i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA
PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)
POKOK BAHASAN KERAGAMAN SUKU BANGSA
DAN BUDAYA MELALUI MEDIA
FLASH CARD
PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM
BANCAK, KEC.BANCAK, KAB.SEMARANG
TAHUN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh:
ALFIAH
NIM 11510012
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
ii
KEMENTERIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.stainsalatiga.ac.id email : administrasi@stainsalatiga.ac.id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara: Nama : Alfiah
NIM : 11510012
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : PENINGKATKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) POKOK BAHASAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM BANCAK TAHUN 2014/2015
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 15 Oktober 2014 Pembimbing
Suwardi, M.Pd.
iii SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN ILMU SOSIAL (IPS) POKOK BAHASAN KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA
MELALUI MEDIA FLASH CARD PADA SISWA KELAS IV MI DARUSSALAM BANCAK, KEC.BANCAK, KAB. SEMARANG TAHUN
2014/2015
DI SUSUN OLEH : ALFIAH NIM.11510012
Telah dipertahankan di Depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Kependidikan Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada
tanggal 3 Desember 2014 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana SI kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dra. Siti Zumrotun, M.Ag _______________ Sekretaris Penguji : Ilya. Muhsin, M.Ag _______________ Penguji I : Dra. Sri Suparwi, M.Si _______________ Penguji II : Peni Susapti, M.Si _______________ Penguji III : Suwardi, M.Pd _______________
Salatiga, 3 Desember 2014 Ketua STAIN Salatiga
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini.
Nama : Alfiah
NIM : 11510012
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 7 Oktober 2014 Yang menyatakan
Alfiah
v
MOTTO
“ Selaluberusaha, berdo’a dan berfikir positif kepada Allah”
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Ayahku (Sukarman) dan Ibuku (Siti Markamah) yang selalu mendukung
dan berkerja keras sekuat tenaga untuk memberi pendidikan yang lebih
baik.
2. Bapak Suwardi M.pd. yang selalu sabar dalam memberi bimbingan.
3. Bapak Muh. Sholeh kepala sekolah MI Darusalam Bancak
4. Susanto yang selalu menyemangati.
5. Sahabat-sahabat (Siti Hakimah, Dina chusnita, Meiliaya Dewi Indrawati,
Dwiyan Kuncarani, Ike Sulistiani).
6. Teman-teman PGMI A angkatan 2010 (Ziadatul Khasanah,Sri
Purwati,Catur Ayu, Ummi Harlita, Diah Ayu, Indri Hastuti dan
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT. karena berkat hidayahNya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan hasil belajar IPS pokok bahasan Keragaman suku Bangsa dan Budaya melaui media flash card pada siswa kelas IV MI Darussalam Bancak, Kec, Bancak, Kab. Semarang. Untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana Pendidikan Islam. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan, bantuan dan saran-saran yang bermanfaat sehingga memperlancar penyusunan skripsi ini, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah merestui pembahasan skripsi ini.
2. Bapak Suwardi M.Pd yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
3. Para dosen dan staf pengajar di lingkungan STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Kepala MI Darusslam Bancak yang telah memberikan ijin penelitian.
vii
ABSTRAK
Alfiah. 2014. Penggunaan media flash card untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada Siswa Kelas IV MI Darussalam Bancak Kec.Bancak Kab.Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015. Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. SekolahTinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Suwardi, M.Pd.
Kata Kunci : Hasil belajar, peningkatan, proses pembelajaran, media flash card Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa dan semangat belajar siswa kelas IV MI Darussalam Bancak terhadap pelajaran IPS. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya variasi metode pembelajaran, seperti ceramah atau ekspositoris yang ternyata belum dapat membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran, yang pada akhirnya berpengaruh pada hasil belajar siswa terhadap materi yang disampaikan. Masalah yang dikaji adalah Apakah penerapan media flash card dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS pada siswa kelas IV MI Darussalam Bancak, Kec. Bancak, Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2014/2015. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (class action research) dengan flash card.
Data dalam peneliti ini diambil dengan metode observasi atau melihat perilaku siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dan metode dokumentasi berupa nilai evaluasi siswa.
viii DAFTAR ISI
Judul ... i
Halaman Persetujuan Pembimbing... ii
Halaman Pengesahan Kelulusan... iii
Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan... iv
Halaman Motto dan Persembahan... v
Kata Pengantar... vi
Abstrak... vii
Daftar Isi... viii
Daftar Tabel... x
Daftar Lampiran... xi
Daftar Gambar... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah... 6
C. Tujuan Penelitian... 6
D. Hipotesis Tindakan... 6
E. Manfaat Penelitian... 7
F. Definisi Operasional... 8
G. Metodelogi Penelitian... 11
H. Sistematika Penulisan... 16
ix
B. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial... 33
C. Media dan Media flash card dalam Pembelajran... 35
D. Hubungan Hasil Belajar IPS dengan Media Flash card... 42
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Madrasah... 43
B. Subyek Penelitian... 46
C. Pelaksanaan Penelitian... 46
D. Diskripsi Persiklus... 47
E. Pelaksanaan Tindakan SiklusI... 47
F. Pelaksanaan Tindakan Siklus II... 51
G. Pelaksanaan Tindakan Siklus III... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 57
B. Pembahasan Hasil Penelitian... 61
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 70
B. Saran... 71
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar Guru MI Daarussalam Bancak... 45
Tabel 3.2 Daftar jumlah siswa MI Darussalam Bancak... 45
Tabel 4.1 Daftar Nilai Pre test dan post test Siklus I... 57
Tabel 4.2 Daftar Nilai Pre test dan Post test Siklus II... 58
Tabel 4.3 Daftar Nilai Pre test dan Post test Siklus III... 60
Tabel 4.4 Perhitungan Nilai Beda dan Beda Kuadrat Siklus I... 62
Tabel 4.5 PerhitunganNilai Beda dan Beda Kuadrat Siklus II... 64
Tabel 4.6 PerhitunganNilai Beda dan Beda Kuadrat Siklus III... 67
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus I Lampiran 2 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus II Lampiran 3 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus III Lampiran 4 Soal-Soal
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III Lampiran 8 Siswa Siswi MI Darussalam Bancak Lampiran 9 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 10 Lembar Konsultasi Pembimbing Lampiran 11 Daftar SKK
xii
DAFTAR GAMBAR
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara praktis disadari atau tidak, ilmu pengetahuan sosial merupakan sesuatu yang tidak asing bagi setiap orang. Dalam perkembangan hidup manusia sejak lahir sampai dewasa tidak terlepas dalam kehidupan bemasyarakat. Proses kehidupan manusia selalu berhubungan dengan sesama manusia dan mahluk hidup lainnya. Hal ini disebabkan karena manusia pada hakikatnya makhluk sosial. Sejak kanak-kanak, pada prinsipnya mereka telah melakukan hubungan dengan orang lain, misalnya dengan ibu maupun keluarga yang lain. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan pengalaman manusia sejak lahir yang merupakan hubungan sosial itu telah terjadi sejak dalam keluarga, walaupun hubungan tersebut terjadi secara sepaihak. Tanpa adanya hubungan sosial seorang bayi sulit mengalami perkembangan menjadi manusia dewasa secara sempurna (Rasimin:2012:1).
