• Tidak ada hasil yang ditemukan

SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI SURAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI SURAKARTA"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI ATRAKSI WISATA

BUDAYA DI SURAKARTA

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Oleh : RIANA FAJAR RINI

C9407055

DIII USAHA PERJALANAN WISATA

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Judul Laporan Tugas Akhir : SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI

ATRAKSI WISATA BUDAYA DI

SURAKARTA

Nama Mahasiswa : Riana Fajar Rini

NIM : C9407055

MENYETUJUI

Disetujui, Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN PANITIA PENGUJI

Judul Laporan Tugas Akhir : SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI

ATRAKSI WISATA BUDAYA DI

SURAKARTA

Nama Mahasiswa : Riana Fajar Rini

NIM : C9407055

Tanggal Ujian : 27 Januari 2011

DITERIMA DAN DISETUJUI OLEH PANITIA PENGUJI

Dra. Hj. Isnaini Wijaya W. M.Pd (……….) Ketua

Insiwi Febriary Setiasih, SS,MA (……….)

Sekretaris

Bambang Ary Wibowo, SH (……….)

Penguji I

Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd (……….) Penguji II

Dekan

(4)

commit to user

iv MOTTO

Success is a journey, not a destination.

( Ben Sweetland )

Jangan tetap tinggal di masa lalu, ataupun bermimpi tentang masa depan, namun

fokuskan perhatian Anda pada masa sekarang.

(5)

commit to user

v PERSEMBAHAN

Karya yang sederhana ini aku persembahkan kepada :

1. Ayah dan ibu tercinta yang senantiasa membimbing

dalam hidup.

2. Kakak-kakakku yang selalu menjadi teman dekatku.

(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang melimpahkan

Rahmat dan Hidayahnya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan sesuai waktu

dengan waktu yang ditentukan. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi syarat

akhir studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata UNS Surakarta.

Selama penelitian dan penyusunan laporan ini banyak masukan serta

bantuan dari pihak berupa sumbangan pemikiran maupun bimbingan. Oleh karena

itu dalam kesempatanini penulis megucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Sudarno M.A selaku Dekan Fakultas Satra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah berkenan memberikan

kesempatan untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

2. Bapak Drs.Suharyana,M.Pd Ketua Program Diploma III Usaha Perjalanan

Wisata yang selama ini telah memberikan banyak pengarahan yang berharga

bagi penulis.

3. Bapak Bambang AryWibowo ,SH selaku Pembimbing I yang telah banyak

memberikan petunjuk, saran-saran dan pengarahan yang berharga sehingga

memperlancar penyelesaian Laporan Tugas Akhir ini.

4. Ibu Dra.Sawitri Pri Prabawati,M.Pd selaku dosen Pembimbing II yang turut

pula memberikan bimbingan dan pengarahannya sehingga Laporan Tugas

Akhir ini dapat terselesaikan.

5. Bapak Heru Prasetya selaku Pimpinan Event Organaizer Mataya Art and

Heritage yang telah berkenan memberikan izin dan membantu pelaksanaan

(7)

commit to user

vii

6. Seluruh staff Mataya Art and Heritage yang membantu dalam penelitian.

7. Sahabatku Oky, Ria, Ika, Santi, Mieke dan Anggit terima kasih atas dukungan

dan kenangan suka duka selama ini.

8. Kekasihku Sandhy Irvany terima kash atas motivasinya.

9. Teman-teman DIII UPW angkatan 2007 atas kekompakan dan motivasinya.

10.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang turut

membantu dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan penelitian ini jauh

dari sempurna, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati mohon pembaca

sudi memberikan masukan,saran dan kritik demi kesempurnan laporan penelitian

ini.

Akhir kata semoga laporan penelitian ini dapat berguna bagi ilmu

pengetahuan.

Surakarta, Januari 2011

(8)

commit to user

viii ABSTRAK

Riana Fajar Rini, C9407055.2011. Solo Batik Carnival Sebagai Atraksi

Wisata Budaya di Surakarta.Program Pendidikan Diploma III Kepariwisatan

Fakultas Sastra Dan Seni Rupa UNS.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Perbedaan dari Solo Batik Carnival 1,2 dan 3. (2) Perkembangan Solo Batik Carnival 1, 2 dan 3. (3)Kendala-kendala apa yang dihadapi dan bagaimana solusinya dalam penyelenggaraan Solo Batik Carnival.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan pengumpulan data melalui observasi,wawancara dan studi dokumen sehingga dapat diketahui tentang perkembangan batik dan Event budaya yang ada di kota Solo seperti Solo Batik Carnival serta dapat mengetahui perbedaan,perkembangan ,persiapan kendala-kendala dari penyelenggran Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 ,serta solusi untuk menangani kendala yang dihadapi.

Hasil dari penelitian ini adalah Solo Batik Carnival merupakan salah satu event budaya yang memiliki cirri khas tersendiri jika dibandingkan dengan event-event budaya yang lain. Solo Batik Carnival sebuah atraksi budaya yang bisa menjadi potensi wisata budaya di Solo. Solo Batik Carnival disajikan dengan tema yang berbeda disetiap tahunnya sehingga menarik untuk disaksikan.

(9)

commit to user

ix DAFTAR ISI

HALAMAN ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

KATAPENGANTAR ... ... vii

ABSTRAK ... ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... ... xiii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Metode Penelitan ... 6

1. Lokasi dan Waktu Penelitian... 6

2. Teknik pengumpulan data ... 6

(10)

commit to user

A. Sekilas Tentang Kota Solo ... ... 13

B. Kondisi Geografis Kota Solo ... ... 14

F. Pemasaran Batik di Kota Solo... ... 24

G. Motif –motif Batik ... ... 29

BAB III: SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA ... ... 33

(11)

commit to user

xi

B. Sekilas Tentang Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 ...

... 34

C. Tujuan dan Manfaat Solo Batik Carnival...

... 38

D. Perkembangan Solo Batik Carnival ...

... 39

E. Perbedaan Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 ...

... 41

F. Pelaksaan dan Persiapan Solo Batik Carnival 3 ...

... 41

G. Kendala Dalam Penyelenggaran Solo Batik Carnival3 ...

... 47

H. Analisis SWOT dalam Solo Batik Carnival ...

... 48

I. Daya Tarik Solo Batik Carnival dalam Analisis 4A ...

(12)

commit to user

xii

LAMPIRAN ...

... 64

DAFTAR TABEL Tabel 1 Daftar Perkembangan SBC ... 40

Tabel 2Jadwal Workshop SBC ... 44

Tabel 3 Peserta Solo Batik Carnival 3Anak-anak ... 63

Tabel 4 Peserta Solo Batik Carnival 3 Flora Putih ... 67

(13)

commit to user

xiii

Tabel 6 Peserta Solo Batik Carnival 3 Flora Kuning dan Coklat ... 70

Tabel 7 Peserta Solo Batik Carnival 3 Flora Hijau ... 72

Tabel 8 Peserta Solo Batik Carnival 3 Flora Biru dan Ungu ... 74

Tabel 9 Peserta Solo Batik Carnival 3Fauna Udara ... 76

Tabel 10 Peserta Solo Batik Carnival 3 Fauna Darat ... 79

Tabel 11 Peserta Solo Batik Carnival 3 Fauna Air ... 81

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Daftar Informan ... 85

Lampiran 2: Surat Permohonan ijin Mataya ... 86

Lampiran 3: Surat Permohonan ijin Disparbud ... 87

Lampiran 4: Surat Permohonan ijin Kesbangpolimas ... 88

Lampiran 5: Solo City Map... 89

Lampiran 6: Peta Kota Surakarta ... 90

Lampiran 7: Peta Pengalihan Arus SBC 3 ... 91

Lampiran 8: Peta Jalur Perserta SBC 3 ... 92

Lampiran 9: Cover Solo Batik Carnival 3... 93

Lampiran 10: Dokumentasi Persiapan SBC 3 ... 94

Lampiran 11 : Dokumentasi Pembukaan SBC 3 ... 95

Lampiran 12: Dokumentasi Atraksi Perserta SBC3 ... 96

Lampiran 13: Dokumentasi Iring-iringan Walikota……… 97

Lampiran 14: Dokumentasi Iring-iringan Kereta Kencana ... 98

Lampiran 15 : DokumentasiPeserta Kategori Biru dan Ungu ... 99

Lampiran 16 : DokumentasiPeserta Kategori Putih dan Merah... 10

Lampiran 17 : DokumentasiPeserta Kategori Kuning dan Coklat ... 101

Lampiran 18 : DokumentasiPeserta Kategori Flora Hijau ... 102

Lampiran 19 : DokumentasiPeserta Kategori Fauna Udar ... 103

Lampiran20 : Dokumentasi Peserta Kategori Darat dan Air……… 104

(15)

