• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI. Ditulis Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S1) Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI. Ditulis Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S1) Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam."

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PADA BADAN USAHA MILIK NAGARI (BUMNag) BUKIK SAKUMPOA DI NAGARI PASIE LAWEH KECAMATAN SUNGAI TARAB

KABUPATEN TANAH DATAR

SKRIPSI

Ditulis Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S1) Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Oleh

LUKFI HANUM NIM: 1630403059

JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BATUSANGKAR

TAHUN 2020 M/1441 H

(2)
(3)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Pembimbing skripsi atas nama Lukfi Hanum, NIM: 1630403059 dengan judul “IMPLEMENTASIFUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PADA BADAN USAHA MILIK NAGARI (BUMNag) BUKIK SAKUMPOA DI NAGARI PASIE LAWEH KECAMATAN SUNGAI TARAB KABUPATEN TANAH DATAR” memandang bahwa skripsi yang bersangkutan telah memenuhi pesyaratan ilmiah untuk diajukan kepada siding munaqasah

Demikianlah persetujuan ini diberikan untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Batusangkar, 22Juni2020 Pembimbing

Dr. Nofrivul, SE.,MM Nip. 196706242003121001 Ketua Jurusan

Ekonomi Syariah

GAMPITO, SE., M.SI.

Nip. 19670219 200501 1 005

(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

LUKFI HANUM, NIM 1630403059, Judul SKRIPSI “Implementasi Fungsi- Fungsi Manajemen Pada Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Bukik Sakumpoa di Nagari Pasie Laweh Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar”. Jurusan Ekonomi Syariah Kosentrasi Manajemen Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar.

Pokok permasalahan pada penelitian ini adalah bagaimana implementasi fungsi-fungsi Manajemen pada Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Bukik Sakumpoa di Nagari Pasie Laweh Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar. Tujuan penulisan skripsi ini untuk mengetahui Pengelolaan BUMNag Bukik Sakumpoa di Nagari Pasie Laweh dalam bidang perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dan Kendala apa saja yang di hadapi dalam pengelolaan BUMNag Bukik Sakumpoa di Nagari Pasie Laweh.

Jenis Penelitian yang penulis gunakan adalah jenis penelitian lapangan (Field Research),untuk mendapatkan data-data dari permasalahan yang diteliti. Teknik pengumpulan datayang penulis gunakan adalah melalui wawancara. Pengolahan data dilakukan secara deskriptif kualitatif, kemudian di uraikan serta melakukan klasifikasi terhadap aspek masalah tertentu dan memaparkan melalui kalimat yang efektif.

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan dilapangan dapat disimpulkan bahwa Implementasi fungsi-fungsi manajemen pada Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Bukik Sakumpoa di Nagari Pasie Laweh Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar belum efektif dan efisien, karena dapat dilihat dari fungsi-fungsi Manajemen yang mengunakan teori George R.Terry yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan belum berjalan dengan baik, di lihat dari fungsi perencanaan karena masih ada program yang di rencanakan belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat Nagari secara umum, pengorganisasian belum menjalankan tugas dan fungsi secara efektif dalam mengelola BUMNag, pelaksanaan yang dilakukan dalam kegiatan usaha tidak maksimal, dan pengawasan yang di lakukan BUMNag berjalan dengan baik, serta kendala yang di hadapi dalam pengelolaan BUMNag Bukik Sakumpoa di Nagari Pasie Laweh Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar adalah kurangnya kopetensi konsumen dan sumber daya manusia.

Kata Kunci: Manajemen, Badan usaha Milik Nagari (BUMNag)

(7)

ii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PERSETUJUAN PEMBIMBING PENGESAHAN TIM PENGUJI

ABSTRAK ... i

DAFTAR ISI ... ii

DAFTAR TABEL... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Fokus Penelitian ... 9

C.Rumusan Masalah... 10

D.Tujuan Penelitian ... 10

E. Manfaat Penelitian dan Luaran Penelitian ... 10

F. Defenisi Operasional ... 11

BAB II KAJIAN TEORI ... 13

A.Landasan Teori ... 13

1. Konsep Manajemen ... 13

2. Fungsi Manajemen ... 18

3. Badan Usaha Milik Desa atau Badan Usaha Milik Nagari ... 30

4. Implementasi Fungsi Manajemen Dalam BUMNag ... 34

5. Desa atau Nagari ... 39

B. Penelitian Yang Relavan ... 41

BAB III METODE PENELITIAN ... 46

A.Jenis Penelitian ... 46

B. Latar dan Waktu Penelitian ... 46

C.Instrumen Penelitian ... 47

D.Sumber Data ... 48

E. Teknik Pengumpulan Data ... 48

(8)

iii

F. Teknik Analisis Data ... 49

G.Teknik Penjaminan Keabsahan Data ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A.Gambaran Umum Instansi ... 52

1. Letak Geografis dan Gambaran Umum Nagari Pasie Laweh ... 52

2. Profil Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Bukik Sakumpoa .... 53

B. Pengelolaan Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Bukik Sakumpoa dalam bidang Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. ... 60

C.Kendala yang dihadapi dalam pengelolaan BUMNag Bukik Sakumpoa ... 75

BAB V PENUTUP ... 77

A.Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 78 DAFTAR PUSTAKA

(9)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Rancangan Waktu Penelitian ... 47 Tabel 4. 1 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Berdasarkan Jorong Tahun 2019

... 52 Tabel 4. 2 Perkembangan Industri Di Nagari Pasie Laweh (2017-2019) ... 53

(10)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Skema Pengertian Manajemen ... 15 Gambar 4. 1 Struktur Organisasi ... 59

(11)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Organisasi adalah sebuah kelompok atau komonitas yang memiliki visi, misi dan tujuan yang sama. Ketika seseorang masuk di dalam sebuah organisasi maka ia wajib mengikuti proses yang di buat dalam organisasi tersebut. Untuk mencapai suatu tujuan bersama dibutuhkan sebuah proses yang disebut manajemen. Organisasi tanpa manajemen sama saja dengan manusia yang mati, lengkap dengan organ tubuhnya namun tak memiliki rencana dan tujuan.

(Manullang, 2012:17).

Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pegawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan pengunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen memiliki kegiatan memimpin, mengatur, mengelola, mengendalikan dan mengembangkan. (Siswanto, 2011: 1).

