahgerak melewati Rede Pelabuhan Trisakti – Banjarmasin, untuk menunggu Pandu yang akan naik di kapalnya, tanggal 26 September 2011, pukul 05.20, TB. Bomas Segara yang menarik TK. Pulau Tiga 330-22 posisi melintang Pelabuhan Trisakti, kapal terus ber-Olahgerak melewati Pelabuhan Trisakti dengan haluan 230°, berkomunikasi dengan Pandu yang akan naik di kapal;

c. Pukul 06.30 WITA, Pandu di KM. Marina Nusantara berkomunikasi dengan TB. Berlian 31, TB. SKJ, TB. Bomas Segara yang menarik TK. Pulau Tiga 330-22, disepakati passing kiri-kiri atau merah – merah;

d. Pukul 06.39 WITA, Pandu di KM. Marina Nusantara melihat kapalnya belum bebas untuk berpapasan dengan TB. Bomas Segara yang menarik TK. Pulau Tiga 330-22, berkomunikasi lagi agar masing masing menambah ke kanan, saat itu jarak keduanya antara (700-800 meter);

(10)

137

e. Pukul 06.40 WITA, Nakhoda KM. Marina Nusantara mengamati TB. Bomas Segara yang menarik TK. Pulau Tiga 330-22 belum nampak ada perubahan pergerakan, Nakhoda mengambil alih komando dari Pandu dengan kemudi cikar kanan;

f. Nakhoda KM. Marina Nusantara mengamati TB. Bomas Segara bergerak, akan tetapi TK. Pulau Tiga 330-22 yang ditarik masih belum bebas berpapasan dan cenderung bergerak ke kiri, melihat kondisi tersebut Nakhoda KM. Marina Nusantara bertindak Stop Mesin kanan -Mesin kiri maju pelan, agar kapal bisa lebih cepat bergerak ke kanan;

g. Pukul 06.43 WITA, KM. Marina Nusantara stop Mesin kanan, saat itu jarak keduanya 400 meter, pukul 06.44 WITA, KM. Marina Nusantara stop mesin kiri;

h. Pukul 06.45 WITA, KM. Marina Nusantara Mesin kiri-kanan mundur penuh, namun tubrukan tidak dapat dihindarkan lagi, TK. Pulau Tiga 330-22 yang ditarikTB.Bomas Segara, bergerak merewang dan bertubrukan dengan KM. Marina Nusantara.

3. Dalam peristiwa kecelakaan ini, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi – saksi sebagai berikut :

a. KM. Marina Nusantara

Tersangkut : Nakhoda, Suyatman; Saksi-saksi : 1) Mualim I, Bisri;

2) KKM, Susanto; 3) Masinis II, Supangat; 4) Jurumudi, Siswa Saputra; 5) Pandu, Paryono.

b. TB. Bomas Segara

Tersangkut : Nakhoda, Chrismas Benny Baraoh Saksi-saksi : 1) Mualim I, Tardi;

2) KKM, Sabahan; 3) Masinis II, Agus Tato; 4) Jurumudi, Mukhsin Ody.

5) Pandu Laut Nomor 86, I Ketut Rusdiana.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan tubrukan KM. Marina Nusantara dengan TK. Pulau Tiga 330-22 ditarik TB. Bomas Segara, pada tanggal 26 September 2011, pukul 06.45 WITA, di perairan Sungai Barito Banjarmasin, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi – saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di Kantor PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Banjarmasin …

(11)

138

Banjarmasin, tanggal 03 Januari 2012, dan di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta, tanggal 05 Januari 2012.

Keterangan yang diberikan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal oleh Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut :

a. KM. MARINA NUSANTARA

1. Tersangkut Nakhoda, Suyatman, dalam keadaan sehat dan tidak didampingi oleh Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Jakarta

Tanggal : 14 Pebruari 1969 Agama : Islam

Alamat : Desa Ngandakan RT.004 RW.001 Kec. Pituruh Kab. Purworejo

Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1982, di Kebumen; 2) SMP, Tahun 1985 di Kebumen; 3) SMA, Tahun 1988, di Jakarta; 4) Strata A, Tahun 1992, di Jakarta. Pelaut : 1) MPB III, Tahun 1992, di Jakarta;

2) ANT III, Tahun 2002 di Jakarta; 3) ANT II, Tahun 2010, di Jakarta. Pengalaman Berlayar :

1) Mualim III sampai II di KM. Pakalong Meranti Tahun 1992 s/d 1994; 2) Mualim III, MT. Pranedya Tirtya, Tahun 1994 s/d 1995;

3) Mualim II s/d Mualim I, KM. Dasa Sepuluh, Tahun 1995 s/d 1998; 4) Nakhoda, MT.Arafuru 88, Tahun 1998 s/d 1999;

5) Nakhoda, KM. Marina Nusantara, Tahun 2002 s/d 2003; 6) Nakhoda, KM. Titian Nusantara, Tahun 2003 s/d 2004; 7) Nakhoda, KM. Mabuhay Nusantara, Tahun 2004 s/d 2007; 8) Mualim I, MT. Uranus 7, Tahun 2007 s/d 2008;

9) Mualim I, KM.Taifu Nomor 3, Tahun 2008 s/d 2009;

10) Naklhoda, KM. Marina Nusantara, Tahun 2011 s/d kejadian.

b. Tanggal 25 September 2011, pukul 09.00 WIB, kapal selesai pemuatan di pelabuhan Surabaya, dengan uraian kapal memuat 91 Unit Kendaraan, 443 penumpang, draft depan 5.1 m, dan draft belakang 5.2 m;

c. Kapal mengadakan persiapan berlayar ke Pelabuhan Banjarmasin, dilakukan test antara lain mesin kapal, mesin bantu, motor bantu 2 unit disiapkan, mesin kemudi, telegraph, radar, radio, peta laut, buku pasang surut, mencatat bunker, air tawar, cuaca, dan dokumen kapal lainnya seperti manifest dan surat-surat dokumen dan sertifikat kapal;

(12)

139

d. Setibanya di Banjarmasin (Buoy luar), Nakhoda menyiapkan tangga pandu, test radar, echo sounder, VHF channel 12-16, OHN, dibagian haluan dan buritan stand by seluruh ABK, hal ini sudah ada merupakan Bridge Team Procedure saat akan tiba dan bertolak di pelabuhan;

e. Pukul 05.15 WITA, Pandu 119 tiba di kapal dan kapal langsung bergerak masuk alur, pukul 06.30 WITA, kapal mendekati Pulau Kaget, dan Pandu

berkomunikasi dengan kapal Tunda yang akan berpapasan di alur, TB. Berlian 31, TB. SKJ 48, dan TB. Bomas Segara yang mana ketiganya

bersepakat passing kiri-kiri, kemudi dan mesin dalam kondisi baik dan normal;

f. Haluan kapal bergerak mulai 335°-345°-utara-010°-015°, melihat perubahan haluan 20°-30°-40°, angin Tenggara, arus pasang akan slack, kecepatan kapal otomatis berkurang;

g. Setelah komunikasi dengan TB. SKJ, Tersangkut Nakhoda komunikasi dengan TB. Bomas Segara, dan segera mengambil alih komando dari Pandu karena melihat ke haluan, dimana tongkang belum aman;

h. Pada jarak 400 m dengan TB. Bomas Segara, Tersangkut Nakhoda perintahkan cikar kanan, mesin kanan stop, agar haluan cepat ke kanan, mesin kiri stop, kanan mundur, kecepatan stop.