SOLO BATIK CARNIVAL SEBAGAI ATRAKSI WISATA BUDAYA DI SURAKARTA

Riana Fajar Rini1

Bambang Ary Wibowo, SH2 Dra. Sawitri PriPrabawati, M.Pd3

ABSTRAK

2011. Program Pendidikan Diploma III Kepariwisatan Fakultas Sastra Dan Seni Rupa UNS.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Perbedaan dari Solo Batik Carnival 1,2 dan 3. (2) Perkembangan Solo Batik Carnival 1, 2 dan 3. (3)Kendala-kendala apa yang dihadapi dan

bagaimana solusinya dalam penyelenggaraan Solo Batik Carnival. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan

pengumpulan data melalui observasi,wawancara dan studi dokumen sehingga dapat diketahui tentang perkembangan batik dan Event budaya yang ada di kota Solo seperti Solo Batik Carnival serta dapat mengetahui perbedaan,perkembangan ,persiapan kendala-kendala dari penyelenggran Solo Batik Carnival 1,2 dan 3 ,serta solusi untuk menangani kendala yang dihadapi. Hasil dari penelitian ini adalah Solo Batik Carnival merupakan salah satu event budaya yang memiliki cirri khas tersendiri jika dibandingkan dengan event-event budaya yang lain. Solo Batik Carnival sebuah atraksi budaya yang bisa menjadi potensi wisata budaya di Solo. Solo Batik Carnival disajikan dengan tema yang berbeda disetiap tahunnya sehingga menarik untuk disaksikan. Kesimpulan dari hasil penelitian bahwa (1)Solo Batik Carnival mempunyai potensi wisata yang sangat besar yang dapat menjadi aset wisata di kota Solo(2) Ada perkembangan event Solo Batik Carnival meningkat dari tahun ke tahunnya dapat dilihat dari beberapa segi,yaitu:dari segi peserta yang banyak berpartisipasi

(16)

commit to user BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang kaya akan keindahaan alam dan

keanekaragamaan kebudayaan yang dapat memberikan devisa yang cukup besar

dari dunia pariwisata. Secara umum pariwisata dipandang sebagai sector yang

dapat mentoring dan meningkatkan pembangunan ,membuka lapangan usaha serta

dapat meningkatkan pendapatan asli daerah. Indonesia sendiri merupakan salah

satu Negara berkembang yang kehidupanya bisa dikatakan stabil. Banyak negara

berkembang yang mengembangkan industri pariwisata,seperti Malaysia dan

Singapura.

Indonesia juga memiliki keanekaragaman budaya,adat istiadat dan juga

tradisi. Di Indonesia sendiri budaya merupakan jantung dari suatu daerah , budaya

juga sebagai pembeda antar suku satu dengan suku yang lainnya. Manusia sangat

erat kaitanya dengan budaya karena budaya budaya sendiri bisa menjadi suatu

identitas diri , tingkah laku dan pandangan hidup mereka dalam bermasyakat. Hal

ini disebabkan oleh kebudayaan mencakup ruang lingkup dimana manusia sebagai

mahluk Tuhan , selain hidup secara individual tapi juga sebagai mahluk sosial

yang hidup seimbang dengan masyakat , lingkungan serta alam. Dalam

perkembangannya budaya Indonesia mengalami kemajuan yang sangat pesat

terutama masyakat jawa. Budaya local yang masih menjunjung dan diwarisakan

keseniaan yang masih tetap dijaga menjadi kunci utama masyakat jawa agar tetap

terjaga didunia pariwisata nasional atau internasional.

(17)

commit to user

Keseniaan di Jawa sangat beragam seperti wayang, topeng, seni tari, dan

batik. Batik adalah salah satu warisan generasi pendahulu kita sebagai ekspresi

keahlian leluhur sebagai simbol dan mempunyai makna yang sangat berperan

penting membawa bangsa Indonesia ke mata dunia.

Batik merupakan salah satu hasil kebudayaan bangsa Indonesia yang terus

dijaga kelestariaanya. Batik pada jaman dahulunya hanya digunakan hanya untuk

kalangan raja-raja dan para bangsawan Kraton. Tapi dengan berjalan seiringnya

jaman sekarang dapat digunakan oleh semua kalangan termasuk masyakat umum.

Batik salah satu cara pembuatan bahan pakaian. Selain itu batik bisa

mengacu pada dua hal , yang pertama adalah tehnik perwarnaan kain dengan

menggunakan malam sebagai bagian dari kain. Dalam literature internasional ,

tehnik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Pengertiaan kedua adalah kain atau

busana dibuat dengan tehnik tersebut , termasuk penggunaan motif-motif tertentu

yang memiliki kekhasan tersendiri. Batik Indonesia sebagai keseluruhan tehnik,

teknologi serta pengembangan motif dan budaya yang terkait.

Tradisi membatik ini dahulunya dilakukan oleh perempuan-perempuan

Jawa pada masa lampau , membatik dijadikan sebagai pekerjaan eksklusif oleh

perempuan jawa ,karena sebagai identitas kecantiakn wanita mengingat pada masa

kerajaan Jawa ,kecantikan wanita pada masa itu diukur dari kepandainya

membatik. Awalnya batik hanya di kerjakan oleh kalangan terbatas dalam kraton

(18)

commit to user

Pada masa itu , bahan yang digunakan merupakan hasil tenunan sendiri.

Batik Jawa memiliki 2 macam jenis yaitu batik tuis dan batik cap. Batik cap

adalah kain yang dihias dengan tekstur dan corak batik yang dibentuk dengan cap,

dengan lama proses pembuatan 2-3 hari , sedangkan batik tulis adalah kain yang

dihias dengan tekstur dan corak batik menggunakn tangan dengan lama proses

pembuatan 2-3 bulan.(www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November

2010,jam 20.00 WIB)

Solo adalah sebuah nama kota di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Kota

ini terletak pada jalur yang strategis , yaitu pertemuan jalur dari Semarang dan

dari Jogjakarta menuju Surabaya dan Bali. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang

terabadikan dalam salah satu nyanyian keroncong, Bengawan Solo. Kota solo

memiliki semboyan"BERSERI" yang merupakan akronim dari bersih,sehat,rapi

dan indah. Untuk kepentingan pemasaran pariwisata Solo mengambil slogan

pariwisata″Solo,the Spirit of Java″ yang diharapakn citra kota Solo sebagai pusat

kebudayaan jawa.

Citra Solo sebagai salah satu wisata dan kota budaya di Indonesia salah

satunya batik. Pada perjalanan kulturnya, batik Solo sebagi satu akar tradisi batik

nusantara.Pemerintah Surakarta melalui Disparbud berkerjasama dengan

pihak-pihak terkait telah mengemas event ″Solo Batik Carnival″ sebagai event tahuan

yang bertarap nasional.

Solo Batik Carnival adalah suatu karnaval yang berbasis masyarakat yang

lintas etnik,usia dan profesi ,batik sebagai tema utamanya. Batik merupakan

(19)

commit to user

panjang di Indonesia, baik dari filosofinya,desain motif dan masyarkat

pemdukungnya. Solo Batik Carnival tafsiran masyarakat Solo dalam menyikapi

batik sebagai kerja kreatif masyarakat Solo. Cipta ,mandiri dan kreatif dengan

batik merupakan spirit Solo Batik Carnival.

Bekerjasama dengan Solo Center Point ,pemerintah Kota Surakarta dan

Solo Batik Carnival Community menyelenggarakan Solo Batik Carnival setiap

tahunnyadengan tema yang berbeda sejak pertama kali diadakan pada tahun 2008.

Berdasarkan uraian diatas maka dalam penyusunan tugas akhir ini penulis

mengambil judul "Solo Batik Carnival Sebagai Atraksi Wisata Budaya di

Surakarta "

B. Rumusan Masalah

Perumusan Masalah dalam Penelitian ini adalah :

1. Apa perbedaan dari Solo Batik Carnival 1,2 dan 3?

2. Bagaimana perkembangan Solo Batik Carnival 1, 2 dan 3 ?

3. Kendala-kendala apa yang dihadapi dan bagaimana solusinya dalam

penyelenggaraan Solo Batik Carnival?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan dari Solo Batik Carnival 1,2 dan 3.

(20)

commit to user

3. Untuk mengetahui kendala-kendala apa yang dihadapi dan bagaimana

solusinya dalam penyelenggaraan Solo Batik Carnival.

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

antara lain :

1. Manfaat Akademis

a. Adanya penelitian ini,diharapakan dapat bermanfaat bagi kepentingan

semua pihak yang memerlukan refrensi sebagai bahan penelitian.

b. Dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dan

perbandingan dengan melakukan penelitian yang sama.

c. Dikalangan akademis dapat dijadikan refrensi tambahan dalam melakukan

penelitian sejenis atau penelitian dimasa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Menambah pengetahuan penulis mengenai khasah kebudayaan Jawa.Dan

kemungkinan pengembangan aset wisata bagi kesejahteraan masyarakat di

Surakarta.

b. Sebagai upaya pengenalan kebudayaan yang ada di kota Solo kepada

(21)

commit to user E. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Surakata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Surakarta dan Mataya Event Organiezer.

