• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu Penelitian dilakukan mulai Bulan September 2015- Januari 2016. Lokasi yang dilakukan untuk penelitian ini adalah Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM), yang berdomisili di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jalan Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta.

Objek penelitian yang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 2011-2014. Alasan digunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sebagai sampel, dikarenakan perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi.

B. Desain Penelitian

Desain Penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kausal, yaitu merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel bebas ( independent variable ) terhadap variabelterikat ( dependent variable ). Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui pengaruh struktur kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan dan leverage, cash flow, dan insentif pajak (independent variable) terhadap konservatisme ( dependent variable ).

(2)

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Variabel - variabel penelitian yang akan diteliti adalah sebagai berikut : 1. Variabel Dependen : Konservatisme

2. Variabel Independen : Struktur Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, Leverage, Cash Flow, dan Insentif Pajak

Sedangkan definisi operasional untuk masing - masing variabel-variabel tersebut adalah sebagai berikut:

1. Variabel Dependen

a. Konservatisme Akuntansi

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah konservatisme akuntansi. Penelitian ini menggunakan pengukuran

Earnings/accrual measures model yaitu selisih antara laba bersih dengan

arus kas operasi. Pengukuran ini didasarkan oleh penelitian Dwi Arnis (2014) untuk melihat proksi konservatisme, dengan rumus sebagai berikut:

Total Akrual = ( Laba Bersih + Depresiasi ) – Arus Kas Operasi (x-1) Total Asset

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala rasio. Skala rasio adalah skala yang mencakup semua ukuran nominal, ordinal, dan interval ditambah dengan sifat lain dimana ukuran ini mempunyai titik nol.

(3)

2. Variabel Independen

a. Struktur Kepmilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial diproksikan dengan persentase kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan. Struktur kepemilikan manajerial merupakan persentase jumlah saham yan dimiliki pihak perusahaan dari seluruh jumlah saham yang beredar di BEI. Bila kepemilikan manajerial lebih tinggi dibanding pihak eksternal, maka perusahaan akan cenderung menggunakan metode akuntansi yang konservatif. Penelitian ini menggunakan pengukuran dengan membagi jumlah saham yang dimiliki manajemen dengan jumlah saham yang beredar, dengan rumus sebagai berikut :

SKM = Jumlah saham yang dimiliki Manajemen Jumlah saham yang beredar

b. Leverage

Kontrak hutang (debt covenant) merupakan perjanjian untuk melindungi pemberi pinjaman dari tindakan - tindakan manajer terhadap kepentingan kreditor, seperti membagi dividen yang berlebihan, atau membiarkan ekuitas di bawah tingkat yang ditentukan. Penelitian ini menggunakan pengukuran dengan membagi total utang dengan jumlah aset perusahaan. Leverage perusahaan dihitung dengan rumus :

(4)

c. Ukuran Perusahaan

Pengukuran variabel ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural dari total aset perusahaan. Penggunaan aset karena nilai aset relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai kapitalisasi pasar ataupun penjualan dalam mengukur ukuran perusahaan. Log normal aset digunakan dengan pertimbangan untuk memudahkan perhitungan, karena jika tanpa menggunakan Logaritma normal maka jumlah total aset yang digunakan akan terlalu besar. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dengan rumus sebagai berikut:

d. Operating Cash Flow

Operating cash flow merupakan kas yang berasal dari aktivitas

operasi atau kas yang berasal dari aktivitas utama perusahaan. Dalam penelitian ini kas dari aktivitas operasi yang kemudian dibagi dengan total aset dengan rumus sebagai berikut :

CFO = Kas dari aktivitas operasi Total Aset

e. Insentif Pajak

Perubahan tarif pajak dijelaskan dalam UU No. 36 Tahun 2008 merupakan perubahan tarif pajak penghasilan lama dengan tarif pajak yang baru yaitu 25% diefektifkan pada tahun 2010. Dalam penelitian ini menggunakan perencanaan pajak dengan perubahan tarif pajak penghasilan sebagai berikut :

(5)

Dimana :

TAXPLAN = Perencanaan Pajak

PTI = Pre-tax income

CTE = Current portion of total tax expense (beban pajak kini)

D. Populasi dan Sampel Penelitian

“ Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudaian ditarik kesimpulannya.” (Sugiyono, 2005:72). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan sampel perusahaan manufaktur.

Sedangkan “ sampel penelitian adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel yang diambil populasi harus betul- betul representative” (Sugiyono, 2005:73). Dalam penelitian metode pengambilan sampel yang digunakan penulis adalah

puposive sampling yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan

subyektif penelitian yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.

