BAB 6
ASPEK TEKNIS PER SEKTOR
6.1
Pengembangan Permukiman
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman,
permukiman didefinisikan sebagai bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari
satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum, serta mempunyai
penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau perdesaan.
Kegiatan pengembangan permukiman terdiri dari pengembangan permukiman kawasan
perkotaan dan kawasan perdesaan. Pengembangan permukiman kawasan perkotaan terdiri dari
pengembangan kawasan permukiman baru dan peningkatan kualitas permukiman kumuh,
sedangkan untuk pengembangan kawasan perdesaan terdiri dari pengembangan kawasan
permukiman perdesaan, kawasan pusat pertumbuhan, serta desa tertinggal.
6.1.1
Arahan Kebijakan dan Lingkup Kegiatan
Arahan kebijakan pengembangan permukiman mengacu pada amanat peraturan
perundangan, antara lain:
1.
Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional.
Arahan RPJMN Tahap 3 (2015-2019) menyatakan bahwa pemenuhan kebutuhan
hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung bagi seluruh
masyarakat terus meningkat, sehingga kondisi tersebut mendorong terwujudnya kota
tanpa permukiman kumuh pada awal tahapan RPJMN berikutnya.
2.
Undang-Undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan
Permukiman.
Pasal 4 mengamanatkan bahwa ruang lingkup penyelenggaraan perumahan dan
kawasan permukiman juga mencakup penyelenggaraan perumahan (butir c),
penyelenggaraan kawasan permukiman (butir d), pemeliharaan dan perbaikan (butir
e), serta pencegahan dan peningkatan kualitas terhadap perumahan kumuh dan
permukiman kumuh (butir f).
3.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun.
Pasal 15 mengamanatkan bahwa pembangunan rumah susun umum, rumah susun
khusus, dan rumah susun negara merupakan tanggung jawab pemerintah.
4.
Peraturan Presiden No. 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan.
5.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 14/PRT/M/2010 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang.
Peraturan ini menetapkan target berkurangnya luas permukiman kumuh di kawasan
perkotaan sebesar 10% pada tahun 2014.
Mengacu pada Permen PU No. 08/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Pekerjaan Umum maka Direktorat Pengembangan Permukiman mempunyai tugas
di bidang perumusan dan pelaksanaan kebijakan, pembinaan teknik dan pengawasan teknik,
serta standardisasi teknis dibidang pengembangan permukiman. Adapun fungsi Direktorat
Pengembangan Permukiman adalah:
a.
Penyusunan kebijakan teknis dan strategi pengembangan permukiman di perkotaan
dan perdesaan;
b.
Pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi pengembangan kawasan
permukiman baru di perkotaan dan pengembangan kawasan perdesaan potensial;
c.
Pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi peningkatan kualitas permukiman
kumuh termasuk peremajaan kawasan dan pembangunan rumah susun sederhana;
d.
Pembinaan teknik, pengawasan teknik dan fasilitasi peningkatan kualitas permukiman
di kawasan tertinggal, terpencil, daerah perbatasan dan pulau-pulau kecil termasuk
penanggulangan bencana alam dan kerusuhan sosial;
e.
Penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta pembinaan kelembagaan dan
peran serta masyarakat di bidang pengembangan permukiman;
f.
Pelaksanaan tata usaha Direktorat.
6.1.2
Isu Strategis, Kondisi Eksisting, Permasalahan, dan Tantangan
a.
Isu Strategis Pengembangan Permukiman
Berbagai isu strategis nasional yang berpengaruh terhadap pengembangan
permukiman saat ini adalah:
Mengimplementasikan konsepsi pembangunan berkelanjutan serta mitigasi dan
adaptasi terhadap perubahan iklim.
Perlunya dukungan terhadap pelaksanaan Program-Program Direktif Presiden yang
tertuang dalam MP3EI dan MP3KI.
Percepatan pembangunan di wilayah timur Indonesia (Provinsi NTT, Provinsi
Papua, dan Provinsi Papua Barat) untuk mengatasi kesenjangan.
Meminimalisir penyebab dan dampak bencana sekecil mungkin.
Belum optimalnya pemanfaatan Infrastruktur Permukiman yang sudah dibangun.
Perlunya kerjasama lintas sektor untuk mendukung sinergitas dalam
pengembangan kawasan permukiman.
Identifikasi Potensi Dan Permasalahan Pembangunan Permukiman Dan Infrastruktur Kecamatan
Tabel VI.1
Potensi dan Permasalahan Kecamatan Dukuhturi
No Aspek Masalah Potensi Gambar
1 Permukiman Permukiman bertipologi swadaya masih
banyak yang kumuh di Desa
Kademangaran
Permukiman di bantaran rel cenderung kumuh di Desa Grogol
Jarak yang terlalu dekat dengan rel
berakibat polusi suara dan
membahayakan keselamatan
masyarakat di Desa Grogol
Kepadatan penduduk tinggi derasa di wilayah kecamatan bagian timur yaitu Desa Pengabean, Desa Karanganyar, Desa Bandasari dan Desa Pekamuman Kulon
Belum terdapat penataan ruang secara terpatu dari pemerintah sehingga bangunan masih bersifat apa adanya dan belum adanya IMB
Permukiman kumuh cenderung kepada pengelolaan sampah yang belum ada pengelola dan saluran darinase yang terseumbat sehingga tergenang
Arah perkembangan penduduk menuju arah timur karena daerah tersebut dekat merupakan wilayah perkotaan
Pengembangan jalan yang baik mempermudah mobilitas masyarakat Permikiman di wilayah barat memiliki
potensi pertanian berupa bawang merah, bawang dan padi
No Aspek Masalah Potensi Gambar
2 Infrast
ruk
tur
Jalan Jalan kabupaten rusak
Jalan rusak di Desa Kademangaran
Perbaikan jalan lingkungan
Drainase Drainase tersumbat sehingga air
menggenang Peningkatan fungsi dan kualitas rainase terbuka dengan lebar 0.5 m hampirdi
seluruh desa dan drainase primer 1,5 m di Desa Kademangaran
No Aspek Masalah Potensi Gambar Sampah Sampah di buang di pekarangan dekat
rel di Desa Grogol dan sampah dibuang dipekarangan dan dibakar di Desa Kademangaran
Pengembangan kegiatan pengelolaan masyarakat
Pembuatan TPS
Air Bersih Belum terlayani PDAM dengan baik Untuk minum masyarakat masih
membeli air
Peningkatan kebutuhan berasal dari sumur (mandi, cuci) di Desa Grogol Pengeloaan proram Pamsimas dan
PDAM sudah masuk di sebagian Desa Kademangaran
Peningkatan kualitas pelayanan PDAM
di desa Sidakaton, Sidapurna,
Lawatan,Kepandean, Pagongan, Grogol, Pepedan, Debong wetan, Pekauman
Kulon, Karanganyar, Bandasari,
No Aspek Masalah Potensi Gambar Limbah/
Sanitasi
Sudah ada MCK secara mandiri di setiap rumah masyarakat
Limbah cair dibuang di drainase secara langsung
Pemeliharaan jamban dan septik tank
Listrik /telepon
Liatrik dan telepon sudah terlayani Peningkatan kualitas penyediaan listrik
RTH Belum ada taman yang bersifat umum
bagi masyarakat Pemeliharaan RTH berupa makan dan pekarangan rumah
3 Rawan Bencana Banjir yang selalu dialami hampir setiap desa jika terjadi hujan deras, dan genangannya bisa 1 hari
Tabel VI.2.
