PERCOBAAN VI PERCOBAAN VI
I.
I. JUDULJUDUL : : Penentuan Penentuan Kadar Kadar Glukosa Glukosa dalam dalam DarahDarah II.
II. HARI/TANGGALHARI/TANGGAL : : Senin/20 Senin/20 Maret Maret 20172017 III.
III. TUJUANTUJUAN : : 1. 1. Dapat Dapat Mengetahui Mengetahui Pembuatan Pembuatan Filtrat Filtrat Darah Darah BebasBebas Protein
Protein 2.
2. Dapat Mengetahui Dapat Mengetahui Penentuan Kadar Penentuan Kadar Sakar DarahSakar Darah
IV.
IV. MANFAATMANFAAT IV.1.
IV.1. Dapat Mengetahui Dapat Mengetahui bahwa gula darah akan bahwa gula darah akan meningkat setelah makan ataumeningkat setelah makan atau minum sesuatu yang bukan air putih biasa.
minum sesuatu yang bukan air putih biasa. IV.2.
IV.2. Mengetahui bahwa gula darah yang tinggi dapat merusak mata, saraf,Mengetahui bahwa gula darah yang tinggi dapat merusak mata, saraf, gijal, atau jantung.
gijal, atau jantung. IV.3.
IV.3. Mengetahui bahwa intensitas wara larutan dalam darah merupakanMengetahui bahwa intensitas wara larutan dalam darah merupakan banyaknya gula yang
banyaknya gula yang ada dalam filtratada dalam filtrat
V.
V. LANDASAN TEORILANDASAN TEORI
Glukosa, suatu gula monosakarida adalah salah satu karbohidrat Glukosa, suatu gula monosakarida adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi hewan dan tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis
Glukosa merupakan salah satu hasil utama fotosintesis dan awal bagi respirasi.dan awal bagi respirasi. Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri Bentuk alami (D-glukosa) disebut juga dekstrosa, terutama pada industri pangan.
pangan. Glukosa adalah Glukosa adalah suatu aldoheksosa suatu aldoheksosa dan sering dan sering disebut dekstrosa disebut dekstrosa karenakarena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam, mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam, glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu l
glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebahebah
((P
Po
oe
ed
djjiia
ad
di i 1994
1994))
..Glukosa darah merupakan karbohidrat dalam bentuk monosakarida yang Glukosa darah merupakan karbohidrat dalam bentuk monosakarida yang terdapat dalam darah
terdapat dalam darah
(Baron, 1984)
(Baron, 1984)
. Organ. Organ – – organ yang berpengaruh dalam organ yang berpengaruh dalam metabolisme glukosa antara lain hati dan pankreas. Glukosa darah berada metabolisme glukosa antara lain hati dan pankreas. Glukosa darah berada dalam keseimbangan dan mengatur secara hormonal yaitu hormon teroid, dalam keseimbangan dan mengatur secara hormonal yaitu hormon teroid, hormon insulin, hormon efineprin dan hormon pertumbuhanhormon insulin, hormon efineprin dan hormon pertumbuhan
((G
Ga
ano
nong,
ng, 199
1990).
0).
Jumlah glukosa dalam darah tergantung kepada keseimbangan antara jumlah Jumlah glukosa dalam darah tergantung kepada keseimbangan antara jumlah yang masuk dan yang keluar. Glukosa masuk ke dalamyang masuk dan yang keluar. Glukosa masuk ke dalam darah dari tiga macamdarah dari tiga macam sumber, yaitu :
a.
a. Makanan yang mengandung hidratarong. Setelah dicerna dan diserap, jMakanan yang mengandung hidratarong. Setelah dicerna dan diserap, j enisenis makanan ini merupakan sumber glukosa tubuh yang paling penting.
makanan ini merupakan sumber glukosa tubuh yang paling penting. b.
b. Glukogen, glikogen disimpan dalam otot dan heper, dan dapat dipecahGlukogen, glikogen disimpan dalam otot dan heper, dan dapat dipecah untuk melepas glukosa.
untuk melepas glukosa. c.
c. Sebagian asam amino dipecah oleh heper untuk menghasilkan glukosa.Sebagian asam amino dipecah oleh heper untuk menghasilkan glukosa.
