• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN Gambaran Umum Berdirinya SAMSAT di Indonesia. Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) merupakan suatu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PEMBAHASAN Gambaran Umum Berdirinya SAMSAT di Indonesia. Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) merupakan suatu"

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

48

BAB IV

PEMBAHASAN

1.1. Gambaran Umum SAMSAT

1.1.1. Gambaran Umum Berdirinya SAMSAT di Indonesia

Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) merupakan suatu sistem kerjasama secara terpadu antara POLRI, Dinas Pendapatan Provinsi, dan PT Jasa Raharja (Persero) dalam pelayanan untuk menerbitkan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) yang dikaitkan dengan pemasukan uang ke kas Negara baik melalui Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), DAN Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ), dan dilaksanakan pada satu kantor yang dinamakan Kantor Bersama SAMSAT. Hal ini dijelaskan mengenai beberapa perkembangan berdirinya SAMSAT di Indonesia, yaitu sebagai berikut :

a. Perkembangan SAMSAT Periode Tahun 1933-1946

Sebelum tahun 1933, yaitu sebelum diberlakukannya WVO (Wegverkeerordinantie) Nomor 86, STNK telah dikeluarkan oleh Polisi sebagai pelaksana dari pada hak yang dimiliki oleh Gubernur atau Presiden karena Polisi pada waktu itu berada dibawah Pemerintah Daerah yang membidangi keamanan dalam Negeri. Pada tahun 1946, POLRI keluar dari Departemen Dalam Negeri dan berada langsung dibawah Perdana Menteri dengan tugas dan tanggung jawab yang sama yaitu keamanan dalam Negeri. b. Perkembangan SAMSAT Periode Tahun 1946-1951

(2)

Setelah POLRI keluar dari DEPDAGRI, pelaksanaan penerbitan STNK tetap oleh POLRI, dengan pengertian tetap melaksanakan hak yang dimiliki Gubernur atau Presiden dalam mengeluarkan STNK. Keadaan ini disebabkan masa peralihan yang belum sempat dibenahi, karena kesibukan dalam revolusi fisik mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

c. Perkembangan SAMSAT Periode Tahun 1951-1965

Dalam tahun 1961, wewenang POLRI untuk mengeluarkan STNK dipertegas dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1951 L.N 1951 Nomor 42 tanggal 30 Juni 1951 yang merubah dan menambah UUL tahun 1933 (WVO) sebagai berkut:

1. Pasal 6 ayat (2): Keterangan pengemudi diberikan oleh Kepala Kepolisian karesidenan.

2. Pasal 8 ayat (2): Nomor dan huruf atas permohonan diberikan kepada pemilik-pemilik atau pemegang-pemegang kendaraan bermotor oleh Kepala Kepolisian Karesidenan dalam wilayah/kekuasaan setiap kendaraan itu berbeda.

Dengan demikian yang dimiliki hak atas kuasa Undang-Undang untuk memberikan SIM dan STNK adalah murni POLRI, bukan lagi Polisi menjalankan hal yang dimiliki oleh Gubernur/Presiden. Pada periode ini, telah mulai berkembang perasaan kebutuhan untuk mengkaitkan administrasi STNK dengan sektor pemasukan uang ke kas negara, yang sebenarnya termasuk kepentingan bidang kesejahteraan (bestuur), karena sulit untuk dicari jalan lain, maka dikaitkan dengan pengeluaran STNK yang menjadi

(3)

bidang dari pada keamanan Hal ini mulai direalisasikannya dengan keluarnya:

1. Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 2 Tahun 1959 Pasal 31 ayat (1) mengenai larangan bagi POLRI untuk mengeluarkan STNK sebelum pemilik kendaraan bermotor menyerahkan bukti pelunasan Bea Balik Nama (BBN).

2. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1965 tentang larangan bagi POLRI mengeluarkan STNK sebelum pemilik kendaraan bermotor menyerahkan bukti pembayaran Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.

3. Instruksi Presidium Kabinet Nomor 10/EK/IN/1966, tanggal 16 September 1966 tentang penginvestasian pemungutan Pajak dalam rangka usaha meningkatkan penerimaan negara. Dengan demikian pada periode ini rintisan kearah terbentuknya SAMSAT telah dimulai.

d. Perkembangan SAMSAT Periode Tahun 1965-sekarang

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Rya Nomor 3 Tahun 1965 (1 April 1965) maka dicabutlah Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1961 dimana dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1965 tersebut tidak secara jelas mengatur instansi mana yang mengeluarkan STNK. Hanya dicantumkan bahwa instansi yang berwenang mengeluarkan STNK/SIM akan ditentukan oleh Peraturan Pemerintah, sedangkan PP itu hingga saat ini belum ada. Walaupun demikian penanggulangan kebutuan untuk meningkatkan pemasukan Negara ini tetap diupayakan bahkan ditingkatkan lagi.

(4)

POLRI dalam rangka membantu pelaksanaannya, telah melakukan berbagai upaya diantaranya dengan ikut aktif membantu menyelenggarakan razia Pajak Kendaraan Bermotor, membuat STNK dengan sistem komputer, membuat Kantor Bersama di POLDA Metro Jaya pada Tahun 1974, dimana POLRI,PT AK Jasa Raharja dan Dinas Pendapatan Daerah bekerja dalam satu kantor untuk memudahkan koordinasi, namun upaya-upaya tersebut belum mendatangkan hasil yang memutuskan terutama di bidang property.

Karena terjadi banyak kendala, maka Pemerintah pada tanggal 28 Desember 1976 menerbitkan surat keputusan bersama Menhakam/Pangab, Menkeu, dan Mendagri No. Kep/13/XII/1976, Kep 1169/MKIV/76, No.311 Tahun 1976 tentang penyederhanaan pajak kendaraan bermotor yang berkaitan dengan pelayanan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) dalam suatu kantor bersama SAMSAT. Dengan diterbitkan surat keputusan bersama ini diharapkan dapat menciptakan keseragaman pengurusan STNK diseluruh wilayah Indonesia.

Tujuan dari penyatuan ini adalah mempermudah pengurusan pajak kendaraan bermotor serta meningkatkan pelayanan kepada para pemilik kendaraan bermotor. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan pendapatan Negara dan Daerah.

Keuntungan terbentuknya SAMSAT adalah sebagai berikut:

a. Adanya kerja sama instansi-instansi yang tergabung dalam pelaksanaan SAMSAT (POLRI,DISPENDA dan Jasa Raharja).

(5)

b. Adanya sistem pengurusan STNK,PKB, BBNKB, dan SWDKLLJ yang seragam.

c. Pengenaan pajak dan SWDKLLJ disesuaikan dengan masa berlakunya STNK, terhitung sejak tanggal pendaftaran dan setiap tahun wajib pajak melaksanakan pengesahan STNK.

d. Penerbitan STNK/TNKB dapat dibayar sekaligus di satu tempat.

e. Pelayanan dilakukan secar “open service”, wajib pajak dilayani langsung tatap muka dengan petugas pelayanan.

f. Berlakunya azas FIFO (firs in first out), wajib pajak yang datang pertama dilayani lebih dulu.

Dengan demikian, latar belakang terbentuknya SAMSAT memang lebih banyak diwarnai peningkatan bidang property di banding bidang security-nya. Namun demikian, bidang security yang menjadi tugas pokok POLRI, sesuai dengan penjelasan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1965, yaitu bahwa maksud penomoran kendaraan bermotor adalah untuk kepentingan penyidikan, maka fungsi security oleh POLRI di kantor SAMSAT tidak boleh luntur dengan menitikberatkan pada usaha-usaha pelayanan saja. Tahun 1993 terdapat revisi koreksi bersama Menhakam Pangab, Mendagri, dan Menkeu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 yaitu dengan masa berlaku STNK dari 1 tahun menjadi 5 tahun namun pembayaran PKB dan SWDKLLJ

Dasar pelaksanaan Kantor Bersama SAMSAT: a. Instruksi Bersama

1. Menteri Pertahanan dan Keamanan : Nomor : Ins/03/M/X/1999 2. Menteri Dalam Negeri : Nomor : 29 Tahun 1999

(6)

3. Menteri Keuangan : Nomor : 6/IMK/014/1999 b. Ditindaklanjuti dengan SK Bersama:

1. Kapolri : Nomor : SKEP/06/X/1999

2. Dirjen PUOD : Nomor : 973-1226 Tahun 1999

3. Dirut PT.Jasa Raharja (Persero) : Nomor : SKEP/02/X/1999

Dalam penerbitan : STNK,STCK, TNKB, pemungutan PKB, BBNKB serta SWDKLLJ. Pada sendi-sendi kualitas pelayanan Kep. Men Pan Nomor 81/1993, hakikat pelayanan publik yang prima adalah meliputi titik strategis interaksi antara pemberi layanan dan penerima oleh karena itu harus mengandung sendi-sendi kualitas pelayanan sebagai berikut:

a. Kesederhanaan, dimaksud adalah indikator kinerja prosedur pelayanan tidak berbelit-belit, lancar dan mudah dilakukan.

b. Kejelasan dan kepastian, dimaksud adalah hak dan kewajiban bagi yang melayani dan yang diatur jelas dan dilaksanakan dengan konsisten.

c. Keamanan, dimaksudkan adalah indikator hasil pelayanan harus aman dan memberikan kenyamanan serta kepastian hukum.

d. Ketertiban, dimaksudkan adalah indikator kinerja informasi pelayanan disampaikan secara terbuka dan luas kepada masyarakat.

e. Efisiensi, dimaksudkan adalah indikator kinerja persyaratan pelayanan hanya berkaitan langsung dengan pelayanan dan tidak diulang-ulang.

f. Ekonomis, dimaksudkan adalah indikator kinerja biaya pelayanan wajar dengan mempertimbangkan kondisi kemampuan masyarakat.

g. Keadilan yang merata, dimaksudkan adalah indikator kinerja perlakuan adil terhadap peminta layanan.

