PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN : Getasan
KECAMATAN
: Petang
KABUPATEN/KOTA : Badung
NAMA MAHASISWA : I Kadek Chris Setiawan
FAKULTAS/PS
: Teknik Mesin
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM)
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang kami kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa : I Kadek Chris Setiawan
Nomor Induk Mahasiswa : 1304305063
Tanda Tangan :
Telah menyelesaikan laporan kegiatan kami selama di lokasi KKN PPM
Badung, 25 Agustus 2016
Mengetahui Mengetahui
Prof.Dr.drh. I Nyoman Suarsana, M.Si. Ni Luh Srikari DPL Desa Getasan KK Dampingan
Mengetahui
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KKN PPM di Desa Getasan tepat
pada waktunya.
Dalam penyelesaian program KK Dampingan ini, penulis mendapatkan banyak bantuan
dari berbagai pihak yaitu:
1. Bapak Prof.Dr.drh. I Nyoman Suarsana, M.Si. selaku dosen pembimbing lapangan
yang telah memberi support, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga
dapat menyelesaikan program dengan baik.
2. Bapak I Wayan Suandi, S.Pt. selaku Kepala Desa Getasan yang membantu penulis
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis dalam pelaksanaan program di
KK Dampingan.
3. Ibu Ni Luh Srikari, selaku kepala Keluarga KK Dampingan yang telah bekerjasama
dengan baik, sehingga kegiatan program pokok pendampingan keluarga ini dapat
berjalan lancar.
4. Teman-teman KKN PPM di Desa Getasan yang memberikan semangat dan pendapat
dalam pemecahan masalah yang dihadapi penulis.
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari yang diharapkan oleh para pembaca
karena keterbatasan kemampuan serta referensi yang penulis miliki. Mohon maaf dan
diharapkan adanya saran yang membangun dari para pembaca dalam memperbaiki laporan ini.
Harapan penulis semoga laporan pelaksanaan program pokok nontema KK dampingan ini
dapat berguna bagi penulis maupun pembaca, guna menambah wawasan. Atas perhatiannya,
penulis mengucapkan terima kasih.
Getasan, Agustus 2016
DAFTAR ISI
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ...1
1.1 Profil Keluarga Dampingan ...1
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ...2
1.2.1 Pendapatan Keluarga……….. ...3
1.2.2 Pengeluaran Keluarga ...3
BAB II IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN PRIORITAS ...5
2.1 Permasalahan Keluarga ...5
2.2 Masalah Prioritas ...5
2.2.1 Masalah Keuangan ... 5
2.2.2 Masalah Pekerjaan ... 6
2.2.3 Masalah Kesehatan Keluarga………...6
BAB III USULAN, SOLUSI, MASALAH ...7
3.1 Program ...7
3.1.1 Program Solusi Masalah Keuangan ...7
3.1.1 Progam Solusi Masalah Kesehatan………..7
3.2 Jadwal Kegiatan ...8
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA………... 11
4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga ...11
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga ...12
4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Ekonomi (Keuangan) ...12
4.2.2 Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan ...13
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga ...13
BAB V PENUTUP ...14
5.2 Rekomendasi ...14
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang rutin
dilakukan dua kali setahun di tiap- tiap desa di seluruh kabupaten di Bali. tujuan dari program ini
secara khusus adalah untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi
yang dimiliki oleh daerah yang menjadi sasaran KKN PPM Universitas Udayana. Kegiatan ini
juga merupakan wahana penerapan serta penembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan
diluar kampus dalam waktu, mekanisme kerja dan persyaratan tertentu.
Salah satu kegiatan KKN PPM Universitas Udayana yaitu program pendampingan
keluarga (KK Dampingan). program ini merupakan salah satu kegiatan dimana mahasiswa
mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam keluarga Rumah Tangga Miskin (RTM)
yang tersebar disetiap Banjar yang ada di Desa Getasan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung.