((B
Be
eck,201
ck,2011 )
1 )
Insulin tidak diperlukan untuk terjadinya salah satu diantara ketiga proses Insulin tidak diperlukan untuk terjadinya salah satu diantara ketiga proses ini. Setelah glukosa masuk ke dalam darah, insulin diperlukan untuk ini. Setelah glukosa masuk ke dalam darah, insulin diperlukan untuk memungkinkan glukosa meninggalkan darah dan masuk ke dalam jaringan. memungkinkan glukosa meninggalkan darah dan masuk ke dalam jaringan. Pada orang non
Pada orang non – – diabetik, glukosa yang meninggalkan aliran darah digunakan diabetik, glukosa yang meninggalkan aliran darah digunakan lewat dua cara , yaitu :
lewat dua cara , yaitu : a.
a. Energi segera bagi semua jaringan.Energi segera bagi semua jaringan. b.
b. Energi simpan sebagai glikogen dalam heper dan otot, serta lemak diEnergi simpan sebagai glikogen dalam heper dan otot, serta lemak di dalam jaringan adipose.
dalam jaringan adipose.
(
( B
Be
eck, 201
ck, 2011 )
1 )
Kadar glukosa darah yang diketahui dapat membantu memprediksi Kadar glukosa darah yang diketahui dapat membantu memprediksi metabolisme yang mungkin terjadi dalam sel dengan kandungan gula yang metabolisme yang mungkin terjadi dalam sel dengan kandungan gula yang tersedia. Jika kandungan glukosa dalam tubuh sangat berlebihan maka glukosa tersedia. Jika kandungan glukosa dalam tubuh sangat berlebihan maka glukosa tersebut akan mengalami reaksi katabolisme secara enzimatik untuk tersebut akan mengalami reaksi katabolisme secara enzimatik untuk menghasilkan energy. Namun jika kandungan glukosa tersebut di bawah batas menghasilkan energy. Namun jika kandungan glukosa tersebut di bawah batas minimum, maka asam piruvat yang dihasilkan dari proses katabolisme bisa minimum, maka asam piruvat yang dihasilkan dari proses katabolisme bisa mengalami proses enzimatik secara anabolisme melalui glukoneogenesi untuk mengalami proses enzimatik secara anabolisme melalui glukoneogenesi untuk mensintesis glukosa dan memenuhi kadar normal glukosa dalam darah ( mensintesis glukosa dan memenuhi kadar normal glukosa dalam darah ( plasma darah ) yaitu 65
plasma darah ) yaitu 65 – – 110 mg/dl ( 3,6 110 mg/dl ( 3,6 – – 6,1 mmol/ L ). 6,1 mmol/ L ).
((Mur
Murrra
ay, 20
y, 2003 )
03 )
Dalam ilmu kedokteran, gula darah adalah istilah yang mengacu kadar Dalam ilmu kedokteran, gula darah adalah istilah yang mengacu kadar glukosa di dalam darah. Kadar glukosa darah diatur dengan ketat di dalam glukosa di dalam darah. Kadar glukosa darah diatur dengan ketat di dalam tubuh. Glukosa dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel tubuh. Glukosa dialirkan melalui darah adalah sumber utama energi untuk sel –– sel tubuh. Umumnya kadar glukosa darah berada pada kadar 70 sel tubuh. Umumnya kadar glukosa darah berada pada kadar 70 – – 110 mg/dl. 110 mg/dl.
