• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENG A R U H STA TU S IBU SEBA G A I W A N IT A K A R IR TE R H A D A P M O T IV A SI B E LA JA R A N A K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENG A R U H STA TU S IBU SEBA G A I W A N IT A K A R IR TE R H A D A P M O T IV A SI B E LA JA R A N A K"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

K A R IR TE R H A D A P M O T IV A SI B E LA JA R A N A K

(Studi Kasus di SD M uhammadiyah Plus Salatiga Tahun 2007/2008)

SKRIFSI

Diajukan untuk M emenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

NIM . I l l 03 050

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

(2)

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Stadion 03 Telp. (0 2 9 8 ) 3 2 3 7 0 6 , 32 3 4 3 3 Fax 32 3 4 3 3 Salatiga 50721 W eb site : w w w .s ta in s a la tig a .a c .id E - m a il: adm inistrasi@ stainsalatiga.ac.id

D E K L A R A S I

B is m illa h irra h m a n irra h im

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menvatakan bahwa

skripsi in: tidak berisi materi yang pemah ditulis oleh orang lain atau pemah

diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang

lain, kecuali informasi yang terdapat dulam referensi yang dijadikan bahan

nijukan.

Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi ataa pikiran-pikiran

orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup

mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang

munaqosyah skripsi.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 24 Februari 2008

Peneliti

c x---0?

MARIANA ULFAH NIM. 111 03 050

(3)

NOTA PEMBIMBING

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan

seperlunya, maka skripsi Saudari :

Nama

PENGARUH STATUS IBU SEBAGAI WANITA

KARIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR

ANAK (Studi Kasus di SD Muhammadiyah Plus

Salatiga Tahun 2007/2008)

Sudah dapat diajukan dalam sidang munaqasah.

Demikian surat ini, harap menjadikan perhatian dan digunakan

sebagaimana mestinya.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

Pembimbing

(4)

DEPARTEMEN A G A M A Rl

ScKOLAH T IN G G I A G A M A ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

Jl. Station 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@ stainsalatiga.ac.id

P E N G E S A H A N

Skripsi Saudari : MARIANA ULFAH dengan Nomor Induk Mahasiswa

: 111 03 050 yang berjudul : “PENGARUH STATUS IBU SEBAGAI WANITA KARIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK (Studi Kasus di SD Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun 2007 / 2008)”. Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi

Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Sabtu, 08 Maret 2008 M yang bertepatan dengan tanggal 1 Maulud 1429 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-.;yarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

08 Maret 2008 M Salatiga,

01 Maulud 1429 H

Panitia Ujian

Pembimbing

Masucnan, ».Ag„ ivl.Si

NIP. 150 302 272

(5)

cfha/um (y s ia p a y a n y m endapaL upon- alau/ in e n d e tila h a u in a m e a y u tu a

anaJ{/-an aA n yw , kem u dianaJ{/-an / la keiAoiat/ balk/ k e p a d a m ew ka/, m a k a cu iak/-aaakm ja/

(leaseA u t) aJicuv m e n p id i penqA aicuup (u u jin q a d a w slk& w n& taka/”

!f-}C~^Rj. '^ u k A a i i / cY T U d in v d a n / ^ a u n id z i/ )

(6)

PERSEMBAHAN

ctln U J v keduco w ia n y Uuokw ^ u u a n d o Sc ^ (a v ^ K u fn iA a /v tevim a/

k a a ifv a la s / & ) ( v a /d a tv S e m a n q u ln y a .

' f ^ u c U / k e d u a / a d iA A io e ^ e t v <=V la J u u M in ''^ a fto & r c lju t u u v s A to s A z m o iy m c y

s e la lw d e v s a m a / d a la m / s u k w n u u 'fu u v d u k w .

S ^ u a l ^ e m e n - t e m e n “ c y s 4 S cX ? ) CY i % s 4 S c) ? l s 4 1 Z % c& = g c U c% ”

(^b in A j/, ^ 2 tv, s A n d in fo , s A n is /, s A lm u v , ^ r u v ^ J iu lk /, ^ Ija y w o , ’’ M a n y ,

Soam/, ctUe/, cyyiA Su&i Sc 9fiA ci\)i2n/) 9 cyyiis&>^ijau/.__

A C^ u a l S e J lw u iru y i^cm y (L i^vn ^iticu v s A tla A u a tu A fQ ^ n c u y v s A U x J v d i/

scuU/ ya tK y tepcU/ u tilo fo devsam a/ tn e a a itv S io u jc v !

A cV%uaA/ tem etv ^ o ^ a / ^ c e / tea/ Sc ^ a u z y ^ h a n fo ’s/ a ia s/ (uuvtuan/ daro

semanyaUufa/!

"A ^ u a t/te m e c v -te m e tv t y s A t f , cfecffi({ ) ,<lP cf f i£ A ,s A <-d d £ sd n g A a tcu o 2003

'A 'I ftu a t sem u a n ya / sofa/ yan q/ taJo dosco k w seAuO saloo p& isalu / ^ h a tv to ’s/ alcuv

S em a n q a in q a /!

(7)

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, segala

puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat serta salam penulis sampaikan

kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarganya, sahabatny?. dan pengikutnya

yang beriman.

Atas rahmat Allah dan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmatnya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH

STATUS IBU SEBAGA1 WANITA KARIR TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR ANAK (Studi Kasus di SD Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun

2007/2008)”

Berkenaan dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam proses penulisan skripsi ini.

1. Drs. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Salatiga

2. Fathurrohman, S.Ag yang telah memberikan ide dan gagasan skripsi penulis.

3. Maslikhah, S.Ag, M.Si yang telah membimbing dan memberikan ruang dan

waktunya sampai penulisan skripsi ini selesai.

4. Drs. Joko Sutopo, M.Ag yang telah bersedia memberikan bantuannya.

5. Kepala sekolah dan wakil kepala sekolah serta guru-guru SD Muhammadiyah

Plus Salatiga yang telah memberikan izin penelitian serta membantu dalam

pelaksanaan penelitian skripsi ini.

(8)

6. Tim perpustakaan STAIN Salatiga, terima kasih atas penyediaan buku-buku

kepada penulis sehingga skripsi selesai.

7. Sahabat Comp “Mas Yuli” yang telah membantu pengetikan sehingga skripsi

ini bisa selesai.

8. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang turut

membantu hingga terselesainya skripsi ini.

Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada beliu yang tersebut di atas

selain do’a d a i terima kasih mudah-mudahan amal baiknya diterima oleh Allah

dan mendapatkan balasannya. Amin.

Akhimya dengan kemampuan yang terbatas, penulis berusaha menyusun

skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Namun dengan demikian, masih banyak

kekurangannya, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi

kesempumaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan pembaca sekalian. Amin ya rabbal ‘alamin.

Salatiga, 1 Februari 2008

(9)

HALAMANJUDUL ... i

DEKLARASI... ii

NOTA PEMBIMBING... ii i PENGESAHAN... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR IS I... ix

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Penegasan Istilah... 7

C. Rumusan M asalah... 8

D. Tujuan Penelitian... 9

E. Hipotesis ... 9

F. Metodologi Penelitian... 10

G. Sistematika Penyusunan Skripsi ... 13

BAB II LANDASAN TEORI A Landasan Teori... 16

1. W anitaK arir... 16

a. Pengertian Wanita K arir... 16

(10)

b. Ciri-ciri Wanita Karir 18

c. Peran Wanita K a r r ... 19

d. Konsekuensi Wanita K a rir... 20

e. Dampak Positif dan Negatif Wanita K a rir... 22

f. Usaha-usaha Wanita Karir ... 24

2. Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Belajar...,... 25

b. Jenis-Jenis Dan Macara Motivasi ... 27

c. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Motivasi B elajar... 30

3. Pengaruh Status Ibu Sebagai Wanita Karir Terhadap Motivasi Belajar Anak... 31

B. Telaah pustaka ... 33

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SD Muhammadiyah Plus Salatiga... 37

1. Tinjauan Historis... 37

2. Keadaan Siswa, Guru dan Karyawan... 43

I 3. Keadaan Sarana dan Prasarana... 47

B. Data Khusus Pengaruh Status Ibu Sebagai Wanita Karir Terhadap Motivasi Belajar Anak... 50

BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan... 58

B. Analisis Lanjutan... 67

(11)

A. Kesimpulan... 72

B. Saran-saran... 73

C. Penutup... 73

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAP. RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel I Keadaan Siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga... 44

