PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG DENPASAR
GAJAH MADA
Oleh:
NAVITRI INDAH PURWANTI NIM: 1306013012
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR
i
PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG DENPASAR
GAJAH MADA
Oleh:
NAVITRI INDAH PURWANTI NIM: 1306013012
Tugas Akhir Studi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan menyelesaikan studii pada Program Studi Diploma III Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Denpasar
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Tugas Akhir Studi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh
Pembimbing, serta diuji pada tanggal: 01 JUNI 2016
Tim Penguji : Tanda Tangan
1. Ketua : Dr. I G.A. Nym Budiasih., SE., Msi.,Ak ………...
2. Sekretaris : I Dewa Nyoman Wiratmaja, SE., MM., Ak ………...
Ketua Program Diploma Pembimbing
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penuis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya penuis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Studi yang berjudul, “Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada.”
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Studi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan Tugas Akhir Studi ini. Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
2. Ibu Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S., Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
3. Bapak Drs. Komang Ardana, MM., Selaku Ketua Program Studi Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
4. Bapak Made Karya Utama, SE., M.Com., Ak., Selaku Koordinator Program Studi Akuntansi Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
5. Ibu Dr. I G A Nym Budiasih., SE., M.Si., Ak., Selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan pengarahan sampai dengan selesainya Tugas Akhir Studi ini.
6. Bapak I Dewa Nyoman Wiratmaja, SE., MM., Ak., Sebagai Pembimbing Akademik (PA) selama penulis menjalankan kuliah pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.
7. Seluruh dosen pengajar di Program Diploma III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana yang telah membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan.
8. Bapak I. B. Oka Purwitha, Selaku Pimpinan Cabang PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada yang telah memberikan penulis kesempatan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
9. Seluruh pegawai dan staff PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada yang telah memberikan pengarahan kepada penulis selama melakukan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
10. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan moral dan material serta doa restu sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Studi ini.
11. Sahabat penulis serta teman-teman di Program Diploma III kelas Ak1 angkatan 2013 yang telah memberikan banyak bantuan serta informasi-informasi kepada penulis selama melakukan studi.
iv
Penulis menyadari sepenuhnya nahwa dalam penyusunan Tugas Akhir Studi ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan yang disebabkan karena terbatasnya kemampuan serta pengalaman penulis untuk menyempurnakan laporan ini. Namun demikian diharpakan Tugas Akhir Studi ini bisa memberikan manfaat bagi pihak yang berkepentingan.
Denpasar, Mei 2016
v
Judul : PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG DENPASAR GAJAH MADA
Nama : Navitri Indah Purwanti NIM : 1306013012
ABSTRAK
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui bagaimana prosedur pemberian KUR di Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada. Metode pengamatan yang digunakan adalah deskriptif dengan mengembangkan konsep Kredit Usaha Rakyat. Sumber data yang digunakan meliputi sumber data primer yaitu data diperoleh langsung dari Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada dan sumber data sekunder yaitu data yang diperoleh dari referensi buku. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa prosedur KUR terdiri dari beberapa tahap yaitu: tahap permohonan kredit, tahap peninjauan dan analisa kredit, tahap pemberian keputusan kredit, tahap perjanjian kredit dan tahap pencairan kredit. Seluruh prosedur tersebut telah dapat dilaksanakan dengan baik oleh petugas administrasi kredit Bank BRI. Akan lebih baik jika Bank BRI tidak berhenti untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam hal keahlian dan keterampilan dalam pengoperasian peralatan kantor dan meningkatkan kualitas pelayanan dalam menghadapi nasabah dan masalahnya sehingga nasabah akan merasa puas.