(7)

h. Ketetapan waktu, dimaksudkan adalah indikator kinerja waktu yang dijanjikan untuk semua layanan harus dipenuhi.

1.1.2. Sejarah Berdirinya SAMSAT di Semarang

Sejarah berdirinya Samsat urusan PKB, BBNKB, SWDKLLJ, dan STNK di Provinsi Jawa Tengah diawali dengan suatu gagasan atau usulan yang disampaikan oleh pihak Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah dalam forum “Penataran Para Pimpinan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I se Indonesia” yang diselenggarakan di Jakarta dari tanggal 9 s.d. 17 April 1976 oleh Badan Pendidikan dan Latihan Departemen Dalam Negeri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 46 Tahun 1976 tanggal 24 Maret 1976. Usulan disampaikan pada kesempatan ceramah Bapak Brigadir Jendral Polisi V. Karamoy yang menjabat sebagai Direktur pada Direktorat Lalu Lintas Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia pada ceramahnya berjudul “Peranan Polri sebagai penunjang peningkatan Pendapatan Daerah, khususnya PKB dan BBNKB dalam hubungan yang serasi antara Pemerintah Daerah dan Polri”.

Usulan yang menghendaki “Samsat” urusan PKB, BBNKB, SWDKLLJ, dan STNK yang telah diujicoba oleh DKI Jakarta selama 4 (empat) tahun (1972-1976) dan terbukti dengan keberhasilannya dapat meningkatkan pendapatan Daerah dan meningkatkan pelayanan masyarakat agar dapat diterapkan diseluruh Indonesia. Ternyata usulan mendapat dukungan dari peserta penataran sehingga dapat menelorkan suatu keputusan penataran berupa “Usulan kepada Pemerintah khususnya Pimpinan Departemen Dalam Negeri untuk dapatnya Samsat PKB, BBNKB, SWDKLLJ, dan STNK dijadikan system pemungutan PKB dan BBNKB untuk seluruh Indonesia”.

(8)

Perlu kiranya diketahui bahwa penulis yang pada waktu itu menjabat Kepala Bagian Pajak ikut dala penataran tersebut bersama Bapak Drs. Varchan sahlisapoetro yang pada waktu itu menjabat Kepala Bagian Pengawasan dan Bapak Drs. Agoes Soemadi yang pada waktu itu menjabat Kepala Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Tengah.

Surat Keputusan Bersama 3 (tiga) mentri (Menhankam, Menkeu, dan Mendagri) No. Pol. Kep. 13/XII/1976, Kep. 1693/IV/1976, 311 tahun 1976 dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 16 Tahun 1977 tanggal 28 Juni 1977. Sebagai realisasi keputusan penataran Kepala Dinas Pendapatan Daerah Tingkat I se Indonesia yang disampaikan kepada Pimpinan Pemerintah dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Pertahanan dan Keamanan; maka dikeluarkan persetujuan dari Pemerintah secara terpadu dalam bentuk “Surat Keputusan Bersama” yang dikeluarkan oleh Menhankam, Menkeu, dan Mendagri pada tanggal 28 Desember 1976 No. Pol. Kep. 13/XII/1976, Kep. 1693/MK/IV/12/1976, 311 Tahun 1973.

Kemudian untuk penjabaran Surat Keputusan Bersama tersebut dalam pelaksanaannya, disusun “Pedoman/Petunjuk Pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal Dibawah Satu Atap dalam pengeluaran STNK, Pembayaran PKB/BBNKB, SWDKLLJ yang dituangkan dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 16 Tahun 1977 tanggal 28 Juni 1977.

(9)

1.1.3. Visi, Misi, Motto, Janji Pelayanan, dan Kebijakan Mutu a. Visi

Terwujudnya pelayanan prima berbasis teknologi informasi menuju pemerintah yang bersih

c. Misi

1. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat 2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia

3. Meningkatkan identifikasi dan keamanan kepemilikan kendaraan bermotor 4. Meningkatkan penerimaan daerah dan pusat

d. Motto

Bersama SAMSAT kita wujudkan pelayanan prima e. Janji Pelayanan

Pelayanan cepat dan terbaik tujuan kami f. Kebijakan Mutu

SAMSAT berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan kepada masyarakat dengan melakukan perbaikan secara berkesinambungan

Strategi yang dilakukan SAMSAT Semarang 1 dalam upaya mencapai visi dan misi adalah :

a. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat b. Menyederhanakan sistem dan prosedur pelayanan

c. Memberikan kemudahan, kecepatan, keamanan, dan kepastian d. Menerapkan pelayanan prima

(10)

f. Mengintesifikan penerimaan dan melaksanakan pungutan secara efektif dan efisien.

g. Meningkatkan tertib administrasi dan tertib pungutan pelaporan h. Mensosialisasikan setiap proses dan produk kebijakan pungutan i. Meningkatkan koordinator dengan instansi terkait

1.1.4. Struktur Organisasi SAMSAT Semarang 1

Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu susunan dan hubungan antara bagian dengan komponen yang terdapat dalam suatu instansi. Dengan adanya strukur maka pembagian kerja dapat dispesifikasikan. Selain itu, struktur juga dapat menunjukkan fungsi dan kegiatan yang berbeda antara satu bagian dengan bagian yang lainnya. Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap Kendaraan Bermotor, maka berikut ini merupakan struktur organisasi dari SAMSAT:

a. Pembina SAMSAT

Pembina SAMSAT tingkat provinsi terdiri atas: 1. Gubernur Jawa Tengah

2. Kapolda Jawa Tengah 3. Kepala Cabang Badan Usaha b. Koordinator SAMSAT

Koordinator SAMSAT terdiri atas:

1. Koordinator Kantor Bersama SAMSAT untuk seluruh wilayah hukum kepolisian Darah

(11)

2. Koordinator pada setiap Kantor Bersama SAMSAT di wilayah hukum Kepolisian Resor

c. Pelaksana SAMSAT

Pelaksana Kantor Bersama SAMSAT terdiri atas: 1. Unsur Kepolisian

2. Unsur Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah yang melaksanakan pemungutan pajak provinsi

3. Unsur Badan Usaha

Gambar 4.1. Struktur Organisasi SAMSAT Semarang 1 (2018)

Susunan organisasi SAMSAT Semarang 1 bagian Pengelola Keuangan adalah sebagai berikut:

a. Kepala UP3AD

Melaksanakan sebagian tugas teknis operasional dinas dalam bidang menjalankan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh kepala dinas. Dalam

(12)

melaksanakan tugas pokoknya, kepala UP3AD mempunyai 6 fungsi sebagai berikut:

1. Pengordinasian pelaksanaan kegiatan

2. Pengelolaan urusan umum dan administrasi kepegawaian 3. Pengelolaan pendapatan

4. Pengordinasian dan penyusunan program serta pengolahan dan penyajian data

5. Pengelolaan dan pembinaan organisasi dan tatalaksana

6. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang usahanya b. Sub Bagian Tata Usaha

Melakukan administrasi ketatausahaan, koordinasi dan pengendalian, memonitoring dan evaluasi, dan pengukuran kinerja lingkup UP3AD pada Dinas Pendapatan Daerah serta penyusunan laporan. Sub bagian tata usaha mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Menyusun rencana kegiatan tatausaha dan mendistribusikan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas kepada bawahan

2. Melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, organisasi dan tatalaksana

3. Melaksanakan urusan administrasi umum dan rumah tangga 4. Melaksanakan urusan penyusunan laporan UPTD

5. Melaksanakan penatausahaan keuangan

(13)

c. Seksi Pajak dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Melaksanakan sebagian tugas UP3AD dalam bidang pencatatan dan penetapan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya. Dalam pelaksanaan tugas pokok tersebut, Seksi Pajak dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor mempunyai beberapa fungsi yaitu:

1. Menyampaikan surat ketetapan pada wajib pajak dan retribusi

2. Menyelenggarakan inventarisasi data potensi obyek dan subyek pajak daerah, penetapan dan penginventarisasian wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban tepat waktu

d. Seksi Pendapatan Lain-Lain e. Seksi Pembukuan dan Pelaporan

f. Seksi Penagihan dan Pemberdayaan Aset

Melaksanakan sebagian tugas UPTD didalam bidang penagihan dan penerimaan. Yang dimaksud dalam tugas pokok seksi penagihan dan penerimaan sebagai berikut:

1. Melaksanakan penagihan dan penerimaan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan lainnya

2. Menyiapkan surat penagihan dan surat teguran terhadap wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban tepat waktu

3. Membuat laporan pelaksanaan penagihan dan penerimaan setiap bulannya

4. Melaksanakan tugas operasional pemeriksaan pelunasan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dijalan raya bekerjasama dengan instansi terkait

(14)

Struktur organisasi menunjukkan pengaturan antar hubungan bagian-bagian dari komponen dan posisi dalam suatu organisasi. Struktur organisasi menspesifikasikan pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan saling terkait. Disamping itu juga menunjukkan hirarki dan kewenangan dan tata hubungan laporan.

