• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Pengendalian Kualitas Produk untuk Memperbaiki Rework dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) dan Metode Fuzzy FMEA pada PT. Socfin Indonesia Kebun Tanah Besih

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Pengendalian Kualitas Produk untuk Memperbaiki Rework dengan Metode Statistical Quality Control (SQC) dan Metode Fuzzy FMEA pada PT. Socfin Indonesia Kebun Tanah Besih"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di era globalisasi perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dan jasa

harus mampu berkompetisi. Perusahaan akan memasuki era persaingan baru untuk

mendapatkan keuntungan dan kekuatan pasar. Terlebih sejak adanya MEA

(Masyarakat Ekonomi Asean), produk-produk yang masuk ke Indonesia dari Negara

ASEAN semakin beragam. Oleh karena itu perusahaan yang ingin bersaing harus

mampu memperkuat daya saing untuk menghadapi fenomena tersebut guna

menaikkan posisi produk-produk lokal. Faktor yang berpengaruh dalam memenuhi

kebutuhan konsumen bukan hanya harga yang terjangkau, tetapi produk yang

dihasilkan harus sesuai dengan kualitas yang diharapkan.

Kualitas merupakan faktor utama dalam preferensi konsumen, perlu adanya

pengawasan yang ketat. Pengendalian kualitas adalah salah satu strategi perusahaan

agar dapat menghadapi persaingan global dengan produk perusahaan lain. Kualitas

menjadi faktor primer bagi konsumen dalam memilih produk. Kualitas produk yang

tidak sesuai dengan keinginan konsumen akan menyebabkan perusahaan mengalami

kerugian. Kerugian tersebut dapat berupa kehilangan waktu, tenaga, uang, dan

turunnya kepercayaan konsumen terhadap perusahaan.

PT. Socfin Indonesia Kebun Tanah Besih adalah perusahaan yang memproses

karet alami (Latex) menjadi bahan baku yang sesuai dengan Standard Internasional

(2)

yaitu SIR 10, 3CV 50, dan 3CV 60, dimana 3CV 60 merupakan grade terbaik.

Perusahaan ini terletak di Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara.

Hasil produksi perusahaan diekspor seluruhnya keluar negeri, yaitu Eropa dan

Amerika, khususnya Belgia dan Amerika Serikat. PT. Socfin Indonesia sangat peduli

dengan kualitas produknya. Dalam memproduksi crumb rubber, banyaknya produk

yang tidak sesuai spesifikasi akan dilakukan rework seperti yang ditunjukkan pada

Tabel 1.1. Akan tetapi, produk yang di rework dapat mengurangi kualitas dari crumb

rubber sehingga harga jual dari crumb rubber menjadi lebih murah. Selain itu, pengerjaan ulang (rework) dapat menimbulkan biaya produksi tambahan.

Tabel 1.1. Jumlah Rework pada Tahun 2015

Periode Produksi

Jenis Kecacatan yang di Rework (Kg)

Total (Kg)

Sumber: PT. Socfin Indonesia

Pada Tabel 1.1. menunjukkan jumlah rework pada tahun 2015-2016 yang

terjadi di PT. Socfin Indonesia. Setelah dilakukan pengambilan data awal, didapatkan

(3)

mengalami rework dikarenakan tidak sesuai dengan standar perusahaan yaitu

Standard Internasional Rubber (SIR). PT. Socfin Indonesia Kebun Tanah Besih memproduksi 3 jenis karet, yaitu SIR 10, 3CV 50, dan 3CV 60. Jenis produk yang di

rework selain tidak sesuai dengan SIR, juga karena terdapat kecacatan seperti keras, lembek dan terdapat mata ikan. Untuk jenis kecacatan keras dan lembek dapat

diidentifikasi dengan memegang langsung crumb rubber, sedangkan untuk jenis

kecacatan mata ikan dapat diidentifikasi dengan melihat bintik-bintik putih pada

permukaan crumb rubber.

Metode yang dapat digunakan untuk memperbaiki jumlah rework yaitu

metode Statistical Quality Control (SQC) dan metode Fuzzy FMEA. Metode SQC

adalah metode yang menggunakan prinsip statistika untuk melakukan pemecahan

masalah dan untuk meningkatkan kualitas dari suatu produk. Dengan menggunakan

metode SQC akan dicari penyebab kegagalan produksi. Setelah penyebab kegagalan

didapatkan, maka akan di cari penyebab kegagalan dengan kategori tertinggi melalui

fuzzy FMEA, sehingga dari penyebab kegagalan tertinggi akan dilakukan perbaikan. Penelitian yang menggunakan metode SQC dalam pengendalian mutu pada

pengolahan ikan pelagis beku di PT Perikanan Nusantara (Persero). Pada penelitian

ini terdapat kerusakan ikan pelagis ditahun 2014 dengan persentase kerusakan

sebesar 2,74%, sehingga dilakukan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan

pengendalian mutu pada pengolahan ikan pelagis dengan pendekatan SQC. Hasil dari

penelitian terdapat kerusakan ikan masih ada yang keluar dari batas kendali.