Tabel II Keadaan Siswa Menurut Tingkat dan Agama... 44

Tabel III Kepala Sekolah dan Guru Menurut Status Kepegawaian,

Jabatan, Golongan dan Jenis Kelamin... 45

Tabel IV Kepala Sekolah dan Guru Menurut Umur dan Masa Kerja... 45

Tabel V Kepala Sekolah dan Guru Serta Tenaga Administrasi

Menurut Tingkat Pendidikan... 46

Tabel VI Tenaga Administrasi Menurut Status Kepegawaian,

Golongan dan Jenis Kelamin... 46

Tabel VII Tenaga Adminisb-a si Menurut Pekeijaan dan Jenis Kelamin.. 47

Tabel VIII Data Perlengkapan SD Muhammadiyah Plus Salatiga... 48

Tabel IX Data Ruang Menurut Jenis, dan Luas SD Muhammadiyah

Plus Salatiga... 48

Tabel X Data Nama Pekerjaan Ibu... 50

Tabel X, Data Jumlah Ibu yang Bekerja Sebagai Wanita Karir... 52

Tabel XII Frekuensi Jawaban Angket Pengaruh Status Ibu Sebagai

Wanita Karir... 53

Tabel XIII Frekuensi Jawaban Angket Motivasi Belajar Anak... 55

Tabel XIV Penelitian Hasil Angket Pengaruh Status Ibu Sebagai Wanita

Karir SD Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun Pelajaran

2007/2008... 59

(13)

Muhammadiy?h Plus Salatiga Tahun Pelajaran 2007/2008.... 63

Tabel XVII Frekuensi Motivasi Belajar Anak... 65

Tabel XVIII Distribusi Frekuensi Koefisien Korelasi Antara Variabel X

dan Variabel Y... 68

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kisi-Kisi Instrumen Tentang Pengaruh Status Ibu Sebagai

Wanita Karir

Lampiran II Kisi-Kisi Instrumen Tentang Motivasi Belajar Anak

Lampiran III Tabel Spesifikasi Instrumen Pengaruh Status Ibu Sebagai

Wanita Karir Dan Motivasi Belajar Anak

Lampiran IV Instrument Penelitian

Lampiran V Nota Pembimbing

Lampiran VI Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran VII Surat Keterangan Telah Melaksankan Penelitian

Lampiran VIII Lembar Konsultasi

(15)

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berjalannya waktu, pembangunan telah melahirkan

kemajuan bagi perempuan yang ditandai oleh keterlibatan, mereka yang

semakin besar dalam berbagai aspek kchidupan. Semakin banyak wanita yang

terlibat dalam pekerjaan penting. Kaum perempuan tidak lagi hanya sebagai

ibu, tetapi juga sebagai wanita karir atau kelompok yang lebih terlibat di luar

rumah. Kiprah mereka menunjukkan bahwa mereka semakin dihargai dan

mendapat tempat secara sosial jika dilihat kembali konsep ibu dalam

hubungannya dengan anak, maka ibu rumah tangga justru merupakan status

yang ideal di dalam penciptaan makna kehidupan secara meluas dan

berkelanjutan karena seorang ibulah yang dapat menyiapkan generasi yang

berkualitas.1

Kaum wanita karir pada umumnya menolak anggapan bahwa mereka

menanggung berbagai beban berat karena merangkap dua beban sekaligus

apakah naluri keibuannya tidak terganggu oleh karir mereka ? mereka

menjawab, kami justru nienemukan keasyikan tertentu dalam menjalankan

tugas sebagai ibu rumah tangga dan merasa lebih energik di tempat kerja.

Keterlibatan wanita dalam bidang pekerjaan bukan sekedar soal faktor biologi

atau kemajuan teknologi. Menurut beberapa ahli, memang secara biologis

manusia itu berinisiatif untuk bekerja. Tetapi pikiran ini bukan berarti

1 N'unajat dkk, Antologi Pemikiran Gender, STAIN Salatiga Press, 2006, him. 66-67

(16)

2

menetralkan kenyataan yang ada. Perlu di akui bahwa dewasa ini teknologi

begitu berpengaruh pada kehidupan keluarga. Alat-alat elektronik canggih

yang terseuia dapat dipakai pria wanita, tanpa perbedaan.

Adunya perubahan ini mengundang pertanyaan tentang peranan

seorang ayah. Apakah ayah menjadi bertanggung jawab lebih besar terhadap

anak ? penelitian di AS dan di Australia menunjukkan bahwa pada umumnya

ada perubahan pada diri ayah. Dalam buku Now American Use Time, John

Robinson dalam Save M. Dagun melaporkan bahwa

Banyak suami yang 'strinya bekerja akan lebih melibatkan diri dalam mendidik dan mengasuh anaknya dibanding ayah yang istrinya tidak bekeija. Graetne Russel xnenemukan gambaran serupa pada keluarga di Australia. Ia mengatakrji, orang tua yang sama-sama bekeija menyebabkan sang ayah cenderung memperhatikan anaknya dua kali dari sebelumnya. Meski demikian peran ibu tetup menangani berbagai kegiatan rutin di rumah. Diungkap juga, meski ayah tidak terlibat sepenuhnya dalam mendidik dan mengasuh anak akan tetapi aktivitasnya tetap membawa dampak positif bagi pekeijaan ibu dan perkembur gan anak. Tetapi bila kelompok ayah tetap mempertahankan pola peran tradisional dan menolak ikut berpartisipasi dalam mendidik dan mengasuh anak maka m.murut Lamb dan Bronson sikap itu akan membawa kesulitan bagi ibu dan anak.2

Wanita adalah manusia yang jumlahnya mencapai separuh dari

masyarakat dunia,3 yang sangat berperan sekali dalam menentukan kehidupan

manusia. Akan tetapi sebelum Islam datang, wanita pada umumnya belum

mendapat tempat yang layak. Mengubur wanita hidup-hidup pemah dilakukan

di Jazirah Arab, selain itu wanita tidak diberi hak mendapat warisan, juga

(17)

tidak diijinkan untuk belajar alau bekerja.4 Keadaan tersebut mulai berangsur-

angsur membaik setelah Islam membuka kesadaran manusia akan peran

wanita dalam kehidupan bersama di alam semesta ini dengan mengangkat

harkat dan martabat kaum wanita pada posisi mulia.5 Hal ini terbukti dengan

ditetap kannya Q.S. An-Nisa membicarakan hal-hal yang berhubungan dengan

wanita, terutama yang berkaitan dengan perlindungan hukum terhadap harta

wanita.

Islam tidak melarang wanita untuk bekeija dan berusaha untuk

memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat tertentu. Sama dengan ajaran

kaum pria, Islam dengan ideologinya yang tegas, jelas dan menyeluruh

melukiskan gambaran yang memuji kaum wanita. Ia menyebut mereka

sebagai pembangun dan pendidik manusia.6 Pekerjaan wanita yang paling

penting adalah mendidik anak-anak sesuai dengan ajaran agama dan ilmu. Ini

tidak berarti melarang kaum wanita melakukan pekerjaan-pekerjaan sosial di

luar rumah dan Islam juga tidak membatasi jenis pekerjaan tertentu yang harus

dipilih oleh seorang wanita.

Allah SWT berfirman dalam A1 Qur'an surat An-Nisa 32 yang

berbunyi:

n 9t, ^ 7 ^

(y ^ usS'\ Li** 3 I L U

4 Ibid., him. 60.

5 Syahri Harahab, Islam Menegakkan Nilai-Nilai Ajaran A l Qur'an dalam Kehidupan Modern di Indonesia, Tiara Wacana, Yogyakarta, 1997, him. 143.

(18)

4

Artinya: "Bagi orang laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan. dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan memohonlah kepada Allah sebagian dari karuniaNya”.

Pada dasamya, wanita juga mempunyai jiw a ksmandirian, sehingga

tidak ada larangan bagi wanita untuk berkarir diluar rumah, asal jelas

motifasinya dan pekerjaan itu tidak sampai mengabaikan kesejahteraan anak

dan keluarga.

Manusia bekerja pada hakikatnya tidak hanya untuk mendapatkan

penghasilan yang minimal layak untuk menghidupi dirinya sendiri, tapi untuk

memenuhi tuntutan kemanusiaanya. Tetapi itu tidaklah berarti bahwa seorang

manusia yang kodratnya memang memerlukan bekcija lantas boleh

diperlakukan sekehendaknya sendiri berbagai pihak atau orang yang

bersangkutan apa lagi di era modemisasi dan informasi, posisi wanita juga

makin tertindas dan rentan terhadap proses eksploitasi. Jadi bagi wanita untuk

berkarir di luar rumah ini sangat memungkinkun sekali. Adapun karakteristik

tersebut meliputi: pendidikan, pergaulan, waktu luang dan wawasan.

