• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PANJA KOMISI V DPR RI DENGAN PEMERINTAH PEMBAHASAN TENTANG RUU ARSITEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PANJA KOMISI V DPR RI DENGAN PEMERINTAH PEMBAHASAN TENTANG RUU ARSITEK"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

BELUM DIKOREKSI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RISALAH

RAPAT PANJA KOMISI V DPR RI DENGAN PEMERINTAH PEMBAHASAN TENTANG RUU ARSITEK

Tahun Sidang : … Masa

Persidangan : … Rapat ke- :

Jenis Rapat : RAPAT PANJA

Hari, Tanggal : KAMIS, 8 DESEMBER 2016

Waktu : …… WIB

Tempat : R. Rapat Komisi V DPR RI Ketua Rapat

Sekretaris Rapat

Acara : 1.

Hadir :

(2)

Jalannya rapat,

KETUA RAPAT:

Yang terhormat Saudara Dirjen Karya dan para Pejabat Eselon I.

Beserta jajaran dari kementerian umum dan perumahan rakyat.

Kementerian Tenga kerja, Kementerian Ristek Dikti.

Kementerian Hukum dan HAM.

Kementerian PAN dan RB dan ahli bahasa.

Dari pusat bahasa kementerian PPP dan kebudayaan.

Serta hadirin yang kami muliakan.

Pertama-tama kami panjatkan puji syukur atas kasih dan penyertaanya kita bisa akhirnya bisa bertemu untuk melaksanakan tugas konstutusi dalam keadaan sehat walafiat, sedangkan informasi dari sekretariat, daftar hadir telah ditandatangani oleh 5 fraksi, anggota Panja RUU tentang Arsitek, dengan jumlah anggota 10 orang.

Dan kita masih menunggu satu fraksi lagi, pak untuk kita bisa korum untuk kita bisa melanjutkan Rapat kerja kita yang kedua RUU tentang Arsitek, untuk itu pak kita skors 5 menit, dan kemudian nanti setelah 2-3 menit kita akan buka kembali untuk kita bisa memenuhi pasal 251 tentang peraturan DPR RI dan tata tertib untuk itu izinkan saya untuk melakukan skors 2-5 menit.

RAPAT DSKORS SKORS DICABUT

Sebagaimana ketentuan yang diatur pada pasal 251 DPR RI tentang tata tertib, izinkan saya membuka rapat pada hari ini dan berdasarkan ketentuan pasal 246 ayat 1 rapat Komisi V DPR RI paa hari ini dinyatakan terbuka untuk umum.

RAPAT DIBUKA PADA PUKUL 10.30 WIB

Pimpinan dan anggota Panja, serta para pejabat eselon I dan jajaran dari kementerian lembaga, kementerian dan lembaga yang mewakili Pemerintah yang kami hormati dalam Rapat kerja kedua pada tanggal 6 september 2016 yang lalu telah disepakati beberapa hal diantaranya sebagai berikut.

(3)

Satu DIM yang bersifat tetap sebanyak 119 DIM substansi dan rumusannya telah disetujui oleh Rapat kerja, dua, DIM lain yang belum disetujui Rapat kerja diserahkan kepada Panja untuk membahasnya secara lebih mendalam dan komprehensif.

Untuk kelancaran dan memudahkan kita dalam membahas substansi dan muatan yang ada dalam RUU tentang Arsitek kami usulkan pelaksanaanya dilakukan SK nomor urut DIM untuk itu kami nanti mintakan tanggapan dari para anggota Panja Komisi V DPR RI dan selaku Dirjen yang mewakili Pemerintah apakah usulan tersebut dapat kita setujui?

(rekaman tidak jelas) seperti biasa kita membahas, disamping itu saya kira kalau kita lihat daftar inventaris masalah yang sudah kita sepakati bisa dimunculkan ya, itu ada beberapa tanggapan dari Pemerintah terutama usul perubahan, ada yang sifatnya penyempurnaan redaksional, saya kira yang penyempurnaan- penyempurnaan itu kita langsung masukan ke Timus saja pak, ini berkaitan bersifat redaksional, contohnya seperti DIM nomor 5, bisa kita lihat itu ya, DIM nomor 5 coba dibuka, ini contoh saja penyempurnaan redaksional, kita serahkan ke Timus saja pak.

Terus DIM nomor 6 juga penyempurnaan redaksional, nomor 7 juga penyempurnaan redaksional, nomor 8 ini yang akan kita bahas di Panja pak. DIM nomor 8 itu penyempurnaan substansi, yang sifatnya kita bahas di Panja, saya kira itu kita setujui, jadi sifatnya yang penyempurnaan redaksional kita serahkan ke Timus, penyempurnaan substansi yang kita bahas di Panja, setuju?

(RAPAT SETUJU)

Baik kita akan melihat satu persatu yang sifatnya penyempurnaan substansi, kita akan bahas satu persatu, tetapi juga kita akan sepakati rapat kita hari ini kita akan ada rapat lagi jam 1 bersama dengan rapat evaluasi tentang kesiapan transportasi natal dan tahun baru, untuk itu maka kita sepakati sampai jam berapa nanti pak, jam 1 ya begitu siap kita bisa tutup jam 1 ya.

Disampamping itu juga kita punya pengalaman pak Dirjen pembahasan rapat- rapat, pada saat pembahasan RUU Jasa Kostruksi, kita akan membentuk tim kita sendiri, dan juga tim Pemerintah, untuk membahas lebih dalam berkaitan dengan seluruh penyempurnaan yang ada baik penyempurnaan berkaitan dengan substansi, maupun penyempurnaan tentang redaksional.

Ini tadi teman-teman sudah mau marah sama pak Sudjadi, tetapi saya bilang jangan orang tua pak, tidak ada yang berani, baik pak kita lengkap pak, tadi 5 Fraksi sekeran gsudah ada 7 fraksi bahkan fraksi yang paling lengkap malah PDIP pak 2 orang pak, ya 2 orang pak Riswan dan pak Sudjadi, bos-bos lagi yang datang ya, baik pak Sudjadi nanti kita sepakati ini yang akan ktia bahas berkaitan dengan DIM yang sifatnya penyempurnaan susbtansi, penyempurnaan tentang redaksional kita

(4)

serahkan kepada TImus, untuk itu kami serahkan mulai nomor DIM 8 pak, nomor DIM 8 itu silakan dari Pemerintah kemudian minta tanggapan dari anggota.

Silakan pak.

KEMENTERIAN PUPR:

Terima kasih.

Baik terima kasih bapak pimpinan.

Assalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.

Terkait dengan pembahasan ini bapak pimpinan, apakah ini akan kita bahas satu satu atau kita melalui tim itu pak, ini kalau memang satu-satu memang agak ini juga, tetapi sebelumnya tidak terlalu kompleks juga ini bapak pimpinan.

Kalau dari ini DIM nomor 8 ini intinya adalah hanya menambahkan praktek arsitek dan karya arsitek ini, sehingga menjadi pengembangan substansi belum ada pengaturan mengenai arsitek yang dapat memberikan perlindungan dan kepastian hukum untuk arsitek, pengguna jasa arsitek, praktek arsitek dan karya arsitek, karya arsitek dan masyarakat.

Ini adalah intinya adalah menambahkan substansi praktek arsitek dan karya arsitek.

KETUA RAPAT:

Baik pak Dirjen, ini kan pertama kita membahas pak, untuk itu kita tetap lanjut saja pak yang berkaitan dengan, terutama memang yang berkaitan dengan ketentuan umum ini supaya nanti pada saat batang tubuhnya itu lebih mengalir, untuk itu maka kita bahas saja yang berkaitan dengan ketentuan umum, terutama yang berkaitan dengan penyempurnaan subsntasi pak.

Karena nanti kebawahnya akan sedikit lebih clear kalau kita selesaikan di apa namanya, termasuk di ketua umum dan penjelasan menyangkut menimbang dan sebagainya.

Silakan anggota, ini keterangan dari Pemerintah itu menambahkan substansi praktek arsitek dan karya arsitek, silakan.