2. Teknik Pengumpulan data

a. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap

unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek

penelitian. Tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari,

aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas

dan maka kejadian yang dilihat dari perspektif mereka yang terlihat dalam

kejadian yang diamati tersebut. ( Afifuddin, 2009 : 134 ).

Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas

masyarakat dan wisatawan kota Solo dalam mendukung Event Solo Batik

Carnival dan melakukan pengamatan tentang pelaksanan Event Solo Batik

Carnival. Observasi dilaksanakan di Disparbud Surakarta dan Mataya Event

Orgenazer.

b. Studi Dokumentasi.

Metode atau teknik dokumenter adalah teknik pengumpulan data dan

informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode dokumenter ini

merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari sumber nonmanusia.

(22)

commit to user

fenomena yang terjadi di lokasi penelitian dan membantu interpretasi data. Selain

itu, dokumen dan data-data literer dapat membantu dalam menyusun analisis dan

melakukan validitas data. ( Afifuddin, 2009 : 141 ).

Dalam penyusunan tugas akhir ini memanfatkan arsip data peserta Solo

Batik Carnival 2010, sedangkan dokumentasi menggunakan foto-foto peserta Solo

Batik Carnival untuk memperjelas gambaran tentang pelaksanaan Solo Batik

Carnival.

c. Wawancara

Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan

sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan atau responden. Caranya adalah

dengan bercakap-cakap secara tatap muka ( Afifuddin, 2009 : 131 ).

Penulis mencari data yang dibutuhkan melalui wawancara dan tanya

jawab langsung dengan pihak yang berkompetensi dengan masalah yang dikaji.

Dalam hal ini penulis mewawancarai pihak yang terkait yaitu Heru Prasetyo(

pemilik Mataya Event Organaizer ) dan Reyhan ( sekretaris Mataya Event

Organaizer .

F. Teknik Analisis

Data pengumpulan data dalam penelitian ini memggunakan analisis

deskriptif yaitu pengumpulkan data yang di dapat dari hasil penelitian penelitian

dengan memberikan gambaran menurut apa adanya sesuai dengan kenyataan pada

(23)

commit to user G. Tinjauan Pustaka

Berkaitan dengan penulisan tugas ahkir ini,penulis melakukan studi

kepustakaan yang merupakan langkah pendahuluan yang memiliki tujuan untuk

membaca,mencari data yang berhubungan dengan masalah penelitian untuk acuan

penelitian.

1. Pengertian Pariwisata

Adalah perpindahan sementara yang dilakukan manusia dengan tujuan

keluar dari pekerjaan-pekerjaan rutin ,keluar dari tempat kediamanya.Aktivitas

dilakukan selama mereka tinggal ditempat yang dituju dan fasilitas untuk

memenuhi kebutuhan mereka yang dituju dan fasilitas dibuat memenuhi

kebutuhan mereka.Pelajaran pariwisata adalah suatu pelajaran untuk keluar dari

keadaan biasanya dan ini dipengaruhi oleh keberadaan ekonomi,fisik dan

kesejahteran sosial wisatawan yang akan melakukan kegiatan wisata.Harapan dan

penyesuaian dibuat oleh penduduk yang menerima mereka dan terdapat peran

perantara dan istansi pengelola perjalanan wisata menjadi penengah antara

wisatawan dan penduduk didaerah tujuan wisata.(Happy Marpaung,2000:13)

Sedangkan menurut UU Kepariwisataan yang terbaru Nomor 10 Tahun

2009 Bab 1 ketentuan umum pasal 1,secara jelas menyatakan bahwa

Kepariwisataan adalah keseluruh kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan sifat

multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap

orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat,

(24)

commit to user 2. Pengertian Budaya

Budaya berasal dari bahasa Sansekerta Buddhayah yang berarti hal-hal

yang bersangkutan dengan budi dan akal. Dalam pengertian bahasa Inggris

budaya adalah culture, yang berasal dari bahasa Latin Colere yang berarti

mengolah atau mengubah atau mengolah alam. Budaya juga dapat diartikan

sebagai pemikiran, akal budi atau sesuatu yang sudah berkembang dan menjadi

suatu kebiasaan yang sulit untuk diubah.

Kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah sistem ide yang dimiliki

oleh masyarakat pendukung yang meliputi kepercayaan, pengetahuan,

keseluruhan nilai mengenai apa yang dianggap baik untuk dilakukan, diusahakan

dan ditaatinya norma berbagai jenis hubungan antara individu dalam masyarakat

di keseluruhan cara mengungkap perasaan dengan bahasa lisan, bahasa tulisan,

nyanyian, tari tarian, musik, lukisan dan penggunaan lambang. Wujud kebudayaan

menurut Koentjaraningrat meliputi 3 hal, yaitu :

a. Wujud kebudayaan sebagai satu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai,

norma-norma dan peraturan. Kebudayaan ideal disebut juga tata kelakuan (

sistem budaya )

b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola

dari manusia dalam masyarakat ( sistem sosial ) yang menyangkut tindakan

dan kelakuan berpola dan manusia itu sendiri.

c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda peninggalan manusia

(25)

commit to user

Sedangkan kebudayaan menurut ilmu Antropologi adalah keseluruhan

sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan

masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat,

1990 : 180 )

3. Pengertian Batik

Batik adalah tehnik menghiasi kain dengan proses menutup dan mencelup

dalam dalam zat warna. Maksudnya menutup ialah agar bagian yang tertutup tidak

terkena zat perwarna sehingga memiliki warna dari kain itu. Pada batik bahan

penutupnya ialah lilin yang keadaan cair karena dipanaskan digambarkan pada

kain dengan alat yang disebut canting (www.google/batik.com.Tanggal akses 20

November 2010)

4. Jenis Pariwisata

Dalam dunia pariwisata tidak biasa lepas dari jenis-jenis pariwisata . Adapun

beberapa jenis pariwisata menurut Nyoman S.Pendit adalah :

a. Wisata Budaya

Adalah suatu perjalanan untuk mempelajari tentang keadaan masyarakat

,kebiasaan, adat istiadat, budaya dan seni. Jenis wisata ini banyak dijumpai di

Indonesia karena berbagai budaya dan adat istiadat merupakan ciri khas Indonesia

yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegara.

b. Wisata Kesehatan

Perjalanan yang di lakukan untuk tujuan berobat ataupun berwisata dengan

tujuan proses penyembuhan.Biasanya ini dilakukan oleh orang-orang yang

(26)

commit to user c. Wisata Olaharaga

Perjalanan yang dilakukan kesuatu daerah atau wilayah dalam rangka

untuk melakukan pertandingan antara lain : Sea Games dan Olimpiade.

d. Wisata Pilgrim

Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama,sejarah,adat istiadat

dan kepercayaan umat atau kelompok dalam masyarakat. Wisata pilgrim banyak

dilakukan oleh perorangan atau rombongan ketempat suci, makam-makam orang

besar atau pimpinan yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang dianggap

keramat tempat pemakaman tokoh.

e. Wisata Komersil

Kunjungan yang bersifat bisnis atau komersil, antara lain:Pameran.

f. Wisata Industri

Kunjungan ke suatu industry.Biasanya dilakukan oleh rombongan pelajar

atau mahasiswa ke suatu komplek pabrik atau komplek industry untuk tujuan

tertentu.

5. Pengertian Wisata Budaya

Wisata budaya adalah perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan

untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan

kunjungan atau peninjauan ketempat lain atau ke luar negeri,mempelajari keadaan

rakyat, kebiasaan dan adat istiadat mereka,cara hidup mereka,budaya dan seni

mereka. Jenis wisata budaya ini adalah penting popular bagi tanah air

(27)

commit to user H. Sitematika Penulisan

Bab 1 berisi tentang latar belakang ,identifikasi masalah,tujuan penelitian

,manfaat penelitian ,metode penelitian ,tehnik analisis,tinjauan pustaka serta

sistematika penulisan

Bab II berisi tentang Gambaraan umum kota Solo yang mencakup sekilas

tentang sejarah kota Solo kondisi geografis kota Solo,potensi wisata kota Solo

,filosofi batik , di kota Solo dan motif-motif batik.

Bab III berisi tentang hasil laporan penelitian mengenai Solo Batik

Carnival serta kendala yang dihadapi.