2. Saksi Mualim I, Bisri, dalam keadaan sehat dan dibawah sumpah memberikan keterangan :

a. Lahir di : Brebes

Tanggal : 28 September 1973 Agama : Islam

Alamat : Jl. Rorojongrang Selatan I, RT 009/RW 006, Nayaran, Semarang Barat

Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1987, di Nianggis; 2) SMP, Tahun1990, di Nianggis; 3) SMA, Tahun 1993, di Bumiayu;

Pelaut : ANT III, Tahun 2003, di Jakarta. Pengalaman Berlayar :

1) Mualim II, KM. Lian Lestari, 18 Mei 2005 s/d 24 Februari 2006;

2) Mualim I, TB. Nur Matahari, 25 Februari 2006 s/d 18 Desember 2007; 3) Mualim III, KM. Mandiri Nusantara, 31 Agustus 2008 s/d 07 Mei 2009; 4) Mualim III, KM. Marina Nusantara, 11 Juni 2010 s/d 25 September

2010;

5) Mualim II, KM. Marina Nusantara, 26 September 2010 s/d 16 September 2011;

6) Mualim I, KM. Marina Nusantara, 16 September 2011 s/d kejadian. b. Tanggal …

(13)

140

b. Tanggal 26 September 2011, pukul 05.15 WITA, Pandu naik di kapal, test telegraph, radar, Saksi mengatakan di haluan banyak perahu klotok, kapal bunyikan suling peringatan, ada 5 (lima) orang di Anjungan, pengamatan dilakukan visual dan Radar;

c. Saat melintang Pulau Kaget dengan TB. Berlian 31 dan TB. SKJ 48 sepakat kiri-kiri, ada informasi dari TB. SKJ 48 bahwa di belakangnya ada TB. Bomas Segara, kemudian KM. Marina Nusantara berkomunikasi dengan TB. Bomas Segara bersepakat passing kiri-kiri, setelah bebas TB. SKJ 48, jarak ke TB. Bomas Segara 700-800 meter, saat jarak 800 meter Pandu advice haluan 030° arah Gunung Meranti, KM. Marina Nusantara sudah berubah haluan;

d. Posisi kapal antara (Buoy No.1) dengan Pulau Kaget, kapal passing beberapa kapal, saat passing Pulau Kaget kapal komunikasi bahwa ada beberapa kapal yang akan keluar, dan komunikasi kiri-kiri, Saksi mendengar komunikasi, agar TB. Bomas Segara ke kanan, karena Tongkangnya belum bebas;

e. Pada jarak 400 meter, Nakhoda ambil alih komando dari Pandu dan merubah haluan 5°-10° kemudian cikar kanan, menggunakan Mesin kanan, Stop Mesin kiri lalu maju pelan, saat jarak sisa 400 meter kapal sudah cikar;

f. Saksi terus melihat jarak, Mualim II persiapan muatan, saat kejadian posisi pegang telegraph, semua dicatat di Log Book;

g. Selesai melaksanakan dock kapal diadakan sea trial dan kompaseren.

3. Saksi KKM, Susanto, dalam keadaan sehat dan dibawah sumpah memberikan keterangan :

a. Lahir di : Cimahi.

Tanggal : 07 Januari 1971. Agama : Islam.

Alamat : Jl. A. Yani no. 162 A, RT.005, RW.007, Kedawung Kroya, Cilacap.

Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1981, di Cilacap; 2) SMP, Tahun 1987, di Cilacap; 3) SMA, Tahun 1990, di Cimahi;

Pelaut : 1) AMK - A, Tahun 1996, di Semarang; 2) ATT- III, Tahun 2003, di Jakarta. Pengalaman Berlayar :

1) Masinis III, LSP Lines/KM.CJN. III-12, Tahun 1996; 2) Masinis II, LSP Lines/KM.CJN. III-12, Tahun 1997;

(14)

141

3) Masinis I, LSP Lines/KM.CJN. III-12, Tahun 1998; 4) Masinis I, LSP Lines/MV. Perdana Putra, Tahun 1998; 5) KKM, LSP Lines/KM.CJN. III-12, Tahun 1998 s/d 2000; 6) Masinis II. KM. Marina Nusantara, Tahun 2000 s/d 2001; 7) Masinis I, KM. Marina Nusantara, Tahun 2001 s/d 2002; 8) KKM, KM. Marina Nusantara, Tahun 2002 s/d Kejadian.

b. Sebagai KKM bertugas menyiapkan motor induk, motor bantu dan pesawat bantu lainnya untuk kelancaran operasional kapal termasuk kebutuhan BBM, oli, spare part, dan melakukan pengawasan dan stand by di kamar mesin saat olah gerak, dengan tugas jaga 04.00-08.00, 16.00-20.00, merk Mesin Induk Mahita 2 (dua) unit, 2 x 4500 HP, 200 rpm, Motor Bantu 3 (tiga) unit dalam keadaan baik dan normal;

c. Pada saat manuver memasuki alur, mesin induk I dan II terlihat putaran 120 rpm, dan menggunakan 2 (dua) Motor Bantu yaitu motor bantu I dan motor bantu II yang dipararel, dalam kondisi baik dan normal;

d. Tanggal 26 September 2011, Saksi menyatakan pukul 05.15 WITA, Mesin Induk I dan Mesin Induk II di stop sesuai komando Anjungan, pukul 05.20 WITA, mesin maju pelan sekali, pukul 05.27 WITA, maju pelan. Pukul 06.44 WITA, Anjungan memberi komando Mesin Induk I stop, Mesin Induk II maju pelan, pukul 06.45 WITA, Nakhoda memberi komando Mesin Induk II stop, kemudian Mesin Induk I dan Mesin Induk II mundur setengah, belum sempat dilayani terjadi tubrukan;

e. Saat itu Saksi sedang memegang handle manuver yang berada diluar control room, di kamar mesin ada mandor mesin, oiler jaga dan oiler harian, pada saattubrukan sedang di depan Mesin Induk II pegang handle manuver, setelah terjadi tubrukan, kondisi permesinan dan mesin kemudi kapal masih dalam keadaan berfungsi normal;

f. Kemudian Nakhoda memberi komando melalui telepon Anjungan ke kamar mesin, untuk menjalankan Pompa Kebakaran, Emergency Fire Pump, General Service (GS) Pump untuk menjalankan Sprinkler dan Hydrant; g. Setelah mengetahui adanya kepulan asap, Saksi masuk ke kamar mesin

langsung menginstruksikan petugas jaga mesin untuk memakai life jacket, setelah keadaan tidak dapat dikendalikan Saksi perintahkan petugas jaga untuk mematikan Motor Bantu I dan II, lalu meninggalkan kamar mesin menuju ke Muster Station.

4. Saksi Juru Mudi, Siswa Saputra, dalam keadaan sehat dan dibawah sumpah memberikan keterangan :

a. Lahir di : Bangkalan

Tanggal : 11 November 1973 Agama : Islam

Alamat : Desa Tapak Rejo, RT. 02/ RW. 01, Kasemben, Blitar, Jawa Timur.

(15)

142 Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1986, di Bangkalan; 2) SMP, Tahun 1989, di Bangkalan; 3) SMA, Tahun 1993, di Bangkalan.

Pelaut : ANT D, Tahun 2009, di Surabaya. Pengalaman Berlayar :

1) Cabin Attendent, KM. Mandiri Nusantara, Tahun 2001 s/d 2005; 2) Kelasi, KM. Madani Nusantara, Tahun 2005 s/d 2009;

3) Juru Mudi, KM. Marina Nusantara, Tahun 2009 s/d Kejadian.

b. Tanggal 25 September 2011, pukul 10.00 WIB, kapal bertolak dari Surabaya menuju Banjarmasin, dengan muatan penumpang dan kendaraan, kapal dalam kondisi baik, kemudi tidak ada masalah;

c. Tanggal 26 September 2011, 05.15 WITA, Pandu naik ke atas kapal di alur Bouy No.2, kemudian kapal masuk ke Sungai Barito Banjarmasin, mendekati Pulau Kaget, passing dengan TB. Bomas Segara;

d. Pada jarak 400 m, Tersangkut Nakhoda perintahkan mengubah haluan kapal dari 030° ke 040° kanan, kemudian dilanjutkan dengan cikar kanan, pada saat yang bersamaan TB. Bomas Segara bergerak ke haluan kiri KM. Marina Nusantara, tapi tongkang masih lurus di depan KM. Marina Nusantara, jarak sekitar 300 m, Tersangkut Nakhoda perintahkan stop Mesin kanan, kemudian stop Mesin kiri, dan kemudian perintahkan mundur Mesin kedua-duanya;

e. Pukul 06.45 WITA, terjadi tubrukan antara KM. Marina Nusantara dengan TK. Pulau Tiga 330-22 di Muara Tamban atau melintang Gunung Meranti, cuaca berawan, pasang kuat, dan angin kencang, Saksi tetap berada di Anjungan sampai Tersangkut Nakhoda perintahkan semua awak kapal untuk menurunkan liferaft dan evakuasi penumpang.

