• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal PPM kuantitatif Hubungan anta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Proposal PPM kuantitatif Hubungan anta"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang Masalah

Peserta didik merupakan pusat perhatian dalam proses pembelajaran. Berbagai upaya

dilakukan guru dalam proses belajar mengajar bertujuan untuk mengembangkan potensi

dan meningkatkan prestasi peserta didik. Banyak orang yang beranggapan bahwa peserta

didik yang memiliki bakat dalam seni terutama seni rupa, tidak tertarik pada matematika.

Akan tetapi pada kenyataannya seni rupa bisa mendukung prestasi belajar siswa. Ruang

lingkup seni rupa mencakup dua dimensi dan tiga dimensi yang memiliki panjang, lebar

dan ketebalan atau volume.

Dalam beberapa hal menggambar sama dengan menulis. Apabila kita duduk

menggambar suatu benda di depan kita, sebenarnya kita mengungkapkan benda itu melalui

gambar. Oleh karena itu diperlukan pemahaman dan keterampilan tentang cara

mengungkapkan wujud tiga dimensi ke atas bidang datar. Sebelum dapat menggambar,

terlebih dahulu harus dapat menguasai prinsip dan teknik perspektif. Sebab perspektif

merupakan suatu cara dalam mentransformasikan wujud tiga dimensi ke atas permukaan

bidang dua dimensi. Dalam transformasi berupa gambar itu terdapat ilusi ruang tiga

dimensional yang disebabkan karena penerapan teknik dan prinsip perspektif. Sedangkan

menggambar proyeksi adalah kelanjutan dari menggarnbar perspektif. Jika menggambar

perspektif memberi keterampilan tentang menggambarkan ilusi tiga dimensional pada

bidang datar maka proyeksi memberi keterampilan untuk menggambarkan secara

mendetail bagian-bagian sisi dari benda yang digambar. Kegiatan tersebut sangat

berpengaruh dalam proses pembelajaran matematika ketika peserta didik di minta untuk

melukis suatu bangun datar dan bangun ruang serta proyeksi (A. Agung Suryahadi, 2008:

hal 296 dan 301).

Kemampuan dalam matematika meliputi disposisi dan praktek dengan teliti, secara

efisien dan wajar menghadapi tuntutan situasi sehari-hari yang menyertakan nomor,

jumlah, ruang dan pengukuran. Keterampilan dalam angka dikembangkan seperti para

siswa memecahkan permasalahan dengan menerapkan teknik dan konsep mengenai ruang

(2)

menghadirkan objek-objek khayal atau riil. Secara khusus, seni menggunakan visual,

konsep kinestetik dan temporal dari ruang serta pola angka.

Dengan menggunakan dan merefleksikan dalam aktivitas seni rupa, para siswa dapat

mengembangkan kemampuan di dalam matematika. Dengan demikian berpeluang untuk

mengembangkan pemahaman konsep bahwa seni dan matematika saling berhubungan dan

melengkapi. Sebagai contoh, seni mencoba menggunakan konsep waktu, ukuran panjang,

bentuk simetris dan sistem perbandingan atau pengukuran lainnya yang digunakan dalam

budayanya ketika beraktivitas seni. Menyatakan kemampuan dan kepekaan tarhadap angka

melalui seni mungkin tidak terlihat secara langsung sebagai kemampuan dasar dalam

matematika. Secara praktis keterampilan matematika digunakan dalam aktiitas seni

berkaitan dengan kegiatan perencanaan (desain) melalui hitungan, ukuran, grafik,

pemetaan dan menngkalkulasi atau saat mengidentifikasi, membuat pola dan

menggunakan pola serta urutan (Drs. Maman Tocharman, dkk: 2008 hal 129).

Pelajaran matematika sampai saat ini masih dirasakan sebagian besar siswa sebagai

pelajaran yang sulit dan membosankan. Pembelajaran hanya didominasi oleh kegiatan

menghitung, bernalar, dan analisis. Bentuk kegiatan pembelajaran ini cenderung hanya

mengaktifkan peran otak kiri. Ini berarti kemampuan otak belum optimal karena fungsi

otak kanan belum sepenuhnya aktif. Padahal kemampuan otak kiri hanya mengingat atau

menyimpan memori yang sifatnya jangka pendek, sedangkan otak kanan mempunyai

memori daya ingat jangka panjang. Oleh karena itu, apabila hanya otak kiri yang dominan

maka ada kemungkinan peserta didik mudah lupa terhadap materi yang diajarkan.

