• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI WAWANCARA MELALUI MEDIA AUDIO-VISUAL LCD PADA SISWA KELAS V DI MI JOMBOR KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARA 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI WAWANCARA MELALUI MEDIA AUDIO-VISUAL LCD PADA SISWA KELAS V DI MI JOMBOR KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARA 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI WAWANCARA MELALUI MEDIA AUDIO-VISUAL LCD

PADA SISWA KELAS V DI MI JOMBOR KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARA 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

WIWIN SULISTIYOWATI NIM: 11514164

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN(FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

(2)
(3)

iii

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI WAWANCARA MELALUI MEDIA AUDIO-VISUAL LCD

PADA SISWA KELAS V DI MI JOMBOR KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARA 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh:

WIWIN SULISTIYOWATI NIM: 11514164

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN(FTIK)

(4)

iv

(5)
(6)
(7)

vii MOTTO

“ MENAKJUBKAN SEORANG MUKMIN, JIKA IA

MENDAPATKAN NIKMAT IA BERSYUKUR DAN

SYUKUR ITU SANGAT BAIK BAGINYA. DAN JIKA IA

(8)

viii

Persembahan

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

1. Ibu dan Bapak tercinta yang selalu mendukungku dan mengarahkanku serta

mendoakanku

2. Bapak, Ibu guru, dan dosen yang selalu memberi saya ilmu dan pengetahuan

yang bermanfaat

3. Saudara dan Teman-teman yang selalu mendukung dan memberiku semangat

4. Teman-teman PGMI yang tercinta

5. Semua yang ikut membantu dalam penyusunan skripsi ini

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur atas karunia Allah Swt yang telah

memberikan Rahmad-Nya kepada penulis, sehingga dapat menuntaskan penulisan

skripsi yang berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA

INDONESIA MATERI WAWANCARA MELALUI MEDIA AUDIO-VISUAL LCD PADA SISWA KELAS V MI JOMBOR KABUPATEN

SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018”. ini untuk memenuhi salah

satu syarat memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

Dalam pembelajaran kesuksesan tidak hanya terdapat pada penyampaian

yang tepat namun juga dengan adanya kreatifitas dari guru pembimbing guna

mencapai kesuksesan dalam pembelajaran.

Skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan dan bantuan dari

semua pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih

sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M. Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga

3. Ibu Peni Susapti, M. Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah

(10)
(11)

xi ABSTRAK

Sulistiyowati,wiwin. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Wawancara Media Audio-Visual Kelas V MI Jombor Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Progam Studi Pedidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing:Imam Mas Arum, S.Pd,M.Pd.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Audio-Visual.

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran bahasa Indonesia media Audio-Visual di MI Jombor Kabupaten Semarang, pertanyaan yang akan ditanyakan adalah mengenai apakah penggunaan media Audio-Visual dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi wawancara di MI Jombor Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018, agar dapat menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan II siklus penelitian dengan alasan lebih menguatkan.

Penelitian ini dilakukan dengan siklus I dan siklus II, pada setiap pengambilan data siklus I dan Siklus II terdapat tahap-tahap anatar lain perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menghitung pencapaian hasil belajar dengan cara observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data Penelitian Dalam Kelas dilakukan dengan cara melakukan penghitungan pada setiap siklus, dengan cara ini peningkatan kriteria klasikal dapat terlihat peningkatanya.

(12)

xii DAFTAR ISI

SAMPUL ... i

LEMBAR BERLOGO ... ii

HALAMAN JUDUL ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv

HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ... v

DEKLARASI ... vi

HALAMAN MOTTO ... vii

PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Hipotisis Tindakan dan Indikator Keberhasilan... 8

(13)

xiii

1. Rancangan Penelitian... 9

2. Subyek Penelitian ... 11

3. Langkah-langkah Penelitian ... 12

4. Teknik Pengumpulan Data ... 14

5. Instrumen Penilaian ... 15

6. Analisis Data ... 18

G. Definisi Oprasional... 20

H. Sistematika Penulisan ... 21

BAB II LANDASAN TEORI A.Hasil Belajar ... 23

1.Pengertian hasil belajar ... 23

2. Macam-macam hasil belajar ... 23

3.Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ... 25

B. Bahasa Indonesia ... 26

1. Pengertian Bahasa Indonesia ... 26

2. Manfaat pembelajaran Bahasa Indonesia ... 27

3. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 28

C..Materi Wawancara... 29

D. Media Audio-Visual ... 31

1. Media... 32

2. Audio-Visual ... 32

3. Jenis-jenis Audio- Visual ... 33

(14)

xiv BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

A.Gambaran Umum Lokasi Sekolah ... 39

1. Identitas Sekolah ... 39

2. Visi, dan Misi ... 39

3. Keadaan Guru ... 40

4. Keadaan siswa ... 41

5. Data Siswa Kelas V ... 41

6. Kolaborator Penelitian ... 42

7. Waktu Penelitian ... 43

B.Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 43

C.Deskripsi Penelitian Pra Siklus ... 43

D.Deskripsi Penelitian Siklus I ... 44

E.Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus II ... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 58

1. Deskripsi Data Pra Siklus... 58

2. Deskripsi Data Siklus I... 60

a. Data Hasil Belajar Siklus I ... 60

b. Hasil Pengamatan Siklus I ... 62

c. Refleksi ... 66

3. Deskripsi Data Siklus II ... 68

a. Data Hasil Belajar Siklus II... 68

(15)

xv

c. Refleksi ... 73

d. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ... 74

e. Pembahasan Hasil Penelitian ... 75

BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ... 92

B.Saran ... 92

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Lembar Observasi guru Siklus I...15

Tabel 1.2 Lembar Observasi siswa siklus I...17

Tabel 3.1 Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan...41

Tabel 3.2 Rekapitulasi Data Siswa... 41

Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Siswa Kelas V ...41

Tabel 3.4 Lembar Observasi Guru Siklus I... 47

Tabel 3.5 Lembar Observasi siswa siklus I ...49

Tabel 3.6 Lembar Observasi Guru siklus II ...53

Tabel 3.7 Lembar Observasi Siswa siklus II ...56

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Pra Siklus...59

Tabel 4.2 Hasil Penilaian Siklus I...60

Tabel 4.3 Lembar Observasi Guru Siklus I...63

Tabel 4.4 Penilaian siswa Siklus I...65

Tabel 4.5 Penilaian siklusII...67

Tabel 4.6 Lembar Observasi guru SiklusII...71

Tabel 4.7 Lembar Penilaian siswa SiklusII...72

Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Ketuntasa Siswa...74

(17)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tahap Pelaksanaan Tindakan Kelas...11

Gambar 4.2 Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus I...62

Gambar 4.3 Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus II...69

(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II

Lampiran 3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I

Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Siklus II

Lampiran 5 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I

Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II

Lampiran 7 Foto Kegiatan

Lampiran 8 Surat Penunjukan Pembimbing

Lampiran 9 Lembar Konsultasi

Lampiran 10 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 11 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 12 SKK

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan

penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Sebagain terbesar

perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar. Belajar

merupakan suatu aktifitas yang dapat dilakukan secara psikologis maupun

secara fisiologis, aktifitas yang bersikap psikologis yaitu, aktifitas yang

merupakan proses mental, misalnya aktifitas memahami, menyimpulkan,

menyimak, menelaah membedakan, menganalisis. Sedangkan kegiatan

fisiologis yaitu aktifitas yang merupakan proses penerapan atau praktis, misal

melakukan eksperimen atau percobaan.

