UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI
ACTION
LEARNING
PADA MATA PELAJARAN IPS
DI KELAS V SDN 104208
CINTA RAKYAT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
OLEH :
AUZI NUR FAUZIAH ALI NIM 108113017
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Auzi Nur Fauziah Ali. NIM : 108113017. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Strategi Action Learning Pada Mata pelajaran IPS di Kelas V SD Negeri 104208 Cinta Rakyat TA. 2011/2012
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri No.104208 Cinta Rakyat yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan menggunakan strategi Action Learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri No.104208 Cinta Rakyat?
Penelitian ini terdiri dari observasi dan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II , dimana setiap siklus dilakukan 2x pertemuan. Selanjutnya memberikan lembar angket di akhir siklus I dan siklus II untuk melihat motivasi belajar siswa.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri No. 104208 Cinta Rakyat yang berjumlah 30 orang siswa, yang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan. Alat yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket dan observasi yang dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung guna mendapatkan data motivasi belajar siswa pada pokok proklamasi kemerdekaan RI.
Berdasarkan analisis data observasi pada siklus I pertemuan I rata-rata motivasi siswa hanya 20%. Kriteria ini masih tergolong kurang dan belum sesuai dengan harapan. Dengan perincian 6 orang siswa (25%) memperoleh kriteria baik, 8 orang siswa (26,6%) memperoleh cukup, 8 orang siswa (26,6%) memperoleh kriteria kurang, dan 8 orang siswa (26,6%) memperoleh kriteria sangat kurang. Hasil observasi motivasi siswa pada siklus I pertemuan II rata-rata motivasi siswa hanya 43,3%. Kriteria ini masih tergolong cukup namun belum sesuai dengan harapan. Dengan perincian 2 orang siswa (6,66%) memperoleh kriteria sangat baik, 11 orang siswa (36,6%) memperoleh kriteria baik, 7 orang siswa (23,3%) memperoleh kriteria cukup, dan 8 orang siswa (26,6%) memperoleh kriteria kurang dan 2 orang memperoleh kriteria sangat kurang (6,66%). Hasil observasi motivasi siswa pada siklus II rata-rata motivasi siswa sudah sangat baik yaitu 83,3% . Kriteria ini sudah sesuai dengan harapan. Dengan perincian 8 orang siswa (26,6%) memperoleh kriteria sangat baik, 17 orang siswa (56,6%) memperoleh kriteria baik, 4 orang siswa (13,3%) memperoleh kriteria cukup, dan 1 orang siswa (3,33%) memperoleh kriteria sangat baik. Hasil observasi motivasi siswa pada siklus II pertemuan II rata-rata motivasi siswa sudah sangat baik yaitu 93,3% . Kriteria ini sudah sesuai dengan harapan. Dengan perincian 15 orang siswa (50%) memperoleh kriteria sangat baik, 13 orang siswa (43,3%) memperoleh kriteria baik, 2 orang siswa (6,66%) memperoleh kriteria cukup, Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa motivasi belajar siswa meningkat dalam pelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan RI dengan Strategi Action Learning.