(4)

biaya mutu yang dikeluarkan lebih besar dibandingkan dengan biaya mutu yang

seharusnya (Kadek , 2016).

Penelitian yang menggunakan metode Fuzzy FMEA dalam menganalisa

risiko kegagalan proses produksi di PDAM yang akan mempengaruhi hasil ouput

dari proses penjernihan air. Pada penelitian ini digunakan Fuzzy FMEA untuk

mendeteksi risiko apa saja yang dapat mempengaruhi dari kegagalan. Hasil dari

penelitian didapatkan risiko kegagalan proses potensial yang ada pada tahap aerasi

sampai dengan tahap desinfeksi. Dan juga terjadi perbedaan hasil antara FMEA

konvensional dengan fuzzy FMEA, hal ini ditunjukkan dengan adanya nilai-nilai

RPN yang sama pada FMEA konvesional, sedangakan fuzzy FMEA tidak memiliki

nilai FRPN yang sama atau dengan kata lain tidak terjadi bias (Suhartini, 2013).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, permasalahan

yang dialami oleh PT. Socfin Indonesia Kebun Tanah Besih adalah banyaknya

jumlah crumb rubber yang di rework karena kualitas crumb rubber yang dihasilkan

tidak sesuai dengan spesifikasi perusahaan.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian adalah untuk memperbaiki proses rework dan

mengidentifikasi kecacatan serta penyebabnya sebagai upaya mendapatkan produk

(5)

Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah:

1. Mengidentifikasi jenis kecacatan yang menyebabkan produk cacat terbesar yang

dibentuk dalam diagram pareto.

2. Menganalisis kecacatan paling dominan dan mencari faktor penyebab timbulnya

kecacatan pada produk tersebut dalam Cause Effect Diagram.

3. Menentukan risiko kegagalan proses produksi terbesar dalam nilai RPN dan

FRPN.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Manfaat bagi mahasiswa

Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang

diperoleh selama kuliah di lapangan kerja dan menambah keterampilan dalam

menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya

dalam hal pengendalian kualitas melalui metode Statistical Quality Control (SQC)

dan fuzzy FMEA dalam memaksimalkan kualitas produk.

2. Manfaat bagi perusahaan

Sebagai masukan bagi perusahaan untuk menghasilkan produk yang lebih mulus

dengan kualitas yang lebih baik.

3. Bagi Departemen Teknik Industri USU

Untuk mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen

(6)

1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan dalam penelitian ini adalah :

1. Data rework yang digunakan yaitu crumb rubber 3CV 60 dari bulan Juni 2015-

bulan Mei 2016.

2. Penilaian kualitas crumb rubber hanya untuk jenis crumb rubber 3CV 60.

3. Analisis yang dilakukan hanya pada analisis pengendalian kualitas.

Asumsi dalam penelitian yang dilakukan adalah :

1. Semua fasilitas yang digunakan, pada proses produksi berada dalam kondisi baik

dan bekerja normal.

2. Operator dianggap telah menguasai pekerjaannya dalam proses produksi produk.

Gambar

Tabel 1.1. Jumlah Rework pada Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

Pada gambar 2 Diagram Afinitas mengukur kualitas pada gula, didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pada gula yaitu operator yang masuk kerjanya tidak

Hasil akhir menunjukkan bahwa kombinasi level faktor yang optimal adalah kecepatan putar pada 1.300 rpm, suhu pada 65 0 C dan daya hisap pada level 3.. Hasil metode taguchi

Dari segi material penyebab tingginya adalah kualitas sawit yang dipanen, akan tetapu kondisi material sangat jarang menyebabkan kadar dirt content tinggi, kadar dirt

Tabel 5 menjelaskan bahwa mobil akan bergerak jika tidak mendeteksi warna merah. Robot mobil akan tetap bergerak sesuai input yang diterima dari sensor ultrasonik selama

provided by Daftar Jurnal yang terbit di Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma.. Apabila pengendalian kualitas dilakukan dengan baik, maka pimpinan perusahaan akan dapat

Berdasarkan penelitian yang telah banyak dilakukan sebelumnya, permasalahan dalam mengurangi waktu produksi pada kasus penjadwalan flow shop yang menggunakan metode Cross Entropy

Peta Kontrol X Kadar Kotoran Dengan langkah perhitungan yang sama seperti kadar asam lemak bebas dan kadar air, maka untuk menentukan nilai indeks kapabilitas proses Cp kadar kotoran

menekan jumlah produk yang rusak dan menjaga agar produk akhir yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas perusahaan dan produk yang rusak dijamin tidak akan sampai ke tangan