Potensi Dan Permasalahan Kecamatan Kramat
No Aspek Masalah Potensi Gambar
1 Permukiman Tipologi permukiman beragam
Permukiman swadaya mendominasi akan tetapi terlihat kumuh di Desa Bongkok
Mulai muncul perumahan developer di Desa Babakan
Masyarakat di perumahan cenderung hidup individual
Kepadatan penduduk sedang dan menyebar diseluruh Kecamatan Kramat Belum terdapat penataan ruang dengan
baik
Pengembangan kawasan perumahan di Desa Babakan banyak batu kerikil dan berdebu)
Perbaikan jaringan jalan lokal maupun lingkungan
Drainase Saluran drainase tersendat sehingga limbah menggenang terutama di Desa Bingkok dan Desa Tanjungharja
Masih terdapat sampah yang menyumbat drainase
Sedimentasi drainase akibat sampah
No Aspek Masalah Potensi Gambar
Sampah Permukiman swadaya yang terdapat di seluruh Kecamatan Kramat membung sampah di pekarangan, pinggir jalan dan dibakar sehingga kawasan terlihat kotor dan kumuh
Peningkatan sistem persampahan Pengadaan sarana dan sarana
persampahan
Air Bersih Layanan PDAM belum masuk di beberapa desa sehingga masyarakat masih menggunakan sumur pompa/bor
Pemeliharaan jaringan PDAM
No Aspek Masalah Potensi Gambar Limbah/Sanit
asi
Sungai sebagai tempat pembuangan limbah cair seperti di Desa Kemantran Ada beberapa rumah yang belum
memiliki jamban di Desa Tanjungharja
Peningkatan fungsi sanitas
Listrik Dan Telepon
Kebutuhan listrik dan jaringan telepon
sudah teryalani dengan baik Peningkatan kualitas pelayanan PLN
RTH Belum ada taman yang bersifat umum
untuk kegiatan sosial masyarakat Pemeliharaan RTH berupa makan dan pekarangan rumah
3 Rawan Bencana Tidak ada lokasi rawan bencana di
Tabel VI.3
Potensi dan Permasalahan Kecamatan Suradadi
No Aspek Masalah Potensi Gambar
1 Permukiman Permukiman nelayan kumuh di Desa Suradadi
Pembangunan perumahan developer kurang berkembang di Desa Bojongsana Permukiman swadaya kumuh di Desa
Jatimulya
Permukiman padat di dekat jalur pantura Perkembangan permukiman tidak teratur Masih ditemui bangunan dengan ukuran
kecil dan semi permanen di permukiman nelayan di Desa Suradadi
Peningkatan kualitas permukiman
dengan adanya pembangunan
perumhan-perumahan
Peningkatan kualitas infrastruktur permukiman
Peningkatan produksi nelayan dalam kegiatan penangkapan rebon dan udang Pemeliharaan jalan pantura
2 Infrast
ruk
tur
No Aspek Masalah Potensi Gambar Drainase Terdapat rumah yang belum memiliki
saluran drainase seperti beberapa rumah di permukiman nelayan dan beberapa rumahdi Desa jatimulya
Drainase tersumbat sehingga belum bisa mengalirkan air dengan baik
Peningkatan kualitas Drainase sudah permanen yang terbuat dengan beton Peningkatan fungsi drainase Drainase
terbuka
Sampah Tidak ada pengelolaan sampah di permukiman nelayan sehingga sampah berserakan di pinggir pantai
Di permukiman swadaya sampah di baung di pekarangan dan dibuang
No Aspek Masalah Potensi Gambar Air Bersih Belum terlayani PDAM kecuali desa
jatimulya Peningkatan kegiatan penyaluran iar dari PDAM
Limbah/Sanit asi
Permukiman nelayan di Desa Suradadi belum memiliki jamban sehingga masyarakt membuang di laut jawa Permukiman swadaya di Desa Jatimulya
ada beberapa yang belum memiliki
jamban sehingga masyarakat
membuang di sungai atau pekarangan
Pembuatan toilet umum Pemberian bantuan jamban
No Aspek Masalah Potensi Gambar Listrik Dan
Telepon
Pasokan listrik dan telepon sudah baik Peningkatan pelayanan listrik oleh PLN
RTH RTH di Kecamatan Suradadi masih berbentuk seperti kebun dan pekarangan rumah
Peningkatan fungsi RTH sebagai lokasi untuk RTH aktif sehingga bisa dimanfaatkan sebagai lokasi kegiatan sosial masyarakat
3 Rawan Bencana Banjir akibat gelombang pantai di Desa Suradadi
Gerakan tanah sehingga terjadi longsor di Desa Jatimulya
Peningkatan saluran drainase
Tabel VI.4.
Potensi dan Permasalahan Kecamatan Warureja
No Aspek Masalah Potensi Gambar
1 Permukiman Permukiman menyebar di beberapa titik mengikuti fasilitas umum
Kepadatan rendah
Terdapat penduduk pendatang yang bertempat tinggal di sekitar jalan pantura Permukiman 99% permukiman
sawadaya
Terdapat perumahan dengan 2 unit rumah yang kurang berkembang
Peningkatan program RTLH di Kecamatan Warureja
Peningkatan kualitas perumumahan developer di Desa Kedungkelor
2 Infrast
ruk
tur
No Aspek Masalah Potensi Gambar Drainase Drainase tidak lancar
Iar masih tergenang
Pemeliharaan saluran drainase Peningkatan kuailtas drainase Pembersihan drainase secara berkala
Sampah Sampah dibuang di depan atau dijalan
dan dibakar secara individu Pembentukan sampah sistem pengelolaan
No Aspek Masalah Potensi Gambar Air Bersih Beberapa desa sudah terlayani PDAM
yaitu Desa Sukareja, Warureja, Banjarturi
Sebagaia besar masih menggunakan sumur pompa
Suplay air dari pamsimas di Desa Sigenting dan Sidomuyo
Peningkatan jaringan pelayanan PDAM Peningkatan penyaluran air oleh
Pamsimas
Limbah/Sanit asi
Masing-masih rumah sudah memiliki
jamban dan septik tank Pemeliharaan jamban dan septik tank
Listrik Dan Telepon
Sering ada pemandam Peningkatan pelayanan listrik oleh PLN
RTH RTH publik berupa lapangan dan
No Aspek Masalah Potensi Gambar 3 Rawan Bencana Banjir di saat hujan lebat
Kekeringan di Desa Sidomulyo, Warureja dan Sukareja
Kebakaran di Desa Sidolumyo
Peningkatan saluran drainase Normalisasi sungai Kalirambut
Peningkatan fungsi embung di Desa Sukareja
Tabel VI.5.
Potensi dan Permasalahan Kecamatan Adiwerna
No Aspek Masalah Potensi Gambar
1. Permukiman Terdapat permukiman bantaran rel di Desa Adiwerna Desa Tembok Lor, Dan Desa Tembok Banjaran. Permukiman bantaran sungai di Desa Tembok Luwung. Permukiman Kumuh di Desa Pesarean, Desa Adiwerna dan Desa Ujungrusi. Terdapat tanah milik PJKA yang berada di
sepanjang bantaran rel kereta api. Penataan lingkungan di permukiman
bantaran rel belum tertata dengan baik seperti orientasi bangunan dan jarak antar bangunan maupun jarak bangunan dengan jalan.
Masi terdapat beberapa rumah tidak layak huni khususnya di daerah bantaran rel. Kawasan permukiman dengan
perkembangan cepat mengarah pada permukiman padat dan permukiman di daerah aktifitas perdagangan dan jasa ada di Desa Pesarean, Adiwerna dan Tembok Banjaran.
