• Tidak ada hasil yang ditemukan

3. METODE PENELITIAN. 20 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "3. METODE PENELITIAN. 20 Universitas Kristen Petra"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

20

Universitas Kristen Petra

3. METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang menekankan pada keluasan informasi (bukan kedalaman) sehingga metode ini cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan variabel yang terbatas, sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi (Sugiyono, 2011).

3.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan untuk menganalisa pengaruh shopping center image terhadap customer loyalty dengan perceived quality sebagai variable intervening adalah penelitian jenis Causal Research (studi kausal). Penelitian kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisa hubungan sebab akibat antara satu variabel dengan variabel lainnya (Umar, 2002, p. 105). Jadi penggunaan kausal dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya.

3.3. Gambaran Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Definisi populasi menurut Malhotra adalah agregat atau keseluruhan dari semua elemen yang memiliki beberapa karakteristik umum, yang terdiri dari alam semesta untuk tujuan masalah riset pemasaran (Malhotra, 2004, p. 314). “Target populasi adalah kumpulan elemen atau objek yang memiliki informasi yang dicari oleh peneliti dan tentang kesimpulan yang harus dibuat” (Malhotra, 2004, p. 315).

Populasi dari penelitian ini adalah orang yang suka menghabiskan waktu untuk beraktivitas dan mencari hiburan di luar rumah, terutama di Shopping Mall.

Dalam hal ini dengan melakukan kunjungan ke Galaxy Mall Surabaya.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian kelompok dari populasi yang dipilih untuk berpartisipasi dalam penelitian (Malhotra, 2007). Keuntungan dalam

(2)

21

Universitas Kristen Petra

menggunakan sampel yaitu memudahkan peneliti, penelitian lebih efisien, lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data, serta penelitian lebih efektif.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Sugiyono (2011). Teknik ini untuk mempermudah pengambilan sampel yang memiliki jumlah populasi tidak terdata.

Jenis non probability sampling yang digunakan adalah purposive sampling di mana peneliti melakukan penilaian untuk memilih anggota populasi yang dinilai paling tepat sesuai dengan kriteria tertentu (Simamora, 2004). Karena peneliti ingin melihat variabel loyalitas, maka responden harus pernah melakukan kunjungan ulang. Jadi, kriteria yang digunakan untuk memilih sampel adalah:

orang dari segala usia yang pernah berkunjung ke Galaxy Mall dalam satu bulan terakhir dan / atau yang menganggap Galaxy Mall sebagai Mall tujuan favorit.

Jadi pengambilan elemen-elemen yang dimasukkan dalam sampel dilakukan dengan sengaja, ditambahkan pula sampel harus representatif atau mewakili populasi.

Penentuan ukuran sampel responden dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin dalam Sugiyono (2007), yaitu:

𝑛 = (𝑍𝛼2)2𝑝 (1 − 𝑝) 𝑒2

𝑛 =(1,96)2 0,5(1 − 0,5) 0,102

𝑛 = 96,04 →dibulatkan menjadi 100 Dimana :

n = Jumlah sampel

𝑍𝛼2 = Angka yang menunjukkan suatu penyimpangan nilai variabel dari mean dihitung dalam satuan deviasi standar tertentu (1,96) p = Probabilitas (0,5)

e = Taraf kesalahan, disarankan 10%

Jumlah sampel yang digunakan adalah 96,04 responden. Untuk memudahkan perhitungan maka jumlah responden dibulatkan menjadi 100. Oleh

(3)

22

Universitas Kristen Petra

karena itu, kuesioner akan disebarkan kepada 100 responden. Peneliti menggunakan teknik penarikan kuisioner secara personal, sehingga peneliti dapat berhubungan langsung dengan responden dan memberikan penjelasan atas pertanyaan yang ada. Instrumen penelitian menggunakan skala likert. Sampel pada penelitian ini adalah pengunjung yang pernah berkunjung ke Galaxy Mall dalam satu bulan terakhir dan / atau menjadikan Galaxy Mall sebagai salah satu Mall tujuan favorit.

3.4. Jenis dan Sumber Data

Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.

3.4.1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti khusus untuk mengatasi masalah penelitian (Malhotra, 2012), yaitu berupa angket atau kuesioner yang disebarkan kepada para konsumen Galaxy Mall.