2
dan meluas. Pengenalan dan pengalaman manusia diluar dirinya tidak hanya terbatas batas pada orang-orang yang berada dalam lingkungan kelauarga saja, tetapi juga meliputi orang-orang yang berada dilingkungnnya, seperti teman sepermainan, tetangga warga masyarakat, dan seterusnya. Pengenalan dan pengalaman manusia dengan lingkungannya itulah dinamakan hubungan sosial, yang dilami secara beransur-ansur, semakin medalam dan meluas. Berawal dari pengenalan dan pengalaman hidup, hubungan sosial akan menumbuhkan pengetahuan tentang seluk beluk masyarakat. Dari sinilah kebutuhan hidup tertentu, sifat-sifat manusia, tempat yang pernah dikunjungi, hal yang baik maupun buruk, hal yang salah maupun benar, yang semauanya terdapat dalam kehidupan bermasyarakat akan dapat ditentukan oleh manusia selaku makhluk sosial. Seacara sedaerhana pengetahuan telah melekat dalam diri seseorang, maupun yang melekat pada diri kita masing-masing dalam pengenalan dan pengalaman hidup di masyarakat itulah yang kita kenal dengan sebutan ilmu pengetahuan sosial (Rasimin:2012:2-3).
Menurut Sosiomantri (2001:79) bahwa ilmu pengetahuan sosial merupakan program pendidikan yang memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu dan humanistik yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.
3
ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi, tata negara dan sejarah (Saepudin, 2002:8) .
Ilmu pengetahuan Sosial selain mempunyai tujuan membentuk warga negara yang baik, dengan memilki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dikehidupan masyarakat, juga memiliki fungsi aplikatif. Fungsi yang dimaksud adalah ilmu pengetahuan sebagai pendidikan. Fungsi ilmu pengetahuan sosial sebagai pendidikan, selain itu juga memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Yang dimaksud ketrampilan yaitu melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kepentingan hidup bermasyarakat, seperti bekerja sama, gotong royong, tolong menolong sesama umat manusia dan melakuakan tindakan dalam memecahkan persoalan sosial di masyarakat. (Rasimin, 2012:7-8).
4
Menurut Baharudin (2008:19-28), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi 2 kategori yaitu: faktor internal dan eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor Internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi faktor fisiologi dan psikologi.
a. Faktor Fisiologi
Faktor fisiologi adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu.
b. Faktor Psikologi
Beberapa faktor psikologi yang utama mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan siswa, motivasi, minat, sikap, dan bakat.
2. Faktor-faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal ini meliputi faktor lingkungan sosial dan lingkungan non-sosial.
5
b.Lingkungan non-sosial, yang mempengaruhi proses belajar adalah lingkungan alamiah, faktor instrumental dan faktor materi pelajaran.
Melihat faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa, penulis memberikan scedikit gambaran tentang solusi yang tepat menurut penulis. Untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan menggunakan media atau metode pembelajaran yang lebih variatif. Adapun media yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran IPS adalah dengan menggunakan media flash card. Adapun alasan pemilihan media flash card, diantaranya:
1. Membantu mendinamisir kelas yang jenuh,
2. Memperkuat ingatan siswa tentang materi atau informasi,
3. Mengoptimalkan energi dan mengembangkan kreativitas guru dalam menggunakan metode pembelajaran.
Adanya berbagai permasalahan tersebut diatas dapat diselesaikan dengan penelitian tindakan kelas yang berjudul
6 B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:
Apakah penerapan media flash card dapat meningkatkan hasil belajar IPS sub pokok bahasan keragaman suku bangsa dan budaya kelas IV MI Drussalam Bancak?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPS sub pokok bahasan keragaman suku bangsa dan budaya pada siswa kelas IV MI Darussalam Bancak melalu media flash card.
D. Hipotesis Tindakan dan indikator Keberhasilan
Hipotesis pada penelitian ini adalah media flash card dapat meningkatkan hasil belajar IPS sub pokok bahasan keragaman suku bangsa dan budaya siswa kelas IV MI Darussalam Bancak.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai dua manfaat yaitu
1. Teoritis
7 2. Praktis
a. Bagi Guru
Penelitian ini dapat membantu guru untuk pengembangan pemilihan metode pembelajaran dan media yang akan digunakan dalam proses pengajaran IPS kepada siswa.
b. Bagi siswa
Dengan menggunakan media flash card memungkinkan siswa untuk memahami pelajaran lebih baik, karena pembelajaran benar-benar bermakna. Di samping itu, dengan penggunaan media flash card ini memberi suasana menyenangkan, dan lebih menaik dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa lebih berminat dan senang mengikuti pembelajaran. Pemahaman materi IPS akan mudah tertanam dibenak siswa dengan menghubungkan pengalaman-pengalaman yang sudah dilaksanakan siswa dengan materi yang disampaikan. Dengan demikian diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil belajar IPS mereka secara maksimal.
c. Bagi Sekolah
8 F. Definisi operasional
Agar tidak terjadi kesalah pahaman antara penafsiran yang dimaksud penulis dalam penggunaan kata pada judul maka akan dijelaskan dalam definisi istilah:
1. Media Flash card a. Media
Media merupakan jamak dari kata “ medium” yang berarti perantara atau pengantar. Assosiation for Education and ComonicationTechnology (AECT) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang diprgunakan untuk suatu proses penyaluran infornasi (Asnawir dan Basyarudin Usman, 2002:11). Sedangkan Asnawir dan Basyarudin (2002:11) menyimpulkan media sebagai sesuatu bertujuan untuk menyapaikan pesan atau informasi dan dapat merangsang pikiran dan perasaan siswa sehingga mampu mendorong terjadinya proses belajar.
b. Flash card
9
menurut jenis atau kelasnya, misalnya kelompok gambar rumah adat, pakaian adat dan lainnya ( Kasihani:2008:109).
Adapun langakah-langkah media flash card ini dapat digunakan dengan bebagai cara. Salah satunya bisa di padukan dengan strategi mencari pasangan (Hisam Zaini,2008,67) yaitu sebagai berikut:
1. Guru membagikan materi yang telah dituliskan dalam flash card.
2. Guru menjelaskan materi dengan cara menyuruh siswa untuk membaca bersama-sama satu bagian yang tertulis dalam flash card terlebih dahulu, barulah kemudian guru menjelaskan maksud dari kalimat yang dituis.
3. sesudah menjelaskan materi dengan flsah card, guru membagikan potongan-potong kertas yang sudah diacak sebelumnya. Sebagian kertas berisi satu pertanyaan yang berbeda-beda, sebagian kertas lagi satu jawaban yang berbeda-beda pula sesuai pertanyaan yang dibuat.
4. Meminta peserta didik untuk menemukan pasangan sesuai jawaban maupun pertanyaan yang didapat. Meminta pasangan secara bergantian membacakan soal yang diperoleh dengan keras, selanjutnya soal yang dibacakan dijawab oleh pasangan yang lain.
10 2. Peningkatan Hasil Belajar
Peningkatan hasil belajar IPS adalah proses cara meningkatkan usaha untuk menggunakan pemahaman dan nilai yang di dalamnya membahas tentang keaneragaman suku bangsa dan budaya.
Yang menjadi indikator peningkatan hasil belajar IPS ada 3 yaitu :
a. Nilai post test lebih besar dari pada nilai pretes
b. Terjadi peningkatan keaktifan dan perhatian saat proses pembelajaran.
c. Siswa semakin termotivasi untuk aktif dengan banyaknya siswa yang bersemangat dalam menggunakan media flash card dan permainan kartu.
