BAB 4
PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
4.1 Pengumpulan Data
Didalam melakukan survei dalam penulisan skripsi/tugas akhir, penulis mengumpulkan data dengan melakukan wawancara, observasi, dan melakukan pencatatan terhadap data yang diberikan oleh perusahaan. Data - data yang dikumpulkan berupa data area workshop (bengkel), layout workshop, layout warehouse, data luas area tiap – tiap area di workshop, dan data – data lainnya.
4.1.1 Data Umum Perusahaan
PT. ABC mempunyai 3 area pabrik (Plant) dan 4 area pendukung dalam pembuatan, perakitan, dan pendistribusian unit sepeda motor dengan hak pemegang merk dagang “XYZ”. Ketiga (3) area pabrik itu adalah Pabrik 1 (Sunter), Pabrik 2 (Pegangsaan), dan Pabrik 3 (Cikarang). Dan Keempat area pendukung adalah DM D Div, Part Centre, AHTC, serta Divisi Product.
Dibagian Divisi Product inilah tugas akhir penulis lakukan untuk memenuhi
syarat lulus Sarjana 1.
Divisi Product merupakan divisi yang bertujuan khusus untuk melakukan verifikasi unit sepeda motor dalam bentuk M odel Baru ataupun Mass Pro Model. Dengan berlokasi di Jalan Tipar Cakung, memiliki luas keseluruhan sebesar yang terdiri dari satu gedung utama, yang meliputi area kantor (office) dengan dua lantai, serta area workshop yang meliputi lab-lab pengetesan unit motor, warehouse, dan lain-lain.
Gambar 4.1. Gedung Divisi Product
Lantai 1 gedung Divisi Product dibagi menjadi 2 area bagian utama yaitu area kantor (office) dan area bengkel (workshop). Area kantor mempunyai luas sebesar 984 m
2terdiri dari :
1. Lobby
3. Locker Room 4. M usholah 5. Project Room 1 6. Project Room 2 7. M eeting Room 2 8. CAD/CAE 9. Office 10. Gom Room 11. Ups Room 12. Electric Room 13. Dining Room
Dan untuk area bengkel (workshop) mempunyai ukuran panjang dan lebar 42 m x 41 m dengan luas keseluruhan sebesar 1778 m
2yang terdiri dari :
1. Workshop A
2. Workshop B
3. Workshop C
4. Workshop D
5. Workshop E
6. Workshop F
7. Workshop G
8. Workshop H
9. Warehouse (Gudang) 10. Parkir Unit
11. LAB 1 12. LAB 2 13. LAB 3 14. LAB 4 15. LAB 5
16. Office Warehouse 17. R. Pengukuran
18. Workshop CNC & Drill 19. Toilet
20. M ushalah
21. Workshop Cutting & Welding 22. Workshop N
Berikut adalah denah gedung Divisi Product lantai 1 untuk area kantor
(office) dan area bengkel (workshop).
Gambar 4.2. Layout Gedung Divisi Product Office Lantai 1 dan Workshop
4.1.2 Data Workshop
Workshop (Bengkel) di Divisi Product yang mempunyai ukuran
panjang dan lebar 42 m x 41 m dengan luas keseluruhan sebesar 1778 m
2,
yang terdiri dari beberapa workshop, labotarium, dan area pendukung, yang
akan dijelaskan pada gambar 4.3 dan tabel 4.1 berikut ini.
Gambar 4.3. Layout Workshop
Tabel 4.1. Data luas area bagian-bagian workshop
4.1.3 Layout Warehouse (Gudang)
Warehouse (Gudang) di Divisi Product mempunyai luas area sebesar 110,22 m
2dengan panjang 18,37 m dan lebar 6 m. Warehouse (Gudang) ini terbentuk atas lemari-lemari dan kerangkeng yang tersusun rapi, berdekatan satu sama lainnya. Lemari yang tersusun terbagi dua yaitu lemari pintu tanpa kaca dan lemari pintu dengan kaca. Untuk kerangkeng hanya 1 jenis saja.