(Price, 2005 )
(Price, 2005 )
. Metabolisme glukosa yang tidak normal dapat menyebabkan. Metabolisme glukosa yang tidak normal dapat menyebabkan hiperglikemia ( bila kadar gula darah beradahiperglikemia ( bila kadar gula darah berada pada kadar tinggi ( > 110 mg/dl ))pada kadar tinggi ( > 110 mg/dl )) dan hipoglikemia ( bila kadar glukosa darah terlalu rendah ( < 70 mg/dl )). dan hipoglikemia ( bila kadar glukosa darah terlalu rendah ( < 70 mg/dl )).
Metode pengukuran kadar glukosa : Metode pengukuran kadar glukosa : a.
a. Metode kimia. Prinsip pemeriksaan ini, yaitu proses kondensasi glukosaMetode kimia. Prinsip pemeriksaan ini, yaitu proses kondensasi glukosa dengan akromatik amin dan asam glasial pada suasana panas, sehingga dengan akromatik amin dan asam glasial pada suasana panas, sehingga terbentuk senyawa berwarna hijau kemudian diukur dengan fotometri. terbentuk senyawa berwarna hijau kemudian diukur dengan fotometri. b.
b. Metode enzimatik.Metode enzimatik. 1.
1. Metode glukosa oksidase. Prinsip pemeriksaan ini Metode glukosa oksidase. Prinsip pemeriksaan ini adalah enzim glukosaadalah enzim glukosa oksidasi mengkatalisis reaksi oksidasi glukosa menjadi asam glukonat oksidasi mengkatalisis reaksi oksidasi glukosa menjadi asam glukonat dan hidrogen peroksida yang terbentuk bereaksi dengan phenol dan 4 dan hidrogen peroksida yang terbentuk bereaksi dengan phenol dan 4 – – amino phenazone dengan bantuan enzim peroksidase menghasilkan amino phenazone dengan bantuan enzim peroksidase menghasilkan quinoneimine yang berwarna merah muda dan dapat diukur dengan quinoneimine yang berwarna merah muda dan dapat diukur dengan fotometer pada λ =
fotometer pada λ = 546 nm. 546 nm. 2.
2. Metode hexokinaseMetode hexokinase
(
( D
Dow
own, 2000 )
n, 2000 )
Glukosa darah dapat ditentukan dengan berbagai cara baik secara Glukosa darah dapat ditentukan dengan berbagai cara baik secara kimiawi maupun secara enzimatik. Prisip penentuannya didasari pada kimiawi maupun secara enzimatik. Prisip penentuannya didasari pada kemampuan glukosa untuk mereduksi ion anorganik seperti Cu
kemampuan glukosa untuk mereduksi ion anorganik seperti Cu2+2+ atau atau Fe(CN)
Fe(CN)663-3-. Penentuan glukosa secara reaksi reduksi kurang spesifik dibanding. Penentuan glukosa secara reaksi reduksi kurang spesifik dibanding
cara enzimatik, terutama bila dalam darah terdapat bahan yang dapat mereduksi cara enzimatik, terutama bila dalam darah terdapat bahan yang dapat mereduksi misalnya kreatinin, asam urat dan gula-gula lain selain glukosa (manosa, misalnya kreatinin, asam urat dan gula-gula lain selain glukosa (manosa, galaktosa dan laktosa) yang akan memberikan hasil pemeriksaan yang lebih galaktosa dan laktosa) yang akan memberikan hasil pemeriksaan yang lebih tinggi daripada kadar glukosa yang sebenarnya. Sebagai pedoman dapat tinggi daripada kadar glukosa yang sebenarnya. Sebagai pedoman dapat diperkirakan bahwa hasil penentuan glukosa secara reduksi akan memberikan diperkirakan bahwa hasil penentuan glukosa secara reduksi akan memberikan hasil 3,6 -10,8 mg % lebih tinggi daripada cara enzimatik. Perbedaan ini akan hasil 3,6 -10,8 mg % lebih tinggi daripada cara enzimatik. Perbedaan ini akan lebih besar lagi bila terdapat peningkatan kreatinin dan asam urat lebih besar lagi bila terdapat peningkatan kreatinin dan asam urat
((Sur
Sur yo
yohud
hudo
oyo
yo &
& P
Pur
urno
nom
mo, 199
o, 1996 :
6 : 71-73)
71-73)
..VI.