1.1.5. Profil dari Informan Kunci (Responden Kunci)

Pemilihan informan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah berdasarkan pada asas subyek yang menguasai permasalahan, memiliki data dan bersedia memberikan informasi lengkap dan akurat. Informan yang bertindak sebagai sumber data dan informasi harus memenuhi syarat, yang akan menjadi informan narasumber dalam penelitian ini adalah Kepala Seksi Pajak dan BBNKB, Pegawai Jasaraharja, Kasir Pelayanan SAKPOLE di SAMSAT Semarang 1, Wajib Pajak yang melakukan pendaftaran online melalui SAKPOLE dan pengesahan STNK di SAMSAT Semarang 1.

Adapun penentuan informan kunci yang tepat dalam pemberian informasi data yang tepat dan akurat mengenai Analisis Efektivitas Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online Dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor di Provinsi Jawa Tengah (Studi Kasus SAMSAT Semarang 1) adalah :

(15)

Tabel 4.1. Profil Informan

No. Nama Jabatan Tugas dan Tanggungjawab

Pekerjaan 1. Ridimanjaya Kepala Seksi

Pajak dan BBNKB

a. Menyampaikan surat ketetapan pada wajib pajak dan retribusi b. Menyelenggarakan inventarisasi

data potensi obyek dan subyek pajak daerah, penetapan dan penginventarisasian wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban tepat waktu

2. Pia Pegawai Jasa

Raharja

Menerima dan mengelola pembayaran Sumbangan Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ)

3. Slamet Pegawai

SAMSAT

a. Menerima pembayaran pajak kendaraan bermotor

b. Menerima pembayaran bea balik nama kendaraan bermotor

c. Menerima pembayaran SWDLLJ d. Mencetak STNK baru 4. Supalal Pegawai SAMSAT loket khusus SAKPOLE

a. Menerima bukti pembayaran pajak kendaraan bermotor menggunakan SAKPOLE, KTP dan STNK asli b. Mencetak STNK baru

Sumber : Data Kepegawaian SAMSAT Semarang 1 (2018)

1.2. Analisis Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis data dengan metode triangulasi. Menurut Norman K Denkin dalam Moleong (2009), mendefinisikan triangulasi sebagai gabungan atau kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji fenomena yang saling terkait dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda. Triangulasi dibedakan menjadi empat, yaitu triangulasi metode, triangulasi antar peneliti, triangulasi sumber data dan triangulasi teori.

(16)

Peneliti menggunakan analisis data dengan triangulasi sumber data. Menurut Norman K Denkin dalam Moleong (2009) triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui berbagai metode dan sumber perolehan data. Selain melalui wawancara dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat (participant observation), dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi dan gambar atau foto. Masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data yang berbeda dan akan memberikan pandangan yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti. Berbagai pandangan itu akan menghasilkan pengetahuan untuk memperoleh kebenaran.

Sedangkan menurut Patton (1987) dalam Moleong (2009) triangulasi dengan sumber data artinya membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan atau informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Adapun untuk mencapai kepercayaan maka ditempuh langkah seperti :

a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara

b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi

c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu

d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas

(17)

64

Tabel 4.2. Hasil Wawancara Pegawai SAMSAT dengan Metode Triangulasi

Pertanyaan Bapak Ridimanjaya Mbak Pia Bapak Supalal Bapak Slamet

Bagaimana mekanisme pembayaran pajak kendaraan bermotor menggunakan SAKPOLE

Caranya itu sangat mudah mbak, hanya pake HP android trus download di google to mbak, google playstore trus tinggal masuk ke menu pendaftaran masukkan NIK sama data kendaraan lalu bayar. La pembayaran ini to mbak bisa

dilakukan di Bank BNI atau Bank Jateng setelah itu datang ke SAMSAT untuk

disahkan dengan STNK asli, karena yang berhak mengesahkan STNK hanya SAMSAT jadi harus datang ke SAMSAT, tidak harus ke SAMSAT sini mbak tapi juga bisa ke

Mmmm gimana ya mbak, mbaknya sudah download aplikasi SAKPOLE belum, la kalau sudah to mbak disitu udah ada petunjuknya, buka aja di menu panduan disitu udah aca cara daftar online, cara bayar, atau gak langsung bayar disini aja mbak juga cepet kok

Mau buat skripsi ya mbak hehehehe, carane gampang kok mbak, mbak e mesti punya HP kan la tinggal

download aja

aplikasinya namanya SAKPOLE mbak, la tus tinggal daftar disitu aja udah ada petunjuke jelas mbak, yang penting siapin KTP sama STNK dulu kalo mau daftar online mbak untuk pembayaran bisa lewat trasfer atm ke bank langsung atau m-banking, tapi kalo saran saya lebih enak pake m-banking mbak gak ribet, trus tinggal disahkan kesini, itu ada jangka waktunya mbak

Setau saya itu harus download aplikasinya dulu mbak

downloadnya itu di play store itu lo mbak, trus abis itu baru bisa daftar online disitu tinggal masukkan NIK, nomor polisi, sama nomor rangka trus ikuti aja petunjuknya disitu tinggal klik lanjut-lanjut, kalau pembayarannya bisa dilakukan untuk semua bank mbak karna SAKPOLE udah kerjasama sama semua bank, trus nanti kalau mau nukerin STNK datang kesini atau bisa di

(18)

SAMSAT online di Mall Ciputra, SAMSAT keliling, SAMSAT malam di Transmart itu juga ada mbak

14 hari jadi kalau sibuk bisa ditukerin besok-besok yang penting gak kelewat dari 14 hari mbak

SAMSAT mana aja mbak gak harus disini.

Apa dampak dari pembayaran pajak kendaraan bermotor menggunakan SAKPOLE

Yang namanya

menciptakan inovasi itu pasti berharap dampak positif ya mbak. Ya yang pasti membuat wajib pajak semakin nyaman mbak karna kan dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun jadi gak harus antri lama-lama di SAMSAT ya to mbak

Dampaknya yang pasti menambah pemasukan untuk Jasa Raharja mbak karna kan kalau bayar pajak juga bayar sumbangan kecelakaan 35.000 mbak untuk motor, jadi kalau yang bayar pajak banyak pendapatan Jasa Raharja juga ikut banyak mbak hahaha

Ya pastinya bisa mempercepat

pelayanan mbak, kan wajib pajak kesini tinggal mengesahkan saja, disini tinggal scan barcode trus cetak STNK jadi mbak, bisa meringankan tugas saya juga sih mbak hahaha

Dampaknya bisa mempercepat

pelayanan mbak dan juga mengurangi antrian disini soalnya kan disini masih banyak yang ngantri mbak tidak lewat SAKPOLE jadi masih banyak antrian disini, kalau di loket SAKPOLE sana sepi to mbak soalnya masih banyak yang gak tau mbak

(19)

Bagaimana upaya yang dilakukan Tim Pembina SAMSAT untuk meningkatkan pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor menggunakan SAKPOLE Upayanya menambah kerjasama sama bank-bank mbak, kalau pertama kali itu kan hanya bisa lewat Bank BNI dan Bank Jateng saja tapi kalau sekarang sudah bisa semua bank mbak, ya seperti BCA, Mandiri, semua bank bisa mbak

Upayanya apa ya mbak ya, ya harusnya lebih disosialisasikan lagi sih mbak soalnya yang membayar pake SAKPOLE itu masih sedikit mbak,

kebanyakan masyarakat itu langsung datang kesini kalau mau bayar pajak

Upayane biar pada bayar pajak pake SAKPOLE to mbak ada sosialisasi pas car free day di Pahlawan dulu trus buat yang bayar pajak pake SAKPOLE dapat 3 nomor undian mbak, namane Gebyar SAMSAT, jadi to undian itu nanti diundi setiap tahun hadiahe lumayan lo mbak ada mobile

