• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indikator FKRTL Dan Kamus Indikator

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Indikator FKRTL Dan Kamus Indikator"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Indikator Wajib pengukuran kualitas pelayanan keesehatan di FKRTL

N o

Indikator Standar Dimensi Input/Proses /Output Manajeria l/Klinis 1 Kepatuhan terhadap clinical pathways

90% Efektifitas Proses Klinis

2 Kelengkapan pengkajian awal keperawatan 24 jam

100% Efektifitas Proses Klinis

3 Penulisan resep sesuai formularium RS

100% Efisiensi Proses Manajerial

4 Angka penundaan operasi elektif

<5% Efisiensi Proses Manajerial 5 Waktu tunggu rawat jalan ≤60 menit Kemudahan akses Proses Manajerial 6 Ketepatan jam visite dokter spesialis 100% Kemudahan akses Proses Manajerial 7 Angka kejadian pasien jatuh

0 Keamanan Output Manajerial

8 Angka kejadian infeksi luka operasi

0% Keamanan Output Klinisi

9 Respon time IGD ≤5 menit Ketepatan waktu Proses Manajerial 1 0 Waktu tunggu pemeriksaan laboratorium ≤140 menit Ketepatan waktu Proses Manajerial 1 1 Kepuasan pasien dan keluarga di IGD, rawat jalan dan rawat inap

≥85% Mengutamaka n pasien Output Manajerial 1 2 Persentase kepatuhan pelaksanaan informed consent 100% Mengutamaka n pasien Output Manajerial

Kamus indikator wajib 1. Kepatuhan Penggunaan Clinical Pathways

(2)

Judul Indikator Kepatuhan Penggunaan Clinical Pathways

Dimensi Mutu Efektifitas

Tujuan Mengukur tingkat kepatuhan tatalaksana penyakit dan atau tindakan berdasarkan pedoman yang telah disusun oleh rumah sakit

Definisi operasional Kepatuhan penggunaan clinical pathways adalah kesesuaian antara pedoman

tatalaksana yang terdapat dalam clinical pathways dengan pelaksanaan atau pelayanan yang diterima oleh pasien

Numerator Jumlah pasien yang dirawat sesuai dengan clinical pathways

Denominator Jumlah seluruh pasien yang dirawat dengan clinical pathwyas

Target Pencapaian 90%

Sumber data Form clinical pathways yang telah terisi Periode pengumpulan

data 1 bulan

Periode analisis 3 bulan Cara pengumpulan

dan analisa data Seluruh pasien Instrumen

Pengambilan Data Nama Pasie n Tingkat kepatuhan terhadap Clinical Pathwayas (%) 1. 2. 3.

Penanggung jawab Sub-Komite Mutu Profesi (pada Komite Medis dan Komite Keperawatan)

2. Kelengkapan Asesmen Awal Keperawatan dalam 24 jam Judul Indikator Kelengkapan Asesmen Awal

Keperawatan dalam 24 jam Dimensi Mutu Efektifitas

Tujuan Tergambarnya pemahaman dan kedisiplinan SDM Keperawatan dalam melakukan

(3)

masuk Rumah Sakit.

Definisi Operasional Assesmen adalah proses yang terus menerus dan dinamis yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dari data keadaan fisik, psikologis, social dan riwayat kesehatan pasien sebagai bahan analisis informasi dan data, termasuk hasil

laboratorium dan radiologi untuk mengidentifikasi dan merencanakan

kebutuhan pelayanan keperawatan pasien yang dilakukan saat pasien baru pertama dirawat inap di Rumah Sakit.

Alasan/Implikasi/Rasio

nalisasi Kelengkapan asesmen awal keperawatan dalam 24 jam menunjukkan bahwa asesmen pasien dilakukan sesuai dengan rentang waktu yang ditetapkan oleh

direktur yaitu dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk. Semakin cepat asesmen dilengkapi akan mempercepat penentuan diagnosis dan mempercepat tindakan perawatan dan pengobatan

Frekuensi

pengumpulan data Setiap bulan Periode Analisa Setiap 3 bulan Periode analisa data &

pelaporan Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Ruang Rawat Inap sebagai informasi awal untuk unit masing-masing, kemudian data akan dilaporkan kepada kepala Instalasi Rawat Inap, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Tim Mutu dan Direksi. Secara umum data akan dievaluasi serta didesiminasikan kepada seluruh komponen Rumah Sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh Tim Mutu

Numerator Jumlah pasien baru di unit pelayanan rawat inap dengan asesmen awal keperawatan yang lengkap dalam waktu 24 jam

Denominator Total jumlah pasien baru di unit pelayanan rawat inap

Standar 100 %

Sumber Data Rekam Medis pasien dan Register pasien Inklusi: Pasien baru di Instalasi Rawat Inap Eksklusi: Pasien baru yang meninggal kurang dari 24 jam; Pasien yang pulang paksa kurang dari 24 jam

(4)

Pengambilan Data Nama

Pasien Lengkap Tidak Lengkap 1.