George R.Terry2006 mengatakan kegiatan atau fungsi manajemen meliputi, perencanaan (Planning), organisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controling). Keselarasan antara fungsi- fungsi manajemen terutama menyangkut perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian yang baik akan mendorong efektivitas dalam bekerja setiap anggota organisasi. Tanpa adanya penerapan fungsi manajemen dalam suatu organisasi dapat saja berdampak buruk bagi produktivitas organisasi dan juga berbagai dampak buruk lainnya. Fungsi perencanaan merupakan proses yang menyangkut upaya untuk merumuskan hal-hal berikut yaitu menentukan tujuan yang akan di capai di masa mendatang, merumuskan tindakan-tindakan yang perlu dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dan menentukan dana yang diperlukan dan faktor-faktor produksi lain yang akan digunakan. Setelah tujuan perusahaan (yang telah disesuaikan dengan sumber-sumber yang tersedia) ditentukan, perusahaan perlu merumuskan tindakan-tindakan

(12)

yang akan dijalankan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan perlu dilakukan oleh semua pekerja yang ada dalam perusahaan. Kegiatan yang sama tidak akan di jalankan oleh semua orang dalam perusahaan. Pembagian tugas harus dilakukan menentukan bentuk organisasi perusahaan dan menentukan pekerjaan- pekerjaan yang akan menjalankan tugas di berbagai aspek kegiatan perusahaan merupakan fungsi kedua dari manajemen yaitu pengorganisasian. Bentuk organisasi perusahaan harus disesuaikan dengan kegiatan yang perlu dijalankan perusahaan. Pimpinan perusahaan harus menentukan struktur organisasi yang terbaik untuk menjalankan kegiatan kearah mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melalui struktur organisasi ini dapat ditentukan bentuk pembagian tugas yang akan dibuat. Langkah berikutnya dalam fungsi pengorganisasian adalah menetukan manajer dan pegawai yang akan menjalankan tugas di berbagai posisi dari struktur organisasi. Setelah struktur organisasi terbentuk, pembagian tugas di tentukan dan pekerja atau pegawai pelaksanaannya ditentukan, perusahaan telah dapat melakukan kegiatan menuju ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah yang menentukan dan mengarahkan tugas- tugas yang perlu di laksanakan semua pegawai dalam organisasi di namakan directing atau pengarahan. Dengan demikian pengarahan dapat di defenisikan sebagai usaha untuk menggerakkan semua anggota dalam suatu organisasi, atau pegawai perusahaan untuk melakukan pekerjaan yang akan merealisasikan tujuan-tujuan yang ingin di capai. Dalam menjalankan fungsi pengarahan ini pimpinan perusahaan haruslah mengembangkan kemahiran untuk menjadi seorang pemimpin yang baik.

Kualitas kepemimpinan yang tinggi sangat di perlukan agar setiap pegawai menjalankan tugasnya sesuai dengan yang di perlukan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Ini berarti untuk menjalankan fungsi pengarahannya pimpinan perusahaan diharapkan bukan saja mampu membuat perintah tentang tugas yang harus dijalankan tetapi juga mampu menciptakan motivasi yang menyebabkan para pegawainya menjalankan

(13)

3

tugas sesuai dengan yang diarahkannya. Fungsi pengawasan merupakan sebuah proses mengevaluasi prestasi organisasi dan mengambil tindakan- tindakan koreksi jika perlu, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.

Mudahnya, pengawasan berarti mengevaluasi sesuatu kegiatan bisnis yang telah berjalan dibandingkan dengan rencana kegiatan bisnis tersebut. Cara yang dilakukan dalam proses pengawasan ini adalah mengukur prestasi pelaksanaan kegiatan, membandingkan prestasi dengan standar atau tujuan perusahaan yang telah di tetapkan, mengidentifikasi penyimpangan- penyimpangan yang berlaku dan sebab-sebab dari penyimpangan tersebut dan mengambil tindakan-tindakan koreksi. (Griffin, 2011: 98-100)

Ilmu manajemen diperlukan oleh hampir semua jenis profesi, baik yang bekerja di swasta, pemerintah, yayasan maupun lembaga swadaya masyarakat. Ilmu manajemen diperlukan dalam pengelolaan setiap organisasi sekolah, politik, sosial, bahkan organisasi bisnis. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pengetahuan akan manajemen sangat diperlukan oleh hampir setiap manusia. Disadari ataupun tidak, masyarakat sangat dekat dengan organisasi dan pada prinsipnya organisasi adalah dua atau lebih orang yang bekerjasama secara terstruktur untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya seperti organisasi bisnis, pada prinsipnya organisasi bisnis harus memperhatikan sistem manajemen di dalam perjalanan bisnis tersebut agar organisasi bisnis berjalan dengan baik. (Wijayanto, 2012: 39)

Setiap organisasi bisnis atau badan usaha pasti akan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dan mendapatkan keuntugan. Oleh karena itu setiap badan usaha harus mempunyai sistem manajemen, karena badan usaha yang baik adalah badan usaha yang mempunyai sistem manajemen yang baik, yang mana fungsi manajemen adalah untuk perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Semua itu harus berjalan dengan teratur dan sistematis, hal ini karena keempat fungsi manajemen tersebut merupakan kunci bagi keberhasilan suatu badan usaha (Nasarudin dan Fauzan, 2010: 33-34)

(14)

Ditengah-tengah masyarakat didirikan suatu badan usaha oleh pemerintah untuk mengembangkan usaha masyarakat yang diberi nama Badan Uhaha Milik Nagari (BUMNag) atau yang sering dikenal dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Dalam rangka mengkomodasi potensi nagari dan pemenuhan kebutuhan masyarakat Nagari. Pemerintah memberikan dukungan besar agar Nagari memiliki badan usaha yang mampu mengembangkan dan menggerakkan perekonomian lokal.

Didirikan Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) sesuai dengan kebutuhan Nagari. Pasal 87 ayat (1) UU No. 6 Tahun 2014 menyebutkan ” Desa dapat mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang dikenal dengan BUMDes”.

Pasal 1 angka 6 Undang-Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa menyatakan pengertian dari Badan Usaha Milik Desa adalah: “Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa”. Oleh karena itu perlu upaya seriyus untuk menjadikan pengelolaan BUMNag dapat berjalan secara mandiri, efisien dan profesional (Anggaran Dasar (Ad) Badan Usaha Milik Ngari (BUMNag), 2017, p.1).