5. Saksi Pandu, Paryono, dalam keadaan sehat, dan dibawah sumpah memberikan keterangan :

a. Lahir di : Banyumas Tanggal : 20 Oktober 1974 Agama : Islam

Alamat : Jl. Sutoyo S, Komp. Damai RT. 26 No. 2, Banjarmasin. Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1986, di Baturaden; 2) SMP, Tahun 1990, di Baturaden; 3) SMA, Tahun 1993, di Purwokerto; 4) DIII AMNI, Tahun 1998, di Semarang.

(16)

143

Pelaut : 1) ANT III, Tahun 2003, di Jakarta;

2) Sertifikat Pandu, Tahun 2005, di Jakarta Pengalaman Bekerja:

Pandu, PT. Pelindo III, Tahun 2005 s/d kejadian.

b. Bahwa permintaan Pandu pukul 04.00 WITA, pukul 05.15 WITA, Saksi sudah naik di kapal saat kapal di buoy Nomor 2, mesin kapal maju pelan sekali dan kemudian maju pelan, Saksi berkomunikasi dan diteruskan oleh Markonis;

c. Kapal passing TB. Bahar 67, TB. SKJ 48,TB. Syukur 28, setelah Pulau Kaget TB. Berlian tidak ada masalah;

d. Berkomunikasi dengan TB. Bomas Segara sepakat passing kiri-kiri, silahkan haluan tetap;

e. Setelah semakin dekat Saksi menghindar merubah haluan 030° - ke 040°, Mesin kanan stop, haluan pelan sekali, kemudi kanan cikar;

f. Komunikasi lagi dengan TB. Bomas Segara, bantu kami ke kanan, namun kelihatan tongkang meluncur karena air slack, Saksi mengatakan kapal tongkang akan susah ditarik bila saat air slack, karena terbawa arus;

g. Saksi berada di kiri Anjungan, saat KM. Marina Nusantara sudah melawan arus, Nakhoda ambil alih manuver, saat itu kondisi angin dari Tenggara; h. Setelah tubrukan, Saksi turun meninggalkan kapal sebelum Nakhoda, Saksi

melihat banyak kapal membantu evakuasi penumpang. b. TB. BOMAS SEGARA

1. Tersangkut Nakhoda, Chrismas Benny Baraoh, dalam keadaan sehat dan didampingi oleh Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Bitung

Tanggal : 26 Desember 1970 Agama : Islam

Alamat : Taman Barat Baru Blok T/5, Nomor 8 Bekasi, Jawa Barat. Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1984, di Bitung; 2) SMP, Tahun 1987, di Bitung; 3) SMA, Tahun 1990, di Bitung; Pelaut : 1) ANT IV, Tahun 2006, di Jakarta; 2) ANT III, Tahun 2010, di Jakarta.

(17)

144 Pengalaman Berlayar :

1) Mualim I, TB. Futai, 19 Juni 1998 s/d 30 Juli 2002;

2) Mualim II, TB. Osco Star I, 23 April 2003 s/d 12 Mei 2005;

3) Mualim I, TB. Semar Tujuh, 20 November 2006 s/d 22 Pebruari 2008; 4) Nakhoda, TB. Semar Tujuh, 22 Pebruari 2008 s/d 10 Desember 2008; 5) Nakhoda, TB. Semar Sepuluh, 13 Desember 2008 s/d 21 Juni 2009; 6) Nakhoda, TB. Bomas Segara, 20 September 2010 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 25 September 2011, pukul 06.15 WITA, kapal bertolak menuju Tuban melalui alur sungai Barito Pelabuhan Banjarmasin, tanggal 26 September 2012, pukul 04.00 WITA, berkomunikasi dengan Pandu (86) bahwa 1 (satu) jam ke depan melintang Pelabuhan Trisakti;

c. Pukul 05.20 WITA, kapal posisi melintang Pelabuhan Trisakti berkomunikasi lagi dengan Pandu melalui channel 12, Pandu menjawab agar Nakhoda TB. Bomas Segara jalan terus;

d. Selama menunggu Pandu, berkomunikasi dengan kapal-kapal di alur Pelabuhan Trisakti termasuk KM. Marina Nusantara untuk berpapasan merah-merah, saat itu di depan haluan kapal ada TB. Berlian 31, yang searah keluar Pelabuhan;

e. Mendengar Mualim I berkomunikasi dengan KM. Marina Nusantara sepakat jumpa merah-merah, keadaan kapal semakin mendekat, Mualim I bertindak menghindar ke kanan, selama bernavigasi Mualim I yang mengarahkan TB. Bomas Segara, sedangkan Tersangkut hanya mengawasi;

f. Setelah melihat kapal sudah dekat, memberi komando ke kanan, saat dekat sekali cikar kanan karena melihat tidak ada pergerakan, saat itu kondisi sedang panik;

g. Saat itu arus masuk, kondisi air pasang akan surut lagi, Tersangkut mengira-ngira saja jarak dengan KM. Marina Nusantara yang akan berpapasan, ruang gerak antara kapal masih bisa (3 - 4 ) tongkang, Tersangkut mengatakan waktu TB. Bomas Segara bergerak, tongkang yang ditariknya tidak bergerak, tali gandeng 90 meter diameter 12’’, pedoman magnit belum pernah di kompaseren;

h. Tersangkut menyatakan tidak mengetahui kondisi draft Tongkang pada saat selesai memuat Batubara.

2. Saksi Mualim I, Tardi, dalam keadaan sehat dan dibawah sumpah memberikan keterangan :

a. Lahir di : Cirebon Tanggal : 10 Juli 1984 Agama : Islam

Alamat : Ds. Bungko, RT. 02/RW. 01, Kapetakan, Cirebon.

(18)

145 Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1995, di Cirebon; 2) SMP, Tahun 2001, di Cirebon; 3) SMA, Tahun 2004, di Cirebon; Pelaut : ANT IV, Tahun 2007, di Jakarta; Pengalaman Berlayar :

1) Mualim II, TB. Bomas Gold, 16 Mei 2008 s/d 04 Desember 2008;

2) Mualim II, TB. Bomas Segara, 04 Desember 2008 s/d 07 Pebruari 2010; 3) Mualim I, TB. Bomas Surya, 07 Pebruari 2010 s/d 01 September 2010; 4) Mualim I, TB. Bomas Segara, 08 September 2010 s/d kejadian.

