• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Profil perusahaan PT indah kiat

PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang Mill merupakan salah satu pabrik kertas yang berada di bawah naungan Sinarmas Group, Divisi Asia Pulp & Paper. Saat ini, Asia Pulp & Paper sendiri menempati peringkat kedua produsen penghasil pulp & paper terbesar di dunia. Asia Pulp & Paper memiliki beberapa pabrik kertas yang tersebar di Indonesia dan China dan kantor cabang yang tersebar di seluruh dunia. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang Mill adalah produsen penghasil kertas warna terbesar di Dunia. Dengan kapasitas produksi mencapai 100,000 ton/tahun, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang Mill menjadi salah satu produsen kertas warna yang disegani di pasarinternational. Dengan adanya sertifikasi ISO 9001, ISO 14001, ISO 18001, ISO CoC-PEFC dan Sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang merupakan wujud nyata dan komitmen perusahaan dalam meningkatkan mutu

(2)

& kualitas produk menempatkan produk PT. Indah Kiat Pulp & Paper sebagai pilihan utama dari para pengguna kertas warna di seluruh dunia. Hal ini dibuktikan dengan lebih dari 65 negara yang tersebar di lima benua telah menikmati kertas warna produksi dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang..

Memasuki persaingan global yang semakin ketat di awal tahun 2010, Perusahaan senantiasa melakukan inovasi dan terobosan-terobosan dalam menciptakan produk-produk yang unggul dan berkualitas. Beberapa jenis-jenis produk baru PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang Mill atau yang lebih dikenal dengan High Value Added Product adalah Sticky Notes, Corrugated Paper, Loose Leaf dan lain lain semakin mewarnai seluruh dunia ini dengan berbagai macam warna. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang, coloring the world

4.1.2 Visi dan Misi perusahaan

Visi :

• Menjadi perusahaan bubur kertas ( pulp ) dan kertas nomor satu di dunia dengan standart internasional di abad ke – 21

• Berdedikasi memberikan yang terbaik bagi pelanggan, pemegang saham, karyawan, dan masyarakat sekitar

(3)

Misi :

• Meningkatkan pangsa pasar di seluruh dunia

• Menggunakan teknologi mutakhir dalam pengembangan produk baru serta penerapan efisiensi pabrik

• Meningkatkan sumber daya manusia melalui pelatihan

• Mewujudkan komitmen usaha berkelanjutan disemua kegiatan operasional

4.1.3 Struktur organisasi perusahaan.

Sama seperti perusahaan pada umumnya, PT indah kiat juga memiliki susunan organisasi yang menginduk pada masing-masing departemen sesuai dengan bidangnya, seperti: depertemen produksi, departemen engineering, departemen bisnis unit, departemen quality control dan quality assurance, dan departemen general affair. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.1 skema sturktur organisasi pada halaman selanjutnya.

(4)

Sedangkan pembahasan pada penelitian ini adalah berada pada departemen produksi di PT indah kiat, tepatnya seksi finishing – sortir. Berikut ini susunan organisasi departemen produksi di PT indah kiat yang akan dijelaskan oleh gambar 4.2 skema sususan organisasi depertemen produksi pada halaman selanjutnya.

Gambar 4.1 Susunan organisasi PT indah kiat (Sumber: PT indah kiat, 2012)

(5)

4.1.4 Proses produksi kertas

Proses produksi kertas di PT indah kiat pada dasarnya sama seperti prusahaan kertas pada umumnya, yaitu dimulai dari pengolahan bahan baku pembuat kertas yang diolah pada mesin pembuat kertas (paper machine), setelah itu dilanjutakan proses pada pemotongan kertas (cutting paper) sesuai dengan pesanan order, lalu diteruskan kebagian sortir untuk dihitung ulang jumlah kertas ditiap rim sesuai dengan permintaan order, selanjutnya kertas tersebut memasuki area pengepakan (packing) untuk dikemas sebelum memasuki gudang (warehouse) terlebih dahulu sebelum dikirim kepada customer atau langsung dikirim kepada customer. Berikut ini

Gambar 4.2 Susunan organisasi departemen produksi ( Sumber : PT indah kiat, 2012 )

(6)

penjelasan lebih lanjut mengenai proses produksi kertas hingga menjadi produk finish good:

4.1.4.1 Stock preparation

Stock preparation merupakan step paling awal dari proses pembuatan kertas, dimana bahan-bahan dasar pembuat kertas diolah menjadi wujud bubur kertas (pulp) yang kemudian siap untuk diolah menjadi kertas.

