1. Bagaimana gambaran Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan
Sunggal?
2. Apakah hasil yang dicapai dari program ini sudah sesuai dengan tujuan
awalnya?
3. Bagaimana prosedur-prosedur dan aturan-aturan dalam pelaksanaan
program ini?
4. Apakah hasil yang telah dicapai program ini, sudah dapat menjawab
permasalahan kemiskinan yang ada di Kecamatan Medan Sunggal?
5. Apakah manfaat yang diberikan oleh pemerintah kepada keluarga sangat
miskin melalui program ini sudah terdistribusi secara merata ke seluruh
lapisan masyarakat?
6. Apakah program yang dilaksanakan oleh pemerintah sudah sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan sebeumnya?
7. Apakah program dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah
sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan keluarga sangat miskin?
8. Apakah program ini telah memberikan keuntungan kepada keluarga sangat
miskin (target group)?
9. Apakah kelompok sasaran memperoleh bantuan seperti yang sudah
didesain dalam program?
10.Apakah program ini mempengaruhi perilaku masyarakat?
11. Sejauh ini, apa hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan program ini?
1. Bagaimana gambaran Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan
Medan Sunggal?
2. Bagaimana pelaksanaan program ini? Apakah sudah sesuai dengan tujuan
awalnya?
3. Bagaimana prosedur-prosedur dan aturan-aturan dalam pelaksanaan
program ini?
4. Apakah hasil yang telah dicapai program ini sudah dapat menjawab
permasalahan kemiskinan yang ada di Kecamatan Medan Sunggal?
5. Apakah manfaat yang diberikan oleh pemerintah kepada keluarga sangat
miskin melalui program ini sudah terdistribusi secara merata ke seluruh
lapisan masyarakat?
6. Apakah program yang dilaksanakan oleh pemerintah sudah sesuai dengan
kebijakan yang telah ditetapkan sebeumnya?
7. Apakah program dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah
sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan keluarga sangat miskin?
8. Apakah program ini telah memberikan keuntungan kepada keluarga sangat
miskin (target group) dan bagaimana mekanisme pengukurannya?
9. Apakah kelompok sasaran memperoleh bantuan seperti yang sudah
didesain dalam program?
10.Apakah program ini mempengaruhi perilaku masyarakat?
11. Sejauh ini, apa hasil yang telah dicapai dari pelaksanaan program ini?
12.Apa saja yang menjadi kewenangan Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial
dalam program ini?
a. Identitas Informan
1. Nama :
2. Usia : ..… tahun
3. Pendidikan :
SD/SLTP/SLTA(sederajat)/Diploma/Sarjana
4. Menerima Bantuan PKH Sejak : 20…..
b. Daftar Pertanyaan
A. EFEKTIVITAS
1. Bagaimana pelaksanaan Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan
Sunggal?
2. Bagaimana prosedur pemberian bantuan yang diberikan oleh pemerintah
bagi keluarga sangat miskin yang ingin mendapatkan bantuan?
3. Apakah Anda sebagai masyarakat sudah memahami dengan jelas prosedur
dalam mendapatkan bantuan itu?
4. Apakah Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Sunggal sudah
terlaksana sesuai terlaksana sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan?
5. Apakah dengan adanya prosedur yang diberikan tersebut, proses
pemberian bantuan pada Program Keluarga Harapan menjadi lebih
mudah?
6. Dalam melaksanakan tugasnya, apakah para pelayan publik sudah
melaksanakan tugasnya dengan benar sesuai dengan fungsinya
masing-masing?
7. Apakah Program Keluarga Harapan yang telah dilaksanakan di Kecamatan
Medan Sunggal sudah mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan sejak
B. KECUKUPAN
8. Masalah apa yang teratasi dengan adanya Program Keluarga Harapan yang
telah dilaksanakan di Kecamatan Medan Sunggal?
9. Apakah setelah adanya Program Keluarga Harapan, terjadi peningkatan
pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan bagi keluarga sangat
miskin?
C. PEMERATAAN
10.Apakah bantuan yang didapat rumah tangga sangat miskin dari Program
Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Sunggal sesuai dengan peraturan
yang ditetapkan?
11.Apakah bantuan yang diterima dari Program Keluarga Harapan sama rata
untuk semua keluarga sangat miskin?
12.Apakah manfaat yang diterima dari Program Keluarga Harapan sama rata
untuk semua keluarga sangat miskin?
13.Apakah Program Keluarga Harapan sudah menjangkau seluruh keluarga
sangat miskin yang ada di Kecamatan Medan Sunggal?
D. RESPONSIVITAS
14.Apakah Program Keluarga Harapan yang dilaksanakan di Kecamatan
Medan Sunggal sesuai dengan keinginan masyarakat?
15.Apakah pemerintah atau pemberi layanan memberi bantuan sesuai dengan
keinginan dan harapan masyarakat sebagai penerima manfaat?
E. KETEPATAN
16.Apakah hasil yang telah dicapai dari Program Keluarga Harapan tersebut
sudah memberikan manfaat kepada masyarakat (kelompok sasaran)?