Kegiatan Pendampingan Keluarga di Desa Getasan ini dilaksanakan di empat Banjar yang ada
yaitu Banjar Tengah, Banjar Buangga, Banjar Ubud dan Banjar Kauh. Kegiatan ini dilaksanakan
pada siang atau sore hari karena menyesuaikan dengan mayoritas penduduk Desa Getasan yang
bekerja sebagai petani sehingga tidak memiliki jadwal kerja tetap.
Pada bab ini akan dijabarkan tentang profil keluarga dampingan termasuk perekonomian
keluarga dampingan berupa pendapatan dan pengeluaran keuangan dari Ibu Ni Luh Srikari.
Identitas keluarga dampingan merupakan hal primer dalam pendapatan keluarga dampingan.
Dalam hal ini, mahasiswa selaku pendamping keluarga dan peneliti melakukan pendamingan dan
pendataan terhadap keluarga miskin dengan koordinasi serta pembagian oleh kepala desa yang
bersangkutan khususnya untuk Desa Getasan, kecamatan petang, kabupaten badung sebagai
tempat penelitian mahasiswa bersangkutan.
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Keluarga yang didampingi pada kegiatan KKN-PPM Periode XIII adalah keluarga Ibu Ni
Tabel 1.1 Identitas keluarga Ibu Ni Luh Srikari
No Nama Status Perkawinan
Umur
(Tahun) Pendidikan Pekerjaan Ket
1
Ni Luh Srikari Cerai Mati 57 SMA Ibu Rumah
Tangga Istri
2 I Made Witarsana Belum Kawin 25 SMA Mahasiswa Anak
Keluarga Ibu Ni Luh Srikari merupakan salah satu keluarga yang termasuk ke dalam
kriteria keluarga kurang sejahtera. Ibu Ni Luh Srikari memiliki satu orang anggota keluarga yang
tinggal bersamanya saat ini; yaitu, anaknya I Made Witarsana
Pekerjaan keluarga Ibu Ni Luh Srikari yang hanya adalah ibu rumah tangga membuat
perekonomian keluarga tersebut dapat dikatakan kurang. Hal itu dikarenakan uang harian yang
keluarga beliau dapatkan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Keluarga Ibu Ni Luh Srikari tinggal di rumah yang terdiri dari satu bangunan permanen,
dan satu kamar mandi. Bangunan permanen tersebut merupakan bangunan induk yang terdiri dari
dua kamar tidur. Untuk keperluan memasak, Ibu Ni Luh Srikari menggunakan kompor gas.
Rumah keluarga Ibu Ni Luh Srikari sudah dilengkapi dengan listrik dan sumber air yaitu air
PDAM.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat
kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk
melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuh
an sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa indikator
pengeluaran yang merupakan penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga bersangkutan,
dalam hal ini adalah keluarga Ibu Ni Luh Srikari.
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Ibu Ni Luh Srikari merupakan salah satu keluarga yang masuk dalam daftar
keluarga kurang mampu di Banjar Ubud, Desa Getasan. Ibu Ni Luh Srikari tidak menempuh
pendidikan sejak kecil, beliau mengatakan bahwa sekolah yang ada di tempat tinggalnya saat kecil
telah dihancurkan penjajah. Bukan hanya Ibu Ni Luh Srikari, suami dan anak – anak beliau pun
tidak bersekolah. Rendahnya tingkat pendidikan di keluarga Ibu Ni Luh Srikari memaksa mereka
bekerja sebagai petani dan buruh serabutan.
Pendapatan keluarga Ibu Ni Luh Srikari saat ini didapatkan dari pekerjaannya sebagai
petani. Hal tersebut dikarenakan Ibu Ni Luh Srikari mengidap penyakit pengapuran tulang,
kemudian pendengaran yang kurang serta prostart sehingga tidak memungkinkan bagi beliau untuk
bekerja bebas, terlebih lagi usianya sudah 57 tahun.
