commit to user
i
SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI ATRAKSI WISATA
BUDAYA DI SURAKARTA
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata
Oleh : RIANA FAJAR RINI
C9407055
DIII USAHA PERJALANAN WISATA
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ii
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
Judul Laporan Tugas Akhir : SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI
ATRAKSI WISATA BUDAYA DI
SURAKARTA
Nama Mahasiswa : Riana Fajar Rini
NIM : C9407055
MENYETUJUI
Disetujui, Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
commit to user
iii
HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI
Judul Laporan Tugas Akhir : SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI
ATRAKSI WISATA BUDAYA DI
SURAKARTA
Nama Mahasiswa : Riana Fajar Rini
NIM : C9407055
Tanggal Ujian : 27 Januari 2011
DITERIMA DAN DISETUJUI OLEH PANITIA PENGUJI
Dra. Hj. Isnaini Wijaya W. M.Pd (……….) Ketua
Insiwi Febriary Setiasih, SS,MA (……….)
Sekretaris
Bambang Ary Wibowo, SH (……….)
Penguji I
Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd (……….) Penguji II
Dekan
commit to user
iv MOTTO
Success is a journey, not a destination.
( Ben Sweetland )
Jangan tetap tinggal di masa lalu, ataupun bermimpi tentang masa depan, namun
fokuskan perhatian Anda pada masa sekarang.
commit to user
v PERSEMBAHAN
Karya yang sederhana ini aku persembahkan kepada :
1. Ayah dan ibu tercinta yang senantiasa membimbing
dalam hidup.
2. Kakak-kakakku yang selalu menjadi teman dekatku.
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang melimpahkan
Rahmat dan Hidayahnya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan sesuai waktu
dengan waktu yang ditentukan. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat
akhir studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata UNS Surakarta.
Selama penelitian dan penyusunan laporan ini banyak masukan serta
bantuan dari pihak berupa sumbangan pemikiran maupun bimbingan. Oleh karena
itu dalam kesempatanini penulis megucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Sudarno M.A selaku Dekan Fakultas Satra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan
kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Bapak Drs.Suharyana,M.Pd Ketua Program Diploma III Usaha Perjalanan
Wisata yang selama ini telah memberikan banyak pengarahan yang berharga
bagi penulis.
3. Bapak Bambang AryWibowo ,SH selaku Pembimbing I yang telah banyak
memberikan petunjuk, saran-saran dan pengarahan yang berharga sehingga
memperlancar penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.
4. Ibu Dra.Sawitri Pri Prabawati,M.Pd selaku dosen Pembimbing II yang turut
pula memberikan bimbingan dan pengarahannya sehingga Laporan Tugas
Akhir ini dapat terselesaikan.
5. Bapak Heru Prasetya selaku Pimpinan Event Organaizer Mataya Art and
Heritage yang telah berkenan memberikan izin dan membantu pelaksanaan
commit to user
vii
6. Seluruh staff Mataya Art and Heritage yang membantu dalam penelitian.
7. Sahabatku Oky, Ria, Ika, Santi, Mieke dan Anggit terima kasih atas dukungan
dan kenangan suka duka selama ini.
8. Kekasihku Sandhy Irvany terima kash atas motivasinya.
9. Teman-teman DIII UPW angkatan 2007 atas kekompakan dan motivasinya.
10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang turut
membantu dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan penelitian ini jauh
dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati mohon pembaca
sudi memberikan masukan,saran dan kritik demi kesempurnan laporan penelitian
ini.
Akhir kata semoga laporan penelitian ini dapat berguna bagi ilmu
pengetahuan.
Surakarta, Januari 2011
commit to user
viii ABSTRAK
Riana Fajar Rini, C9407055.2011. Solo Batik Carnival Sebagai Atraksi
Wisata Budaya di Surakarta.Program Pendidikan Diploma III Kepariwisatan
Fakultas Sastra Dan Seni Rupa UNS.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Perbedaan dari Solo Batik Carnival 1,2 dan 3. (2) Perkembangan Solo Batik Carnival 1, 2 dan 3. (3)Kendala-kendala apa yang dihadapi dan bagaimana solusinya dalam penyelenggaraan Solo Batik Carnival.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan pengumpulan data melalui observasi,wawancara dan studi dokumen sehingga dapat diketahui tentang perkembangan batik dan Event budaya yang ada di kota Solo seperti Solo Batik Carnival serta dapat mengetahui perbedaan,perkembangan ,persiapan kendala-kendala dari penyelenggran Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 ,serta solusi untuk menangani kendala yang dihadapi.
Hasil dari penelitian ini adalah Solo Batik Carnival merupakan salah satu event budaya yang memiliki cirri khas tersendiri jika dibandingkan dengan event-event budaya yang lain. Solo Batik Carnival sebuah atraksi budaya yang bisa menjadi potensi wisata budaya di Solo. Solo Batik Carnival disajikan dengan tema yang berbeda disetiap tahunnya sehingga menarik untuk disaksikan.
commit to user
ix DAFTAR ISI
HALAMAN ... i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii
HALAMAN MOTTO ... iv
HALAMAN PENGESAHAN ... v
KATAPENGANTAR ... ... vii
ABSTRAK ... ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... ... xiii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Metode Penelitan ... 6
1. Lokasi dan Waktu Penelitian... 6
2. Teknik pengumpulan data ... 6
commit to user
A. Sekilas Tentang Kota Solo ... ... 13
B. Kondisi Geografis Kota Solo ... ... 14
F. Pemasaran Batik di Kota Solo... ... 24
G. Motif –motif Batik ... ... 29
BAB III: SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA ... ... 33
commit to user
xi
B. Sekilas Tentang Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 ...
... 34
C. Tujuan dan Manfaat Solo Batik Carnival...
... 38
D. Perkembangan Solo Batik Carnival ...
... 39
E. Perbedaan Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 ...
... 41
F. Pelaksaan dan Persiapan Solo Batik Carnival 3 ...
... 41
G. Kendala Dalam Penyelenggaran Solo Batik Carnival3 ...
... 47
H. Analisis SWOT dalam Solo Batik Carnival ...
... 48
I. Daya Tarik Solo Batik Carnival dalam Analisis 4A ...
commit to user
xii
LAMPIRAN ...