Sampel yang diambil untuk penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 22 perusahaan dengan kriteria sampel adalah sebagai berikut :

(6)

1. Perusahaan manufaktur yang konsisten terdaftar di BEI dari tahun 2011 sampai dengan 2014.

2. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan auditan selama periode pengamatan 2011, 2012, 2013, 2014.

3. Perusahaan tersebut memiliki kelengkapan data yang dibutuhkan untuk proses penelitian.

4. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan dinyatakan dalam rupiah. 5. Perusahaan yang mempunyai sturktur kepemilikan manajerial

6. Perusahaan yang tidak mengalami kerugian selama tahun 2011 – 2014

TABEL 3.1

Kriteria Pemilihan Sampel

NO Keterangan Jumlah

1 Perusahaan yang terdaftar di BEI pada periode 2011

– 2014 143

2 Peruahaan yang tidak mengeluarkan laporan

keuangan auditan selama periode 2011 – 2014 18 3 Perusahaan menggunakan mata uang asing 20 4 Perusahaan yang mengalami kerugian selama tahun

2011 - 2014 40

5 Perusahaan yang tidak memiliki kepemilikan

manajerial 30

6 Perusahaan yang tidak memiliki kelengkapan data 13 Jumlah sampel penelitian 22 Sumber : Bursa Efek Indonesia (2014)

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk keperluan analisis data, maka peneliti memerlukan data pendukung yang berasal dari perusahaan. Oleh karena itu, peneliti menggunakan cara pengumpulan data, yaitu:

(7)

1. Penelitian Pustaka (Library Research)

Peneliti memperoleh data yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti melalui buku, jurnal, majalah, tesis, internet, dan perangkat lain yang berkaitan dengan judul penelitian.

F. Metode Analisis

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik, yaitu dengan penerapan SPSS (Statistical Product and Services

Solutions) for Windows 21.0. Setelah data - data yang diperlukan dalam

penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data yang terdiri dari metode statistik deskriptif, uji normalitas dengan One Sample

Kolmogorov-Smirnov (KS) Test dan uji hipotesis. Adapun penjelasan

mengenai metode analisis data tersebut adalah sebagai berikut:

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi (standard

deviation), varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness ( kemencengan distribusi ) (Imam Ghozali, 2009:19).

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian hipotesis yang menggunakan model regresi berganda harus dapat memenuhi uji asumsi klasik. Hal ini bertujuan untuk menghindari estimasi yang bias karena tidak semua data dapat menerapkan model regresi.

(8)

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data menjadi prasyarat pokok dalam analisis parametrik seperti korelasi, uji perbandingan rata-rata, analisis varian dan sebagainya, karena data - data yang akan dianalisis parametrik harus berdistribusi normal. Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak (Priyatno, 2011:77). Cara untuk mendeteksi apakah residual terdistribusi secara normal atau tidak adalah dengan analisis grafik atau analisis statistik.

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan One Sample

Kolmogorov-Smirnov (KS) Test. One Sample Kolmogorov-Smirnov (KS) Test digunakan untuk mengetahui distribusi data, apakah

mengikuti distribusi secara teoritis (distribusi normal, poisson, uniform, atau exponential). Uji One Sample Kolmogorov-Smirnov ini biasanya digunakan untuk menguji normalitas data berskala interval atau rasio (Priyatno, 2012:132). Pengambilan keputusan didapat dari nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov. Jika nilai Sig. > 0,05 maka distribusi data dinyatakan normal. Sebaliknya, jika nilai Sig. < 0,05 maka distribusi data dinyatakan tidak normal (Priyatno, 2012:136).

b. Uji Multikolonieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(9)

(independen). Metode regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel – variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali,2011). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam model regresi adalah dengan cara melihat nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance kurang dari 0,10 berarti tidak ada kolerasi antar variable independen yang nilainya lebih dari 95%. Jika nilai Variance

Inflation Factor (VIF) lebih besar dari 10, maka terjadi

multikolinieritas.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali,2011). Untuk mengetahui ada tidaknya Heteroskedastisitas, pada penelitian ini diuji dengan melihat grafik scat terplot antara nilai prediksi variabel dependen (ZPRED) dengan nilai residualnya (SRESID). Dasar analisis untuk

(10)

menguji ada tidaknya heterokedastisitas adalah sebagai berikut (Ghozali, 20011):

1. Jika ada pola tertentu, seperti titik - titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur ( bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi Heteroskedastisitas.