Bab IV berisi merupakan bab terahkir berisi tentang kesimpulan yang

merupakan garis besar permasalahan yang telah dibahas pada bab-bab

(28)

commit to user BAB II

GAMBARAN UMUM SEKILAS KOTA SOLO DAN BATIK

A. Sekilas Tentang Kota Solo

Surakarta , juga disebut Solo atau Sala. Solo terletak di Provinsi Jawa

Tengah. Kota Solo terletak sekitar 65 km Timur Laut Yogyakarta dan 100 km

Tenggara Semarang. Sebelah Timur Solo dilewati sungai Bengawan Solo.

Keberadaan Kota Solo dimulai ketika Kesultanan Mataram memindahakan

kedudukan Raja dari Kartasura ke Desa Sala , di tepi Bengawan Solo. Akibat

perpecahan wilayah Kerajaan tersebut ,hingga saat ini di Solo berdiri dua Keraton.

Akibat perpecahan wilayah kerajaan, di Solo berdiri dua keraton: Kasunanan

Surakarta dan Praja Mangkunegaran, menjadikan kota Solo sebagai kota dengan

dua administrasi. Kekuasaan politik kedua kerajaan ini dilikuidasi setelah

berdirinya Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Selama 10 bulan,

Solo berstatus sebagai daerah setingkat provinsi, yang dikenal sebagai Daerah

Istimewa Surakarta. Selanjutnya, karena berkembang gerakan antimonarki di

Surakarta serta kerusuhan, penculikan, dan pembunuhan pejabat-pejabat DIS,

maka pada tanggal 16 Juni 1945 pemerintah RI membubarkan DIS dan

menghilangkan kekuasaan raja-raja Kasunanan dan Mangkunagaran. Status

Susuhunan Surakarta dan Adipati Mangkunegara menjadi rakyat biasa di

masyarakat dan Keraton diubah menjadi pusat pengembangan seni dan budaya

Jawa. Kemudian Solo ditetapkan menjadi tempat kedudukan dari residen, yang

membawahi Karesidenan Surakarta (Residentie Soerakarta) dengan luas daerah

5.677 km². Tanggal 16 Juni diperingati sebagai hari jadi Kota Solo era modern.

(29)

commit to user

Setelah Karesidenan Surakarta dihapuskan pada tanggal 4 Juli 1950,

Surakarta menjadi kota di bawah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Semenjak

berlakunya UU Pemerintahan Daerah yang memberikan banyak hak otonomi bagi

pemerintahan daerah, Surakarta menjadi daerah berstatus kota otonom. (sumber:

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata:2010)

B. Kondisi Geografis Kota Solo

Surakarta , juga disebut Solo atau Sala. Solo terletak di Provinsi Jawa

Tengah. Kota Solo terletak sekitar 65 km Timur Laut Yogyakarta dan 100 km

Tenggara Semarang. Sebelah Timur Solo dilewati sungai Bengawan Solo. Solo

terletak di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 92 meter diatas

permukaaan air laut ,yang lebih rendah atau hampir sama tingginya dengan

permukaan sungai Bengawan Solo. Selain Bengawan Solo dilalui juga beberapa

sungai,yaitu Kali Pepe, Kali Anyar dan Kali Jenes yang semuannya bermuara di

Bengawan Solo. Keadaan secara geografis kota Surakarta terletak antara

110 45’15” sampai 110 45’35’’ Bujur Timur dan 70 36 sampai 70 56 Lintang

Selatan. Surakarta memiliki luas 44 km² yang dikelilingi kota/wilayah

penyangganya. Kota/wilayah penyangga tersebut saling berintegrasi satu sama

lain membentuk satu kesatuan kawasan kota besar yang berpusat di Kota Solo.

Jumlah penduduk kota Surakarta pada tahun 2010 adalah 503.421 jiwatersebar di

lima kecamatan yang meliputi 51 kelurahan. Perbandingan kelaminnya 96,06%

yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Angka

(30)

commit to user

juga digabungkan secara keseluruhan (Solo Raya: Surakarta, Kartasura,

Colomadu, Baki, Grogol, Palur), maka luasnya adalah 130 km². Penduduknya

lebih dari 800.000 jiwa. ( sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata:2010)

C. Potensi Wisata Kota Solo

Solo juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang biasa didatangi oleh

wisatawan dari kota-kota besar. Biasanya wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta

dan candi Borobudur/Prambanan juga akan singgah di Solo, atau sebaliknya.

Tujuan wisata utama kota Solo adalah Keraton Surakarta, Keraton

Mangkunegaran, dan pasar-pasar tradisionalnya. Kota Solo memiliki potensi

wisata yang sangat besar dan bisa dikembangkan lebih bagus dan menarik lagi

untuk dikunjungi. Berikut objek dan daya tarik wisata di Solo :

1. Objek dan Daya Tarik Wisata Budaya

Kota Solo terkenal dengan sebutan kota Budaya,banyak sekali budaya

yang ada di kota Solo. Berikut objek dan daya tarik wisata di Solo :

a. Keraton Kasunanan Solo

b. Pura Mangkunegaran

c. Monumen Pers Nasional

d. Museum Radya Pustaka

e. Museum Sangiran

f. Kampung Batik Kauman

(31)

commit to user 2. Objek dan Daya Tarik Wisata Rekreasi

Selain objek wisata budaya kota Solo juga memiliki objek wisata rekreasi

yang juga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Solo.

Objek dan daya tarik wisata rekreasi yang ada di Solo adalah sebagai berikut :

a. Taman Satwa Jurug

b. Taman Balekambang

c. Taman Sriwedari

3. Objek dan Daya Tarik Wisata Belanja

Solo selama ini juga terkenal tempat-tempat wisata dan budayanya, juga

terkenal terkenal dengan kerajinan-kerajinan dan makanan-makanan

tradisional,ini salah satu yang tidak memiliki di daerah lain menjadikan Kota Solo

sebagai tujuan wisata. Objek dan tarik wisata belanja yang ada di Solo adalah:

a. Pasar Klithikan Notoharjo Solo

b. Pasar Gedhe Hardjonegoro Solo

c. Pasar Klewer Solo

d. Pasar Malam Ngarsopura

e. Pusat Grosir Solo

f. Pasar Antik Triwindu Jenar

g. Benteng Trade Center

h. Solo Grand Mall dan Solo Square

4. Atraksi Wisata dan Upacara Adat

Masyakat Solo sampai saat ini masih mempertahankan adat istiadat Jawa

(32)

commit to user

masih dapat disaksikan oleh masyakat dan merupakan atraksi menarik untuk

disaksikan wisatwan. Atraksi wisata dan upacara adat tersebut adalah:

a. Atraksi wisata Kota Solo

1. Solo Batik Carnival

2. Wayang Kulit

3. Wayang Orang

4. Solo Internasional Perfoming Art (SIPA)

5. Solo International Ethnic Music (SIEM)

b. Upacara Adat Kota Solo

1. Upacara Sekatenan

2. Upacara Kirab 1 Suro

3. Grebeg Mulud

4. Grebeg Sudiro

5. Daya Tarik Wisata Kuliner

Kota Solo selain mempunyai daya tarik wisata budaya kota Solo juga

terkenal dengan wisata kulinernya. Solo mempunyai makanan khas antara lain:

a. Tengkleng Solo

b. Cambuk Rambak

c. Pecel Ndeso

d. Srabi Notosuman

e. Timlo Solo

(33)

commit to user

Nilai-nilai budaya masyakat Solo,terungkap pula pada kendaraan andong

maupun becak yang merupakan kendaraan tradisional masih banyak dijumpai di

Solo dan menjadi salah satu sarana transportasi andalan masyarakat Solo.

Maraknya moderisasi yang ke Solo,nampaknya yang mempertahankan adat

istiadat dan nilai-nilai budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari.Alat transportasi

adalah:

a. Andong

b. Becak

c. Trans Batik Solo. (Ratna Titi Sari 2010:147)

D. Sejarah Perkembangan Batik

Batik sebagai benda pakai yang mempunyai seni tinggi, selain itu juga

mempunyai nilai historis. Ditinjau dari segi sejarahnya,batik ada keunikan.

Ada juga bahwa batik merupakan karya asli bangsa Indonesia dalam hal ini

Prof.Dr.R.M. Wiryo Suparto(1964:4) menyatakan ,"Bangsa Indonesia sebelum

bertemu dengan kebudayaan India telah mengenal tehnik membuat batik".

Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai asal batik , ternyata tidak

menghambat pertumbuhan batik Indonesia.