vi DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL... i
LEMBAR PENGESAHAN... ii
KATA PENGANTAR... iii
ABSTRAK... v
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR GAMBAR... vii
DAFTAR LAMPIRAN... ix
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... 1
1.2 Tujuan Penelitian... 3
1.3 Kegunaan Penelitian... 3
1.4 Sistematika Penulisan... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori... 7
2.1.1 Pengertian Prosedur... 7
2.1.2 Pengertian Kredit... 7
2.1.3 Unsur Kredit... 8
2.1.4 Jenis-Jenis Kredit... 10
2.1.5 Prinsip Pemberian Kredit... 13
2.1.6 Tujuan Kredit... 15
2.1.7 Aspek-aspek Penilian Kredit... 15
2.1.8 Pengertian Bank... 18
2.1.9 Fungsi Bank... 18
vii
2.1.11 Pengertian KUR... 21
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian... 23
3.2 Objek Penelitian... 23
3.3 Jenis dan Sumber Data... 23
3.3.1 Jenis Data... 23
3.3.2 Sumber Data... 23
3.4 Metode Pengumpulan data... 24
3.5 Teknik Analisis Data... 25
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 27
4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan... 27
4.1.2 Visi dan Misi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk... 29
4.1.3 Produk-Produk PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk... 30
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian... 31
4.2.1 Prosedur Pemberian KUR... 31
4.2.2 Formulir yang digunakan... 38
4.2.3 Bagian yang Terlibat... 40
4.2.4 Catatan Akuntansi yang digunakan... 40
4.2.5 Alur Pemberian KUR... 41
4.2.6 Tahap-Tahap Pengajuan Pemberian KUR... 43
BAB V PEMBAHASAN HASIL PEMBELIAN 5.1 Simpulan... 47
5.2 Saran... 48
viii
DAFTAR GAMBAR
NO. Gambar Halaman
ix
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Instruksi Pencairan Kredit
Lampiran 2 Surat Penawaran Putusan Kredit Lampiran 3 FormulirRevewDokumen
Lampiran 4 Surat Keterangan Permohonan Pinjaman Lampiran 5 Laporan Kunjungan Nasabah
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang
hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Kualitas hidup yang mencakup
semua aspek kehidupan yang berhubungan dengan kemakmuran dan kesejahteraan
manusia. Bukan hanya untuk golongan tertentu saja, tetapi kemakmuran dan kesejahteraan
untuk semua golongan. Peningkatan kualitas hidup diantaranya dapat diwujudkan dengan
meningkatkan pendapatan melalui berbagai sektor kegiatan perekonomian.
Dari berbagai jenis usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup,
diperlukan salah satunya adalah modal usaha yang akan mendukung jalannya usaha
tersebut. Sarana yang mempunyai peran penting dalam penambahan modal ini adalah Bank.
Bank sebagai sebuah lembaga yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan dana
masyarakat yang mempunyai peran yang strategis dalam mendukung pelaksanaan
pembangunan nasional yang berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Akan
tetapi, terjadinya krisis global yang terjadi pada penghujung tahun 2008 mengakibatkan
melemahnya perekonomian dunia yang juga berimbas pada Indonesia. Sektor
perekonomian Indonesia yang sedang merangkak menaiki tangga kestabilan menjadi labil
akibat krisis global. Hal ini mempengaruhi kinerja usaha-usaha yang dijalankan
masyarakat bahkan tidak sedikit yang gulung tikar.
Dalam kondisi perekonomian yang semakin sulit ini, kata kredit bukanlah suatu hal
asing bagi masyarakat. Sebagai lembaga yang berfungsi menghimpun dan menyalurkan
2
memburuk akibat krisis global dengan cara memberikan kredit bagi pengusaha. Suntikan
dana dari Bank tersebut dapat menghidupkan kembali usaha mereka yang sedang dalam
keadaan terpuruk.
Kredit selain mempunyai fungsi dalam membantu masyarakat, merupakan jantung
dan urat nadi sebuah Bank, tulang punggung bagi kehidupan usaha bank tersebut, karena
pendapatan terbesar dari sebuah bank diperoleh dari jasa kredit itu sendiri. Sehingga setiap
bank selalu berusaha meningkatkan mutu fasilitas kreditnya.
Seperti halnya Bank Rakyat Indonesia yang meluncurkan kredit bagi pelaku Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dan koperasi berupa Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Dengan kehadiran Kredit Usaha Rakyat, pemerintah kembali memberikan berbagai
kemudahan bagi UMKM. Beberapa di antaranya adalah penyelesaian kredit bermasalah
UMKM dan pemberian kredit UMKM hingga Rp 500 juta. Penyaluran pola penjaminan
difokuskan pada lima sektor usaha, seperti pertanian, perikanan dn kelautan, koperasi,
kehutanan, serta perindutrian dan perdagangan. Karena salah satu misi peluncuran produk
Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini adalah untuk pemerataan. Semakin "kecil" plafond
maksimalnya, diharapkan semakin banyak pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
yang bisa "disentuh" tadi. Ini juga terkait dengan dana APBN yang disalurkan kepada
lembaga penjamin kredit sebagai pendukung dari converage agunan.