Biar tambah nyaman to mbak sekarang juga bisa bayar SAKPOLE lewat kantor pos mbak gak harus di SAMSAT, kan ada itu kantor pos Johar yang buka tiap hari mbak, kalau SAMSAT tutup bisa bayar disitu mbak nanti STNK nya dikirim pak pos

(20)

Bagaimana efektivitas pembayaran pajak kendaraan bermotor menggunakan SAKPOLE di SAMSAT Semarang 1 Ya kalau masalah efektif apa enggaknya yang bisa merasakan itu masyarakat mbak, kita disini hanya melayani saja tapi kalau masalah efektif itu yang menilai masyarakat karna masyarakat yang menggunakan layanan SAKPOLE ini mbak

Ya kalau buat yang mudeng pasti efektif mbak tapi buat orang tua yang gak mudeng malah bingung mbak enak langsung datang kesini aja

Kalau menurut saya ya sudah efektif mbak karna waktunya juga fleksible dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun yang penting punya HP android mbak

Menurut saya sih sudah efektif mbak karna wajib pajak gak perlu antri lama-lama disini, langsung ke loket SAKPOLE aja disebelah sana mbak, itu kan masih sepi to karna yang nukerin pake SAKPOLE itu masih jarang mbak jadi yang rame disini pada ngantri mbak

(21)

68 1.3. Pembahasan

1.3.1. Mekanisme Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Melalui Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online (SAKPOLE)

Adapun mekanisme pendaftaran online pajak tahunan kendaraan bermotor menggunakan Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online (SAKPOLE) yang pertama harus dilakukan yaitu mendownload aplikasi SAKPOLE melalui google play store pada handphone android, setelah itu masuk ke menu pendaftaran online, masukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK), nomor polisi dan nomor rangka, kemudian lakukan semua langkah sesuai petunjuk yang sudah tertera dalam aplikasi tersebut. Jika sudah berhasil melakukan pendaftaran online maka akan mendapatkan 16 digit kode yang bisa digunakan untuk melakukan pembayaran. Proses selanjutnya bisa membayar melalui semua channel perbankan seperti m-banking, internet m-banking, ATM, Teller. Setelah melunasi pembayaran kemudian mendownload bukti bayar dan simpan bukti bayar tersebut. Langkah yang terakhir adalah mengesahkan STNK ke SAMSAT manapun seluruh Jawa Tengah, tidak harus ke SAMSAT induk tetapi bisa ke SAMSAT Online, SAMSAT Keliling, Samsat Drive Thru, dan SAMSAT Malam di Transmart. Untuk mengesahkan STNK di SAMSAT wajib pajak tidak perlu mengambil nomor antrian karena khusus pembayaran melalui SAKPOLE bisa langsung menuju loket SAKPOLE yang telah tersedia di seluruh SAMSAT. Apabila mengalami kendala pada saat pengesahan STNK dapat mengirimkan keluhan melalui email keluhan.sakpole@gmail.com. Keluhan akan diselesaikan apabila dilengkapi dengan data hari, tanggal, jam, lokasi, kronologis kejadian, nomor polisi serta nama dan nomor handphone yang dapat dihubungi.

(22)

Tabel 4.3.

Alur Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Melalui SAKPOLE

PENDAFTARAN ONLINE

PEMBAYARAN CETAK DAN PENGESAHAN STNK

T

Y

Sumber : SAMSAT Semarang 1 (2018)

1.3.1.1. Pendaftaran Online Menggunakan SAKPOLE

Untuk memulai pendaftaran online pajak kendaraan bermotor menggunakan SAKPOLE yang pertama adalah buka menu pendaftaran dan melakukan proses pendaftaran online dengan cara sebagai berikut :

a. Tahap pertama

1. Siapkan e-KTP, Surat tanda Nomor Kendaraan (STNK). Masukkan data

Cek data

sesuai

Cek jumlah bayar

Dapat kode bayar

Cari kode bayar

Bayar Mobile Banking / Internet Banking / ATM / Teller Selesai Selesai Datang ke SAMSAT terdekat Menuju loket khusus SAKPOLE Tunjukkan KTP asli, STNK asli, e-TBKB Selesai Unduh bukti bayar

(23)

2. Klik Icon Pendaftaran Online.

3. Masukkan Nomor Polisi Kendaraan yang akan dibayarkan PKB. 4. Masukkan Nomor Identitas Kependudukan (NIK).

5. Masukkan 5 (lima) digit terakhir Nomor Rangka Kendaraan. 6. Klik Daftar

Gambar 4.2 Tahap 1 Pendaftaran Online SAKPOLE

(24)

b. Tahap kedua

1. Lakukan verifikasi data kendaraan bermotor dan jika sudah benar, klik LANJUT.

2. Jika data yang ditampilkan tidak benar, klik BATAL dan segera laporkan ke SAMSAT dimana kendaraan bemotor terdaftar.

(25)

c. Tahap ketiga

1. Cermati besaran pengenaan/penetapan atas Pokok dan Denda Pajak Kendaraan Bermotor PKB), Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas (SWDKLLJ), dan PNBP Pengesahan STNK.

2. Jika Setuju, klik LANJUT

Gambar 4.5. Tahap 3 Pendaftaran Online SAKPOLE d. Tahap keempat

1. Pilih Cara Pembayaran dan Bank-nya

(26)

Gambar 4.6. Pilihan Pembayaran SAKPOLE

(27)

e. Tahap kelima

1. Catat dan simpan kode bayar, jumlah nominal tagihan dan batas akhir pembayaran.

2. Klik BAYAR, bila anda ingin melanjutkan ke proses pembayaran melalui fasilitas Channel Bank (Internet Banking, Mobile Bangking atau SMS Banking) yang bekerja sama.

3. Klik Selesai, untuk keluar dari menu pendaftaran.

Gambar 4.8. Kode Virtual Account

1.3.1.2. Pembayaran Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online (SAKPOLE) :

Terdapat 3 model pembayaran dalam Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online (SAKPOLE) yaitu :

(28)

a. Pilihan Pembayaran model Multi Channel Payment (Nasabah BNI/Bank Jateng)

1. ATM BNI/Bank Jateng.

a) Masukkan kartu ATM kedalam mesin ATM. b) Pilih bahasa yang akan digunakan.

c) Masukkan PIN kartu ATM. d) Pilih Pembayaran.

e) Pilih Pajak.

f) Pilih e-SAMSAT Jateng/Sakpole. g) Masukkan Kode Bayar (Billing Code) h) Pilih Benar

i) Akan ditunjukkan data Kbm dan jumlah tagihan. j) Pilih Bayar.

k) Pilih rekening sumber dana.

l) Selesai dan simpan bukti bayarnya. 2. Mobile Banking.

a) Buka aplikasi mobile banking.

b) Masukkan kode akses mobile banking. c) Pilih menu pembayaran.

d) Pilih layanan Pajak Kendaraan Bermotor. e) Pilih e-SAMSAT Jateng/Sakpole

f) Masukkan Kode Bayar (Billing Code).

g) Akan ditampilkan rincian tagihan, apabila sudah sesuai pilih Bayar. h) Pembayaran berhasil dan simpan bukti transaksi Anda.

(29)

3. Internet Banking.

a) Buka halaman Internet Banking Bank Anda.

b) Masukkan user dan password internet banking, selanjutnya klik Login.

c) Klik Pembayaran.

d) Pilih Penerimaan Negara.

e) Pada pilihan penyediaan jasa Pilih e-SAMSAT Jateng. f) Masukkan Kode Bayar (Billing Code), klik Lanjut.

g) Akan ditampilkan rincian tagihan, apabila sudah sesuai pilih Bayar. h) Pembayaran berhasil dan simpan bukti transaksi Anda.

b. Pembayaran melalui transfer Bank/Antar Bank/Virtual Account. (Nasabah/Non Nasabah BNI & Bank Jateng)

1. ATM BNI

a) Masukkan kartu ATM kedalam mesin ATM. b) Pilih bahasa yang akan digunakan.

c) Masukkan PIN kartu ATM. d) Pilih Transfer Antar BNI e) Pilih Ke Rekening BNI.

f) Masukkan kode rekening tujuan dengan 16 (enam belas) digit Kode Bayar/Kode Virtual Account. Pilih Benar.

g) Masukkan jumlah uang yang ditagihkan. h) Akan dimunculkan notifikasi.

i) Pilih Lanjutkan / Ya untuk melanjutkan pembayaran. j) Transaksi selesai, simpan bukti pembayaran.

(30)

2. ATM Bersama / Selain ATM BNI

a) Masukkan kartu ATM kedalam mesin ATM. b) Pilih bahasa yang diinginkan.

c) Masukkan PIN Kartu ATM. d) Pilih Transfer.

e) Pilih Rekening Bank Lain

f) Masukkan kode bank tujuan 009 dan 16 (enam belas) digit Kode Bayar/Kode Virtual Account.

g) Klik Benar.

h) Masukkan jumlah rupiah yang akan dibayarkan. i) Akan dimunculkan rincian pengenaan.

j) Klik Benar / Ya, apabila data/infomasi transfer sudah benar.

k) Transaksi berhasil, simpan Struk Transfer sebagai tanda bukti pembayaran.