(5)

F-PKS (Ir. H. SIGIT SOSIANTOMO):

Pak ketua pak Dirjen ada dua hal yang ingin saya sampaikan, yang pertama setelah saat rapat yang pertama RUU arsitek beberapa waktu yang lalu saya sudah menyampaikan suara kebatinan kalau tidak salah mungkin pak Dirjen mencatat dan tentu ada harapan mungkin dari Pemerintah untuk ada semacam revisi DIM seandainya itu ada kami sangat bersyukur mungkin ada hal yang ingin disampaikan justru pada awal pembahasan ini, mana-mana DIM yang perlu dilengkapi dan direvisi sehingga senapas keinginan kita untuk menjadikan organisasi profesi ini atau Undang-undang yang terkait dengna profesi ini, bisa menjadi guide line bagi penumbuhan profesi ini masih nasional dan mungkin jadi rujukan dari profesi-profesi yang lain yang belum diatur oleh Undang-undang.

Itu yang pertama, seandainya dari Pemerintah ada yang ingin di sampaikan, terkait dengan hal tersebut, profesionalisme, independency dan juga tentu kami sangat bergembira dan berbahagia, yang kedua mungkin menyoroti beberapa klausul disini atau beberapa istilah dalam Undang-undang ini, perlu diperjelas seperti yang barusan ada dihadapan kita semua ini bahwa saat ini belum ada pengaturan mengenai arsitek yang dapat memberikan perlindungan dan kepastian hukum, untuk arsitek, pengguna jasa arsitek karya arsitek dan masyarakat.

Mungkin perlu ada semacam penjelasan yang dimaksud masyarakat ini apa, kalau saya usul, atau apakah yang dimaksud adalah arsitek tradisional yang diproduk oleh masyarakat, maksudnya masyarakat ini apa ituloh.

Sehingga Undang-undang ini juga memberikan payung terhadap eksistensi arsitek terhadap nasional misalnya begitu, beberapa daerah di Indonesia memiliki karya-karya yang mungkin dalam Undang-undang ini secara garis besar bisa dijadikan bisa diberikan payung hukum sehingga persoalan arsitektur tradisional ini menjadi bagian dari ranah yang di fikirkan oleh kita semua dalam membentuk Undang-undang.

Kita mintakan tanggapanya dari Pemerintah, apakah sudah diatur dengan peraturan menteri ataukah sudah ada aturan-aturan Pemerintah yang terkait dengan arsitektur tradisional ini, terima kasih ketua dua itu.

F-PDIP (Ir. SUDJADI):

Ketua saya kira kita atas seizin ketua panja pak Lasarus, kami (rekaman tidak jelas) dan beberapa teman melakukan pendekatan formil agar penyelesaian Undang-undang ini tidak bertele-tele profesional, dapat dibanggakan dan mendunia.

Jadi ada 5 masalah yaitu lingkup layanan praktek arsitek saya kira ini tidak masalah nanti persamaanya akan dapat tercapai kemudian program pendidikan arsitektur dan persyaratan menjadi arsitek, kemudian arsitek asing, ini arsitek asing,

(6)

lalu yang crusial itu lalu sekarang sudah ada kesepahaman karena beliau sudah ke Menpan alhamdulilah tidak sesulit jasa apa itu, jasa konstruksi tidak sesulit selama sesulit seruwet jasa konstuksi, ada titik titik terang bagaimana menangani atau membentuk dewan arsitek barangkali dari pihak Pemerintah ini.

Lalu pengaturan terkait dengan pidana dan lain sebagianya lalu yang paling penting 1,2,3,4 itu kita mohon mungkin segera nanti dibahas DIM per DIM karena kami yang pertama lingkungan layanan praktek arsitek, kemudian program pendidikan program arsitektur, dan persyaratan menjadi arsitek, persyaratan menjadi arsitek, lalu arsitek asing, kemudian dewan arsitek.

Lalu pengaturan ketentuan terkait dewan pidana itu masalah lain, tetapi yang penting bagi kami itu adalah lingkup layanan praktek arsitek kaitannya dengan arsitek asing, kaitannya dengan perusahaan yang membutuhkan jasa aristek dan dewan arsitek, syukur alhamdulilah masalah dewan arasitek sudah ada titik terang, barangkali saya yakin pak kalau kita kompak satu bahasa satu tujuan demi baik tidak demi mencari macam-macam, 2-3 bulan selesai pak, demikian.

Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.

KETUA RAPAT:

Terima kasih.

Silakan.

F-PDIP (NUSYIRWAN SOEJONO, ST):

Sebetulnya pak Djadi sama dengan kami, saya tidak menambah lagi jatahnya satu tetapi karena yang disampaikan pak Djadi belum ada yang ingin kami sampaikan, yang kedua adalah tadi menyinggung soal Deep ini klarifikasi ketua, sekaligus bertanya saya ingat betul pak Djadi ini prosesnya panjang, ini periode yang lalupun sudah sempat masuk untuk Undang-undang arsitek dan saya tahu proses ini berasal dari sebelah mana, maksudnya sebelah mana itu bukan dari politis tidak, tetapi dari profesi, maka saya ingin klarifikasi dan pertanyaan.

Apakah didalam forum ini meskipun tidak memiliki hak untuk bicara adalah ikatan arsitek Indonesia.

Ya udah karena itu saja, meskipun bapak-bapak ikatan arsitek tidak punya kewenangan untuk bicara tetapi buat saya pribadi ini menenangkan karena disana sudah ada, karena kalau sudah bicara tadi pak, jadi soal praktek arsitek soal karya arsitek, kayaknya kita memiliki kemampuan untuk mengomentari hal ini kecuali kawan-kawan yang bergerak diarsitek, itu saja, saya meskipun kita sekolah cuma

(7)

kulitnya saja fakultas teknik tetapi pasti tentu rekan-rekan ikatan arsitek lebih menguasai tentang pemahaman itu.

Jadi kalau pak Sigit kalau beliau ada disini, kalau sampai natni sudah disetujui masih komentar bapak dari pihak Pemerintah salah, karena beliau sudah ada disini, terima kasih.

Terima kasih pak, ini bagaimana proses pembahasan kita sejak awal sudah melibatkan teman-teman ikatan arsitek pak saya sendiri sebagai ketua Komisi V DPR RI insinyur pak, jadi ditanya kadang-kadang alumninya mana pak saya bilang IPB, oh ITB begitu pak, padahal saya IPB, kan yang bilang ITB teman-teman bukan saya.

Jadi sebenarnya secara teknis teman-teman dari ikatan arsitek dilibatkan sejak awal, tidak punya hak bicara, supaya mengikuti proses bahwa kita sedang lagi tidak membahas dalam rangka untuk bisa kita percepat dan juga muatanya betul- betul sesuai dengan kebutuhan di masyarakat.

Jadi pak Sigit, denga pak Djadi nampaknya kita lupa sedikit polanya yang kita setujui tadi pak, tadi kita setujui kita akan bahas DIM per DIM dari awal, tetapi kita sepakati juga nanti secara teknis akan ada tim khusus untuk membahas supaya lebih cepat, mungkin isu yang berkembang, sehingga kita menginginkan RUU ini dibahas apa yang disampaikan pak Djadi tadi pak.

Secara umum bagaimaan gambaran dari Pemerintah khususnya yang berkaitan dengan pemahaman yang ada kaitannnya dengan lingkup layanan praktek arsitek program pendidikan arsitek, arsitek asing, dewan arsitek dan pengaturan terkait ketentuan pidana, itu saya kira kebijakan umumnya seperti apa pak yang bisa digambar kita sehingga nanti pada saat pembahasan bersama-sama dengan tim teknis kita, kita juga sudah memberikan gambaran kepada tim teknis kita, sehingga nanti pada saat sudah kita matangkan lagi DIM perdim kita akan bertemu lagi pak Dirjen, saya kira itu polanya ya, begitu ya setuju pak.

KETUA RAPAT:

Oke silakan pak Dirjen.

DIRJEN CIPTA KARYA:

Baik, terima kasih pimpinan, terkait dengan praktek lingkup layanan praktek arsitek di dalam hal ini selain layanan utama dari praktek arsitek yang terkait dengan rancangan Undang-undang gedung, arsitek dapat melakukan layanan lainnya dengan bekerja sama dengan provinsi lain, salah satunya melalui pendampingan masyarakat, contoh contoh pendampingan masyarakat yang dapat dilakukan

(8)

seorang arsitek antara lain program Pemerintah kota bandung untuk menyediakan satu arsitek untuk satu kelurahan, atau program advokasi dan edukasi terkait dengan penataan kawasan melalui komunitas ciliwung merdeka, contoh lainnya adalah pendampingan kepada komunitas maupun masyarakat yang (rekaman tidak jelas) maupun keswadayaan melalui arsitek (rekaman tidak jelas).