Tingkat pendidikan yang tinggi dan lingkungan pergaulan yang baik

akan memberikan wama tersendiri bagi keberhasilan mendidik anak oleh ibu

karier dengen cara mengaplikasikan metode yang baik dan sesuai dengan

kondisi. Wunita karir yang mempunyai pendidikan tinggi mempunyai

pengaruh besai terhadap pergaulannya, baik dengan mitra maupun lingkungan

sekitar. Dengan demikian, waktu yang dibutuhkan untuk mendampingi

keluarga sedikit, tetapi hal ini tidak menutup kemungkinan rmtuk memberikan

(19)

Soedjatmoko berpendapat bahwa karena kesadaian diri dan tingkat

emansipasi wanita Indonesia yang sudah cukup itu, maka wanita-wanita

Indonesia tidak menganggap dirinya sebagai buntut suaniinya, melainkan

sebagai suatu unsur perjuangan bangsa Indonesia yang saina kemampuan dan I

haknya dengan unsur lain dan yang kemampuan dan kewajibannya tidak

terbatas pada lingkup usaha suaminya di dalam zaman seperti sekarang ini

kaum ibu sudah tidak bisa lagi membatasi dirinya diantara dinding dalam

rumahnya. Di samping melakukan tugas pokok sebagai ibu, membina

keluarga mau tak mau ia harus mengikuti arus zaman karena ruang lingkup

tugas dan kewajiban semakin luas.7

Wanita dalam segala aspek kehidupan penting sekali peran maupun

tanggung jawabnya baik alam keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Misalnya saja peran wanita (baca: Ibu). Dalam keluarga, ibu, dialah yang

menentukan kepribadian seorang anak akan menjadi baik dan buruk. Kasih

sayang seorang ibu akan mempengaruhi sikap, perilaku, cara berfikir dan

menentukan sikapnya dalam kehidupannya. Sehingga sangat jelas dari

karakteristik wanita karier sendiri dapat memberikan pola yang baik dalam

membentuk kepribadian ana< dan keberhasilan pendidikannya dengan cara

menerapkan sistem yang benar dan sesuai.

Berdasarkan kenyataan di atas, apabila seorang ibu bekeija sebagai

wanita karir maka tanggung jawab seorang ibu di dalam keluarga akan sedikit

berkvrang. Slameto mengemukakan bahwa “orang tua yang kurang

(20)

6

memperhatikan pendidikan anaknya misalnya tidak mau memperhatikan sama

sekali aKf n kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya

dalam belajar dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam belajamya”.8

Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa pada akhimya wanita karir harus

berhadapan dengan dua hal yang sangat dilematis dan tugasnya ganda, yang

kedua-keduanya memil.Ki nilai yang sama-sama Denting, yaitu dihadapkan

pada tugas dan tanggung jawab pekerjaannya, di lain pihak ia juga harus

melaksanakan tugasnya sebagai orang tua dan ibu untuk mendidik anaknya di

dalam keluarga.

Perhatian pendidikan anak adalah perhatian serta bimbingan jasmani

dan rohani yang dil.iksanakan untuk memberikan kepribadian yang utama

kep; da anak. Dalam rangka usaha untuk mencapai keberhasilan prestasi

akademik anak, peran orang tua teruuima ibu tidak bisa dilepaskan begitu saja.

Orang tua terutama ibu perlu memperhatikan perhatian khususnya kepada

anak karena hal itu merupakan saldi satu upaya untuk membimbing dan

mengarahkan semua potensi dan sumber daya yang dimiliki oleh anak.

Berdasarkan realitas tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian tentang “PENGARUH STATUS IBU SEBAGAI

WANITA KARIR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK. (Studi Kasus

di SD Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun 2007/2008)”

(21)

B. Penegasan Istilah

Untuk pengertian yang tepat dan pemahaman yang jelas, maka perlu

penulis memberikan penegasan istilah dalam penulisan ini, yakni pengertian

yang menjadi tema sentral d?lam penelitian ini. Istilah-istilah tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Wanita Karir

Dalam bukunya Pandji Anoraga, wanita karir adalah wanita yang

memperoleh/i nengalami perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan,

jabatan dan lain-lain. Kemudiar* disebut saja sebagai wanita yang bekeija

untuk istilah wanita karir, hanya yang kurang tepat, semua wanita yang

bekeija di kantor, lebih-lebih sebagai pegawai negeri yang cenderung

disebut wanita karir. Padahal sebetulnya tidak begitu. Bekeija apa saja asal

mendatangkan suatu kemajuan dalam kehidupannya, itulah karir. Jadi arti

kata pertama dari wanita kaiir jelas berhubungan dengan bekerja.

Berhubungan dengan pekeijaan yang menghasilkan uang. Kemudian arti

yang kedua lebih cenderung kepada pemanfaatan kemampuan jiwa atau

karena adanya suatu peraturan, maka wanita mempero'en perkembangan

dan kemajuan dalam pekerjaan, jabatan dan sebagainya.9

2. Motivasi Belajar

Motivasi ialah kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan

individu yang menunjukkan suatu kondisi dalam diri individu yang

mendorong atau menggerakkan individu tersebut melakukan kegiatan

(22)

8

mencapai suatu tujuan.10 Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi

melalui latihan atau pengalaman.11

Untuk memperjelas pengertian operasional dari variabel yang

digunakan dalam judul penelitian ini, diuraikan pada indikator-indikator

variabel di atas yaitu:

a. Wanita Karier indikatomya sebagai berikut:

1) Bekeija di luar rumah.

2) Mempunyai anggota keluarga (berkeluarga).

3) Mengasuh anak yang bersekolah.

b. Adapun indikator-indikator motivasi belajar adalah sebagai berikut:

1) Anak mau bertanya terhadap hal yang belum diketaliuinya.

2) Anak mau membaca dan mencatat terhadap materi pelajaran.

3) Konsentrasi dalam mengikuti pelajaran.

C. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini pokok persoalan yang akan dijadikan sebagai

landasan berfikir penulis adalah sebagai berikut:

1. Apa pekeijaan ibu dari siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga sebagai

wanita karier?

2. Bagaimana motivasi belajar siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga dari

ibu wanita karier?

10 Nara Syaodih Sukma Dinata, LAndasan Psikologi Proses Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bai'dung, 2003, him. 61

(23)

3. Adakah pengaruh status ibu sebagai wanita karier terhadap motivasi

belajar siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga tahun 2007/2008?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pekerjaan ibu dari siswa SD Muhammadiyah Plus

Salatiga yang berprofesi sebagai wanita karier.

2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa SD Muhammadiyah Plus

Salatiga.

3. Untuk mengetahui pengaruh status ibu sebagai wanita karier terhadap

motivasi belajar siswa SD muhammadiyah Plus Salatiga tahun 2007/2008.

E. Hipotesis

Hipotesis adalah: “suatu jawaban yang bersifat sementara sampai

terbukti melalui data yang terkumpul”.12 Dengan kata lain hipotesis adalah

merupakan praduga yang mungkin benar dan mungkin juga salah.

Dalam konteks ini hipotesis yang diajukan penulis adalah “ada

pengaruh yang posit if dan signifikan antara status ibu sebagai wanita karier

terhadap motivasi belajar siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga tahun

2007/2008”.

(24)

10

F. Metodologi Penelitian

1. Metode Penentuan Obyek

a. Populasi

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-

cirinya akan diduga. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh individu atau siswa dalam wilayah penelitian yang nantinya

akan dikenal hasil penelitian. Populasi penelitian ini mencakup seluruh

siswa kelas I - kelas VI SD Muhammadiyah Plus Salatiga tahun ajaran

2007/2008 yang berjumlah 259 siswa.

b. Sampel

Sampe' adalah penarikan sebagian dari populasi untuk

mewakili seluruh populasi.13 14 Dalam penentuan populasi dan sampel

apabila subyeknya kurang dari 100 dapat diambil antara 10 % -l5% atau

20%-25%.15 Menurut penuiis sampel adalah sebagian dari populasi

yang merupakan wakil dari keseluruhan subyek penelitian.

Dalam penelitian ini penuiis menetapkan besamya sampel 20%

dari besamya populasi. Tekiiik pengambilan sampel menggunakan

“proportional random sam pling’ karena sesuai dengan keadaan

populasi yaitu seluruh siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga terdiri

dari kelas I sampai dengan kelas VI.

13 Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi, Metode Penelitian Survei, LP3ES. Jakarta, i 995, him. 152.