VI. ALAT DAN BAHANALAT DAN BAHAN V.1.
V.1. AlatAlat
Gelas ukurGelas ukur
Tabung reaksiTabung reaksi
Gelas kimiaGelas kimia
Pipet tetesPipet tetes
V.2.
V.2. BahanBahan
Larutan Ba(OH)Larutan Ba(OH)22 0,3N 0,3N
Larutan ZnSOLarutan ZnSO44.7H.7H22O 5%O 5%
Larutan standar glukosa 1,00 mg/mlLarutan standar glukosa 1,00 mg/ml
Reagen arsenomolibdatReagen arsenomolibdat
Sampel darahSampel darah
AquadesAquades
VII.
VII.PROSEDUR KERJAPROSEDUR KERJA VII.1.
VII.1. Pembuatan Filtrat Darah Bebas ProteinPembuatan Filtrat Darah Bebas Protein Tabung Tabung centrifuge centrifuge Centrifuge Centrifuge diisi 1,90 ml aquades diisi 1,90 ml aquades
diambil 0,10 ml darah yang "
diambil 0,10 ml darah yang "oxalated oxalated ""
dicampur dengan baik dicampur dengan baik
ditambahkan 1,50 ml Ba(OH)
ditambahkan 1,50 ml Ba(OH)22 0,3N 0,3N
diaduk baik-baik diaduk baik-baik
ditambahkan lagi 1,50ml ZnSO ditambahkan lagi 1,50ml ZnSO44 5% 5%
dicampur dengan baik-baik dicampur dengan baik-baik
didiamkan selama 3 menit didiamkan selama 3 menit
Hasil Pengamatan Hasil Pengamatan
disentrifuge selama 20 menit disentrifuge selama 20 menit
VII.2.
VII.2. Penentuan Kadar Sakar DarahPenentuan Kadar Sakar Darah Tabung reaksi
Tabung reaksi
spektrofotometer spektrofotometer
dipipet 1,0 ml
dipipet 1,0 ml filtrate filtrate darah bebas protein darah bebas protein
ditambahkan 1,00 ml regensia alkalis ditambahkan 1,00 ml regensia alkalis
dimasukkan dalam air mendidih tepat 20 menit dimasukkan dalam air mendidih tepat 20 menit
diangkat diangkat
dimasukkan dalam air dingin dimasukkan dalam air dingin ditambahkan 1,00 ml reagen warna ditambahkan 1,00 ml reagen warna
arsenomolibdat arsenomolibdat diaduk baik-baik diaduk baik-baik ditambahkan 7,00 ml H ditambahkan 7,00 ml H22OO Hasil Pengamatan Hasil Pengamatan
dibaca ektrinsiknya dengan panjang gelombang dibaca ektrinsiknya dengan panjang gelombang
660nm 660nm diaduk baik-baik diaduk baik-baik
VIII.
VIII. DATA PENGAMATANDATA PENGAMATAN A.
A. Darah BelutDarah Belut
Perlakuan
Perlakuan Hasil Hasil PengamatanPengamatan
Ditambah 2 ml air + 2 tetesDitambah 2 ml air + 2 tetes
darah belut dan dikocok. darah belut dan dikocok.
Ditambah Ba(OH)Ditambah Ba(OH)22 0,3N0,3N
sebanyak 1,50 ml dan sebanyak 1,50 ml dan ZnSO
ZnSO44 5% sebanyak 1,50 5% sebanyak 1,50
ml. ml.
Didiamkan selama 3 menit.Didiamkan selama 3 menit.
Disentrifus selama 20 menitDisentrifus selama 20 menit
dengan kecepatan 3000 dengan kecepatan 3000 rpm. rpm. Dipisahkan.Dipisahkan.