Ini seperti yang sudah dilakukan di dalam penataan kawasan permukiman pak, program kota tanah kumuh dimana disitu juga ada arsitek yang membantu masyarakat dalam menata lingkungan permukimananya, selanjutnya penyempurnaan substansi yang disarankan adalah dengan menambahkan lingkup layanan praktek arsitek yang dapat dilakukan bersama profesi lainnya, yaitu dalam kegiatan konstruksi, selain bangunan gedung misalnya dalam merencanakan konstruksi monumen, patung, jembatan dan lain sebagainya.

Contohnya adalah arsitek silaban dan sudarsono sebagai arsitek monumen nasional atau monas, terus penambahan substansi terkait hasil layanan praktek arsitek yaitu pengawasan berkala misalnya, demikian pak untuk hal-hal yang terkait dengan layanan praktek arsitek.

(rekaman tidak jelas) lalu audiens lebih nendang mendengarkannya, yang ada jembatan ada ini ada ini.

(rekaman tidak jelas)

F-PDIP (Ir. SUDJADI):

Mungkin bapak pimpinan ini akan menjelaskan terkait dengan layanan arsitek dan pajak.

PEMERINTAH:

Terima kasih mohon izin pak pimpinan, ya ini contoh praktek arsitek atau karya arsitektur apa saja yang bisa dilakukan, disisi kiri itu soal bangunan gedung, kalau bangunan gedung itu sudah ada Undang-undangnya, dan kiri atas itu soal rumah, kalau banyak dari perumahan di bangunan gedung juga itu merupakan karya arsitek juga, karya arsitektur yang dibawa itu juga bangunan tradisional itu di ada yang di sumatara utara mungkin ada di Sulawesi juga yang di Indonesia ini sangat banyak ragamnya sangat kaya dengan arsitektur lokal.

Sampingnya yang bangunan tinggi itu juga karya arsitektur juga ini modern, bangunan gedung tinggi, sementara yang ditengah itu konstruksi lain itu karya arsitek juga yang disana bisa di karya monumental itu bisa di dalam suatu kawasan bisa itu berupa entrence yang monumental, bisa seperti makam pahlawan sementara yang diabwah adalah ini soal jembatan, jembatanpun ini karya arsitektur,

(9)

artinya jembatan tidak hanya apa istilahnya hanya menyebrangkan seseorang dari satu titik ketitik lain, lempeng begitu saja, itu bisa ada sentuhan artnya, jadi bisa dibuat, ada jembatan-jembatan yang baik di dunia ini, kebetulan arsiteknya merangkap civil enginer jadi bisa cantik kira-kira seperti itu, sementara yang disisi kanan ini soal kawasan, jadi kawasanpun ini ada sentuhan para arsitek, jadi ada karya arsitektur juga disana baik itu yang menyangkut lingkungan seperti yang dikanan ini, jadi lengkap pada bangunannya, bangunan gedungnya ada lanscapenya, ada ya pilihan…

(rekaman tidak jelas)

Ada sarana dan prasarana lainnya, ada fasilitas atau infrasrtuktur lainnya, semuanya dirancang dengan baik, dengan ilmu yang didapat di pendidikan arsitektur, penjelasannya kira-kira seperti itu bapak, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik terima kasih, pak Dirjen itu berkaitan dengan lingkup pelayanan praktek arsitek yang kedua berkaitan dengan kebijakan secara umum dalam kacamata Pemerintah program pendidikan dalam (rekaman tidak jelas) arsitek, silakan pak.

PEMERINTAH:

Terkait dengan pendidikan arsitektur ini sesuai dengan piagam unesco untuk pendidikan arsitektur, direkomendasikan bahwa pendidikan untuk arsitek ini terpisah dari pengalaman praktek pelatihan pemagangan, adalah tidak kurang dari 5 tahun, yang diberikan secara penuh waktu dengan program pendidikan arsitektur yang diakreditasi dan divalidasi diakui dalam universitas atau institusi yang setara dengan membolehkan keragaman dalam pendekatan (rekaman tidak jelas) dan respon terhadap kontek lokal sipilitas dan untuk kesetaraan, disini disampaikan mengenai magang, pemagangan, jadi lulusan akreditasi arsitektur harus menyelesaikan sekurang-kurangnya 2 tahun pengalaman atau pelatihan atau pemagangan sebelum mendapatkan registrasi, lisensi, sertifikasi, untuk berpraktek sebagai arsitek.

Dengan tetap membolehkan fleksibiltas untuk kesetaraan, pengalaman selama magang dicatat dalam sebuah catatan atau notebook dan secara berkala di validasi oleh seorang mentor, mentor ini adalah seorang arsitek yang bersertifikat sebagai pembimbing magang yang disediakan oleh ikatan arsitek Indonesia.

Selama menjalani magang, maka berdasarkan piagam UAIE atau Unesco berpengalaman harus diperoleh sekurang-kurangnya antara lain pengalaman prakter arsitektur managemen proyek, perancangan, pengembangan rancangan, gambar konstruksi, gambar kerja dan administrasi kontrak, masing-masing kategori

(10)

mempunya uraian kegiatan yang mendapat nilai masing-masing, jumlah nilai kum yang perlu dikumpulkan sebagai syarat untuk perpanjangan praktek arsitek ini, adalah 120 sesuai dengan hasil sinkronisasi pedoman yang digeloarakan oleh kementerian PUPR.

Aktivitas dari ini bukan hanya kegiatan yang dilakukan oleh IAI saja, tetapi juga mencakup berbagai hal antara lain seminar dapat mengikuti sayembara menjadi (rekaman tidak jelas).

Menulis buku reset, sejauh berkaitan dengan praktek arsitek, dengan demikian aktifitas ini dapt diikuit pada kegaitan yang dapat dilakukan oleh insitutusi lain, jadi pada intinya pendididkan arsitek ini adalah disamping pendidikan yang bersifat formal juga ada pendidikan yang bersifat pemagangan pak, untuk dia bisa menjadi, bisa diakui menjadi arsitek.

KETUA RAPAT:

Silakan pak.

F-PKS (Ir. H. SIGIT SOSIANTOMO):

Izin bapak, saya tambahkan sedikit, alurnya mungkin seperti yang diatas itu prosesnya kalau pendidikan tinggi arsitektur itu sama dengan yang lainnya, kalau untuk S1 itu 4 tahun dia sebagai sarjana arsitek, atau arsitektur, dia harus lewat magang dulu nanti untuk bisa disebut sebagai arsitek.

Setelah magang yang tadi disampaikan oleh pak Dirjen ada mentornya, apa saja dia Yang harus dilaksanakan selama magang tersebut, pastinya di biro atau konsultan arsitek supaya dia punya pengalaman untuk itu.

Nanti untuk bisa disebut arsitek nantinya ada proses uji kompetensi itu pak, dan yang paling kanan ini adalah menyangkut lisensi bagi seorang arsitek nanti karena di tiap-tiap daerah pasti punya aturan yang sendiri.

Seseorang arsitek dia harus punya lisensi untuk bisa berkomunikasi dengan Pemerintah daerah tentunya menyangkut aturan-aturan membangun didaerah setempat, dia harus mampu menjelaskan apa yang boleh untuk pembangunan di wilayah tertentu dia harus punya lisensi, dia yang bertanggungjawab dia yang menandatangani semua dokumen untuk bisa di pertanggungjawabkan.

Saya kira itu pimpinan tambahan dari saya, terima kasih.

(11)

………...:

Pak ketua pak Dirjen, terima kasih saya masih mau membahas ini, saya kira yang ditampilkan ini brain storming untuk kita semua, bahwa arsitek ini nanti selain terkait dengan layanan dan praktek dia harus memiliki kualifikasi yang harus dia tempuh sesuai dengan alur yang tadi disampaikan oleh pakDirjen dan pak Direktur.