... 64
DAFTAR TABEL Tabel 1 Daftar Perkembangan SBC ... 40
Tabel 2Jadwal Workshop SBC ... 44
Tabel 3 Peserta Solo Batik Carnival 3Anak-anak ... 63
Tabel 4 Peserta Solo Batik Carnival 3 Flora Putih ... 67
commit to user
xiii
Tabel 6 Peserta Solo Batik Carnival 3 Flora Kuning dan Coklat ... 70
Tabel 7 Peserta Solo Batik Carnival 3 Flora Hijau ... 72
Tabel 8 Peserta Solo Batik Carnival 3 Flora Biru dan Ungu ... 74
Tabel 9 Peserta Solo Batik Carnival 3Fauna Udara ... 76
Tabel 10 Peserta Solo Batik Carnival 3 Fauna Darat ... 79
Tabel 11 Peserta Solo Batik Carnival 3 Fauna Air ... 81
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1: Daftar Informan ... 85
Lampiran 2: Surat Permohonan ijin Mataya ... 86
Lampiran 3: Surat Permohonan ijin Disparbud ... 87
Lampiran 4: Surat Permohonan ijin Kesbangpolimas ... 88
Lampiran 5: Solo City Map... 89
Lampiran 6: Peta Kota Surakarta ... 90
Lampiran 7: Peta Pengalihan Arus SBC 3 ... 91
Lampiran 8: Peta Jalur Perserta SBC 3 ... 92
Lampiran 9: Cover Solo Batik Carnival 3... 93
Lampiran 10: Dokumentasi Persiapan SBC 3 ... 94
Lampiran 11 : Dokumentasi Pembukaan SBC 3 ... 95
Lampiran 12: Dokumentasi Atraksi Perserta SBC3 ... 96
Lampiran 13: Dokumentasi Iring-iringan Walikota……… 97
Lampiran 14: Dokumentasi Iring-iringan Kereta Kencana ... 98
Lampiran 15 : DokumentasiPeserta Kategori Biru dan Ungu ... 99
Lampiran 16 : DokumentasiPeserta Kategori Putih dan Merah... 10
Lampiran 17 : DokumentasiPeserta Kategori Kuning dan Coklat ... 101
Lampiran 18 : DokumentasiPeserta Kategori Flora Hijau ... 102
Lampiran 19 : DokumentasiPeserta Kategori Fauna Udar ... 103
Lampiran20 : Dokumentasi Peserta Kategori Darat dan Air……… 104
SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI SURAKARTA
Riana Fajar Rini1
Bambang Ary Wibowo, SH2 Dra. Sawitri PriPrabawati, M.Pd3
ABSTRAK
2011. Program Pendidikan Diploma III Kepariwisatan Fakultas Sastra Dan Seni Rupa UNS.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Perbedaan dari Solo Batik Carnival 1,2 dan 3. (2) Perkembangan Solo Batik Carnival 1, 2 dan 3. (3)Kendala-kendala apa yang dihadapi dan
bagaimana solusinya dalam penyelenggaraan Solo Batik Carnival. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan
pengumpulan data melalui observasi,wawancara dan studi dokumen sehingga dapat diketahui tentang perkembangan batik dan Event budaya yang ada di kota Solo seperti Solo Batik Carnival serta dapat mengetahui perbedaan,perkembangan ,persiapan kendala-kendala dari penyelenggran Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 ,serta solusi untuk menangani kendala yang dihadapi. Hasil dari penelitian ini adalah Solo Batik Carnival merupakan salah satu event budaya yang memiliki cirri khas tersendiri jika dibandingkan dengan event-event budaya yang lain. Solo Batik Carnival sebuah atraksi budaya yang bisa menjadi potensi wisata budaya di Solo. Solo Batik Carnival disajikan dengan tema yang berbeda disetiap tahunnya sehingga menarik untuk disaksikan. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa (1)Solo Batik Carnival mempunyai potensi wisata yang sangat besar yang dapat menjadi aset wisata di kota Solo(2) Ada perkembangan event Solo Batik Carnival meningkat dari tahun ke tahunnya dapat dilihat dari beberapa segi,yaitu:dari segi peserta yang banyak berpartisipasi
commit to user BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keindahaan alam dan
keanekaragamaan kebudayaan yang dapat memberikan devisa yang cukup besar
dari dunia pariwisata. Secara umum pariwisata dipandang sebagai sector yang
dapat mentoring dan meningkatkan pembangunan ,membuka lapangan usaha serta
dapat meningkatkan pendapatan asli daerah. Indonesia sendiri merupakan salah
satu Negara berkembang yang kehidupanya bisa dikatakan stabil. Banyak negara
berkembang yang mengembangkan industri pariwisata,seperti Malaysia dan
Singapura.
Indonesia juga memiliki keanekaragaman budaya,adat istiadat dan juga
tradisi. Di Indonesia sendiri budaya merupakan jantung dari suatu daerah , budaya
juga sebagai pembeda antar suku satu dengan suku yang lainnya. Manusia sangat
erat kaitanya dengan budaya karena budaya budaya sendiri bisa menjadi suatu
identitas diri , tingkah laku dan pandangan hidup mereka dalam bermasyakat. Hal
ini disebabkan oleh kebudayaan mencakup ruang lingkup dimana manusia sebagai
mahluk Tuhan , selain hidup secara individual tapi juga sebagai mahluk sosial
yang hidup seimbang dengan masyakat , lingkungan serta alam. Dalam
perkembangannya budaya Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat
terutama masyakat jawa. Budaya local yang masih menjunjung dan diwarisakan
keseniaan yang masih tetap dijaga menjadi kunci utama masyakat jawa agar tetap
terjaga didunia pariwisata nasional atau internasional.
commit to user
Keseniaan di Jawa sangat beragam seperti wayang, topeng, seni tari, dan
batik. Batik adalah salah satu warisan generasi pendahulu kita sebagai ekspresi
keahlian leluhur sebagai simbol dan mempunyai makna yang sangat berperan
penting membawa bangsa Indonesia ke mata dunia.
Batik merupakan salah satu hasil kebudayaan bangsa Indonesia yang terus
dijaga kelestariaanya. Batik pada jaman dahulunya hanya digunakan hanya untuk
kalangan raja-raja dan para bangsawan Kraton. Tapi dengan berjalan seiringnya
jaman sekarang dapat digunakan oleh semua kalangan termasuk masyakat umum.
Batik salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa
mengacu pada dua hal , yang pertama adalah tehnik perwarnaan kain dengan
menggunakan malam sebagai bagian dari kain. Dalam literature internasional ,
tehnik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertiaan kedua adalah kain atau
busana dibuat dengan tehnik tersebut , termasuk penggunaan motif-motif tertentu
yang memiliki kekhasan tersendiri. Batik Indonesia sebagai keseluruhan tehnik,
teknologi serta pengembangan motif dan budaya yang terkait.
Tradisi membatik ini dahulunya dilakukan oleh perempuan-perempuan
Jawa pada masa lampau , membatik dijadikan sebagai pekerjaan eksklusif oleh
perempuan jawa ,karena sebagai identitas kecantiakn wanita mengingat pada masa
kerajaan Jawa ,kecantikan wanita pada masa itu diukur dari kepandainya
membatik. Awalnya batik hanya di kerjakan oleh kalangan terbatas dalam kraton
commit to user
Pada masa itu , bahan yang digunakan merupakan hasil tenunan sendiri.
Batik Jawa memiliki 2 macam jenis yaitu batik tuis dan batik cap. Batik cap
adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap,
dengan lama proses pembuatan 2-3 hari , sedangkan batik tulis adalah kain yang
dihias dengan tekstur dan corak batik menggunakn tangan dengan lama proses
pembuatan 2-3 bulan.(www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November
2010,jam 20.00 WIB)
Solo adalah sebuah nama kota di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota
ini terletak pada jalur yang strategis , yaitu pertemuan jalur dari Semarang dan
dari Jogjakarta menuju Surabaya dan Bali. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang
terabadikan dalam salah satu nyanyian keroncong, Bengawan Solo. Kota solo
memiliki semboyan"BERSERI" yang merupakan akronim dari bersih,sehat,rapi
dan indah. Untuk kepentingan pemasaran pariwisata Solo mengambil slogan
pariwisata″Solo,the Spirit of Java″ yang diharapakn citra kota Solo sebagai pusat
kebudayaan jawa.
Citra Solo sebagai salah satu wisata dan kota budaya di Indonesia salah
satunya batik. Pada perjalanan kulturnya, batik Solo sebagi satu akar tradisi batik
nusantara.Pemerintah Surakarta melalui Disparbud berkerjasama dengan
pihak-pihak terkait telah mengemas event ″Solo Batik Carnival″ sebagai event tahuan
yang bertarap nasional.
Solo Batik Carnival adalah suatu karnaval yang berbasis masyarakat yang
lintas etnik,usia dan profesi ,batik sebagai tema utamanya. Batik merupakan
commit to user
panjang di Indonesia, baik dari filosofinya,desain motif dan masyarkat
pemdukungnya. Solo Batik Carnival tafsiran masyarakat Solo dalam menyikapi
batik sebagai kerja kreatif masyarakat Solo. Cipta ,mandiri dan kreatif dengan
batik merupakan spirit Solo Batik Carnival.
Bekerjasama dengan Solo Center Point ,pemerintah Kota Surakarta dan
Solo Batik Carnival Community menyelenggarakan Solo Batik Carnival setiap
tahunnyadengan tema yang berbeda sejak pertama kali diadakan pada tahun 2008.
Berdasarkan uraian diatas maka dalam penyusunan tugas akhir ini penulis
mengambil judul "Solo Batik Carnival Sebagai Atraksi Wisata Budaya di
Surakarta "
B. Rumusan Masalah
Perumusan Masalah dalam Penelitian ini adalah :
1. Apa perbedaan dari Solo Batik Carnival 1,2 dan 3?
2. Bagaimana perkembangan Solo Batik Carnival 1, 2 dan 3 ?
3. Kendala-kendala apa yang dihadapi dan bagaimana solusinya dalam
penyelenggaraan Solo Batik Carnival?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan dari Solo Batik Carnival 1,2 dan 3.
commit to user
3. Untuk mengetahui kendala-kendala apa yang dihadapi dan bagaimana
solusinya dalam penyelenggaraan Solo Batik Carnival.