Keunggulan utama program Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah pemerintah
menjamin kredit pengusaha sebesar 70 persen dan 30 persen ditanggung bank. Dengan
demikian, beban pengusaha dalam memperoleh KUR lebih ringan dibandingkan kredit
3
Dari uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan
menuangkannya dalam bentuk laporan tugas akhir dengan rumusan masalah bagaimana
prosedur pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. Kantor Cabang Denpasar Gajah Mada.
1.2. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pemberian Kredit Usaha
Rakyat (KUR) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
1.3. Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:
1) Kegunaan Teoristis
(1) Tugas Akhir Studi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
studi di Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana.
(2) Sebagai dasar perbandingan antara teori yang didapat dibangku kuliah
4
2) Kegunaan Praktis
(1) Bagi Mahasiswa
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi serta dapat mendukung
penelitian selanjutnya dalam melakukan penelitian terkait dengan kinerja
perbankan.
(2) Bagi Investor
Penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi investor, debitur, kreditur serta
masyarakat umum pengguna jasa perbankan dalam menganalisis kesehatan
bank sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan sebagai dasar
pengambilan keputusan investasinya.
1.4. Sistem Penulisan
Penulisan penelitian ini terdiri dari beberapa bab yang disusun secara berurutan dan
sistematis sehingga bab yang satu dengan bab yang lainnya mempunyai hubungan yang
sistematis. Adapun sistematika penyajian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini menjelasakn tentang latar belakang masalah,
rumusan permasalahan, tujuan serta kegunaan penelitian dan pada
5
BAB II Kajian Pustaka
Pada bab ini membahas mengenai landasan teori yang menunjung
akan digunakan dalam penelitian untuk memperjelas pembahasan
yang akan dilakukan mengenai penilaian kinerja keuangan suatu
bank dan pembahasan hasil penelitian yang sudah dilakukan
sebelum yang diperlukan mengenai penilaian kinerja keuangan
suatu bank dan pembahasan hasil penelitian yang sudah dilalukan
sebelum yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian yang
akan dibahas dalam laporan ini.
BAB III Metode Penelitian
Pada bab ini disajikan mengenai lokasi penelitian dilakukan, objek
yang diteliti dalam penelitian ini, jenis dan sumber data yang
digunakan, metode pengumpulan data yang digunakan, metode
pengumpulan data yang digunakan dan teknik analisis data yang
6
BAB IV Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bab ini dijelaskan mengenai pembahasan mengenai beberapa
materi seperti gambaran umum lokasi penelitian maupun deskripsi
hasil penelitian yang terkait dan mengacu pada landasan teori yang
telah dijabarkan pada Bab II, sehingga segala permasalahan yang
dikemukakan dalam Bab I dapat terselesaikan.
BAB V Simpulan dan Saran
Pada bab ini disajikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian
dan menyajikan saran-saran dari hasil pembahasan yang sesuai
7 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Landasan teori menjabarkan teori-teori yang mendukung rumusan masalah serta
sangat berguna dalam analisis hasil penelitian. Landasan teori berisi pemaparan teori serta
argumentasi yang disusun sebagai tuntunan dalam memecahkan masalah penelitian serta
perumusan hipotesis.
2.1.1. Pengertian Prosedur
Menurut Baridwan (2002:3) prosedur dapat didefinisikan sebagai suatu urutan
pekerjaan, biasanya melibatkan beberapa orang atau lebih yang disusun untuk menjamin
adanya pelaku yang seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.
2.1.2. Pengertian Kredit
Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 pasal
1 ayat 11 adalah kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka
8 2.1.3. Unsur Kredit
Berbicara tentang kredit, ada beberapa unsur yang terkandung dalam setiap
pemberian fasilitas kredit. Adapun unsur-unsur tersebut meliputi:
1) Kepercayaan
Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang diberikan baik
berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali dimasa tertentu
di masa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, karena sebelum dana
dilucurkan, sudah dilakukan penelitian dan penyelidikan yang mendalam tentang
nasabah. Penelitian dan penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kemauan dan
kemampuannya dalam membayar kredit yang disalurkan.
2)Kesepakatan
Disamping unsur kepercayaan, di dalam kredit juga mengandung unsur
kesepakatan antara pemberi kredit dan penerima kredit. Kesepakatan ini
dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masingmasing pihak menandatangani
hak dan kewajibannya masingmasing. Kesepakatan penyaluran kredit
dituangkan dalam akad kredit yang ditangani oleh kedua belah pihak yaitu pihak
9
3) Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu, jangka waktu
ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati. Hampir dapat
dipastikan bahwa tidak ada kredit yang tidak memiliki jangka waktu.
4) Risiko
Faktor risiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu resiko kerugian yang
diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kreditnya pada hal mampu
dan resiko kerugian yang diakibatkan karena nasabah tidak sengaja yaitu akibat
terjadinya musibah seperti bencana alam. Penyebab tidak tertagih dikarenakan
adanya suatu tenggang waktu pengembalian (jangka waktu). Semakin panjang
jangka waktu suatu kredit, semakin besar risikonya tidak tertagih, demikian pula
sebaliknya. Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja
maupun yang tidak disengaja.
5) Balas Jasa
Akibat dari pemberian fasilitas kredit bank tentu mengharapkan suatu
keuntungan dalam jumlah tertentu. Keuntungan atas pemberian suatu kredit
barang atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga bagi bank prinsip
konvensional. Balas jasa dalam bentuk bunga, biaya provisi dan komisi serta
biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan utama bank.
2.1.4. Jenis-Jenis Kredit
Pada prinsipnya kredit itu hanya satu macam saja, yaitu uang bank yang
dipinjamkan kepada nasabah dan akan dikembalikan pada suatu waktu tertentu dimasa
10
keperluan usaha serta berbagai unsur ekonomi yang mempengaruhi bidang usaha para
nasabah, maka jenis kredit menjadi beragam. Ada beberapa jenis kredit yang
dikemukakan oleh Kasmir dalam bukunya Manajemen Perbankan (2010: 76),
diantaranya:
1) Dilihat dari Segi Kegunaan
(1) Kredit Investasi
kredit investasi merupakan kredit jangka panjang yang biasanya
digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau membangun pabrik baru
atau untuk keperluan rehabilitasi.
(2) Kredit Modal Kerja
Kredit modal kerja merupakan kredit yang digunakan untuk keperluan
meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Sebagai contoh kredit
modal kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji
pegawai atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi
11
2)Dilihat dari Segi Tujuan
(1) Kredit Produktif
Kredit yang digunakan untuk peningkatan usaha atau produksi atau
investasi. Kredit ini diberikan untuk menghasilkan barang atau jasa.
Sebagai contohnya kredit untuk membangun pabrik yang nantinya akan
menghasilkan barang dan kredit pertanian akan menghasilkan produk
pertanian, kredit pertambangan menghasilkan bahan tambang atau kredit
industri akan menghasilkan barang industri.
(2) Kredit Konsumtif
Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi secara pribadi. Dalam kredit ini
tidak ada pertambahan barang dan jasa yang dihasilkan, karena memang
untuk digunakan atau dipakai oleh seseorang atau badan usaha. sebagai
contoh kredit untuk perumahan, kredit mobil pribadi, kredit perabotan
rumah tangga dan kredit konsumtif lainnya.
(3) Kredit Perdagangan
Merupakan kredit yang diberikan kepada pedagang dan digunakan untuk
membeli aktivitas perdagangannya seperti untuk membeli barang
dagangan yang pembayarannya diharapkan dari hasil penjualan barang
dagangan tersebut. Kredit ini sering diberikan kepada suplier atau
agen-agen perdagangan yang akan membeli barang dalam jumlah besar.
12
3)Dilihat dari Segi Jangka Waktu
(1) Kredit Jangka Pendek
Merupakan kredit yang memiliki jangka waktu kurang dari 1 tahun atau
paling lama 1 tahun dan biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.
Contohnya untuk peternakan, misalnya kredit peternakan ayam atau jika
untuk pertanian misalnya tanaman padi atau palawija.
(2) Kredit Jangka Menengah
Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai dengan 3 tahun dan
biasanya kredit ini digunakan untuk melakukan investasi. Sebagai contoh
kredit untuk pertanian seperti jeruk, atau peternakan ayam.
(3) Kredit Jangka Panjang
Merupakan kredit yang masa pengembaliannya paling panjang. Kredit
jangka panjang waktu pengembaliannya diatas 3 sampai 5 tahun. Biasanya
kredit ini untuk investasi jangka panjang seperti perkebunan karet, kelapa
sawit atau manufaktur.
4)Dilihat dari Segi Jaminan
(1) Kredit dengan Jaminan
Merupakan kredit yang diberikan dengan suatu jaminan. Jaminan tersebut
dapat berbentuk barang berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang.
Artinya setiap kredit yang dikeluarkan akan dilindungi minimal senilai
jaminan atau untuk kredit tertentu jaminan harus melebihi jumlah kredit
13
(2) Kredit Tanpa Jaminan
Merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang atau orang tertentu.
Kredit jenis ini diberikan dengan melihat prospek usaha, karakter serta
loyalitas atau nama baik calon debitur selama berhubungan dengan bank
atau pihak lain.
2.1.5. Prinsip Pemberian Kredit
Sebelum suatu fasilitas kredit diberikan, maka bank harus merasa yakin bahwa
kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil
penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Kriteria penilaian kredit yang harus
dilakukan oleh bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar menguntungkan
dilakukam dengan analisis.
Adapun penilaian kredit dengan metode analisis 5C Menurut Kasmir (2008:95),
yaitu :
1) Character
Sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit harus dapat
dipercaya yang tercemin dari latar belakang nasabah baik latar belakang yang
bersikap pekerjaan maupun yang bersifat pribadi seperti : cara hidup yang
14
2) Capacity
Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang
dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta kemampuannya
mencari laba. Sehingga akan terlihat kemampuannya dalam mengembalikan
kredit yang disalurkan.
3) Capital
Penggunaan modal yang efektif dapat dilihat dari laporan keuangan (neraca
dan laporan laba rugi). Capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber
pembiayaan yang dimiliki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh
bank.
4) Collateral
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik
maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang diberikan.
Jaminan juga harus diteliti keabsahannya sehingga jika terjadi suatu masalah,
jaminan yang dititipkan dapat dipergunakan secepat mungkin.
5) Condition
Kondisi ekonomi pada masa sekarang dan yang akan datang harus dinilai
sesuai dengan sektor masing-masing. Prospek usaha dari sektor yang
dijalankan oleh nasabah juga harus dinilai. Penilaian prospek bidang usaha
yang dibiayai hendaknya memiliki prospek yang baik, sehingga kemungkinan
kredit tersebut bermasalah relatif kecil.
2.1.6. Tujuan Kredit
15
penggunaan pencairan kredit tersebut. Dengan demikian persetujuan kredit merupakan hal
yang paling vital dalam alokasi pencairan dana itu sendiri. Secara umum tujuan kredit di
bank meliputi hal-hal berikut:
1)Mencari Keuntungan
Yaitu bertujuan untuk memperoleh hasil dari pemberian kredit tersebut. Hasil
yang didapatkan dalam bentuk bunga yang diterima oleh bank dan biaya
administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah.
2)Membantu usaha nasabah
Adalah bertujuan untuk membantu usaha nasabah yang memerlukan dana, baik
dana investasi maupun dana untuk modal kerja.
3)Membantu pemerintah
Dalam hal ini, semakin banyak kredit yang disalurkan oleh bank, maka akan
semakin baik, karena hal ini berpengaruh pada peningkatan pembangunan
16 2.1.7. Aspek-aspek dalam Penilaian Kredit
Penilaian dengan seluruh aspek yang ada dikenal dengan nama studi kelayakan
usaha. Penilaian dengan model ini biasanya digunakan untuk proyek-proyek yang bernilai
besar dan berjangka waktu panjang.
Aspek-aspek yang dinilai antara lain sebagai berikut :
1) Aspek Yuridis/Hukum
Yang kita nilai dalam aspek ini adalah masalah legalitas badan usaha serta
izin-izin yang dimiliki perusahaan yang mengajukan kredit. Penilaian
dimulai dengan akte pendirian perusahaan sehingga dapat diketahui siapa
saja pemilik dan besarnya modal masing-masing pemilik. Kemudian juga
diteliti keabsahannya seperti:
(1) Surat Izin Usaha Industri (SIUI) untuk sektor industri,
(2) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) untuk sektor perdagangan,
(3) Tanda Daftar Perusahaan (TDP),
(4) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP),
(5) Keabsahan surat-surat yang dijaminkan misalnya sertifikat tanah,
17
2) Aspek Pemasaran
Dalam aspek ini yang kita nilai adalah bagaimana prospek permintaan
terhadap produk yang dihasilkan sekarang dan di masa yang akan datang.
Yang perlu diteliti dalam aspek ini adalah:
(1) Pemasaran produknya minimal tiga bulan yang lalu atau tiga tahun yang
lalu.
(2) Rencana penjualan dan produksi minimal tiga bulan yang akan datang
atau tiga tahun yang akan datang.
(3) Peta kekuatan pesaing yang ada.
(4) Prospek produk secara keseluruhan.