Pendapat di atas belum dipastikan mengenai asal-usul batik di Indonesia

meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai asal batik,ternyata tidak

menghambat pertumbuhan batik di Indonesia,tetapi yang jelas batik sudah ada

sejak zaman nenek moyang. Dan adanya hubungan bangsa lain membawa

(34)

commit to user

Pada mulanya batik di Indonesia tidak dikerjakan dengan proses lilin,akan

tetapi dengan bubur ketan sebagai penolak masuknya warna yang digambarkan

pada permukaan kain mori ,dengan menggunakn semacam pencil dari bamboo

batiknya dikenal dengan batik sianbut. Kemudian ditemukan lilin tawon atau bees

wax sebagai bahan pengganti ketan dan bahan tersebut berkembang menjadi lilin

batik di Indonesia. Adapun campuran lilin tersebut mula-mula hanya sejenis lilin

dari tawon,semacam lancang kemudian dicampur dengan damar dari tumbuhan

ditambahkan minyak dari tmbuhan dan parafin . Setelah ditemukan bahan tersebut

kemudian ditemukan alat dari bahan tembaga yang disebut canting. Semula

kegiatan membatik ini dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga pada waktu luang saja

sebagai pekerjaan sampingan. Lama kelamaan kegemaran masyarakat tentang

batik mulai meningkat , untuk itulah orang mulai berusaha untuk memproduksi

batik secara tepat dan banyak . Maka terciptalah stempel dari tembaga untuk

mengecap lilin dan dihasilkan batik cap. Dengan tehnik ini dapat meningkatkan

produktifitas batik. (R.M. Wiryo Suparto.1964:4)

Filosofi Batik

Batik tidak hanya sekedar wastra, tetapi karya seni budaya yang selalu

hadir pada upacara-upacara tradisi dalam masyarakat Jawa. Batik selalu menyertai

setiap tahapan dalam daur hidup manusia.

Filosofi dalam pola batik yang merupakan harapan-harapan atau doa itulah

yang menyebabkan batik selalu ada pada setiap upacara-upacar masyarakat Jawa,

(35)

commit to user

a. Pada saat lahir si bayi di beri alas batik yang sudah tua,yang kemudian disebut

kain "Kopohan" yang disimpan hingga dewasa. Setelah bayi dimandikan lalu

diselimuti ( Bahasa Jawa : di Gedhong ) dengan kain milik orang tua atau

neneknya. Semua itu mengandung harapan agar si bayi kelak dikarunia umur

panjang.

b. Menjelang usia remaja ada upacara khitanan dan pemandian gadis saat haid

pertama. Batik yang digunakan untuk anak laki-laki berpola Parang Pamor

dengan harapan sebagai pria akan memiliki pamor atau kepribadian.Sedang

untuk gadis setelah dimandikan dengan kain mori (putih suci), kemudian

mengenakan busana jawa dengan batik berpola Parang Canthel. Permohonan

yang tersirat adalah agar sigadis cepat kecanthel (bahasa jawa) atau cepat

terkait (lekas mendapat jodoh).

c. Pernikahan merupakan upacara yang terbesar dalam hidup manusia. Batik yang

terlibatkan sangat banyak, dengan pola-pola yang mengandung filosofi yang

indah dan baik. Dimulai saat lamaran,pada waktu melamar si pemuda

mengenakan batik dengan pola Satriya Manah yang mempunya arti dia akan

memanah hati si gadis. Dalam hal ini si gadisnya mengenakan batik dengan

pola Semen Rante pola ini melambangkan bahwa si gadis akan dirantai atau

diikat dalam pernikahan.

d. Menjelang upacara pernikahan kedua calon mempelai di mandikan guna

mensucikan dan menghilangkan semua halangan (upacara siraman). Ibu dari

pengantin mengenakan kain berpola Nitik Cakar yang melambangkan

(36)

commit to user

nafkah. Calon pengantin pria setelah siraman berbusana jawa batiknya berpola

Ceplok Satriya Wibawa, yang melambangkan permohonan kelak dia menjadi

pribadi yang bersifat kesatria dan penuh dengan wibawa.Ada upacara yang

disebut nyantri yaitu : calon pengantin pria pada malam sebelum akad nikah

ketemu calon pengantin putri dan menginap dirumah yang berdekatan. Saat itu

dia harus melaui ujian dalam pengetahuannya agama sebagai seorang Islam

(=nyantri)dan mengenakan batik santri.

e. Keesokan harinya pada saat akad nikah batik yang dipakai oleh kedua

mempelai adalah batik berpola Wahyu Tumurun yang mempunyai makna agar

selalu mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.Pada saat upacara panggih

dikenakan batik berpola Bondet yang melambangkan jalinan cinta kasih. Orang

tua pengantin mengenakan batik Truntum yang melambangkan berkumpulnya

ke dua keluarga dan selalu tumbuh cinta. Sedangkan besan mengenakan batik

berpola Wahyu Tumurun. Kedua pengantin mengenakan busana kebesaran

dengan dodot alas alasan yang diprada emas.

f. Saat yang paling berbahagia adalah saat menunggu kelahiran putra pertama.

Pada kehamilan yang ke tujuh bulan diadakan upacara yang melibatkan batik

batik dengan pola yang mengandung harapan bagi si ibu maupun si bayi pada

peristiwa ini dipakai 7 macam kain dan stu potong lurik. Pola pola kain yang

dipakai antara lain :Babon angrem (lambang kasih sayang dan kesabaran),

Sidomukti,Sidoasih,Sidoluhur,Semen Rama,Semen Gendhong (mengandung

harapan agar si bayi lahir dengan selamat dan si ibu jadi menggendong

(37)

commit to user

g. Kematian yang tentu akan dialami oleh semua orang, peristiwanya pun disertai

dengan pola tertentu.Untuk melayat di pakai batik dengan pola Slobog dari

kata ini timbul kata Lobok dalam bahasa jawa artinya longgar , maksudnya

agar yang ditinggal di beri hati yang longgar dan ikhlas, sedangkan yang pergi

mendapatkan jalan yang longgar atau lapang menuju tempatnya di sisi Allah

SWT. Di Puro Mangkunegaran terdapat pola Buket Pakis kain ini pun di

pergunakan dalam upacara melayat.

Sehelai wastra batik tradisional bukan hanya selembaran wastra sekedar

sebagai busana, tetapi pola-polanya memiliki makna yang mengandung pesan atau

harapan. Oleh karena itu wastra batik tradisional mempunyai keindahan baik

visual maupaun spiritual. Sehingga dalam tradisi jawa khususnya, wastra batik

selalu dihadirkan dalam setiapa tahapan daur hidup manusia, dimulai dari

kelahiran hingga sang pencipta memanggilnya kembali.Pada saat dilahirkan,

seorang bayi setelah dimandikan, diselimuti (Jawa = digedhong) dengan wastra

batik yang sudah lama dimiliki orang tau atau neneknya. Hal ini mengandung

makna agar bocah tersebut dikaruniai umur panjang.

(www.google/filosofibatik.com. Tanggal akses 20 November 2010,jam 19.00

(38)

commit to user

E. Perkembangan Batik di Kota Solo

Arti kata batik: para sarjana ahli seni rupa, baik yang berkebangsaan

Indonesia maupun yang bangsa asing, belum mencapai kata sepakat tentang apa

sebenarnya arti kata batik itu. Ada yang mengatakan bahwa sebutan batik berasal

dari kata tik yang terdapat di dalam kata titik. Titik berarti juga tetes. Memang di

dalam membuat kain batik dilakukan pula penetesan lilin di atas kain putih. Ada

juga yang mencari asal kata batik di dalam sumber-sumber tertulis kuno. Menurut

pendapat ini, kata batik dihubungkan dengan kata tulis atau lukis. Dengan

demikian, asal mula batik dihubungkan pula dengan seni lukis dan gambar pada

umumnya. Batik di Indonesia sudah ada pada kerajaan majapahit. Batik dahulu

hanya diperuntukan untuk keluarga raja-raja saja. Seiring dengan perkembangan

zaman, batik di Indonesia pun ikut berkembang menjadi kesenian yang hampir

ada di seluruh wilayah Indonesia. (www.googel/batik.com.Tanggal akses 20

November 2010,jam 20.00)

Perkembangan pembatikan di daerah-daerah luar selain dari Yogyakarta

dan Solo erat hubungannya dengan perkembangan sejarah kerajaan Yogya dan

Solo. Meluasnya pembatikan keluar kraton setelah berahkirnya perang

Diponegoro dan kebanyakan keluarga kraton yang pindah kedarah-daerah luar

Yogja dan Solo karena tidak mau kerjasama dengan pemerintah colonial .

Keluarga kraton membawa para pengikut-pengikutnya kedarah baru itu dan

ditempat itu kerajinan it uterus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk

(39)

commit to user

Kota Solo merupakan kota budaya yang penuh akan makna adat istiadat

dan kental akan kebudayaan Jawannya. Kota Solo akan terus menjaga dan

melestarikan kebudayaan jawa Kota Solo merupakan salah satu tempat wisata

batik yang terkenal di Nusantara,antara lain kawasan Kampung Batik Laweyan

dan Kampung Batik Kauman yang merupakan daerah pembuat batik khas Solo.