(25)

Dari masing-masing kelompok diambil sampel dengan

perbandingan sesuai dengan populasi. Pengambilan sampel dengan

cara random sampling yaitu pengambilan sampel secara random atau

tanpa pandang bulu artinya semua individu dalam populasi diberi

kesempatan yang sama untuk aipilih menjadi anggota sampel.16

Sehingga rincian populasi dan sampel dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut

Kelas Populasi Sampel

I 63 x 20% 13

II 72 x 20% 15

III 55 x 20% 11

IV 31 x 20% 7

V 31 x 20% 7

VI 7 x 20% 1

259 54

2. Metode Pengumpulan

a. Metode Angket

Yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden tentang pribadinya atau hal-hal

yang diketahuinya.17 Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang

berhubungan antara pengaruh status ibu sebagai wanita karier terhadap

motivasi belajar anak.

(26)

12

b. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah dari asal kata dokumen yang

artinya barang tertulis.18 Metode ini digunakan untuk: mendapatkan

gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan siswa, keadaan

sarana dan prasarana, pekeijaan orang tua sebagai karir.

c. Observasi

Yaitu metode ilmiah sebagai pengamatan dan pencatatan secara

sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki.19 Metode ini

digunakan sebagai alat bantu dalam pengumpulan data pengaruh status

ibu sebagai wanita karier terhadap motivasi belajar anak.

3. Metode Analisis Data

Dalam menganalisis data, penulis menggunakan teknik aualisa

deskriptif, yaitu data yang ada disusun, dijelaskan dan aianalisis. Dalam

hal ini penulis menggunakan metode statistik yaitu teknik matematik

dalam mengumpulkan, menyusun, menyajikan dari menganalisa dalam

bentuk angka. Berdasarkan data yang terkumpul, disajikan dalam bentuk

tabel dan dianalisis dengan cara statistik dengan teknik:

a. Perhitungan frekuensi

Teknik ini untuk menganalisa pengaruh status ibu sebagai

wanita karier terhadap motivasi belajar anak. Rumusnya sebagai

berikut:

xi Ibid., him. 149.

(27)

20

Mengenai data tentang pengaruh status ibu sebagai wanita karier

terhadap motivasi belajar anak, dianalisa dengan sistem Product

Moment. Rumusnya sebagai berikut:

Untuk memudahkan pemahaman dalam penulisan skripsi ini, maka

penulis sengaja memberikan sistematika penulisan yang merupakan 20 21

20 Sutrisno Hadi, StatistikJilidI, Andi Offset, Yogyakarta, 1989, him. 38

(28)

14

gambaran-gamb iran singkat dari penulisan skripsi ini. Adapun yang dimaksud

adalah sebagai berikut:

Bab I : Pendaliuluan, meliputi : latar belakang masalah, penegasan

istilah, ru’ iusan masalah, permasalahan, tujuan penelitian,

hipotesis, metode penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II : Kerangka Teori meliputi:

Landasan teori wanita karier meliputi : Pengertian wanita karier,

ciri-ciri wanita karir, peran wanita kaiir (peran wanita karir

dalam bidang social, bidang politik, bidang ekonomi),

konsekuensi wanita karir, dampak positif dan negatif wanita

karier, usaha-usaha wanita karir.

Motivasi belajar meliputi: pengertian motivasi belajar, jenis-

jenis macam motivasi, faktor- faktor yang mempengaruhi

motivasi belajar, pengaruh status ibu sebagai wanita karir

terhadap motivasi belajar anak.

Telaah Pustaka Nama Titin Khariatul Farida Skripsi STAIN

Salatiga, tahun 2003/2004, Chadlirotul Masyuda, skripsi STAIN

Salatiga, tahun 2003/2004.

Bab III : Laporan Hasil Penelitian

Gambaran umum tentang SD Muhammadiyah Plus Salatiga

yang berisi, tinjauan historis, letak geografis, keadaan siswa,

keadaan guru, keadaan karyawan, sarana dan prasarana, serta

(29)

Bab IV : Analisis Data

Pada bab analisis data ini penulis akan menganalisis data yang

diperoleh dari hasil penelitian dengan menggunakan analisis

pendahuluan, analisis lanjutan, dan analisis uji hipotesis.

Bab V : Penutup

Bab ini merupakan bab akhir dari bagian isi, pada bab ini berisi

tentang kesimpulan, saran-saran dan penutup.

Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran kemudian

(30)

BAB II

KERANGKA TEORI

A. Landasan Teori

1. Wanita Karir

a. Pengertian Wanita Karir

Karir merupakan serangkaian sikap dan trngkah laku yang

dirasakan secara individual yang berkenaan dengan pengalaman dan

aktivitas kerja pada jangka waktu kehidupan seseorang. Seseorang

yang berkarir membutuhkan waktu yang-begitu panjang sekaligus

tahapan yang harus dilalui sebab yang menjadi sasaran pencapaian

adalah lebih dari sekedar materi. Seiring dengan perkembangan zaman,

kini sosok seorang wanita modem beda dengan wanita-wanita tempo

dulu. Hal tersebut disebabkan kondisi atau tuntutan zaman. Kini

wanita bukan hanya sebagai makhluk yang hidup di dalarp rumah saja,

namun mereka telah menjadi makhluk bebas beraktivitas di luar

rumah. Wanita kini mempunyai kesempatan yang luag untuk berkiprah

dalam lapangan pekeijaan di luar rumah karena hal tersebut sudah

tidak dianggap t\b u jika harps sering meninggalkan rumah untuk

berkarir. Bahkan seperti sudah menjadi trend tersendiri bahwa wanita

hams bekerja, sebab dengan itu status sosial mereka sedikit akan lebih

tinggi. Jika dibandingkan dengan para wanita penganggur.22

22 Asrifin An Nakhrawie, Citra Wanita Shalekhah, Ikhtiar, Surabaya, 2 007, him. 52

(31)

1) Karir

Menurut Kathleen Gerson istilah “karir” secara bahasa adalah sebuah istilah yang tidak hanya mencakup keikutsertaan pada lapangan keija tetapi lebih merupakan kesukaan atau ketertarikan pada pekeijaan upahan dalam waktu lama atau fulltim e dengan mengharapkan, atau paling tidak mendambakan kemajuan atau peningkatan dalam waktu tertentu. Dengan kata lain “karir” adalah merupakan situasi psikologi dan tingkah laku untuk melaksanakan pekeijaan dalam jangka waktu yang lama.23

Istilah “karir” temyata bukan saja merupakan pekeijaan

yang hanya mengharapkan upah, namun lebih jauh dari itu, karir

adalah sebuah sikap dimana seseorang tidak hanya mengharapkan

upah dari apa yang dikerjakannya namun juga mengharapkan

prestasi. Dengan demikian, dalam karir uang bukan tujuan utama,

namun selain itu ada hal lain yang ingin dicapai, yakni kepuasan

batin yang sesuai dengan cita-cita.

2) Wanita karir

Wanita yang berkarir adalah wanita yang bekeija untuk

mengembangkan karir. Pada umumnya wanita karir adalah wanita

yang berpendidikan cukup tinggi dan mempunyai status yang

cukup tinggi dalam pekerjaannya, yang cukup berhasil dalam

berkarya.24

Sedangkan “wanifa karir” adalah peran wanita, disamping

ia menjadi ibu rumah tangga, juga berperan sebagai wanita yang

23 Asrifin A n nakhnawie, op. cit., him. 53

(32)

18

masih aktif berkarir dan bekerja pada suatu instansi sesuai

kemampuannya.25

Wanita karir di samping untuk mendapatkan upah, juga

untuk mendapatkan prestasi tinggi dengan ketepatan penyelesaian

atau pekeijaan. Ia tahu kapan pekeijaan harus diselesaikan dan

bagaimana cara menyelesaikannya dengan baik dan benar. Wanita

karir mempunyai kemampuan mengontrol pekeijaan dan

menguasai lingkungan tempat bekeija. Sehingga lebih efisien dan

teratnr dal am pekeijaannya.

b. Ciri-ciri Wanita Karir

Dari berbagai prestasi yang dicapai wanita karir bahwa wanita

karir mempunyai tingkat energi yang tinggi dan pada umumnya

memiliki kesehatan yang baik.

Ciri-ciri wanita karir adalah seseorang yang berkarir adalah

seseorang yang punya idealisme yang tinggi, dia mempunyai bakat dan

minat sekaligus ingin menyalurkan bakat dan minat tersebut sesuai

dengan jalur pekeijaannya. Maka dapat dikatakan bahwa, pekeija karir

bukan seperti bekeija biasa, sebab karir lebih merupakan ketertarikan

seseorang pada suatu pekeijaan yang digelutinya.

