PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI WAWANCARA MELALUI MEDIA AUDIO-VISUAL LCD
PADA SISWA KELAS V DI MI JOMBOR KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARA 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
WIWIN SULISTIYOWATI NIM: 11514164
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN(FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI WAWANCARA MELALUI MEDIA AUDIO-VISUAL LCD
PADA SISWA KELAS V DI MI JOMBOR KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARA 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh:
WIWIN SULISTIYOWATI NIM: 11514164
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN(FTIK)
iv
vii MOTTO
“ MENAKJUBKAN SEORANG MUKMIN, JIKA IA
MENDAPATKAN NIKMAT IA BERSYUKUR DAN
SYUKUR ITU SANGAT BAIK BAGINYA. DAN JIKA IA
viii
Persembahan
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
1. Ibu dan Bapak tercinta yang selalu mendukungku dan mengarahkanku serta
mendoakanku
2. Bapak, Ibu guru, dan dosen yang selalu memberi saya ilmu dan pengetahuan
yang bermanfaat
3. Saudara dan Teman-teman yang selalu mendukung dan memberiku semangat
4. Teman-teman PGMI yang tercinta
5. Semua yang ikut membantu dalam penyusunan skripsi ini
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur atas karunia Allah Swt yang telah
memberikan Rahmad-Nya kepada penulis, sehingga dapat menuntaskan penulisan
skripsi yang berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA
INDONESIA MATERI WAWANCARA MELALUI MEDIA AUDIO-VISUAL LCD PADA SISWA KELAS V MI JOMBOR KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2017/2018”. ini untuk memenuhi salah
satu syarat memperoleh gelar akademik Sarjana Pendidikan di Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
Dalam pembelajaran kesuksesan tidak hanya terdapat pada penyampaian
yang tepat namun juga dengan adanya kreatifitas dari guru pembimbing guna
mencapai kesuksesan dalam pembelajaran.
Skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya dukungan dan bantuan dari
semua pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
sebanyak-banyaknya kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Haryadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga
2. Bapak Suwardi, M. Pd selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga
3. Ibu Peni Susapti, M. Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru Madrasah
xi ABSTRAK
Sulistiyowati,wiwin. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi Wawancara Media Audio-Visual Kelas V MI Jombor Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018. Progam Studi Pedidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing:Imam Mas Arum, S.Pd,M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Media Audio-Visual.
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran bahasa Indonesia media Audio-Visual di MI Jombor Kabupaten Semarang, pertanyaan yang akan ditanyakan adalah mengenai apakah penggunaan media Audio-Visual dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia materi wawancara di MI Jombor Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018, agar dapat menjawab pertanyaan tersebut peneliti melakukan II siklus penelitian dengan alasan lebih menguatkan.
Penelitian ini dilakukan dengan siklus I dan siklus II, pada setiap pengambilan data siklus I dan Siklus II terdapat tahap-tahap anatar lain perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menghitung pencapaian hasil belajar dengan cara observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data Penelitian Dalam Kelas dilakukan dengan cara melakukan penghitungan pada setiap siklus, dengan cara ini peningkatan kriteria klasikal dapat terlihat peningkatanya.
xii DAFTAR ISI
SAMPUL ... i
LEMBAR BERLOGO ... ii
HALAMAN JUDUL ... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ... v
DEKLARASI ... vi
HALAMAN MOTTO ... vii
PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
ABSTRAK ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
E. Hipotisis Tindakan dan Indikator Keberhasilan... 8
xiii
1. Rancangan Penelitian... 9
2. Subyek Penelitian ... 11
3. Langkah-langkah Penelitian ... 12
4. Teknik Pengumpulan Data ... 14
5. Instrumen Penilaian ... 15
6. Analisis Data ... 18
G. Definisi Oprasional... 20
H. Sistematika Penulisan ... 21
BAB II LANDASAN TEORI A.Hasil Belajar ... 23
1.Pengertian hasil belajar ... 23
2. Macam-macam hasil belajar ... 23
3.Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ... 25
B. Bahasa Indonesia ... 26
1. Pengertian Bahasa Indonesia ... 26
2. Manfaat pembelajaran Bahasa Indonesia ... 27
3. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia ... 28
C..Materi Wawancara... 29
D. Media Audio-Visual ... 31
1. Media... 32
2. Audio-Visual ... 32
3. Jenis-jenis Audio- Visual ... 33
xiv BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A.Gambaran Umum Lokasi Sekolah ... 39
1. Identitas Sekolah ... 39
2. Visi, dan Misi ... 39
3. Keadaan Guru ... 40
4. Keadaan siswa ... 41
5. Data Siswa Kelas V ... 41
6. Kolaborator Penelitian ... 42
7. Waktu Penelitian ... 43
B.Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 43
C.Deskripsi Penelitian Pra Siklus ... 43
D.Deskripsi Penelitian Siklus I ... 44
E.Deskripsi Penelitian Pelaksanaan Siklus II ... 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 58
1. Deskripsi Data Pra Siklus... 58
2. Deskripsi Data Siklus I... 60
a. Data Hasil Belajar Siklus I ... 60
b. Hasil Pengamatan Siklus I ... 62
c. Refleksi ... 66
3. Deskripsi Data Siklus II ... 68
a. Data Hasil Belajar Siklus II... 68
xv
c. Refleksi ... 73
d. Rekapitulasi Pra Siklus, Siklus I, Siklus II ... 74
e. Pembahasan Hasil Penelitian ... 75
BAB V PENUTUP A.Kesimpulan ... 92
B.Saran ... 92
DAFTAR PUSTAKA ... 95
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Lembar Observasi guru Siklus I...15
Tabel 1.2 Lembar Observasi siswa siklus I...17
Tabel 3.1 Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan...41
Tabel 3.2 Rekapitulasi Data Siswa... 41
Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Siswa Kelas V ...41
Tabel 3.4 Lembar Observasi Guru Siklus I... 47
Tabel 3.5 Lembar Observasi siswa siklus I ...49
Tabel 3.6 Lembar Observasi Guru siklus II ...53
Tabel 3.7 Lembar Observasi Siswa siklus II ...56
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Pra Siklus...59
Tabel 4.2 Hasil Penilaian Siklus I...60
Tabel 4.3 Lembar Observasi Guru Siklus I...63
Tabel 4.4 Penilaian siswa Siklus I...65
Tabel 4.5 Penilaian siklusII...67
Tabel 4.6 Lembar Observasi guru SiklusII...71
Tabel 4.7 Lembar Penilaian siswa SiklusII...72
Tabel 4.8 Hasil Rekapitulasi Ketuntasa Siswa...74
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tahap Pelaksanaan Tindakan Kelas...11
Gambar 4.2 Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus I...62
Gambar 4.3 Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus II...69
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
Lampiran 3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Siklus II
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I
Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II
Lampiran 7 Foto Kegiatan
Lampiran 8 Surat Penunjukan Pembimbing
Lampiran 9 Lembar Konsultasi
Lampiran 10 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 11 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
Lampiran 12 SKK
1 BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan
penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu. Sebagain terbesar
perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar. Belajar
merupakan suatu aktifitas yang dapat dilakukan secara psikologis maupun
secara fisiologis, aktifitas yang bersikap psikologis yaitu, aktifitas yang
merupakan proses mental, misalnya aktifitas memahami, menyimpulkan,
menyimak, menelaah membedakan, menganalisis. Sedangkan kegiatan
fisiologis yaitu aktifitas yang merupakan proses penerapan atau praktis, misal
melakukan eksperimen atau percobaan.