17.Apakah perubahan perilaku yang dialami masyarakat dari Program
HASIL WAWANCARA
A. Hasil Wawancara dengan Pendamping PKH Kecamatan Medan Sunggal, Yulisnina, S. Ag.
1. Program ini masih berjalan dengan lancar tidak ada masalah yang begitu besar meskipun dalam kenyataannya masih ada yang pro dan kontra. Rata-rata masyarakat yang pro adalah mereka yang menerima bantuan sedangkan yang kontra adalah yang tidak menerima bantuan.
2. Pelaksanaan program ini sudah sesuai dengan tujuan awalnya yaitu mengentaskan mata rantai kemiskinan. Dalam pelaksanaan, pendamping juga dibantu ketua kelompok. Ketua kelompok berfungsi untuk menyampaikan informasi yang didapat pendamping dari UPPKH Kota kepada anggota kelompok. Informasi mengenai anggota kelompok yang mengalami perubahan data baik hamil, melahirkan, anaknya berpindah sekolah, tamat sekolah, atau meninggal didapat dari ketua kelompok. Setelah itu barulah pendamping melakukan pendataan. Ketua kelompok membantu pendamping untuk melaksanakan tugasnya terkait dengan informasi mengenai anggota kelompok karena keterbatasan pendamping dan banyaknya peserta yang ditanggungjawabi oleh pendamping yaitu 184 orang.
3. Prosedur-prosedur dan aturan-aturan sudah ada dan dalam pelaksanaannya sudah berjalan. Semua KSM harus memenuhi kewajibannya, misalnya yang mempunyai anak balita harus dibawa setiap bulan ke posyandu untuk hal kesehatan, bagi yang mempunyai anak usia sekolah harus tetap melaksanakan pendidikannya di sekolah masing-masing.
melakukan cross check pada data dan akhirnya dilakukan closing data. Akhirnya terbitlah keterangan nama dan nominal uang yang didapatkan masing-masing KSM dan dari keterangan tersebutlah nantinya pendamping mengisi formulir pencairan dana. Saat pertemuan kelompok sebelum pencairan, biasanya hasil keterangan tersebut langsung diumumkan oleh pendamping sehingga bila ada pemotongan dan KSM tidak mengetahuinya, pendamping langsung bisa menjelaskan dan membuktikannya lewat formulir verifikasi ke fasdik dan faskes.
Masyarakat didampingi ke posyandu karena mereka minder.Dalam bayangannya kader-kader posyandu kurang ramah, namun setelah ada PKH mereka mau tidak mau memang diharuskan datang.Selain itu pendamping juga melakukan monitoring terhadap konsistensi peserta dalam memenuhi kewajibannya.Bahkan, beberapa peserta PKH dijemput oleh pendamping ke rumah masing-masing agar membawa anaknya ke posyandu.Beberapa peserta terkadang tidak membawa anaknya ke posyandu karena anaknya sakit dan tidak bisa diimunisasi.
Pendamping berkoordinasi dengan TKSK untuk mendata peserta PKH yang belum memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) adalah kartu yang diterbitkan oleh Pemerintah sebagai penanda keluarga kurang mampu, sebagai pengganti Kartu Perlindungan Sosial (KPS).
Mengenai kunjungan ke peserta, selain untuk pemutakhiran data, pendamping juga mengunjungi peserta yang tidak hadir dalam pertemuan kelompok untuk menyampaikan informasi atau peserta yang tidak hadir ke posyandu untuk menanyakan alasan ketidakhadiran dan memberi arahan agar tetap melaksanakan kewajibannya.
mengambil dana PKH. Rekapan tersebut juga harus ditandatangani oleh pihak kantor pos.
Resertifikasi dilakukan pada tahun 2013.Pendamping diberi pelatihan sebelum membuat laporan resertifikasi. Data yang telah dihimpun oleh pendamping kemudian dikirim ke UPPKH Pusat dan dari pusat akan dikeluarkan hasil resertifikasi apakah bantuan diperpanjang (transisi) atau diberhentikan (graduasi). Saat hasil resertifikasi telah keluar, pendamping mendapat pelatihan lagi untuk menindaklanjuti hasil tersebut.Pertemuan pertama dilakukan dengan anggota dan mengundang tokoh lingkungan setempat (tolingset) untuk menyampaikan hasil resertifikasi.Peserta PKH yang terkena graduasi boleh mengajukan keberatan melalui formulir yang telah disediakan.Di pertemuan yang kedua, formulir keberatan yang telah diisi peserta harus mendapat persetujuan dan tanda tangan dari dua tolingset, ketua kelompok, dan pendamping.Peserta PKH juga ada yang menerima status graduasinya dan ada pula yang menolak.Hasilnya ada 14 peserta PKH yang mengalami graduasi saat resertifikasi. Namun hingga kini belum ada lagi instruksi dari pusat untuk kelanjutan proses resertifikasi.
Tidak ada masalah yang terjadi dalam laporan PKH karena program memang tidak ada masalah.Verifikasi tetap berlanjut, tanggapan pihak di faskes dan fasdik juga baik, dan tidak ada keluhan dari masyarakat.Masalah yang terjadi hanya di awal-awal peluncuran program yaitu masalah identitas diri atau kepemilikan KK dan KTP. Saat pencairan dana, selain membawa kartu PKH, peserta juga harus membawa bukti identitas diri. Kemudian Dinas Sosial berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan.Para pendamping diperintahkan untuk mendata peserta PKH yang tidak memiliki identitas diri dan kemudian langsung diurus.