Tadi pak Dirjen sudah menyampaikan bahwa ini merever pada UEA, jadi ada arsitek lembaga arsitek dunia, ini yang direver oleh pak Dirjen, pertanyaan saya adalah bagaimana pendapat dari wakil-wakil Pemerintah seperti Ristek Dikti, karena ini ada hubungannya dengan pendidikan arsitektur.

Ini kan kita merever sebuah lembaga internasional yang membawahi arsitek dunia, artinya ini bukan aturan Pemerintah, tetapi merever dari sebuah syarat yang dibuat oleh sebuah lembaga yang kredible yang menjadi payung bagi arsitek di seluruh dunia, yang kompeten.

Saya kira saya harus bertanya memastikan kepada teman-teman dari Ristek Dikti, ada yang hadir disini ya, pak ya, belum hadir, sepertinya harus kita kasih ruang dia, kenapa, karena hubunganya bahwa sekolah itu harus 5 tahun, sekolah untuk arsitek, untuk orang bisa layak mendapat gelar arsitek itu sekolahnya 5 tahun dan magang 2 tahun, sekarang sekolah kitakan 4 tahun lalu yang setahun ini bagaimana.

Karena yang setahun ini kalau ini bisa diatur oleh Undang-undang juga, ini akan membuat pendidikan arsitektur jadi seragam secara nasional karena sekarang ini ada yang sudah bikin ada yang belumbikin yang pendidikan setahun namanya pendidikan profesi arsitek, jadi mungkin untuk pertemuan yang akan datang seandainya belum hadir kita bisa mengundang dari Pemerintah dari kementerian Riset Dikti pak ya, untuk bisa iya kita undang untuk bisa hadir ditempat ini karena itu tadi, bahwa kita merever sebuah lembaga.

Jadi intinya itu pak ketua, karena ini kita merever mau kita praktekan disini untuk dijadikan Undang-undang, ini harus kita konfirmasikan dulu kepada pihak terkait, saya kira itu terima kashi, kemudian baik itu saya kira itu saja, terima kasih pak.

KETUA RAPAT:

Baik pak nanti kita minta konfirmasinya ke Dikti pak ya, nanti kita rapat, apalagi pada saat sudah pengesahan DIM itu pak, silakan arsitek asing, silakan (rekaman tidak jelas).

(12)

PEMERINTAH:

Baik bapak pimpinan terkait dengan arsitek asing ini pelaksanaan perizinan tenaga kerja asing dalam hal ini arsitek asing, ini dilakukan susuai Pemenaker 16 tahun 2015 tentang tata cara tenaga kerja asing.

Pengertian mengenai arsitek asing sendiri adalah arsitek yang berkewarganegaraan asing yang bekerja dan berkedudukan di Indonesia, dalam hal ini terkait dengan arsitek asing ini yang perlu dilakukan pengaturan adalah mengenai persyaratan kompetensi dan persyaratan perizinan.

Arsitek asing ini bekerja perlu diatur adalah apakah arsitek asing ini wajib bekerjasama dengan arsitek lokal, disamping itu juga adanya kewajiban arsitek asing untuk melakukan transfer of knowledge atau (rekaman tidak jelas) yang diatur dalam peraturan misalnya peraturan menteri atau peraturan pelaksaaannya nanti, sehingga penyempurnaan substansi terkait dengan kebutuhan terhadap arsitek asing ini bukan dilihat dari kebutuhan sumber daya manusia dalam negeri.

Karena profesi arsitek erat kaitannya dengan estetika dan selera yang tidak dapat diukur secara kuantitas, sehingga arsitek asing ini dapat masuk dan bekerja di Indonesia dengan memahami peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan telah memenuhi persyaratan kompetensi dan persyaratan perizinan ketenagakerjaan.

Nanti didalam DIM 113, disitu bahwa sesuai dengan Perpres 72 tahun 2017 tentang penggunaan tenaga asing, serta pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja pendamping, arsitek asing harus melakukan alih keahlian dan alih teknologi namun dalam hal profesi arsitek, alih teknologi tidak sesuai dengan konteks jasa, sehingga lebih tepat diganti dengan alih pengetahuan, contoh profesi yang juga menerapkan alih keahlian dan alih pengetahuan pada tenaga kerja asing adalah (rekaman tidak jelas).

Selanjutnya mekanisme mengenai perolehan rencana penggunaan tenaga kerja asing, ini sudah sesuai dengan Menaker tahun 2015, tentang tata cara penggunan tenaga kerja asing, ini sudah diatur, hanya yang spesifik tadi adalah bahwa ini tidak transfer teknologi tetapi adalah transfer keahlian itu bapak, demikian penjelasan terkait dengan arsitek asing.

Silakan pak.

F-PDIP (Ir. SUDJADI):

(rekaman tidak jelas) diperkerjakan oleh pemberi kerja, tetapi masih ada juga diberi tugas oleh pemberi tugas perorangan, kalau saya bintang film terkenal dari

(13)

Amerika mau membangun di bali, saya kan tidak harus punya berbadan hukum, jadi faktor itu tolong disusun bagaimana, jadi kalau saya bintang film Amerika penyanyi terkenal dari Eropa pemain sepak bola ini mau membangun di Bali, kan juga persyaratan ini, tetapi kan saya tidak anu tidak, pemberi bukan anu dipekerjakan, oleh pemberi kerja itukan seolah-olah Pemerintah, atau perusahaan, tetapi yang person pak, penugasan dari person, itu tolong dicatat saja tambahan, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik pak dicatat, memang kalau kita lihat di arsitek asing ini, itu rata-rata penyempurnaan substansi pak, bahkan ada penambahan substansi, tetapi pola ini, anggota sudah memberikan persetujuan kita tinggal mainkan di DIM nya nanti pak, yang penting kerangka berpikir kita sudah sama, ini tadi berkaitan lingkup berkaitan dengan arsitek, terus program pendidikan arsitektur (rekaman tidak jelas) sekarang ini arsitek asing, itu secara kerangka umum itu sudah kita tangkap usulan dari Pemerintah, nanti kita masuk lebih dalam untuk menyempurnakan (rekaman tidak jelas) dari rangkaian yang ditawarkan kepada kami.

Sekarang dewan arsitek.

PEMERINTAH:

Baik bapak pimpinan, terkait dengan dewan arsitek, penjelasannya adalah bahwa sebagaimana kita ketahui bahwa pada beberapa tahun terakhir hingga saat ini Presiden telah mengeluarkan kebijakan terkait dengan evalusi terhadap kelembagaan yang ada mengkaji ulang keberadaan lembaga baru, sebagai upaya pelaksanaan kebijakan birokrasi reformasi birokrasi dalam rangka mewujudkan birokrasi yang lebih proporsional, efektif dan efisien, serta tepat (rekaman terputus) menjadi sangat penting, khususnya dalam penetapa profesi arsitek, untuk menjaga kesetaraan profesi arsitek Indonesia dimata internasional, Pemerintah dalam hal ini mengusulkan perubahan konsep pengaturan kelembagaan tersebut dengan memasukan tugas dan fungsi dewan arsitek menjadi bagian dari pembinaan Pemerintah yang diatur lebih lanjut dengan peraturan menteri.

Lebih lanjut untuk menjalankan pembinaan tersebut, Pemerintah bekerja sama dengan organisasi profesi bekerja sama dengan organisasi profesi dalam menetapkan dewan arsitek atau kelembagaan bisnis.

Jadi nanti terkait dengan dewan arsitek ini akan diatur didalam organisasi profesi, yang bertama adalah untuk menjamin kualitas dan akuntabilitas profesionalisme arsitek, arsitek terhimpun dalam satu wadah organisasi profesi arsitek, ikatan arsitek Indonesia merupakan wadah organisasi profesi arsitek sebagaimana yang dimaksud.

(14)

Organisasi profesi arsitek sebagaimana yang dimaksud merupakan satu- satunya wadah arsitek yang mandiri, ketentuan mengenai tujuan, tugas, wewenang, tata kerja dan susunan organisasi, kode etik dan pendanaan organisasi profesi, sebagaimana dimaksud ditetapkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi profesi arsitek.

Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan dan pengawasan organisasi profesi arsitek, diatur dengan peraturan menteri, demikian penjelasan terkait dengan kelembagaan.