Anak dari Ibu Ni Luh Srikari yang tinggal dirumahnyapun tidak mampu membantu untuk
meningkatkan ekonomi keluarga karena mengalami gangguan jiwa sejak tiga tahun yang lalu.
Penghasilan dari Ibu Ni Luh Srikari merupakan satu-satunya pemasukan ekonomi bagi keluarga
beliau. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa keluarga Ibu Ni Luh Srikari termasuk keluarga
kurang mampu.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Pengeluaran dari Ni Luh Srikari biasanya hanya pada pemenuhan kebutuhan pokok seperti
konsumsi, kesehatan, sosial dan lain-lain.
a. Kebutuhan sehari-hari (konsumsi)
Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu Ni Luh Srikari dalam satu bulan adalah
Belanja per-hari : Rp.30.000 x 30 hari = Rp.900.000
Listrik : Rp. 50.000 / bulan = Rp.50.000
Air PAM : Rp.90.000 / bulan =Rp. 90.000
Total = 1.000.000
Pengeluaran keluarga Ibu Ni Luh Srikari untuk makan sehari-hari sangat kurang dan
bahkan tidak menentu. Oleh karena itu, untuk konsumsi setiap harinya keluarga Ibu Ni Luh Srikari
menggunakan hasil dari pertanian mereka.
b. Kesehatan
Untuk bantuan kesehatan keluarga Ibu Ni Luh Srikari kurang mendapat bantuan dari
pemerintah, baik pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten. Bantuan yang didapat hanya
sebatas pemeriksaan kesehatan biasa. Hal tersebut menyebabkan penyakit perapuhan tulang yang
dialami Ibu Ni Luh Srikari menjadi bertambah parah, sehingga beliau kesulitan untuk melihat.
Pada saat ini Ibu Ni Luh Srikari memutuskan untuk tidak melakukan operasi dan membiarkan
keadaannya seperti itu.
c. Sosial
Kegiatan sosial yang ada di Desa Getasan juga merupakan salah satu pemicu adanya
pengeluaran bagi .keluarga Ibu Ni Luh Srikari. Ibu Ni Luh Srikari tidak menganggarkan dana
khusus untuk keperluan soaial seperti iuran banjar, uang untuk warga yang memiliki duka
(sakit,kematian dan ngaben), uang untuk hadiah (apabila terdapat warga yang memiliki upacara).
Oleh karena itu, apabila ada pengeluaran mendadak yang berkaitan dengan keperluan sosial, maka
semua biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga saat itu. Jiak memang dalam
suatu kondisi keluarga Ibu Ni Luh Srikari benar-benar sedang tidak memiliki uang, maka beliau
d. Lain-lain
Biaya rutin yang dikeluarkan oleh keluarga Ibu Ni Luh Srikari adalah membeli kebutuhan
sehari-hari dan pembayaran listrik serta air. Oleh karena itu keuangan dari keluarga Ibu Ni Luh
Srikari menjadi tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan beliau dalam satu bulan. Hal ini menjadi
Kendala berat bagi keluarga Ibu Ni Luh Srikari sebagai kepala keluarga sekaligus tulang punggung
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN PRIORITAS
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai masalah-masalah yang dianggap sebagai
permasalahan primer sehingga harus diprioritaskan untuk dibahas dan ditanggapi agar dapat
ditentukan solusinya.
2.1 Permasalahan Keluarga
Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan melalui
pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan
kunjungan kerumah keluarga dampingan, ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga
ini, sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK dampingan yaitu penghasilan per
bulan maupun penghasilan per hari yang tidak menentu dari keluarga Ibu Ni Luh Srikari yang
kerap kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Akibat dari taraf pendidikan yang
kurang memadai dari Ibu Ni Luh Srikari maupun anaknya pada akhirnya membuat mereka
kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan tetap karena keterampilan kerja yang
terbatas.