Kawasan permukiman padat penduduk ada di Desa Adiwerna dan desa Pesarean. Matapencaharian penduduk sebagai
pedagang dan wiraswasta.
Penataan lingkungan permukiman bantaran rel di Desa Adiwerna, Desa Tembok Lor dan Desa Tembok Banjaran. Memiliki potensi ekonomi dengan
pengembangan kawasan perdagangan dan jasa karena letaknya strategis berada pada jalan arteri ada di Desa Adiwerna dan Desa Tembok Banjaran.
Tersedianya sumber daya manusia yang siap kerja atau usia produktif.
Potensi pengembangan kawasan CBD
(Central Business District) di Desa Adiwerna dan Desa Tembok Banjaran. Penanganan rumah tidak layak huni. Pengembangan industri rumah tangga
pembuatan kerupuk di Desa Adiwerna.
No Aspek Masalah Potensi Gambar baik karena berlubang dan tidak rata. Masih terdapat jalan dengan kondisi
perkerasan tanah.
Peningkatan jaringan jalan utama dan lokal atau gang.
Drainase Tidak berfungsi dengan baik saluran drainase di tiap permukiman karena digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.
Banyak sungai yang terjadi penumpukan sampah.
Terjadi longsor di Desa Tembok Luwung karena banyaknya tumpukan sampah di saluran drainase dekat sungai.
Pengerukan sampah secara berkala pada saluran drainase.
Pembuatan tanggul di Desa Tembok Luwung pada saluran drainase yang menuju sungai.
Sampah Belum adanya pengelolaan sampah yang baik.
Belum tersedianya tempat TPS di permukiman beberapa desa.
Maraknya budaya buang sampah di sungai dan drainse.
Peningkatan sistem pengelolaan persampahan.
Penyediaan TPS di setiap permukiman.
Air Bersih Belum meratanya layanan PDAM di permukiman bantaran sungai di Desa Tembok Luwung.
No Aspek Masalah Potensi Gambar
Limbah /
sanitasi
Tidak adanya pengelolaan limbah yang baik, masyarakat cenderung membuang limbah rumah tangga dan sampah ke sungai dan selokan - selokan.
Peningkatan sistem pembuangan limbah komunal.
Listrik dan Telepon
Kebutuhan listrik dan telepon sudah terlayani
dengan baik di Kecamatan Talang Peningkatan perkembangan bisnis telekomunikasi pertumbuhan dan
dengan mengutamakan pelayanan
jangkauan sinyal di Kecamatan Talang. RTH Tidak terawatnya RTH publik berupa
pekarangan yang ada di tiap permukiman. Perawatan RTH publik.
3. Rawan Bencana Tidak ada lokasi rawan bencana di
Tabel VI.6
Potensi dan Permasalahan Kecamatan Talang
No Aspek Masalah Potensi Gambar
1. Permukiman Terdapat permukiman bantaran sungai di Desa Pesayangan dan Desa Pekiringan, permukiman bantaran rel di Desa Kebasen dan Desa Kajen.
Kawasan yang masih banyak rumah tidak layak huni berada di Desa Langgen (8 rumah), Desa Kaligayam (3 rumah), Desa Pacul (3 rumah) dan Desa Pesayangan (4 rumah).
Kawasan permukiman di Desa Kebasen, Desa Kajen dan Desa Pekiringan perlu ada penataan lingkungan terlebih terkait jarak bangunan rumah dan jalan.
Kawasan permukiman dengan perkembangan cepat ada di Desa Pesayangan dan Desa Kajen karena merupakan Desa yang menjadi sasaran pendatang dan dilalui oleh jalan arteri dan denagn penduduk terpadat serta Desa Pekiringan dan Desa Kajen dengan penduduk terpadat.
Kawasan permukiman dengan perkembangan yang sedang berada di Desa Kebasen.
Kawasan permukiman padat ada di Desa Pesayangan, Desa Kajen dan Desa Pekiringan dengan kepadatan mencapai >70%.
Sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya sebagai petani dan buruh industri pengolahan.
Penataan lingkungan permukiman di Desa Kebasen, Desa Kajen dan Desa Pekiringan.
Pengembangan industri rumah tangga dalam bidang hasil pertanian dan kayu. Penanganan rumah tidak layak huni.
No Aspek Masalah Potensi Gambar
2. Infras
truk
tur
Jalan Kondisi gang di Desa Kajen yang sempit dan sangat dekat dengan bangunan rumah.
Kondisi jalan di Desa Pesayangan yang kurang baik karena sedikit berlubang.
Peningkatan jaringan jalan utama dan lokal atau gang.
Drainase Tidak berfungsi dengan baik saluran drainase di tiap permukiman karena digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.
Banyak sungai yang terjadi penumpukan sampah.
Terdapat saluran drainase yang tidak mampu menampung air di Desa Pesayangan.
Terdapat tumpukan sampah di bendungan di Desa Pesayangan.
Pengerukan sampah secara berkala pada saluran drainase.
No Aspek Masalah Potensi Gambar
Sampah Belum adanya pengelolaan sampah yang baik.
Belum tersedianya tempat TPS di permukiman beberapa desa.
Maraknya budaya buang sampah di sungai dan pinggiran sungai di Desa Pesayangan, Desa Kajen dan Desa Pekiringan.
Peningkatan sistem pengelolaan persampahan.
Penyediaan TPS di setiap permukiman.
Air Bersih Belum meratanya layanan PDAM di permukiman bantaran sungai Desa Pekiringan.
Peningkatan sistem layangan jaringan air bersih.
Limbah /
sanitasi
Tidak adanya pengelolaan limbah yang
No Aspek Masalah Potensi Gambar limbah rumah tangga dan sampah ke
sungai dan selokan - selokan.
Listrik dan Telepon
Kebutuhan listrik dan telepon sudah terpenuhi
dengan baik Peningkatan perkembangan bisnis telekomunikasi pertumbuhan dan
dengan mengutamakan pelayanan
jangkauan sinyal di Kecamatan Talang. RTH Minimnya jumlah RTH publik dan privat di
masing masing permukiman.
Tidak terawatnya RTH publik berupa pekarangan di bantaran sungai di Desa Pesayangan.
Peningkatan jumlah RTH privat di tiap tiap permukiman.
Perawatan RTH publik.
3. Rawan Bencana Daerah rawan banjir karena hujan di Desa Pesayangan, Desa Kajen dan Desa Pekiringan.
Perbaiakan saluran drainase.
Tabel VI.7.
Potensi dan Permasalahan Kecamatan Tarub
No Aspek Masalah Potensi Gambar
1. Permukiman Terdapat permukiman kumuh di Desa Kesadikan, permukiman tidak layak huni di Desa Kesamiran dan Desa Bulakwaru, permukiman swadaya di Desa Karangjati dan perumahan developer di Desa Karangjati.
Kawasan yang masih banyak rumah tidak layak huni berada di Desa Bulakwaru dan Kesamiran dengan jumlah total 10 rumah di tiap – tiap desa.
Kawasan permukiman di Desa Bulakwaru orientasi antar satu bangunan dengan bangunan lain belum tertata dengan baik. Kawasan permukiman Desa Kesadikan
dan Desa Bulakwaru penataan lingkungan permukiman kurang baik sehingga terkesan kumuh.
Kawasan permukiman dengan perkembangan cepat ada di Desa Bulakwaru karena dekat dengan pusat Kecamatan Tarub.
Kawasan permukiman dengan perkembangan yang sedang berada di Desa Kesadikan, Desa Kesamiran dan Desa Karangjati.
Kawasan permukiman padat ada di Desa Kesadikan dengan kepadatan mencapai >70%.