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan untuk mendukung penelitian (Malhotra, 2012). Data ini dapat diperoleh dari studi kepustakaan, antara lain dapat berupa jurnal, literatur atau catatan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.5. Metode dan Prosedur Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan secara langsung kepada obyek yang bersangkutan. Adapun pengumpulan data di lapangan dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada konsumen dari Galaxy Mall untuk keperluan menganalisis secara kuantitatif. Untuk teknik pengambilan sampel, penulis menggunakan teknik non-probability sampling dimana tidak semua anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama dalam prosedur seleksi. Sebaliknya, mereka bergantung pada peniliaian pribadi peneliti (Malhotra, 2004, p. 320). Dalam proses penentuan sampel, penulis menggunakan teknik judgement sampling dimana elemen populasi dipilih berdasarkan penilaian peneliti (p. 322).

Menurut Malhotra (2012) kuesioner merupakan teknik atau prosedur pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat

(4)

23

Universitas Kristen Petra

pertanyaan tertulis ataupun lisan kepada reponden untuk dijawabnya. Dalam penelitian ini penyebaran kuesioner dilakukan secara langsung di lokasi penelitian yaitu Galaxy Mall. Ditargetkan kuesioner yang dibagikan akan berjumlah 100 lembar kuesioner selama 2 (dua) minggu.

Format kuesioner dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian (A) bersifat umum dan berkaitan dengan data pribadi responden, sedangkan bagian (B) merupakan pernyataan-pernyataan mengenai topik dari penelitian yang kemudian dibagi menjadi 3 bagian yaitu: shopping center image (13 pertanyaan), customer loyalty (3 pertanyaan) dan perceived quality (3 pertanyaan) dilihat dari tingkat kesetujuan yang masing – masing dan diukur dengan meggunakan skala likert.

Skala likert digunakan untuk menghindari kesulitan responden dalam menjawab kuesioner dan agar nantinya reponden dapat memilih dengan lebih teliti.

Pengukuran data dilakukan dengan menggunakan skala interval, yaitu “skala yang mempunyai jarak (interval) yang sama pada semua tingkat (rank) dengan suatu atribut yang hendak diukur” (Malhotra, 2004, p. 278). Metode penyusunan skala menggunakan skala Likert dimulai dari skala 1 (Sangat Tidak Setuju) sampai dengan skala 5 (Sangat Setuju).

Cara pengisian kuesioner adalah responden diminta untuk memberi pendapat tentang serangkaian pernyataan yang berkaitan dengan obyek yang sedang diteliti dalam bentuk penilaian sebagai berikut :

1 2 3 4 5

Keterangan :

1 : Sangat tidak setuju 2 : Tidak setuju

3 : Netral 4 : Setuju

5 : Sangat setuju 3.6. Klasifikasi Variabel

Sugiyono (2012) mendefinisikan variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan ditarik kesimpulannya.

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi :

(5)

24

Universitas Kristen Petra

1. Variabel Eksogen

Disebut juga variabel bebas yang merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab atau timbulnya variabel dependen (terikat) / endogen, (Sugiyono, 2012). Pada model SEM, variabel eksogen ditunjukkan dengan adanya anak panah yang berasal dari variabel tersebut menuju ke variabel endogen (Santoso, 2012). Dalam penelitian ini variabel eksogen / bebas (X) adalah shopping center image.

2. Variabel Endogen

Disebut juga variabel terikat yang merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012). Pada model SEM, variabel endogen ditunjukkan dengan adanya anak panah menuju variabel tersebut. (Santoso, 2012). Dalam penelitian ini, variabel endogen / terikat (Z) adalah customer loyalty.

3. Variabel Intervening

Menurut Sugiyono (2012) “Variabel intervening adalah variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan dependen menjadi hubungan yang tidak langsung dan dapat diamati dan diukur”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel intervening (Y) adalah perceived quality.