Pemutakhiran data secara dilakukan sebulan sekali, namun secara global dilakukan pertiga bulan sesuai dengan jadwal pencairan.Jadi, apabila pencairan dilakukan pada bulan Desember, dilakukan verifikasi pada bulan November untuk data Agustus, September, dan Oktober. Hasil tersebutlah yang nantinya dijadikan acuan untuk pencairan dana pada bulan Desember. 5. Manfaat yang diberikan juga belum merata ke seluruh lapisan masyarakat
karena program ini dijalankan sesuai dengan data yang didapat dari BPS. Jadi yang mendapat bantuan hanyalah mereka yang datanya diberikan oleh BPS. Bagi masyarakat yang merasa kurang mampu namun tidak mendapat bantuan, tidak menjadi tanggung jawab pendamping karena hal tersebut di luar kewenangan pendamping. Jadi pendamping tidak bisa membantu masyarakat tersebut.
6. Penerima bantuan mengakui bahwa PKH telah banyak membantu, namun penerima bantuan yang akhirnya bantuannya dihentikan karena anaknya tidak ada lagi yang memenuhi persyaratan untuk menerima bantuan berharap bantuan ini diperpanjang hingga SMA karena biaya saat SMA jauh lebih besar dibandingkan biaya untuk wajib belajar 9 tahun.
Karakteristik yang membedakan peserta PKH di Sunggal dan Lalang ialah warga di Lalang pada umumnya lebih mengharapkan bantuan dibandingkan warga di Sunggal. Hal ini karena saat ada pendataan ataupun pertemuan kelompok, warga Lalang langsung mengindikasikan bahwa akan ada bantuan lain dan langsung menanyakan bantuan yang baru pada pendamping, padahal tidak ada. Sedangkan pada warga di Sunggal tidak ditemui hal-hal seperti itu. 7. Terdapat keuntungan yaitu penerima yang awalnya mengalami kesulitan
dalam menyekolahkan anak dan pergi ke puskesmas menjadi lebih terbantu. Selain itu, ada pertemuan kelompok setiap bulan. Dalam pertemuan, penerima bantuan PKH diberi kesempatan untuk menyampaikan segala keluh kesahnya. Hal ini banyak membantu masyarakat yang awalnya malu atau takut untuk menyuarakan pendapatnya. Masyarakat menjadi lebih berani berbicara dan terbuka.
8. Bantuan yang diberikan sudah sesuai dengan program yang dibuat. Sempat beredar kabar bahwa ada pemotongan jumlah bantuan oleh pendamping PKH, padahl bantuan tersebut dipotong karena penerima bantuan yang telah melalaikan kewajibannya. Bahkan ada beberapa masyarakat yang bantuannya habis karena terpotong semua. Memang sejak 2013 potongan hanya 10% setiap bulan, namun sebelumnya potongannya 50%, jadi ada juga yang bantuannya habis terpotong.
9. Program ini membuat masyarakat lebih menyadari pentingnya pendidikan dan kesehatan. Masyarakat ekonomi rendah biasanya memiliki rasa minder terhadap kalangan yang lebih tinggi seperti dokter. Namun dengan adanya PKH, mereka berkurang rasa mindernya karena terbiasa berinteraksi dengan dokter sehingga merasa akrab dan dirangkul oleh orang-orang dengan status yang lebih tinggi dari mereka.
10.Hasil yang dicapai KSM setelah mendapat PKH tentu sangat banyak. Mereka lebih menyadari pentingnya pendidikan dan kesehatan. Selain itu, masyarakat lebih berani berkomunikasi dan menyampaikan pendapat.
lapangan sehingga tidak dapat diprediksi jadwal yang pasti dalam setiap kegiatan dan tidak semua kegiatan dapat dilakukan sesuai rencana.
B. Hasil Wawancara dengan Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Medan Sunggal, Drs. Ruslan Isra Pulungan.
1. Program Keluarga Harapan di Medan Sunggal sudah disalurkan atau didistribusikan kepada warga sasaran sehingga sasaran yang diinginkan oleh pemerintah dapat tercapai. Namun kita melihat ada kendala-kendala dalam hal pemanfaatan bantuan oleh rumah tangga sasaran misalnya penggunaan setelah menerima bantuan yang perolehannya tidak digunakan oleh rumah tangga kepada apa yang dimaksud sebagai tujuan dari program artinya di luar dari tujuan awal, misalnya bantuan untuk keperluan anak untuk menunjang pendidikan atau sekolah yang digunakan untuk belanja. Hal ini berkaitan dengan mental masyarakat penerima bantuan PKH dan disarankan ini perlu pengarahan dari pendamping.
2. Pelaksanaan program belum sepenuhnya sesuai dengan tujuan awal diluncurkannya PKH karena ada kendala seperti yang disebutkan tadi yaitu masalah mental manusianya termasuk masyarakat dan pengelola.
3. Sudah ada prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang baku namun disana-sini perlu penyempurnaan terutama berkaitan dengan penyempurnaan aparat penyelenggara baik dari pihak pendamping, pemerintah, dan pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan program ini. Inilah pentingnya policy dan pengawasan untuk mengawasi secara ketat penyaluran bantuan dan pemanfaatannya di rumah tangga.