2. 3. Penanggung Jawab

Pengumpul data Kepala Instalasi Rawat Inap 3. Penulisan resep sesuai formularium

Judul Indikator Penulisan Resep sesuai Formularium Dimensi Mutu Efisiensi

Tujuan Meningkatkan kepatuhan dalam penulisan resep

Definisi

Operasional Formularium rumah sakit merupakan bukuyang berisi nama obat-obatan yang disediakan di rumah sakit untuk pasien rawat inap dan rawat jalan. Resep diangap sesuai Formularium apabila berisi permintaan obat yang sesuai dengan Formularium rumah sakit.

Alasan/Implikasi/

rasionalisasi Meningkatkan ketaatan dokter dalampenulisan resep obat sesuai Formularium Frekwensi

pengumpulan data 1 bulan Periode analisa data &

pelaporan 3 bulan

Numerator Jumlah resep sesuai Formularium dalam 1 bulan

Denominator Jumlah seluruh resep dalam bulan yang sama

Standar 100%

Sumber Data Pencatatan dilakukan setiap hari oleh staf Instalasi Farmasi dengan melihat adanya keseuaian resep dengan Formularium. Pengumpulan data dilakuakan dengan mengambil 50 sampel dalam 1 bulan Instrumen

Pengambilan Data Nama

Pasien Sesuai Tidak Sesuai 1.

2. 3.

(5)

Penanggung Jawab

Pengumpul data Kepala Instalasi Farmasi 4. Angka Kejadian penundaan operasi elektif

Judul Indikator Angka Kejadian penundaan operasi elektif

Dimensi Mutu: Kepastian, efisiensi.

Tujuan Indikator: Memberikan signal manajemen pelayanan terhadap pasien yang akan dioperasi dan telah direncanakan secara efektif dan efisien.

Rasionalisasi : Makin pendek waktu, cepat penanganan terhadap pasien.

Definisi terminologi

yang digunakan: Operasi elektif adalah waktu yang diperlukan pasien sejak dijadwalkan operasi sampai dengan dilakukannya operasi

elektif. Waktu ini tidak termasuk yang diperlukan untuk pemeriksaan penunjang yang biasanya dilakukan dengan berobat jalan. Jika tidak dilakukan sesuai jadwal akan disebut terjadi penundaan

Frekwensi updating

indikator : Tiap bulan Periode dilakukan

analisis: Tiap 3 (tiga) bulan

Numerator: Jumlah pasien mengalami penundaan operasi elektif

Denominator : Jumlah tindakan operasi elektif

Target: < 5%

Sumber data: Laporan Kamar Operasi Instrumen

Pengambilan Data Nama Pasien dengan Operasi Elektif

Jadwal

Sesuai Jadwal Tidak Sesuai 1. 2. 3. Penanggung jawab/pengumpul data:

Kepala bagian keperawatan & Kepala Instalasi OK

(6)

5. Waktu Tunggu Rawat Jalan

Judul Waktu Tunggu Rawat Jalan

Dimensi Mutu Akses

Tujuan Tersedianya Pelayanan rawat jalan

spesialistik pada hari kerja di setiap Rumah Sakit yang mudah dan cepat diakses oleh pasien

Definisi Operasional Waktu tunggu adalah waktu yang

diperlukan mulai pasien mendaftar sampai dilayani oleh dokter spesialis.

Frekuensi

Pengumpulan Data 1 bulan Periode Analisa 3 bulan

Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu pasien rawat jalan yang disurvey

Denominator Jumlah seluruh pasien rawat jalan yang disurvey

Sumber data Survey Pasien rawat jalan

Standar ≤60 menit

Instrumen

Pengambilan Data Nama

Pasien Waktu Tunggu RJ 1.