KETUA RAPAT:

Baik pak, jadi kalau kita lihat di DIM berkaitan dewan arsitek, 281, di DIM itu sifatnya seluruhnya penghapusan substansi, ini saya serahkan ke anggota dengan pola yang disampaikan Pemerintah, seperti ini, kami serahkan ke anggota silakan pak Djadi.

F-PDIP (Ir. SUDJADI):

Pimpinan, kami dengan pak (rekaman tidak jelas) itu secara pribadi dan beberapa teman itu memang sudah dizinkan oleh ketua untuk berdialog dengan beliau, setelah dipahami betul-betul sekian banyak DIM dari itu sebetulnya hanya ada kesalahpahaman, sehingga masing-masing pihak menyadari bahwa sebetulnya tidak sebanyak itu, seolah-olah PU itu menentang, kesannya kan banyak sekali ada berapa ratus itu, ya mungkin barangkali kalau masih kita sepakat skema itu pak.

Skema dewan arsitek itukan ada layer atas kemudian layer bawah, layar bawah itu nanti administrasi survei yang nanti masuk disitu unsur ke PU karena itu mengelola anggaran APBN tetapi yang diatas ada unsur dari PU yang non struktural.

Artinya memang betul-betul ahli yang dipilih Menteri ditempatkan sebagai salah satu atau salah dua sebagai anggota dewan arsitek, kira-kira begitu saya tidak tahu persis, mungkin barangkali kalau skema yang dulu masih disepakati itu, disinilah ada matching pemikiran antara ketakutan, mohon maaf, dari teman-teman PU ketakukan, jangan-jangan nanti Undang-undang arsitek itu kuncinya hanya memperjuangkan sertifikasi begitu, saya jamin moga-moga haramlah kalau kita kesana.

Kalau kita berpikir mau memperjuangkan itu demi kepentingan pribadi haramlah itu, alhamdulilah ada kesepakatan, saya tidak tahu itu perlu saya tampilkan atau ini sudah cukup tetapi saya hanya (rekaman tidak jelas) saja ternyata perbedaanya tidak besar, hanya mungkin ya kita juga harus maklum juga perlu

(15)

menyusunnya juga dulu apa, gerak cepat, tetapi keduanya ternyata kesepahaman dan semangat yang sama, membawa Undang-undang arsitek itu go internasional.

Terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih pak Djadi, siapa lagi, pak Sigit.

SIGIT SOSIANTOMO:

Ya terima kasih, pak ketua, pak Dirjen ada baiknya dimintakan oleh pak Djadi bisa ditampilkan ya, minimal kita tahu alur seperti tadi itu layanan arsitek, ada gambarnya, kita semua tidak secara intens mengikuti pemikiran itu diskusi itu, kalau bisa ditampilkan, itu yang pertama, yang kedua, tentu yang ada dikepala kita adalah bahwa Pemerintah memang harus hadir, begitu.

Kehadiran Pemerintah penting, tetapi kehadiran Pemerintah jangan hanya dituntut untuk membiayai saja, tetapi memang dia harus punya apa namanya, harus punya tangan, terkait dengan sertifikasi, justru sebaiknya sertifikasi itu memang akhirnya kembali kepada negara, kalau ada uang biaya sebaiknya bisa jadi PNPB membantu negara yang sekarang sedang kesulitan apa namanya, keuangan ya, apa namanya yang namanya tax amnesty kan teryata juga sedikit masuknya.

Disaat yang seperti ini justru saatnyalah para profesional ya, itu membantu negara ini, melalui itu tadi pengurusan yang mungkin membutuhkan biaya, dan biaya itu masuk kenegara, saya kira filosofinya seperti itu sehingga tidak ada kekawatiran, yang dikawatirkan oleh pak Djadi tadi In Sha Allah kalau ini masuk ke negara itu menjadi clear, seperti kalau kita ngurus passport yakan, bayarnya kan langsung ke bank, dan di bank itu sudah ada kode, sehingga itu masuk ke menteri keuangan, nanti mungkin begitu sertifikasi.

Bayarnya tidak kepada lembaga apa namanya, lembaga-lembaga yang melakukan sertifikasi langsung saja itu, karena memang ada biaya-biaya begitu kan, ada kodenya bahwa ini ada dari institusi ini kepada Menteri Keuangan, saya kira itu jadi clear jadinya, kita semua bangga arsitek telah menyumbang kepada negara, kami dulu sekolah dibayar, bayar sekolah cuma 42 ribu persemester, saat itu kita pasti yakin negara nomboki kita, sekarang kita sudah.

Apapun namanya yang jelas dulu kita murah banget, sekarang waktu negara semangat membangun infrastruktur saatnyalah para profesional ini berjuang untuk negara, saya kira itu semangatnya pak ketua, jadi harus ada tangan Pemerintah yang bisa masuk mengatur ini, tetapi juga harus ada upaya dari organisasi profesi untuk membantu keuangan negara.

(16)

Terakhir sebetulnya kekawatiran saja pak Dirjen, kan kita tadi merujuk kepada UIA sebuah lembaga kredible arsitek dunia, maksud saya kita juga perlu mengundang pak ketua nanti pada saat kita membahas tentang arsitek asing, kita perlu mengundang wakil dari menteri dalam negari, karena merekalah nanti yang berhubungan dengan Pemda-Pemda, yang membuat aturan untuk meyeleksi atau untuk mefilter arsitek asing itu bekerja kepada kita apa nggak, tidak ada yang masuk, jadi perlu Menteri Dalam Negeri.

Menteri Tenaga Kerja sekarang sudah ada ya dari Kementerian Tenaga Kerja, ini juga saya kira penting kehadiran mereka untuk memberikan pandangan bagaimana cara mengatur arsitek asing, jangan sampai MEA yang jadi apa, yang jadi masyarakat ekonomi asian yang jadi takeland ktia yang Indonesia sedang pula semangat untuk memasukinya justru digunakan oleh tenaga kerja asing untuk beropreasi di kita, saya kira itu pak Ketua, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Iya pak, mungkin itu yang bisa (rekaman tidak jelas), tampilanya pak atau kerangka berpikirnya seperti apa, karena memang semua isu persoalan yang kita bahas tadi ini, berkaitan dewan arsitek ini dari DIM 163 sampai DIM 281 itu, semuanya sifatnya penghapusan substansi, ini yang menjadi perdebatan di kami pak, mungkin silakan kalau ada tampilannya, intinya dari kacamata kami tadi disampaikan pak Djadi, dan pak Sigit bahwa memang tangan Pemerintah itu dibutuhkan pak, tetapi upaya daripada organisasi profesi juga dalam rangka untuk mendukung Pemerintah khususnya berkaitan dengan membantu keuangan negara itu jadi point penting juga, termasuk juga berkaitan dengan (rekaman tidak jelas) silakan pak.

PEMERINTAH:

Jadi pada intinya masalah kelambagaan itu pak, tadi sebagaimana kita sampaikan itu ada lembaga yang non Pemerintah, jadi tadi ketentuan mengenai tujuan tugas wewenang tata kerja, susunan organisasi kode etik dan pendanaan organisasi profesi, jadi organisasi profesi yang dimaksud adalah ikatan arsitek Indonesia ini ditetapkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, organisasi arsitek tersebut, jadi dalam hal ini dia independent pak disitu, tetapi terkait dengan sertifikasi dan sebagainya ini diatur dengan peraturan menteri pak, jadi dalam rangka pembinaan, dalam rangka pembinaan, atau ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan profesi arsitek itu diatur dengan peraturan menteri jadi disini, peran Pemerintah dalam pembinaan tadi sudah tercermin disini pak, bapak pimpinan.

(17)

Jadi sudah anu pak, sudah sesuai dengan yang disampaikan pak Sigit tadi pak mengenai hal itu, mengenai pengaturannya apakah itu nanti biaya sertifikasi itu merupakan PNBP atau lainnya itu sudah akan diatur disitu pakhanya ini kesemuanya semangatnya baik, pak Sigit baik, pak Ketua amat baik, saya baik, mungkin barangkali untuk berikutnya sekaligus dibuat skema pak, supaya mengikuti itu gampang, kalau dipotong-potong ini saya kira teman-teman kita juga tidak tahu apa itu kuning, apa itu golkar biru apa itu, tetapi kalau misalnya kita bicara mengenai dewan arsitek, skemanya begini, lalu kita turunkan dalam pasal begini gampang ini tidak sekian, tetapi supaya cara memahami teman-teman kita lalu janji kita tidak sampai 3 bulan dihadapan ketua yang amat terhormat itu selesai bisa selesai pak, karean kita tidak ada bertentangan kok pak, hanya kesepahaman bagaimana cara menyajikan saja, terima kasih.