Badan Usaha Milik Nagari dibentuk berdasarkan peraturan Bupati Tanah Datar No 5 Tahun 2016 tentang pedoman pendirian, pengurusan, pengelolaan dan pembubaran Badan Usaha Milik Nagari. Dari Peraturan Bupati Tanah Datar yang didalamnya termaksud peraturan tentang pengelolaan Badan Usaha Milik Nagari. Untuk menjalankan Peraturan Bupati Tanah Datar No 5 Tahun 2016 di Kabupaten Tanah Datar menyerahkan kewenangan pengelolaan program Badan Usaha Milik Nagari ke setiap daerah berdasarkan kewenangan lokal berskala Nagari yang artinya kewenagan diberikan sepenuhnya ke Kab/kota karna memiliki wilayah, dari Peraturan tersebut mulai berlaku pada saat

(15)

5

ditetapkan Maret 2016 di semua Nagari di Kabupaten Tanah Datar.

(Peraturan Bupati Tanah Datar Nomor 5 tahun 2016).

Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) sebagai lembaga ekonomi masyarakat yang perannya cukup strategis dalam mengerakkan perekonomian masyarakat di pedesaan, BUMNag sebagai lembaga ekonomi rakyat yang juga menjadi pilar demokrasi. BUMNag yang di ciptakan dengan tujuannya untuk meningkatkan perekonomian desa, mengoptimalkan aset desa, meningkatkan usaha masyarakat, menciptakan peluang usaha, menciptakan lapangan pekerjaan, pengembangan ekonomi desa serta meningkatkan pendapatan desa. Jika pengelolaan BUMNag optimal, maka desa akan menjadi desa yang mandiri. BUMNag sebagai salah satu mitra pemerintah desa dalam mewujudkan rencana pembangunan perekonomian ekonomi di tuntut mampu menyediakan kebutuhan masyarakat dalam mengembangkan usaha. Badan Usaha Milik Desa erat kaitannya dengan masyarakat karena badan usaha ini sebagai penyedia layanan bagi masyarakat untuk melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi kegiatan guna untuk mengembangkan perekonomian didesa.

Nagari Pasie Laweh kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu Nagari yang dana desanya digunakan untuk mendirikan Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) yang diberi nama dengan BUMNag Bukik Sakumpoa. BUMNag Bukik Sakumpoa di rencanakan oleh inisiatif pemerintah desa dan masyarakat desa sejak 2016.

Lalu resmi berdiri di tahun 2017 sampai sekarang melalui musyawarah Nagari, yang kemudian selanjutnya pembentukan BUMNag ini disahkan melalui Peraturan Nagari Pasie Laweh Nomor 4 tahun 2017 tentang Badan Usaha Milik Nagari. Sejak dibentuknya BUMNag Bukik Sakumpoa Nagari Pasie Laweh Kecamatan Sungai Tarab pada tanggal 1 Januari 2017, dengan modal awal BUMNag bersumber dari Alokasi Dana Nagari.Dana awal yang disalurkan pada BUMNag Bukik Sakumpoa yaitu sebesar Rp. 100.000.000.dan pada tahun 2019 dana Desa disalurkan

(16)

kembali sebesar Rp.140.000.000. Jadi Dana Desa yang sudah disalurkan ke BUMNag selama hampir 3 tahun berjalan yaitu sebesar Rp.240.000.000. (Desi Yosnita (Sekretaris BUMNag) Wawancara 10 juli 2019 jam 14.00 WIB). BUMNag Bukik Sakumpoa sudah berjalan selama 3 tahun, dengan Unit usaha yang dikelola yaitu penjualan pupuk, penjualan pulsa HP, Agen BRI Link, Pembayaran tagihan listrik paska bayar, Penjualan semen, Pengelolaan balai, Penjualan Home industry, dan penyewaan mesin molen. (Bulkhaini M.M (Direktur BUMNag) Wawancara 10 Juli 2019 jam 08.30 WIB).

Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan pada tanggal 23 Juli 2019 dengan Bapak Bulkaini MM selaku Direktur dalam pengelolaan BUMNag, mengatakan tujuan utama didirikan BUMNag Bukik Sakumpoa di Nagari Pasie Laweh adalah untuk memperkuat ekonomi masyarakat Nagari Pasie Laweh. Dengan adanya BUMNag Bukik Sakumpoa di harapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Pasie Laweh baik itu di bidang pertanian maupun di bidang usaha lainnya. BUMNag Bukik Sakumpoa berharap agar setiap dana dan bantuan yang diberikan ke Nagari Pasie Laweh dapat dimanfaatkan dan dikelola didalam Nagari sehingga dana yang diterima dapat diputar hanya di dalam Nagari dan meminimalisir pembelian barang keluar. Misalnya saat BUMNag menyediakan dana sebesar Rp.300.000.000 untuk menyediakan pupuk dan peralatan pertanian. Dan masyarakat membeli pupuk dan peralatan pertanian kepada BUMNag Bukik Sakumpoa, setelah Masyarakat panen BUMNag Bukik Sakumpoa membeli kembali hasil panen dengan harga pasaran kepada masyarakat. Dengan keuntungan yang telah didapatkan dari penjualan pupuk dan peralatan pertanian sehingga dana yang diberikan sebagai modal dapat terus berputar dan dimanfaatkan oleh masyarakat Nagari Pasie Laweh dan ekonomi masyarakat Pasie Laweh dapat meningkat. (Sumber: wawancara dengan Bapak Bulkaini, MM (Direktur BUMNag) 23 Juli 2019 jam 09.00 WIB).

(17)

7

Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah Fungsi- fungsi Manajemen di BUMNag Bukik Sakumpoa Nagari Pasie Laweh Kecamatan Sungai Tarabyang memiliki tugas dan kewajiban dalam penyelengaraan pengelolaan unit usaha serta pelayanan yang diberikan kepada masyarakat Nagari Pasie laweh. Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag), lembaga usaha Nagari yang pengelolaannya dikelola oleh masyarakat Nagari Pasie Laweh dan pemerintahan Nagari Pasie Laweh dalam upaya memperkuat perekonomian Nagari dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi Nagari. BUMNag Bukik Sakumpoa merupakan pilar kegiatan ekonomi di Nagari yang berfungsi sebagai lembaga sosial (social institution) dan lembaga komersial (commercial institution).