Definisi belajar sendiri ada banyak terutama para ahli psikologi. Hal

ini dikarenakan point of view, mileu (lingkungan sekitar mereka), serta

pendekatan antara satu dengan yang lain mengalami perbedaan.

Keanekaragaman definisi itu wajar karena adanya perbedaan ruang lingkup,

setting sosial, dan sudut pandang.

Kegiatan belajar adalah kegiatan menggali ilmu, dengan ilmu seorang

manusia akan lebih terangkat derajatnya, seperti yang telah islam ajarkan,

(20)

2

Berikut ayat yang memaparkan mengenai pentingnya ilmu dan

anjuran islam mencari ilmu.

ْﺃَﺮْﻗِﺍ

Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia menciptakan manusia dari segumpal darah bacalah, dan Tuhanmulah,Yang Maha Muliayang mengajar (manusia) dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui ( QS Al-Alaq(95):1-5)

Sejak diturunkan ayat diatas menjadi jelas bahwa belajar merupakan

anjuran bagi umat islam untuk mencari ilmu, dimana belajar dipandang penting

dalam islam dengan belajar manusia menjadi tau serta memahami

kejadian-kejadian yang ada disekelilingnya, dengan harapan meningkat pula rasa syukur

dan meyakini akan kebesaran Allah SWT.

Belajar bahasa juga penting, dengan bahasa peningkatan

pengembangan akademik dan non akademik akan lebih terbantu dan terangkat.

Dengan pembelajaran bahasa akan menunjang kesuksesan dalam mempelajari

bidang studi.

Fungsi dasar bahasa yaitu sebagai bahasa komunikasi baik yang

diucapkan dengan lisan maupun dengan penulisan. Cara manusia saling

berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Tatanan bahasa juga sangat

penting guna mengetahui bahasa yang baik dan benar, terutama dalam dunia

(21)

3

Peranan dalam kegiatan sosial maupun akademis akan terbantu dengan

pendidikan diharapkan mampu mengolah bahasa dengan benar, tidak hanya

sebagai bahasa komunikasi namun juga sebagai kunci untuk mempelajari suatu

bidang studi, terutama mata pelajaraan bahasa Indonesia.

Bahasa Indonesia, merupakan salah satu mata pelajaran yang

diwajibkan untuk dipelajari, karena sebagai bahasa pendidikan dari mulai

tingkat pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi. Keterampilan yang

kita perlukan secara lisan dan tertulis adalah salah satu bentuk keterampilan

berbahasa, salah satunya pada materi wawancara.

Menurut Joko Susilo Dkk (2009: 62) Wawancara merupakan salah

satu cara untuk mengumpulkan dan memperoleh informasi dengan

mengajukan pertanyaan langsung kepada informen, tokoh tertentu atau

narasumber. Salah satu media yang dapat digunakan untuk menunjang

pembelajaran wawancara adalah dengan menggunakan media Audio- Visual

LCD.

Media Audio-Visual adalah seperangkat alat yang dapat

memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara, paduan antara gambar dan

suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya. Media jenis ini

memiliki kinerja yang cukup baik karena meliputi dua jenis media auditif

(pendengaran dan penglihatan), diantara jenis media audio visual ini adalah

media Televisi, Video, Media Sound Slide(Slide Suara) Hujair AH Sanaky

(22)

4

Observasi awal dilakukan oleh peneliti pada kelas V di MI Jombor

Kabupaten Semarang pada tanggal 08 November 2017. Mendapatkan

informasi bahwa pembelajaran wawancara pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia siswa hanya mendengarkan guru dan mendapat informasi dari buku

paket, dan hanya sekali dua kali saja guru dan siswa saling berinteraksi.

Keaktifan siswa juga sangat minim dimana siswa yang aktif hanya satu dua

anak, sedangkan siswa yang lain terkesan tidak memperhatikan bahkan

berbicara dengan teman sebangkunya. Ketika guru menanyakan materi seputar

wawancara hanya satu dua yang dapat menjawab. Dari pernyataan diatas dapat

di buktikan dengan nilai ulangan yang masih kurang dari kriteria ketuntasan

minimal mata pelajaran Bahasa Indonesia menunjukan dari 17 siswa kelas V

MI Jombor yang memiliki nilai standar KKM 70 dan hanya 23,52% yang

mampu memenuhi KKM, sedangkan 76,48% mendapatkan nilai di bawah

KKM pada saat ulangan harian.

Berdasarkan permasalahan yang ada guru melakukan evaluasi

pembelajaran dengan mempersiapkan media pembelajaran dengan harapan

anak akan lebih tertarik dan timbul rasa ingin tau, sehingga anak bisa faham

mengenai materi wawancara.

Hasil diskusi penulis dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas

V yaitu Ibu Siti Sumiyati, S.Pd.I, menghasilkan kesepakatan untuk

memberikan suatu media agar anak lebih tertarik, yaitu dengan menggunakan

media audio-visual. Mengapa media audio-visual dirasa cocok ? karena dengan

(23)

5

atau materi berupa suara dan gambaran langsung, sehingga anak lebih mudah

memahami.

Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi

tercapainya pemahaman materi pada siswa. Media merupakan suatu kegiatan

yang dapat memberikan stimulus kepada audien (siswa) yang dapat

mengirimkan pesan, merangsang semangat, serta rasa ingin tau sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Media belajar sangat

beragam dan masing media memiliki kriteria dan kelebihan

masing-masing, sehingga kita harus jeli dalam memilihkan media yang dirasa tepat.

Audio-visual adalah media intruksional modern yang sesuai dengan

perkembangan zaman ilmu pengetahuan dan teknologi karena meliputi

penglihatan, pendengaran, serta unsur gambar dan gerakan. Media ini dapat

digunakan dalam materi wawancara sebagai gambaran langsung materi

wawancara. Siswa juga akan lebih tertarik dan tidak mudah bosan dalam proses

pembelajaran karena adanya video yang ditayangkan yang berkaitan dengan

wawancara, siswa secara tidak langsung sudah melakukan pengamatan

meskipun hanya melewati sebuah media yang dipaparkan lewat tayangan

video.

Bahasa Indonesia adalah matapelajaran yang cukup digemari namun,

pembelajaran ini cukup rumit dan terlalu banyak bahasa yang menjebak

sehingga sring kali anak terjebak pada kata-kata, terutama pemilihan kata yang

(24)

6

Berdasarkan paparan di atas untuk menyelesaikan permasalahan

rendahnya nilai siswa dalam materi wawancara, maka peneliti mencoba

melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul

„‟ Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi

Wawancara Melalui Media Audio- Visual LCD Pada Siswa Kelas V di MI

Jombor Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018”.

B.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ apakah

penggunaan media Audio-Visual dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa

Indonesia materi Wawancara pada kelas V di MI Jombor Kabupaten

Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018”.

C.Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah media pembelajaran audio-visual dapat meningkatkan

hasil belajar Bahasa Indonesia dalam materi wawancara pada siswa kelas V

MI Jombor Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.

