• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran Di SMA Negeri 3 Demak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran Di SMA Negeri 3 Demak"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Profil Sekolah

SMA Negeri 3 Demak berdiri pada tanggal 20 Oktober 1999, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 0291/0/1999, Nomor Statistik Sekolah 30.1.0321.11.027, NPSN 20319299, dan beralamat di Jalan Sultan Trenggono No. 81 Demak.

SMA Negeri 3 Demak memiliki gedung seluas ± 4.151 m2 terletak di atas tanah seluas 18.420m2 dengan sebuah gedung induk ber1antai dua dan beberapa gedung lainnya dengan jumlah 29 ruang kelas, 6 ruang laboratorium yang terdiri dari laboratorium Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa, dan Komputer. Ruang perpustakaan yang dimiliki dengan luas keseluruhannya 120m2. Di samping itu, fasilitas lainnya adalah ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang Pusat Sumber Belajar (PSB), kantin, aula, musholla, 5 ruang kegiatan siswa yakni; ruang OSIS, ruang pramuka, ruang PMR, ruang koperasi, UKS, ruang komite sekolah, ruang studio musik, lapangan basket, lapangan sepak takraw, dan lapangan voli, 18 kamar kecil, ruang-ruang parkir, dan gardu satpam.

(2)

siswa. Sedangkan jumlah tenaga pendidik 61 orang dan tenaga kependidikan berjumlah 18 orang.

SMA Negeri 3 Demak memiliki visi dan misi sekolah untuk mewujudkan tujuan sekolah. Visi SMA Negeri 3 Demak adalah terwujudnya sekolah yang berkompetensi tinggi, berbudaya dan religius, sedangkan misi SMA Negeri 3 Demak adalah a). menyelenggarakan proses pembelajaran secara efektif, sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal. b).menciptakan suasana kondusif bagi seluruh warga sekolah, c).menumbuhkan sikap berbudi pekerti luhur bagi seluruh warga sekolah, d).menumbuhkan semangat dan jiwa nasionalisme bagi seluruh warga sekolah, e).mengembangkan budaya agamis bagi seluruh warga sekolah.

4.1.2 Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

Pada bagian ini akan dideskripsikan data subyek penelitian yang meliputi perencanaan supervisi akademik pada proses pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak, pelaksanaan supervisi akademik pada proses pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak, dan umpan balik supervisi akademik pada proses pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak.

4.1.2 .1 Perencanaan Supervisi Akademik Pad Proses Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

(3)

dalam mengambil tindakan atau keputusan di masa yang akan datang dengan diarahkan kepada tercapainya tujuan. Perencanaan supervisi akademik SMA Negeri 3 Demak mencakup penetapan tujuan, penyusunan program, dan sumber daya manusia.

4.1.2.1.1. Penetapan Tujuan dalam Perencanaan Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

Kegiatan supervisi akademik membutuhkan perencanaan. Perencanaaan ini memiliki tujuan untuk memudahkan dalam pembuatan schedule kegiatan supaya rencana tersusun sistematis. Seperti yang dituturkan Kepala SMA Negeri 3 Demak, Drs. Sunarno Utomo, M.Si, sebagai berikut:

“…Ya…arah tujuan perencanaan itu untuk memudahkan schedule kegiatan supaya dapat tersusun sistematis. Schedule ini juga untuk mencapai kesepakatan waktu antara supervisor dengan guru agar rambu rambu pelaksanaan tersosialisi.” (Wawancara, 14 Januari 2015)

Hal ini seperti juga yang disampaikan wakil kepala

bidang kurikulum , Muhamad Jaelani, S.Pd menyatakan bahwa:

“…pasti…pasti…ada tujuan, sehingga memudahkan rencana kegiatan supervisi akademik. Ini agar ada kesepakatan yang sama baik yang disupervisi maupun supervisor….”(Wawancara, 14 Januari 2015)

(4)

“Supervisi akademik di SMA Negeri 3 Demak bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru sehingga pembelajaran lebih efektif. Rencana program supervisi akademik dibuat melalui koordinasi dengan guru untuk menentukan rencana program supervisi akademik. Program ini disusun tiap awal tahun pelajaran.” (Wawancar, 14 Januari 2015)

Berdasarkan wawancara di atas dapat diketahui bahwa penetapan tujuan perencanaan digunakan untuk memudahkan rencana kegiatan dan digunakan untuk mencapai kesepakatan waktu antara guru dan supervisor.