Akibatnya akan berdampak pada prestasi belajar yang cenderung rendah. Untuk

meningkatkan prestasi siswa, kemampuan otak kanan dan otak kiri siswa harus seimbang,

sehingga diperlukan materi pembelajaran yang dapat mengaktifkan kemampuan otak

kanan, salah satu materinya adalah seni rupa.

Dari permasalahan yang timbul diduga bahwa ada keterkaitan atau hubungan antara

prestasi belajar seni rupa dengan prestasi belajar matematika. Oleh karena itu peneliti

memilih judul “Hubungan antara Prestasi Belajar Seni Rupa dengan Prestasi Belajar

(3)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan diteliti dalam

penelitian adalah:

Bagaimana hubungan antara prestasi belajar seni rupa dengan prestasi belajar matematika?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan:

Mengetahui hubungan antara prestasi belajar seni rupa dengan prestasi belajar matematika.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan sebagai berikut:

1. Bagi peneliti

Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara prestasi belajar seni rupa dengan

prestasi belajar matematika.

2. Bagi guru

Hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan

kualitas pembelajaran.

3. Bagi pembaca dan kalangan akademis

Sebagai wahana informasi dan pengembangan wawasan tentang hubungan antara

prestasi belajar seni rupa dengan prestasi belajar matematika serta sebagai referensi

(4)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Prestasi Belajar

Di bawah ini adalah definisi prestasi menurut para ahli, dintaranya adalah:

1. Nasrun Harahap

Prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang

berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa.

2. Ma’sud Khasan Abdul Kohar

Prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan hasil pekerjaan, hasil yang

menyenangkan hati yang diperoleh dengan cara keuletan kerja.

3. W.S Winkel

Prestasi adalah bukti usaha yang telah dicapai.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah

hasil yang dicapai peserta didik setelah mengalami suatu proses belajar dalam jangka

waktu tertentu.

B. Hakekat Seni Rupa 1. Pengertian Seni

Banyak orang yang telah membicarakan seri dari tokoh barat maupun timur.

Herbert Read menyatakan bahwa istilah ‘art’ pada umumnya dihubungkan dengan

bagian seni yag biasa ditandai dengan istilah ‘plastik’ atau ‘visual’, tetapi semestinya

didalamnya termasuk pula seni sastra dan seni music. Orang sering mengemukakan

definisi seni yang dilontarkan secara umum bahwa seni ialah segala macam keindahan

yang diciptakan manusia. Di bawah ini merupakan pengertian seni yang dikemukakan

oleh beberapa tokoh, diantaranya ialah:

a. Every man Ensiclopedia

Seni merupakan segala sesuatu yang dilakukan orang bukan atas dorongan

kebutuhan pokoknya, melainkan adalah apa saja yang dilakukannya semata-mata

karena kehendaknya akan kemewahan, kenikmatan, ataupun karena kebutuhan

(5)

b. Ki Hajar Dewantara

Seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat

indah, hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia yang lain, yang

menikmati karya seni tersebut.

c. Leo Tolstoy

Seni memiliki proses ‘transfer of feeling’, atau pemindahan perasaan dari si

pencipta ke penikmat seni. Dalam hal ini seni meerupakan suatu sarana

komunikasi perasaan manusia.

d. Thomas Munro

Seni sebagai alat buatan manusia yang menimbulkan efek-efek psikologis atas

manusia lain yang melihatnya. Efek tersebut mencakup tanggapan-tanggapan

yang berwujud pengamatan, pengenalan dan imajinasi.

Dengan berbekal pada pendapat yang telah diuraikan di atas maka seni adalah

ekspresi perasaan manusia yang dikongkritkan, untuk mengkomunikasikan

pengalaman batinnya kepada orang lain (masyarakat penikmat) sehingga merancang

timbulnya pengalaman batin pula kepada yang menghayati. Sedangkan Seni rupa

(visual Art) adalah salah satu cabang seni yang dihayati dengan indera penglihatan

dan dihasilkan dari ungkapan perasaan serta dituangkan melalui media garis, bidang,

warna tekstur, dan gelap terang (value).