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
antara lain :
1. Manfaat Akademis
a. Adanya penelitian ini,diharapakan dapat bermanfaat bagi kepentingan
semua pihak yang memerlukan refrensi sebagai bahan penelitian.
b. Dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dan
perbandingan dengan melakukan penelitian yang sama.
c. Dikalangan akademis dapat dijadikan refrensi tambahan dalam melakukan
penelitian sejenis atau penelitian dimasa yang akan datang.
2. Manfaat Praktis
a. Menambah pengetahuan penulis mengenai khasah kebudayaan Jawa.Dan
kemungkinan pengembangan aset wisata bagi kesejahteraan masyarakat di
Surakarta.
b. Sebagai upaya pengenalan kebudayaan yang ada di kota Solo kepada
commit to user E. Metode Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Surakata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Surakarta dan Mataya Event Organiezer.
2. Teknik Pengumpulan data
a. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap
unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek
penelitian. Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari,
aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas
dan maka kejadian yang dilihat dari perspektif mereka yang terlihat dalam
kejadian yang diamati tersebut. ( Afifuddin, 2009 : 134 ).
Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas
masyarakat dan wisatawan kota Solo dalam mendukung Event Solo Batik
Carnival dan melakukan pengamatan tentang pelaksanan Event Solo Batik
Carnival. Observasi dilaksanakan di Disparbud Surakarta dan Mataya Event
Orgenazer.
b. Studi Dokumentasi.
Metode atau teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data dan
informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode dokumenter ini
merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari sumber nonmanusia.
commit to user
fenomena yang terjadi di lokasi penelitian dan membantu interpretasi data. Selain
itu, dokumen dan data-data literer dapat membantu dalam menyusun analisis dan
melakukan validitas data. ( Afifuddin, 2009 : 141 ).
Dalam penyusunan tugas akhir ini memanfatkan arsip data peserta Solo
Batik Carnival 2010, sedangkan dokumentasi menggunakan foto-foto peserta Solo
Batik Carnival untuk memperjelas gambaran tentang pelaksanaan Solo Batik
Carnival.
c. Wawancara
Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan
sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan atau responden. Caranya adalah
dengan bercakap-cakap secara tatap muka ( Afifuddin, 2009 : 131 ).
Penulis mencari data yang dibutuhkan melalui wawancara dan tanya
jawab langsung dengan pihak yang berkompetensi dengan masalah yang dikaji.
Dalam hal ini penulis mewawancarai pihak yang terkait yaitu Heru Prasetyo(
pemilik Mataya Event Organaizer ) dan Reyhan ( sekretaris Mataya Event
Organaizer .
F. Teknik Analisis
Data pengumpulan data dalam penelitian ini memggunakan analisis
deskriptif yaitu pengumpulkan data yang di dapat dari hasil penelitian penelitian
dengan memberikan gambaran menurut apa adanya sesuai dengan kenyataan pada
commit to user G. Tinjauan Pustaka
Berkaitan dengan penulisan tugas ahkir ini,penulis melakukan studi
kepustakaan yang merupakan langkah pendahuluan yang memiliki tujuan untuk
membaca,mencari data yang berhubungan dengan masalah penelitian untuk acuan
penelitian.
1. Pengertian Pariwisata
Adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan
keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin ,keluar dari tempat kediamanya.Aktivitas
dilakukan selama mereka tinggal ditempat yang dituju dan fasilitas untuk
memenuhi kebutuhan mereka yang dituju dan fasilitas dibuat memenuhi
kebutuhan mereka.Pelajaran pariwisata adalah suatu pelajaran untuk keluar dari
keadaan biasanya dan ini dipengaruhi oleh keberadaan ekonomi,fisik dan
kesejahteran sosial wisatawan yang akan melakukan kegiatan wisata.Harapan dan
penyesuaian dibuat oleh penduduk yang menerima mereka dan terdapat peran
perantara dan istansi pengelola perjalanan wisata menjadi penengah antara
wisatawan dan penduduk didaerah tujuan wisata.(Happy Marpaung,2000:13)
Sedangkan menurut UU Kepariwisataan yang terbaru Nomor 10 Tahun
2009 Bab 1 ketentuan umum pasal 1,secara jelas menyatakan bahwa
Kepariwisataan adalah keseluruh kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan sifat
multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap
orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat,
commit to user 2. Pengertian Budaya
Budaya berasal dari bahasa Sansekerta Buddhayah yang berarti hal-hal
yang bersangkutan dengan budi dan akal. Dalam pengertian bahasa Inggris
budaya adalah culture, yang berasal dari bahasa Latin Colere yang berarti
mengolah atau mengubah atau mengolah alam. Budaya juga dapat diartikan
sebagai pemikiran, akal budi atau sesuatu yang sudah berkembang dan menjadi
suatu kebiasaan yang sulit untuk diubah.
Kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah sistem ide yang dimiliki
oleh masyarakat pendukung yang meliputi kepercayaan, pengetahuan,
keseluruhan nilai mengenai apa yang dianggap baik untuk dilakukan, diusahakan
dan ditaatinya norma berbagai jenis hubungan antara individu dalam masyarakat
di keseluruhan cara mengungkap perasaan dengan bahasa lisan, bahasa tulisan,
nyanyian, tari tarian, musik, lukisan dan penggunaan lambang. Wujud kebudayaan
menurut Koentjaraningrat meliputi 3 hal, yaitu :
a. Wujud kebudayaan sebagai satu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai,
norma-norma dan peraturan. Kebudayaan ideal disebut juga tata kelakuan (
sistem budaya )
b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola
dari manusia dalam masyarakat ( sistem sosial ) yang menyangkut tindakan
dan kelakuan berpola dan manusia itu sendiri.
c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda peninggalan manusia
commit to user
Sedangkan kebudayaan menurut ilmu Antropologi adalah keseluruhan
sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan
masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat,
1990 : 180 )
3. Pengertian Batik
Batik adalah tehnik menghiasi kain dengan proses menutup dan mencelup
dalam dalam zat warna. Maksudnya menutup ialah agar bagian yang tertutup tidak
terkena zat perwarna sehingga memiliki warna dari kain itu. Pada batik bahan
penutupnya ialah lilin yang keadaan cair karena dipanaskan digambarkan pada
kain dengan alat yang disebut canting (www.google/batik.com.Tanggal akses 20
November 2010)
4. Jenis Pariwisata
Dalam dunia pariwisata tidak biasa lepas dari jenis-jenis pariwisata . Adapun
beberapa jenis pariwisata menurut Nyoman S.Pendit adalah :
a. Wisata Budaya
Adalah suatu perjalanan untuk mempelajari tentang keadaan masyarakat
,kebiasaan, adat istiadat, budaya dan seni. Jenis wisata ini banyak dijumpai di
Indonesia karena berbagai budaya dan adat istiadat merupakan ciri khas Indonesia
yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.
b. Wisata Kesehatan
Perjalanan yang di lakukan untuk tujuan berobat ataupun berwisata dengan
tujuan proses penyembuhan.Biasanya ini dilakukan oleh orang-orang yang
commit to user c. Wisata Olaharaga
Perjalanan yang dilakukan kesuatu daerah atau wilayah dalam rangka
untuk melakukan pertandingan antara lain : Sea Games dan Olimpiade.
d. Wisata Pilgrim
Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama,sejarah,adat istiadat
dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata pilgrim banyak
dilakukan oleh perorangan atau rombongan ketempat suci, makam-makam orang
besar atau pimpinan yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap
keramat tempat pemakaman tokoh.
e. Wisata Komersil
Kunjungan yang bersifat bisnis atau komersil, antara lain:Pameran.
f. Wisata Industri
Kunjungan ke suatu industry.Biasanya dilakukan oleh rombongan pelajar
atau mahasiswa ke suatu komplek pabrik atau komplek industry untuk tujuan
tertentu.
5. Pengertian Wisata Budaya
Wisata budaya adalah perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan
untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan
kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri,mempelajari keadaan
rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka,cara hidup mereka,budaya dan seni
mereka. Jenis wisata budaya ini adalah penting popular bagi tanah air
commit to user H. Sitematika Penulisan
Bab 1 berisi tentang latar belakang ,identifikasi masalah,tujuan penelitian
,manfaat penelitian ,metode penelitian ,tehnik analisis,tinjauan pustaka serta
sistematika penulisan
Bab II berisi tentang Gambaraan umum kota Solo yang mencakup sekilas
tentang sejarah kota Solo kondisi geografis kota Solo,potensi wisata kota Solo
,filosofi batik , di kota Solo dan motif-motif batik.