11 G. Metodelogi penelitian
1. Rancangan Penelitian
Menurut Kemmis dan Mc Taggart Tindakan Kelas (PTK) dilakukan melalui proses yang dinamis yang terdiri dari empat momentum penting. Yaitu penyusunan rencana, tindakan, observasi, dan refleksi (Suwandi, 2008: 69). Penulis mengguakan PTK guna mencari pemecahan masalah yang ditemui peniliti dikelas. PTK akan dilaksankan tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari tahapan-tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Menurut Arikunto tahap pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Perencanaan SIKLUS II
Pengamatan Perencanaan
?
Refleksi RefleksiPelaksanaan Pelaksanaan SIKLUS I
12 2. Subek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Darusslam Bancak, Semarang, dan dilaksanakan di kelas IV yang jumlah siswanya terdiri dari 20 siswa. Terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 13 siswi perempuan. Penelitian ini dilakukan tiga siklus dengan menggunakan penerapan flash card setelah itu dilakukan refleksi
3. Langkah-langkah penelitian
Arikunto (2006:20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, meliputi: (1) planning (rencana), (2) Action (tindakan), (3) Observation (pengamatan) dan (4) Reflection (refleksi). Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Perencanaan (Planning)
1. Pembuatan rencana pembelajaran. (RPP terlampir)
2. Menyiapkan sumber belajar yang meliputi: Buku IPS untuk MI Kelas IV, Media flash card yang berisi materi pembalajaran.
13 b. Tindakan (Action)
Tahap pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi isi rancangan, yaitu melaksanakan pembelajaran dengan media flash card. Hal yang harus diingat bahwa peneliti harus menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus berlaku wajar, tidak dibuat-buat.
c. Pengamatan (Observation)
Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh data yang akurat bagi perbaikan siklus berikutnya. Observasi dilakukan terhadap guru dan siswa. Pengamatan guru dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan guru dalam menerapkan media flash card, sedangkan pengamatan terhadap siswa dilakukan untuk mengetahui keadaan siswa dalam proses pembelajaran.
d. Refleksi (Reflection)
14
siklus I, dan pelaksanaan siklus III merupakan perbaikan dari siklus II.
4. Metode Pengumpulan Data
Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian. Hasil yang diperoleh digunakan untuk menjawab masalah dan menguji hipotesis. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Tes yang dimaksud yaitu pre test dan post test.
b. Observasi
15 c. Dokumentasi
Secara sempit dokumentasi dapat diartikan sebagai kumpulan data yang berbentuk tulisan, sedangkan dalam arti luas dokumentasi berupa sertifikat, foto dan lain-lain (Arikunto,2005:64). Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh foto kegiatan siswa kelas IV selama proses pembelajaran IPS berlangsung dan keadaan MI Bancak.
d. Instrumen Penelitian
Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1) Lembar soal tes. (soal tes terlampir)
2) Lembar observasi/pengamatan bagi siswa. (lembar observasi siswa terlampir)
3) Lembar observasi/pengamatan bagi guru. (lembar observasi guru terlampir).
4. Analisa Data
16 t = D
n√ ∑
∑
Keterangan :
t = harga t untuk sampel berkorelasi
D = perbedaan antara skor tes awal dengan skor tes akhir untuk setiap individu
D = rerata dari nilai perbedaan
D² = kuadrat dari D
N = banyaknya subjek penelitian
H. Sistematika Penulisan
Sistematika laporan hasil penelitian tindakan kelas ini disusun dalam format skripsi sebagai berikut:
1. Bagian Awal Skripsi, terdiri dari: Bagian muka pada bagian ini antara lain judul abstrak surat pernyataan, nota pembimbing, pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.
17 BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab I menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, manfaat definisi operasional, istilah, metode dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Berisi kajian pustaka yang mencakup: Hasil belajar siswa meliputi definisi belajar, jenis-jenis belajar, prinsip-prinsip belajar faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, perhataian belajar, hasil belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.
Pengertian IPS, tujuan IPS, Pengertian media, Pengertian media flash card, hubungan media dengan hasil belajar IPS.
BAB III LAPORAN PELAKSANAAN PENELITIAN.
Memuat deskripsi pelaksanaan proses pembelajaran siklus I, II, dan
III. Masing-masing siklus akan menjelaskan perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
Dalam bab IV menguraikan analisis persiklus pembelajaran dan terakhir analisis peningkatan hasil belajar materi IPS pokok bahasan Kaneraman suku ba ngsa dan budaya kelas IV MI Darussalam Bancak Kec. Bancak Kab. Semarang menggunakan media flash card.
18
Dalam bab V ini menguraikan kesimpulan dari keseluruhan pembahasan skripsi, saran-saran dari penulis kaitannya dengan hasil penelitian dan berakhir kata penutup.
3. Bagian Akhir
19 BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Hasil Belajar
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Banyak definisi yang diberikan tentang belajar. Menurut Gagae belajar
dapat didefinisikan sebagai proses dimana suatu organisme berubah
perilakunya sebagai akibat pengalaman ( Ratna Wilis Dahar, 1989). Higart
dan bower mendevenisikan belajar adalah menguasai pengetahuan melalui
pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman mendapatkan informasi atau
menemukan( Baharudin,2008:13).
Sedangkan maenurut morgan belajar adalah perubahan tingkahlaku yang
relatif tetap dan terjadi sebagai latihan atau pengalaman (Baharudin 2008:14),
Sedangkan menurut W.S Winkel (1996:53) dalam bukunya psikologi
pengajaran memberi penjelasan, belajar adalah “Suatu aktivitas mental/psikis,
yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungannya, yang
menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman,
keterampilan dan nilai sikap. Jika menurut Cronbach (Suryabrata, 2007:231)
memberi pengertian belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami,
dan dalam mengalami itu si pelajar mempergunakan panca inderanya. Hal ini
menunjukkan belajar bukan hanya sekedar mendapat pengetahuan saja
melainkan dengan proses belajar manusia mendapatkan pengetahuan, sikap
20
Dari beberapa definisi belajar yang diungkapkan oleh para ahli pendidikan dapat ditarik pengertian yang sama akan pengertian belajar, yaitu belajar merupakan proses pembentukan pengetahuan, dan sikap tingkah laku yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, baik dari guru maupun teman sebaya dan dari bangku sekolah atau dari pengalaman. Semuanya itu bisa dikatakan terjadinya proses belajar dalam diri manusia. Kemampuan manusia seperti ini yang menjadi pembeda kepada mahluk hidup yang lain. Belajar memiliki keuntungan bagi individu maupun bagi masyarakat. Bagi individu, kemampuan untuk belajar secara terus menerus akan memberi kontribusi terhadap pengembangan kualitas hidupnya. Sedangkan bagi masyarakat belajar mempunyai peran penting dalam mentranmisikan budaya dan pengetahuan dari generasi ke generasi (Baharuddin, 2010:12).
Dari definisi-definisi diatas, maka proses terjadinya belajar dapat kita ambil hal-hal pokok sebagai berikut. Sebagaimana yang dituliskan Suryabrata dalam buku psikologi pendidikan yaitu:
1) Bahwa belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavioral changes, aktual maupun potensial).
2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru.