3. Mobile atau Internet Banking (Bank BNI) a) Buka aplikasi mobile banking.

b) Masukkan kode akses mobile banking. c) Pilih menu transfer Antar Bank BNI.

d) Isi rekening tujuan dengan 16 digit kode billing. e) Isikan jumlah yang telah ditetapkan.

f) Akan ditampilkan rincian tagihan, apabila sudah sesuai pilih Bayar. 4. Mobile / Internet Banking (Selain Bank BNI / Antar Bank)

(31)

b) Masukkan user dan password internet banking, selanjutnya klik Login.

c) Pilih menu transfer antar bank / bank lain. d) Pilih Bank tujuan BNI.

e) Isi rekening tujuan dengan 16 digit kode billing. f) Isi jumlah yang akan ditransfer

g) Akan ditampilkan rincian tagihan, apabila sudah sesuai pilih Bayar. c. Pembayaran melalui Layanan Kas / Teller

1. Layanan Kas / Teller (Bank BNI)

a) Pelanggan mengisi formulir setoran rekening. b) Pilih setoran tunai.

c) Isi nama pemilik rekening sesuai nama STNK. d) Isi no rekening dengan 16 digit kode billing.

e) Tuliskan jumlah nominal setoran (sesuai dengan pengenaan pajak). f) Tuliskan nama dan tanda tangan penyetor.

g) Setorkan ke teller bank.

2. Layanan Kas / Teller (Selain Bank BNI / Antar Bank)

a) Pelanggan mengisi formulir setoran transfer/kliring antar bank. b) Pilih setoran tunai.

c) Isi bank tujuan (Bank BNI)

d) Isi no rekening tujuan dengan 16 digit kode billing.

e) Tuliskan jumlah nominal setoran (sesuai dengan pengenaan pajak). f) Tulisakan nama dan tanda tangan penyetor.

(32)

1.3.1.3. Download Bukti Bayar Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online (SAKPOLE) :

Download bukti bayar dilakukan setelah wajib pajak berhasil melakukan pembayaran, bukti bayar ini merupakan e-TBPKB dan digunakan untuk menukarkan STNK asli di seluruh SAMSAT Jawa Tengah dan berlaku selama 14 hari dari tanggal pembayaran. Cara mendownload kode bayar yaitu :

a. Klik BUKTI BAYAR.

b. Masukkan Kode Bayar / Kode Virtual Account.

c. Klik QR CODE untuk menampilkan QR Code pada saat akan cetak notice di SAMSAT.

d. Klik UNDUH untuk mengunduh elektronik bukti bayar/notice pajak.

(33)

Gambar 4.10. Elektronik Tanda Bukti Pembayaran PKB dan SWDKLLJ

1.3.1.4. Cetak Surat Keterangan Pajak Daerah (SKPD) dan Pengesahan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK)

Surat Keterangan Pajak Daerah dan Surat Tanda Nomor Kendaraan dapt disahkan di seluruh SAMSAT yang ada di Provinsi Jawa Tengah sehingga mempermudah wajib pajak karena tidak harus datang ke SAMSAT asal dengan cara sebagai berikut :

a. Datang ke SAMSAT Online terdekat dan langsung menuju Loket.

b. Serahkan STNK, SKPD Tahun lalu dan KTP Asli ke petugas layanan SAKPOLE dan sampaikan catatan Kode Billing SAKPOLE.

(34)

c. Bukti Bayar (struk/hasil download aplikasi/screenshot) bisa ditunjukkan ke Petugas bila diperlukan.

d. Tunggu sesaat dan selesai.

Gambar 4.11. Pengesahan STNK di SAMSAT Semarang 1

4.3.2. Contoh Kasus Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Melalui SAKPOLE

4.3.2.1. Update Data Melalui Whatshap SAKPOLE

Analisis : Mas Marthian Koesprajoko Putra beralamat di Jalan Puspanjalo Dalam VI/7A Semarang Barat pemilik Sepeda Motor Yamaha tahun perakitan 2014. Mas Marthian melakukan proses perpanjangan STNK melalui SAKPOLE tetapi setelah memasukkan data kepemilikan kendaraan bermotor muncul notifikasi bahwa data yang dimasukkan tidak sesuai sehingga harus melakukan update data.

(35)

Update data dapat dilakukan baik pada saat jam kerja maupun diluar jam kerja. Pada saat jam kerja wajib pajak bisa mengupdate data melalui telpon / whatshap ke PIC SAKPOLE di nomor 08112897900 / 08112712000, sedangkan diluar jam kerja bisa whatshap ke nomor 08112716751 atau melaui twitter @pic_sakpole. Saat melakukan update data sangat mudah yaitu hanya dengan mengirimkan foto STNK dan KTP dan tunggu balasan dari SAKPOLE setelah itu proses pendaftaran online sudah dapat dilakukan. Hal ini dibenarkan menurut hasil wawancara dengan Bapak Supalal, Pegawai SAMSAT , menjelaskan bahwa belum semua data kepemilikan kendaraan bermotor dimasukkan ke sistem maka apabila wajib pajak tidak bisa melakukan pendaftaran online menggunakan SAKPOLE bisa melakukan update data terlebih dahulu ke SAMSAT asal penerbitan kendaraan bermotor maupun melalui telpon, whatshap dan twitter SAKPOLE.

(36)

Gambar 4.13. Update Data Melalui Whatshap SAKPOLE

(37)

4.3.2.2. Pembayaran Melalui Mobile Banking

Analisis : Mbak Meita beralamat di Jalan Sekayu Temenggungan 240 RT 04 RW 01 Semarang Tengah membayarkan pajak STNK milik ayahnya yang bernama Muh Syaiful Hadi pemilik Sepeda Motor Yamaha Mio GT tahun perakitan 2014. Mbak Meita membayar melalui Mobile Banking BCA transfer ke rekening BNI SAKPOLE, untuk rekening tujuan diisikan 16 digit kode virtual account.

(38)

4.3.2.3. Pembayaran Melalui ATM

Analisis : Pak Yoga Saputra seorang Kepala Toko Indomaret pemilik Sepeda Motor Honda Vario tahun perakitan 2017. Pak Yoga melakukan proses perpanjangan STNK melalui SAKPOLE dan melakukan pembayaran melalui ATM BCA yang ada di tempat kerjanya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pak Yoga, mengungkapkan bahwa dirinya terkena denda karena melewai tanggal jatuh tempo pembayaran pajak kendaraan bermor. Jatuh tempo pada 3 Oktober 2018 tetapi Mas Yoga baru membayar pada tanggal 7 November 2018 jadi terlambat selama 35 hari. Menurut hasil wawancara dengan Pak Yoga, mengemukakan bahwa dirinya terlambat membayar pajak motornya karena lupa kapan jatuh temponya. Pak Yoga membayar melalui ATM BCA dengan cara mentransfer ke rekening BNI SAKPOLE dengan nomor rekening diisi 16 digit kode bayar seperti berikut :

(39)

Gambar 4.15. Pembayaran Melalui ATM

(40)

Analisis : Mbak Nadila seorang mahasiswa dan bekerja di Mc Donald membayarkan pajak kendaraan bermotor milik ayahnya yang bernama Soeprapto yang beralamat di Jalan Taman Puri Banyumanik Semarang pemilik Sepeda Motor Honda Kharisma tahun perakitan 2004. Mbak Nadila melakukan proses perpanjangan STNK melalui SAKPOLE dan melakukan pembayaran melalui Teller BNI Universitas Semarang dengan cara mengisi formulir setoran rekening dengan nomor rekening diisi 16 digit kode bayar, nama rekening e-SAMSAT Jateng, keterangan pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui SAKPOLE, setelah itu mendapatkan tanda bukti setoran dari petugas Teller sebagai berikut

(41)

4.3.3. Sanksi Denda Keterlambatan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor

4.3.3.1. Sanksi Denda Pajak Kendaraan Bermotor

Kewajiban masyarakat apabila memiliki dan menggunakan sepeda motor adalah membayar pajak motor atau memperpanjang Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Hal ini harus dilakukan supaya dalam berkendara bisa nyaman karena terbebas dari tilang. Ternyata masih banyak masyarakat yang belum membayar pajak tepat waktu, ini terjadi karena memang tidak ada waktu maupun karena belum ada biaya untuk membayarnya. Keterlambatan dalam membayar pajak akan mengakibatkan terkena sanksi denda yang akan menambah biaya lagi dari biaya

(42)

yang seharusnya dibayarkan sesuai dengan pajak motor. Perhitungan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebagai berikut :

a. Terlambat 2 hari – 1 bulan : PKB x 25 % x 1/12 b. Terlambat 2 bulan : PKB x 25 % x 2/12 c. Terlambat 3 bulan : PKB x 25 % x 3/12 d. Terlambat 4 bulan : PKB x 25 % x 4/12 e. Terlambat 5 bulan : PKB x 25 % x 5/12 f. Terlambat 6 bulan : PKB x 25 % x 6/12 g. Terlambat 7 bulan : PKB x 25 % x 7/12 h. Terlambat 8 bulan : PKB x 25 % x 8/12 i. Terlambat 9 bulan : PKB x 25 % x 9/12 j. Terlambat 10 bulan : PKB x 25 % x 10/12 k. Terlambat 11 bulan : PKB x 25 % x 11/12 l. Terlambat 12 bulan : PKB x 25 % x 12/12

m. Terlambat 2 tahun : 2 x PKB x 25 % x 12/12 dan seterusnya tergantung dri berapa lama wajib pajak menunggak

4.3.3.2.Sanksi Denda Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan Selain dikenakan denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), wajib pajak yang terlambat membayar PKB juga dikenakan denda Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ). Tarif SWDKLLJ sesuai Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 36/PMK.010/2008 tanggal 26 Februari 2008, ditetapkan sebagai berikut :

(43)

Tabel 4.4.