Definisi belajar sendiri ada banyak terutama para ahli psikologi. Hal
ini dikarenakan point of view, mileu (lingkungan sekitar mereka), serta
pendekatan antara satu dengan yang lain mengalami perbedaan.
Keanekaragaman definisi itu wajar karena adanya perbedaan ruang lingkup,
setting sosial, dan sudut pandang.
Kegiatan belajar adalah kegiatan menggali ilmu, dengan ilmu seorang
manusia akan lebih terangkat derajatnya, seperti yang telah islam ajarkan,
2
Berikut ayat yang memaparkan mengenai pentingnya ilmu dan
anjuran islam mencari ilmu.
ْﺃَﺮْﻗِﺍ
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia menciptakan manusia dari segumpal darah bacalah, dan Tuhanmulah,Yang Maha Muliayang mengajar (manusia) dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahui ( QS Al-Alaq(95):1-5)
Sejak diturunkan ayat diatas menjadi jelas bahwa belajar merupakan
anjuran bagi umat islam untuk mencari ilmu, dimana belajar dipandang penting
dalam islam dengan belajar manusia menjadi tau serta memahami
kejadian-kejadian yang ada disekelilingnya, dengan harapan meningkat pula rasa syukur
dan meyakini akan kebesaran Allah SWT.
Belajar bahasa juga penting, dengan bahasa peningkatan
pengembangan akademik dan non akademik akan lebih terbantu dan terangkat.
Dengan pembelajaran bahasa akan menunjang kesuksesan dalam mempelajari
bidang studi.
Fungsi dasar bahasa yaitu sebagai bahasa komunikasi baik yang
diucapkan dengan lisan maupun dengan penulisan. Cara manusia saling
berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Tatanan bahasa juga sangat
penting guna mengetahui bahasa yang baik dan benar, terutama dalam dunia
3
Peranan dalam kegiatan sosial maupun akademis akan terbantu dengan
pendidikan diharapkan mampu mengolah bahasa dengan benar, tidak hanya
sebagai bahasa komunikasi namun juga sebagai kunci untuk mempelajari suatu
bidang studi, terutama mata pelajaraan bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia, merupakan salah satu mata pelajaran yang
diwajibkan untuk dipelajari, karena sebagai bahasa pendidikan dari mulai
tingkat pendidikan dasar sampai dengan perguruan tinggi. Keterampilan yang
kita perlukan secara lisan dan tertulis adalah salah satu bentuk keterampilan
berbahasa, salah satunya pada materi wawancara.
Menurut Joko Susilo Dkk (2009: 62) Wawancara merupakan salah
satu cara untuk mengumpulkan dan memperoleh informasi dengan
mengajukan pertanyaan langsung kepada informen, tokoh tertentu atau
narasumber. Salah satu media yang dapat digunakan untuk menunjang
pembelajaran wawancara adalah dengan menggunakan media Audio- Visual
LCD.
Media Audio-Visual adalah seperangkat alat yang dapat
memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara, paduan antara gambar dan
suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya. Media jenis ini
memiliki kinerja yang cukup baik karena meliputi dua jenis media auditif
(pendengaran dan penglihatan), diantara jenis media audio visual ini adalah
media Televisi, Video, Media Sound Slide(Slide Suara) Hujair AH Sanaky
4
Observasi awal dilakukan oleh peneliti pada kelas V di MI Jombor
Kabupaten Semarang pada tanggal 08 November 2017. Mendapatkan
informasi bahwa pembelajaran wawancara pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia siswa hanya mendengarkan guru dan mendapat informasi dari buku
paket, dan hanya sekali dua kali saja guru dan siswa saling berinteraksi.
Keaktifan siswa juga sangat minim dimana siswa yang aktif hanya satu dua
anak, sedangkan siswa yang lain terkesan tidak memperhatikan bahkan
berbicara dengan teman sebangkunya. Ketika guru menanyakan materi seputar
wawancara hanya satu dua yang dapat menjawab. Dari pernyataan diatas dapat
di buktikan dengan nilai ulangan yang masih kurang dari kriteria ketuntasan
minimal mata pelajaran Bahasa Indonesia menunjukan dari 17 siswa kelas V
MI Jombor yang memiliki nilai standar KKM 70 dan hanya 23,52% yang
mampu memenuhi KKM, sedangkan 76,48% mendapatkan nilai di bawah
KKM pada saat ulangan harian.
Berdasarkan permasalahan yang ada guru melakukan evaluasi
pembelajaran dengan mempersiapkan media pembelajaran dengan harapan
anak akan lebih tertarik dan timbul rasa ingin tau, sehingga anak bisa faham
mengenai materi wawancara.
Hasil diskusi penulis dan guru mata pelajaran bahasa Indonesia kelas
V yaitu Ibu Siti Sumiyati, S.Pd.I, menghasilkan kesepakatan untuk
memberikan suatu media agar anak lebih tertarik, yaitu dengan menggunakan
media audio-visual. Mengapa media audio-visual dirasa cocok ? karena dengan
5
atau materi berupa suara dan gambaran langsung, sehingga anak lebih mudah
memahami.
Penggunaan media pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi
tercapainya pemahaman materi pada siswa. Media merupakan suatu kegiatan
yang dapat memberikan stimulus kepada audien (siswa) yang dapat
mengirimkan pesan, merangsang semangat, serta rasa ingin tau sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Media belajar sangat
beragam dan masing media memiliki kriteria dan kelebihan
masing-masing, sehingga kita harus jeli dalam memilihkan media yang dirasa tepat.
Audio-visual adalah media intruksional modern yang sesuai dengan
perkembangan zaman ilmu pengetahuan dan teknologi karena meliputi
penglihatan, pendengaran, serta unsur gambar dan gerakan. Media ini dapat
digunakan dalam materi wawancara sebagai gambaran langsung materi
wawancara. Siswa juga akan lebih tertarik dan tidak mudah bosan dalam proses
pembelajaran karena adanya video yang ditayangkan yang berkaitan dengan
wawancara, siswa secara tidak langsung sudah melakukan pengamatan
meskipun hanya melewati sebuah media yang dipaparkan lewat tayangan
video.
Bahasa Indonesia adalah matapelajaran yang cukup digemari namun,
pembelajaran ini cukup rumit dan terlalu banyak bahasa yang menjebak
sehingga sring kali anak terjebak pada kata-kata, terutama pemilihan kata yang
6
Berdasarkan paparan di atas untuk menyelesaikan permasalahan
rendahnya nilai siswa dalam materi wawancara, maka peneliti mencoba
melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul
„‟ Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi
Wawancara Melalui Media Audio- Visual LCD Pada Siswa Kelas V di MI
Jombor Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018”.
B.Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ apakah
penggunaan media Audio-Visual dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa
Indonesia materi Wawancara pada kelas V di MI Jombor Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018”.
C.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah media pembelajaran audio-visual dapat meningkatkan
hasil belajar Bahasa Indonesia dalam materi wawancara pada siswa kelas V
MI Jombor Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017/2018.