4.1.4.2 Paper machine

Paper machine adalah mesin produksi kertas dimana bubur kertas yang telah diproses oleh stock preparation, kemudian diolah menjadi sebuah kertas dalam bentuk jumbo roll kertas. Berikut ini tampilan dari paper machine;

(Sumber: PT indah kiat, 2012)

(7)

4.1.4.3 Finishing-Cutter rewinder

Bagian-bagian dari mesin cutting paper beserta prosesnya:

Berikut ini adalah tampilan cutting paper machine di PT indah kiat Tangerang Mill.

Cutter rewinder merupakan proses pemotongan kertas sesuai dengan ukuran yang dipesan oleh customer ( ukuran big sheet ). Selanjutnya melalui proses sortir, kertas tersebut akan dihitung jumlahnya dalam tiap rim sesuai dengan permintaan customer sebelum dikemas (packing).

Lead In: Proses penarikan kertas menggunakan worm roll yang merupakan komponen mesin potong, yang kemudian kertas akan terdorong melewati pisau potong

Unreelstand: Area penempatan jumbo roll yang akan dipotong di mesin potong, pada tiap unreelstand terdapat brake / rem yang berfungsi supaya jumbo roll tidak loss

Gambar 4.4 Cutting paper machine (Sumber: PT indah kiat, 2012)

(8)

Cutting unit : Proses pemotongan kertas dengan menggunakan pisau potong (cross cutter )

Conveyor : Proses penyaluran kertas yang terpotong menuju ke layboy

Layboy : Tempat penampungan kertas yang telah terpotong di mesin Untuk memperjelas bagian-bagian dari cutting paper machine, berikut ini akan dijelaskan mengenai layout cutting paper machine pada gambar 4.5 gambar layout cutting paper machine di halaman selanjutnya.

(9)

Lead In Cutting Unit

Conveyor Layboy

Unreel stand

Gambar 4.5 Layout Cutting paper machine (Sumber : PT indah kiat, 2012)

(10)

4.1.4.4. Proses sortir

Pada tahap ini kertas yang telah dipotong oleh mesin cutting paper, disortir oleh para karyawan untuk dihitung jumlahnya tiap rim kertas secara manual sesuai dengan permintaan customer.

Gambar 4.6 Proses sortir (Sumber: PT indah kiat, 2012)

4.1.4.5 Proses packing

Pada proses ini, kertas yang telah disortir kemudian dikemas sebelum dikirim ke gudang sementara atau langsung dikirim kepada customer.

Gambar 4.7 Proses packing (Sumber : PT indah kiat, 2012)

(11)

4.1.5 Tab inserter

Tab inserter merupakan suatu alat bantu yang berperan sebagai

counter sheet, adapun fungsi dari tab inserter ini adalah untuk mempermudah kerja tenaga kerja sortir dalam mengitung kertas, sekaligus sebagai jalan keluar dari permasalahan yang terjadi di PT Indah Kiat seperti yang sudah penulis sampaikan pada rumusan masalah penelitian, yaitu selisih jumlah kertas di tiap rimnya. Berikut ini data beserta spesifikasi “Tab Inserter” yang digunakan di PT Indah Kiat :

Gambar 4.8 Tab inserter (Sumber : PT indah kiat, 2012)

Spesifikasi:

• Merek : Digi Mark

• Type : BP-470-70-110-507 • Dimensi : T: 0.15 – 0.20 mm W: 12 mm ; L: 120mm • Motor : AC 100/110 V; 50/60 Hz; 15 Watts • Solenoid : AC 100/110 V; 50/60 Hz; 1.0 kg • Current : 1,5 A

(12)

Sesuai dengan fungsinya sebagai counter sheet, alat bantu ini diinstalasi pada mesin cutting paper tepatnya bagian layboy.