2. Manfaat Pendidikan Seni Rupa

Ada beberapa manfaat bagi peserta didik yang diperoleh dari pendidikan seni

rupa, diantaranya adalah:

a. Pendididkan seni rupa mampu memberikan kebebasan tanpa paksaan dalam

pengalaman batin peserta didik.

b. Pendidikan seni rupa merupakan pendidikan ekspresi sebagai upaya pencerdasan

peserta didik membentuk mental yang sehat jasmani dan rohani , disiplin, penuh

tanggung jawab, kritis, bijaksana dan memiliki perasaan yang halus terhadap

berbagai persoalan yang lahir di sekitarnya.

c. Pendidikan seni rupa mampu menghidupkan fantasi, melatih ketangkasan

(6)

C. Hakekat Matematika

1. Pengertian Matematika

Kata matematika berasal dari perkataan Latin mathematika yang mulanya

diambil dari perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Perkataan itu

mempunyai asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu

(knowledge, science). Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lainnya

yang hampir sama, yaitu mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir).

Jadi, berdasarkan asal katanya, maka perkataan matematika berarti ilmu pengetahuan

yang didapat dengan berpikir (bernalar). Matematika lebih menekankan kegiatan

dalam dunia rasio (penalaran), bukan menekankan dari hasil eksperimen atau

hasil observasi matematika terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang

berhubungan dengan idea, proses, dan penalaran (Russeffendi ET, 1980 :148).

Matematika terbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara

empiris. Kemudian pengalaman itu diproses di dalam dunia rasio, diolah secara

analisis dengan penalaran di dalam struktur kognitif sehingga sampai terbentuk

konsep-konsep matematika supaya konsep-konsep matematika yang terbentuk itu

mudah dipahami oleh orang lain dan dapat dimanipulasi secara tepat, maka

digunakan bahasa matematika atua notasi matematika yang bernilai global

(universal). Konsep matematika didapat karena proses berpikir, karena itu logika

adalah dasar terbentuknya matematika. Pada awalnya cabang matematika yang

ditemukan adalah Aritmatika atau Berhitung, Aljabar, Geometri setelah itu

ditemukan Kalkulus, Statistika, Topologi, Aljabar Abstrak, Aljabar Linear, Himpunan,

Geometri Linier, Analisis Vektor, dll. Beberapa Definisi Para Ahli Mengenai

Matematika antara lain :

a. Russefendi (1988 : 23)

Matematika terorganisasikan dari unsur-unsur yang tidak didefinisikan,

definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan dalil-dalil di mana dalil-dalil setelah

dibuktikan kebenarannya berlaku secara umum, karena itulah matematika sering

(7)

b. James dan James (1976).

Matematika adalah ilmu tentang logika, mengenai bentuk, susunan, besaran,

dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan lainnya. Matematika terbagi

dalam tiga bagian besar yaitu aljabar, analisis dan geometri. Tetapi ada

pendapat yang mengatakan bahwa matematika terbagi menjadi empat bagian

yaitu aritmatika, aljabar, geometris dan analisis dengan aritmatika mencakup

teori bilangan dan statistika.

c. Johnson dan Rising dalam Russefendi (1972)

Matematika adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan,pembuktian yang

logis, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan

dengan cermat , jelas dan akurat representasinya dengan simbol dan padat,

lebih berupa bahasa simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.

Matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat dalam

teori-teori dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak

didefinisikan, aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya

adalah ilmu tentang keteraturan pola atau ide, dan matematika itu adalah

suatu seni, keindahannya terdapat pada keterurutan dan keharmonisannya.

d. eys - dkk (1984)

Matematika adalah telaahan tentang pola dan hubungan, suatu jalan atau pola

berpikir, suatu seni, suatu bahasa dan suatu alat.

e. Kline (1973)

Matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena

dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu

manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan

alam.