2. Jika ada pola yang jelas, serta titik - titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.

Pengujian dengan metode statistik adalah dengan uji Park dengan mencari logaritma natural dari variabel residual yang telah dikuadratkan lalu meregresnya dengan variabel independen. Jika nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 untuk masing - masing variabel independen, maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas.

d. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data

(11)

runtut waktu (time series) karena gangguan pada seorang individu / kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu / kelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan Uji Durbin -Watson. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut (Ghozali, 20011):

Tabel 3.2

Keputusan Autokorelasi

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi

positif Tolak Tidak ada autokorelasi

positif No desicion Tidak ada korelasi negatif Tolak Tidak ada korelasi negatif No desicion Tidak ada autokorelasi,

positif atau negatif Tidak ditolak Sumber : Ghozali , 2011

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji Koefesian Determinasi ( )

Untuk melihat seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable dependen. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai berarti kemampuan variabel - variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu

(12)

variabel-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel – variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (cross

section) relative rendah karena adanya variasi yang besar antara

masing – masing pengamatan. Sedangkan untuk data kurun waktu

(time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang

tinggi. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 akan meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan Adjusted R2.

Dengan menggunakan nilai Adjusted R2, dapat dievaluasi model regresi mana yang terbaik. Tidak seperti nilai R2, nilai

Adjusted R2 dapat naik atau turun apabila satu variabel independen

ditambahkan ke dalam model. Dalam kenyataan, nilai Adjusted R2 dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki harus bernilai positif. Menurut Gujarati (dikutip oleh Ghozali, 2005), jika dalam uji empiris didapatkan nilai Adjusted R2 negatif, maka nilai

Adjusted R2 dianggap bernilai nol. Secara matematis jika nilai R2

= 1, maka Adjusted R2 = R2 = 1 sedangkan jika nilai R2 = 0, maka adjusted R2 = (1 – K)/(n – k). Jika k >1, maka adjusted R2 akan benilai negatif.

(13)

b. Uji Pengaruh Kesesuaian Model ( F test )

Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independen (X1, X2, X3...) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Jika nilai signifikan diatas 5% berarti secara bersama-sama variabel independent tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Jika nilai signifikan kurang dari 5% berarti secara bersama-sama variabel dependen mempunyai pengaruh terhadap variabel independen. Analisis ini juga bisa dilihat dengan membandingkan antara F Tabel dengan F Hitung . Jika F Tabel > F Hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak, dan jika F Hitung > F Tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.

c. Uji Parsial ( T test )

Uji T digunakan untuk menguji pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent secara parsial. Jika nilai signifikan diatas 5% berarti masing-masing variabel independent tidak mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Analisis ini juga bisa dilihat dengan membandingkan antara T Tabel dengan T Hitung. Jika T

(14)

Tabel > T Hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak, dan jika T Hitung > T Tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak.

d. Analisis Regresi Berganda

Model regresi berganda (multiple regression) adalah alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini. Model ini diapakai karena variabel dependen dalam penelitian ini dalam bentuk skala rasio, demikian pula pada kelima variabel independen yang merupakan skala rasio. Model ini dilakukan dengan menggunakan software SPSS dan bertujuan untuk membuktikan hubungan dari variabel independen terhadap variabel dependen.Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan regresi Ordinary Least

Square (OLS) dengan persamaan regresi sebagai berikut:

Y = α + β1 X1 + + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + e

Dimana :

Y = variabel dependen yang diramalkan α = konstanta

βn = koefisien regresi Xn = variabel independen

X1 = Struktur Kepemilikan Manajerial X2 = Leverage

X3 = Ukuran Perusahaan X4= Cash Flow

X5 = Insentif Pajak e = Error

Referensi

Dokumen terkait

Perspektif ketiga dan perspektif yang akan digunakan oleh penulis dalam menganalisis proses ratifikasi perjanjian ekstradisi antara Indonesia dengan Singapura

Alasan dalam permilihan lokasi ini karena apotek dan toko obat yang akan diteliti berada pada wilayah tersebut dan saling berdekatan sehingga akan mudah membuat perbandingan

Definisi operasionalisasi menjelasakan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain

Soekarno “jas merah” (Jangan sekali- kali melupakan sejarah). Bangsa Indonesia terbentuk bukannya tiba-tiba, Indonesia terbentuk dengan proses yang panjang, dimana bangsa kita

Penampang komposit adalah penampang yang terdiri dari profil baja dan beton digabung bersama untuk memikul beban tekan dan lentur. Batang yang memikul lentur umumnya

Masukan sel rata kanan : Jika data lebih panjang dari panjang sel maka lebihnya akan mengisi sel disebelah kirinya yang kosong, jika sel sebelah kiri terisi maka data akan

Pengolahan data untuk penyelidikan geomagnet yaitu dengan melakukan koreksi variasi harian dan koreksi IGRF terhadap data hasil pengamatan intensitas medan magnet di lapangan

Uji instrumen dilakukan untuk mengetahui validitass dan reabilitas instrumen sehingga dapat diketahui layak tidaknya untuk pengumpulan data pada penelitian ini..Uji Validitas