Wanita karir menurut Carp (1991) wanita karir mempunyai

ciri-ciri sebagai b erik u t:

1) Ketetapan hati

2) Dorongan yang kuat untuk mencapai kemajuan

(33)

3) Keuletan 26

Dalam penelitian Carp (1991) berdasarkan wawancara dan

observasi terhadap sejumlah wanita karir yang berhasil dalam berbagai

bidang, menjelaskan bahwa mereka sebagai luck, suatu keberuntungan

karena berada di tempat yang tepat dan bertemu dengan orang-orang

yang tepat, hal mana adalah penting untuk memulai suatu bidang atau

pekeijaan.27 28

c. Peran Wanita Karir

1) Peran wanita dalam bidang sosial

Sebagai warga masyarakat, seorang wanita tidak lepas dari

kewajiban di dalam lingkungan masyarakat. Ia harus turut

memikirkan baik buruknya masyarakat sekitamya. Karena itu, ia

perlu mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan. lingkungannya,

seperti kegiatan PKK, kesehatan anak, ketrampilan wanita dan

lain-lain. Kalau mampu dan memungkinkan, ia bisa berperan aktif

dalam masyarakat sebagai warga negara ia mempunyai hak dan

kewajiban yang sama dalam tanggung jawabnya dalam

membangun bangsa dan negara.

2) Peran wanita dalam bidang politik

Dalam bidang politik wanita mempunyai perhatian dan rasa

peduli terhadap urusan masyarakat umum, mengemukakan

26 M. Atho Nluckhar, op. cit., him. 303 21 Ibid., him. 3 33

(34)

:o

pendapat dalam berbagai isu politik, dan kadang-kadang bersikap

oposisi dalam bidang politik. Kegiatan tersebut membantu wanita

mewujudkan dua hal. Pertama mewujudkan kehidupan yang layak

bagi diri dan keluarganya. Kedua, mencapai kehidupan yang lebih

mulia dan terhormat.29

3) Peran wanita dalam bidang ekonomi

Sebagai perribina keluarga dalam rangka mewujudkan

keluarga dan masyarakat yang mempunyai ketangguhan mental,

budaya dan agama, pengikut sertaan perempuan dalam bidang

ekonomi, selain merupakan pemenuhan kerangka pembangunan

yang mengejar oertumbuhan ekonomi, juga mendukung

kepentingan ekonomi pemerintah dalam hubungan dengan negara-

negara yang mensyaratkan pemenuhan hak warga negara.30

d. Konsekuensi Wanita Karir

1) Konsekuensi bagi wanita atau istri

Tugas wanita sebagai seorang ibu rumah tangga itu saja

sudah merupakan pekerjaan yang tidak enteng. Merawat anak-anak

apalagi saat mereka masih kecil, menangani mereka mulai dari

memandikan, memberi rrakan, mengantarkan ke sekolah dan

menangani kenakalan mereka, sungguh bukan saja satu pekeijaan

yang menjenuhkan dan seringkali membuat marah, namun juga

menguras seluruh tenaga dan perasaan, tak bisa membayangkan

29 Abdul halim Abu Syaqqoh, Kebebasan Wanita Jilid 1, Gema Insani Press, Jakarta, 1997, him. 31

(35)

jika harus melakukan kewajiban tersebut. Lebih-lebih jika berperan

ganda, harus bekerja di luar rumah, walaupun hanya bersifat part

time. Itu berarti pekerjaan yang sudah berat masih ditambah lagi

dengan kegiatan yang juga tak enteng. Kenyataan inilah yang

membuat sebagian kalangan pesimis bahwa wanita akan sanggup

melalui hari-hari sibuknya sebagai wanita karir. Kalaupun bisa,

pasti ada sebagian tugas-tugas rumah tangga yang lak bisa

terselesaikan dengan baik, atau sebaliknya.

Bagaimanapun, kombinasi dengan tugas keibuan mau tidak

mau menghadapkan wanita dengan berbagai masalah, seperti :

a) Peningkatan tanggung jawab yang menyita waktu dan

menimbulkan stress fisik dan emosional.

b) Rasa bersalah karena kurang dapat memberikan perhatian dan

waktu pada anak atau pada pekerjaan.

c) Kesempatan karir yang terbatas karena sikap atasan yang

meragukan komitmen penuh dari wanita terhadap pekeijaan

atau karena komitmen terhadap keluarga.

Wanita karir sebagai ibu mempunyai beberapa pilihan

antara lain :

a) Bekeija penuh waktu dengan pengasuhan anak penuh waktu

melalui badan swasta atau melalui keluarga atau baby sitter.

b) Bekerja paro waktu digabung dengan pengasuhan anak paro

(36)

22

c) Bekeija pada kala waktu tertentu digabung misalnya dengan

pengasuhan anak sesudah sekolah.

d) Sebagian waktu bekeija dilakukan di rumah.31

Wanita karir yang menemukan perwujudan dirinya di

dalam dunia kerja, sering mendapat konotasi negatif sebagai orang

yang memprioritaskan pekerjaannya/karimya dan kurang

mementingkan perannya sebagai istri dan ibu.

2) Konsekuensi bagi suami

Kesadaraan yang tinggi harus ada antara kedua belah pihak

untuk bisa saling menerima. Jika seorang wanita bekerja di luar

rumah, ketika seorang istri harus berkarir, maka pada saat yang

bersamaan suami dituntut untuk bisa memahami kesibukan

istrinya. Oleh karena itu kesadaranpun harus tertanam dalam diri

istri, dengan saling sadar inilah maka bagaimanapun sibuknya

kedua belah pihak, kebahagiaan keluargapun akan tetap terjalin.32

e. Dampak Positif dan N egatif Wanita Karir

Diakui atau tidak bahwa pekerjaan wanita di luar rumah ak; n

menimbulkan dua dampak, yakni dampak positif dan dampak negatif.

1) Beberapa dampak positif dari wanita karir adalah sebagai

berikut :33

31 Ibid., him. 308

(37)

a) Wanita mempunyai harga diri dan sikap terhadap dirinya

b) la akan mempunyai kepuasan hidup, sehingga mampu

membuka wawasan positif mereka terhadap masyarakat.

c) Wanita yang bekeija tidak akan pemah mengeluh dengan

beban fisik, karena sudah terbiasa menghadapi kesulitan.

d) Wanita yang bekeija akan dapat mendidik anak sesuai dengan

keadaan dan tuntutan jamannya

e) Wanita yang bekeija akan mudah bersosialisasi terhadap

masyarakat luas.

2) Adapun sisi negatif yang biasa teij adi ketika wanita hams berkarir

adalah sebagai b erik u t:

a) Wanita tidak selalu berada pada saat-saat penting di mana dia

sangat dibutuhkan oleh keluarganya.

b) Tidak semua kebutuhan anggota keluarga dapat dipenuhi

dengan baik

c) Karena kesibukan di luar yang sedikit banyak menyita waktu

dan tenaga, maka pada saat wanita pulang dia tidak akan

mempunyai vitalitas yang tinggi memperhatikan anak-anak.

Itulah beberapa dampak yang bisa timbul manakala seorang

wanita bekerja di luar rumah. Untuk itu diperlukan kesadaran yang

tinggi bagi kedua belah pihak untuk saling menerima dengan saling

sadar. Inilah maka bagaimanapun sibuknya kedua belah pihak,

(38)

24

f. Usaha-usaha wanita karir

Usaha-usaha yang dilakukan wanita karir untuk meningkatkan

prestasi belajar adalah sebagai b erik u t:

1) Seorang ibu yang bekeija sebagai wanita karir dapat memberikan

pengawasan dan pengontrolan secara langsung dalam belajar

dimana pengawasan dan pengontrolan itu adalah bentuk dari kasih

sayang orang tua dalam hal memajukan prestasi belajar anak.

Bagaimanapun juga anak membutuhkan waktu dari ibu untuk

memperhatikannya.

2) Seorang ibu yang bekeija sebagai wanita, karir harus memiliki

hubungan komunikasi dengan anaknya terutama yang berhubungan

dengan upaya membantu mereka dalam memecahkan masalah,

yang berkenaan dengan nilai-nilai belajar. Dengan perkataan lain,

seorang ibu telah melakukan kontrol terhadap perilaku anak-

anaknya agar mereka tetap memiliki dan meningkatkan prestasi

belajamya.

