• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PROFIL KABUPATEN TABANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PROFIL KABUPATEN TABANAN"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PROFIL KABUPATEN

TABANAN

Bab ini menguraikan secara ringkas kondisi fisik,sosial dan ekonomi wilayah Kabupaten/Kota Katagori Strategis Nasional

3.1.

GAMBARAN GEOGRAFIS DAN ADIMNSTRATIF WILAYAH

Kabupaten Tabanan, salah satu Kabupaten di Provinsi Bali, yang terletak di bagian tengah Pulau Bali (pada arah timur barat) dan berada pada bagain selatan pegunungan Pulau Bali. Secara geografis terletak diantara 08O14’30” – 08o30’07” LS dan 114o54’52” – 115o 12’57” BT.

Batas-batas wilayah Kabupaten Tabanan, meliputi : ˗ Sebelah Utara Kabupaten Buleleng;

˗ Sebelah Timur Kabupaten Badung; ˗ Sebelah Selatan Samudera Indonesia;

˗ Sebelah Barat Kabupaten Jembrana, dan Kabupaten Buleleng.

Luas wilayah Kabupaten Tabanan 83.933 ha atau sekitar 14,89% dari luas daratan Provinsi Bali. Secara administratif Kabupaten Tabanan terbagi menjadi 10 (sepuluh) kecamatan dan terdiri atas 133 desa. Luas wilayah Kabupaten Tabanan menurut kecamatan disajikan pada Tabel 4.1; dan Peta Wilayah Adminstrasi Kabupaten Tabanan disajikan pada Gambar 4.1

Tabel 4.1 Luas Wilayah Kabupaten Tabanan Menurut Kecamatan

NO KECAMATAN JML DESA LUAS WILAYAH (KM2)

1 Selemadeg 10 52,05 2 Kerambitan 15 42,39 3 Tabanan 12 51,40 4 Kediri 15 53,60 5 Marga 16 44,79 6 Baturiti 12 99,17 7 Penebel 18 141,98 8 Pupuan 14 179,02 9 Selemadeg Barat 11 120,15 10 Selemadeg Timur 10 54,78 JUMLAH 133 839,33

(2)
(3)

3.2.

GAMBARAN DEMOGRAFI

Jumlah penduduk Kabupaten Tabanan tahun 2010 sebanyak 431.162 jiwa mencakup 214.264 laki-laki dan 216.898 perempuan. Persebaran penduduk terkonsentrasi cukup besar di Kecamatan Kediri (17,40 %), Tabanan (14,73 %), Baturiti (11,85 %), dan Penebel (11,62 %). Sedangkan di kecamatan yang lain jumlah penduduknya dibawah 10 %. Persebaran penduduk di Kecamatan Selemadeg Barat dengan jumlah penduduk yang paling sedikit yakni hanya 5,16% dari total jumlah penduduk Kabupaten Tabanan. Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Tabanan dari 410.162 jiwa pada tahun 2006 menjadi 431.162 jiwa pada tahun 2010. Tingkat pertumbuhannya antara 0,99 % sampai dengan 2,21 % per tahun atau rata-rata 1,26 % per tahun. Secara rinci jumlah, distribusi, dan pertumbuhan penduduk di Kabupaten Tabanan disajikan pada Tabel 4.2

Tabel 4.2 Jumlah, distribusi, dan pertumbuhan penduduk Kabupaten Tabanan Tahun 2006-2010

Kecamatan Laki Perempuan Jumlah %

1. Selemadeg 10.741 11.066 21.807 5,06 2. Kerambitan 19.408 20.023 39.431 9,15 3. Tabanan 31.485 32.041 63.526 14,73 4. Kediri 38.002 37.003 75.005 17,40 5. Marga 21.296 22.170 43.466 10,08 6. Baturiti 25.761 25.328 51.089 11,85 7. Penebel 24.270 25.849 50.119 11,62 8. Pupuan 20.251 20.170 40.421 9,37 9. Selemd. Barat 11.051 11.192 22.243 5,16 10. Selemd. Timur 11.999 12.056 24.055 5,58

Laju Pertumbuhan Penduduk

2010 214.264 216.898 431.162 2,21

2009 209.434 212.409 421.843 1,22

2008 206.712 210.031 416.743 0,61

2007 205.343 208.877 414.220 0,99

2006 203.394 206.768 410.162

Rata-rata pertumbuhan per tahun (%) 1,26

Sumber : BPS Kabupaten Tabanan (diolah)

Berdasarkan data Program Perlindungan Sosial (PPLS), jumlah dan persebaran rumah tangga miskin di Kabupaten Tabanan disajikan pada Tabel 4.3. Pada tahun 2011 jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Tabanan sebanyak 23.162 RTM, dengan persebaran konsentrasi tertinggi berda di Kecamatan Pupuan 3.622 RTM, kmudian disusul di Kecamatan Baturiti 3.483 RTM, di Kecamatan Kediri 3.442 RTM dan terkecil berada di Kecamatan Selemadeg Barat dengan 1.353 RTM.