Berikut jumlah lemari-lemari dan kerangkeng yang tersusun membentuk warehouse (gudang).
Tabel 4.2. Jenis lemari dan kerangkeng di Warehouse (Gudang)
No Jenis Jumlah
1 Lemari Pintu Tanpa Kaca (LP) 24 pcs
2 Lemari Pintu Dengan Kaca (LK) 20 pcs
3 Kerangkeng (K) 30 pcs
Dari jumlah tersebut diatas, maka terbentuklah layout warehouse (Gudang) yang sekarang ini, seperti gambar 4.4 di bawah ini.
Gambar 4.4. Layout Warehouse (Gu dang) S aat ini
Lemari-lemari dan kerangkeng yang tersusun itu sehingga membentuk suatu layout warehouse (gudang) di Divisi Product yang sekarang ini.
Selanjutnya untuk dimensi lemari pintu tanpa kaca (LP), lemari pintu dengan kaca (LK) dan kerangkeng (K) sebagai berikut :
1. Lemari pintu tanpa kaca (LP)
Gambar 4.5. Lemari pintu tanpa kaca (LP)
Lemari pintu tanpa kaca (LP) mempunyai spesifikasi sebagai berikut : 1. Panjang x Lebar x Tinggi = 910 mm x 460 mm x 1820 mm
3. Jumlah Tingkat = 4 Tingkat
4. Jenis Pintu = Open (width)
2. Lemari pintu dengan kaca (LK)
Gambar 4.6. Lemari pintu dengan kaca (LK)
Lemari pintu dengan kaca (LK) mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
1. Panjang x Lebar x Tinggi = 910 mm x 460 mm x 1820 mm
2. M aterial = Plat Besi + Kaca (Pintu) 3. Jumlah Tingkat = 4 Tingkat
4. Jenis Pintu = Geser (Slide)
3. Kerangkeng (K)
Gambar 4.7. Kerangkeng (K)
Kerangkeng mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
1. Panjang x Lebar x Tinggi = 1300 mm x 700 mm x 1600 mm
2. M aterial = Plat Besi + Besi Kotak
3. Jumlah Tingkat = 4 Tingkat
Dari layout wokshop diatas input-output barang/part yang di-request oleh Divisi Product yang dikirimkan dari logistik, PPC, plant 1, plant 2 dan plant 3 diterima di area shipping yang kemudian barang dikirimkan ke office warehouse menggunakan trolly atau manual selanjutnya dilakukan pendataan dan proses memasukan ke dalam database.
Dalam proses pengiriman barang dari area shipping ke office warehouse seorang operator menempuh jarak sebesar 41 meter, dan menghabiskan waktu rata-rata sebanyak 45 detik. Dari layout workshop diatas juga, area warehouse (gudang) dan office warehouse (kantor gudang) terpisah sejauh 36 meter untuk jarak terdekat untuk melakukan penyimpanan dan pengambilan part, dan jarak terjauh untuk melakukan penyimpanan dan pengambilan sebesar 56 meter, seperti dijelaskan pada tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.3. Jarak aktivitas penyimpanan dan pengambilan part
Tabel 4.4.
Waktu tempuh untuk aktivitas penyimpanan dan pengambilan part
Dalam aktivitas diatas kemungkinan akan terjadi proses bolak-balik (back ward) yang menyebabkan jarak yang ditempuh oleh operator semakin jauh dan waktu yang dibutuhkan akan semakin lama. Dalam 1 kali aktivitas barang/part yang diterima dari area shipping dan kemudian dibawa ke office warehouse selanjutnya di kirimkan ke warehouse (gudang), operator menempuh jarak terdekat (minimum) sebesar 77 meter (gambar 4.4) dengan rata-rata ± 1 menit 28 detik dan jarak terjauh (maksimum) sebesar 97 meter (gambar 4.5), dengan rata-rata ± 1 menit 45 detik waktu yang terbuang untuk melakukan aktivitas tersebut dalam 1 kali. Sehingga menyebabkan operator kelelahan dan keletihan yang lebih diakibatkan aktivitas tersebut. Berikut dibawah ini penjelasan gambarnya.