DAFTAR ISI
2.1.3 Strategi Action Learning ... 12
2.1.4 Prosedur Strategi Action Learning ... 13
2.1.6 Proklamasi Kemerdekaan RI ... 17
2.2 Kerangka Konseptual ... 26
2.3 Hipotesis Tindakan... 27
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 40
4.1.1 Deskripsi Siklus I pertemuan I ... 40
4.1.2 Deskripsi Siklus I pertemuan II ... 47
4.1.3 Deskripsi Siklus II pertemuan I ... 56
4.1.4 Deskripsi Siklus II pertemuan II ... 63
4.2 Pembahasan Penelitian ... 73
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 76
5.2 Saran ... 77
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Angket Motivasi Belajar ... 35
Tabel 3.2 Kriteria Penilaian ... 37
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian …… ... 39
Tabel 4.1 Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar
Observasi Siklus I pertemuan I ... 43
Tabel 4.2 Hasil Observasi Motivasi Mengajar Guru Selama Siklus I pertemuan
I ... 44
Tabel 4.3 Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar
Observasi Siklus I pertemuan II ... 51
Tabel 4.4 Hasil Observasi Motivasi Mengajar Guru Selama Siklus I pertemuan
II ... 52
Tabel 4.5 Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket
pada Siklus I ... 54
Tabel 4.6 Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar
Observasi Siklus II pertemuan I ... 59
Tabel 4.7 Hasil Observasi Motivasi Mengajar Guru Selama Siklus II
pertemuan I ... 61
Tabel 4.8 Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar
Observasi Siklus II pertemuan II ... 68
Tabel 4.9 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Selama Siklus II pertemuan II
... 69 Tabel 4.10 Persentase Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket
Tabel 4.11 Hasil Keseluruhan Persentase Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan Lembar Observasi ... 73
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Ahmad Subarjo ... 19
Gambar 2 Abikusno Cokrosuyoso ... 19
Gambar 3 A.A Maramis ... 19
Gambar 4 Konsep Asli Teks Proklamasi ... 22
Gambar 5 Teks Proklamasi yang sudah Diketik ... 22
Gambar 6 Pembacaan Teks Proklamasi ... 23
Gambar 7 & 8 Pengibaran Sang Saka Merah Putih ... 23
Gambar 9 Gedung Proklamasi ... 24
Gambar 10 Skema Penelitian Tindakan Kelas ... 29
Gambar 11 Guru menyampaikan apersepsi ... 41
Gambar 12 Siswa membentuk kelompok ... 42
Gambar 13 Guru memberikan apersepsi ... 48
Gambar 14 Guru membimbing membentuk kelompok ... 49
Gambar 15 Guru membagi angket motivasi ... 50
Gambar 16 Menyampaikan apersepsi ... 57
Gambar 17 Memberikan penjelasan melalui ceramah singkat ... 58
Gambar 18 Siswa menjawab pertanyaan guru ... 59
Gambar 19 Teks proklamasi yang ditulis siswa ... 64
Gambar 20 Membagikan peran kepada siswa... 65
Gambar 21 Bermain peran diluar ruangan kelas... 66
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Jadwal Penelitian
Lampiran 2 Daftar Nama Siswa Kelas V SD Negeri 060876 Medan Timur
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 5 Pedoman Penskoran Observasi Motivasi Belajar Siswa
Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa
Lampiran 7 Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus I
Lampiran 8 Lembar Angket Motivasi Belajar Siswa Siklus II
Lampiran 9 Data Hasil Observasi Siswa Siklus I pertemuan I
Lampiran 10 Data Observasi Guru Siklus I pertemuan I
Lampiran 11 Data Hasil Observasi Siswa Siklus I pertemuan II
Lampiran 12 Data Hasil Observasi Guru Siklus I pertemuan II
Lampiran 13 Data Hasil Observasi Siswa Siklus II pertemuan I
Lampiran 14 Data Hasil Observasi Siklus II pertemuan II
Lampiran 15 Data Hasil Angket Siklus I
Lampiran 16 Data Hasil Angket Siklus II
Lampiran 17 Surat Izin Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan dalam pengertian umum memiliki peranan yang sangat penting
bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari, karena pendidikan sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan manusia dalam seluruh aspek kehidupan.
Pendidikan dalam arti khusus adalah pendidikan yang dilaksanakan dalam
kegiatan belajar mengajar di ruang kelas. Keberhasilan tidak terlepas dari peran
guru dalam proses pembelajaran, karena dalam proses pembelajaran guru menjadi
peran utama dalam menciptakan situasi yang edukatif. Untuk mewujudkan proses
pembelajaran yang demikian sudah barang tentu menuntut adanya upaya guru
untuk mengaktualisasikkan kompetensinya secara profesional, terutama dalam
aspek metodologis.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang
ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum dan
budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena
sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan
cabang-cabang ilmu-ilmu sosial.