BUMNag Bukik Sakumpoa sebagai lembaga sosial berpihak kepada kepentingan masyarakat melalui kontribusinya dalam menyediakan pelayanan sosial. Sedangkan sebagai lembaga komersial bertujuan mencari keuntungan melalui penawaran sumber daya lokal (barang dan jasa) ke pasar. BUMNag memiliki sifat usaga yang berorientasi pada keuntungan dan sifat pengelolaan usahanya adalah keterbukaan, kejujuran, partisipatif, dan berkeadilan, dengan kehadiran BUMNag Bukik Sakumpoa ini di harapkan desa menjadi lebih mandiri dan masyarakat menjadi lebih sejahtera. Berkenaan dengan perencanaan dan pendiriannya, BUMNag di bangun atas prakarsa masyarakat, serta mendasari prinsip kooperatif, partisipatif, transparasi, emansipatif, akuntabel, dan sustainable. Dari semua itu yang terpenting adalah bahwa pengelolaan BUMNag harus di lakukan secara provesional dan mandiri sehingga akan menciptakan ekonomi masyarakat menjadi meningkat dan masyarakat menjadi lebih sejahtera.(News Padek.Com. November 2018)

Dalam pengelolaan BUMNag Bukik Sakumpoa harapan BUMNag Bukik Sakumpoa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ternyata belum sejalan dengan kenyataan yang ada pada perilaku masyarakat dalam menyikapi penyediaan unit-unit usaha yang di sediakan BUMNag dan pelayanan yang telah di berikan oleh BUMNag. Berdasarkan wawancara

(18)

observasi awal yang peneliti lakukan dengan Bapak Bulkhaini M.M.

(Direktur BUMNag) pada tanggal 23 Juli 2019 jam 09.00 WIB, menjelaskan bahwa permasalahan yang di temukan dalam pengelolaan BUMNag Bukik Sakumpoa adalah adanya penurunan minat masyarakat untuk memanfaatkan unit usaha yang disediakan oleh BUMNag.

Kurangnya minat masyarakat untuk membeli peralatan pertanian dan pupuk yang merupakan usaha utama yang ada di BUMNag menyebabkan tidak tercapainya tujuan utama dari BUMNag Bukik Sakumpoa. BUMNag Bukik Sakumpoa memiliki usaha dibidang penjualan pupuk dan peralatan pertanian, tapi tidak semua pupuk yang dibutuhkan oleh masyarakat di sediakan oleh BUMNag Bukik Sakumpoa. BUMNag Bukik Sakumpoa hanya menyediakan pupuk non subsidi. Masyarakat Pasie Laweh mayoritas adalah masyarakat dengan kalangan ekonomi menengah kebawah, sehingga tidak sanggup untuk membeli pupuk non subsidi yang harga relatif lebih mahal dibandingkan dengan pupuk subsidi. Karna harga pupuk non subsidi yang terlalu mahal dan BUMNag Bukik Sakumpoa tidak menyediakan pupuk bersubsidi yang merupakan pupuk yang paling diminati oleh masyarakat Pasie Laweh, sehingga masyarakat lebih memilih berbelanja ke toko lain yang jauh yang harganya relatif murah.

Dalam Unit usaha agen BRI Link, tidak jauh beda dengan usaha pupuk dan peralatan pertanian, usaha agen BRI Link juga memiliki pelanggan yang setiap hari semakin menyusut. Hal ini disebabkan karena Nagari Pasie Laweh adalah Nagari yang terletak dikawasan gunung Merapi, dengan kondisi yang sedikit tersembunyi, sehingga akses internet tergolong sulit. Kendala yang dihadapi unit usaha agen BRI Link adalah seringnya terjadi kegagalan saat pentransferan uang, sehingga banyak masyarakat yang tidak puas dengan pelayanan yang diberikan BUMNag Bukik Sakumpoa.

Permasalahan yang lain peneliti temukan yaitu dalam pengelolaan BUMNag Bukik Sakumpoa adalah sumber daya manusianya. Sumber daya manusia merupakan salah satu hal penting yang harus dipenuhi oleh

(19)

9

sebuah badan usaha seperti BUMNag, karena setiap kebijakan yang telah direncanakan sebelumnya pasti akan gagal diimplementasikan ketika sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menunjang kebijakan itu tidak terpenuhi. Hal ini di karenakan suatu organisasi tidak mungkin berjalan tanpa adanya SDM.Manusia merupakan pengerak dan pengelola factor produksi lainnya seperi modal, bahan mentah, peralatan dan lainnya untuk mencapai tujuan organisasi maka sangat dibutuhkan Sumber Daya Manusia untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan kepegawaian, baik dalam hal administarsi, pembagian tugas maupun pada kegiatan personalia lainnya.Masalah sumber daya manusia ini menjadi salah satu hambatan yang ditemui pada BUMNag Bukik Sakumpoa.

Dalam sumber daya manusia, di pengorganisasian BUMNag Bukik Sakumpoa masih adanya pengurus di BUMNag belum diberdayakan berdasarkan tugas-tugas setiap pengurus yang telah ada di Standar Operasional Prosedur (SOP) dan kompetensi sumber daya manusianya masih kurang dan belum berpengalaman dalam pengelolaan BUMNag.

(Sumber: wawancara dengan Bapak Bulkhaini M.M. (Direktur BUMNag) 23 Juli 2019 jam 09.00 WIB).

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi fungsi- fungsi manajemen pada Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Bukik Sakumpoa di Nagari Pasie Laweh kecamatan Sungai Tarab kabupaten Tanah Datar”

B. Fokus Penelitian

Untuk memudahkan penulis dalam menganalisis hasil penelitian maka pada penelitian ini penulis akan membahas “Implementasi fungsi- fungsi manajemen pada Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) Bukik Sakumpoa di Nagari Pasie Laweh kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar”

(20)

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengelolaan BUMNag Bukik Sakumpoa dalam bidang perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan?

2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam Pengelolaan BUMNag Bukik Sakumpoa?

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Pengelolaan BUMNag Bukik Sakumpoa dalam bidang perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan

2. Kendala apa saja yang di hadapi dalam pengelolaan BUMNag Bukik Sakumpoa di Nagari Pasie Laweh

E. Manfaat Penelitian dan Luaran Penelitian

a. Adapun manfaat dari penelitian ini antara lain a. Manfaat bagi penulis

1) Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi (SE) pada jurusan Ekonomi Syariah konsentrasi Manajemen Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis islampada Institut Agama islam Negeri (IAIN) Batusangkar.

2) Sebagai sarana dan wadah untuk mengaplikasikan segala teori tentang ekonomi dan bisnis yang di peroleh di perkuliahan dan alat untuk pembahasan

3) Mengetahui lebih lanjut mengenai teori dan aplikasi fungsi- fungsi manajemen pada BUMNag.

b. Bagi Pihak Akademik

Untuk perkembangan ilmu pengetahuan serta bermanfaat sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.