Gambar 4.9 Posisi pemasangan tab inserter (Sumber: PT indah kiat, 2012)

Pemasangan alat ini dimaksudkan agar kertas yang sudah dipotong pada mesin cutting paper, terdapat tanda / marker ditiap rimnya pada masing-masing pocket pallet. Sehingga sangat memudahkan tenaga kerja sortir dalam melaksanakan tugasnya. Tab inserter ini bekerja untuk memberikan tanda di tiap tumpukan kertas. Dimana program counter sheet sudah disetting sesuai dengan permintaan (jumlah kertas di tiap rim kertas), maka tiap counter sheet

menghitung kertas yang telah melewati photo sensor, tab inserter tersebut akan mengeluarkan pita sebagai tanda bahwa tumpukan kertas tersebut sudah mencapai jumlah sheet per rim yang sesuai permintaan.

Photo sensor diinstal pada bagian conveyor, sehingga tiap kertas yang melewati sensor ini sejumlah dengan yang deprogram pada display

(13)

pemrograman, maka tab inserter akan mengeluarkan pita, sebagai tanda tiap rim pada tumpukan kertas.

Gambar 4.10 Pemasangan photo sensor (Sumber : PT indah kiat, 2012)

Berikut ini adalah tumpukan kertas setelah dipotong pada mesin cutting paper yang sudah diinstal alat tab inserter:

Gambar 4.11 Tumpukan kertas dengan pita tab inserter ( Sumber: PT indah kiat, 2012 )

(14)

4.2 Pengolahan data 4.2.1 Customer complain

Seperti yang sudah dibahas pada rumusan masalah, customer complain yang muncul pada proses finishing-sortir ini adalah selisih hitung jumlah kertas di tiap rim kertas. Berikut ini data hasil dari project tab inserter ini dalam mereduce customer complain di area finishing-sortir

periode Januari 2011-Desember 2011. Tabel 4.1 customer complain

CUSTOMER COMPLAINT SORTIR - PACKING MONTH CASE REDUCTION

Jan-11 3 2.70 Feb-11 4 -29.73 Mar-11 4 -29.73 Apr-11 1 67.57 May-11 2 35.14 Jun-11 1 67.57 Jul-11 1 67.57 Aug-11 1 67.57 Sep-11 0 100.00 Oct-11 1 67.57 Nov-11 0 100.00 Dec-11 0 100.00 Keterangan:

Sebelum menggunakan tab inserter

Sesudah menggunakan tab inseter

(Sumber : PT indah kiat, 2012)

Dari data di atas, maka jumlah customer complain sebelum project tab inserter

adalah 16 kasus, sedangkan setelah menjalankan project tab inserter jumlah

customer complain adalah 2 kasus. Maka dapat dihitung indeks dalam mereduce customer complain sebagai berikut:

Jumlah costumer complain sebelum project tab inserter x 100% Jumlah customer complain setelah project tab inserter

(15)

2 x 100% = 87,5 % 16

Maka kesimpulannya untuk peningkatan indeks efisiensi customer complain

setelah adanya project tab inserter ini adalah sebesar 87,5 % per bulan.

4.2.2 Efisiensi penggunaan waktu untuk proses sortir kertas

Selama penelitian didapatkan jumlah penggunaan waktu dalam menyortir kertas per pallet sebelum dan sesudah menjalankan project tab inserter ini adalah sebagai berikut.

Tabel 4.2 Penggunaan waktu untuk proses sortir

Jam Kerja untuk menyelesaikan 1 pallet

Baseline 105 Menit/pallet Sesudah 20 (Sumber : PT indah kiat, 2012)

Efisiensi waktu produksi : Waktu base line - Waktu sesudah x 100% Waktu base line

: 105 - 20 x 100% = 81% 105

Kesimpulan dari data dan penghitungan diatas, bahwa setelah menggunakan

tab inserter, peningkatan efisiensi penggunaan waktu dalam menyortir kertas adalah sebesar 81% per pallet.