Pembelajaran ilmu pengetahuan sosial merupakan mata pelajaran yang
pokok disamping mata pelajaran lainnya. Selain sebagai mata pelajaran pelengkap
mata pelajaran lainnya disekolah, mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial
memiliki peran yang cukup penting bagi kehidupan sehari-hari khususnya bagi
dibutuhkan manusia dalam hidup bermasyarakat, baik masyarakat di sekolah,
lingkungan tempat tinggal maupun masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Sebab dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial siswa dituntut untuk mampu
memiliki jiwa sosial yang tinggi.
Di dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial ini terdapat beberapa
aspek kehidupan bermasyarakat seperti ekonomi untuk aspek perekonomian,
sejarah untuk melihat bagaimana kehidupan masa lalu baik itu masalah kehidupan
zaman dahulu, perjuangan para pahlawan merebut kemerdekaan dan lain
sebagainya agar kelak siswa dapat memetik pelajaran dari setiap sejarah yang
telah diukir orang-orang terdahulu dan membuat strategi untuk kehidupannya
kelak. Geografi untuk mengidentifikasi perkembangan dunia dan masih banyak
lagi aspek-aspek ilmu pengetahuan sosial yang sungguh disayangkan apabila mata
pelajaran ilmu pengetahuan sosial ini tidak dijalankan sesuai fungsinya dalam
pembelajaran di kelas.
Di samping mata pelajaran lain seperti matematika, bahasa Indonesia, ilmu
pengetahuan alam, bahasa asing seperti bahasa Inggris, dan lainnya yang banyak
digemari baik dari kalangan siswa, guru maupun orang tua karena manfaatnya
yang nyata terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu pengetahuan sosial juga tak
kalah pentingnya dalam memberikan manfaat yang nyata untuk membentuk siswa
agar tumbuh sebagai manusia yang memiliki jiwa sosial yang tinggi dalam
bermasyarakat.
Dari pernyataan di atas dapat peneliti simpulkan bahwa setiap siswa yang
kurang asupan mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial akan mengalami kesulitan
perekonomian seperti jual beli dan lainnya. Mungkin siswa dapat melakukan hal
tersebut, tetapi jiwa-jiwa sosial yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari
akan kurang.
Kenyataannya dalam pembelajaran di sekolah, banyak siswa, guru maupun
orang tua siswa yang menganggap sepele pada mata pelajaran ilmu pengetahuan
sosial dan lebih mementingkan mata pelajaran eksakta. Dikalangan masyarakat
mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dianggap mata pelajaran yang
membosankan, mata pelajaran hapalan juga mata pelajaran yang tidak terlalu
penting dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya disekolah. Bahkan tidak
jarang peneliti jumpai bahwa asumsi di masyarakat yang unggul dalam bidang
eksakta lebih pintar dari pada yang unggul dalam bidang sosial. Padahal tidak
selamanya dalam kehidupan bermasyarakat hanya memerlukan mata pelajaran
matematika, ilmu pengetahuan alam, bahasa Indonesia dan bahasa inggris saja.
Setiap mata pelajaran memiliki peranannya masing-masing yang sudah barang
tentu apabila satu mata pelajaran tidak dimanfaatkan dengan baik maka akan
menghambat mata pelajaran yang lainnya.
Melihat kenyataan di atas, peneliti sebagai calon pendidik di sekolah dasar
merasa perlu segera mengambil tindakan, mengingat fungsi dari mata pelajaran
ilmu pengetahuan sosial sangat penting untuk bekal siswa dalam bermasyarakat
kelak. Dengan kata lain kemampuan siswa terhadap mata pelajaran ilmu
pengetahuan sosial merupakan kemampuan yang harus dimiliki setiap siswa.
Kurangnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ilmu pengetahuan
sosial, motivasi sendiri ialah suatu kondisi dimana siswa merasa terdorong untuk
termotivasi dapat dilihat dari tanda bahwa dia, bergaiarah dan semangat dalam
mengikuti pelajaran tersebut.