Sebagian besar mata pencaharian masyarakatnya sebagai petani jagung.
Penataan lingkungan permukiman di Desa Kesadikan dan Desa Bulakwaru.
Pengembangan kawasan permukiman di Desa Kesadikan, Desa Kesamiran dan Desa Karangjati.
No Aspek Masalah Potensi Gambar
Akses jalan utama Desa Bulakwaru kurang baik karena kondisinya berlubang dan tidak rata.
Akses jalan gang di Desa Bulakwaru kurang baik, karena kondisinya berlubang cukup besar, jalan sempit, tanah dan tidak rata. drainase di tiap permukiman karena digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.
Banyak sungai yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.
Terdapat sampah di saluran irigasi.
No Aspek Masalah Potensi Gambar tindakan lebih lanjut.
Peningkatan sistem pengelolaan persampahan.
Penyediaan TPS di setiap permukiman.
Air Bersih Minimnya masyarakat yang menggunakan
air PDAM. Peningkatan kualitas layanan PDAM.
Limbah /
sanitasi
Tidak adanya pengelolaan limbah yang baik, masyarakat cenderung membuang limbah rumah tangga dan sampah ke sungai dan selokan selokan.
Peningkatan sistem pembuangan limbah komunal.
Listrik dan Telepon
Kebutuhan listrik dan telepon sudah tersedian
dengan baik di Kecamatan Tarub Peningkatan perkembangan bisnis telekomunikasi pertumbuhan dan
dengan mengutamakan pelayanan
No Aspek Masalah Potensi Gambar
RTH RTH bersifat privat berupa pekarangan rumah,
kebun dan swah Masi terdapat banyak lahan sawah sebagai sumber penghasilan di Desa Kesadikan.
Terdapat banyak ruang terbuka hijau seperti pekarangan rumah dan makam di Desa Bulakwaru dan sawah di Desa Kesadikan sebagai sumber resapan air.
Tabel VI.8.
Potensi dan Permasalahan Kecamatan Kedungbanteng
No Aspek Masalah Potensi Gambar
1. Permukiman Terdapat permukiman swadaya di Desa Karanganyar, permukiman kumuh di Desa Karangmalang dan Desa Sumedo dan perumahan BTN di desa Tonggara Kawasan permukiman di Desa
Karangmalang dan Desa Semedo cenderung kumuh karena penataan lingkungan yang kurang baik serta berada di daerah kering sehingga terlihat sangat gersang.
Permukiman di Desa Semedo merupakan kawasan permukiman situs purbakala; minimnya penataan lingkungan.
Desa Karangmalang dan Desa Semedo merupakan kawasan permukiman dengan kondisi terisolir karena berada jauh dari jalan utama dengan lokasi cukup terpencil. Pertumbuhan permukiman Desa Karangmalang dan Semedo cenderung lambat karena akses menuju permukiman yang kurang baik (jalan sempit, berbatu dan tidak rata).
Kawasan permukiman padat terkonsentrasi di Desa Tonggara dan Karanganyar Karanganyar karena berada di dekat jalan kolektor dan pasar.
Terdapat industri pembuatan batu bata dan penjualan kayu jati di Desa Karangmalang.
Dekat waduk cajaban yang dapat digunakan sebagai sumber kebutuhan air bersih dan irigasi masyarakat
Pengembangan kawasan permukiman di Desa Tonggara dan Karanganyar
Penataan lingkungan di Desa Karangmalang dan Desa Semedo Pengembangan industri Batu bata dan
kayu jati di Desa Karangmalang
No Aspek Masalah Potensi Gambar
2. Infras
truk
tur
Jalan Akses jaringan jalan utama menuju Desa Semedo dan Karangmalang kurang baik karena kondisinya berlubang, dan retak akibat kekeringan.
Kondisi jalan lokal yang kurang baik karena sempit, berbatu, berlubang dan tidak rata perlu adanya peningkatan dan perbaikan jalan.
Peningkatan jaringan jalan utama dan lokal.
Drainase Tidak berfungsi dengan baik saluran drainase di tiap permukiman karena digunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah.
Tidak berfungsi dengan baik irigasi sungai akibat kekeringan
No Aspek Masalah Potensi Gambar
Sampah Belum adanya pengelolaan sampah yang
baik. Peningkatan persampahan. sistem pengelolaan
Air Bersih Tidak adanya jaringan PDAM di Desa Karangmalang, Desa Semedo karena jarak antar desa yang jauh, keterbatasan sumberdaya alam dan dana.
Peningkatan sistem jaringan air bersih.
Limbah /
sanitasi
Tidak adanya pengelolaan limbah yang baik, masyarakat cenderung membuang limbah rumah tangga dan sampah ke sungai dan selokan selokan.
No Aspek Masalah Potensi Gambar Listrik dan
Telepon
Kebutuhan listrik dan telepon sudah terlayani
dengan baik Iklim yang panas dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif ( listrik dengan tenaga surya) di Desa Semedo dan Desa Karangmalang.
Peningkatan pertumbuhan dan perkembangan bisnis telekomunikasi
dengan mengutamakan pelayanan
jangkauan sinyal di Kecamatan
Kedungbanteng.
RTH banyaknya lahan sawah yang mengalami
kekeringan. Perbaikan sistem irigasi sawah. Sebagian besar penggunaan lahan di
No Aspek Masalah Potensi Gambar
3. Rawan Bencana Daerah rawan kekeringan di Desa Karangmalang dan Desa Semedo. Daerah rawan kebakaran karena banyak
tanaman dan lahan yang kering di Desa Karangmalang dan Desa Semedo. Daerah rawan banjir karena hujan dan
kondisi jalan yang berlubang di perumahan Desa Tonggara
Pengembangan daerah konservasi Perbaiakan saluran drainase dan jaringan
Tabel VI.9.
Potensi dan Permasalahan Kecamatan Dukuhwaru
No Aspek Masalah Potensi Gambar
1 Permukiman Banjir pada permukiman bantaran sungai Sebagaian kecil rumahnya belum
permanen (terbuat dari bambu)
Terdapat rumah sakit umum Terdapat perumahan developer Terdapat perumahan camat, TNI Terdapat asrama polisi
Pengembangan industri kayu jati di Desa Dukuhwaru
2 Infrast
ruk
tur
Jalan Sebagaian masih terdapat jalan tanah, dengan kondisi baik
Sebagaian jalan perkerasan aspal dengan kondisi berlubang dan kondisi rusak
Jalan utama sudah baik, dengan perkerasan aspal
No Aspek Masalah Potensi Gambar Drainase Kondisi drainase kurang baik,
perkerasan masih tanah
Drainase primer terdapat sampah dan kondisi kering
Sebagian besr sudah terdapat jaringan drainase
Sampah Tidak terdapat TPS
Sampah di buang di pinggir sungai Sampah di bakar di dekat TPA
Pengadaan sistem pengeloaan sampah Pengedaan sarana dan prasarana
sampah
Air Bersih Kebutuhan ar bersih sudah terlayani
No Aspek Masalah Potensi Gambar Limbah/Sanit
asi
Masih terdapat jamban di atas sungai Pembuangan Limbah rumah tangga langsung ke drainase masing-masing rumah
Listrik dan telepon
Kebutuhan listrik dan iar bersih sudah
terpenuhi dengan baik Sudah terlayani semua oleh PLN
RTH RTH bersifat privat yaitu pekarangan rumah
Sebagaian lahan sudah kekeringan karena musim kemarau
Sebagaian warga menanam pohan di pekarangan rumahnya
Peningkatan fungsi dan luas RTH
3 Rawan Bencana Rawan bencana banjir/ genangan akibat
hujan Tidak diberikanya IMB untuk kawasan rawan banjir dan genangan
Tabel VI.10.