2.2 Masalah Prioritas
Dari hasil wawancara penulis dengan Ibu Ni Luh Srikari, ditemukan masalah prioritas yang
terjadi dalam keluarga. Keluarga Ibu Ni Luh Srikari merupakan salah satu keluarga yang kurang
mampu di Banjar Ubud, Getasan, dimana kondisi ekonomi keluarga Ibu Ni Luh Srikari dapat
dilihat dari perhitungan pengeluaran sehari-hari yang telah disusun sebelumnya. Sesuai dengan
perhitungan pengeluaran kebutuhan sehari-hari keluarga Ibu Ni Luh Srikari, selisih pengeluaran
dibandingkan pendapatan yang diperoleh tergolong belum seimbang, apalagi jika terdapat
kebutuhan tak terduga yang membutuhkan biaya cukup besar. Ibu Ni Luh Srikari tinggal di rumah
yang terdiri dari satu bangunan permanen tempat beliau dan anaknya tidur.
2.2.1 Masalah Keuangan
Keadaan ekonomi keluarga Ibu Ni Luh Srikari dari tahun ke tahun belum mengalami
menentu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta tidak dapat ditabung untuk
memenuhi kebutuhan jangka panjang. Hal ini menjadi prioritas karena seiring kebutuhan keluarga
yang terus meningkat, kebutuhan akan dana juga semakin meningkat.
2.2.2 Masalah Pekerjaan
Rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki oleh Ibu Ni Luh Srikari dan keluarganya
membuat beliau beserta suami dan anak-anaknya tidak dapat mendapatkan pekerjaan yang layak,
sehingga beliau dan keluarganya hanya ibu rumah tangga. Hal tersebut berpengaruh kepada
penghasilan beliau dan berdampak kepada pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
2.2.3 Masalah Kesehatan Keluarga
Ibu Ni Luh Srikari mengidap penyakit rabun, kemudian pendengaran yang kurang serta
prostart. Oleh karena usianya yang sudah tua, tidak dimungkinkan baginya untuk melakukan
operasi. Anak beliau juga mengalami gangguan jiwa yang sampai saat ini kondisinya belum
BAB III
USULAN, SOLUSI, MASALAH
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga
dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan yang
bersangkutan.
3.1 Program
Dengan identifikasi dan memprioritaskan masalah maka muncul usaha pemecahan
masalah. Usaha-usaha tersebut terealisasi dalam program-program yang akan diberikan kepada
keluarga dampingan. Program-program tersebut berupa saran-saran dan motivasi bagi keluarga
dampingan.
3.1.1 Program Solusi Masalah Keuangan
Solusi yang dapat diberikan untuk masalah keuangan adalah memberikan saran mengenai
bagaimana cara mengatur keuangan keluarga Ibu Ni Luh Srikari sehingga pendapatan dan
pengeluaran keluarga Ibu Ni Luh Srikari dapat berjalan seimbang. Selain itu, saran yang dapat
diberikan adalah untuk menanam lebih banyak tanaman yang hasil panennya dapat dijual sehingga
dapat menambah penghasilan. Saran itulah yang dapat diberikan mengingat usia Ibu Ni Luh Srikari
dan suami beliau yang sudah sangat renta dan pendidikan dari anak-anaknya yang tidak
mendukung untuk melakukan pekerjaan lainnya yang lebih baik dari bertani. Di samping itu
penulis juga memberikan bantuan berupa sembako, seperti beras, gula, telur, obat – obatan, minyak
goreng dan alat alat mandi yang bertujuan untuk membantu meringankan beban keluarga Ibu Ni
Luh Srikari
3.1.2 Program Solusi Masalah Kesehatan
Ibu Ni Luh Srikari mengalami gangguan kesehatan mata karena usianya yang sudah sangat
tua, hal itu juga menyebabkan beliau tidak dapat dioperasi. Anak beliau juga mengalami gangguan
Penulis menyarankan agar keluarga Ibu Ni Luh Srikari melakukan pengobatan di
puskesmas dan memanfaatkan bantuan gratis dari pemerintah yang sewaktu-waktu diadakan
disana. Untuk anak beliau, penulis menyarankan agar dirawat jalan atau dibawa ke rumah sakit
jiwa, namun Ibu Ni Luh Srikari menolak untuk melakukannya.