Tarif Sumbangan Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ)

GOL JENIS KENDARAAN TARIF

SWDKLLJ

KD /

SERT JUMLAH

A

Sepeda motor 50 cc ke bawah, mobil ambulance, mobil jenazah dan mobil

pemadam kebakaran.

0 3000 3000

B Traktor, buldozer, forklift, mobil derek,

excavator, crane dan sejenisnya. 20000 3000 23000

C1

Sepeda motor, sepeda kumbang, dan scooter diatas 50 cc s/d 250 cc dan

kendaraan bermotor roda tiga.

32000 3000 35000

C2 Sepeda motor dan scooter diatas 250 cc 80000 3000 83000

DP

Pick up/mobil barang s/d 2.400 cc, sedan, jeep, dan mobil penumpang

bukan angkutan umum

140000 3000 143000

DU Mobil penumpang angkutan umum s/d

1.600 cc 70000 3000 73000

EP Bus dan Microbus bukan angkutan

umum 150000 3000 153000

EU

Bus dan Microbus angkutan umum, serta mobil penumpang angkutan umum

lainnya diatas 1.600 cc

87000 3000 90000

F

Truck, mobil tangki, mobil gandengan, mobil barang diatas 2.400 cc, truck

container, dan sejenisnya

160000 3000 163000

(44)

Perhitungan denda SWDKLLJ diatur dalam PMK RI Nomor 16/PMK.010/2017 pasal 7 disebutkan dalam hal pembayaran SWDKLLJ dilakukan setelah melewati tanggal jatuh tempo dikenakan denda sebesar :

a. 25 % jika pembayaran dilakukan 1 hari sampai dengan 90 hari setelah tanggal jatuh tempo

b. 50 % jika pembayaran dilakukan 91 hari sapai dengan 180 hari setelah tanggal jatuh tempo

c. 100 % jika pembayaran dilakukan lebih dari 270 hari setelah tanggal jatuh tempo

d. denda dikenakan paling besar 100.000

4.3.4. Dampak Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Melalui SAKPOLE Berlakunya sistem pembayaran pajak kendaraan bermotor yang baru di Provinsi Jawa Tengah yang bernama Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online (SAKPOLE) menimbulkan dampak bagi Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT), BPPD Provinsi Jawa Tengah, Jasa Raharja, maupun bagi wajib pajak. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ridimanjaya, Kepala Seksi Pajak dan BBNKB, mengemukakan bahwa adanya inovasi Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online (SAKPOLE) membuat wajib pajak semakin nyaman dalam membayar pajak kendaraan bermotornya karena dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun sehingga dapat terhindar dari denda keterlambatan membayar pajak.

(45)

Menurut Bapak Supalal dan Bapak Slamet, sistem pembayaran pajak kendaraan yang baru yaitu SAKPOLE dapat mempercepat proses pelayanan di SAMSAT karena wajib pajak sudah melakukan pendaftaran online dan melunasi pembayaran sehingga pihak SAMSAT hanya melakukan pengesahan STNK saja. Hal ini tentunya akan mengurangi antrian pelayanan pajak kendaraan bermotor di SAMSAT Semarang 1, meskipun masih banyak wajib pajak yang membayar manual langsung mengantri di SAMSAT sehingga masih terdapat antrian penuh apalagi di akhir tahun pada musim liburan seperti ini banyak wajib pajak yang ingin berpergian jauh sehingga melunasi pajak kendaraannya agar lebih nyaman saat berpergian karena terhindar dari tilang.

Menurut Mbak Pia, Pegawai Jasaraharja, mengungkapkan bahwa dengan adanya inovasi pembayaran pajak kendaraan bermotor SAKPOLE memberikan dampak yang positif bagi pihak Jasaraharja karena semakin meningkatnya pendapatan dari pajak kendaraan bermotor sehingga semakin meningkat pula pendapatan yang diperoleh pihak Jasa Raharja dari pembayaran pajak kendaraan bermotor ini.

Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online (SAKPOLE) selain menimbulkan dampak bagi SAMSAT dan Jasa Raharja, juga menimbulkan dampak bagi wajib pajak yang langsung merasakan hasilnya dari layanan SAKPOLE ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan Mas Fajar seorang wajib pajak, mengemukakan bahwa saat pendaftaran online pembayaran pajak kendaraan bermotot melalui SAKPOLE ini sangat mudah karena sudah tersedia tata caranya di aplikasi SAKPOLE dan proses pembayarannya juga mudah karena Mas Fajar membayar melalui Bank BNI tempat dia bekerja, selain itu dalam pengesahan

(46)

STNK di SAMSAT juga tidak membutuhkan waktu yang lama karena langsung menuju loket khusus SAKPOLE sehingga tidak perlu antri dengan wajib pajak yang membayar secara manual.

Hal berbeda disampaikan oleh Mas Tomi sebagai wajib pajak, mengemukakan bahwa saat melalakukan pendaftaran online terkendala oleh server jaringan yang membuatnya harus mengulang pendaftaran, tetapi dalam hal pembayaran merasa dimudahkan karena dapat membayar melalui m- banking sehingga dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun. Untuk pengesahan STNK sangat disayangkan karena mesin cetak mandiri SAKPOLE belum tersedia di SAMSAT Semarang 1 padahal menurut informasi yang didapat dari internet bagi wajib pajak yang melakukan pendaftaran online melalui SAKPOLE bisa langsung mengesahkan STNK nya di mesin cetak mandiri tanpa harus melalui petugas. Menanggapi hal tersebut Bapak Ridimanjaya menjelaskan bahwa untuk aplikasi online terkadang kendalanya ada pada jaringan tetapi itu hanya sementara saja, bisa saja karena cuaca yang kurang mendukung sehingga terkendala oleh sinyal, jaringan internet dari wajib pajak yang kurang mendukung atau bisa juga karena kuota internetnya mau habis. Hal ini tentunya juga akan menimbulkan dampak saat melakukan pendaftaran online. Cara mengatasinya adalah dengan cara melakukan pendaftaran online pada saat jaringan internet pada handphone wajib pajak lancar.

Sementara menurut Mas Martian sebagai wajib pajak, mengemukakan bahwa terdapat kendala saat melakukan pendaftaran online yaitu karena adanya notifikasi dari SAKPOLE bahwa dirinya harus melakukan update data terlebih dahulu. Menurut Bapak Ridimanjaya untuk masalah ini dibenarkan karena belum semua data wajib pajak diinput di SAMSAT dan ini masih dalam proses penyelesaian,

(47)

tetapi jangan khawatir karena cara mengupdate data ini sangat mudah dan wajib pajak tidak harus datang ke kantor SAMSAT karena bisa dilakukan dengan mengikuti petunjuk dari SAKPOLE yaitu dengan cara mengirim foto KTP dan STNK ke PIC SAKPOLE melalui whatshap pada saat jam kerja 08112897900 / 08112712000 atau bisa juga diluar jam kerja 08112716751 sampai mendapat balasan dari SAKPOLE dan pendaftaran online dapat dilakukan.

Apabila Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online (SAKPOLE) ini dikelola dengan baik tentunya akan menarik masyarakat untuk membayar pajak menggunakan SAKPOLE dan tidak lagi mengandalkan calo dengan alasan antri lama, sibuk bekerja, atau tidak paham cara bayarnya. Aplikasi SAKPOLE sudah dilengkapi panduan lengkap mulai dari cara mendaftar onine, pembayaran, sampai pengesahan STNK sehingga akan memudahkan wajib pajak. Selain itu SAKPOLE juga dapat diakses kapanpun dan dimanapun dengan harapan tidak mengganggu rutinitas wajib pajak yang mayoritas bekerja dan tidak memiliki banyak waktu jika harus mengantri lama di SAMSAT.