D.Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang
7 1. Manfaat Teoristis
a) Dapat dijadikan sebagai perhitungan strategi dalam memperbaiki
mutu belajar terutama materi Bahasa Indonesia, terutama dalam
meningkatkan kemampuan berwawancara.
b) Untuk menambah khasanah keilmuan dalam lingkup pendidikan.
c) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pedoman dalam
pembuatan penelitian selanjudnya dengan materi yang berbeda
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Guru
1) Guru akan lebih bersemangat dalam melakukan penelitian tindakan
kelas dengan tujuan meningkatkan hasil belajar pada pelajaran
bahasa Indonesia.
2) Guru lebih termotivasi dalam menerapkan metode atau media yang
lebih bervariasi, sehingga menarik minat dan semangat belajar
siswa.
b) Bagi Siswa
1) Memperkenalkan media Audio-Visual untuk kegiatan belajar dan
pendidikan.
2) Siswa lebih tertarik dan aktif dalam pelajaran bahasa Indonesia.
3) Siswa lebih menyukai pelajaran Bahasa indonesia dan mingkatkan
8 c) Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat meningkatkan kualitas dan mutu sekolah
melalui peningkatan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia,
dan meningkatkan kualitas siswa pada materi yang bersangkutan.
d) Bagi Penulis
Menambah wawan dan pengetahuan dan wawancara serta
pengalaman yang dapat dijadikan patokam sebagai calon pendidik
agar menjadi pendidik yang baik.
E.Hipotises Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotisis adalah jawaban sementara terhadap pernyataan
penelitian yang akan dibuktikan secara empirik (Maslikhah 2013: 316).
Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti mengambil hipotesis yaitu “
Penerapan media pembelajaran audio-visual padat meningkatkan hasil
belajar bahasa indonesia materi wawancara pada siswa kelas V MI
Jombor Kabupaten semarang tahun pelajaran 2017/2018”.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan media audio-visual pada pelajaran wawancara
dikatakan berhasil jika indikator yang ditetapkan dapat tercapai. Adapun
9
a. Terjadinya peningkatan hasil belajar bahasa Indonesia siswa melalui
penerapan media pembelajaran audio-visual secara bertahap dari
siklus pertama, dan siklus kedua.
b. Nilai siswa secara individu mencapai KKM (Kriteria ketuntasan
Minimal) ≥70 serta tercapai ketuntasn siswa secara klasikal dalam
pembelajaran bahasa Indonesia. Khususnya materi wawancara adalah
≥ 85% siswa dikelas dapat mencapai KKM. (Triyanto, 2011: 191)
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian
tindakan kelas (PTK). metode penelitian menjelaskan bagaimana
prosedur penelitian itu akan dilaksanakan pada beberapa siklus, yaitu:
a. Pra Siklus
b. Siklus I
c. Siklus II
Menurut Arikunto dkk(20014: 2-3) PTK dalam istilah bahasa
Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), adalah gabungan
dari pengertian kata “Penelitian, tindakan, dan kelas”. Penelitian,
menunjukan pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara atau aturan metodologi tertentu untuk memperoleh
data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu
10
menunjukan pada sutu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu. dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan
untuk siswa. Kelas, dalam hal ini tidak terikat dalam pengertian ruang
kelas, tetapi dalam pengertian lebih spesifik. lebih pada kegiatan belajar
anak yang dalam waktu bersamaan mendapatkan pelajaran dari guru
yang sama.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan pembelajaran yang
dilakukan tidak hanya metode yang monoton saja namun bisa dengan
fariasi dengan maksud untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat
dengan kegiatan-kegitan didalamnya serta tidak hanya terpaku pada
ruangan atau kelas, karena ilmu akan kita dapat dimanapun yang
terpenting adalah ada sekelompok anak yang sedang belajar.
peristiwanya dapat terjadi di ruang praktikum, ditengah-tengah
masyarakat, diperpustakaan, ataupun dilapangan dengan seorang
pengajar atau fasilitator .
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata ini, yaitu
(1) Penelitian,(2) Tindakan, (3) Kelas, segera dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap
kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Berikut bagan pelaksanaan
11
Gambar 1.1 Tahab Pelaksanaan Tindakan Kelas (Arikunto,2006:16)
Peneliti tindakan dilakukan oleh peneliti tanpa mengubah situasi
rutin karena, penelitian dilakukan dalam situasi yang wajar dan tidak
perlu membutuhkan waktu khusus karena dengan begitu tidak akan
mengganggu kegiatan sekolah dan guru bersangkutan.
2. Subjek Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Lokasi : MI Jombor
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
?
Perencanaan
SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
12
Materi Pokok : Wawancara
Kelas/Smester : V/ I
b.Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran
2017/2018
a. Siklus I dilaksanakan pada 12 Oktober 2017
b. Siklus II dilaksanakan pada 19 Oktober 2017
c. Subyek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Jombor Kabupaten Semarang
Tahun Ajaran 2017 yang berjumlah 17 siswa diantara 7 siswa
perempuan dan 10 siswa laki-laki.
3. Langkah-langkah Penelitian
Menurut Arikunto dalam Suyadi (2010:50) mengemukakan bahwa
dalam penelitian Tindakan Kelas (PTK),memiliki 4 (empat) tindakan,
meliputi: Planing (Perencanaan), Pekasanaan (Action), Pengamatan
(Oservasition), Analisis (Reflection)
a. Planning (Perencanaan)
1) Mempersiapkan peralatan dan bahan ajar (RPP) yang akan
13 2) Mempersiapkan lembar evaluasi.
3) Menyiapkan media pembelajaran LCD, laptop, dan video, yang
berhubungan dengan wawancara.
4) Menyiapkan lembar observasi guru.
5) Menyiapkan lembar observasi siswa.
b. Acting (Tindakan)
Tahap tindakan ini guru melakukan proses belajar mengajar
dengan menggunakan media audio-visual LCD, guru menciptakan
suasana belajar yang lebih menyenangkan agar siswa lebih
bersemangat dan tidak mudah bosan, selain itu menyiapkan data
pendukung maupun sarana lain yang dibutuhkan guna menunjang
kegiatan belajar.
c. Observing (Pengamatan)
Pengambilan data dilakukan dengan cara penelitian Tindakan
Kelas dengan kata lain melakukan pengamatan langsung oleh
peneliti dengan mengamati secara langsung kegiatan belajar
mengajar didalam kelas melihat dan menilai guru saat mengajar serta
mengamati perhatian peserta didik, keaktifan, kekreatifitasan, dan
14 d. Refleksi (Analisis)
Tahab ini dilakukan penilaian atas pembelajaran dikelas.
Penilaian dilakukan melalui lembar observasi dan dari hasil evaluasi.
Pada saat tindakan kelas dilakukan dan saat telah berakhir kegiatan
refleksi diarahkan tidak saja diarahkan pada guru, melainkan pada
seluruh konteks pelajaran yang dilakukanya, termasuk siswa, dan
lingkunganya.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dan infomasi-informasi, penulis
merujuk pada pengumpulan data sebagai berikut :
a. Pengumpulan dengan memberikan tugas, memberikan soal uraian
diakhir pelajaran.
b. Mengumpulkan data melalui pengamatan langsung.