Larutan menjadi larut danLarutan menjadi larut dan
berwarna merah. berwarna merah.
Berwarna Berwarna MerahMerah
kecoklatan. kecoklatan.
Larutan menjadi berwarnaLarutan menjadi berwarna
hijau, ada terdapat endapan hijau, ada terdapat endapan dan terdapat buih diatasnya. dan terdapat buih diatasnya.
Larutan berwarna hijau,Larutan berwarna hijau,
terbentuk 2 lapisan dan terbentuk 2 lapisan dan dibawah terdapat endapan. dibawah terdapat endapan.
Diperoleh filtrate 6 ml.Diperoleh filtrate 6 ml.
B.
B. Darah SapiDarah Sapi
Perlakuan
Perlakuan Hasil Hasil PengamatanPengamatan
Ditambah 1,9 ml air dan 0,1Ditambah 1,9 ml air dan 0,1
ml darah sapi kemudian ml darah sapi kemudian dikocok.
dikocok.
Ditambah Ba(OH)Ditambah Ba(OH)22 0,3N0,3N
sebanyak 1,50 ml dan sebanyak 1,50 ml dan ZnSO
ZnSO44 5% sebanyak 1,50 5% sebanyak 1,50
ml. ml.
Didiamkan selama 3 menitDidiamkan selama 3 menit
dan disentrifus selama 20 dan disentrifus selama 20
Larutan Larutan menjadi menjadi larutlarut
sempurna. sempurna.
Larutan berwarna coklatLarutan berwarna coklat
kemerahan dan setelah kemerahan dan setelah ditambah ZnSO
ditambah ZnSO44 larutanlarutan
menjadi putih keruh. menjadi putih keruh.
Larutan Larutan menjadi menjadi lebihlebih
bening
menit dengan kecepatan menit dengan kecepatan 3000 rpm.
3000 rpm.
Dipisahkan.Dipisahkan.
endapan dibawahnya yang endapan dibawahnya yang berwarna kehijauan.
berwarna kehijauan.
Diperoleh filtrate 4,5 ml.Diperoleh filtrate 4,5 ml.
IX.
IX. PEMBAHASANPEMBAHASAN
Pada percobaan penentuaan kadar glukosa dakam darah yang kami Pada percobaan penentuaan kadar glukosa dakam darah yang kami lakukan sangat praktikum kali ini dimana tujuan dari praktikum ini agar lakukan sangat praktikum kali ini dimana tujuan dari praktikum ini agar praktikan mampu
praktikan mampu menentukan kadar menentukan kadar glukosa dalam glukosa dalam sampel sampel darah darah yang telahyang telah disiapkan.
disiapkan.
Glukosa diserap kedalam peredaran darah melalui pencernaan. Darah Glukosa diserap kedalam peredaran darah melalui pencernaan. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentari yang manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentari yang tinggi yaitu antara 70-100 mg atau 100 ml darah. Glukosa dapat bertambah tinggi yaitu antara 70-100 mg atau 100 ml darah. Glukosa dapat bertambah setelah makan makanan berkarbohidrat.
setelah makan makanan berkarbohidrat. A.