Kemudian, pendataan terhadap rumah tangga sasaran perlu lebih difokuskan kepada kriteria miskin yang sama antara dinas terkait. Misalnya miskin menurut Kantor Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana berbeda dengan miskin menurut BPS (Badan Pusat Statistik), berbeda pula dengan Departemen Sosial. Jadi perlu satu rumusan yang utuh tentang kriteria kemiskinan dan bisa diterima berbagai dinas yang menyelenggarakan pembangunan terkait pengentasan kemiskinan. Inikan perlu revisi data.Pendataan yang akurat dilakukan setiap tahun.Ada revisi data.Jangan lagi menggunakan data 2011 untuk tahun 2014-2015. Tim pendata harus melibatkan tim independen misalnya ada komisioner seperti LSM, wartawan, aparat pemerintah, dan institusi antara pemerintah dan masyarakat seperti PKK, Karang Taruna, KMPI, bahkan mahasiswa. Jadi melibatkan tim terpadu dalam melakukan pendataan. Jadi nanti tidak ada alasan untuk mengeluh karena semua pihak turut dalam pendataan.Bila data yang ada salah, maka itu merupakan kesalahan bersama.Pendataan tidak dimonolopi oleh satu pihak saja.Hal yang terjadi sekarang, masyarakat menujukan kesalahan kepada kepala lingkungan dan lurah.Padahal yang melakukan pendataan adalah BPS. Dua hal utama yaitu perlu penyediaan data awal yang akurat dan perlu tim pendataan yang terpadu untuk selalu melakukan pendataan secara berkala minimal per tahun.
menggandeng mereka untuk bekerja sama. Hendaknya di tingkat kota ada tim terpadu yang memonitoring pendataan masyarakat. Misalnya di wilayah ada tim pendata yang dibekali surat tugas seperti LSM, wartawan, tenaga akademisi, dan aparat pemerintah baik kepala lingkungan atau ibu PKK turun ke tempat masyarakat berdomisili sehingga didapatkan data by name by address artinya memang benar ada orangnya, alamatnya sesuai, dan memiliki keadaan yang layak dibantu oleh program-program dari pemerintah yang ditujukan bagi KSM. Apabila tim sudah terpadu, data yang ada dapat lebih akurat dan mereka pun pasti bermusyawarah untuk menentukan kelayakan seseorang untuk mendapat bantuan. Kenyataan yang ada hingga tahun 2015 belum ada pendataan ulang untuk penerima PKH dan masih menggunakan data yang itu-itu juga.Pengurangan jumlah penerima bantuan tidak diketahui karena status KSM sudah menjadi mampu, berpindah domisili, atau sudah meninggal. Disinilah perlunya tim terpadu, terarah, dan berkelanjutan. Perlu diketahui, BPS hanya memiliki satu petugas di kecamatan yang disebut mantis. Kehadirannya di kantor camat sangat jarang ditemui padahal mereka adalah sumber data.
5. Manfaat yang diberikan belum terdistribusi karena berkaitan dengan data. Saat dana dikucurkan, harusnya data penerima harus sudah valid. Perlu verifikasi ulang data penerima PKH sehingga tidak ada yang merasa dirugikan dan ada evaluasi per triwulan. Apabila ada rumah tangga yang statusnya naik sudah tidak miskin lagi maka bantuan dapat dihentikan dan dapat diganti dengan rumah tangga sasaran lain.
7. Pemberian jelas memberi keuntungan bagi para penerima tapi perlu lebih difokuskan pada ketepatan penggunaan agar tercapai manfaat yang sudah seharusnya. Pengukuran dilihat secara material karena biaya sekolah dan kesehatan dapat terselamatkan.Namun untuk lebih jauh, program ini belum memberi keuntungan bagi pengentasan kemiskinan secara total.
8. Desain sudah baik, namun pelaksanaan belum. Masih ditemukan kondisi penerimaan bantuan yang berjejal-jejal padahal desainnya masyarakat nyaman mendapatkan dan waktu-waktunya terjadwal. Kalau dilihat dari segi nominal, bantuan sudah sudah sesuai dengan desain karena dana langsung dikirim ke rekening lewat kantor pos. Namun, apabila setelah uang berada di tangan penerima, penyaluran uang ke pihak-pihak lain kembali lagi pada penerima bantuan.
9. Program ini mempengaruhi perilaku masyarakat yaitu mereka merasa tidak malu untuk menerima. Harusnya masyarakat memiliki mindset bahwa memberi lebih baik daripada menerima.Masyarakat selama ini terbiasa merasa rezeki dengan menerima bantuan. Masyarakat sepertinya tidak lagi malu berstatus miskin sehingga beramai-ramai datang ke kantor camat ingin mendapatkan bantuan sebagai masyarakat miskin. Hingga kini jumlah orang miskin tidak berkurang berarti masyarakat telah terbiasa dan tidak malu mengaku miskin.Secara positif ada juga masyarakat yang menerima bantuan dan menggunakannya untuk biaya anak sekolah dan penerima tetap bekerja.Pengukuran dapat dilihat melalui pengamatan.
