• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI ANALISA EKONOMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB VI ANALISA EKONOMI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA EKONOMI

6.1. Penaksiran Harga Peralatan

Harga peralatan proses tiap alat tergantung pada kondisi ekonomi yang sedang terjadi. Untuk mengetahui harga peralatan yang pasti setiap tahun sangat sulit sehingga diperlukan suatu metode atau cara untuk memperkirakan harga suatu alat dari data peralatan serupa tahun-tahun sebelumnya. Penentuan harga peralatan dilakukan dengan menggunakan data indeks harga.

Tabel 6.1 Indeks Harga Alat

Cost Indeks tahun Chemical Engineering Plant Index

1991 361,30

1992 358,20

1993 359,20

1994 368,10

1995 381,10

1996 381,70

1997 386,50

1998 389,50

1999 390,60

2000 394,10

2001 394,30

2002 390,40

(Peters and Timmerhaus, 2003)

109

(2)

Gambar 6.1. Chemical Engineering Cost Index

Dengan asumsi kenaikan indeks linear, maka dapat diturunkan persamaan least square sehingga didapatkan persamaan berikut:

Y = 3,607X – 6823

Dari persamaan tersebut didapatkan indeks tahun 2021 adalah 466,75. Harga alat dan yang lainnya diperkirakan pada tahun evaluasi (2019) dengan indeks 459,53.

Untuk mengestimasi harga alat tersebut pada masa sekarang digunakan persamaan (Peters & Timmerhaus, 2003) :

Ex = Ey .

Ex = Harga pembelian pada tahun 2019 Ey = Harga pembelian pada tahun referensi Nx = Indeks harga pada tahun 2019

Ny = Indeks harga pada tahun referensi

6.2. Dasar Perhitungan

Kapasitas produksi : 90.000 ton/tahun

y = 3.607x - 6823.

355 360 365 370 375 380 385 390 395 400 405

1990 1992 1994 1996 1998 2000 2002 2004

Indeks CEP

Tahun

Ny Nx

(3)

Harga bahan pembantu

Katalis Chromia Alumina : US $ 61,47/ kg Harga produk

 1,3-Butadiena : US $ 1,8/ kg

 Listrik : Rp 1.047,00/ kWh

6.3. Penentuan Total Capital Investment (TCI)

Asumsi dan ketentuan yang digunakan dalam analisa ekonomi :

1. Pembangunan fisik pabrik akan dilaksanakan pada tahun 2019 dan pabrik dapat beroperasi secara komersial pada tahun 2021.

2. Proses yang dijalankan adalah proses kontinyu.

3. Kapasitas produksi adalah 90.000 ton/tahun.

4. Jumlah hari kerja adalah 330 hari per tahun.

5. Shut down pabrik dilaksanakan selama 30 hari dalam satu tahun untuk perbaikan alat-alat pabrik.

6. Modal kerja yang diperhitungkan selama 1 bulan.

7. Umur alat-alat pabrik diperkirakan 10 tahun (kecuali alat-alat tertentu (umur pompa dan tangki adalah 5 tahun).

8. Nilai rongsokan (Salvage Value) adalah nol.

9. Situasi pasar, biaya dan lain-lain diperkirakan stabil selama pabrik beroperasi.

10. Upah buruh asing U$ 8,5 per man hour.

11. Upah buruh lokal Rp.20.000,00 per man hour.

12. Satu man hour asing sama dengan dua man hour Indonesia.

13. Kurs rupiah yang dipakai Rp. 13.661,00. (Sumber: www.bi.go.id) 14. Semua produk 1,3-Butadiena habis terjual.

(4)

6.3.1. Modal Tetap (Fixed Capital Investment) Tabel 6.2. Modal Tetap

No Keterangan US $ Rp.

1 Harga pembelian peralatan 1.900.799,62 25.966.823.634,20 2 Instalasi alat – alat 547.029,51 7.472.970.143,42

3 Pemipaan 1.305.686,68 17.836.985.801,94

4 Instrumentasi 519.555,95 7.097.653.836,64

5 Isolasi 107.604,38 1.469.983.387,56

6 Listrik 291.240,74 3.978.639.720,50

7 Bangunan 950.399,81 12.983.411.817,10

8 Tanah dan perbaikan lahan 2.252.043,18 30.765.161.817,10

9 Utilitas 2.313.189,25 31.600.478.356,95

Physical Plant Cost 10.187.549,12 139.172.108.515,40

10 Engineerring and Construction

2.037.509,82 27.834.421.703,08 Direct Plant Cost 12.225.058,94 167.006.530.218,48

11 Contractor’s fee 1.222.505,89 16.700.653.021,85

12 Contingency 1.833.758,84 25.050.979.532,77

Fixed Capital Invesment (FCI) 15.281.323,68 208.758.162.773,10

(5)

Tabel 6.3. Modal Kerja

No. Jenis US $ Rp.