2. Manfaat Pendidikan Matematika

Matematika sebagai pelayan ilmu yang lain. Banyak ilmu-ilmu yang penemuan

dan pengembangannya bergantung dari matematika. Contoh :

a. Penemuan dan pengembangan Teori Mendel dalam Biologi melalui konsep

(8)

b. Perhitungan dengan bilangan imajiner digunakan untuk memecahkan

masalah tentang kelistrikan.

c. Dengan matematika, Einstein membuat rumus yang dapat digunakan untuk

menaksir jumlah energi yang dapat diperoleh dari ledakan atom.

d. Dalam ilmu pendidikan dan psikologi, khususnya dalam teori belajar, selain

digunakan statistik juga digunakan persamaan matematis untuk menyajikan

teori atau model dari penelitian.

e. Dalam ilmu kependudukan, matematika digunakan untuk memprediksi jumlah

penduduk dll.

f. Dalam seni grafis, konsep transformasi geometrik digunakan untuk melukis

mosaik.

g. Dalam seni musik, barisan bilangan digunakan untuk merancang alat musik.

h. Banyak teori-teori dari Fisika dan Kimia (modern) yang ditemukan dan

dikembangkan melalui konsep Kalkulus.

i. Teori Ekonomi mengenai Permintaan dan Penawaran dikembangkan melalui

konsep Fungsi Kalkulus tentang Diferensial dan Integral.

D. Hubungan antara pembelajaran Seni rupa dengan matematika

Kemampuan dalam matematika meliputi disposisi dan praktek dengan teliti, secara

efisien dan wajar menghadapi tuntutan situasi sehari-hari yang menyertakan nomor,

jumlah, ruang dan pengukuran. Keterampilan dalam angka dikembangkan seperti para

siswa memecahkan permasalahan dengan menerapkan teknik dan konsep mengenai ruang

dan perhitungan. Para siswa mendukung kemampuan dalam matematika dengan

menghadirkan objek-objek khayal atau riil. Secara khusus, seni menggunakan visual,

konsep kinestetik dan temporal dari ruang serta pola angka.

Dengan menggunakan dan merefleksikan dalam aktivitas seni rupa, para siswa dapat

mengembangkan kemampuan di dalam matematika. Dengan demikian berpeluang untuk

mengembangkan pemahaman konsep bahwa seni dan matematika saling berhubungan dan

melengkapi. Sebagai contoh, seni mencoba menggunakan konsep waktu, ukuran panjang,

bentuk simetris dan sistem perbandingan atau pengukuran lainnya yang digunakan dalam

(9)

melalui seni mungkin tidak terlihat secara langsung sebagai kemampuan dasar dalam

matematika. Secara praktis keterampilan matematika digunakan dalam aktiitas seni

berkaitan dengan kegiatan perencanaan (desain) melalui hitungan, ukuran, grafik,

pemetaan dan menngkalkulasi atau saat mengidentifikasi, membuat pola dan

menggunakan pola serta urutan (Drs. Maman Tocharman, dkk: 2008 hal 129).

Penelitian yang relevan tantang manfaat media seni telah dilakukan ramlan (2004) dan

disimpulkan bahwa:

1. Gambar seni yang digunakan sebagai media pembelajaran matematika akan

melahirkan aktivitas pada proses pembelajaran, dan dapat memberikan motivasi siswa

untuk belajar.

2. Media gambar seni rupa apabila digunakan untuk pembelajaran matematika akan

berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa.

E. Kerangka Pemikiran

Pembelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit.

Akibatnya prestasi belajar matematika siswa rendah. Siswa yang menyukai seni cenderung

tidak menyukai mata pelajaran matematika.

Ada beberapa materi matematika yang erat kaitannya dengan seni rupa (visual art)

diantaranya adalah bidang datar, bangun ruang serta proyeksi. Dalam kenyataannya

menggambar merupakan dasar dari berkarya seni rupa. Salah satu cara menggambar

adalah menggambar perspektif dan menggambar proyeksi.

Pembelajaran matematika didominasi menggunakan kemampuan otak kiri, dan

kemampuan otak kiri hanya bisa mengingat dalam jangka pendek, sehingga berdampak

bagi prestasi peserta didik. Untuk meningkatkan prestasi siswa, kemampuan otak kanan

dan otak kiri siswa harus seimbang, sehingga diperlukan materi pembelajaran yang

mengandalkan kemampuan otak kanan, salah satu materinya adalah seni rupa.