Bab III berisi tentang hasil laporan penelitian mengenai Solo Batik
Carnival serta kendala yang dihadapi.
Bab IV berisi merupakan bab terahkir berisi tentang kesimpulan yang
merupakan garis besar permasalahan yang telah dibahas pada bab-bab
commit to user BAB II
GAMBARAN UMUM SEKILAS KOTA SOLO DAN BATIK
A. Sekilas Tentang Kota Solo
Surakarta , juga disebut Solo atau Sala. Solo terletak di Provinsi Jawa
Tengah. Kota Solo terletak sekitar 65 km Timur Laut Yogyakarta dan 100 km
Tenggara Semarang. Sebelah Timur Solo dilewati sungai Bengawan Solo.
Keberadaan Kota Solo dimulai ketika Kesultanan Mataram memindahakan
kedudukan Raja dari Kartasura ke Desa Sala , di tepi Bengawan Solo. Akibat
perpecahan wilayah Kerajaan tersebut ,hingga saat ini di Solo berdiri dua Keraton.
Akibat perpecahan wilayah kerajaan, di Solo berdiri dua keraton: Kasunanan
Surakarta dan Praja Mangkunegaran, menjadikan kota Solo sebagai kota dengan
dua administrasi. Kekuasaan politik kedua kerajaan ini dilikuidasi setelah
berdirinya Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Selama 10 bulan,
Solo berstatus sebagai daerah setingkat provinsi, yang dikenal sebagai Daerah
Istimewa Surakarta. Selanjutnya, karena berkembang gerakan antimonarki di
Surakarta serta kerusuhan, penculikan, dan pembunuhan pejabat-pejabat DIS,
maka pada tanggal 16 Juni 1945 pemerintah RI membubarkan DIS dan
menghilangkan kekuasaan raja-raja Kasunanan dan Mangkunagaran. Status
Susuhunan Surakarta dan Adipati Mangkunegara menjadi rakyat biasa di
masyarakat dan Keraton diubah menjadi pusat pengembangan seni dan budaya
Jawa. Kemudian Solo ditetapkan menjadi tempat kedudukan dari residen, yang
membawahi Karesidenan Surakarta (Residentie Soerakarta) dengan luas daerah
5.677 km². Tanggal 16 Juni diperingati sebagai hari jadi Kota Solo era modern.
commit to user
Setelah Karesidenan Surakarta dihapuskan pada tanggal 4 Juli 1950,
Surakarta menjadi kota di bawah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Semenjak
berlakunya UU Pemerintahan Daerah yang memberikan banyak hak otonomi bagi
pemerintahan daerah, Surakarta menjadi daerah berstatus kota otonom. (sumber:
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata:2010)
B. Kondisi Geografis Kota Solo
Surakarta , juga disebut Solo atau Sala. Solo terletak di Provinsi Jawa
Tengah. Kota Solo terletak sekitar 65 km Timur Laut Yogyakarta dan 100 km
Tenggara Semarang. Sebelah Timur Solo dilewati sungai Bengawan Solo. Solo
terletak di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 92 meter diatas
permukaaan air laut ,yang lebih rendah atau hampir sama tingginya dengan
permukaan sungai Bengawan Solo. Selain Bengawan Solo dilalui juga beberapa
sungai,yaitu Kali Pepe, Kali Anyar dan Kali Jenes yang semuannya bermuara di
Bengawan Solo. Keadaan secara geografis kota Surakarta terletak antara
110 45’15” sampai 110 45’35’’ Bujur Timur dan 70 36 sampai 70 56 Lintang
Selatan. Surakarta memiliki luas 44 km² yang dikelilingi kota/wilayah
penyangganya. Kota/wilayah penyangga tersebut saling berintegrasi satu sama
lain membentuk satu kesatuan kawasan kota besar yang berpusat di Kota Solo.
Jumlah penduduk kota Surakarta pada tahun 2010 adalah 503.421 jiwatersebar di
lima kecamatan yang meliputi 51 kelurahan. Perbandingan kelaminnya 96,06%
yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Angka
commit to user
juga digabungkan secara keseluruhan (Solo Raya: Surakarta, Kartasura,
Colomadu, Baki, Grogol, Palur), maka luasnya adalah 130 km². Penduduknya
lebih dari 800.000 jiwa. ( sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata:2010)
C. Potensi Wisata Kota Solo
Solo juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang biasa didatangi oleh
wisatawan dari kota-kota besar. Biasanya wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta
dan candi Borobudur/Prambanan juga akan singgah di Solo, atau sebaliknya.
Tujuan wisata utama kota Solo adalah Keraton Surakarta, Keraton
Mangkunegaran, dan pasar-pasar tradisionalnya. Kota Solo memiliki potensi
wisata yang sangat besar dan bisa dikembangkan lebih bagus dan menarik lagi
untuk dikunjungi. Berikut objek dan daya tarik wisata di Solo :
1. Objek dan Daya Tarik Wisata Budaya
Kota Solo terkenal dengan sebutan kota Budaya,banyak sekali budaya
yang ada di kota Solo. Berikut objek dan daya tarik wisata di Solo :
a. Keraton Kasunanan Solo
b. Pura Mangkunegaran
c. Monumen Pers Nasional
d. Museum Radya Pustaka
e. Museum Sangiran
f. Kampung Batik Kauman
commit to user 2. Objek dan Daya Tarik Wisata Rekreasi
Selain objek wisata budaya kota Solo juga memiliki objek wisata rekreasi
yang juga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Solo.
Objek dan daya tarik wisata rekreasi yang ada di Solo adalah sebagai berikut :
a. Taman Satwa Jurug
b. Taman Balekambang
c. Taman Sriwedari
3. Objek dan Daya Tarik Wisata Belanja
Solo selama ini juga terkenal tempat-tempat wisata dan budayanya, juga
terkenal terkenal dengan kerajinan-kerajinan dan makanan-makanan
tradisional,ini salah satu yang tidak memiliki di daerah lain menjadikan Kota Solo
sebagai tujuan wisata. Objek dan tarik wisata belanja yang ada di Solo adalah:
a. Pasar Klithikan Notoharjo Solo
b. Pasar Gedhe Hardjonegoro Solo
c. Pasar Klewer Solo
d. Pasar Malam Ngarsopura
e. Pusat Grosir Solo
f. Pasar Antik Triwindu Jenar
g. Benteng Trade Center
h. Solo Grand Mall dan Solo Square
4. Atraksi Wisata dan Upacara Adat
Masyakat Solo sampai saat ini masih mempertahankan adat istiadat Jawa
commit to user
masih dapat disaksikan oleh masyakat dan merupakan atraksi menarik untuk
disaksikan wisatwan. Atraksi wisata dan upacara adat tersebut adalah:
a. Atraksi wisata Kota Solo
1. Solo Batik Carnival
2. Wayang Kulit
3. Wayang Orang
4. Solo Internasional Perfoming Art (SIPA)
5. Solo International Ethnic Music (SIEM)
b. Upacara Adat Kota Solo
1. Upacara Sekatenan
2. Upacara Kirab 1 Suro
3. Grebeg Mulud
4. Grebeg Sudiro
5. Daya Tarik Wisata Kuliner
Kota Solo selain mempunyai daya tarik wisata budaya kota Solo juga
terkenal dengan wisata kulinernya. Solo mempunyai makanan khas antara lain:
a. Tengkleng Solo
b. Cambuk Rambak
c. Pecel Ndeso
d. Srabi Notosuman
e. Timlo Solo
commit to user
Nilai-nilai budaya masyakat Solo,terungkap pula pada kendaraan andong
maupun becak yang merupakan kendaraan tradisional masih banyak dijumpai di
Solo dan menjadi salah satu sarana transportasi andalan masyarakat Solo.
Maraknya moderisasi yang ke Solo,nampaknya yang mempertahankan adat
istiadat dan nilai-nilai budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari.Alat transportasi
adalah:
a. Andong
b. Becak
c. Trans Batik Solo. (Ratna Titi Sari 2010:147)
D. Sejarah Perkembangan Batik
Batik sebagai benda pakai yang mempunyai seni tinggi, selain itu juga
mempunyai nilai historis. Ditinjau dari segi sejarahnya,batik ada keunikan.