4.2.3 Efisiensi penggunaan jumlah karyawan di area finishing-sortir

Berikut ini data-data yang diperoleh selama masa penelitian yang berkaitan dengan efisiensi penggunaan jumlah karyawan sortir.

(16)

Target produksi dalam tiap bulan = 7000 ton

Target produksi per hari = ( 7000 ÷ 0,7 ) = 333 pallet per hari 30

Jumlah waktu untuk mensortir kertas per pallet sebelum menggunakan tab inserter (waktu baseline) = 105 menit

Jumlah waktu untuk mensortir kertas per pallet sesudah menggunakan tab inserter (waktu target) = 20 menit

Jumlah jam kerja karyawan dalam 1 hari = 8 jam = 480 menit

4.2.3.1 Kemampuan sortir karyawan dan jumlah karyawan sortir sebelum menggunakan tab inserter.

Kemampuan tiap karyawan untuk mensortir kertas dalam 1 hari sebelum menggunakan tab inserter ( A ).

A = Jumlah waktu kerja dalam 1 hari = 480 = 5 pallet per orang Waktu base line 105

Jumlah penggunaan karyawan sortir per hari sebelum menggunakan tab inserter ( X ).

X = Target produksi per hari = 333 pallet = 67 orang A 5

4.2.3.2 Kemampuan sortir karyawan dan jumlah karyawan sortir sesudah menggunakan tab inserter

Kemampuan tiap karyawan untuk mensortir kertas dalam 1 hari sebelum menggunakan tab inserter ( B ).

B = Jumlah waktu kerja dalam 1 hari = 480 = 24 pallet per orang Waktu target 20

(17)

Jumlah penggunaan karyawan sortir per hari sesudah menggunakan tab inserter ( Y ).

Y = Target produksi per hari = 333 pallet = 14 orang B 24

Sehingga kesimpulannya setelah menggunakan tab inserter, efisiensi penggunaan jumlah karyawan sebesar = 67 – 14 x 100% = 79 %

67

4.2.4 Peningkatan produktivitas di area finishing – sortir

Berikut ini data peningkatan produktivitas karyawan di area

finishing – sortir sesudah menggunakan tab inserter.

Tabel 4.3 Indeks produktivitas finishing – sortir 2011 Month Finishing - Sortir INPUT ( Ton ) HTW ( Ton ) MPC ( $ ) Jum Kar (orang) MPC / Person ( $/org) Labor Productiviy = HTW / Person Labor Cost = MPC/HTW Produktivity sortir area Jan 7,546.31 5,136.25 112,324.24 213 527.34 24.11 21.87 0.68 Feb 7,132.36 5,482.55 128,531.03 212 606.28 25.86 23.44 0.77 Mar 7,700.10 5,929.53 130,889.00 212 617.40 27.97 22.07 0.77 Apr 6,935.64 5,231.92 118,981.18 212 561.23 24.68 22.74 0.75 May 7,137.73 5,471.33 131,296.27 214 613.53 25.57 24.00 0.77 Jun 7,771.42 5,861.49 127,129.30 213 596.85 27.52 21.69 0.75 Jul 6,750.06 6,618.93 124,889.03 213 586.33 31.07 18.87 0.98 Aug 7,120.21 7,018.15 125,074.58 212 589.97 33.10 17.82 0.99 Sep 6,433.60 7,517.34 123,504.87 200 617.52 37.59 16.43 1.17 Oct 6,708.12     8,293.46   105,751.24 200 528.76 41.47 12.75 1.24 Nov 7,834.03 8,781.23 104,115.73 180 578.42 48.78 11.86 1.12 Dec  6,451.65      9,567.23   105,664.16  120  880.53  79.73  11.04  1.48 AVG 80,909.41 1,438,150.63 200.08 7,187.76 404.38 17.77 0.96