21 b. Jenis-jenis belajar
Dalam modul psikologi pendidikan yang diterbitkan Depag RI tahun
2004 menjelaskan jenis-jenis belajar yang dikembangkan oleh Gagne
menjadi lima, yaitu:
1) Belajar Informasi verbal, yaitu belajar untuk memperoleh pengetahuan dengan menggunakan bentuk bahasa lisan atau tertulis yang meliputi cap nama suatu obyek, atau mencakup data atau fakta. Dengan informasi verbal inilah manusia dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain dan dapat mengatur dalam kehidupan sehari-hari.
2) Belajar kemahiran intelektual, yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dalam bentuk satu representasi, khususnya konsep dan berbagai lambang atau simbol. Mulai dari persepsi, pembentukan konsep, menyusun kaidah dan menentukan prinsip. 3) Belajar pengaturan kegiatan intelektual, yaitu belajar bagaimana
cara menangani aktivitas belajar dan sendiri, misalnya dalam proses pemecahan masalah yang menuntut pendekatan-pendekatan yang tepat dengan mengatur arus pikiran diri sendiri. 4) Belajar keterampilan motorik, yang melibatkan kemampuan otot,
22
5) Belajar sikap, misalnya sikap disiplin dan bekerja dengan jujur dengan menanamkan penghayatan dan perasaan melalui pemberitahuan, penanaman keyakinan dan pembiasan
c. Prinsip-prinsip belajar
Dalam kegiatan pembelajaran supaya belajar menjadi efektif dan
menyenangkan maka perlulah memperhatikan prinsip-prinsip belajar.
Baharuddin (2010:16) prinsip-prinsip belajar diantaranya:
1) Adapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain. Untuk itu, siswalah yang harus bertindak aktif. 2) Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuan. 3) Siswa akan dapat belajar dengan baik bila penguatan langsung
pada setiap langkah yang dilakukan selama proses belajar. 4) Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan
siswa akan membut proses belajar semakin berarti.
5) Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya. d. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
Secara umum faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga mempengaruhi kualitas hasil belajar. Ada 2 faktor yang mempengaruhi belajar yaitu:
23
Faktor Internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-
faktor internal ini meliputi fisiologi dan psikologi (Baharuddin,
2010:19).
a) Faktor fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan
dengan kondisi fisik individu. Faktror faktor ini dibedakan menjadi
dua macam. Pertama keadaan tunos jasmani. Keadaan tunos
jasmani pada umumnya sangat mempengaruhi aktivitas belajar
seseorang. Apabila kondisi fisik seseorang tidak sehat maka akan
berpengaruh negatif terhadap aktivitas belajar seseorang. Jika
sebaliknya, kondisi fisik seseorang sedang dalam keadaan sehat
dan bugar maka akan berpengaruh positif terhadap aktivitas belajar
seseorang tersebut. Sehingga dapat memaksimalkan dalam proses
belajar dan akan mendapat hasil yang maksimal. Maka dari itu
perlulah menjaga kesehatan jasmani, antara lain perlu usaha: 1)
Menjaga pola makan, dengan memakan makanan yang
memperhatikan nutrisi yang amasuk dalam tubuh, krena
kekurangan nutrisi atau gizi dapat menyebabkan tubuh tidak sehat.
2) Rajin berolah raga, dengan olah raga yang teratur menjadikan
tubuh kita sehat dan bugar. 3) Istirahat yang cukup dan sehat.
Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Selama kegiatan belajar
berlangsung. peran fungsi fisiologi sangat berpengaruh terhadap
aktivitas belajar manusia. Terutama panca indera dengan panca
24
informasi yang ditangkap dari luar. Pada panca indera yang
memiliki fungsi sangat besar adalah mata dan telinga. Oleh karena
itu setiap manusia perlulah menjaganya dengan baik.
b) Faktor psikologi
Faktor-faktor psikologi adalah keadaan psikologis seseorang
yang dapat mempengaruhi proses belajar. Beberapa faktor
psikologi utama mempengaruhi proses belajar adalah kecerdasan
siswa, motivasi, minat, sikap dan bakat.
(1) Kecerdasan/ intelegensi siswa
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan
psiko fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri
dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Dengan demikian
kecerdasan bukan dipengaruhi dengan kualitas otak saja,
melainkan dipengaruhi dengan organ-organ tubuh manusia
yang lain. Dalam hal ini Howard Gardner menyebutnya dengan
multiple intelegensi. Namun jika dikaitkan dengan kecerdasan,
tentunya otak merupakan organ yang paling pening dibanding
organ yang lain. Karena fungsi otak sebagai pengendali
tertinggi (executive control) dari hampir seuruh aktivitas
manusia. Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling
penting dalam proses belajar siswa. Semakin tinggi tingkat
kecerdasan siswa semakin baik potensi belajarnya dan
25 (2) Motivasi
Motivasi adalah suatu faktor yang mempengaruhi
keefektifan kegiatan belajar siswa. Motivasi ialah yang
mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. Para ahli
psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses didalam diri
individu yang aktif, mendorong, memberikan arah, dan
menajaga prilaku setiapa saat (Bahruddin, 2010:22). Motivasi
juga sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan
intensitas dan arah prilaku seseorang. Dari sudut sumbernya
motivasi dibagi menjadi dua, yang pertama motivasi intrinsik
dan yang kedua motivasi ekstinsik. Motivasi intrinsik adalah
semua faktor yang berasal dari dalam diri individu dan
memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu (Baharuddin,
2010:23). Seperti orang ketika membaca mestilah orang
tersebut tidak perlu disuruh oleh orang lain, karena menurut
orang tersebut membaca sudah menjadi suatu kebutuhan.
Sedangkan motivasi ekstinsik adalah faktor yang datang dari
luar individu tetapi memberi pengaruh untuk melakukan
kegiatan belajar (Baharuddin, 2010:23). Seperti pujian, hadiah,
peraturan, tata tertib teladan guru orang tua dan
lainsebagainya.
(3) Minat
Secara sederhana, minat (interest) berarti kecendrungan
dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
26
secara umum minat sering disamakan dengan motivasi. Karena
jika seorang tidak memiliki minat dalam belajar maka ia akan
tidak bergairah untuk belajar. Oleh sebab itu guru perlulah
memperhatikan minat belajar siswa dan diharapkan dapat
menumbuhkan minat dari siswa yang akan menjadikan proses
belajar menjadi semangat.
(4) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan
cara yang relatif tetap terhadap obyek, orang, pristiwa dan
sebagainya, baik secara positif maupun negatif (Baharuddin,
2010:25). Sikap siswa dalam belajar dipengarui oleh prasaan
senang atau tidak senang dalam performance guru, mata
pelajaran atau lingkungan sekitar. Maka dari itu untuk
menghindari sikap siswa yang negatif guru harus bias menjadi
guru yang baik dan profesional serta bisa bertanggungjawab
sesuai profesi yang dipilihnya. Dengan cara mengembangkan
kepribadian seorang guru yang empati, sabar, dan tulus kepada
muridnya.
(5) Bakat
Secara umum, bakat (aptitude) didefinisikan sebagi
kemampuan potensi yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang (Baharuddin,
2010:25). Jika dalam proses belajar bakat merupakan
27
Maka dari itu bakat merupakan komponen penting yang ada
pada diri siswa dalam proses belajar. Berarti jika bakat siswa
sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya maka potensi
itu mendukung proses belajarnya dan kemungkinan ia akan
berhasil.