b. Tugas dan tanggung jawab sebagai Mualim I adalah membantu Nakhoda, Jaga Pelabuhan, mengatur muatan, dan bertanggung jawab atas perawatan kapal, Mualim I dinas jaga pukul 04 - 08, Tersangkut Nakhoda pukul 08-12, Mualim II pukul 12 – 04;

c. Tanggal 25 September 2011, pukul 06.15 WITA, kapal bertolak dari pelabuhan Kelanis tujuan Pelabuhan Tuban-Jawa Timur, keadaan alat Navigasi normal, Radar, GPS, Echosounder, VHF Marine dan SSB dalam keadaan baik, panjang tali towing 90 m;

d. Tanggal 26 September 2011, mendekati Rede Trisakti, Saksi melakukan komunikasi dengan Kepanduan via Radio Channel 12, jawaban dari Kepanduan agar kapal bergerak mendekati Rede Trisakti dan Pandu akan naik saat sudah dekat Rede Trisakti; Pukul 05.20 WITA, TB. Bomas Segara menarik TK. Pulau Tiga 330-22 passing Rede Trisakti; Pukul 05.45 WITA, Saksi melakukan komunikasi pertama dengan KM. Marina Nusantara, dan belum tahu posisi KM. Marina Nusantara yang sebenarnya, tapi dari komunikasi tersebut sudah disepakati jumpa kiri-kiri (merah-merah);

e. Saksi melakukan komunikasi setelah melihat KM. Marina Nusantara passing kiri-kiri dengan TB. Berlian - 31, dalam komunikasi tersebut KM. Marina Nusantara mengatakan tetap jumpa kiri-kiri, kemudian Saksi mengamati haluan KM. Marina Nusantara mengarah ke TB. Bomas Segara;

f. Sebelum kejadian, Nakhoda mengambil alih komando di Anjungan untuk membawa kapal lebih ke kanan dari haluan sebelumnya, guna menghindari tubrukan dengan KM. Marina Nusantara;

g. Pukul 06.45 WITA, terjadi tubrukan TK. Pulau Tiga 330-22 dengan KM. Marina Nusantara, di barat daya PT. Gunung Meranti, alur Sungai Barito, pada posisi 03° 22’ 280” S / 114° 30’ 780” T, keadaan cuaca cerah berawan, angin dari Tenggara, arus masuk (pasang) ke Utara, kecepatan kapal sebelum terjadinya tubrukan adalah 2.8 knot;

h. Setelah tubrukan terjadi, Tersangkut Nakhoda mengambil tindakan stop mesin, memerintahkan Saksi untuk melepas tali second towing, dan membantu evakuasi penumpang KM. Marina Nusantara yang terbakar,

(19)

146

setelah proses evakuasi selesai dilakukan, TB. Bomas Segara menarik TK. Pulau Tiga 330-22 agar lepas dari haluan KM. Marina Nusantara;

i. Akibat kejadian tersebut, wire bradle tongkang sebelah kiri putus, rumah jangkar tongkang penyok, haluan tongkang sisi kanan robek sepanjang kurang lebih 3 m dan lebar 1 m, serta bolder haluan Tongkang lepas.

3. Saksi KKM, Sabahan, dalam keadaan sehat dan dibawah sumpah memberikan keterangan :

a. Lahir di : Sepinggan Jarak Tanggal : 15 Maret 1974 Agama : Islam

Alamat : Semparuk Sebangkau RT. 07 / RW. 012, Semparuk, Sambas, Pontianak

Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1984, di Sepinggan; 2) SMP, Tahun 1990, di Semparuk; 3) STM, Tahun 1993, di Singkawang; Pelaut : ATT III, Tahun 2009, di Jakarta;

Pengalaman Berlayar :

1) KKM, TB. Bomas Ceria, 14 Januari 2010 s/d 06 November 2011; 2) Masinis I, TB. Ganesa Abadi, 04 Maret 2011 s/d 29 Mei 2011; 3) KKM, TB.Bomas Segara , 10 Juni 2011 s/d kejadian.

b. TB. Bomas Segara menarik TK. Pulau Tiga 330-22, bertolak dari Pelabuhan Kelanis tujuan Tuban, kapal bermesin utama merk Mitsubishi Type S6R2 MTK-3L HP 1030 Rpm 150 dan Mesin bantu Merk Cummins tipe 6BT5 9D HP 1500, dalam keadaan baik dan normal;

c. Sebagai KKM bertanggung jawab di permesinan kapal, stand by 24 jam di saat keadaan darurat, dengan pengaturan Tugas Jaga Kamar Mesin : KKM jam 09.00-12.00 dan jam 12.00-03.00, Masinis III jam 03.00-06.00, Masinis II jam 06.00-09.00;

d. Saat terjadi tubrukan, Saksi sedang istirahat di kamar, sekitar pukul 06.45 WITA, merasakan adanya goncangan keras, dan mengetahui adanya tubrukan dari Juru Mudi, seingat Saksi yang memegang kemudi di Anjungan adalah Nakhoda;

e. Setelah mengetahui ada tubrukan mendapat perintah dari Nakhoda mengamankan TB. Bomas Segara, membantu melepaskan tali tunda tongkang, lalu membantu evakuasi penumpang KM. Marina Nusantara;

(20)

147

f. Akibat tubrukan TK. Pulau Tiga 330-22 mengalami kerusakan di haluan kanan bocor di atas garis air, rumah jangkar sebelah kanan dan keseluruhan bagian depan rusak;

g. Informasi lain yang disampaikan bahwa tidak ada persiapan pada saat Pandu akan naik maupun turun.

4. Saksi Masinis II, Agus Tato, dalam keadaan sehat dan dibawah sumpah memberikan keterangan:

a. Lahir di : Tanahbaru Tanggal : 17 Agustus 1982; Agama : Islam

Alamat : Lik. Pasar Lama, Sapolohe, RT. 001 / RW. 001, Bontobahari, Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1997, di Bulukumba; 2) SMP, Tahun 2000, di Bontobahari; 3) SMA, Tahun 2003, di Bontobahari; 4) DIII AIPI, Tahun 2006, di Makassar.

Pelaut : ATT III, Tahun 2009, di Jakarta. Pengalaman Berlayar :

1) Masinis II, Drako Shipping Pte Ltd, 01 April 2010 s/d 28 Desember 2010; 2) KKM, Cathay Offshore Pte Ltd, 06 Januari 2011 s/d 01 Juli 2011;

3) Masinis II, TB.Bomas Segara , 01 Agustus 2011 s/d kejadian.

b. Saat kejadian sedang berada di kamar mesin, jam jaga 06.00-09.00 dan 18.00-21.00, kapal bermesin induk 2 (dua) unit, merk Cunmins, 6 BT5-9S, 2 x 1030 HP, Mesin bantu 2 Unit, (2 x 120 HP), dengan sistem manuver dari Anjungan oleh Nakhoda;

c. Saksi bertugas merawat dan mengoperasikan motor bantu, membantu KKM dalam mengoperasikan dan merawat pompa, mencatat dan merawat buku jurnal harian Mesin dan melaporkannya kepada KKM;

d. Setiap akan olah gerak, putaran Mesin bervariable antara kisaran 700-1200 rpm, tapi tidak dicatat di buku manuver karena tidak ada buku manuver; e. Sebelum kejadian, TB. Bomas Segara melintang Rede Trisakti, kemudian

pukul 06.10 WITA, Saksi turun ke kamar mesin untuk mengontrol Mesin Induk, Mesin bantu dan lainnya, yang beroperasi normal, pukul 06.20 WITA, tiba-tiba Mesin Induk menurun putarannya menjadi sekitar 950 rpm, yang sebelumnya 1000 Rpm, kemudian naik lagi menjadi 1200 rpm, handle menunjukkan maju penuh;

(21)

148

f. Pukul 06.30 WITA, terjadi goncangan pada kapal seperti ada tubrukan, Saksi berlari dengan naik melewati tangga kamar mesin menuju dek guna mengetahui keadaan sebenarnya, setelah sampai di dek, Saksi melihat KM. Marina Nusantara telah berada di posisi kiri TB. Bomas Segara, kemudian terus bergerak ke belakang dan tubrukan dengan tongkang yang kami towing;

g. Melihat posisi buritan KM. Marina Nusantara keluar asap hitam berbau kebakaran minyak, disaat bersamaan bersama dengan crew lainnya membangunkan crew yang sedang istirahat;

h. Bersama dengan Oiler segera turun ke Kamar Mesin mengecek keadaan Kamar Mesin yang masih dalam kondisi normal, dan terkontrol dengan baik, kemudian bersama dengan crew lainnya saling membantu untuk melepas tali second towing tongkang yang menempel pada KM. Marina Nusantara, kemudian TB. Bomas Segara bergerak untuk membantu KM. Marina Nusantara yang sedang mengeluarkan asap hitam;

i. Diperintahkan oleh Tersangkut Nakhoda untuk mengamankan TB. Bomas Segara dan membantu mengevakuasi penumpang KM. Marina Nusantara; j. Setelah proses evakuasi, TB. Bomas Segara bergerak untuk melepaskan

TK. Pulau Tiga 330-22 yang masih menempel di posisi haluan KM. Marina Nusantara untuk segera dibawa ke pinggir sungai dan ditambatkan dengan aman;

k. Setelah TK. Pulau Tiga 330-22 ditambatkan, Saksi selaku Perwira Jaga melihat kembali ke Kamar Mesin TB. Bomas Segara dan kondisi masih normal, beberapa saat kemudian Mesin Induk berhenti beroperasi, dan Saksi kembali mengecek Mesin, kondisi baik dan normal.