2. 3. Penanggung jawab

pengumpul data Kepala instalasi rawat jalan/komite mutu/tim mutu 6. Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis

Judul Indikator Ketepatan Jam Visite Dokter Spesialis

Dimensi Mutu Akses

Tujuan Tegambarnya kepedulian tenaga medis terhadap ketepatan waktu pemberian pelayanan

Definisi Operasional Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter spesialis setiap hari kerja sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap pasien yang menjadi tanggungjawabnya, yang dilakukan antara jam 08.00 sampai dengan 14.00

Frekuensi

Pengumpulan Data tiap bulan Periode Analisa tiap tiga bulan

Numerator Jumlah visite dokter spesialis antara jam 08.00 sampai dengan 14.00 yang disurvei

(7)

Denominator Jumlah pelaksanaan visite dokter spesialis yang disurvei

Sumber data Survei

Standar 100 %

Instrumen

Pengambilan Data Nama

Pasien Jam Visite Dokter Spesialis 1.

2. 3. Penanggung jawab

pengumpul data Kepala instalasi rawat inap/Komite medik/Panitia mutu

7. Angka kejadian pasien jatuh

Judul Indikator Angka kejadian pasien jatuh Dimensi Mutu Keselamatan

Tujuan Kejadian pasien jatuh yang terjadi selama dirawat di rumah sakit dapat menyebabkan konsekuensi yang serius dan bahkan

mengancam keselamatan banyak pasien. Definisi Operasional Pasien jatuh adalah pasien yang mengalami

insiden secara cepat dan tiba tiba

berpindah posisi dari tempat tidur ke lantai sampai setengah atau lebih bagian tubuh berada di lantai, sehingga memungkinkan pasien mengalami cedera ringan sampai berat atau tidak menimbulkan cedera. Alasan/Implikasi/

rasionalisasi Perawat bertanggung jawab dalam mengidentifikasi pasien yang beresiko jatuh dan membuat suatu rencana perawatan untuk meminimalkan resiko. Kekurangan staf, perawat yang tidak berpengalaman, serta tidak memiliki pengetahuan yang cukup dapat membuat pasien beresiko untuk jatuh dan mengalami perlukaan. Salah satu upaya untuk mengurangi resiko pasien jatuh adalah menempatkan perawat professional pada bangsal – bangsal

perawatan pasien. Frekwensi

pengumpulan data Setiap bulan Periode analisa data &

(8)

Numerator Jumlah pasien jatuh selama sebulan

Denominator

-Standar 0

Sumber Data Pengumpulan data pasien jatuh

Inklusi: Pasien jatuh yang terjadi saat berada di unit rawat inap Eksklusi: - Instrumen

Pengambilan Data Nama Pasien Jatuh 1.

2. 3.

Penanggung Jawab

Pengumpul data Ketua Komite Keselamatan Pasien

8. Infeksi Luka Operasi

Judul Indikator Infeksi Luka Operasi Dimensi Mutu Keselamatan

Tujuan Tergambarnya mutu pelayanan bedah Definisi Operasional Adanya infeksi nosokomial pada semua

katagori luka sayatan operasi bersih yang dilaksanakan di rumah sakit ditandai dengan rasa panas, kemerahan,

pengerasan dan keluarnya pus dalam waktu lebih dari 3 x 24 jam.

Operasi bersih adalah semua jenis operasi yang tidak mengenai daerah yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi, misalnya daerah pencernaan makanan, derah ginjal dan saluran kencing, daerah mulut dan tenggorok serta daerah saluran kelamin perempuan.

Operasi bersih yang dimaksud disini adalah operasi yang dipersiapkan lebih dahulu (bedah elektif)

Alasan/Implikasi/

Rasionalisasi Infeksi luka operasi merupakan salah satu jenis infeksi nosokomial yang menunjukkan mutu keperawatan/pelayanan bedah. Angka kejadian infeksi luka operasi merupakan salah satu indikator mutu rumah sakit yang ditetapkan oleh kementrian kesehatan untuk dilakukan pencatatan dan pelaporan secara berkala.

Frekwensi

(9)

Periode analisa data 3 bulan Periode analisa data &

pelaporan Data dikumpulkan di Ruang Rawat Inap, kemudian data di dikoordinasikan ke Instalasi Bedah Sentral, Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Instalasi Bedah Sentral sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap

bulannya data akan dilaporkan kepada Tim Mutu dan Direksi. Secara Umum data akan dievaluasi serta didesiminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh Tim Mutu

Numerator Banyaknya infeksi luka operasi bersih per bulan

Denominator Total operasi bersih bulan tersebut

Standar 0 %

Sumber Data Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling oleh kepala Ruang rawat Inap, yaitu dengan melihat/observasi langsung Inklusi: Seluruh pasien dengan operasi bersih

Eksklusi : - Instrumen

Pengambilan Data Nama

pasien Infeksi Luka Operasi (Y/T) 1.