2) Faktor-faktor eksogen/ eksternal
Selain faktor internal tadi, faktor-faktor endogen atau eksternal
juga mempengaruhi dalam proses belajar siswa. (Baharuddin,
2010:26-28) menjelaskan faktor-faktor ekternal dalam proses belajar
dibagi menjadi dua, yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor
lingkungan non sosial.
a) Lingkungan sosial
1) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan
teman-teman sekelas dapat mempengaruhi proses belajar
seorang siswa.
2) Lingkungan sosial masyarakat. Kondisi lingkungan sosial
masyarakat tempat tinggal siswa akan mempengaruhi belajar
siswa.
b) Lingkungan Sosial keluarga. Lingkungan ini sangat mempengaruhi
kegiatan belajar. Ketegangan keluarga, sifat-sifat orang tua,
demografi keluarga (letak rumah), pengelolaan keluarga, semua
dapat memberi dampak dalam aktivitas belajar siswa.
c) Lingkungan Non Sosial.
28
1) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang egar tidak
panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, atau
tidak terlalu lemah /gelap, suasana yang sejuk dan tenang.
Lingkungan alamiah tersebut merupakan faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. Sebaliknya bila
kondisi lingkungan alam tidak mendukung, proses beajar siswa
akan terlambat.
2) Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar yang dapat
digolongkan dua macam. Pertama, hardware, seperti gedung
sekolah, alat-alat belajar, lapangan olah raga dan lain
sebagainya. Kedua software, seperti kurikulum sekolah,
peraturan-peraturan sekolah, buku panduan, silabi dan lain
sebagainya
3) Faktor materi pelajaran (yang diajarkan ke siswa).
Faktor ini hendaknya disesuaikan dengan usia
perkembangan siswa, begitu juga dengan metode mengajar
guru, disesuaikan dengan kondisi perkembangan siswa. Karena
itu agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif
terhadap aktivitas belajar siswa, maka guru harus menguasai
materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat
diterapkan sesuai dengan kondisi siswa.
d) Kesulitan –kesulitan belajar
Kesulitan belajar tak hanya terjadi pada siswa
berkemampuan rendah ssaja, teatapi siswa yang
29
kesulitan belajar. Kesulitan belajar disebabkan oleh
faktor-faktor tertentu yang mengambat tercapainya kinerja akademik
yang sesui dengan harapan.
Faktor penyebab penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri
atas 2 macam, yaitu faktor intern siswa dan faktor ekstern
siswa.
1. Fakator intren siswa
Fakator intern siswa meliputi gangguan atau kekurangan
kemapuan psiko-fisik siswa yakni : (Muhibbin syah, 1995:172).
a. Yang bersifat kognitif (ranah cipta). seperti rendahnya
intelegensi siswa.
b. Yang bersifat afektif (ranah rasa) seperti labilnya rasa dan
sikap.
c. Yang bersiftat psikomotorik (ranah rasa) seperti terganggunya
alat- alat indra pendengar dan penglihatan.
2. Fakator eksetrn siswa
Fakator ekstern meliputi semua situasi dan kondisi linkungan
sekitar yang tidak mendukung aktifitas belajar siswa, baik dari
lingkungan keluarga , masyarakat, maupun lingkungan sekolah.
2. Hasil belajar
a. Pengertian Hasil belajar
Hasil belajar pada dasarnya adalah suatu kemapuan yang berupa
kerampilan dan perilaku baru sebagain akibat dari latihan atau pengalaman
30
sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudah mengikuti prosese
belajar. Lebih jauh dalam hubungan hasil belajar Gagne dan Briggs
mengemukakan adanya lima kempuan yang diperoleh seseorang sebagai
hasil belajar yaitu ketrampilan inelektual, strategi, kogniif, informasi verbal,
kerampilan moorik dan sikap (Rosma :2010: 33-34).
b. Klasifikasi Hasil Belajar
Hasil belajar yang baik dan suskses, secara garis besarnya akan sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya. Selain itu
hasil belajar yang baik apabila terjadi perubahan kearah yang positif.
Menurut Gagne hasil belajar adalah hasil belajar dapat diklasifikasikan
menjadi 5 macam ( Ratna wilis Dahar,1989 :135-140) yaitu:
1) Ketrampilan intelektual
Ketrampilan intetelektual memungkinkan seseorang berinteraksi dengan
lingkungannya melalui penggunaan simbol-simbol atau gagasan.
2) Strategi –strategi kognitif
Strategi kognitif merupakan suatu proses kontrol (internal ) yang
digunakan untuk memilih dan mengubah cara-cara memberikan perhatian.
3) Informasi verbal
Informasi verbal diperoleh sebagai hasil belajar di sekoalah, dan juga dari
kata-kata yang diucapkan orang. Selain itu juga dari membaca, radiao
televisi, dan media-media lainnya.
31
sikap-sikap ditunjukan pada perilaku-perilaku sosial seperti kata-kata
kejujuran, dermawan dan lain-lainnya.
5) Ketrampilan-ketrampilan motorik
Ketrampilan motorik tidak hanya mencakup kegiatan-kegiatan fisik,
melainkan jugs kegiatan –kegiatan fisik, melainkan juga kegiatan mototik
yang digabung dengan ketrampilan intelektual. Misalnya bila membaca,
menulis memainkan sebuah instrument bagaimana menggunakan berbagai
macam alat, dan lain sebagainya.Dari klasifikasi tersebut maka hasil
belajar berupa ketrmpilan intelektual, strtegi kognitif, imformasi verbal,
sikap-sikap, dan ketrampilan-ketrampilan motorik.
B. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial 1. Pengertian IPS
Menurut Saepudin (2002:7), Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang-cabang ilmu sosial seperti sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi dan disiplin ilmu sosial lainnya.
Beberapa definisi IPS adalah:
1. Di Amerika serikat dikemukakan oleh The Commite On the National
Educatin Assosiation and Reorganization of Secondary in 1916
mendefinisukan sebagai beriku: “Ilmu yang mempealajari bahan-bahan
pokok yang langsung berhubungan dengan tata susunan masarakat dan
manusia yang menjadi anggota masrakat”.
2. Menurut Michaelis 1957 dalam bukunya “ Social Studies for Children in a
32
manusia dan interaksi lingkungan fisiknya dan sosialnya yang menangkut
hubungan kemanusian.
3. Menurut Nasution (1979) IPS adalah: Suatu program pedidikan yang
merupakan suatu keseluruhan yang pada pokoknya mempersoalkan manusia
dalam likungan fisiknya maupun dalam lingkungan sosial yang bahannya
diambil dari berbagai ilmu sosial seperti : Geografi, sejarah, ekonomi,
antropologi, sosiologi, ilmu politik dan sosiologi.
4. Dalam GBPP MI (1994)
“Mata pelajaran yang mempelajari kehiduapan sosialyang didasarkan pada
bahan kajian ekonomi geografi, sosilogi, antropologi, tata negara dan sejarah
( Saepudin 2002:7-8).
2. Tujuan umum IPS
Sama-sama kita ketahui bahwa semua mata pejaran mempunyai tujuan demikan juga dengan peljaran IPS. Fenton (1967) mengemukakan 3 tujan IPS yaitu:
1. Mempersiapakan anak didi menjadi warga ng baik
2. Mengajar anak didik berkemapuan berfikir
3. agar anak dapa melanjukan kebudyaan bangsanya.( Saepudin 2002:9).