3) Seorang ibu yang bekerja sebagai wanita karir, harus dapat

memberikan perhatian yang besar kepada anak dimana seorang ibu

juga memiliki tanggung jawab untuk mendidik dan mengasuh

anaknya agar anak dalam melaksanakan proses belajar dapat

(39)

2. Motivasi Belajar

a. Pengertian Motivasi daii Belajar

Menurut Me Donald “Motivation is a energy change within the

person characterized by effective arousal and anticipatory goal

reaction” Motivasi adalah suatu perubahan energi didalam pribadi

seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif dan reaksi untuk

mencapai tujuan.34

Dari pengertian diatas, dapat diambil suatu pengertian bahwa

individu dalam berperilaku tidak berdiri sendiri, akan tetapi selalu ada

hal yang mendorongnya dan tertuju pada suatu tujuan yang ingi

dicapainya. Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam

suatu kegiatan, akan mempengaruhi kekuatan dari kegiatan tersebut,

tetapi motivasi juga dipengaruhi oleh tujuan. Makin tinggi dan berarti

suatu tujuan, makin besar motivasinya, dan maldn besar motivasi akan

makin kuat kegiatan dilaksanakan.35

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur

yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan

jenjang pendidikan.36 Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya

pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar

yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di

lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

34 Oemar Hamalik, Psikolog Belajar dan Mengajar, CV Sinar Baru, Bandung, 1992, him. 173

35 Nana Syaodih Sukmadinata, Op. Cit., him. 62

(40)

26

a) Belajar menurut Slameto

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu

nntuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang barn secara

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya.37

b) Belajar menurut Wittig

“Belajar adalah any relatively permanent change in an organism's behavioral repertoire that occurs as a result o f ekperimence”38 (artinya : belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan

tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman).

c) Belajar menurut Gage

Belajar sebagai suatu proses dimana organisme berubah

perilakunya diakibatkan pengalaman belajar merupakan perubahan

perilaku akibat pengalaman yang ia dapat melalui pengamatan,

pendengaran, membaca dan meniru.39

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa belajar pada hakekatnya merupakan proses

perubahan tingkah laku seseorang yang dilakukan dengan melalui

usaha dan latihan serta pengalaman secara sadar dan sengaja yang

menimbulkan perubahan baru.

37 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologt Belajar, Rineka Cipta, Jakarta, 2002 38 Muhibbin Syah, op. cit., him. 65

(41)

b. Jenis- Jenis dan Macam Motivasi

Menurut sifatnya motivasi dibedakan menjadi tiga macam,

yaitu:

x. Motivasi takut atau fear motivation, individu melakukan sesuatu

perbuatan karena takut. Seseorang melakukan kejahatan karena

takut akan ancaman dari kawan- kawannya yang kebetulan suka

melakukan kejahatan. Seseorang mungkin juga suka membayar

pajak atau mematuhi peraturan lalu lintas bukan karena menyadari

sebagai kewajibannva, tetapi karena takut mendapat hukuman.

2. Motivasi intensif atau incentive motivation, individu melakukan

sesuatu perbuatan untuk mendapatkan sesuatu insertif, bentuk

insentif ini bermacam-macam, seperti mendapatkan bonus, gaji,

piagam, tanda jasa, kenaikan pangkat, kenaikan gaji, dll.

3. Sikap atau attitude motivation atau self motivation. Motivasi ini

lebih bersifat instrinsik, muncul dari dalam individu, berbeda

dengan kedua motivasi sebelumnya yang lebih bersifat ekstrinsik

dan datang dari luar diri individu. Sikap merupakan suatu motivasi

karena menunjukkan ketertarikan atau ketidaktertarikan seseorang

terhadap sesuatu objek seorang yang mempunyai sikap positif

terhadap sesuatu akan menunjukkan motivasi yang besar terhadap

hal itu. Motivasi ini datang dari dirinya sendiri karena adanya rasa

senang atau suka serta faktor-faktor subjektif lainnya40

(42)

28

Untulc mencapai keberhasilan di dalam belajar harus

meraperhatikan beberapa faktor yang sangat berpengaruh dalam proses

belajar mengajar.

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa

dapat dibedakan menjadi tiga macam : faktor internal, faktor ekstemal

dan faktor pendekatan belajar (approach to learning)41

1) Faktor internal

Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri yang

meliputi dua aspek yakni aspck fisiologis (yang bersifat jasmaniah)

dan aspek psikologis (yang bersifat rohaniah) aspek fisiologis

merupakan kondisi umum jasmani dimana kondisi tersebut dapat

mempengaruhi semangat siswa dalam mengikuti pelajaran.

Kondisi organ tubuh yang lemah dapat menurunkan semangat

berfikir siswa sehingga materi yang dipelajarinyapun kurang atau

tidak berbekas. Sedangkan aspek psikologis atau aspek rohaniah

siswa meliputi tingkat kecerdasan siswa, sikap siswa, bakat minat

dan motivasi siswa.

Faktor individu mempakan faktor yang penting. Jadi, anak

belajar atau tidak adalah tergantung pada anak itu sendiri.

Walaupun faktor-faktor yang lain telah memenuhi persyaratan,

tetapi kalau individu tersebut tidak mempunyai kemauan untuk

belajar maka proses belajar itu tidak terjadi.

(43)

2) Faktor ekstemal

Yaitu faktor yang berasal dari luar siswa yang meliputi

faktor lingkungan cosial dan faktor lingkungan non soal. Faktor

lingkungan sosial seperti sekolah, guru, teman sekelas, tetangga

dan masyarakat sekitar tempat tinggal siswa merupakan kondisi

yang dapat mempengaruhi semangat atau tidaknya belajar siswa.

Sedangkan faktor lingkungan non sosial meliputi gedung sekolah,

tempat tinggal siswa, alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar

yang digunakan siswa merupakan faktor yang dipandang dapat

menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.

3) Faktor pendekatan belajar {approach to learning)

Faktor pendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala

cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang

efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran mated tertentu.

Strategi dalam hal ini berarti langkah yang sedemikian rupa untuk

memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.

Sehingga faktor pendekatan belajar sangat mempengaruhi hasil

belajar siswa, karena semakin mendalam cara belajar siswa maka

semakin baik hasilnya.

Demikianlah beberapa faktor internal dan ekstemal yang

mana saling berinteraksi, baik itu secara langsung maupun tidak

(44)

30

sangat penting sekali iintuk diperhatikan bagi siswa yang ingin

sukses dalam belajamya.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Motivasi dapat timbul melalui dri individu yang bersangkutan

maupun dari orang lain atau sesuatu yang ada diluar. Individu menurut

E. Prayitno, (2001) Motivasi tidak berdiri sendiri akan tetapi

dipengamhi oleh faktor-faktor seperti:

1. Cita-cita atau aspirasi siswa, cita-cita yang sudah tertanam pada

diri siswa merupakan motivasi yang bermanfaat untuk

meningkatkan hasil belajar.

2. Kemampuan siswa, menurut pembawaannya, siswa yang satu

berbeda dengan yang lain, pembawaan ini berhubungan dengan

kecakapan seseorang dalam memecahkan persoalan. Oleh karena

itu kemampuan ini perlu dimiliki oleh setiap orang, maka orang

menyebut pembawaan tersebut dengan nama kemampuan umum,

kemampuan ini disebut kecerdasan atau intelegensi.

3. Kondisi siswa, kondisi ini dapat dibedakan inenjadi dua, yaitu

kondisi psikis dan kondisi psifik. Kondisi psikis seperti perhatian,

minat, perasaan dan ingatan yang semuanya dapat berpengaruh

terhadap motivasi belajar siswa. Kondisi psifik seperti

pender.garan, penglihatan dan anggota badan yang lain besar

(45)

4. Kondisi lingkungan siswa, seperti fasilitas belajar, lingkungan

psikis dan lingkungan psifik yang semuanya dapat berpengaiuh

terhadap peningkatan motivasi belajar siswa.

Menurut Oemar Hamalik faktor-faktor yang mempengaruhi

motivasi ialah umur, kondisi fisik, dan kekuatan intelegensi yang juga

harus dipertimbangkan.42

3. Penganih Status Ibu Sebagai Wanita Karir Terhadap Motivasi Belajar

Anak.

Setiap siswa pada prinsipnya berhak memperoleh kesempatan

imtuk mencapai prestasi belajar yang memuaskan. Namun dari kenyataan

sehari-hari tampak jelas bahwa siswa itu memiliki perbedaan misalnya

dalam hal kemampuan intelektual, kemampuan fisik, kebiasaan dan

pendekatan belajar yang terkadang sangat kelihatan antara seorang siswa

dengan siswa lainnya. Latar belakang keluarga misalnya orang tua sebagai

wanita karir.

Pengaruh orang tua/ibu terhadap pendidikan anak sangat penting,

karena anak akan lebih semangat dalam belajar baik itu dalam lingkimgan

keluarga maupun lingkungan sekolah. Pengaruh orang tua besar dalam

merangsang dan mengarahkan anak yang turut menunjang pula

perkembangan intelektual anak ialah sikap orang tua yang tidak

memperlakukan anak sebagai anak kecil, tetapi sebagai teman dewasa.