D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

(25)

7 1. Manfaat Teoristis

a) Dapat dijadikan sebagai perhitungan strategi dalam memperbaiki

mutu belajar terutama materi Bahasa Indonesia, terutama dalam

meningkatkan kemampuan berwawancara.

b) Untuk menambah khasanah keilmuan dalam lingkup pendidikan.

c) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam

pembuatan penelitian selanjudnya dengan materi yang berbeda

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Guru

1) Guru akan lebih bersemangat dalam melakukan penelitian tindakan

kelas dengan tujuan meningkatkan hasil belajar pada pelajaran

bahasa Indonesia.

2) Guru lebih termotivasi dalam menerapkan metode atau media yang

lebih bervariasi, sehingga menarik minat dan semangat belajar

siswa.

b) Bagi Siswa

1) Memperkenalkan media Audio-Visual untuk kegiatan belajar dan

pendidikan.

2) Siswa lebih tertarik dan aktif dalam pelajaran bahasa Indonesia.

3) Siswa lebih menyukai pelajaran Bahasa indonesia dan mingkatkan

(26)

8 c) Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat meningkatkan kualitas dan mutu sekolah

melalui peningkatan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia,

dan meningkatkan kualitas siswa pada materi yang bersangkutan.

d) Bagi Penulis

Menambah wawan dan pengetahuan dan wawancara serta

pengalaman yang dapat dijadikan patokam sebagai calon pendidik

agar menjadi pendidik yang baik.

E.Hipotises Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Tindakan

Hipotisis adalah jawaban sementara terhadap pernyataan

penelitian yang akan dibuktikan secara empirik (Maslikhah 2013: 316).

Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti mengambil hipotesis yaitu “

Penerapan media pembelajaran audio-visual padat meningkatkan hasil

belajar bahasa indonesia materi wawancara pada siswa kelas V MI

Jombor Kabupaten semarang tahun pelajaran 2017/2018”.

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan media audio-visual pada pelajaran wawancara

dikatakan berhasil jika indikator yang ditetapkan dapat tercapai. Adapun

(27)

9

a. Terjadinya peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia siswa melalui

penerapan media pembelajaran audio-visual secara bertahap dari

siklus pertama, dan siklus kedua.

b. Nilai siswa secara individu mencapai KKM (Kriteria ketuntasan

Minimal) ≥70 serta tercapai ketuntasn siswa secara klasikal dalam

pembelajaran bahasa Indonesia. Khususnya materi wawancara adalah

≥ 85% siswa dikelas dapat mencapai KKM. (Triyanto, 2011: 191)

F. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian

tindakan kelas (PTK). metode penelitian menjelaskan bagaimana

prosedur penelitian itu akan dilaksanakan pada beberapa siklus, yaitu:

a. Pra Siklus

b. Siklus I

c. Siklus II

Menurut Arikunto dkk(20014: 2-3) PTK dalam istilah bahasa

Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), adalah gabungan

dari pengertian kata “Penelitian, tindakan, dan kelas”. Penelitian,

menunjukan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan

menggunakan cara atau aturan metodologi tertentu untuk memperoleh

data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu

(28)

10

menunjukan pada sutu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan

tujuan tertentu. dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan

untuk siswa. Kelas, dalam hal ini tidak terikat dalam pengertian ruang

kelas, tetapi dalam pengertian lebih spesifik. lebih pada kegiatan belajar

anak yang dalam waktu bersamaan mendapatkan pelajaran dari guru

yang sama.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan pembelajaran yang

dilakukan tidak hanya metode yang monoton saja namun bisa dengan

fariasi dengan maksud untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat

dengan kegiatan-kegitan didalamnya serta tidak hanya terpaku pada

ruangan atau kelas, karena ilmu akan kita dapat dimanapun yang

terpenting adalah ada sekelompok anak yang sedang belajar.

peristiwanya dapat terjadi di ruang praktikum, ditengah-tengah

masyarakat, diperpustakaan, ataupun dilapangan dengan seorang

pengajar atau fasilitator .

Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata ini, yaitu

(1) Penelitian,(2) Tindakan, (3) Kelas, segera dapat disimpulkan bahwa

penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap

kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan

terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Berikut bagan pelaksanaan

(29)

11

Gambar 1.1 Tahab Pelaksanaan Tindakan Kelas (Arikunto,2006:16)

Peneliti tindakan dilakukan oleh peneliti tanpa mengubah situasi

rutin karena, penelitian dilakukan dalam situasi yang wajar dan tidak

perlu membutuhkan waktu khusus karena dengan begitu tidak akan

mengganggu kegiatan sekolah dan guru bersangkutan.

2. Subjek Penelitian

a. Lokasi Penelitian

Lokasi : MI Jombor

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

?

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Pelaksanaan Refleksi

(30)

12

Materi Pokok : Wawancara

Kelas/Smester : V/ I

b.Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran

2017/2018

a. Siklus I dilaksanakan pada 12 Oktober 2017

b. Siklus II dilaksanakan pada 19 Oktober 2017

c. Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Jombor Kabupaten Semarang

Tahun Ajaran 2017 yang berjumlah 17 siswa diantara 7 siswa

perempuan dan 10 siswa laki-laki.

3. Langkah-langkah Penelitian

Menurut Arikunto dalam Suyadi (2010:50) mengemukakan bahwa

dalam penelitian Tindakan Kelas (PTK),memiliki 4 (empat) tindakan,

meliputi: Planing (Perencanaan), Pekasanaan (Action), Pengamatan

(Oservasition), Analisis (Reflection)

a. Planning (Perencanaan)

1) Mempersiapkan peralatan dan bahan ajar (RPP) yang akan

(31)

13 2) Mempersiapkan lembar evaluasi.

3) Menyiapkan media pembelajaran LCD, laptop, dan video, yang

berhubungan dengan wawancara.

4) Menyiapkan lembar observasi guru.

5) Menyiapkan lembar observasi siswa.

b. Acting (Tindakan)

Tahap tindakan ini guru melakukan proses belajar mengajar

dengan menggunakan media audio-visual LCD, guru menciptakan

suasana belajar yang lebih menyenangkan agar siswa lebih

bersemangat dan tidak mudah bosan, selain itu menyiapkan data

pendukung maupun sarana lain yang dibutuhkan guna menunjang

kegiatan belajar.

c. Observing (Pengamatan)

Pengambilan data dilakukan dengan cara penelitian Tindakan

Kelas dengan kata lain melakukan pengamatan langsung oleh

peneliti dengan mengamati secara langsung kegiatan belajar

mengajar didalam kelas melihat dan menilai guru saat mengajar serta

mengamati perhatian peserta didik, keaktifan, kekreatifitasan, dan

(32)

14 d. Refleksi (Analisis)

Tahab ini dilakukan penilaian atas pembelajaran dikelas.

Penilaian dilakukan melalui lembar observasi dan dari hasil evaluasi.

Pada saat tindakan kelas dilakukan dan saat telah berakhir kegiatan

refleksi diarahkan tidak saja diarahkan pada guru, melainkan pada

seluruh konteks pelajaran yang dilakukanya, termasuk siswa, dan

lingkunganya.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data dan infomasi-informasi, penulis

merujuk pada pengumpulan data sebagai berikut :

a. Pengumpulan dengan memberikan tugas, memberikan soal uraian

diakhir pelajaran.

b. Mengumpulkan data melalui pengamatan langsung.