Potensi dan Permasalahan Kecamatan Slawi
No Aspek Masalah Potensi Gambar
1 Permukiman Bangunan yang rapat karena padat sehingga Sirkulasi udara dan cahaya terhambat
Bangunan yang belum tertata
Terdapat permukiman swadaya di Desa Slawi Wetan, permukiman kumuh di Desa Kalisapu, dan terdapat perumahan BTN/cluster di kelurahan Procot, Slawi kulon, Kalisapu, sedangkan perumahan TNI/Polri di Kelurahan Kudaile.
Merupakan Kecamatan terpadat dan berbagai macam aktifitas karena sebagai ibukota Kabupaten Tegal. Tumbuhnya permukiman di samping Rel
KA.
Merupakan pusat kota/kabupaten Tegal Pengembangan kawasan perumahan
developer di beberapa kelurahan Telah ada program RTLH di setiap
kelurahan
Pengembangan sistem kota
2 Infrast
ruk
tur
jalan Tidak memiliki lampu baik jalan lingkungan maupun lokal,
Sebagian perkerasan jalan Masih ada
yang tanah,
Tidak ada jarak antara Jalan dengan
bangunan
Jalan yang Kurang lebar/sempit.
Peningkatan jaringan jalan utama dan lokal.
No Aspek Masalah Potensi Gambar drainase di tiap permukiman karena digunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah.
Tidak berfungsi dengan baik irigasi sungai akibat kekeringan
Pengerukan sampah secara berkala pada saluran drainase.
Sampah Belum terjamahnya seluruh kelurahan dalam sistem pengelolaan sampah perkotaan
Dengan cara membuang sembarangan maka semakin Merusak pemandangan Rawan penyakit akibat penumpukan pengelolaan sampah di perkotaan
air bersih Masih ada masyarakat yang belum memakai jaringan PDAM di Desa Kalisapu, dengan alasan karena keterbatasan dana
Sumber air tidak jelas
Sumur bor semakin meningkat Mengurangai kualitas air tanah
No Aspek Masalah Potensi Gambar limbah/sanita
si
Tidak adanya pengelolaan limbah yang baik, masyarakat cenderung membuang limbah rumah tangga dan sampah ke sungai dan selokan
Masih ada rumah yang belum punya septitank
Limbah Mencemari air sungai sehingga ketika banjir maka akan Rawan penyakit
Peningkatan sistem pembuangan limbah komunal.
listrik Pasokan listrik sudah terlayani dengan
baik Semua kelurahan/desa telah terlayani oleh PLN
Iklim yang panas dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif ( listrik dengan tenaga surya) di Kecamatan slawi
Telepon Pasokan jaringan teleponsudah terlayani
dengan baik Peningkatan perkembangan bisnis telekomunikasi pertumbuhan dan
dengan mengutamakan pelayanan
jangkauan sinyal di Kecamatan Slawi.
RTH RTH publik berupa alun-alun kota
RTH privat berupa pekarangan rumah Peningkatan fungsi alun-alun Kecamatan Slawi Pemeliharaan alun-alun
Peningkatan luasan RTH Kota 3 Rawan Bencana banyaknya lahan sawah yang
mengalami kekeringan terutama di kelurahan Slawi wetan
banjir yang Memperburuk kualitas material bangunan
dapat mengakibatkan penyakit
Mengurangi aktifitas/produktifitas masyarakat setempat
Daerah rawan banjir karena hujan di Kelurahan Kalisapu
Perbaikan sistem irigasi sawah.
Masih memiliki Sebagian besar ruang terbuka hijau di kecamatan Slawi
Pengembangan daerah konservasi Perbaikan saluran drainase dan jaringan
Tabel VI.11.
Potensi dan Permasalahan Kecamatan Pangkah
No Aspek Masalah Potensi Gambar
1 Permukiman Sebagaian kecil rumahnya belum permanen (dari bambu)
Permukiman terletak di atas kontur tanah yang tidak rata
Kondisi permukimannya sangat gersang
Terdapat pengembangan industri kayu (desa darmasuci)
2 Infrast
ruk
tur
Jalan Kondisi jalan sudah material aspal tetapi banyak yang rusak
Kondisi jalan sebagaian material tanah dengan kondisi kurang baik
Akses jalan masih sementara perbaikan Kondisi sebagian jalan dengan material
aspal dengan kondisi baik
No Aspek Masalah Potensi Gambar Sampah Pengelolaan nya di bakar, krna tidak ada
TPS
Sampah di buang di pinggir jalan
Pengadaan sistem persampahan Penyediaan sarana dan prasarana
persampahan
Air Bersih Belum tersalurkan PDAM Kelurahan dermasuci terdapat mata air Sumber air dari sumur gali
Limbah/Sanit asi
Belum maksimalnya pembuangan limah
di kawasan permukiman kumuh Peningkatan saluran pembungan air limbah
Listrik dan telepon
No Aspek Masalah Potensi Gambar
RTH Banyaknya lahan sawah yang
mengalami kekeringan akbat musim kemarau panjang
Akibat kemarau lahan jadi sangat gersang dan kering, nampak juga ada lahan bekas terbakar
Sebagaian lahan di kecamatan pangkah desa darmasuci merupakan RTH
Rawan Bencana Rawan longsor Penolakan ijin mendirikan bangunan di kawasan rawan longsor
Tabel VI.12.
Potensi dan Permasalahan Kecamatan Lebaksiu
No Aspek Masalah Potensi Gambar
1 Permukiman Terdapat permukiman swadaya di Desa Slarang Kidul, permukiman kumuh di Desa
Yamansari dan Desa/Kelurahan
Tegalandong, Dukuhlo terdapat
perumahan developer.
Kawasan permukiman di Desa Slarang kidul dan Desa Yamansari cenderung kumuh karena penataan lingkungan yang kurang baik serta berada di daerah kering sehingga terlihat sangat gersang.
Desa Slarang Kidul merupakan kawasan permukiman dengan kondisi terisolir karena berada jauh dari jalan utama dengan lokasi cukup terpencil.
Bangunan yang tidak teratur
Banyak terdapat rumah yang tidak layak huni di desa Slarang Kidul
Masih banyaknya lahan kosong untuk mengengbangkan permukiman
Adanya bantuan RTLH pada 15 desa yang ada di kecamatan Lebaksiu
2 Infrast
ruk
tur
Jalan . Akses jaringan jalan utama menuju Desa Slarang Kidul kurang baik.
Kondisi jalan lokal yang kurang baik karena sempit, berbatu, dan tidak rata perlu adanya peningkatan dan perbaikan jalan.
No Aspek Masalah Potensi Gambar
Drainase Tidak berfungsi dengan baik saluran drainase di tiap permukiman karena digunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah.
Tidak berfungsi dengan baik irigasi sungai akibat kekeringan
Pengerukan sampah secara berkala oleh masyarakat pada saluran drainase. Telah masuk bantuan Pavinisasi oleh
Gubernur
Drainase tepi jalan tertutup
Sampah Belum adanya pengelolaan sampah yang baik
Hanya terdapat 1 TPS sja di ibu kota kecamatan
No Aspek Masalah Potensi Gambar Air Bersih Belum adanya jaringan PDAM di seluruh
Desa kecuali Dukuhdamu dan Slarang Kidul sebagian,
Semakin meningkatnya pengguna sumur gali
Mengurangi kualitas tanah
Peningkatan sistem jaringan air bersih.
