Putusan Pengadilan Pajak Nomor : PUT.37697/PP/M.VII/16/2012
Jenis Pajak : Pajak Pertambahan Nilai Tahun Pajak : 2007
Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah Dasar Pengenaan pajak Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2007 adalah sebesar Rp.2.532.097.000,00;
Menurut Terbanding : bahwa koreksi positif tersebut disebabkan adanya penjualan tanah dan bangunan yang kurang dibuatkan Faktur Pajaknya sebesar Rp.2.532.097.000,00;
Menurut Pemohon Banding
: bahwa Faktur Pajak Keluaran sebesar Rp.253.209.700,00 atas selisih antara Harga Jual dengan Nilai Jual Obyek Pajak, yang menurut Terbanding tidak dibuat oleh Pemohon Banding, tetapi menurut Pemohon Banding Faktur Pajak Keluaran tersebut sudah dibuat;
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022
Menurut Majelis : bahwa Pemohon Banding menyatakan bahwa Pemohon Banding telah membuat Faktur Pajak Faktur Pajak atas selisih harga jual dan Nilai Jual Obyek Pajak dengan Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp.2.532.097.000,00 dengan Nomor Faktur Pajak : 010.000-09.00001779 tanggal 30 April 2009, atas nama PT YYY, dengan Pertambahan Nilai sebesar Rp.253.209.700,00, dan Faktur Pajak tersebut sudah disampaikan kepada Terbanding pada saat pengajuan keberatan;
bahwa Terbanding menyatakan sebagai berikut:
- Pemohon Banding telah setuju bahwa selisih penjualan tanah dan bangunan dengan Nilai NJOP sebesar Rp.2.532.097.000,00, merupakan penyerahan yang harus dipungut Pajak Pertambahan Nilai;
- pada saat pengajuan Keberatan, Pemohon Banding melampirkan Faktur Pajak atas selisih harga jual dan Nilai Jual Obyek Pajak dengan Dasar Pengenaan Pajak Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp.2.532.097.000,00 dengan Nomor: 010.000-09.00001779 tanggal 30 April 2009, atas nama PT YYY;
- Faktur Pajak Nomor: 010.000-09.00001779 tanggal 30 April 2009 tersebut diterbitkan Pemohon Banding setelah dilakukannya pemeriksaan Pajak Pertambahan Nilai untuk Masa Januari sampai dengan Desember 2007 (SKPKB Pajak Pertambahan Nilai Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2007 diterbitkan tanggal 17 April 2009);
- bahwa sesuai dengan prinsip pengkreditan Pajak Masukan (Pasal 9 ayat (9) Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai) yang mengatur bahwa Faktur Pajak dapat dikreditkan sepanjang belum dibebankan sebagai biaya dan belum dilakukan pemeriksaan, maka Faktur Pajak yang diterbitkan oleh Pemohon Banding setelah tanggal penerbitan SKPKB Pajak Pertambahan Nilai tidak dapat diperhitungkan sebagai pembayaran atas obyek Pajak Pertambahan Nilai yang terutang di Tahun Pajak 2007;
bahwa karena sengketa menyangkut masalah pembuktian, maka Majelis berpendapat diperlukan uji bukti untuk mengetahui kebenaran bukti-bukti yang disampaikan Pemohon Banding;
bahwa Pemohon Banding menyampaikan bukti-bukti pendukung berupa fotokopi: SPPT PBB, Faktur pajak (pembayaran termin I-IV pembelian tanah dan bangunan)
Faktur pajak (pembayaran selisih harga jual dan Nilai Jual Obyek Pajak) tertanggal 30 April 2009, Lampiran 2 SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai Pembetulan I Masa Pajak April 2009;
bahwa berdasarkan hasil uji bukti tersebut, Pemohon Banding menyatakan bahwa:
bahwa selisih harga jual dan NJOP sebesar Rp.253.209.700,00, Pemohon Banding sudah menerbitkan faktur pajak pada tanggal 30 April 2009, karena atas kesepakatan bersama antara PT ABC President dan PT YYY sudah membayar ke PT ABC President (terlampir faktur pajak dan SPT Masa), jadi bukan karena Pemohon Banding menerbitkan faktur pajak karena sudah mengetahui pemeriksaan tetapi karena kesepakatan antara kedua pihak dan kebetulan pajak saat sudah proses pemeriksaan;
bahwa berdasarkan hasil uji bukti tersebut, Terbanding menyatakan bahwa:
bahwa Pemohon Banding sebenarnya telah setuju bahwa selisih tersebut merupakan penyerahan yang harus dipotong Pajak Pertambahan Nilai, akan tetapi yang dilakukan Pemohon Banding bukan membayar SKP, tetapi membuat faktur pajak pada saat keberatan, faktur pajak yang dibuat setelah proses pemeriksaan dan telah terbit SKP tidak dapat diakui sesuai dengan Pasal 8 Undang-undang KUP;
bahwa dalam Pasal 9 ayat (9) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 18 Tahun 2000 dinyatakan :
“Pajak Masukan yang dapat dikreditkan tetapi belum dikreditkan dengan Pajak Keluaran pada Masa Pajak yang sama, dapat dikreditkan pada Masa Pajak berikutnya paling lambat 3 (tiga) bulan setelah berakhirnya Masa Pajak yang bersangkutan sepanjang belum dibebankan sebagai biaya dan belum dilakukan pemeriksaan”.
bahwa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan
Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai tarif pajak;
Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini terdapat sengketa mengenai kredit pajak sebesar Rp.371.655.807,00 yang terdiri dari :
No Uraian Jumlah (Rp) Yang diterima
Terbanding (Rp)
Yang dipertahankan Terbanding (Rp) 1 Jawaban
’tidak ada’
40.377.698,00 0,00 40.377.698,00
2 Belum ada jawaban
69.310.145,00 0,00 69.310.145,00
3 Jawaban
’ada’
704.038.127,00 442.070.163,00 261.967.964,00 813.725.970,00 442.070.163,00 371.655.807,00
Menimbang : bahwa hasil pembahasan pokok sengketa adalah sebagai berikut:
Menurut Terbanding : bahwa berdasarkan hal tersebut, maka Faktur Pajak Masukan atas nama PT HHH, PT LLL dan PT AAA dengan nilai total Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp.261.967.964,00 tidak dapat diperhitungkan sebagai Pajak Masukan yang dapat dikreditkan;
Menurut Pemohon : bahwa menurut Pemohon Banding, jumlah biaya sebesar Rp.371.655.807,00 sudah dilaporkan ke KPP terkait dan dibayar oleh Pemohon Banding kepada Supplier. Pemohon Banding juga sudah mengkonfirmasi ke Supplier, bahwa pihak Supplier juga sudah melaporkan Faktur Pajak tersebut;
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022
Menurut Majelis : bahwa yang menjadi sengketa adalah koreksi Pajak Masukan sebesar Rp.371.655.807,00 yang terdiri dari:
No Uraian Jumlah (Rp) Yang diterima
Terbanding (Rp)
Yang dipertahankan Terbanding (Rp) 1 Jawaban
’tidak ada’
40.377.698,00 0,00 40.377.698,00
2 Belum ada jawaban
69.310.145,00 0,00 69.310.145,00
3 Jawaban
’ada’
704.038.127,00 442.070.163,00 261.967.964,00 813.725.970,00 442.070.163,00 371.655.807,00
bahwa karena sengketa menyangkut masalah pembuktian, maka Majelis berpendapat diperlukan uji bukti untuk mengetahui kebenaran bukti-bukti yang disampaikan Pemohon Banding;
bahwa Pemohon Banding menyampaikan bukti-bukti pendukung berupa fotokopi:
Rekening koran,
Laporan Penerimaan Barang, Surat Jalan,
Purchase Order, Invoice, Faktur Pajak;
bahwa dalam uji bukti tersebut Pemohon Banding menyatakan bahwa:
bahwa menurut Pemohon Banding, pajak masukan sebesar Rp.115.043.393,00 sudah Pemohon Banding bayar ke Supplier dan lapor ke Kantor Pajak (terlampir faktur pajak yang Pemohon Banding terima dari Supplier);
bahwa berdasarkan hasil uji bukti tersebut, Terbanding menyatakan bahwa:
bahwa berdasarkan penelitian atas bukti-bukti yang disampaikan oleh Pemohon Banding, pajak masukan sebesar Rp.371.655.807,00 terdiri dari:
disertai dengan bukti pendukung arus uang arus barang Rp.256.612.414,00 tidak dapat ditelusuri arus uang arus barangnya Rp.115.043.393,00 Rekapitulasi
No. Nomor Bukti &
Nomor Faktur
Nama PKP
Jumlah (Rupiah) 1 16010.000-07-
00000366
PT BBB 1.650.000,00
2 17010.000-07- 00000492
PT BBB 1.650.000,00
3 20FB01B-408- 000062
PT AAA 23.107.000,00