3.7. Definisi Operasional Variabel

Untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian, maka peneliti membutuhkan pengukuran definisi operasional dari variabel-variabel yang akan diteliti. Berikut ini dijelaskan definisi operasional variabel sesuai dengan kerangka konsep penelitian:

1. Variabel bebas/Eksogen yaitu shopping center image (X). Shopping center image dalam penelitian ini merupakan gambaran atau citra yang dibawa konsumen ketika berpikir tentang Galaxy Mall atau ketika nama Galaxy Mall disebutkan. Image Galaxy Mall dapat diukur dari :

X1. Atmospherics

Dimensi ini menjelaskan bahwa atmosfir dapat diartikan sebagai gamabaran desain dari Galaxy Mall melalui komunikasi visual, pencahayaan, musik serta wewangian untuk merangsang persepsi dan respon emosi konsumen serta khususnya untuk mempengaruhi perilaku

(6)

25

Universitas Kristen Petra

pembelian mereka. Indikator atmospherics di Galaxy Mall antara lain adalah:

a. Aesthetics:

Galaxy Mall memiliki desain interior yang menarik.

b. Amenities:

Fasilitas toilet di Galaxy Mall bersih.

c. Ambulance:

Galaxy Mall memberikan kenyamanan bagi saya selama beraktivitas di dalam mall.

d. Physical Comfort:

Saya merasa nyaman dengan suasana Galaxy Mall secara keseluruhan.

X2. Services

Layanan (service) yang diberikan oleh pihak manajemen Galaxy Mall diukur berdasarkan perilaku yang ditunjukkan oleh karyawan yang bertugas di Galaxy Mall dan dari layanan Galaxy Mall yang bersifat tangibles atau dapat dilihat secara fisik. Indikator services di Galaxy Mall antara lain adalah:

a. Personal Services:

1) Pelayanan staff meja informasi Galaxy Mall baik.

2) Pelayanan petugas security (satpam) Galaxy Mall baik.

b. Non-personal Services:

1) Galaxy Mall memiliki papan pentunjuk informasi yang jelas.

2) Galaxy Mall memberikan fasilitas public sitting area / ruang duduk untuk umum yang memadai

X3. Location

Dimensi ini menjelaskan mengenai pentingnya faktor lokasi dalam membentuk image dari Galaxy Mall. Lokasi yang sesuai dengan bayangan image yang ingin ditanamkan ke konsumen sangat membantu dalam membangun image Galaxy Mall di mata konsumen. Indikator lokasi adalah:

Location:

Galaxy Mall berlokasi di kawasan pemukiman elit.

(7)

26

Universitas Kristen Petra

X4. Entertaiment

Merupakan dimensi yang menjelaskan mengenai strategi pengelola Galaxy Mall untuk menarik pelanggan dan membuat pelanggan menghabiskan waktu lebih banyak di Galaxy Mall. Indikator yang digunakan adalah:

a. Specialty entertainment:

Galaxy Mall memiliki jenis specialty entertainment yang beragam (contoh: bioskop, game center)

b. Food entertainment:

Galaxy Mall memiliki memiliki food entertainment berupa berbagai jenis kafe, restoran dan foodcourt.

X5. Merchandise Mix

Dimensi ini berkaitan dengan bagaimana cara mengelola dan menentukan bauran produk yang nantinya akan disesuaikan dengan selera masyarakat, menciptakan informasi produk dan jasa yang dimiliki hingga menciptakan program promosi yang efektif dan menguntungkan bagi Galaxy Mall. Macam-macam atribut merchandise mix di Galaxy Mall antara lain adalah:

Assortments:

1) Terdapat beragam pilihan merk atau brand di Galaxy Mall

2) Terdapat berbagai jenis barang dan jasa yang diperdagangkan di Galaxy Mall

2. Variabel antara / Intervening yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel eksogen dan menjadi perantara antara variabel eksogen dengan variabel endogen. Variabel intervening dalam penelitian ini adalah Perceived Quality (Y). Perceived Quality dapat diartikan sebagai penilaian atau persepsi konsumen terhadap keunggulan Galaxy Mall secara keseluruhan. Perceived Quality dapat diukur dari:

a. Perceived product quality:

1) Pilihan merk atau brand yang ada di Galaxy Mall berkualitas 2) Jenis barang dan jasa yang ditawarkan di Galaxy Mall berkualitas b. Perceived service quality:

(8)

27

Universitas Kristen Petra

Galaxy Mall memberikan pelayanan yang terbaik untuk kenyamanan berbelanja bagi pengunjung