Ada juga bahwa batik merupakan karya asli bangsa Indonesia dalam hal ini
Prof.Dr.R.M. Wiryo Suparto(1964:4) menyatakan ,"Bangsa Indonesia sebelum
bertemu dengan kebudayaan India telah mengenal tehnik membuat batik".
Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai asal batik , ternyata tidak
menghambat pertumbuhan batik Indonesia.
Pendapat di atas belum dipastikan mengenai asal-usul batik di Indonesia
meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai asal batik,ternyata tidak
menghambat pertumbuhan batik di Indonesia,tetapi yang jelas batik sudah ada
sejak zaman nenek moyang. Dan adanya hubungan bangsa lain membawa
commit to user
Pada mulanya batik di Indonesia tidak dikerjakan dengan proses lilin,akan
tetapi dengan bubur ketan sebagai penolak masuknya warna yang digambarkan
pada permukaan kain mori ,dengan menggunakn semacam pencil dari bamboo
batiknya dikenal dengan batik sianbut. Kemudian ditemukan lilin tawon atau bees
wax sebagai bahan pengganti ketan dan bahan tersebut berkembang menjadi lilin
batik di Indonesia. Adapun campuran lilin tersebut mula-mula hanya sejenis lilin
dari tawon,semacam lancang kemudian dicampur dengan damar dari tumbuhan
ditambahkan minyak dari tmbuhan dan parafin . Setelah ditemukan bahan tersebut
kemudian ditemukan alat dari bahan tembaga yang disebut canting. Semula
kegiatan membatik ini dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga pada waktu luang saja
sebagai pekerjaan sampingan. Lama kelamaan kegemaran masyarakat tentang
batik mulai meningkat , untuk itulah orang mulai berusaha untuk memproduksi
batik secara tepat dan banyak . Maka terciptalah stempel dari tembaga untuk
mengecap lilin dan dihasilkan batik cap. Dengan tehnik ini dapat meningkatkan
produktifitas batik. (R.M. Wiryo Suparto.1964:4)
Filosofi Batik
Batik tidak hanya sekedar wastra, tetapi karya seni budaya yang selalu
hadir pada upacara-upacara tradisi dalam masyarakat Jawa. Batik selalu menyertai
setiap tahapan dalam daur hidup manusia.
Filosofi dalam pola batik yang merupakan harapan-harapan atau doa itulah
yang menyebabkan batik selalu ada pada setiap upacara-upacar masyarakat Jawa,
commit to user
a. Pada saat lahir si bayi di beri alas batik yang sudah tua,yang kemudian disebut
kain "Kopohan" yang disimpan hingga dewasa. Setelah bayi dimandikan lalu
diselimuti ( Bahasa Jawa : di Gedhong ) dengan kain milik orang tua atau
neneknya. Semua itu mengandung harapan agar si bayi kelak dikarunia umur
panjang.
b. Menjelang usia remaja ada upacara khitanan dan pemandian gadis saat haid
pertama. Batik yang digunakan untuk anak laki-laki berpola Parang Pamor
dengan harapan sebagai pria akan memiliki pamor atau kepribadian.Sedang
untuk gadis setelah dimandikan dengan kain mori (putih suci), kemudian
mengenakan busana jawa dengan batik berpola Parang Canthel. Permohonan
yang tersirat adalah agar sigadis cepat kecanthel (bahasa jawa) atau cepat
terkait (lekas mendapat jodoh).
c. Pernikahan merupakan upacara yang terbesar dalam hidup manusia. Batik yang
terlibatkan sangat banyak, dengan pola-pola yang mengandung filosofi yang
indah dan baik. Dimulai saat lamaran,pada waktu melamar si pemuda
mengenakan batik dengan pola Satriya Manah yang mempunya arti dia akan
memanah hati si gadis. Dalam hal ini si gadisnya mengenakan batik dengan
pola Semen Rante pola ini melambangkan bahwa si gadis akan dirantai atau
diikat dalam pernikahan.
d. Menjelang upacara pernikahan kedua calon mempelai di mandikan guna
mensucikan dan menghilangkan semua halangan (upacara siraman). Ibu dari
pengantin mengenakan kain berpola Nitik Cakar yang melambangkan
commit to user
nafkah. Calon pengantin pria setelah siraman berbusana jawa batiknya berpola
Ceplok Satriya Wibawa, yang melambangkan permohonan kelak dia menjadi
pribadi yang bersifat kesatria dan penuh dengan wibawa.Ada upacara yang
disebut nyantri yaitu : calon pengantin pria pada malam sebelum akad nikah
ketemu calon pengantin putri dan menginap dirumah yang berdekatan. Saat itu
dia harus melaui ujian dalam pengetahuannya agama sebagai seorang Islam
(=nyantri)dan mengenakan batik santri.
e. Keesokan harinya pada saat akad nikah batik yang dipakai oleh kedua
mempelai adalah batik berpola Wahyu Tumurun yang mempunyai makna agar
selalu mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.Pada saat upacara panggih
dikenakan batik berpola Bondet yang melambangkan jalinan cinta kasih. Orang
tua pengantin mengenakan batik Truntum yang melambangkan berkumpulnya
ke dua keluarga dan selalu tumbuh cinta. Sedangkan besan mengenakan batik
berpola Wahyu Tumurun. Kedua pengantin mengenakan busana kebesaran
dengan dodot alas alasan yang diprada emas.
f. Saat yang paling berbahagia adalah saat menunggu kelahiran putra pertama.
Pada kehamilan yang ke tujuh bulan diadakan upacara yang melibatkan batik
batik dengan pola yang mengandung harapan bagi si ibu maupun si bayi pada
peristiwa ini dipakai 7 macam kain dan stu potong lurik. Pola pola kain yang
dipakai antara lain :Babon angrem (lambang kasih sayang dan kesabaran),
Sidomukti,Sidoasih,Sidoluhur,Semen Rama,Semen Gendhong (mengandung
harapan agar si bayi lahir dengan selamat dan si ibu jadi menggendong
commit to user
g. Kematian yang tentu akan dialami oleh semua orang, peristiwanya pun disertai
dengan pola tertentu.Untuk melayat di pakai batik dengan pola Slobog dari
kata ini timbul kata Lobok dalam bahasa jawa artinya longgar , maksudnya
agar yang ditinggal di beri hati yang longgar dan ikhlas, sedangkan yang pergi
mendapatkan jalan yang longgar atau lapang menuju tempatnya di sisi Allah
SWT. Di Puro Mangkunegaran terdapat pola Buket Pakis kain ini pun di
pergunakan dalam upacara melayat.
Sehelai wastra batik tradisional bukan hanya selembaran wastra sekedar
sebagai busana, tetapi pola-polanya memiliki makna yang mengandung pesan atau
harapan. Oleh karena itu wastra batik tradisional mempunyai keindahan baik
visual maupaun spiritual. Sehingga dalam tradisi jawa khususnya, wastra batik
selalu dihadirkan dalam setiapa tahapan daur hidup manusia, dimulai dari
kelahiran hingga sang pencipta memanggilnya kembali.Pada saat dilahirkan,
seorang bayi setelah dimandikan, diselimuti (Jawa = digedhong) dengan wastra
batik yang sudah lama dimiliki orang tau atau neneknya. Hal ini mengandung
makna agar bocah tersebut dikaruniai umur panjang.
(www.google/filosofibatik.com. Tanggal akses 20 November 2010,jam 19.00
commit to user
E. Perkembangan Batik di Kota Solo
Arti kata batik: para sarjana ahli seni rupa, baik yang berkebangsaan
Indonesia maupun yang bangsa asing, belum mencapai kata sepakat tentang apa
sebenarnya arti kata batik itu. Ada yang mengatakan bahwa sebutan batik berasal
dari kata tik yang terdapat di dalam kata titik. Titik berarti juga tetes. Memang di
dalam membuat kain batik dilakukan pula penetesan lilin di atas kain putih. Ada
juga yang mencari asal kata batik di dalam sumber-sumber tertulis kuno. Menurut
pendapat ini, kata batik dihubungkan dengan kata tulis atau lukis. Dengan
demikian, asal mula batik dihubungkan pula dengan seni lukis dan gambar pada
umumnya. Batik di Indonesia sudah ada pada kerajaan majapahit. Batik dahulu
hanya diperuntukan untuk keluarga raja-raja saja. Seiring dengan perkembangan
zaman, batik di Indonesia pun ikut berkembang menjadi kesenian yang hampir
ada di seluruh wilayah Indonesia. (www.googel/batik.com.Tanggal akses 20
November 2010,jam 20.00)
Perkembangan pembatikan di daerah-daerah luar selain dari Yogyakarta
dan Solo erat hubungannya dengan perkembangan sejarah kerajaan Yogya dan
Solo. Meluasnya pembatikan keluar kraton setelah berahkirnya perang
Diponegoro dan kebanyakan keluarga kraton yang pindah kedarah-daerah luar
Yogja dan Solo karena tidak mau kerjasama dengan pemerintah colonial .