1 Persediaan bahan baku 9.271.057,68 126.651.918.949,42 2 Persediaan bahan dalam proses 5.522.238,91 75.439.305.772,64 3 Persediaan Produk 11.044.477,82 150.878.611.545,27 4 Extended Credit 13.500.000,00 184.423.500.000,00 5 Available Cash 11.044.477,82 150.878.611.545,27 Working Capital Investment (WCI) 50.382.252,24 688.271.947.812,60

Total Capital Investment (TCI)

FCI + WCI =Rp. 897.030.110.585,69 6.4. Biaya Produksi Total (Total Production Cost) 6.4.1. Manufacturing Cost

6.4.1.1. Direct Manufacturing Cost (DMC)

Tabel 6.4 Direct Manufacturing Cost

No. Jenis US $ Rp.

1 Harga Bahan Baku 111.252.692,15 1.519.823.027.393,04

2 Gaji Pegawai 687.504,58 9.392.000.000,00

3 Supervisi 285.484,23 3.900.000.000,00

4 Maintenance 916.879,42 12.525.489.766,39

5 Plant Supplies 137.531,91 1.878.823.464,96

6 Royalty & Patent 6.518.833,87 89.053.789.474,94

7 Utilitas 278.948,91 3.810.721.030,22

Direct Manufacturing Cost (DMC) 119.895.258,79 1.638.047.279.477,71

(6)

6.4.1.2. Indirect Manufacturing Cost (IMC)

Tabel 6.5 Indirect Manufacturing Cost

No. Jenis US $ Rp.

1 Payroll Overhead 137.500,92 1.878.400.000,00

2 Laboratory 137.500,92 1.878.400.000,00

3 Plant Overhead 584.378,89 7.983.200.000,00

4 Packaging 8.100.000,00 110.654.100.000,00

Indirect Manufacturing Cost (IMC) 8.959.380,72 122.394.100.000,00

6.4.1.3. Fixed Manufacturing Cost (FMC)

Tabel 6.6 Fixed Manufacturing Cost

No. Jenis US $ Rp.

1 Depresiasi 1.528.132,368 20.875.816.277,31

2 Property Tax 611.252,947 8.350.326.510,92

3 Asuransi 1.528.132,368 20.875.816.277,31

Fixed Manufacturing Cost (FMC) 3.667.517,683 50.101.959.065,54

Total Manufacturing Cost (TMC)

= DMC + IMC + FMC

= Rp 1.812.879.910.195,09

(7)

Tabel 6.7 General Expense

No. Jenis US $ Rp.

1 Administrasi 324.310,08 4.430.400.000,00 2 Sales 12.960.000,00 177.046.560.000,00 3 Research 3.240.000,00 44.261.640.000,00 4 Finance 4.163.374,50 56.875.859.087,33

General Expense (GE) 20.685.012,09 282.577.950.155,27

Biaya Produksi Total (TPC)

= TMC + GE

= Rp. 2.095.494.368.282,42

6.5. Keuntungan Produksi

 Penjualan 1,3-Butadiena selama 1 tahun = US $ 162.970.846,71

= Rp. 2.226.344.736.873,46

 Biaya produksi per tahun = Rp. 2.093.121.288.698,52

 Keuntungan sebelum pajak = Rp. 130.850.367.591,04

 Pajak = 25 % dari keuntungan = Rp. 32.712.591.897,76

 Keuntungan setelah pajak = Rp 98.137.775.693,28

6.6. Analisa Kelayakan

1. % Profit on Sales (POS)

POS adalah persen keuntungan penjualan produk terhadap harga jual produk itu sendiri. Besarnya POS pabrik 1,3-Butadiena ini adalah :

POS sebelum pajak = 5,88 % POS setelah pajak = 4,41 %

(8)

2. % Return on Investment (ROI)

ROI adalah tingkat pengembalian modal dari pabrik ini, dimana untuk pabrik yang tergolong high risk, mempunyai batasan ROI minimum sebelum pajak sebesar 44 % (Aries, 1954).