4.1.2.1.2. Penyusunan Program dalam Perencanaan Supervisi Akademik di SMA Negeri 3 Demak

Kegiatan supervisi akademik pada proses pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak didahului dengan penyusunan program dimulai dengan persiapan awal oleh kepala sekolah. Hal ini dikemukakan oleh Drs. Sunarno Utomo,M.Si, Kepala SMA Negeri 3 Demak sebagai berikut:

(5)

Hal ini seperti juga yang disampaikan wakil kepala bidang kurikulum , Muhamad Jaelani, S.Pd menyatakan bahwa:

“Persiapan awal yang saya lakukan ketika penyusunan program supervisi akademik pada proses pembelajarannya itu dengan melihat kalender pendidikan kemudian berkoordinasi dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, lalu menyiapkan berkas format penilaian. Bersama tim supervisi, membuat jadwal yang disesuaikan jam mengajar guru, yang disesuaikan pula dengan jadwal mengajar supervaisor, jangan sampai supervisor meninggalkan jam mengajar karena mensupervisi. Supervisor yang dipilih adalah guru senior yang serumpun.Sedangkan guru senior yang mensupervisi adalah kepala sekolah.”

Hal senada juga disampaikan guru mapel ekonomi, Soeharfiati,S.E.M.Pd yang menyatakan bahwa:

“Melalui rapat rutin Kepala sekolah menyampaikan kepada dewan guru bahwa akan dilaksanakan supervisi akademik pada proses pembelajaran sehingga bapak/ibu guru dapat menyiapaikan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, dan media pembelajaran.”

Mengenai penyusunan program tersebut Lilies Mujiati,S.Pd juga mengungkapkan bahwa:

“Tentang penyampaian jadwal supervisi disampaikan pada saat rapat rutin oleh kepala sekolah sehingga bapak/ibu guru dapat menyiapkan perangkat pembelajaran yang terkait dengan pelaksanaan supervisi akademik tersebut .”

(6)

membuat jadwal, dan rapat dewan guru mengenai kegiatan supervisi akademik.

4.1.2.1.3. Sumber Daya Manusia dalam Perencanaan Supervisi Akademik Pada Proses

Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

Sumber daya manusia dalam hal ini adalah peran kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, tim supervisi, dan guru. Peran pendidik ini menentukan keberhasilan kegiatan supervisi akademik pada proses pembelajaran. Mengenai hal ini, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Muhamad Jaelani,S.Pd dalam wawancara mengatakan bahwa:

“Dalam perencanaan awal supervisi akademik ini sesuai dengan rambu-rambu yang disampaikan kepala sekolah yaitu membuat tim supervisi, penyusunan jadwal supervisi yang disesuaikan dengan jam mengajar guru dan disesuaikan pula dengan supervisor ketika tidak ada jam mengajar. Karena di sekolah kami supervisor tidak selalu kepala sekolah tetapi guru senior yang serumpun yang melaksanakan supervisi.” (Wawancara, 14 Januari 2015)

Pernyataan tersebut juga disampaikan oleh Dra. Endah Purwaningrum, M.M, yaitu:

(7)

Hal senada juga disampaikan dalam wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi, Soeharfiati,S.E, bahwa:

“Pelaksanaan supervisi akademik di SMA Negeri 3 Demak sesuai dengan jadwal sehingga guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran dapat mempersiapkan dengan baik sehingga hasil yang diperoleh akan maksimal.” (Wawancara, 14 Januari 2015)