A. Penentuan filtrate darah bebas Penentuan filtrate darah bebas proteinprotein
Pada percobaan ini bertujuan untuk memperoleh filtrate darah yang Pada percobaan ini bertujuan untuk memperoleh filtrate darah yang bebas
bebas protein protein dari dari sampel sampel yang yang berupa berupa “ “ darah darah oxdated oxdated “ “ penambahanpenambahan aquadest pada percobaan ini bertujuan untuk mengencerkan sampel darah aquadest pada percobaan ini bertujuan untuk mengencerkan sampel darah yang digunakan segingga albumin yang terkandung dalam darah akan larut yang digunakan segingga albumin yang terkandung dalam darah akan larut oleh aquades. Albumin adalah protein yang dapat larut dalam ais serta oleh aquades. Albumin adalah protein yang dapat larut dalam ais serta dapatmterkoagulasi oleh panas dan biasanya terdapat didalam serum darah. dapatmterkoagulasi oleh panas dan biasanya terdapat didalam serum darah. Kemudian digunakan larutan Ba(OH)² yang membuat larutan menjadi Kemudian digunakan larutan Ba(OH)² yang membuat larutan menjadi terdapat endapan berwarna coklat. Larutan Ba(OH)² berfungsi untu terdapat endapan berwarna coklat. Larutan Ba(OH)² berfungsi untu mengendapkan albumin yang terlarut dalam air. Pada percobaan ini juga mengendapkan albumin yang terlarut dalam air. Pada percobaan ini juga digunakan larutan ZnSO4 5%. Larutan ini menyebabkan terjadi perubahan digunakan larutan ZnSO4 5%. Larutan ini menyebabkan terjadi perubahan warna pada larutan menjadi warna hijau dan terdapat endapan didasar warna pada larutan menjadi warna hijau dan terdapat endapan didasar tabung. Penambahan larutan ZnSO4 5% berfungsi sebagai katalisator yang tabung. Penambahan larutan ZnSO4 5% berfungsi sebagai katalisator yang mempercepat terjadinya reaksi. Pada percobaan ini bertujuan untuk mempercepat terjadinya reaksi. Pada percobaan ini bertujuan untuk mempercepat terbentuk albumin dari Ba(OH)². Selain itu, tujuan mempercepat terbentuk albumin dari Ba(OH)². Selain itu, tujuan didiamkannya larutan adalah agar terjadi endapan albumin secara sempurna. didiamkannya larutan adalah agar terjadi endapan albumin secara sempurna. Selanjutnya dilakukan sentifugasi selama 20 menit. Hal ini bertujuan Selanjutnya dilakukan sentifugasi selama 20 menit. Hal ini bertujuan untuk memisahkan zat yang makromolekul dengan zat yang berikatan untuk memisahkan zat yang makromolekul dengan zat yang berikatan dengan nya sehingga dapat berpindah pada sentrifugasi suatu sampel diberi dengan nya sehingga dapat berpindah pada sentrifugasi suatu sampel diberi
gaya yang besar dengan memutar pada sampel tersebuk pada kecepatan gaya yang besar dengan memutar pada sampel tersebuk pada kecepatan yang sangat tinggi. Pada percobaan ini menggunakan kecepatan 300 rpm yang sangat tinggi. Pada percobaan ini menggunakan kecepatan 300 rpm yang menyebabkan terjadinya sedimentasi partikel, organel sel atau yang menyebabkan terjadinya sedimentasi partikel, organel sel atau makromolekul pada suatu kecepatan. Tujuan utama dilakukan sentrifugasi makromolekul pada suatu kecepatan. Tujuan utama dilakukan sentrifugasi ini adalah untuk terperoksinya endapan yang padat yang merupakan ini adalah untuk terperoksinya endapan yang padat yang merupakan albumin sehingga terpisah dengan glukosa. Cairan bening yang beradu albumin sehingga terpisah dengan glukosa. Cairan bening yang beradu dilapisan atas dan larutan
dilapisan atas dan larutan yang telah bebas akan protein.yang telah bebas akan protein. B.
B. Penentuan kadar glukosa darahPenentuan kadar glukosa darah
Pada percobaan kedua tidak kami lakukan sehingga kami menggunakan Pada percobaan kedua tidak kami lakukan sehingga kami menggunakan data dari literature. Pada percobaan ini bertujuan untuk menentukan kadar data dari literature. Pada percobaan ini bertujuan untuk menentukan kadar glukosa darah yang terdapat pada filtrate sampel yang sudah bebas dari glukosa darah yang terdapat pada filtrate sampel yang sudah bebas dari protein.
protein.