Selain dua masalah pokok kesehatan seperti yang telah disebutkan diatas, penulis
menyarankan keluarga Ibu Ni Luh Srikari untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat,
hal tersebut dapat dimulai dengan menjaga kebersihan tubuh maupun lingkungan. Menjaga
kebersihan tubuh dapat dilakukan dengan mandi yang teratur dan bersih, rajin sikat gigi dan
mencuci tangan. Melihat kondisi desa yang dingin menjaga tubuh tetap hangat sangat penting agar
tidak terkena penyakit seperti pilek, flu atau batuk. Menjaga kebersihan lingkungan dapat
dilakukan dengan menjaga lingkungan rumah tetap bersih dan nyaman, membuang sampah pada
tempatnya dan memisahkan sampah antara sampah organik dan anorganik.
3.2 Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal kegiatan yang dilakukan selama melaksanakan program KK dampingan
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Program KK Dampingan
No. Hari/Tanggal Waktu Masalah Kegiatan Jam
1. Minggu, 3
Juli 2016
15.00-18.00 Survei Lokasi KK
Dampingan
Melakukan survey dan
pengakajian lokasi tempat
tinggal KK Dampingan
bersama teman -teman
2
adat dan menanyakan data
data KK Dampingan
3. Minggu,7
Diskusi mengenai masalah –
masalah Ekonomi KK
pekerjaan KK Dampingan
2
15.00 - 16.00 Ingin mengetahui
10. Kamis,18
air yang di gunakan
untuk mandi dan
mencuci keluarga
Diskusi mengenai sumber
air yang di gunakan untuk
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga
Pelaksanaan pendampingan keluarga dilakukan sebanyak 16 kali secara bertahap ditempat
tinggal keluarga bersangkutan, dalam hal ini adalah keluarga Ibu Ni Wayan Suplig. Waktu
kunjungan ke rumah KK dampingan biasanya tidak menentu, karena disesuaikan dengan jadwal
program pokok maupun program bantu yang dijalankan mahasiswa KKN-PPM Universitas
Udayana Desa Getasan. Lamanya kunjungan juga menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di
rumah Ibu Ni Wayan Suplig. Kegiatan pendampingan keluarga yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.1 Uraian Kegiatan KK Dampingan
No. Hari/Tanggal Kegiatan
1. 3 Juli 2016 Survei Lokasi KK Dampingan
2. 6 Agustus 2016
Berkunjung ke rumah klian adat
beserta menanyakan kebenaran
KK Dampingan
3. 7 Agustus 2016 Berkunjung ke Rumah KK Dampingan untuk berkenalan
4. 8 Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
dan menanyakan masalah
Ekonomi
5. 11 Agustus 2016
Berkunjung ke rumah KK
Dampingan menanyakan masalah
kesehatan
6. 12 Agustus 2016 Berkunjung ke KK Dampingan dan membahas masalah pekerjaan
8. 16 Agustus 2016 Ingin mengetahui pendapatan dan pengeluaran KK Dampingan
9. 12 Agustus 2016 Berkunjung ke KK Dampingan dan membantu menata rumah
10. 14 Agustus 2016 Menanyakan Masalah Ekonomi meliputi iuran-iuran banjar
11. 16 Agustus 2016
Menanyakan sumber air yang di
gunakan untuk mandi dan mencuci
keluarga
12. 17 Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
dan membantu menanam tanaman
kacang di pekarangan rumah
13. 18 Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
dan memberi solusi masalah
ekonomi
14. 23 Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
dan memberi solusi masalah
pekerjaan
15. 24 Agustus 2016
Berkunjung ke KK Dampingan
dan memberi solusi masalah
kesehatan
16. 26 Agustus 2016
Memberikan bantuan Sembako
kepada KK Dampingan dan
perpisahan
4.2 Hasil Pendampingan Keluarga
4.2.1 Pendampingan Keluarga Di Bidang Ekonomi (Keuangan)
Keterbatasan waktu menyebabkan kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini
waktu selama 5 minggu, sementara untuk mengatasi suatu permasalahan ekonomi dalam sebuah
KK dampingan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Meskipun demikian, dengan memberikan saran agar pengeluaran dan pemasukan
keuangan sehari – hari keluarga Ibu Ni Luh Srikari tetap stabil sehingga mampu menyisihkan
sebagian penghasilan beliau untuk di tabung serta memberikan bantuan berupa sembako. Dengan
demikian, penulis telah berusaha membantu meringankan beban dari keluarga Ibu Ni Luh Srikari.