10. Hasil yang telah dicapai yaitu berkurangnya beban masyarakat dalam menanggulangi kebutuhan yang berkaitan dengan menjadikan anak-anaknya sebagai harapan baik melalui pendidikan sekolah dan kesehatan bagi anak usia dini. Hasil ini perlu lebih dimaksimalkan dengan lebih menyempurnakan pendataan awal untuk menentukan keluarga sasaran penerima PKH.
ditangani oleh Kasi PMK dan berkoordinasi dengan Dinsosnakertrans Kota Medan.Setahun kemudian Ibu Widya berpindah tugas ke Mentawai, maka program ini kembali dikoordinir oleh Kasi Kesos bekerjasama dengan pendamping yang ada di lapangan yang berada di bawah naungan Dinsosnakertrans Kota Medan.Sampai saat ini, karena Kasi PMK masih lowong, masih pelaksana tugas sementara Bapak T. Mahari Abdillah, Kasi Kesos tetap menangani dan memonitor PKH ini. Tugas Kasi Kesos yaitu berkoordinasi dengan pendamping yang ada di Medan Sunggal, menerima laporan-laporan yang dikerjakan oleh pendamping PKH, memonitor kehadiran pendamping PKH, dan bekerjasama dengan pendamping PKH dalam hal memantau pendistribusian bantuan yang disalurkan kepada peserta PKH.
Laporan hasil kegiatan yang dikerjakan oleh pendamping di lapangan diberikan langsung kepada lembaga yang menaunginya yaitu Dinsosnakertrans Kota Medan melalui kepala bidang yang mengelola tugas pokok dan fungsi PKH. Hanya saja karena pendamping selama ini berkoordinasi dengan Kasi Kesos, maka daftar hadir mereka diserahkan kepada Kasi Kesos dan diketahui oleh camat disertai dengan melampirkan daftar hadir harian dan laporan hasil kegiatan atau pelaksanaan kegiatan PKH. Pada dasarnya pendamping PKH berkewajiban untuk menyampaikan laporan kepada Dinsosnakertrans Kota Medan dan memberikan tembusan ke camat melalui Kasi Kesos sebagai alur koordinasi.Jadi Kasi Kesos sifatnya mewakili camat dalam membina dan membimbing para pendamping PKH karena mereke berada di wilayah Kecamatan Medan Sunggal.
C. Hasil Wawancara dengan ketua kelompok dan beberapa warga penerima bantuan PKH
18.Menurut Anda, apakah Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan
Sunggal sudah terlaksana dengan baik?
- Indraweni: PKH di Medan Sunggal sudah baik karena kami tidak pernah
mendapat kesulitan.
- Lista: PKH ini sudah baik karena tepat sasaran dan yang dibantu juga ada
kamar mandi, sumur, dan rumah hampir rubuh kini sudah berubah bahkan
memiliki sepeda motor.
- Zubaidah: PKH sudah terlaksana dengan baik karena sebagian yang dibantu
sudah ada yang maju dan terbantu walaupun ada yang belum maju juga.
- Arifah: PKH ini sudah baik karena saya terbantu dalam pendidikan dan
kesehatan.
- Ratna: PKH ini sudah terlaksana dengan baik karena anak sekolah terbantu.
- Siti: PKH ini bagus karena keuangan terbantu. Uangnya dapat digunakan
untuk uang belanja karena uang sekolah gratis di sekolah negeri.
19.Adakah prosedur pemberian bantuan yang diberikan oleh pemerintah bagi
keluarga sangat miskin yang ingin mendapatkan bantuan?
- Indraweni: Prosedurnya tentu ada. Petugas memilih siapa yang berhak
menerima bantuan kemudian peserta diminta menyerahkan kartu keluarga dan
KTP. Mulai dari hamil hingga usia 5 tahun kemudian dilanjutkan saat dia
masuk sekolah hingga SMP.
- Lista: Prosedurnya ya lumrah, kartu keluarga dan KTP.
- Zubaidah: Prosedur awalnya disurvei ke rumah masing-masing, dilihat kondisi
rumah dan isinya, pekerjaan suami dan istri.
- Arifah: Awalnya kelurahan melakukan survey kemudian meminta KTP dan
kartu keluarga.
- Ratna: Pertama disurvey oleh pemerintah. Karena anak banyak dan rumah
juga nyewa maka kami dipilih.
- Siti: Awalnya kepling memberikan kupon. Kemudian dari kelurahan
memeriksa ke rumah masing-masing untuk melihat cocok atau tidak mendapat
bantuan. Kemuadian anak harus sekolah tidak boleh absen dan balita diperiksa
ke posyandu.
20.Apakah Anda sebagai masyarakat sudah memahami dengan jelas prosedur
dalam mendapatkan bantuan itu?
- Indraweni: Peserta sudah paham prosedurnya karena dari awal sudah
dijelaskan dari lurah dan pendamping.
- Zubaidah: Ya, saya sudah mengetahui prosedurnya karena ada sosialisasi
pertama tentang PKH.
- Arifah: Dari awal peserta yang sudah disurvey dikumpulkan di kantor lurah
untuk mendapat penjelasan jadi saya mengetahuinya.
- Ratna: Iya, saya paham karena memang sudah dari awal diberitahu
syarat-syaratnya.