33
3. Pengembangan Media Pembelajaran IPS .
Berkembangnya ilmu pengetahuan teknologi, khususnya pada bidang komonikasi bidan elektronik, semakin memudahkan guru dalam kegiatan dalam dunia pendidikan. Salah satunya adalah semakin bermunculan media pembelajaran yang beaneka ragam sesuai dengan perkembangan zaman. Keberadaan media pembelaran justru akan menambah pentingnya dan fungsi peran guru dan peranan guru dikaitkan dengan upaya untuk memecahkan masalah pendidikan yang antara lain:
1. Dengan membebaskan guru kelas dari kegiatan rutin yang banyak.
2. Melengkapi guru dengan teknik-teknik ketrampilan
3. Pengembangan penyajian kelas dengan tekanan dan pelayanan perorangan.
4. Mengembangkan pengajaran didasarkan pada kemampuan individual peserta
didik ( Sulaiman,1988:24-25)
C. Media Flash card dalam Pembelajaran 1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Secara bahasa media berarti perantara atau pengantar. Menurut
Association and comonication Technology (AECT) media yaitu segala
bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi
(Asnnawir dan M Basyarudin Usman, 2002:01).
Gerlach dan Ely memberikan pengertian media secara luas dan sempit
(Abdul Wahab Rosidi, 2009:26). Adapun media pembelajaran secara luas
adalah setiap orang, materi atau peristiwa yang memberikan memberikan
34
sikap. Disini guru berlaku sebagai pengjar juga termasuk dalam kategori
media.sedangkan secara sempit mmedia sebagai sarana non personal (bukan
manusia) yang digunakan oleh guru yang memang peran dalam proses
pembeljaran untuk mencapai tujuan.
Media pembelajaran adalah sebuah alat pembelajaran yang berfungsi
menyamapaikan pesan pembelajaran (Abdul Wahab Rosidi,2009:9). Media
pembeljaran sering digunkan oleh pengajar dalam menyampaikan informasi
dengan tujuan mempermudah menyampaikan pesan. Media tesbut dapat
berupa buku, radio, kaset, film, slide dan lain sebagainya. Media merupakan
peralatan yang mengandung materi pembeljaran.
b. Kriteria Pemilihan Media
Media sangatlah berperan dan memiliki kriteria yang beragam pula.
Media yang dipilih hendaknya menunjang tujuan pembelajaran yang akan
dicapai. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Dick dan Carey, ada empat
kriteria pemilihan media (Asnawir dan Basyirudin, 2002:126). Yang harus
diperhatikan kriteria tersbut anatara lain:
1) Ketrsedian sumber atau media (apakah harus beli atau memungkinkan
untuk buat sendiri).
2) Ketersedian dana, tenaga, dan fasilitasnya.
3) Kepraktisan, keluwesan, dan ketahanan media,serta
4) Efektivitas dan efesien biaya dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Selain dikemukakan diatas, media juga harus sesuai dengan materi yang
35
hasil pembelajaran. Pemilihan media juga harus memperhatikan kondisi
seperti umur, intelegensi, budaya dan latar pendidikan.
c. Tujuan dan manfaat media pembelajaran
Pada dasarnya penggunaan media dalam pembelajaran memiliki tujuan
sebagai berikut (Abdul wahab Rosidi,2009:28):
1) Memperjelas informasi atau pesan pelajaran.
2) Memberi tekanan bagian-bagian yang penting.
3) Memberi vareasi dalam pembelajaran
4) Memperjelas struktur pengjaran.
5) Memberikan motivasi kepada siswa
Penggunaan media dalam proses pembeljaran memiliki beberapa manfaat
(Asnawir dan M. Basyirudin Usman, 2002:13).diantaranya sebagai berikut :
1) Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki
siswa. Pengetahuan awal yang dimiliki siswa tentunya berbeda-beda.
Untuk mengatasi perbedaan-perbedaan
2) tersebut maka digunkan media.
3) Media dapat mengatasi batasan rung kelas. Dalam pembelajaran, banyak
materi peljaran yang sulit dipelajari secara lansung oleh siswa didalam
kelas. Maka dari itu digunkan media pembeljaran.
4) Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan
lingkungan.
5) Media menghasilkan keseragaman pengamatan.Pembelajaran yang
36
pemahaman antar siswa. Karena siswa akan mengimajinasikan obyek
materi pelajaran.
6) Media menanamkan konsep dasar yang kongkrit dan realistik .
Penggunaan media seperti gambar, gambar flim dan sebagainya dapat
memberi konsep yang benar.
7) Media dapat membangkitkan minat baru siswa dalam belajar.
8) Media dapat membangkitkan motivasi siswa.
Menurut Abdul Wahab Rosyidi (2009:20) Penggunaan media mempunyai
peran penting diantaranya:
1. Menarik perhatian, media dapat menarik perhatian siswa untuk mengikuti
pelajran.
2. Peran komonikasi, media mendorong dan siswa untuk memahami pesan
tertentu yang disampaikan oleh guru.
3. Peran retensi , media membantu siswa dalam memahami konsep penting.
2. Media Flash card
a. Pengertian media flash card
Flash card adalah media pembelajaran berupa kartu kecil yang berisi
gambar, teks, atau simbol yang mengingatkan atau menuntun siswa
kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar,teks,atau tanda simbol
tersebut (Azhar Arsyad, 1997:119). Flash card dapat disesuaikan dengan
besar kecilnya kelas yang dihadapi. Misalanya: kartu abjad dapat
digunakan untuk latihan mengeja (dalam bahasa Arab, bahasa inggris,
bahasa Indonesia dan bahasa lainnya). Kartu yang berisi gambar –gambar
dapat digunakan untuk melatih siswa mengerjakan dan memperkaya kosa
37
visual. Keberhasialan media visual ditentukan oleh kualitas dan efetifitas
bahan-bahan visual tersebut. Pembuatan media ini harus memperhatikan
prinsip desain-desain tertentu, antara lain prinsip kesederhanaan,
keterpaduan, penekanan dan keseimbangan (Azhar Arsyad, 1997:105).
Media flash card ini diharapkan dapat menjadi petumjuk
rangsangan siswa untuk memberikan respon yang diinginkan sehingga
dapat memaksimalkan tujuan pembelajaran.
b. Pembuatan Media Flash Card
Flash card selain bentuknya sederhana juga mudah sekali dibuat.
Pembuatan media flash card pembuatan media flash card disesuaikan
dengan media yang ada baik bahan mauapun materi. Pembuatan media
flash card untuk materi keragaman suku bangsa dan budaya di Indonesia
(Bhineka tumggal ika dan keaneragaman suku bangsa dan budaya).
1. Menetukan materi yang ingin diajarkan, mislanya materi makna
Bhineka tunggal ika dan keaneragaman suku bangsa dan budaya
(macam-macam suku, macam-macam kebudayaan).
2. Ketik dan tulis materi keragaman suku bangsa dan budaya pada
kertas/karton secara jelas dan ringkas.
3. Ketikan/tulisan disusun dan diketik /ditulis secara rapi dan runtut.
4. Setiap bagian ushakan satu penjelasan .
5. Pada masing-masing penjelasan dibentuk dengan menarik (baik warna
maupun modelnya).
6. Membuat potongan-potongan yang berisi pertanyaan serta jawaban
38 c. Penggunaan Media flash card
Media flash card ini dapat digunakan dengan bebagai cara. Salah
satunya bisa di padukan dengan strategi mencari pasangan (Hisam
Zaini,2008,67) yaitu sebagai berikut:
1) Guru membagikan materi yang telah dituliskan dalam bentuk flash
card.