5. Saksi Juru Mudi, Mukhsin Odiy, dalam keadaan sehat dan dibawah sumpah memberikan keterangan:

a. Lahir di : Bitung Tanggal : 29 April 1970 Agama : Islam

Alamat : Kp. Turi Jaya, RT. 007 / RW. 006, Ds. Segara Makmur, Kec. Taruna Jaya, Bekasi.

Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1983, di Bitung; 2) SMP, Tahun 1986, di Kauditan; 3) SMA, Tahun 1992, di Bitung;

Pelaut : ANT D, Tahun 2007, di Jakarta. Pengalaman Berlayar :

1) Juru Mudi, TB. Bomas Mulia, Tahun 2003 s/d Maret 2011; 2) Juru Mudi, TB. Bomas Segara, Tahun 2011 s/d kejadian.

(22)

149

b. Tugas dan tanggung jawab adalah melaksanakan tugas kerja harian, jaga laut, dan jaga pelabuhan atas perintah Mualim I dan Nakhoda, Tugas Jaga 04.00-08.00 dan 16.00-20.00, bersama dengan Mualim I;

c. Tanggal 25 September 2011, pukul 06.15 WITA, TB. Bomas Segara menarik TK. Pulau Tiga 330-22, bertolak dari pelabuhan Kelanis tujuan Pelabuhan Tuban, dengan muatan Batubara, panjang tali towing 90 m, kondisi alat Navigasi, Radar, Radio VHF, Echosounder, dan Kemudi dalam keadaan baik; d. Tanggal 26 September 2011, pukul 05.30 WITA, TB. Bomas Segara mendekati Pulau Kaget dengan kecepatan 2.8 knot, mendengar komunikasi antara KM. Marina Nusantara dengan TB. Berlian 31 untuk passing kiri-kiri, jarak TB. Bomas Segara dengan TB. Berlian 31 adalah 0,5 mil, mendengar komunikasi tersebut Mualim I memanggil KM. Marina Nusantara untuk passing kiri-kiri juga satu paket dengan TB. Berlian 31, pada saat itu KM. Marina Nusantara belum terlihat oleh mata;

e. Pukul 06.35 WITA, melintang Pulau Kaget, TB. Berlian 31 passing kiri-kiri dengan KM. Marina Nusantara dengan jarak yang dekat, Mualim I mengadakan komunikasi kedua dengan KM. Marina Nusantara untuk rencana passing selanjutnya, jawaban dari KM. Marina Nusantara adalah pertahankan haluan sejati TB. Bomas Segara, haluan kapal saat itu 230°; f. Pukul 06.40 WITA, TB. Bomas Segara passing dengan KM. Marina

Nusantara, jarak sekitar 25 meter, mendapat order dari Mualim I untuk cikar kanan, haluan kapal berubah, tapi haluan tongkang tidak berubah; g. Pukul 06.45 WITA, TK. Pulau Tiga 330-22 tubrukan dengan KM. Marina

Nusantara, saat tubrukan berada di Anjungan bersama dengan Mualim I dan Nakhoda, keadaan Cuaca cerah berawan, angin bertiup dari Tenggara, air pasang;

h. Setelah kejadian, Nakhoda memerintahkan Mualim I untuk mengambil posisi kapal, melakukan olah gerak untuk mengamankan tali second towing agar tidak terbelit di baling-baling kapal, memerintahkan anak buah kapal melepas dan memindahkan tali towing ke tongkang, selanjutnya menuju KM. Marina Nusantara untuk evakuasi penumpang ke pelabuhan Trisakti, setelah penumpang berhasil dievakuasi, TB. Bomas Segara kemudian ke buritan tongkang dan menarik tongkang lepas dari KM. Marina Nusantara, kemudian membawa tongkang ke tempat daerah yang aman untuk ditambatkan.

6. Saksi Pandu, I Ketut Rusdiana, dalam keadaan sehat dan dibawah sumpah memberikan keterangan :

a. Lahir di : Bandung Tanggal : 06 Juli 1972 Agama : Islam

Alamat : Jl. Sutoyo S, Gg. Sepakat, Nomor 22/26A, RT. 15, Banjarmasin. Pendidikan …

(23)

150 Pendidikan

Umum : 1) SD, Tahun 1988, di Bali; 2) SMP, Tahun 1988, di Bali; 3) SMA, Tahun 1991, di Bali;

Pelaut : 1) MPB III, Tahun 1998, di Jakarta; 2) ANT III, Tahun 2002, di Jakarta. Pengalaman Berlayar / Bekerja :

1) Mualim II, MV. Ocean Odysey, Tahun 1998;

2) Mualim III, KM. Kayu Lapis Dua, Tahun 1998 s/d 1999; 3) Mualim III, MV. Dasa Tiga, Tahun 1999;

4) Mualim I, MV. Bakhai II, Taun 1999 s/d 2001; 5) Mualim II, KM. Kertanegara, Tahun 2003;

6) Pandu, PT. Pelindo III, Tahun 2004 s/d kejadian.

b. Menunggu TB. Bomas Segara mulai pukul 01.00 WITA - 03.00 WITA, karena tidak ada kabar dari TB. Bomas Segara, Saksi Pandu kembali ke rumah;

c. Pukul 04.00 WITA, mendapat telepon dari Nakhoda TB. Bomas Segara, yang mengatakan siap menerima Pandu saat kapalnya melintang Pelabuhan Trisakti ;

d. Pukul 05.20 WITA, Nakhoda menghubungi kantor Kepanduan, mengatakan bahwa kapalnya melintang Pelabuhan Trisakti;

e. Saksi mengatakan bahwa saat kejadian tubrukan Saksi belum di kapal, sehingga tidak tahu kejadiannya, hanya melihat orang panik di Anjungan karena kapal telah bertubrukan dengan kapal penumpang KM. Marina Nusantara.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) serta keterangan-keterangan dari Tersangkut dan Saksi-saksi dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang Banjarmasin, tanggal 03 Januari 2012 dan di Kantor Mahkamah Pelayaran, Jakarta, tanggal 05 Januari 2012, sehubungan dengan adanya tubrukan KM. Marina Nusantara dengan TK. Pulau Tiga 330-22 ditarik TB. Bomas Segara, di perairan Sungai Barito, Banjarmasin, telah sampai pada pendapat sebagai berikut : 1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal

a. Kapal

1) KM. Marina Nusantara

KM. Marina Nusantara I adalah jenis kapal Penumpang, konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan isi kotor GT. 5272, kapal dibangun tahun

(24)

151

1990 di Jepang, Kapal berbaling-baling ganda dan digerakkan oleh mesin penggerak utama Merk MAKITA, KSLH 654, dengan daya 2 x 4500 HP, 220 Rpm, dilengkapi mesin bantu merk DAIHATSU, 6 PSHTB-26D, 2 x 780 HP, Kapal diklaskan pada Biro Klasifikasi Indonesia dengan Nomor Register 11488, tanda klas untuk lambung adalah A 100  L “ Ferry” dan tanda klas mesin adalah SM, Kapal Docking terakhir pada tanggal 17 Juni 2011 sampai dengan 30 Juni 2011, di Tanjung Priok, pemeriksaan nautis dan teknis dilaksanakan di Tanjung Priok.