- Siti: Semua prosedur sudah disampaikan dan saya sudah paham.
21.Menurut Anda, apakah Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan
Sunggal sudah terlaksana sesuai terlaksana sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan?
- Arifah: Sudah terlaksana.
- Lista: Iya, sudah.
- Zubaidah: Sudah sesuai dengan prosedur.
- Arifah: Sudah.
- Ratna: Sudah.
- Siti: Sudah.
22.Menurut Anda, apakah dengan adanya prosedur yang diberikan tersebut,
proses pemberian bantuan pada Program Keluarga Harapan menjadi lebih
mudah?
- Indraweni: Proses untuk menjadi anggota tidak ada yang ribet karena petugas
melihat sendiri keadaan masyarakat yang sudah sulit dari segi ekonomi jadi
prosedurnya mudah saja. Namun untuk syarat harus ke posyandu agak sulit
dipenuhi karena ibu ada yang bekerja dan tidak sempat membawa anaknya.
- Lista: Prosedurnya hanya sekedarnya saja dan tidak memberatkan.
- Zubaidah: Tidak juga. Bantuan ini gampang-gampang sulit karena
prosedurnya harus dipenuhi dan bila dilanggar akan mendapat denda.
- Arifah: Syaratnya gampang saja karena hanya KTP dan kartu keluarga.
- Ratna: Prosedur tidak ada yang menyulitkan. Syarat untuk ke sekolah dan
posyandu juga kan demi masyarakat sendiri. Kita sudah susah jadi kalau mau
berubah nasibnya memang harus sekolah. Sewaktu pencairan dana di kantor
pos, setiap kelurahan diberi giliran satu hari.
23.Menurut Anda, dalam melaksanakan tugasnya, apakah para pelayan publik
sudah melaksanakan tugasnya dengan benar sesuai dengan fungsinya
masing-masing?
- Indraweni: Para pelayan publik sudah melaksanakan tugasnya dengan benar.
Apapun informasi yang ada, mereka cepat memberitahunya. Kita tidak pernah
tidak mengerti ataupun tidak datang dalam kegiatan PKH misalnya kunjungan
ke posyandu karena selalu dikabari bahkan dijumpai hingga ke rumah.
- Lista: Petugasnya sudah melaksanakan tugasnya dengan baik karena mereka
turun langsung ke lapangan. Peserta ditanyai apa pendapatnya peserta melalui
pertemuan dan aspirasinya diterima dan ada realisasinya.
- Zubaidah: Petugas sudah melaksanakan sesuai fungsi karena setiap ada
masalah selalu dikonsultasikan dengan pendamping dan saran yang diberikan
sesuai dengan yang diinginkan.
- Arifah: Petugas sudah baik melaksanakan tugasnya karena semua sudah
dipenuhinya seperti membuat pertemuan untuk menyampaikan informasi dari
atasan.
- Ratna: Petugasnya baik-baik dan ramah. Kami tidak pernah ada kendala
dengan mereka.
- Siti: Petugas ramah. Segala informasi juga disampaikan lewat ketua kemudian
ketua nantinya datang ke rumah-rumah untuk menyampaikan informasi dari
pendamping.
24.Menurut Anda, apakah Program Keluarga Harapan yang telah dilaksanakan di
Kecamatan Medan Selayang sudah mencapai hasil atau tujuan yang
diinginkan sejak awal?
- Indraweni: Sudah tercapai karena kondisi penerima bantuan sangat
diperhatikan. Bahkan petugas sering mendatangi peserta untuk menanyakan
apa masalah yang dihadapi peserta.
- Lista: Bagi masyarakat yang kurang mampu ya jelas terbantu dan memang
itulah tujuannya. Jadi, sudah tercapai.
- Zubaidah: Tujuannya belum tercapai karena memang bantuan yang diberikan
- Arifah: Tujuan dalam memutus rantai kemiskinan masih 50% karena
masyarakat masih sepele untuk melaksanakan kewajibannya.
- Ratna: Tujuannya sudah tercapailah karena memang benar-benar terbantu.
Anak walaupun sekolah di swasta karena tidak masuk negeri tetap bisa
terbantu sekolahnya.
- Siti: Tujuannya sudah tercapai. Sekarang kan zaman susah, semua kebutuhan
mahal, dan suamipun kadang bekerja kadang tidak.
25.Menurut Anda, masalah apa yang teratasi dengan adanya Program Keluarga
Harapan yang telah dilaksanakan di Kecamatan Medan Sunggal?
- Indraweni: Masalah kemiskinan jelas terbantu, namun ada juga masyarakat
yang masih belum mau melaksanakan kewajibannya dan tidak bisa
dipaksakan.
- Lista: Masalah bagi anak yang sulit sekolah jadi terbantu dan balita pun lebih
terjaga kesehatannya.
- Zubaidah: Masalah yang terbantu yaitu anak sekolah dan ibu hamil. Karena
ada PKH, ibu yang melahirkan dibantu di rumah sakit jadi operasipun lebih
mudah dan tidak banyak biaya. Balita juga terbantu setiap bulan untuk ke
posyandu.
- Arifah: Program ini sudah tepat untuk menjawab masalah seperti kekurangan
biaya membeli buku dan alat sekolah lainnya.