(21)

11

c. Bagi Pemerintah

Sebagai bahan masukan dalam menyusun regulasi atau peraturan pelaksana lebih lanjut terkait dengan BUMDes atau BUMNag.

d. Bagi Desa atau Nagari

Sebagai bahan masukan dalam manajemen pengelolaan yangbaik pada unit usaha BUMDes atau BUMNag

e. Bagi Masyarakat

Memberikan pemahaman yang dianggap tepat agar memahami peran dan tanggung jawabnya dalam pencapaian sasaran pelaksanaan BUMDes atau BUMNag.

2. Luaran Penelitian

Adapun luaran penelitian ini adalah agar peneliti ini dapat di jadikan sebuah karya ilmiah dan diterbitkan dalam jurnal ilmiah.

F. Defenisi Operasional

Untuk menghindari kesalahan dalam penafsiran penelitian ini, maka perlu dijelaskan hal-hal berikut:

Implementasi secara sederhana dapat diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapan. Dalam kamus bahasa Indonesia, imlementasi berarti penerapan. Browne dan Wildasky mengemukakan bahwa implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan (Firdianti, 2018: 19). Implementasi yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan proses penerapan fungsi-fungsi manajemen mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pelaksanaannya pada pengelolaan BUMNag Bukik Sakumpoa di Nagari Pasie Laweh Kecamatan Sunggai Tarab.

Manajemen merupakan suatu ilmu mengatur dan melaksanakan.

Manajemen juga dapat diartikan sebagai proses pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan peng dalian sumber daya organisasi

(22)

(Sudewo,2010:64). Dengan kata lain, manajemen berarti melakukan suatu pekerjaan sesuai urutan fungsi-fungsi manajemen, yaitu dimulai dari perencanaan sampai kepada pengawasan. dalam penelitian ini manajemen yang dimaksud adalah fungsi-fungsi manajemen yaitu Planing (perencanaan), organizing (pengorganisaian), Actuating (pelaksanaan), dan Controling (pengawasan). Melalui POAC ini, penulis akan melihat bagaimana penerapan manajemen melalui langkah-langkah perencanaan, pengorganisaian, pelaksanaan, dan pengawasan dalam BUMNag di Nagari Pasie Laweh.

Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) adalah lembaga usaha desa yang dikelola oleh masyarakat dan pemerintahan desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Didalam UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, BUM Desa didirikan antara lain dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADesa). Dilihat dari fungsinya kelembagaan BUM Desa merupakan pilar kegiatan ekonomi di desa yang berfungsi sebagai lembaga sosial (social institution) dan komersial (commercialinstitution). BUM Desa sebagai lembaga sosial berpihak kepada kepentingan masyarakat melalui kontribusinya dalam penyediaan pelayanan sosial. Sedangkan sebagai lembaga komersial bertujuan mencari keuntungan melalui penawaran sumber daya lokal (barang dan jasa) ke pasar. Dalam menjalankan usahanya prinsip efisiensi dan efektifitas harus selalu ditekankan. (Alkadafi, 2016: 36)

(23)

13 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori

1. Konsep Manajemen a. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata Bahasa Inggris “management”, dari kata kerja “to manage”yang secara umum berarti mengurusi, mengemudikan, mengelola, menjalankan, membina, atau memimpin.

(Lili, 2017: 31). Kata manajemen dapat diartikan sebagai wadah untuk proses ketatalaksanaan.

Manajemenadalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan, kepemimpinan, dan pengawasan dalam organisasi yang dilakukan secara sistematis guna mencapai tujuan tertentu.

Banyak para ahli yang meberikan definisi tentang manajemen, diantaranya adalah :

1) Mary Parker Follett (1868-1933) sebagai pengusung aliran teori organisasi klasik, beliau memandang bahwa manajemen sebagai the art of getting things done through people (seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain). Defenisi ini mengandung arti bahwa untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, kita membeutuhkan orang lain, dan pelaksanaanya adalah suatu kemampuan atau keterampilan pribadi (seni) di dalamnya.

2) Nickels, Mc. Hugh dan Mc. Hugh, 1997: Sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan penegendalian orang-orang serta sumber daya organisasi lainnya.

3) Luther Gullick : Manajemen sebagai suatu bidang science (ilmu pengetahuan) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan, dan membuat sistem kerjasama ini lebih

(24)

bermanfaat bagi manusia. Dikatakan sebagai ilmu, karena menggunakan metode ilmiah yang menggabungkan antara pemikiran rasionalisme dan empirisme (pandangan yang didasari pengalaman yang telah terjadi).

4) Jemes A.F Stoner dan Gilbert Jr. Merupakan proses Planning (perencanaan), Organizing (pengorganisasian), Actuating (pengarahan) dan Contoling (pengawasan) terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

5) George R. Terry : Merupakan suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, pengerakan pelaksanaan dan pengawasan, dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

6) Pendapat pakar manajemen lainnya: Manajemen ialah sekumpulan aktivitas untuk menggerakkan sumber daya dalam organisasi, guna mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Samson dan Daft (2012, hal.10) manajemen adalah sebuah cara untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian sumber daya organisasi. Stephen Robbins dkk (2012, hal 12) manajemen adalah sebuah prosese koordinasi dan surpervisi terhadap kegiatan dalam sebuah organisasi sehingga kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan efektif dan efisien.

(Suhardi, 2018 : 22-23)

Berdasarkan pemaparan para pakar manajemen di atas, dapat disimpulkan bahwa Manajemen adalah suatu proses untuk mencapai tujuan tertentu dalam organisasi dengan mengunakan pendekatan ilmiah, seni, keahlian dan pengalaman dengan melalui orang lain untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

(25)

15

Efektif dan efisien ini saling bersinerji dan tidak bisa terlepaskan begitu saja, dalam artian bahwa seseorang tidak hanya berkerja bagaimana melakukan pekerjaan „dengan benar‟

saja, tetapi dia juga harus mampu dapat mengerjakan, menemukan bagaimana bekerja „ yang benar‟. Sebagai ilustrasinya, seorang manajer yang bersikeras untuk memproduksi mobil dengan tipe besar. Tetapi permintaan pasar justru menghendaki pada mobil tipe kecil. Walaupun produksi sang manajer tadi terhadap tipe mobil besar itu dapat dikerjakannya dengan efisien, tetapi tindakan sang manajer tadi masih belom dapat di katakana efektif (bahkan tindakan sang manajer tersebut bukan merupakan tujuan yang diharapkan oleh perusahaan, sehingga pengertian manajemen itu sederhananya dapat diskemakan pada gambar 1.1. berikut ini.