Beberapa alasan mengapa siswa kurang termotivasi terhadap pelajaran IPS
disebabkan oleh beberapa faktor: 1) kurang mengetahui manfaat ilmu
pengetahuan sosial, maksudnya disini baik siswa, guru maupun orang tua siswa
kurang peka terhadap manfaat yang ditimbulkan apabila siswa tidak menguasai
mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. Sehingga motivasi untuk mengulang
pelajaran ilmu pengetahuan sosial sangat jarang dilakukan siswa dirumah karena
mereka manganggap sudah cukup anaknya belajar mata pelajaran ilmu
pengetahuan sosial disekolah. 2) kurangnya dukungan orang tua, dalam hal ini
orang tua beranggapan bahwa mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial tidak lebih
penting dari mata pelajaran yang lain, sehingga anak pun enggan untuk
mendalami mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial. 3) keterbatasan pengatahuan
guru dalam membelajarkan mata pelajaran ilmu pengetahuan guru. 4)
strategi/metode pembelajaran yang kurang menarik perhatian siswa, sehingga
siswa bosan pada saat mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial ini berlangsung.
Salah satu strategi untuk menarik perhatian dan semangat siswa dalam
mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial ini adalah dengan menggunakan metode
action learning (belajar dengan melakukan). Dengan metode action learning
(belajar dengan melakukan) dalam proses pembelajaran diharapkan siswa dapat
belajar sambil melakukan, sehingga siswa termotivasi, semangat dan ada
ketertarikan siswa untuk mengikuti mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial di
Agar kemampuan siswa dalam mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial
dapat meningkat, peneliti sebagai calon pendidik berusaha memperbaiki metode
pembelajaran dikelas sebagai solusi untuk mengatasi asumsi bahwa mata
pelajaran ilmu pengetahuan sosial hanya mata pelajaran hapalan atau mata
pelajaran yang membosankan.
Metode yang digunakan peneliti adalah action learning (belajar dengan
melakukan). Dengan begitu peneliti berharap siswa dapat termotivasi dalam
mempelajari mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dengan mudah dan efektif.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis membuat satu penelitian yang
berjudul : “Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan
Menggunakan Strategi Action Learning Pada Mata Pelajaran IPS di kelas V
SD Negeri 104208 Cinta Rakyat”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka
dapat diidentifikasikan masalah yang timbul antara lain:
1) Rendahnya motivasi belajar siswa karena pembelajaran masih disajikan secara
verbal melalui kegiatan ceramah dan text book oriented.
2) Banyak siswa, guru maupun orang tua siswa yang menganggap sepele pada
mata pelajaran IPS dan lebih mementingkan mata pelajaran eksakta
3) Mata pelajaran IPS dianggap mata pelajaran hapalan, mata pelajaran yang
membosankan
4) Baik siswa, guru maupun orang tua kurang peka terhadap manfaat dari
5) Strategi/metode pembelajaran yang kurang menarik perhatian siswa, sehingga
siswa bosan pada saat mata pelajaran IPS ini berlangsung.
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian ini lebih efektif, efisien,
terarah dan dapat dikaji. Mengingat luasnya bidang permasalahan dan
keterbatasan peneliti, maka penulis membatasi masalah penelitian pada aspek
meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan metode action
learning (belajar dengan melakukan) pada pelajaran IPS materi Proklamasi
Kemerdekaan RI kelas V SD Negeri No.104208 Cinta Rakyat Tahun Ajaran
2011/2012.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang dikemukakan
sehingga dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
Apakah dengan menggunakan strategi action learning dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi Proklamasi Kemerdekaan
RI di kelas V SD Negeri 104208 Cinta rakyat?
1.5 Tujuan Penelitian
Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi
Proklamasi Kemerdekaan RI di kelas V SD Negeri 104208 Cinta Rakyat.