4.3.5. Upaya yang Dilakukan Tim Pembina SAMSAT Untuk Meningkatkan Pelayanan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor Menggunakan SAKPOLE

Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online (SAKPOLE) merupakan inovasi pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui online yang dibentuk oleh Pemerintah Jawa Tengah yang bekerjasama dengan Tim Pembina SAMSAT yaitu, Badan Pengelola Pendapatan Daerah, Kepolisian Daerah yang diwakili SAMSAT, dan Jasa Raharja. Inovasi ini muncul karena pajak kendaraan bermotor merupakan

(48)

kontribusi terbesar untuk pendapatan daerah sehingga Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah dan Tim Pembina SAMSAT bekerjasama untuk meningkatkan pelayanan pajak kendaraan bermotor. Maka dari itu dibentuknya SAKPOLE, sebuah sistem pembayaran pajak kendaraan bermotor yang bisa digunakan hanya dengan mendownload aplikasi SAKPOLE di handphone android wajib pajak selanjutnya bisa mulai melakukan pendaftaran online dan tersedianya panduan dalam aplikasi tersebut, mulai dari cara pendaftaran online, pembayaran, pengesahan, lokasi SAMSAT dan Bank terdekat. Selain itu juga terdapat informasi SAMSAT Jawa Tengah seperti informasi kendaraan bermotor, informasi pajak kendaraan bermotor, nilai jual kendaraan bermotor, gebyar SAMSAT Jawa Tengah, dan berita SAMSAT Jawa Tengah.

(49)

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ridimanjaya, Kepala Seksi Pajak dan BBNKB, mengemukakan bahwa saat ini pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui SAKPOLE bisa dilakukan semua bank, tidak hanya BNI dan Bank Jateng saja, tetapi untuk semua bank bisa melalui transfer. Sedangkan menurut Bapak Supalal, Pegawai SAMSAT, mengemukakan bahwa saat ini SAKPOLE telah bekerjasama dengan Bank BNI, Bank Jateng, Bank Mandiri, Bank BKK Purwodadi untuk pembayaran pajak kendaraan melalui SAKPOLE. Hal serupa juga dikemukakan oleh Bapak Slamet, Pegawai Pajak, bahwa selain bekerjasama dengan Bank diseluruh Jawa Tengah , SAKPOLE juga bekerjasama dengan pos Indonesia dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor tahunan. Bapak Slamet menjelaskan tentang cara pembayaran pajak kendaraan bermotor tahunan melalui Kantor Pos Indonesia sebagai berikut :

Gambar 4.18. Pembayaran Melalui Kantor Pos

(50)

Menurut Bapak Slamet pengesahan STNK di SAMSAT maupun Kantor Pos sama saja hanya saja untuk pengesahan melalui Kantor Pos tidak bisa langsung jadi karena harus menunggu kurang lebih selama 3 hari dan dianter ke rumah oleh petugas kantor pos. Ini bisa menjadi alternatif apabila wajib pajak tidak memiliki waktu untuk datang langsung ke SAMSAT atau lokasi kantor pos lebih dekat dengan tempat tinggalnya, selain itu karna kantor pos pusat Semarang yang beralamat di Jalan Pemuda juga buka setiap hari. Senin sampai Jumat pukul 07.00 – 21.00, Sabtu pukul 08.00 – 20.00, dan Minggu pukul 09.00 – 14.00.

Bapak Ridimanjaya menambahkan bahwa untuk pengesahan STNK SAKPOLE tidak harus datang ke SAMSAT asal ataupun SAMSAT induk karena bisa dilakukan di seluruh SAMSAT Jawa Tengah, seperti di Semarang ada SAMSAT online Mall Ciputra, SAMSAT Keliling, Samsat Drive Thru, dan SAMSAT malam di Transmart. Ini akan semakin mempermudah wajib pajak untuk melakukan pengesahan STNK karena lokasi SAMSAT yang strategis.

Upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Tim Pembina SAMSAT untuk meningkatkan pelayanan SAKPOLE juga dengan cara memberikan hadiah kepada para wajib pajak yang telah mebayar pajak kendaraan bermotor yaitu Gebyar SAMSAT. Semua wajib pajak yang membayar pajak kendaraan bermotor dengan nomor polisi Jawa Tengah akan memperoleh nomor undian yang terhitung otomatis by system. Ketentuan nomor undian yaitu pembayaran pajak kendaraan bermotor sebelum jatuh tempo mendapat 3 nomor undian, pembayaran pajak kendaraan bermotor tepat waktu mendapat 2 nomor undian, pembayaran pajak kendaraan bermotor lewat jatuh tempo mendapat 1 nomor undian, untuk pembayaran melalui aplikasi SAKPOLE mendapatkan 3 nomor undian. Gebyar hadiah SAMSAT ini

(51)

diadakan pada periode 2 Januari 2018 sampai dengan 10 Juli 2018 dan diperpanjang hingga 31 Oktober 2018. Pemenang undian ini diumumkan pada hari Minggu, 25 November 2018 pada saat car free day di Jalan Pahlawan Semarang.

(52)

4.3.6. Efektivitas Pelayanan Pajak Kendaraan Bermotor Menggunakan SAKPOLE

Efektivitas sebagai suatu kondisi dimana dalam memilih tujuan yang hendak dicapai dan sarana yang digunakan, serta kemampuan yang dimiliki adalah tepat, sehingga tujuan yang diinginkan dapat dicapai dengan hasil yang memuaskan. Sesuai janji pelayanan SAMSAT yaitu memberikan pelayanan cepat dan terbaik, salah satunya adalah dengan meningkatkan kualitas pelayanan pajak kendaraan bermotor yaitu melalui aplikasi Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online (SAKPOLE). Didukung dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih maka pembayaran pajak kendaraan bermotor dipermudah karena wajib pajak dapat mengetahui jumlah pajak yang harus dibayar sehingga dapat menyiapkan dana untuk membayar pajak kendaraannya.

Bagi masyarakat yang mempunyai kendaraan bermotor tentu membayar pajak kendaraan bermotor merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan dengan kesadaran sebagai warga negara yang baik. Dalam pelaksanaan pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online (SAKPOLE) di Samsat Semarang 1 yang melayani publik untuk pengesahan STNK maka dalam efektivitas pelayanannya dapat diukur dengan beberapa kategori menurut Sondang P Siagian termasuk kedalam faktor internal yang mempengaruhi efektivitas pelayanan yaitu :

a. Waktu

Waktu adalah ketepatan waktu dan kecepatan waktu dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi layanan. Ketepatan waktu mengandung arti bahwa pelaksanaan pelayanan dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah

(53)

ditentukan. Dalam melayani pengesahan STNK wajib pajak kendaraan bermotor yang sudah membayar melalui Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online (SAKPOLE) hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit saja karena sudah disediakan loket khusus SAKPOLE sehingga wajib pajak yang akan mengesahkan STNK bisa langsung menuju loket dan tidak perlu mengambil nomor antrian.

b. Kecermatan

Kecermatan dijadikan ukuran untuk menilai tingkat efektivitas pelayanan. Faktor kecermatan ini adalah faktor ketelitian pemberi layanan kepada masyarakat. Faktor kecermatan yang dimaksud adalah mengenai kejelasan syarat-syarat yang ditentukaan dan kemampuan para pemberi layanan. Syarat yang harus dibawa saat mengesahkan STNK melalui SAKPOLE di Samsat Semarang 1 adalah KTP asli, STNK asli, dan bukti download e-TBPKB, sedangkan kemampuan para pemberi layanan yang dimaksud adalah kemampuan Pegawai SMSAT Semarang 1 dalam melayani pengesahan STNK melalui SAKPOLE telah mendapatkan pengetahuan dan pelatihan sehingga dalam melayani wajib pajak bisa teliti, tidak terjadi kesalahan, dan dapat berjalan sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan. c. Gaya Pemberian Layanan

Gaya pemberian layanan adalah cara pemberi layanan dalam memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat. Sesuai dengan visi SAMSAT yaitu terwujudnya pelayanan prima berbasis teknologi informasi menuju pemerintah yang bersih sehingga pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui SAKPOLE ini dapat dilakukan secara online melalui aplikasi

(54)

SAKPOLE yang bisa didownload di handphone android dan pembayarannya dapat diketahui secara transparan sehingga meminimalisir adanya kecurangan. Selain itu gaya pemberian layanan ini sudah sesuai dengan janji pelayanan yaitu pelayanan cepat dan terbaik tujuan kami, dalam melayani pengesahan STNK melalui SAKPOLE di Samsat Semarang 1 ini sudah cepat hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit dan wajib pajak terbebas dari antrian panjang di SAMSAT dan dalam melayani wajib pajak para pegawai SAMSAT Semarang 1 sudah memberikan pelayanan yang baik dan memberikan arahan yang jelas kepada wajib pajak.