Batik Solo terkenal dengan corak tradisionalnya batik diproses cap

ataupun batik tulis. Bahan-bahan yang digunakan yang dipergunakan untuk

perwarnaan batik masih menggunakan bahan-bahan dalam negeri seperti soga

Jawa yang cukup terkenal sejak dulu.

F. Pemasaran Batik di Kota Solo

Di kota Solo terkenal dengan kekhasan batiknya. Di Solo juga bisa

ditemukan beberapa centra pembuataan batik tulis maupun batik cap dan

tempat-tempat atau grosir penjualaan batik antara lain:

1. Kampung Batik Kauman

Berbekal keahlian yang diberikan Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat,

kini masyarakat Kauman dapat menghasilkan karya batik yang langsung

berhubungan dengan motif-motif batik yang sering dipakai oleh keluarga karaton.

Dalam perkembangannya, seni batik yang ada di Kampung kauman dapat

dibedakan menjadi tiga bentuk batik, yaitu batik klasik motif pakem (batik tulis),

batik murni cap, dan model kombinasi antara tulis dan cap. Batik tulis bermotif

(40)

commit to user

produk unggulan Kampung Batik Kauman. Produk-produk batik Kampung batik

Kauman dibuat menggunakan bahan sutra alam dan sutra tenun, dan katun jenis

primisima. Kampung yang memiliki 20-30 an home industry ini menjadi

langganan para pembeli secara turun temurun dan wisatawan mancanegara (Jepang,

Eropa, Asia Tenggara, dan Amerika Serikat). Di sini wisatawan bisa berbelanja

sambil mengetahui secara langsung proses pembuatan batik. Bahkan bisa juga

mencoba sendiri kegiatan membatik.

Di samping produk batik, Kampung Batik Kauman juga dilingkupi

bangunan bersejarah berupa bangunan rumah joglo, limasan, kolonial, dan

perpaduan arsitektur Jawa dan kolonial. Bangunan-bangunan tempo dulu yang

tetap kokoh menjulang di tengah arsitektur modern pusat perbelanjaan, lembaga

keuangan (perbankan dan valas), homestay dan hotel yang banyak terdapat di

sekitar Kampung Kauman. Fasilitas-fasilitas pendukung yang ada di sekitar

Kampung Kauman ini jelas menyediakan kemudahan-kemudahan bagi segenap

wisatawan yang berkunjung dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan lain di luar

batik.

2. Kampung Batik Laweyan

Laweyan adalah salah satu sentra Batik di Solo. Kampung ini tentunya ada

banyak sekali sejarah yang tertinggal di kampung ini dan menjadi ikon Batik

Solo. Batik merupakan hasil karya seni tradisional yang banyak ditekuni

masyarakat Laweyan.Sejak abad-19.Kampung ini sudah terkenal sebagai

kampung batik. Itulah sebabnya kampong Laweyan pernah dikenal sebagai

(41)

commit to user

kerajaan Pajang tahun 1546 M. Seni batik tradisional yang dulu banyak

didominasi oleh para juragan batik sebagai pemilik usaha batik, sampai sekarang

masih terus ditekuni masyarakat Laweyan sampai sekarang.Sebagai langkah

strategis untuk melestarikan seni batik, Kampung Laweyan didesain sebagai

kampung batik terpadu, memanfaatkan lahan seluas kurang lebih 24 ha yang

terdiri dari 3 blok.

Konsep pengembangan ini untuk memunculkan nuansa batik yang

dominan yang secara langsung akan mengantarkan para pengunjung pada

keindahan seni batik. Di antara ratusan motif batik yang dapat ditemukan di

Kampung Batik Laweyan, jarik dengan motif Tirto Tejo dan Truntum jadi ciri

khan Batik Laweyan. Pengelolaan Kampung Batik Laweyan ditujukan untuk

menciptakan suasana wisata dengan konsep utama "Rumahku adalah Galeriku".

Artinya rumah memiliki fungsi ganda sebagai showroom sekaligus rumah

produksi.

Keroncong, karawitan, dan rebana merupakan jenis kesenian tradisional

yang banyak ditemukan di masyarakat Laweyan. Di kampung ini juga dapat

ditemukan Di kawasan ini,mereka memang menunjukkan kejayaannya dengan

berlomba membangun rumah besar yang mewah dengan arsitektur cantik.

Kawasan Laweyan dilewati jalan Dr. Rajiman, yang berada di poros Keraton

Kasunanan Surakarta – bekas Keraton Mataram di Kartosura. Di jalan Rajiman ini

banyak terliat tembok-tembok tinggi yang menutupi rumah-rumah besar ,dengan

(42)

commit to user

tak terlalu menarik bahkan terkaesan kusam,tapi begitu regol dibuka barulah

tampak bangunan rumah besar dan megah dengan arsitektur yang sangat indah.

Biasanya terdiri dari bangunan utama di tengah ,bangunan sayap di kanan-kirinya

dan bangunan pendukung di belakangnya,serta halaman depan yang luas.

Laweyan juga terkenal dengan bentuk bangunan rumah para juragan batik

yang dipengaruhi arsitektur tradisional Jawa, Eropa, Cina, dan Islam.

Bangunan-bangunan tersebut dilengkapi dengan pagar tinggi atau "beteng" yang

menyebabkan terbentuknya gang-gang sempit spesifik seperti kawasan Town

Space. Kelengkapan khasanah seni dan budaya Kampung Batik Laweyan tersebut

membuat Laweyan banyak dikunjungi wisatawan dari dinas dan institusi

pendidikan, swasta, mancanegara (Jepang, Amerika Serikat, dan Belanda).

3. Pasar Klewer

Pasar Klewer adalah pasar tradisional textile dan garment terbesar di

Jawa Tengah. Pasar Klewer merupakan aset Kota Surakarta yang berdiri diatas

tanah seluas 12.950 m2, di Pasar Klewer bisa kita dapatkan beragam produk

textile dan garment dari harga yang paling murah sampai yang jutaan. Pasar

Klewer dibangun dalam 2 (dua) tahap :

Tahap pertama : Pasar Klewer bagian barat terdiri dari dua lantai,

selesai dibangun dan diresmikan pada tgl 9 Juni 1971 oleh Presiden RI

Soeharto. Tahap kedua : Pasar Klewer bagian timur terdiri dari 1 (satu) lantai,

selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 27 Desember 1986 oleh Gubernur

Jawa Tengah H. Ismail . (www.wikipedia.com,Tanggal akses 21 Desember 2010

(43)

commit to user G. Motif-motif Batik

1. Motif SidoMukti (batik tulis)

Gb. 1 Motif batik "Sido Mukti"

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010

Zat perwarna : Soga Alam

Unsur motif : Motif Garuda

Filosofi :Diharapkan selalu dalmkecukapan dan kebahagiaan

2. MotifPamiluto (batik tulis)

Gb. 2 Motif Pamiluto

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010

Zat perwarna : Soga Alam

Unsur motif : Parang ,Ceplok,Truntum

(44)

commit to user 3. Motif batik Parang Kusuma(batik tulis)

Gb. 3 Motif batik Parang Kusuma

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010

Zat perwarna : Naptol

Unsur Motif : Parang,Mlinjo,cirri khas:Kerokan

Filosofi : Kusumo artinya bunga yang mekar,diharapkan yang memakainya terliat indah.

4. Motif batik Cuwiri(batik tulis)

Gb. 4 Motif batik Cuwiri

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010

Zat perwarna : Soga Alam

Unsur Motif : Meru,Garuda

(45)

commit to user 5. Motif batik Karawitan(batik tulis)

Gb. 5 Motif batik Karawitan

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010

Zat perwarna : Soga Alam

Unsur Motif : Ceplok

Filosofi :Diharapkan orang yang memakainya terlihat bijaksana .

6. Motif batik Ceplok Kasatriya(Batik Tulis)

Gb. 6 Motif batik Ceplok Kasatriya

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010

Zat perwarna : Soga Alam

Unsur Motif : Garuda,Parang

Filosofi : Dipakai oleh golongan menengah kebawah agar

(46)

commit to user 7. Motif batik Truntum(batik tulis)

Gb. 7 Motif batik Truntum

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010

Zat perwarna : Soga Alam

Filosofi :Truntum artinya menuntun,diharapkan orang tua dapat menutun calon pengantin.

8. Motif batik Udan Liris(batik tulis)

Gb. 8 Motif batik Udan Liris

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010

Zat perwarna : Soga Alam

Unsur motif : Kombinasi Geometris dan Suluran

(47)

commit to user 9. Motif batik Slobog(batik tulis)

Gb. 9 Motif batik Slobog

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010

Zat perwarna : Naptol

Unsur motif : Ceplok

Filosofi :Slobog artinya”lobok”atau longgar,kain ini biasanya dipakai untuk melayat agar yang meninggalkan tidak mengalami menghadap Yang Kuasa.