Pengumpulan data yang paling tepat adalah dengan dimelengkapi

blangko pengamatan sebagai instrumen. Peneliti membuat

indikator-indikator yang dikembangkan dari permasalahan yang sedang digali.

c. Dokumentasi

Kegiatan pengambilan data dokumentasi berupa foto, dapat

menjadi gambaran langsung untuk menggambarkan keadaan

sekolah, sarana prasarana, keadaan kegiatan belajar mengajar siswa

(33)

15 5. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ialah merupakan alat bantu saat melakukan

kegiatan penelitian. Berikut instrumen yang digunakan untuk

mendapatkan data sebagai berikut:

a. Lembar pengamatan guru, dan lembar pengamatan siswa, pada saat

pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung pada materi wawancara

dengan media audio- visual.

1) Lembar observasi guru

Instrumen pengamatan guru dalam penelitian ini menurut

(Rusman 2011: 99-100) mencakup beberapa aspek diantaranya:

No Aspek yang diamati Skor

A B C D

I PRA PEMBELAJARAN

1. Mempersiapkan Rencana Pembelajaran

2. Memeriksa kesiapan siswa dalam menerima

mata pelajaran

3. Melakukan kegiatan apersepsi

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN 4. Mengkaitkan materi dengan pembahasan

lain yang relefan

6. Mengkaitkan bahan ajar dengan kegiatan hidup sehari-hari

(34)

16

8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi Tujuan yang akan dicapai.

9. Melaksanakan urutan-urutan pembelajaran dengan tepat

10. Menguasai kelas

11. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

12. Melaksanakan pembelajaran yang

diharapkan dapat membangun rasa empati, simpati, dan perubahan moral.

13. Melaksanakan pembelajaran sesui dengan jam pembelajaran

14. Menggunakan media dengan tepat dan sesuai kegunaanya

15. Menghasilkan suatu pesan yang membangun

16. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

17. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

18. Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa

19. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam pembelajaran

20. Melakukan evaluasi setiap akhir pembelajaran

21. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar

22. Menyampaikan pokok bahasan dengan benar, beserta dengan intinya.

III PENUTUP

23. Memberikan kesimpulan pembelajaran dengan melibatkan siswa

(35)

17 Jumlah

Total Kategori

Tabel 1.1 Lembar Observasi Guru siklus I

Keterangan:

Kategori total kinerja guru

70-92 = baik

47-69 = sedang

23-46 = kurang

2) Lembar Observasi Siswa Siklus I

No Kriteria Penilaian Terhadap Siswa Skor

A B C D

1. Merespon pembelajar yang diberikan guru

2. Semangat dan aktif selama kegitan belajar

3. Bertanya dan mampu menjawab pertanyaan

4. Berani mengutarakan pendapat

5. Mengerjakan tugas yang diberikan guru

6. Siswa memperhatikan saat pembelajaran.

7. Siswa terlibat langsung saat pembelajaran

(36)

18

Tabel 1.2 Lembar Observasi siswa siklus I

keterangan:

c. Dokumentasi, digunakan untuk memperlihatkan gambaran mengenai

kegiatan saat pembelajaran, selain itu dokumen adalah bukti penelitian

yang berupa gambar yang menggunakan alat bantu berupa kamera.

6. Analisis Data

Analisis data sangat diperlukan guna mengetahui hasil dan atau

untuk menarik kesimpulan yang logis berdasarkan data-data yang telah dipelajari

(37)

19

dikumpulkan disetiap siklusnya. Analisi dilakukan dengan cara

melakukan perbandingan pada skor nilai setiap siklus dengan KKM yang

telah ditetapkan.

Untuk bisa menghitung nilai ketuntasan klasikal/ kelas dapat

dihitung sebagai berikut:

P = x 100%

Keterangan:

P = Jumlah nilai dalam persen

F = Frekuensi

N = Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 226-227)

Penghutingan rata-rata setiap masing-masing siklus dalam

penelitian dengan cara mengolah hasil setiap masing-masing siklus, agar

mengetahui perubahan rata-rata setiap siklus dari Pra siklus, siklus I, dan

siklus II, dapat dirumuskan sebagai berikut:

M =

Keterangan:

M = Mean (nilai rata-rata)

𝚡 = jumlah semua nilai kelas

(38)

20

G. Definisi Oprasional

Agar tidak terjadi kesalahan dalam persepsi judul diatas, maka

penelitian akan memberikan definisi oprasional sebagai berikut:

1. Hasil Belajar

Menurut Nawawi dalam K.Brahim (2007:39) yang menyatakan

bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa

dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam

skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran

tertentu.

2. Bahasa Indonesia

Berdasarkan Pidato Mohammad Yamin, Bahasa Indonesia

diusulkan sebagai bahasa Nasional. Sumpah Pemuda menetapkan

bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bila mengacu pada

Undang-undang Dasar (UUD) 1945, Bahasa Indonesia ditetapkan

sebagai bahasa negara. Sementara berdasarkan keputusan Kongres

Bahasa Indonesia II yang dilaksanakan di Medan pada tanggak 28

Oktober-02 november 1954, Bahasa Indonesia disepakati sebagai

bahasa kebangsaan dan sekaligus sebagai bahasa negara(Sri Wintala

Achmad,2015:10)

(39)

21

Wawancara merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan

dan memperoleh informasi dengan mengajukan pertanyaan langsung

kepada informen, tokoh tertentu atau narasumber. (Depnas,2009:62)

4. Audio-Visual

Audio-Visual adalah seperangkat alat yang dapat

memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. panduan antara

gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya.

(Hujair AH Sanaky,2015:119)

5. LCD

Display LCD sebuah liquid crystal atau perangkat elektronik

yang dapat digunakan untuk menampilkan angka atau teks bahkan

video. Ada dua jenis utama layar LCD yang dapat menampilkan

numerik (digunakan dalam jam tangan, kalkulator dll) dan

menampilkan teks. Sering digunakan pada saat pembelajaran

berlangsung dengan bantuan alat proyektor dan laptop sebagai alat

bantu lain.

H.Sistematika Penulisan

Agar mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis

menyusun dengan sistematika sebagai berikut:

Sebagai lampiran awal yang meliputi sampul, lembar berlogo,

(40)

22

motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel,

daftar gambar, dan daftar lampiran.

Bab I pendahuluan merupakan suatu rangkuman yang berisikan

keseluruhan isi skripsi yang berisi latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotisis tindakan dan

indikator keberhasilan, metode penelitian terdiri dari Rancangan

penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, teknik

pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis data, definisi oprasional,

dan sistematika penulisan .

Bab II Kajian Teori, Bab ini berisi mengenai definisi peningktan

hasil belajar, pembelajaran bahasa Indonesia, pembelajaran wawancara,

dan media audio- visual.

Bab III Pelaksanaan Penelian, pada bab ini berisi mengenai definisi

pelaksanaan penelitian pra siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan

melakukan pengamatan dan pengumpulan data baik data siswa ataupun

data sekolah , serta deksripsi pelaksanaan siklus I dan siklus II.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, membahas menganai

uraian hasil deskripsi persiklus yang membahas mengenai data hasil

pengamatan, refleksi kegagalan, dan berisi pembahasan.

(41)

23 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada

diri siswa, baik yang menyangkut aspek koknitif, afektif, dan psikomotor

sebagai hasil dari kegiatan belajar.