2) Guru menjelaskan materi dengan cara menyuruh siswa untuk
membaca bersama-sama satu bagian yang tertulis dalam flash card
terlebih dahulu, barulah kemudian guru menjelaskan maksud dari
kalimat yang ditulis.
3) Sesuadah menjelaskan materi dengan flsah card, guru membagikan
potongan-potong kertas yang sudah diacak sebelumnya. Sebagian
kertas berisi satu pertanyaan yang berbeda-beda, sebagian kertas
lagi satu jawaban yang berbeda-beda pula sesuai pertanyaan yang
dibuat.
4) Meminta peserta didik untuk menemukan pasangan sesuai jawaban
maupun pertanyaan yang didapat. Meminta pasangan secara
bergantian membacakan soal yang diperoleh dengan keras,
selanjutnya soal yang dibacakan dijawab oleh pasangan yang lain.
5) Guru membuat klarifikasi dan kesimpulan.
d. Kelebihan dan Kelemahan Media Flash card
1. Kelebihan Media
Flash card ini sangat mudah digunakan. Selain mudah digunakan
flash card ini juga sangat praktis dan mudah dibuat sendiri karena
39
tdik membutuhkan media yang banyak. Flash card dapat dikreasikan
sesuai dengan keinganan guru.
2. Media flash card kurang efektif apabila untuk kelas yang siswanya
banyak. Lebih banyak membutuhkan banyak waktu untuk pembuatan
medianya, maka media ini harus dipersiapkan sebelumnya.
D. Hubungan Hasil Belajar IPS dengan Media Flash card Proses Belajar Mengajar
40
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A.Gambaran Umum Lokasi Madarasah Darusslam Bancak
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Madrasah MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kab. Semarang. Madrasah ini terletak di Desa Bancak RT.03 RW 07 Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang. MI Darussalam Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang berdiri pada tanggal 1 Januari 1986. Pendirian Madrasah ini didasari atas pemikiran warga masyarakat sekitar untuk mencerdaskan masyarakat Desa Bancak terutama dalam bidang keagamaan. MI Darussalam Bancak ini berdiri di bawah naungan Yayasan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU. Menjamurnya sekolah-sekolah dasar memicu Madrasah ini untuk berkompetensi secara sehat dalam mempertahankan eksistensinya. Salah satu strategi yang digunakan untuk mengukuhkan eksistensi lembaga tersebut di tengah masyatakat adalah tujuan, visi, dan misinya. 1. Tujuan Visi misi MI Darussalam Bancak yaitu:
1) Tujuan MI Darussalam Bancak
a. Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran Aktif (PAKEM, CTL).
41
c. Membiasakan perilaku Islami di lingkungan madrasah
d. Meningkatkan prestasi akademik siswa dengan nilai rata-rata minimal 70.
e. Meningkatkan prestasi akademik siswa di bidang seni dan olah raga lewat kejuaraan dan kompetisi.
Secara khusus bertujuan, profil lulusan madrasah Ibtidaiyah ma'arif Darussalam Bancak memiliki kompetensisebagai berikut:Mempersiapkan generasi islam yang berkualitas dalam iman, ilmu dan akhlaq.
2) Misi MI Darussalam Bancak
Tekun beribadah, berakhlakul karimah, Unggul dalam Prestasi dan Terampil.
3) Visi MI Darussalam Bancak
a. Menanamkan aqidah dengan beribadah. b. Menumbuhkan semangat untuk maju.
c. Membiasakan berperilaku sesuai dengan ajaran Islam.
d. Menjadikan siswa belajar PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenengkan).
4) Keadaan guru MI Darussalam Bancak
42
Bapak Muh Sholeh S.Ag, 7 orang guru kelas dan 1 orang guru olah raga. Berikut ini dapat diketahui data lengkap tentang guru di MI Darussalam Bancak, Kecamatan Bancak.
3.1 Daftar guru MI Darussalam Bancak
5) K e
adaan Peserta didik di MI Darussalam Bancak
Peserta didik di MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak dari kelas I sampai kelas VItahun pelajaran 2014/2015.
Tabel 3.2 Data Keadaan Peserta didik MI Darussalam Bancak Kelas Jumlah
siswa
I 33
No Nama L/p Pendidikan Alamat
1 Listiyowati S.pd P PAI Sawit Desa Bancak 2 M. Kobet S.pd.I L PAI Banaran Desa Bancak 3 Muh.Sholeh S.Ag L PAI Krajan Desa Bancak 4 Alimin Taufiq
S.pd.I
L PAI Banjarsari Desa Bancak
5 Wiwik Maezunanik P PAI Krajan Desa Bancak 6 Khoirul Anwar
S.pd.I
L PAI Banjarsari DesaBancak
43
II 33
III 27
IV 20
V 27
VI 34
B.Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV MI Darussalam Bancak jumlah siswa yang menjadi subyek pada penelitian ini berjumlah 20 siswa. Penelitian dilakukan pada semester satu tahun ajaran 2014/2015. Alasan yang paling mendasar pemilihan subjek penelitian ini adalah peneliti melihat keaktifan dan hasil belajar siswa kelas IV yang kurang memuaskan, maka dari itu peneleti menggunakan media flash card, dengan media tersebut peneliti berharap dapat meningakatkan keaktifan dan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS pokok bahasan Keragaman suku bangsa dan budaya pada siswaMI Darussalam Bancak. Karena media flash card sangat menarik dan tidak membosankan maka siswa sangat senang dan bersemangat dalam mengkuti kegiatan pembelajaran dengan media flash card.
C.Pelaksanaan Tindakan
44
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahapan ini saling terkait dan berkelanjutan. Hal ini sudah dianggap mampu memenuhi kepuasan penelitian dalam mencapai hasil yang diinginkan dan mengatasi persoalan yang ada.
D.Diskripsi Per Siklus 1. Siklus I
Tahap perencanaan meliputi :
1) menentukan waktu pelaksanaan siklus I
2) Menyusun Indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran 3) Membuat instrument penelitian, yaitu :
a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang aktifitas siswa dalam pembelajaran dan kegiatan guru selama kegiatan pembelajaran (lembar observasi terlampir).
b) Tes Formatif sebagai alat pengukur tingkat penguasan siswa pada materi yang telah disampaikan melalui media flash card ( soal terlampir ).
c) Menyiapkan bahan media flash card pembelajaran sebagai alat untuk penyamapaian materi.
a. Pelaksanaan Tindakan Siklus I 1) Kegiatan awal ( 5 Menit)
45
c) Apersepsi tentang materi yang akan disampaikan. d) Pretest
2) Kegiatan Inti (45 menit)
a) Guru membagi kartu flash card masing-masing siswa mendapat satu bendel yang berisi poin-poin materi yang dipelajari.
b) Guru menjelaskan tata cara menggunakan media flash card. c) Siswa memperhatikan ketika guru menjelaskan dengan
media flash card.
d) Setelah siswa sudah paham dengan materi yang disampaikan guru membagi kartu yang ke dua yang berisi pertanyaan saja dan ada yang berisi jawaban saja.
e) Siswa diberi arahan oleh cara menggunakan kartu permainan.
f) Siswa diminta untuk mencari pasangannya yang tepat dan benar.
g) Setealah bertemu dengan pasangannya siswa diminta untuk membaca kartu seacara bergantian dengan suara keras. h) Siswalebih capat dan tepat menemukan pasangannya diberi
penghargaan.