Dalam cara berbicara, orang tua mendengarkan pendapat anak juga

(46)

32

mengenai masalah-masalah orang dewasa, menumbuhkan rasa harga diri

dan disiplin. Orang tua tidak hanya mempakan sumber pengetahuan dan

disiplin intelektual, tetapi juga membentuk karakter anak, mengajarkan

nilai-nilai tertentu, diantaranya yang paling penting ialah kejujuran,

dengan demikian anak menghormati dan menghargai nilai-nilai orang

tu a43

Dengan kata lain, perhatian ibu dapat membuat anak patuh

terhadap perintahnya. Waktu yang banyak bersama anak membuat anak

merasa ibu sangat menyayangi dirinya. Dengan keadaan seperti itu mampu

membuat anak merasa aman dan percaya diri akan apa yang akan

ditawarkan oleh kehidupan dan hubungan.

Karena anak adalah anugerah dan karunia Tulian maka kita harus

menjaga dan mendidiknya dengan memberikan kualitas. Pertemuan yang

banyak antara ibu dan anak dan tidak mengesampingkannya.

Dari uraian di atas mengenai pengaruh status ibu sebagai wanita

karir terhadap motivasi belajar anak, dapat penulis uraikan sebaga’ berikut:

a. Dari pengalaman yang telah digelutinya, seorang wanita (ibu) dapat

menerapkan kepada anak dalam membentuk kepribadian dan

pendidikannya, sehingga bisa saja wanita karir lebih dapat mencapai

pendidikan anak yang lebih baik.

b. Sepanjang tugas dan tanggung jawab yang utama tidak ditinggalkan,

maka bisa terbentuk pendidikan yang lebih baik. Karena keberhasilan

43

(47)

tidak hanya dilihat dari segi perhatiannya dalam belajar dan

pengertiannya saja, melainkan masih banyak lagi yang harus

diterapkan, misalnya pergaulan, proses belajar, dorongan dan sarana

yang dibutuhkan.

Dengan besamya pengaruh positif dari seorang ibu sebagai wanita

karir terhadap motivasi belajar anak. Oleh karena itu sisa waktu d u i ibu yang

bekeija sebagai wanita karir sangat dibutuhkan oleh anak untuk mendidik

mereka dalam belajar, disamping waktu belajar serta diarahkan pada

kesulitan-kesulitan dalam materi-materi yang dianggap anak sulit dipahami.

Sebab jika ibu sibuk dengan pekeijaannya sendiri dan anak-anak sibuk sendiri

tanpa kontrol, kehilangan kedekatan dengan orang tua, akhimya aktivitas

belajamya juga terganggu.

B. Telaah Pus taka

1. Titin Khariatul Farida, skripsi STAIN Salatiga, tahun 2003/2004, judul :

Pengaruh Perhatian Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Siswa di Sekolah

(Studi Kasus pada Kelas 2 SLTP Muhammadiyah 04 Sainbi Kabupaten

Boyolali Tahun Pelajaran 2003/2004)

Rumusan masalah antara lain : 1) Bagaimanakah perhatian orang

tua terhadap siswa SLTP Muhammadiyah 04 Sambi Kabupaten Boyolali

tahun 2003/2004 ? 2) Bagaimana prestasi belajar siswa SLTP

(48)

34

Adakah pengaruh antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar

siswa SLTP Muhammadiyah 04 Sambi Kabupaten Boyolali ?

Tujuan penelitian antara lain : 1) Mengetahui perhatian orang tua

terhadap siswa SLTP Muhammadiyah 04 Sambi Kabupaten Boyolali

tahun 2003/2004, 2) Mengetahui prestasi belajar siswa SLTP

Muhammadiyah 04 Sambi Kabupaten Boyolali tahun 2003/2004,3) Untuk

mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa

SLTP Muhammadiyah 04 Sambi Kabupaten Boyolali.

Metode penelitian, teknik penelitian field research, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data menggunakan rmnus product

moment.

Kesimpulan, perhatian orang tua dalam hal ini adalah perhatian

yang diberikan pada anak-anaknya dengan rasa penuh perhatian dan penuh

tanggung jawab. Prestasi belajar siswa di sekolah dilambangkan dalam

nilai raport rata-rata 7 dan didukung dengan perilaku-perilaku siswa dalam

melaksanakan tugas sebagai pelajar, seperti pandai memanfaatkan waktu

luang imtuk belajar, mengeijakan tugas dari guru, dapat mentaati tata tertib

sekolali dan selalu mengikuti kegiatan-kegiatan di sekolah. Sedangkan

pengaruh antara perhatian orang tua terhadap prestasi belajar siswa SLTP

Muhammadiyah 04 Sambi Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2003/2004

(49)

Kesamaan judul pengaruh perhatian orang tua terhadap prestasi

belajar. Keberbedaan judul perhatian orang tua bukan karena faktor

pekerjaan (karir).

2. Chadlirotul Masyuda, skripsi STAIN Salatiga, tahun 2003/2004, judul :

Peran Wanita Karir Implikasinya terhadap Pola Asuh Anak (Studi Kasus

di Desa Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2004)

Rumusan masalah antara lain : 1) Bagaimana peran wanita karir

dalam menjalankan profesinya sebagai ibu rumah tangga ? 2) Bagaimana

peran wanita karir dalam kehidupan rumah tangganya terhadap pola asuh

anak ? 3) Bagaimana implikasi wanita karir terhadap pola asuh anak di

desa Gedangan Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang ?

Tujuan Penelitian antara lain : 1) Mengetahui peran wanita karir

sebagai ibu rumah tangga, 2) Mengetahui sejauh mana peran wanita karir

terhadap pola asuh anak, 3) Untuk mengetahui karir ibu rumah tangga dan

anplikasinya terhadap pola asuh anak di Desa Gedangan Kecamatan

Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2004.

Metode penelitian, teknik penelitian field research, teknik

pengumpulan data, teknik analisis data menggunakan analisa data

pendahuluan, analisis hipotesis dan analisis lanjut.

Kesimpulan, dari pengalaman yang telah digeluti seorang wanita

karir dapat mengaplikasikan kepada anak dalam membentuk kepribadian

dan pendidikannya, sehingga peran wanita karir dalam menjalankan

(50)

36

asuh anak dalam keluarga merupakan tugas dan tanggung jawab seorang

ibu yang tidak bisa ditinggalkan, sehingga keberhasilan pola asuh anak

tidak hanya dari segi perhatian dan pengertiannya saja melainkan ada

faktor proses, metode, dorongan, sarana yang dibutuhkan dan minat dari

anak sendiri. Adapun hipotesis ajukan tentang adanya pengaruh yang

positif antara peran wanita karir terhadap pola asuh anak dalam keluarga di

Desa Gedangan Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang tahun 2004

dapat diterima, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin baik peran

wanita karir dalam keluarga maka baik pula kualitas pola asuh anak dalam

keluarga.

Kesamaan judul : obyek sama yaitu wanita karir. Keberbedaan

judul: wanita karir terhadap pola asuh, sedang pada penelitian ini wanita

(51)

A. Gambaran Umum SD Muhammadiyah Plus Salatiga

1. Tinjauan Historis

a. Refleksi Masa Lalu

Hollandsch Inlandsche Shod (HIS) Muhammadiyah Salatiga

yang berdiri pada tahun 1938 adalah lembaga pendidikan Islam formal

yang pertama kali didirikan di Salatiga, sebagai wujud nyata

kepedulian Muhammadiyah untuk mencerdaskan bangsa (pribumi)

pada masa itu lembaga ini berhasil mengantarkan putra putri Islam

yang mandiri dan memiliki komitmen terhadap Islam dan kebangsaan.

Kepala sekolah HIS Muhammadiyah yang pertama kali adalah

Bpk. R. Muh Djamil dari diantara alumninya adalah Bapak Budi

Sutrisno (almarhum, mantan jaksa tinggi semarang tahun 70 an ) dan

Bapak kapten (Pum) Kamoto BA (Nara Sumber : Ibu Hj Mardliyah

Edi Ilaryanto) setelah mengalami proses sejarah yang panjang lembaga

tersebut kini di ubah namanya menjadi SD Muhammadiyah Plus

Salatiga J1 Adisuc.pto 13 Salatiga.

Gedung His Muhammadiyah didirikan diatas tanah w akaf dar'

bapak Tjitrohusodo (almarhum) saudara / kakak H Asrori arif seorang

tokoh Muhammadiyah Salatiga yang sekarang tinggal di Pekalongan.

Berkat kerja sama semua warga Muhammadiyah dan partisipasi para

(52)

38

simpatisan dapat di bangun gedungnya tetapi sebagai satu- satunya

altem atif anak-anak muslim dapat mengenyam pendidikan Islam

modem.