Berdasarkan persentase RTM per kecamatan bahwa persentase tertinggi berada di Kecamatan Selemadeg 37,53 %, kemudian disusul di Kecamatan Semadeg Timur 35,03 %, di Kecamatan Pupuan 34,31 %, di Kecamatan Baturiti 30,44 % dan di Kecamatan lainnya antara 11,58 % s/d < 30,44 %.

(4)

Tabel 4.3 Jumlah RTM di Kabupaten Tabanan Tahun 2011 No Kecamatan JML RTM JML RT % RTM 1 Selemadeg 1.975 5.262 37,53 2 Kerambitan 1.643 9.168 17,92 3 Tabanan 2.115 18.268 11,58 4 Kediri 3.442 19.775 17,41 5 Marga 1.977 8.939 22,12 6 Baturiti 3.483 11.442 30,44 7 Penebel 1.741 12.603 13,81 8 Pupuan 3.622 10.558 34,31 9 Selemadeg Barat 1.353 5.011 27,00 10 Selemadeg Timur 1.811 5.170 35,03 Jumlah 23.162 106.196 21,81

Sumber data PPLS Provinsi Bali 2011

3.3.

GAMBARAN TOPOGRAFI

Kabupaten Tabanan terletak pada ketinggian 0 – 2.276 m diatas permukaan laut (dpl), dimana lahan tertinggi berada di puncak Gunung Batukaru. Topografi wilayah Kabupaten Tabanan memiliki tiga karakteristik yang berbeda. Bagian selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia merupakan dataran rendah dengan topografi yang relatif datar, di bagian tengah bergelombang, dan di bagian utara merupakan daerah perbukitan dan pegunungan dimana terdapat beberapa gunung yaitu Gn. Batukaru (2.276 m), Gn. Sangiang (2.097 m), Gn. Pohen (2.055 m), dan Gn. Adeng (1.811 m). Sebaran lahan menurut ketinggiannya disajikan pada Gambar 4.2.

Ditinjau dari ketinggian lahannya, sebanyak 44,81 % atau 378,58 km2 lahan Kabupaten Tabanan didominasi oleh lahan bergelombang sampai berbukit yang berada pada ketinggian 100-500 m dpl. Lahan dengan ketinggian ini tersebar di hampir seluruh kecamatan. Lahan dataran rendah dekat pantai dengan ketinggian 0 – 25 m dpl luasnya 16,39 km2 atau 1,95 % tersebar pada kecamatan berpantai yaitu Kecamatan Selemadeg Barat, Selemadeg, Selemadeg Timur, Kerambitan, Tabanan dan Kediri. Lahan dataran rendah dengan ketinggian 25-100 m dpl luasnya 107,90 km2 atau 12,86 % juga tersebar di Kecamatan berpantai. Lahan dengan ketinggian 500 – 1000 dpl yang merupakan wilayah perbukitan luasnya 265,29 km2 atau 31,61 % tersebar di Kecamatan Selemadeg, Pupuan, Penebel, Baturiti, Selemadeg Barat dan Selemadeg Timur. Lahan dengan ketinggian diatas 1000 m dpl dengan luas 76,17 km2 atau 9,08 % tersebar di Kecamatan Pupuan, Selemadeg, Penebel dan Baturiti.