Pada percobaan ini digunakan larutan Cu alkalis yang berwarna biru Pada percobaan ini digunakan larutan Cu alkalis yang berwarna biru jernih sehingg
jernih sehingga sampel a sampel yang yang digunakan digunakan berubah berubah warna warna menjadi bmenjadi biru beniru bening.ing. Penambahan Cu alkalis disini bertujuan sebagai reduksi glukosa dalam Penambahan Cu alkalis disini bertujuan sebagai reduksi glukosa dalam sampel. Kemudian digunakan air mendidih yang berfungsi untuk sampel. Kemudian digunakan air mendidih yang berfungsi untuk menambah laju reaksi dari Cu alkalis menghasilkan warna yang tetap yaitu menambah laju reaksi dari Cu alkalis menghasilkan warna yang tetap yaitu biru
biru jernih jernih selanjutnya selanjutnya digunakan digunakan pereaksi pereaksi arsenmalibdat arsenmalibdat yang yang berwarnaberwarna kuning jernih namun larutan tidak terjadi perubahan warna tetap berwarna kuning jernih namun larutan tidak terjadi perubahan warna tetap berwarna biru
biru jernih. jernih. Hal Hal ini ini dikarenakan dikarenakan larutan larutan mengandung mengandung asam asam laktat laktat dan dan iniini Cu²+. Hal ini sesuai dengan prinsip uji tauber yang akan memberikan hasil Cu²+. Hal ini sesuai dengan prinsip uji tauber yang akan memberikan hasil panitit
panitit yaitu yaitu larutan larutan berwarna berwarna biru biru pada pada larutan larutan yang yang mengandungmengandung monosakarida ( glukosa ).
monosakarida ( glukosa ). Ion cupri ( Cu²
Ion cupri ( Cu²++ ) akan direduksi oleh gula menjadi kupro ( Cu ) akan direduksi oleh gula menjadi kupro ( Cu++ ) dan ) dan mengendap sebagai Cu
mengendap sebagai Cu22O ( kupro. Oksida ) penambahan larut kembali danO ( kupro. Oksida ) penambahan larut kembali dan
berwarna
berwarna larutan larutan berubah berubah menjadi menjadi biru biru tersebut tersebut karena karena adanya adanya aksidasiaksidasi arrenmalibdat. Uji glukosa digunakan metode spektrofotometri. arrenmalibdat. Uji glukosa digunakan metode spektrofotometri. Spektrofotometri absorbsi adalah sebuat instrument untuk mengukur Spektrofotometri absorbsi adalah sebuat instrument untuk mengukur absorsi/penyerapan cahaya dengan energy ( panjang gelombang ) tertentu absorsi/penyerapan cahaya dengan energy ( panjang gelombang ) tertentu oleh suatu atom atau molekul. Dari praktikum ini pengukuran dilakukan oleh suatu atom atau molekul. Dari praktikum ini pengukuran dilakukan pada
absorbansi glukosa yang diperoleh dari filtrate adalah sebesar absorbansi glukosa yang diperoleh dari filtrate adalah sebesar 0,595
0,595
(Manrow, 2013
(Manrow, 2013
).).Prinsip kerja pada penentuan kadar glukosa darah adalah adanya Prinsip kerja pada penentuan kadar glukosa darah adalah adanya deprotenasi yang dilakukan dengan metode tine hydroxide barium sulfat deprotenasi yang dilakukan dengan metode tine hydroxide barium sulfat yang menghasilkan filtrate yang tidak mengandung substansi reduksi selain yang menghasilkan filtrate yang tidak mengandung substansi reduksi selain glukosa
glukosa
Factor- factor yang dapat menyebabkan kenaikan kadar glukosa darah Factor- factor yang dapat menyebabkan kenaikan kadar glukosa darah antara lain:
antara lain: 1.