Skema Pengertian Manajemen

Gambar 2. 1

Skema Pengertian Manajemen (Suhardi, 2018 : 24-25) M

A N A J E M E N

PERENCANAAN (PLANNING) ()

PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)

PENGARAHAN (ACTUATING)

PENGAWASAN (CONTORLLING)

T U J U A N

O R G A N I S A S I

EFEKTIF

EFISIEN

(26)

b. Pentingnya Manajemen

Diawal telah dikatakan bahwa manajemen dibutuhkan oleh semua perusahaan (bisnis), organisasi, juga berbagai kegaiatan, dan kita juga telah mengetahui tentang definisi dari manajemen itu, dari oengertian definisi manajemen tersebut secara implicit dapat menjawab mengapa manajemen itu di perlukan?

Setidaknya ada tiga alasan utama mengapa pentingnya manajemen itu, yaitu :

1) Untuk mencapai tujuan. Dengan manajemen tujuan organisasi perusahaan dan juga pribadi dapat di capai.

2) Untuk menjaga kesimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manajemen dapat menjaga kesimbangan antara tujuan-tujuan/sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi/perusahaan tersebut, seperti pemilik dan karyawan, maupun kreditur, pelanggan, konsumen, supplier, serikat kerja, assosiasi perdagangan, masyarakat dan pemerintah, dan sebagainya.

3) Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Suatu kinerja organisasi/perusahaan dapat diukur dengan berbagai cara yang berbeda. Salah satu cara yang umum adalah efisiensi dan efektivitas sebagaimana yang telah dijelaksan tabel 1.1.

diatas. (Suhardi, 2018 : 27-28) c. Unsur-unsur manajemen

Manajemen merupakan sebuah objek yang sangat penting karena ia mempersoalkan penetapan serta pencapaian tujuan tertentu yang telah ditetapkan oleh orgaisasi. Manajemen tidak saja mengidentifikasi dan menganalisis, namun juga mengkombinasikan secara efektif bakat orang dan mendayagunakannya untuk mencapai tujuan. Terry (2006) menyebut unsur manajemen dengan istilah “Enam M”. Unsur-

(27)

17

unsur maanjemen tersebut perlu disinergikan agar tujuan organisasi bisa tercapai dengan efektif dan efisien.

a. Pegawai (Man)

Pegawai sebagai representasi dari kondisi sumberdaya manusia yang ada di perusahaan, baik dalam level pegawai manajerial maupun operasional merupakan unsur yang sangat berperan penting dan menentukan dalam melaksanakan fungsi-fungsi yang ada di perusahaan. Pegawai berfungsi bukan hanya sebagai perencana, pelaksana, dan mengaktualisasi, namun juga sebagai pengawas. Dengan demikian, keberadaan pegawai sangat strategis.

b. Dana (Money)

Uang yang dibutukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dana digunakan sebagai modal pembiayaan atas berbagai kepentingan yang berkaitan dengan tujuan dan hasil yang ingin dicapai oleh organisasi bisnis.

c. Metode (Methods)

Cara-cara atau usaha yang di pergunakan oleh perusahaan dalam rangka mencapai tujuannya. Metode biasanya disusun secara sistematis berikut tahapan-tahapan yang harus diperlakukannya, sehingga pencapaian tujuan dan hasil yang diinginkan lebih mudah untuk dicapai.

d. Material (Materials)

Bahan-bahan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan dan hasil seperti apa yang diinginkan oleh organisasi bisnis.

e. Mesin (Machines)

Mesin-mesin atau alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan untuk mencapai tujuan dan memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan. Saat ini peranan mesin semakain meningkat seirirng dengan semakin meningkatnya kebutuhan dan keinginan manusia untuk menggunakan

(28)

otomatisasi dan mekanisasi. Bahkan, mesin bukan lagi hanya berkaitan dengan alat, namun juga berkaitan dengan keunggulan yang memiliki disbanding dengan pesaing.

f. Pasar (Markets)

Pasar utnuk menjual hasil. Dalam hal ini, pasar berkenaan dengan pelangan. Saat itu, kebutuhan dan keinginan pelanggan semakin kompleks, sehingga produsen harus semakin kreatif dalam menghasilkan produknya. Saat ini terjadi persaingan dalam bisnis yang semakin kompleks dimana semua produsen berusaha untuk memenangkan pikiran, hati, dan tindakan pelanggan serta menguasai pasar.

Peran pelanggan saat ini jauh lebih penting dengan posisi yang lebih kuat di bandingkan organisasi bisnis. (Lili, 2017:

35-36)

2. Fungsi Manajemen a. Perencanaan (Planning)

1) Pengertian perencanaan

Terdapat beberapa pendapat para ahli yang telah mendefinisikan pengertian perencanaan (planning) itu, diantaranya :

a) Robbins dan Coulter (2002) mengatakanperencanaan adalah sebuah proses yang diawali dari penetapan tujuan organisasi, meentukan stategi untuk mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh.

b) Faludi (1973) : perencanaan sebagai suatu proses untuk menentukan tindakan yang beroientasi pada masa depan melalui serangkaian pikiran

c) Sondang P. Siagan (1994: 108) : Perencanaan didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penetuan secara matang dari pada hal-hal yang akan

(29)

19

dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

d) Harold koontz dan Cyril O‟Donnel : Perencanaan adalah fungsi seorang manajer yang berhubungan dengan memilik tujuan- tujuan, kebijakan-kebijakan, prosedur- prosedur, program-program dari alternative-alternatif yang ada.

e) M. Farland : Perencanaan adalah suatu fungsi dimana pimpinan kemungkinan mengunakan sebagian pengaruhnya untuk mengucap dari pada wewenangnya.

f) Louis A. Allen : Perencanaan adalah menentukan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

g) Hebry Fayol : Perencanaan adalah menentukan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi, dan penentuan strategi kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, sistem anggaran, dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

h) Goerge R.Terry (1975) : Perencanaan adalah pemilihan dan menghubungkan fakta-fakta, membuat serta menggunakan asumsi yang berkaitan dengan masa datang dengan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-kegiatan tertentu yang diyakini diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu.

i) Soekartawi (2000) : Perencanaan adalah pemilihan alternatif atau pengalokasian berbagai sumber daya tersedia.