Limbah/Sanit asi
Tidak adanya pengelolaan limbah yang baik, masyarakat cenderung membuang limbah rumah tangga dan sampah ke sungai dan selokan.
Adanya bantuan jambanisasi dari Dinkes Peningkatan sistem pembuangan limbah
komunal.
Peningkatan pertumbuhan dan perkembangan bisnis telekomunikasi
dengan mengutamakan pelayanan
jangkauan sinyal di Kecamatan Lebaksiu RTH Masih banyak dijumpai lahan kosong
berupa kebun, pekarangan dan sawah Belum ada RTH publik yang bersifat aktif
Pemanfaatan RTH untuk kegiatan ekomoni seperti sawah
No Aspek Masalah Potensi Gambar 3 Rawan Bencana Daerah rawan kekeringan di Desa Slarang
kidul dan Desa Yamansari..
Daerah rawan banjir karena hujan dan kondisi jalan yang berlubang di perumahan Desa Tonggara
Pengembangan daerah konservasi Perbaiakan saluran drainase dan jaringan
Tabel VI.13.
Potensi dan Permasalahan Kecamatan Jatinegara
No Aspek Masalah Potensi Gambar
1 Permukiman Bangunan yang belum tertata
Terdapat permukiman swadaya di Desa Jatinegara, cerih, sedangkan yang cenderung paling kumuh yaitu Desa Kedungwungu
Permukiman yang terdapat di perbukitan
Rendahnya tingkat
perkembangan/pertumbuhan permukiman
Pengembangan kawasan perumahan swadaya di Desa Jatinegara karena merupakan ibu kota Kecamatan
Telah ada program RTLH di setiap kelurahan
Terdapat pasar di Desa Cerih
Masih banyaknya lahan kosong untuk lingkungan maupun lokal,
Sebagian besar perkerasan jalan
lingkungan Masih tanah,
Tidak ada jarak antara Jalan dengan
bangunan
Jalan yang Kurang lebar/sempit.
Kondisi jalan lokal yang sangat buruk
meskipun perkerasannya aspal
sehingga susah di akses
Peningkatan perbaikan jaringan jalan lokal maupun jalan lingkungan
No Aspek Masalah Potensi Gambar
Drainase Tidak terawat Tersumbat Penuh sampah
Tidak berfungsi dengan baik saluran drainase di tiap permukiman karena digunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah.
Tidak berfungsi dengan baik irigasi sungai akibat kekeringan
Adanya perbaikan sistem drainase Desa
Dengan memanfaatkan sungai/kali sebagai sistem drainase
Sampah Belum adanya sistem pengelolaan sampah
Masyarakat tidak bisa mengelola sampah sendiri
Sampah di bakar, di buang di pekarangan, selokan dan di buang ke sungai
Tidak adanya TPS
No Aspek Masalah Potensi Gambar Air Bersih Belum terlayani oleh PDAM
Kondisi permukiman berada di perbukitan sehingga susah untuk mendapatkan akses PDAM terutama di Tamansari
Mendapatkan bantuan sumur gali dan Pamsimas oleh pemerintah
Limbah/Sanit asi
Tidak adanya pengelolaan limbah yang baik, masyarakat cenderung membuang limbah rumah tangga dan sampah ke sungai dan selokan
Adanya bantuan Sanimas dari pemerintah pusat
Peningkatan sistem pembuangan limbah komunal.
Listrik Dan Telepon
Listrik dan telepon sudah terlayani
dengan baik Iklim yang panas dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif ( listrik dengan
tenaga surya) di Kecamatan Jatinegara Peningkatan pertumbuhan dan
perkembangan bisnis telekomunikasi
dengan mengutamakan pelayanan
jangkauan sinyal di Kecamatan Jatinegara
RTH RTH dalam bentuk pekarangan, kebun dan sawah
Belum tersedianya RTH publik bersifat aktif
Pemanfaatan lahan untuk kegiatan ekonomi seperti sawah
Pengadaan taman kecamatan
3 Rawan Bencana banyaknya lahan sawah yang mengalami kekeringan terutama di Desa Kedungwungu
No Aspek Masalah Potensi Gambar adanya Bencana Longsor di Desa
Tabel VI.14.
Potensi dan Permasalahan Kecamatan Pagerbarang
No Aspek Masalah Potensi Gambar
1 Permukiman Merupakan permukiman dengan tingkat kepadatan tinggi
Adanya potensi bencana angin dan
kebakaran
Buruknya sistem sanitasi dan
kebersihan dilingkungan permukiman
Buruknya sistem drainase lingkungan
Masih terdapat rumah yang tidak layak
huni (bersifat temporer), baik ditinjau dari kondisi bangunan, segi kesehatan,
keindahan, sosial budaya dan
lingkungan hidup
Memiliki topografi datar hingga landai
sehingga memudahkan dalam
pembangunan fisik
Umumnya jalan lingkungan terhubung dengan jalan utama
memiliki kondisi topografi wilayah yang relatif datar hingga landai sehingga tidak menjadi kendala untuk pengembangan permukiman
Masih terdapat lahan untuk pengembangan lahan terbangun
Masih luasnya lahan pertanian yang terdapat di Kecamatan Pagerbarang
2 Infrast
ruk
tur
Jalan Fasilitas jalan seperti Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) masih terbatas
Kondisi jalan rusak terutama di Desa Randusari
Sebagian Jalan di permukiman belum dilengkapi saluran drainase yang memadai terutama di Desa Randusari Infrastruktur jalan kurang memadai
sehingga diperlukan perbaikan
Umumnya jalan lingkungan terhubung dengan jalan utama
No Aspek Masalah Potensi Gambar Drainase Sebagian besar kondisi drainase tidak
lancar, banyak sampah dan tidak terawatt
Saluran drainase digunakan masyarakat untuk membuang sampah dan air limbah rumah tangga
Beberapa ruas jalan tidak dilengkapi saluran drainase terutama di Desa Randusari
Penataan sistem jaringan drainase secara terpadu
Masih adanya lahan-lahan yang belum
terbangun diharapkan dapat
memudahkan peningkatan kualitas
konstruksi saluran drainase yang ada
Sampah Belum adanya pengelolaan sampah rumah tangga
Sampah dikelola dengan cara dibuang ke sungai, saluran drainase, dan dibakar Minimnya sarana dan prasarana
pengelolaan sampah
Belum terlayani pengangkutan sampah oleh dinas kebersihan
Jalan lingkungan terhubung dengan jalan utama sehingga memudahkan untuk pengangkutan sampah
Air bersih Sebagian besar kawasan permukiman belum terlayani PDAM
Sumur warga mengalami kekeringan saat musim kemarau
Hampir seluruh warga yang tidak terlayani PDAM menggunakan sumur
Peningkatan cakupan pelayanan air bersih perpipaan yang dikelola oleh PDAM masih cukup besar
No Aspek Masalah Potensi Gambar Limbah/
sanitasi
Pembuangan air limbah menjadi satu dengan saluran drainase
Permukiman yang dekat dengan sungai air limbahnya dibuang langsung ke lokasi Warga yang belum memiliki WC pribadi
memanfaatkan sungai
Beberapa permukiman masih sedikit atau belum memiliki WC pribadi
Hampir setiap rumah sudah dilengkapi WC pribadi
Masing-masing rumah umumnya memiliki septictank
Listrik dan telepon
Fasilitas jalan seperti Lampu Penerangan Jalan lingkungan masih terbatas
Umumnya jalan lingkungan terhubung
dengan jalan utama sehingga
memungkinkan untuk pemasangan kabel listrik
RTH Menurunnya tingkat kepedulian
masyarakat akan keadaan lingkungan. Semakin berkurangnya lahan terbuka
hijau disebabkan alokasi lahan sebagai lahan permukiman.