3) Aspek Keuangan
Aspek yang dinilai adalah sumber-sumber dana yang dimiliki untuk
membiayai usahanya dan bagaimana penggunaan dana tersebut.
4) Aspek Teknis/Operasi
Aspek ini membahas masalah yang berkaitan dengan produksi seperti
kapasitas mesin yang digunakan, masalah lokasi, layout ruangan dan
18
5) Aspek Manajemen
Untuk menilai struktur organisasi perusahaan, sumber daya manusia yang
dimiliki serta latar belakang pengalaman sumber daya manusianya.
Pengalaman perusahaan dalam mengelola berbagai proyek yang ada dan
pertimbangan lainnya.
6) Aspek Sosial Ekonomi
Menganalisis dampaknya terhadap perekonomian dan masyarakat umum
seperti :
(1) Meningkatkan ekspor barang,
(2) Mengurangi pengangguran atau lainnya,
(3) Meningkatkan pendapatan masyarakat,
(4) Tersedianya sarana dan prasarana,
(5) Membuka isolasi daerah tertentu.
7) Aspek Amdal
Menyangkut analisis terhadap lingkungan baik darat, air, atau udara jika
proyek atau usaha tersebut dijalankan. Analisis ini dilakukan secara
mendalam apakah apabila kredit tersebut disalurkan, maka proyek yang
19 2.1.8. Pengertian Bank
Menurut Kasmir (2008:2) berpendapat Bank merupakan Lembaga Keuangan yang
kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian
menyalurkan kembali ke masyarakat, serta memberikan jasa-jasa bank lainnya. Definisi
Bank menurut Undang-Undang RI nomor 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup masyarakat.
2.1.9. Fungsi bank
Menurut Budisantoso (2006:9) secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai
agent of trust, agent of development, dan agent of services.
1) Agent Of Trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal
menghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat mau menitipkan
dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat
percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan
dikelola dengan baik, bank tidak akan bangkrut, dan pada saat yang telah
dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri
akan mau menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat
apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa debitur
tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana
pinjaman saat jatuh tempo, dan debitur mempunyai niat baik untuk
20
2) Agent Of Development
Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak
dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling
mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik apabila sektor
moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan
penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di
sektor riil. Kegiatan bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan
kegiatan investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa,
mengingat bahwa kegiatan investasi-distribusi-konsumsi tidak dapat dilepaskan
dari adanya penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi, distribusi, dan
konsumsi ini tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu
masyarakat.
3) Agent Of Services
Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank
juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa
ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian secara luas.
Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga,
21 2.1.10. Jenis-Jenis Bank
Menurut Undangan-Undangan RI nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan:
1)Jenis Bank Menurut Fungsinya
(1) Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan seluruh fungsi perbankan
yaitu: menghimpun dana, menempatkan dana dan memperlancar lalu
lintas pembayaran giral.
(2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas
pembayaran giral, penghimpunan dana hanya boleh dilakukan dalam
bentuk tabungan dan giro.
2)Jenis Bank dari Segi Kepemilikannya
(1) Bank Milik Pemerintah
Bank yang dimana baik akta pendirian maupun modalnya dimiliki oleh
pemerintah, sehingga seluruh keuntungan dimiliki oleh pemerintah.
(2) Bank Milik Swasta Nasional
Bank jenis ini seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta
nasional serta akta pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula
22
(3) Bank Milik Koperasi
Kepemilikan saham-saham bank ini dimiliki oleh perusahaan yang
berbadan hukum koperasi.
2.1.11 Pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas
Penjaminan Kredit Usaha Rakyat, pengertian KUR adalah “kredit atau pembiayaan
kepada UMKM-K (Usaha Mikro, Kecil, Menengah-Koperasi) dalam bentuk pemberian
modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif”.
Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah menjelaskan bahwa Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang
perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
Pasal 6 ayat (1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah menerangkan kriteria usaha mikro adalah sebagai berikut :
1)Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
2)Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.300.000.000 (tiga ratus juta
23
Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit atau pembiayaan yang diberikan oleh
perbankan kepada UMKM-K yang feasible tapi belum bankable. Maksudnya adalah
usaha tersebut memiliki prospek bisnis yang baik dan memilikikemampuan untuk
mengembalikan. Usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKM-K) yang
diharapkan dapat mengakses KUR adalah yang bergerak disektor usaha prodiktif antara
lain: pertanian, perikanan, dan kelautan, perindustrian, kehutanan, dan jasa keuangan