……….:

Mungkin pak Pimpinan ada dari (rekaman tidak jelas) mungkin bisa memberikan tambahan penjelasan, jadi sebagaimana tadi disampaikan oleh pak Dirjen, pak pimpinan, pak ketua, bahwa Presiden punya kebijakan, kalau bikin Undang-undang misalnya tidak harus mungkin membentuk lembaga baru, tidak harus memuat ketentuan pidana baru, kalau emamng apa namanya, sebetulnya lembag ayang sudah ada juga bisa jalan, terkait dengan Undang-undang RUU Arsitek ini, juga disepakati seperti itu, jadi keberadaan dewan arsitek, tentu ini bukan lembaga Pemerintah, bukan lembaga non struktural, tetapi dia adalah masuk dalam asosiasi profesi dan nanti yang memberikan katakanlah campur tangan Pemerintah ini ya, ini tentu kementerian PUPR yang mengatur dengan peraturan menteri, penetapannya dengan keputusan menteri.

Sehingga apa anamnya kalau asosiasi profesi ini sudah dewasa, sudah statis sudah mampu, biarkan mereka melakuan sertifikasi misalnya jangan membina anggotanya, jadi pembinaan oleh Pemerintah, kehadiran negara itu memang ada sedikit di campur tangani oleh Pemerintah dalam bentuk pengaturan dari peraturan menteri pak, sehingga apa namanya, kita tidak memasukan norma-norma dalam pasal-pasal di RUU ini tentang lembaga dewan arsitek tadi pak.

Saya kira seperti itu, mungkin posisi dari kementerian kami sehingga kalau DIM nya nampak banyak ya memang karena pasal-pasalnya yang banyak pak, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Silakan anggota, ini masih sudah dijelaskan pak, tetapi kerangkanya belum kita ketemu, pak Djadi mengatakan substansinya sudah dapat tetapi sebagaian anggota belum menangkap pak, itu tadi rohnya yang disampaikan oleh beberapa

(18)

teman-teman tadi bahwa ya kita butuh tangan Pemerintah tetapi upaya organisasi profesi juga itu bisa memberikan dukungan penuh terhadap keberdaan Pemerintah, mohon bisa diterjemahkan pak Djadi mau buat itu, tolong dibuat kerangkanya.

Karena tentu kita juga sebagai anggota DPR kita mendapatkan input masukan, berkaitan dengan keberadaan daripada lembaga ini, itu sangat penting ini yang kita coba bangun pak, kita bangun kerangka berpikirnya sehingga apa yang disampaikan dari Kementerian PAN dan juga dari (rekaman tidak jelas) itu bisa kita cari jalan keluar yang sama silakan pak.

PEMERINTAH:

Baik pak pimpinan, nanti akan kami strukturkan mengenai kelembagaan yang kami jelaskan tadi, yang pada intinya memang pesan utamanya adalah Pemerintah ini tidak membentuk lembaga baru begitu, ini akan di tangani oleh lembaga yang berada di Pemerintah, intinya demikian, kombinasinya natni terhadap dewan arsitek ini pak, nanti kita strukturkan kembali.

F-PDIP (Ir. SUDJADI):

Intinya begini pak Dirjen sama pak ini, inikan sudah ada kesepahaman bagus, cuma untuk sukses kan kita perlu mendapat dukungan dari teman-teman yang lain, baik di Komisi V DPR RI atau di masyarakat lain, jadi misalnya lingkup layanan arsitek, dibuat pohonnya, ini nanti masuk pasal ini ayat ini jadi nyambung, ini tidak terlalu sebesar Undang-undang jasa konstruksi, inikan hanya profesi jadi dibuat pohonnya dulu, pohon ini dibuat cabang, dibuat ayat, lalu masuk bab, jadi nanti kontrolnya anu dari teman-teman dari Menpan juga dari Hukum juga tajam, saya hanya mengharapkan ini bisa menjadi idola Komisi V DPR RI kalau ini jadi Undang-undang arsitek, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Sama ya, jadi permintaanya dibuat bagan pohonnya, pak Gatot silakan pak.

GATOT SUDJITO:

Terima kasih pimpinan.

Teman-teman Panja dan seluruh undangan dari Pemerintah yang hadir ditengah-tengah kita.

(19)

Saya hanya ingin memberikan urun pendapat saja, memang ada statmen yang saya dengar pada kesempatan hari ini Pemerintah memang nampaknya agak sedikit alergi dengan lembaga baru, tetapi mestinya lembaga baru itu kalau misalkan itu ada sesuatu yang memang perlu untuk mengatur terhadap kepentingan- kepentingan tertentu yang belum diatur mestinya tidak harus alergi terhadap itu, dan Pemerintah harus melakukan respon terhadap pengaturan-pengaturan itu, baik berupa lembaga, maupun apakah itu dengan Undang-undang dan dewan tadi, dewan arsitek.

Karena saya pikir masih banyak direpublik ini yang harus diatur baik itu secara profesional maupun dari pengaturan-pengaturan yang itu memang masih diperlukan pengaturan, sisi lain itu yang menarik didalam proses pembahasan ini persoalan adalah urusan komptensi dan sertifkasi.

Kompetensi seorang arsitek misalkan apalagi ini Undang-undang kedokteran juga lagi dibahas, jangan sampai karena persoalan komptensi dokter harus berlama- lama tua, ini apa maksudnya artinya dalam konteks pendidikan dan tanggung jawab Pemerintah untuk memberikan legalitas terhadap yang namanya profesi ini apa, jangan sampai ini perdebatan di sisi lain ada di kedokteran itu jangan sampai orang dikatagorikan bisa praktek itu kalau dengan pendidikan yang panjang dan tua, sayapun begitu dengan persoalan arsitek ini kalau begitu sarjana arsitek.

Kemudian magangnya itu kalau orang Jawa itu harus tahu itu aturannya, jadi jangan berlama-lama sehingga ini akan mengganggu terhadap beberapa hal terhadap profesi itu sendiri, oleh karena itu saya juga tidak ingin bahwa komptensi yang tidak artinya yang sangat longgar ini juga akan berdampak kepada kemampuan komptensi seseorang yang mempunyai tanggungjawab yang juga membahayakan pada persoalan karyanya.

Karena ini persoalan arsitek ini punya tanggung jawab dan ini bisa berdampak pada apa namanya misalkan infrastruktur yang dilakukan tanpa perhitungan yang matang, (rekaman tidak jelas) sisi lain saya katakan bahwa silakan komptensi ini dilakukan dengan tahapan cukup baik, ideal begitu, tanpa mengganggu kemampuan seseorang untuk melakukan fungsinya, sisi lain adalah sertifikasi, sertifikasi tadi sudah dijelaskan oleh pak Sigit tadi, jangan ini harus kembali pada negara itu baik, tetapi janganlah sertifikasi ini dengan ada sertifikasi itu mempunyai dampak yang juga kurang baik, oleh karena itu pertimbangan- pertimbangan yang cukup matang ini, perlu di godok secara baik didalam Panja ini dan terutama didalam pihak Pemerintah untuk memberikan guidance dan rumuan sehingga Undang-undang arsitek ini akan bisa diterapkan sebaik mungkin dan bermanfaat tidak hanya bagi pemilik tetapi untuk kepentingan bangsa dan negara, saya pikir itu ketua, terima kasih pak.

KETUA RAPAT:

(20)

Terima kasih pak Gatot.

Saya kira pembahasan khusus dewan arsitek ini atau dengan pak Andreas juga itu menjadi perdebatan, sehingga mungkin pertemuan kita selanjutnya mohon untuk di berikan gambaran pak untuk menarik napas berkaitan dengan apa yang disampaikan oleh anggota dari Pemerintah sendiri, sehingga nanti betul-betul pada saat membahas di DIM nya itu sudah mulai lebih terarah pak, jadi saya kira itu pak djadi ya, saya minta baganya diberi nama, sehingga langsung bisa kita bahas ya.