Gambar 4.8.
Aktivitas pengiriman dan penyimpanan dengan jarak terdekat layout saat ini
Untuk pengambilan yang diukur hanya jarak waktu pengambilannya
sehingga jarak terdekat pengambilan barang sama dengan jarak terdekat
penyimpanan.
Gambar 4.9.
Aktivitas pengiriman dan penyimpanan dengan jarak terjauh layout saat ini
Untuk pengambilan yang diukur hanya jarak waktu pengambilannya
sehingga jarak terjauh pengambilan barang sama dengan jarak terjauh
penyimpanan.
4.1.4 Jenis-Jenis Material / Barang yang disimpan
Barang yang disimpan di warehouse (gudang) terdiri dari beberapa jenis-jenis barang yang memiliki karakteristik, ukuran, bentuk yang berbeda- beda. Biasanya untuk setiap barang/part mempunyai identifikasi yang unik yaitu part number dan part name. Part number ini digunakan sebagai primar y key dalam proses penyimpanan dan pengambilan barang/part project. Contoh : 53100-KWB -90 (part number); PIPE COMP S TEERING HANDLE (part name).
Berikut kelompok besar jenis barang/part di warehouse (gudang) yang disimpan didalam lemari-lemari dan kerangkeng, yaitu;
1. Barang Consumable
Yaitu jenis barang/part yang digunakan rutin untuk kebutuhan sepeda motor seperti Oli, Battery, dan spare part lainnya.
Gambar 4.10. Contoh barang/part consumable
2. Barang Project
Yaitu part-part sepeda motor yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengetesan-pengetesan yang dilakukan oleh masing-masing bagian di PQE, part jenis inilah yang banyak pada warehouse (gudang). Seperti rangka motor (Frame Body), Ban, part-part plastik, muffler, dan lain-lain.
Gambar 4.11. Contoh barang/part project 3. Barang Hasil Pengetesan
Yaitu part-part yang merupakan hasil-hasil pengetesan yang masih di
simpan untuk kebutuhan database part yang sewaktu-waktu dapat
digunakan lagi untuk referensi pengetesan. Contohnya seperti mesin unit
motor, muffler, dan lain-lain.
Gambar 4.12. Contoh barang hasil pengetesan
4. Barang Non-Consumable
Yaitu jenis barang/part yang digunakan pada waktu-waktu tertentu untuk kebutuhan support pengetesan. Seperti amplas, cat, dan lain-lain.
Gambar 4.13. Contoh barang non-consumable
4.1.5 Penyimpanan Barang Saat Ini
Barang/part saat ini disimpan di warehouse (gudang) belum teridentifikasi dan tertata dengan baik, Sehingga operator mengalami kesulitan dalam melakukan penyimpanan dan pengambilan barang/part. Berikut adalah penyimpanan barang penyimpanan saat ini.
Gambar 4.14. Penyimpanan di Warehouse (gudang)
Keadaan saat ini juga masih ada barang-barang/part-part yang masih
tidak dapat disimpan didalam lemari-lemari ataupun kerangkeng dikarenakan
dimensi dari barang/part tersebut yang cukup panjang dan besar, biasanya
barang/part tersebut adalah Frame Body (Rangka M otor) dan Tire (Ban Luar),
sehingga barang/part tersebut diletakan dilantai dan membutuhkan tempat
yang besar dan terlihat tidak tersusun dengan dengan baik, seperti gambar
4.15 dan 4.16 berikut ini.