Ditinjau dari kemiringan lahan, sebagian besar lahan Kabupaten Tabanan berada pada kemiringan lereng 15-40% yaitu luasnya 365,67 km2 (43,57%), tersebar luas terutama di wilayah bagian barat. Lahan dengan kemiringan lereng 2-15% dengan luas wilayah 249,61 km2 (29,74%) tersebar luas terutama di bagian timur. Lahan dengan kemiringan di atas 40% seluas 136,53 km2 (16,27%) terdapat di daerah pegunungan bagian utara dan sebagian di barat. Sedangkan lahan dengan kemiringan 0-2% seluas 10,43 km2 (10.43%) mendominasi daerah pantai. Peta kelerengan disajikan pada Gambar 4.3, sedangkan kondisi morfologi disajikan pada Gambar 4.4

(5)

Sebagai salah satu untuk menentukan tingkat kesesuaian lahan, maka lahan dengan kemiringan di bawah 40 % pada umumnya dapat diusahakan asalkan persyaratan lain untuk penentuan kesesuaian lahan terpenuhi. Sedangkan lahan dengan kemiringan diatas 40 % perlu mendapatkan perhatian bila akan disajikan usaha budidaya.

(6)
(7)

Gambar 4.4 P eta Mofologi Wilayah Kabupaten Tabanan

3.4.

GAMBARAN GEOHIDROLOGI

Kabupaten Tabanan mempunyai karakteristik hidrologi yang beragam sehingga secara relatif memiliki sumber daya air yang kaya dibandingkan wilayah lainnya di Bali. Karakteristik hidrologi tersebut meliputi sungai, danau, mata air tanah.

A. SUNGAI

Di wilayah Kabupaten Tabanan terdapat beberapa sungai yang memiliki aliran sepanjang tahun. Beberapa sungai tersebut memiliki daerah pengaliran sungai yang cukup luas dan membentuk suatu daerah aliran sungai (DAS), yaitu :

(8)

1. Daerah aliran sungai Tukad Yeh Empas luasnya 100,82 km2. Daerah aliran sungai ini sepenuhnya berada di Kabupaten Tabanan dan bermuara di perbatasan Desa Sudimara dan Pangkung Tibah.

2. Daerah aliran Tukad Yeh Ho luasnya 135,76 km2. Semua daerah aliran sungai ini terletak di Kabupaten Tabanan. Muara sungai ini berada di perbatasan Kecamatan Selemadeg Timur dan Kerambitan.

3. Daerah aliran sungai Tukad Balian luasnya 152,9 km2. Semua daerah aliran sungai terletak di Kabupaten Tabanan. Muara sungai ini berada di Surabrata, Desa Lalanglinggah Kecamatan Selemadeg Barat.

Gambar 4.5 Peta Sungai di Wilayah Kabupaten Tabanan

Sungai-sungai besar lainnya yang bermuara di wilayah Kabupaten Tabanan yaitu Tukad Yeh Sungi (panjang 40,5 km) bermuara di Desa Beraban (Kecamatan Kediri), Tukad Yeh Abe (panjang 9,3 km) bermuara di perbatasan Kabupaten Tabanan dan Tabanan.Tukad Yeh Matan (panjang 13,5 km) bermuara di perbatasan Desa Berembeng dan Tegalmengkeb, dan Tukad Yeh Otan (panjang 24,0 km) bermuara di Desa Antap. Dari sekian sungai yang ada di Kabupaten Tabanan baru tiga sungai yang telah diinventarisasi memiliki potensi untuk dikembangkan melalui program penyadapan sungai yaitu Tukad Balian, Tukad Yeh Empas dan Tukad Sungi. Tukad Balian mempunyai debit aliran andal sebesar 380 lt/detik, Tukad Yeh Empas 200 lt/detik dan Tukad Sungi 430 lt/detik sehingga total hasil penyadapan air sungai dari tiga sungai tersebut adalah 1.010 lt/detik atau 31,85 juta m3/tahun (Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Bali, 2000). $ $ $ $ KE C. TA BA NA N K EC . M AR GA K EC . SE LE MA DE G KEC . P U PU A N KEC . KED IRI KE C. KE RA MB ITA N KEC . P EN E BE L KEC . B AT U R I T I KEC . S ELE M AD E G B AR A T KE C. SE LE MA DE G T IM UR D . Ber atan G. Adeng (1811 m) G. Bat ukaru (2276 m) G. Sangiyang (2097 m) G. Pohen (2055 m) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 N E W S 5 0 5 Kilometer 8 °3 0' 8 °3 0' 8 °2 0' 8 °2 0' 115°00 ' 115°00 ' 115°10 ' 115°10 ' 115°20 ' 115°20 '