3. Variabel tak bebas / Endogen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, seperti variabel eksogen dan intervening. Customer Loyalty (Z) merupakan variabel endogen dalam penelitian ini. Customer Loyalty merupakan komitmen yang dalam untuk menjadi konsumen terhadap produk atau layanan Galaxy Mall di masa yang akan datang. Customer Loyalty dapat diukur dari :

a. Behavioural loyalty:

1) Saya berencana untuk kembali meluangkan waktu berkunjung ke Galaxy Mall

b. Attitudinal loyalty:

1) Saya menjadikan Galaxy Mall sebagai shopping center favorit saya 2) Saya akan merekomendasikan Galaxy Mall kepada teman dan keluarga

saya

3.8. Teknik Analisa Data 3.8.1. Path Analysis

Peneliti menggunakan analisis PLS-SEM karena kondisi yang ditemui didalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bentuk penelitian ini merupakan analisa pengaruh

2. PLS-SEM dapat menganalisa model pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan, dimana biasanya pendekatan berbasis regresi generasi pertama memiliki batas penggunaan analisa pengaruh hanya satu lapis saja (Gefen, Straub dan Boudreau, 2000). Dengan keuntungan ini, peneliti dapat mencari pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel independen dengan variabel dependen, seperti pada model pengaruh antara shopping center image terhadap customer loyalty dengan perceived quality sebagai variable intervening.

3. Jumlah sampel kecil

4. Teori yang digunakan hanya sedikit dan cenderung lebih spesifik 5. Diasumsikan tidak adanya error atau missing value pada data 6. Tidak adanya masalah multicollinearity pada data yang digunakan.

(9)

28

Universitas Kristen Petra

Adapun struktur penyusunan penggunaan PLS-SEM yang diterapkan didalam penelitian ini, yang mengacu pada struktur seperti yang dikemukakan oleh Wong (2013), tahap-tahapnya adalah:

1. Dilakukan tahap evaluasi reliability yang terbagi menjadi dua tahap, yaitu evaluasi indicator reliability, dan evaluasi internal consistency reliability.

Evaluasi reliability ini dilakukan untuk melihat apakah data yang digunakan didalam penelitian ini konsisten atau tidak, karena hal ini dapat berpengaruh besar terhadap output data yang akan diuji selanjutnya.

2. Kemudian dilakukan evaluasi validitas data dengan menggunakan convergent validity dan discriminant validity, dimana evaluasi ini bertujuan untuk melihat apakah variabel yang digunakan didalam penelitian ini akurat dalam melakukan pengolahan data.

3. Dilakukan uji path coefficient dan coefficient of determination.

4. Digunakan metode bootstrapping untuk mencari nilai t-statistics yang tujuan penggunaannya adalah untuk pengujian hipotesis.

3.8.2. Indicator Reliability dan Internal Consistency Reliability

Untuk mengukur seberapa reliable indikator yang digunakan, maka digunakan pengukuran indicator reliability dan internal consistency reliability dari pengukuran dengan indikator refleksif. Nilai indicator reliablity didapatkan dari pangkat dua angka outer loading yang merupakan suatu korelasi antara itemscore/component score dengan construct score yang dihitung dengan analisa partial least square regression. Suatu indikator dikatakan reliable jika indicator reliability tersebut setidaknya memiliki nilai lebih dari 0.70 (Hulland, 1999).

Kemudian, dilakukan pengukuran nilai internal consistency reliability dengan melihat angka dari composite reliability sebagai pengganti skala pengukuran cronbach alpha yang dahulunya marak digunakan untuk penelitian ilmu sosial. Nilai composite reliability harus diatas 0,70 agar suatu latent variable dapat dikatakan reliable (Bagozzi dan Yi, 1988).

3.8.3. Convergent Validity dan Discriminant Validity

Untuk mengukur validitas suatu latent variable, maka dilakukan dua uji validitas yang disebut convergent validity dan discriminant validity. Convergent validity dilihat berdasarkan nilai average variance extracted (AVE) yang didapat

(10)

29

Universitas Kristen Petra

melalui partial least square regression. Nilai AVE harus lebih besar dari 0.50 agar dapat dikatakan valid (Bagozzi dan Yi, 1988). Adapun rumus dasar dari AVE adalah sebagai berikut:

i2var F

AVE = i2 var F + ∑Qii

i2, F, dan Qii, adalah factor loading, factor variance, dan unique/error variance. Apabila F di set 1, maka Qii adalah 1- akar dari i.