Menurut hasil wawancara dengan Bapak Ridimanjaya mengemukakan bahwa efektivitas dari pelayanan pajak kendaraan bermotor menggunakan SAKPOLE yang bisa merasakan adalah wajib pajak, karena wajib pajak yang menggunakan layanan SAKPOLE sehingga wajib pajak yang lebih bisa menilai efektif atau tidaknya. Hal berbeda dikemukakan oleh Bapak Supalal, bahwa pelayanan pajak kendaraan bermotor menggunakan aplikasi SAKPOLE sudah efektif karena waktu yang digunakan sangat fleksible karena dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Hanya dengan bermodal handphone android yang pastinya semua orang sekarang memilikinya untuk berkomunikasi sehari-hari. Ternyata handphone juga dapat dimanfaatkan untuk pendaftaran online pajak kendaraan bermotor. Dalam melakukan pembayaran juga dapat menggunakan handphone saja seperti m-banking atau internet banking. Pada saat mengesahkan STNK juga dapat dilakukan di seluruh SAMSAT Jawa Tengah dan diberikan waktu selama 14 hari untuk menukarkan STNK yang asli.

(55)

Sedangkan menurut Bapak Slamet mengemukakan bahwa pelayanan pajak kendaraan bermotor melalui SAKPOLE sudah efektif karena wajib pajak tidak perlu mengantri lama saat pengesahan STNK, wajib pajak langsung menuju loket khusus pengesahan STNK menggunakan SAKPOLE yang telah disediakan oleh SAMSAT. Waktu yang diperlukan saat pengesahan ini sangat cepat yaitu sekitar 5 menit saja wajib pajak sudah mendapatkan STNK yang baru, tetapi perlu sosialisasi lagi kepada masyarakat karena masih banyak yang belum mengetahui SAKPOLE ini. Menurutnya pihak dari SAMSAT akan terus melakukan sosialisasi seperti di acara car free day, sosialisasi ke ke kecamatan-kecamatan, maupun di SAMSAT langsung ditengah-tengah antrian wajib pajak yang sedang menunggu.

Efektif pelayanan SAKPOLE ini tidak hanya diukur dari pegawai SAMSAT saja tetapi juga wajib pajak yang telah memanfaatkan layanan SAKPOLE dalam pendaftaran online dan pembayaran. Menurut hasil wawancara dengan Mbak Nadila sebagai wajib pajak mengemukakan bahwa dirinya merasa senang dengan adanya SAKPOLE ini mempermudah dirinya untuk membayar pajak kendaraan sambil kuliah di kampus. Menurut Mbak Nadila SAKPOLE ini sangat efektif diterapkan dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor dan kalau bisa tidak hanya berlaku di Provinsi Jawa Tengah saja tetapi berlaku secara nasional di seluruh Indonesia.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Mas Tomi, wajib pajak, mengemukakan bahwa pelayanan SAKPOLE sudah efektif karena memudahkannya untuk membayar pajak kendaraan karena bisa online sendiri walaupun terganggu dengan server yang membuatnya harus mengulang pendaftaran dari awal. Dirinya hanya mengetahui untuk pembayaran hanya bisa

(56)

melalui Bank BNI dan Bank Jateng saja . Disini pihak SAMSAT harus melakukan sosialisasi bahwa pembayaran dapat dilakukan di semua bank di Indonesia karena sudah ada kerjasama, tetapi pada saat pengesahan STNK di SAMSAT Semarang 1 dirinya sedikit kecewa karena tidak terdapat mesin cetak mandiri SAKPOLE seperti yang telah diberitahukan di internet.

Menurut Mbak Meita, pembayaran pajak menggunakan SAKPOLE ini sudah efektif karena proses pendaftaran online sangat praktis, bisa dilakukan sambil tiduran dirumah, buka aplikasi SAKPOLE di handphone kemudian daftar online dan membayar melalui transfer m-banking tinggal mencetak STNK saja di SAMSAT waktu jam istirahat kerja hanya sekitar 5 menit sudah jadi. Hal yang sama juga dirasakan oleh Mas Fajar sistem pembayaran kendaraan bermotor melalui SAKPOLE ini sudah efektif tetapi harus lebih disosialisasikan lagi kepada masyarakat karena belum banyak yang mengetahui tentang SAKPOLE ini

Hal berbeda dikemukakan oleh Pak Yoga, SAKPOLE ini tidak efektif karena tiga kali kerja, harus online dulu lewat handphone, pergi ke ATM untuk membayar kemudian masih harus ke SAMSAT untuk mengesahkan STNK sehingga sistem ini dirasa kurang praktis dan lebih enak datang ke SAMSAT langsung. Menanggapi hal ini Bapak Ridimanjaya menjelaskan bahwa untuk pengesahan STNK memang harus datang ke SAMSAT karena yang berhak mengesahkan STNK hanya SAMSAT.

Menurut Mas Martian, SAKPOLE ini masih kurang efektif karena belum semua data wajib pajak diinput di SAMSAT sehingga waktu pendaftaran online harus mengupdate data dulu melalui PIC SAKPOLE dan masih harus menunggu balasan dari PIC SAKPOLE sehingga baru bisa melakukan pendaftaran online.

(57)

Selain pendapat dari informan dan wajib pajak diatas, pengukuran efektif atau tidaknya Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online (SAKPOLE) ini dapat diketahui melalui realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor melalui SAKPOLE seperti berikut :

Tabel 4.5.

Efektivitas Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Melalui SAKPOLE Periode Januari – September 2018

BULAN TARGET

(Rp)

REALISASI (Rp)

PERSENTASE KRITERIA

Januari 15.000.000 3.455.250 23,03 % Tidak Efektif Februari 16.000.000 5.892.975 36,83 % Tidak Efektif Maret 17.500.000 3.738.750 21,36 % Tidak Efektif April 18.000.000 5.393.250 29,96 % Tidak Efektif Mei 19.000.000 9.482.250 49,90 % Tidak Efektif Juni 20.000.000 6.062.500 30,31 % Tidak Efektif Juli 22.000.000 14.748.750 67,03 % Kurang Efektif Agustus 24.000.000 18.325.500 76,35 % Cukup Efektif September 25.000.000 19.412.000 77,64 % Cukup Efektif Rata-Rata 176.500.000 86.511.225 49,01 % Tidak Efektif Sumber : Data Penerimaan PKB Melalui SAKPOLE di SAMSAT Semarang 1

(2018)

Efektivitas dalam hal ini adalah berkaitan dengan seberapa besar pencapaian yang diperoleh SAMSAT Semarang 1 dalam merealisasikan jumlah penerimaan pajak kendaraan bermotor yang telah ditargetkan melalui Sistem Administrasi Kendaraan Pajak Online (SAKPOLE). Efektivitas penerimaan pajak kendaraan

(58)

bermotor rata-rata dari bulan Januari – September 2018 adalah sebesar 49,01 % sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa penerimaan pajak kendaraan bermotor melalui SAKPOLE di SAMSAT Semarang 1 dalam hal ini masih belum efektif karena dilihat dari realisasi wajib pajak yang membayar melalui SAKPOLE masih jauh dari target yang telah ditentukan. Oleh karena SAMSAT Semarang 1 harus lebih menyosialisasikan tentang sistem pembayaran melalui SAKPOLE ini kepada masyarakat sehingga diharapkan masyarakat bisa lebih tertarik melakukan pembayaran melalui SAKPOLE ini dan hasilnya bisa sesuai target yang telah diharapkan.

Gambar

Gambar 4.1. Struktur Organisasi  SAMSAT Semarang 1 (2018)
Tabel 4.2.  Hasil Wawancara Pegawai SAMSAT dengan Metode Triangulasi
Gambar 4.2 Tahap 1 Pendaftaran Online SAKPOLE
Gambar 4.4. Tahap 2 Pendaftaran Online SAKPOLE
+7

Referensi

Dokumen terkait

Indikasi lain adalah mereka yang sulit dievaluasi pengobatan- nya, penderita yang keteraturannya minum obat tidak teijamin atau mereka dengan struma yang sangat besar dan mereka

Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel harga benih padi ES pada tahun sebelumnya dan biaya input produksi memiliki nilai elastisitas positif, artinya dalam

Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk menngetahui dan menganalisis hubungan variabel makro ekonomi yaitu inflasi, nilai tukar, suku bunga SBI, PDB, dan pengangguran

prediktor yang memiliki hubungan paling kuat dengan manajemen diri (  =0,402, p<0,05), dan pendidikan kesehatan tentang diabetes juga merupakan variabel. prediktor

a. Menyusun daftar nama dan nomor telepon orang, badan atau instansi yang sering berhubungan dengan Dekan. Mengatur tata ruang Dekan, tata letak buku-buku Dekan, ruang

Tempat/Tanggal lahir : Pangkalpinang, 12 Agustus 1992. Jenis Kelamin

yang terpisah antara upah biasa dan upah lembur (lamp.8). Departemen Personalia diharapkan lebih meningkatkan pe -. ngendalian intern untuk menghitung dan meneliti

ABSTRAK :