Dengan menggunakan dan merefleksikan dalam aktivitas seni rupa, para siswa dapat

mengembangkan kemampuan di dalam matematika. Secara praktis keterampilan

matematika digunakan dalam aktivitas seni berkaitan dengan kegiatan perencanaan

(desain) melalui hitungan, ukuran, grafik, pemetaan dan menngkalkulasi atau saat

(10)

berpeluang untuk mengembangkan pemahaman konsep bahwa seni dan matematika saling

berhubungan dan melengkapi.

Berdasarkan paparan di atas, maka prestasi belajar seni rupa memiliki hubungan

timbal balik dengan prestasi belajar matematika.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

F. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian

ini menggunakan rumusan hipotesis hubungan. Rumusan dari hipotesis tersebut adalah:

Tidak ada hubungan antara prestasi belajar seni rupa dengan prestasi belajar matematika.

Ada hubungan antara prestasi belajar seni rupa dengan prestasi belajar matematika.

Prestasi belajar seni

rupa

(11)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

kuantitatif non eksperimental.

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII pada suatu sekolah

menengah.

2. Sampel

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah satu kelas VII siswa disuatu satuan

pendidikan menengah.

3. Teknik Sampling

Taknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan cluster random

sampling yaitu mengambil satu, atau beberapa kelas dari keseluruhan kelas yang

tersedia.

4. Jenis dan Sumber Data

Data yang diperoleh secara langsung dengan cara mengumpulkan dokumen berupa

angka – angka statistik yang dapat dikuantifikasi.

C. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Pada bagian ini diuraikan masing – masing variabel yang digunakan dalam penelitian

ini yaitu variabel independen berupa prestasi belajar seni rupa dan prestasi hasil belajar

matematika.

1. Variabel Independen (bebas) X : Prestasi belajar seni rupa.

(12)

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kajian

dokumen. Data diambil dari nilai ulangan akhir semester mata pelajaran seni rupa dan

nilai ulangan akhir semester mata pelajaran matematika dengan sampel adalah satu kelas

VII siswa disuatu satuan pendidikan menengah.

E. Langkah Penelitian

1. Menetapkan nama variabel yang diteliti dan jumlah variabelnya.

2. Mencari sumber bacaan yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti.

3. Membuat rumusan dari data yang telah dibaca.

4. Mendeskripsikan teori-teori yang telah dibaca dalam bentuk tulisan dengan bahasa

sendiri.

5. Menentukan sampel penelitian dengan cara cluster random sampling. Dengan cara

tersebut diambil 1 kelas dari banyaknya kelas keseluruhan.

6. Mengumpulkan data dengan cara dokumentasi. Dalam penelitian ini data yang diambil

adalah nilai ujian akhir sekolah mata pelajaran seni rupa (X) dan nilai ujian akhir

sekolah mata pelajaran matematika (Y).

7. Dari data yang diberoleh, dilakukan uji normalitas. Jika data yang di uji normal maka

dilanjutkan dengan uji hubungan (product moment correlation) untuk mengetahui

keterkaitan/ hubungan antara prestasi belajar seni rupa dengan prestasi belajar

matematika.

8. Untuk mengetahui besarnya kontribusi antara variabel (X) dengan variabel (Y),

dilakukan dengan uji determinasi.

9. Menyimpulkan hasil penelitian.

F. Metode Analisis Data

Untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yaitu prestasi belajar seni rupa

dengan prestasi belajar matematika digunakan Korelasi Pearson (Pearson Product Moment

Correlation). Besarnya korelasi adalah 0 s/d 1. Korelasi bernilai positif (searah) yang

(13)

Korelasi bernilai negatif (berlawanan arah)yang artinya jika variabel pertama besar, maka

variabel kedua semakin mengecil (Jonathan Sarwono, 2006: hal yaitu:

1. Uji Prasyarat

Sebelum dilakukannya korelasi terlebih dahulu peneliti akan melakukan uji normalitas

dengan rumus Chi Kuadrat. Menurut Sugiyono (2006) langkah–langkah yang

dilakukan untuk uji normalitas meliputi:

a. Menentukan rentang yaitu data terbesar dikurangi data terkecil

b. Menentukan banyak kelas interval dengan menggunakan rumus Sturggos, yaitu: dengan menyatakan bahwa data dan hasil akhir dijadikan bilangan bulat.