10. Motif batik Parang Rusak Barong(Batik tulis)

Gb. 10 Motif batik Parang Barong Rusak

Sumber: www.google/batik.com.Tanggal akses 20 November 2010

Zat Perwarna : Soga Alam

Unsur Motif : Parang ,Mlinjo

(48)
(49)

commit to user BAB II

GAMBARAN UMUM SEKILAS KOTA SOLO DAN BATIK

A. Sekilas Tentang Kota Solo

Surakarta , juga disebut Solo atau Sala. Solo terletak di Provinsi Jawa

Tengah. Kota Solo terletak sekitar 65 km Timur Laut Yogyakarta dan 100 km

Tenggara Semarang. Sebelah Timur Solo dilewati sungai Bengawan Solo.

Keberadaan Kota Solo dimulai ketika Kesultanan Mataram memindahakan

kedudukan Raja dari Kartasura ke Desa Sala , di tepi Bengawan Solo. Akibat

perpecahan wilayah Kerajaan tersebut ,hingga saat ini di Solo berdiri dua Keraton.

Akibat perpecahan wilayah kerajaan, di Solo berdiri dua keraton: Kasunanan

Surakarta dan Praja Mangkunegaran, menjadikan kota Solo sebagai kota dengan

dua administrasi. Kekuasaan politik kedua kerajaan ini dilikuidasi setelah

berdirinya Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Selama 10 bulan,

Solo berstatus sebagai daerah setingkat provinsi, yang dikenal sebagai Daerah

Istimewa Surakarta. Selanjutnya, karena berkembang gerakan antimonarki di

Surakarta serta kerusuhan, penculikan, dan pembunuhan pejabat-pejabat DIS,

maka pada tanggal 16 Juni 1945 pemerintah RI membubarkan DIS dan

menghilangkan kekuasaan raja-raja Kasunanan dan Mangkunagaran. Status

Susuhunan Surakarta dan Adipati Mangkunegara menjadi rakyat biasa di

masyarakat dan Keraton diubah menjadi pusat pengembangan seni dan budaya

Jawa. Kemudian Solo ditetapkan menjadi tempat kedudukan dari residen, yang

membawahi Karesidenan Surakarta (Residentie Soerakarta) dengan luas daerah

5.677 km². Tanggal 16 Juni diperingati sebagai hari jadi Kota Solo era modern.

(50)

commit to user

Setelah Karesidenan Surakarta dihapuskan pada tanggal 4 Juli 1950,

Surakarta menjadi kota di bawah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Semenjak

berlakunya UU Pemerintahan Daerah yang memberikan banyak hak otonomi bagi

pemerintahan daerah, Surakarta menjadi daerah berstatus kota otonom. (sumber:

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata:2010

B. Kondisi Geografis Kota Solo

Surakarta , juga disebut Solo atau Sala. Solo terletak di Provinsi Jawa

Tengah. Kota Solo terletak sekitar 65 km Timur Laut Yogyakarta dan 100 km

Tenggara Semarang. Sebelah Timur Solo dilewati sungai Bengawan Solo. Solo

terletak di dataran rendah dengan ketinggian kurang dari 92 meter diatas

permukaaan air laut ,yang lebih rendah atau hampir sama tingginya dengan

permukaan sungai Bengawan Solo. Selain Bengawan Solo dilalui juga beberapa

sungai,yaitu Kali Pepe, Kali Anyar dan Kali Jenes yang semuannya bermuara di

Bengawan Solo. Keadaan secara geografis kota Surakarta terletak antara

110 45’15” sampai 110 45’35’’ Bujur Timur dan 70 36 sampai 70 56 Lintang

Selatan. Surakarta memiliki luas 44 km² yang dikelilingi kota/wilayah

penyangganya. Kota/wilayah penyangga tersebut saling berintegrasi satu sama

lain membentuk satu kesatuan kawasan kota besar yang berpusat di Kota Solo.

Jumlah penduduk kota Surakarta pada tahun 2010 adalah 503.421 jiwatersebar di

lima kecamatan yang meliputi 51 kelurahan. Perbandingan kelaminnya 96,06%

yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki. Angka

(51)

commit to user

juga digabungkan secara keseluruhan (Solo Raya: Surakarta, Kartasura,

Colomadu, Baki, Grogol, Palur), maka luasnya adalah 130 km². Penduduknya

lebih dari 800.000 jiwa. ( sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata:2010)

C. Potensi Wisata Kota Solo

Solo juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang biasa didatangi oleh

wisatawan dari kota-kota besar. Biasanya wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta

dan candi Borobudur/Prambanan juga akan singgah di Solo, atau sebaliknya.

Tujuan wisata utama kota Solo adalah Keraton Surakarta, Keraton

Mangkunegaran, dan pasar-pasar tradisionalnya. Kota Solo memiliki potensi

wisata yang sangat besar dan bisa dikembangkan lebih bagus dan menarik lagi

untuk dikunjungi. Berikut objek dan daya tarik wisata di Solo :

1. Objek dan Daya Tarik Wisata Budaya

Kota Solo terkenal dengan sebutan kota Budaya,banyak sekali budaya

yang ada di kota Solo. Berikut objek dan daya tarik wisata di Solo :

a. Keraton Kasunanan Solo

b. Pura Mangkunegaran

c. Monumen Pers Nasional

d. Museum Radya Pustaka

e. Museum Sangiran

f. Kampung Batik Kauman

(52)

commit to user 2. Objek dan Daya Tarik Wisata Rekreasi

Selain objek wisata budaya kota Solo juga memiliki objek wisata rekreasi

yang juga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke Solo.

Objek dan daya tarik wisata rekreasi yang ada di Solo adalah sebagai berikut :

a. Taman Satwa Jurug

b. Taman Balekambang

c. Taman Sriwedari

3. Objek dan Daya Tarik Wisata Belanja

Solo selama ini juga terkenal tempat-tempat wisata dan budayanya, juga

terkenal terkenal dengan kerajinan-kerajinan dan makanan-makanan

tradisional,ini salah satu yang tidak memiliki di daerah lain menjadikan Kota Solo

sebagai tujuan wisata. Objek dan tarik wisata belanja yang ada di Solo adalah:

a. Pasar Klithikan Notoharjo Solo

b. Pasar Gedhe Hardjonegoro Solo

c. Pasar Klewer Solo

d. Pasar Malam Ngarsopura

e. Pusat Grosir Solo

f. Pasar Antik Triwindu Jenar

g. Benteng Trade Center

h. Solo Grand Mall dan Solo Square

4. Atraksi Wisata dan Upacara Adat

Masyakat Solo sampai saat ini masih mempertahankan adat istiadat Jawa

(53)

commit to user

masih dapat disaksikan oleh masyakat dan merupakan atraksi menarik untuk

disaksikan wisatwan. Atraksi wisata dan upacara adat tersebut adalah:

a. Atraksi wisata Kota Solo

1. Solo Batik Carnival

2. Wayang Kulit

3. Wayang Orang

4. Solo Internasional Perfoming Art (SIPA)

5. Solo International Ethnic Music (SIEM)

b. Upacara Adat Kota Solo

1. Upacara Sekatenan

2. Upacara Kirab 1 Suro

3. Grebeg Mulud

4. Grebeg Sudiro

5. Daya Tarik Wisata Kuliner

Kota Solo selain mempunyai daya tarik wisata budaya kota Solo juga

terkenal dengan wisata kulinernya. Solo mempunyai makanan khas antara lain:

a. Tengkleng Solo

b. Cambuk Rambak

c. Pecel Ndeso

d. Srabi Notosuman

e. Timlo Solo

(54)

commit to user

Nilai-nilai budaya masyakat Solo,terungkap pula pada kendaraan andong

maupun becak yang merupakan kendaraan tradisional masih banyak dijumpai di

Solo dan menjadi salah satu sarana transportasi andalan masyarakat Solo.

Maraknya moderisasi yang ke Solo,nampaknya yang mempertahankan adat

istiadat dan nilai-nilai budaya Jawa dalam kehidupan sehari-hari.Alat transportasi

adalah:

a. Andong

b. Becak

c. Trans Batik Solo(Ratna Titi Sari 2010:147)

D. Sejarah Perkembangan Batik

Batik sebagai benda pakai yang mempunyai seni tinggi, selain itu juga

mempunyai nilai historis. Ditinjau dari segi sejarahnya,batik ada keunikan.

Ada juga bahwa batik merupakan karya asli bangsa Indonesia dalam hal ini

Prof.Dr.R.M. Wiryo Suparto(1964:4) menyatakan ,"Bangsa Indonesia sebelum

bertemu dengan kebudayaan India telah mengenal tehnik membuat batik".

Meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai asal batik , ternyata tidak

menghambat pertumbuhan batik Indonesia.