Gambar 4.15. Penyimpanan Frame Body (Rangka Motor)
Gambar 4.16. Penyimpanan Ban (Tire)
Jika barang/part tidak di tata secara optimal maka akan terjadi masalah
baru yaitu area warehouse (gudang) menjadi berantakan, dapat menyebabkan
dimensi barang/part menjadi NG (not good). Sehingga dibutuhkan suatu
solusi untuk peletakan optimal dari Frame Body (Rangka M otor) dan Tire
(ban luar).
4.1.6 Data Ban (Tire) dan Frame Body (Rangka Motor) 4.1.6.1 Ban (Tire)
Di PT. ABC mempunyai jenis yang beragam disesuaikan dengan type motor yang ada. Berikut Tabel 4.5 menjelaskan ukuran-ukuran ban (tire) yang dipakai.
Gambar 4.17. Contoh Ban (Tire)
Tabel 4.5. Ukuran Ban
Dari tabel diatas penjelasannya sebagai berikut :
1. Kode Imperial 2,75 - 18 M/C
2.75 menyatakan lebar ban dalam satuan inchi, dan untuk 18 menyatakan ukuran velg/rim dalam satuan inchi yang digunakan.
2. Kode M etric 70/90 – 17 M/C
70 menunjukan lebar ban dalam satuan mili meter, 90 menunjukkan tinggi ban terhadap lebarnya, 90 berarti perbandingan tinggi ban 90%
dari lebarnya. Jika lebar 70 mm maka tinggi ban 90% x 70 mm = 63
mm. 17 menunjukkan diameter velg / rim dalam satuan inchi.
Tabel 4.6. Ukuran Ban (Tire) Depan
Tabel 4.7. Ukuran Ban (Tire) Belakang
Dari data tabel ukuran ban (tire) detail dimensi yang digunakan untuk perhitungan pembuatan rak adalah
1. Lebar Ban (tire)
Lebar ban (tire) yang digunakan adalah rata-rata dari rata-rata lebar
Lebar Ban yang digunakan =
=
2. Diameter ban
Diameter ban merupakan hasil dari penjumlahan dari tinggi ban dan diameter velg. Jadi diameter rata-ratanya, yaitu
Diameter Ban Depan =
=
Diamter Ban Belakang =
=
Diameter yang digunakan untuk perhitungan yaitu
=
= 477,8975 mm
75,985 mm + 88 mm 2
81,995 mm
69,885 mm + 403,86 mm
473,745 mm
78,2 mm + 403,86 mm
482,05 mm
473,745 mm + 482,05 mm
2
4.1.6.2 Frame Body (Rangka Motor)
PT. ABC mempunyai jenis frame body (rangka motor) yang berbeda- beda untuk tipe sport, cub, dan matik. Sehingga proses penyimpanannya membutuhkan tempat khusus, agar part tersebut tidak rusak dan secara dimensi OK.
Gambar 4.18. Contoh Frame Body (Rangka Motor)
Dimensi Frame Body (Rangka M otor) di PT. ABC berbeda-beda untuk
tipe sport, cub dan skuter.
Tabel 4.8 Dimensi Frame Body (Rangka Motor)
4.1.7 Flow Proses Gudang S aat Ini
Sistem pada warehouse (gudang) Divisi Product terbagi dalam 3 bagian proses, yaitu :
1. Flow Proses Permintaan Part
Gambar 4.19 Flow Proses Permintaan Part
Divisi Product disini terdiri dari sub-departemen – sub-departemen yang terdapat di Divisi Product itu sendiri, dan EQ team yang menyerahkan list kebutuhan part untuk melakukan pengetesan. List tersebut kemudian diterima oleh TSAD (Technical Support Administration Data), selanjutnya dilakukan pendataan dan pengelompokan part, selanjutnya melakukan proses pembuatan dokumen permintaan yang ditujukan untuk ke logistik di PT. ABC Selanjutnya TSAD akan melakukan konfirmasi persediaan part ke bagian logistik, jika part sudah tersedia akan dilakukan konfirmasi waktu pengambilan part, selanjutnya TSAD melakukan pengambilan part dengan mengirimkan manpower ke PPC untuk pengambilan part, kemudian membawanya ke Divisi Product.