Pengumpulan data yang paling tepat adalah dengan dimelengkapi
blangko pengamatan sebagai instrumen. Peneliti membuat
indikator-indikator yang dikembangkan dari permasalahan yang sedang digali.
c. Dokumentasi
Kegiatan pengambilan data dokumentasi berupa foto, dapat
menjadi gambaran langsung untuk menggambarkan keadaan
sekolah, sarana prasarana, keadaan kegiatan belajar mengajar siswa
15 5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian ialah merupakan alat bantu saat melakukan
kegiatan penelitian. Berikut instrumen yang digunakan untuk
mendapatkan data sebagai berikut:
a. Lembar pengamatan guru, dan lembar pengamatan siswa, pada saat
pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung pada materi wawancara
dengan media audio- visual.
1) Lembar observasi guru
Instrumen pengamatan guru dalam penelitian ini menurut
(Rusman 2011: 99-100) mencakup beberapa aspek diantaranya:
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
I PRA PEMBELAJARAN
1. Mempersiapkan Rencana Pembelajaran
2. Memeriksa kesiapan siswa dalam menerima
mata pelajaran
3. Melakukan kegiatan apersepsi
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN 4. Mengkaitkan materi dengan pembahasan
lain yang relefan
6. Mengkaitkan bahan ajar dengan kegiatan hidup sehari-hari
16
8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi Tujuan yang akan dicapai.
9. Melaksanakan urutan-urutan pembelajaran dengan tepat
10. Menguasai kelas
11. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
12. Melaksanakan pembelajaran yang
diharapkan dapat membangun rasa empati, simpati, dan perubahan moral.
13. Melaksanakan pembelajaran sesui dengan jam pembelajaran
14. Menggunakan media dengan tepat dan sesuai kegunaanya
15. Menghasilkan suatu pesan yang membangun
16. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
17. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
18. Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa
19. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam pembelajaran
20. Melakukan evaluasi setiap akhir pembelajaran
21. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar
22. Menyampaikan pokok bahasan dengan benar, beserta dengan intinya.
III PENUTUP
23. Memberikan kesimpulan pembelajaran dengan melibatkan siswa
17 Jumlah
Total Kategori
Tabel 1.1 Lembar Observasi Guru siklus I
Keterangan:
Kategori total kinerja guru
70-92 = baik
47-69 = sedang
23-46 = kurang
2) Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Kriteria Penilaian Terhadap Siswa Skor
A B C D
1. Merespon pembelajar yang diberikan guru
2. Semangat dan aktif selama kegitan belajar
3. Bertanya dan mampu menjawab pertanyaan
4. Berani mengutarakan pendapat
5. Mengerjakan tugas yang diberikan guru
6. Siswa memperhatikan saat pembelajaran.
7. Siswa terlibat langsung saat pembelajaran
18
Tabel 1.2 Lembar Observasi siswa siklus I
keterangan:
c. Dokumentasi, digunakan untuk memperlihatkan gambaran mengenai
kegiatan saat pembelajaran, selain itu dokumen adalah bukti penelitian
yang berupa gambar yang menggunakan alat bantu berupa kamera.
6. Analisis Data
Analisis data sangat diperlukan guna mengetahui hasil dan atau
untuk menarik kesimpulan yang logis berdasarkan data-data yang telah dipelajari
19
dikumpulkan disetiap siklusnya. Analisi dilakukan dengan cara
melakukan perbandingan pada skor nilai setiap siklus dengan KKM yang
telah ditetapkan.
Untuk bisa menghitung nilai ketuntasan klasikal/ kelas dapat
dihitung sebagai berikut:
P = x 100%
Keterangan:
P = Jumlah nilai dalam persen
F = Frekuensi
N = Jumlah siswa (Djamarah, 2000: 226-227)
Penghutingan rata-rata setiap masing-masing siklus dalam
penelitian dengan cara mengolah hasil setiap masing-masing siklus, agar
mengetahui perubahan rata-rata setiap siklus dari Pra siklus, siklus I, dan
siklus II, dapat dirumuskan sebagai berikut:
M =
Keterangan:
M = Mean (nilai rata-rata)
∑𝚡 = jumlah semua nilai kelas
20
G. Definisi Oprasional
Agar tidak terjadi kesalahan dalam persepsi judul diatas, maka
penelitian akan memberikan definisi oprasional sebagai berikut:
1. Hasil Belajar
Menurut Nawawi dalam K.Brahim (2007:39) yang menyatakan
bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa
dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam
skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran
tertentu.
2. Bahasa Indonesia
Berdasarkan Pidato Mohammad Yamin, Bahasa Indonesia
diusulkan sebagai bahasa Nasional. Sumpah Pemuda menetapkan
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bila mengacu pada
Undang-undang Dasar (UUD) 1945, Bahasa Indonesia ditetapkan
sebagai bahasa negara. Sementara berdasarkan keputusan Kongres
Bahasa Indonesia II yang dilaksanakan di Medan pada tanggak 28
Oktober-02 november 1954, Bahasa Indonesia disepakati sebagai
bahasa kebangsaan dan sekaligus sebagai bahasa negara(Sri Wintala
Achmad,2015:10)
21
Wawancara merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan
dan memperoleh informasi dengan mengajukan pertanyaan langsung
kepada informen, tokoh tertentu atau narasumber. (Depnas,2009:62)
4. Audio-Visual
Audio-Visual adalah seperangkat alat yang dapat
memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. panduan antara
gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya.
(Hujair AH Sanaky,2015:119)
5. LCD
Display LCD sebuah liquid crystal atau perangkat elektronik
yang dapat digunakan untuk menampilkan angka atau teks bahkan
video. Ada dua jenis utama layar LCD yang dapat menampilkan
numerik (digunakan dalam jam tangan, kalkulator dll) dan
menampilkan teks. Sering digunakan pada saat pembelajaran
berlangsung dengan bantuan alat proyektor dan laptop sebagai alat
bantu lain.
H.Sistematika Penulisan
Agar mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis
menyusun dengan sistematika sebagai berikut:
Sebagai lampiran awal yang meliputi sampul, lembar berlogo,
22
motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel,
daftar gambar, dan daftar lampiran.
Bab I pendahuluan merupakan suatu rangkuman yang berisikan
keseluruhan isi skripsi yang berisi latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotisis tindakan dan
indikator keberhasilan, metode penelitian terdiri dari Rancangan
penelitian, subjek penelitian, langkah-langkah penelitian, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, analisis data, definisi oprasional,
dan sistematika penulisan .
Bab II Kajian Teori, Bab ini berisi mengenai definisi peningktan
hasil belajar, pembelajaran bahasa Indonesia, pembelajaran wawancara,
dan media audio- visual.
Bab III Pelaksanaan Penelian, pada bab ini berisi mengenai definisi
pelaksanaan penelitian pra siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan
melakukan pengamatan dan pengumpulan data baik data siswa ataupun
data sekolah , serta deksripsi pelaksanaan siklus I dan siklus II.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, membahas menganai
uraian hasil deskripsi persiklus yang membahas mengenai data hasil
pengamatan, refleksi kegagalan, dan berisi pembahasan.