Pasca kemerdekaan HIS Muhammadiyr.h berubah menjadi

sekolah dasar. Sejak itu gedung SD Muhammadiyah yang kondisi

bangunannya masih tetap sederhana secara bersamaan digunakan iuga

untuk pendidikan guru agama (PGA). Setelah PGA ditutup, mulai

tahun 70-an dimanfaatkan pula untuk pendidikan SMP

Muhammadiyah. Setelah SMP dapat menempati gedung sendiri di Jin

Cempaka maka pimpinan daerah muhammadiyah (PDM) Salatiga

memprakarsai pendirian IKIP Muhammadiyah juga menggunakan

Gedung SD tersebut, kemudian pindah ke gedung SMP

Muhammadiyah. IKIP Muhammadiyah tidak berusia panjang karena

akhimya dilikwidasi ke IKIP Muhammadiyah Surakarta (sekarang

UMS).

Nampaknya sejak tahun 70-an semangat PDM Salatiga untuk

mengembangkan lembaga pendidikan terus meningkat. Terbukti

dengan dilikwidasinya IKIP Muhammadiyah, PDM Salatiga

mendirikan SMA Muhammadiyah yang pada tahun-tahun awal

porkembangannya juga menempati gedung SD Muhammadiyah. SMA

Muhammadiyah meninggalkan SD Muhammadiyah setelah PDM

dapat mernbangun gedung SMA di daerah Soka Sidorejolor diatas

(53)

perkembangan pendidikan masa depan, PDM Salatiga memperluas

areal tanah dengan cara membeli tanah penduduk di sekitar SMA.

Sejalan dengan kecenderungan minat masyarakat memasuki sekol; h

kejuruan, PDM mendirikan STM Muhammadiyah dengan menyiapkan

sarana pergedungan sekolah yang juga di Soka.

Berkat sistem pengelolaan keuangan terpadu, dan kesadaran

para pelaksana pendidikan Muhammadiyah, maka sejak tahun 90-an

SMP, SMA, dan STM terus berkembang. Selain terus meningkatkan

kualitas pergedungan atau ruang belajar, fasilitas pendidikan lainnya

dan kualitas proses pembelajarannya, PDM Salatiga juga dapat

memperluas areal tanah, dimaksudkan untuk pengembangan

selanjutnya. Pergedungan SMA, STM dan panti Asuhan Muhammadiyah

Salatiga berada di atas tanah tersebut.

Dari rajutan perjalanan sejarah lembaga pendidikan

Muhammadiyah tersebut di atas menunjukkan betapa besar peran

HIS/SR/SD Muhammadiyah sebagai modal dan landasan

pengembangan lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah lainnya.

Namun keberadaan SD Muhammadiyah, yang pada waktu bemama

HIS Muhammadiyah menjadi kebanggan masyarakat Islam pada

umumnya dan warga Muhammadiyah khususnya, temyata sejak era

berdirinya SD Inpres sampai sekarang SD Muhammadiyah Salatiga

(54)

40

b. Refleksi Masa Depan

Lima tahun terakhir keberadaan SD Muhammadiyah Salatiga

memperlihatkan grafik menurun dari jumlah pendaftar. Tampilan dan

prestasinya tidak diminati oleh masyarakat, termasuk tamatan Bustanul

Athfal Aisiyah sulit dimobilisasi untuk masuk SD Muhammadiyah

Salatiga. Kompleksitas problem yang melilit kondisi SD belum pemah

terselesaikan secara komprehensif, sehingga perbaikan yang dilakukan

tidak dapat mengangkat pamor SD Muhammadiyah ke posisi sejajar

dengan kompetitor lainnya. Lantara kritik dan saran untuk membenahi

SD Muhammadiyah sudah sering dikumandangkan, tetapi belum ada

langkah tegas pemilik otoritas untuk mengambil alternatif. Pada sisi

lain harapan warga Muhammadiyah yang menginginkan SD yang

berkualitas mengundang concern para pemerhati pendidikan untuk

mengkaji ulang keberadaan SD Muhammadiyah dari sudut plus

minusnya.

Melalui seratigkaian pertemuan intensif, PDM Salatiga

akhifnya memutuskan untuk melaksanakan pembenahan total dari

aspek manajemen kepemimpinan, administrasi maupun model

pembelajaran, dengan mengacu pada orientasi kualitas, unggulan dan

masa depan. Langkah awal yang dilakukan adalah membentuk “Tim

Pengembang Sekolah Dasar Muhammadiyah (Plus) Salatiga (2003)”,

(55)

Ketua : Dr. H. Achmadi

V/akil Ketua : Drs. M. Zulfa Mahasin, M.Ag

Sekretaris : Drs. Imam Sutomo, M.Ag

Anggota : Drs. M. Badwan, M.Ag

Drs. Ali Muhson, M.H

Urs. Mahfudz, A.N.

Drs. H. Usman Haryono

Sutjipto, S.Pd

M. Thoha AR., B.A

Langkah pertama dan utama tim pengembang adalah

menyiapkan perangkat keras dengan merenovasi dan membangun

gedung baru sebanyak 8 kelas dua lantai dan menyediakan fasilitas

pendidikan lainnya, serta menyiapkan perangkat lunak berupa

kurikulum dan strategi pembelajaran yang relevan. Selain itu juga

menyiapkan tenaga guru yang berkualitas. Setelah persiapan dianggap

cukup, maka mulai tahun ajaran 2003, tepatnya 1 Juni 2003 SD

Muhammadiyah (Plus) Salatiga menerima siswa baru (kelas I - satu

kelas) dengan sistem seleksi penerimaan siswa baru ini sebagai

tonggak sejarah dan sekaligus sebagai fondasi berdirinya SD

Muhammadiyah Salatiga.

Muatan Plus dari SD Muhammadiyah (Plus) Salatiga adalah :

1) Sesanti (Slogan) “AKU ANAK CERDAS BERAKHLAK MULIA”

(56)

42

motivasi diri sendiri; Cerdas modal kreativitas dan kemampuan

memecahkan masalah; Berakhlak mulia, kunci sukses dan hidup

bermakna.

2) Untuk mewujudkan Sesanti tersebut disajikan kurikulum parpurna

yaitu 1) A1 Qur'an : kemampuan membaca dengan benar dna baik,

dan hafalan juz amma; 2) Hadits: hafalan hadits arba’in; 3) Bahasa

Arab Inggris praktis; 3) Akhlak praktis; 4) Intensifikasi pengajaran

Matematika dan IPA; 5) Komputer elementer

3) Pendekatan dalam pembelajaran menggunakan Quantum Learning

(belajar cepat dan menyenangkan).

4) Guru penanggung jawab kelas berpenoidikan S2 kependidikan,

minimal S 1, dibantu guru pendamping sesuai bidang studi.

5) Sistetn sekolah sepanjang hari (All days school)

6) Sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan yang kondusif dan

rhendukung efektifitas pembelajaran

7) Dibangun silaturahmi yang intens arltara ofang tua dan sekolah/guru

karena keterpaduan sikap dan pandangan antara keduanya

merupakan kunci keberhasilan pendidikan.

Dengan muatan plus tersebut diharapkan SD Muhammadiyah

(Plus) Salatiga dengan mengantarkan peserta didik kompetitif secara

intelektual dan moral dalam memasuki era global yang substansinya

Gambar

Tabel Spesifikasi Instrumen Pengaruh Status Ibu Sebagai
gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan siswa, keadaan
Tabel IKeadaan Siswa SD Muhammadiyah Plus Salatiga
Tabel IIIKepala Sekolah dan Guru Menurut Status Kepegawaian, Jabatan,
+7

Referensi

Dokumen terkait

HAK MASYARAKAT ADAT SUKU DAYAK ATAS TANAH DALAM KAITANNYA DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR POKOK POKOK AGRARIA DI KECAMATAN

[r]

Berkenaan dengan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa pengaruh bimbingan belajar dari orang tua adalah daya yang dimiliki orang tua untuk mempengaruhi

Data yang diperoleh dengan dokumentasi tersebut dalam penelitian ini adalah data keberhasilan belajar siswa pada semua bidang studi yang tergolong UASBN , UAMBN dan UAM dari

Sedangkan nilai rtabel untuk N 35 dalam taraf signifikansi 1% besarnya 0,413, sehingga rbHung &gt; xtabe\ dalam taraf signikansi 1%, (3) Dengan melihat hasil tersebut di

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, prosentase ketuntasan belajar meningkat cukup signifikan dari dari data awal sebesar 60.6 % (sebelum diadakannya pembelajaran

Faizal Iqbal

SALINAN PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS ANDALAS NOMOR 21 TAHUN 20 2 3 TENTANG TATA KELOLA HUBUNGAN UNIVERSITAS ANDALAS DENGAN ALUMNI UNAND DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR