ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN PELAYANAN
TERHADAP MINAT NASABAH MENABUNG PADA BMT
TARUNA SEJAHTERA CABANG TUNTANG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.)
DISUSUN OLEH ISNAINE MAULIDA
NIM: 213 11 033
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAMINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
MOTTO
“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah
selesai dari suatu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang
PERSEMBAHAN
Dalam Proses penyelesaian skripsi, penyusun memperoleh dukungan dan doa
dari berbagai pihak. Saya persembahkan skripsi ini kepada :
1. Ibu dan Alm.Ayah tercinta, Bapak Imam Efendi dan Ibu Suaibah, serta kakakku
Kiki yang selalu memberi semangat untuk berjuang menyelesaikan skripsi ini.
2. BMT Taruna Sejahtera yang telah mengizinkan peneliti melakukan penelitian.
3. Teman-teman kampus lainnya dan teman-teman S1 Perbankan Syariah yang selalu
memberikan dukungan.
4. Pembimbing Skripsi Ibu Desi Trisnawati, SE, M.M yang telah membantu penulis
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohiim.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat, taufiq,
dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada Nabi
Muhammad SAW sebagai utusan dan penyampai risalah-Nya. Berkat atas rahmat dan
karunia Allah penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Penyusunan
skripsi ini bukanlah hasil usaha dari penulis semata, namun semua berkat bimbingan
dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
ucapan terimakasih kepada :
1. Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si selaku ketua Jurusan yang telah member arahan.
4. Ibu Desi Trisnawati SE,MM., selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan.
5. Bapak/Ibu Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga yang telah
memberikan ilmunya dengan tulus dan ikhlas.
6. Moher Wibowo selaku Kepala Cabang Tuntang, Account Officer dan juga kepada
segenap Staf yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian di BMT Taruna
7. Ayahanda dan Ibunda (Imam Efendi (alm) dan Suaibah) beserta kakakku (Kiki)
serta keluarga dekat yang telah berusaha memberikan motivasi dan doa dalam
perkuliahan ini. Semoga Allah memberikan hidayahnya kepada mereka Amin
8. Sahabatku Atik Suharwati dan Vita Nurhayati yang selalu memberikan semangat,
motivasi, selalu membantu dalam segala kesusahan. Semoga kebaikan kalian di
balas sama Allah SWT. Amin.
9. Teman-teman Progdi Perbankan Syariah seperjuangan yang telah memberikan
motivasi serta kesan yang tidak akan pernah terlupakan.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, sehingga kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
skripsi ini.semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Amin Ya Robba lAlamin.
ABSTRAK
Maulida, Isnaine. 2016. Analisis Pengaruh Promosi Dan Pelayanan Terhadap Minat Nasabah Menabung Pada BMT Taruna Sejahtera Cabang Tuntang. Skripsi,
Jurusan Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam, Institut Agama
Islam Negeri Salatiga.
Kata kunci: promosi, pelayanan, minat nasabah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi dan pelayanan terhadap minat nasabah menabung pada BMT Taruna Sejahtera Cabang Tuntang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis uji regresi linear berganda menggunakan SPSS 18.00 dengan windows. Data yang digunakan adalah data primer. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan membagikan kuesioner. Penelitian ini menggunakan 100 responden sebagai sampel penelitian.
DAFTAR ISI
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...6
D. Sistematika Penulisan...7
BAB II : LANDASAN TEORI A. Pengertian Minat Nasabah...9
B. Pengertian Pelayanan………...9
a. Perspektif Terhadap Kualitas………....10
b. Dimensi Kualitas Pelayanan………...12
BAB III : METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian...21
B. Lokasi Penelitian...21
C. Populasi dan Sampel...21
2. Sampel Penelitian...22
1. Uji Validitas dan Reliabilitas...27
2. Uji Asumsi Klasik...28
3. Uji Regresi Linier Berganda...30
I. Alat Analisis...32
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian………...34
a) Deskripsi Obyek Penelitian...34
a. Sejarah dan Letak BMT Taruna Sejahtera...34
b. Struktur Organisasi BMT Taruna Sejahtera...37
c. Produk BMT Taruna Sejahtera...42
b) Analisis Data...46
a. Analisis Uji Reliabilitas dan Validitas...50
b. Uji Asumsi Klasik...52
a) Uji Multikolinearitas...52
b) Uji Heteroskedastisitas...53
c) Uji Normalitas...54
d) Uji Linearitas...57
c. Uji Regresi Linier Berganda...57
d.Uji Statistik...59
B. Pembahasan...62
a. Pengaruh promosi (X1) terhadap minat nasabah (Y)....62
c. Pengaruh Variabel Dependen Yang Paling Berpengaruh
Terhadap Variabel Independen………...………..63
BAB V : PENUTUP
A.Kesimpulan...64
B.Saran...64
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 : Research Gap ... 4
Tabel 4.1 : Jenis Kelamin Responden... 47
Tabel 4.2 : Umur Responden... ... 47
Tabel 4.3 : Pendidikan Responden…………... 48
Tabel 4.4 : Pekerjaan Responden... 49
Tabel 4.5 : Pendapatan Perbulan Responden... 48
Tabel 4.6 : Uji Reliabilitas………... 50
Tabel 4.7 : Uji Validitas…………... 51
Tabel 4.8 : Uji Multikolinearitas………... 52
Tabel 4.9 : Uji Heteroskedastisitas…..…………... 49
Tabel 4.10 : One Sample Kolmogrov..…………... ... 56
Tabel 4.11 : Uji Linearitas... 57
Tabel 4.12 : Analisis Regresi Berganda………... 57
Tabel 4.13 : Hasil Uji Individu (t)...…... 58
Tabel 4.14 : Uji F (Uji secara serempak)……... 59
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
BMT pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat berpengaruh bagi
masyarakat dan tumbuh pesat, pertumbuhan itu selain disebabkan oleh pertumbuhan
jenis jasa yang sudah ada sebelumnya, juga disebabkan oleh munculnya inovasi
produk sebagai akibat dari tuntutan dan harapan masyarakat. Hal ini menjadi dasar
bagi BMT untuk melakukan kegiatan pemasaran jasa, kegiatan pemasaran merupakan
salah satu alat bagi pemasaran dalam mendorong keputusan menggunakan suatu
produk. Proses pemasaran itu sendiri adalah tentang bagaimana BMT dapat
mempengaruhi nasabah agar para nasabah itu menjadi tahu, senang lalu
menggunakan produk yang di tawarkan dan pada akhirnya para nasabah akan
merasakan puas.
Dengan berdirinya BMT akan memberikan kemudahan pelayanan jasa semi
perbankan, terutama bagi pengusaha atau pedagang golongan ekonomi lemah
sehingga akan mampu menggali potensi, meningkatkan produktivitas, meningkatakan
pendapatan serta mengembangkan perekonomian di Indonesia. Upaya meningkatkan
profesionalisme membawa BMT kepada berbagai inovasi kegiatan usaha dan produk
Pada prinsipnya setiap BMT tatkala menjual produk-produknya akan
dihadapkan dengan strategi maupun teknik penjualan yang bagus, sehingga
komoditas yang ditawarkannya dapat terjual dengan baik. Adapun salah satu teknik
penjualan yang dimaksud adalah terkait dengan bagaimana dan seberapa tinggi
kualitas pelayanan dan kualitas produk yang diberikan terhadap nasabah.
Menurut fatwa DSN-MUI 2003 pada sistem oprasional BMT pemilik modal
menanamkan uang di BMT tidak dengan motif mendapatkan bunga, tetapi tidak
dalam rangka mendapatkan keuntungan bagi hasil sesuai akad, dan ketentuan yang
disepakati antara nasabah dan pihak BMT, pendapatan hasil yang diterima oleh pihak
BMT pembiayaan banyak maka bagi hasil yang di berikan kepada pemilik modal atau
yang menabung pada BMT tersebut juga banyak sesuai proporsi yang telah disepakati
bersama.