ROI sebelum pajak = 62,68 % ROI setelah pajak = 47,01 % 3. Pay Out Time POT

POT adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan Fixed Capital Investment berdasarkan profit yang diperoleh. Besarnya POT untuk pabrik yang beresiko tinggi sebelum pajak adalah maksimal 2 tahun (Aries, 1954).

POT sebelum pajak = 1,38 tahun POT setelah pajak = 1,75 tahun 4. Break Event Point (BEP)

BEP adalah titik impas, suatu keadaan dimana besarnya kapasitas produksi dapat menutupi biaya keseluruhan. Besarnya BEP untuk pabrik 1,3- Butadiena ini adalah 55,51 %.

5. Shut Down Point (SDP)

SDP adalah suatu titik dimana pabrik mengalami kerugian sebesar Fixed Cost yang menyebabkan pabrik harus ditutup. Besarnya SDP untuk pabrik 1,3-Butadiena ini adalah 36,55 %.

6. Discounted Cash Flow (DCF)

DCF adalah perbandingan besarnya persentase keuntungan yang diperoleh terhadap capital investment dibandingkan dengan tingkat bunga yang berlaku di bank. Tingkat bunga simpanan di Bank Mandiri adalah 10,25%.

Besarnya DCF yang diperoleh untuk pabrik 1,3-Butadiena ini adalah 18,64%.

(9)

No. Keterangan Perhitungan Batasan 1.

2.

3.

4.

5.

Return On Investment (% ROI) ROI sebelum pajak

ROI setelah pajak Pay Out Time (POT) POT sebelum pajak POT setelah pajak Break Even Point (BEP) Shut Down Point (SDP) Discounted Cash Flow (DCF)

62,68 % 47,01 %

1,38 tahun 1,75 tahun 55,51 % 36,55 % 18,64 %

min 44 % sebelum pajak (resiko tinggi)

maks. 2 tahun (resiko tinggi)

min. 10,25 %

(Bunga pinjaman Bank Mandiri)

Adapun kurva analisa kelayakan tersebut dapat dilihat pada Gambar 6.2.

Dari analisis ekonomi yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa pendirian pabrik 1,3-Butadiena dengan kapasitas 90.000 ton/tahun layak dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya.

(10)

Keterangan gambar :

Fa : Fixed manufacturing cost

Va : Variable cost

Ra : Regulated cost

Sa : Sales

SDP : Shut down point BEP : Break even point Gambar 6.2. Kurva Analisa Kelayakan

0 25.000.000 50.000.000 75.000.000 100.000.000 125.000.000 150.000.000 175.000.000

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110

Nilai (US$)

Kapasitas Produksi (%)

SDP BEP

Ra

Va

Sa

Fixed Cost

Sales

Fa

118

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu cara yang paling umum dalam menganalisa keuntungan dari suatu pabrik adalah percent return in investment yaitu laju keuntungan tiap tahun yang dapat mengembalikan

Dengan mencermati arah pergerakan 20-50MA dengan kecenderungan ruang pergerakan IHSG yang mulai menyempit, maka dapat diperkirakan IHSG akan memasuki masa kontraksi harga dengan

Peninjauan faktor - faktor di atas perlu dilakukan penafsiran yaitu penafsiran modal industri (Total Capital Investment).Capital Investment adalah

Rancangan input form Indeks Harga Umum Konsumen berfungsi menampilkan tampilan akses database form Indeks Harga Umum Konsumen yaitu tambah, simpan, cari, ubah

Tingkat kepuasan konsumen yang mempengaruhi kinerja suatu produk di pasaran terbentuk dari tingkat kepuasan konsumen terhadap harga yang dibayar untuk kualitas yang diterima

Yang terpenting dari perancangan ini adalah estimasi harga dari alat alat karena harga tersebut dipakai sebagai dasar untuk estimasi analisa ekonomi tentang

Contoh Harga beli sebuah mesin 50 juta dengan nilai sisa diperkirakan sebesar 10 juta dan umur ekonomis aset selama 5 tahun.. Tingkat bunga efektif diperhitungkan sebesar 18% per

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengestimasi pengaruh suku bunga, inflasi, jumlah uang beredar, dan nilai tukar terhadap indeks harga saham sektor keuangan periode Januari 2019