Menurut Nawawi dalam K.Brahim (2007:39) yang menyatakan

bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa

dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor

yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

Menurut Kingsley dalam buku Hakikat belajar dan pembelajaran

(2004:03), hasil belajar dibagi menjadi 3 macam yaitu: 1) Keterampilan

dan kebiasaan; 2) Pengetahuan dan pengertian; dan 3) Sikap dan cita-cita.

Dapat disimpulkan bahwa hasil belajara adalah proses belajar siswa

dari setiap proses kegiatan yang terjadi menimbulkan pengalaman, ilmu

baru, dan pengetahuan ilmu umum yang bertambah.

2. Macam-macam Hasil Belajar

Adapun yang macam-macam hasil belajar adalah:

(42)

24

Pemahaman menurut Bloom dalam (Susanto, 2013: 6)

menyatakan bahwa pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk

menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman

menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu

menerima,meyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan guru

terhadap siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta

mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia

rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia

lakukan.

b. Keterampilan Proses

Menurut Usman dan Setiawati dalam (Susanto, 2013: 9)

mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan

yang mengarah kepada pembangunan mental, fisik, dan soasil yang

mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri

individu siswa.

c. Sikap

Menurut Lange dalam Azwar (1998:3), sikap tidak hanya

merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek

respons fisik, jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan

fisik serta serempak.

(43)

25

Menurut Waslimah (2007:158), hasil belajar yang dicapai peserta

didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang

mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara perinci,

berikut uraian mengenai faktor internal dan ekterna, sebagai berikut:

a. Faktor Internal, merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri

peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajar,

meliputi:kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketentuan,

sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.

b. Faktor Eksternal, faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Keadaan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang

bermasalah, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya.

Dengan demikian, semakin jelaslah bahwa hasil belajar siswa

merupakan hasil dari suatu proses yang didalamnya terlibat sejumlah

faktor yang saling mempengaruhi. Tinggi rendahnya hasil belajar

seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Russefendi (1991:7)

mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar kedalam

10 macam, yaitu: kecerdadan, kesiapan anak, bakat anak, kemauan belajar,

minat anak, model penyajian materi, pribadi dan sikap guru, suasana

belajar, kompetensi guru, dan kondisi masyarakat.

b. Bahasa Indonesia

(44)

26

Berdasarkan Pidato Mohammad Yamin, Bahasa Indonesia

diusulkan sebagai bahasa Nasional. Sumpah Pemuda menetapkan bahasa

Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bila mengacu pada Undang-undang

Dasar (UUD) 1945, Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa negara.

Sementara berdasarkan keputusan Kongres Bahasa Indonesia II yang

dilaksanakan di Medan pada tanggak 28 Oktober-02 november 1954,

Bahasa Indonesia disepakati sebagai bahasa kebangsaan dan sekaligus

sebagai bahasa negara(Sri Wintala Achmad,2015:16)

Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa dimana

kedudukan bahasa Indonesia adalah yang terpenting dikawasan republik

kita. Dimana dapat kita ketahui bersama didalam sumpah pemuda terdapat

ikrar yang menekankan pentingnya Bahasa Indonesia. Sumpah pemuda

akan selalu mengingatkan kita akan tiga ikrar sakti sumpah pemuda yaitu:

1) Kami bertumpah darah satu Tanah Air Indonesia

2) Kami berbahasa satu Bahasa Indonesia.

3) Kami menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia.(Dr. Yus

Badudu, 1981:07)

Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang selalu

ada pada setiap jenjang pendidikan, baik tingkat sekolah dasar sampai

perguruan tinggi. Bahasa Indonesia juga termasuk bahasa pendidikan dan

menjadi syarat cukup guna melanjudkan pendidikan berikutnya.

(45)

27

Bahasa Indonesia baiknya dipelajari oleh setiap warga

Indonesia baik melalui pendidikan formal maupun in-formal. Hal ini

dikarenakan Bahasa Indonesia memiliki banyak manfaat, antara lain:

a) Menjadi Media Komunikasi

Indonesia yang menjadi negara kepulauan dengan keragaman

bahasa akan menjadikan Bahasa Indonesia sebagai komunikasi yang

paling tepat. contoh orang sunda dengan orang jawa.

b) Sebagai Media Mempelajari Ilmu Pengetahuan

Dengan penguasaan Bahasa secara lisan, maupun tertulis,

memudahkan seseorang untuk mendapat ilmu entah dari media masa,

guru, ataupun buku-buku yang menggunakan bahasa Indonesia.

c) Sebagai Penyampaian Ide Kreatif

Dengan bahasa Indonesia selain kita mendapat , kita juga bisa

menciptakan ilmu baru dan ide-ide kreatif yang kita tulis sendiri

dengan bahasa Indonesia.

d) Sebagai Modal Utama dalam Penyuntingan Naskah

Tanpa penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar,

seorang editor tidak akan menghasilkan naskah yang baik.

e) Sebagai Bahasa Nasional, Persatuan, dan Negara

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan pemersatu bangsa

serta bermanfaat untuk meningkatkan spirit nasionalisme dan

(46)

28

3. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran Bahasa Indonesia dilingkungan akademis dan

masyarakat pada umumnya memiliki peranan yang penting, dimana

bahasa Indonesia selalu digunakan.

Tujuan bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam buku

yang ditulis Sri Wintala Achmad (2015:20) “Mendidik anak didik dan

masyarakat agar dapat berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa

Indonesia secara efektif, efisien, baik, dan benar sesuai etika dan

kesopanan pembahasan yang baik akan menjadikan individu lebih

terlihat bermartabat, supaya anak didik dan masyarakat semakin dapat

menghargai serta merasa bangga terhadap Bahasa Indonesia sebagai alat

pemersatu bangsa, agar bisa memahami Bahasa Indonesia dan mampu

menggunakan secara tepat, dapat meningkatkan kemampuan berbahasa,

supaya masyarakat mampu membaca yang merupakan syarat mutlak

dalam memperluas wawasan serta memperhalus budi pekerti, agar lebih

mampu menghayati karya sastra Indonesia yang fungsinya dapat

memberi inspirasi,edukasi, dan rekreasi yang sehat, dan diharapkan

masyarakat mampu menyampaikan gagasannya kedalam karya tulis baik

fiksi maupun non fiksi.

c. Materi Wawancara

(47)

29

Menurut buku paket bahasa Indonesia, Wawancara merupakan

salah satu cara untuk mengumpulkan dan memperoleh informasi

dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada informen, tokoh

tertentu atau narasumber.

Melakukan wawancara dapat kita lakukan dengan bertatap muka

langsung atau secara tidak langsung, dengan tujuan yang sama yaitu

mencari data yang akan dijadikan sebagai bahan untuk menyusun

berita.