Nasabah yang berorientasi pada bunga maka mungkin akan memperhitungkan
bagi hasil yang diterima dari pihak BMT dan bunga di tawarkan bank konvensional.
Jika hasil yang diperoleh lebih banyak maka akan memilihnya sebagai lembaga
penyimpanan dana yang dia miliki, tetapi untuk masyarakat yang berorintasi pada
syariah mungkin tidak akan mempertimbangkan hal tersebut karena lebih
memperhatikan aspek syariahnya (Huda, 2010).
Berdasarkan para penelitian yang telah dilakukan terhadap nasabah yang
memiliki Tabungan maka dapat disebutkan dua faktor dominan yang mempengaruhi
Bank. Namun dalam penelitian faktor yang akan mempengaruhi keputusan nasabah
memilih tabungan di BMT yaitu pelayanan dan promosi.
Penelitian mengenai pengaruh minat nasabah untuk menabung pada BMT
syariah dari penelitian terdahulu diantaranya adalah variabel pelayanan dan promosi.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sopyan (2015), mengatakan bahwa
pelayanan memberikan pengaruh signifikan terhadap nasabah dalam memilih
simpanan tabungan. Sementara Anisa Pulungan (2009), menunjukkan hasil pelayanan
dan promosi memberikan pengaruh signifikan terhadap nasabah dalam memilih
simpanan tabungan. Selain itu penelitian yang dilakukan Tri Astuti dan Rr Indah
Mustikawati (2013), bahwa pelayanan dan promosi memberikan pengaruh signifikan
terhadap nasabah dalam memilih simpanan tabungan. Penelitian yang dilakukan oleh
Atanasius Hardian Permana Yogiarto (2015), pelayanan berpengaruh signifikan
terhadap nasabah dalam memilih simpanan tabungan.Tetapi penelitian yang
dilakukan oleh Anisa Pulungan (2009), pelayanan dan promosi tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan nasabah. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
Heni Husni Muasyaroh (2014), promosi berpengaruh terhadap minat nasabah dan
penelitian Neneng Nelvi (2015) dapat dilihat penelitian selanjutnya pada tabel 1.1.
Sehingga dapat diambil kesimpulan, jika promosi dan pelayanan semakin
membaik atau bahkan meningkat sesuai dengan keinginan nasabah untuk menabung
Tabel 1.1 Research Gap
Sumber : Atanasius Hardian Permana Yogiarto (2015), Neneng Nelvi (2015), Liza Novia Sari (2015), Heni Husni Muasyaroh (2014, Chusnul Chotimah (2014), Eka Wundi Lilis Kustiningsih (2014),Tri Astuti dan Rr Indah Mustikawati (2013), Yayan Fauzi (2010), Anisa Pulungan (2009).
Peneliti Variabel Hasil
Choirul Uyun (2012)
Pelayanan Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap
nasabah dalam memilih simpanan tabungan.
Anisa Pulungan (2009)
Pelayanan dan promosi Pelayanan dan promosi memberikan pengaruh
signifikan terhadap nasabah dalam memilih simpanan tabungan.
Tri Astuti dan Rr Indah Mustikawati (2013)
Pelayanan dan promosi Pelayanan dan promosi memberikan pengaruh
signifikan terhadap nasabah dalam memilih simpanan tabungan.
Atanasius Hardian Permana Yogiarto (2015)
Pelayanan dan promosi Pelayanan dan promosi berpengaruh
signifikan terhadap nasabah dalam memilih simpanan tabungan.
Heni Husni Muasyaroh (2014)
Pelayanan dan promosi Pelayanan dan promosi berpengaruh secara
signifikan terhadap keputusan nasabah.
Chusnul Chotimah (2014)
Pelayanan dan promosi Pelayanan memberikan pengaruh signifikan terhadap nasabah dalam memilih simpanan
tabungan sedangkan promosi tidak
berpengaruh terhadap nasabah dalam memilih bank syariah.
Neneng Nelvi (2015)
Promosi Promosi memberikan pengaruh signifikan
terhadap nasabah dalam memilih simpanan tabungan.
Yayan Fauzi (2010)
Kualitas pelayanan Kualitas pelayanan memberikan pengaruh
signifikan terhadap nasabah dalam memilih simpanan tabungan.
Liza Novia Sari (2015)
Promosi dan Kualitas pelayanan
Promosi berpengaruh terhadap minat nasabah.
Eka Wundi Lilis Kustiningsih (2014)
Bertitik tolak dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengkaji,
meneliti serta membahas tentang seberapa besar faktor-faktor yang memengaruhi
minat meliputi (promosi dan pelayanan) yang dilakukan oleh pihak BMT dalam
mengelola manajemen operasionalnya untuk menarik nasabah dengan mengangkat
judul :
“Analisis Pengaruh Promosi Dan Pelayanan Terhadap Minat Nasabah Menabung Pada BMT Taruna Sejahtera Cabang Tuntang”.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah faktor promosi mempunyai pengaruh terhadap minat nasabah menabung
pada BMT Taruna Sejahtera Cabang Tuntang?
2. Apakah faktor pelayanan mempunyai pengaruh terhadap minat nasabah menabung
pada BMT Taruna Sejahtera Cabang Tuntang?
3. Faktor manakah yang paling berpengaruh terhadap minat nasabah menabung pada
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap minat nasabah menabung pada
BMT Taruna Sejahtera Cabang Tuntang.
2. Untuk mengetahui pengaruh pelayanan terhadap minat nasabah menabung
pada BMT Taruna Sejahtera Cabang Tuntang.
3. Untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap minat nasabah
menabung pada BMT Taruna Sejahtera Cabang Tuntang.
2. Manfaat Penelitian
Dengan mengadakan penelitian maka manfaat yang diharapkan adalah
sebagai berikut :
a. Manfaat Bagi BMT
Untuk mengetahui apakah variabel-variabel yang diterapkan untuk melayani
jasa nasabah BMT Taruna Sejahtera sudah tepat. Mengetahui dengan tepat apa yang
diinginkan konsumen untuk kemudian menerapkanstrategi yang tepat, serta
memberikan sumbangan dalam mempertimbangkan keputusan yang diberikan dengan
jasa tabungan dalam upaya peningkatan minat nasabah.
b. Manfaat Bagi Nasabah
Membantu nasabah secara objektif memilih BMT dengan tingkat kredibilitas
yang tinggi, berguna bagi nasabah untuk memilih produk BMT yang cocok terhadap
transaksi-transaksi yang akan dilakukannya, dan diharapkan sebagai pedoman untuk
c. Manfaat Bagi Peneliti
Sebagai bahan pertimbangan antara teori yang dipelajari dengan praktik yang
sebenarnya terjadi di lapangan untuk kemudian dapat dijadikan sebagai input untuk
mengaplikasikannya pada keadaan yang sesungguhnya. Untuk dijadikan sebagai
acuan atau bahan tambahan bagi pihak yang membutuhkan dalam membuat penulisan
yang relevan.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini dikemukakan kedalam
lima bab yang dapat diuraikan satu persatu di bawah ini :
Bab I : Bab pertama merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian.
Bab II : Bab kedua merupakan bab yang menguraikan tentang landasan teori yang
digunakan untuk menunjang pembahasan penulisan ini, yang mencakup
pengertian minat nasabah, promosi, pelayanan, kerangka pikir, serta
hipotesis.