2) TB. Bomas Segara

TB. Bomas Segara adalah jenis kapal tunda, konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan isi kotor GT.177, dibangun tahun 2006 di Malaysia, berbaling-baling dua dan digerakkan oleh mesin penggerak utama Merk MITSUBISHI S6R2-MTK3L dengan daya 2 x 1012 HP, 1400 Rpm, dilengkapi mesin bantu Merk CUMMINS, 6 BT 5.9-D(M), 2 x 122 HP, diklaskan pada Biro Klasifikasi Indonesia dengan Nomor Register 11722, tanda klas untuk lambung adalah A 100  P “ Tug Boat” dan tanda klas mesin adalah SM, Kapal Docking terakhir pada tanggal 27 Pebruari 2010 sampai dengan 01 April 2010, di Merak - Banten.

3) TK. Pulau Tiga 330-22

TK. Pulau Tiga 330-22 adalah jenis “Pontoon”, konstruksi baja, berbendera Indonesia, isi kotor GT. 4336, tongkang dibangun tahun 2008 di Batam, diklaskan pada Biro Klasifikasi Indonesia dengan Nomor Register 12186, tanda klas untuk lambung adalah 100 P “Pontoon”, Docking terakhir pada tanggal 03 Mei 2011 sampai dengan 17 Mei 2011, di Bojanegara.

b. Surat-surat Kapal.

1) KM. Marina Nusantara

KM. Marina Nusantara memiliki Surat Laut, Surat Ukur serta Sertifikat dan dokumen lainnya lengkap dan masih berlaku sebagaimana di persyaratkan sesuai ketentuan perundang – undangan yang berlaku. 2) TB. Bomas Segara

TB. Bomas Segara memiliki Surat Laut, Surat Ukur serta Sertifikat dan dokumen lainnya lengkap dan masih berlaku sebagaimana di persyaratkan sesuai ketentuan perundang – undangan yang berlaku. 3) TK. Pulau Tiga 330-22

TK. Pulau Tiga 330-22 memiliki Surat Laut, Surat Ukur serta Sertifikat dan dokumen lainnya lengkap dan masih berlaku sebagaimana di persyaratkan sesuai ketentuan perundang – undangan yang berlaku.

(25)

152 c. Awak Kapal

1) KM. Marina Nusantara

Sesuai Surat Keterangan Susunan Perwira Dek dan Mesin Nomor PK.304/88/11/SYB.Tpr-2011, tanggal 22 September 2011, dikeluarkan oleh Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya bahwa Susunan Perwira Dek dan Mesin adalah sebagai berikut :

Bagian Dek :

Nakhoda : Suyatman, ANT II, Tahun 2010, di Jakarta. Mualim I : Bisri, ANT III, Tahun 2003, di Jakarta. Mualim II : Supriyadi, ANT III, Tahun 2001, di Jakarta.

Mualim III : Didik Krisbiantoro, ANT III, Tahun 2010, di Jakarta.

Bagian Mesin :

KKM : Susanto, ATT III, Tahun 2003, di Jakarta. Masinis I : Supangat, ATT III, Tahun 2001, di Jakarta.

Masinis II : Khaerul Anwar, ATT III, Tahun 2002, di Jakarta.

2) TB. Bomas Segara

Sesuai Surat Keterangan Susunan Perwira Dek dan Mesin Nomor AL.406/16/IX/SYB.KLN/2011, tanggal 25 September 2011, dikeluarkan oleh Syahbandar Kelanis bahwa Susunan Perwira Dek dan Mesin belum memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 70 Tahun 1998, adalah sebagai berikut :

Bagian Dek :

Nakhoda : Chrismas Benny Baraoh, ANT IV, Tahun 2006, di Jakarta. Mualim I : Tardi, ANT IV, Tahun 2007, di Jakarta.

Mualim II : Muhammad Rizal, ANT IV, Tahun 2009, di Jakarta.

Bagian Mesin :

KKM : Sabahan, ATT III, Tahun 2009, di Jakarta. Masinis II : Agus T, ATT III, Tahun 2009, di Jakarta.

Masinis III : Warnongso, ATT IV, Tahun 2008, di Jakarta. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa :

1) KM. Marina Nusantara saat terjadinya kecelakaan kapal tubrukan, kondisi baik, perlengkapan cukup, dokumen sertifikat dan surat-surat kapal lengkap, serta diawaki dengan jumlah awak kapal yang cukup Susunan Perwira Dek dan Mesin memenuhi syarat sesuai peraturan per Undang-undangan;

2) TB. Bomas Segara saat terjadinya kecelakaan kapal tubrukan, kondisi baik, perlengkapan cukup, dokumen sertifikat dan surat-surat kapal

(26)

153

lengkap, tetapi Susunan Perwira Dek dan Mesin tidak memenuhi syarat sesuai peraturan perundang-undangan;

3) TK. Pulau Tiga 330-22 saat ditarik TB. Bomas Segara, kondisi tongkang baik, dokumen sertifikat dan surat-surat kapal lengkap dan masih berlaku.

2. Tentang Cuaca

a. Menurut Badan Meteorologi, dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok, dengan suratnya tanggal 02 Desember 2011, perihal Analisis Keadaan Angin Permukaan, Arus Laut, Cuaca, Jarak Penglihatan dan Gelombang di wilayah perairan Tubrukan KM. Marina Nusantara dengan Tongkang Pulau Tiga 330-22 ditarik TB. Bomas Segara di sekitar Gunung Meranti, Perairan Sungai Barito, Banjarmasin, koordinat 03°-22’-280” S dan 114°-30’-780” T tanggal 26 September 2011, pukul 06.45 WITA adalah sebagai berikut :

Cuaca : Berawan sebagian - Berawan

Arah Angin : Tenggara

Kecepatan Angin Rata – Rata : 7.0 – 10.3 knots Arah Arus : Barat Laut - Utara Kecepatan Arus : 3.2 – 3.4 cm/det Jarak Penglihatan : 5.0 – 8.0 mil Tinggi Gelombang berkisar : 0.4 m – 0.6 m

b. Menurut Kepanduan Bahari Indonesia Jilid II Tahun 2009, Bab 6 halaman 398 disebutkan bahwa pasut tegak lurus disini bersifat campuran condong ke Harian Tunggal, pada persimpangan dari Pulau Petak waktu – waktu Air Tinggi dan Air Rendah terjadi 4 – 5 jam lebih lambat dari pada di ambang Barito, pada musim hujan Air Tinggi yang istimewa (Desember – Mei) hal ini dibarengi dengan terjadinya banjir, Arus terutama Harian Tunggal, perubahan Arus Surut ke Arus Pasang ternyata dimana – mana jatuh bersamaan dengan waktu – waktu Air Rendah dari komponen tunggal harian dari gerakan pasut tegak;

c. Menurut keterangan Tersangkut dan Saksi di dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan maupun keterangan di hadapan sidang bahwa pada waktu terjadinya tubrukan cuaca baik.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran dapat menerima keterangan Tersangkut dan Saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal a. KM. Marina Nusantara

Ukuran pokok kapal sesuai Surat Ukur Internasional (TMS. 1969). L x B x H = 91, 40 m x 19, 20 m x 6, 42 m.

(27)

154

Lambung Timbul Tropik (LT) = 1148 mm = 1, 148 m. Tebal plat geladak diperkirakan t = 13 mm = 0,013 m. Syarat Maksimal H = 6,42 m t = 0,013 m + = 6,433 m LT = 1,148 m _ Syarat Maksimal = 5, 285 m. Displacement (D) = 91,40 x 19,20 x 5,285 x 0,80 x 1,025 = 7605,123 Ton.

Berat kapal kosong (W) = 0,30 x D

= 2281, 537 Ton. Kapasitas Angkut (DWT) = D – W.

= 5323,586 Ton.

Saat bertolak dari Surabaya, draft depan (td) = 5,10 m, draft belakang (tb) = 5,20 m. Draft rata-rata = td+tb = 5,15 m. 2 D1 = 91,40 x 19,20 x 5,15 x 0,80 x 1,025 = 7410,858 Ton. W1 = 0,30 x D. = 2223,257 Ton. Muatan = D1-W1. = 5187,601 Ton.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa pada saat kejadian KM. Marina Nusantara mengangkut penumpang maupun kendaraan tidak melebihi kapasitas angkut yang diijinkan, dan stabilitas kapal baik.

b. TK. Pulau Tiga 330-22.

Ukuran pokok kapal sesuai Surat Ukur Internasional (TMS. 1969). L x B x H = 96, 56 m x 27, 43 m x 6, 10 m.

Lambung Timbul Tropik (LT) = 1273 mm = 1, 273 m. Tebal plat geladak diperkirakan t = 13 mm = 0,013 m.

(28)

155 Syarat Maksimal H = 6,10 m t = 0,013 m + = 6,113 m LT = 1,273 m - Syarat Maksimal = 4, 840 m. Displacement (D) = 96,56 x 27,43 x 4,84 x 0,90 x 1,025 = 11825,916 Ton.

Berat tongkang kosong (W) = 0,30 x D. = 3547, 774 Ton. Kapasitas Angkut (DWT) = D – W.

= 8278,142 Ton. Jenis muatan tongkang Batubara sebanyak 10358 Ton.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa TK. Pulau Tiga 330-22 memuat Batubara melebihi kapasitas angkut, yang mengakibatkan stabilitas tongkang kurang baik.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak.

1) KM. Marina Nusantara

a. Pada tanggal 25 September 2011, pukul 05.10 WIB, KM. Marina Nusantara bertolak dari Pelabuhan Surabaya, bernavigasi dengan aman dan selamat hingga kapal tiba tanggal 26 September 2011, pukul 04.00 WITA, tiba di Buoy luar Pelabuhan Banjarmasin dan berlabuh jangkar untuk menunggu Pandu naik di kapal;

b. Pukul 05.15 WITA, Pandu naik di kapal KM. Marina Nusantara; Saat akan memasuki perairan sungai Barito, menambah pengamat di Anjungan

c. Pukul 06.30 WITA, KM. Marina Nusantara ber-Olahgerak memasuki alur sungai Barito dengan Pandu di atas kapal, kecepatan saat itu 3 knots; d. Pukul 06.30 WITA, Pandu di KM. Marina Nusantara berkomunikasi

dengan TB. Berlian 31, TB. SKJ 48, TB. Bomas Segara yang menarik TK. Pulau Tiga 330-22, disepakati passing kiri-kiri, atau merah-merah. Dalam kondisi kapal telah saling melihat, dan keduanya akan berpapasan dalam kondisi menyilang, dapat saling mempertahankan haluannya;

(29)

156

e. Pukul 06.39 WITA, KM. Marina Nusantara berkomunikasi lagi dengan TB. Bomas Segara yang menarik TK. Pulau Tiga 330-22 agar masing-masing menambah ke kanan, saat itu jarak antara keduanya 700-800 meter, karena KM. Marina Nusantara melihat kapal TB. Bomas Segara yang menarik TK. Pulau Tiga 330-22 belum bebas untuk berpapasan;

f. KM. Marina Nusantara merubah haluan bertahap dari 030° menjadi 040°, lalu mengubah kemudi 10° ke kanan, kemudi ditambah lagi 20° ke kanan sehingga haluan menjadi 070°; Dilihatnya TK. Pulau Tiga 330-22 tetap tidak menampakkan perubahan sehingga Nakhoda KM. Marina Nusantara memutuskan untuk cikar kanan;

g. Pukul 06.40 WITA, Nakhoda KM. Marina Nusantara mengambil alih komando dengan kemudi cikar kanan, karena Nakhoda KM. Marina Nusantara mengamati TB. Bomas Segara dan TK. Pulau Tiga 330-22 belum ada perubahan pergerakan, saat itu jarak keduanya 400 meter;

h. Nakhoda KM. Marina Nusantara bertindak Stop Mesin kanan -Mesin kiri maju pelan, agar kapal bisa lebih cepat bergerak ke kanan;Pukul 06.43 WITA, stop Mesin kanan, pukul 06.44 WITA, KM. Marina Nusantara stop mesin kiri; Pukul 06.45 WITA, KM. Marina Nusantara Mesin kiri-kanan mundur penuh, namun tubrukan tidak dapat dihindarkan lagi. 2) TB. Bomas Segara yang menarik TK. Pulau Tiga 330-22

a. Pada tanggal 25 September 2011, pukul 05.00 WITA, TB. Bomas Segara yang menarik TK. Pulau Tiga 330-22, bertolak dari Pelabuhan Kelanis (Kalteng) menuju Pelabuhan Tuban (Jawa Timur) melalui Rede Pelabuhan Banjarmasin dan Sungai Barito, Nakhoda berkomunikasi dengan Kepanduan bahwa kapal direncanakan tiba di Rede Trisakti Banjarmasin tanggal 26 September 2012, pukul 04.00 WITA, untuk memunggah Pandu dan Nakhoda berkomunikasi lagi dengan Kepanduan atas keterlambatannya;

b. Pukul 05.20 WITA, saat posisi kapal melintang Pelabuhan Trisakti, Nakhoda TB. Bomas Segara yang menarik TK. Pulau Tiga 330-22 berkomunikasi dengan Pandu yang akan naik di kapalnya dan kapal terus berolah gerak sambil terus mengamati petugas Pandu yang akan naik di kapalnya, TB. Bomas Segara terus ber-Olahgerak dengan kecepatan kapal saat itu 2,9 knot; tidak memakai Pandu sebagaimana yang diwajibkan dan tidak menambah pengamat dianjungan;

c. TB. Bomas Segara yang menarik TK. Pulau Tiga 330-22 berkomunikasi dengan KM. Marina Nusantara agar masing-masing menambah ke kanan, karena belum bebas untuk berpapasan saat itu jarak antara keduanya 700-800 meter;

(30)

157

d. Nakhoda TB. Bomas Segara menarik TK. Pulau Tiga 330-22 sebagaimana yang dikomunikasikan agar masing-masing menambah kekanan, akan tetapi TK. Pulau Tiga 330-22 yang ditarik masih belum bebas berpapasan dan cenderung bergerak ke kiri;

e. Kondisi yang semakin dekat tersebut bersamaan air pasang yang sedang slack hingga TK. Pulau Tiga 330-22 yang ditarik TB.Bomas Segara, bergerak merewang sulit ditahan atau dikendalikan dan tubrukan tidak dapat dihindarkan lagi;

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan berolah gerak yang dilakukan Tersangkut Nakhoda KM. Marina Nusantara dapat diterima, dan cara bernavigasi dan berolah gerak yang dilakukan Tersangkut Nakhoda TB. Bomas Segara tidak dapat diterima.

5. Tentang sebab terjadinya peristiwa

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar dan mendengar uraian Saksi - Saksi dalam persidangan, Majelis Hakim berpendapat bahwa kecelakaan tubrukan KM. Marina Nusantara dengan TK. Pulau Tiga 330-22 yang ditarik TB. Bomas Segara, disebabkan :

1) KM. Marina Nusantara

KM.Marina Nusantara terus bergerak kekanan untuk berpapasan kiri-kiri dengan Tugboat dan Tongkang yang berada dihaluannya sejak saling melihat, tanpa mengamati kondisi pasang yang akan slack.

2) TB. Bomas Segara

a. TB. Bomas Segara yang menarik TK. Pulau Tiga 330-22, berolah gerak memasuki alur perairan wajib Pandu tanpa menggunakan Pandu di atas kapalnya;

b. TB. Bomas Segara yang menarik TK. Pulau Tiga 330-22 yang memuat Batubara sebanyak 10358 Ton yang melebihi kapasitas angkutnya, mengakibatkan stabilitas tongkang kurang baik dan menurunkan kualitas manuvernya;

c. TB. Bomas Segara yang menarik TK. Pulau Tiga 330-22 dengan panjang Tongkang 100 meter dan tali penariknya panjang 90 meter, kurang memperhitungkan sarat dan panjang kapalnya saat akan memasuki alur sungai Barito, hal ini akan menurunkan kualitas manuver tug boat dan menyebabkan tongkangnya merewang;

d. TB. Bomas Segara yang menarik TK. Pulau Tiga 330-22 yang telah ber- Olah gerak di sungai selama 24 jam, Tugboat dan Tongkang terus berolah gerak tanpa menambah pengamat dianjungan, hal ini berakibat Nakhoda dan ABK di Anjungan mengalami kelelahan;

(31)

158

e. TB. Bomas Segara yang menarik TK. Pulau Tiga 330-22, tidak mendahulukan Kapal Penumpang yang sedang ber-Olahgerak saat arus pasang diperairan sungai Barito.

6. Tentang Upaya Penyelamatan 1) KM. Marina Nusantara

a. Pada tanggal 25 September 2011, pukul 10.00 WIB, kapal bertolak dari pelabuhan Surabaya tujuan Banjarmasin dengan muatan kendaraan sekitar 33 unit (truk besar, truk kecil), 1 (satu) unit alat berat, 43 (empat puluh tiga) unit sepeda motor, 14 (empat belas) kendaraan kecil, dan sekitar 443 penumpang dengan jumlah awak kapal 25 (dua puluh lima) orang;

b. Pada tanggal 26 September 2011, pukul 04.00 WITA, sampai di Bouy Luar Pelabuhan Banjarmasin, dan pukul 05.15 WITA, Pandu Paryono naik ke atas kapal langsung menuju Anjungan yang saat itu di Anjungan ada Mualim I, Markonis, Juru Mudi Jaga, kemudian pada pukul 06.30 WITA, KM. Marina Nusantara berkomunikasi melalui Markonis dengan TB. Berlian 31 sepakat berpapasan kiri, di lanjut dengan TB. SKJ 48 sama juga berpapasan kiri-kiri, selanjutnya dengan TB. Bomas Segara yang menarik TK. Pulau Tiga 330-22 dan sepakat juga berpapasan kiri-kiri;

c. Pukul 06.39 WITA, KM. Marina Nusantara berkomunikasi yang kedua dengan TB. Bomas Segara agar bertemu tetap kiri-kiri, karena posisi TB. Bomas Segara dengan KM. Marina Nusantara belum bebas, agar masing-masing segera bergerak ke kanan lagi agar bebas saat passing, jarak saat itu 700 meter s/d 800 meter;

d. Pukul 06.40 WITA, Tersangkut ambil alih komando dari Pandu Paryono dengan olah gerak kemudi cikar kanan, mesin kanan stop, mesin kiri maju pelan dengan maksud KM. Marina Nusantara bergerak cepat ke kanan, pada saat itu jarak sekitar 400 meter, terlihat TB. Bomas Segara bergerak ke kanan, akan tetapi tongkangnya masih belum bebas dan cenderung ke kiri;

e. Pukul 06.45 WITA, terjadi tubrukan sekitar 5 menit kemudian terlihat asap di cardeck kendaraan bagian depan, Tersangkut perintahkan ABK untuk mencari tahu dan melakukan pemadaman dengan menghidupkan pompa pemadam kebakaran darurat dan pompa GS untuk springler dan hydrant; f. Pukul 06.52 WITA, kebakaran tidak dapat di atasi, Tersangkut Nakhoda

meminta manajer cabang PT. Prima Vista Banjarmasin untuk segera membantu mengevakuasi penumpang dan juga meminta kapal-kapal yang berada di Muara Tamban untuk membantu evakuasi melalui chanel 12 VHF, komando evakuasi penumpang dengan peluncuran life raft kanan, dan ABK mengarahkan penumpang ke cardeck atas, dibagian yang lebih aman, kemudian menurunkan tangga darurat kanan;

(32)

159

g. Pukul 07.55 WITA, penumpang dan ABK KM. Marina Nusantara telah berhasil di evakuasi ke pelabuhan terdekat dengan bantuan Tug Boat dari kapal-kapal instansi pelabuhan pemerintah dan swasta.

2) TB. Bomas Segara / TK. Pulau Tiga 330-22

a. Pada tanggal 25 September 2011, pukul 06.15 WITA, TB. Bomas Segara/TK. Pulau Tiga 330-22 dengan tali gandeng sekitar 90 m, bertolak dari Pelabuhan Kelanis tujuan Tuban, bermuatan Batubara curah sebanyak 10358 Ton, dengan ABK 10 (sepuluh) orang termasuk Nakhoda;

b. Tanggal 26 September 2011, saat sebelum kejadian telah bersepakat berkomunikasi dengan KM. Marina Nusantara passing kiri-kiri melalui radio VHF chanel 12, pada saat itu kecepatan TB. Bomas Segara 2.8 knots, tetap mempertahankan posisinya dan KM. Marina Nusantara akan menghindar ke kanan;

c. Ketika mengetahui haluan KM. Marina Nusantara tidak mengalami perubahan, Tersangkut Nakhoda memerintahkan Mualim Jaga untuk menghindar lagi ke arah kanan (dalam keadaan terbatas kemampuan berolah geraknya);

d. Pukul 05.30 WITA, Tersangkut Nakhoda melapor kepanduan, dengan jarak tidak nampak, Mualim Jaga saat itu Mualim I sedang berkomunikasi via radio VHF untuk passing kiri-kiri, dan sebelumnya sudah disepakati juga merah-merah, saat itu Tersangkut ada di Anjungan menunggu Pandu Alur Banjarmasin;

e. Setelah selang waktu beberapa menit dengan jarak yang sudah Nampak, Mualim Jaga berkomunikasi lagi via radio dengan KM. Marina Nusantara agar jumpa merah-merah dan Tersangkut masuk Anjungan untuk melihat Pandu yang belum tiba juga;

f. Saat menunggu kedatangan Pandu, pukul 06.45 WITA, tiba-tiba KM. Marina Nusantara mau passing sangat dekat dengan TB. Berlian 31, dan Tersangkut ingatkan agar menghindar ke kanan, karena melihat KM. Marina Nusantara semakin ke kiri haluannya dan sudah tidak bisa mengendalikan lagi haluannya, kemudian tubrukan TK. Pulau Tiga 330-22 dibagian haluan sebelah kanan, dengan cepat Tersangkut Nakhoda langsung mengambil alih komando di Anjungan untuk manuver agar tali towing bisa bebas dengan tongkang untuk menjaga hal-hal yang membahayakan kapalnya, pukul 06.50 - 07.00 WITA, setelah terjadi tubrukan Pandu tiba-tiba masuk anjungan dari sebelah kanan ;

Referensi

Dokumen terkait

“Jika telah mengadakan pemeriksaan Mahkamah Pelayaran berpendapat, bahwa Nakhoda atau Perwira kapal yang kecakapannya diragukan, tidak cakap, maka Mahkamah Pelayaran

--- Menimbang, bahwa setelah mempelajari dengan seksama berkas perkara yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan Persiapan, Berita Acara Persidangan,

5) Sementara dari arah yang berlawanan rangkaian tunda KT. Orange telah berhasil menyusul rangkaian tunda KT. Abunawas-V dari sisi kanannya, dan mengingat lebar alur

Menimbang, bahwa Majelis Hakim tingkat banding, setelah memeriksa dengan seksama berkas perkara yang bersangkutan, mulai dari Berita Acara Pemeriksaan Pengadilan tingkat

Dari berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan lanjutan dihadapan Sidang Mahkamah

Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Mahkamah Pelayaran dan didukung oleh keterangan dari pihak-pihak terkait lainnya serta Berita Acara Pemeriksaan

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi setelah memeriksa dan mempelajari dengan seksama berkas perkara yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan oleh Penyidik, Berita Acara

--- Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi meneliti dan mempelajari dengan seksama berkas perkara yang terdiri dari Berita Acara Pemeriksaan oleh Penyidik, Berita