1. Tukad Yeh Sungi 2. Tukad Tantangan 3. Tukad Ketikan 4. Tukad Yeh Empas 5. Tukad Celukapuh 6. Tukad Yeh Abe 7. Tukad Yeh Lating 8. Tukad Yeh Ho 9. Tukad Yeh Matan 10. Tukad Yeh Otan 11. Tukad Payan 12. Tukad Puleh 13. Tukad Klecung 14. Tukad Pedungan 15. Tukad Balian 16. Tukad Silah 17. Tukad Bakung 18. Tukad Meceti 19. Tukad Pesudangan

(9)

Berdasarkan data curah hujan bulanan yang tercatat melalui alat pengukur curah hujan yaitu penakar hujan dan pencatat hujan di seluruh stasiun yang ada di Kabupaten Tabanan (Balai Meteorologi dan Geofisika Wilayah III) dilakukan simulasi dan diperoleh curah hujan dalam bentuk Isohyet bulanan selama tahun 2004. Berdasarkan catchment area (CA) masing-masing sub SWS, maka dapat dihitung potensi air permukaan di Kabupaten. Total ketersediaan air permukaan yang masuk ke dalam sistem sungai di Kabupaten Tabanan mencapai 2.400.501 juta m3/tahun.

B. DANAU DAN WADUK

Kabupaten Tabanan memiliki sebuah danau dari empat danau yang ada di Provinsi Bali, yaitu Danau Beratan. Danau Beratan terletak di kawasan Bedugul pada ketinggian sekitar 200 m dpl, memiliki luas permukaan air 3,85 km2 dan luas daerah tangkapan air 13,4 km2. Danau ini memiliki kedalaman rata-rata 12,8 m dan kedalaman maksimum 20 m, serta volume airnya 49,22 juta m3.

Kabupaten Tabanan memiliki sebuah waduk yang baru saja dibangun pada tahun 2008 yaitu Waduk Telaga Tunjung. Waduk Telaga Tunjung terletak di Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan dengan luas daerah tangkapan waduk 81,50 km2, volume tampungan efektif 1.159.640 m3, dan luas genangan waduk 16,50 km2. Waduk ini dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan air irigasi di Kecamatan Kerambitan dan sekitarnya serta sebagai sumber air bersih.

C. MATA AIR DAN SUMUR GALI

Berdasarkan data dari laporan Rencana Induk Penyediaan Air Bersih Bali (2000), sumber mata air yang terdapat di Kabupaten Tabanan adalah 118 buah dan yang telah dimanfaatkan airnya oleh masyarakat berjumlah 82 titik mata air, dengan debit 3,26 m3/dt atau 102,81 juta m3/tahun. Sedangkan jumlah sumur gali sebanyak 22 buah dengan debit 14,3 lt/detik atau 450.965 m3/tahun.

D. POTENSI AIR TANAH

Potensi air tanah sangat tergantung dari formasi bantuan dan struktur geologi yang ada di bawah permukaan tanah. Formasi batuan dan struktur geologi akan mempengaruhi aquifer yang ada di bawah permukaan tanah. Sebagian besar wilayah Kabupaten Tabanan struktur hidrologinya tergolong memiliki akuifer tidak produktif yaitu debit kurang dari 2 lt/detik sehingga tidak memungkinkan dikembangkan sebagai sumber air bersih. Demikian pula kondisi di wilayah pesisir potensi air tanah secara kualitas tidak sesuai untuk kebutuhan air bersih. Daerah yang hidrologinya sebagai akuifer produktif tinggi dengan debit lebih dari 10 lt/detik, penyebarannya di Kecamatan Selemadeg Timur, Kerambitan, Tabanan, dan Kediri, seperti terlihat pada Gambar 4.6

(10)

Gambar 4.6 Potensi Air Tanah di Kabupaten Tabanan

3.5.

GAMBARAN GEOLOGI

Ditinjau dari sudut geologi berdasarkan Peta Geologi Bali (Purbo-Hadiwidjojo, 1971), wilayah permukaan Kabupaten Tabanan tersusun oleh formasi geologi yang beragam, seperti yang disajikan pada Gambar 4.7

Batuan tertua yang yang ditemukan adalah batuan hasil muntahan Gunung Api Jembrana seperti Gunung Klatakan, Gunung Merbuk, dan Gunung Patas yang terdiri dari lava, breksi dan tufa. Batuan ini menyelimuti daerah sekitar Kaliukir, Munduk, Tinggading hingga Surebrata. Juga ditemui di dekat Desa Kerambitan. Batuan ini terbentuk pada era kuarter bawah sekitar 6 juta tahun lalu. Batuan yang lebih muda adalah tufa dan endapan lahar Buyan-Beratan dan Batur yang terbentuk pada era Kwarter. Batuan ini menutupi sekitar setengah Kabupaten Tabanan, terutama daerah bagian Selatan. Sementara pada daerah pegunungan terdapat dua formasi batuan yaitu batuan hasil ekstrusi Gunung Batukaru dan batuan gunung api dari kerucut–kerucut subresen Gunung Pohen, Gunung Sangiang, dan Gunung Lesong.