2. 3. Penanggung Jawab

Pengumpul data Kepala Instalasi Bedah Sentral

(10)

Judul Waktu tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat

Dimensi Mutu Ketepatan Waktu

Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif dan mampu menyelamatkan pasien gawat darurat

Rasionalisasi : Kecepatan pelayanan di IGD syarat mutlak diperlukan berhubungan dengan nyawa pasien

Definisi Operasional Waktu tanggap adalah waktu yang dibutuhkan mulai pasien datang di IGD sampai mendapat pelayanan dokter Frekuensi

Pengumpulan Data Setiap bulan Periode Analisa Tiga bulan sekali

Numerator Jumlah kumulatif waktu yang diperlukan sejak kedatangan semua pasien yang di sampling secara acak sampai dilayani dokter Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling

(minimal n=50) Sumber data Sample

Standar ≤ 5 menit

Instrumen

Pengambilan Data Nama Pasien Yang

Berkunjung ke IGD Jam Pasien dilayani dokter 1.

2. 3. Penanggung jawab /

(11)

10. Wa

10. Waktu tunggu hasil pelayanan Laboratorium

Judul Indikator Waktu tunggu hasil pelayanan Laboratorium

Dimensi Mutu Ketepatan waktu

Tujuan Tergambarnya kecepatan pelayanan Laboratorium Patologi Klinik

Definisi Operasional Pemeriksaan Laboratorium Patologi Klinik yang dimaksud adalah pelayanan

pemeriksaan Darah Lengkap dan Kimia Klinik. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium patologi klinik adalah tenggang waktu yang dibutuhkan mulai pasien diambil sample oleh petugas

sampling sampai dengan hasil pemeriksaan yang sudah diekspertisi diterima di loket Pengambilan hasil yang diukur dalam satuan menit, untuk setiap pasien yang diperiksakan laboratorium darah lengkap dan kimia klinik. Waktu tunggu hasil

pemeriksaan darah lengkap dan kimia klinik ini dipantau untuk pasien rawat jalan dan IGD, dengan standar waktu < 140 menit Alasan/Implikasi/rasiona

lisasi Janji hasil pelayanan Laboratorium merupakan gambaran manajemen

peningkatan kualitas di unit laboratorium. Pelayanan penunjang sangat diperlukan untuk menegakkan diagnose yang tentunya harus dilakukan dalam waktu yang cepat. Berdasarkan pengalaman banyak keluhan dari dokter yang perlu waktu lebih lama untuk menerima hasil pemeriksaan laboratorium

Frekuensi pengumpulan

data 1 bulan

(12)

Periode analisa data &

pelaporan Rekapitulasi dan analisa sederhana dilaksanakan oleh Kepala Instalasi Laboratorium Patologi Klinik sebagai informasi awal untuk unitnya, kemudian setiap bulannya data akan dilaporkan kepada Tim Mutu dan Direksi. Secara Umum data akan dievaluasi serta

didesiminasikan kepada seluruh komponen rumah sakit setiap 3 bulan yang akan dikoordinasikan oleh Tim Mutu

Numerator Jumlah kumulatif waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium patologi klinik untuk darah lengkap dan kimia klinik pasien dalam satu bulan

Denominator Jumlah pasien yang diperiksa darah lengkap dan kimia klinik dalam bulan tersebut

Standar ≤ 140 menit

Sumber Data Pengumpulan data dilakukan dengan total sampling, yaitu dengan melihat/observasi untuk pemeriksaan darah lengkap dan kimia klinik. Ini dipantau untuk pasien rawat jalan dan UGD

Inklusi : Seluruh pemeriksaan darah lengkap dan kimia klinik ini dipantau untuk pasien rawat jalan dan IGD

Eksklusi : - Instrumen

Pengambilan Data Nama pasien Lama Waktu Tunggu Hasil pemeriksaan 1. 2. 3. Penanggung Jawab

Pengumpul data Kepala Instalasi Laboratorium Patologi Klinik

11. Kepuasan pasien dan keluarga di IGD, Rawat Jalan dan Rawat Inap

Judul Indikator Kepuasan pasien dan keluarga di IGD, Rawat Jalan dan Rawat Inap

Dimensi Mutu Mengutamakan Pasien

Tujuan Tergambarnya persepsi pasien terhadap mutu pelayanan berdasarkan elemen-elemen tingkat kepuasan pelanggan yang ditetapkan.