Keluarga kraton membawa para pengikut-pengikutnya kedarah baru itu dan
ditempat itu kerajinan it uterus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk
commit to user
Kota Solo merupakan kota budaya yang penuh akan makna adat istiadat
dan kental akan kebudayaan Jawannya. Kota Solo akan terus menjaga dan
melestarikan kebudayaan jawa Kota Solo merupakan salah satu tempat wisata
batik yang terkenal di Nusantara,antara lain kawasan Kampung Batik Laweyan
dan Kampung Batik Kauman yang merupakan daerah pembuat batik khas Solo.
Batik Solo terkenal dengan corak tradisionalnya batik diproses cap
ataupun batik tulis. Bahan-bahan yang digunakan yang dipergunakan untuk
perwarnaan batik masih menggunakan bahan-bahan dalam negeri seperti soga
Jawa yang cukup terkenal sejak dulu.
F. Pemasaran Batik di Kota Solo
Di kota Solo terkenal dengan kekhasan batiknya. Di Solo juga bisa
ditemukan beberapa centra pembuataan batik tulis maupun batik cap dan
tempat-tempat atau grosir penjualaan batik antara lain:
1. Kampung Batik Kauman
Berbekal keahlian yang diberikan Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat,
kini masyarakat Kauman dapat menghasilkan karya batik yang langsung
berhubungan dengan motif-motif batik yang sering dipakai oleh keluarga karaton.
Dalam perkembangannya, seni batik yang ada di Kampung kauman dapat
dibedakan menjadi tiga bentuk batik, yaitu batik klasik motif pakem (batik tulis),
batik murni cap, dan model kombinasi antara tulis dan cap. Batik tulis bermotif
commit to user
produk unggulan Kampung Batik Kauman. Produk-produk batik Kampung batik
Kauman dibuat menggunakan bahan sutra alam dan sutra tenun, dan katun jenis
primisima. Kampung yang memiliki 20-30 an home industry ini menjadi
langganan para pembeli secara turun temurun dan wisatawan mancanegara (Jepang,
Eropa, Asia Tenggara, dan Amerika Serikat). Di sini wisatawan bisa berbelanja
sambil mengetahui secara langsung proses pembuatan batik. Bahkan bisa juga
mencoba sendiri kegiatan membatik.
Di samping produk batik, Kampung Batik Kauman juga dilingkupi
bangunan bersejarah berupa bangunan rumah joglo, limasan, kolonial, dan
perpaduan arsitektur Jawa dan kolonial. Bangunan-bangunan tempo dulu yang
tetap kokoh menjulang di tengah arsitektur modern pusat perbelanjaan, lembaga
keuangan (perbankan dan valas), homestay dan hotel yang banyak terdapat di
sekitar Kampung Kauman. Fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di sekitar
Kampung Kauman ini jelas menyediakan kemudahan-kemudahan bagi segenap
wisatawan yang berkunjung dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain di luar
batik.
2. Kampung Batik Laweyan
Laweyan adalah salah satu sentra Batik di Solo. Kampung ini tentunya ada
banyak sekali sejarah yang tertinggal di kampung ini dan menjadi ikon Batik
Solo. Batik merupakan hasil karya seni tradisional yang banyak ditekuni
masyarakat Laweyan.Sejak abad-19.Kampung ini sudah terkenal sebagai
kampung batik. Itulah sebabnya kampong Laweyan pernah dikenal sebagai
commit to user
kerajaan Pajang tahun 1546 M. Seni batik tradisional yang dulu banyak
didominasi oleh para juragan batik sebagai pemilik usaha batik, sampai sekarang
masih terus ditekuni masyarakat Laweyan sampai sekarang.Sebagai langkah
strategis untuk melestarikan seni batik, Kampung Laweyan didesain sebagai
kampung batik terpadu, memanfaatkan lahan seluas kurang lebih 24 ha yang
terdiri dari 3 blok.
Konsep pengembangan ini untuk memunculkan nuansa batik yang
dominan yang secara langsung akan mengantarkan para pengunjung pada
keindahan seni batik. Di antara ratusan motif batik yang dapat ditemukan di
Kampung Batik Laweyan, jarik dengan motif Tirto Tejo dan Truntum jadi ciri
khan Batik Laweyan. Pengelolaan Kampung Batik Laweyan ditujukan untuk
menciptakan suasana wisata dengan konsep utama "Rumahku adalah Galeriku".
Artinya rumah memiliki fungsi ganda sebagai showroom sekaligus rumah
produksi.
Keroncong, karawitan, dan rebana merupakan jenis kesenian tradisional
yang banyak ditemukan di masyarakat Laweyan. Di kampung ini juga dapat
ditemukan Di kawasan ini,mereka memang menunjukkan kejayaannya dengan
berlomba membangun rumah besar yang mewah dengan arsitektur cantik.
Kawasan Laweyan dilewati jalan Dr. Rajiman, yang berada di poros Keraton
Kasunanan Surakarta – bekas Keraton Mataram di Kartosura. Di jalan Rajiman ini
banyak terliat tembok-tembok tinggi yang menutupi rumah-rumah besar ,dengan
commit to user
tak terlalu menarik bahkan terkaesan kusam,tapi begitu regol dibuka barulah
tampak bangunan rumah besar dan megah dengan arsitektur yang sangat indah.
Biasanya terdiri dari bangunan utama di tengah ,bangunan sayap di kanan-kirinya
dan bangunan pendukung di belakangnya,serta halaman depan yang luas.
Laweyan juga terkenal dengan bentuk bangunan rumah para juragan batik
yang dipengaruhi arsitektur tradisional Jawa, Eropa, Cina, dan Islam.
Bangunan-bangunan tersebut dilengkapi dengan pagar tinggi atau "beteng" yang
menyebabkan terbentuknya gang-gang sempit spesifik seperti kawasan Town
Space. Kelengkapan khasanah seni dan budaya Kampung Batik Laweyan tersebut
membuat Laweyan banyak dikunjungi wisatawan dari dinas dan institusi
pendidikan, swasta, mancanegara (Jepang, Amerika Serikat, dan Belanda).
3. Pasar Klewer
Pasar Klewer adalah pasar tradisional textile dan garment terbesar di
Jawa Tengah. Pasar Klewer merupakan aset Kota Surakarta yang berdiri diatas
tanah seluas 12.950 m2, di Pasar Klewer bisa kita dapatkan beragam produk
textile dan garment dari harga yang paling murah sampai yang jutaan. Pasar
Klewer dibangun dalam 2 (dua) tahap :
Tahap pertama : Pasar Klewer bagian barat terdiri dari dua lantai,
selesai dibangun dan diresmikan pada tgl 9 Juni 1971 oleh Presiden RI
Soeharto. Tahap kedua : Pasar Klewer bagian timur terdiri dari 1 (satu) lantai,
selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 27 Desember 1986 oleh Gubernur
Jawa Tengah H. Ismail . (www.wikipedia.com,Tanggal akses 21 Desember 2010
commit to user G. Motif-motif Batik
1. Motif SidoMukti (batik tulis)
Gb. 1 Motif batik "Sido Mukti"
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Unsur motif : Motif Garuda
Filosofi :Diharapkan selalu dalmkecukapan dan kebahagiaan
2. MotifPamiluto (batik tulis)
Gb. 2 Motif Pamiluto
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Unsur motif : Parang ,Ceplok,Truntum
commit to user 3. Motif batik Parang Kusuma(batik tulis)
Gb. 3 Motif batik Parang Kusuma
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Naptol
Unsur Motif : Parang,Mlinjo,cirri khas:Kerokan
Filosofi : Kusumo artinya bunga yang mekar,diharapkan yang memakainya terliat indah.