Jenis-jenis batuan menurut luasnya di wilayah Kabupaten Tabanan adalah sebagai berikut :

a. Batuan Gunung Berapi Batukaru, luasnya 120,79 km2 / (14,39%).

b. Tufa endapan lahar Buyan, Beratan dan Batur, luasnya 453,57 km2 / (54,04%). c. Batuan Gunung Pohen dan Gunung Sangiyang, luasnya 136,50 km2/ (16,26%). d. Batuan Gunung Api Jembrana, Breksi, Tufa dari Gunung Klatakan dan Batuan e. tergabung, luasnya 118,42 km2/(14,11%).

f. Endapan Alluvial pada Danau Beratan, luasnya 0,38 km2 /(0,05%).

KE C. TA BA NA N KE C . M AR GA K EC . S EL EM AD EG KE C . P U P U A N KEC. K EDIR I KE C. KE RA MB ITA N K EC . P E N E B E L K EC . B AT U R I T I K E C . S E LE M A D E G B A R A T KE C. SE LE MA DE G T IM UR D . Be r ata n N E W S 5 0 5 Kilometer 8° 30 ' 8° 30 ' 8° 20 ' 8° 20 ' 115°00 ' 115°00 ' 115°10 ' 115°10 ' 115°20 ' 115°20 '

Kualitas tidak memadai untuk air bersih Kapasitas <2 lt/dt (tidak dikembangkan) Kapasitas sumur bor 2-10 lt/dt Kapasitas sumur bor 10-20 lt/dt Kapasitas sumur bor 10-30 lt/dt Kapasitas sumur bor 30 lt/dt Keterangan:

(11)

g. Formasi Palasari, luasnya 9,67 km2/(1,15%).

Berdasarkan formasi geologi di atas maka Kabupaten Tabanan merupakan wilayah yang subur untuk pertanian karena sebagian besar berupa endapan dari serentetan Gunung Api yang terletak di sisi bagian utara memanjang dari ujung barat sampai ujung timur wilayah Kabupaten Tabanan.

Jenis tanah secara umum yang terdapat di Kabupaten Tabanan berdasarkan uraian tanah tinjau (Bappeda Provinsi Bali, 2010) terdiri dari tanah alluvial, regosol, andosol dan latosol, gambaran persebarannya disajikan pada Gambar 4.8

(12)

Gambar 3.8 Peta Jenis Tanah

3.6.

GAMBARAN KLIMATOLOGI

Tipe iklim Kabupaten Tabanan secara umum termasuk tipe AW, yang merupakan iklim hujan tropis bermusim. Tipe hujan dicirikan oleh turunnya hujan bermusim (bulan November sampai Mei), dan adanya musim kemarau pada bulan April sampai September. Suhu rata-rata mencapai 270 C dengan suhu terendah 240 C dan suhu tetinggi 300 C. Kelembaban udara berkisar antara 74-77% dan curah hujan tahunan rata-rata berkisar antara 2.155-3.292 mm. Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidth dan Fergusson, Kabupaten Tabanan secara dominan termasuk kedalam tipe iklim C dan D, hanya sebagian kecil daerahnya termasuk ke dalam tipe iklim A yaitu wilayah pegunungan Batukaru dan Kawasan Bedugul.