2. Flow Proses Penyimpanan Part
Part atau barang yang datang, kemudian dilakukan proses cek part untuk memastikan jumlahnya, selanjutnya menggunakan hand pallet, trolly dan manual untuk dibawa ke office warehouse disini part yang datan g dimasukan kedalam database, kemudian barang/part tersebut dibawa untuk disimpan didalam warehouse (gudang).
3. Flow Proses Pendistribusian Part
Gambar 4.21. Flow Pendistribusian Part
3.1.8 Database Warehouse (Gudang)
Dalam database yang ada di warehouse (gudang) Divisi Product terbagi menjadi dua database yaitu untuk database barang/part project dan barang/part consumable. Database tersebut menggunakan file excel sebagai tools untuk mengontrol proses penyimpanan dan pengambilan barang/part.
Berikut akan dijabarkan database barang/part project dan barang/par t consumable.
1. Database Barang/part Consumable
Database barang/part Consumable hanya digunakan untuk part-part
selain project, yaitu part yang sudah menjadi Mass Production dan part yang
digunakan untuk kebutuhan test rutin. Berikut adalah database barang/par t
consumable:
Gambar 4.22. Database Barang/part Consumable
Note penjelasan gambar 4.22 :
Nomor 1 : Urutan data barang/part yang ada diexcel
Nomor 2 : Penjelasan untuk Part Number dari barang/part tersebut.
Nomor 3 : Penjelasan untuk Part Name dari barang/part tersebut.
Nomor 4 : Penjelasan untuk M odel dari barang/part tersebut digunakan.
Nomor 5 : Penjelasan untuk Section dari barang/part tersebut di-request.
1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
Nomor 6 : Penjelasan untuk Stock Awal barang/part tersebut di bulannya.
Nomor 7 : Penjelasan untuk Total IN yaitu total barang/part tersebut yang masuk pada bulan tersebut.
Nomor 8 : Penjelasan untuk Total OUT yaitu barang/part tersebut yang keluar pada bulan tersebut.
Nomor 9 : Penjelasan untuk transaksi barang/part yang datang, di-input pertanggal di bulan tersebut.
Nomor 10 : Penjelasan untuk transaksi barang/part yang keluar, di-input pertanggal tersebut.
Setiap bulan database tersebut diperbahuri sesuai dengan bulan yang
ada, sehingga untuk last stock dibulan sebelumnya menjadi first stock di bulan
berikutnya. M isal, untuk part number 31500-KPH-881, BATTERY
GTZ5S(GS) last stock pada bulan oktober 2010 sebanyak 26 dan saat masuk
ke bulan november 2010 jumlah last stock tersebut menjadi first stock. Data
transaksi barang/part keluar atau masuk di-input-kan sesuai dengan di tanggal
yang telah dicantumkan, selanjutnya jumlah data transaksi keluar dan masuk
tersebut di jumlahkan, sehingga menghasil nilai stock barang/part yang
tersedia.
2. Database Barang/part Project
Database barang/part project digunakan untuk part-part project yang sedang berjalan, atau yang sedang berlangsung, database project ini berasal dari matrix kebutuhan part yang dibuat oleh tim project tersebut. Jika project yang sedang berjalan itu menjadi Mass Production, maka part tersebut berubah menjadi barang/part consumable, sehingga data part tersebut dipindahkan ke database barang/part consumable. Berikut contoh database part project;
Gambar 4.23. Database part-part project
Note penjelasan gambar 4.17 :
Nomor 1 : Urutan data barang/part yang ada diexcel.
1 2 3 4 5 6 7 8
9
10