(18)

Keterangan: HTW (handle to ware house) adalah berapa banyak input daricutting paper untuk di kirim ke gudang (output sortir)

MPC (man power cost) adalah biaya yang tidak bisa dihindarkan sepert lembur, biaya karyawan sakit, tunjangan dll

Contoh penghitungan labour productivity per bulan = HTW Jumlah karyawan = 5,136.25 = 24,11 ton/person 213

Contoh penghitungan labour cost per bulan = MPC = $ 21,87 per ton HTW

Rata-rata produktivitas sebelum tab inserter ( Jan’11-Jul’11) = 0,78 ton per bulan Rata-rata produktivitas sesudah tab inserter (Agust’11-Des’11) = 1,2 ton per bulan Melalui data di atas, maka didapat angka peningkatan produktivitas di area finishing sortir setelah menggunakan tab inserter sebesar: 1,2 x 100%

0,78 : 53 %

4.2.5 Penurunan biaya tenaga kerja

Berdasarkan data pada table 4.3 menegenai indek produktivitas di area

nishing-sortir, maka angka dapat dihitung angka penurunan biaya tenaga kerja (labour ocost) sebagai berikut.

Rata-rata labour cost per bulan sebelum menggunakan tab inserter = $ 22,10 perton Rata-rata labour costper bulan sesudah menggunakan tab inserter = $ 13,8 per ton

(19)

Penurunan labour cost = Rata-rata labour cost sesudah tab inserter x 100% Rata-rata labour cost sebelum tab inserter

= 13,8 x 100% = 62,5% per bulan 22,10

4.2.6 Perhitungan penghematan

Mengenai data penghematan pembayaran karyawan di area finishing-sortir

dapat dilihat di table 4.3 pada halaman 48. Berikut ini pengolahan data tersebut terkait penghematan untuk membayar tenaga kerja:

Rata-rata jumlah karyawan per bulan sebelum tab inserter = 212 orang Rata-rata jumlah karyawan per bulan sesudah tab inserter = 183 orang

Selisih rata-rata jumlah karyawan sebelum dan sesudah tab inserter = 29 orang Upah karyawan per jam = Rp 13,346.00

Jam kerja dalam 1 hari = 8jam atau 240jam per bulan Penghematan untuk membayar karyawan per bulan:

= Selisih rata-rata jumlah karyawan perbulan x jam kerja/bulan x upah karyawan/jam = 29 x 240 x Rp 13,346.00

= Rp 92,888,160.00 per bulan

(20)

Referensi

Dokumen terkait

Perlu untuk diketahui bahwa seluruh beban tugas (BT) QC Field PT Mayora Indah pada setiap bagian sampel yang diteliti adalah beban tugas yang dihitung selama

Maka dari tabel 4.2 diatas data dapat diolah dengan menggunakan rumus produktifitas diatas, sehingga didapat hasil presentase produktifitas proyek pencapaian dalam ketepatan

Kategori ini merupakan kecelakaan kerja yang terjadi karena adanya kontak atau interaksi terhadap mesin-mesin produksi saat bekerja atau kontak dengan material yang sedang

Dari hasil perhitungan FMEA diatas dapat dijelaskan bahwa perawatan pada mesin hanya dilakukan saat mesin mengalami kerusakan mendapatkan RPN (Risk Priority Number)

Sub subbab ini membahas mengenai pengolahan data dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada objek kajian beton pracetak. Pengolahan yang dilakukan menggunakan metode

Apabila bahan baku tidak digiling sampai halus maka bahan baku kertas yang telah dijadikan buburan kertas akan menggumpal sehingga menyebabkan kertas mudah

Ring adalah produk dari departemen General Can sendiri yang nantinya akan di assembly dengan bodinya dengan menggunakan mesin seamer ( mesin untuk menggabungkan 2

OCC DET RPN Recommend Actions Rolled In Scale adanya lubang dan baretan memanjang pada gulungan coil Suhu temperature mesin yang sangat tinggi umur mesin sudah