2) Persiapan Wawancara

Sebelum memulai wawancara ada baiknya kita melakukan

persiapan agar mendapatkan hasil yang baik, berikut penjelasanya:

a. Menguasai masalah yang akan ditanyakan.

b. Menentukan hal-hal pokok yang akan ditanyakan dalam wawancara.

c. Menyiapkan daftar pertanyaan tentang hal-hal yang akan dimintai

penjelasan.

d. Pertanyaan mengandung unsur: apa, siapa, kapan, di mana, mengapa,

dan bagaimana. (5W+ 1H)

3) Tatacara Wawancara

Agar saat melakukan wawancara semua merasa nyaman dan tertata

dengan baik, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatacara

(48)

30

a. Menghubungi terlebih dahulu narasumber yang akan diwawancarai

baik secara langsung, ataupun melalui telepon. Pastikan kesediaanya

(kapan, dimana, pukul berapa orang tersebut dapat diwawancarai) !

b. Mempersiapkan daftar pertanyaan yang akan ditanyakan dan sesuai

topik.

c. Jelaskan terlebih dahulu identitas diri sebelum mewawancarai dan

kemukakan tujuan wawancara !

d. Persiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam wawancara seperti buku,

alat tulis, ataupun rekaman pada saat wawancara!

e. Bertanyalah dengan sopan dan hormat, jangan menanyakan hal-hal

diluar permasalahan.

f. Dengarkan keterangan atau pendapat, informasi dari narasumber

dengan seksama, usahakan tidak menyela agar keterangan dari

narasumber tidak terputus.

g. Setelah wawancara berhasil, jangan lupa mohon diri, ucapkan

terimakasih dan permohonan maaf.

4) Menulis Hasil Wawancara

Setelah kita mendapatkan informasi data-data yang didapatkan

akan jadikan berita, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

menulis laporan adalah sebagai berikut:

a. Memperhatikan kaidah-kaidah bahasa baku yang berlaku.

b. Hasil wawancara ditulis dengan sebenar-benarnya, tidak perlu

(49)

31

c. Pilihlah keterangan atau informasi yang penting dan sesuai dengan

masalahyang dibahas.

d. Penulisan hendaknya memelihara kerahasiaan dan menjaga nama

baiknarasumber (Depnas,2009:62)

d. Media Audio-Visual

1. Media

Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara‟ atau “pengantar‟.Association for Education and Communication technology (AECT) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan

untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education

Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat

dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta

instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar

mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas progam instructional (Asnawir

dan Usman, 2002: 10).

Dari pengertin diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa media

merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan semangat perasaan,

pikiran, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong

terjadinya proses belajar pada diri siswa. Media belajar sangat beragam

dan masing media memiliki kriteria dan kelebihan

masing-masing, sehingga kita harus jeli dalam memilihkan media yang dirasa

(50)

32

Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:

1) Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan

pembelajaran yang telah ditetapkan.

2) Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam

memilih media.

3) Kondisi audien (siswa) dari segu subjek belajar menjadi pertimbangan

yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan

kondisi anak.

4) Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru

mendesain sendiri media yang akan digunakan.

5) Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus

seimbang dengan hasil yang akan digapai. (Asnawir dan Usman,

2002:15-16).

2. Audio- Visual

Menurut Hujair AH Sanaky (2013:119)Media Audio-Visual

adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak

dan bersuara, paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama

dengan objek aslinya. Media jenis ini memiliki kinerja yang cukup baik

karena meliputi dua jenis media auditif (pendengaran dan penglihatan),

diantara jenis media audio visual ini adalah media Televisi, Video, Media

(51)

33

3. Jenis-jenis Media Audio-Visual

1) Televisi (TV)

Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang

berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, kata

“televisi” merupakan gabungan dari kata tele “Jauh”dari bahasa yunani dan vision “Penglihatan” dari bahasa latin, sehingga televisi

dapat diartikan sebagai “Alat penglihatan” (Sukiman, 2012:191).

Televisi menggunakan program video yang diharapkan mampu

mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menjadi

penyiar, tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik. Sebagai media

pembelajaran selalu ada kelebihan dan kelemahan. Diantara kelebihan

media televisi adalah sebagai berikut:

a) Televisi dapat memancarkan berbagai jenis audio-visual termasuk

gambar, film, objek, spesimen, dan drama.

b) Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi

peserta didik.

c) Televisi dapat membawa dunia nyata kerumah dan kelas-kelas,

seperti orang tempat-tempat, dan peristiwa melalui penyiaran

langsung atau rekaman.(Arsyad dan sadiman, 2003:51)

Adapun kelemahan yang dimiliki media televisi adalah sebagai

berikut:

(52)

34

b) Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada

kesemapatan untuk memahami pesan-pesanya sesuai dengan

kemampuan individual peserta didik.

c) Guru tidak dapat merevisi film sebelum disiarkan

(Sukiman,2012:193-194)

2) Video- VCD

Video dan film yaitu sama-sama gambar bergerak dan disertai

unsur suara, dapat ditayangkan melalui mediu video dan video

compact disk (VCD). Video memiliki beberapa features yang sangat

bermanfaan untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu

features tersebut adalah slow motion dimana peristiwa tertentu dapat

digerakan dengan sangat cepat atau diatur sangat lambat.

Video, sebagai media pembelajaran memiliki karakteristik sebagai

berikut:

a) Gambar bergerak dan disertai unsur suara

b) Dapat digunakan untuk sekolah jarak jauh.

c) Memiliki perangkat slow motion untuk memperlambat proses atau

peristiwa yang berlangsung.

Sebagai media pembelajaran pastilah video memilik kelemahan

dan kelebihan

(53)

35

a. Menyajikan objek belajar secara konkret atau pesan

pembelajaran secara realistik, sehingga sangat baik untuk

menambah pengalaman belajar.

b. Sifatnya yang audio-visual, sehingga memiliki daya tarik

tersendiri dan dapat menjadi pemicu atau memotifasi

pembeajaran untuk belajar.

c. Dapat mengurangi kejenuhan belajar.

2. Kelemahan media video adalah:

a. Pengadaanya memerlukan biaya mahal.

b. Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat dihidupkan

disegala tempat.

c. Sifak komunikasi searah, sehingga tidak dapat memberi peluang

untuk terjadinya umpan balik.

3) Media Sound Slide (slide bersuara)

Media Sound Slide, merupakan media yang bersifat

audio-visual. Secara fisik, slide suara adalah gambar tunggal dalam bentuk

film positif tembus pandang yang dilengkapi dengan bingkai yang

diproyeksikan. Pada saat penggunaanya dapat dikombinasikan dengan

audio kasset atau juga dapat digunakan secara tunggal tanpa suara.

Saund slide, sebagai media pembelajaran juga memiliki

kelebihan dan kelemahan, sebagai berikut:

(54)

36

a) Dapat menyajikan gambar dengan proyeksi depan maupun

belakang.

b) Portable, berukuran kecil, dan mudah didistribusikan sehingga

praktis penggunaanya.

c) Dapat dikotrol sesuai dengan keinginan pengguna.

2. Kelemahan media saund slide:

a) Pengadaanya memerlukan biaya yang mahal.

b) Untuk menyalakan slide proyektor memerlukan penggelapan

ruang.

c) Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat secara

praktis dapat dihidupkan dan diputar di segala tempat.

d) Cukup rumit pembuatanya, karena harus memiliki kamera foto

dan juga harus memiliki kehlian fotografi yang benar-benar

mumpuni (Hujair AH Sanaky,2013:123-126).

4) LCD

Display LCD sebuah liquid crystal atau perangkat elektronik

yang dapat digunakan untuk menampilkan angka atau teks bahkan

video. Ada dua jenis utama layar LCD yang dapat menampilkan

numerik (digunakan dalam jam tangan, kalkulator dll) dan

menampilkan teks. Sering digunakan pada saat pembelajaran

berlangsung dengan bantuan alat proyektor dan laptop sebagai alat

(55)

37

e. Kaitan antara Hasil Belajar Bahasa Indonesia materi Wawancara

Menggunakan Media Audio- Visual

Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang selalu ada

pada setiap jenjang pendidikan, baik tingkat sekolah dasar sampai

perguruan tinggi. Bahasa Indonesia juga termasuk bahasa pendidikan dan

menjadi syarat cukup guna melanjudkan pendidikan berikutnya.