- Ratna: Terutama ya pendidikan karena anak memang sedang sekolah dan
butuh biaya banyak.
- Siti: Masalah yang teratasi yaitu masalah keuangan karena memang uang yang
diterima digunakan untuk kebutuhan sehari-hari bahkan untuk membayar
hutang yang ada.
26.Menurut Anda, apakah setelah adanya Program Keluarga Harapan, terjadi
peningkatan pelayanan kesehatan dan pelayanan pendidikan bagi keluarga
sangat miskin?
- Indraweni: Sebelum ada program, sekolah terasa sulit karena kurang biaya.
Uangpun kadang ada kadang tidak. Namun karena biaya sekolah dibantu
- Lista: Ada peningkatan. Anak yang biasanya sulit sekolah bisa terbantu.
Uangnya bisa digunakan untuk membeli seragam sekolah. Untuk yang balita
bisa membeli susu.
- Zubaidah: Ada peningkatan. Dulunya anak sekolah sering absen tidak ada
masalah tapi sekarang biaya dipotong. Begitu juga dengan kesehatan ibu hamil
dan balita yang sekarang lebih diperhatikan.
- Arifah: Sebelum ada program, masyarakat malas untuk ke posyandu namun
sekarang semua pergi karena takut dipotong. Anak sekolah juga harus rajin
bersekolah dan orang tua selalu mengingatkan bahkan memaksa untuk pergi
ke sekolah.
- Ratna: Melihat kondisi ekonomi keluarga, awalnya saya merasa tidak mampu
menyekolahkan anak apalagi anak saya tidak masuk sekolah negeri. Tapi
program ini sudah sangat membantu dalam hal sekolah.
- Siti: Dari kesehatan tidak ada perubahan karena memang anak jarang ada
masalah dalam kesehatan. Dari pendidikan juga tidak ada perubahan karena
anak masih SD dan merupakan sekolah negeri. Selain memang bebas uang
sekolah, anak saya memang selalu rajin sekolah.
27.Menurut Anda, apakah bantuan yang didapat keluarga sangat miskin dari
Program Keluarga Harapan di Kecamatan Medan Sunggal sesuai dengan
peraturan yang ditetapkan?
- Indraweni: Sudah sesuai karena memang ada peraturannya dan kalau
melanggar pun ada potongannya.
- Lista: Sudah sesuai.
- Zubaidah: Bantuan sudah sesuai dengan peraturan yang diketahui.
- Arifah: Bantuan sudah sesuai.
- Ratna: Sudah sesuai.
- Siti: Sudah sesuai dan tidak pernah dipotong malah ditambah karena anak
sudah masuk SD.
28.Menurut Anda, apakah bantuan yang diterima dari Program Keluarga Harapan
sama rata untuk semua keluarga sangat miskin?
- Indraweni: Bantuan yang diterima berbeda-beda sesuai dengan kondisi jumlah
- Lista: Bantuan tidak rata. Kalau banyak anak maka banyak bantuannya.
Tergantung jumlah anak sekolah, balita, dan ibu hamil.
- Zubaidah: Bantuan berbeda karena menurut jumlah anak sekolah dan balita.
Semakin banyak anak semakin banyak bantuan.
- Arifah: Bantuan tidak sama rata.
- Ratna: Bantuan berbeda-beda sesuai dengan peraturannya yaitu berdasarkan
bayi dan anak sekolah.
- Siti: Bantuan yang terima berbeda-beda tiap penerima tergantung jumlah
tanggungan.
29.Menurut Anda, apakah manfaat yang diterima dari Program Keluarga Harapan
sama rata untuk semua keluarga sangat miskin?
- Indraweni: Manfaatnya sama karena petugas juga tidak pernah pilih kasih.
Apabila ada informasi, disampaikan ke semua peserta jadi tidak
dibeda-bedakan.
- Lista: Manfaat sama rata.
- Zubaidah: Manfaat sama rata dan tidak dibeda-bedakan.
- Arifah: Manfaatnya merata karena semua dikumpulkan.
- Ratna: Manfaatnya ya sama sajalah untung membantu keuangan.
- Siti: Manfaat sama rata bagi semuanya.
30.Menurut Anda, apakah Program Keluarga Harapan sudah menjangkau seluruh
keluarga sangat miskin yang ada di Kecamatan Medan Sunggal?
- Indraweni: Semua yang kurang mampu mendapat program. Ada memang
sebagian orang yang mengaku miskin namun tidak diberi bantuan karena
setelah dilihat lagi ternyata dia memiliki kekayaan seperti rumah milik sendiri
dan sepeda motor.
- Lista: Tidak semua yang terbantu namun ada banyak. Sebelumnya masyarakat
ada yang mampu namun mendapatkan bantuan tapi kemudian diselidiki oleh
petugas dan bantuan diambil kembali. Bagi yang tidak mampu namun belum
mendapat bantuan juga diusahakan oleh petugas agar diberi bantuan.
- Zubaidah: Masih belum merata karena ada yang kurang mampu tapi tidak
mendapat bantuan. Sewaktu survei keadaan masih bagus karena ada usaha
modal jadi kurang biaya untuk anak sekolah. Namun, masyarakat yang
mampu tidak ada yang mendapat bantuan.