(13)

Pengaruh iklim, topografi dan pertemuan arus angin sangat mempengaruhi tingkat curah hujan yang terjadi di wilayah Kabupaten Tabanan. Disamping itu perbedaan suhu yang terjadi juga mempengaruhi tingkat curah hujan. Tingkat curah hujan yang terjadi pada tahun 2010 di wilayah Kabupaten Tabanan rata-rata sebesar 3.669 mm/tahun, dimana curah hujan terjadi di seluruh wilayah Kabupaten Tabanan. Kecamatan Pupuan memiliki tingkat curah hujan yang paling tinggi sebesar 5.462 mm/tahun dan terendah di Kecamatan Kediri sebesar 1.478 mm/tahun seperti disajikan pada Tabel 4.4

Tabel 4.4 Banyaknya Curah Hujan di Kabupaten Tabanan per Kecamatan Tahun 2010

No Kecamatan Curah Hujan (mm)

1 Selemadeg 3.259 2 Kerambitan 3.371 3 Kediri 1.478 4 Baturiti 4.029 5 Penebel 4.483 6 Pupuan 5.462 7 Selemadeg Barat 3.640 8 SelemadegTimur 3.633 Rata-rata 3.669

Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Tabanan

Adanya perubahan cuaca yang terjadi belakangan ini menyebabkan adanya pergeseran waktu curah hujan yang terjadi. Pada tahun 2010 curah hujan yang frekuensinya tertinggi yaitu terjadi di bulan Februari, September dan November.

3.7.

KONDISI SOSIAL DAN EKONOMI

3.7.1. Kondisi Sosial

3.7.2. Perekonomian Wilayah

Perekonomian suatu wilayah dapat digambarkan dari kegiatan usaha basis, PDRB, dan Pendapatan Per Kapita. Meskipun belum tentu kegiatan usaha basis, namun distrbusi persentase PDRB menjadi indikasi suatu lapangan usaha merupakan kegaiatan usaha basis. Data distribusi persentase PDRB Kabupaten Tabanan disajikan pada Tabel III.27. Pertama Kegiatan usaha pertanian dalam arti luas memiliki peran cukup besar (31,50 – 33,74 % ), namun perannya cenderung menurun dari 33,74 % pada tahun 2008 menjadi 31,50 % pada tahun 2010. Diurutan kedua peran kegiatan usaha perdagangan, hotel, dan restoran; kegiatan usaha ini perannya cenderung meningkat dari 22,15 % tahun 2008 menjadi 23,46 % tahun 2010. Selanjutnya urutan ketiga adalah peran jasa-jasa; kegiatan usaha ini perannya cenderung meningkat dari 18,92 % tahun 2008 menjadi 19,67 % tahun 2010. Artinya di Kabupaten Tabanan ada pergeseran kegiatan usaha dari kegiatan usaha pertanian dalam arti luas ke kegiatan usaha perdagangan, hotel dan restoran dan ke kegiatan usaha jasa-jasa. Secara rinci distribusi persentase PDRB Kabupaten Tabanan menurut lapangan usaha disajikan pada Tabel 3.21 sebagai berikut.

(14)

Distribusi Persentase PDRB Kab. Tabanan Menurut lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku, 2008-2010

Lapangan Usaha / 2008 2009 2010

(1) (2) (3) (4)

1 Pertanian 33,74 32,43 31,50

1.1 Tanaman Bahan Makanan 20,23 18,80 17,96

1.2 Tanaman Perkebunan 4,48 4,37 4,28

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 8,50 8,76 8,78

1.4 Kehutanan 0,01 0,00 0,00

1.5 Perikanan 0,52 0,50 0,47

2 Penggalian 0,40 0,39 0,39

3 Industri 6,95 6,84 6,97

4 Listrik & Air Minum 1,04 1,15 1,19

5 Bangunan 4,17 4,22 4,27

6 Perdagangan, Hotel & Restauran 22,15 23,07 23,46

7 Pengangkutan dan Komunikasi 5,76 5,88 5,82

7.1 Pengangkutan 5,33 5,46 5,41

7.2 Komunikasi 0,43 0,42 0,41

8 Perbankan & Lembaga Keuangan Lainnya 6,87 6,69 6,74

9 Jasa-jasa 18,92 19,32 19,67

Product Domestik Regional Bruto (%) 100,00 100,00 100,00

Product Domestik Regional Bruto (Juta Rp) 4.040.232,89 4.520.833,38 5.054.201,80

Sumber : BPS Kabupaten Tabanan (diolah)

Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tabanan dapat digambarkan melalui laju pertumbuhan PDRB harga konstan. Pada tabel 3.22 disajikan laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Tabanan berdasarkan harga konstan (2000), tahun 2008 s/d tahun 2010. Pada tabel tersebut dapat diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tabanan 5,43 % per tahun. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tabanan terutama dipicu oleh pertumbuhan kegiatan usaha listrik dan air minum (8,16 %), perbankan dan lembaga keuangan lainnya (7,86 %), perdagangan, hotel dan restoran (7,71 %), jasa-jasa (6,95%), dan bangunan 6,69 %. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tabanan berada dibawah pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali yang telah mencapai 5,67 %.

