• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rancangan aktualisasi erlyta Nilai Dasar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Rancangan aktualisasi erlyta Nilai Dasar"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

i

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN PADA PUSAT PENDIDIKAN DAN PEMASYARAKATAN STANDARDISASI

BADAN STANDARDISASI NASIONAL

Oleh:

ERLYTA INTAN PERWITASARI NIP. 19910726 201502 2 003

PESERTA DIKLAT PRAJABATAN GOLONGAN III ANGKATAN XVI TAHUN 2015

PUSAT PELATIHAN MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN PERTANIAN CIAWI – BOGOR

(2)
(3)

i

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi yang berjudul “Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur Sipil Negara di Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi Badan Standardisasi Nasional”.

Dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi ini, Saya mendapat bantuan serta bimbingan dari banyak pihak. Untuk itu, Saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Kristiati Andriani, selaku Mentor pada Diklat Prajabatan ini; 2. Bapak Nasrullah Djamaludin, selaku Widyaiswara pembimbing; serta

3. Rekan-rekan peserta Diklat Prajabatan Golongan III non Kementerian Pertanian angkatan XVI tahun 2015.

Besar harapan Saya agar Rancangan Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi khalayak dan dapat diterapkan dengan sebagaimana mestinya.

Ciawi, Agustus 2015

(4)

ii DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I – PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Aktualisasi ... 2

C. Ruang Lingkup ... 2

BAB II – RANCANGAN AKTUALISASI ... 3

A. Deskripsi Organisasi ... 3

B. Nilai-nilai Dasar Profesi ASN ... 11

C. Rencana Kegiatan ... 18

D. Jadwal Pelaksanaan ... 31

BAB III – PENUTUP ... 33

A. Simpulan ... 33

B. Saran ... 33

(5)

iii

DAFTAR TABEL

(6)

iv

DAFTAR GAMBAR

(7)

v LAMPIRAN

(8)
(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Untuk mengantisipasi arus globalisasi dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2016 dalam perdagangan, kegiatan standardisasi yang meliputi standar dan penilaian kesesuaian perlu dikembangkan. Hal ini bertujuan untuk memantapkan dan meningkatkan daya saing produk nasional, memperlancar arus perdagangan dan melindungi kepentingan umum. Badan yang bertugas membina, mengembangkan serta mengkoordinasikan kegiatan di bidang standardisasi secara nasional adalah Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden No. 13 Tahun 1997 yang disempurnakan dengan Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001 dengan tugas pokok mengembangkan dan membina kegiatan standardisasi di Indonesia. Dalam melaksanakan tugasnya Badan Standardisasi Nasional berpedoman pada Peraturan Pemerintah No. 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional.

(10)

2

a. Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan, kepastian usaha, dan kemampuan Pelaku Usaha, serta kemampuan inovasi teknologi.

b. Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, Pelaku Usaha, tenaga kerja, dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup.

c. Meningkatkan kepastian, kelancaran, dan efisiensi transaksi perdagangan Barang dan/atau Jasa di dalam negeri dan luar negeri.

Untuk menjadi ASN yang profesional dan mampu menerapkan nilai-nilai ANEKA, perlu adanya proses internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai tersebut melalui diklat, seperti yang disebutkan dalam Peraturan Pemerintah No.101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan. Diklat yang strategis untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah Diklat Prajabatan. Dalam diklat prajabatan pola baru, sangat memungkinkan peserta Diklat untuk mampu menginternalisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN, yakni dengan mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut di lingkungan kerja secara langsung. Sehingga nilai-nilai dasar ASN dapat melekat dalam diri setiap Aparatur Sipil Negara.

B. TUJUAN

Aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam Diklat Prajabatan ini bertujuan agar peserta diklat sebagai Aparatur Sipil Negara mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) di lingkungan kerja.

C. RUANG LINGKUP

(11)

3

merupakan kegiatan yang diambil dan dijabarkan dari Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) penulis. Kegiatan selama aktualisasi adalah sebagai berikut:

1) Penyusunan rancangan pedoman kualifikasi dosen pengampu pendidikan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

2) Melakukan Analisa dan identifikasi kebutuhan Pelatihan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi dosen pengampu

3) Menyiapkan kegiatan ToT Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi guru jenjang pendidikan menengah

4) Menyiapkan kegiatan Capacity Building Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi Dosen Pengampu

5) Mengumpulkan bahan laporan kegiatan Sosialisasi Standard Bagi Guru SD 6) Membantu pengelolaan anggaran kegiatan Subbidang Pembinaan Profesi

Standardisasi

7) Pengembangan Distance Learning Sistem (DLS) (Persiapan tutor dan narasumber DLS)

(12)

4

BAB II

RANCANGAN AKTUALISASI

A. DESKRIPSI ORGANISASI

A.1 Tugas dan Fungsi Badan Standardisasi Nasional

Badan Standardisasi Nasional (BSN) merupakan Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) yang dibentuk berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 13 Tahun 1997 tentang Badan Standardisasi Nasional. Pembentukan BSN bertujuan untuk melanjutkan tugas dan fungsi pemerintah di bidang Standardisasi yang sebelumnya dilaksanakan oleh Dewan Standardisasi Nasional (DSN). Dasar hukum pembentukan BSN sendiri telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1991 tentang Standar Nasional Indonesia (SNI); Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional; Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Lembaga Pemerintah Non Departemen; dan yang terakhir sebagai tindak lanjut Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara, Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Lembaga Pemerintah Non Departemen. Saat ini, BSN dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian yang bertujuan :

1. Meningkatkan jaminan mutu, efisiensi produksi, daya saing nasional, persaingan usaha yang sehat dan transparan dalam perdagangan, kepastian usaha, dan kemampuan Pelaku Usaha, serta kemampuan inovasi teknologi. 2. Meningkatkan perlindungan kepada konsumen, Pelaku Usaha, tenaga kerja,

dan masyarakat lainnya, serta negara, baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehatan, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup.