Saya kira kita berikan waktu kepada Pemerintah untuk menyiapkan bahan yang membuat kita semua bisa paham alur dan proses kita bersidang untuk menyelesaikan Undang-undang ini, karena memang DIM-DIM yang tadi di sampaikan oleh Pemerintah untuk diganti secara substansi itukan dari Pemerintah, Pemerintah akan membuat untuk kami semua, sehingga kami semua bisa paham yang selanjutnya adalah mungkin kita bisa atur untuk yang kedepan begitu terkait dengan apa namanya pendidikan bisa dihadirkan, jadi untuk pertemuan selanjutnya kita menghadirkan Menteri apa namanya, yang mewakili, menteri ristek dikti atau menteri dalam negeri terkait dengan (rekaman tidak jelas).

………..:

Biar ini komprehensif ketua, pertemuan-pertemuan awal ini komprehensif kita membahas persoalan yang ada didalam Undang-undang ini, saya kira itu, kita kasih waktu kepada pak Dirjen untuk melengkapinya dan kita kembalikan kepada ketua.

KETUA RAPAT:

Saya kira ini yang terakhir kita mohon penjelasan termasuk isu yang jadi konsen dari para anggota, beberapa fraksi berkaitan dengan pengaturan terkiat ketentuan pidana, silakan.

PEMERINTAH:

Baik bapak pimpinan, terkait dengan ketentuan pidana adalah yang pertama nanti secara umum nanti bisa dari kementerian Kumham melengkapi pak, intinya adalah sanksi pidana dalam RUU ini diusulkan untuk dihapus karena semua pelanggaran kewajiban telah diakomodasikan didalam pemberian sanksi administratif yang pertama, yang kedua, didalam Undang-undang 12 tahun 2011 bahwa azas dalam hukum pidana, eh ketentuan pidana diatur jika diperlukan saja, yang ketiga, bahwa terkait dengan kemungkinan pelanggaran terhadap praktek arsitek yang menyebabkan kegagalan konsumsi atau kegagalan bangunan gedung dan menyebabkan kerugian atau dan atau korban jiwa telah diatur didalam Undang-

(21)

undang lainnya, misalnya Undang-undang nomor 12 tahun 1999 tentang jasa konstruksi, dan Undang-undang nomor 28 tahun 2002 tentang bangunan gedung, jadi ketentuan-ketentuan pidana ini diatur di Undang-undang terkait lainnya.

Namun ada tambahan bapak dari Kumham, silakan.

KEMENTERIAN KUMHAM:

Terima kasih bapak Dirjen, bapak pimpinan, ketua rapat dan Bapak Ibu anggota dewan, izinkan saya Karjono dari Kementerian Hukum dan HAM, mohon dengan hormat dan mohon maaf, kami mewakili bapak Menteri, beliau saat ini sedang ada di Surabaya bapak, terkait dengan ketentuan pidana bahwa ketentuan pidana ini memang kalau kita lihat potretnya, ini sepertinya administratif bapak, kami contohkan misalnya surat tanda registrasi arsitek, itu sifantya administratif, kemudian juga surat tanya, yang kedua mutatis untuk ayat 2 nya pasal 55 itu juga masih (rekaman tidak jelas), dan itu hanya untuk klarifikasi untuk kejatuhan sanksi, kemudian terkait dengan (rekaman tidak jelas) matinya orang, itu juga ada lari ke 340, 338, 349 itu kalau pemberatan pidana, kealpaan yang diatur disini juga diatur didalam KUHP dipasal 359 kealpaan yang mengakibatkan orang, dan yang menurut hemat kami tentu coba kita kaji lebih mendalam sekiranya apakah nanti perlu masuk dimasukan didalam ketentuan pidana atau tidak perlu.

kira-kira demikian bapak untuk sementara kami haturkan kepada pak Dirut, silakan.

F-PDIP (Ir. SUDJADI):

Mungkin anu mohon dibantu, jadi pidana itukan bapak bisa uraikan a,b,c,d itu lalu yang kaitannya dengan pembangunan yang kaitanya dengan pidana itu apa, tek-tek-tek, lalu dengan kegiatan peranan arsitektur itu apa lalu oh ini masuk pidana, ini masuk pelanggaran administrasi, ini masuk mall praktek jadi ini tinggal memasukan disitu, jadi tidak akan ada perdebatan, pidana bapak sangat menguasai, nanti tinggal mengundang bapak Direktur itu apa itu kegiatan untuk, oh ini masuk ini, masuk ini, terus kegiatan arsitek apa, ini oh yang ini pidana hukum mas, oh ini hanya pelanggaran administrasi, ini mall praktek dan sebagainya jadi maksud saya betul- betul Undang-undang arsitek itu kompletlah, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Baik pak Djadi, saya kira kita baru saja kemarin menetapkan RUU Jaskon ditingkat, ini mungkin bisa menjadi pembelajaran kita bicara tentang ketentuan pidana kita fokus kepada sanksi administrasi, sanksi administrasi HAM tadi menyampaikan, kegagalan kematian dan sebagainya itu dari Kumham pak ya, nanti

(22)

kita bisa lihat pola kemarin kita, kemarin juga sempat ke perdebatan kita pak, ini juga menjadi satu pola pendapatan kita di (rekaman tidak jelas) tetapi saya kira pembelajaran yang kita tetapkan, kita temukan kita fokus kepada sanksi administrasi, dan juga sementara yang lain-lain punya kegagalan kematian itu, itu sudah diatur dalam Kumham itu pak, saya kira itu pak ya, saya minta bagan pola pikirnya seperti yang disampaikan oleh pak Djadi.

Bapak Ibu anggota Komisi V DPR RI yang kami hormati, nanti kita sepakati 5 isu yang menjadi perdebatan kita setelah kita mendapatkan berkaitan usul perubahan dari Pemerintah, dari DIM yang sudah kita ajukan kepada Pemerintah.

Secara umum kerangka berpikirnya kebijakan ini kita sudah ketemu, kelihatanya pak, berkaitan dengan permasalahan lingkup lain dan praktek arsitek itu hampir kita ketemu pak, program pendidikan arsitek arsitektur juga tinggal kita konfirmasi pak dengan apa namanya Dikti, arsitek asing juga hampir kita ketemu yang sama sekali belum kita ketemu secara matang ini.

Karena kita juga belum dapat gambaran tentang pohon, bagannya menyangkut dewan arsitek ini pak, walaupun roh kita sama pak, kita juga punya pengalaman di jaskon ada, tetapi saya kira kita lihat akan polanya ini, tentu kita tidak bisa samakan semuanya pak, jaskon dan arsitek itu berbeda, oleh karean itu saya kira kita akan ketemu kita terus akan melakukan kordinasi.

Nanti pak Sigit, pak Djadi dan teman-teman anggota terus melakukan kordinasi yang lebih matang, sehingga persoalan dewan arsitek kelembagaan ini bisa kita ketemu, ini sementara pengaturan terkait ketentuan pidana juga sudah hampir kita ketemu, ini pola kita, kalau ini sudah kita sama-sama pahami, nanti tim teknis pak, dari kami akan kita bentuk, dari Pemerintah juga kita akan bentuk, bahwa dari Pemerintah ada penanggungjawabnya siapa, seperti kemarin jaskon itu pak dari Pemerintah langsung dikordinir oleh pak Yayan pak.

Entah nanti untuk DIM prioritas apa, nanti kita akan bicarakan teknis, ini sudah matang benar, kita akan membahas dari masing-masing anggota juga akan kirim TA nya pak. Untuk mengawal dan kita akan melakukan pertemuan lagi setelah ya, setelah pertemuan teknis. Kami juga mengusulkan untuk pertemuan rapat panja selanjutnya kita sudah langsung masuk pembahasan DIM pak.

Keberangkatan itu silakan dijelaskan di tim teknis, kemudian (rekaman tidak jelas), dalam DIM per DIM dan kemudian rapat Panja kita selanjutnya sudah masuk pada pembahasan DIM, saya kira ini sudah bisa kita ketok pak, karean ktia bicara panja ukurannya indikatornya itu berapa DIM yang sudah diketok yang berkaitan dengan perubahan dan penghapusan subsntasi.

Saya kira itu dari saya apakah ada masukan dari anggota, berkaitan dengan Rapat kerja kita selanjutnya, dan proses pembahsan mekanisme kerja kita selanjutnya, silakan.