Tabel 3.22

Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Tabanan Atas Dasar Harga Konstan 2008-2010

Lapangan Usaha / 2008 2009 2010 Rata-rata

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Pertanian 1,61 4,14 3,02 2,92

1.1 Tanaman Bahan Makanan 0,07 1,62 -0,35 0,45

1.2 Tanaman Perkebunan -3,30 3,99 4,21 1,63

1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya 7,25 9,09 8,64 8,33

(15)

Lapangan Usaha / 2008 2009 2010 Rata-rata

(1) (2) (3) (4) (5)

1.5 Perikanan 3,40 2,79 -0,38 1,94

2 Penggalian 9,03 2,05 4,84 5,31

3 Industri 6,71 4,14 5,21 5,35

4 Listrik & Air Minum 10,73 3,61 10,15 8,16

5 Bangunan 5,59 8,80 5,68 6,69

6 Perdagangan, Hotel & Restauran 7,53 8,72 6,88 7,71

7 Pengangkutan dan Komunikasi 8,40 4,31 4,57 5,76

7.1 Pengangkutan 8,00 4,18 4,34 5,51

7.2 Komunikasi 13,28 5,88 7,28 8,81

8 Perbankan & Lembaga Keuangan Lainnya 9,58 5,16 8,84 7,86

9 Jasa-jasa 7,18 4,83 8,84 6,95

% rate PDRB 5,22 5,44 5,64 5,43

Absolut rate PDRB (Juta Rp) 2.221.759,98 2.342.711,28 2.474.758,71

Sumber : BPS Kabupaten Tabanan(diolah)

3.7.3. Keuangan Daerah

Keuangan Daerah Kabupaten Tabanan digambarkan berdasarkan realisasi APBD. Total Penerimaan Kabupaten Tabanan Tahun 2010 berjumlah Rp.784.878.353.910. Realisasi penerimaan tersebut berasal dari Pendapatan Dana Berimbang (65,45 %), lain-lain pendapatan yang sah (19,66 %), dan Pendapatan Asli Daerah hanya 14,89 %. Laju pertumbuhan jumlah penerimaan selama kurun waktu 2006 s/d 2010 meningkat rata-rata setiap tahun sebesar 22,73 %, Peningkatan jumlah penerimaan terbesar terjadi pada tahun 2007 (33,12 %), tahun 2009 (27,57 %), dan terendah tahun 2010, peningkatannya hanya 13,76 %. Secara lebih rinci penerimaan Kabupaten Tabanan Tahu 2010 disajikan pada tabel 3.23 sebagai berikut.

Tabel 3.23

Realisasi Penerimaan Kabupaten Tabanan Tahun2010

Jenis Penerimaan Jumlah (Rp.000) %

1 Pendapatan Asli Daerah 116.860.678,40 14,89

a. Pajak-pajak 23.703.375,43 3,02

b. Retribusi Daerah 16.536.413,40 2,11

c. Bagian Laba Dari Perusahaan Daerah 4.788.026,16 0,61

d. Penerimaan Lain-lain 71.832.863,41 9,15

2 Pendapatan Dana Berimbang 513.683.612,13 65,45 a. Bagian Dari Hasil Pajak / Bukan Pajak 36.121.460,13 4,60 b. Dana Alokasi Umum ( DAU ) 429.919.452,00 54,78 c. Dana Alokasi Khusus ( DAK ) 47.642.700,00 6,07

3 Lain Lain Pendapatan yang Sah 154.334.063,38 19,66 a. Dana bagi hasil dari Propinsi 60.796.120,14 7,75 b. Dana penyesuaian dan Otonomi Khusus 88.718.123,24 11,30

(16)

Jenis Penerimaan Jumlah (Rp.000) %

c. Bantuan dari Propinsi / Kab. / Kota / Subsidy 4.819.820,00 0,61 Laju Jumlah Penerimaan

2010 784.878.353,91 13,76

2009 689.934.994,10 27,57

2008 540.824.254,88 16,47

2007 464.339.437,00 33,12

2006 348.820.037,32

Rata-rata Peningkatan penerimaan per tahun (%) 22,73 Sumber : Pemda Kabupaten Tabanan(diolah)