(13)

5

Untuk menjalankan tugas tersebut, BSN menyelenggarakan fungsi: 1. Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang standardisasi

nasional;

2. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas BSN;

3. Fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang standardisasi nasional;

4. Penyelenggaraan kegiatan kerjasama dalam negeri dan internasional di bidang standardisasi;

5. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya di bidang Standardisasi, BSN diberi kewenangan oleh pemerintah dalam:

1. Penyusunan rencana nasional secara makro di bidangnya

2. Perumusan kebijakan di bidangnya untuk mendukung pembangunan secara makro

3. Penetapan system informasi di bidangnya

4. Kewenangan lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu :

a) Perumusan dan pelaksanaan kebijakan tertentu di bidang standardisasi nasional

b) Perumusan dan penetapan kebijakan system akreditasi lembaga sertifikasi, lembaga inspeksi dan laboratorium

c) Penetapan Standar Nasional Indonesia (SNI)

(14)

6

A.2 Visi dan Misi Badan Standardisasi Nasional

Sesuai visi pembangunan nasional 2015-2019 yaitu “Terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong” dan tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahap III tahun 2015-2019 dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025 yaitu ”Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis pada SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas serta kemampuan IPTEK”, serta memperhatikan dukungan nyata Iptek terhadap peningkatan daya saing sektor-sektor produksi barang dan jasa melalui pengembangan infrastruktur mutu nasional dan tantangan yang dihadapi standardisasi, penilaian kesesuaian dan metrologi, maka BSN menetapkan visi tahun 2015-2019 yaitu:

Terwujudnya infrastruktur mutu nasional yang handal untuk meningkatkan daya saing dan kualitas hidup bangsa

Dengan infrastruktur mutu nasional yang handal, yang mencakup standardisasi, penilaian kesesuaian (pengujian, inspeksi, sertifikasi, dan akreditasi), pengelolaan Standar Nasional Satuan Ukuran (SNSU), kalibrasi dan penyediaan bahan acuan bersertifikat, diharapkan akan memberikan kemampuan untuk melindungi pasar dalam negeri dan kemampuan untuk melakukan penetrasi ke pasar global, dan secara bersamaan mampu memberi perlindungan kepada masyarakat dalam hal kesehatan, keselamatan, keamanan masyarakat, pelestarian fungsi lingkungan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan dan kemudahan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

(15)

7

1. Merumuskan, menetapkan, dan memelihara Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berkualitas dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan. 2. Mengembangkan dan mengelola Sistem Penerapan Standar, Penilaian

Kesesuaian, dan Ketertelusuran Pengukuran yang handal untuk mendukung implementasi kebijakan nasional di bidang Standardisasi dan Pemangku Kepentingan.

3. Mengembangkan budaya, kompetensi, dan sistem informasi di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian sebagai untuk meningkatkan efektifitas implementasi Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. 4. Merumuskan, mengoordinasikan, dan mengevaluasi pelaksanaan

Kebijakan Nasional, Sistem dan Pedoman di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian yang efektif untuk mendukung daya saing dan kualitas hidup bangsa.

A.3 Nilai-nilai Organisasi Badan Standardisasi Nasional

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Badan Standardisasi Nasional (BSN) pun memiliki dan menjunjung tinggi nilai-nilai organisasi yang tertuang pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) BSN Tahun 2014 sebagai berikut:

1. Integritas, yaitu kemampuan untuk mewujudkan hal yang telah disanggupi karena SDM BSN menyadari bahwa kelangsungan hidup jangka panjang BSN ditentukan oleh kemampuan personelnya dalam mewujudkan apa saja yang mereka sanggupi bagi para pemangku kepentingan.

2. Kejujuran, yaitu kemampuan untuk mengatakan sesuatu sebagaimana adanya karena kejujuran merupakan fondasi dalam menjalankan bisnis di bidang penyediaan informasi (trustworthy healing information) pada era teknologi informasi ini

(16)

8

4. Keterbukaan, yaitu kemampuan untuk menerima hal baru dan/atau yang berbeda karena lingkungan kompetitif menuntut personel BSN untuk melakukan improvement berkelanjutan terhadap proses yang digunakan untuk menyediakan layanan bagi customer. Keterbukaan atas hal yang baru merupakan prasyarat untuk melakukan improvement berkelanjutan.

5. Teamwork, yaitu kemampuan untuk mecapai tujuan bersama melalui kerjasama karena masing-masing SDM BSN menyadari sebagai makhluk sosial akan mampu mewujudkan karya-karya besar melalui kerjasama.

A.4 Struktur Organisasi Badan Standardisasi Nasional

Untuk mencapai visi, misi serta nilai-nilai BSN maka, maka dibentuklah struktur organisasi BSN berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedelapan atas Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Lembaga Pemerintah Non Kementerian sebagaimana pada Gambar 1.

(17)

9

Gambar 1 dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. BSN terdiri dari: (1) Kepala; (2) Sekretariat Utama; (3) Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi; (4) Deputi Bidang Penelitian dan Kerja Sama Standardisasi; dan (5) Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi.

b. Kepala mempunyai tugas: (1) memimpin BSN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan yang berlaku; (2) menyiapkan kebijakan nasional dan kebijakan umum sesuai dengan tugas BSN; (3) menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas BSN yang menjadi tanggung jawabnya; (4) membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi dan organisasi lain.

c. Sekretariat Utama mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, dan pengendalian terhadap program, administrasi dan sumber daya di lingkungan BSN.

d. Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penerapan standar dan akreditasi.

e. Deputi Bidang Penelitian dan Kerja Sama Standardisasi mempunyai tugas melaksan akan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penelitian dan kerja sama standardisasi.

f. Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang informasi dan pemasyarakatan standardisasi.

A.5 Tugas Pokok Dan Uraian Tugas Pusat Pendidikan Dan Pelatihan Standardisasi

(18)

10

Nasional yang berada di bawah Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi. Sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Standardisasi Nasional Nomor : 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional, Bidang Pendidikan dan Pelatihan Standardisasi mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur, program dan perencanaan serta melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang standardisasi dan jaminan mutu. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pendidikan dan Pelatihan Standardisasi menyelenggarakan fungsi :

1. Pelaksanaan penyiapan bahan penyusunan pedoman, norma, kriteria, prosedur, rencana dan program pendidikan dan pelatihan di bidang standardisasi dan jaminan mutu.