a) Malayu S.P. hasibuan : Perencanaan adalah sejumlah keputusan mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan untuk mencapai tujuan yang diingikan.(Suhardi, 2018 : 41)

(30)

Sehingga dapat disimpulkan bahwa perencanaan tersebut adalahmerupakan suatu proses kegiatan dalam mementukan cara-cara tertentu bagaimana mencapai tujuan yang terbaik agar lebih efisien dan efektif tepat pada waktunya. imtimya adalah, perencanaan dibuat sebagai upaya untuk merumuskan apa yang sesungguhnya ingin dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimana sesuatu yang ingin dicapai tersebut dapat diwujudkan melalui serangkaian rumusan rencana kegiatan tertentu. (Suhardi, 2018 : 42)

2) Fungsi perencanaan

Berkenaan fungsi dari perencanaan tersebut, untuk lebih mudah memahaminya ada suatu pertanyaan: Mengapa manager melakukan perencenaan? Dari pengertian/definisi perencanaan yang telah dipaparkansebelumnya secara implicit perencanaan dapat berfungsi sebagai berikut :

a) Perencanaan berfungsi sebagai penentu arah

Dengan adanya perencanaan, maka perusahaan akan mendapat arah yang jelas, sebagai acuan/panduan kegiatan, kemana sebenarnya arah tujuan saat ini, apakah bertujuan ke Jakarta atau Jogyakarta atau Batam, sehingga antar individu atau bagian tadi mengetahui arah yang jelas.

b) Mengurangi ketidak pastian

Apa yang terjadi hari esok, hari luas, minggu depan, bulan depan, tahun depan dan seterusnya tidak satupun yang tahu secara pasti, sehingga menimbulkan suatu ketidkapastian, baik itu individu maupun perusahaan.

Ketidakpastian inilah di coba diminimalisir melalui kegiatan perencanaan. Dengan adanya perencanaan,

(31)

21

ketidakpastian yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang, dapat diantisipasi jauh-jauh hari.

c) Meminimalisasi kemubaziran/pemborosan

Jika perencanaan dilakukan dengan baik, maka sejumlah sumber daya yang di perlukan akan di pergunakan sesuai dengan apa yang telah dipersiapkan sebelumnya melalui perencanaan ini. Dengan demikian, kemubaziran/ pemborosan yang terkait dengan penggunaan sumber daya tadi, akan diminimalkan sehingga tingkat efisiensi dapat terwujud. Karena itu perencanaan dapat berfungsi untuk meminimalisasikan kemubaziran/pemborosan.

3) Manfaat Perencanaan

Dari fungsi perencanaan yang telah di kemukakan d atas, maka manfaat perencanaan itu adalah sebagai berikut ;

a) Sebagai acuan kerja/kegiatan agar fokus dan fleksibilitas.

Sebagai acuan bagaimana cara melaksanakan agar : (1). Fokus pada hasil (result oriented)

(2). Menekankan pada prioritas

(3). Berorientasi pada keungulan, untuk mengoptimalkan kekuatan

(4). Mengakomodasi perubahan dan mengantisipasi adanya masalah dan peluang

b) Sebagai panduan kegiatan/monitor untuk perbaikan kondisi sehingga antar bagian/devisi saling mendukung dengan adanya perencanaan ini

c) Sebagai perbaikan control. Semakain optimal penerapan sasaran, proses control akan semakin mudah dilakukan.

d) Manajemen waktu. Dengan adanya perencanaan, maka pengelolaan waktu dapat dilakukan secaar optimal, memberi prioritas (Skala prioritas) pada kepentingan yang

(32)

bersifat strategis dan harus didahulukan. (Suhardi, 2018:

40-45)

4) Proses perencanaan

Kegiatan perencanaan sering dinamakan sebagai kegiatan utama dari kegiatan manajemen, karena dalam perencanaan inilah tersusun seluruh rangkaian aktivitas kegiatan perusahaan yang akan dilakukan: Bagaimana melakukannya, dimana, dan kapan saatnya melakukannya, da sebagainya. jika tidak ada kegiatan perencanaan, sang pemimpin tidak akan pernah tahu apa yang harus di organisasikan, di arahkan dan di control.

Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana cara/proses perencanaan itu dilakukan ? Proses perencanaan itu dapat di lakukan dengan beberapa tahap, yaitu :

a) Menentukan tujuan/sasaran b) Mengukur kinerja saat ini c) Menciptakan strategi tindakan

d) Menyusun serangkaian program (Suhardi, 2018: 47)

b. Pengorganisasian (Organizing) 1) Pengertian pengorganisasian

Berikut ini beberapa defenisi dari pendapat para ahli tentang pengorganisasian, yaitu :

a) Malayu S.P. Hasibuan (2007: 19), pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokkan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara realatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.

(33)

23

b) Schermerhorn, (1996), penegorganisasian meliputi pembagian pekerjaan, penugasan, pengalokasian, sumber daya dan koordinasi pekerjaan.

c) Stoner dan Walker (1986), pengorganisasian merupakan satu proses dimana aktifitas kerja disusun dan dialihkan kepada sumber tenaga untuk mencapai tujuan organisasi.

d) S.C. Certo (1997), Pengorganisasian adalah menetukan aktifitas yang akan dilakukan oleh sumber daya manusia (SDM) dalam organisasi dan bagaimana SDM tersebut dapat diselaraskan atau digabungkan dengan cara yang terbaik untuk mencapai tujuan organisasi.

Pengertian pengorganisasian di atas menunjukkan bahwa keberagaman pengertian, yang pada intinya adalah untuk menunjukkan hal-hal:

a) Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya – sumber daya yang dimiliki.

b) Bagaimana organisasi mengelompokkaan kegiatan- kegiatannya, di mana setiap pengelompokkan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok, baik hubungan komunikasi maupun pelaporan.

c) Hubungan antara fungsi, jabatan, tugas dan para karyawan untuk memastikan terjadinya koordinasi yang efektif.

d) Cara dimana para manajer membagi lebih lanjut tugas yang harus dilaksanakan dalam dapartemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut. (Suhardi, 2018: 108 )

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal,

(34)

mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan diantara para anggota organisasi, agar tujuan organsasi dapat dicapai dengan efektif dan efisien.