4. Motif batik Cuwiri(batik tulis)
Gb. 4 Motif batik Cuwiri
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Unsur Motif : Meru,Garuda
commit to user 5. Motif batik Karawitan(batik tulis)
Gb. 5 Motif batik Karawitan
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Unsur Motif : Ceplok
Filosofi :Diharapkan orang yang memakainya terlihat bijaksana .
6. Motif batik Ceplok Kasatriya(Batik Tulis)
Gb. 6 Motif batik Ceplok Kasatriya
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Unsur Motif : Garuda,Parang
Filosofi : Dipakai oleh golongan menengah kebawah agar
commit to user 7. Motif batik Truntum(batik tulis)
Gb. 7 Motif batik Truntum
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Filosofi :Truntum artinya menuntun,diharapkan orang tua dapat menutun calon pengantin.
8. Motif batik Udan Liris(batik tulis)
Gb. 8 Motif batik Udan Liris
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Soga Alam
Unsur motif : Kombinasi Geometris dan Suluran
commit to user 9. Motif batik Slobog(batik tulis)
Gb. 9 Motif batik Slobog
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat perwarna : Naptol
Unsur motif : Ceplok
Filosofi :Slobog artinya”lobok”atau longgar,kain ini biasanya dipakai untuk melayat agar yang meninggalkan tidak mengalami menghadap Yang Kuasa.
10. Motif batik Parang Rusak Barong(Batik tulis)
Gb. 10 Motif batik Parang Barong Rusak
Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010
Zat Perwarna : Soga Alam
Unsur Motif : Parang ,Mlinjo
commit to user BAB II
GAMBARAN UMUM SEKILAS KOTA SOLO DAN BATIK
A. Sekilas Tentang Kota Solo
Surakarta , juga disebut Solo atau Sala. Solo terletak di Provinsi Jawa
Tengah. Kota Solo terletak sekitar 65 km Timur Laut Yogyakarta dan 100 km
Tenggara Semarang. Sebelah Timur Solo dilewati sungai Bengawan Solo.
Keberadaan Kota Solo dimulai ketika Kesultanan Mataram memindahakan
kedudukan Raja dari Kartasura ke Desa Sala , di tepi Bengawan Solo. Akibat
perpecahan wilayah Kerajaan tersebut ,hingga saat ini di Solo berdiri dua Keraton.
Akibat perpecahan wilayah kerajaan, di Solo berdiri dua keraton: Kasunanan
Surakarta dan Praja Mangkunegaran, menjadikan kota Solo sebagai kota dengan
dua administrasi. Kekuasaan politik kedua kerajaan ini dilikuidasi setelah
berdirinya Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Selama 10 bulan,
Solo berstatus sebagai daerah setingkat provinsi, yang dikenal sebagai Daerah
Istimewa Surakarta. Selanjutnya, karena berkembang gerakan antimonarki di
Surakarta serta kerusuhan, penculikan, dan pembunuhan pejabat-pejabat DIS,
maka pada tanggal 16 Juni 1945 pemerintah RI membubarkan DIS dan
menghilangkan kekuasaan raja-raja Kasunanan dan Mangkunagaran. Status
Susuhunan Surakarta dan Adipati Mangkunegara menjadi rakyat biasa di
masyarakat dan Keraton diubah menjadi pusat pengembangan seni dan budaya
Jawa. Kemudian Solo ditetapkan menjadi tempat kedudukan dari residen, yang
membawahi Karesidenan Surakarta (Residentie Soerakarta) dengan luas daerah
5.677 km². Tanggal 16 Juni diperingati sebagai hari jadi Kota Solo era modern.
commit to user
Setelah Karesidenan Surakarta dihapuskan pada tanggal 4 Juli 1950,
Surakarta menjadi kota di bawah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Semenjak
berlakunya UU Pemerintahan Daerah yang memberikan banyak hak otonomi bagi
pemerintahan daerah, Surakarta menjadi daerah berstatus kota otonom. (sumber:
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata:2010
B. Kondisi Geografis Kota Solo
Surakarta , juga disebut Solo atau Sala. Solo terletak di Provinsi Jawa
Tengah. Kota Solo terletak sekitar 65 km Timur Laut Yogyakarta dan 100 km
Tenggara Semarang. Sebelah Timur Solo dilewati sungai Bengawan Solo. Solo
terletak di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 92 meter diatas
permukaaan air laut ,yang lebih rendah atau hampir sama tingginya dengan
permukaan sungai Bengawan Solo. Selain Bengawan Solo dilalui juga beberapa
sungai,yaitu Kali Pepe, Kali Anyar dan Kali Jenes yang semuannya bermuara di
Bengawan Solo. Keadaan secara geografis kota Surakarta terletak antara
110 45’15” sampai 110 45’35’’ Bujur Timur dan 70 36 sampai 70 56 Lintang
Selatan. Surakarta memiliki luas 44 km² yang dikelilingi kota/wilayah
penyangganya. Kota/wilayah penyangga tersebut saling berintegrasi satu sama
lain membentuk satu kesatuan kawasan kota besar yang berpusat di Kota Solo.
Jumlah penduduk kota Surakarta pada tahun 2010 adalah 503.421 jiwatersebar di
lima kecamatan yang meliputi 51 kelurahan. Perbandingan kelaminnya 96,06%
yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Angka
commit to user
juga digabungkan secara keseluruhan (Solo Raya: Surakarta, Kartasura,
Colomadu, Baki, Grogol, Palur), maka luasnya adalah 130 km². Penduduknya
lebih dari 800.000 jiwa. ( sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata:2010)
C. Potensi Wisata Kota Solo
Solo juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang biasa didatangi oleh
wisatawan dari kota-kota besar. Biasanya wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta
dan candi Borobudur/Prambanan juga akan singgah di Solo, atau sebaliknya.
Tujuan wisata utama kota Solo adalah Keraton Surakarta, Keraton
Mangkunegaran, dan pasar-pasar tradisionalnya. Kota Solo memiliki potensi
wisata yang sangat besar dan bisa dikembangkan lebih bagus dan menarik lagi
untuk dikunjungi. Berikut objek dan daya tarik wisata di Solo :
1. Objek dan Daya Tarik Wisata Budaya
Kota Solo terkenal dengan sebutan kota Budaya,banyak sekali budaya
yang ada di kota Solo. Berikut objek dan daya tarik wisata di Solo :
a. Keraton Kasunanan Solo
b. Pura Mangkunegaran
c. Monumen Pers Nasional
d. Museum Radya Pustaka
e. Museum Sangiran
f. Kampung Batik Kauman
commit to user 2. Objek dan Daya Tarik Wisata Rekreasi
Selain objek wisata budaya kota Solo juga memiliki objek wisata rekreasi
yang juga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Solo.
Objek dan daya tarik wisata rekreasi yang ada di Solo adalah sebagai berikut :
a. Taman Satwa Jurug
b. Taman Balekambang
c. Taman Sriwedari
3. Objek dan Daya Tarik Wisata Belanja
Solo selama ini juga terkenal tempat-tempat wisata dan budayanya, juga
terkenal terkenal dengan kerajinan-kerajinan dan makanan-makanan
tradisional,ini salah satu yang tidak memiliki di daerah lain menjadikan Kota Solo
sebagai tujuan wisata. Objek dan tarik wisata belanja yang ada di Solo adalah:
a. Pasar Klithikan Notoharjo Solo
b. Pasar Gedhe Hardjonegoro Solo
c. Pasar Klewer Solo
d. Pasar Malam Ngarsopura
e. Pusat Grosir Solo
f. Pasar Antik Triwindu Jenar
g. Benteng Trade Center
h. Solo Grand Mall dan Solo Square
4. Atraksi Wisata dan Upacara Adat
Masyakat Solo sampai saat ini masih mempertahankan adat istiadat Jawa
commit to user
masih dapat disaksikan oleh masyakat dan merupakan atraksi menarik untuk
disaksikan wisatwan. Atraksi wisata dan upacara adat tersebut adalah:
a. Atraksi wisata Kota Solo
1. Solo Batik Carnival
2. Wayang Kulit
3. Wayang Orang
4. Solo Internasional Perfoming Art (SIPA)
5. Solo International Ethnic Music (SIEM)
b. Upacara Adat Kota Solo
1. Upacara Sekatenan
2. Upacara Kirab 1 Suro
3. Grebeg Mulud
4. Grebeg Sudiro
5. Daya Tarik Wisata Kuliner
Kota Solo selain mempunyai daya tarik wisata budaya kota Solo juga
terkenal dengan wisata kulinernya. Solo mempunyai makanan khas antara lain:
a. Tengkleng Solo
b. Cambuk Rambak
c. Pecel Ndeso
d. Srabi Notosuman
e. Timlo Solo
commit to user
Nilai-nilai budaya masyakat Solo,terungkap pula pada kendaraan andong
maupun becak yang merupakan kendaraan tradisional masih banyak dijumpai di
Solo dan menjadi salah satu sarana transportasi andalan masyarakat Solo.