2. Pelaksanaan pengembangan dan evaluasi sistem pendidikan dan pelatihan standardisasi dan jaminan mutu.

3. Pelaksanaan dan pelayanan jasa pendidikan dan pelatihan standardisasi dan jaminan mutu.

4. Pelaksanaan pengembangan dan pembinaan kompetensi profesi di bidang standardisasi dan jaminan mutu.

Bidang Pendidikan dan Pelatihan Standardisasi terdiri dari :

1. Subbidang Sistem dan Evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Standardisasi; 2. Subbidang Pembina Profesi Standardisasi;

3. Subbidang Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Masyarakat.

Dalam Bidang Pendidikan dan Pelatihan Standardisasi, penulis berada di Subbidang Pembinaan Profesi sebagai Pranata Bina Profesi dengan uraian tugas sebagai berikut:

(19)

11

2. Melakukan persiapan, pengembangan (penjenjangan) kompetensi instruktur dan tenaga pengajar standardisasi.

3. Membantu pengelolaan anggaran kegiatan Bina Profesi Standardisasi 4. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan baik

lisan maupun tertulis untuk kelancaran pelaksanaan tugas.

B. NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS

Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai dasar ANEKA sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (Lembaga Administrasi Negara, 2015).

1. Akuntabilitas

Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Akuntabilitas merupakan prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit organisasi sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban laporan kegiatan kepada atasannya. Nilai-nilai dasar pada akuntabiltas, antara lain:

a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan, ASN harus mampu menjaga kerjasama dalam tim dan komunikasi.

b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil, sehingga dalam menjalankan tugasnya ASN mampu menjelaskan hasil dari rancangannya.

c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan, ASN harus mampu menuangkan kegiatannya dalam bentuk laporan yang disertai bukti fisik seperti logbook, undangan rapat dan risalah rapat.

d. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi, seorang ASN mampu menyebutkan reward dan punishment atas proposal kegiatannya.

(20)

12

f. Transparansi, ASN mampu menjelaskan kinerjanya kepada stake holder dan membuka informasi pada publik untuk mendorong efisiensi dan kreatifitasnya.

g. Hukum, ASN mampu menjelaskan bahwa kegiatannya telah mematuhi peraturan yang berlaku.

h. Kejujuran, ASN mampu menjelaskan kegiatannya yang mendukung berlangsungnya praktek organisasi yang sehat.

i. Netralitas, ASN mampu membuktikan bahwa kinerjanya bebas dar kepentingan partai atau golongan serta kepentingan pribadi/perorangan. j. Non diskriminatif, seorang ASN harus mampu membuktikan bahwa

program yang dilakukan tidak mengandung unsur diskriminasi.

k. Bertanggungjawab terhadap asset negara, ASN mampu membuktikan tidak memanfaatakan asset negara untuk kepentingan golongan/partai/pribadi.

l.

Bertanggungjawab terhadap data dan informasi, ASN mampu menjaga

kerahasiaan data dan informasi negara.

2. Nasionalisme

Nasionalisme adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan Negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Hakikat nasionalisme terdiri dari sikap (1) bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri; (2) mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; (3) menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia; (4) mengembangkan sikap tenggang rasa.

(21)

13

Setiap Aparatur Sipil Negara harus memiliki nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang kuat dan mampu mengaktualisasikannya dalam pelaksaan fungsi dan tugasnya. Adapun fungsi dan tugas dari pegawai ASN:

a) Aparatur Sipil Negara yang berorientasi pada kepentingan publik

Aparatur Sipil Negara harus mampu mengutamakan kepentingan publik diatas kepentingan pribadi. Sikap ASN yang berorientasi pada kepentingan publik dapat dicerminkan melalui pelayanan yang tepat waktu, kurat, lengkap, mudah dan nyaman serta memiliki sikap yang ramah, sopan, adil dan tidak diskriminasi.

b) Aparatur Sipil Negara berintegritas tinggi

Aparatur Sipil Negara yang berintegritas tinggi ditunjukkan dengan perilaku sebagai berikut:

o Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;

o Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin; o Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

o Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

o Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;

o Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

o Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;

o Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

(22)

14

o Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;

o Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai asn

c) Aparatur Sipil Negara sebagai pemersatu bangsa

Sebagai pemersatu bangsa, aparatur sipil negara harus bersikap netral, adil, dan mengayomi kepentingan kelompok-kelompok minoritas serta mampu menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakat (problem solver).

3. Etika Publik

Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar. Sedangkan moral mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik. Fokus utama pelayanan publik adalah pelayanan yang berkualitas, sisi dimensi reflektif, dan moralitas etika.

Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:

a. . Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.

b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945.

c. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak. d. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.

e. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif. f. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.

(23)

15

h. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.

i. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.

j. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi. k. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.

l. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai. m. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan

4. Komitmen Mutu

Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk mengukur capaian hasil kerja dan dapat dijadikan sebagai alat pembeda atau pembanding dengan produk/jasa sejenis lainnya. Konsep mutu berkembang seiring dengan berubahnya paradigma organisasi terkait pemuasan kebutuhan manusia, yang semula lebih berorientasi pada terpenuhinya jumlah produk sesuai permintaan dan kini, ketika aneka ragam produk telah membanjiri pasar, maka kepuasan customer lebih dititik beratkan pada aspek mutu (kualitas) produk.

Komitmen mutu timbul dari pengaktualisasian nilai-nilai dasar tersebut dalam pelaksanaan tugas aparatur sehingga akan mendorong terciptanya iklim kerja unggul yang pada akhirnya dapat menumbuhkan keberanian untuk menampilkan kreativitas dan inovasi dalam pelayanan kepada publik. Komitmen mutu menekankan pada penerapan nilai-nilai dasar sebagai berikut:

a. Efektivitas

Efektif dalam organisasi dapat ditunjukkan melalui mutu dan kualitas yang mencapai target, ketepatan waktu dan sumber daya, kepuasan pelanggan dan kinerja yang tanpa cacat (zero defect).

b. Efisiensi

(24)

16

ditunjukkan melalui adanya prosedur yang tidak menyimpang atau menyalahi peraturan dan kinerja yang zero waste.

c. Inovasi

Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/ perusahaan untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di sekitarnya. Perubahan bisa dipicu antara lain oleh pergeseran selera pasar, peningkatan harapan, dan daya beli masyarakat, pergeseran gaya hidup, peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi, pengaruh globalisasi, , serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Inovasi dapat ditunjukkan melalui adanya ide baru yang bermanfaat untuk organisasi.

d. Kreatif

Kreativitas seringkali muncul dalam pikiran seseorang yang merasa tidak puas atau merasa bosan atas sesuatu yang sudah ada. Berpikir kreatif menunjukkan kemampuan seseorang untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda serta membutuhkan daya imajinasi yang tinggi, yang mampu keluar dari rutinitas atau berbeda dari kebiasaan sehari-hari. Aparatur yang kreatif akan tercermin dari perilakunya yang memiliki dorongan kuat untuk senantiasa mencari kebaruan, menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada dan menciptakan keunikan.

e. Komitmen

Komitmen merupakan kesesuaian antara perbuatan dengan apa yang telah diucapkan. ASN yang berkomitmen akan sadar sepenuhnya dengan tugas pokok dan fungsinya sehingga mampu memberikan pelayan dengan sepenuh hati, hormat, sopan dan ramah. ASN yang berkomitmen akan memiliki integritas dan dedikasi yang tinggi terhadap tugas pokok dan fungsinya sebagai pelayan publik.

f. Mutu

(25)

17

pelanggan dengan memberikan pelayanan yang cepat, tepat, mudah dan memberikan perlindungan kepada pelanggan. ASN yang bermutu juga selalu memiliki perencanaan yang baik dan melaksanakan sesuai rencana dan SOP serta melakukan tindak lanjut dari terhadap pemeriksaan.

g. Standar Mutu Layanan

ASN yang mengutamakan standar mutu layanan dengan memberikan layanan kepada pelanggan berdasarkan peraturan (producer view) dan berdasarkan kepuasan pelanggan (consumer viem)

5. Anti Korupsi

Korupsi berasal dari bahasa Latin “Coruptio” dan “Corruptus” yang berarti kerusakan atau kebobrokan. Korupsi sering dikatakan sebagai kejahatan luar biasa, salah satunya karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan kerusakan baik dalam ruang lingkup pribadi, keluarga, masyarakat dan kehidupan yang lebih luas. Menurut UU No. 31/1999 dan UU No. 20/2001, terdapat 7 kelompok tindak pidana korupsi yang terdiri dari: (1) kerugian keuangan Negara, (2) suap menyuap, (3) pemerasan, (4) perbuatan curang, (5) penggelapan dalam jabatan, (6) benturan kepentingan dalam pengadaan, (7) gratifikasi.

Nilai-nilai dasar anti korupsi, antara lain :

a. Jujur, berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran dan norma yang berlaku.

b. Peduli, ikut merasakan apa yang orang lain rasakan dan menolong tanpa pamrih.

c. Mandiri, kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang sehingga menjadi tidak tergantung terlalu banyak pada orang lain.

d. Disiplin, tepat waktu dalam segala pekerjaan dan melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku.

(26)

18

f. Sederhana, menerima dengan tulus ikhlas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita.

g. Adil, memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.

h. Berani, berani untuk mengatakan hal yang benar dan salah.

C. RANCANGAN KEGIATAN

Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama hari kerja pada tanggal 22 Agustus sampai dengan 9 September 2015 di unit kerja penulis, yaitu di Subbidang Pembinaan Profesi, Bidang Pendidikan dan Pelatihan Standardisasi, Pusat Pendidikan dan Pemasyarakatan Standardisasi, Badan Standardisasi Nasional. Rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam aktualisasi penerapan nilai-nilai dasar ANEKA mengacu pada SKP penulis tanpa menutup kemungkinan pada saat dilangsungkannya aktualisasi terdapat tugas-tugas tambahan yang diberikan kepada penulis oleh atasan. Adapun kegiatan-kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan rancangan pedoman kualifikasi dosen pengampu pendidikan

Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

2. Melakukan Analisa dan identifikasi kebutuhan Pelatihan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi dosen pengampu

3. Menyiapkan kegiatan ToT Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi guru jenjang pendidikan menengah

4. Menyiapkan kegiatan Capacity Building Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi Dosen Pengampu

5. Mengumpulkan bahan laporan kegiatan Sosialisasi Standard Bagi Guru SD 6. Membantu pengelolaan anggaran kegiatan Subbidang Pembinaan Profesi

Standardisasi

7. Pengembangan Distance Learning Sistem (DLS) (Persiapan tutor dan narasumber DLS)

(27)

19

Secara umum, seluruh kegiatan yang dilakukan penulis di Subbidang Pembinaan Profesi mendukung visi BSN, yaitu “Terwujudnya infrastruktur mutu nasional yang handal untuk meningkatkan daya saing dan kualitas hidup bangsa” serta akan memberikan kontribusi bagi tercapainya misi Badan Standardisasi Nasional pada point ketiga yaitu Mmengembangkan budaya, kompetensi, dan sistem informasi di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian”. Masing-masing kegiatan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Penyusunan Rancangan Pedoman Kualifikasi Dosen Pengampu Pendidikan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian

Pedoman kualifikasi dosen pengampu pendidikan standardisasi ini merupakan pedoman yang sedang disusun Subbidang Pembinaan Profesi Diklat BSN sebagai referensi bagi dosen pengampu mata kuliah Standardisasi Dan Penilaian Kesesuaian. Pada pedoman ini, akan diuraikan ruang lingkup kompetensi yang harus dimiliki oleh dosen pengampu untuk masing-masing jurusan.

Tahapan Kegiatan :

Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam menyusun rancangan pedoman kualifikasi dosen pengampu pendidikan standardisasi adalah sebagai berikut: a) Mengumpulkan bahan dan referensi terkait dosen pengampu

b) Menganalisa bahan dan referensi terkait dosen pengampu

c) Membuat surat undangan pembahasan pedoman kualifikasi dosen d) Menyiapkan ruang dan perlengkapan rapat

e) Melakukan dokumentasi kegiatan rapat f) menyusun draft kualifikasi dosen pengampu

Output Kegiatan: Risalah rapat dan Konsep Pedoman Kualifikasi Dosen Pengampu

Nilai Aneka yang Terkandung :

Dari kegiatan ini, saya menanamkan nilai-nilai ANEKA dengan :

(28)

20

Nasionalisme : saya berusaha menyusun konsep pedoman kualifikasi ini dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang ada tentang kompetensi guru dan dosen dari Dikti.

Etika Publik : saya berusaha menyelesaikan kegiatan ini dengan tidak memihak salah satu orang atau golongan demi kepentingan pribadi

Komitmen Mutu : saya berusaha untuk menghasilkan sebuah inovasi baru dalam penyusunan pedoman ini agar bermanfaat bagi keberhasilan pendidikan standardisasi di Perguruan Tinggi.

Anti Korupsi :.saya harus bisa jujur dan bertanggung jawab pada bahan dan referensi yang saya gunakan sebagai acuan normatif pedoman ini

Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Kegiatan ini merupakan perwujudan nilai-nilai dasar yang ada di Badan Standardisasi Nasional, yaitu:

Kejujuran : Dalam menulis risalah rapat dan konsep pedoman kualifikasi dosen ini, saya harus jujur dalam menuangkan hasil keputusan rapat maupun menyertakan sumber referensi yang dikutip

Team work : saya harus membina hubungan kerja sama yang baik dengan tim penyusun pedoman kualifikasi dosen agar menghasilkan pedoman yang objektif dan berdaya guna.

2. Melakukan Analisa dan Identifikasi Kebutuhan Pelatihan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi Dosen Pengampu

Analisas dan identifikasi kebutuhan pelatihan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian dibutuhkan sebagai database kompetensi dosen. Dari database tersebut akan terlihat kesenjangan kompetensi antardosen pengampu sehingga dapat diajukan usulan kebutuhan pelatihan bagi dosen pengampu Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.

Tahapan Kegiatan :

(29)

21

b) Melakukan rekapitulasi CV dosen pengampu c) Melakukan analisa kompetensi dosen pengampu

d) Melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan dosen pengampu

Output Kegiatan: file rekapitulasi dosen tersedia dan list usulan kebutuhan pelatihan dosen pengampu

Nilai Aneka yang Terkandung :

Dari kegiatan ini, saya menanamkan nilai-nilai ANEKA dengan :

Akuntabilitas : saya akan melakukan rekapitulasi data dosen dengan jujur dan sesuai dengan CV dosen yang telah disampaikan kepada Subbidang Pembinaan Profesi.

Nasionalisme : saya akan bersikap adil dalam melakukan rekapitulasi data dosen dan memberikan usulan kebutuhan pelatihan sehingga pelatihan yang diusulkan dapat meningkatkan kompetensi dosen dan mengurangi kesenjangan kompetensi dosen pengampu standardisasi dan penilaian kesesuaian.

Etika Publik : saya berusaha untuk memberikan usulan kebutuhan sesuai dengan hasil identifikasi kesenjangan kompetensi dosen (membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian)

Komitmen Mutu : analisa dan identifikasi yang saya lakukan, harus memberikan data yang kredibel agar kebutuhan pelatihan dosen dapat teridentifikasi (mengutamakan mutu).

Anti Korupsi :.saya harus bisa bertanggung jawab dan memelihara dengan baik data dosen yang disampaikan kepada Subbidang Pembinaan Profesi dan tidak menggunakannya untuk kepentingan pribadi

Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Kegiatan ini merupakan perwujudan nilai-nilai dasar yang ada di Badan Standardisasi Nasional, yaitu:

(30)

22

Keterbukaan : saya terbuka untuk data kompetensi dosen agar dapat diajukan usulan kebutuhan pelatihan.

Tanggung jawab : saya harus bertanggung jawab pada data-data yang saya miliki

3. Menyiapkan Kegiatan ToT Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi Guru Jenjang Pendidikan Menengah

ToT Standardisasi dan Penilaian Kesesuain bagi Guru Jenjang Pendidikan Menengah bertujuan untuk menyebarluaskan informasi tentang Undang-undang No 20 Tahun 2014 dan hubungannya dengan dunia pendidikan. Selain itu, kegiatan ini juga masih dalam rangkaian kegiatan sosialisasi buku “SMK Mengenal SNI” ke sekolah menengah sehingga mampu meningkatkan awareness mengenai “konsep” dan manfaat “standar” dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Target peserta adalah guru SMK karena diharapkan melalui guru SMK dapat menularkan pemahaman standar pada siswa SMK yang diharapkan menjadi lulusan yang siap kerja.

Tahapan Kegiatan :

Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: a) Mengumpulkan bahan untuk mengadakan tot bagi guru smk

b) Membuat undangan rapat persiapan tot bagi guru smk c) Menyiapkan ruangan dan perlengkapan rapat

d) Membuat risalah rapat

Output Kegiatan: Undangan rapat dan risalah rapat Nilai Aneka yang Terkandung :

Dari kegiatan ini, saya menanamkan nilai-nilai ANEKA dengan :

(31)

23

Nasionalisme : saya akan mengumpulkan bahan kegiatan dengan cermat dan disiplin agar jadwal rapat persiapan ToT berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan

Etika Publik : saya berusaha untuk berkomunikasi secara intens baik dengan antaranggota tim pelakasana maupun dengan calon peserta kegiatan demi kelancaran kegiatan.

Komitmen Mutu : saya berusaha untuk menjaga komitmen dan integritas dalam mengerjakan kegiatan ini sehingga kegiatan berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan (tepat waktu)

Anti Korupsi :.saya berusaha untuk jujur dalam mengumpulkan bahan kegiatan dan bertanggungjawab pada kelancaran rapat koordinasi persiapan ToT ini.

Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Kegiatan ini merupakan perwujudan nilai-nilai dasar yang ada di Badan Standardisasi Nasional, yaitu:

Integritas : dengan integritas yang tinggi maka kegiatan ini dapat telaksana sesuai dengan yang telah direncanakan

Team work : dengan adanya kerja sama antartim dan calon peserta ToT maka kegiatan ini akan berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan

4. Menyiapkan kegiatan Capacity Building Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi Dosen Pengampu

(32)

24 Tahapan Kegiatan :

Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: a) membuat konsep surat penawaran kegiatan awareness tentang Standardisasi

dan Penilaian Kesesuaian kepada Perguruan Tinggi sebagai Penyelenggara (Host)

b) menyampaikan surat penawaran kegiatan awareness tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian kepada Perguruan Tinggi

c) membuat konsep surat undangan kegiatan awareness tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian kepada Dosen Pengampu Standardisasi

Output Kegiatan: Surat penawaran pelatihan untuk perguruan tinggi dan surat undangan untuk dosen pengampu

Nilai Aneka yang Terkandung :

Dari kegiatan ini, saya menanamkan nilai-nilai ANEKA dengan :

Akuntabilitas : saya harus berusaha menjalin kerja sama yang baik antaranggota tim pelaksana dan perguruan tinggi penyelenggara kegiatan untuk persiapan kegiatan. Saya juga harus membuat surat undangan dengan menyampaikan maksud dan tujuan kegiatan dengan jelas (komitmen membutuhkan adanya laporan).

Nasionalisme : saya akan memberikan informasi mengenai rencana kegiatan secara benar dan tidak menyesatkan kepada perguruan tinggi penyelenggara dan calon peserta pelatihan.

Etika Publik : saya harus berusaha membangun komunikasi yang baik dengan perguruan tinggi dan calon peserta pelatihan agar persiapan capacity building tidak menghadapi kendala yang berarti. Saya juga berusaha untuk bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk keperluan persiapan pelaksanaan kegiatan ini.

(33)

25

matang serta melaksanakan kegiatan sesuai yang direncanakan sehingga tujuan dari kegiatan ini tercapai (mutu).

Anti Korupsi :.saya harus disiplin dalam menjalankan setiap tahapan agar kegiatan ini terlaksana dengan baik.

Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Kegiatan ini merupakan perwujudan nilai-nilai dasar yang ada di Badan Standardisasi Nasional, yaitu:

Kecepatan : surat penawaran dan surat undangan harus segera disampaikan kepada perguruan tinggi dan calon peserta agar segera mendapatkan respon sehingga kegiatan dapat terlaksana sesuai jadwal yang telah ditetapkan.  Keterbukaan : dalam surat yang disampaikan harus secara terbuka

dijelaskan maksud, tujuan dan mekanisme penyelenggaraan pelatihan.

5. Mengumpulkan Bahan Laporan Kegiatan Sosialisasi Standar Bagi Guru SD

Kegiatan ini bertujuan untuk mengumpulkan bahan-bahan kegiatan Sosialisasi Standar bagi Guru SD yang telah berlangsung. Hasil dari kegiatan ini dapat digunakan sebagai referensi dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban.

Tahapan Kegiatan :

Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: a) Berkoordinasi dengan Subbidang siseva diklat untuk data hasil kuisioner b) Mengumpulkan data-data berkaitan dengan sosialisasi Standard bagi guru

SD

c) Mengidentifikasi jenis-jenis data d) Mengelompokkan data sesuai jenis data

(34)

26 Nilai Aneka yang Terkandung :

Dari kegiatan ini, saya menanamkan nilai-nilai ANEKA dengan :

Akuntabilitas : dalam melakukan pengumpulan bahan laporan ini, saya harus bisa bertanggung jawab pada data dan informasi yang saya peroleh sehingga tidak disalahgunakan oleh pihak tertentu.

Nasionalisme : saya mengumpulkan bahan laporan ini dengan cermat, jujur, dan disiplin agar tidak ada bahan laporan yang hilang atau rusak.

Etika Publik : dalam mengumpulkan bahan laporan, saya harus membangun komunikasi dan kerjasama yang baik dengan Subbidang Sistem dan Evaluasi Diklat sebagai pengolah bahan kegiatan serta dapat berkonsultasi dengan atasan langsung atau senior dalam melakukan identifikasi jenis bahan yang terkumpul.

Komitmen Mutu : dalam kegiatan ini, saya perlu melakukan pemeriksaan ulang terhadap bahan yang diperoleh sehingga laporan yang disusun sesuai dengan keadaan sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan (mutu).

Anti Korupsi :saya harus mengumpulkan bahan laporan dengan jujur dan tidak menyembunyikan bahan laporan apapun.

Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Kegiatan ini merupakan perwujudan nilai-nilai dasar yang ada di Badan Standardisasi Nasional, yaitu:

Keterbukaan : bahan laporan ini harus diketahui oleh semua tim pelaksanaan Sosialisasi dan tidak ada data yang disembunyikan.

Team work : pengumpulan bahan laporan ini memerlukan kerja sama antara subbidang pembinaan profesi dan subbidang sistem dan evaluasi diklat BSN.

6. Membantu Pengelolaan Anggaran Kegiatan Subbidang Pembinaan Profesi Standardisasi

(35)

27 Tahapan Kegiatan :

Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: a) Mengisi form Usulan Kebutuhan Dana (UKD) untuk rapat

b) Menyesuaikan dengan nomor RAB

c) Meminta persetujuan dari Ka Subbid, Kabid, dan Kapus d) Memberikan UKD kepada PPK

e) Mengarsipkan UKD Output Kegiatan: form UKD Nilai Aneka yang Terkandung :

Dari kegiatan ini, saya menanamkan nilai-nilai ANEKA dengan :

Akuntabilitas : dalam membuat UKD, saya harus bisa menyesuaikan dengan RAB (membutuhkan adanya laporan).

Nasionalisme : saya harus cermat, dan disiplin dalam memasukkan nomor RAB dan besarnya anggaran yang diperlukan.

Etika Publik :saya harus mengkomunikasikan dan mengkonsultasikan UKD yang dibuat kepada atasan langsung dan PPK.

Komitmen Mutu : saya harus mengikuti prosedur yang ada dalam pembuatan UKD (efektif).

Anti Korupsi :saya harus jujur dalam membuat besarnya permintaan dana sesuai kebutuhan kegiatan.

Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Kegiatan ini merupakan perwujudan nilai-nilai dasar yang ada di Badan Standardisasi Nasional, yaitu:

Integritas : UKD ini harus dapat dipertanggungjawabkan kepada pimpinan.  Kejujuran : UKD ini dibuat secara jujur sesuai kebutuhan kegiatan.

7. Pengembangan Distance Learning Sistem (DLS) (Persiapan Tutor dan Narasumber DLS)

(36)

28

pemahaman Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. Di Subbidang Pembinaan Profesi, pengembangan DLS lebih menitikberatkan pada persiapan tutor dan narasumber DLS.

Tahapan Kegiatan :

Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: a) Mengumpulkan data-data calon tutor dan narasumber DLS

b) Mengidentifikasi kompetensi calon tutor

c) Membuat undangan rapat identifikasi tutor dan narasumber DLS d) Menyiapkan ruangan dan perlengkapan rapat

e) Membuat risalah rapat

Output Kegiatan: Database tutor dan narasumber, Risalah rapat Nilai Aneka yang Terkandung :

Dari kegiatan ini, saya menanamkan nilai-nilai ANEKA dengan :

Akuntabilitas : saya harus bisa memberikan laporan berupa database tutor dan narasumber yang sesuai benar dan tepat.

Nasionalisme : saya harus cermat dan disiplin dalam mengidentifikasi kompetensi calon tutor dan narasumber

Etika Publik :saya tidak boleh memihak ataupun menguntungkan seorang/sekelompok orang dalam melakukan identifikasi calon tutor.

Komitmen Mutu : saya harus mengikuti melakukan identifikasi sesuai dengan kriteria yang ditentukan sebagai tutor DLS (efektif).

Anti Korupsi :saya harus jujur dalam membuat database tutor maupun menuliskan risalah rapat.

Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Kegiatan ini merupakan perwujudan nilai-nilai dasar yang ada di Badan Standardisasi Nasional, yaitu:

(37)

29

Kejujuran : identifikasi kompetensi harus jujur dan tidak merugikan maupun menguntungkan pihak tertentu.

8. Menyiapkan bahan untuk persiapan kegiatan Kompetisi Standardisasi Tingkat Nasional Tahun 2016

Kompetisi Standardisasi Tingkat Nasional SMA/SMK direncanakan akan menajdi kegiatan tahunan Bidang Pendidikan dan Pelatihan Standardisasi sehingga sejak akhir tahun 2015 perlu disiapkan bahan-bahan yang diperlukan sebagai persiapan awal untuk Kompetisi Standardisasi Tahun 2016. Persiapan awal berupa pengumpulan data sekolah undangan dan peserta kompetisi tahun 2015.

Tahapan Kegiatan :

Tahapan kegiatan yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut: a) Mengumpulkan data-data peserta kompetisi tahun 2015

b) Mengumpulkan data-data SMA SMK yang akan diundang pada kompetisi 2016

c) Mengelompokkan data-data calon peserta kompetisi

Output Kegiatan: Data SMA SMK calon undangan Kompetisi 2016 Nilai Aneka yang Terkandung :

Dari kegiatan ini, saya menanamkan nilai-nilai ANEKA dengan :

Akuntabilitas : saya berkoordinasi dengan pelaksana Kompetisi Standardisasi Tahun 2015 untuk memperoleh data undangan kompetisi tahun 2015 (adanya sebuah hubungan).

Nasionalisme : saya harus cermat dan disiplin dalam mengumpulkan data agar diperoleh data yang valid dan menyeluruh.

(38)

30

Komitmen Mutu : dalam mengumpulkan data calon undangan, saya tidak boleh menyimpang dari prosedur dan tetap memperoleh data yang lengkap dan valid (efektif dan efisien)

Anti Korupsi :saya harus adil dalam mengumpulkan data calon undangan sehingga semua SMA/SMK terdata seluruhnya.

Penguatan Nilai-nilai Organisasi:

Kegiatan ini merupakan perwujudan nilai-nilai dasar yang ada di Badan Standardisasi Nasional, yaitu:

Integritas : dokumen ini harus dapat dipertanggungjawabkan dan berkontribusi bagi kelancaran kompetisi tahun 2016.

(39)

31

D. JADWAL PELAKSANAAN

Rancangan aktualisasi akan dilaksanakan selama 3 minggu dari tanggal 30 Mei sampai 21 Juni 2015.Penjadwalan kegiatan selama aktualisasi ditampilkan Tabel 1.

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Aktualisasi

No. Kegiatan Total

(HK)

Agustus September

22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Penyusunan rancangan pedoman

kualifikasi dosen pengampu

2 Melakukan Analisa dan

identifikasi kebutuhan Pelatihan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi dosen pengampu

3 Menyiapkan kegiatan ToT Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi guru jenjang pendidikan menengah

(40)

32 5 Mengumpulkan bahan laporan

kegiatan Sosialisasi Standard Bagi Guru SD

6 Membantu pengelolaan anggaran kegiatan Subbidang Pembinaan Profesi Standardisasi

7 Pengembangan Distance

Learning Sistem (DLS) (Persiapan tutor dan narasumber DLS)

(41)

33

BAB III

PENUTUP

A.

SIMPULAN

Sebagai aparatur sipil negara (ASN) yang profesional, maka

harus mampu menerapkan nilai-nilai dasar profesi. Nilai-nilai tersebut

dikenal dengan ANEKA yang terdiri dari akuntabilitas, nasionalisme,

etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi. Diklat prajabatan

golongan IIIA dengan pola baru bertujuan untuk membentuk calon

aparatur sipil negara yang memahami dan mampu menerapkan

nilai-nilai

ANEKA

di

Instansi

masing-masing

khususnya

Badan

Standardisasi Nasional.

B.

SARAN

Nilai-nilai ANEKA belum banyak terlihat di Instansi Pemerintah

dalam diri aparatur sipil negara dalam menjalankan tugas dan

kewajibannya. Hal ini disebabkan karena aparatur sipil negara sering

kali lupa kurang memahami nilai-nilai tersebut. Oleh karena itu,

pelatihan dan evaluasi terhadap penerapan nilai-nilai tersebut perlu

dilakukan secara berkala dan konsisten agar tercipta lingkungan dan

(42)

34

DAFTAR PUSAKA

Badan Standardisasi Nasional (2015). Rencana Strategis Badan Standardisasi Nasional Tahun 2015. Badan Standardisasi Nasional, Jakarta

Lembaga Administrasi Negara (2015). Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil, Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan II, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta

Lembaga Administrasi Negara (2015). Akuntabilitas. Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta

Lembaga Administrasi Negara (2015). Nasionalisme, Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta

Lembaga Administrasi Negara (2015). Etika Publik, Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta

Lembaga Administrasi Negara (2015). Komitmen Mutu, Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta

Lembaga Administrasi Negara (2015). Anti Korupsi, Modul Penyelenggaraan Perdana Pendidikan Dan Pelatihan Calon Pegawai Negeri Sipil Prajabatan Golongan III, Lembaga Administrasi Negara, Jakarta

(43)

35

Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN

Nama : Erlyta Intan Perwitasari Kelas/Angkatan : 16

Instansi : Badan Standardisasi Nasional

Visi, Misi Organisasi : Visi : Terwujudnya infrastruktur mutu nasional yang handal untuk meningkatkan daya saing dan kualitas hidup bangsa Misi

1. Merumuskan, menetapkan, dan memelihara Standar Nasional Indonesia (SNI) yang berkualitas dan bermanfaat bagi pemangku kepentingan.

2. Mengembangkan dan mengelola Sistem Penerapan Standar, Penilaian Kesesuaian, dan Ketertelusuran Pengukuran yang handal untuk mendukung implementasi kebijakan nasional di bidang Standardisasi dan Pemangku

Kepentingan.

3. Mengembangkan budaya, kompetensi, dan sistem informasi di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian sebagai untuk meningkatkan efektifitas implementasi Sistem Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian.

4. Merumuskan, mengoordinasikan, dan mengevaluasi pelaksanaan Kebijakan Nasional, Sistem dan Pedoman di bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian yang efektif untuk mendukung daya saing

Tugas Pokok : Melakukan kegiatan pengembangan dan pembinaan kompetensi profesi di bidang standardisasi dan jaminan mutu

Uraian Tugas :

1. Penyusunan rancangan pedoman kualifikasi dosen pengampu pendidikan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian 2. Melakukan Analisa dan identifikasi kebutuhan Pelatihan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi dosen

pengampu

3. Menyiapkan kegiatan ToT Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi guru jenjang pendidikan menengah 4. Menyiapkan kegiatan Capacity Building Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian bagi Dosen Pengampu 5. Mengumpulkan bahan laporan kegiatan Sosialisasi Standard Bagi Guru SD

(44)

36

8. Menyiapkan bahan untuk persiapan kegiatan Kompetisi Standardisasi Tingkat Nasional Tahun 2016

No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/ Hasil

Kegiatan

Nilai-Nilai Dasar ANEKA Kontribusi Terhadap Visi

- mengumpulkan bahan dan referensi terkait dosen pengampu

- menganalisa bahan dan referensi terkait dosen pengampu

- membuat surat undangan pembahasan pedoman kualifikasi dosen - menyiapkan ruang dan

perlengkapan rapat - melakukan dokumentasi

kegiatan rapat

- menyusun draft kualifikasi dosen pengampu

Etika Publik: tidak memihak

Komitmen mutu: inovasi

Anti Korupsi: jujur, tanggung jawab

- mengumpulkan CV Dosen Pengampu

- melakukan rekapitulasi CV dosen pengampu

- melakukan analisa kompetensi

1. File

Nasionalisme: bersikap adil

(45)

37

Komitmen mutu: mutu

Anti Korupsi: tanggung jawab

sistem informasi

- mengumpulkan bahan untuk mengadakan ToT bagi guru SMK

- membuat undangan rapat persiapan ToT bagi guru SMK - menyiapkan ruangan dan

perlengkapan rapat - membuat risalah rapat

1. Undangan tugas dengan cermat dan disiplin

Etika Publik:komunikasi

Komitmen mutu:efektif, komitmen

Anti Korupsi: jujur, tanggung jawab

- membuat konsep surat

penawaran kegiatan awareness informasi secara benar dan tidak menyesatkan

Etika Publik:menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama

(46)

38 Perguruan Tinggi

- membuat konsep surat

undangan kegiatan awareness tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian kepada Dosen Pengampu Standardisasi

Anti Korupsi:disiplin

Subbidang siseva diklat untuk data hasil kuisioner

- Mengumpulkan data-data berkaitan dengan sosialisasi Standard bagi guru SD - Mengidentifikasi jenis-jenis

data

- Mengelompokkan data sesuai jenis data

1 dokumen bahanlaporan ToT

Akuntabilitas: bertanggung jawab terhadap data dan informasi

Nasionalisme: melaksanakan tugas dengan cermat, jujur, dan disiplin

- Mengisi form Usulan

Kebutuhan Dana (UKD) untuk rapat

- Menyesuaikan dengan nomor RAB

- Meminta persetujuan dari Ka Subbid, Kabid, dan Kapus - Memberikan UKD kepada PPK

Form UKD Akuntabilitas: membutuhkan adanya laporan

(47)

39

- Mengarsipkan UKD Anti Korupsi: Jujur Penilaian

Kesesuaian

- Mengumpulkan data-data calon tutor dan narasumber DLS - Mengidentifikasi kompetensi

calon tutor

- Membuat undangan rapat identifikasi tutor dan narasumber DLS

- Menyiapkan ruangan dan perlengkapan rapat - Membuat risalah rapat

1. Database tugas dengan cermat dan disiplin,

Etika Publik:menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak

Komitmen mutu: efektif

Anti Korupsi: jujur

Mendukung misi peserta kompetisi tahun 2015 - Mengumpulkan data-data SMA

SMK yang akan diundang pada kompetisi 2016 tugas dengan cermat dan disiplin

Etika Publik:akurat dan berdaya guna

Komitmen mutu:efektif dan efisien

Anti Korupsi: adil

Gambar

Gambar 1. Struktur Organisasi Badan Standardisasi Nasional
Tabel 1. Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Referensi

Dokumen terkait

Rancangan aktualisasi ini merupakan pedoman untuk mengimplementasikan nilai- nilai dasar profesi PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan

Kegiatan ini jika disesuaikan dengan ANEKA maka akan mendukung visi program studi manajemen yaitu unggul, mandiri dan berbudaya, dan juga mendukung misi prodi manajemen dalam

Proses pelaksanaan rancangan aktualisasi ini menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi serta

Ruang lingkup kegiatan ini meliputi aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu,

Disiplin informasi sesuai dengan tuntutan kebutuhan informasi unit kerja Indikator- indikator kerjasama, amanah, tanggung jawab, musyawarah berkontribusi terhadap misi

- akuntabilit as -etika public - nasionalis me - komitmenb mutu -anti korupsi Dengan dilaksanakan kegiatan pemeriksaan hasil evaluasi maka nilai mengembangk an sikap

Ketujuh rencana program tersebut adalah persiapan borang akreditasi prodi, memberikan kuliah pada mahasiswa pada mata kuliah listening comprehension 3, membuat soal Ujian Akhir

Rancangan kegiatan yang telah dibuat telah memuat nilai dasar ANEKA yang diinternalisasikan pada tugas saya sebagai Petugas Pengamanan pada Rumah