Pembelajaran yang dilakukan dengan media yang tepat akan

menjadikan siswa lebih bersemangat, selain itu dapat mengasah kerja

sama dan membantu guru menyampaikan materi dengan lebih mudah.

Penerapan media audio-visual pada materi pelajaran akan lebih

memudahkan siswa untuk melihat gambaran nyata selain itu juga dapat

menarik minat anak. Media ini dapat memberikan kesan mendalam pada

siswa karena anak bisa melihat tidak hanya membayangkan materi yang

sedang dipelajari.

Media merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan semangat

perasaan, pikiran, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Media belajar

sangat beragam dan masing-masing media memiliki kriteria dan

kelebihan masing-masing, sehingga kita harus jeli dalam memilihkan

media yang dirasa tepat (Asnawir dan Usman, 2002:15-16).

Penggunaan media Audio-Visual akan menarik minat anak untuk

(56)

38

dilakukan dengan kegiatan yang monoton, sekarang lebih kreatif dan

menarik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang dilakukan dengan

media audio-visual akan menghasilkan perbaikan nilai, selain pada

perbaikan nilai diharapkan dapat berkelanjudtan pada perubahan sikap,

keterampilan pada diri siswa. Dalam hal ini pengetahuan yang didapat

meliputi pengertian wawancara, tatacara wawancara, cara membuat

(57)

39 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A.Gambaran Umum Sekolah

1. Identitas Sekolah

a. Nama Sekolah : MI Jombor

b. NPSN : 60712901

c. NSM : 111233220074

d. Provinsi : Jawa Tengah

e. Kabupaten : Semarang

f. Kecamatan : Tuntang

g. Desa/ Kelurahan : Jombor

h. Kode Pos : 50773

i. Telepon : 085865381353

j. Email : mitajombor@yahoo.co.id

k. Status Sekolah : Swasta

l. Akreditasi : A tahun 2011 Nomor Dd.044808

m. Tahun Berdiri : 01 Februari 1959

n. Luas Bangunan : 571 m2

2. Visi, Misi, dan Tujuan

a. Visi

Menjadi lembaga pendidikan Ma’arif NU yang terbuka dan

(58)

40

inovatif berdasarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT

serta berakhlaqul karimah.

b. Misi

1) Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga setiap siswa

berkembang optimal.

2) Menanamkan dasar-dasar akhlaqul karimah.

3) Menumbuh kembangkan penghayatan terhadap ajaran agama dan

budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak

4) Menerapkan manajemen partisipasif dengan melibatkan seluruh

warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan

sekolah.

3. Keadaan Guru

Pendidik dan Tenaga kependidikan yang bertugas di MI Tarbiyatul

Aulad berjumlah 10 orang terdiri dari 8 orang pendidik 1 tenaga Tata

Usaha dan 1 penjaga. Tingkat pendidikan para guru sebaian besar sudah

S1.

Nur Hidayati, S.PdI

Budi Ani F, S.PdI

H. Muslikhin, S.Pd Suharsini,

S.Ag

Siti Sumiyati, S.PdI

Abdul Rosyid, S.PdI

(59)

41 7.

8.

10.

Miftakhul Hidayati, S.PdI

Asy’ari

Tabel 3.1 Daftar pendidik dan tenaga kependidikan

4. Keadaan Siswa

Setiap tahun keadaan jumlah siswa MI Tarbiyatul Aulad Jombor

selalu mengalami perubahan, kadang bertambah dan kadang berkurang.

No Kelas Jumlah Siswa Jumlah

(60)

42

Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Siswa kelas V

6. Kolaborator Penelitian

Penelitian tindakan kelas adalah orang yang membantu untuk

mengumpulkan data-data mengenai penelitian yang sedang dikerjakan

bersama dengan peneliti, peneliti membantu membuat dan menyiapkan

media pembelajaran. Kolaborator dalam penelitian ini adalah Siti

Sumiyati. S.Pd.I guru Bahasa Indonesia kelas V MI Jombor Kabupaten

(61)

43

pada setiap siklus dan peneliti melakukan pengamatan dengan

menggunakan angket.

7. Waktu penelitian

Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan dengan

masing-masing siklus satu kali pertemuan selama kurang lebih 2 jam pelajaran

(2x35 menit). Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 12 Oktober

2017 dan Siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 Oktober

2017.

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

materi wawancara semester genap tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian

ini menggunakan media audio- visual.

B.Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

a. Deskripsi Pra Siklus

Penelitian tindakan kelas yang dilakukan penelitian dilakukan

dengan menerapkan media audio-visual yang mungkin bukan media baru

yang digunakan dalam dunia pendidikan, namun media ini tergolong

baru karena meskipun di sekolah sudah menyediakan LCD sebagai

prasarana sekolah di MI Jombor Kabupaten Semarang, namun pendidik

masih jarang menggunakanya dalam kegiatan belajar mengajar terutama

pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi wawancara. Pada

menelitian tindakan kelas ini berpacu pada ketuntasan individual ≥ 70

(62)

44

dengan patokan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang sudah

ditetapkan.

Menurut data yang didapatkan dari nilai ulangan harian mata

pelajaran bahasa Indonesia materi wawancara yang diperoleh dari siswa

kelas V MI Jombor Kabupaten Semarang, menunjukan KKM mata

pelajaran bahasa Indonesia adalah 70. Peneliti menggunakan evaluasi

formatif dalam penelitian tindakan kelas ini. Berikut data hasil ulangan

harian mata pelajaran bahasa Indonesia sebelum menerapkan media

audio-visual.

b. Deskripsi Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada semester I,

pada tanggal 12 Oktober 2017. Pelaksanaan tindakan kelas disesuaikan

dengan sester semester mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V MI

Jombor Kabupaten Semarang tahun ajaran 2017/2018, Standar

Kompetensi Wawancara.

Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam 4 tahap, yaitu

dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi

(observing) dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan

dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a. Planning (Perencanaan)

1. Mempersiapkan peralatan dan bahan ajar (RPP) yang akan

(63)

45

2. Mempersiapkan lembar soal-soal sebagai sarana untuk

mengetahui kemampuan siswa.

3. Menyiapkan media pembelajaran LCD, video yang berhubungan

dengan wawancara.

4. Menyiapkan lembar observasi guru.

5. Menyiapkan lembar observasi siswa.

b. Acting (Pelaksanaan)

Pelaksanaan Tindakan Kelas siklus I dilaksanakan pada hari

senin tanggal 12 Oktober 2017, pukul 08.00 sampai dengan 09.10

WIB diruang kelas V MI Jombor Kabupaten Semarang.

1) Guru mengucap salam

2) Guru memeriksa kerapian pakaian, posisi tempat duduk.

3) Guru mengajak siswa melakukan doa bersama menurut kepercayaan

masing-masing.

4) Guru melakukan persensi

5) Guru mengajak anak bertepuk bersama

“ Tepuk diam...”