Pendapat di atas belum dipastikan mengenai asal-usul batik di Indonesia

meskipun terdapat perbedaan pendapat mengenai asal batik,ternyata tidak

menghambat pertumbuhan batik di Indonesia,tetapi yang jelas batik sudah ada

sejak zaman nenek moyang. Dan adanya hubungan bangsa lain membawa

(55)

commit to user

Pada mulanya batik di Indonesia tidak dikerjakan dengan proses lilin,akan

tetapi dengan bubur ketan sebagai penolak masuknya warna yang digambarkan

pada permukaan kain mori ,dengan menggunakn semacam pencil dari bamboo

batiknya dikenal dengan batik sianbut. Kemudian ditemukan lilin tawon atau bees

wax sebagai bahan pengganti ketan dan bahan tersebut berkembang menjadi lilin

batik di Indonesia. Adapun campuran lilin tersebut mula-mula hanya sejenis lilin

dari tawon,semacam lancang kemudian dicampur dengan damar dari tumbuhan

ditambahkan minyak dari tmbuhan dan parafin . Setelah ditemukan bahan tersebut

kemudian ditemukan alat dari bahan tembaga yang disebut canting. Semula

kegiatan membatik ini dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga pada waktu luang saja

sebagai pekerjaan sampingan. Lama kelamaan kegemaran masyarakat tentang

batik mulai meningkat , untuk itulah orang mulai berusaha untuk memproduksi

batik secara tepat dan banyak . Maka terciptalah stempel dari tembaga untuk

mengecap lilin dan dihasilkan batik cap. Dengan tehnik ini dapat meningkatkan

produktifitas batik. (R.M. Wiryo Suparto.1964:4)

Filosofi Batik

Batik tidak hanya sekedar wastra, tetapi karya seni budaya yang selalu

hadir pada upacara-upacara tradisi dalam masyarakat Jawa. Batik selalu menyertai

setiap tahapan dalam daur hidup manusia.

Filosofi dalam pola batik yang merupakan harapan-harapan atau doa itulah

yang menyebabkan batik selalu ada pada setiap upacara-upacar masyarakat Jawa,

(56)

commit to user

a. Pada saat lahir si bayi di beri alas batik yang sudah tua,yang kemudian disebut

kain "Kopohan" yang disimpan hingga dewasa. Setelah bayi dimandikan lalu

diselimuti ( Bahasa Jawa : di Gedhong ) dengan kain milik orang tua atau

neneknya. Semua itu mengandung harapan agar si bayi kelak dikarunia umur

panjang.

b. Menjelang usia remaja ada upacara khitanan dan pemandian gadis saat haid

pertama. Batik yang digunakan untuk anak laki-laki berpola Parang Pamor

dengan harapan sebagai pria akan memiliki pamor atau kepribadian.Sedang

untuk gadis setelah dimandikan dengan kain mori (putih suci), kemudian

mengenakan busana jawa dengan batik berpola Parang Canthel. Permohonan

yang tersirat adalah agar sigadis cepat kecanthel (bahasa jawa) atau cepat

terkait (lekas mendapat jodoh).

c. Pernikahan merupakan upacara yang terbesar dalam hidup manusia. Batik yang

terlibatkan sangat banyak, dengan pola-pola yang mengandung filosofi yang

indah dan baik. Dimulai saat lamaran,pada waktu melamar si pemuda

mengenakan batik dengan pola Satriya Manah yang mempunya arti dia akan

memanah hati si gadis. Dalam hal ini si gadisnya mengenakan batik dengan

pola Semen Rante pola ini melambangkan bahwa si gadis akan dirantai atau

diikat dalam pernikahan.

d. Menjelang upacara pernikahan kedua calon mempelai di mandikan guna

mensucikan dan menghilangkan semua halangan (upacara siraman). Ibu dari

pengantin mengenakan kain berpola Nitik Cakar yang melambangkan

(57)

commit to user

nafkah. Calon pengantin pria setelah siraman berbusana jawa batiknya berpola

Ceplok Satriya Wibawa, yang melambangkan permohonan kelak dia menjadi

pribadi yang bersifat kesatria dan penuh dengan wibawa.Ada upacara yang

disebut nyantri yaitu : calon pengantin pria pada malam sebelum akad nikah

ketemu calon pengantin putri dan menginap dirumah yang berdekatan. Saat itu

dia harus melaui ujian dalam pengetahuannya agama sebagai seorang Islam

(=nyantri)dan mengenakan batik santri.

e. Keesokan harinya pada saat akad nikah batik yang dipakai oleh kedua

mempelai adalah batik berpola Wahyu Tumurun yang mempunyai makna agar

selalu mendapatkan petunjuk dari Allah SWT.Pada saat upacara panggih

dikenakan batik berpola Bondet yang melambangkan jalinan cinta kasih. Orang

tua pengantin mengenakan batik Truntum yang melambangkan berkumpulnya

ke dua keluarga dan selalu tumbuh cinta. Sedangkan besan mengenakan batik

berpola Wahyu Tumurun. Kedua pengantin mengenakan busana kebesaran

dengan dodot alas alasan yang diprada emas.

f. Saat yang paling berbahagia adalah saat menunggu kelahiran putra pertama.

Pada kehamilan yang ke tujuh bulan diadakan upacara yang melibatkan batik

batik dengan pola yang mengandung harapan bagi si ibu maupun si bayi pada

peristiwa ini dipakai 7 macam kain dan stu potong lurik. Pola pola kain yang

dipakai antara lain :Babon angrem (lambang kasih sayang dan kesabaran),

Sidomukti,Sidoasih,Sidoluhur,Semen Rama,Semen Gendhong (mengandung

harapan agar si bayi lahir dengan selamat dan si ibu jadi menggendong

(58)

commit to user

g. Kematian yang tentu akan dialami oleh semua orang, peristiwanya pun disertai

dengan pola tertentu.Untuk melayat di pakai batik dengan pola Slobog dari

kata ini timbul kata Lobok dalam bahasa jawa artinya longgar , maksudnya

agar yang ditinggal di beri hati yang longgar dan ikhlas, sedangkan yang pergi

mendapatkan jalan yang longgar atau lapang menuju tempatnya di sisi Allah

SWT. Di Puro Mangkunegaran terdapat pola Buket Pakis kain ini pun di

pergunakan dalam upacara melayat.

Sehelai wastra batik tradisional bukan hanya selembaran wastra sekedar

sebagai busana, tetapi pola-polanya memiliki makna yang mengandung pesan atau

harapan. Oleh karena itu wastra batik tradisional mempunyai keindahan baik

visual maupaun spiritual. Sehingga dalam tradisi jawa khususnya, wastra batik

selalu dihadirkan dalam setiapa tahapan daur hidup manusia, dimulai dari

kelahiran hingga sang pencipta memanggilnya kembali.Pada saat dilahirkan,

seorang bayi setelah dimandikan, diselimuti (Jawa = digedhong) dengan wastra

batik yang sudah lama dimiliki orang tau atau neneknya. Hal ini mengandung

makna agar bocah tersebut dikaruniai umur panjang.

Gambar

Tabel 1 Daftar Perkembangan SBC   ..............................................................
Tabel 6 Peserta Solo Batik Carnival 3 Flora Kuning dan Coklat ....................
GAMBARAN UMUM SEKILAS KOTA SOLO DAN BATIK
GAMBARAN UMUM SEKILAS KOTA SOLO DAN BATIK
+2

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh atribut Solo Batik Carnival terhadap kepuasan wisatawan, dimana kepuasan wisatawan juga berpengaruh terhadap niat

Kesimpulan dari penelitian ini adalah potensi kawasan wisata Pengging yang dimiliki sangat besar untuk dikembangkan sebagai obyek wisata andalan Kabupaten Boyolali, sehingga

Kesimpulan dari penulisan Tugas Akhir ini yaitu Pasar Gede selain sebagai pusat perputaran roda ekonomi di Kota Solo juga memiliki potensi wisata budaya dan

Perancangan Buku Panduan Beserta Board Game “Museum Batik Kuno Danar Hadi” Sebagai Media Promosi Wisata Kota Solo.. Ryan Putra

Oleh karena itu pemerintah Kota Solo berupaya mereformasi pelayanan angkutan umum massal di Kota Solo menjadi berkelanjutan dengan diadakannya bus Batik Solo Trans (BST)

Untuk pengembangannya sendiri dari rencana pengembangan pariwisata kota Solo, taman Sriwedari akan dijadikan seperti dulu yaitu kawasan wisata budaya yang di

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa potensi musik keroncong di Kota Solo sebenarnya sangatlah baik sebagai daya tarik wisata budaya.. Dilihat dari

Penelitian ini menggunakan objek penelitian yaitu acara Solo Batik Carnival tahun 2019 yang memiliki tema cukup unik yaitu menampiilkan kebudayaan dari beberapa negara tetangga di ASEAN