4 21FB01B-408- 000063
PT AAA 136.824.599,00
5 22FB01B-408- 000065
PT AAA 92.510.315,00
6 31010.001-07- 00000226
PT CCC 970.000,00
256.612.414,00
Menimbang : bahwa dalam sengketa banding ini tidak terdapat sengketa mengenai sanksi administrasi, kecuali bahwa besarnya sanksi administrasi tergantung pada penyelesaian sengketa lainnya;
Menimbang : bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis berkesimpulan untuk mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding, dengan perhitungan sebagai berikut:
Koreksi Dasar Pengenaan Pajak:
Koreksi Dasar Pengenaan
Pajak
Jumlah Koreksi
Koreksi yang Tetap Dipertahankan
Koreksi yang Tidak Dapat Dipertahankan Dasar
Pengenaan Pajak
2.532.097.000,00 2.532.097.000,00 -
sehingga Dasar Pengenaan Pajak menurut Majelis adalah sebagai berikut:
Dasar Pengenaan Pajak menurut Terbanding
Rp. 428.404.341.682,00 Koreksi yang tidak dapat
dipertahankan
Rp. 0,00 Dasar Pengenaan Pajak menurut
Majelis
Rp. 428.404.341.682,00
Koreksi Kredit Pajak:
Koreksi Pajak Masukan
Jumlah Koreksi
Koreksi yang Tetap Dipertahankan
Koreksi yang Tidak Dapat Dipertahankan Pajak
Masukan
371.655.807,00 115.043.393,00 256.612.414,00
sehingga Pajak Masukan menurut Majelis adalah sebagai berikut:
Pajak masukan yang dapat diperhitungkan menurut Terbanding
Rp.41.843.839.615,00
Koreksi yang tidak dapat dipertahankan
Rp. 256.612.414,00 Pajak masukan yang dapat
diperhitungkan menurut Majelis
Rp.42.100.452.029,00
Mengingat : Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan ketentuan perundang-undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini;
Dokumen ini diketik ulang dan diperuntukan secara eksklusif untuk www.ortax.org dan TaxBase, 2022
Memutuskan : Menyatakan Mengabulkan Sebagian permohonan banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor: KEP-15/WPJ.07/2010 tanggal 8 Januari 2010, tentang Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa Penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak Nomor: 00221/207/07/057/09 tanggal 17 April 2009 Masa Pajak Januari sampai dengan Desember 2007, atas nama: PT. XXX, dengan perhitungan menjadi sebagai berikut :
Dasar Pengenaan Pajak:
Ekspor Rp. 5.763.198.305,00
Penyerahan yang PPN-nya harus dipungut sendiri
Rp.421.800.591.000,00 Penyerahan yang PPN-nya tidak
dipungut
Rp. 840.552.377,00 Dasar Pengenaan Pajak Rp.428.404.341.682,00 Penghitungan PPN Kurang Bayar:
Pajak Keluaran yang harus dipungut/dibayar sendiri
Rp. 42.180.059.100,00 Dikurangi:
Pajak Masukan yang dapat diperhitungkan
Rp. 42.100.452.029,00 PPN Kurang Bayar Rp. 79.607.071,00 Kelebihan Pajak yang sudah
dikompensasikan
Rp. 288.646.022,00 PPN yang Kurang Dibayar Rp. 368.253.093,00 Sanksi Administrasi :
- Bunga Pasal 13 ayat (2) UU KUP Rp. 25.474.263,00 - Kenaikan Pasal 13 ayat (3) UU
KUP
Rp. 288.646.022,00 Jumlah PPN Yang Masih Harus
Dibayar
Rp. 682.373.378,00