“ Diam mulutku ... sedakep mingkem cem madep ngarep”

6) Tanya jawab tentang Materi yang akan dipelajari mengenai

wawancara

7) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

8) Memberikan tanggapan berupa pendapat,saran atau alasan terhadap

(64)

46

9) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dan setiap siswa terdiri dari

4-5 orang.

10)Guru menjelaskan sekilas mengenai materi wawancara.

11)Guru meminta siswa memperhatikan sebuah video yang akan

digunakan sebagai bahan diskusi.

12)Siswa diminta berdiskusi mengenai isi wawancara yang ditayangkan

sebelumnya.

13)Setiap kelompok menunjuk perwakilan untuk membacakan hasil

diskusi.

14)Semua kelompok mencatat pokok-pokok persoalan dalam

percakapan.

15)Mengerjakan soal-soal latihan

16)Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

17)Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan

pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

18)Guru dan siswa menyimpulkan isi materi

19)Guru menjelaskan secara singkat mengenai materi.

20)Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam c. Observing (Pengamatan)

Pengambilan data dilakukan dengan cara penelitian Tindakan

Kelas dengan kata lain melakukan pengamatan langsung oleh

peneliti dengan mengamati secara langsung kegiatan belajar

mengajar di dalam kelas, mengamati perhatian peserta didik,

keaktifan, kekreatifitasan, dan suasana saat peserta didik saat

(65)

47

Selain untuk melihat aktifitas siswa, peneliti juga mengamati

aktifitas guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar.

1) Lembar Observasi Guru Siklus I

No Aspek yang diamati Skor

A B C D

I PRA PEMBELAJARAN

1. Mempersiapkan Rencana Pembelajaran 

2. Memeriksa kesiapan siswa dalam menerima

mata pelajaran

3. Melakukan kegiatan apersepsi 

II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN 4. Mengkaitkan materi dengan pembahasan

lain yang relefan

5. Pemaparan materi dengan jelas, lugas, dan rinci

6. Mengkaitkan bahan ajar dengan kegiatan hidup sehari-hari

7. Mengkaitkan materi dengan kegiatan sehari-hari

8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi Tujuan yang akan dicapai.

9. Melaksanakan urutan-urutan pembelajaran dengan tepat

10. Menguasai kelas 

11. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual

12. Melaksanakan pembelajaran yang

diharapkan dapat membangun rasa empati, simpati, dan perubahan moral.

(66)

48 jam pembelajaran

14. Menggunakan media dengan tepat dan sesuai kegunaanya

15. Menghasilkan suatu pesan yang membangun 

16. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media 

17. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

18. Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa

19. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme

siswa dalam pembelajaran

20. Melakukan evaluasi setiap akhir pembelajaran

21. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar

22. Menyampaikan pokok bahasan dengan benar, beserta dengan intinya.

III PENUTUP

23. Memberikan kesimpulan pembelajaran dengan melibatkan siswa

24. Mengadakan tes formatif 

Jumlah 12 54 8 0

Total 74

Kategori Baik

Tabel 3.4 Lembar Observasi Guru siklus I

Keterangan:

Skor Nilai

A = 4 (Sangat baik)

(67)

49 C = 2 (cukup)

D = 1 (kurang)

Kategori total kinerja guru

70-92 = baik

47-69 = sedang

23-46 = kurang

2) Lembar Observasi Siswa Siklus I

Tabel 3.5 Lembar Observasi siswa siklus I

keterangan:

Skor Nilai

A = 4 (Sangat baik)

No Kriteria Penilaian Terhadap Siswa Skor

A B C D

1. Merespon pembelajar yang diberikan guru 

2. Semangat dan aktif selama kegitan belajar 

3. Bertanya dan mampu menjawab pertanyaan 

4. Berani mengutarakan pendapat 

5. Mengerjakan tugas yang diberikan guru 

6. Siswa memperhatikan saat pembelajaran. 

7. Siswa terlibat langsung saat pembelajaran 

8. Siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah

dipelajari

Jumlah 8 12 4

Total 24

(68)

50 B = 3 (baik)

C = 2 (cukup)

D = 1 (kurang)

Kategori Kekreatifitasan siswa

25-32 = baik

12-24 = sedang

8-16 = kurang

d. Refleksi

Tahap ini dilakukan penilaian atas pembelajaran dikelas,

penilaian dilakukan melalui lembar observasi dan hasil evaluasi dari

hasil penilaian tersebut siswa lebih merespon apa yang diajarkan guru.

Selama pembelajaran berlangsung siswa lebih bersemangat dan aktif

dalam mengikuti pembelajaran. Meskipun begitu semangat dan

keaktifan siswa tidak begitu berpengaruh terhadap hasil pembelajaran

siswa secara menyeluruh, masih ada beberapa siswa yang ketika

ditanya mengenai materi yang diajarka belum bisa menjawab, saat

diberikan kesempatan bertanya hanya beberapa siswa yang berani

bertanya dan megutarakan pendapatnya, pembelajar berjalan dengan

cukup kondusif siswa pemperhatiakan materi yang diajarkan meski

ada beberapa siswa yang berbicara sendiri atau sekedar menggangu

teman, saat pembelajarn berlangsung siswa terlibat langsung pada

(69)

51

mengerjakan. Pada akhir pembelajaran siswa menyimpulkan bersama

pembelajaran yang sudah dilalui.

C.Deskripsi Siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada semester I, pada

tanggal 19 Oktober2017. Pelaksanaan tindakan kelas disesuaikan

dengan semester mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V MI Jombor

Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018, Standar Kompetensi

Wawancara.

Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan dalam 4 tahap, yaitu

dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi

(observing) dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan

dapat dideskripsikan sebagai berikut:

a. Perencanaan (planning)

Berdasarkan pengalaman yang didapatkan dari pengamatan

siklus I dan observasi, maka di siklus II ini dijadikan sebagai

perbaikan pada siklus sebelunya. Rencana perbaikan pada siklus II

akan dilakukan oleh peneliti berikut pemaparanya:

1) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).

2) Menyiapkan seperangkat media pelajaran audio-visual.

3) Menyiapkan media yang akan di ajarkan

4) Menyiapkan lembar pengamatan guna melihat kondisi belajar

dengan menggunakan media audio-visual.

Gambar

Gambar 1.1 Tahab Pelaksanaan Tindakan Kelas (Arikunto,2006:16)
Tabel 1.1 Lembar Observasi Guru siklus I
Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Siswa kelas V
Tabel 3.4 Lembar Observasi Guru siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

SUMBANGAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SD KANISIUS SANG TIMUR.. Beserta perangkat yang diperlukan

Judul : EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HAJI MATAPELAJARAN FIQIH KELAS V DI MI AL HIKMAH POLAMAN MIJEN

Penelitian ini berjudul “Upaya Meningkatkan Sikap Komunikatif dan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Materi Menulis Laporan Pengamatan Melalui

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Al Islam Banding Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang pada mata pelajaran

penelitiannya menunjukkan bahwa: 1) Penggunaan media pembelajaran audio visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran PAI di SMA 1 Ngunut Tulungagung Tahun

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah media audio visual dan cerita bergambar efektif sebagai media pembelajaran dan hasil belajar

Mendeskripsikan contoh rancangan pembelajaran sejarah dengan menggunakan media audio visual yang bermuatan pendidikan karakter sebagai sarana pembelajaran sejarah untuk

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) terhadap pemahaman siswa pada mata pelajaran TIK. Jenis penelitian