Selain Soeharfiati,S.E, guru lain, Lilies Mujiati juga menyampaikan hal yang senada dalam wawancara, sebagai berikut:

“Dengan adanya supervisi akademik ini tentu mendorong kinerja kami karena ada koreksi mengenai pembelajaran yang kami lakukan di kelas, saya juga ingin melaksanakan pembelajaran ini dengan sebaik-baiknya.” (Wawancara, 14 Januari 2015)

Keterlibatan kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, tim supervisi akademik, dan guru yang sesuai dengan peranannya masing-masing telah ada di SMA Negeri 3 Demak. Hal ini menunjukkan terlaksanya tujuan kegiatan supervisi akademik.

4.1.2.2. Pelaksanaan Program Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran SMA Negeri 3 Demak

(8)

4.1.2.2.1. Klasifikasi Sumber Daya Manusia dalam Pelaksanaan Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

Supervisor dalam pelaksanaan supervisi akademik pada proses pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak dikelompokkan berdasarkan senioritas, guru senior yang dimaksud adalah guru senior yang serumpun dengan syarat senior kepangkatan dan kompetensinya.Sedang guru senior yang mensupervisi adalah kepala sekolah. Hal ini disampaikan oleh Kepala SMA Negeri 3 Demak dalam wawancara sebagai berikut:

“…supervisor dalam pelaksanaan supervisi akademik ini adalah guru yang serumpun, jadi misalnya mata pelajaran Bahasa Indonesia, seniornya adalah Bu Endah Purwaningrum, beliau ditunjuk sebagai supervisor karena senior kepangkatan dan kompetensinya. Sedangkan untuk guru senior , saya yang akan mensupervisi.” (Wawancara, 18 Januari 2015)

Pernyataan tersebut juga dikemukakan oleh Soeharfiati,S.E,M.Pd. dalam wawancara sebagai berikut:

“ Bapak Ajar Susilo, guru senior saya yang menjadi supervisor, menunggui saya ketika mengajar mulai dari awal sampai akhir pembelajaran. Beliau mengamati dan sesekali menulis pada buku catannya. Mengenai anak-anak, mereka merasa tidak terganggu dengan kedatangannya, mereka tetap antusias dalam pembelajaran.” (Wawancara, 18 Januari 2015)

(9)

senioritas. Senioritas terhadap guru mata pelajaran serumpun yang menjadi supervisor. Senior yang dimaksud adalah senior kepangkatan dan senior kulaifikasinya.

4.1.2.2.2 Prosedur Pelaksanaan Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

Dalam pelaksanaan supervisi akademik, prosedur pelaksanaanyapun merupakan hal yang dipersiapakan oleh guru. Seperti yang disampaikan Drs. Sunarno Utomo,M.Si dalam wawancara bahwa:

“Saya menyampaikan kepada bapak-ibu guru bahwa sebelum dilaksanakan supervisi akademik, maka akan dilaksanakan supervisi administrasi pembelajaran terlebih dahulu. Untuk itu, bapak-ibu guru segera mengumpulkan administrasi pembelajaran dan akan dikelompokkan berdasarkan rumpun mata pelajaran yang selanjudnya diserahkan pada supervisor.” (Wawancara, 18 Januari 2015)

Mengenai hal ini Wakil Kepala Bidang Kurikulum menyampaikan bahwa:

(10)

Hal mengenai prosedur juga di sampaikan oleh guru mata pelajaran ekonomi, yang menyampaikan bahwa:

“Karena sudah ada jadwal supervisi, saya siap sesuai dengan jadwal saya, di jadwal itu sudah ada kelas dan jam mengajar ke berapa untuk disupervisi, ketika saya memasuki kelas supervisor juga masuk kelas dan duduk di bagian belakang untuk mempermudah pengamatan dan agar siswapun tidak terganggu dengan kegatangannya.” (Wawancara, 18 Januari 2015)