Realisasi Belanja Kabupaten Tabanan Tahun 2010 sebesar Rp. 837.391.244.930,- lebih besar dari realisasi penerimaan (Rp.784.878.353.910). Secara garis besar pengeluaran Kabupaten Tabanan dibedakan menjadi belanja dan penerimaan pembiayaan daerah. Pengeluaran terbesar pada belanja diperuntukan bagi belanja operasi (92,39%) termasuk Belanja Pegaawai didalamnya sebesar 60,20%. Belanja langsung yang merupakan belanja pembangunan jumlahnya hanya 22,46 %. Rata-rata peningkatan belanja per tahun sebesar 25,05 %, Tahun 2009 terjadi peningkatan yang cukup besar mencapai 40,16 %, kemudian turun drastis pada tahun 2010 yakni hanya 10,47 %. Secara rinci realisasi pengeluaran Kabupaten Tabanan Tahun 2010 disajikan pada Tabel 3.24 sebagai berikut.

Tabel 3.24

Realisasi Pengeluaran Kabupaten Tabanan Tahun 2010

Jenis Belanja Jumlah (Rp.000) %

A Belanja 773.701.072,19 92,39

1 Belanja Operasi 585.610.098,54 69,93

a. Belanja Pegawai 504.113.152,18 60,20

b. Belanja Bunga 535.057,16 0,06

c. Hibah 19.358.113,57 2,31

d. Belanja Bantuan Sosial 8.916.500,00 1,06

e. Belanja Bagi Hasil Propinsi/Kab/Kota dan Pemerintah Desa

1.900.000,00 0,23

f. Belanja Bantuan keuangan Kepada Propinsi/Kab/Kota dan Pemerintah Desa

49.908.711,01 5,96

g. Belanja Tidak terduga 878.564,62 0,10

2 Belanja Langsung 188.090.973,65 22,46

a. Belanja Pegawai 12.302.506,28 1,47

b. Belanja Barang Dan Jasa 101.150.933,20 12,08

c. Belanja Modal 74.637.534,17 8,91

B Penerimaan Pembiayaan Daerah 45.934.855,80 5,49 Sisa lebih Penghitungan Anggaran Daerah

(17)

C Pengeluaran Pembiayaan Daerah 6.578.035,29 0,79

a. Pembiayaan Pokok Utang 6.578.035,29 0,79

D Surplus / Defisit 11.177.281,65 1,33

Laju Jumlah Pengeluaran

2010 837.391.244,93 10,47 2009 758.009.698,75 40,16 2008 540.824.254,88 16,47 2007 464.339.437,00 33,12 2006 348.820.037,32

Rata-rata Peningkatan belanja per tahun (%) 25,05 Sumber : Pemda Kabupaten Tabanan (diolah)

Gambar

Gambar 4.1  Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Tabanan
Tabel 4.2 Jumlah, distribusi,  dan pertumbuhan penduduk Kabupaten Tabanan   Tahun 2006-2010
Tabel 4.3 Jumlah RTM di Kabupaten Tabanan Tahun 2011  No  Kecamatan  JML RTM  JML RT  % RTM  1  Selemadeg  1.975  5.262  37,53  2  Kerambitan  1.643  9.168  17,92  3  Tabanan  2.115  18.268  11,58  4  Kediri  3.442  19.775  17,41  5  Marga  1.977  8.939  2
Gambar 4.2 Peta Topografi Wilayah Kabupaten Tabanan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah Kabupaten Lebak 2015-2019 penutupan oleh tanah penutup, pengendalian gas metan dengan membuat saluran gas

Jenis tanah Alluvial terdapat dilembah Palu dan kecamatan Sirenja, sedangkan batuan sedimen, laterit dan alkali terdapat pada dataran yang menonjol kelaut (tanjung) di

Secara Administratif, Saat ini Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir terbagi ke dalam 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Talang Ubi, Kecamatan Tanah Abang, Kecamatan Penukal

Secara umum daerah Provinsi Riau terletak pada zona gempa skala I– IV MMI. Pada skala ini getaran dapat dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah namun tidak membawa kerugian secara

Secara geografis dan geologis Kabupaten Pasaman memiliki potensi yang cukup tinggi dibandingkan dengan kabupaten lainnya di provinsi Sumatera barat. Dari segi pembentukan tanah ada

Kondisi Kabupaten Badung secara umum di bagian Utara pada ketinggian di atas 400 m hingga lebih merupakan daerah resapan utama bagi pengisian air tanah. Akifer air tanah di