- Arifah: Belum semua yang miskin mendapat bantuan mungkin karena ada
kesalahan dari pendataan. Namun yang mendapat bantuan memang yang
benar-benar miskin.
- Ratna: Yang saya tahu di sekitar saya sudah orang mampu semua jadi tidak
ada yang mendapat bantuan. Tapi kalau di tempat lain saya tidak tahu.
- Siti: Belum semua yang kurang mampu mendapat bantuan karena merupakan
orang pindahan. Ada juga warga yang mampu namun mendapat bantuan PKH
dan katanya akan dicoret namanya. Ternyata dulunya penerima bantuan itu
menyewa rumah namun karena mendapat rezeki sekarang sudah membangun
rumah bertingkat.
31.Menurut Anda, apakah Program Keluarga Harapan yang dilaksanakan di
Kecamatan Medan Sunggal sesuai dengan keinginan masyarakat?
- Indraweni: Saya sangat bersyukur dengan adanya program ini, bagaimana bisa
saya bilang tidak sesuai dengan keinginan saya.
- Lista: Program ini sudah sesuai dengan keinginan saya pribadi. Saya berharap
program ini berlanjut dan biayanya kalau bisa ditambahkan dan bantuan
sampai SMA.
- Zubaidah: Program ini belum sesuai dengan keinginan karena saya berharap
bantuan diteruskan sampai ke jenjang SMA.
- Arifah: Program ini belum sesuai karena ingin berlanjut ke SMA.
- Ratna: Sesuai dengan keinginan saya karena inikan bantuan uang, kami
sebagai rakyat susah sangat membutuhkannya.
- Siti: Sudah sesuai dengan keinginan saya.
32.Menurut Anda, apakah pemerintah atau pemberi layanan memberi bantuan
sesuai dengan keinginan dan harapan masyarakat sebagai penerima manfaat?
- Indraweni: Pelayanan dari petugas juga sudah sesuai.
- Lista: Petugas sudah sesuai lah karena dekat dengan peserta dan mau
mengunjungi secara pribadi.
- Zubaidah: Saya cukup puas dengan pelayanan dari petugas.
- Ratna: Semuanya sudah sesuai.
- Siti: Petugas keseluruhan sudah sesuai dengan keinginan.
33.Menurut Anda, apakah hasil yang telah dicapai dari Program Keluarga
Harapan tersebut sudah memberikan manfaat kepada masyarakat (kelompok
sasaran)?
- Indraweni: Hasil yang bermanfaat yaitu imunisasi anak-anak dan bantuan
sekolah.
- Lista: Ya bermanfaat untuk sekolah dan kesehatan balita dan ibu hamil.
- Zubaidah: Iya bermanfaat seperti posyandu setiap bulan, bantuan biaya bagi
operasi ibu melahirkan, dan biaya anak sekolah walaupun tiga bulan sekali
tapi lumayan juga.
- Arifah: Selain manfaat dalam kesehatan dan pendidikan, program ini juga
memberi pengalaman dan kesempatan untuk bertemu dengan pejabat-pejabat
negara karena KSM pernah diundang untuk sosialisasi.
- Ratna: Manfaatnya sekarang saya sudah tidak bekerja di banyak tempat.
Sebelumnya capek sekali karena mencuci di banyak rumah, sekarang sudah
agak berkurang. Jadi ibu mencari uang untuk kebutuhan sehari-hari, bapak
untuk membayar uang sewa rumah, dan bantuan ini untuk anak sekolah.
- Siti: Manfaatnya yaitu mendapatkan uang. Uangnya untuk membeli beras dan
uang belanja.
34.Menurut Anda, apakah ada perubahan perilaku yang dialami masyarakat dari
Program Keluarga Harapan tersebut?
- Indraweni: Perubahan perilaku saya tidak ada yang berubah, sama saja dari
dulu.
- Lista: Setelah program ini, wawasan menjadi lebih luas, mudah bergaul karena
banyak kenalan sehingga bisa berbagi pengalaman, dan lebih paham tentang
organisasi.
- Zubaidah: Tidak ada perubahan perilaku bagi saya, biasa-biasa saja tetap
seperti sebelumnya.
- Arifah: Perubahan yang ada, saya menjadi lebih bijak dan bisa menjelaskan
hal-hal yang menyangkut PKH kepada peserta lain yang belum mengerti
- Ratna: Sekarang lebih bersyukur sajalah. Kalau dulu semua dirasa sangat
kurang tapi sekarang yang ada disyukuri dan dicukup-cukupkan dan tidak
banyak mengeluh.
Dokumentasi Kegiatan
Foto 1 Wawancara dengan Pendamping PKH Kecamatan Medan Sunggal yaitu Yulisnina, S. Ag.
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Foto 2 Wawancara Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan Medan Sunggal yaitu Drs. Ruslan Isra Pulungan.
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Foto 3 Wawancara dengan Ketua Kelompok dan Peserta PKH Kecamatan Medan Sunggal
Foto 4 Kartu Peserta Program Keluarga Harapan
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Foto 5 Suasana Kunjungan ke Posyandu dan Monitoring Pendamping PKH
Sumber: Dokumentasi Pribadi
Foto 6 Suasana Pertemuan Kelompok PKH