1. Hormone atau kelainan genetic dan pola makan yang salahHormone atau kelainan genetic dan pola makan yang salah 2.
2. Tingkat gula darah tergantung pada kegiatan hormoneTingkat gula darah tergantung pada kegiatan hormone 3.
3. Hormone yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenalin yaitu adrenalinHormone yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenalin yaitu adrenalin kolrtkostenoid
kolrtkostenoid 4.
4. Adrenalin akan memicu kenaikan kebutuhan gula darah danAdrenalin akan memicu kenaikan kebutuhan gula darah dan kortikosterad akan menurunkan kembali
kortikosterad akan menurunkan kembali
X.
X. KESIMPULANKESIMPULAN 1.
1. Glukosa merupakan monomer karbohidrat yang sangat dibutuhkan olehGlukosa merupakan monomer karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menghasilkan energi.
tubuh untuk menghasilkan energi. 2.
2. Kadar glukosa dalam darah dapat diketahui dengan melakukan percobaanKadar glukosa dalam darah dapat diketahui dengan melakukan percobaan uji glukosa darah dengan metode spekrofotometri.
uji glukosa darah dengan metode spekrofotometri. 3.
3. Pembuatan filtrate darah bebas protein dilakukan dengan menggunakan alatPembuatan filtrate darah bebas protein dilakukan dengan menggunakan alat sentrifuge.
sentrifuge. 4.
4. Kadar glukosa dalam tubuh makhluk hidup dapat digunakan untukKadar glukosa dalam tubuh makhluk hidup dapat digunakan untuk memprediksi metabolism yang terjadi dalam sel.
memprediksi metabolism yang terjadi dalam sel. 5.
5. Filtrate darah yang digunakan dalam sampel bebas dari protein ditandaiFiltrate darah yang digunakan dalam sampel bebas dari protein ditandai dengan pengujian biuret menghasilkan warna larutan yang berwarna biru. dengan pengujian biuret menghasilkan warna larutan yang berwarna biru. Warna biru menandakan positif mengandung glukosa. Kadar sakar darah Warna biru menandakan positif mengandung glukosa. Kadar sakar darah berdasarkan literature didapatkan 1,124 mg/ml.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA
Beck, Mary.E. 2011
Beck, Mary.E. 2011. Ilmu Gizi . Ilmu Gizi dan Diet, Hubungannya dengan Penyakitdan Diet, Hubungannya dengan Penyakit – – Penyakit Penyakit Perawatan dan Dokter
Perawatan dan Dokter . Yogyakarta : Andi Yogyakarta. Yogyakarta : Andi Yogyakarta
Dawn B, Marks. 2000.
Dawn B, Marks. 2000. Dasar Dasar – – Dasar Kimiawi dan Biologis Biokimia. Dalam : Dasar Kimiawi dan Biologis Biokimia. Dalam : Biokimia Kedokteran Dasar
Biokimia Kedokteran Dasar . Jakarta : EGC. Jakarta : EGC
Ganong, WF. 1994.
Ganong, WF. 1994. Fisiologi Kedokteran Edisi 14 Fisiologi Kedokteran Edisi 14. Jakarta : EGC. Jakarta : EGC
Murray, RK. 2003.
Murray, RK. 2003. Harper’s Harper’s BiochemistryBiochemistry. Edisi ke. Edisi ke – – 25. Karolina SK, 25. Karolina SK, penerjemah. Jakarta : EGC
penerjemah. Jakarta : EGC
Suryohudoyo P & Purnomo SU. 1996. Dasar Molekuler Diabetes Mellitus (DM), Suryohudoyo P & Purnomo SU. 1996. Dasar Molekuler Diabetes Mellitus (DM),
Naskah Lengkap Surab
Naskah Lengkap Surabaya Diabetes Updateaya Diabetes Update-I : 71-73-I : 71-73
Syabatini, Annisa. 2010.
Syabatini, Annisa. 2010. Analisa Analisa Campuran Campuran Dua Dua komponen komponen Tanpa Tanpa PemisahanPemisahan dengan Spektofotometer
LAMPIRAN LAMPIRAN