Discriminant validity diukur dengan membandingkan angka dari akar pangkat dua nilai AVE dengan korelasi antar latent variable. Untuk melakukan hal ini secara terstruktur, maka dibuatlah tabel yang memuat korelasi antar latent variable dan juga dituliskan nilai akar pangkat dua dari AVE yang bercetak tebal untuk memudahkan pemeriksaan. Fornell dan Larcker (1981) menyarankan bahwa nilai AVE yang telah diakar pangkat dua tersebut harus lebih besar dari korelasi setiap latent variable yang berhubungan agar discriminant validity suatu variabel dapat dikatakan valid.

3.8.4. Path Coefficient dan Coefficient of Determination

Model structural atau inner model dievaluasi untuk melihat adanya seberapa kuat pengaruh variabel independen pada variabel dependen dengan melihat nilai path coefficient antara angka 0 sampai 1. Semakin kuat angka path coefficient mendekati angka 1, artinya pengaruh variabel independen tersebut semakin kuat mempengaruhi variabel dependen. Sedangkan apabila nilai path coefficient itu mendekati angka -1, maka artinya variabel independen itu semakin kuat pengaruhnya dalam memperlemah variabel dependennya.

Setelah itu coefficient of determination (R2) yang ada pada setiap variabel dependen dievaluasi dengan melihat presentase varian yang dijelaskan, yaitu dengan melihat R2 pada konstruksi variabel dependen dengan menggunakan pengukuran R-square. Pada marketing research, nilai R2 antara 0,25 – 0,50 artinya lemah, 0,50 – 0,75 artinya sedang, dan 0,75 keatas artinya substansial.

3.8.5. T-test

T-test digunakan untuk mendapatkan nilai t-statistics yang diperlukan apabila peneliti ingin melakukan uji hipotesis, sehingga peneliti dapat mengatakan

(11)

30

Universitas Kristen Petra

pengaruh sebuah variabel dapat dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan atau tidak. Sementara itu, untuk melihat apakah pengaruh tersebut positif dan negatif, peneliti dapat melihat nilai original sample yang juga merupakan nilai path coefficient. Prosedur t-test yang digunakan didalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode bootstrapping. Bootstrapping merupakan suatu proses pengujian re-sampling yang dilakukan oleh sistem komputer untuk mengukur akurasi pada sample estimate.

Dengan kata sederhananya, proses bootstrapping digunakan untuk melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan antara variabel yang diamati. Nilai bootstrap>= 1,96 menunjukkan bahwa pengaruh variabel tersebuat signifikan, sedangkan apabila nilainya dibawah 1,96, maka pengaruhnya lemah.

3.8.6. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menyajikan data secara deskriptif yang memuat tentang jawaban-jawaban responden. Statistik deskriptif digunakan untuk secara singkat menyimpulkan hasil dari survey yang telah didapat selama penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

i) Menghitung return bulanan Reksadana Saham, IHSG, dan indeks LQ-45 periode 2008-2012 dengan merujuk pada persamaan (3.1) dan (3.2). ii) Menghitung tingkat suku bunga bebas

Convergent validity merupakan sebuah pengukuran yang digunakan untuk mengukur antara skor indikator dengan variabel laten atau variabel yang tidak bisa diukur, misalnya: perceived

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini menekankan pada keluasan informasi, (bukan kedalaman) sehingga

Sedangkan pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini menekankan pada keluasan informasi sehingga metode ini

Keunggulan aplikasi Structural Equation Modeling (SEM) dalam penulisan manajemen adalah karena kemampuannya untuk mengkonfirmasi dimensi-dimensi dari sebuah konsep

Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan melakukan penelitian dengan menghubungkan suatu masalah yang ingin diteliti terhadap sejumlah variable, di mana data

Penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menyebarkan kuesioner dengan kriteria sampel adalah pengunjung yang melakukan perawatan Spa

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dimana pendekatan ini menekankan pada keluasan informasi, (bukan kedalaman) sehingga