2) Proses pengorganisasian

a) Reflectionyaitu merincikan seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Apa-apa saja pekerjaan yang akan dilakukan, diperinci di sini b) devision of word yaitu pembagian pekerjaan,

menyederhanakan pekerjaan/tugas yang komplek menjadi komponen-komponen yang spesifik, dimana setiap orang diempatkan/ditugaskan, sehingga setiap orang dapat bertangung jawab untuk beberapa aktivitas-aktivitas tertentu. Seringkali dirujuk sebagai pembagian tugas.

Misalnya dalam pengelolaan BUMNag, pembagian pekerjaannya adalah siapa yang ditempatkan menjadi bendahara, sekretaris, ketua dan anggotanya.

c) Departementalization yaitu mengelompokkan dan menamakan bagian berdasarkan criteria tertentu.

Pengelompokkan pekerjaan ini disebut dengan

„‟Depertemen‟‟.

d) Hierarchy yaitu menyusun tingkatan relasi/hubungan antara dapartemen/bagian, baik secara vertical maupun horizontal. Dalam artian menetapkan siapa yang member laporan kepada siapa dalam organisasi tersebut. Setelah pekerjaan dibagi-bagi, dapartemen dibentuk dengan rentang kendali, kita dapat menetukan rantai komando- nya (hierarki). Puncak hierarki organisasi adalah tempat manajer senior yang bertanggung jawab atas kegiatan dari seluruh organisasi.

e) Coordination yaitu proses dalam mengintegrasikan seluruh aktivitas dapartemen menjadi suatu kesatuan dan

(35)

25

monitor keefektifan integrasi tersebut mengembangkan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasinya tersebut menjadi satu kesatuan yang terpadu dan harmonis. (Suhardi, 2018:

110)

3) Fungsi pengorganisasian

a) Organisasi harus dapat mempermudah proses pencapaian tujuan

b) Organisasi harus dapat mempermudah pemecahan masalah

c) Organisasi harus dapat mewadahi proses usaha dan proses manajemen untuk pencapaian keberhasilan

d) Organisasi harus mendapat hasil yang maksimal dengan pengorbanan yang minimal.

4) Prinsip-prinsip pengorganisasian

Agar pengorganisiasian dapat berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan bersama dalam tata kerja yang baik, maka perlu pula beberapa prinsip, yaitu :

a) Masing-masing unit mempunyai kesadaran tinggi untuk sangup menerima tujuan yang telah ditetapkan, sehingga semua kegiatan setiap unit diarahkan kepadanya adalah demi untuk tujuan bersama.

b) Pembagian organisasi kedalam bidang atau unit-unit harus diatur sedemikian rupa (secara lengkap), sehingga tidak ada satu unit pun yang mempunyai tugas yang sama.

c) Pembentukan struktur organisasi harus mengambarkan adanya satu perintah, dan adanya keseimbangan tugas antar unit, serta adanya kesederhanaan wewenang dan tanggung jawab agar dapat mengurangi “span of control‟‟.

(36)

d) Struktur organisasi harus sederhana, agar jalur kerja dan jalur hubungan jelas, dan tidak terlalu banyak orang yang terlibat dalam tanggung jawab. Keterlibatan orang yang terlalu banyak akan dapat menghambat kerja dan merupakan suatu kemubazilan. (Suhardi, 2018: 112 ) 5) Unsur-unsur struktur organisasi

Struktur organisasi menunjukkan kerangka/susunan pola hubungandiantara fungsi-fungsi/bagian atau posisi orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tangung jawab yang berbeda dalam suatu organisasi.

Unsur-unsur struktur organisasi dimaksud yaitu :

a) Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas- tugas individu dan kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja

b) Standardisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan

c) Koordinasi kegiatan, menunjukkan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan kerja dalam organisasi.

d) Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang menunjukkan letak kekuasaan pembuatan keputusan apakah terpusat atau tidak

e) Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam satu kelompok kerja. (Suhardi, 2018: 114 )

c. Pelaksanaan (Actuating) 1) Pengertian pelaksanaan

George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan

(37)

27

berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota perusahaan tersebut karena para anggota, juga ada suatu keinginan tertentu yang ingin diraihnya juga.

Pengertian actuanting itu dapat diartikan sebagai pelaksanaan untuk menjalankan, atau menggerakan anggota, dan mendorong, yang tidak lain merupakan upaya untuk mewujudkan „rencana‟ menjadi realisasi melalui berbagai pengarahan dan motivasi suapaya anggota/karyawan tersebut dapat melaksanakan kegiatan/peekrjaannya secara optimal sesuai peran, tugas dan tanggung jawabnya masing-masing..

2) Pentingnya pelaksanaan

Actuating adalah merupakan suatu proses tindakan menggerakkan semua anggota kelompok berusaha mencapai sasaran yang telah direncanakan manajerial/organisasi, baik beekrja dengan kesadaran sendiri maupun kesadaran bersama secara efektif dan efisien. Actuating menjadi penting karena dapat berfungsi :

a) Mempengaruhi orang-orang, agar bersedia melakukan apa yang diinginkan, atau apa yang tidak diinginkan (follower).

b) Menaklukkan daya tolak seseorang, jika ada anggota/karyawan yang enggan mengerjakan tugasnya, melaui fungsi actuating ini sebagai solusinya.

c) Membuat orang dapat mengerjakan tugasnya dengan baik. Melalui fungsi actuatingini pula dapat membuat orang mengerjakan pekerjaan yang baik. Agar fungsi actuating tersebut di atas dapat berjalan dengan baik, maka pemimpin organisasi/perusahaan perlu member rangsangan dalam bentuk motivasi itu, actuating yang tadinya merupakan upaya untuk mewujudkan „rencana‟

menjadi realisasi itu, akan sulit terwujud secara optimal.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha

1) Tingkat penjualan: perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil berarti memiliki aliran kas yang relatif stabil pula, maka dapat menggunakan utang lebih besar

Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan pajak, sanksi pajak dan pelayanan pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak sedangkan kesadaran wajib pajak,

memberikan seorang manajer standar pembanding terhadap hasil yang telah dilaksanakan. Menyebutkan issue yang penting. Untuk membangun manajer harus memilih beberapa

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi dan diajukan pada Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas

Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecil perusahaan menurut berbagai cara, antara lain total aktiva, log size, penjualan, dan nilai pasar

1) Penjualan Tunai yaitu pembeli lansung menyerahkan sejumlah uang tunai yang dicatat oleh penjual melalui register kas. 2) Pembiayaan Murabahah yaitu menjual suatu

Pemerintah pusat kembali mengeluarkan regulasi tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, melalui UU No. Berlakunya UU Pajak dan Retribusi Daerah yang baru disatu sisi