23 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Makna hasil belajar, yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada
diri siswa, baik yang menyangkut aspek koknitif, afektif, dan psikomotor
sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Menurut Nawawi dalam K.Brahim (2007:39) yang menyatakan
bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa
dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor
yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Menurut Kingsley dalam buku Hakikat belajar dan pembelajaran
(2004:03), hasil belajar dibagi menjadi 3 macam yaitu: 1) Keterampilan
dan kebiasaan; 2) Pengetahuan dan pengertian; dan 3) Sikap dan cita-cita.
Dapat disimpulkan bahwa hasil belajara adalah proses belajar siswa
dari setiap proses kegiatan yang terjadi menimbulkan pengalaman, ilmu
baru, dan pengetahuan ilmu umum yang bertambah.
2. Macam-macam Hasil Belajar
Adapun yang macam-macam hasil belajar adalah:
24
Pemahaman menurut Bloom dalam (Susanto, 2013: 6)
menyatakan bahwa pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk
menyerap arti dari materi atau bahan yang dipelajari. Pemahaman
menurut Bloom ini adalah seberapa besar siswa mampu
menerima,meyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan guru
terhadap siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta
mengerti apa yang ia baca, yang dilihat, yang dialami, atau yang ia
rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia
lakukan.
b. Keterampilan Proses
Menurut Usman dan Setiawati dalam (Susanto, 2013: 9)
mengemukakan bahwa keterampilan proses merupakan keterampilan
yang mengarah kepada pembangunan mental, fisik, dan soasil yang
mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri
individu siswa.
c. Sikap
Menurut Lange dalam Azwar (1998:3), sikap tidak hanya
merupakan aspek mental semata, melainkan mencakup pula aspek
respons fisik, jadi, sikap ini harus ada kekompakan antara mental dan
fisik serta serempak.
25
Menurut Waslimah (2007:158), hasil belajar yang dicapai peserta
didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang
mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara perinci,
berikut uraian mengenai faktor internal dan ekterna, sebagai berikut:
a. Faktor Internal, merupakan faktor yang bersumber dari dalam diri
peserta didik, yang mempengaruhi kemampuan belajar,
meliputi:kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketentuan,
sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan.
b. Faktor Eksternal, faktor yang berasal dari luar diri peserta didik yang
mempengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Keadaan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang
bermasalah, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya.
Dengan demikian, semakin jelaslah bahwa hasil belajar siswa
merupakan hasil dari suatu proses yang didalamnya terlibat sejumlah
faktor yang saling mempengaruhi. Tinggi rendahnya hasil belajar
seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Russefendi (1991:7)
mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar kedalam
10 macam, yaitu: kecerdadan, kesiapan anak, bakat anak, kemauan belajar,
minat anak, model penyajian materi, pribadi dan sikap guru, suasana
belajar, kompetensi guru, dan kondisi masyarakat.
b. Bahasa Indonesia
26
Berdasarkan Pidato Mohammad Yamin, Bahasa Indonesia
diusulkan sebagai bahasa Nasional. Sumpah Pemuda menetapkan bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bila mengacu pada Undang-undang
Dasar (UUD) 1945, Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa negara.
Sementara berdasarkan keputusan Kongres Bahasa Indonesia II yang
dilaksanakan di Medan pada tanggak 28 Oktober-02 november 1954,
Bahasa Indonesia disepakati sebagai bahasa kebangsaan dan sekaligus
sebagai bahasa negara(Sri Wintala Achmad,2015:16)
Bahasa Indonesia adalah bahasa pemersatu bangsa dimana
kedudukan bahasa Indonesia adalah yang terpenting dikawasan republik
kita. Dimana dapat kita ketahui bersama didalam sumpah pemuda terdapat
ikrar yang menekankan pentingnya Bahasa Indonesia. Sumpah pemuda
akan selalu mengingatkan kita akan tiga ikrar sakti sumpah pemuda yaitu:
1) Kami bertumpah darah satu Tanah Air Indonesia
2) Kami berbahasa satu Bahasa Indonesia.
3) Kami menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia.(Dr. Yus
Badudu, 1981:07)
Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang selalu
ada pada setiap jenjang pendidikan, baik tingkat sekolah dasar sampai
perguruan tinggi. Bahasa Indonesia juga termasuk bahasa pendidikan dan
menjadi syarat cukup guna melanjudkan pendidikan berikutnya.
27
Bahasa Indonesia baiknya dipelajari oleh setiap warga
Indonesia baik melalui pendidikan formal maupun in-formal. Hal ini
dikarenakan Bahasa Indonesia memiliki banyak manfaat, antara lain:
a) Menjadi Media Komunikasi
Indonesia yang menjadi negara kepulauan dengan keragaman
bahasa akan menjadikan Bahasa Indonesia sebagai komunikasi yang
paling tepat. contoh orang sunda dengan orang jawa.
b) Sebagai Media Mempelajari Ilmu Pengetahuan
Dengan penguasaan Bahasa secara lisan, maupun tertulis,
memudahkan seseorang untuk mendapat ilmu entah dari media masa,
guru, ataupun buku-buku yang menggunakan bahasa Indonesia.
c) Sebagai Penyampaian Ide Kreatif
Dengan bahasa Indonesia selain kita mendapat , kita juga bisa
menciptakan ilmu baru dan ide-ide kreatif yang kita tulis sendiri
dengan bahasa Indonesia.
d) Sebagai Modal Utama dalam Penyuntingan Naskah
Tanpa penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
seorang editor tidak akan menghasilkan naskah yang baik.
e) Sebagai Bahasa Nasional, Persatuan, dan Negara
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan pemersatu bangsa
serta bermanfaat untuk meningkatkan spirit nasionalisme dan
28
3. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
Pembelajaran Bahasa Indonesia dilingkungan akademis dan
masyarakat pada umumnya memiliki peranan yang penting, dimana
bahasa Indonesia selalu digunakan.
Tujuan bahasa Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam buku
yang ditulis Sri Wintala Achmad (2015:20) “Mendidik anak didik dan
masyarakat agar dapat berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa
Indonesia secara efektif, efisien, baik, dan benar sesuai etika dan
kesopanan pembahasan yang baik akan menjadikan individu lebih
terlihat bermartabat, supaya anak didik dan masyarakat semakin dapat
menghargai serta merasa bangga terhadap Bahasa Indonesia sebagai alat
pemersatu bangsa, agar bisa memahami Bahasa Indonesia dan mampu
menggunakan secara tepat, dapat meningkatkan kemampuan berbahasa,
supaya masyarakat mampu membaca yang merupakan syarat mutlak
dalam memperluas wawasan serta memperhalus budi pekerti, agar lebih
mampu menghayati karya sastra Indonesia yang fungsinya dapat
memberi inspirasi,edukasi, dan rekreasi yang sehat, dan diharapkan
masyarakat mampu menyampaikan gagasannya kedalam karya tulis baik
fiksi maupun non fiksi.
c. Materi Wawancara
29
Menurut buku paket bahasa Indonesia, Wawancara merupakan
salah satu cara untuk mengumpulkan dan memperoleh informasi
dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada informen, tokoh
tertentu atau narasumber.
Melakukan wawancara dapat kita lakukan dengan bertatap muka
langsung atau secara tidak langsung, dengan tujuan yang sama yaitu
mencari data yang akan dijadikan sebagai bahan untuk menyusun
berita.