Masih luasnya lahan untuk pembangunan RTH baru
No Aspek Masalah Potensi Gambar
3 Rawan Bencana Merupakan kawasan rawan bencana
kekeringan dan angin Sudah terdapat jaringan peprpiaan PDAM sehingga memberikan solusi
Tabel VI.15.
Potensi dan Permasalahan Kecamatan Balapulang
No Aspek Masalah Potensi Gambar
1 Permukiman Masih adanya rumah semi pemanen (balapulang wetan)
Adanya permukiman bantaran sungai, kondisi kurang baik(balapulang wetan) Jarak antar rumah terlalu mepet
(balapulang wetan)
Masih terdapat lahan untuk di kembangkan permukiman/perumahan.
2 Infrast
ruk
tur
Jalan Ada beberapa jalan sempet
Kuarang penerangan di setiap jalan terutama jalan lingkungan
No Aspek Masalah Potensi Gambar Drainase Terdapat drainase tetapi di penuhi
dengan sampah(desa balapulang kulon) Drainase kondisinya baik, dengan perkerasan di permukiman warga
semen
Sampah Sampah di buang ke sungai (desa
balapulung kulon) Pengadaan sistem pengelolaan sampah Pengedaan sarana dan prasarana
persampahan
No Aspek Masalah Potensi Gambar Limbah/San
itasi
Belum adanya pengelolaan limbah dengan baik, limbah langsung menuju ke saluran drainase
Pengoptimalan saluran pembuangan limbah
Listrik/Tele pon
Listrik sudah terlayani oleh PLN Penimgkatan pelayananan listrik
RTH RTH sudah mulai kering, karena musim
kemarau Masih terdapat RTH, RTH berupa lapangan, pekarangan rumah dan lahan
pertanian
3 Rawan Bencana Terjadi banjir karna turunnya hujan, dan
surut setelah 1-2 jam Pembuatan bio pori untuk peresapan air agar lebih cepat sehingga terhindar dari
Tabel VI.16.
Potensi dan Permasalahan Kecamatan Bojong
No Aspek Masalah Potensi Gambar
1 Permukiman Masih terdapat rumah yang tidak layak huni (bersifat temporer), baik ditinjau dari kondisi bangunan, segi
kesehatan, keindahan, sosial
budaya dan lingkungan hidup Kurangnya sarana dan prasarana
dasar permukiman, diantaranya:
drainase permukiman, SPAL,
sarana air minum, jalan lingkungan, persampahan.
Tumbuhnya perumahan formal sebagai potensi yang dapat dikembangkan. .Umumnya jalan lingkungan terhubung
dengan jalan utama
Masih terdapat lahan untuk pengembangan lahan terbangun
2 Infrast
ruk
tur
Jalan Fasilitas jalan seperti Lampu Penerangan Jalan lingkungan masih terbatas
Kondisi jalan rusak terutama di Desa Tuwel
Sebagian Jalan di permukiman belum dilengkapi saluran drainase yang memadai
Infrastruktur jalan kurang memadai sehingga diperlukan perbaikan Di beberapa titik, akses transportasi
lingkungan dengan kondisi rusak ringan.
Umumnya jalan lingkungan terhubung dengan jalan utama
Lebar jalan lingkungan di perumahan cukup memenuhi untuk lalu lintas kendaraan antara 1,5-3 m
No Aspek Masalah Potensi Gambar
Drainase Sebagian besar kondisi drainase tidak lancar, banyak sampah dan tidak terawatt
Saluran drainase digunakan
masyarakat untuk membuang
sampah dan air limbah rumah tangga
Beberapa ruas jalan masih ada yang tidak dilengkapi saluran drainase
Sistem drainase belum dapat berfungsi secara maksimal, salah
satunya adalah gangguan
genangan
Penataan sistem jaringan drainase secara terpadu
Masih adanya lahan-lahan yang belum
terbangun diharapkan dapat
.memudahkan peningkatan kualitas konstruksi saluran drainase yang ada.
Sampah Belum adanya pengelolaan
sampah rumah tangga
Minimnya sarana dan prasarana pengelolaan sampah
Belum terlayani pengangkutan sampah oleh dinas kebersihan Terbatasnya sarana dan prasarana
No Aspek Masalah Potensi Gambar pengelolaan kebersihan.
Kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk ikut serta dalam pengelolaan sampah.
Masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke badan air
(sungai) dan dibakar, yang
mengakibatkan tingginya
pencemaran lingkungan
Air bersih Sebagian besar kawasan
permukiman belum terlayani PDAM Hampir seluruh warga yang tidak
terlayani PDAM menggunakan sumber mata air
Peningkatan cakupan pelayanan air bersih perpipaan yang dikelola oleh PDAM masih cukup besar
No Aspek Masalah Potensi Gambar
Limbah/sanitasi Pembuangan air limbah menjadi satu dengan saluran drainase Permukiman yang dekat dengan
sungai air limbahnya dibuang langsung ke lokasi
Warga yang belum memiliki WC pribadi memanfaatkan sungai Beberapa permukiman masih
sedikit atau belum memiliki WC pribadi
Masih banyaknya pembuangan air limbah domestik dari rumah tangga langsung menuju saluran drainase / saluran terbuka.
Hampir setiap rumah sudah dilengkapi WC pribadi
Masing-masing rumah umumnya memiliki septictank
Listrik dan telepomn
Fasilitas jalan seperti Lampu Penerangan Jalan lingkungan masih terbatas
Umumnya jalan lingkungan terhubung
dengan jalan utama sehingga
No Aspek Masalah Potensi Gambar RTH Menurunnya tingkat kepedulian
masyarakat akan keadaan lingkungan
Pekarangan yang ada sudah berubah fungsi.
Masih luasnya lahan untuk pembangunan RTH baru
Luas lahan pekarangan yang yang ada berpotensi sebagai RTH pada berbagai tipe rumah.
3 Rawan Bencana Merupakan kawasan rawan
bencana longsor dan angin. Karena merupakan topografi berbukit sehingga berpotensi dikembangkan
Tabel VI.17.
Potensi dan Permasalahan Kecamatan Margasari
No Aspek Masalah Potensi Gambar
1 Permukiman Merupakan permukiman dengan
tingkat kepadatan tinggi
Buruknya sistem sanitasi dan
kebersihan dilingkungan
permukiman
Buruknya sistem drainase
lingkungan
Masih terdapat rumah yang tidak
layak huni (bersifat temporer),
baik ditinjau dari kondisi
bangunan, segi kesehatan,
keindahan, sosial budaya dan lingkungan hidup
Terdapat pencemaran lingkungan
akibat pertambangan, karena lokasi produksi berada di dalam kawasan permukiman yaitu di Desa Karangdawa
Lahan permukiman berpotensi
genangan di Desa Prupuk Utara.