Sama halnya yang dituturkan oleh Lilis Mujiati, S.Pd yang menyampaikan bahwa:

“Supervisor mengamati dari pertemuan awal, pertemuan inti, sampai saya menutup pembelajaran. Kedatangan supervisor ini tidak mengganggu kegiatan pembelajaran, karena supervisor hanya mengamati dan sesekali menulis pada catan yang dibawa.” (Wawancara, 18 Januari 2015)

Sejalan dengan hal tersebut supervisor, Dra. Endah Purwaningrum, M.M. juga menyampaikan, sebagai berikut:

“Ketika saya masuk kelas yang saya supervisi, saya membawa catatan untuk mencatat hal-hal yang saya amati, antara lain kepribadiaan guru, gaya mengajar, suara guru, respon siswa, kesan umum, dan sebagainya. Catatan saya inipun saya lengkapi dengan komentar.” (Wawancara, 18 Januari 2015)

(11)

“Dalam pelaksanaan supervisi akademik, guru di SMA Negeri 3 Demak mempersiapakan silabus, RPP, dan media pembelajaran. Hal-hal tersebut erat kaitannya dengan pembelajaran.Semua kami siapkan agar dalam proses pembelajaran yang saya lakukan dapat maksimal.” (Wawancara, 18 Januari 2015)

Lebih lanjut Lilis Mujiati juga menyampaikan prosedur pelaksanaannya, sebagai berikut:

“Pelaksanaan supervisi akademik dilakukan dengan mensupervisi administarasi pembelajaran yang telah dikumpulkan sebelumnya.Kemudian pendampingan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dalam rapat. Supervisi akademik ini dilaksanakan dengan tujuan agar para guru mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pembelajaran dengan baik sehingga hasil yang diperoleh akan maksimal…sebelum dilaksanakan supervisi akademik kami disuruh mengumpulkan administrasi pembelajaran pada wakil kepala sekolah bidang kurikulum. Administrasi pembelajaran yang kami kumpulkan antara lain adalah prota, promes, silabus, RPP, daftar hadir, daftar nilai, program evaluasi dan analisis evaluasi.” (Wawancara, 18 Januari 2015)

Pelaksanaan supervisi akademik dilakukan terhadap giru-guru dimulai dari supervise administrasi kemudian supervisi proses pembelajaran. Kehadiran supervisor di kelas disesuaikan dengan jadwal sudah ada.

(12)

misalnya supervisor menunggui dari pertemuan awal, pertemuan inti, dan pertemuaan penutup pembelajaran.

4.1.2.2.3 Instrumen Pelaksanaan Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

Instumen pelaksanaan supervisi akademik pada proses pembelajaran digunakan untuk menilai guru pada saat melaksanakan pembelajaran. Hal ini disampaikan oleh Kepala SMA Negeri 3 Demak bahwa:

“Pelaksanaan supervisi akdemik dilaksanakan terjadwal, guru mengumpulkan perangkat pembelajaran terlebih dahulu, kemudian dilaksanakan pendampingan pada proses pembelajaran. Supervisor menyesuaikan antara silabus dan RPP yang telah dibuat oleh guru.Apakah pelaksanaannya telah sesuai atau belum.Jika belum sesuai akan dibahas dalam umpan balik antara supervisor dengan guru yang disupervisi.” (Wawancara, 18 Januari 2015)

Sejalan dengan hal ini, dalam wawancara Lilis Mujiati,S.Pd juga menyampaikan sebagai berikut:

“…kepala sekolah menyampaikan kepada bapak-ibu guru bahwa sebelum dilaksanakan supervisi akademis, maka akan dilaksanakan supervisi administrasi pembelajaran terlebih dahulu. Untuk itu, bapak-ibu guru segera mengumpulkan administrasi pembelajaran dan akan dikelompokkan berdasarkan rumpun mata pelajaran yang selanjutnya diserahkan pada supervisor.” (Wawancara, 18 Januari 2015)