2) Persiapan Wawancara
Sebelum memulai wawancara ada baiknya kita melakukan
persiapan agar mendapatkan hasil yang baik, berikut penjelasanya:
a. Menguasai masalah yang akan ditanyakan.
b. Menentukan hal-hal pokok yang akan ditanyakan dalam wawancara.
c. Menyiapkan daftar pertanyaan tentang hal-hal yang akan dimintai
penjelasan.
d. Pertanyaan mengandung unsur: apa, siapa, kapan, di mana, mengapa,
dan bagaimana. (5W+ 1H)
3) Tatacara Wawancara
Agar saat melakukan wawancara semua merasa nyaman dan tertata
dengan baik, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tatacara
30
a. Menghubungi terlebih dahulu narasumber yang akan diwawancarai
baik secara langsung, ataupun melalui telepon. Pastikan kesediaanya
(kapan, dimana, pukul berapa orang tersebut dapat diwawancarai) !
b. Mempersiapkan daftar pertanyaan yang akan ditanyakan dan sesuai
topik.
c. Jelaskan terlebih dahulu identitas diri sebelum mewawancarai dan
kemukakan tujuan wawancara !
d. Persiapkan alat-alat yang dibutuhkan dalam wawancara seperti buku,
alat tulis, ataupun rekaman pada saat wawancara!
e. Bertanyalah dengan sopan dan hormat, jangan menanyakan hal-hal
diluar permasalahan.
f. Dengarkan keterangan atau pendapat, informasi dari narasumber
dengan seksama, usahakan tidak menyela agar keterangan dari
narasumber tidak terputus.
g. Setelah wawancara berhasil, jangan lupa mohon diri, ucapkan
terimakasih dan permohonan maaf.
4) Menulis Hasil Wawancara
Setelah kita mendapatkan informasi data-data yang didapatkan
akan jadikan berita, adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
menulis laporan adalah sebagai berikut:
a. Memperhatikan kaidah-kaidah bahasa baku yang berlaku.
b. Hasil wawancara ditulis dengan sebenar-benarnya, tidak perlu
31
c. Pilihlah keterangan atau informasi yang penting dan sesuai dengan
masalahyang dibahas.
d. Penulisan hendaknya memelihara kerahasiaan dan menjaga nama
baiknarasumber (Depnas,2009:62)
d. Media Audio-Visual
1. Media
Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara‟ atau “pengantar‟.Association for Education and Communication technology (AECT) mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang dipergunakan
untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education
Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat
dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta
instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar
mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas progam instructional (Asnawir
dan Usman, 2002: 10).
Dari pengertin diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa media
merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan semangat perasaan,
pikiran, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar pada diri siswa. Media belajar sangat beragam
dan masing media memiliki kriteria dan kelebihan
masing-masing, sehingga kita harus jeli dalam memilihkan media yang dirasa
32
Beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan antara lain:
1) Media yang dipilih hendaknya selaras dan menunjang tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
2) Aspek materi menjadi pertimbangan yang dianggap penting dalam
memilih media.
3) Kondisi audien (siswa) dari segu subjek belajar menjadi pertimbangan
yang serius bagi guru dalam memilih media yang sesuai dengan
kondisi anak.
4) Ketersediaan media disekolah atau memungkinkan bagi guru
mendesain sendiri media yang akan digunakan.
5) Biaya yang akan dikeluarkan dalam pemanfaatan media harus
seimbang dengan hasil yang akan digapai. (Asnawir dan Usman,
2002:15-16).
2. Audio- Visual
Menurut Hujair AH Sanaky (2013:119)Media Audio-Visual
adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak
dan bersuara, paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama
dengan objek aslinya. Media jenis ini memiliki kinerja yang cukup baik
karena meliputi dua jenis media auditif (pendengaran dan penglihatan),
diantara jenis media audio visual ini adalah media Televisi, Video, Media
33
3. Jenis-jenis Media Audio-Visual
1) Televisi (TV)
Televisi adalah sebuah media telekomunikasi terkenal yang
berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak beserta suara, kata
“televisi” merupakan gabungan dari kata tele “Jauh”dari bahasa yunani dan vision “Penglihatan” dari bahasa latin, sehingga televisi
dapat diartikan sebagai “Alat penglihatan” (Sukiman, 2012:191).
Televisi menggunakan program video yang diharapkan mampu
mencapai tujuan pengajaran tertentu tanpa melihat siapa yang menjadi
penyiar, tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik. Sebagai media
pembelajaran selalu ada kelebihan dan kelemahan. Diantara kelebihan
media televisi adalah sebagai berikut:
a) Televisi dapat memancarkan berbagai jenis audio-visual termasuk
gambar, film, objek, spesimen, dan drama.
b) Televisi bisa menyajikan model dan contoh-contoh yang baik bagi
peserta didik.
c) Televisi dapat membawa dunia nyata kerumah dan kelas-kelas,
seperti orang tempat-tempat, dan peristiwa melalui penyiaran
langsung atau rekaman.(Arsyad dan sadiman, 2003:51)
Adapun kelemahan yang dimiliki media televisi adalah sebagai
berikut:
34
b) Televisi pada saat disiarkan akan berjalan terus dan tidak ada
kesemapatan untuk memahami pesan-pesanya sesuai dengan
kemampuan individual peserta didik.
c) Guru tidak dapat merevisi film sebelum disiarkan
(Sukiman,2012:193-194)
2) Video- VCD
Video dan film yaitu sama-sama gambar bergerak dan disertai
unsur suara, dapat ditayangkan melalui mediu video dan video
compact disk (VCD). Video memiliki beberapa features yang sangat
bermanfaan untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu
features tersebut adalah slow motion dimana peristiwa tertentu dapat
digerakan dengan sangat cepat atau diatur sangat lambat.
Video, sebagai media pembelajaran memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a) Gambar bergerak dan disertai unsur suara
b) Dapat digunakan untuk sekolah jarak jauh.
c) Memiliki perangkat slow motion untuk memperlambat proses atau
peristiwa yang berlangsung.
Sebagai media pembelajaran pastilah video memilik kelemahan
dan kelebihan
35
a. Menyajikan objek belajar secara konkret atau pesan
pembelajaran secara realistik, sehingga sangat baik untuk
menambah pengalaman belajar.
b. Sifatnya yang audio-visual, sehingga memiliki daya tarik
tersendiri dan dapat menjadi pemicu atau memotifasi
pembeajaran untuk belajar.
c. Dapat mengurangi kejenuhan belajar.
2. Kelemahan media video adalah:
a. Pengadaanya memerlukan biaya mahal.
b. Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat dihidupkan
disegala tempat.
c. Sifak komunikasi searah, sehingga tidak dapat memberi peluang
untuk terjadinya umpan balik.
3) Media Sound Slide (slide bersuara)
Media Sound Slide, merupakan media yang bersifat
audio-visual. Secara fisik, slide suara adalah gambar tunggal dalam bentuk
film positif tembus pandang yang dilengkapi dengan bingkai yang
diproyeksikan. Pada saat penggunaanya dapat dikombinasikan dengan
audio kasset atau juga dapat digunakan secara tunggal tanpa suara.
Saund slide, sebagai media pembelajaran juga memiliki
kelebihan dan kelemahan, sebagai berikut:
36
a) Dapat menyajikan gambar dengan proyeksi depan maupun
belakang.
b) Portable, berukuran kecil, dan mudah didistribusikan sehingga
praktis penggunaanya.
c) Dapat dikotrol sesuai dengan keinginan pengguna.