Bab III : Bab tiga menguraikan tentang jenis dan sumber data, lokasi penelitian,
metode pengumpulan data, populasi dan sampel, definisi operasional
Bab IV : Bab keempat merupakan gambaran umum perusahaan yang menguraikan
tentang sejarah singkat perusahaan, dan pembahasan yang
menguraikan tentang deskripsi karakteristik responden, deskripsi
variabel penelitian dan hasil analisis data.
Bab V : Bab lima merupakan bab penutup yang memuat kesimpulan yang
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Minat Nasabah
Dalam kamus Bahasa Indonesia, minat diartikan sebagai niat atau kehendak.
Menurut Theory of Reasoned Action (Teori Tindakan beralasan) dari Fishbein dan
Ajzen (1975 : 97) yaitu :“perilaku manusia dipengaruhi oleh kehendak/niat/minat.
Minat merupakan keinginan individu untuk melakukan perilaku tertentu sebelum
perilaku tersebut dilaksanakan. Adanya niat/minat untuk melakukan suatu tindakan
akan menentukan apakah kegiatan tersebut akhirnya akan dilakukan”.Sedangkan
Nasabah merupakan konsumen-konsumen sebagai penyedia dana dalam proses
transaksi barang ataupun jasa. Minat nasabah menurut Kanuk (2008 : 25) yaitu
Pengaruh eksternal, kesadaran akan kebutuhan, pengenalan produk dan evaluasi
alternatif adalah hal yang dapat menimbulkan minat beli konsumen. Pengaruh
eksternal ini terdiri dari usaha pemasaran dan faktor sosial budaya”.
B. Pengertian Pelayanan
Menurut Tjiptono (2005) pelayanan berpusat pada upaya pemenuhan
pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan.
peningkatankualitas pelayanan jasa bank yang harus di perhatikan oleh karyawan
bank adalah sebagai berikut :
1. Berpakaian dan berpenampilan rapi dan bersih
Karyawan harus mengenakan baju dan celana yang sepadan dengan kombinasi
yang menarik.
2. Percaya diri, bersikap akrab, dan penuh dengan senyum kepada nasabah.
3. Menyapa dengan lembut dan berusaha menyebutkan nama jika kenal nasabah.
4. Tenang, sopan, hormat, serta tekun mendengarkan setiap pembicaraan nasabah.
5. Berbiacara dengan bahasa yang baik dan benar.
6. Bergairah dalam melayani nasabah dan tunjukkan kemampuannya.
7. Jangan menyela atau memotong pembicaraan nasabah.
8. Mampu meyakini nasabah serta memberikan kepuasan.
9. Seorang CS jika tidak sanggup menangani permasalahan yang ada, minta
bantuan kepada petugas yang mampu.
10. Bila belum dapat melayani nasabah, beritahukan kapan akan dilayani.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor utama
yang mempengaruhi kualitas pelayanan yaitu pelayanan yang diharapkan (expected
service) dan pelayanan yang dipersepsikan (perceived service). Bila pelayanan yang
diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas dapat
dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika kualitas pelayanan yang diterima melebihi
ideal, akan tetapi bila kualitas pelayanan yang diterima lebih rendah daripada yang
diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. Jadi penilaian pelanggan
mengenai kualitas pelayanan sangat bergantung pada kemampuan penyedia
a. Perspektif Terhadap Kualitas
Perspektif kualitas yaitu pendekatan yang digunakan untuk mewujudkan
kualitas suatu produk/jasa. David dalam Tjiptono (1996:52), mengidentifikasikan
adanya lima alternatif perspektif kualitas yang biasa digunakan, yaitu:
1. Transcendental Approach
Kualitas dalam pendekatan ini, dipandang sebagai innate excellence, dimana
kualitas dapat dirasakan atau diketahui, tetapi sulit didefinisikan dan
dioperasionalisasikan. Sudut pandang ini biasanya diterapkan dalam dunia seni,
misalnya seni musik, seni drama, seni tari, dan seni rupa. Meskipun demikian suatu
perusahaan dapat mempromosikan produknya melalui pernyataan-pernyataan
maupun pesan-pesan komunikasi seperti tempat berbelanja yang menyenangkan
(supermarket), elegen (mobil), kecantikan wajah (kosmetik), kelembutan dan
kehalusan kulit (sabun mandi), dan lain-lain. Dengan demikian fungsi perencanaan,
produksi, dan pelayanan suatu perusahaan sulit sekali menggunakan definisi seperti
ini sebagai dasar manajemen kualitas.
2. Product-based Approach
Pendekatan ini menganggap bahwa kualitas merupakan karakteristik atau atribut
yang dapat dikuantitatifkan dan dapat diukur. Perbedaan dalam kualitas
produk.Karena pandangan ini sangat objektif, maka tidak dapat menjelaskan
perbedaan dalam selera, kebutuhan, dan preferensi individual.
3. User-based Approach
Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada
orang yang memandangnya, sehingga produk yang paling memuaskan preferensi
seseorang (misalnya perceived quality) merupakan produk yang berkualitas paling
tinggi. Perspektif yang subjektif dan demand-oriented ini juga menyatakan bahwa
pelanggan yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula,
sehingga kualitas bagi seseorang adalah sama dengan kepuasan maksimum yang
dirasakannya.
4. Manufacturing-based Approach
Perspektif ini bersifat supply-based dan terutama memperhatikan
praktik-praktik perekayasaan dan pemanufakturan, serta mendefinisikan kualitas sebagai
kesesuaian/sama dengan persyaratan (conformance torequirements).Dalam sektor
jasa, dapat dikatakan bahwa kualitasnya bersifat operations-driven. Pendekatan ini
berfokus pada penyesuaian spesifikasi yang dikembangkan secar internal, yang
seringkali didorong oleh tujuan peningkatan produktivitas dan penekanan biaya. Jadi
yang menentukan kualitas adalah standar-standar yang ditetapkan perusahaan,
bukan konsumen yang menggunakannya.
5. Value-based Approach
Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Dengan
“affordable excellence”.Kualitas dalam perspektif ini bersifat relatif, sehingga produk
yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Akan
tetapi yang paling bernilai adalah barang atau jasa yang paling tepat dibeli (best buy).
b. Dimensi Kualitas Pelayanan
Menurut pemikiran yang dikembangkan oleh Parasuraman dalam Lupiyoadi
(2001:148) kualitas pelayanan jasa memiliki 5 (lima) dimensi pengukuran yaitu:
1. Bukti Fisik (Tangibles)
Yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya
kepada pihak eksternal.Penampilan,kemampuan sarana dan prasarana fisik
perusahaan dan lingkungan sekitar adalah bukti fasilitas fisik/gedung, gudang,
penampilan karyawan, dan lain sebagainya.
2. Keandalan (Reliability)
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang
dijanjikan dengan cepat, tepat, akurat, dan terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan
harapan pelanggan yang berarti ketepapatan waktu, pelayanan yang sama untuk
semua pelanggan, sikap yang simpatik, dan dengan akurasi yang tinggi.
3. Daya Tanggap (Responsiveness)
Yaitu kemauan pegawai untuk tanggap membantu para pelanggan dan
memberikan pelayanan yang cepat, tepat dengan disertai penyampaian jasa yang
jelas.Dalam hal ini perusahaan tidak hanya selalu cepat tanggap pada keluhan
menangkap perubahan yang terjadi dalam pasar, teknologi, peralatan dan perilaku
konsumen.
4. Jaminan (Assurance)
Yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai
perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya pelanggan kepada perusahaan.
Variabel ini terdiri dari beberapa komponen antara lain komunikasi (communication),
kredibilitas (credibility), keamanan, kompetensi (competence), dan sopan santun
(cortecy).
5. Empati (Emphaty)
Yaitu meliputi kemudahan dalam menjalin relasi, komunikasi yang baik,
perhatian pribadi dan pemahaman atas kebutuhan individu oleh para pelanggan
dengan berupaya memahami keinginan konsumen. Dimana suatu perusahaan
diharapkan memiliki pengertian dan pengetahuan tentang pelanggan, memenuhi
kebutuhan pelanggan secara spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang
nyaman bagi pelanggan.
C. Pengertian Promosi (Promotion)
Promosi merupakan sarana komunikasi antara produsen dan konsumen untuk
memperkenalkan warna, bentuk, jenis barang, harga serta kualitas dari suatu barang
guna memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Menurut Swastha dkk (1992 :
309)“promosi adalah arus informasi atau persuasi suatu arah yang dibuat untuk
pertukaran atau pemasaran”. Cara yang digunakan dalam mempengaruhi konsumen
tersebut ialah melalui informasi dan komunikasi antara penjual dan calon konsumen
mengenai produk yang ditawarkan. Dengan mempengaruhi konsumen secara terus
menerus baik langsung maupun secara tidak langsung kegiatan promosi bertujuan
agar calon konsumen dapat menganal terlebih dahulu produk yang ditawarkan
kemudian tertarik dan kemudian dapat mengambil keputusan untuk melakukan
pembelian. Menurut Kotler (2000) sarana promosi merupakan bagian dari bauran
pemasaran yang terdiri dari empat variabel yaitu periklanan (advertising), promosi
penjualan (sales promotion), penjualan pribadi (personal celling) dan publisitas
(publishing).
a) Periklanan (Advertising)
Menurut Basu Swastha (2000) periklanan adalah komunikasi melalui berbagai
media yang dilakukan perusahaan,dengan cara mengiklankan lewat brosur, koran atau
media masa. Agar komunikasi efektif dan mencapai sasaran terdapat dua hal yang
harus diperhatikan yaitu pengaruh iklan terhadap perubahan perilaku pembelian,
proses komunikasi dan pengambilan keputusan yang mempengaruhi perilaku.
b)Penjualan pribadi (Sales Promotion)
Menurut Kotler (2000) penjualan pribadi adalah penyajian lisan dalam suatu
pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
operasinya personal selling lebih fleksibel dengan yang lain. Hal ini disebabkan
karena tenaga-tenaga penjual tersebut dapat mengetahui secara langsung perilaku
konsumen dan reaksi konsumen. Tenaga penjual ini dapat pula membantu pihak
manajemen dengan memberikan informasi tentang sikap konsumen. Tetapi di lain
pihak kegiatan personal selling ini memberikan beban ongkos yang semakin besar,
apabila penggunaannya sangat luas dan sulit mendapat tenaga penjualan yang
menguasi produknya dan menjual dengan baik.
c) Promosi Penjualan (Personal Selling)
Menurut Kotler (2000) promosi penjualan adalah intensif jangka pendek
untuk meningkatkan pembelian atau penjualan produk atau jasa. Dalam perusahaan
bagian promosi dapat melakukan kerja sama dengan kelompok atau badan lain
seperti konsumen. Berbagai metode yang dilakukan didalam melakukan promosi
penjualan antara lain dengan cara pemberian contoh barang, hadiah dan kupon
berhadiah.
d)Publisitas (Publicity)
Publisitas adalah kegiatan bank dalam rangka mengenalkan ke publik dengan
media-media yang dikenal non komersial, yang dilakukan untuk meningkatkan citra
bank di depan para calon nasabah atau nasabahnya melalui kegiatan sponsorship,
D. Kerangka Pikir
Astuti dan Mustikawati (2013) melakukan penelitian tentang Pengaruh
Persepsi Nasabah Tentang Tingkat Suku Bunga, Promosi Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Minat Menabung Nasabah di BRI Cabang Sleman. Analisis regresi linier
berganda dengan sampel 100 responden, bahwa secara bersama-sama terdapat
pengaruh positif dan signifikan promosi dan pelayanan terhadap minat menabung
nasabah.
Penelitian yang dilakukan oleh Tambunan (2013) tentang Analisis
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasbabah Menabung di Bank Kota Medan
(Studi Kasus Etnis Cina) menggunakan analisis regresi linier berganda bahwa
variable produk, layanan, dan kredibilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap Keputusan Nasabah Menabung di Bank BCA Kota Medan.
Dalam penelitian Kustiningsih (2014) penelitiannnya tentang
variabel-variabel Yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi Nasabah Tabungan Faedah Bank
BRI Syariah Cabang Samarinda, dengan sampel penelitian 100 responden, teknik
pengunpulan data menggunakan metode regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan
menjadi nasabah tabungan faedah. Dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.
Sedangkan secara parsial menggunakan uji t diperoleh hasil promosi sebesar 2,603 >
Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2016) penelitian tentang Pengaruh
Penjualan dan Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian Pada Tabungan Simpedes,
PT. Bank Rakyat Indonesia hasil penelitian bahwa promosi penjualan dan periklanan
memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan menggunakan
asosiatif kausal yang mengetahui hubungan sebab akibat antara variable promosi
penjualan dan periklanan. Variabel yang paling berpengaruh adalah promosi
penjualan dengan nilai 0,47.
Penelitian yang dilkakukan oleh Bari’ah (2008) tentang Hubungan Antara
Kualitas Layanan Bank Dengan Minat Menabung Nasabah PT BRI kantor cabang
Ungaran analisis regresi sederhana menunjukkan rxy = 0,846 dengan P=0,000
(P<0,05). Kondisi tersebut menunjukkan terdapat hubungan positif antara kualitas
layanan dengan minat menabung nasabah PT BRI kantor cabang Ungaran.
Penelitian yang dilakukan oleh Yulianto (2010), tentang Analisis Pengaruh
Faktor Bauran Pemasaran Terhadap Pertimabangan Nasabah Dalam Memilih Bank
Syariah Di Kota Medan menggunakan analisis regresi linier berganda bahwa harga,
promosi, proses, dan bukti fisik tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
pertimabngan nesabah dalam memilih bank syariah di kota Medan.
Penelitian yang dilakukan oleh Yupitri (2012) tentang analisis Faktor-faktor
yang mempengaruhi Non Muslim Menjadi Nasabah Bank Syariah Mandiri Di
Medan, analisis menggunakan uji spearmant rank dengan SPSS 16 berdasarkan hasil
yang paling kuat adalah promosi memiliki pengaruh kuat yang mempengaruhi non
Penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2009) tentang Pengaruh Kualitas
Layanan, Kualitas Produk dan Nilai Nasbah Terhadap Kepuasan dan Loyalitas
Nasabah Bank Mandiri. Berdasarkan hasil analisis dibuktikan dengan kuantitatif
bahwa kualitas layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
nasabah. Sedangkan kualitas layanan tidak bepengaruh signifikan terhadap loyalitas
Nasabah Bank Mandiri.
Penelitian yang dilakukan oleh Sunarsih dan Wulandari (2014) penelitian
tentang Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menabung Pada
PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk hasil analisis dengan koefisien determinasi sekitar
0,358 (35,8%) bahwa religiusitas, layanan dan nisbah bagi hasil tidak berpengaruh
untuk kepentingan dalam menyelamatkan tapi efek bunga tabungan mempengaruhi
minat nasabah menabung pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk.
Penelitian yang dilakukan oleh Wijayanti dan Sumekar (2009) penelitian
tentang Penagruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Loyalitas Anggota Ummat
Sejahtera Lasem Cabang Kudus penelitian menggunakan regresi linier berganda
bahwa secara bersama-sama menunjukkan produk, harga, lokasi, promosi penyedia
jasa, proses jasa dan bukti fisik berpengaruh signifikan terhadap loyalitas anggota
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Sumber : Diolah pada 20 Februari 2016
E. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan kerangka pikir yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
H1. Promosi berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah dalam memilih
Tabungan di BMT Taruna Sejahtera Cabang Tuntang.
H2. Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah dalam memilih
Tabungan di BMT Taruna Sejahtera Cabang Tuntang. Minat Nasabah
H2 H1
Promosi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif
merupakan analisis menggunakan angka dengan perhitungan statistika.
B.Lokasi Penelitian
Penelitian yang digunakan penulis untuk mengadakan penelitian ini adalah
BMT Taruna Sejahtera Cabang Tuntang. Yang beralamat di Sraten RT 02 RW 01
Kelurahan Sraten kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
C.Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek dan subjek yang
memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan. Adapun yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh nasabah BMT Taruna Sejahtera Cabang
Tuntang.Berdasarkan data yang diperoleh pihak Intern BMT Taruna Sejahtera
Cabang Tuntangdiketahui bahwa jumlah nasabah menabung pada BMT Taruna
2. Sampel Penelitian
Menurut Anton (2006) sampel adalah objek atau subjek peneliti yang dipilih
gunakan mewakili keseluruhan dari populasi.Populasi dalam penelitian ini adalah
nasabah deposito di Baitul Maal Tamwil (BMT)Taruna Sejahtera Cabang Tuntang.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling
yaitu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan (Supardi, 2005).
Dimana hasil perhitungan sebagai berikut:
P.e2 + 1
S= P
Di mana :
S : Sampel
P : Populasi
e : error atau tingkat kesalahan yang diyakini
Jadi perhitungan di atas sampel yang digunakan untuk penelitian adalah 100
responden.
D.Teknik Pengumpulan data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Menurut Anton
(2006) data primer adalah pengambilan data yang diperoleh secara langsung oleh
peneliti dari lapangan. Data primer penelitian ini adalah promosi dan pelayanan.
Sumber penelitian ini diperoleh melalui angket (Questionare) yaitu daftar pertanyaan
yang diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan respon sesuai dengan
permintaan pengguna.
E.Skala pengukuran
Menurut Anton (2006) skala interval adalah memberikan ranking terhadap
responden, yang diranking bisa berupa preferensi, perilaku dan sebagainya. Dalam
penelitian ini, untuk mengukur keputusan nasabah menabung pada BMT Taruna
Sejahtera Cabang Tuntang maka digunakan skala interval. Pemberian bobot skor
diukur dengan skala interval dengan rentang satu sampai lima yang dijabarkan
sebagai berikut :
1. Sangat setuju (SS) dengan skor 5
2. Setuju (S) dengan skor 4
3. Cukup Setuju (CS) dengan skor 3
5. Sangat tidak setuju (STS) dengan skor 1
F. Definisi Operasional
Dalam pelaksanaan penelitian ini terdapat dua variabel yakni :
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas yaitu suatu variabel yang menjadi pusat perhatian peneliti
yang keragamannya sebagai akibat dari campur tangan peneliti atau merupakan suatu
kondisi yang ingin diteliti atau dikaji dan memengaruhi variabel terikat (Masyhuri,
2006: 34). Dalam penelitian ini variabel bebas adalah promosi (X1) dan pelayanan
(X2).
a) Promosi (X1)
Promosi merupakan arus informsi yang dibuat untuk
mengarahkaseseorang atau kelompok yang sifatnya ekonomis, hiburan, atau
informasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Menurut Kotler (2000) indikator empirisnya meliputi:
1. Iklan yang menarik.
2. Promosi melalui brosur yang informatif.
3. Promosi yang dilakukan oleh pihak BMT sendiri.
b) Pelayanan (X2)
Pelayanan merupakan suatu usaha pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi
harapan konsumen (Tjiptono, 2004:131).
Indikator empirisnya menurut Kasmir (2014) meliputi:
1. Fasilitas yang memadai.
2. Penampilan karyawan yang sopan
3. Sikap karyawan yang ramah.
4. Proses transaksi yang sangat mudah.
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang mempengaruhi atau dianggap
menentukan variabel terikat. Variabel ini dapat merupakan faktor risiko, prediktor,
kausa/penyebab.
Dalam penelitian ini variabel terikat yakni minat nasabah (Y). Minat nasabah
merupakan keinginan, kehendak, dan kesukaan seseorang (Hurlock, 1993:144).
G.Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengukuran data berupa
angket kuesioner dengan penilaian skala interval. Kuesioner tersebut terdiri dari tiga
1. Bagian pertama berisi tentang data responden yang meliputi jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir, dan pekerjaan serta penghasilan.
2. Bagian kedua berisi tentang pertanyaan –pertanyaan variabel independen.
3. Bagian ketiga berisi tentang pertanyaan-pertanyaan dependen dengan kerangka
sebagai berikut:
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Indikator Referensi Skala
1. Variabel Promosi (X1) - iklannya yang menarik
- promosi melalui bosur yang informatif
- promosi yang dilakukan oleh pihak BMT sendiri
- promosi yang dilakukan dengan undian hadiah
- Fasilitas yang memadai - Penampilan karyawan yang
sopan
H.Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas dan Realibilitas
A. Uji Validitas
Uji validitas adalah kebenaran instrumen penelitian yang digunakan untuk
menguji apakah pertanyaanpada questioner tersebut benar atau tidak, Anton (2006).
Perhitungan ini dilakukan dengan bantuan komputer progam SPSS (Stastical
Package For Social Science). Untuk menentukan nonor-nomor item yang valid dan
tidak valid, dikonsultasikan dengan tabel product moment. Kriteria penilaian uji
validitas adalah:
a. Apabila r hitung > r tabel (pada taraf signifikansi =0,05 maka dapat dikatakan
item kuesioner tersebut valid.
b. Apabila r hitung < r tabel (pada taraf signifikansi ) = 0,05, maka dapat dikatakan
item kuesioner tersebut tidak valid.
B. Uji Reliabilitas
Uji realibilitas adalah menguji data yang diperoleh sebagai hasil dari jawaban
questioner yang telah dibagikan. Jika questioner tersebut itu handal atau realible.
Dikatakan handal atau realible jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, (Anton, 2006). Untuk mengukur reliabilitas
menggunakan uji statistik cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan realibel jika r
2. Uji Asumsi klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dalam analisis regresi.
Melalui uji asumsi klasik ini berguna untuk melengkapi uji stastitik yang telah
dilakukan yaitu uji F, t dan determinasi. Uji asumsi klasik dari penelitian ini terdiri
dari Multikolinearitas, Heteroskedastisitas, dan Normalitas.
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah situasi dimana terdapat korelasi variabel-variabel
bebas diantara satu dengan lainnya. Dalam hal ini dapat disebut variabel yang bersifat
orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar
sesama variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas didalam model regresi adalah sebagai berikut:
a) Nilai R yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan
mempengaruhi variabel dependen.
b) Multikolinearitas dapat juga dilihat dari nilai toleransi dan lawannya, variance
inflation faktor (VIF) dari masing-masing varibel bebas terhadap variabel terikat.
Jika nilai VIF lebih dari 5 maka ada gejala multikolinearitas, dan sebaliknya jika
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yanglain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresiyang
baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat grafikplot antara
nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.
Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESIDdan ZPRED dimana sumbu Y
adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y
sesungguhnya) yang telah di studentized.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t
dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Ada
beberapa cara salah satunya dengan analisis grafik. Dasar pengambilan keputusan:
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau
grafik histogramnya menunjukan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
atau grafik histogram tidak menunjukan pola distribusi normal, maka model
regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
3. Uji Regresi Linier Berganda
Di dalam menganalisa data, penelitian ini menggunakan metode analisa
regresi berganda. Hal ini disebabkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh arah dan kekuatan hubungan dua variabel atau lebih yaitu antara variabel
bebas terhadap variabel terikat. Sehingga model dasarnya adalah:
Y = ß 0 + ß1 X1 +ß 2 X2 +
Dimana:
Y = Keputusan nasabah menabung pada BMT Taruna Sejahtera.
ß 1= Promosi ß2 = Pelayanan
= Residual atau prediction error
4. Uji Statistik
a. Uji t uji secara individu)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel independen
individu-individu atau sendiri-sendiri. Dengan pengambilan keputusan sebagai
berikut:
a) Apabila t hitung < t tabel maka, H0 diterima. Artinya tidak ada pengaruh yang
signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.
b) Apabila t hitung > r tabel maka, H0 ditolak. Artinya ada pengaruh yang signifikan
antara variabel independen dengan variabel dependen.
b. Uji F ( uji secara serempak)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa sejauh semua
variabel X (independen) secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel Y
(dependen).
a) Apabila F hitung < F tabel, maka H0 diterima. Artinya tidak ada pengaruh yang
signifikan antara variabel independen secara bersama-sama (X) terhadap variabel dependen (Y).
b) Apabila F hitung > F tabel maka H0 ditolak. Artinya terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel independen secara bersama-sama (X1,2,...) terhadap
variabel dependen (Y).
c. Uji (koefisien determinasi)
Koefisien determinasi ( ) menunjukan sejauh mana tingkat hubungan antara
Ciri- Ciri adalah:
a) Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai dengan 1, jadi nilai
antara 0< <1.
b) Nilai 0 menunjukkan tidak adanya hubungan yang sempurna antara variabel
independen dengan variabel dependen.
c) Nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang sempurna antara variabel independen
dengan variabel dependen.
d) Menghitung koefisien determinasi ( ) untuk menilai besarnya sumbangan atau
kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen.
I. Alat Analisis
Dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar tingkat promosi dan
pelayanan terhadap minat nasabah menabung pada BMT Taruna Sejahtera akan
dianalisis dengan mengguanakan uji regresi linear berganda. Regresi linier berganda
disebut juga analisa multivariate, karena variable yang mempengaruhi naik turunnya
variable dependen (Y) lebih dari satu variable independen (X) (Bawono, 2006).
Tahap pengolahan dan analisis data merupakan tahapan yang penting dan
menentukan, dimana data diolah sedemikian rupa sampai berhasil menyimpulkan
kebenaran yang dapat dipakai untuk menjawab persoalan yang diajukan dalam
data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah diaplikasikan kedalam
Stastical Package For Social Science (SPSS). SPSS merupakan progam komputer
stastitik yang berfungsi membantu dalam memproses data-data statistik secara cepat,
serta menghasilkan output yang dikehendaki oleh para pengambil keputusan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
a) Deskripsi Objek Penelitian
a. Sejarah dan Letak BMT Taruna Sejahtera
Krisis moneter tahun 1997-1998 yang mengakibatkan fluktuasi hargabahan
makanan dan input pertanian sejak pertengahan tahun 1997. Selama periode puncak
harga krisis pangan di pasar ritel meningkat pada tingkat yang lebih tinggi hingga
3-25 kali lipat pertumbuhan harga sebelum krisis, telah mendorong sekelompok
pemuda kota Ungaran untuk membentuk lembaga usaha yang bertujuan untuk
meringankan beban rakyat kecil akibat himpitan ekonomi dampak krisis moneter.
Sehingga pada tanggal 24 Agustus 1998 setelah peringatan Kemerdekaan RI ke 53
telah berdiri lembaga usaha yang diberi nama Koperasi Warung Taruna Sejahtera
dengan kegiatan usaha penyaluran sembako khususnya penjualan beras murah dan
telah mendapatkan pengesahan badan hukum dari Kementerian Koperasi Pengusaha
kecil dan Menengah Kabupaten Semarang no: 007/BH/KWK.11.1/IX?1998 tanggal
23 September 1998.
Tetapi pada perkembangannya usaha tersebut tidak dapat berjalan dengan baik
dan mengalami kerugian terus menerus, sehingga pada tahun 2000 koperasi menutup
sistem syariah yang bertujuan untuk memberikan pelayanan penguatan modal usaha
mikro dan kecil yang diberi nama BMT Taruna Sejahtera yang telah mendapatkan
pengesahan akte perubahan Badan Hukum No: 019/BH/PAD/KDK/11.1/II/2000
tanggal 18 Februari 2000.
Usaha simpan pinjam dengan pola syariah diharapkan dapat memberikan
kontribusi bagi kemajuan Koperasi, tetapi usaha tersebut belum dapat beroperasi
dengan baik dan Koperasi tidak mengalami pertumbuhan, sehingga pada awal tahun
2011 Koperasi melakukan perubahan besar yang meliputi perubahan manajemen
kepegawaian dengan menerapkan IMS (Incentive Management System), perubahan
sistem akuntansi dengan mengimplementasikan Aplikasi Core Banking IBS Realtime
serta mempeluas jaringan kerja dengan membuka Kantor Kas diseluruh wilayah
Kabupaten Semarang. Pada saat yang bersamaan diterbitkan produk-produk baru
BMT seperti Simpanan Amanah yang berhadiah menarik, Simpanan Berkah dengan
bagi hasil yang kompetitif, Simpanan Berkah Bonus berupa kendaraan baik Sepeda
Motor maupun mobil dan Pembiayaan Bermanfaat.
Perubahan dari pola Operasional lama ke Pola Operasional baru membawa
dampak pertumbuhan yang sangat pesat hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan Asset
yang semula pada awal tahun 2013 sebesar 1 Milyar menjadi 14 Milyar di akhir bulan
Mei 2013. Disamping perubahan pola Operasional, pada RAT tahun 2012 pada
tanggal 27 April 2013 dalam rangka menyesuaikan dengan Undang-Undang No: 17
HOS Cokroaminoto dirubah namanya menjadi Koperasi Jasa Keuangan Syariah
BMT Taruna Sejahtera dan alamatnya pindah di jl. Gatot Subroto No. 133 Mutiara
Ungaran Square Kav. 3 Ungaran, Yang membuka banyak cabang, salah satunya
adalah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Taruna Sejahtera Sraten.
Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) Taruna Sejahtera merupakan lembaga
keuangan syariah non bank. BMT Taruna Sejahtera merupakan koperasi simpan
pinjam syariah yang bergerak dibidang pendanaan dan pembiayaan. BMT Taruna
Sejahtera Sraten Cabang Tuntang beralamat di Sraten RT 02 RW 01 Kel. Sraten
Kecamatan TuntangKabupaten Semarang. Pada awalnya BMT ini merupakan kantor
kas, yang kemudian menjadi sebuah cabang. Produk yang dimiliki oleh BMT Taruna
Sejahtera terdiri dari simpanan dan pembiayaan.
b. Struktur Organisasi BMT Taruna Sejahtera
Struktur Organisasi merupakan salah satu dalam pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi serta wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap anggota organisasi
pada setiap pekerjaan. Sehingga struktur organisasi dibuat secara sederhana, efektif
untuk dapat bekerja secara efisien. Selain itu struktur organisasi sering disebut bagan
atau skema organisasi dengan gambaran skematis tentang hubungan pekerjaan antara
Gambar 4.1
Struktur Organisasi BMT Taruna Sejahtera
Sumber : Suharwati (2016)
Untuk selanjutnya mulai tahun 2015 :
Gambar 4.2
Pembaruan Struktur Organisasi BMT Taruna Sejahtera Tahun 2015
Sumber : Suharwati (2016)
KEPALA KAS
KEPALA KAS
TELLER SUPERVISOR KAS
ACCOUNT OFFICER
KEPALA KAS
MANAJER CABANG MANAJER CABANG
KEPALA KAS
ACCOUNT OFFICER SUPERVISOR KAS TELLER
Kepala kas
KEPALA KAS
MANAJER CABANG
MANAJER CABANG MANAJER CABANG MANAJER CABANG
Berdasarkan struktur diatas maka akan di jelaskan penjabaran tugas dan
wewenang dari berbagai pihak yaitu antara lain:
1) Direktur
Direktur mempunyai fungsi utama untuk melakukan control/pengawasan
secara keseluruhan atas aktivitas lembaga dalam rangka menjaga kekayaan BMT dan
memberikan arahan dalam upaya lebih mengembangkan dan meningkatkan
kualitas BMT.