(13)

“Dalam kegiatan pendahuluan, apakah sudah ada apersepsi, motivasi, dan penyampaian materi. Pada bagian, inti saya menilai penguasaan guru terhadap materi pelajaran, pemanfaatan media pembelajaran, bahkan penggunaan bahasa yang disampaikan guru pada siswa tidak lepas dari pengamatan saya. Barikutnya yang saya amati bagaimana guru menutup pembelajarannya.” (Wawancara, 18 Januari 2015)

Mengenai intrumen pelaksanaan supervisi akademik ini, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Muhamad Jaelani, S.Pd juga menyampaikan bahwa:

“Penilaian pada saat melaksanakan supervisi akademik ini, semua sesuai dengan instrument supervisi pelaksanaan pembelajaran, akan dilakukan penilaian dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran.” (Wawancara, 18 Januari 2015)

Guru mata pelajaran ekonomi, Soeharfiati,S.E,M.Pd dalam wawancara juga menyampaikan bahwa:

“Supervisi akademik dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan guru pada proses pembelajaran. Supervisor melakukan pengamatan terhadap proses belajar mengajar, mencatat kelebihan dan kekurangan guru. Dari kekurangan-kekurangan tersebut akan dicari solusinya dalam kegiatan tindak lanjut.” (Wawancara, 18 Januari 2015)

(14)

4.1.2.3 Umpan Balik Supervisi Akademik Pada

Proses Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

Fungsi umpan balik dalam pelaksanaan supervisi akademik di SMA Negeri 3 Demak untuk mengomunikasikan hasil supervisi akademik pada guru. Melalui umpan balik ini diharapkan ada perbaikan proses pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran sehingga meningkat pula pelayanan pada siswa. Pemberian umpan balik pada proses pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak dilakukan melalui pengarahan, pemotivasian, dan koordinasi.

4.1.2.3.1 Pengarahan dalam Umpan Balik Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran di

SMA Negegeri 3 Demak

Pengarahan dalam umpan balik supervisi akademik pada proses pembelajaran dimaksudkan untuk menghindari terjadinya penyimpangan antara yang direncanakan dengan yang dilaksanakan. Hasil wawancara mengenai pengarahan yang dilakukan supervisor, Dra. Endah Purwaningrum,M.M. terhadap guru adalah sebagai berikut:

“…dalam RPP saya temukan beberapa hal yang kurang sesuai dengan pelaksanaan pembelajaran...padahal penting indikator aspek

sikap…kalau belum tercapai

bagaimana…”(Wawancara, 18 Januari 2015)

(15)

pengarahan dalam umpan balik dibenarkan oleh Lilies Mujiati,S.Pd sebegai berikut:

“….ya..setelah selesia supervisi pembelajaran , saya diajak diskusi mengenai perangkat pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran, BU Endah menyampaikan instrumen telaah rencana pelaksanaan pembelajaran. Temuan hasil supervisi dari RPP dan PBM, rekomendasi, saya sampaikan juga tindak lanjut hasil rekomendasi sehingga pembelajaran berikutnya akan lebih baik, gurupun semakin profesianal.” (Wawancara, 18 Januari 2015)

Pengarahan dilakukan supervisor terhadap Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan pelaksanaan pembelajaran. Dalam RPP yang dibuat guru dengan pelaksanaan pembelajaran ditemukan adanya indikatar aspeksikap yang belum muncul.