Belum terlayani dengan optimal
oleh pengembang perumahan yaitu di perumahan pakulaut dan jembatan
Memiliki topografi datar sehingga memudahkan dalam pembangunan fisik Umumnya jalan lingkungan terhubung
dengan jalan utama
Memiliki kondisi topografi wilayah yang relatif datar sehingga tidak menjadi
kendala untuk pengembangan
permukiman
Masih terdapat lahan untuk pengembangan lahan terbangun Masih luasnya lahan pertanian yang
terdapat di Kecamatan Margasar
No Aspek Masalah Potensi Gambar Penerangan Jalan lingkungan masih terbatas
Kondisi jalan rusak terutama di Desa Prupukutara, dan Jembayat Sebagian Jalan di permukiman
belum dilengkapi saluran
drainase yang memadai
Infrastruktur jalan kurang memadai sehingga diperlukan perbaikan
.Umumnya jalan lingkungan terhubung dengan jalan utama
Lebar jalan lingkungan di perumahan cukup memenuhi untuk lalu lintas kendaraan antara 1,5-3 m
Drainase Sebagian besar kondisi drainase tidak lancar, banyak sampah dan tidak terawat
Saluran drainase digunakan masyarakat untuk membuang sampah dan air limbah rumah tangga
Beberapa ruas jalan masih ada yang tidak dilengkapi saluran drainase
Adanya beberapa saluran drainase yang tidak dapat menampung debit air hujan terutama di Desa Prupuk Utara. Sistem drainase belum dapat
berfungsi secara maksimal, salah
satunya adalah gangguan
genangan
Penataan sistem jaringan drainase secara terpadu
Masih adanya lahan-lahan yang belum
terbangun diharapkan dapat
No Aspek Masalah Potensi Gambar
Sampah Belum adanya pengelolaan
sampah rumah tangga
Minimnya sarana dan prasarana pengelolaan sampah
Belum terlayani pengangkutan sampah oleh dinas kebersihan Terbatasnya sarana dan
prasarana pengelolaan
kebersihan.
Kurangnya partisipasi aktif dari
swasta dalam pengeloaan
kebersihan
Kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk ikut serta dalam pengelolaan sampah. Masih banyak masyarakat yang
membuang sampah ke badan air (sungai) dan dibakar, yang
mengakibatkan tingginya
pencemaran lingkungan
Jalan lingkungan terhubung dengan jalan utama sehingga memudahkan untuk pengangkutan sampah
Air bersih Sebagian besar kawasan permukiman belum terlayani PDAM
Sumur warga mengalami kekeringan saat musim kemarau Hampir seluruh warga yang tidak
terlayani PDAM menggunakan sumur
Perumahan developer belum
Peningkatan cakupan pelayanan air bersih perpipaan yang dikelola oleh PDAM masih cukup besar
No Aspek Masalah Potensi Gambar terlayani air bersih PDAM
Limbah/sanitasi Pembuangan air limbah menjadi satu dengan saluran drainase Permukiman yang dekat dengan
sungai air limbahnya dibuang langsung ke lokasi
Warga yang belum memiliki WC pribadi memanfaatkan sungai Beberapa permukiman masih
sedikit atau belum memiliki WC pribadi
Masih banyaknya pembuangan air limbah domestik dari rumah tangga langsung menuju saluran drainase / saluran terbuka.
Hampir setiap rumah sudah dilengkapi WC pribadi
Masing-masing rumah umumnya memiliki septictank
Listrik Fasilitas jalan seperti Lampu Penerangan Jalan lingkungan masih terbatas
Umumnya jalan lingkungan terhubung
dengan jalan utama sehingga
No Aspek Masalah Potensi Gambar RTH Menurunnya tingkat kepedulian
masyarakat akan keadaan lingkungan.
Semakin berkurangnya lahan terbuka hijau disebabkan alokasi lahan sebagai lahan permukiman. Pengembang perumahan yang
tidak menyediakan RTH untuk ruang publik yaitu di perumahan Pakulaut dan Jembayat. Pekarangan yang ada sudah
berubah fungsi.
Masih luasnya lahan untuk pembangunan RTH baru
Luas lahan pekarangan yang yang ada berpotensi sebagai RTH pada berbagai tipe rumah.
3 Rawan Bencana Merupakan kawasan rawan
bencana banjir, kekeringan dan angin.
Tabel VI.18.
Potensi dan Permasalahan Kecamatan Bumijawa
No Aspek Masalah Potensi Gambar
1 Permukiman Masih terdapat rumah yang tidak layak huni (bersifat temporer), baik ditinjau dari kondisi bangunan, segi
kesehatan, keindahan, sosial
budaya dan lingkungan hidup .Kurangnya sarana dan prasarana
dasar permukiman, diantaranya:
drainase permukiman, SPAL,
sarana air minum, jalan lingkungan, persampahan.
Tumbuhnya perumahan formal sebagai potensi yang dapat dikembangkan. Umumnya jalan lingkungan terhubung
dengan jalan utama
Masih terdapat lahan untuk pengembangan lahan terbangun
Penerangan Jalan lingkungan masih terbatas
Kondisi jalan rusak terutama di Desa Dukuhbenda
Sebagian Jalan di permukiman belum dilengkapi saluran drainase yang memadai
Infrastruktur jalan kurang memadai sehingga diperlukan perbaikan Di beberapa titik, akses transportasi
lingkungan dengan kondisi rusak ringan
Umumnya jalan lingkungan terhubung dengan jalan utama
Lebar jalan lingkungan di perumahan cukup memenuhi untuk lalu lintas kendaraan antara 1-3 m
No Aspek Masalah Potensi Gambar
Drainase Sebagian besar kondisi drainase tidak lancar, banyak sampah dan tidak terawat
Saluran drainase digunakan
masyarakat untuk membuang
sampah dan air limbah rumah tangga
Beberapa ruas jalan masih ada yang tidak dilengkapi saluran
drainase terutama di Desa
Dukuhbenda
Sistem drainase belum dapat berfungsi secara maksimal, salah
satunya adalah gangguan
genangan
Penataan sistem jaringan drainase secara terpadu
Masih adanya lahan-lahan yang belum
terbangun diharapkan dapat
.memudahkan peningkatan kualitas konstruksi saluran drainase yang ada.
Sampah Belum adanya pengelolaan
sampah rumah tangga
Minimnya sarana dan prasarana pengelolaan sampah
Belum terlayani pengangkutan sampah oleh dinas kebersihan Terbatasnya sarana dan prasarana
pengelolaan kebersihan.
Kesadaran masyarakat yang masih rendah untuk ikut serta dalam
No Aspek Masalah Potensi Gambar pengelolaan sampah.
Masih banyak masyarakat yang membuang sampah ke badan air
(sungai) dan dibakar, yang
mengakibatkan tingginya
pencemaran lingkungan
Air bersih Sebagian besar kawasan permukiman belum terlayani PDAM Hampir seluruh warga yang tidak
terlayani PDAM menggunakan sumber mata air
Peningkatan cakupan pelayanan air bersih perpipaan yang dikelola oleh PDAM masih cukup besar
No Aspek Masalah Potensi Gambar Limbah/sanitasi Pembuangan air limbah menjadi
satu dengan saluran drainase Permukiman yang dekat dengan
sungai air limbahnya dibuang langsung ke lokasi
Warga yang belum memiliki WC pribadi memanfaatkan sungai Masih banyaknya pembuangan air
limbah domestik dari rumah tangga langsung menuju saluran drainase / saluran terbuka.
Hampir setiap rumah sudah dilengkapi WC pribadi
Masing-masing rumah umumnya memiliki septictank
Listrik Fasilitas jalan seperti Lampu Penerangan Jalan lingkungan masih terbatas
Umumnya jalan lingkungan terhubung
dengan jalan utama sehingga
memungkinkan untuk pemasangan kabel listrik
RTH Menurunnya tingkat kepedulian masyarakat akan keadaan lingkungan
Pekarangan yang ada sudah berubah fungsi.
Masih luasnya lahan untuk pembangunan RTH baru
No Aspek Masalah Potensi Gambar
3 Rawan Bencana Merupakan kawasan rawan
bencana longsor dan angin. Karena merupakan topografi berbukit sehingga berpotensi dikembangkan