4.2.2 Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan
Hasil dari pendampingan di bidang kesehatan yaitu penulis telah berusaha membantu
dengan memberikan saran mengenai pola hidup bersih dan sehat serta menjaga lingkungan agar
tetap bersih sehingga keluarga Ibu Ni Luh Srikari dapat merasa nyaman. Namun belum
menunjukan hasil yang memuaskan, hal tersebut karena Ibu Ni Luh Srikari memiliki penyakit
rabun dan gangguan pendengaran yang tidak dapat dibantu penyembuhannya.
4.3 Kendala Pendampingan Keluarga
Kendala yang ditemukan dalam pelaksanaan program KK damingan ini adalah lamanya
mencari informasi yang diperlukan karena Ibu Ni Luh Srikari memiliki gangguan pendengaran.
Kendala lainnya adalah waktu yang tidak cukup untuk memecahkan masalah-masalah yang
dialami oleh keluarga Ibu Ni Ni Luh Srikari. Selain itu, kendala lainnya adalah mahasiswa tidak
dapat membantu secara optimal dalam permasalahan ekonomi karena keterbatasan dana yang
dimiliki. Pendanaan mahasiswa yang masih bergantung dari orang tua membuat mahasiswa hanya
mampu memberikan solusi dalam bentuk saran dan motivasi untuk menyelesaikan masalah yang
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan observasi yang dilakukan selama satu bulan terhadap
keluarga dampingan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga Ibu Ni Luh Srikari memiliki
permasalahan yang cukup mendasar di bidang ekonomi, kesehatan, dan lingkungan. Dengan
program – program yang telah dilaksanakan maka sangat diharapkan adanya peningkatan kualitas
dan pemahaman keluarga dampingan di ketiga bidang tersebut. Program peningkatan ekonomi
keluarga yang dilakukan dengan pemberian saran dan bantuan berupa sembako diharapkan dapat
meringankan beban keluarga ini. Program peningkatan kesehatan keluarga yang dilakukan dengan
memberikan saran menganai pola hidup bersih dan sehat serta menjaga lingkungan agar tetap
bersih dan sehat diharapkan mampu membantu agar kualitas kesehatan keluarga dampingan dapat
meningkat.
5.2 Rekomendasi
Setelah berakhirnya program pendampingan keluarga KKN – PPM Universitas Udayana
Periode XII ini diharapkan keluarga Ibu Ni Luh Srikari kedepannya tetap berusaha memanfaatkan
peluang – peluang yang ada untuk meningkatkan taraf hidup keluarga serta bekerja dengan lebih
giat. Kesehatan keluarga serta kodisi lingkungan juga harus tetap dijaga dengan baik. Selain
berusaha dalam wujud nyata, keluarga Ibu Ni Wayan Suplig juga harus tetap berdoa kepada Tuhan
Yang Maha Esa agar senantiasa diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menjalani kehidupan
sehari – hari.
Sedangkan saran untuk Pemerintah diantaranya adalah lebih memperjelas aturan dan
pemberian bantuan untuk keluarga miskin. Pemerintah juga diharapkan mampu membuka
lapangan pekerjaan yang lebih luas untuk keluarga miskin sehingga taraf kehidupan masyarakat
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
Perkenalan awal dengan KK dampingan