4.1.2.3.2 Pemotivasian dalam Umpan Balik Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

(16)

guru dan secara khusus kepada guru yang bersangkutan. saya memberikan motivasi dan saya juga menyampaikan kepada beberapa guru jika ada penataran akan mengirimnya guna untuk meningkatkan kompetensi.” (Wawancara, 18 Januari 2015)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Dra. Endah Purwanungrum,M.M. dalam wawancara sebagai berikut:

“Saya diskusikan mengenai perangkat pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran, saya sampaikan instrumen telaah rencana pelaksanaan pembelajaran. Hal-hal yang kurang dalam perangkat pembelajaran maupun dalam proses pembelajaran saya sampaikan, saya beri motivasi pada guru. Temuan hasil supervisi dari RPP dan PBM, rekomendasi, saya sampaikan juga tindak lanjut hasil rekomendasi sehingga pembelajaran berikutnya akan lebih baik, gurupun semakin profesianal.” (Wawancara, 18 Januari 2015)

Dari observasi dokumentasi dan wawancara diperoleh, pemberian motivasi merupakan salah satu umpan balik dalam kegiatan supervisi akademik pada proses pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak.

4.1.2.3.3 Pengkoordinasian dalam Umpan Balik Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

(17)

supervisor, Dra. Endah Purwaningrum,M.M. menyampaikan sebagai berikut:

“Setelah selesai proses supervisi, saya segera melakukan kesepakatan dengan guru untuk mengadakan pertemuan balikan guna membahas kelebihan dan kekurangan guru yang saya supervisi. Intrumen penilaiaan yang saya berikan, pertemuaan ini dilakukan secara individual agar kami lebih leluasa menyampaikan hal-hal yang saya amati.” (Wawancara, 18 Januari 2015)

Mengenai pengkoordinasian ini juga disampaikan Soeharfiati,S.E,M.Pd dalam wawancara menyampaikan sebagai berikut:

“Selesai supervisi proses pembelajaran, kami membuat kesepakatan untuk bertemu secara individual. Dalam pertemuan itu supervisor mendiskusikan dengan saya mengenai kekurangan dan kelebihan, instrument penilaian pada sayapun untuk diberikan tanggapan atas nilai yang dierikan supervisor. Setelah mendapat kesepakatan data hasil pengamatan dan kesepakatan tindak lanjut, lalu kami menandatanganinya sebagai dokumen.”

Pengkoordinasian dilakukan oleh supervisor untuk menyatukan pendapat. Kesepakatan tentang kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan supervisi akademik tersebut.

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian

(18)

pada proses pembelajaran, temuan hasil pelaksanaan supervisi akademik pada proses pembelajaran, dan temuan hasil umpan balik supervisi akademik pada proses pembelajaran.

4.2.1 Perencanaan Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

Supervisi akademik yang dilaksanakan di SMA Negeri 3 Demak untuk membantu guru dalam mengembangkan kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran. Dalam perencanaan supervisi akademik pada proses pembelajaran ini mencakup penetapan tujuan, penyusunan program, dan sumber daya.

4.2.1.1. Penetapan Tujuan dalam Perencanaan

Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

Perencanaaan ini memiliki tujuan untuk memudahkan dalam pembuatan schedule kegiatan supaya rencana tersusun sistematis. Schedule untuk mencapai kesepakatan waktu antara guru dan supervisor, untuk mencapai rambu-rambu rencana perencanaan supervisi akademik.

(19)

akan lebih mudah dalam pelaksanaanya dan mencapai hasil yang diharapkan.

4.2.1.2 Penyusunan Program dalam Perencanaan Supervisi Akademik di SMA Negeri 3 Demak

Kegiatan dalam supervisi akademik dibutuhkan perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut dibuat di awal tahun pelajaran karena setiap awal tahun pelajaran kepala sekolah bersama wakil-wakil kepala sekolah menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT). Dalam RKT tersebut salah satunya adalah program supervisi akademik. Perencanaan ini dimulai dengan menyusun program supervisi pembelajaran, pelaksanaan supervisi pembelajaran, dan pemberian umpan balik.

Dengan melihat kalender pendidikan sekolah kemudian berkoordinasi dengan wakil kepala sekolah bidang kurikulum, kemudian menyiapkan berkas format penilaian. Bersama tim supervisi menyiapkan jadwal supervisi yang disesuaikan jam mengajar guru, yang disesuaikan pula dengan jadwal mengajar supervisor, sehingga supervisor tidak meninggalkan jam mengajar.