(23)

Cukup?

Ya, jadi sekali lagi saya mau, kita sama-sama lihat, berkaitan dengan DIM yang sudah ada kita ketik satu persatu, khusus untuk DIM yang penyempurnaan redaksi kita serahkan ke Timus ya.

(RAPAT SETUJU)

Khusus yang berkaitan dengan penyempurnaan substansi dan perubahan substansi, termasuk penghapusan substansi kita akan bahas lagi di Panja, di Panja, sebelum pembahasan di Panja, kita harap ada kerja tim ya, yang nantinya akan memberikan masukan kepada anggota kira-kira mana yang nanti sudah dibahas, sehingga nanti pada saat pembahasan DIM, pada panja berikutnyua itu sudah lebih maju kita pak.

Misalnya berkaitan dengan penyempurnaan subsntassi seperti apa, itu nanti seperti apa usulannya, tetap nanti tim teknis tidak bisa anu, tidak bisa memutuskan atau mengambil kesimpulan, tim teknis akan menyarankan kepada kami, sehingga pada saat dengan DIM kita sudah punya dasar pak, dari dasar itu kami akan ajukan kepada Pemerintah kalau disetujui tinggal kita ketok saja, jadi tidak ada lagi perdebatan yang berkaitan dengan itu, sekali lagi tim teknis, tidak dapat melakukan perubahan yang khususnya menyangkut penyempurnaan substansi, penambahan atau penghapusan, kami akan diberikan masukan dan kemudian pada saat ketemu, kalau sudah bersama, kita ketok satu persatu, setuju?

(RAPAT SETUJU)

Saya kira kalau kita sudah sepakati, tepuk tangan dulu pak.

Kalau kita sudah sepakati, kami mau dengar pak, dari Pemerintah kira-kira tim teknis dari Pemerintah yang menkomandani itu siapa pak, supaya nanti komunikasinya lancar.

PEMERINTAH:

Dari Pemerintah pak tim teknis yang mengomandani nanti Direktur Bina Tata Bangunan pak Azhar dan jajaranny apak, pak Direktur, (rekaman tidak jelas).

Wakilnya ini pak, pak Wahyu Kasubdit Standarisasi dan kelembagaan.

KETUA RAPAT:

Baik pak saya kira mendapatkan kesepakatan berkaitan dengan proses pembahasan selanjutnya dan kemudian beberapa pekerjaan rumah mohon untuk kami diberikan pak, dan kalau perlu dikirimkan kekami, sehingga pada saat tim

(24)

teknis tinggal pembahasan kita minta juga para anggota-anggota TA nya bisa ikut pak, sehingga melaporkan perkembangan di pelaksanaan teknis di nanti bersama- sama dengan Pemerintah, dan tentu juga dari teman-teman ikatan arsitek Indonesia, sebagai pengamat tetapi juga mendapatkan inputan masukan.

Sehingga nanti benar-benar kita perlu menghasilkan satu Undang-undang yang betul-betul menjadi suatu kebutuhan dan memecahkan persoalan-persoalan daripada arsitek itu sendiri, saya kira kalau tidak ada lagi kami serahkan kepada pak Dirjen Pemerintah untuk menyampaikan mungkin ada usul pendapat saran dan sebagainya untuk percepatan, sehingga pembahasan rencana Undang-undang arsitek ini bisa berjalan dengan cepat, berkualitas dan tentu memenuhi mekanisme yang ada.

Kami persilakan pak.

PEMERINTAH:

Baik bapak pimpinan pada prinsipnya kami akan menindaklanjuti masukan- masukan yang disampaikan khususnya dari pak Djadi tadi, mengenai skematik, atau pohon, (rekaman tidak jelas) dan keterkaitannya dengan pasal-pasal didalam DIM, terus yang kedua pada prinsipnya kami Pemerintah setuju dengan usulan yang disampaikan oleh rapat Panja ini bahwa proses penyusunan pembahasan DIM ini hampir sama dengan RUU jaskon kemarin pak ya, jadi pada intinya adalah pembahasan cukup di tim teknis nanti hasilnya akan dilaporkan pada Panja untuk mendapatkan keputusan, dan natni akan ditunjuk tim Pemerintah dan tim teknis Pemerintah dan tim tenaga ahli dari DPR.

Demikian bapak pimpinan.

F-PDIP (Ir. SUDJADI):

Bapak ketua, saya bukan tidak setuju kalau TA tetapi, ini dari anggota saya mohon maaf tidak sombong, saya pak sigit dan bapak-bapak itu ikut supaya betul- betul TA kan basicnya ada yang sospol, ada sarjana hukum, nanti tidak nyambung pak, jadi itu TA pak, kalau anggota tidak bisa yang ditunjuk dibantu TA jangan TA, bukan saya tidak ragu sama TA basic TA itu lain dengan Undang-undang ini, ini khusus Undang-undang ini sangat spesifik, terima kasih.

KETUA RAPAT:

Terima kasih untuk masukannya, para anggota Panja, wakil Pemerintah dan hadirin sekalian yang kami hormati, dengan telah disetujuinya beberapa

(25)

kesepakatan terutama menyangkut substansi yang kita serahkan kepada Timus, dan kemudian substansi akan kita bahas didalam pertemuan Panja selanjutnya, termasuk mekanisme yang sudah kita sepakati, yang sudah kita bahas hari ini, maka sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia, proses pembahasan atas RUU Arsitek, pada tingkat panitia kerja pada hari ini kita skors kita tutup dan In Sha Allah akan kami lanjutkan kembali pada kapan ini, kita saya kira kita prioritaskan Panja Arsitek ini pada saat kita masuk masa sidang berikutnya, minggu depan kan kita ada Kunker Spesifik pak, jadi kita akan lanjutkan kembali pada masa sidang berikutnya dan menjadi prioritas bagi Komisi V DPR RI di dalam agenda masa sidang berikutnya pak, dari dulu kita bilang seperti itu.

Baik, kita akan bahas pada masa sidang berikutnya, awal masa sidang, kami ucapkan terima kasih kepada seluruh anggota Panja, pada pejabat eselon I, beserta seluruh jajarannya dari Kementerian (rekaman tidak jelas) dalam proses pembahasan Panja tentang arsitek, atas nama pimpinan Komisi V DPR RI sekaligus sebagai pimpinan Panja kami mohon maaf apabila ada hal yang kurang berkenan dalam pembahasan dan proses panja arsitek, pada hari ini, kalau ada hal yang kurang berkenan, demikianlah maka acara kita pada hari ini telah kita selesaikan, semoga hal-hal yang telah kita diskusikan dapat bermanfaat bagi masyarakat bangsa dan negara.

Wassalamualaikum Warahmatulahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita semua.

Shalom.

RAPAT DITUTUP PADA PUKUL … WIB

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Berdasarkan PP Nomor 24 Tahun 1976 Tentang Cuti Pegawai Negeri Sipil dan Surat Edaran Kepala BAKN Nomor 01/SE/1977 tentang Permintaan dan Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil,

Dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak atau terdapat hubungan yang bermakna diantara kedua variabel “prematur merupakan faktor risiko gangguan fungsi pendengaran pada

Kami masukkan juga masalah karhutla ini karena memang ke depan kita akan menghadapi musim kering yang panjang sehingga tentunya masalah karhutla ini betul-betul

Hadirin yang kami hormati, Berdasarkan berbagai pertimbangan yang telah disampaikan, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, dengan mengharapkan ridha Allah SWT, Tuhan Yang

10 Informan yang akan dijadikan sumber data dalam penelitian ini adalah beberapa pihak yang dianggap memiliki pengaruh penting dalam indikasi fenomena kanibalisme

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia melalui alat kelengkapan yakni Komisi III DPR RI dalam melakukan serangkaian uji kepatutan dan kelayakan fit and proper

14.00-Selesai Komisi L Rapat Panja Komisi VIII DPR RI mengenai RUU tentang Penghapusan Kekerasan Seksual dengan Panja Pemerintah Acara : Membahas DIM RUU..

Berdasarkan pendapat tentang tujuan membaca maka dapat ditegaskan bahwa tujuan membaca adalah untuk meningkatkan pengetahuan, serta mempersiapkan kemampuan anak dalam