1.6 Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
a. Sebagai acuan bagi guru dalam melakukan pengajaran agar siswa dapat
tertarik pada pelajaran tersebut.
b. Sebagai masukan bagi guru untuk memotivasi belajar siswa pada pelajaran
2. Bagi Siswa
a. Memudahkan siswa dalam memahami materi pelajaran.
b. Meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
3. Bagi Sekolah
Meningkatkan kualitas pembelajaran IPS baik secara proses maupun hasil
sehingga menghasilkan kualitas siswa yang baik pula di sekolah tersebut.
4. Bagi Peneliti
a. Dengan melakukan penelitian di sekolah secara langsung, peneliti
memperoleh pengalaman dan wawasan pembelajaran IPS di sekolah.
b. Sebagai sarana menambah pengetahuan, menjadikan bahan referensi bagi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan dan data penelitian yang dilakukan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada pokok bahasan proklamasi kemerekaan RI dengan menggunakan Strategi Action Learning di SD Negeri 104208 Cinta Rakyat, maka peneliti membuat kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembelajaran dengan menggunakan Strategi Action Learning dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS materi pokok proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia.
2. Dengan Strategi Action Learning dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat adanya peningkatan pada 6 indikator motivasi belajar, yaitu : 1) tekun menghadapi tugas, 2) ulet menghadapi kesulitan, 3) menunjukkan minat yang tinggi terhadap bermacam-macam masalah, 4) bekerja mandiri, 5) dapat mempertahankan pendapatnya, 6) bekerja sama dalam mencari dan memecahkan masalah.
motivasi belajar yang baik dan sangat baik yaitu 83,3% (sangat baik) dan pada siklus II pertemuan II semakin meningkat lagi menjadi 28 orang siswa yang memiliki motivasi belajar baik dan sangat baik yaitu: 93,3% (sangat baik).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, dapat dikemukakan beberapa saran, yaitu :
1. Kepala sekolah memberikan pelatihan, menerangkan program-program pelatihan untuk peningkatan keterampilan guru dalam penerapan active learning untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
2. Hendaknya diawal pembelajaran guru selalu memberikan motivasi dengan cara pemberian pujian agar siswa lebih percaya diri dan semangat dalam mengikuti pelajaran dikelas.
3. Hendaknya guru menggunakan Strategi Action Learning dalam pembelajaran dengan menyesesuaikan dengan materi yang diajarkan.
4. Orangtua mendukung siswa untuk kegiatan belajar mengajar dangan cara menyediakan sarana dan prasarana kegiatan belajar mengajar.
1
DAFTAR PUSTAKA
Sudijono, Anas. 2009. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Aqib, Zainal Dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya
Arikonto, Suharsimi. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka cipta.
Dewi, R. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.
Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamid, A. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan: Pasca Sarjana Unimed.
Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variable-variable Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sardiman, A.M. 2009. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Silberman, M. 2009. Active Learning. Yogyakarta: Insan Madani
Susilaningsih, Endang Dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5 Untuk Sd/Mi Kelas 5. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Syamsiyah, Siti Dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5 Untuk Sd/Mi Kelas 5. Surakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Team Dosen. Buku Diktat:Pendidikan IPS SD Kelas Rendah
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
Uno, H. 2011. Teori Motivasi dan Pengukuran. Jakarta: Bumi Aksara.
www.12manage.com/method_revans_action_learning.html
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Identitas Diri
Nama : Auzi Nur Fauziah Ali
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 15 Februari 1990
Agama : Islam
Nama Ayah : Absor Arif Ali
Nama Ibu : Nurmiati
Pekerjaan Orangtua : Wiraswasta
Alamat : Jl. Angkatan 66 Ling I Aek. Kanopan,
Labuhan Batu Utara
Anak ke : 1dari 2 bersaudara
II. Riwayat Pendidikan
No. Nama Sekolah Tempat Tahun
1. SD Negeri 112279 Aek.Kanopan 1996-2002
2. SMP Negeri I Kualuh Hulu Aek.Kanopan 2002-2005
3. SMA Negeri I Rantau Utara Rantau Prapat 2005-2008