(a) Tugas dan Wewenang
a) Bertanggung jawab atas aktivitas BMT dan melaporkan perkembangan unit
BMT kepada seluruh anggota melalui mekanisme rapat yang disepakati.
b) Melakukan penilaian terhadap aktivitas BMT dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan BMT.
c) Merencanakan dan merancang sistem hubungan kerja yang memotivasi
karyawan untuk bekerjasama dalam mencapai sasaran lembaga.
2) General Manajer
General Manajer memili Fungsi utama untuk merencanakan,
mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh aktivitas lembaga yang meliputi
kegiatan utama lembaga serta kegiatan-kegiatan langsung berhubungan dengan
aktivitas utama tersebut dalam upaya mencapai target.
(a) Tugas dan Wewenang
a) Menentukan sasaran/target jangka pendek dan jangka panjang.
b) Memonitor dan memberikan arahan /masukan terhadap upaya
pencapaian target.
c) Merencanakan dan merancang sistem hubungan kerja yang memotivasi karyawan
untuk bekerjasama dalam mencapai sasaran lembaga.
d) Mencari peluang dan membuka kerjasama dengan pihak lain (lembaga/
perorangan) yang dapat secara langsung ataupun tidak langsung memenuhi
kebutuhan lembaga (seperti funding untuk likuiditas ataupun kerjasama
pembiayaan).
3) Manajer Cabang
Manajer Cabang memiliki fungsi untuk merencanakan, mengarahkan,
mengontrol serta mengevaluasi seluruh aktivitas dibidang administrasi, legal dan
personalia yang berhubungan dengan pihak internal dan eksternal dan
meningkatkan profesionalitas SDM BMT .
(a) Tugas dan Wewenang
a) Mengatur, mengawasi dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dalam
lingkungannya sehingga terpelihara kelangsungan, kelancaran dan kesatuan
gerak langkah pekerjaan sesuai dengan tata kerja yang ditetapkan.
c) Menandatangani surat-surat berharga bersama-sama dengan pejabat yang terkait.
d) Memutuskan pemberian kredit sesuai dengan wewenang.
4) Kepala Kas
Kepala Kas memiliki fungsi untuk mencari target pendanaan atau funding,
memasarkan produk-produk jasa yang lain seperti kerjasama payroll (penggajian),
merencanakan, mengarahkan, serta mengevaluasi target pelayanan anggota BMT
setiap hari kerja dilingkungan kerja masing-masing
(a) Tugas dan Wewenang
a) Melakukan aktivitas operasional kantor sesuai tugas Manager Operasional dengan
batas kewenangannya.
b) Melakukan aktivitas pembiayaan sesuai tugas Manager Marketing dengan batas
kewenangannya.
c) Menyusun laporan baik operasional maupun keuangan secara rutin dan periodik.
d) Melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap staf dalam melaksanakan
tugas-tugasnya.
5) Account Officer (AO)
Account Officer memiliki fungsi untuk melayani pengajuan pembiayaan,
melakukan analisa kelayakan serta memberikan rekomendasi atas pengajuan
(a) Tugas dan Wewenang
a) Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan yang telah diproses sesuai dengan
proses sebenarnya.
b) Melihat peluang dan potensi pasar yang ada.
c) Memberi usulan untuk pengembangan pasar kepada manajer.
6) Supervisor Kas
(a) Tugas dan Wewenang
a) Menyampaikan kebijakan yang disampaikan oleh jabatan di atasnya kepada
seluruh bawahan.
b) Mengatur kelompok kerja pada grup yang dipegangnya.
c) Memberikan tugas pada bawahannya.
d) Melaksanakan tugas, proyek, dan pekerjaan secara langsung.
e) Memberikan training.
f) Memimpin dan memotivasi bawahannya
7) Teller
Teller mempunyai fungsi untuk merencanakan dan melaksanakan segala
transaksi yang sifatnya tunai.
(a) Tugas dan Wewenang
a) Menerima dan mengeluarkan transaksi tunai sesuai dengan batas wewenang.
b) Melakukan penghitungan kas pada pagi dan sore hari saat akan dimulainya hari-
c) Menerima transaksi tunai dari transaksi-transaksi yang terjadi di BMT Memegang
kas tunai sesuai dengan kebijakan yang ada.
d) Mengeluarkan transaksi tunai pada batas nominal yang diberikan atau atas
persetujuan yang berwenang.
C. Produk BMT Taruna Sejahtera
Adapun produk simpanan yang dimiliki oleh BMT Taruna Sejahtera adalah:
1) Simpanan Amanah
Adalah Simpanan Anggota yang dapat melakukan penyetoran dan penarikan
sewaktu-waktu pada jam kerja BMT sesuai kebutuhan anggota, yang dikelola secara
halal sesuai syariah. Dana tersebut diperuntukkan untuk membiayai berbagai macam
usaha produktif dan konsumtif yang bermanfaat untuk kepentingan ummat.
a. Persyaratan
1. Mengisi formulir aplikasi permohonan Simpanan Amanah.
2. Melampirkan Foto copy KTP (yang berlaku).
3. Setoran pertama minimal Rp. 10.000,-.
4. Setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,-.
5. Menyetorkan Setoran Pokok sebesar Rp 100.000,- (dapat diangsur 10kali).
b. Fasilitas
1. Dapat melakukan penyetoran dan penarikan sewaktu-waktu pada jam kerja BMT
2. Dapat melakukan penyetoran dan penarikan ditempat (Rumah/ Warung/ Pasar).
c. Keuntungan
1. Dikelola dengan akad Mudharabah, bebas riba, menentramkan dan menenangkan
hati.
2. Memperoleh bagi hasil yang menarik dan kompetitif setiap bulan yang akan
ditambahkan pada saldo Simpanan.
3. Berhadiah menarik (Mobil, Sepeda Motor, TV, Kulkas, Mesin Cuci, dll) yang
diundi setiap 6 bulan, setiap kelipatan saldo Rp. 500.000,- mendapatkan kupon
undian, saldo minimal Rp. 1.000.000,-.
4. Gratis Biaya Administrasi. (Saldo Simpanan tidak akan berkurang).
2) Simpanan Berkah ( Deposito)
Adalah Simpanan berjangka Anggota, merupakan investasi dengan waktu 1,
3, 6, dan 12 bulan. Diperuntukkan bagi anggota BMT yang ingin berinvestasi secara
halal sesuai dengan syariah.Dana tersebut diperuntukkan untuk membiayai berbagai
macam usaha produktif dan konsumptif yang bermanfaat untuk kepentingan ummat.
a. Persyaratan
1. Mengisi formulir aplikasi permohonan Simpanan Amanah.
2. Melampirkan Foto copy KTP (yang berlaku).
3. Setoran pertama minimal Rp. 1000.000,-.
4. Menyetorkan Setoran Pokok sebesar Rp 100.000,- (dapat diangsur 10 kali) bagi
b. Fasilitas
1. Jangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan.
2. Dapat melakukan penyetoran dan penarikan ditempat (Rumah/ Warung/ Pasar).
3. Dapat di perpanjang secara otomatis (Automic Roll over).
4. Dapat dijadikan jaminan Pembiayaan (pinjaman) di BMT Taruna
c. Keuntungan
1. Dikelola dengan akad Mudharobah, bebas riba, menentramkan dan
menenangkan hati.