2. Kelemahan media saund slide:
a) Pengadaanya memerlukan biaya yang mahal.
b) Untuk menyalakan slide proyektor memerlukan penggelapan
ruang.
c) Tergantung pada energi listrik, sehingga tidak dapat secara
praktis dapat dihidupkan dan diputar di segala tempat.
d) Cukup rumit pembuatanya, karena harus memiliki kamera foto
dan juga harus memiliki kehlian fotografi yang benar-benar
mumpuni (Hujair AH Sanaky,2013:123-126).
4) LCD
Display LCD sebuah liquid crystal atau perangkat elektronik
yang dapat digunakan untuk menampilkan angka atau teks bahkan
video. Ada dua jenis utama layar LCD yang dapat menampilkan
numerik (digunakan dalam jam tangan, kalkulator dll) dan
menampilkan teks. Sering digunakan pada saat pembelajaran
berlangsung dengan bantuan alat proyektor dan laptop sebagai alat
37
e. Kaitan antara Hasil Belajar Bahasa Indonesia materi Wawancara
Menggunakan Media Audio- Visual
Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran yang selalu ada
pada setiap jenjang pendidikan, baik tingkat sekolah dasar sampai
perguruan tinggi. Bahasa Indonesia juga termasuk bahasa pendidikan dan
menjadi syarat cukup guna melanjudkan pendidikan berikutnya.
Pembelajaran yang dilakukan dengan media yang tepat akan
menjadikan siswa lebih bersemangat, selain itu dapat mengasah kerja
sama dan membantu guru menyampaikan materi dengan lebih mudah.
Penerapan media audio-visual pada materi pelajaran akan lebih
memudahkan siswa untuk melihat gambaran nyata selain itu juga dapat
menarik minat anak. Media ini dapat memberikan kesan mendalam pada
siswa karena anak bisa melihat tidak hanya membayangkan materi yang
sedang dipelajari.
Media merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan semangat
perasaan, pikiran, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat
mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa. Media belajar
sangat beragam dan masing-masing media memiliki kriteria dan
kelebihan masing-masing, sehingga kita harus jeli dalam memilihkan
media yang dirasa tepat (Asnawir dan Usman, 2002:15-16).
Penggunaan media Audio-Visual akan menarik minat anak untuk
38
dilakukan dengan kegiatan yang monoton, sekarang lebih kreatif dan
menarik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar yang dilakukan dengan
media audio-visual akan menghasilkan perbaikan nilai, selain pada
perbaikan nilai diharapkan dapat berkelanjudtan pada perubahan sikap,
keterampilan pada diri siswa. Dalam hal ini pengetahuan yang didapat
meliputi pengertian wawancara, tatacara wawancara, cara membuat
39 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A.Gambaran Umum Sekolah
1. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : MI Jombor
b. NPSN : 60712901
c. NSM : 111233220074
d. Provinsi : Jawa Tengah
e. Kabupaten : Semarang
f. Kecamatan : Tuntang
g. Desa/ Kelurahan : Jombor
h. Kode Pos : 50773
i. Telepon : 085865381353
j. Email : mitajombor@yahoo.co.id
k. Status Sekolah : Swasta
l. Akreditasi : A tahun 2011 Nomor Dd.044808
m. Tahun Berdiri : 01 Februari 1959
n. Luas Bangunan : 571 m2
2. Visi, Misi, dan Tujuan
a. Visi
Menjadi lembaga pendidikan Ma’arif NU yang terbuka dan
40
inovatif berdasarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT
serta berakhlaqul karimah.
b. Misi
1) Melaksanakan pembelajaran secara efektif sehingga setiap siswa
berkembang optimal.
2) Menanamkan dasar-dasar akhlaqul karimah.
3) Menumbuh kembangkan penghayatan terhadap ajaran agama dan
budaya bangsa, sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak
4) Menerapkan manajemen partisipasif dengan melibatkan seluruh
warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan
sekolah.
3. Keadaan Guru
Pendidik dan Tenaga kependidikan yang bertugas di MI Tarbiyatul
Aulad berjumlah 10 orang terdiri dari 8 orang pendidik 1 tenaga Tata
Usaha dan 1 penjaga. Tingkat pendidikan para guru sebaian besar sudah
S1.
Nur Hidayati, S.PdI
Budi Ani F, S.PdI
H. Muslikhin, S.Pd Suharsini,
S.Ag
Siti Sumiyati, S.PdI
Abdul Rosyid, S.PdI
41 7.
8.
10.
Miftakhul Hidayati, S.PdI
Asy’ari
Tabel 3.1 Daftar pendidik dan tenaga kependidikan
4. Keadaan Siswa
Setiap tahun keadaan jumlah siswa MI Tarbiyatul Aulad Jombor
selalu mengalami perubahan, kadang bertambah dan kadang berkurang.
No Kelas Jumlah Siswa Jumlah
42
Tabel 3.3 Rekapitulasi Data Siswa kelas V
6. Kolaborator Penelitian
Penelitian tindakan kelas adalah orang yang membantu untuk
mengumpulkan data-data mengenai penelitian yang sedang dikerjakan
bersama dengan peneliti, peneliti membantu membuat dan menyiapkan
media pembelajaran. Kolaborator dalam penelitian ini adalah Siti
Sumiyati. S.Pd.I guru Bahasa Indonesia kelas V MI Jombor Kabupaten
43
pada setiap siklus dan peneliti melakukan pengamatan dengan
menggunakan angket.
7. Waktu penelitian
Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan dengan
masing-masing siklus satu kali pertemuan selama kurang lebih 2 jam pelajaran
(2x35 menit). Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 12 Oktober
2017 dan Siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 Oktober
2017.
Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
materi wawancara semester genap tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian
ini menggunakan media audio- visual.
B.Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
a. Deskripsi Pra Siklus
Penelitian tindakan kelas yang dilakukan penelitian dilakukan
dengan menerapkan media audio-visual yang mungkin bukan media baru
yang digunakan dalam dunia pendidikan, namun media ini tergolong
baru karena meskipun di sekolah sudah menyediakan LCD sebagai
prasarana sekolah di MI Jombor Kabupaten Semarang, namun pendidik
masih jarang menggunakanya dalam kegiatan belajar mengajar terutama
pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi wawancara. Pada
menelitian tindakan kelas ini berpacu pada ketuntasan individual ≥ 70
44
dengan patokan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang sudah
ditetapkan.
Menurut data yang didapatkan dari nilai ulangan harian mata
pelajaran bahasa Indonesia materi wawancara yang diperoleh dari siswa
kelas V MI Jombor Kabupaten Semarang, menunjukan KKM mata
pelajaran bahasa Indonesia adalah 70. Peneliti menggunakan evaluasi
formatif dalam penelitian tindakan kelas ini. Berikut data hasil ulangan
harian mata pelajaran bahasa Indonesia sebelum menerapkan media
audio-visual.
b. Deskripsi Siklus I
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada semester I,
pada tanggal 12 Oktober 2017. Pelaksanaan tindakan kelas disesuaikan
dengan sester semester mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V MI
Jombor Kabupaten Semarang tahun ajaran 2017/2018, Standar
Kompetensi Wawancara.
Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam 4 tahap, yaitu
dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi
(observing) dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan
dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Planning (Perencanaan)
1. Mempersiapkan peralatan dan bahan ajar (RPP) yang akan
45
2. Mempersiapkan lembar soal-soal sebagai sarana untuk
mengetahui kemampuan siswa.
3. Menyiapkan media pembelajaran LCD, video yang berhubungan
dengan wawancara.
4. Menyiapkan lembar observasi guru.
5. Menyiapkan lembar observasi siswa.
b. Acting (Pelaksanaan)
Pelaksanaan Tindakan Kelas siklus I dilaksanakan pada hari
senin tanggal 12 Oktober 2017, pukul 08.00 sampai dengan 09.10
WIB diruang kelas V MI Jombor Kabupaten Semarang.
1) Guru mengucap salam
2) Guru memeriksa kerapian pakaian, posisi tempat duduk.
3) Guru mengajak siswa melakukan doa bersama menurut kepercayaan
masing-masing.
4) Guru melakukan persensi
5) Guru mengajak anak bertepuk bersama
“ Tepuk diam...”
“ Diam mulutku ... sedakep mingkem cem madep ngarep”
6) Tanya jawab tentang Materi yang akan dipelajari mengenai
wawancara
7) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
8) Memberikan tanggapan berupa pendapat,saran atau alasan terhadap
46
9) Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok dan setiap siswa terdiri dari
4-5 orang.
10)Guru menjelaskan sekilas mengenai materi wawancara.
11)Guru meminta siswa memperhatikan sebuah video yang akan
digunakan sebagai bahan diskusi.
12)Siswa diminta berdiskusi mengenai isi wawancara yang ditayangkan
sebelumnya.
13)Setiap kelompok menunjuk perwakilan untuk membacakan hasil
diskusi.
14)Semua kelompok mencatat pokok-pokok persoalan dalam
percakapan.
15)Mengerjakan soal-soal latihan
16)Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa
17)Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan
pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan
18)Guru dan siswa menyimpulkan isi materi
19)Guru menjelaskan secara singkat mengenai materi.
20)Guru menutup pelajaran dengan do’a dan salam c. Observing (Pengamatan)
Pengambilan data dilakukan dengan cara penelitian Tindakan
Kelas dengan kata lain melakukan pengamatan langsung oleh
peneliti dengan mengamati secara langsung kegiatan belajar
mengajar di dalam kelas, mengamati perhatian peserta didik,
keaktifan, kekreatifitasan, dan suasana saat peserta didik saat
47
Selain untuk melihat aktifitas siswa, peneliti juga mengamati
aktifitas guru dalam mengelola kegiatan belajar mengajar.
1) Lembar Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
I PRA PEMBELAJARAN
1. Mempersiapkan Rencana Pembelajaran
2. Memeriksa kesiapan siswa dalam menerima
mata pelajaran
3. Melakukan kegiatan apersepsi
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN 4. Mengkaitkan materi dengan pembahasan
lain yang relefan
5. Pemaparan materi dengan jelas, lugas, dan rinci
6. Mengkaitkan bahan ajar dengan kegiatan hidup sehari-hari
7. Mengkaitkan materi dengan kegiatan sehari-hari
8. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi Tujuan yang akan dicapai.
9. Melaksanakan urutan-urutan pembelajaran dengan tepat
10. Menguasai kelas
11. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
12. Melaksanakan pembelajaran yang
diharapkan dapat membangun rasa empati, simpati, dan perubahan moral.
48 jam pembelajaran
14. Menggunakan media dengan tepat dan sesuai kegunaanya
15. Menghasilkan suatu pesan yang membangun
16. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
17. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
18. Menumbuhkan sikap terbuka terhadap respon siswa
19. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
siswa dalam pembelajaran
20. Melakukan evaluasi setiap akhir pembelajaran
21. Menggunakan bahasa lisan dan tulis secara jelas, baik dan benar
22. Menyampaikan pokok bahasan dengan benar, beserta dengan intinya.
III PENUTUP
23. Memberikan kesimpulan pembelajaran dengan melibatkan siswa
24. Mengadakan tes formatif
Jumlah 12 54 8 0
Total 74
Kategori Baik
Tabel 3.4 Lembar Observasi Guru siklus I
Keterangan:
Skor Nilai
A = 4 (Sangat baik)
49 C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Kategori total kinerja guru
70-92 = baik
47-69 = sedang
23-46 = kurang
2) Lembar Observasi Siswa Siklus I
Tabel 3.5 Lembar Observasi siswa siklus I
keterangan:
Skor Nilai
A = 4 (Sangat baik)
No Kriteria Penilaian Terhadap Siswa Skor
A B C D
1. Merespon pembelajar yang diberikan guru
2. Semangat dan aktif selama kegitan belajar
3. Bertanya dan mampu menjawab pertanyaan
4. Berani mengutarakan pendapat
5. Mengerjakan tugas yang diberikan guru
6. Siswa memperhatikan saat pembelajaran.
7. Siswa terlibat langsung saat pembelajaran
8. Siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah
dipelajari
Jumlah 8 12 4
Total 24
50 B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
Kategori Kekreatifitasan siswa
25-32 = baik
12-24 = sedang
8-16 = kurang
d. Refleksi
Tahap ini dilakukan penilaian atas pembelajaran dikelas,
penilaian dilakukan melalui lembar observasi dan hasil evaluasi dari
hasil penilaian tersebut siswa lebih merespon apa yang diajarkan guru.
Selama pembelajaran berlangsung siswa lebih bersemangat dan aktif
dalam mengikuti pembelajaran. Meskipun begitu semangat dan
keaktifan siswa tidak begitu berpengaruh terhadap hasil pembelajaran
siswa secara menyeluruh, masih ada beberapa siswa yang ketika
ditanya mengenai materi yang diajarka belum bisa menjawab, saat
diberikan kesempatan bertanya hanya beberapa siswa yang berani
bertanya dan megutarakan pendapatnya, pembelajar berjalan dengan
cukup kondusif siswa pemperhatiakan materi yang diajarkan meski
ada beberapa siswa yang berbicara sendiri atau sekedar menggangu
teman, saat pembelajarn berlangsung siswa terlibat langsung pada
51
mengerjakan. Pada akhir pembelajaran siswa menyimpulkan bersama
pembelajaran yang sudah dilalui.
C.Deskripsi Siklus II
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada semester I, pada
tanggal 19 Oktober2017. Pelaksanaan tindakan kelas disesuaikan
dengan semester mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V MI Jombor
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2017/2018, Standar Kompetensi
Wawancara.
Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan dalam 4 tahap, yaitu
dengan alur perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi
(observing) dan refleksi (reflecting), secara garis besar pelaksanaan
dapat dideskripsikan sebagai berikut:
a. Perencanaan (planning)
Berdasarkan pengalaman yang didapatkan dari pengamatan
siklus I dan observasi, maka di siklus II ini dijadikan sebagai
perbaikan pada siklus sebelunya. Rencana perbaikan pada siklus II
akan dilakukan oleh peneliti berikut pemaparanya:
1) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran).
2) Menyiapkan seperangkat media pelajaran audio-visual.
3) Menyiapkan media yang akan di ajarkan
4) Menyiapkan lembar pengamatan guna melihat kondisi belajar
dengan menggunakan media audio-visual.