Maraknya moderisasi yang ke Solo,nampaknya yang mempertahankan adat
istiadat dan nilai-nilai budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari.Alat transportasi
adalah:
a. Andong
b. Becak
c. Trans Batik Solo(Ratna Titi Sari 2010:147)
D. Sejarah Perkembangan Batik
Batik sebagai benda pakai yang mempunyai seni tinggi, selain itu juga
mempunyai nilai historis. Ditinjau dari segi sejarahnya,batik ada keunikan.
Ada juga bahwa batik merupakan karya asli bangsa Indonesia dalam hal ini
Prof.Dr.R.M. Wiryo Suparto(1964:4) menyatakan ,"Bangsa Indonesia sebelum
bertemu dengan kebudayaan India telah mengenal tehnik membuat batik".
Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai asal batik , ternyata tidak
menghambat pertumbuhan batik Indonesia.
Pendapat di atas belum dipastikan mengenai asal-usul batik di Indonesia
meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai asal batik,ternyata tidak
menghambat pertumbuhan batik di Indonesia,tetapi yang jelas batik sudah ada
sejak zaman nenek moyang. Dan adanya hubungan bangsa lain membawa
commit to user
Pada mulanya batik di Indonesia tidak dikerjakan dengan proses lilin,akan
tetapi dengan bubur ketan sebagai penolak masuknya warna yang digambarkan
pada permukaan kain mori ,dengan menggunakn semacam pencil dari bamboo
batiknya dikenal dengan batik sianbut. Kemudian ditemukan lilin tawon atau bees
wax sebagai bahan pengganti ketan dan bahan tersebut berkembang menjadi lilin
batik di Indonesia. Adapun campuran lilin tersebut mula-mula hanya sejenis lilin
dari tawon,semacam lancang kemudian dicampur dengan damar dari tumbuhan
ditambahkan minyak dari tmbuhan dan parafin . Setelah ditemukan bahan tersebut
kemudian ditemukan alat dari bahan tembaga yang disebut canting. Semula
kegiatan membatik ini dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga pada waktu luang saja
sebagai pekerjaan sampingan. Lama kelamaan kegemaran masyarakat tentang
batik mulai meningkat , untuk itulah orang mulai berusaha untuk memproduksi
batik secara tepat dan banyak . Maka terciptalah stempel dari tembaga untuk
mengecap lilin dan dihasilkan batik cap. Dengan tehnik ini dapat meningkatkan
produktifitas batik. (R.M. Wiryo Suparto.1964:4)
Filosofi Batik
Batik tidak hanya sekedar wastra, tetapi karya seni budaya yang selalu
hadir pada upacara-upacara tradisi dalam masyarakat Jawa. Batik selalu menyertai
setiap tahapan dalam daur hidup manusia.
Filosofi dalam pola batik yang merupakan harapan-harapan atau doa itulah
yang menyebabkan batik selalu ada pada setiap upacara-upacar masyarakat Jawa,
commit to user
a. Pada saat lahir si bayi di beri alas batik yang sudah tua,yang kemudian disebut
kain "Kopohan" yang disimpan hingga dewasa. Setelah bayi dimandikan lalu
diselimuti ( Bahasa Jawa : di Gedhong ) dengan kain milik orang tua atau
neneknya. Semua itu mengandung harapan agar si bayi kelak dikarunia umur
panjang.
b. Menjelang usia remaja ada upacara khitanan dan pemandian gadis saat haid
pertama. Batik yang digunakan untuk anak laki-laki berpola Parang Pamor
dengan harapan sebagai pria akan memiliki pamor atau kepribadian.Sedang
untuk gadis setelah dimandikan dengan kain mori (putih suci), kemudian
mengenakan busana jawa dengan batik berpola Parang Canthel. Permohonan
yang tersirat adalah agar sigadis cepat kecanthel (bahasa jawa) atau cepat
terkait (lekas mendapat jodoh).
c. Pernikahan merupakan upacara yang terbesar dalam hidup manusia. Batik yang
terlibatkan sangat banyak, dengan pola-pola yang mengandung filosofi yang
indah dan baik. Dimulai saat lamaran,pada waktu melamar si pemuda
mengenakan batik dengan pola Satriya Manah yang mempunya arti dia akan
memanah hati si gadis. Dalam hal ini si gadisnya mengenakan batik dengan
pola Semen Rante pola ini melambangkan bahwa si gadis akan dirantai atau
diikat dalam pernikahan.
d. Menjelang upacara pernikahan kedua calon mempelai di mandikan guna
mensucikan dan menghilangkan semua halangan (upacara siraman). Ibu dari
pengantin mengenakan kain berpola Nitik Cakar yang melambangkan
commit to user
nafkah. Calon pengantin pria setelah siraman berbusana jawa batiknya berpola
Ceplok Satriya Wibawa, yang melambangkan permohonan kelak dia menjadi
pribadi yang bersifat kesatria dan penuh dengan wibawa.Ada upacara yang
disebut nyantri yaitu : calon pengantin pria pada malam sebelum akad nikah
ketemu calon pengantin putri dan menginap dirumah yang berdekatan. Saat itu
dia harus melaui ujian dalam pengetahuannya agama sebagai seorang Islam
(=nyantri)dan mengenakan batik santri.
e. Keesokan harinya pada saat akad nikah batik yang dipakai oleh kedua
mempelai adalah batik berpola Wahyu Tumurun yang mempunyai makna agar
selalu mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.Pada saat upacara panggih
dikenakan batik berpola Bondet yang melambangkan jalinan cinta kasih. Orang
tua pengantin mengenakan batik Truntum yang melambangkan berkumpulnya
ke dua keluarga dan selalu tumbuh cinta. Sedangkan besan mengenakan batik
berpola Wahyu Tumurun. Kedua pengantin mengenakan busana kebesaran
dengan dodot alas alasan yang diprada emas.
f. Saat yang paling berbahagia adalah saat menunggu kelahiran putra pertama.
Pada kehamilan yang ke tujuh bulan diadakan upacara yang melibatkan batik
batik dengan pola yang mengandung harapan bagi si ibu maupun si bayi pada
peristiwa ini dipakai 7 macam kain dan stu potong lurik. Pola pola kain yang
dipakai antara lain :Babon angrem (lambang kasih sayang dan kesabaran),
Sidomukti,Sidoasih,Sidoluhur,Semen Rama,Semen Gendhong (mengandung
harapan agar si bayi lahir dengan selamat dan si ibu jadi menggendong
commit to user
g. Kematian yang tentu akan dialami oleh semua orang, peristiwanya pun disertai
dengan pola tertentu.Untuk melayat di pakai batik dengan pola Slobog dari
kata ini timbul kata Lobok dalam bahasa jawa artinya longgar , maksudnya
agar yang ditinggal di beri hati yang longgar dan ikhlas, sedangkan yang pergi
mendapatkan jalan yang longgar atau lapang menuju tempatnya di sisi Allah
SWT. Di Puro Mangkunegaran terdapat pola Buket Pakis kain ini pun di
pergunakan dalam upacara melayat.
Sehelai wastra batik tradisional bukan hanya selembaran wastra sekedar
sebagai busana, tetapi pola-polanya memiliki makna yang mengandung pesan atau
harapan. Oleh karena itu wastra batik tradisional mempunyai keindahan baik
visual maupaun spiritual. Sehingga dalam tradisi jawa khususnya, wastra batik
selalu dihadirkan dalam setiapa tahapan daur hidup manusia, dimulai dari
kelahiran hingga sang pencipta memanggilnya kembali.Pada saat dilahirkan,
seorang bayi setelah dimandikan, diselimuti (Jawa = digedhong) dengan wastra
batik yang sudah lama dimiliki orang tau atau neneknya. Hal ini mengandung
makna agar bocah tersebut dikaruniai umur panjang.