(13)

Definisi

Operasional Kepuasan pelanggan adalah pernyataan puas oleh pelanggan terhadap pelayanan rumah sakit dengan indeks kepuasan > 3 berdasarkan elemen – elemen tingkat kepuasan pelanggan yang ditetapkan. Pelanggan yang dimaksud adalah pasien dewasa yang telah dirawat inap minimal 3 hari, tanpa diet khusus dan pulang hidup setiap hari Senin dan Kamis

Alasan/Implikasi/

rasionalisasi Kepuasan pelanggan menggambarkan kualitas pelayanan yang diberikan. Kualitas harus dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan (Kottler, 1994). Hal ini berarti bahwa citra kualitas yang baik bukanlah berdasar sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, melainkan berdasarkan sudut

pandang dan persepsi pelanggan. Persepsi pelanggan terhadap kualitas jasa

merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan jasa

Frekwensi pengumpulan

data Setiap bulan

Periode analisa data &

pelaporan Setiap 3 bulan

Numerator Jumlah pasien yang menyatakan puas terhadap pelayanan rumah sakit (indeks kepuasan > 3 dalam skala score 1-5) dalam satu bulan

Denominator Jumlah seluruh pasien yang disurvey dalam bulan yang sama

Standar ≥ 85%

Sumber Data Kuesioner pasien

Inklusi: pasien dewasa (umur ≥21 tahun) Ekslusi: pasien gangguan jiwa, pasien meninggal

Instrumen Pengambilan

Data Nama

pasien Puas Tidak Puas 1.

2. 3. Penanggung Jawab

Pengumpul data Kepala Seksi Sumber Daya Manusia dan Mutu Medis

12. Kelengkapan Informed Concent Setelah Mendapatkan Informasi Yang Jelas

(14)

Judul Kelengkapan Informed Concent

Setelah Mendapatkan Informasi Yang Jelas

Dimensi mutu Keselamatan

Tujuan Tergambarnya tanggung jawab dokter untuk memberikan informasi kepada pasien dan mendapat persetujuan dari pasien akan tindakan medik yang akan dilakukan

Definisi operasional Informed Concent adalah persetujuan yang diberikan pasien/keluarga pasien atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut

Frekuensi

pengumpulan data 1 bulan Periode analisis 3 bulan

Numerator Jumlah pasien yang mendapat tindakan medik yang disurvey yang mendapat informasi lengkap sebelum memberikan persetujuan tindakan medik dalam 1 bulan Denominator Jumlah pasien yang mendapat tindakan

medik yang disurvey dalam 1 bulan

Sumber data Survey

Standar 100 %

Instrumen Pengambilan

Data Nama

pasien Lengkap Tidak Lengkap 1.

2. 3.

Referensi

Dokumen terkait

Unit lain yang terkait dengan pembuatan laporan indikator kinerja rawat inap antara lain petugas satu TPPRI yang merekam data daftar pasien rawat inap, kemudian ada 11

Target sampel dan Ukuran sampel (n) : Jumlah sampel per bulan 100% populasi Tempat pengambilan data : Instalasi rawat inap Metodologi Pengumpulan Data Retrospektif Pengumpul data

Definisi Operasional Penanggung jawab ruang rawat inap adalah dokter yang mengkoordinasikan kegiatan pelayanan rawat inap sesuai kebutuhan pasien Frekuensi.

8 NUMERATOR Jumlah pasien rawat inap yang tepat waktu pada pemberian injeksi antibiotika dalam periode waktu tertentu. 9 DENOMINATOR Jumlah pasien rawat inap

Jumlah formulir cabak yang terisi lengkap di rekam medis rawat inap. Jumlah total pasien rawat inap

Denominator Jumla! pasien rawat inap dalam satu %ulan $um%er Data $urvei, laporan infeksi nosokomial!. $tandar - ?,*

Kriteria inklusi sampel pada penelitian ini adalah rekam medik pasien rawat inap yang terdiagnosis hipertensi di Instalasi Rawat Inap RSD XXX Cirebon, rekam medik pasien yang lengkap

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap pada RSUD Meuraxa Banda Aceh pengambilan sampel menggunakan startified random sampling terdapat 123 orang, Pengumpulan data