c. Menentukan panjang kelas interval , dengan rumus

d. Membuat tabel distribusi frekuensi

e. Menghitung frekuensi yang diharapkan ( ) dengan rumus:

jumlah sampel

luas tiap bidang kurve normal

f. Menghitung nilai (chi kuadrat) dengan rumus:

Keterangan:

Chikuadrat

Frekuensi pengamatan Frekuensi yang diharapkan

g. Menentukan normalitas distribusi dengan kriteria berdistribusi normal. Jika

(14)

2. Uji Analisis Data

a. Korelasi Product Moment

Teknik korelasi yang dikemukakan oleh Pearson digunakan untuk

mengetahui ada tidaknya korelasi antara dua variable berjenis interval atau ratio.

Di bawah ini adalah rumus untuk mencari koefisien korelasi:

keterangan:

= Koefisien korelasi yang dicari = banyaknya subjek pemilik nilai Nilai variabel 1

Nilai variabel 2

Besarnya koefisien korelasi dapat diketahui berdasarkan penyebaran titik-titik

pertemuan antara dua variabel, misal X dan Y. Bila titik-titik itu terdapat dalam

satu garis, maka koefisien korelasinya = 1atau -1. Bila titik-titik itu membentuk

lingkaran, maka koefisien korelasinya = 0. Hubungan X dan Y untuk berbagai

koefisien bisa digambarkan dalam diagram pencar ( scatterplot ).

Dalam memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan

besar atau kecil, dapat berpedoman pada tabel berikut:

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat Rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat Kuat

∑ ∑ ∑

(15)

b. Koefisien Determinasi

Untuk menentukan besarnya kontribusi antara variabel (X) dengan variabel

(Y) maka dapat dicari dengan mengkuadratkan koefisien korelasi yang sudah

diperoleh ( ). Besarnya kontribusi tersebut dinamakan dengan koefisien

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S.2007.Manajemen Penelitian.Rineka Cipta: Jakarta

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.2008.Seni Rupa Menjadi Sensitif, Kreatif,

Apresiatif dan Produktif JILID 2.[Tersedia].[online].

http://bse.unej.ac.id/BSE/SMK/11SMK/data/Seni%20Rupa%20Jilid%202(EDITED).p

df.Diakses tanggal 11 November 2013

Hakekat_Matematika.[Tersedia].[online].http://file.upi.edu/Direktori/DUALMODES/MODEL

_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA/HAKIKAT_MATEMATIKA.pdf.Diakses

tanggal 29 Oktober 2013

Sugiyono.2010.Statistika Untuk Penelitian.Alvabeta: Bandung

(17)

LAMPIRAN A. Biodata Peneliti

Sehubungan dengan kegiatan ini, saya bersungguh – sungguh dan bertanggungjawab

atas pembuatan proposal ini.

Purwokerto, 25 November 2013

( Esti Nugraheni )

NIM. 1101060143

Nama : Esti Nugraheni

NIM : 1101060143

Tempat, tanggal lahir : Cilacap, 06 September 1993

Alamat Rumah : Jl. Raya Kubangkangkung, Sidasari Kulon RT

01/ 01 Kawunganten, Cilacap

Nomor Hp : 085727978638

Alamat E-mail : esti_nugraheni@yahoo.com

Riwayat Pendidikan : SD Negeri Kubangkangkung 06

SMP Negeri 1 Kawunganten

Referensi

Dokumen terkait

Pada penyampaian bad news tentang produk bagi para pelanggan (misalnya kenaikan harga produk atau penarikan produk), lebih baik digunakan pendekatan tidak

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran, Strategi Mengajar dengan Pendekatan Kontekstual, dan Pengelolaan Kelas

[r]

Lido Lintas Cakrawala yang telah memberi izin dan meluangkan waktunya untuk membantu baik dalam memberikan data maupun informasi yang dibutuhkan penulis untuk menyusun

Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang bersifat studi kasus karena dalam hal ini hanya menggambarkan tentang perkembangan yang berlaku di perusahaan yang

[r]

Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak terdapat perbedaan skor median derajat resorpsi akar, namun terdapat perbedaan rata-rata panjang akar pada gigi insisif

Actual result Test Status Proses 11 Mengambil dan menampilkan data jenis aset sesuai database Sistem menampilkan data sesuai dengan database Sistem sudah menampilkan