2. Memperoleh bagi hasil yang menarik dan kompetitif setiap bulan yang langsung
dibukukan pada Simpanan Amanah.
a) Jangka Waktu 1-3 bulan, Nisbah : 33,34 atau setara 12,00%.
b) Jangka Waktu 6 bulan, Nisbah : 36,67 atau setara 13,20%.
c) Jangka Waktu 12 bulan, Nisbah : 33,34 atau setara 14,40%
3. Gratis Biaya Administrasi.
3) Simpanan Berkah Bonus
Adalah Simpanan berjangka Anggota, merupakan investasi secara halal sesuai
dengan syariah, dengan waktu 12, 24, 60 bulan. Diperuntukkan bagi anggota BMT
diperuntukkan untuk membiayai berbagai macam usaha produktif dan konsumptif
yang bermanfaat untuk kepentingan ummat.
a. Persyaratan
1. Mengisi formulir aplikasi permohonan Simpanan Amanah.
2. Melampirkan Foto copy KTP (yang berlaku).
3. Setoran pertama minimal Rp. 60.000.000,-.
4. Menyetorkan Setoran Pokok sebesar Rp 100.000,- (dapat diangsur 10 kali) bagi
anggota baru.
b. Fasilitas
1. Jangka waktu 12, 24, dan 60 bulan.
2. Dapat melakukan penyetoran dan penarikan ditempat (Rumah/ Warung/Pasar).
3. Dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll over).
4. Dapat dijadikan Jaminan Pembiayaan (Pinjaman) di BMT Taruna Sejahtera.
c. Keuntungan
1. Dikelola dengan akad Mudharobah, bebas riba, menentramkan dan menenangkan
hati.
2. Memperoleh bonus berupa Mobil atau Sepeda Motor.
4) Pembiayaan Manfaat
Adalah fasilitas pembiayaan (pinjaman) guna memenuhi kebutuhan Modal
Anggota untuk usaha produktif maupun konsumptif yang dikelola secara halal sesuai
syariah dengan akad Murobahah (Bai Bitsman Ajil) dan Qordul Hasan.
a. Persyaratan
1. Mengisi formulir aplikasi permohonan Pembiayaan.
2. Melampirkan foto copy KTP suami / istri dan foto copy KK (yang berlaku).
3. Foto copy Rek. Listrik / Rek. Telephon (bulan terakhir).
4. Slip gaji bulan terakhir (Karyawan).
5. Kartu Jamsostek (Karyawan).
6. Buku tabungan Bank dan Kartu ATM.
7. Jaminan :
a. Sertifikat SHM PBB.
b. BPKB dan foto copy STNK.
b) Analisis Data 1. Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Penelitian
ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 100 orang responden, dimana
responden yang menjawab kuesioner ini adalah nasabah tabungan BMTTaruna
untuk variabel X dan 4 untuk variabel Y. Sebagai tujuan dari peneltian ini kuesioner
diserahkan kepada responden berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai pengaruh
promosi dan pelayanan terhadap minat nasabah. Berikut ini data dari 100 responden
dari penelitian ini.
2. Identitas Responden a. Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin Jumlah responden %
Laki-laki 36 36%
Perempuan 64 64%
Total 100 100%
Sumber : Data Primer Diolah Pada Tanggal 17 Februari 2015
Tabel 4.1 menunjukkan 36 atau sebesar 36 % nasabah responden adalah
laki-laki dan dan 64 atau 64% nasabah adalah perempuan Kesimpulan yang didapat
bahwa nasabah responden perempuan lebih banyak dari nasabah responden laki-laki.
b. Umur Responden
Tabel4.2 Umur Responden
Jenis kelamin Frekuensi %
<30 23 23%
30 -40 42 42%
>40 35 35 %
Total 100 100 %
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa 23 atau sebesar 23% nasabah berumur <30
tahun, 42 atau sebesar 42% nasabah berumur 30-40 tahun, 35 nasabah atau sebesar
35% berumur >40 tahun.
c. Pendidikan Responden
Tabel 4.3
Pendidikan Responden
Pekerjaan Responden Frekuensi %
SD 0 0 %
SLTP 65 65%
SMA 10 10 %
Diploma 12 12%
Sarjana 13 13%
Total 100 100 %
Sumber : Data Primer Diolah Pada Tanggal 17 Februari 2016
Tabel 4.3 menunjukkan 0 atau sebesar 0% nasabah berpendidikan tingkat
akhir SD, sebesar 65 atau 65% nasabah berpendidikan akhir SLTP, sebesar 10 atau
10% nasabah berpendidikan SMA, sebesar 12 atau 12% nasabah berpendidikan akhir
Diploma dan 13 atau 13 % nasabah berpendidikan akhir Sarjana. Kesimpulan yang
didapat bahwa nasabah responden berpendidikan akhir SLTP lebih banyak pada
c. Pekerjaan Responden
Tabel 4.4
Pekerjaan Responden
Pekerjaan Responden Frekuensi %
PNS 20 20%
Wiraswasta 22 22%
Pegawai swasta 33 33 %
Tidak bekerja 25 25 %
Total 100 100 %
Sumber : Data Primer Diolah Pada Tanggal 17 Februari 2016
Tabel 4.4 menunjukkan 20 atau sebesar 20% nasabah bekerja sebagai PNS, 22
atau 22% nasabah bekerja sebagai wiraswasta, 33 atau 33% naasabah bekerja sebagai
pegawai swasta dan 25 atau 25 % nasabah tidak bekerja (pelajar atau mahasiswa).
Kesimpulan yang didapat nasabah yang bekerja sebagai pegawai swasta menjadi
nasabah responden yang lebih banyak pada BMT Taruna Sejahtera.
d. Pendapatan Perbulan Responden
Tabel 4.5
Pendapatan Perbulan Responden
Pendapatan Frekuensi %
<1000.000 26 26 %
1.100.000-5.000.000 56 56 %
5.100.000-10.000.000 11 11 %
>10.000.000 7 7 %
Total 100 100 %
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa 26 atau sebesar 26% nasabah berpendapatan
>Rp.1000.000,00 perbulan, 56 atau 56% nasabah berpendapatan
Rp.1.000.000,00-5.000.000,00, 11 atau sebesar 11 % nasabah berpendapatan
Rp.5000.000,00-Rp.10.000.000,00 dan 7 atau sebesar 7% nasabah berpendapatan >Rp.5000.000,00-Rp.10.000.000,00.
Kesimpulan yang didapat bahwa nasabah berpendapatan
Rp.1.100.000,00-Rp.5.000.000,00 menjadi nasabah responden lebih banyak pada BMT Taruna
Sejahtera.
3. Hasil Uji Instrumen
a. Uji Reliabilitas dan Validitas a) Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach
Alpha. Hasil dari pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel pada tabel table
4. 6 sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Promosi (X1) 0,761 Reliabel
Pelayanan (X2) 0,762 Reliabel
Minat Nasabah (Y) 0,735 Reliabel
Dari tabel 4.6 di atas dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel
mempunyai nilai cronbach alpha lebih dari 0,60 (α > 0,60), sehingga data tersebut
dapat dikatakan reliable. Sehingga dengan data tersebut dapat digunakan untuk
pengukuran dan penelitian berikutnya.
b). Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan melihat nilai pada tabel korelasi.
Kriterianya apabila nilai korelasi berbintang 2 maka data valid. Hasil uji validitas
adalah seperti pada tabel 4.7 di bawah ini:
Tabel 4.7