(20)

2.2.1.3 Sumber Daya Manusia dalam Perencanaan Supervisi Akademik Proses Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

Sumber daya manusia dalam hal ini adalah peran kepala sekolah, wakil kepala sekolah bidang kurikulum, tim supervisi, dan guru. Peran pendidik ini menentukan keberhasilan kegiatan supervisi akademik pada proses pembelajaran. Kepala sekolah yang melaksanakan program-programnya maka akan tercapai rencana kegiatannya. Ketercapaian program-program ini tidak lepas dari dukungan dari seluruh sumber daya manusia yang ada.

Melalui hasil wawancara dan observasi, keterlibatan semua pihak dalam perencanaan supervisi akdemik pada proses pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak mendukung program supervisi akademik pada proses pembelajaran.

4.2.2 Pelaksanaan Program Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

Pada tahap ini akan diuraikan mengenai klasifikasi sumber daya manusia, penetapan prosedur, dan penetapan instrumen.

4.2.2.1 Klasifikasi Sumber Daya Manusia dalam Pelaksanaan Supervisi Akademik Pada

Proses Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

(21)

Negeri 3 Demak dikelompokkan berdasarkan senioritas, guru senior yang dimaksud adalah guru senior dengan s syarat senior kepangkatan dan kompetensinya. Sedang guru senior yang mensupervisi adalah kepala sekolah.

Supervisor dalam pelaksanaan supervisi akademik menggunakan teknik observasi kunjungan kelas untuk mengetahui secara keseluruhan cara-cara guru mendidik dan mengajar, termasuk pribadi dan gaya mengajarnya. Pada saat akan dimulai pembelajaran supervisor datang ke kelas, kedatangannya ini sudah diberitahukan pada guru sebelum pelaksanaan supervisi pembelajaran. Supervisor duduk di belakang, hal ini agar tidak mengganggu konsentrasi pembelajaran. Supervisor mengamati semua yang dilakukan oleh guru, mencatat data dalam bentuk catatan sampai akhir pembelajaran. Setelah selesai pembelajaran supervisor dan guru mengadakan pertemuan balikan guna membahas hasil supervisi.

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi pelaksana kegiatan supervisi akademik pada proses pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak adalah guru senior yang serumpun. Teknik yang dipilih supervisor adalah observasi kelas.

4.2.2.2Prosedur Pelaksanaan Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

(22)

untuk disupervisi. Guru akan berusaha bahwa dirinya harus benar-benar siap. Silabus, RPP, media pembelajaran, daftar nilai, dan daftar hadir telah dipersiapkan sebaik mungkin.

Perangkat pembelajaran guru disupervisi terlebih dahulu kemudaian dilanjutkan supervisi proses pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk melihat kesesuian antara perangkat pembelajaran yang dibuat guru dengan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru.

Berdasarkan wawancara dan observasi pelaksanaan supervisi akademik di SMA Negeri 3 Demak berdasarkan jadwal yang telah dibuat.

2.2.2.3 Instrumen Pelaksanaan Supervi Akademik Pada Proses Pembelajaran SMA Negeri 3 Demak

Instumen pelaksanaan supervisi akademik pada proses pembelajaran digunakan untuk menilai guru pada saat melaksanakan pembelajaran. Penilaian yang dilakukan supervisor dimului dari perangkat pembelajaran kemudian pelaksanaan pembelajaran. Dalam pelaksanaan pembelajaran supervisor memberikan penilaiaan mulai dari ketika guru membuka pembelajan sampai mengakhiri pembelajaran.