3) Kegiatan akhir (10 menit)
46
b) Guru mengadakan evaluasi
c) Pembelajaran ditutup dengan hamdalah dan salam. b. Observasi .
Pada tahap ini dilakukan observasi/ pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain:
1) Mengamati tingkah laku peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.
2) Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
c. Refleksi
Ha-hal yang mendukung serta hal-hal yang menghambat suatu pelaksanaan pembelajaran Siklus I akan dijadikan sebagai bahan refleksi untuk perbaikan pada siklus berikutnya.
1. Hal-hal yang mendukung :
1) Siswa duduk rapi pada tempat yang telah ditata
2) Semua siswa membawa buku pelajaran IPS
3) Siswa nihil
2. Hal-hal yang menghambat :
47
2) Ada 4 siswa yang kurang paham dengan permainan kartu sehingga kesulitan dalam mencari pasangan.
3) Ada siswa yang tidak memperhatikan dan kurang aktif dalam mencari pasangannya.
3. Ide Perbaikan
1) Mengalokasikan waktu sesuai yang ditentukan. 2) Menegur siswa yang tidak memperhatikan
3) Memberi arahan lebih detail lagi dalam pengunaan media flash card dan kartu permainan.
4) Memotivasi siswa yang kurang 2. Siklus II
a. Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi :
1) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I
2) Menyusun Indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran 3) Membuat instrument penelitian, yaitu :
a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang aktifitas siswa dalam pembelajaran dan kegiatan guru selama kegiatan pembelajaran.
48
4) Menyiapkan pedoman pelaksanaan pembelajaran berupa RPP Siklus II.
5) Revisi Siklus I yaitu :
a. Mengalokasikan waktu dengan yang sudah ditentukan b. Menegur siswa yang tidak memperhaikan
c. Meengarahkan cara penggunaan media flash card dan permainan kartu untuk lebih jelas.
d. Memotivasi siswa yang kurang aktif. b. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
1. Kegiatan awal (5menit)
1) Membuka pelajaran dengan salam 2) Berdo’a
3) Appersepsi tentang materi yang akan disampaikan. 4) Pretest
2. Kegiatan inti (45 menit)
1) Guru membagikan flash card pada siswa.
2) Guru menjelaskan tentang cara menggunakan flash card siklus II.
3) Siswa memahami flash card ketika guru menjelaskan poin-poin materi.
49
5) Guru mengarahkan siswa cara menggunakan kartu permainan 6) Siswa diminta mencari pasangannya yang tepat.
7) Setelah siswa menemukan pasangannya siswa membaca pertannyaan dan jawaban dengan keras secara bergantian. 8) Bagi pasangan yang tercepat menemukan pasangannya
dengan tepat dan benar maka medapatkan penghargaan. 3. Kegiatan akhir (10 menit)
1) Guru menyimpulkan materi pembelajaran dan menyampaikan materi yang belum dikuasai.
2) Guru mengadakan evaluasi
3) Pembelajaran ditutup dengan hamdalah dan salam. c. Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi/ pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain:
1) Mengamati tingkah laku peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.
2) Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Refleksi
50
2) Siswa semua membawa buku IPS
3) Siswa sudah banyak yang mengerti tata cara menggunakan flash card dan kartu permainan dengan baik.Sudah banyak siswa yang memperhatikan
4) Siswa sudah aktif untuk mencari pasangannya
2. Hal-hal yang menghambat :
1) Ada 2 orang siswa yang kurang paham dalam permainan kartu,
2) dan satu siswa melamun sendiri 3. Ide Perbaikan :
1) Guru memberi perhatian lebih pada siswa yang kurang cepat dalam menerima pelajaran.
2) Guru meminta siswa maju kedepan menjelakan poin materi yang sudah disampaikan bagi siswa yang tidak memperhatikan.
3. Siklus III a. Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi :
1) menentukan waktu pelaksanaan siklus I.
51
3) Membuat instrument penelitian, yaitu :
a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran.
b) Tes Formatif sebagai alat pengukur tingkat pemahaman siswa pada materi yang telah disampaikan melalui media flsah card.
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus III 1. Kegiatan awal (5 menit)
1) Membaca doa belajar dilanjut dengan salam 2) Absensi dan appersepsi
3) Pretest
2. Kegiatan inti (45menit) 1) Guru membagi flash card
2) Guru menjelaskan tata cara menggunakan flash card 3) Guru menjelaskan materi dengan flash card
4) Guru meminta siswa yang tidak memoerhatikan untuk maju kedepan.
5) Setelah siswa paham dengan materi yang dideampaikan menggunakan media flash card guru membagikan kartu permainan yang berisi pertanyaan saja dan ada yang. berisi jawaban saja.
52
7) Siswa dimnita mencari pasangannya masing-masing.
8) Setelah siswa menemukan pasangannya siswa diminta untuk membaca kartu secara keras dan bergantian.
9) Bagi siswa yang lebih cepat menemukan pasngannya maka akan mendapatkan penghargaan.
3. Kegiatan Akhir
1) Guru menyimpulkan materi pembelajaran dan menyampaikan materi yang belum dikuasai.
2) Guru mengadakan evaluasi
3) Pembelajaran ditutup dengan hamdalah dan salam c. Observasi
Berdasarkan lembar pengamatan yang dilakukan guru kolaborator, disiklus ketiga ini terdapat peningkatan hasil belajar yang maksimal, siswa juga sudah paham dan mengenal langkah-langkah pembelajaran dengan media flash card huruf sehingga siswa sudah perhatian dan semangat dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga kondisi kelas sudah kondusif dan siswa aktif dan gembira dalam mengikuti pembelajaran. d. Refleksi
53
1. Mendapatkan media pembelajaran baru untuk mata pelajaran IPS sub pokok bahasan keragaman suku bangsa dan budya.
54 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan pre test dan post test didapatkan hasil sebagai berikut :
1. Nilai Pre test dan Post test Siklus I
55 Tidak Tuntas (TT)
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pre test dan post test mengalami peningkatan. Siklus I ini, hasil pre test siswa yang dapat mencapai KKM 70 sebanyak 2 siswa atau 10%, dengan rata-rata kelas 53, sedangkan hasil post test siswa yang dapat mencapai KKM 70 sebanyak 10 siswa atau 50% dengan rata-rata kelas 68,5. Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah siswa yang dapat mencapai KKM dari pre test ke post test sebanyak 8 siswa atau 40%. Namun demikian, masih ada siswa yang belum tuntas sebanyak 10 siswa atau 50%. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam pembelajaran pada siklus selanjutnya.
2. Nilai Pre test dan Post test Siklus II
Tabel 4.2 Hasil Nilai Pre test dan Post test Siklus II
56
13 Fatkhur Rozi 60 TT 80 70 T
14 Nivita Sari 60 T 70 70 T
15 Irfan Maulana 80 TT 80 70 T
16 M.Satrio 60 TT 70 70 T
17 M.Sholeh 50 TT 60 70 TT
18 Vina Damatus 70 T 80 70 T
19 Ahmad wisnu 60 T 80 70 T
20 Pratama 50 TT 60 70 TT
Jumlah 1280 1450
Rata-rata 64 72,5
Keterangan: Tuntas (T)
Tidak Tuntas (TT)
57 3. Nilai Pre test dan Post test Siklus III
Tabel 4.3 Hasil Nilai Pre test dan Post test Siklus III