(23)

model pembelajaran, skenarioi pembelajaran, dan penilaian. Sedangkan instrumen pelaksanaan supervisi pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan yang terdiri apersepsi dan penyampaian kompetensi. Penilaian berikutnya adalah penilaian inti yang meliputi penguasaan materi pelajaran, penerapan strategi pembelajaran yang mendidik, penerapan pendekatan scientific, pemanfaatan sumber belajar, dan plibatan peserta didik dalam pembelajaran. Kemudian instumen penilaian penutup pembelajaran.

Berdasarkan wawancara dan obsevasi, inrtumen pelaksanaan pembelajaran dalam supervisi akademik pada proses pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak digunakan untuk memberikan penilaian terhadap guru ada dua yaitu intrumen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan intrumen pelaksanaan pembelajaran. Penilaiannya dengan menggunakan pensekoran.

Dalam wawancara dengan supervisor mengenai rencana pelaksanaan ini, supervisor menemukan hal-hal yang harus diperbaiki guru baik ketika guru menyusun RPP maupun pelaksanaan pembelajaran. Temuan dari penyusunan RPP adalah adanya kata kerja yang kurang operasional dalam perumusan indikator, indikator aspek sikap belum muncul, dan pendekatan saintifik perlu ditingkatkan. Sedangkan temuan pada pelaksanaan pembelajaran adalah manfaat pembelajaran belum disampaikan secara optimal oleh guru, guru kurang mengaitkan materi dengan kehidupan nyata, guru belum member pertangaan mengapa dan bagaimana.

(24)

RPP maupun pelaksanaan pembelajaran perlu pula diadakan supervisi lanjutan. Hal ini dapat dilihat pada lampiran program tindak lanjut hasil supervisi pembelajaran.

4.2.3 Umpan Balik Supervisi Akademik pada Proses Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

Pengomunikasian hasil supervisi akademik dilakukan melalui umpan balik. Hal diharapkan ada perbaikan proses pembelajaran dan meningkatkan mutu pembelajaran sehingga meningkat pula pelayanan pada siswa. Pemberian umpan balik pada proses pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak dilakukan melalui pengarahan, pemotivasian, dan koordinasi.

4.2.3.1 Pengarahan dalam Umpan Balik Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran di SMA Negeri Demak

(25)

4.2.3.2 Pemotivasian dalam Umpan Balik Supervisi Akademik Pada Proses Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

Dari observasi dan wawancara diperoleh, pemberian motivasi merupakan salah satu umpan balik dalam kegiatan supervisi akademik pada proses pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak. Motivasi dalam umpan balik digunakan untuk mendorong guru agar melaksanakan proses pembelajaran lebih baik.

4.2.3.3 Pengkoordinasian dalam Umpan Balik Supervisi Akademik Pada Proses

Pembelajaran di SMA Negeri 3 Demak

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mencapai tujuan tersebut, perhitungan jumlah pelanggan seluler dan kapasitas trafik menjadi suatu cara mendapatkan jumlah BTS dan menara bersama

Praktik Pengalaman Lapangan adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif, jenis data kuantitatif, data yang dipergunakan bersumber pada data primer, dalam analisis data menggunakan analisa break

Tidak ada keperawatan: Sihir dan seksualitas perempuan dalam The Winter's Tale.. Penerjemah: WARTIYEM

Ali Afandi mengatakan bahwa hukum keluarga diartikan sebagai “Keseluruhan ketentuan yang mengatur hubungan hukum yang bersangkutan dengan kekeluargaan

Hubungan antara kepercayaan dengan loyalitas pelanggan adalah ketika seorang pelanggan menggunakan produk atau jasa yang diberikan oleh pihak perusahaan yaitu pada

Hal tersebut didukung oleh survey tim IMSTEP-JICA yang menyatakan bahwa siswa-siswi di kota Bandung mengalami kesulitan jika dihadapkan pada persoalan yang memerlukan

Berkaitan dengan proses produksi untuk mengolah kertas bekas yang telah dikumpulkan dari konsumen, terdapat dua koeisien yang berpengaruh terhadap fungsi tujuan yaitu